Covqqer

14
EKSTRAK DAUN KATUK (Sauropus androgynus Merr.) SEBAGAI OBAT LUKA INSISI KRONIS DALAM SEDIAAN SALEP DAN KRIM SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara OLEH: SINTHA FEBRIA NIM 071501070 PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

description

sdd

Transcript of Covqqer

Page 1: Covqqer

EKSTRAK DAUN KATUK (Sauropus androgynus Merr.) SEBAGAI OBAT LUKA INSISI KRONIS DALAM SEDIAAN SALEP DAN KRIM

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara

OLEH:

SINTHA FEBRIA NIM 071501070

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2012

Page 2: Covqqer

EKSTRAK DAUN KATUK (Sauropus androgynus Merr.) SEBAGAI OBAT LUKA INSISI KRONIS DALAM SEDIAAN SALEP DAN KRIM

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara

OLEH:

SINTHA FEBRIA NIM 071501070

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2012

Page 3: Covqqer

PENGESAHAN SKRIPSI

EKSTRAK DAUN KATUK (Sauropus androgynus Merr.) SEBAGAI OBAT LUKA INSISI KRONIS DALAM SEDIAAN SALEP DAN KRIM

OLEH:

SINTHA FEBRIA NIM 071501070

Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Pada Tanggal: 3 Maret 2012

Pembimbing I, Panitia Penguji,

Prof. Dr. M. T. Simanjuntak, M.Sc., Apt. Prof. Dr. Karsono, Apt. NIP 195212041980021001 NIP 195409091982011001 Pembimbing II, Prof. Dr. M. T. Simanjuntak, M.Sc., Apt. NIP 195212041980021001

Dr. Edy Suwarso, SU., Apt. Dra. Saodah, M.Sc., Apt. NIP 130935857 NIP 194901131976032001 Dr. Marline Nainggolan, M.S., Apt. NIP 195709091985112001

Medan, April 2012 Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Dekan, Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt. NIP 195311281983031002

Page 4: Covqqer

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa yang telah

melimpahkan rahmat, karunia, dan Ridho Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini dengan baik. Salah satu

tumbuhan yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memperbanyak air

susu ibu adalah daun tumbuhan katuk (Sauropus androgynus Merr.) famili

Euphorbiaceae. Selain itu daun katuk juga berkhasiat sebagai obat demam, darah

kotor, obat bisul, dan obat borok (kronis). Penelitian ini bertujuan untuk

memanfaatkan ekstrak etanol daun katuk yang dibuat dalam bentuk sediaan salep

dan krim sebagai obat penyembuh luka insisi kronis.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada

Bapak Prof. Dr. M. T. Simanjuntak, M.Sc., Apt., dan Bapak Dr. Edy Suwarso,

S.U., Apt., yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran, tulus dan

ikhlas selama penelitian hingga selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. Sumadio

Hadisahputra, Apt., sebagai Dekan Fakultas Farmasi yang telah memberikan

bantuan dan izin fasilitas sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan.

Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Karsono, Apt., Ibu

Dra.Saodah, M.Sc., Apt., dan Ibu Dr. Marline Nainggolan, M.S., Apt., sebagai

dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritikan kepada penulis hingga

selesainya penulisan skripsi ini. Bapak Drs. Agusmal Dalimunthe, M.S., Apt.,

sebagai dosen wali yang telah membimbing penulis selama masa pendidikan.

Bapak Prof. Dr. M. T. Simanjuntak, M.Sc., Apt., selaku Kepala Laboratorium

Biofarmasetika dan Farmakokinetika yang telah memberikan fasilitas dan bantuan

Page 5: Covqqer

selama penelitian. Seluruh Staf Pengajar, Pegawai Tata Usaha, Kakak-kakak,

Abang-abang dan Teman-teman di Farmasi Klinis dan Komunitas 2007 yang telah

membantu selama penelitian hingga selesainya penulisan skripsi ini.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus tiada terhingga kepada

Ayahanda H. Nurjasri dan Ibunda Hj. Elly Suharty tercinta, kakak-kakak saya

Devy Molandha dan Lysa Ogestha serta adik saya Angga Rizky Permana atas

dorongan dan semangat baik moril maupun materil kepada penulis selama masa

perkuliahan hingga selesainya penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih memiliki

banyak kekurangan, oleh karena itu sangat diharapkan kritikan dan saran yang

dapat menyempurnakan skripsi ini.

