Cross Cultural Understanding

18
Cross Cultural Understanding Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Indraprasta PGRI 10 April 2015 1 Agung Afgani Yosi, S.S., M.Si.

Transcript of Cross Cultural Understanding

Page 1: Cross Cultural Understanding

Cross Cultural Understanding

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Indraprasta PGRI

10 April 2015 1Agung Afgani Yosi, S.S., M.Si.

Page 2: Cross Cultural Understanding

Apa Itu Budaya?

10 April 2015 2Agung Afgani Yosi, S.S., M.Si.

Page 3: Cross Cultural Understanding

Budaya adalah gaya hidup sehari-hari dari orang perorang serta kepercayaan pada nilai-nilai danasumsi/prasangka yang dikembangkan dalamsistem linguistik juga kelompok sosial sertamemperhatikan perbedaan-perbedaan dalamkelompok. (Tomasouw)

Budaya dari sebuah kelompok terdiri dari apapun yangharus diketahui atau dipercayai dalam operasionalisasidan bisa diterima oleh anggota kelompok tersebut.(Goodenough)

10 April 2015 3Agung Afgani Yosi, S.S., M.Si.

Page 4: Cross Cultural Understanding

Edward Sapir menjelaskan bahwa budaya sebagai‘patterned behavior’ atau kebiasaan yang terpola.

Sapir juga menyebutkan tiga ‘culture patterns’, antaralain static units, processes, dan qualities.

10 April 2015 4Agung Afgani Yosi, S.S., M.Si.

Page 5: Cross Cultural Understanding

Static UnitsAntara lain:

Man,

Woman,

Horse,

Dog,

Cow,

Teacher, etc.

10 April 2015 5Agung Afgani Yosi, S.S., M.Si.

Page 6: Cross Cultural Understanding

ProcessesAntara lain:

To rest,

To study,

To run,

To think,

To hear, etc.

10 April 2015 6Agung Afgani Yosi, S.S., M.Si.

Page 7: Cross Cultural Understanding

QualitiesAntara lain:

Good,

Bad,

Hot,

Cold,

Slow,

Fast, etc.

10 April 2015 7Agung Afgani Yosi, S.S., M.Si.

Page 8: Cross Cultural Understanding

John Donne menjabarkan bahwa ‘no man in an islandentire of itself; every man is a piece of the continent, apart of the main.’

Budaya adalah bentuk cetak biru (blue print). Haltersebut menjadi panduan bagi kebiasaan manusiadalam berkelompok serta dikembangkan dalamkehidupan keluarga. (Larson dan Imalley)

Budaya adalah sistem pola yang terintegrasi dan secaratidak sadar mengarahkan perilaku serta kebiasaanmanusia. (Condon)

10 April 2015 8Agung Afgani Yosi, S.S., M.Si.

Page 9: Cross Cultural Understanding

Cultural Patterns of BehaviorGeorge Peter Murdock menjelaskan ada 7 pola budaya

tingkah laku, antara lain:

Asli berasal dari pikiran manusia.

Memfasilitasi hubungan antara manusia danlingkungan sekitarnya.

Memuaskan/memenuhi kebutuhan dasar manusia.

Menambah dan menyesuaikan pada perubahaninternal maupun eksternal.

10 April 2015 9Agung Afgani Yosi, S.S., M.Si.

Page 10: Cross Cultural Understanding

Memiliki struktur yang konsisten. Jika sebuah budayaberubah maka akan berlangsung secaraperlahan/gradual.

Dipelajari dan dibagi pada seluruh anggota komunitas.

Diturunkan kepada generasi selanjutnya.

10 April 2015 10Agung Afgani Yosi, S.S., M.Si.

Page 11: Cross Cultural Understanding

Cultural Beliefs

10 April 2015 11Agung Afgani Yosi, S.S., M.Si.

Page 12: Cross Cultural Understanding

Sistem kepercayaan budaya dalam sebuah komunitasmeliputi semua bentuk ide, pengetahuan, cerita,takhayul, mitos dan legenda dan di-share oleh anggotakelompok tersebut. (Tomasouw)

10 April 2015 12Agung Afgani Yosi, S.S., M.Si.

Page 13: Cross Cultural Understanding

Cultural Values

10 April 2015 13Agung Afgani Yosi, S.S., M.Si.

Page 14: Cross Cultural Understanding

Nilai budaya adalah sesuatu yang ada dalam strukturmasyarakat di mana terdapat sebuah pemahamanakan suatu hal yang ‘baik’ dan apa yang wajib untukdilakukan. (Tomasouw)

Contohnya adalah nilai budaya yang ada di AmerikaSerikat tentang persamaan derajat manusia.

10 April 2015 14Agung Afgani Yosi, S.S., M.Si.

Page 15: Cross Cultural Understanding

Cultural Norms

10 April 2015 15Agung Afgani Yosi, S.S., M.Si.

Page 16: Cross Cultural Understanding

Tomasouw menjabarkan bahwa norma budaya adalahsesuatu yang dijadikan aturan oleh standar-standaryang telah ditetapkan dan diterima oleh masyarakatitu sendiri.

Norma sendiri dibagi menjadi dua, yaitu folkways danmores.

10 April 2015 16Agung Afgani Yosi, S.S., M.Si.

Page 17: Cross Cultural Understanding

FolkwaysFolkways adalah norma yang dianggap kurang bersifat

vital bagi kesejahteraan sebuah kelompok serta misipelaksanaannya tidak begitu jelas. (Tomasouw)

Contohnya adalah penggunaan dasi pada situasi formaldi Amerika Serikat.

10 April 2015 17Agung Afgani Yosi, S.S., M.Si.

Page 18: Cross Cultural Understanding

MoresMores adalah kebalikan dari folkways. Jenis norma ini

dianggap vital bagi skema budaya setempat danpelaksanaannya ditunjang oleh sistem yang jelas.Mores juga memuat nilai moral dasar dari suatumasyarakat. (Tomasouw)

Contohnya adalah ketidakbersediaan masyarakat Baratuntuk pernikahan poligami.

10 April 2015 18Agung Afgani Yosi, S.S., M.Si.