Cth dic d(1)

15
Psycho-Biometric Fingerprint Analysis DIC-D Learning Style Enrichment Assessment Program Ketentuan dalam hasil Assessment Learning Style melalui metode pengukuran Fingerprint Biometric: 1 Assessment ini disusun berdasarkan metode yang dikembangkan oleh Psychobiometric Research, dan tidak berafiliasi dengan metode pengukuran yang dikembangkan dari pihak manapun. Segala interpretasi mengenai isi dalam hasil analisa ini terdapat kemungkinan perbedaan persepsi, sehingga segala bentuk pembandingan dengan metode lain bukan merupakan alat bukti pengujian validitas dari metode analisis ini. 2 Assessment ini bersifat analisa prediktif potensi, bukan sebagai alat diagnosa perilaku aktual. 3 Assessment ini bukanlah alat test dan pula alat vonis untuk mengukur kecerdasan seseorang. Pencapaian kondisi sesorang akan berbeda-beda sesuai dengan upaya setiap orang. 4 Assessment ini bersifat interpretatif sesuai dengan perkembangan berbagai teori dalam bidang neuro-cognitive psychology, serta perkembangan metode pengukuran sistem biometrika. Pengembangan metode analisa dimungkinkan, dalam rangka meng-update assessment ini. SETIAP OTAK ADALAH UNIK, SEUNIK SIDIKJARI Para ilmuwan telah memverifikasi bahwa seperti halnya dengan sidik jari, di dunia ini otak setiap individu adalah unik. Variabilitas otak para pembelajar merefleksikan banyak faktor, termasuk genetika dan pengaruh-pengaruh lingkungan. Koneksi antara sel-sel yang tercipta sebagai hasil dari pengalaman setiap individu membentuk peta kognitif personal individu tersebut. Tidak semua orang memproses informasi dengan cara yang sama; oleh karena itu, kita harus mengetahui bagaimana gaya bekerja otak diterjemahkan ke dalam gaya belajar (learning styles) yang berbeda-beda pula. Pemahaman yang baik mengenai perbedaan gaya-gaya yang mendasar ini sangat penting bagi siapapun yang harus menghadapi orang- orang dalam berbagai situasi, termasuk dalam proses belajar mengajar. Kita memerlukan bukti ilmiah untuk membantu individu-individu mengenal kekuatan dan kelemahan mereka sendiri, meyakinkan mereka untuk lebih percaya diri dalam menggunakan kemampuan sejati mereka, dan menjelaskan kepada para orang tua/guru dan siswa itu sendiri bahwa tidak ada satu cara “terbaik”, tidak ada satu gaya tunggal yang bisa menjamin keberhasilan proses belajar, penyerapan informasi, pemecahan masalah, dan penyelesaian tugas. This report is designed to help you understand your results on fingerprint biometric measurement as a tool for identifying inborn potential distribution that can be used as a reference of learning style. No. ID : DIC-D.001.020534 Name : Stephanie Date of Birth: 13 January 2007 50 51 Date : 19 April 2010 Analyst ID : PDS.A01.0811.002 Checked By : 1 DIC-D.001.020534 Rev 2.12

Transcript of Cth dic d(1)

Psycho-Biometric Fingerprint Analysis DIC-D

Learning Style Enrichment Assessment Program

Ketentuan dalam hasil Assessment Learning Style melalui metode pengukuran Fingerprint Biometric:

1 Assessment ini disusun berdasarkan metode yang dikembangkan oleh Psychobiometric Research, dan tidak berafiliasi dengan metode pengukuran yangdikembangkan dari pihak manapun. Segala interpretasi mengenai isi dalam hasil analisa ini terdapat kemungkinan perbedaan persepsi, sehingga segalabentuk pembandingan dengan metode lain bukan merupakan alat bukti pengujian validitas dari metode analisis ini.

2 Assessment ini bersifat analisa prediktif potensi, bukan sebagai alat diagnosa perilaku aktual.

3 Assessment ini bukanlah alat test dan pula alat vonis untuk mengukur kecerdasan seseorang. Pencapaian kondisi sesorang akan berbeda-beda sesuaidengan upaya setiap orang.

4 Assessment ini bersifat interpretatif sesuai dengan perkembangan berbagai teori dalam bidang neuro-cognitive psychology, serta perkembangan metodepengukuran sistem biometrika. Pengembangan metode analisa dimungkinkan, dalam rangka meng-update assessment ini.

SETIAP OTAK ADALAH UNIK, SEUNIK SIDIKJARI

Para ilmuwan telah memverifikasi bahwa seperti halnya dengan sidik jari,di dunia ini otak setiap individu adalah unik. Variabilitas otak para pembelajarmerefleksikan banyak faktor, termasuk genetika dan pengaruh-pengaruhlingkungan. Koneksi antara sel-sel yang tercipta sebagai hasil dari pengalaman setiapindividu membentuk peta kognitif personal individu tersebut.

Tidak semua orang memproses informasi dengan cara yang sama; oleh karena itu, kita harus mengetahui bagaimanagaya bekerja otak diterjemahkan ke dalam gaya belajar (learning styles) yang berbeda-beda pula. Pemahaman yangbaik mengenai perbedaan gaya-gaya yang mendasar ini sangat penting bagi siapapun yang harus menghadapi orang-orang dalam berbagai situasi, termasuk dalam proses belajar mengajar.

Kita memerlukan bukti ilmiah untuk membantu individu-individu mengenal kekuatan dan kelemahan mereka sendiri,meyakinkan mereka untuk lebih percaya diri dalam menggunakan kemampuan sejati mereka, dan menjelaskankepada para orang tua/guru dan siswa itu sendiri bahwa tidak ada satu cara “terbaik”, tidak ada satu gaya tunggalyang bisa menjamin keberhasilan proses belajar, penyerapan informasi, pemecahan masalah, dan penyelesaian tugas.

