CoverStatistik Biru April1 - ppatk.go.id · PDF fileKepada PJK/PBJ Terkait Hasil Analisis 41...
Transcript of CoverStatistik Biru April1 - ppatk.go.id · PDF fileKepada PJK/PBJ Terkait Hasil Analisis 41...
STATISTIKSTATISTIKSTATISTIKANTI PENCUCIAN UANG &
Jl. Ir H Juanda No. 35 Jakarta 10120 IndonesiaTelp.: +62213850455; +62213853922Fax.: +62213856809; +62213856826e-mail: [email protected]: http://www.ppatk.go.id
PENDANAAN TERORISME
BULLETIN
OKTOBER2017
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
1
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
bps
Halaman
Ringkasan Eksekutif 1
Ringkasan Statistik 2
Laporan Transaksi 3
A. Laporan Transaksi
Keuangan Mencuri-
gakan (LTKM) 3
B. Laporan Transaksi
Keuangan Tunai
(LTKT) 12
C. Laporan Pembawaan
Uang Tunai (LPUT) 14
D. Laporan dari Penyedia
Barang dan Jasa 17
E. Laporan Transfer Dana
dari/ke Luar Negeri 19
F. Laporan Penundaan
Transaksi (LPT) 22
Analisis dan Pemeriksaan 26
A. Hasil Analisis (HA) 26
B. Karakteristik
Terlapor HA 31
C. HA Terkait
Pendanaan Terorisme 34
D. Hasil Pemeriksaan (HP) 37
E. Tindak Lanjut terhadap
HA/HP 39
F. Permintaan Informasi
Kepada PJK/PBJ Terkait
Hasil Analisis 41
G. Pengaduan
Masyarakat 43
Lain-lain 45
A. Putusan Pengadilan
Terkait TPPU 45
B. Keterangan Ahli 48
C. Audit 50
D. Pertukaran
Informasi Antar FIU 52
E. Nota Kesepahaman
(MoU) 54
Volume 92/Thn VIII/2017
Oktober 2017
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
R i n g k a s a n E k s e k u t i f
Bulletin Statistik disusun sebagai salah satu upaya PPATK untuk menyampaikan hasil pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam rangka mencegah dan memberantas Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (selanjutnya disebut UU TPPU) yang mulai berlaku pada tanggal 22 Oktober 2010. Dalam bulletin ini, statistik yang dihimpun mencakup: 1. Perkembangan aktivitas pelaporan oleh Pihak Pelapor (Penyedia
Jasa Keuangan/PJK, Penyedia Barang dan/atau Jasa Lain/PBJ), serta Ditjen Bea Cukai;
2. Penyampaian hasil analisis dan hasil pemeriksaan kepada Apgakum dan/atau penyidik, serta
3. Informasi lainnya yang terkait dengan pelaksanaan tugas PPATK.
Mengawali kuartal terakhir tahun 2017, jumlah penyampaian laporan ke PPATK semakin terus bertambah. Penerimaan pelaporan terbanyak selama Oktober 2017 terutama terkait LTKL (Swift Bank), LTKT, LTKM, dan LTPBJ, yakni masing-masing bertambah sebanyak 552,7 ribu LTKL, 247,0 ribu LTKT, 4,8 ribu LTKM, dan 5,5 ribu LTPBJ. Dengan adanya penambahan laporan-laporan tersebut, jumlah keseluruhan laporan yang telah diterima PPATK sejak Januari 2003 telah mencapai 48.440.566 laporan atau meningkat sebanyak 18,5 persen dibandingkan jumlah kumulatif laporan per akhir Desember 2016. Bila diamati perkembangan bulanannya (month-to-month, disingkat m-to-m), penerimaan keseluruhan laporan di Oktober 2017 bila dibandingkan penerimaan pada bulan sebelumnya mengalami peningkatan sebesar 5,7 persen. Peningkatan tertinggi terjadi pada penerimaan LTPBJ dan LTKL, yakni masing-masing naik sebesar 32,3 persen dan 6,5 persen.
