Crs Dss Reisya

download Crs Dss Reisya

of 66

Transcript of Crs Dss Reisya

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    1/66

    CASE REPORT SESSION

    DENGUE SHOCK

    SYNDROME

    Disusun Oleh :

    Reisya Gina Nurfajri 12100113068

    BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK

    PROGRAM PENDIDIKAN POFESI DOKTER(P3D)

    FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM BANDUNG RSUD AL-

    IHSAN

    2014

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    2/66

    Identitas Pasien

    Nama : An. F

    Tanggal Lahir : 9 Juni 2013

    Umur : 9 bulan

    Anak ke : 3 dari 3 bersaudara

    Alamat : Jl. Palasari

    Tanggal pemeriksaan : 18-03-2014

    Tanggal masuk RS : 17-03-2014

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    3/66

    Identitas Orang tua

    Nama Ibu : Ny. I

    Umur : 33

    tahun

    Pendidikan : SMA

    Pekerjaan : IRT

    Nama Ayah :Tn. E

    Umur : 36 tahun

    Pendidikan : S1

    Pekerjaan : Pegawai

    swasta

    Alamat : Jl.

    Palasari

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    4/66

    KELUHAN UTAMA

    Tangan dan kakiterasa dingin

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    5/66

    ANAMNESA

    Orang tua pasien membawa anaknya ke RS dengan keluhantangan dan kaki pasien terasa dingin sejak 3 jam SMRS. Menurut

    orang tua pasien keluhan dirasakan sejak siang harinya dan

    semakin lama semakin memburuk.

    Orang tua pasien mengatakan keluhan diawai dengan adanya

    demam pada pasien sejak 6 hari SMRS, demam yang dirasakan

    mendadak tinggi, tidak turun sepanjang hari, dan berlangsung terus-

    menerus, namun ibu pasien tidak mengukur suhu anaknya dengan

    termometer. Pada hari ke 5 (1 hari SMRS) suhu pasien mulai turun

    tetapi pasien terlihat lemas. pasien batuk terus menerus dan terlihatsesak. Pasien sempat muntah sebanyak 4 kali berisi makanan dan

    ASI. Pasien juga menjadi tidak mau makan, lebih gelisah, sulit tidur,

    pasien sering terlihat memegang perutnya sepert kesakitan, perut

    pasien terlihat membesar, pasien menjadi batuk dan terlihat sesak,

    menurut orang tua pasien, pasien menjadi lebih jarang kencing dantidak mau minum.

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    6/66

    ANAMNESA

    Orang tua pasien menyangkal pasien terlihattidak sadar atau menjadi lebih banyak tidur,kejang, mimisan atau gusi berdarah, BAB pasienterlihat seperti biasa tidak mencret ataupun

    berwarna hitam, tidak ada bintik kemerahan padakulit pasien. Pasien tidak terlihat nyeri-nyeri sendidan masih bisa berjalan.

    Orang tua pasien sudah membawa pasien ke

    dokter pada hari ke 2 demam dan diberikan obatnamun keluhan tidak berkurang. Setelah demamturun keaadaan pasien menjadi memburuksehingga orang tua pasien membawa pasien ke

    UGD.

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    7/66

    ANAMNESA

    Riwayat penyakit terdahulu

    Keluhan tersebut petama kali dialami olehpasien. Pasien mempunyai alergi terhadap

    cuaca, dan sering batuk pilek jika cuaca buruk.

    Riwayat keluarga

    Orang tua pasien meyangkal sedang adaanggota keluarga yang mengalami demamberdarah ataupun keluhan yang sama denganpasien.

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    8/66

    ANAMNESA

    Riwayat sosio-ekonomi dan lingkungan.

    Rumah pasien tidak dekat dengan

    solokan ataupun kolam, tidak ada tempat

    penampungan air di rumah pasien. Ibu

    pasien tidak mengetahui apakah ada

    tetangga yang terkena demam berdarah.

    Tidak ada penyemprotan/fogging yangdilakukan di lingkungan rumah pasien.

    Riwayat imunisasi :

    Pasien sudah menjalani imunisasi yang

    belum dilakukan hanya campak.