This report is designed to help you understand yourresults on fingerprint biometric measurement as atool for identifying inborn potential distribution thatcan be used as a reference of learning style.

No. ID : DIC-D.001.020534

Name : Stephanie

Date of Birth: 13 January 2007

50 5 1Date : 19 April 2010Analyst ID : PDS.A01.0811.002Checked By :

1DIC-D.001.020534 Rev 2.12

Psycho-Biometric Fingerprint Analysis DIC-D

Gambaran Mengenai Gaya Belajar

Banyak orang mengira bahwa setiap orang menyukai cara belajar dan teknik yg berbeda. Belajar berkelompok adalahcara umum bagi setiap orang untuk belajar. Setiap orang mempunyai cara belajar campuran. Sebagian orangmungkin dapat mengetahui bahwa mereka memiliki cara belajar yang dominan, dengan kurang lebih yang digunakan orang lain. Sebagian orang mungkin mengetahui bahwa mereka menggunakan cara yang berbeda dengankeadaan yang berbeda pula. Tidak ada campuran yang benar. Maupun caranya di rubah/diperbaiki. Anda dapatmengembangkan kemampuan di dalam cara belajar yang kurang dominan, sebaik anda mengembangkan cara yangtelah anda gunakan.

Menggunakan beberapa cara belajar dan kecerdasan untuk belajar adalah cara pendekatan yang baru. Pendekatanini baru dikenal di lingkungan pengajar. Sekolah tradisional selama ini menggunakan (dan terus menggunakan)metode pembelajaran linguistik dan logika. Metode ini juga menggunakan jangkauan yang terbatas dalam teknikproses belajar dan mengajar. Banyak sekolah masih mengandalkan pada ruang kelas, pembelajaran buku dasar,banyak pengulangan, dan ujian untuk memperkuat dan mengulas. Satu Hasil yang selalu kita nilai bagi mereka yangmenggunakan cara pembelajaran dan teknik ini sebagai 'pintar'. Bagi mereka yang kurang menyukai cara belajarselalu berada di kelas rendah, dengan berbagai penilaian yang tidak terlalu komplementer dan kadang-kadangdengan kualitas belajar yang rendah. Hal ini dapat membuat pemikiran positif dan negatif yang dapat menguatkankepercayaan bahwa seseorang adalah 'pintar' dan 'bodoh'.

Dengan mengenali dan memahami cara belajar anda, anda dapat menggunakan teknik belajar yang lebih baik yangcocok dengan anda. Hal ini dapat memperbaiki kecepatan dan kualitas belajar anda.

Cara belajar anda memiliki banyak pengaruh dari apa yang anda bayangkan. Kesukaan cara belajar anda memandujalan anda untuk belajar. Cara belajar anda juga mengubah cara anda mewakili pengalaman, cara anda menyerapinformasi, dan bahkan kata-kata yang anda gunakan. Kami menggali lebih jauh lagi pada bab ini. Penelitianmenunjukan bahwa setiap cara pembelajaran menggunakan bagian otak yang berbeda. Dengan melibatkan lebihbanyak bagian otak selama proses belajar, kita dapat lebih banyak mengingat dari apa yang kita pelajari. Para penelitiyang menggunakan pencitraan otak telah mampu mengungkap wilayah utama pada otak yang berperan pada setiapgaya belajar.

Tingkatkan keberhasilan pendidikan...... dengan mengungkap cara belajar anak yang terbaik.

Setiap anak memiliki cara belajar yang berbeda: mereka belajar, konsentrasi dan memproses informasi dengan jalanyang berbeda.

2DIC-D.001.020534 Rev 2.12

Psycho-Biometric Fingerprint Analysis DIC-D

Hasil (Report) Fingerprint Analysis :

Learning Style Expression

45 %

Visual(pembelajaran melalui indra

penglihatan)

Text(melihat huruf, angka, simbol, dan obyek dua

dimensi)

Picture(melihat gambar, foto, diagram, dan obyek tiga

dimensi)

28 %

Auditory(pembelajaran melalui indera

pendengaran)

Linguistic(mendengar tata bahasa, kosa kata, rhyme, dan isi

kalimat)

Musical(mendengar intonasi, nada, rhythmic, dan

akustikal)

27 %

Kinesthetic(pembelajaran melalui inderagerakan & sentuhan tubuh)

Body (Movement)(melakukan gerakan operasional, keterampilan

dan kecekatan tubuh)

Tactile (Touch)(melakukan gerakan operasional, perabaan dan

sentuhan tubuh)

Bagi Anda yangdominan gayabelajar

VISUAL

Lebih mudah ingat dengan melihat, lebih suka membaca, lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar,

memiliki kepekaan kuat terhadap warna, disamping mempunyai pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik.

Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu, biasanya akan melihat orang lain melakukan baru kemudian dia

sendiri yang bertindak. Duduk tenang saat belajar di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu.

Tertarik pada seni lukis, pahat, dan gambar daripada seni musik. Melihat sikap, gerakan, dan bibir guru yang sedang

mengajar. Mudah menghapal tempat dan lokasi.