Terkait fungsi analisis, selama Oktober 2017, PPATK telah menyampaikan Hasil Analisis (selanjutnya disebut HA) kepada penyidik sebanyak 49 HA, dengan 33 HA diantaranya merupakan HA reaktif (permintaan dari penyidik), dan selebihnya sebanyak 16 HA merupakan HA Proaktif (inisiatif dari PPATK). Berdasarkan jumlah HA selama periode tersebut, dugaan tindak pidana Korupsi menjadi tindak pidana yang paling dominan, yaitu sebanyak 29 HA (59,2 persen).
Sesuai amanat UU TPPU, selain melakukan fungsi analisis, PPATK juga memiliki fungsi pemeriksaan. Selama Oktober 2017, terdapat 1 penambahan Hasil Pemeriksaan (selanjutnya disebut HP) yang disampaikan kepada Penegak Hukum. Dengan demikian, jumlah HP yang telah disampaikan kepada penyidik maupun Kementerian/Lembaga terkait sejak berlakunya UU TPPU, tercatat tetap sebanyak 97 HP, dengan rincian 40 HP diantaranya disampaikan ke Penyidik KPK, 31 HP ke Penyidik Kejaksaan, 27 HP ke Penyidik Kepolisian, 15 HP ke Penyidik DJP, 5 HP ke Penyidik DJBC, 5 HP ke Penyidik BNN, dan 4 HP ke Panglima TNI.
Sementara itu, terkait dengan putusan pengadilan, berdasarkan data terkini, hingga Oktober 2017 terdapat 106 putusan pengadilan terkait TPPU sejak berlakunya UU TPPU. Bila diakumulasikan sejak Januari 2005, jumlah putusan pengadilan terkait TPPU tercatat sudah sebanyak 144 kasus dengan hukuman maksimal penjara seumur hidup dan denda maksimal Rp32 Miliar.
Semoga buku ini dapat bermanfaat.
Jakarta, November 2017
KIAGUS AHMAD BADARUDDIN Kepala PPATK
B u l l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENDANAAN TERORISME
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
2 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
RINGKASAN STAT I ST I K
L A P O R A N T R A N S A K S I
Periode Januari 2003 s.d. Oktober 2017: Jumlah Laporan yang diterima PPATK s.d. Oktober 2017
sebanyak 49.503.878 Laporan.
A. LTKM = 348.987 Laporan, bertambah 15,5 persen dibanding posisi Desember 2016. B. LTKT = 25.779.036 Laporan, bertambah 10,0 persen dibanding posisi Desember 2016. C. LTPBJ = 210.264 Laporan, bertambah 17,8 persen dibanding posisi Desember 2016. D. LPUT = 34.702 Laporan yang diperoleh melalui 21 lokasi pelaporan. E. LTKL = 23.130.889 Laporan (LTKL SWIFT Bank saja terhitung sejak Januari 2014).
Tahun 2017 (s.d. Oktober 2017): Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 7.722.934 Laporan
atau naik 4,1 persen dibandingkan jumlah kumulatif periode yang sama tahun 2016 (c-to-c).
A. LTKM = 46.811 Laporan, naik 18,5 persen (c-to-c). B. LTKT = 2.336.952 Laporan, naik 3,3 persen (c-to-c). C. LTPBJ = 31.742 Laporan, turun 11,1 persen (c-to-c). D. LPUT = 6.739 Laporan, turun 5,1 persen (c-to-c). E. LTKL = 5.300.690 Laporan, naik 4,4 persen (c-to-c).
Oktober 2017: Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 810.447 Laporan, atau naik 5,7 persen
dibandingkan September 2017 (m-to-m), atau naik 7,0 persen dibandingkan Oktober 2016 (y-on-y).
A. LTKM = 4.834 Laporan, naik 1,2 persen (m-to-m), atau naik 37,7 persen (y-on-y). B. LTKT = 247.016 Laporan, naik 3,5 persen (m-to-m), atau naik 7,8 persen (y-on-y). C. LTPBJ = 5.516 Laporan, naik 32,3 persen (m-to-m), atau naik 55,2 persen (y-on-y). D. LPUT = 333 Laporan. E. LTKL = 552.748 Laporan, naik 6,5 persen (m-to-m), atau naik 6,2 persen (y-on-y).
