css gangguan kepribadian.pptx

Click here to load reader

download css gangguan kepribadian.pptx

of 101

Transcript of css gangguan kepribadian.pptx

Clinical Science Session Gangguan KepribadianTia Astriana Tiara Nien Paramita Hanna Gustin

Definisi Kepribadian: totalitas sifat emosional dan perilaku

yang menandai kehidupan seseorang dari hari ke hari dalam kondisi yang biasanya (DSM IV TR) Gangguan Kepribadian: perilaku yang menyimpang dari standar budaya, memiliki onset pada masa remaja atau awal masa dewasa, stabil melalui waktu, dan menyebabkan ketidakbahagiaan dan gangguan.

Klasifikasi Kelompok A (Gangguan kepribadian paranoid,

schizoid, skizotipal). Orang dengan gangguan kepribadian ini sering tampak aneh dan eksentrik. Kelompok B (Gangguan kepribadian antisosial, ambang, histrionik, dan narsistik). Orang dengan gangguan kepribadian ini sering tampak dramatis, emosional, dan tidak menentu. Kelompok C (Gangguan kepribadian menghindar, dependen dan obsesif kompulsif, serta satu kategori yang tidak dapat ditentukan) Orang dengan kepribadian ini sering tampak cemas atau ketakutan.

Etiologi Faktor genetik

Faktor temperamental Faktor biologis hormon Neurotransmitter Elektrofisiologi Mekanisme pertahanan

Mekanisme Pertahanan Fantasi. Mereka mencari penghiburan dengan menciptakan

kehidupan khayalan, khususnya teman khayalan di dalam pikiran mereka. Disosiasi. Orang yang berkepribadian histrionik biasanya

menunjukkan kecemasan, yang untuk menghilangkan kecemasan tersebut mereka melakukan tindakan yang berbahaya namun dengan berhati-hati. Isolasi. Karakteristik pada orang yang terkendali dan tertib Dalam suatu krisis pasien mungkin menunjukkan

pengekangan diri, perilaku sosial yang terlalu resmi dan keras kepala

Mekanisme Pertahanan Proyeksi. Pasien mencari-cari kesalahan secara berlebihan,

sangat peka terhadap kritikan yang terlihat seperti mengumpulkan ketidakadilan, terlalu waspada namun tidak mau dihadapkan pada sikap membela diri dan argumentasi. Pembelahan. Pasien membagi secara ambivalen orang-orang dari

masa lalu maupun dari masa sekarang, menjadi orang baik dan orang jahat, padahal pada kenyataannya tidak ada yang benar-benar baik atau benar-benar salah. Agresi-pasif. Kemarahan dibalikkan pada diri sendiri Hal ini termasuk penunda-nundaan, perilaku kebodoh-

bodohan atau provokatif, ejekan yang merendahkan diri sendiri, dan perilaku yang menyakiti diri sendiri.

Mekanisme Pertahanan Memerankan. Terdapat ekspresi langsung berupa harapan atau konflik

yang tidak disadari, melalui tindakan untuk menghindari gagasan atau afek yang disadari menyertainya tanpa disertai perasaan bersalah. Identifikasi proyektif. Terutama pada kepribadian ambang yang terdiri atas

tiga langkah: (1) aspek diri diproyeksikan kepada orang lain (2) proyektor memaksa orang lain untuk beridentifikasi dengan apa yang diproyeksikan (3) penerima proyeksi dan proyektor merasakan suatu keterpaduan

Gangguan kepribadian paranoid

In General Ditandai oleh: kecurigaan dan ketidakpercayaan

pada orang lain yang berlangsung lama, melemparkan tanggung jawab pada orang lain, bersikap bermusuhan, mudah tersinggung, dan marah. Orang yang fanatik, pengumpul ketidakadilan, pasangan yang cemburu secara patologis, dan orang yang aneh umumnya memiliki gangguan kepribadian paranoid.

Epidemiologi Gangguan ini lebih sering muncul pada laki-laki

daripada wanita.

Kriteria Diagnosis (DSM IV TR)A. Ketidakpercayaan

dan kecurigaan yang pervasif kepada orang lain sehingga motif mereka dianggap sebagai berhati dengki, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih) gejala berikut: Menduga, tanpa dasar yang cukup bahwa orang lain memanfaatkan, membahayakan, atau mengkhianati dirinya. Preokupasi dengan keraguan yang tidak pada tempatnya tentang loyalitas atau kejujuran teman atau rekan kerjanya. Enggan untuk menceritakan rahasia kepada orang lain karena rasa takut yang tidak wajar bahwa informasi tersebut akan dipergunakan secara jahat untuk melawan dirinya. Menganggap ucapan atau kejadian yang biasa sebagai sesuatu yang merendahkan atau ancaman implisit. Secara persisten menyimpan dendam, tidak memaafkan kerugian, kecelakaan atau kelalaian. Merasa adanya pembunuhan karakter atau reputasinya yang jelas tidak terlihat oleh orang lain, dan lalu dengan cepat bereaksi marah atau bahkan balas menyerang. Memiliki kecurigaan yang berulang, tanpa pertimbangan tentang kesetiaan pasangan atau mitra seksual.

Kriteria Diagnosis (DSM IV TR)B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skizofrenia, gangguan mood dengan ciri psikotik atau gangguan psikotik lain, dan bukan karena efek fisiologis langsung dari kondisi medis umum.

Catatan : Jika kriteria terpenuhi sebelum onset skizofrenia tambahkan premorbid misalnya gangguan kepribadian paranoid (pramorbid)

Gambaran Klinis Terbatas secara afektif dan tampak tidak memiliki

emosi. Membanggakan dirinya sendiri karena mampu rasional dan objektif, tetapi sebenarnya tidak Kehilangan kehangatan dan terkesan dengan memberikan perhatian pada kekuatan dan urutan, mengekspresikan hinaan pada orang yang dipandangnya lemah, sakit, terganggu, atau tidak sempurna. Dalam situasi social mereka mungkin tampak sibuk dan efisien, tetapi mereka seringkali menciptakan ketakutan dan konflik bagi orang lain.

