curcuma longa.docx
-
Upload
ayup-teng-teng -
Category
Documents
-
view
51 -
download
1
description
Transcript of curcuma longa.docx
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim.
Assalamu’alaikum, wr, wb.
Puji Syukur kehadirat Allah SWT beserta junjungan kita Nabi Besar Muhammad Rasulullah
S.A.W, yang telah memberikan kesempatan dan kesehatan kepada penyusun sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Makalah yang berjudul :
“ISOLASI DAN IDENTIFIKASI CURCUMIN DARI CURCUMA LONGA”
Saya susun berdasarkan tugas yang diberikan oleh Bapak Banu Kuncoro Apt. Kepada beliau
penyusun ucapkan banyak terima kasih karena telah banyak membantu dan memberikan
bimbingan kepada penyusun.
Walaupun dalam penyusunan makalah ini penyusun banyak menemukan kesulitan terutama
keterbatasan referensi yang penyusun dapatkan. Oleh karena itu, jika ada kesalahan penulisan
atau kesalahan kata maupun pengetikan dalam makalah ini penyusun mohon maaf yang
sebesar-besarnya dan penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Demikian kata pengantar dari penyusun dengan harap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua khususnya bagi saya sebagai penulis.
Wassalamu’alaikum, wr, wb.
Tangerang, Oktober 2012
Penyusun
Page 1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................... hal
Daftar Isi ........................................................................... Hal
Bab I Pendahuluan .......................................................................... Hal
- Klasifikasi ......................................................................... Hal
- Kegunaan Kunyit Sebagai Obat ......................................................... Hal
Bab II Pembahasan ....................................................................... Hal
A. Tehnik Isolasi .................................................................... Hal
B. Identifikasi Kurkumin Dengan KLT ............................................ Hal
Bab III Kesimpulan .................................................................... Hal
Daftar Pustaka ......................................................................... Hal
Page 2
BAB I
PENDAHULUAN
Curcuma Longa atau lebih dikenal kunyit, kunir ( dalam bahasa Jawa ) Koneng ( dalam
bahasa Sunda ) adalah termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia
Tenggara. Hampir setiap orang Indonesia dan bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi
tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga
kesehatan dan kecantikan. Dalam bahasa Banjar kunyit atau kunir ini dinamakan Janar.
Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia
bahkan Afrika.
Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit dikenal di berbagai
daerah dengan beberapa nama lokal, seperti turmeric (Inggris), kurkuma (Belanda), kunyit
(Indonesia dan Malaysia), kunir (Jawa), koneng (Sunda), konyet (Madura).
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan )
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma longa L.
Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri
dari kurkumin , desmetoksikumin sebanyak 10% dan bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5%
dan zat- zat bermanfaat lainnya seperti minyak atsiri yang terdiri dari Keton Sesquiterpen,
turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren , sabinen , borneol dan sineil. Kunyit juga
mengandung Lemak sebanyak 1 -3%, Karbohidrat sebanyak 3%, Protein 30%, Pati 8%,
Vitamin C 45-55%, dan garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium.
Page 3
Kegunaan Kunyit Sebagai Obat
Umbi (rimpang) yang berumur lebih dari satu tahun dapat dipakai sebagai obat, umbi
(rimpang) kunyit berkhasiat untuk mendinginkan badan, membersihkan, mempengaruhi
bagian perut Khususnya pada lambung , merangsang, melepaskan lebihan gas di usus,
menghentikan pendarahan dan mencegah penggumpalan darah, selain dari itu juga digunakan
sebagai bahan dalam masakan.
Kunyit juga digunakan sebagai obat anti gatal, anti septik dan anti kejang serta mengurangi
pembengkakan selaput lendir mulut. Kunyit dikonsumsi dalam bentuk perasan yang disebut
filtrat, juga diminum sebagai ekstrak atau diguna sebagai salap untuk mengobati bengkak dan
terkilir. Kunyit juga berkhasiat untuk menyembuhkan hidung yang tersumbat, caranya
dengan membakar kunyit dan menghirupnya.