Bagi Anda yangdominan gayabelajar

AUDITORI

Mudah ingat dari apa yang didengarnya dan didiskusikannya. Senang dibacakan atau mendengarkan. Lebih suka

menuliskan kembali sesuatu, senang membaca dengan suara keras, dan pandai bercerita. Bisa mengulangi apa yang

didengarnya, baik nada, irama, dan lainnya. Lebih suka humor lisan ketimbang baca buku. Senang diskusi, bicara atau

menjelaskan panjang lebar. Menyenangi seni musik. Mudah mempelajari bahasa asing. Dapat membaca dengan baik

sehingga ia dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya karena ketika membaca, secara otomatis ia

mendengarkan suaranya sendiri di dalam hati/batinnya.

Bagi Anda yangdominan gayabelajar

KINESTETIK

Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya. Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya

sedemikian aktif. Suka menggunakan obyek nyata sebagai alat bantu belajar. Banyak gerak fisik dan memiliki koordinasi

tubuh yang baik. Menyukai kegiatan /permainan yang menyibukkan secara fisik. Ketika membaca, menunjuk kata-

katanya dengan jari tangan. Kalau menghafal sesuatu dengan cara berjalan atau melihat langsung. Belajar melalui

praktik langsung atau dengan manipulasi (trik, peraga). Unggul dalam pelajaran olahraga dan menyukai keterampilan

tangan. Lebih suka mendemonstrasikan sesuatu (peragaan) daripada menjelaskan. Cenderung menggunakan gerakan

tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu.

3DIC-D.001.020534 Rev 2.12

Psycho-Biometric Fingerprint Analysis DIC-D

Potentials Multiple Intelligence Assessment Report

Intrapersonal

kemampuan bakat untuk mendapatkan akses kepada naluri, mimpi, dan gagasan dirinya. Pengetahuan pribadidijadikan pengetahuan dirinya. Intelektual bentuk ini mengikuti kemampuan untuk memahami emosi, tujuan, dankehendak dirinya

Low Middle Strong Very Strong

Interpersonal

Kemampuan bakat untuk memahami orang lain, mengetahui tujuan, motivasi, kehendaknya, dan untuk bekerjasecara efektif dengan mereka.

Low Middle Strong Very Strong

Logika Matematika

Kemampuan bakat untuk mengeksplorasi pola, kategori, dan keterhubungan dengan cara memanipulasi objek atausimbol, dan untuk bereksperimen dalam satu cara yang terkendali dan berurutan. Kemampuan untuk secaradeduktif atau induktif mengenali dan memanipulasi pola abstrak dan keterkaitannya.

Low Middle Strong Very Strong

Visual Spasial

Kemampuan bakat untuk mempersepsikan dan secara mental memanipulasi sebuah bentuk atau objek, dan untukmempersepsikan dan menciptakan kecenderungan, keseimbangan dan komposisi visual-spasial. Kemampuan untukmembuat representasi visual-spasial tentang dunia dan mentransfernya secara mental atau konkret.

Low Middle Strong Very Strong

Body Kinestetik

Kemampuan bakat untuk menggunakan kemampuan motorik kasar dan halus dalam olahraga, seni pertunjukan,atau produksi seni dan kerajinan. Cerdas secara badaniah melibatkan penggunaan badan untuk menyelesaikanmasalah, membuat produk, atau menyalurkan gagasan dan emosi.

Low Middle Strong Very Strong

Verbal Linguistik

Kemampuan bakat untuk menggunakan bahasa untuk meningkatkan semangat, kepuasan, keyakinan, stimulasiatau menyalurkan informasi. Melibatkan tidak hanya kemudahan dalam memproduksi bahasa, tapi juga sensitifitasnuansa, urutan, dan ritme kata-kata.

Low Middle Strong Very Strong

Musikal

Kemampuan bakat untuk menikmati, menampilkan atau menkomposisikan potongan musik. Melibatkan sensitivitaspengendalian, ritme suara, juga responsifitas atas dampak emosi dari semua elemen tersebut.

Low Middle Strong Very Strong

Naturalis

Kemampuan bakat untuk mengenali flora dan fauna, bersekutu dengan dunia alami dan fenomenanya

Low Middle Strong Very Strong

4DIC-D.001.020534 Rev 2.12

Psycho-Biometric Fingerprint Analysis DIC-D

Personal Drives

SENSITIVITY Learning Style

GLOBAL 32%

BalanceGLOBAL (SURFACE LEARNER):

Menangkap informasi pembelajaransecara garis besar, berorientasi padakecepatan penangkapan informasi namunkurang memperhatikan detailpermasalahan.

ANALYTICAL (DEEP LEARNER):

Menangkap informasi pembelajaransecara analitis spesifik, berorientasi padadetail informasi namun kurangmemperhatikan kecepatan menangkappermasalahan.

RESPONSIVITY Learning Style

IMPULSIVE 69%

BalanceIMPULSIVE (QUICK RESPONSE):

Memberikan tanggapan/respon terhadapinformasi yang diproses secara spontandan ekspresif, berorientasi kepadakecepatan reaksi namun kurangmemperhatikan dampak lebih jauh.

SIMULTANT (SLOW RESPONSE):

Memberikan tanggapan/respon terhadapinformasi yang diprosesnya secaraperlahan-lahan dan pasif, berorientasikepada pertimbangan yang lebihmendalam ketika melakukan sesuatu.

RESPONSIVITY OF BRAIN HEMISPHERE DOMINANCE

LEFT BRAIN 46%

BalanceLEFT BRAIN DOMINANCE:

Respon Otak kiri yang lebih cepatdalam kerangka berfikir objectives,linear, parsial struktural, dan teknis.

RIGHT BRAIN DOMINANCE:

Respon Otak Kanan yang lebih cepatdalam kerangka berfikir subyektif,random, holistis, non-struktural danartistik.