Diagnosis Banding Gangguan waham: waham yang menetap tidak

ditemukan pada pada gangguan kepribadian paranoid Skizofrenia paranoid: halusinasi dan pikiran formal tidak ditemukan pada gangguan kepribadian paranoid Gangguan kepribadian ambang: pasien paranoid jarang mampu terlibat secara berlebihan dan rusuh dalam persahabatan orang lain seperti pasien ambang.

Perjalanan Penyakit dan Prognosa Pada beberapa kasus gangguan kepribadian

paranoid terjadi seumur hidup, namun ada juga kasus dimana gangguan kepribadian paranoid berkembang menjadi Skizofrenia. Pada umumnya pasien dengan gangguan kepribadian paranoid memiliki masalah seumur hidupnya dalam hidup bersama orang lain.

Psikoterapi Pasien paranoid tidak bekerja baik dalam

psikoterapi kelompok. Klinisi yang terlalu banyak menggunakan interpretasi khususnya interpretasi mengenai perasaan ketergantungan yang dalam, masalah seksual, dan keinginan untuk keintiman secara jelas meningkatkan ketidakpercayaan pasien. Terapi perilaku telah digunakan untuk meningkatkan keterampilan sosial dan untuk menghilangkan kecurigan terhadap permainan peran.

Farmakoterapi Pada sebagian besar kasus suatu anti-anxietas

seperti diazepam (vallium) dianggap memadai. Namun bila diperlukan diberikan antipsikotik seperti thioridazine (Mellaril) atau Haloperidol (Haldol), dalam dosis kecil, dan periode singkat untuk mengtasi agitasi yang berat atau pikiran yang sangat delusional. Antipsikotik pimozide (Orap) telah digunakan dan berhasil menurunkan ide-ide paranoid pada beberapa pasien.

GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOID

In General Didiagnosis pada pasien yang menunjukkan pola

penarikan sosial yang lama. Rasa tidak nyaman mereka dalam interaksi manusia, sifat introversi mereka, dan afek lemah lembut yang terbatas yang dimiliki mereka. Seringkali dipandang sebagai eksentrik, terisolasi, atau kesepian. Ratio laki-laki : wanita adalah 2 : 1.

Kriteria Diagnostik (DSM IV TR)A.

Pola pervasif pelepasan dari hubungan sosial dan rentang pengalaman emosi yang terbatas dalam lingkungan interpersonal, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih) gejala berikut: Tidak memiliki minat ataupun menikmati hubungan dekat,

termasuk sebagai bagian dari keluarga. Hampir selalu memilih aktivitas seorang diri. Kurang minat (jika ada) terhadap pengalaman seksual dengan orang lain. Merasakan kesenangan dalam aktivitas yang minim (jika ada). Tidak memiliki teman dekat atau orang yang dipercaya selain keluarga dalam derajat pertama. Tampak tak acuh dengan pujian atau kritikan orang lain. Menunjukkan emosi yang dingin dan afek yang datar.

Kriteria Diagnostik (DSM IV TR)B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan

skizofrenia, gangguan mood dengan ciri psikotik atau gangguan psikotik lain, dan bukan karena efek fisiologis langsung dari kondisi medis umum. Catatan : Jika kriteria terpenuhi sebelum onset skizofrenia tambahkan premorbid misalnya gangguan kepribadian skizoid (pramorbid)

Gambaran Klinis Orang dengan gangguan kepribadian skizoid

memberikan kesan dingin dan mengucilkan diri, dan mereka tampak menjauhkan diri dan tidak ingin terlibat dengan peristiwa sehari-hari dan permasalahan orang lain. Laki-laki mungkin tidak menikah karena mereka tidak mampu mendapatkan keintiman; wanita secara pasif setuju untuk menikah dengan seorang laki-laki yang agresif dan menginginkan pernikahan.

Diagnosis Banding Skizofrenia dan gangguan kepribadian skizotipal:

pasien skizoid tidak memiliki keluarga yang skizofrenik, disamping itu pada skizofrenia ditemukan gangguan pikiran dan waham yang tidak ditemukan pada pasien skizoid. Paranoid: lebih menunjukkan keterlibatan sosial, riwayat perilaku verbal yang agresif, dan kecenderungan yang lebih besar untuk memproyeksikan perasaan mereka kepada orang lain. Jika hanya terbatas secara emosional, pasien gangguan kepribadian obsesif kompulsif dan menghindar mengalami kesepian sebagai disforik, memiliki hubungan objek yang lebih banyak di masa

Perjalanan Penyakit dan Prognosa Onset gangguan kepribadian skizoid biasanya

pada masa anak-anak awal, berlangsung lama tetapi tidak selalu seumur hidup.

Psikoterapi Dalam lingkungan terapi kelompok, pasien

skizoid mungkin diam untuk waktu yang lama; namun demikian, akhirnya mereka terlibat. Pasien harus dilindungi dari serangan agresif anggota kelompok mengingat kecenderungan mereka untuk tenang. Dengan berjalannya waktu anggota kelompok menjadi penting bagi pasien skizoid dan dapat memberikan kontak sosial satu-satunya dalam keberadaan mereka yang terisolasi.

Farmakoterapi Antipsikotik dosis rendah, antidepresan, dan

psikostimulan telah efektif pada beberapa pasien

GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOTIPAL

In General Orang dengan gangguan kepribadian skizotipal

sangat aneh dan asing bagi orang awam, ditandai pikiran magis, gagasan yang aneh, waham, dan derealisasi. Epidemiologi: terjadi pada + 3% populasi, dengan insidensi lebih besar pada kembar monozigotik dibandingkan kembar dizigotik.

Kriteria Diagnostik (DSM IV TR)A.

