CSS - AMELOBLASTOMA - (Qurrata, Ravanno, Eva. Karmila)

18
CLINICAL SCIENCE SESSION “Ameloblastoma” Presentan Qurrata A’yunin – 12100113011 Ravanno F H - 12100113005 Eva Hanifah – 12100113029 Karmila P - 12100113056 SMF ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT P3D FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AL IHSAN BANDUNG 2015

description

uhsiqhi

Transcript of CSS - AMELOBLASTOMA - (Qurrata, Ravanno, Eva. Karmila)

Page 1: CSS - AMELOBLASTOMA - (Qurrata, Ravanno, Eva. Karmila)

CLINICAL SCIENCE SESSION

“Ameloblastoma”Presentan

Qurrata A’yunin – 12100113011Ravanno F H - 12100113005Eva Hanifah – 12100113029

Karmila P - 12100113056

SMF ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUTP3D FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AL IHSAN BANDUNG

2015

Page 2: CSS - AMELOBLASTOMA - (Qurrata, Ravanno, Eva. Karmila)

DEFINISI

Merupakan tumor jinak yang berasal dari epitel odontogenik, bersifat unisentrik, non-fungsional, pertumbuhannya pelan namun berinvasi lokal, dan memiliki tingkat rekurensi yang tinggi setelah terapi.

(WHO (1992))

Page 3: CSS - AMELOBLASTOMA - (Qurrata, Ravanno, Eva. Karmila)

PRAVELENSI

• Neoplasma dari jaringan enamel organ yang tidak melewati diferensiasi sampai pembentukan enamel

• Merupakan neoplasma odontogenik yang sering terjadi

• Rekurensi tinggi

• Terjadi pada seluruh area rahang, 80% pada mandibula

• Mandibula: area molar pada ramus (paling sering)

Page 4: CSS - AMELOBLASTOMA - (Qurrata, Ravanno, Eva. Karmila)

ETIOLOGI

• Etiologi ameloblastoma sampai saat ini belum diketahui dengan jelas, tetapi beberapa ahli mengatakan bahwa ameloblastoma dapat terjadi setelah pencabutan gigi, pengangkatan kista dan atau iritasi lokal dalam rongga mulut.

Page 5: CSS - AMELOBLASTOMA - (Qurrata, Ravanno, Eva. Karmila)

PATOGENESIS

Patogenesis dari tumor ini, melihat adanya hubungan dengan jaringan pembentuk gigi atau sel-sel yang berkemampuan untuk membentuk gigi tetapi suatu rangsangan yang memulai terjadinya proliferasi sel-sel tumor atau pembentuk ameloblastoma belum diketahui

Page 6: CSS - AMELOBLASTOMA - (Qurrata, Ravanno, Eva. Karmila)

GAMBARAN KLINIS

• Usia 20-40thn

• 80% terjadi di mandibula, 75% pada regio molar dan ramus

• Sering berhubungan dengan gigi M3 mandibula impaksi

• Ameloblastoma mulai berkembang pada tulang cancellous mandibula mencapai ukuran substansial sebelum kontur luar tulang terpengaruh meluas ke bukal dan lingual mandibula

Page 7: CSS - AMELOBLASTOMA - (Qurrata, Ravanno, Eva. Karmila)

• Tahap yang sangat awal:

riwayat pasien asimtomatis (tanpa gejala). Pasien tidak mengalami keluhan rasa sakit, parestesi, fistula, formation ulcer, atau mobilitas gigi.

• Apabila lesi membesar,

dengan pemeriksaan palpasi terasa sensasi seperti tulang yang tipis.

• Jika telah meluas merusak tulang,

maka abses terasa fluktuasi, kadang-kadang erosi dapat terjadi melalui kortikal plate yang berdekatan dengan daerah invasi, dan berlanjut ke jaringan lunak yang berdekatan.

Page 8: CSS - AMELOBLASTOMA - (Qurrata, Ravanno, Eva. Karmila)
Page 9: CSS - AMELOBLASTOMA - (Qurrata, Ravanno, Eva. Karmila)

Clinical Features

Page 10: CSS - AMELOBLASTOMA - (Qurrata, Ravanno, Eva. Karmila)

Clinical Features

Page 11: CSS - AMELOBLASTOMA - (Qurrata, Ravanno, Eva. Karmila)

TIPE AMELOBLASTOMA

Ameloblastoma Subtipe Klinis

A. Tipe multikistik; B. Tipe Unikistik; C. Tipe Periferal

Page 12: CSS - AMELOBLASTOMA - (Qurrata, Ravanno, Eva. Karmila)

GAMBARAN HISTOPATOLOGIS

Secara kasar, ameloblas terdiri dari jaringan kaku yang berwarna keabu-abuan yang memperlihatkan daerah kistik yang mengandung cairan kuning yang bening. Ameloblastoma secara dekat menyerupai organ enamel

Page 13: CSS - AMELOBLASTOMA - (Qurrata, Ravanno, Eva. Karmila)

GAMBARAN RADIOGRAFIS• Gambaran multiokular dimana terdapat ruangan kista

dengan batas yang tegas, dengan berbagai ukuran.

• Honeycomb/soap bubble appearance

• Ameloblastoma tumbuh diantara kavitas medulla scalloping korteks dalam dengan erosi tekanan (jika erosi parah hanya tersisa korteks yang tipis pada tepi lesi)

• Lesi pada regio gigi menyebabkan resorpsi tulang dan displacement gigi

Page 14: CSS - AMELOBLASTOMA - (Qurrata, Ravanno, Eva. Karmila)

GAMBARAN RADIOLOGIS

(a) Ameloblastoma Multilokuler menyerupai busa sabun atau sarang lebah.

(b) Unilokuler di regio anterior

Page 15: CSS - AMELOBLASTOMA - (Qurrata, Ravanno, Eva. Karmila)

Radiographic features

Page 16: CSS - AMELOBLASTOMA - (Qurrata, Ravanno, Eva. Karmila)

KOMPLIKASI

• Ameloblastoma yang besar dapat membuat hilangnya fungsi rahang dan kesulitan menelan makanan. Selanjutnya, kurangnya nutrisi dapat menyebabkan hipoproteinemi.

• Pasien juga berisiko perdarahan karena ulserasi dan dapat menunjukkan gejala anemia

Page 17: CSS - AMELOBLASTOMA - (Qurrata, Ravanno, Eva. Karmila)

TERAPI • Kuretase ameloblastoma tidak dilakukan karena tingkat

rekurensi tinggi

• Pada unicystic ameloblastoma dapat dilakukan kuretase karena lokasi tumor intraluminal

• Pada ameloblastoma follicular reseksi

• Ameloblastoma intraosseus solid dan multicystic eksisi mandibula, reseksi tanpa kontinuitas defek/reseksi blok dengan kontinuitas defek

Page 18: CSS - AMELOBLASTOMA - (Qurrata, Ravanno, Eva. Karmila)

• Ameloblastoma perifer eksisi karena tidak terdapat keterlibatan tulang. Jika terdapat keterlibatan tulang pada biopsi, dilakukan reseksi blok dengan kontinuitas defek

• Ameloblastoma solid eksisi luas meliputi1.5 cmm tulang normal di sekitar tepi ameloblastoma