Crowding

11
Crowding Crowding pada masa gigi permanen merupakan indikasi yang umum untuk perawatan ortodontik. Ada beberapa tingkatan crowding dari minimum, moderate sampai severe. Ada dua alternatif dalam menangani kasus crowding: 1 dengan ekstraksi gigi dalam rahang yang sama dan 2 menggerakkan ke distal segmen bukal Perawatan crowding dengan ekstraksi gigi pada lengkung yang sama Ekstraksi gigi harus di rencanakan dengan betul supaya dicapai tujuan yang diinginkan tanpa meninggalkan sisa ruang yang tidak diharapkan. Pengaturan gigi dapat dilakukan dengan menggunakan alat atau membiarkan bergerak secara spontan. • Hubungan molar Merupakan hal yang dianggap penting untuk menegakkan rencana perawatan. Pada maloklusi klas I hubungan molar tidak perlu menjadi klas I jika ada faktor lokal seperti hilangnya awal gigi susu yang akan menyebabkan gerakan ke mesial dari molar permanen. • Hubungan klas I molar Pada hubungan molar klas I , garis pusat atas dan bawah berimpit dan tidak ada tandatanda abnormal dari besarnya gigi, dan ekstraksi dari tiap kwadran diperlukan untuk menghilangkan crowding. Meskipun semua gigi dapat dilakukan ekstraksi tetapi gigi yang umum dipilih untuk di ekstraksi adalah gigi premolar satu atas dan bawah. Ekstraksi ini tidak hanya menghasilkan ruang untuk mengatur gigi rahang atas dan bawah saja , tetapi juga meyakinkan bahwa setelah perawatan aktif jika terjadi sisa ruang akan sama pada tiap kwadran, sehingga akan memungkinkan penutupan ruang spontan pada akhir retensi. • Ekstraksi premolar Gigi premolar satu umum diekstraksi pada perawatan crowding. Gigi ini umumnya erupsi sebelum gigi kaninus dan ekstraksi akan memungkinkan kaninus posisinya menjadi lebih baik.Space maintainer yang sederhana akan mencegah gerakan kedepan dari

Transcript of Crowding

Page 1: Crowding

Crowding

Crowding pada masa gigi permanen merupakan indikasi yang umum untuk perawatan ortodontik. Ada beberapa tingkatan crowding dari minimum, moderate sampai severe.

Ada dua alternatif dalam menangani kasus crowding: 1 dengan ekstraksi gigi dalam rahang yang sama dan 2 menggerakkan ke distal segmen bukal

Perawatan crowding dengan ekstraksi gigi pada lengkung yang sama

Ekstraksi gigi harus di rencanakan dengan betul supaya dicapai tujuan yang diinginkan tanpa meninggalkan sisa ruang yang tidak diharapkan. Pengaturan gigi dapat dilakukan dengan menggunakan alat atau membiarkan bergerak secara spontan.

• Hubungan molar

Merupakan hal yang dianggap penting untuk menegakkan rencana perawatan. Pada maloklusi klas I hubungan molar tidak perlu menjadi klas I jika ada faktor lokal seperti hilangnya awal gigi susu yang akan menyebabkan gerakan ke mesial dari molar permanen.

• Hubungan klas I molar

Pada hubungan molar klas I , garis pusat atas dan bawah berimpit dan tidak ada tandatanda abnormal dari besarnya gigi, dan ekstraksi dari tiap kwadran diperlukan untuk menghilangkan crowding. Meskipun semua gigi dapat dilakukan ekstraksi tetapi gigi yang umum dipilih untuk di ekstraksi adalah gigi premolar satu atas dan bawah. Ekstraksi ini tidak hanya menghasilkan ruang untuk mengatur gigi rahang atas dan bawah saja , tetapi juga meyakinkan bahwa setelah perawatan aktif jika terjadi sisa ruang akan sama pada tiap kwadran, sehingga akan memungkinkan penutupan ruang spontan pada akhir retensi.

• Ekstraksi premolar

Gigi premolar satu umum diekstraksi pada perawatan crowding. Gigi ini umumnya erupsi sebelum gigi kaninus dan ekstraksi akan memungkinkan kaninus posisinya menjadi lebih baik.Space maintainer yang sederhana akan mencegah gerakan kedepan dari gigi-gigi bukal selagi hal ini berlangsung. Premolar dua lebih jarang diekstraksi kecuali ada gigi hilang secara kongenital disertai crowding didaerah tersebut maka space maintainer digunakan untuk menyiapkan ruang bagi gigi yang akan tumbuh.