Pola pervasif defisit sosial dan interpersonal yang ditandai oleh ketidaksenangan akut dan penurunan kapasitas untuk menciptakan hubungan erat, juga oleh penyimpangan kognitif atau persepsi serta perilaku yang eksentrik, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih) gejala berikut: Ideas of reference. Pikiran magis yang mempengaruhi perilaku namun tidak sesuai

dengan norma kultural/khayalan yang kacau (tahayul, telepati, indera keenam). Persepsi yang tidak lazim (termasuk ilusi tubuh) Pikiran dan bicara yang tidak wajar (samar-samar, sirkumstansialitas, metaforik, atau stereotipik). Kecurigaan yang berlebihan (ide-ide paranoid). Afek yang tidak sesuai atau terbatas. Perilaku dan penampilan yang eksentrik Tidak memiliki teman akrab atau orang yang dapat dipercaya selain keluarga derajat pertama. Kecemasan sosial yang berlebihan, yang tidak hilang dengan keakraban dan cenderung disertai gejala-gejala paranoid dengan mengesampingkan pertimbangan negatif atas diri sendiri.

Kriteria Diagnostik (DSM IV TR)B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan

skizofrenia, gangguan mood dengan ciri psikotik atau gangguan psikotik lain, dan bukan karena efek fisiologis langsung dari kondisi medis umum. Catatan : Jika kriteria terpenuhi sebelum onset

skizofrenia tambahkan premorbid misalnya gangguan kepribadian skizotipal (pramorbid)

Gambaran Klinis Dalam gangguan kepribadian skizotipal, terjadi

gangguan pikiran dan komunikasi. Pembicaraan pasien skizotipal mungkin aneh atau janggal dan hanya memiliki arti bagi mereka sendiri. Hubungan interpersonal yang buruk dan tingkah laku yang tidak wajar menyebabkan mereka terisolasi. Dalam keadaan stress pasien skizotipal mungkin mengalami dekompensasi hingga menunjukkan gejala psikotik, tetapi gejala tersebut biasanya singkat. Pada kasus yang parah dapat terlihat anhedonia dan depresi berat.

Diagnosis Banding Skizoid: skizotipal menghindar oleh adanya

keanehan dalam perilaku, pikiran, persepsi dan komunikasi, serta riwayat keluarga yang jelas adanya skizofrenia Skizofrenia oleh ada/tidaknya gejala psikotik, kalaupun ada durasinya singkat dan terpecah. Beberapa pasien memenuhi kriteria gangguan kepribadian skizotipal bersamaan dengan gangguan kepribadian ambang. Pasien gangguan kepribadian paranoid ditandai kecurigaan tanpa adanya perilaku aneh seperti pada pasien skizotipal.

GANGGUAN KEPRIBADIAN ANTISOSIAL

DIAGNOSIS Pasien mungkin tampak tenang dan dapat

dipercaya dalam wawancara, tetapi terdapat ketegangan, permusuhan, sikap mudah tersinggung, dan kekerasan sehingga klinisi yang paling berpengalaman pun dapat ditipu oleh pasien antisosial tersebut. EEG abnormal dengan tanda-tanda neurologis ringan yang mengacu pada kerusakan otak minimal pada masa anak-anak.

Kriteria Diagnostik untuk gangguan kepribadian AntisosialA. Pola pervasif tidak menghargai dan melanggar hak orang lain yang terjadi sejak usia 15 tahun, seperti yang ditunjukkan oleh tiga (atau lebih) gejala berikut: 1. Gagal mematuhi norma sosial, tidak berperilaku sesuai hukum, berulang kali melakukan tindakan kriminal. 2. Ketidakjujuran, berulang kali berbohong, memakai nama samaran, atau menipu orang lain demi keuntungan dan kesenangan pribadi. 3. Impulsif atau tidak dapat merencanakan masa depan. 4. Iritabilitas dan agresivitas (perkelahian fisik dan penyerangan yang berulang). 5. Mengabaikan keselamatan diri sendiri dan/atau orang lain. 6. Tidak pernah bertanggung jawab (gagal mempertahankan perilaku kerja dan menghormati kewajiban finansial). 7. Tanpa penyesalan (acuh tak acuh atau mencari-cari alasan) A. Individu sekurang-kurangnya berusia 18 tahun B. Terdapat tanda-tanda konduksi dengan onset sebelum usia 15 tahun. C. Terjadinya perilaku antisosial tidak semata-mata selama perjalanan skizofrenia, atau suatu episode manik.

GAMBARAN KLINIS Menunjukkan kesan luar yang normal, hangat &

menarik perhatian. Berbohong, membolos, melarikan diri dari rumah, mencuri, berkelahi, penyalahgunaan zat, dan aktivitas ilegal adalah pengalaman tipikal Ancaman bunuh diri dan preokupasi somatik mungkin sering ditemukan. Tidak menceritakan kebenaran dan tidak dapat dipercaya untuk menjalankan suatu tugas atau terlibat standar moralitas yang konvensional. Promiskuitas, penyiksaan pasangan, penyiksaan anak, berkendara sambil mabuk, merupakan peristiwa yang sering ditemukan

DIAGNOSIS BANDING Membedakan gangguan kepribadian antisosial

dari penyalahgunaan zat. Jika penyalahgunaan zat maupun perilaku antisosial dimulai pada masa anak-anak dan terus memasuki kehidupan biasa, kedua gangguan harus didiagnosis.

PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSA Jika perjalanan penyakitnya berkembang, maka

tidak akan mengalami remisi. puncak perilaku antisosial masa remaja akhir. Prognosis bervariasi, beberapa laporan menyatakan gejala menurun saat pasien dewasa. Banyak pasien memiliki gangguan somatisasi dan keluhan fisik multipel. Gagguan depresif, gangguan penggunaan alkohol, dan penyalahgunaan zat lainnya adalah sering.

