Critical Review Brand Communities for Mainstream Brands: The Example of The Yamaha R1 Brand...

8
Critical Review Brand Communities for Mainstream Brands: The Example of The Yamaha R1 Brand Community Pendahuluan Peran komunitas merek dalam membangun hubungan antara konsumen dengan merek produk yang digunakan sudah banyak dieksplorasi oleh berbagai penelitian empiris. Muniz dan O’Guinn (2001) menyebutkan bahwa komunitas merek adalah komunitas spesial yang tidak terikat secara geografi dan mempunyai struktur sosial yang mengatur hubungan diantara pencinta merek. Komunitas merek juga tidak terlepas dari interaksi antar anggotanya agar memperkuat soliditas komunitas merek. Di dalam komunitas tersebut tentunya akan menimbulkan conversation yang baik mengenai merek yang digunakan yang secara tidak langsung dapat digunakan sebagai alat pemasaran yang bersifat low bugdet-high impact (Kartajaya, 2009:160). Pada umumnya komunitas merek dibentuk baik oleh produsen maupun secara swadaya oleh konsumen dari merek – merek yang memiliki tingkat eksklusifitas serta diferensiasi yang tinggi di industrinya, contoh; Apple, Harley-Davidson, Jeep, dan lain-lain. Namun hal yang menarik yang dieksplorasi oleh Felix (2012) dalam artikel yang diulas kali ini adalah objek penelitian yang dimana merupakan komunitas merek “mainstream” yakni komunitas virtual Yamaha R1. Kategori merek “mainstream” didefinisikan oleh penulis sebagai merek dengan tingkat diferensiasi serta eksklusifitas pada rendah di industrinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif melalui metodologi netnography. Netnography didefinisikan sebagai metode etnography yang diadaptasi untuk melakukan studi terhadap komunitas yang bersifat virtual. (Kozinets, 2002). Etnography sendiri tidak lain merupakan riset yang mempelajari perilaku manusia langsung dari habitat atau lingkungan aslinya. Penelitian ini menggunakan komunitas online yakni Yamaha R1 froum (www.r1- forum.com) sebagai objek penelitian. Komunitas virtual ini dibpilih, dikarenakanan forum online ini memliki ukuran populasi yang cukup besar serta memiliki relevansi yang erat