Medan, April 2012 Penulis,

SINTHA FEBRIA NIM 071501070

Page 6: Covqqer

Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynus Merr.) sebagai Obat Luka Insisi Kronis dalam Sediaan Salep dan Krim

Abstrak

Tumbuhan katuk (Sauropus androgynus Merr.) adalah salah satu tumbuhan yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sayuran. Tumbuhan katuk terutama bagian daunnya memiliki beberapa kandungan kimia, salah satunya flavonoid. Flavonoid yang terdapat dalam daun katuk dapat bekerja sebagai antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan ekstrak daun katuk dalam bentuk sediaan salep dan krim serta mengevaluasi efeknya sebagai obat luka insisi kronis pada mencit. Pada penelitian ini daun katuk diekstraksi secara perkolasi dengan pelarut etanol 70%, selanjutnya ekstrak dipekatkan menggunakan alat penguap berputar dan dikeringkan menggunakan freeze dryer sehingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak daun katuk diformulasi menjadi sediaan salep berbasis vaselin dan krim berbasis air dengan variasi konsentrasi 1, 1,5, 2, 2,5, 3, 5, 7, dan 9%. Basis salep dan krim digunakan sebagai kontrol negatif sedangkan salep dan krim kloramfenikol sebagai kontrol positif. Pemeriksaan stabilitas sediaan selama 3 bulan dilakukan dengan mengamati perubahan pH, organoleptis seperti bentuk, warna dan bau serta homogenitas dengan mengamati sejumlah sediaan pada sekeping kaca. Luka insisi diinfeksikan dengan menempelkan kotoran mencit dan setelah 3 hari diperoleh luka insisi kronis. Efek sediaan salep dan krim terhadap penyembuhan luka insisi kronis dilakukan pada mencit yang diklasifikasi dalam 20 kelompok masing-masing terdiri dari 3 ekor mencit.

Hasil pemeriksaan sediaan menunjukkan bahwa semua sediaan salep dan krim dari ekstrak daun katuk tetap stabil selama 3 bulan penyimpanan. Nilai pH sediaan memenuhi persyaratan pH sediaan yang aman untuk kulit sesuai dengan pH kulit, yaitu pH 4,5 hingga 6,5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok yang diberi sediaan salep 9% memberikan kesembuhan paling cepat yaitu hari ke-5, sedangkan kelompok yang diberi sediaan krim 9% memberikan kesembuhan pada hari ke-6. Hasil analisis data menggunakan uji One Way Anova dengan Metode Tukey HSDa menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kecepatan penyembuhan luka insisi kronis pada sediaan salep dan krim dengan konsentrasi 9% dibandingkan dengan kontrol positif (p>0,05).

Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa ekstrak daun katuk dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan salep dan krim yang dapat mempercepat penyembuhan luka insisi kronis. Salep memiliki kemampuan lebih untuk menyembuhkan luka insisi kronis dibandingkan krim. Sediaan salep 9% memberikan efek penyembuhan paling cepat yaitu setelah 5 hari pemberian, sedangkan pada sediaan krim 9% setelah 6 hari pemberian. Kata kunci: esktrak daun katuk, salep, krim, luka insisi kronis.

Page 7: Covqqer

Katuk Leaf Extract (Sauropus androgynus Merr.) as a Chronic Wounds Incision Drug in Ointment and Cream Preparations

ABSTRACT

Katuk (Sauropus androgynus Merr.) is one of many plants used by the community as a vegetable. Katuk, especially the leaves have some chemical content, one of them flavonoid. Flavonoids are found in katuk leaf can work as an antimicrobial. This research aims to formulate katuk leaf extract in the dosage form of ointments and creams as well as evaluating the effect of chronic incisional wounds drug in mice. In this research leaves katuk percolation extracted with 70% ethanol solvent, then the extract was concentrated using a rotating evaporator and dried using a freezedryer to obtain viscous extract. Katuk leaf extract formulated into preparations petroleum jelly-based ointment and water-based cream with variations in concentration of 1, 1.5, 2, 2.5, 3, 5, 7, and 9%. Ointment and creams bases are used as negative controls while chloramphenicol ointment and cream as a positive control. Examination of the stability of preparations was done by observing the change in pH for 3 months, organoleptis such as shape, color and odor as well as the homogeneity of the observed number of preparations on a piece of glass. Incision wounds was infecting by placing feces of mice and obtained incision of chronic wounds after 3 days. Ointment and cream preparations effects of chronic wound incision healing performed on mice which were classified into 20 groups each consisting of three mices. The results of showed that all preparations preparations ointments and creams from katuk leaf extracts remained stable for 3 months of storage. PH value preparations meets the pH requirements of safe preparations for skin according toskin pH, ie pH 4.5 to 6.5. The results showed that group given 9% ointment preparations provide the most rapid healing the day-to-5, while the group given 9%cream preparations provide healing on day-6. The analysis of test data using OneWay Anova with Tukey method HSDa shows that there is no significant differenc to the speed of the incision chronic wound healing in ointments and cream preparations with a concentration of 9% compared with positive controls (p> 0.05). The conclusion from this research that katuk leaf extract can be formulated in the form of ointment and cream preparations which can accelerate the healing ofchronic wounds incision. Ointments have more ability to heal chronic wounds than cream incision. 9% ointment preparations provide the most rapid healing effects after being given for 5 days, while the cream preparations of 9% after 6 days. Key words: katuk leaf extracts, ointments, creams, chronic incisional wounds

