ctev jurnal.pptx

34
Journal reading CONGENITAL TALIPES EQUINO VARUS PEMBIMBING: dr. Humaryanto Sp. OT. M.kes Ardilla Rukmana Karya G1A108012 KEPANITRAAN KLINIK SENIOR BAGIAN BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI RSUD. RADEN MATTAHER JAMBI 2014

Transcript of ctev jurnal.pptx

Page 1: ctev jurnal.pptx

Journal reading

CONGENITAL TALIPES EQUINO VARUS

PEMBIMBING:dr. Humaryanto Sp. OT. M.kes

Ardilla Rukmana KaryaG1A108012

KEPANITRAAN KLINIK SENIORBAGIAN BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

RSUD. RADEN MATTAHER JAMBI2014

Page 2: ctev jurnal.pptx

SEBUAH PENELITIAN PROSPEKTIF DARI PENGELOLAAN TALIPES EQUINO VARUS

DENGAN METODE PONSETI

RH CHEVADAKI, SHRINVAS KALLIGUDI, PRAVEN KUMAR REDDY DAN RANESH

UP

departement of ortopedics, navodaya medical colege hospital and reseach

centre, navodaya nagar, raichur, karnataka, india

Page 3: ctev jurnal.pptx
Page 4: ctev jurnal.pptx

Abstrak

Teknik Ponseti: cara yang terbukti ampuh dalam penanganan deformitas clubfoot pada pediatric

Data diambil dari pasien dengan clubfoot idiopatik, yang datang ke Rumah Sakit Pendidikan dan Pusat Penelitian Novodaya, Raichur, sebuah institusi pengajaran antara Agustus 2010 hingga Agustus 2012.

Page 5: ctev jurnal.pptx

Total 30 pasien dengan total 44 kaki yang mengalami deformitas.

Total 20 pasien sudah mendapatkan penanganan di tempat pengobatan sebelumnya

Pengobatan pembedahan korektif disarankan pada 5 pasien (7 kaki) oleh dokter yang menanganinya.

16 pasien mengalami deformitas unilateral dan deformitas uniateral ini berkembang menjadi deformitas bilateral

Page 6: ctev jurnal.pptx

pendahuluan

Club Foot ( CTEV) : hindfoot equinus, hindfoot varus, dan forefoot adduksi dan cavus

Istilah sejak zaman Hippocrates Tujuan pengobatan: memperbaiki semua

komponen deformitas sehingga pasien tidak lagi merasakan nyeri saat berjalan dengan mobilitas baik, tanpa adanya calus dan tanpa menggunakan sepatu khusus

Page 7: ctev jurnal.pptx

Di tahun 1889, L.H. Bradford menyatakan “Literatur dari pengobatan clubfoot adalah memperbaiki fungsinya dengan keberhasilan yang beragam. Lebih baik memperbaiki secara penuh daripada setengah sembuh dan menyebabkan kasus relaps, bukti yang cukup terhadap metode penyembuhan masih belum dipahami.“ Lebih dari 100 tahun, kata-katanya masih digunakan hingga sekarang

Page 8: ctev jurnal.pptx

Tujuan penelitian

Untuk mengevaluasi hasil setelah dilakukan pengobatan terhadap clubfoot idiopatik dengan teknik Ponseti pada anak dibawah usia dua tahun yang datang ke Orthopaedics OPD di Rumah Sakit Pendidikan dan pusat penelitian Navodaya antara Agustus 2010 hingga Agustus 2012

Page 9: ctev jurnal.pptx

Bahan dan metode

Penelitian ini dilakukan pada Unit Rawat Jalan di Rumah Sakit Navodaya tanpa adanya biaya tambahan. Penelitian ini sudah diterima dan disah kan sebagai deklarasi Helsinki di tahun 1964 dan direvisi di tahun 1975

Page 10: ctev jurnal.pptx

Kriteria Inklusi dan ekslusi

Kriteria Inklusi Semua anak dibawah 1 tahun yang mengalami

congenital talipes equinovarus idiopatik baik unilateral maupun bilateral

Kriteria Ekslusi Anak yang mengalami clubfeet diatas usia 1

tahun dan anak yang mengalami anomali kongenital lainnya

Anak yang mengalami clubfeet rekuren dan relaps akibat kegagalan pengobatan pembedahan/konservatif

Page 11: ctev jurnal.pptx

Detail dari Teknik Ponseti

Pengobatan terhadap penyakit ini idealnya dilakukan sesegera mungkin setelah lahir dengan manipulasi pasif yang diajarkan kepada orangtuanya dan dimulai setelah 7-10 hari kelahiran

Page 12: ctev jurnal.pptx

1. Cast Pertama (Mengurangi Cavus)

memposisikan forefoot sejajar dengan hindfoot untuk menghasilkan sebuah sudut yang dibutuhkan untuk abduksi yang efektif terhadap kaki dalam upaya memperbaiki adductus dan varus.

