Crs Dss Reisya
-
Upload
reisya-gina -
Category
Documents
-
view
232 -
download
0
Transcript of Crs Dss Reisya
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
1/66
CASE REPORT SESSION
DENGUE SHOCK
SYNDROME
Disusun Oleh :
Reisya Gina Nurfajri 12100113068
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
PROGRAM PENDIDIKAN POFESI DOKTER(P3D)
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM BANDUNG RSUD AL-
IHSAN
2014
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
2/66
Identitas Pasien
Nama : An. F
Tanggal Lahir : 9 Juni 2013
Umur : 9 bulan
Anak ke : 3 dari 3 bersaudara
Alamat : Jl. Palasari
Tanggal pemeriksaan : 18-03-2014
Tanggal masuk RS : 17-03-2014
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
3/66
Identitas Orang tua
Nama Ibu : Ny. I
Umur : 33
tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Nama Ayah :Tn. E
Umur : 36 tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pegawai
swasta
Alamat : Jl.
Palasari
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
4/66
KELUHAN UTAMA
Tangan dan kakiterasa dingin
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
5/66
ANAMNESA
Orang tua pasien membawa anaknya ke RS dengan keluhantangan dan kaki pasien terasa dingin sejak 3 jam SMRS. Menurut
orang tua pasien keluhan dirasakan sejak siang harinya dan
semakin lama semakin memburuk.
Orang tua pasien mengatakan keluhan diawai dengan adanya
demam pada pasien sejak 6 hari SMRS, demam yang dirasakan
mendadak tinggi, tidak turun sepanjang hari, dan berlangsung terus-
menerus, namun ibu pasien tidak mengukur suhu anaknya dengan
termometer. Pada hari ke 5 (1 hari SMRS) suhu pasien mulai turun
tetapi pasien terlihat lemas. pasien batuk terus menerus dan terlihatsesak. Pasien sempat muntah sebanyak 4 kali berisi makanan dan
ASI. Pasien juga menjadi tidak mau makan, lebih gelisah, sulit tidur,
pasien sering terlihat memegang perutnya sepert kesakitan, perut
pasien terlihat membesar, pasien menjadi batuk dan terlihat sesak,
menurut orang tua pasien, pasien menjadi lebih jarang kencing dantidak mau minum.
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
6/66
ANAMNESA
Orang tua pasien menyangkal pasien terlihattidak sadar atau menjadi lebih banyak tidur,kejang, mimisan atau gusi berdarah, BAB pasienterlihat seperti biasa tidak mencret ataupun
berwarna hitam, tidak ada bintik kemerahan padakulit pasien. Pasien tidak terlihat nyeri-nyeri sendidan masih bisa berjalan.
Orang tua pasien sudah membawa pasien ke
dokter pada hari ke 2 demam dan diberikan obatnamun keluhan tidak berkurang. Setelah demamturun keaadaan pasien menjadi memburuksehingga orang tua pasien membawa pasien ke
UGD.
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
7/66
ANAMNESA
Riwayat penyakit terdahulu
Keluhan tersebut petama kali dialami olehpasien. Pasien mempunyai alergi terhadap
cuaca, dan sering batuk pilek jika cuaca buruk.
Riwayat keluarga
Orang tua pasien meyangkal sedang adaanggota keluarga yang mengalami demamberdarah ataupun keluhan yang sama denganpasien.
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
8/66
ANAMNESA
Riwayat sosio-ekonomi dan lingkungan.
Rumah pasien tidak dekat dengan
solokan ataupun kolam, tidak ada tempat
penampungan air di rumah pasien. Ibu
pasien tidak mengetahui apakah ada
tetangga yang terkena demam berdarah.
Tidak ada penyemprotan/fogging yangdilakukan di lingkungan rumah pasien.
Riwayat imunisasi :
Pasien sudah menjalani imunisasi yang
belum dilakukan hanya campak.