Perawatan crowding dengan menggeser gigi bukal kedistal

Menggerakkan kedistal pada gigi bukal atas dapat dilakukan dengan gaya ekstra oral. Pada rahang bawah hal ini sukar dilkukan. Pada situasi lengkung bawah sudah baik dan lengkung atas ada crowded ringan hal ini dapat dilakukan , kecuali jika problem hanya terjadi pada satu sisi.

Page 2: Crowding

Cara Perawatan Gigi Berdesakan Atau Crowding Teeth

Perawatan Crowding teeth tidak lepas dari perawatan ortodonsi. Perawatan orthodonsi ini menggunakan semacam kawat. Kawat ortodonsi ini adalah suatu alat atau piranti yang digunakan untuk memperbaiki susunan gigi yang crowded, sesak, atau tidak teratur, agar didapatkan susunan gigi yang baik atau normal kembali. Tujuan perawatan ortodonsi adalah untuk mendapatkan oklusi (hubungan antara gigi-gigi di rahang atas dan rahang bawah) yang tepat atau baik, yang sehat secara fungsional, estetik memuaskan dan stabil. (http://www.orthodonticslimited.com/orthodontic_treatment/crowding_spacing_teeth.html, diakses tanggal 5 September 2009, pukul 11.00 WIB).

Perawatan orthodonti ini pastinya menggunakan alat –alat (pesawat) yang mendukung prosesnya agar berjalan lancar. Macam-macam pesawat orthodonti dapat dilakukan dengan menggunakan dua macam alat :

1. Pesawat lepasan (removable appliance) terdiri dari pelat akrilik dengan kawat retensi (cangkolan) serta spring-spring dan kadang-kadang dilenkapi dengan sekrup.2. Pesawat tetap (fixed appliance), tidak seperti halnya pesawat lepasan dapat dibuka atau dilepas oleh pasien, pesawat tetap tidak dapat dilepas atau dipasang sendiri oleh pasien tetapi harus oleh operator atau dokter gigi. Pemasangan pesawat tetap ini tidak dapat dilakukan oleh semua dokter gigi kecuali oleh dokter gigi yang telah mendapatkan pendidikan khusus dibidang “Fixed appliance”. Alat ini popular dipakai diamerika dan dijepang. (Hambali, Tono, 1986)

Pesawat ortodonti tetap ini terdiri atas :

1. Band yang bersifat stainless teel yang dilekatkan pada masing-masing gigi dan dipatri. Melekatnya pada gigi adalah dengan cara disemen pada setiap gigi2. “brecket”, alat ini ditempelkan pada Band dengan cara disolder yang gunanya adalah dilewati oleh kawat labial atau dengan yang lebih kecil.3. Kawat yang dilengkungkan dengan ideal yang dinamakan busur labial. Sifat kawat ini elastic sehingga menimbulkan tekanan terhadap gigi yang malposisi. (Hambali, Tono, 1986)Selain perawatan orthodonsi menghilangkan crowding teeth ini juga bisa dengan cara pencabutan yang disebut pencabutan serial. Pencabutan serial merupakan teknik dimana dengan mencabut gigi susu dan gigi tetap tertentu (pada waktu tertentu) dapat mengurangi crowding dengan mmanfaatkan pergerakan gigi spontan sehingga tidak diperlukan perawatan ortho. Prosedur keseluruhan harus dibatasi pada maloklusi kelas 1 dengan crowding dan seluruh gigi ada, sehat serta berada dalam posisi menguntungkan. .(Houston, W. J. B,1989)Selain pencabutan serial dilakukan perlu tetap diingat bahwa pemeriksaan yang menyeluruh telah dilakukan pada setiap tahap untuk memastikan bahwa cara ini masih merupakan rencana yang tepat untuk pasien. Tetapi cara ini masih mempunyai banyak kekurangan :1. Anak harus menghadapi cabut gigi berapa kali.