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    9/66

    ANAMNESA

    Riwayat kehamilan dan persalinan:

    pasien lahir dari ibu P2A0, lahir secara normal diRS pada usia kehamilan 9 bulan. Pada saat

    hamil ibu pasien tidak pernah sakit kerasataupun demam, pada saat hamil ibu pasiensering kontrol ke dokter dan tidak pernahmengkonsumsi obat kecuali vitamin yang

    diberikan oleh dokter. Pasien lahir normal,langsung menangis, berat badan lahir 2,7 kgdengan panjang 50 cm. Pada saat setelah lahirpasien langsung pulang tidak dirawat.

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    10/66

    ANAMNESA

    Asupan makan:

    - 0- 6 bulan : ASI

    - 6 bulansekarang: ASI dan bubur susu.

    Riwayat tumbuh kembang:

    Motorik kasar : mengangkat kepala usia 3 bulan,duduk 9 bulan

    Motorik halus : memasukan benda ke mulut

    Bahasa : babling

    Personal-sosial :

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    11/66

    PEMERIKSAAN FISIK

    Keadaan Umum : sakit berat, CM

    Tanda-tanda vital

    T : 38.7

    PR : 155x/min, regular, lemah

    RR : 46x/min

    Berat badan : 8,9 kg PB : 68 cm

    BB/U : SD -2 s/d 0 (normal)TB/U : SD -2 s/d 0 (normal)

    BB/TB : SD 1 s/d 2 (normal)

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    12/66

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    13/66

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    14/66

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    15/66

    Kepala : normochepal

    Mata : Conjunctiva anemis (+/+), Sklera Ikterik (-/-), sekret

    (-)

    Leher KGB : tidak teraba pembesaran

    Tiroid : tidak teraba pembesaran

    Retraksi suprasternal (-)

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    16/66

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    17/66

    Cardio

    Inspeksi : tidak tampak ictus cordis

    Palpasi : Iktus kordis tidak teraba

    Perkusi : Auskultasi : S1, S2 regular, murmur (-), galoop (-)

    Abdomen

    Inspeksi : distensi, retraksi epigastrik (+) Auskultasi : Bising usus menurun

    Palpasi : Lembut, NT (+), tidak terabapembesaran hepar dan lien

    Perkusi : Timpani. PS (+), PP(+)

    Anogeni ta l : tidak dilakukan

    Ekstr imitas : Simetris, CRT < 2, akral dingin

    ptechiae (-), sianosis (-), edema (-)

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    18/66

    RESUME

    Anak F, laki-laki usia 9 bulan datang dengankeluhan akral dingin sejak 3 jam SMRS. Demamhari ke 6 bifasik, letargi, fatigue, anoreksia,distensi abdomen, nyeri abdomen, batuk, sesak,

    pasien menjadi lebih jarang kencing dan tidakmau minum. Perdarahan spontan (-).

    Keadaan umum : sakit berat, Letargi

    TTV : PR 155x/min, reguler, lemah ; RR 47x/min ; T

    38,7PE : mata CA (+/+), suara paru VBS menurun ka/ki,

    Ronchi +/+. Abdomen distensi, Pekaksamping/peak pindah (+), NT (+) BU menurun.

    Akral dingin.

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    19/66

    Usulan pemeriksaan

    Darah lengkap (Hb, Ht, leukosit, trombosit)

    dan Hitung jenis

    IgM dan IgG dengue

    Rotgen thorax

    USG Abdomen

    Faal Hati

    Elektrolit

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    20/66

    DARAH LENGKAP

    HB :15,9 Hematokrit : 41,5 Leukosit : 15.000 Trombosit : 36.000

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    21/66

    ROTGEN THORAKS

    Tidak ada penampakan bronkopneumonia

    Tampak efusi

    Tidak ada kardiomegali

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    22/66

    Dengue Shock Syndrome (post-shock) dan

    susp. Bronkopneumonia

    Diagnosis Kerja

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    23/66

    PENATALAKSANAAN

    Umum : tirah baring

    O2 2 L

    puasa

    Pemasangan Monitor dan NGT Khusus :

    IVFD NS 30 tpm

    Transfusi FFP 80 cc

    Cefotaxime 3 x 400 mg IV

    Amikasin 3 x 50 mg Sanmol drip 3 x 75mg

    Stesolid 5 mg (bila suhu > 39,5)

    Nebulizer Nacl 4 cc : bisolvon 8 gtt (3x)

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    24/66

    Mengapa didiagnosis Dengue Shock

    Syndrome ??