5DIC-D.001.020534 Rev 2.12

Psycho-Biometric Fingerprint Analysis DIC-D

LEARNING PROCESSING STYLE

Pembelajaran yang optimal terjadi dalam sekuen yang terprediksi. Sekuen ini meliputi lima tahap (lihat Gambardibawah ini) :

Tahapan Belajar

Persiapan20.43%

Penerimaan15.05%

Pendalaman30.11%

Integrasi27.96%

Aplikasi6.45%

Tahap Persiapan Pembelajaran yang memberikan kerangka kerja bagi pembelajaran baru dan mempersiapkan otak pembelajardengan koneksi-koneksi yang memungkinkan. Tahap ini dapat meliputi sebuah tinjauan terhadap subyek dan sebuah presentasidari topik terkait. Semakin banyak latar belakang yang dimiliki anak/siswa mengenai subyeknya, semakin cepat mereka menyerapdan memproses informasi baru.

Tahap Penerimaan Pembelajaran adalah sebuah tahapan penciptaan koneksi pada saat neuron-neuron saling “berbicara“ satusama lain. Sumber untuk akuisisi ini tidak pernah berakhir. Mereka bisa meliputi diskusi, perkuliahan, stimulasi, pengalaman,manipulatif, refleksi dan sebagainya. Namun perlu diingat bahwa tahap pertama penciptaan koneksi ini sangat bergantung padapengetahuan sebelumnya.

Tahap Pendalaman Pembelajaran adalah tahapan mengeksplorasi interkoneksi dari topik-topik yang dipelajari dan mendorongterjadinya pemahaman secara lebih mendalam. Untuk memastikan bahwa otak tetap menjaga koneksi-koneksi sinaptik yangdiciptakan dari pembelajaran baru, diperlukan proses elaborasi ini.

Tahap Pengintegrasian Pembelajaran adalah sebuah tahapan proses merekatkan pembelajaran, supaya apa yang telah dipelajarimasa kini, masih tetap ada di masa mendatang. Ada faktor-faktor tambahan yang berkontribusi terhadap pembangkitan kembalimemori. Semua faktor penyandian ini memainkan peranan penting dalam pemrosesan dan pembelajaran yang terjadi.

Tahap Pengaplikasian Pembelajaran adalah sebuah tahapan untuk mengingatkan anak/siswa untuk menggunakan pembelajaranbaru tersebut supaya diperkuat dan diperluas aplikasi/penggunaannya.

Petunjuk pembacaan diagram : nilai prosentase pada bagian tersebut, semakin tinggi angka prosentase-nya berarti prosestahapan pembelajaran tersebut akan semakin membutuhkan waktu yang lebih lama dan intensif. Para orangtua/guru harusmeningkatkan konsentrasi pembelajaran anak/siswanya pada tahapan tersebut.

6DIC-D.001.020534 Rev 2.12

Psycho-Biometric Fingerprint Analysis DIC-D

CHARACTER TRAITS

OPENESS

(KETERBUKAAN)

SOLITAIRE (introvert) 37%SOLITAIRE (introvert) 37%

SOCIAL/GROUP (extrovert) 63%SOCIAL/GROUP (extrovert) 63%

SOLVING

(MEMUTUSKAN)

OBJECTIVES (obyektif) 48%OBJECTIVES (obyektif) 48%

SUBJECTIVES (subyektif) 52%SUBJECTIVES (subyektif) 52%

INFORMATION

(MENERIMA MASUKAN)

FACTS (fakta) 50%FACTS (fakta) 50%

OPINION (opini) 50%OPINION (opini) 50%

OPERATION

(BERTINDAK)

ORGANIZED (terencana) 47%ORGANIZED (terencana) 47%

FLEXIBLE (fleksibel) 53%FLEXIBLE (fleksibel) 53%

POTENSI SIKAP Pertimbangan Persistensi Bakat Pertimbangan Konsistensi Minat

(attitude) (carefulness) (achieveness)

Kemandirian (internal)

Sosialisasi (eksternal)

Inisiatif (keputusan)

Ide konseptual

Ketangkasan (gerakan)

Keluwesan (gerakan halus)

Pemahaman Informasi

Penyampaian Komunikasi

Pengamatan (observasi)

Adaptasi (eksperimen)

Ketentuan cara membaca grafik :

Gambar Hati menunjukkan analisis pertimbangan. Semakin banyak jumlahnya semakin banyak pertimbangan dalam melakukan sesuatu, yang berarti responbakat semakin rendah (lama). Semakin sedikit gambar hati, semakin tinggi respon bakatnya.Gambar bintang menunjukkan perkembangan minat mencapai tujuan tertentu. Semakin banyak gambar bintang menunjukkan semakin kuat konsistensiterhadap minat dalam bidang tersebut.Bakat yang responsif dan minat yang kuat ditunjukkan oleh grafik dengan gambar hati yang lebih sedikit dan gambar bintang yang lebih banyak.

7DIC-D.001.020534 Rev 2.12

Psycho-Biometric Fingerprint Analysis DIC-D

LEARNING STRESS LEVEL POTENTIALS

(based on personal drives)

Motivation Drive Processing (I/O) Character Traits Potentials Skills

Motivation Drive

Potensi stress pembelajaran yang bersumber dari Motivation Drive, kemungkinan disebabkan oleh ketidak seimbangan salurandistribusi pada saat informasi pembelajaran diserap dari batang otak, sistem limbik, hingga ke area neokortex. Seoranganak/siswa yang memiliki nilai grafik potensi stress tinggi pada area Motivation Drive, berarti ada kecenderungan mengalamibeban dalam mewujudkan banyak keinginan/tujuan yang ingin dicapai dalam konsistensinya. Namun denganpengalaman/stimulasi pembelajaran yang baik, seorang anak/siswa yang bisa melalui/menangani tekanan/stress tersebut denganbaik, maka anak/siswa tersebut akan memiliki kemampuan penyesuaian (adjustment) yang tinggi.