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
9/66
ANAMNESA
Riwayat kehamilan dan persalinan:
pasien lahir dari ibu P2A0, lahir secara normal diRS pada usia kehamilan 9 bulan. Pada saat
hamil ibu pasien tidak pernah sakit kerasataupun demam, pada saat hamil ibu pasiensering kontrol ke dokter dan tidak pernahmengkonsumsi obat kecuali vitamin yang
diberikan oleh dokter. Pasien lahir normal,langsung menangis, berat badan lahir 2,7 kgdengan panjang 50 cm. Pada saat setelah lahirpasien langsung pulang tidak dirawat.
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
10/66
ANAMNESA
Asupan makan:
- 0- 6 bulan : ASI
- 6 bulansekarang: ASI dan bubur susu.
Riwayat tumbuh kembang:
Motorik kasar : mengangkat kepala usia 3 bulan,duduk 9 bulan
Motorik halus : memasukan benda ke mulut
Bahasa : babling
Personal-sosial :
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
11/66
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : sakit berat, CM
Tanda-tanda vital
T : 38.7
PR : 155x/min, regular, lemah
RR : 46x/min
Berat badan : 8,9 kg PB : 68 cm
BB/U : SD -2 s/d 0 (normal)TB/U : SD -2 s/d 0 (normal)
BB/TB : SD 1 s/d 2 (normal)
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
12/66
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
13/66
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
14/66
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
15/66
Kepala : normochepal
Mata : Conjunctiva anemis (+/+), Sklera Ikterik (-/-), sekret
(-)
Leher KGB : tidak teraba pembesaran
Tiroid : tidak teraba pembesaran
Retraksi suprasternal (-)
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
16/66
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
17/66
Cardio
Inspeksi : tidak tampak ictus cordis
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Auskultasi : S1, S2 regular, murmur (-), galoop (-)
Abdomen
Inspeksi : distensi, retraksi epigastrik (+) Auskultasi : Bising usus menurun
Palpasi : Lembut, NT (+), tidak terabapembesaran hepar dan lien
Perkusi : Timpani. PS (+), PP(+)
Anogeni ta l : tidak dilakukan
Ekstr imitas : Simetris, CRT < 2, akral dingin
ptechiae (-), sianosis (-), edema (-)
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
18/66
RESUME
Anak F, laki-laki usia 9 bulan datang dengankeluhan akral dingin sejak 3 jam SMRS. Demamhari ke 6 bifasik, letargi, fatigue, anoreksia,distensi abdomen, nyeri abdomen, batuk, sesak,
pasien menjadi lebih jarang kencing dan tidakmau minum. Perdarahan spontan (-).
Keadaan umum : sakit berat, Letargi
TTV : PR 155x/min, reguler, lemah ; RR 47x/min ; T
38,7PE : mata CA (+/+), suara paru VBS menurun ka/ki,
Ronchi +/+. Abdomen distensi, Pekaksamping/peak pindah (+), NT (+) BU menurun.
Akral dingin.
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
19/66
Usulan pemeriksaan
Darah lengkap (Hb, Ht, leukosit, trombosit)
dan Hitung jenis
IgM dan IgG dengue
Rotgen thorax
USG Abdomen
Faal Hati
Elektrolit
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
20/66
DARAH LENGKAP
HB :15,9 Hematokrit : 41,5 Leukosit : 15.000 Trombosit : 36.000
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
21/66
ROTGEN THORAKS
Tidak ada penampakan bronkopneumonia
Tampak efusi
Tidak ada kardiomegali
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
22/66
Dengue Shock Syndrome (post-shock) dan
susp. Bronkopneumonia
Diagnosis Kerja
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
23/66
PENATALAKSANAAN
Umum : tirah baring
O2 2 L
puasa
Pemasangan Monitor dan NGT Khusus :
IVFD NS 30 tpm
Transfusi FFP 80 cc
Cefotaxime 3 x 400 mg IV
Amikasin 3 x 50 mg Sanmol drip 3 x 75mg
Stesolid 5 mg (bila suhu > 39,5)
Nebulizer Nacl 4 cc : bisolvon 8 gtt (3x)
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
24/66
Mengapa didiagnosis Dengue Shock
Syndrome ??