    PEMBAHASAN

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    25/66

    DEFINISI (WHO)

    Penyakit yang disebabkan oleh virusdengue yang ditularkan melalui gigitannyamuk aedes aegepti dan aedes albopictusyang di tandai dengan demam tinggi,berlangsung terus menerus selama 2-7 hari,manifestasi klinis perdarahan (ptechiaepurpura, perdarahan konjungtiva, mukosa,gusi epistaksis, hematemesis, melena,hematuria) termasuk tes torniquete (+),trombositopenia, hemokonsentrasi disertaiatau tanpa pembesaran hati.

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    26/66

    DERAJAT

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    27/66

    Haemorrhagic Fever (Demam

    Berdarah Dengue)

    Semua dari berikut ini : Demam akut dengan durasi 2-7 hari

    Manifestasi perdarahan, dengan tanda: tes tourniquet(+), petekia, ekimosis, atau purpura, atau perdarahanmukosa, saluran cerna, tempat penyuntikan, atautempat lain

    Trombosit =20% daribaseline atau penurunan dari konvalesens, atauterdapat kebocoran plasma seperti efusi pleura,

    asites, hipoproteinemia/hipoalbuminemia

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    28/66

    Haemorrhagic Fever (Demam

    Berdarah Dengue)

    Semua dari berikut ini : Demam akut dengan durasi 2-7 hari

    Manifestasi perdarahan, dengan tanda: tes tourniquet(+), petekia, ekimosis, atau purpura, atau perdarahanmukosa, saluran cerna, tempat penyuntikan, atautempat lain

    Trombosit =20% daribaseline atau penurunan dari konvalesens, atauterdapat kebocoran plasma seperti efusi pleura,

    asites, hipoproteinemia/hipoalbuminemia

    engue oc yn rome

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    29/66

    engue oc yn rome(Sindrom Syok Dengue/SSD)

    Kriteria untuk DBD seperti di atas dengan

    tanda syok :

    Takikardia, ekstremitas dingin, CRT

    memanjang, nadi lemah, letargis, gelisah yangmungkin merupakan penurunan perfusi otak,

    tekanan nadi

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    30/66

    engue oc yn rome(Sindrom Syok Dengue/SSD)

    Kriteria untuk DBD seperti di atas dengan

    tanda syok :

    Takikardia, ekstremitas dingin, CRT

    memanjang, nadi lemah, letargis, gelisahyangmungkin merupakan penurunan perfusi otak,

    tekanan nadi

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    31/66

    EPIDEMIOLOGI

    Merupakan penyakit yang endemic di daerah

    tropical asia, south pacific island, northern

    Australia, tropical Africa, Caribbean, dan central

    and south America Data WHO : 2000-2007 925.896 kasus

    Indonesia : 150.000 kasus (2007 : data

    terbanyak)

    Jakarta&Jawa : 25.000 kasus

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    32/66

    ETIOLOGI

    Kelompok B Arthropoda virus

    Arbovirus/Flavivirus

    family Flaviviridae

    serotype : DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4

    Struktur : protease (kapsid, C, prM, M, protein, envelope,) dan 7Nonstruktural protein (NS)

    Single stranded RNA virus

    Vektor :Nyamuk betina :

    aedes aegypti aedes albopictus

    aedes polynesiensis

    aedes scutellaris

    Mampu terbang sejauh < 1km

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    33/66

    PATOFISIOLOGI SYOK

    Peningkatan

    Permeabilitas

    pembuluh darah

    Penurunan

    Volume

    plasma syok

    Trombositopenia

    dan diatesis

    hemoragik

    perdarahan

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    34/66

    MANIFESTASI KLINIS

    MANIFESTASI KLINIS PADA

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    35/66

    MANIFESTASI KLINIS PADA

    PASIEN

    FASE KRITIKALsuhu tubuh mulai mengalami penurunan

    sampai mendekati batas normal(defervescence)

    terjadi pada hari ke 3-7.