Processing (input/output)

Potensi stress pembelajaran yang bersumber dari Processing (input/output), kemungkinan disebabkan oleh ketidak seimbangansaluran distribusi sistem sensory dan motorik. Seorang anak/siswa yang memiliki nilai grafik potensi stress tinggi pada areaProcessing (input/output), berarti ada kecenderungan mengalami beban dalam mewujudkan banyak masukan ide dan informasimenjadi sebuah hasil pemikiran dan tindakan realitas, atau malahan bisa terjadi sebaliknya, dorongan untuk mengekspresikanpemikiran dan tindakannya yang terlalu tinggi namun kurang ide dan masukan informasi. Namun dengan pengalaman/stimulasipembelajaran yang baik, seorang anak/siswa yang bisa melalui/menangani tekanan/stress tersebut dengan baik, makaanak/siswa tersebut akan memiliki kemampuan penyesuaian (adjustment) yang tinggi.

Character Traits

Potensi stress pembelajaran yang bersumber dari Character Traits, kemungkinan disebabkan oleh ketidak seimbanganpengolahan informasi yang telah diterima untuk kemudian diaplikasikan. Seorang anak/siswa yang memiliki nilai grafik potensistress tinggi pada area Character Traits, berarti ada kecenderungan mengalami beban ketika harus memproses informasi yangmasuk dengan cara yang bukan gaya berfikir yang sesuai karakter aslinya. Namun dengan pengalaman/stimulasi pembelajaranyang baik, seorang anak/siswa yang bisa melalui/menangani tekanan/stress tersebut dengan baik, maka anak/siswa tersebutakan memiliki kemampuan penyesuaian (adjustment) yang tinggi.

Potentials Skill

Potensi stress pembelajaran yang bersumber dari Potentials Skill, kemungkinan disebabkan oleh ketidakseimbangan salurandistribusi bakat. Seorang anak/siswa yang memiliki nilai grafik potensi stress tinggi pada area Potentials Skill, berarti adakecenderungan mengalami beban dalam mewujudkan kemampuannya menyelesaikan masalah yang bukan pada area bakatnya,karena anak/siswa tersebut hanya menguasai pada keahlian tertentu saja. Namun dengan pengalaman/stimulasi pembelajaranyang baik, seorang anak/siswa yang bisa melalui/menangani tekanan/stress tersebut dengan baik, maka anak/siswa tersebutakan memiliki kemampuan penyesuaian (adjustment) yang tinggi.

8DIC-D.001.020534 Rev 2.12

Psycho-Biometric Fingerprint Analysis DIC-D

Apa yang membuat Stephanie tertarik untuk Belajar ?

Self Learning Motivation

Motivasi Belajar : SELF MOOD & PASSION

• Menyukai sesuatu yang berkaitan dengan motivasi diri sendiri berdasarkan kenyamanan dan kesukaan atas kondisimood perasaannya.• Tidak mudah mempercayai sesuatu selama belum sesuai dengan kondisi perasaannya dan pendapat orang-orang dilingkungan sekitarnya.• Lebih menyukai melakukan berdasarkan sesuatu yang mudah untuk dilakukan dan banyak orang lain melakukannya juga(imitative).• Lebih suka sebagai mengikuti (follow) yang sudah pasti, cenderung tidak berminat pada resiko tinggi.

Metode belajar tipe : SELF MOOD & PASSION :

• Memerlukan bimbingan (mentoring) yang senantiasa siap untuk menemani, dan memberikan contoh-contoh bagaimanasesuatu harus dilakukan.• Membutuhkan tantangan yang dapat membangkitkan keinginannya untuk menciptakan suatu keadaan yang nyamanbuat dirinya maupun orang-orang terdekatnya.• Melakukan peniruan (mencontoh) tindakan orang-orang yang yang telah terbukti berhasil melakukan sesuatu.• Membutuhkan suasana kenyamanan dan menyenangkan, dan kurang memilih suasana kompetitif, karena lebihberorientasi kenyamanan dirinya.

Subjects Functions References

1Pelajaran Agama(Moralitas)

Afektif-Represif

Gaya belajarnya berlandaskan literatur (text book), dan dengan penekanan utama padaaspek tutorial (metode pengajaran), mempelajari sesuatu yang dianggap lebih mudah.

2Pelajaran PPKN(Normatif)

Afektif-Represif

Gaya belajarnya berlandaskan literatur (text book), dan dengan penekanan utama padaaspek tutorial (metode pengajaran), mempelajari sesuatu yang dianggap lebih mudah.

3 Pelajaran BahasaKognitif-Integratif

Gaya belajarnya berlandaskan literatur (text book), tutorial (metode pengajaran), denganpenekanan utama pada tugas/latihan, keseluruhannya harus menarik bagi dirinya terpadumenjadi satu paket pembelajaran.

4PelajaranMatematika

Afektif-Represif

Gaya belajarnya berlandaskan literatur (text book), dan dengan penekanan utama padaaspek tutorial (metode pengajaran), mempelajari sesuatu yang dianggap lebih mudah.

5 Pelajaran IPAAfektif-Represif

Gaya belajarnya berlandaskan literatur (text book), dan dengan penekanan utama padaaspek tutorial (metode pengajaran), mempelajari sesuatu yang dianggap lebih mudah.

6 Pelajaran IPSAfektif-Represif

Gaya belajarnya berlandaskan literatur (text book), dan dengan penekanan utama padaaspek tutorial (metode pengajaran), mempelajari sesuatu yang dianggap lebih mudah.