Kunyit bisa dipakai untuk menyembuhkan beberapa hal yang berkaitan dengan
penyimpangan pada kerja ginjal, terutama pada bebrapa kasus-kasus yang ditandai dengan
bau badan yang tidak sedap dan mata yang tidak tahan terhadap sinar, penggunaan kunyit
adalah sangat effektif, yaitu dengan meminum segelas juice kunyit (dibuang ampasnya),
selama 2 minggu berturut-turut.
Cara sederhana adalah :
1. Ambil segenggam kunyit, lalu kupas
2. Parut atau jus dengan blender (biasa ditambahkan air secukupnya)
3. Didihkan 2-3 kali (biasa ditandai dengan pemuaian)
4. Tambahkan garam sedikit (seujung sendok)
5. Saring dan Peras
6. Tuangkan perasan jeruk nipis (1 - 3 biji, sesuai selera)
7. Tambahkan gula atau madu
8. Minum (lebih baik dalam keadaan hangat)
Ramuan diatas juga sangat efektif untuk menyembuhkan flu/demam pada ibu-ibu yang hamil
(tidak perlu dilakukan setiap hari, biasanya 1-2 hari sudah bisa sembuh), sehingga terhindar
dari penggunaan obat-obatan kimia yang bisa berbahaya terhadap janin yang dikandungnya.
Bila dikonsumsi oleh para ibu hamil, dipercaya bayi yang lahir akan bersih dari lemak-lemak
yang seringkali menempel/menutupi seluruh badan bayi.
Page 4
BAB II
PEMBAHASAN
Kurkumin adalah senyawa aktif yang ditemukan pada Curcuma Longa, merupakan polifenol
dengan rumus kimia C21H20O6. Kurkumin memiliki dua bentuk tautomer yaitu keton dan enol.
Struktur keton lebih dominan dalam bentuk padat, sedangkan struktur enol ditemukan dalam
bentuk cairan.
Senyawa turunan kurkumin disebut kurkuminoid, yang hanya terdapat dua macam, yaitu
desmetoksikurkumin dan bis-desmetoksikurkumin, sedangkan in vivo, kurkumin akan
berubah menjadi senyawa metabolit berupa dihidrokurkumin atau tetrahidrokurkumin
sebelum kemudian dikonversi menjadi senyawa konjugasi monoglusuronida.
Bis demetoksikurkumin demetoksikurkumin
Kurkumin dikenal karena sifat antitumor dan antioksidan yang dimilikinya, selain itu
kurkumin juga mempunyai banyak kegunaan medis seperti :
1. Melindungi saraf, mengurangi risiko radang otak vasospasma dan mengembalikan
homeostasis energi pada sistem otak yang terganggu akibat terluka atau trauma.
2. Menghambat dan mengurangi penumpukan plak amiloid-beta pada penderita
Alzheimer.
3. Melindungi hati, antara lain dari hemangioendotelioma, hepatokarsinoma, Hepatitis
B.
4. Melindungi pankreas dari akibat rasio sitokina yang berlebihan, bahkan setelah
transplantasi, serta menurunkan resistansi terhadap insulin dan leptin.
5. Melindungi sel Leydig dari pengaruh alkohol.
6. Menurunkan peradangan pada jaringan adiposa.
Page 5
7. Menghambat indoleamina 2,3-dioksigenase, sebuah enzim yang berperan dalam
degradasi triptofan pada sel dendritik yang distimulasi oleh LPS atau interferon, dan
menghambat matangnya sel dendritik. Ekspresi siklo oksigenase-2 yang diinduksi
oleh LPS dan produksi prostaglandin E2 akan meningkat, dan mengakibatkan de-
ekspresi molekul CD80, CD86 dan MHC I dan menghambat produksi sitokina IL-12
p70 dan TNF-α.
8. Menghambat angiogenesis.
9. Menghambat lintasan COX dan LO pada metabolisme eikosanoid. Kurkumin sangat
efektif untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, seperti kanker payudara, namun
menunjukkan sifat toksik terhadap kultur sel punca.
10. Defisiensi COX dapat mengakibatkan sindrom Leigh, SCO2 (hypertrophic
cardiomyopathy), SCO1 (gagal hati, koma ketoasidosis), and COX10
(encephalopathy, tubulopathy).