    Peningkatan permeabilitas kapiler (Htmeningkat, PLT menurun)

    berlangsung singkat (24-48 jam) bila terjadi peningkatan permeabilitas yang

    hebatperembesan plasmaasupancairan tidak memadaisyokkematian

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    36/66

    INDIKASI RAWAT

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    37/66

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    38/66

    PENATALAKSANAAN

    INDIKASI PERAWATAN KHUSUS

    Adanya gejala shock pada hari ke 2 atau 3

    Shock/Kebocoran plasma hebat

    PR atau BP yang tidak terdeteksi

    Perdarahan hebat

    Kelebihan cairan

    Kerusakan organ (kerusakan hepar,kardiomiopati, esepalopati, ensefalitis,

    komplikasi lain yang tidak biasa)

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    39/66

    PENATALAKSANAAN

    INDIKASI PERAWATAN KHUSUS

    Adanya gejala shock pada hari ke 2 atau 3

    Shock/Kebocoran plasma hebat

    PR atau BP yang tidak terdeteksi

    Perdarahan hebat

    Kelebihan cairan

    Kerusakan organ (kerusakan hepar,kardiomiopati, esepalopati, ensefalitis,

    komplikasi lain yang tidak biasa)

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    40/66

    TATALAKSANA DHF/DSS

    Pemberian cairan melalui infus harus segera dimulai padapenderita dengan asupan cairan oral yang kurang (muntah ataumalas minum), nilai hematokrit meningkat dan terdapat tanda-tandabahaya, Khususnya tandanya syok.

    Penting untuk melakukan pemantauan parameter berikut secaraberkala :

    Keadaan umum, nafsu makan, muntah perdarahan, serta tanda dangejala lain yang merupakan tanda bahaya

    CRT perlu di pantau secara cermat

    TTV : suhu tubuh, frekuensi nadi, pernafasan, dan tekanan darah harusdiperiksa sekurang-kurangnya 2-4 jam pada penderita tidak syok, sertasetiap 1-2 jam pada pasien syok

    Pemeriksaan berkala nilai hematokrit bergantung pada keadaanpenderita dan peningkatan nilai hematokrit

    Pada demam dengue setiap 12-24 jam, DBD setiap 6-12 jam dan padaSSD atau pada perdarahan berat setiap 2-4 jam

    Keluaran urin (urine output) harus dicatat min. setiap 8-12 jam padakasus non-syok sedangkan pada syok atau pada kelebihan cairan

    setiap 1 jam.

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    41/66

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    42/66

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    43/66

    Tranfusi suspensi trombosit tidak boleh

    diberikan atas indikasi trombositopenia tanpa

    ada perdarahan yang berat,bila tidak ada

    perdarahan yang nyata trombosit dapatdipertimbangkan bila jumlah trombosit

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    44/66

    Jenis-jenis Cairan yang

    direkomendasikan WHO

    Kristaloid: Ringer Laktat (RL)

    Ringer Asetat (RA)

    Larutan Garam Faali (GF)

    Dekstrosa 5% dalam larutan RL (D5/RL)

    Dekstrosa 5% dalam larutan RA (D5/RA) Dekstrosa 5% dalam larutan GF (D5/1/2 GF)

    Catatan untuk resusitasi syok dipergunakan larutan RL atau RAtida boleh larutan yang mengandung dekstran.

    Koloid:

    Dekstran 40 Plasma

    Albumin

    44

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    45/66

    Mengapa pada pasien diduga susp.

    Bronkopneumonia?

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    46/66

    PENEGAKAN DIAGNOSIS

    Diagnosis ditegakkan bila ditemukan 3 dari 5 gejala berikut :

    sesak nafas disertai dengan pernafasan cuping hidung dan

    tarikan dinding dada

    panas badan

    Ronkhi basah sedang nyaring (crackles)

    Foto thorax menunjukkan gambaran infiltrat difus bilateral

    dengan peningkatan corakan bronkhovaskular dan infiltrat kecil

    dan halus yang tersebar di pinggir lapang paru. Bayangan

    bercak ini sering terlihat pada lobus bawah.