description

Peran komunitas merek dalam membangun hubungan antara konsumen dengan merek produk yang digunakan sudah banyak dieksplorasi oleh berbagai penelitian empiris. Muniz dan O’Guinn (2001) menyebutkan bahwa komunitas merek adalah komunitas spesial yang tidak terikat secara geografi dan mempunyai struktur sosial yang mengatur hubungan diantara pencinta merek. Komunitas merek juga tidak terlepas dari interaksi antar anggotanya agar memperkuat soliditas komunitas merek. Di dalam komunitas tersebut tentunya akan menimbulkan conversation yang baik mengenai merek yang digunakan yang secara tidak langsung dapat digunakan sebagai alat pemasaran yang bersifat low bugdet-high impact (Kartajaya, 2009:160).Pada umumnya komunitas merek dibentuk baik oleh produsen maupun secara swadaya oleh konsumen dari merek – merek yang memiliki tingkat eksklusifitas serta diferensiasi yang tinggi di industrinya, contoh; Apple, Harley-Davidson, Jeep, dan lain-lain. Namun hal yang menarik yang dieksplorasi oleh Felix (2012) dalam artikel yang diulas kali ini adalah objek penelitian yang dimana merupakan komunitas merek “mainstream” yakni komunitas virtual Yamaha R1. Kategori merek “mainstream” didefinisikan oleh penulis sebagai merek dengan tingkat diferensiasi serta eksklusifitas pada rendah di industrinya.Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif melalui metodologi netnography. Netnography didefinisikan sebagai metode etnography yang diadaptasi untuk melakukan studi terhadap komunitas yang bersifat virtual. (Kozinets, 2002). Etnography sendiri tidak lain merupakan riset yang mempelajari perilaku manusia langsung dari habitat atau lingkungan aslinya.Penelitian ini menggunakan komunitas online yakni Yamaha R1 froum (www.r1- forum.com) sebagai objek penelitian. Komunitas virtual ini dibpilih, dikarenakanan forum online ini memliki ukuran populasi yang cukup besar serta memiliki relevansi yang erat terhadap merek Yamaha R1. Yamaha sendiri merupakan salah satu dari empat merek “mainstream” Jepang dengan nilai penjualan tahunan sebesar USD$ 12.5 milyar di tahun 2009 (Yamaha Motor Co., 2009). Sebagai perbandingan Harley-Davidson pada tahun buku yang sama hanya mampu membukukan penjualan sebesar USD$ 4.3 Milyar. Forum Yamaha R1 dikhususkan untuk merek Yamaha R1 yang membahas beberapa hal, yakni, komunitas, diskusi mengenai R1, teknik berkendara, forum jual beli, dan lain-lain. Penelitian dilakukan dengan menelaah 10.000 posting antara Agustus 2006 hingga Juni 2010 guna menganalsiis bukti-bukti terkait komunitas merek dan para anggota forum.Penelitian yang dieksplorasi oleh Felix (2012) terdiri dari beberapa langkah, yakni:1. Mengunduh posting pada forum dan mengklasifikasikannya dalam beberapakategori.2. Dengan menggunakan metode iterasi, peneliti melakukan decoding terhadapseluruh bentuk interaksi dalam forum dan memberikan intepretasi yang tepat atasinteraksi tersebut.Ternyata terdapat beberapa temuan yang menarik dalam penelitian ini, yang salahsatunya ialah ditemukannya indikasi bahwa konsumen tidak hanya loyal terhadap 1 (satu) produk saja, yakni kepada Yamaha R1, namun juga memiliki tingkat loyalitas terhadap beberapa merek. Hal tersebut diindikasikan dari diskusi antar anggota forum yang secara implisit menyampaikan bahwa mereka dapat dengan mudah mengambil keputusan untuk beralih merek (brand switching). Selain itu mereka pun tidak serta merta merekomendasikan Yamaha R1 kepada anggota forum lain, walaupun Yamaha R1 merupakan merek yang sudah menjadi “evoked set” dalam benak para anggota forum.Kesimpulan dari pneitian ini adalah anggota komunitas merek untuk merek-merek yang tergolong “mainstream” tidak memiliki tingkat loyalitas setingggi merek-merek dengan diferensiasi dan eksklusivitas yang tinggi seperti Apple, Jepp, atau Harley-Davidson. Para anggota komunitas merek memiliki kecenderungan untuk loyal pada beberapa merek dalam satu kategori.Implikasi manajerial dari temuan di penelitian ini adalah pemasar wajib u

Transcript of Critical Review Brand Communities for Mainstream Brands: The Example of The Yamaha R1 Brand...

  • Critical Review Brand Communities for Mainstream Brands: The Example of The Yamaha R1 Brand Community Pendahuluan

    Peran komunitas merek dalam membangun hubungan antara konsumen dengan

    merek produk yang digunakan sudah banyak dieksplorasi oleh berbagai penelitian empiris.

    Muniz dan OGuinn (2001) menyebutkan bahwa komunitas merek adalah komunitas spesial

    yang tidak terikat secara geografi dan mempunyai struktur sosial yang mengatur hubungan

    diantara pencinta merek. Komunitas merek juga tidak terlepas dari interaksi antar anggotanya

    agar memperkuat soliditas komunitas merek. Di dalam komunitas tersebut tentunya akan

    menimbulkan conversation yang baik mengenai merek yang digunakan yang secara tidak

    langsung dapat digunakan sebagai alat pemasaran yang bersifat low bugdet-high impact

    (Kartajaya, 2009:160).

    Pada umumnya komunitas merek dibentuk baik oleh produsen maupun secara

    swadaya oleh konsumen dari merek merek yang memiliki tingkat eksklusifitas serta

    diferensiasi yang tinggi di industrinya, contoh; Apple, Harley-Davidson, Jeep, dan lain-lain.

    Namun hal yang menarik yang dieksplorasi oleh Felix (2012) dalam artikel yang diulas kali

    ini adalah objek penelitian yang dimana merupakan komunitas merek mainstream yakni

    komunitas virtual Yamaha R1. Kategori merek mainstream didefinisikan oleh penulis

    sebagai merek dengan tingkat diferensiasi serta eksklusifitas pada rendah di industrinya.

    Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif melalui metodologi

    netnography. Netnography didefinisikan sebagai metode etnography yang diadaptasi untuk

    melakukan studi terhadap komunitas yang bersifat virtual. (Kozinets, 2002). Etnography

    sendiri tidak lain merupakan riset yang mempelajari perilaku manusia langsung dari habitat

    atau lingkungan aslinya.

