CR - The American Balanced Scorecard Versus the French Tableau de Bord

7

Click here to load reader

description

CR - The American Balanced Scorecard Versus the French Tableau de Bord

Transcript of CR - The American Balanced Scorecard Versus the French Tableau de Bord

The American balanced scorecard versus the French tableau de bord: the ideological dimensionPenelitian ini di latar belakangi oleh sebuah fenomena dimana telah kita semua ketahui bahwa balanced scorecard telah menarik banyak perhatian tidak hanya di Amerika Serikat akan tetapi juga di banyak negara lain. Akan tetapi, antusiasme atas fenomena tersebut tidak terjadi di Perancis. Berdasar hasil survei perbandingan di Eropa baru-baru ini menunjukkan bahwa di Perancis diketahui hanya 41% dari perusahaan merespons dan di Perancis hanya 3% atau satu perusahaan yang bertujuan untuk menerapkan balanced scorecard. Salah satu penjelasan atas keengganan di Perancis untuk mengadopsi balanced scorecard mungkin bahwa, setidaknya selama 50 tahun terakhir, perusahaan Perancis telah menggunakan tableau de bord. Secara umum tableau de bord dalam banyak hal mirip dengan balanced scorecard, dan beberapa penulis bahkan menyatakan bahwa, sebagai pendahulu dari balanced scorecard, mungkin tableau de bord telah mengilhami pengembangan. Melihat pengaruh sebaliknya, reaksi Amerika untuk tableau de bord telah hampir tidak ada. Tidak ada terjemahan ke dalam bahasa Inggris dari tableau de bord yang asli dan ketertarikan Amerika pada tableau de bord dalam perbandingan dengan balanced scorecard tampaknya hanya terbatas pada beberapa pengecualian.Secara umum balanced scorecard dan tableau de bord merupakan tanda-tanda dari ideologi masing-masing kedua negara. Melalui ideologi kita dapat memahami keyakinan, pengetahuan dan memberikan ide-ide untuk menjaga ketertiban sosial, yaitu, untuk membangun hirarki, membuat orang taat serta untuk mengatasi ketidakpastian. Sehingga dengan kata lain dapat dikatakan bahwa setiap masyarakat memiliki ideologi tersendiri dan bahwa ideologi khas dari masyarakat tertanam dalam aturan dan metode yang digunakan untuk keperluan tindakan kolektif pada masyarakat. Selain sebagai ideologi, sebuah metode manajemen adalah alat yang dapat berkontribusi untuk membangun hirarki, membuat orang taat dan mengatasi ketidakpastian, dan bahwa mereka bergantung pada ide-ide implisit tentang cara membuat tatanan sosial, yang disebut sebagai asumsi ideologis metode manajemen. Jadi, sebuah asumsi ideologis metode manajemen dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain mungkin lebih atau tidak koheren dengan ideologi di tempat baru: dengan demikian, metode ditransfer dapat menumbangkan tatanan sosial yang ada, yang dapat menjelaskan cara mempertahankan ideologi lokal. Sehingga dari hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki tingkat koherensi tableau de bord dan balanced scorecard di Amerika dan Prancis. Dari tujuan tersebut diajukan dua pertanyaan pada penelitian ini:1. Apakah ideologi yang tertanam dalam balanced scorecard dan tableau de bord, masing-masing, koheren dengan ideologi Amerika?2. Apakah ideologi tertanam dalam balanced scorecard dan tableau de bord, masing-masing, koheren dengan ideologi Prancis?