Terapi Psikoterapi : Selfhelp group

Farmakoterapi : Diberikan atas dasar gejala yang

muncul Kecemasan, penyerangan, depresi

GANGGUAN KEPRIBADIAN AMBANG

In General Perbatasan antara neurotik dan psikotik dan ditandai

afek, mood, perilaku hubungan objek, dan cita diri yang sangat tidak stabil. Skizofrenia ambulatorik, Kepribadian seolah-olah (Helene Deutsch), Skizofrenia pseudoneurotik (Paul Hoch dan Phillip Politan),Karakter psikotik (John Frosch), Epidemiologi : Diperkirakan 1 2% populasi, dan ratio laki-laki : perempuan adalah 2 : 1.

Pola pervasif ketidakstabilan hubungan interpersonal, citra diri dan afek, dan impulsivitas yang jelas pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) gejala berikut:

1. Usaha mati-matian untuk menghindarai ketinggalan yang nyata atau khayalanCatatan: tidak termasuk perilaku bunuh diri atau mutilasi diri dalam kriteria 5. 1. Pola hubungan yang tidak stabil yang ditandai perubahan antara ekstrim-ekstrim idealisasi dan devaluasi.

2. Gangguan identitas (citra diri atau perasaan diri yang tidak stabil secara jelas dan persisten).3. Impulsivitas pada minimal dua hal yang potensial membahayakan diri sendiri (misalnya: berbelanja, sex, penyalahgunaan zat, ngebut gila-gilaan, pesta makan). 4. Ide-ide, ancaman, atau upaya bunuh diri/mutilasi diri yang berulang.

5. Ketidakstabilan afek karena reaktivitas mood yang jelas(misalnya disforia episodik kuat,iritabilitas, atau kecemasan) yang berlangsung selama beberapa jam dan jarang lebih dari beberapa hari. 6. Perasaan kekosongan yang kronis.

7. Kesulitan dalam mengendalikan emosi (marah terus menerus, perkelahian fisik berulang kali).8. Ide paranoid yang transient dan berhubungan dengan stress atau gejala disosiatif yang parah.

GAMBARAN KLINIS Menunjukkan perasaan

kekosongan yang kronis, impulsivitas, mutilasi diri, episode psikotik singkat, usaha bunuh diri manipulatif, dan biasanya keterlibatan yang menuntut dalam hubungan erat. DIAGNOSIS BANDING : Skizofrenia dilakukan berdasarkan tidak/adanya episode

psikotik, gangguan pikiran, atau tanda skizofrenia klasik lainnya yang berkelanjutan yang dimiliki pasien ambang. Gangguan kepribadian skizotipal menunjukkan pikiran yang sangat aneh, gagasan yang aneh, dan gagasan yang menyangkut diri yang rekuren. Gangguan paranoid ditandai oleh kecurigaan yang ekstrim. Gangguan kepribadian histrionik dan antisosial sulit dibedakan dari pasien gangguan kepribadian ambang.

PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSA Insidensi tinggi untuk mengalami episode

depresif berat. Diagnosa biasanya ditegakkan sebelum usia 40 tahun Jika pasien berusaha mengambil pilihan pekerjaan, perkawinan, dan pilihan lain dan tidak mampu mengatasi stadium normal siklus kehidupan tersebut.

TerapiPsikoterapi :Terapi perilaku & Latihan keterampilan sosial Farmakoterapi : Antidepresi : Inhibitor monoamin oksidase (MAOI) adalah efektif dalam memodulasi perilaku impulsif pada beberapa pasien. Benzodiazepine, (Xanax), membantu kecemasan dan depresi, Antikonvulsan, carbamazepine (Tegretol), dapat meningkatkan fungsi global pada beberapa pasien. Obat serotonergik (fluoxetine)

GANGGUAN KEPRIBADIAN HISTRIONIK

In General Ditandai dengan perilaku dramatik, ekstrovert, dan

emosional. Epidemiologi : o lebih banyak pada wanita daripada laki-laki.

o Adanya hubungan dengan somatisasi dan gangguan

penggunaan alkohol

Pola pervasif emosionalitas dan mencari perhatian secara berlebihan, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) gejala berikut: 1. Tidak merasa nyaman pada situasi dimana ia bukan pusat perhatian. 2. Interaksi dengan orang lain sering ditandai dengan godaan seksual yang tidak pada tempatnya atau perilaku provokatif. 3. Menunjukkan pergeseran emosi yang cepat dan ekspresi emosi yang dangkal. 4. Secara terus menerus menggunakan penampilan fisik untuk menarik perhatian

orang lain kepada dirinya.5. Memiliki gaya bicara yang impresionistik dan tidak memiliki perincian. 6. Menunjukkan dramatisasi diri, teatrikal, dan ekspresi emosi yang berlebihan.

7. Sugestible8. Menganggap hubungan menjadi lebih intim ketimbang keadaan sebenarnya.

GAMBARAN KLINIS. Perilaku mencari perhatianyang tinggi. Cenderung memperbesar pikiran dan perasaan

mereka. Perilaku menggoda sering ditemukan pada kedua jenis kelamin. Fantasi seksual tentang orang yang terlibat dengan pasien sering, namun tidak konsisten tentang memverbalisasikan fantasi tersebut dan mungkin malu-malu atau genit, bukannya agresif secara seksual.

DIAGNOSIS BANDING. Ganggauan kepribadian ambang usaha bunuh

diri, difusi identitas, dan episode psikotik singkat lebih sering Gangguan somatisasi (sindroma briquet) dapat terjadi bersama-sama dengan gangguan kepribadian histrionik.

PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSA Bertambahnya usia pasien cenderung

menunjukkan gejala yang lebih sedikit, karena mereka tidak lagi memiliki energi seperti saat muda. Pencari sensasi mungkin mengalami masalah dengan hukum, penyalahgunaan zat dan bertindak kepada siapa saja

TERAPI PSIKOTERAPI. Terapi terpilih untuk gangguan

kepribadian histrionik adalah psikoterapi berorientasi psikoanalisis, apakah dalam kelompok atau individual. FARMAKOTERAPI. Dapat diberiakan jika gejala

yang menjadi target pengobatan (antidepresan untuk depresi dan keluhan somatik, anti-ansietas untuk kecemasan dan antipsikotik untuk derealisasi dan ilusi).