    Penelitian ini menggunakan komunitas online yakni Yamaha R1 froum (www.r1-

    forum.com) sebagai objek penelitian. Komunitas virtual ini dibpilih, dikarenakanan forum

    online ini memliki ukuran populasi yang cukup besar serta memiliki relevansi yang erat

  • Critical Review Brand Communities for Mainstream Brands: The Example of The Yamaha R1 Brand Community terhadap merek Yamaha R1. Yamaha sendiri merupakan salah satu dari empat merek

    mainstream Jepang dengan nilai penjualan tahunan sebesar USD$ 12.5 milyar di tahun

    2009 (Yamaha Motor Co., 2009). Sebagai perbandingan Harley-Davidson pada tahun buku

    yang sama hanya mampu membukukan penjualan sebesar USD$ 4.3 Milyar. Forum Yamaha

    R1 dikhususkan untuk merek Yamaha R1 yang membahas beberapa hal, yakni, komunitas,

    diskusi mengenai R1, teknik berkendara, forum jual beli, dan lain-lain. Penelitian dilakukan

    dengan menelaah 10.000 posting antara Agustus 2006 hingga Juni 2010 guna menganalsiis

    bukti-bukti terkait komunitas merek dan para anggota forum.

    Penelitian yang dieksplorasi oleh Felix (2012) terdiri dari beberapa langkah, yakni:

    1. Mengunduh posting pada forum dan mengklasifikasikannya dalam beberapa

    kategori.

    2. Dengan menggunakan metode iterasi, peneliti melakukan decoding terhadap

    seluruh bentuk interaksi dalam forum dan memberikan intepretasi yang tepat atas

    interaksi tersebut.

    Ternyata terdapat beberapa temuan yang menarik dalam penelitian ini, yang salah

    satunya ialah ditemukannya indikasi bahwa konsumen tidak hanya loyal terhadap 1 (satu)

    produk saja, yakni kepada Yamaha R1, namun juga memiliki tingkat loyalitas terhadap

    beberapa merek. Hal tersebut diindikasikan dari diskusi antar anggota forum yang secara

    implisit menyampaikan bahwa mereka dapat dengan mudah mengambil keputusan untuk

    beralih merek (brand switching). Selain itu mereka pun tidak serta merta merekomendasikan

    Yamaha R1 kepada anggota forum lain, walaupun Yamaha R1 merupakan merek yang sudah

    menjadi evoked set dalam benak para anggota forum.

    Kesimpulan dari pneitian ini adalah anggota komunitas merek untuk merek-merek

    yang tergolong mainstream tidak memiliki tingkat loyalitas setingggi merek-merek dengan

    diferensiasi dan eksklusivitas yang tinggi seperti Apple, Jepp, atau Harley-Davidson. Para

  • Critical Review Brand Communities for Mainstream Brands: The Example of The Yamaha R1 Brand Community anggota komunitas merek memiliki kecenderungan untuk loyal pada beberapa merek dalam

    satu kategori.

    Implikasi manajerial dari temuan di penelitian ini adalah pemasar wajib untuk

    melakukan pengamatan terhadap motivasi, sikap dan proses pengambilan keputusan baik

    pada tingkat produk maupun merek. Pada tingkatan produk, penting bagi pemasar untuk

    memahami isu-isu terkait konflik serta penghalang-penghalang yang dihadapi konsumen

    dalam menggunakan produk yang kita pasarkan. Dan pada tingkat merek, pemasar wajib

    memperhatikan dengan seksama tingkat kesadaran konsumen terhadap komunitas merek,

    tradisi, ritual serta tanggung jawab moral yang dirasakan oleh para anggota komunitas merek.

    TINJAUAN ARTIKEL

    Felix (2012) mengemukakan isu yang sangat menarik dalam penelitian tersebut,

    dimana penelitian-penelitian sebelumnya hanya terfokus untuk mengeksplorasi komunitas

    merek yang memiliki diferensiasi dan eksklusifitas yang tinggi. Namun penulis menggagas

    hal baru yakni penelitian yang mengobservasi

    komunitas merek mainstream yakni Yamaha R1. Penulis pun sudah menggunakan judul

    yang tepat mengambarkan isu dari keseluruhan penelitian, walaupun tidak menyampaikan

    secara eksplisit bahwa komunitas merek yang diteliti ialah komunitas virtual.