Page 8: Covqqer

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ..................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... iii

KATA PENGANTAR ............................................................................. iv

ABSTRAK ............................................................................................... vi

ABSTRACT ............................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................ viii

DAFTAR TABEL .................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah .................................................................. 3

1.3 Hipotesis .................................................................................... 3

1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................... 4

1.6 Kerangka Penelitian .................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 5

2.1 Uraian Tumbuhan ...................................................................... 5

2.1.1 Sistematika tumbuhan ...................................................... 5

2.1.2 Sinonim tumbuhan ........................................................... 5

2.1.3 Nama daerah ..................................................................... 6

2.1.4 Habitat tumbuhan ............................................................. 6

2.1.5 Morfologi tumbuhan ........................................................ 6

Page 9: Covqqer

2.1.6 Kandungan kimia ............................................................. 7

2.1.7 Kegunaan .......................................................................... 7

2.2 Ekstraksi .................................................................................... 8

2.3 Salep .......................................................................................... 9

2.4 Krim ........................................................................................... 11

2.5 Kulit ........................................................................................... 12

2.6 Luka .......................................................................................... 14

2.6.1 Jenis-jenis luka ................................................................. 15

2.6.2 Mekanisme terjadinya luka ............................................... 16

2.6.3 Penyembuhan luka ........................................................... 17

2.7 Kloramfenikol ........................................................................... 21

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 22

3.1 Alat-alat ..................................................................................... 22

3.2 Bahan-bahan .............................................................................. 22

3.3 Hewan percobaan ...................................................................... 22

3.4 Penyiapan bahan tumbuhan ....................................................... 23

3.4.1 Pengambilan bahan tumbuhan ......................................... 23

3.4.2 Identifikasi tumbuhan ...................................................... 23

3.4.3 Pembuatan simplisia daun katuk ...................................... 23

3.4.4 Pembuatan ekstrak etanol daun katuk .............................. 23

3.5 Pembuatan Sediaan ................................................................... 24

3.5.1 Pembuatan salep ............................................................... 24

3.5.2 Pembuatan krim ............................................................... 25

3.6 Evaluasi Sediaan ....................................................................... 26

3.6.1 Pemeriksaan organoleptis ................................................. 26

Page 10: Covqqer

3.6.2 Uji homogenitas ............................................................... 26

3.6.3 Pemeriksaan pH ............................................................... 26

3.7 Pengujian Sediaan Salep dan Krim Terhadap Penyembuhan Luka Insisi Kronis ................................................................... 27

3.8 Perhitungan Luas Rata-rata Luka Insisi Kronis ........................ 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 39

5.1 Kesimpulan ............................................................................... 39

5.2 Saran .......................................................................................... 39

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 40

LAMPIRAN ............................................................................................. 43

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Page 11: Covqqer

4.1 Hasil pemeriksaan organoleptis sediaan salep dari ekstrak daun katuk selama 3 bulan pada suhu kamar ................................ 28