A. TEHNIK ISOLASI KURKUMIN
Kromatografi adalah metode pemisahan dua atau lebih senyawa atau ion berdasarkan
perbedaan migrasi dan distribusi senyawa atau ion‐ion tersebut pada dua fasa
yang berbeda. Dalam semua jenis metode kromatografi, terdapat fasa gerak dan fasa
diam. Fasa diam adalah fasa yang tidak bergerak, sedangkan fasa gerak adalah fasa
yang bergerak melalui fasa diam dan membawa komponen‐komponen senyawa yang
akan dipisahkan. Komponen senyawa yang memiliki afinitas yang lebih besar
terhadap fasa gerak akan tertahan lebih lama pada fasa gerak, sedangkan komponen
yang memiliki afinitas lebih kecil akan tertahan lebih lama pada fasa diam.
Untuk mengisolasi kurkumin dari kunyit, serbuk kunyit dilarutkan dalam
diklorometana. Sebagai pelarut, digunakan diklorometana yang merupakan pelarut
non polar karena senyawa yang ada dalam kunyit merupakan senyawa organik yang
cenderung bersifat non polar. Interaksi antar molekul non polar ini akan melarutkan
senyawa yang ada dalam kunyit termasuk kurkumin pada pelarutnya.
Page 6
Campuran kunyit‐diklorometana selanjutnya direfluks selama satu jam. Proses ini
bertujuan untuk mengekstrak kurkumin yang ada pada kunyit. Pada saat refluks, suhu
larutan sebaiknya tidak terlalu tinggi karena proses ini berjalan relatif lambat. Jika
suhu terlalu tinggi, ekstraksi tidak berjalan dengan sempurna sehingga tidak semua
kurkumin pada kunyit dapat diekstrak.
Setelah proses refluks selesai, campuran disaring dengan penyaringan vakum dan
larutan berwarna kuning hasil penyaringan selanjutnya dipekatkan dengan
melalukan distilasi pada penangas air pada 50oC. Distilasi ini bertujuan untuk
menguapkan pelarut (diklorometana) sehingga diperoleh residu kuning kemerahan.
Kemudian, residu kuning kemerahan hasil distilasi ditambahkan dengan n‐heksana
yang bertujuan untuk menjenuhkan campuran sehingga residu memadat dan
kemudian disaring dengan penyaringan vakum. Padatan yang diperoleh adalah
padatan kurkuminoid yang selanjutnya dilakukan analisis dengan kromatografi
kolom.
Kolom disiapkan dengan silika gel sebagai fasa diam dan CH2Cl2 : MeOH = 99 : 1
sebagai fasa gerak. Proses pembuatan kolom harus dilakukan dengan benar dan hati‐hati. Terjadi beberapa kali cracking atau kerusakan kolom. Hal ini terjadi karena
eluen yang digunakan menguap dan membentuk gelembung pada kolom. Pembalutan
kapas yang telah diberi aseton dapat menghilangkan gelembung udara. Aseton yang
menguap dengan menyerap panas dari tabung (endoterm), menyebabkan kolom akan
kehilangan energi dan mengalami penurunan suhu dan gelembung udara naik ke
permukaan.
Karena digunakan silika gel yang sangat polar, maka komponen yang bersifat lebih
polar atau cenderung polar akan berinteraksi dengan kuat, akibatnya akan tertahan
lebih lama pada fasa diam. Setelah dilakukan elusi, pada kolom terbentuk tiga fraksi
senyawa yang ditandai dengan warna yang berbeda. Dari atas ke bawah berturut‐turut adalah warna coklat kemerahan, orange, dan kuning.
Page 7
Gbr 1. Pemisahan kurkumin dari curcuma longa dengan tehnik kromatografi kolom
Komponen yang berwarna coklat kemerahan adalah demetoksi kurkumin. Komponen
orange adalah bis‐demetoksi kurkumin, dan komponen kuning adalah kurkumin.
Ditinjau dari segi kepolaran molekul, urutan dari yang paling polar ke yang kurang
polar adalah demetoksi kurkumin, kurkumin, dan bis‐demetoksi kurkumin. Akan
tetapi, pada kolom, kurkumin menempati fraksi yang paling bawah, yang memiliki
afinitas dengan silika gel paling kecil. Hal ini terjadi karena adanya ikatan hidrogen
antar molekul kurkumin sehingga mengurangi kekuatan untuk berinteraksi dan
membentuk ikatan dengan silika gel.