    Metode Penelitian

    Netnografi merupakan merupakan metode penelitian kualitatif yang mengksplorasi

    perilaku antar manusia yang dimediasi oleh komputer dan jaringan internet. Netnografi

    didefinisikan sebagai metode etnografi yang diadaptasi untuk melakukan studi terhadap

    komunitas virtual.

    Apabila dibandingkan dengan metode penelitian lainnya, seperti; survei, eksperimen,

    Focus Group Discussion dan wawancara pribadi, netnografi merupakan metode yang lebih

  • Critical Review Brand Communities for Mainstream Brands: The Example of The Yamaha R1 Brand Community tepat dan murah bagi peneliti untuk mengeksplorasi komunitas merek virtual (Kozinets,

    2002).

    Namun Kozinets (2002) menambahkan bahwa keterbatasan dari penggunaan metode

    ini adalah fokus penelitian yang lebih sempit, yakni dikhususkan untuk pada populasi

    komunitas virtual. Selain itu netnografi juga tidak mampu mengintepretasikan informasi

    secara lengkap dan mendetail serta sulitnya menggeneralisasi hasil peneltian di luar objek

    penelitian. Oleh karena itu metode ini sangat membutuhkan kemapuan intepretasi yang baik

    dari peneliti.

    Populasi dan Sampling

    Muniz dan O Guinn (2001) memaparkan bahwa komunitas merek merupakan

    komunitas yang terspesialisasi yang tidak terikat secara geografi dan mempunyai struktur

    sosial yang mengatur hubungan diantara pencinta merek. Komunitas tersebut dicirikan oleh

    tiap-tiap anggotanya memiliki minat atau ketertarikan yang sama, adanya ritual dan tradisi

    yang dijalankan, serta adanya tanggung jawab moral dari tiap-tiap anggota terhadap merek

    yang diusung. Selain itu Oliver (1999) dan Mc Alexander et al (2002) menambahkan bahwa

    loyalitas dari para anggota komunitas merek merupakan hasil akumulasi pengalaman dalam

    mengkonsumsi produk yang digunakan.

    Berdasarkan temuan yang dipaparkan oleh Muniz dan OGuinn (2001) dapat

    dijustifikasi bahwa forum virtual Yamaha R1 (www.r1-forum.com) kurang tepat untuk

    dijadikan objek penelitian dikarenakan forum tersebut tidak memenuhi syarat untuk

    dikategorikan sebagai komunitas merek. Berdasarkan hasil observasi penulis terhadap situs

    yang dimaksud, forum ini bukan merupakan komunitas yang terspesialisasi, melainkan

    merupakan komunitas umum yang bisa diikuti oleh siapa saja yang memiliki ketertarikan

    terhadap Yamaha R1. Dengan kata lain setiap orang bisa menjadi anggota forum hanya

    dengan mendaftar dan tanpa syarat apapun. Selain itu berdasarkan hasil penelitian oleh Felix

  • Critical Review Brand Communities for Mainstream Brands: The Example of The Yamaha R1 Brand Community (2012) dan observasi penulis, forum ini hanyalah sebatas forum diskusi tanpa memiliki ritual,

    tradisi serta nilai-nilai yang dianut secara bersama-sama oleh para anggota komunitas.

    Justifikasi ini diperkuat oleh paparan yang dikemukakan oleh Kozinets (1999) bahwa terdapat

    tipe komunitas virtual yang hanya sebatas penggemar merek tertentu (devotee), dimana para

    anggotanya memiliki ketertarikan terhadap topik yang sama namun hanya memiliki jaringan

    hubungan antar anggota dengan dimensi rendah. Sejalan dengan pemaparan di atas maka

    dapat dijelaskan bahwa walaupun Yamaha R1 merupakan evoke set brand atau top of mind

    brand dari setiap anggota forum, namun tidak akan menimbulkan loyalitas terhadap Yamaha

    R1. Hal tersebut disebabkan oleh Forum Yamaha R1 bukanlah merupakan komunitas merek,

    melainkan hanya forum diskusi dimana para anggota forum hanya memiliki minat yang sama

    tanpa memiliki nilai-nilai, tradisi, serta ritual yang dianut bersama. Menurut Panasea (2013)

    memaparkan bahwa kepuasan merupakan variabel mediator yang memperkuat hubungan

    antara komunitas merek dengan loyalitas pengguna. Pemaparan tersebut sejalan dengan

    temuan pada penelitian Felix (2012) yang menemukan bahwaanggota komunitas Forum

    Yamaha R1 ttidak memiliki loyalitas yang tinggi terhadap 1 (satu) produk, yakni Yamaha

    yang disebabkan karena sifat keanggotaan forum yang tidak mewajibkan anggota komunitas

    untuk memiliki produk Yamaha R1 sehingga banyak anggota forum yang tidak memiliki

    pengalaman terhadap produk Yamaha R1 yang tentunya berimplikasi dengan tidak adanya

    rasa kepuasan menggunakan produk tersebut.