4.2 Hasil pemeriksaan organoleptis sediaan krim dari ekstrak

daun katuk selama 3 bulan pada suhu kamar ............................... 29 4.3 Hasil pemeriksaan homogenitas sediaan salep dan krim dari

ekstrak daun katuk selama 3 bulan pada suhu kamar ................... 30 4.4 Hasil pemeriksaan pH dari sediaan salep dan krim dari

ekstrak daun katuk selama 3 bulan pada suhu kamar ................... 31 4.5 Hasil penentuan waktu sembuh dari sediaan salep dari

ekstrak daun katuk dan salep kloramfenikol ................................ 32 4.6 Data analisis hasil Uji Anova penentuan waktu sembuh dari

sediaan salep ekstrak daun katuk ................................................. 33 4.7 Data analisis hasil Uji Tukey penentuan waktu sembuh dari

sediaan salep ekstrak daun katuk ................................................. 34 4.8 Data analisis hasil Uji Anova AUC sediaan salep dari

ekstrak daun katuk ........................................................................ 34 4.9 Data analisis hasil Uji Tukey AUC sediaan salep dari

ekstrak daun katuk ........................................................................ 35 4.10 Hasil penentuanwaktu sembuh dari sediaan krim dari

ekstrak daun katuk dan krim kloramfenikol ................................. 35 4.11 Data analisis hasil Uji Anova penentuan waktu sembuh dari

sediaan krim ekstrak daun katuk .................................................. 36 4.12 Data analisis hasil Uji Tukey penentuan waktu sembuh dari

sediaan krim ekstrak daun katuk .................................................. 37 4.13 Data analisis hasil Uji Anova AUC sediaan krim dari

ekstrak daun katuk ........................................................................ 37 4.14 Data analisis hasil Uji Tukey AUC sediaan krim dari

ekstrak daun katuk ........................................................................ 38

Page 12: Covqqer

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Kerangka pikir penelitian .............................................................. 4

2.1 Struktur kulit ................................................................................ 14 2.2 Fase inflamasi ................................................................................ 19 2.3 Fase proliferasi ............................................................................. 19 2.4 Fase remodelling ........................................................................... 20 3.1 Cara mengukur luas luka insisi kronis ......................................... 27 4.1 Histogram waktu sembuh dari sediaan salep ekstrak daun

katuk dan salep kloramfenikol ..................................................... 33 4.2 Histogram waktu sembuh dari sediaan krim ekstrak daun

katuk dan krim kloramfenikol ...................................................... 36

Page 13: Covqqer

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun katuk (Sauropus

androgynus Merr.) .......................................................................... 43 2. Gambar tumbuhan katuk (Sauropus androgynus Merr.), daun katuk, simplisia, dan serbuk simplisia daun katuk ........................ 44 3. Flowsheet alur penelitian ............................................................... 46 4. Flowsheet pembuatan sediaan salep ekstrakdaun katuk

(Sauropus androgynus Merr.) ......................................................... 47 5. Flowsheet pembuatan sediaan krim ekstrakdaun katuk

(Sauropus androgynus Merr.) ......................................................... 48 6. Gambar sediaan salep ekstrak daun katuk (Sauropus

androgynus Merr.) .......................................................................... 49 7. Gambar sediaan krim daun katuk (Sauropus androgynus

Merr.) .............................................................................................. 50 8. Gambar alat-alat yang digunakan ................................................... 51 9. Perubahan luas luka insisi kronis yang diobati dengan salep

ekstrak daun katuk .......................................................................... 52 10. Perubahan luas luka insisi kronis yang diobati dengan krim

ekstrak daun katuk .......................................................................... 53 11. Perubahan luas luka insisi kronis yang diobati dengan sediaan

salep kloramfenikol ........................................................................ 54 12. Perubahan luas luka insisi kronis yang diobati dengan sediaan

krimkloramfenikol .......................................................................... 55 13. Contoh perhitungan luas luka insisi kronis ..................................... 56 14. Data luas luka insisi kronis dengan interval pengukuran

setiap hari dari sediaan salep ekstrak daun katuk ........................... 57 15. Grafik luas luka insisi kronis terhadap waktu (hari) dari

sediaan salep ekstrak daun katuk ..................................................... 66 16. Data penentuan nilai AUC krim dari data luas luka insisi

kronis sampai kesembuhannya ....................................................... 67

Page 14: Covqqer

17. Data luas luka insisi kronis dengan interval pengukuran setiap hari dari sediaan krim ekstrak daun katuk ............................ 69

18. Grafik luas luka insisi kronis terhadap waktu (hari) dari

sediaan krim ekstrak daun katuk...................................................... 78 19. Data penentuan nilai AUC krim dari data luas luka insisi

kronis sapai kesembuhannya .......................................................... 79 20. Data luas luka insisi kronis dengan interval pengukuran

setiap hari dari sediaan salep kloramfenikol .................................... 81 21. Data luas luka insisi kronis dengan interval pengukuran

setiap hari dari sediaan krim kloramfenikol .................................... 82