    Leukositosis (pada infeksi virus tidak melebihi 20.000/mm3

    dengan limfosit predominan, dan bakteri 15.000-40.000/mm3

    neutrofil yang predominan)

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    47/66

    PENEGAKAN DIAGNOSIS

    Diagnosis ditegakkan bila ditemukan 3 dari 5 gejala berikut :

    sesak nafas disertai dengan pernafasan cuping hidung dan

    tarikan dinding dada

    panas badan

    Ronkhi basah sedang nyaring (crackles)

    Foto thorax menunjukkan gambaran infiltrat difus bilateral

    dengan peningkatan corakan bronkhovaskular dan infiltrat kecil

    dan halus yang tersebar di pinggir lapang paru. Bayangan

    bercak ini sering terlihat pada lobus bawah.

    Leukositosis (pada infeksi virus tidak melebihi 20.000/mm3

    dengan limfosit predominan, dan bakteri 15.000-40.000/mm3

    neutrofil yang predominan)

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    48/66

    DEFINISI

    Bronkopneumonia : peradangan

    parenkim paru yang terlokalisir yang

    mengenai bronkiolus dan juga mengenai

    alveolus disekitarnya berupa distribusiberbentuk bercak-bercak (patchy

    distribution).

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    49/66

    ETIOLOGI PADA PASIEN

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    50/66

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    51/66

    TATALAKSANA BP

    Antibiotik empiris berdasarkan usia penderita

    dan derajat penyakit, segera diberikan setelah

    masuk RS

    Pada keadaan klinis berat kombinasiampisilin-gentamisin atau ampisilin-

    klorampenikol.

    Bayi > 3 bulan kombinasi ampisilin dan

    klorampenikol

    Pneumonia sangat berat dan tidak tampak

    perbaikan sefalosporin generasi ke 3 seperti

    seftriakson dan sefotaksim

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    52/66

    FOLLOW UP

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    53/66

    18/03/2014S febris (+), fatigue, distensi abdomen, dyspneu, belum

    BAK, batuk berkurang, hematemesis (-), Melena (-)

    TTV LAB

    O KU sakit sedang, CM, TTV terlampir

    Thoraks : paruVBS ka=ki, rh +/+, wh -/-

    Abdomen : distensi, hepar sulit dinilai, PS/PP (+), BU

    menurun

    Akral hangat, CT 39,5)

    Nebulizer Nacl 4 cc : bisolvon 8 gtt (3x)

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    54/66

    19/03/2014S febris (+), fatigue, distensi abdomen,

    dyspneu, BAK 2x, batuk berkurang,hematemesis (-), Melena (-)

    TTV LAB

    O KU sakit sedang, CM, TTV terlampir

    Thoraks : paruVBS ka=ki, rh +/+, wh -/-

    Abdomen : distensi, hepar sulit dinilai,

    PS/PP (+), BU menurun

    Akral hangat, CT 39,5)

    Nebulizer Nacl 4 cc : bisolvon 8 gtt (3x)

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    55/66

    20/03/2014S febris (-), distensi abdomen berkurang,

    dyspneu (-), BAK sering, batuk berkurang

    TTV LAB

    O KU sakit sedang, CM, TTV terlampir

    Thoraks : paruVBS ka=ki, rh +/+, wh -/-

    Abdomen : hepar teraba 1 jari BAC, PS/PP

    (-), BU (+)

    Akral hangat, CT 39,5)

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    56/66

    FOLLOW UP TTV

    tanggal jam T PR RR diuresis LP17/03/14 10.30 38,7 132 44 51 cm

    11.00 38,7 142 48

    12.00 38.3 143 57

    13.00 38.9 153 48

    15.00 38.1 141 45

    16.00 37.7 137 47

    17.00 37.5 136 46

    18.00 37.6 142 49

    19.00 37.7 145 50

    20.00 37 148 53

    22.00 36.5 147 39

    23.00 36.8 155 48

    24.00 37.1 152 48

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    57/66

    FOLLOW UP TTVtanggal jam T PR RR diuresis LP

    18/03/14 01.00 37.3 153 42 350 cc 48 cm

    02.00 37.0 153 42 (14cc/jam)