PEMBAHASAN
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
25/66
DEFINISI (WHO)
Penyakit yang disebabkan oleh virusdengue yang ditularkan melalui gigitannyamuk aedes aegepti dan aedes albopictusyang di tandai dengan demam tinggi,berlangsung terus menerus selama 2-7 hari,manifestasi klinis perdarahan (ptechiaepurpura, perdarahan konjungtiva, mukosa,gusi epistaksis, hematemesis, melena,hematuria) termasuk tes torniquete (+),trombositopenia, hemokonsentrasi disertaiatau tanpa pembesaran hati.
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
26/66
DERAJAT
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
27/66
Haemorrhagic Fever (Demam
Berdarah Dengue)
Semua dari berikut ini : Demam akut dengan durasi 2-7 hari
Manifestasi perdarahan, dengan tanda: tes tourniquet(+), petekia, ekimosis, atau purpura, atau perdarahanmukosa, saluran cerna, tempat penyuntikan, atautempat lain
Trombosit =20% daribaseline atau penurunan dari konvalesens, atauterdapat kebocoran plasma seperti efusi pleura,
asites, hipoproteinemia/hipoalbuminemia
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
28/66
Haemorrhagic Fever (Demam
Berdarah Dengue)
Semua dari berikut ini : Demam akut dengan durasi 2-7 hari
Manifestasi perdarahan, dengan tanda: tes tourniquet(+), petekia, ekimosis, atau purpura, atau perdarahanmukosa, saluran cerna, tempat penyuntikan, atautempat lain
Trombosit =20% daribaseline atau penurunan dari konvalesens, atauterdapat kebocoran plasma seperti efusi pleura,
asites, hipoproteinemia/hipoalbuminemia
engue oc yn rome
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
29/66
engue oc yn rome(Sindrom Syok Dengue/SSD)
Kriteria untuk DBD seperti di atas dengan
tanda syok :
Takikardia, ekstremitas dingin, CRT
memanjang, nadi lemah, letargis, gelisah yangmungkin merupakan penurunan perfusi otak,
tekanan nadi
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
30/66
engue oc yn rome(Sindrom Syok Dengue/SSD)
Kriteria untuk DBD seperti di atas dengan
tanda syok :
Takikardia, ekstremitas dingin, CRT
memanjang, nadi lemah, letargis, gelisahyangmungkin merupakan penurunan perfusi otak,
tekanan nadi
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
31/66
EPIDEMIOLOGI
Merupakan penyakit yang endemic di daerah
tropical asia, south pacific island, northern
Australia, tropical Africa, Caribbean, dan central
and south America Data WHO : 2000-2007 925.896 kasus
Indonesia : 150.000 kasus (2007 : data
terbanyak)
Jakarta&Jawa : 25.000 kasus
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
32/66
ETIOLOGI
Kelompok B Arthropoda virus
Arbovirus/Flavivirus
family Flaviviridae
serotype : DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4
Struktur : protease (kapsid, C, prM, M, protein, envelope,) dan 7Nonstruktural protein (NS)
Single stranded RNA virus
Vektor :Nyamuk betina :
aedes aegypti aedes albopictus
aedes polynesiensis
aedes scutellaris
Mampu terbang sejauh < 1km
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
33/66
PATOFISIOLOGI SYOK
Peningkatan
Permeabilitas
pembuluh darah
Penurunan
Volume
plasma syok
Trombositopenia
dan diatesis
hemoragik
perdarahan
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
34/66
MANIFESTASI KLINIS
MANIFESTASI KLINIS PADA
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
35/66
MANIFESTASI KLINIS PADA
PASIEN
FASE KRITIKALsuhu tubuh mulai mengalami penurunan
sampai mendekati batas normal(defervescence)
terjadi pada hari ke 3-7.