7Pelajaran OlahRaga

Afektif-Represif

Gaya belajarnya berlandaskan literatur (text book), dan dengan penekanan utama padaaspek tutorial (metode pengajaran), mempelajari sesuatu yang dianggap lebih mudah.

8Pelajaran SeniGerak Tubuh

Afektif-Represif

Gaya belajarnya berlandaskan literatur (text book), dan dengan penekanan utama padaaspek tutorial (metode pengajaran), mempelajari sesuatu yang dianggap lebih mudah.

9PelajaranMusikal

Kognitif-Integratif

Gaya belajarnya berlandaskan literatur (text book), tutorial (metode pengajaran), denganpenekanan utama pada tugas/latihan, keseluruhannya harus menarik bagi dirinya terpadumenjadi satu paket pembelajaran.

10PelajaranMenggambar

Afektif-Represif

Gaya belajarnya berlandaskan literatur (text book), dan dengan penekanan utama padaaspek tutorial (metode pengajaran), mempelajari sesuatu yang dianggap lebih mudah.

9DIC-D.001.020534 Rev 2.12

Psycho-Biometric Fingerprint Analysis DIC-D

Gaya Belajar terbaik apakah yang dimiliki Stephanie ?

B. BRAIN STYLES RESULTS REFERENCES

1 RECEIVING STYLE

(Gaya seseorang dalammenangkap informasimateri pembelajaran)

INTENSIVE LEARNER • Tertarik pada satu hal secara lebih fokus.• Memahami sesuatu yang bersifat mendalam dan spesifik.• Kurang tertarik pada hal-hal terbaru, selama yang lama belum selesai.• Kurang memperhatikan waktu.

2 PROCESSING STYLE

(Gaya seseorang dalammemproses materipembelajaran)

RESPONSIVE LEARNER • Tanggap merespon stimulasi baru.• Mengerjakan sesuatu secara garis besarnya saja.• Cenderung jenuh mengerjakan sesuatu pekerjaan yang sama.• Cenderung kurang memperhatikan detail pekerjaan.

3 SENSORY STYLE

(Gaya belajar seseorangberdasarkan indrasensori)

VISUAL-AUDITORY • Cepat merespon stimulus pembelajaran yang bersifat kegiatanpenglihatan dan pengamatan.• Ada kalanya gayanya dikombinasikan dengan gaya auditory, yaknimelalui pendengaran, pembicaraan, bahasa atau musical.• Kurang memperhatikan stimulus yang melibatkan kegiatan gerakan,sentuhan dan perabaan.

4 DEVELOPMENT STYLE

(Gaya belajar seseorangdalam hubunganpengembangannya)

SOCIAL/GROUPLEARNER

• Belajar berdasarkan berdasarkan lingkungan sosial.• Lebih menyukai diskusi, dengar pendapat, dan interaksi.• Kurang memperhatikan pembelajaran secara mandiri.

5 THINKING STYLE

(Gaya belajar seseorangberdasarkan prosesanalisa berfikirnya)

DIVERGENT THINKING • Menganalisa penyelesaian masalah dengan melihat permasalahansecara menyeluruh (global).• Memikirkan langkah-langkah konseptual dengan berbagai alternativeyang bisa untuk digunakan dalam penyelesaian permasalahan tersebut.• Menggunakan metode secara acak (random) dan non-struktur.

Notes

10DIC-D.001.020534 Rev 2.12

Psycho-Biometric Fingerprint Analysis DIC-D

Gaya Belajar terbaik apakah yang dimiliki Stephanie ?

B. BRAIN STYLES RESULTS REFERENCES

6 OPERATIONAL STYLE

(Gaya belajar seseorangdalam bentuk kegiatanoperasional)

FLEXIBLE LEARNER • Belajar berdasarkan situasional dan secara fleksibel menyesuaikankeadaan.• Melakukan tindakan berdasarkan pemahaman umum.• Kurang memperhatikan waktu dan jadwal kegiatan.

7 INFORMATION STYLE

(Gaya belajar seseorangketika mendapatkaninformasi pelajaran)

FACTS LEARNER • Memperhatikan bukti ilmiah, lebih memilih informasi yang logis danfactual.• Menyukai data yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur.• Kurang memperhatikan opini dan pandangan ide-ide baru.

8 ADAPTATION STYLE

(Gaya belajar seseorangketika melakukanpengamatan tergadaplingkungan sekitarnya)

EXPERIMENT LEARNER • Meneliti obyek secara klasifikatif.• Melakukan observasi secara analisis eksternal untuk mendapatkandata klasifikasi obyek, serta melakukan hipotesa berdasarkan asumsi danprediksi.• Kurang memperhatikan hubungan obyek yang diamati secara spesifikdan mendalam.

9 PERFORMING STYLE

(Gaya ekspresipembelajaranseseorang)

HARDSKILLPERFORMING

• Belajar lebih potensial menguasai dengan praktek.• Keahlian yang melibatkan indera tubuh.• Kurang memperhatikan konsep, manajemen dan perencanaan.

Notes

11DIC-D.001.020534 Rev 2.12

Psycho-Biometric Fingerprint Analysis DIC-D

Apa Metode Pengajaran terbaik untuk Stephanie di Sekolah

Teaching Suggestion Results

1 CURRICULUM Recommendations:

(Bagaimanakah jenismateri pembelajaran/kurikulum yangterbaik untukanak/siswa ?)