GANGGUAN KEPRIBADIAN NARSISTIK

In General Ditandai oleh meningkatnya rasa kepentingan diri

dan perasaan kebesaran yang unik. Epidemiologi : 2 16% pada populasi klinis dan 1% pada populasi umum. Lebih tinggi pada keturunan dengan orang tua yang menanamkan pada anaknya rasa kemahakuasaan yang tidak realistik, kebesaran, kecantikan dan bakat.

Pola pervasif pada kebesaran (dalam kayalan atau perilaku), membutuhkan kebanggaan, dan tidak ada empati, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut:

1. memiliki rasa kepentigan diri yang besar (misalnya, pencapaan dan bakat yang dilebih-lebihkan,berharap terkenal superior tanpa usaha yang sepadan) 2. Preokupasi dengan khayalan akan keberhasilan, kekuatan, kecerdasan, kecantikan, atau cinta ideal yang tak terbatas

3. yakin bahwa dia adala khusus dan unik dan dapat dimengerti hanya oleh, atau harus berhubungandengan orang lain (atau institusi) yang khusus atau memiliki status tinggi 4. membutuhkan kebanggaan yang berlebihan 5. memiliki perasaan bernama besar, yaitu, harapan yang tidak beralasan akan perlakuan khusus atau

keputusan otomatis sesuai harapannya6. eksploitatif secara interpersonal, yaitu mengambil keuntungan dari orang lain untuk mencapai tujuannya sendiri 7. tidak memiliki empati: tidak mau mengenali atau mengetahui perasaan dan kebutuhan orang lain

8. sering merasa iri dengan orang lain atau yakin bahwa orang lain iri kepada dirinya9. menunjukkan perilaku atau sikap yag congkak dan sombong

GAMBARAN KLINIS Perasaan kebesaran nama orang dengan gangguan

kepribadian narsisitik, menonjol. Persahabatan rapuh, dan menyebabkan orang lain geram karena menolak untuk mematuhi aturan perilaku kovensional. Tidak mampu menunjukkan empati, berpura-pura simpati hanya untuk mencapai kepentigan mereka sendiri. Memanfaatkan orang lain sering ditemukan. Pasien memiliki harga diri yang rapuh dan rentan terhadap depresi. Kesulitan interpersonal penolakan, kehilangan dan masalah pekerjaan adalah stres-stres yang sering didapat oleh orang narsistik.

DIAGNOSIS BANDING.Gangguan kepribadian ambang, histrionik, dan antisosial sering ditemukan bersama-sama dengan gangguan kepribadian narsistik, yang berarti bahwa diagnosa adalah sulit. Memiliki kecemasan yang lebih kecil daripada pasien dengan gangguan kepribadian ambang dan kehidupan mereka cenderung lebih kacau.

PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSA.

Gangguan kepribadian narsistik bersifat kronis dan sulit untuk diobati. Pasien dengan gangguan ini harus secara terus-menerus berhadapan dengan aliran narsisisme mereka yang diakibatkan oleh perilaku mereka sendiri atau dari pengalaman hidup. Penuaan dihadapi dengan buruk, karena pasien sangat menghargai dan bergantung pada atribut kecantikan, kekuatan, dan kemudaan.

Terapi PSIKOTERAPI. Pengobatan gangguan kepribadian

narsistik sukar, karena pasien harus meninggalkan narsisismenya jika ingin mendapatkan kemajuan. FARMAKOTERAPI. Lithium (Eskalith) telah

digunakan pada pasien yang memiliki pergeseran mood sebagai bagian dari gambaran klinis. Karena pasien gangguan kepribadian narsistik mentoleransi penolakan secara buruk dan rentan terhadap depresi, suatu antidepresan juga dapat diberikan.

GANGGUAN KEPRIBADIAN DEPENDEN

In General Menempatkan kebutuhan mereka sendiri di

bawah kebutuhan orang lain Meminta orang lain untuk mengambil tanggung jawab untuk masalah besar dalam kehidupan mereka Tidak memiliki kepercayaan diri Mengalami rasa tidak nyaman yang kuat jika sedang sendirian dalam suatu periode.

Epidemiologi Gangguan kepribadian dependen lebih sering

terjadi pada wanita dibandingkan laki-laki. Berdasarkan usia gangguan ini lebih sering terjadi pada anak kecil dibandingkan orang dewasa. Orang dengan penyakit kronis pada masa kanaknya, mungkin adalah yang paling rentan terhadap gangguan ini.

Kriteria Diagnostik (DSM IV TR)Kebutuhan yang pervasif dan berlebihan untuk diasuh, yang menyebabkan prilaku patuh, tergantung dan rasa takut akan perpisahan. Dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih), berikut:1. 2. 3. 4.

Memiliki kesulitan dalam mengambil keputusan harian, tanpa sejumlah besar nasehat dan jaminan dari orang lain Membutuhkan orang lain untuk bertanggung jawab dalam sebagian besar bidang utama kehidupannya Memiliki kesulitan dalam mengekspresikan ketidaksetujuan pada orang lain. Catatan: tidak termasuk rasa takut yang realistik akan ganti rugi. Memiliki kesulitan dalam memulai proyek atau melakukan hal untuk dirinya sendiri (karena tidak memiliki keyakinan diri dalam pertimbangan atau kemampuan lebih dari motivasi atau energi yang minimal)

5.6. 7. 8.

Berusaha dengan berlebihan untuk mematuhi asuhan dan dukungan, sampai pada titik secara sukarela melakukan hal yang tidak menyenangkanMerasa tidak nyaman atau tidak berdaya bila sendirian, karena rasa takut tidak mampu merawat diri sendiri Segera mencari hubungan dengan orang lain sebagai sumber pengasuhan dan dukungan jika hubungan dekatnya berakhir Secara tidak realistik terpreokupasi dengan rasa takut akan ditinggal untuk

Gambaran Klinis Ditandai oleh pola ketergantungan yang pervasif

dan prilaku patuh Tidak mampu mengambil keputusan tanpa nasihat dan jaminan dari orang lain. Menghindari posisi yang bertanggung jawab dan menjadi cemas jika diminta untu memegang peran kepemimpinan Lebih senang patuh. Merasa sukar untuk menekuni tugas mereka sendiri, tetapi mudah bila mengerjakannya untuk orang lain. Tidak senang sendirian. Mencari orang lain untuk tempat bergantung.