Peningkatan permeabilitas kapiler (Htmeningkat, PLT menurun)
berlangsung singkat (24-48 jam) bila terjadi peningkatan permeabilitas yang
hebatperembesan plasmaasupancairan tidak memadaisyokkematian
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
36/66
INDIKASI RAWAT
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
37/66
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
38/66
PENATALAKSANAAN
INDIKASI PERAWATAN KHUSUS
Adanya gejala shock pada hari ke 2 atau 3
Shock/Kebocoran plasma hebat
PR atau BP yang tidak terdeteksi
Perdarahan hebat
Kelebihan cairan
Kerusakan organ (kerusakan hepar,kardiomiopati, esepalopati, ensefalitis,
komplikasi lain yang tidak biasa)
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
39/66
PENATALAKSANAAN
INDIKASI PERAWATAN KHUSUS
Adanya gejala shock pada hari ke 2 atau 3
Shock/Kebocoran plasma hebat
PR atau BP yang tidak terdeteksi
Perdarahan hebat
Kelebihan cairan
Kerusakan organ (kerusakan hepar,kardiomiopati, esepalopati, ensefalitis,
komplikasi lain yang tidak biasa)
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
40/66
TATALAKSANA DHF/DSS
Pemberian cairan melalui infus harus segera dimulai padapenderita dengan asupan cairan oral yang kurang (muntah ataumalas minum), nilai hematokrit meningkat dan terdapat tanda-tandabahaya, Khususnya tandanya syok.
Penting untuk melakukan pemantauan parameter berikut secaraberkala :
Keadaan umum, nafsu makan, muntah perdarahan, serta tanda dangejala lain yang merupakan tanda bahaya
CRT perlu di pantau secara cermat
TTV : suhu tubuh, frekuensi nadi, pernafasan, dan tekanan darah harusdiperiksa sekurang-kurangnya 2-4 jam pada penderita tidak syok, sertasetiap 1-2 jam pada pasien syok
Pemeriksaan berkala nilai hematokrit bergantung pada keadaanpenderita dan peningkatan nilai hematokrit
Pada demam dengue setiap 12-24 jam, DBD setiap 6-12 jam dan padaSSD atau pada perdarahan berat setiap 2-4 jam
Keluaran urin (urine output) harus dicatat min. setiap 8-12 jam padakasus non-syok sedangkan pada syok atau pada kelebihan cairan
setiap 1 jam.
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
41/66
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
42/66
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
43/66
Tranfusi suspensi trombosit tidak boleh
diberikan atas indikasi trombositopenia tanpa
ada perdarahan yang berat,bila tidak ada
perdarahan yang nyata trombosit dapatdipertimbangkan bila jumlah trombosit
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
44/66
Jenis-jenis Cairan yang
direkomendasikan WHO
Kristaloid: Ringer Laktat (RL)
Ringer Asetat (RA)
Larutan Garam Faali (GF)
Dekstrosa 5% dalam larutan RL (D5/RL)
Dekstrosa 5% dalam larutan RA (D5/RA) Dekstrosa 5% dalam larutan GF (D5/1/2 GF)
Catatan untuk resusitasi syok dipergunakan larutan RL atau RAtida boleh larutan yang mengandung dekstran.
Koloid:
Dekstran 40 Plasma
Albumin
44
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
45/66
Mengapa pada pasien diduga susp.
Bronkopneumonia?
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
46/66
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan bila ditemukan 3 dari 5 gejala berikut :
sesak nafas disertai dengan pernafasan cuping hidung dan
tarikan dinding dada
panas badan
Ronkhi basah sedang nyaring (crackles)
Foto thorax menunjukkan gambaran infiltrat difus bilateral
dengan peningkatan corakan bronkhovaskular dan infiltrat kecil
dan halus yang tersebar di pinggir lapang paru. Bayangan
bercak ini sering terlihat pada lobus bawah.