1. Memberikan bahasan kurikulum yang bersifat materi secara pembahasan khusus (spesifik) dan satuan tema yangmendetail.2. Memberikan bahasan tema kurikulum yang mendorong kerangka berfikir siswa untuk menganalisa permasalahan secaradeduktif, dengan melihat peluang kemungkinan-kemungkinan penyelesaian permasalahan.3. Materi kurikulum bersifat costumized (bisa disesuaikan) dan fleksibel.4. Materi kurikulum lebih menonjolkan metode eksperimentatif secara adaptatif (mengembangkan materi keluar bahasan).

Non Recommendations:

1. Memberikan bahasan kurikulum yang bersifat materi secara pembahasan umum (global), dan beragam tematik.2. Memberikan bahasan tema kurikulum yang mendorong kerangka berfikir siswa untuk menganalisa permasalahan secarainduktif, berfokus pada inti permasalahan dan hubungan sebab-akibat.3. Materi kurikulum bersifat terjadwalkan dan terstruktur dengan baik.4. Materi kurikulum lebih menonjolkan metode observasi dan eksplorasi secara spesifikatif (menggali materi secara lebihmendalam).

1. Memberikan pengajaran ke siswa dengan dukungan fasilitas dan kemudahan siswa serta perasaan guru ke siswa.2. Materi disampaikan dengan metode mengajar lebih banyak dengan gambar, bentuk, warna, foto, video, dan melihattampilan secara langsung.3. Perencanaan kegiatan belajar siswa lebih merangsang siswa untuk mampu mengembangkan belajar secara berinteraksikelompok.4. Perencanaan kegiatan belajar siswa lebih merangsang siswa untuk melakukan eksperimen/uji coba sesuatu yang belumditemukan.

2 LESSON PLAN Recommendations:

(Bagaimanakahmetode proses materipengajarandisampaikan kepadaanak/siswa ?)

1. Memberikan pengajaran ke siswa dengan mengabaikan dukungan fasilitas kemudahan siswa serta perasaan guru kesiswa.2. Materi disampaikan dengan mengabaikan metode mengajar melalui gambar, bentuk, warna, foto, video dan melihattampilan secara langsung.3. Perencanaan kegiatan belajar siswa mengabaikan pengembangan interaksi berkelompok.4. Perencanaan kegiatan belajar siswa mengabaikan pengembangan eksperimen/uji coba.

Non Recommendations:

12DIC-D.001.020534 Rev 2.12

Psycho-Biometric Fingerprint Analysis DIC-D

Apa Metode Pengajaran terbaik untuk Stephanie di Sekolah

Teaching Suggestion Results

3 TUTORIAL Recommendations:

(Bagaimanakah peranguru dalammembantuanak/siswamemahami materipelajaran yangdisampaikan ?)

1. Membutuhkan peran guru yang bersikap sebagai mentor/partner dalam pembelajaran, dimana guru harus ikutberpartisipasi dalam belajar dan senantiasa menemani dan memberikan dorongan motivasi dalam bentuk fasilitaskemudahan kepada siswanya.2. Peran guru dalam memberikan pengajaran harus senantiasa terlihat oleh siswanya, dan memberikan materi dengansarana mengajar visual (gambar, foto/video, bentuk, warna, dsb).3. Peran guru dalam memberikan pengajaran lebih mengasah keahlian penggunaan aplikasi siswanya.4. Peran guru dalam memberikan pengajaran dengan mengajak bereksprerimen memikirkan sesuatu yang baru danpengembangan dari tema yang sedang dibahas.

Non Recommendations:

1. Guru berperan mengabaikan fungsi kebersamaan dan dukungan perasaan kepada siswanya.2. Peran guru dalam memberikan pengajaran mengabaikan kontak mata dengan siswanya dan tidak menggunakan saranavisual.3. Peran guru dalam memberikan mengajaran lebih banyak memberikan konsep tanpa didukung aplikasi yang kuat.4. Peran guru dalam memberikan pengajaran mengabaikan kecenderungan siswa untuk bereksperimen danmengembangkan tema yang sedang dibahas.

4 CONDITIONS Recommendations:

(Bagaimanakahpengkondisianruangan dan suasanakelas yang terbaikuntuk anak/siswadalam prosespembelajaran ?)

1. Suasana kelas yang memicu siswa untuk merasakan kenyamanan ketika belajar dengan sarana fasilitas yangmemudahkan ia belajar serta bersama teman-teman yang menyenangkan dirinya.2. Dalam suasana kelas yang memberikan kebebasan pandangan/penglihatan, dan banyak obyek di dalam kelas yangmenarik untuk dilihatnya.3. Dalam ruangan kelas yang memberikan posisi duduk yang mendukung sosialiasi dan interaksi kelompok.4. Penataan ruang kelas yang memfailitasi siswa untuk melakukan observasi secara eksperimentatif.

Non Recommendations:

1. Suasana kelas yang kurang nyaman dan teman-teman yang cenderung kompetitif.2. Dalam suasana kelas yang membatasi daya pandang/penglihatannya dan tidak ada obyek yang menarik untuk dilihat didalam kelasnya.3. Dalam ruangan kelas yang memberikan posisi duduk yang mengabaikan sosialiasi dan interaksi kelompok.4. Penataan ruang kelas yang kurang menfasilitasi siswa untuk melakukan observasi secara eksperimentatif.

13DIC-D.001.020534 Rev 2.12

Psycho-Biometric Fingerprint Analysis DIC-D

Rekomendasi apa yang terbaik untuk pemilihan pengembangan pendidikan Stephanie ?

EDUCATION FIELD OPTION RECOMMENDATIONS

1 PENDIDIKAN SEKOLAH SEKOLAH KEJURUAN

KELAS KELAS INTENSIVE

KELOMPOK KELOMPOK NON-KOMPETITIF

JURUSAN REKOMENDASI JURUSAN IPS, Sehubungandengan kemampuan observasi sosial lingkunganyang lebih responsif. Walau demikian, siswadapat memilih jurusan IPA selama aspekobservasi sosial lingkungannya mendapatstimulasi yang memadai.