Metodologi penelitian pada analisis ini adalah studi literatur untuk memahami ideologi dua negara. Sebuah studi literatur adalah hanya langkah pertama, menyerukan konseptualisasi lanjut dan pemeriksaan empiris untuk penyelidikan untuk mendapatkan validitas lebih. Dengan maksud untuk memahami ideologi dari dua masyarakat dianggap, kita meneliti fondasi dasar dari hubungan sosial di Prancis dan Amerika Serikat. Pada penelitian ini menggunakan d'Iribarne (1989), yang mengusulkan gambar "kontrak yang adil" dan "kehormatan" untuk menandai hubungan sosial dalam masyarakat Prancis dan Amerika. Dua konsep menggambarkan filosofi yang mendasari tatanan sosial. Sebagai konsep yang berakar pada pemikiran filosofis Locke (1689a, b) dan Rousseau (1762), yang masing-masing mempengaruhi Amerika dan konstitusi Perancis, masing-masing, kami menjelaskan deskripsi dengan menyertakan beberapa pikiran mereka dalam rangka meningkatkan pemahaman. Kami juga menarik pada karya Weber (1947) untuk menjelaskan etos kerja dari masyarakat Amerika dan karya Bourdieu (1989, 1996) untuk menggambarkan kekuatan sosial Perancis modern.Dari hasil analisis dengan menggunakan studi literatur maka jawaban dari pertanyaan yang diajukan pada tujuan penelitian adalah sebagai berikut:1. Apakah ideologi yang tertanam dalam balanced scorecard dan tableau de bord, masing-masing, koheren dengan ideologi Amerika?Balanced scorecard konsisten dengan cara Amerika untuk mengelola ketidakpastian melalui sistem abstrak. Pertama, balanced scorecard akan membawa keamanan bagi mereka yang bekerja dengan cara mereka melalui hirarki, sehingga mencapai pendapatan dan status. Selain itu, ketegasan dalam balanced scorecard dalam bentuk konsep strategis yang mendasari mungkin merupakan cara yang tepat untuk mengelola ketidakpastian karena menunjukkan rutinitas tertentu untuk diikuti. Demikian pula, klaim bahwa kausalitas yang merupakan konsep deterministik, terlibat dalam balanced scorecard serta analisis proses penyebaran tujuan ke tingkat yang lebih rendah juga dapat mengurangi rasa ketidakpastian. Selain itu mengingat bahwa status metode manajemen yang tinggi di Amerika Serikat, maka penggunaan metode yang modis seperti balanced scorecard juga dapat mengurangi rasa ketidakpastian dalam lingkungan ini. Dengan demikian manajer dapat mengatasi ketidakpastian dengan menjadi isomorfik dengan lingkungan mereka dan mengadopsi apa yang dianggap bergengsi dan dapat diterima oleh perilaku sosial.Tableau de bord dirasa kurang cocok diterapkan di Amerika Serikat, karena tableau de bord tidak memungkinkan untuk mengatasi ketidakpastian dengan menyediakan pendapatan dan status tambahan. Selain itu, fitur dari tableau de bord yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan untuk mengelola ketidakpastian melalui sistem yang baik. Definisi lokal dan selalu subjektif dari daerah strategi dan kinerja termasuk dalam tableau de bord tidak membangun rutinitas dimana perasaan ketidakpastian dapat dikelola; dan fakta bahwa kausalitas dalam tablo de bord dibangun secara lokal oleh manajer berarti bahwa tableau de bord tidak memenuhi kebutuhan untuk mengatasi ketidakpastian melalui sistem yang baik. Selain itu, tingkat longgar ditambah dan ide negosiasi pengukuran antara tingkat meningkatkan risiko konflik dan perasaan ketidakpastian. Akhirnya, tableau de bord yang juga belum dikembangkan di salah satu sekolah bisnis terkemuka di Amerika Serikat; implementasinya dalam perusahaan Amerika tidak akan sah manajer dan membawa keamanannya.2. Apakah ideologi tertanam dalam balanced scorecard dan tableau de bord, masing-masing, koheren dengan ideologi Prancis?Dari analisis yang dilakukan jelas bahwa balanced scorecard tidak konsisten dengan ideologi Prancis. Balanced scorecard menciptakan hirarki melalui pengukuran kinerja dan manfaat, yang tidak berguna di Perancis, sebaliknya di Prancis hirarki dan ketaatan rasa lokal dibangun: tuntutan atas keadilan dan kebutuhan yang akan datang digunakan untuk pengukuran kinerja tidak terlalu penting dalam suatu masyarakat berdasarkan kehormatan, pangkat dan kehormatan. Selanjutnya, fokus dalam balanced scorecard pada akuntabilitas dan kontrol eksternal mungkin tidak cocok dengan konsep kehormatan Prancis karena menganggap pengendalian diri, yang lebih erat terkait dengan imbalan yang disediakan dan realisasi diri, dan yang menciptakan sikap defensif terhadap kontrol dan pengukuran kinerja eksternal. Imbalan ekstrinsik seperti remunerasi dalam berbagai bentuk, promosi atau harga diri tidak memainkan peran penting di Prancis seperti yang mereka lakukan di Amerika Serikat.Berbeda halnya dengan tableau de bord, dalam tableau de bord tidak menghubungkan imbalan untuk pengukuran kinerja, sehingga tableau de bord dianggap lebih baik dan sesuai dengan ideologi Prancis daripada balanced scorecard. Ini mengasumsikan hirarki yang, seperti tradisi di Perancis, telah dibuat sebaliknya. Sebagai tingkat di tablo de bord yang cukup longgar ditambah dengan ruang untuk belajar dan negosiasi, juga konsisten dengan konsep kehormatan karena memungkinkan inisiatif lokal dan penentuan nasib sendiri, yaitu, mengamati berbagai hak dan kewajiban sosial kelompok. Poin penting sehubungan dengan kehormatan mungkin tidak berpengaruh secara efektif terhadap tujuan manajer lokal tetapi berpengaruh terhadap pada kepercayaan mereka bahwa mereka memiliki atau tampaknya mereka memiliki kehormatan sesuai dengan rasa lokal. Kebutuhan kebijaksanaan manajerial dan penilaian mungkin menjelaskan mengapa pelaksanaan tableau de bord di Prancis menjadi lebih lama dan lebih kompleks daripada pelaksanaan balanced scorecard di Amerika Serikat.

Secara keseluruhan penelitian ini sudah cukup baik, penjelasan dari latar belakang masalah cukup jelas, dimana dalam penelitian ini dijelaskan fenomena yang terjadi sehingga dapat menjadikan sebagai isu penelitian. Selain latar belakang yang cukup jelas, pada bagian pembahasan dan analsis masalah cukup baik sehingga pembaca mudah untuk memahami penilitian ini dan dapat menyimpulkan hasil atau dapat menjawab pertanyaan yang diajukan pada tujuan penelitian diawal. Akan tetapi, pada penelitian ini tidak diungkapkan keterbatasan, baik itu atas keterbatasan dalam hal kendala yang dihadapi di lapangan saat melakukan penelitian atau keterbatasan yang dapat dijadikan perbaikan dalam penelitian selanjutnya, hanya memuat saran atau ide yang lain untuk penelitian selanjutnya, tidak menyarankan peneliti terdahulu untuk mengkaji lebih dalam tentang fenomena yang sama.