Leukositosis (pada infeksi virus tidak melebihi 20.000/mm3
dengan limfosit predominan, dan bakteri 15.000-40.000/mm3
neutrofil yang predominan)
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
47/66
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan bila ditemukan 3 dari 5 gejala berikut :
sesak nafas disertai dengan pernafasan cuping hidung dan
tarikan dinding dada
panas badan
Ronkhi basah sedang nyaring (crackles)
Foto thorax menunjukkan gambaran infiltrat difus bilateral
dengan peningkatan corakan bronkhovaskular dan infiltrat kecil
dan halus yang tersebar di pinggir lapang paru. Bayangan
bercak ini sering terlihat pada lobus bawah.
Leukositosis (pada infeksi virus tidak melebihi 20.000/mm3
dengan limfosit predominan, dan bakteri 15.000-40.000/mm3
neutrofil yang predominan)
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
48/66
DEFINISI
Bronkopneumonia : peradangan
parenkim paru yang terlokalisir yang
mengenai bronkiolus dan juga mengenai
alveolus disekitarnya berupa distribusiberbentuk bercak-bercak (patchy
distribution).
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
49/66
ETIOLOGI PADA PASIEN
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
50/66
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
51/66
TATALAKSANA BP
Antibiotik empiris berdasarkan usia penderita
dan derajat penyakit, segera diberikan setelah
masuk RS
Pada keadaan klinis berat kombinasiampisilin-gentamisin atau ampisilin-
klorampenikol.
Bayi > 3 bulan kombinasi ampisilin dan
klorampenikol
Pneumonia sangat berat dan tidak tampak
perbaikan sefalosporin generasi ke 3 seperti
seftriakson dan sefotaksim
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
52/66
FOLLOW UP
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
53/66
18/03/2014S febris (+), fatigue, distensi abdomen, dyspneu, belum
BAK, batuk berkurang, hematemesis (-), Melena (-)
TTV LAB
O KU sakit sedang, CM, TTV terlampir
Thoraks : paruVBS ka=ki, rh +/+, wh -/-
Abdomen : distensi, hepar sulit dinilai, PS/PP (+), BU
menurun
Akral hangat, CT 39,5)
Nebulizer Nacl 4 cc : bisolvon 8 gtt (3x)
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
54/66
19/03/2014S febris (+), fatigue, distensi abdomen,
dyspneu, BAK 2x, batuk berkurang,hematemesis (-), Melena (-)
TTV LAB
O KU sakit sedang, CM, TTV terlampir
Thoraks : paruVBS ka=ki, rh +/+, wh -/-
Abdomen : distensi, hepar sulit dinilai,
PS/PP (+), BU menurun
Akral hangat, CT 39,5)
Nebulizer Nacl 4 cc : bisolvon 8 gtt (3x)
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
55/66
20/03/2014S febris (-), distensi abdomen berkurang,
dyspneu (-), BAK sering, batuk berkurang
TTV LAB
O KU sakit sedang, CM, TTV terlampir
Thoraks : paruVBS ka=ki, rh +/+, wh -/-
Abdomen : hepar teraba 1 jari BAC, PS/PP
(-), BU (+)
Akral hangat, CT 39,5)
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
56/66
FOLLOW UP TTV
tanggal jam T PR RR diuresis LP17/03/14 10.30 38,7 132 44 51 cm
11.00 38,7 142 48
12.00 38.3 143 57
13.00 38.9 153 48
15.00 38.1 141 45
16.00 37.7 137 47
17.00 37.5 136 46
18.00 37.6 142 49
19.00 37.7 145 50
20.00 37 148 53
22.00 36.5 147 39
23.00 36.8 155 48
24.00 37.1 152 48
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
57/66