Rekomendasi pemilihan jurusan/fakultas di bawah ini berdasarkan potensi gaya belajar yang lebih dominan(Visual/Auditory/Kinestetik). Berikut ini merupakan pilihan-pilihan fakultas/jurusan sesuai dengan gaya belajar tipe Visual,silahkan siswa memilih sesuai dengan minatnya karena setiap orang bisa/mampu menjadi apa saja yang dicita-citakannya.

2 PERGURUAN TINGGI FAKULTAS KEDOKTERAN Spesialis Mata, Internist, Radiology dll

FAKULTAS TEKNIK Teknik Sipil, Arsitektur, Geologi dll

FAKULTAS EKONOMI Ekonomi Pembangunan, akuntansi dll

FAKULTAS ILMU SOSIAL Ilmu Politik, Sosiologi, dll

FAKULTAS HUKUM Hukum Perdata, Hukum Ekonomi dll

FAKULTAS SASTRA BAHASA Pengamat Sastra, Penulis, Penyusun Cergam dll

FAKULTAS PSIKOLOGI Psikologi industri, psikologi sosial dll

FAKULTAS SENI, GERAKAN &

OLAH RAGA

Seni Lukis, Seni Patung, Seni Grafis, Fotografi dll

Other Choice:(optional)

Extra Curriculums (Skill Development) REFERENCES

1 Pengembangan BAKAT Kemampuan VISUAL Menggambar, Fotografi, Mewarnai dll.

2 Pengembangan BAKAT Kemampuan AUDITORY Internet/Chat, Menonton film/konser dll.

3 Pengembangan BAKAT Kemampuan KINESTETIK Games, Outbond, Memelihara hewan/berkebun, Mekanikaldll.

14DIC-D.001.020534 Rev 2.12

Psycho-Biometric Fingerprint Analysis DIC-D

Apakah Anda menemukan permasalahan belajar, Stephanie ?

BEHAVIOR PROBLEM RESULTS

1 INTERESTED

Jika anak menunjukkankecendrungan perilaku pasif,dan tidak tertarik untukbelajar, maka kemungkinandisebabkan oleh faktor-faktorsebagai berikut:

Motivasi belajar yang tidak sesuai dengan struktur gaya bekerja otaknya, anak yang dominan fungsiafektif-represifnya, maka harus dibangkitkan motivasi belajar dari dalam dirinya dengan caramemancing perasaan kenyamanan dan kemudahaannya untuk mempelajari sesuatu.Materi pembelajaran yang disampaikan kemungkinan dianggap tidak menarik, karena anak yangdominan tipe intensif cenderung menangkap tema pembelajaran secara detail dan mendalam,sehingga, apabila penyampaian tema terlalu banyak, maka akan menghambat proses pemahamanlebih mendalam terhadap sebuah materi.

2 FOCUS

Jika anak menunjukkankecenderungan perilaku sulitberkonsentrasi / tidak fokusbelajar, maka kemungkinandisebabkan faktor-faktorsebagai berikut:

Anak yang memiliki sistem syaraf implusif, cenderung untuk melakukan sesuatu dengan cepatselesai dan kurang teliti, serta ingin melakukan hal-hal terkait dengan tema baru, sehingga ketikamereka mengalami gangguan konsentrasi, ada baiknya mengalihkan perhatian dan menyegarkanpikirannya kembali.Kesulitan konsentrasi bisa disebabkan karena gaya belajar yang kurang cocok, sementara anaktersebut memiliki toleransi yang rendah terhadap perbedaan gaya belajarnya. Anak yang bergayadominan visual akan mudah beralih focus/konsentrasinya apabila materi pembelajarannya tidakbanyak menggunakan sarana visual.

3 MEMORY

Jika anak menunjukkankecenderungan perilaku sulitdalam hal hafalan (memory),maka kemungkinandisebabkan faktor-faktorsebagai berikut:

Anak tipe Intensif cenderung meningkatkan memori jangka panjangnya, karena sangatmemperhatikan detail. Namun demikian, jika terdapat permasalahan dalam kemampuanmemorinya, ada kemungkinan disebabkan masalah pemilihan focus pendalaman materi yang manayang harus penting diingat dan mana yang tidakpenting untuk diingat. Anak tipe akseleratif jugaharus dilatih kecepatan waktu untuk mengingat karena biasanya kurang memperhatikan masalahwaktu.

4 IMPLEMENTATION

Jika anak menunjukkankesulitan dalammengimplementasikanpelajarannya ketikamengerjakan soal-soal ketikaujian, maka kemungkinandisebabkan faktor-faktorsebagai berikut:

Dalam proses implementasi pembelajaran, anak tipe Afektif-Represif cenderung mengedepankanaspek kenyamanan dan berfikir resiko yang lebih dominan. Padahal, pembelajaran yang efektifuntuk bisa diimplementasikan dengan baik adalah melibatkan seluruh aspek dalam dirinya. Anaktipe ini ini cenderung dominan metode belajar yang mendorong kenyamanannya, biasanya ia terlalubanyak melakukan metode pertimbangan analisis resiko. Cobalah menyeimbangkan metodebelajarnya dengan kemampuan membaca buku panduan dan proses pembelajaran praktikal melaluilatihan soal-soal yang sudah pernah ada, dimulai sesuatu yang mudah lalu kemudian meningkatkanstandar kesulitannya.

15DIC-D.001.020534 Rev 2.12