Diagnosis Banding Sifat ketergantungan adalah faktor yang menonjol

pada pasien gangguan kepribadian histrionik dan ambang. Dependen biasanya memiliki hubungan jangka panjang dengan orang tempat mereka bergantung, dan tidak pada banyak orang. Mereka tidak cenderung manipulatif. Perilaku ketergantungan juga dapat terjadi pada pasien dengan agorafobia, tetapi pasien agorafobia cenderung memiliki tingkat kecemasan yang jelas atau bahkan panik.

Perjalanan Penyakit dan Prognosa Tidak mampu bertindak mandiri dan tanpa

pengawasan yang dekat. Hubungan sosial terbatas pada orang tempat mereka bergantung, dan banyak yang menderita secara mental ataupun fisik karena mereka tidak dapat menegaskan diri sendiri. Bila mereka kehilangan orang tempat mereka bergantung, mereka menjadi sangat rentan untuk mengalami gangguan depresi berat. Dengan terapi, prognosa akan baik.

Psikoterapi Terapi gangguan kepribadian dependen hampir

selalu berhasil. Terapi yang berorientasi pada tilik diri memungkinkan pasien untuk mengerti perilaku mereka dan dengan dukungan dari dokter, pasien dapat menjadi mandiri dan percaya diri. Terapi prilaku, latihan ketegasan, terapi keluarga dan terapi kelompok telah digunakan dengan keberhasilan pada banyak kasus.

Farmakoterapi Digunakan untuk mengatasi gejala spesifik,

seperti kecemasan dan depresi, yang sering merupakan gambaran penyerta gangguan kepribadian dependen. Pasien yang mengalami serangan panik atau yang memiliki tingkat kecemasan akan perpisahan yang tinggi, mungkin tertolong oleh imipramine (Tofranil). Benzodiazepine dan obat serotonergik juga berguna. Jika gejala depresi atau menarik diri pada pasien berespon baik terhadap psikostimulan, obat tersebut dapat digunakan.

GANGGUAN KEPRIBADIAN MENGHINDAR

In General Sangat sensitif terhadap penolakan dan dapat

mengarah pada penarikan diri dari kehidupan sosial. Meskipun terkesan pemalu, mereka tidak asosial dan memiliki keinginan tinggi untuk berteman. Tetapi mereka butuh keyakinan yang kuat bahwa mereka tidak akan dikritik. Umumnya, digambarkan sebagai orang yang rendah diri. Epidemiologi: 1:10. Bayi yang tergolong pemalu lebih rentan terhadap gangguan ini.

Kriteria Diagnostik (DSM IV TR)Pola pervasif hambatan sosial, perasaan tidak cakap dan kepekaan berlebihan tehadap penilaian negatif, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih), berikut:1. 2. 3. 4.

Menghindari aktivitas yang memerlukan kontak interpersonal yang bermakna, karena takut akan kritik, celaan atau penolakan Tidak mau berhubungan dengan orang lain kecuali merasa yakin akan disenangi Menunjukkan keterbatasan dalam hubungan intim karena takut dipermaluka atau ditertawai Preokupasi dengan keadaan dikritik atau ditolak dalam situasi sosial

5.6.

Terhambat dalam situasi interpersonal yang baru karena perasaan rendah diriMemandang diri sendiri tidak berkompeten dalam sosial, tidak menarik atau lebih rendah dari orang lain

7.

Tidak biasanya enggan untuk mengambil resiko pribadi atau untuk melakukan aktivitas baru karena dapat membuktikan penghinaan

Gambaran Klinis Hipersensitivitas terhadap penolakan oleh orang

lain Menginginkan hubungan dengan orang lain yang hangat dan aman, tetapi membenarkan penghindaran mereka untuk membentuk persahabatan karena perasaan ketakutan mereka akan penolakan. Mudah keliru mengartikan komentar orang lain sebagai penghinaan atau ejekan. Penolakan suatu permohonan menyebabkan mereka menarik diri dari orang lain dan merasa terluka.

Diagnosis Banding Serupa dengan gangguan kepribadian dependen.

Pasien dengan gangguan kepribadian dependen

memiliki rasa takut akan diabaikan atau tidak dicintai yang lebih besar daripada pasien dengan gangguan kepribadian menghindar, tetapi gambaran klinisnya sulit dibedakan.

Perjalanan Penyakit dan Prognosa Orang dengan gangguan kepribadian

menghindar dapat berfungsi apabila berada dalam lingkungan yang terlindung. Beberapa di antara mereka menikah, memiliki anak, dan menghabiskan hidup hanya bersama anggota keluarga. Bila sistem pendukung gagal, mereka menjadi sangat mudah depresi, cemas dan marah. Umumnya mereka sering menghindar dari situasi fobik, dan umumnya memiliki riwayat fobia sosial dalam perjalanan penyakit mereka.

Farmakoterapi Beberapa pasien tertolong dengan pemberian -

blocker, seperti atenolol (Tenormin), untuk mengatasi hiperaktivitas sistem saraf otonomik, yang cenderung tinggi pada pasien dengan gangguan kepribadian menghindar, khususnya jika mereka menghadapi situasi yang menakutkan.