FOLLOW UP TTVtanggal jam T PR RR diuresis LP
18/03/14 01.00 37.3 153 42 350 cc 48 cm
02.00 37.0 153 42 (14cc/jam)
03.00 37.0 143 48
04.00 37.5 150 46
05.00 37.3 152 5806.00 37.0 138 38
08.00 37.9 147 45
09.00 37.9 142 48
10.00 37.7 145 39
11.00 37.2 128 46
12.00 37.6 150 45
13.00 37.7 133 48
14.00 37.3 132 38
15.00 37.2 121 38
FOLLOW UP TTV
tanggal Jam T PR RR diuresis LP
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
58/66
FOLLOW UP TTV19/03/14 01.00 37.3 153 42 48 cm
02.00 37.0 153 42
03.00 37.0 143 48
04.00 37.5 150 4605.00 37.3 152 58
06.00 37.0 138 38
08.00 37.9 147 45
09.00 37.9 142 4810.00 37.7 145 39
11.00 37.2 128 46
12.00 37.6 150 45
13.00 37.7 133 48
14.00 37.3 132 38
15.00 37.2 121 38
22.00 36.4 129 36
23.00 35.2 128 34
24.00 36.9 125 38 1000cc
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
59/66
FOLLOW UP TTV
tanggal jam T PR RR diuresis LP
20/03/14 01.00 37 116 32 45 cm
02.00 36.8 132 39
03.00 36.3 128 38
04.00 37.1 121 43
05.00 36.5 118 46
06.00 35.7 124 41
08.00 36 104 32
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
60/66
FOLLOW UP DARAH RUTIN
Tanggal Hematologi Hasil
17/03/14 HB 15,9
01:07 Hematokrit 41,5
Leukosit 15.000
Trombosit 36.00018/03/14 HB 10,8
Pk : 01.00 Hematokrit 28,2
Leukosit 12400
Post transfusi 3 labu
FFP
Trombosit 66.000
18/03/14 HB 11,4
Pk : 13.20 Hematokrit 31,3
Leukosit 14.000
Trombosit 63.000
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
61/66
FOLLOW UP DARAH RUTIN
Tanggal Hematologi Hasil
19/03/14 HB 11,4
Pk 07.09 Hematokrit 30,7
Leukosit 13.500
Trombosit 86.00020/03/14 HB 10,8
08.30 Hematokrit 29,1
Leukosit 14.100
Trombosit 146.000
Kriteria untuk Pulang dari
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
62/66
Kriteria untuk Pulang dari
Perawatan
Tidak ada shock berulang 48 jam Hemodinamik stabil
Bebas demam sekurangnya 24 jam tanpa pemberianantipiretik
Pada SSD min, 2-3 hari sesudah syok teratasi
Nafsu makan sudah pulih kembali Secara klinis tampak perbaikan
Tidak terdapat tanda distres pernapasan akibat efusipleura atau kelebihan cairan dan tidak terdapat asites
Jumlah trombosit naik min. mencapai 50.000
Bila terpaksa pulang dengan jumlah trombosit
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
63/66
Kriteria untuk Pulang dari
Perawatan
Tidak ada shock berulang 48 jam Hemodinamik stabil
Bebas demam sekurangnya 24 jam tanpa pemberianantipiretik
Pada SSD min, 2-3 hari sesudah syok teratasi
Nafsu makan sudah pulih kembali Secara klinis tampak perbaikan
Tidak terdapat tanda distres pernapasan akibat efusipleura atau kelebihan cairan dan tidak terdapat asites
Jumlah trombosit naik min. mencapai 50.000
Bila terpaksa pulang dengan jumlah trombosit
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
64/66
KOMPLIKASI
Intrakranial
Hemorrhage Enselofati dengue
Edema paru
Biasanya sebagai hasillangsung dari
penyebaran bakteridalam rongga thorax :efusi pleura, empiemadan perikarditis
penyebaran bakteremia
dan hematologi :Meningitis, artritissupuratif, danosteomielitis.
DHF Bronkopneumonia
PROGNOSIS
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
65/66
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia Ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
-
8/12/2019 Crs Dss Reisya
66/66
TERIMA KASIH