H A S I L A N A L I S I S D A N H A S I L P E M E R I K S A A N
Periode Januari 2003 s.d. Oktober 2017: Hasil Analisis (tidak termasuk Hasil Pemeriksaan) yang disampaikan ke Penyidik
Januari 2003 s.d. Oktober 2017 sebanyak 4.027 HA yang terkait dengan 12.823 LTKM.
A. HA - Proaktif = 2.028 HA yang terkait dengan 6.172 LTKM. - Inquiry = 1.999 HA yang terkait dengan 6.651 LTKM. B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 1.704 IHA. C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 127 HA yang terkait dengan 391 LTKM. D. HP yang disampaikan ke Penyidik/Kementerian/Lembaga Terkait = 97 Laporan.
Tahun 2017 (s.d. Oktober 2017): HA yang disampaikan ke Penyidik selama Oktober 2017 sebanyak 323 HA
yang terkait dengan 3.045 LTKM.
A. HA - Proaktif = 106 HA yang terkait dengan 1.279 LTKM. - Inquiry = 217 HA yang terkait dengan 1.766 LTKM. B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 304 IHA. C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 18 HA yang terkait dengan 120 LTKM. D. HP yang disampaikan ke Penyidik/Kementerian/Lembaga Terkait = 11 Laporan.
3
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
A. Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan
(LTKM)
LTKM merupakan laporan yang disampaikan oleh Penyedia Jasa Keuangan (selanjutnya disebut PJK) berdasarkan UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) huruf a, sesuai kriteria pada Pasal 1 Angka 5.
Selama Oktober 2017, jumlah LTKM yang disampaikan PJK kepada PPATK sebanyak 4.834 LTKM, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 242 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Pelaporan LTKM selama bulan ini naik 1,2 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan lalu, atau naik 37,7 persen dibandingkan dengan jumlah LTKM selama Oktober 2016 (y-on-y).
Secara keseluruhan LTKM yang diterima oleh PPATK sejak Januari 2003 s.d. Oktober 2017 mencapai sebanyak 348.987 LTKM atau bertambah 15,5 persen dibandingkan jumlah kumulatif LTKM pada akhir Desember 2016.
Peningkatan pelaporan LTKM, terutama terjadi sejak diberlakukannya UU TPPU tanggal 22 Oktober 2010. Jumlah LTKM yang telah diterima PPATK sejak Januari 2011 s.d. Oktober 2017 tercatat sebanyak 285.063 LTKM, atau secara rata-rata tahunan meningkat 422,1 persen dibandingkan periode sebelum diberlakukannya UU TPPU.
Dilihat dari sisi jumlah Pihak Pelapor, selama tahun 2017 (s.d. Oktober 2017) tercatat sebanyak 368 PJK telah menyampaikan LTKM kepada PPATK. Sebagian besar LTKM atau sebanyak 56,1 persen LTKM disampaikan oleh PJK Bank, sedangkan 43,9 persen selebihnya disampaikan oleh PJK Non Bank. Mayoritas TKM selama periode ini terjadi di DKI Jakarta (47,9 persen), Jawa Barat (19,3 persen), dan Jawa Timur (6,3 persen).
Berdasarkan profilnya, sebagian besar atau sebanyak 89,9 persen terlapor LTKM yang disampaikan pada selama Oktober 2017 adalah perorangan, sedangkan 10,1 persen selebihnya merupakan korporasi. Mayoritas terlapor perorangan adalah Laki-laki (62,9 persen), dengan pekerjaan utama sebagai Pegawai Swasta (33,5 persen), serta sebagian besar berada pada usia produktif antara 30-60 tahun (67,0 persen).