Orangtua diberitahu terkait cara ini

Page 13: ctev jurnal.pptx

 2. Manipulasi

Manipulasi ini termasuk abduksi dari kaki dibawah, distabilkan caput talus.

palpasi maleulos dengan menggunakan jempol dan jari telunjuk pada satu tangan ketika jari dan metatarsel ditahan dengan tangan lainnya. Kemudian, pindahkan ibu jari dan jari telunjuk ke bagian lengan yang mempalpasi caput talus ke depan bagian ankle mortise. kita dapat merasakan bagian lateral dari caput talus yang ditutupi oleh kulit di depan bagian maleolus lateralis.

Page 14: ctev jurnal.pptx

Stabilisasi dari Talus. Dengan cara meletakkan jempol pada bagian caput talus. Sehingga kaki dapat abduksi dan mencegah terjadinya kekakuan dari ligamen posterior calcaneal fibular untuk menarik fibula ke bagian posterior saat manipulasi

Page 15: ctev jurnal.pptx

Manipulasi kaki berikutnya, setelah mengabduksi kaki dalam posisi supinasi dengan posisi kaki yang distabilkan dengan jempol di sekitar kaput talus , Pertahankan posisi ini dengan tekanan yang cukup selama 60 detik, lalu lepaskan.

Page 16: ctev jurnal.pptx

Cast kedua, ketiga, dan keempat

Dalam fase pengobatan, adductus dan varus sudah dikoreksi.

Jarak antara maleolus medialis dan tuberositas dari navicular saat dipalpasi dengan jari dapat menggambarkan tingkat koreksi dari bagian navicular. Ketika clubfoot dikoreksi, jarak perkiraan sekitar 1.5-2 cm dan navicular menutupi permukaan anterior dari bagian caput talus

jarak antara displacement lateral dari tuberositas anterior di calcaneus pada bagian caput talus menunjukkan adanya peningkatan dari sudut talocalcaneal, dan menunjukkan adanya perbaikan pada bagian varus.

Page 17: ctev jurnal.pptx

equinus

Deformitas equinus dapat diperbaiki dengan koreksi dari adductus dan varus

Pada kaki yang sangat fleksibel, equinus dapat diperbaiki dengan tambahan beberapa tahap tanpa dilakukan tenotomy, namun jika meragukan, lebih baik dilakukan tenotomy.

Page 18: ctev jurnal.pptx

hasil

skor dibawah 1.5 pada kaki dan dapat melakukan rotasi eksternal hingga 70º dan 15º dorsofleksi.

Page 19: ctev jurnal.pptx

Protokol Bracing (Pembidaian)

Bracing : setelah cast terakhir dilepaskan, 3 minggu setelah dilakukan tenotomy

Untuk kasus unilateral, brace diatur dengan sudut rotasi eksternal 60-70º . Pada kasus bilateral, brace ini diatur dengan sudut 70º rotasi eksternal pada setiap sisi

Brace harus digunakan sepanjang hari untuk 3 bulan pertama

total pemakaian : 14-16 jam selama 24 jam. hingga anak berusia 3-4 tahun.

 

Page 20: ctev jurnal.pptx

Follow up setelah pemasangan brace

2 minggu untuk mengotrol apakah terdapat komplikasi

3 Bulan kemudian untuk memeriksa ketaatan pemakaian brace pada malam hari dan tidur siang

Setiap 4 bulan hingga berusia 3 tahun untuk memantau tingkat kepatuhan dan mengecek terjadinya relaps

Setiap 6 bulan hingga berusia 4 tahun Setiap 1-2 tahun hingga terjadi maturitas

skeletal.

Page 21: ctev jurnal.pptx

PIRANI SEVERITY SCORING

untuk mengevaluasi koreksi dari clubfoot kongenital yang tidak dioperasi pada saat

berusia 1 tahun lebih.

