CSS - Demam Tifoid

32
CLINICAL SCIENCE SESSION DEMAM TIFOID Preseptor : Nanny N.M. Soetedjo, dr., SpPD-KEMD., M.Kes., DCN., FINASIM Disusun Oleh : Christian Prijana

description

N*ing

Transcript of CSS - Demam Tifoid

Pendahuluan

CLINICAL SCIENCE SESSION

DEMAM TIFOID

Preseptor :

Nanny N.M. Soetedjo, dr., SpPD-KEMD., M.Kes., DCN., FINASIMDisusun Oleh :

Christian Prijana

BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAMFakultas Kedokteran UNPAD/ RSHSBANDUNG

2015

DEMAM TIFOIDPendahuluan

Genus Salmonella terdiri dari sekitar 2300 serotipe yang memiliki daya adaptasi yang amat tinggi pada hospes manusia dan berbagai jenis hewan serta dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Sebagian dari serotipe tersebut yaitu S.typhii dan S.paratyphii dapat menyebabkan demam enterik dan hanya dapat hidup pada manusia. Serotipe yang lain, biasa disebut Salmonella nontifoid, memiliki prevalensi pada traktus gastrointestinal berbagai macam hewan, termasuk diantaranya mamalia, reptil, unggas dan serangga. Sekitar 200 dari serotipe tersebut dapat bersifat patogen pada manusia, umumnya menyebabkan gastroenteritis, infeksi lokal dan atau bakteriemia.

Definisi

Demam tifoid merupakan penyakit sistemik yang memiliki karakteristik berupa demam dan nyeri abdomen yang diakibatkan oleh diseminasi S.typhii atau S.paratyphii. Penyakit ini pada awalnya disebut sebagai demam tifoid karena memiliki kemiripan klinis dengan penyakit tifus. Walaupun demikian pada awal abad ke-19 demam tifoid dengan jelas didefinisikan secara patologis sebagai suatu penyakit unik berdasarkan asosiasinya dengan pembesaran plak Peyer dan nodus limfatikus mesenterika. Pada tahun 1869, istilah demam enterik diajukan dan sebagai desain alternatif untuk membedakan demam tifoid dengan tifus. Walaupun demikian, sampai saat ini kedua istilah tersebut masih dipergunakan secara bergantian.

Epidemiologi

Berlawanan dengan serotipe Salmonella lainnya, S.typhii dan S.paratyphii tidak memiliki hospes lain selain manusia. Oleh karena itu, demam enterik hanya ditransmisikan melalui kontak erat dengan individu yang terinfeksi secara akut atau karier kronik. Walaupun transmisi langsung antar manusia melalui rute fekal-oral telah didokumentasikan, angka kejadiannya sebenarnya cukup rendah. Kebanyakan kasus umumnya diakibatkan dari mengkonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi. Paramedis biasanya terserang penyakit ini setelah mengalami pajanan terhadap pasien yang terinfeksi, sementara petugas laboratorium dapat terserang penyakit ini apabila mengalami kecelakaan dalam penanganan spesimen.

Lebih dari empat dekade yang lalu, jumlah kasus demam enterik di negara maju telah mengalami penurunan berkat peningkatan kualitas penanganan makanan dan penanganan air limbah. Dalam sekitar 10 tahun belakangan, tercatat hanya sekitar 400 kasus demam tifoid dan sedikit kasus demam paratifoid dilaporkan tiap tahunnya di AS. Sebaliknya, demam enterik terus menjadi masalah kesehatan global dengan angka kejadian sekitar 13-17 juta kasus tiap tahunnya di dunia dengan angka kematian sekitar 600.000 per tahun. Anak-anak usia