Berdasarkan LTKM selama tahun 2017 (s.d. Oktober 2017), diketahui bahwa hanya sebanyak 25,9 persen LTKM saja yang mampu diidentifikasikan oleh Pihak Pelapor terindikasi tindak pidana, dan selebihnya sebanyak 74,1 persen LTKM tidak terisi/mengindikasikan tindak pidana. Indikasi Tindak Pidana Asal yang dominan adalah Penipuan (43,4 persen), Korupsi (23,4 persen), dan Terorisme (7,4 persen).
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) : “Penyedia jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi: a. Transaksi Keuangan Mencurigakan; b. Transaksi Keuangan Tunai dalam jumlah paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau dengan mata uang asing yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi maupun beberapa kali Transaksi dalam 1 (satu) hari kerja; dan/atau c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri.” Pasal 1 Angka 5 : “ Transaksi Keuangan Mencurigakan adalah: a. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi dari Pengguna Jasa yang bersangkutan; b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini; c. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana; atau d. Transaksi Keuangan yang diminta oleh PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana.”
4 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Tabel 1 Perbandingan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU
Berdasarkan Jenis PJK Pelapor s.d. Oktober 2017
Oktober-
2016
Kumulatif
s.d. Oktober-
2016
Jan-2016 s.d.
Des-2016
September-
2017
Oktober-
2017
Kumulatif
s.d. Oktober-
2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Bank 36,309 97,542 1,743 20,381 25,507 2,792 2,697 26,276 149,325 185,634 146
Ø Bank Umum 36,022 96,352 1,710 19,780 24,815 2,769 2,685 25,875 147,042 183,064 105
¤ Bank Milik Negara 11,096 40,177 509 7,471 10,023 835 766 8,474 58,674 69,770 4
¤ Bank Swasta 12,540 46,303 888 9,887 11,770 1,715 1,607 15,085 73,158 85,698 51
¤ Bank Pembangunan Daerah 8,614 5,984 229 1,523 1,975 112 198 1,121 9,080 17,694 26
¤ Bank Asing 2,615 2,012 33 491 580 66 54 753 3,345 5,960 14
¤ Bank Campuran 1,157 1,876 51 408 467 41 60 442 2,785 3,942 10
Ø Bank Perkreditan Rakyat 287 1,190 33 601 692 23 12 401 2,283 2,570 41
Non Bank 27,615 92,042 1,768 19,127 23,161 1,983 2,137 20,535 135,738 163,353 222
Ø Pasar Modal 1,088 2,638 138 520 823 141 116 1,081 4,542 5,630 32
Ø Asuransi 2,939 17,592 355 2,753 3,369 414 350 4,090 25,051 27,990 34
Ø Dana Pensiun 1 0 13 13 13 0 0 3 16 17 1
Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing 1,435 36,962 286 5,785 6,324 312 361 2,534 45,820 47,255 30
Ø Kegiatan Usaha Penukaran Valuta
Asing
22,122 29,917 491 5,279 6,922 846 913 9,126 45,965 68,087 70
Ø Money Remittance/KUPU 30 4,711 394 4,067 4,756 208 307 3,018 12,485 12,515 37
Ø Perusahaan Perdagangan Berjangka
Komoditi
0 137 90 703 947 58 89 676 1,760 1,760 15
Ø Koperasi 0 85 0 2 2 0 0 1 88 88 1
Ø Penyelenggara E-Money 0 0 1 5 5 4 1 6 11 11 2
Ø Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total LTKM 63,924 189,584 3,511 39,508 48,668 4,775 4,834 46,811 285,063 348,987 368
Tahun 2017Jenis PJK Pelapor
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011) Jumlah Jan
2003 s.d.
Oktober-
2017
Jumlah PJK
Pelapor 2017
(s.d. Oktober-
2017)Tahun
2011-2015
Tahun 2016
Jumlah
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. **) Data Tahun 2012 s.d.Oktober 2017 menggunakan Database SIAPUPPT per 31 Oktober 2017.