    KESIMPULAN DAN SARAN UNTUK PENELITIAN SELANJUTNYA

    Komunitas merek masih menjadi objek penelitian yang sangat menarik karena

    perannya yang besar dalam membangun loyalitas merek dan komitmen seperti ynag telah

    dibuktikan pada penelitian-penelitian sebelumnya pada merek seperti Apple, Jeep, or Harley-

    Davidson. Namun hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Felix (2012) yang menyimpulkan

  • Critical Review Brand Communities for Mainstream Brands: The Example of The Yamaha R1 Brand Community bahwa komunitas merek mainstream pada kasus Yamaha R1 tidak dapat digeneralisasi ke

    komunitas virtual lainnya. Alasan utama tidak dapat digeneralisasikannya hasil penelitian

    tersebut disebabkan oleh tidak terpenuhinya syarat-syarat dari sebuah komunitas merek pada

    objek penelitian serta keterbatasan dari metode netnografi yang digunakan oleh peneliti.

    Namun setiap diskusi anggota forum merek seperti forum Yamaha R1 merupakan

    temuan yang penting dan menarik bagi produsen untuk menggali lebih jauh isu-isu yang

    berkembang dan memberi respon yang cepat dan tepat berdasarkan hasil pengamatan di

    forum diskusi tersebut.

    Implikasi untuk penelitian selajutnya ialah melakukan penelitian etnografi kepada

    objek penelitian yang memang memenuhi syarat untuk dikategorikan sebagai komunitas

    merek dengan ikatan hubungan antar anggota yang kuat. Selain itu peneliti dalam peneltian

    selanjutnya dapat mengeksplorasi secara lebih detail mengenai loyalitas terhadap banyak

    merek dan pengaruhnya kepada hubungan antara konsumen dan merek serta keputusan

    pembelian konsumen. Tentunya kolerasi antara variabel-variabel tersebut menjadi sebuah

    tugas berat bagi perusahaan untuk meningkatkan tingkat loyalitas mereknya kepada

    konsumen yang tidak hanya loyal pada 1 (satu) merek saja.

  • Critical Review Brand Communities for Mainstream Brands: The Example of The Yamaha R1 Brand Community

    DAFTAR REFERENSI

    Felix, Reto. (2012). Brand Communities for Mainstream Brands: The Example of The Yamaha R1 Brand Community. Journal of Consumer Marketing., 29(03), 225-232

    Kartajaya, Hermawan. 2009. New Wave Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

    McAlexander, J.H., Schouten, J.W., Koenig, H.F. (2002). Building Brand Community. Journal of Marketing, 66, 38-54

    Muniz, Jr., A. M.,& OGuinn, T.C. (2001). Brand Community. Journal of Consumer Research, 27, 412-432

    Kozinets, Robert V. (1999). E-Tribalized Marketing?: The Strategic Implications Of Virtual Communities of Consumption. European Management Journal,17, 252-264

    Kozinets, Robert V. (2002). The Field Behind the Screen: Using Netnography for Marketing Research in Online Communities. Journal of Marketing Research, 39, 61-72.

    Oliver, Richard L. (1999). Whence Consumer Loyalty? Journal of Marketing, 63, 33-44

    Panasea, I G. N. O. & Suprapti, N. W. (2013). Peran Kepuasan Dalam Memediasi Pengaruh Komunitas Merek Terhadap Loyalitas Pengguna Harley-Davidson di Kota Denpasar. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan, 7(2), 86-95

    Website : http://www.r1-forum.com (yang diakses pada 3 Juni 2015)

  • Critical Review Brand Communities for Mainstream Brands: The Example of The Yamaha R1 Brand Community Critical Review

    Brand Communities for Mainstream Brands: The Example of The Yamaha R1 Brand

    Community

    I Gede Nandya Oktora Panasea 13/360609/PEK/19107

    EKSEKUTIF A ANGKATAN 35A PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA

    JAKARTA 2015