2. Kaninus bawah tetap dapat tumbuh terlebih dahulu daripada premolar pertama sehingga menjadi impaksi antara kaninus dan molar kedua susu, hal ini menyebabkan kesulitan dalam pencabutan. .(Houston, W. J. B,1989)

Page 3: Crowding

Macam Perawatan OrtodontikMacam perawatan berdasarkan besarnya kekurangan tempat (diskrepansi):non ekstraksi : tidak dilakukan pencabutan gigi permanen

fase geligi: sulung, pergantian maupun permanen

kekurangan tempat kurang dari 8 mm (4-8 mm border line)

dapat dilakukan pencabutan gigi sulung bila perlu

untuk mengatasi kekurangan tempat (bila ada) dapat dilakukan ekspansi atau stripping

ekstraksi : dilakukan pencabutan gigi permanen. fase geligi permanen

kekurangan tempat lebih dari 8 mm

ekstraksi serial : pencabutan yang terencana dan berurutan, dilakukan pencabutan gigi sulung (kaninus sulung) untuk koreksi gigi anterior yang berdesakan atau protrusi yang kemudian diikuti pencabutan premolar untuk tempat kaninus permanen.

fase geligi pergantian

kekurangan tempat lebih dari 8mm

Ortodonsi BedahUntuk mendapatkan hasil perawatan ortodontik yang optimal, kadang-kadang diperlukan tindakan bedah.Sebaliknya perawatan ortodontik diperlukan untuk mendapatkan hasil yang baik pada bedah orthognatik.Pada keadaan dimana ada kelainan skeletal yang nyata, ortodontist tidak dapat mencapai hasil estetik yang optimal dan stabil tanpa tindakan bedah.Sebenarnya pencabutan gigi biasa sudah merupakan tindakan bedah.Pencabutan gigi untuk keperluan perawatan ortodontik meliputi:

gigi permanen pada berdesakan yang parah

gigi sulung yang mengalami ankylosis

gigi sulung yang normal tapi mengalami retensi

gigi sulung yang perlu dicabut untuk memberi tempat gigi lain untuk erupsi

gigi kelebihan

gigi M3

2.5 Indikasi Ekstraksi atau Non Ekstraksi Pada Perawatan Ortodonti

Penyedian tempat untuk koreksi letak gigi gigi yang berdesakan dapat diperoleh dari enamel

stripping, ekspansi lengkung geligi, distalisasi molar, memproklinasikan insisivus dan

pencabutan gigi permanen. 3

1. Tindakan Non ekstraksi

Page 4: Crowding

a. Enamel stripping

Pengurangan enamel dapat dilakukan pada sisi distal/mesial gigi sulung atau

permanen. Enamel stripping selain menyediakan ruangan juga dapat membentuk gigi

permanen ke bentuk yang lebih baik atau memperbaiki titik kontak. Enamel stripping

dilakukan dengan menggunakan metal abrasive strip atau dengan menggunakan bur

yang dipasang pada high speed air-turbine handpiece. Untuk memudahkan

pengurangan enamel didaerah posterior dapat dipasang separator diantara molar dan

premolar selama 3-5 hari sehingga didapatkan diastema diantara gigi-gigi tersebut.

Banyaknya enamel yang dibuang tanpa membahayakan gigi tersebut adalah 0,25 mm

tiap sisi gigi. Enamel stripping bila dilakukan dengan baik tidak memberikan efek

negatif pada gigi yang dikurangi enamelnya. Bila enamel stripping dilakukan pada

semua gigi insisivus maka akan didapat ruangan 2 mm di regio anterior sedangkan

bila dilakukan pada seluruh rahang akan didapat ruagan sebesar 5-6 mm di rahang

tersebut. Perlu diupayakan bahwa enamel stripping juga tetap mempertahankan

bentuk gigi dan kontak dengan gigi yang berdekatan. Harus diingat bahwa sesudah

dilakukan enamel stripping gigi harus diulas dengan bahan aplikasi topikal yag

mengandung flour untuk mencegah terjadinya karies pada gigi tersebut.

b. Ekspansi

Ekspansi adalah suatu prosedur untuk melebarkan lengkung gigi, dan dapat

dilakukan baik dalam arah sagital (protraksi) maupun transversal. Gejala klinis yang

terlihat pada defisiensi lengkung gigi adalah kontraksi lengkung gigi, gigitan silang

(anterior maupun posterior), gigi yang berjejal serta koridor bukal yang lebar. Hal ini

dapat diatasi dengan melakukan ekspansi pada lengkung giginya. Ekspansi dapat

Page 5: Crowding

mengatasi kekuarangan ruang 3-8 mm dengan melebarkan jarak intermolar lengkung

gigi atas sekitar 4-10 mm dan lebar intermolar lengkung gigi bawah sekitar 4-6 mm.