Grafik 1 Perbandingan Rata-rata LTKM per Tahun
Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Tahun 2010 Berdasarkan Jenis PJK Pelapor
8,586
10,706
1,329
490
408
334
665
3,666
2
6,705
6,727
1,827
258
13
41,717
1,387
1,568
1,077
327
145
36
136
367
0
179
2,765
4
0
0
7,991
- 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000
Bank Milik Negara
Bank Swasta
Bank Pembangunan Daerah
Bank Asing
Bank Campuran
Bank Perkreditan Rakyat
Pasar Modal
Asuransi
Dana Pensiun
Lembaga Pembiayaan/Leasing
Pedagang Valuta Asing
Money Remittance/KUPU
Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi
Pos dan Giro
Total
Sebelum berlakunya UU TPPU
Sesudah berlakunya UU TPPU
5
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Grafik 2
Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK per-bulan Oktober 2016 s.d. Oktober 2017
3,511 4,744 4,416 4,793 4,917 5,298 3,857 4,738 4,427 4,027 5,145 4,775 4,834
35.1
-6.9 8.52.6
7.7
-27.2
22.8 -6.6 -9.0
27.8 -7.21.2
- 40. 0
- 30. 0
- 20. 0
- 10. 0
0. 0
10. 0
20. 0
30. 0
40. 0
0
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep-17 Oct-17
2017
LTKM per Bulan % Perkembangan Bulanan (month-to-month)
*) Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah
pada bulan sebelumnya.
Grafik 3 Jumlah dan Persentase Kumulatif LTKM
Menurut Jenis PJK Pelapor Oktober 2017
Bank26,276 56%
Non Bank20,535 44%
Grafik 4 Jumlah dan Persentase Kumulatif PJK Pelapor yang
Menyampaikan LTKM Oktober 2017
Bank146 40%
Non Bank222 60%
6 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Grafik 5 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKM
Januari 2013 s.d. Oktober 2017
157,087 196,775
253,508302,176
348,987
41,920 39,688 56,733 48,668 46,811
25.3%
28.8%
19.2%
15.5%
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
350,000
400,000
2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Kumulatif Jumlah Per-tahun Perkembangan Kumulatif (%)
Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003 - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013
s.d. Oktober 2017
Grafik 6 Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun dan Rata-rata Penerimaan per-Bulan
Januari 2013 s.d. Oktober 2017
41,92039,688
56,733
48,668 46,811
3,493 3,307 4,728 4,056 4,681
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Per-tahun Rata-rata per-bulan
Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d. Oktober 2017
7
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Grafik 7 Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun Berdasarkan Jenis PJK
Januari 2013 s.d. Oktober 2017
41,92039,688
56,733
48,66846,811
20,663
23,79026,567
25,507 26,27621,257
15,898
30,166
23,16120,535
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
2013 2014 2015 2016 2017
Bank + Non Bank Bank Non Bank
Catatan : - Jumlah LTKM per tahun dihitung berdasarkan penerimaan LTKM oleh PPATK pada tahun
berjalan. - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013
s.d.Oktober 2017
Grafik 8 Perkembangan Rata-rata Penerimaan LTKM per-Bulan
Januari 2013 s.d. Oktober 2017
3,493.3
3,307.3
4,727.8
4,055.7
4,681.1
0.0 1,000.0 2,000.0 3,000.0 4,000.0 5,000.0
2013
2014
2015
2016
2017
Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d. Oktober 2017
8 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Tabel 2
Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Propinsi Domisili Kantor Penyedia Jasa Keuangan Pelapor Kejadian Transaksi
s.d. Oktober 2017
Oktober-
2016
Kumulatif s.d.
Oktober-2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
September-
2017
Oktober-
2017
Kumulatif s.d.