    03.00 37.0 143 48

    04.00 37.5 150 46

    05.00 37.3 152 5806.00 37.0 138 38

    08.00 37.9 147 45

    09.00 37.9 142 48

    10.00 37.7 145 39

    11.00 37.2 128 46

    12.00 37.6 150 45

    13.00 37.7 133 48

    14.00 37.3 132 38

    15.00 37.2 121 38

    FOLLOW UP TTV

    tanggal Jam T PR RR diuresis LP

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    58/66

    FOLLOW UP TTV19/03/14 01.00 37.3 153 42 48 cm

    02.00 37.0 153 42

    03.00 37.0 143 48

    04.00 37.5 150 4605.00 37.3 152 58

    06.00 37.0 138 38

    08.00 37.9 147 45

    09.00 37.9 142 4810.00 37.7 145 39

    11.00 37.2 128 46

    12.00 37.6 150 45

    13.00 37.7 133 48

    14.00 37.3 132 38

    15.00 37.2 121 38

    22.00 36.4 129 36

    23.00 35.2 128 34

    24.00 36.9 125 38 1000cc

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    59/66

    FOLLOW UP TTV

    tanggal jam T PR RR diuresis LP

    20/03/14 01.00 37 116 32 45 cm

    02.00 36.8 132 39

    03.00 36.3 128 38

    04.00 37.1 121 43

    05.00 36.5 118 46

    06.00 35.7 124 41

    08.00 36 104 32

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    60/66

    FOLLOW UP DARAH RUTIN

    Tanggal Hematologi Hasil

    17/03/14 HB 15,9

    01:07 Hematokrit 41,5

    Leukosit 15.000

    Trombosit 36.00018/03/14 HB 10,8

    Pk : 01.00 Hematokrit 28,2

    Leukosit 12400

    Post transfusi 3 labu

    FFP

    Trombosit 66.000

    18/03/14 HB 11,4

    Pk : 13.20 Hematokrit 31,3

    Leukosit 14.000

    Trombosit 63.000

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    61/66

    FOLLOW UP DARAH RUTIN

    Tanggal Hematologi Hasil

    19/03/14 HB 11,4

    Pk 07.09 Hematokrit 30,7

    Leukosit 13.500

    Trombosit 86.00020/03/14 HB 10,8

    08.30 Hematokrit 29,1

    Leukosit 14.100

    Trombosit 146.000

    Kriteria untuk Pulang dari

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    62/66

    Kriteria untuk Pulang dari

    Perawatan

    Tidak ada shock berulang 48 jam Hemodinamik stabil

    Bebas demam sekurangnya 24 jam tanpa pemberianantipiretik

    Pada SSD min, 2-3 hari sesudah syok teratasi

    Nafsu makan sudah pulih kembali Secara klinis tampak perbaikan

    Tidak terdapat tanda distres pernapasan akibat efusipleura atau kelebihan cairan dan tidak terdapat asites

    Jumlah trombosit naik min. mencapai 50.000

    Bila terpaksa pulang dengan jumlah trombosit

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    63/66

    Kriteria untuk Pulang dari

    Perawatan

    Tidak ada shock berulang 48 jam Hemodinamik stabil

    Bebas demam sekurangnya 24 jam tanpa pemberianantipiretik

    Pada SSD min, 2-3 hari sesudah syok teratasi

    Nafsu makan sudah pulih kembali Secara klinis tampak perbaikan

    Tidak terdapat tanda distres pernapasan akibat efusipleura atau kelebihan cairan dan tidak terdapat asites

    Jumlah trombosit naik min. mencapai 50.000

    Bila terpaksa pulang dengan jumlah trombosit

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    64/66

    KOMPLIKASI

    Intrakranial

    Hemorrhage Enselofati dengue

    Edema paru

    Biasanya sebagai hasillangsung dari

    penyebaran bakteridalam rongga thorax :efusi pleura, empiemadan perikarditis

    penyebaran bakteremia

    dan hematologi :Meningitis, artritissupuratif, danosteomielitis.

    DHF Bronkopneumonia

    PROGNOSIS

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    65/66

    PROGNOSIS

    Quo ad vitam : dubia Ad bonam

    Quo ad functionam : dubia ad bonam

    Quo ad sanationam : dubia ad bonam

  • 8/12/2019 Crs Dss Reisya

    66/66

    TERIMA KASIH