Adkins dkk menyatakan bahwa tiap penambahan 1 mm lebih intermolar, akan

menambah panjang lengkung gigi sebesar 0,77 mm. Bila diperlukan ekspansi kurang

dari 4 mm, pada periode gigi bercampur, dapat digunakan alat ekspansi lepasan

dengan spring dan screw ekspansi yang diaktivasi sebesar 1-2 putaran per minggu

yang menghasilkan pergerakan 0,20-0,50 mm. Pada periode gigi permanen, alat

eksoansi yang digunakan dapat berupa quad helix, w-spring TPA atau arc-wire. Bila

ekspansi diperlukan sekitar 5-12 mm diindikasikan alat ekspansi cekat. Aktivasi

sebesar 0,5-1 mm atau 2 kali putaran per hari. RPE dapat mengekspansi tidak hanya

pada lengkung gigi tetapi juga lengkung rahang denga usia optimal penggunaan RPE

adalah pada puncak masa pertumbuhan. Pada kasus skeletal ekstrem, bila diperlukan

ekspansi lebih dari 12 mm diindikasikan alat ekspansi cekat dikombinasi dengan

bedah.

c. Distalisasi Gigi Molar atas

Distalisasi gigi molar aas bertujuan untuk memperoleh ruangan guna

memperbaiki susunan gigi geligi atau memperbaiki hubungan gigi molar. Pergerakan

yang diinginkan adalah pergerakan bodili semaksimal mungkin dengan minimalnya

resiko resorpsi akar dan loss of anchorage gigi anterior ke labial. Indikasi distalisasi

molar atas adalah pada kasus maloklusi klas II ringan hingga sedang, terutama pada

kasus yang disebabkan oleh prematur loss, pada kasus gigi berjejal ringan hingga

sedang, baik untuk tipe wajah mesofacial atau brachifacial, profil wajah lurus atau

flat dan masih mempunyai potensi pertumbuhan. Alat untuk distalisasi gigi molar

Page 6: Crowding

dapat intraoral atau ekstraoral. Headgear merupakan alat distalisasi molar ekstra oral

yang paling sering digunakan. Kelebihan headgear selain menghasilkan efek

ortodonti juga efek ortopedik pada usia pertumbuhan, tidak menyebabkan hilangnya

penjangkaran pada gigi anterior, dapat digunakan pada kasus asimetri, dan memiliki

kontrol vertikal. Headgear mendistalisasi gigi molar sebesar 3 mm dalam 3 bulan.

Banyak macam alat distalisasi molar intra oral. Hilger’s pendulum adalah salah satu

alat intra oral yang sering dipakai. Alat ini terdiri atas plat palatal akrilik berdiameter

25 mm dengan kawat distalisasi dari beta-titanium berdiameter 0,032 yang tertanam

didalamnya, kemudian ujung kawat distalisasi lainnya disolder atau dimasukkan

kelingual palatal sheath dari cincin gigi molar. 3

2. Tindakan Ekstraksi

Pencabutan gigi permanen perlu dilakukan apabila diskrepansi total menunjukan

kekurangan tempat lebih dari 8 mm. Diskrepansi total terdiri atas diskrepansi model,

diskrepansi sefalometrik, kedalaman kurva spee dan perkiraan banyaknya keholangan

penjangkaran. Untuk mendatarkan kurva spee yang kedalamannya kurang dari 3 mm

diperlukan tempat 1 mm, bila lebih besar daripada 5 mmdiperlukan tempat 2 mm.

Sebelum dilakukan pencabutan gigi permaen pada masa geligi pergantian perlu

diperhatikan bahwa gigi permanen yang lain ada meskipun saat itu masih belum erupsi.

Pemilihan gigi yang akan dicabut membutuhkan pertimbangan yang kompleks yang

menyangkut semua aspek perawatan ortodontik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan

sebelum mencabut gigi permanen antara lain sebagai berikut :

Page 7: Crowding

Prognosis gigi, misalnya adanya karies yang besar disertai kelainan patologis

pada apikal yang seandainya dirawat prognosis gigi tersebut dalam jangka lama

masih diragukan.

Letak gigi yang kadang-kadang sangat menyimpang dari letak yang normal

Banyaknya tempat yang dibutuhkan dan dimana letak kekurangan tempat

tersebut.

Relasi insisivus

Kebutuhan penjangkaran apakah perlu digunakan penjangkaran maksimum atau

tidak

Profil pasien apakah pencabutan yang dilakukan dapat menyebabkan perubahan

profil pasien, misalnya pasien dengan profil yang lurus dengan adanya

pencabutan dapat menyebabkan profil menjadi cekung.

Tujuan preawatan apakah perawatan komprehensif ataukah perawatan kompromo

atau bahkan hanya penunjang.1