IDENTIFIKASI KURKUMIN DENGAN KLT
Pelat TLC 7×7 cm ditandai dengan pensil batas bawahnya kira-kira 1 cm dari ujung
bawah sebagai tempat penotolan sampel dan batas atas kira-kira 1 cm dari ujung atas
untuk menandai pelarut. Kemudian disiapkan pula bejana pengembang yang berisi
campuran pelarut CHCl3:Et-OH sebanyak (14,7 ml: 0,3 ml). Selanjutnya, seluruh
sampel ditotolkan dalam satu pelat KLT. Kemudian pelat KLT dimasukkan dalam
bejana pengembang yang telah disiapkan. Lalu dilakukan elusi sehingga pelarut
merambat sampai tanda batas atas yang telah ditandai. Pelat diangkat, dikeringkan
sebentar lalu nodanya dilihat dibawah lampu UV pada panjang gelombang 254 nm.
Page 8
Terbentuk 3 spot dengan Rf dari yang paling tinggi yaitu kurkumin, bisdemetoksi
kurkumin dan demetoksi kurkumin. Nilai Rf berbeda dengan menggunakan pelarut
yang berbeda. Dari sebuah jurnal penelitian didapat tabel sebagai berikut :
TLC mobile Phase Ratio Rf values
C DMC BDMC
Benzene:ethylacetate 18 : 2 0.79 0.69 0.61
Dichloromethane:methanol 19 : 1 0.8 0.7 0.6
Chloroform:methanol 19 : 1 0.75 0.55 0.27
Table 2: Separation of curcuminoids by TLC using different solvent system
Each plate was developed to a height of about 8cm.C = curcumin, DMC = demethyoxycurcumin, BDMC = bisdemethyoxycurcumin
Page 9
BAB III
KESIMPULAN
Curcumin merupakan komponen aktif yang banyak terkandung di dalam Temulawak
(Curcuma Longa). Selain dapat melindungi Hati dari kerusakan juga dapat berfungsi sebagai
Antioksidan yang kuat (menangkap radikal-radikal bebas yang berbahaya bagi sel tubuh),
mampu menahan pelipatgandaan sel kanker, dapat menurunkan kolesterol dan anti radang.
Penelitian terakhir membuktikan bahwa Curcumin juga dapat untuk mencegah kanker usus
besar. Curcumin ini sudah banyak diteliti oleh para ahli baik dari luar negeri maupun dalam
negeri sebagai hepatoprotektor ( pelindung hati dari kerusakan ) dan mempercepat regenerasi
sel hati. Dunia medis modern hingga saat ini masih mempercayakan terapi hati dengan
menggunakan Curcumin, karena lebih aman dibanding menggunakan zat lain yang tidak
alami.
Untuk mengisolasi curcumin dari Curcuma Longa dapat digunakan metode kromatografi
kolom. Pada isolasi dengan menggunakan kromatografi kolom, didapat 3 komponen,
Komponen yang berwarna coklat kemerahan adalah demetoksi kurkumin. Komponen oranye
adalah bis‐demetoksi kurkumin, dan komponen kuning adalah kurkumin. Ditinjau dari segi
kepolaran molekul, urutan dari yang paling polar ke yang kurang polar adalah demetoksi
kurkumin, kurkumin, dan bis‐demetoksi kurkumin. Akan tetapi, pada kolom, kurkumin
menempati fraksi yang paling bawah, yang memiliki afinitas dengan silika gel paling kecil.
Hal ini terjadi karena adanya ikatan hidrogen antar molekul kurkumin sehingga mengurangi
kekuatan untuk berinteraksi dan membentuk ikatan dengan silika gel.
Untuk mengidentifikasi Curcumin dapat digunakan metoda KLT, dimana teridentifikasi 3
warna dengan jarak Rf yang berbeda-beda. Hasil elusi dilihat pada sinar UV dengan panjang
gelombang tertentu.
Page 10
DAFTAR PUSTAKA
Jexpsciences.com/purification-isolation-identification-curcumin-jurnal
www.wikipedia.org
http://teenagers-moslem.blogspot.com/2011/02/isolasi-kurkumin-dari-kunyit.html
diakses tanggal 12 januari 2013
Page 11