Score Tanda Klinis 0 Normal0,5 Normal-Sedang 1 Abnormal Berat

Page 22: ctev jurnal.pptx

Midfoot Score1.Curved Lateral Border [A]2.Medial Crease [B]3.Talar Head Coverage [C]

Hindfoot Score.1. Posterior Crease (D)2. Rigid Equine (E)3. Empty Heel (F)

Page 23: ctev jurnal.pptx

Hasilmemantau variabel berikut Usia pasien dari kunjungan pertama di institusi peneliti Pengobatan sebelumnya dan tipe pengobatan yang

dilakukan’ Jumlah cast yang dilakukan Jumlah cast yang dibutuhkan di institusi eneliti Kebutuhan untuk dilakukannya tenotomy percutaneus

tendo archiles, dan Tingkat kepatuhan dari penggunaan brace-foot

abduction

Variabel ini dihubungkan dengan kebutuhan untukdilakukan operasi perbaikan dan insidensi terjadinya

relaps

Page 24: ctev jurnal.pptx

Jumlah cast

Koreksi didapatkan setelah penggunaan 6-8 cast.

56% kaki membutuhkan 6 cast untuk koreksi. cast terakhir biasanya ditinggalkan selama 2 minggu dan 3 minggu jika tenotomy dari tendoachilles dilakukan.

18% kaki membutuhkan 8 cast untuk koreksi dan hal ini diindikasikan karena terdapat komplikasi minor dan tingkat keparahan deofrmitas.

Page 25: ctev jurnal.pptx

Durasi: Waktu rata-rata setelah cast pertama dari tendoachilles tenotomy/ koreksi penuh dari deformitas didapatkan dalam 36 hari.

Tenotomi percutaneus: Percutaneus tendoachilles tenotomy (dilakukan pada 87% (38 kaki) kasus.

Bracing: Hanya 27 pasien yang dapat mempertahankan penggunaan brace abduction. 3 pasien (4 kaki) tidak dapat meneruskan bracing setelah koreksi plaster. 25 pasien dipasangkan brace.

Page 26: ctev jurnal.pptx

Follow Up

Periode minimal dari follow-up sekitar 10 bulan. Kebanyakan pasien mulai berjalan pada usia 14 bulan. 8 pasien dipantau hingga 12 bulan dan 10 pasien hingga 16 bulan penelitian.

Di setiap follow-up kaki diamati terkait tanda awal terjadinya relaps. Keculi pada 4 kaki yang mengalami relaps, semua kaki mempunyai skor deformitas 0.5 yang menunjukkan follow up yang baik.

Page 27: ctev jurnal.pptx

hasil

Skor awal dan akhir diamati secara statistik dengan menggunakan uji T bepasangan disertai nilai T 46.38 dengan nilai P kurang dari 0.001.

Paired Differencest df p

valueMean Std deviation

Pair initialscore- Final

score5.350 0.632 46.382 29 <0.001

Page 28: ctev jurnal.pptx

kegagalan

Ketiga pasien yang tidak terpantau mempunyai skor akhir 2.5.. Alasan dari kegagalan pada 3 pasien pertama adalah karena ketidakpatuhan dalam protokol bracing. Kegagalan dalam kasus akhir dapat disebabkan oleh teknik casting yang salah

Page 29: ctev jurnal.pptx

pembahasan

Metode konservatif untuk penanganan CTEV idiopatik disarankan pada kebanyakan Ahli Tulang Anak sedini mungkin setelah bayi lahir

Peneliti, dalam penelitian ini mengevaluasi efektifitas dari casting Ponseti sebagai mode koreksi dan penanganan terhadap Deformitas CTEV idiopathic

Page 30: ctev jurnal.pptx
Page 31: ctev jurnal.pptx

Peneliti mengevaluasi variabel tertentu seperti usia pasien saat kunjungan pertama di insitusi

Page 32: ctev jurnal.pptx
Page 33: ctev jurnal.pptx
Page 34: ctev jurnal.pptx

kesimpulan

metode Ponseti sangat baik terhadap pasien dan tergolong sebagai metode yang murah dan mudah untuk mengoreksi deformitas clubfoot

Hasil dari penelitian ini hampir serupa dengan literatur yang ada dimana koreksi dari deformitas ini bergantung dari variasi individu

3 dari 4 kegagalan dan semua kasus relaps dalam penelitian ini dikarenakan kurangnya dukungan orangtua dalam menjaga kaki anaknya tetap dalam brace atau sepatu secara benar.