Psikoterapi Seiring dengan terbangunnya kepercayaan, dokter harus

menunjukkan sikap menerima akan ketakutan pasien, khususnya rasa takut akan penolakan. Dokter sesekali melatih pasien untuk keluar dan menghadapi dunia yang memiliki resiko tinggi akan penghinaan, penolakan dan kegagalan. Tetapi dokter harus berhati-hati dalam melatih keterampilan sosial yang baru, di luar terapi, karena kegagalan dapat berakibat buruk pada pasien dengan harga diri yang buruk. Terapi kelompok dapat membantu pasien mengerti efek kepekaan mereka terhadap penolakan, pada diri sendiri dan orang lain. Latihan ketegasan adalah bentuk terapi perilaku yang dapat mengajarkan pasien untuk mengekspresikan kebutuhan mereka secara terbuka dan untuk meningkatkan harga diri

GANGGUAN KEPRIBADIAN OBSESIF-KOMPULSIF

In General Ditandai oleh penyempitan emosional, ketertiban,

kekerasan hati, sikap keras kepala, dan kebimbangan. Gambaran penting dari gangguan ini adalah pola perfeksionisme dan infleksibilitas yang pervasif. Epidemiologi: Lebih sering pada laki-laki daripada wanita dan

didiagnosis paling sering pada anak yang tertua. Lebih sering terjadi pada keluarga biologis derajat pertama dengan gangguan tersebut dibandingkan populasi umum. Pasien sering kali memiliki latar belakang disiplin keras.

Diagnosis Anamnesa: pasien dengan gangguan kepribadian

obsesif-kompulsif mungkin memiliki perilaku yang kaku, resmi dan dingin. Afek mereka terkonstriksi Tidak memiliki spontanitas. Mood mereka biasanya serius. Pasien mungkin takut akan tidak terkontrolnya wawancara. Jawaban mereka biasanya sangat rinci. Mekanisme pertahanan yang dipakai adalah rasionalisasi, isolasi, intelektualisasi, pembentukan reaksi dan meruntuhkan (undoing).

Kriteria Diagnostik (DSM IV TR)Pola pervasif preokupasi dengan urutan, pengendalian mental dan interpersonal, dengan mengorbankan fleksibilitas, keterbukaan dan efisiensi, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan lima (atau lebih) berikut:1. 2.

Terpreokupasi dengan perincian, aturan, daftar, urutan, susunan atau jadwal sampai tingkat di mana aktivitas utama hilang. Menunjukkan perfeksionisme yang mengganggu penyelesaian tugas ( misalnya, tidak mampu menyelesaikan suatu proyek karena tidak memenuhi standarnya sendiri yang terlalu ketat) Secara berlebihan setia kepada pekerjaan dan produktivitas sampai mengabaikan aktivitas waktu luang dan persahabatan (tidak disebabkan oleh kebutuhan ekonomi yang besar) Terlalu berhati-hati, teliti, dan tidak fleksibel tentang masalah moralitas, etika, atau nilai-nilai (tidak disebabkan oleh identifikasi kultural atau religius) Tidak mampu membuang benda-benda yang usang atau tidak berguna walaupun tidak memiliki nilai sentimental Enggan untuk mendelegasikan tugas atau untuk bekerja dengan orang lain kecuali mereka tunduk dengan tepat pada caranya mengerjakan hal

3.

4. 5. 6. 7.

Memiiki gaya belanja yang kikir baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain;

Gambaran Klinis Memiliki keasyikan dengan aturan, peraturan, ketertiban, kebersihan,

perincian dan pencapaian kesempurnaan. Resmi dan serius dan seringkali tidak memiliki rasa humor. Memaksakan aturan supaya diikuti secara kaku dan tidak mampu untuk mentoleransi apa yang dianggapnya sebagai pelanggaran. Dengan demikian mereka tidak memiliki fleksibilitas dan intoleran. Mereka mampu bekerja lama, asalkan dilakukan secara rutin dan tidak memerlukan perubahan yang tidak dapat diadaptasi oleh mereka. Keterampilan interpersonal pasien gangguan keperibadian ini terbatas. Mereka mengasingkan orang lain, tidak mampu berkompromi, dan memaksakan supaya orang lain tunduk pada kebutuhan mereka. Karena mereka takut melakukan kesalahan mereka mengalami kebimbangan dan berpikir lama dalam mengambil keputusan. Walaupun memiliki perkawinan dan pekerjaan yang stabil, pasien

Diagnosis Banding Kemungkinan, yang paling sukar dibedakan

adalah antara pasien rawat jalan dengan beberapa sifat obsesif kompulsif dan pasien dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif. Diagnosis gangguan kepribadian diberikan kepada pasien dengan gangguan bermakna dalam efektivitas pekerjaan atau sosial Pada beberapa kasus, gangguan delusional terjadi bersama-sama dengan gangguan kepribadian dan harus diperhatikan.

Perjalanan Penyakit Perjalanan gangguan kepribadian obsesif

kompulsif bervariasi dan tidak dapat diramalkan. Beberapa remaja dengan gangguan ini berkembang menjadi orang dewasa yang hangat, terbuka, dan ramah Tetapi pada beberapa pasien lainnya, gangguan ini dapat mengawalI skizofrenia atau beberapa puluh tahun kemudian, dieksaserbasi oleh proses penuaan gangguan depresi berat.

Prognosa Orang dengan gangguan kepribadian ini dapat

bekerja dengan baik dalam posisi yang membutuhkan pekerjaan metodologis, deduktif, atau terperinci, tetapi mereka rentan terhadap perubahan yang tidak diharapkan, dan kehidupan pribadi mereka dapat tetap tidak bermakna. Gangguan depresif, khususnya dengan onset lambat sering ditemukan.

Psikoterapi Pasien dengan gangguan kepribadian obsesif

kompulsif seringkali tahu bahwa mereka sakit, dan mencari pengobatan atas keinginan mereka sendiri Terapi kelompok dan terapi perilaku dapat memberikan keuntungan Mencegah pasien menyelesaikan kebiasaan mereka akan meningkatkan kecemasan. Hal ini dapat memudahkan pasien mempelajari strategi yang baru. Pasien juga dapat menerima penghargaan langsung atas perubahan yang dicapainya dalam terapi kelompok, hal ini tidak didapatkan pada psikoterapi individual.

Farmakoterapi Clonazepam (Klonopin) merupakan golongan

benzodiazepin yang digunakan sebagai obat antikonvulsan => mengurangi gejala pada pasien dengan kelainan obsesif kompulsif yang parah. Clomipramine (Anafranil) dan obat-obatan serotonergik seperti fluoxetine, biasanya dengan dosis 60-80 mg perhari dapat memberikan keuntungan jika tanda dan gejala obsesif kompulsif muncul. Nefazodone (Serzone) dapat memberikan keuntungan pada beberapa pasien.

GANGGUAN KEPRIBADIAN YANG TIDAK DITENTUKAN

In General DSM-IV => gangguan yang tidak memenuhi salah

satu gangguan kepribadian yang telah dijelaskan sebelumnya. Gangguan kepribadian pasif-agresif dan gangguan kepribadian depresif sekarang dituliskan sebagai contoh dari gangguan kepribadian yang tidak ditentukan Spektrum sempit perilaku atau sifat tertentu-seperti oposisionalisme, sadisme, atau masokisme juga dapat diklasifikasikan di sini. Seorang pasien yang memiliki ciri-ciri lebih dari satu gangguan kepribadian tetapi tidak memenuhi kriteria

Kriteria Diagnostik (DSM IV TR) Kategori ini adalah untuk gangguan-gangguan fungsi

kepribadian yang tidak memenuhi kriteria untuk gangguan kepribadian spesifik. Contohnya adalah, adanya ciri-ciri lebih dari satu gangguan kepribadian spesifik yang tidak memenuhi kriteria lengkap untuk salah satu gangguan kepribadian (kepribadian campuran), tetapi bersama-sama menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam satu atau lebih fungsi penting (misalnya, sosial atau pekerjaan). Kategori ini juga dapat digunakan jika klinisi menganggap bahwa suatu gangguan kepribadian spesifik yang tidak dimasukkan dalam klasifikasi ini adalah sesuai. Contohnya adalah gangguan kepribadian

GANGGUAN KEPRIBADIAN PASIF AGRESIF

In General Orang dengan gangguan kepribadian pasif

agresif ditandai oleh obstruksionisme (senang menghalang-halangi), menunda-nunda, sikap keras kepala. Dalam DSM-IV, gangguan ini juga dinamakan gangguan kepribadian negativistik.

Kriteria Diagnostik (DSM IV TR)A.

Pola pervasif sikap negativistik dan resistensi pasif terhadap tuntutan akan kinerja yang adekuat, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih) berikut: Secara pasif menolak memenuhi tugas sosial dan pekerjaan rutin Mengeluh tidak dimengerti dan tidak dihargai oleh orang lain Cemberut dan argumentatif Tanpa alasan mengkritik dan mencemooh atasan Menunjukkan rasa cemburu dan kebencian terhadap mereka yang tampaknya lebih beruntung Suara yang diperkeras dan keluhan terus-menerus atas ketidakberuntungan dirinya Berganti-ganti antara tantangan permusuhan dan perasaan dosa

GANGGUAN KEPRIBADIAN DEPRESIF

In General Pesimistik, anhedonik, terikat pada kewajiban,

meragukan diri sendiri, dan tidak gembira secara kronis, bahkan dapat seumur hidup. Epidemiologi: terjadi sama banyak pada laki-laki dan perempuan, dan terjadi di dalam keluarga dimana gangguan depresif ditemukan.

Etiologi Teori psikologis melibatkan kehilangan pada awal

kehidupan, pengasuhan orang tua yang buru, super ego yang menghukum, dan perasaan bersalah yang ekstrim. Teori biologis melibatkan sumbu hipotalamushipofisis-adrenal-tiroid, termasuk sistem amin nonadrenergik dan srotonergik.

Diagnosis dan Gambaran Klinis Merasakan tetapi hanya sedikit kegembiraan kehidupan

yang normal dan cenderung kesepian dan serius, bermuram durja, bersikap patuh, pesimistik, dan rendah diri. Rentan mengekspresikan penyesalan dan perasaan ketidakberdayaan dan putus asa. Seringkali teliti, perfeksionistik, sangat berhati-hati, asyik dengan pekerjaan, merasa bertanggung jawab dengan tajam, dan mudah berkecil hati di bawah kondisi yang baru. Ketakutan akan celaan, cenderung menderita dalam kesepian dan kemungkinan mudah menangis, walaupun biasanya tidak di hadapan orang lain. Cenderung untuk merasa ragu-ragu, tidak dapat mengambil keputusan, dan berhati-hati mengkhianati perasaan ketidakamanan yang melekat.

Diagnosis Banding Gangguan distimik adalah gangguan mood yang

ditandai oleh fluktuasi besar dalam mood dibandingkan yang ditemukan pada gangguan kepribadian depresif. Gangguan kepribadian adalah kronis dan seumur hidup, sedangkan gangguan distimik adalah episodik, dapat terjadi pada setiap waktu, dan biasanya memiliki stressor pencetus.

Perjalanan Penyakit dan Prognosa Orang dengan gangguan kepribadian depresif

mungkin berada dalam risiko tinggi untuk mengalami gangguan distimikdan gangguan depresif berat.

Psikoterapi Pasien berespon terhadap psikoterapi

berorientasikan tilikan, dan karena tes realitas pasien adalah baik, mereka mampu menggali tilikan dalam psikodinamika penyakitnya dan memahami efeknya pada hubungan interpersonal mereka. Terapi kognitif membantu pasien mengerti manifestasi kognitif dari perasaan rendah diri dan pesimisme mereka. Jenis psikoterapi lain yang berguna adalah psikoterapi kelompok dan terapi interpersonal. Beberapa oarang berespon terhadap tindakan menolong diri sendiri.

Farmakoterapi Antidepresan, khususnya obat serotonergik

tertentu seperti Sertraline (Zolofit) 50mg/hari. Beberapa pasien berespon terhadap dosis kecil psikostimulan, seperti amphetamine, 5 10 mg/hari. Pada semua kasus, obat psikofarmaka harus dikombinasikan dengan psikoterapi untuk mencapai efek yang maksimal.

Terimakasih