Oktober-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Nanggroe Aceh Darussalam 26 281 335 25 48 284 0.6 92.0 84.6 1.1
Sumatera Utara 119 1,475 1,784 267 136 1,648 3.5 -49.1 14.3 11.7
Sumatera Barat 13 158 200 11 12 166 0.4 9.1 -7.7 5.1
Sumatera Selatan 64 1,010 1,174 61 68 1,095 2.3 11.5 6.3 8.4
Bengkulu 4 87 114 27 48 150 0.3 77.8 1,100.0 72.4
Jambi 14 252 295 21 38 233 0.5 81.0 171.4 -7.5
Riau 54 450 527 49 31 475 1.0 -36.7 -42.6 5.6
Kepulauan Riau 57 768 919 79 116 887 1.9 46.8 103.5 15.5
Lampung 49 927 1,073 27 26 427 0.9 -3.7 -46.9 -53.9
Kep Bangka Belitung 3 109 125 5 4 57 0.1 -20.0 33.3 -47.7
Banten 112 2,038 2,401 171 170 2,030 4.3 -0.6 51.8 -0.4
DKI Jakarta 1,802 19,731 24,558 2,232 2,275 22,410 47.9 1.9 26.2 13.6
Jawa Barat 434 4,302 5,419 1,072 982 9,050 19.3 -8.4 126.3 110.4
Jawa Tengah 96 1,317 1,596 131 110 1,280 2.7 -16.0 14.6 -2.8
Jawa Timur 210 3,150 3,852 260 294 2,971 6.3 13.1 40.0 -5.7
DI Yogyakarta 35 460 536 43 59 494 1.1 37.2 68.6 7.4
Bali 20 490 543 36 40 350 0.7 11.1 100.0 -28.6
Nusa Tenggara Barat 23 186 242 9 21 139 0.3 133.3 -8.7 -25.3
Nusa Tenggara Timur 8 74 93 4 15 126 0.3 275.0 87.5 70.3
Maluku 1 82 87 2 2 34 0.1 0.0 100.0 -58.5
Maluku Utara 2 25 26 1 1 15 0.0 0.0 -50.0 -40.0
Kalimantan Barat 98 292 350 23 49 294 0.6 113.0 -50.0 0.7
Kalimantan Timur 34 360 410 60 75 398 0.9 25.0 120.6 10.6
Kalimantan Tengah 7 69 95 3 5 54 0.1 66.7 -28.6 -21.7
Kalimantan Selatan 10 174 210 23 10 217 0.5 -56.5 0.0 24.7
Kalimantan Utara 1 12 15 2 0 27 0.1 -100.0 -100.0 125.0
Sulawesi Utara 14 111 139 16 21 164 0.4 31.3 50.0 47.7
Sulawesi Selatan 85 662 820 65 111 824 1.8 70.8 30.6 24.5
Sulawesi Tengah 14 80 110 10 15 113 0.2 50.0 7.1 41.3
Sulawesi Tenggara 8 99 113 15 19 140 0.3 26.7 137.5 41.4
Sulawesi Barat 0 1 1 2 0 5 0.0 -100.0 n.a. 400.0
Gorontalo 2 28 31 4 2 24 0.1 -50.0 0.0 -14.3
Papua 92 245 472 17 26 202 0.4 52.9 -71.7 -17.6
Papua Barat 0 3 3 2 5 28 0.1 150.0 n.a. 833.3
Total LTKM 3,511 39,508 48,668 4,775 4,834 46,811 100.0 1.2 37.7 18.5
Propinsi Kantor PJK Pelapor
Kejadian Transaksi
Jumlah LTKM% Distribusi
Kumulatif s.d.
Oktober-2017
Perkembangan Oktober-2017
(Dalam Persen)
c Catatan: - Angka tidak mencerminkan kejadian tindak pidana pada wilayah pelaporan - Angka ”0.0” mencerminkan tidak adanya PJK yang melaporkan adanya transaksi keuangan mencurigakan
pada wilayah tersebut atau dalam pelaporan tidak disebutkan wilayah kejadian sehingga dihitung sebagai laporan dari kantor pusat (DKI Jakarta).
- Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.
- Peningkatan year-on-year (disingkat y-on-y) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan yang sama tahun sebelumnya.
- Peningkatan cummulative-to-cummulative (disingkat c-to-c) merupakan perbandingan jumlah kumulatif tahunan hingga bulan tertentu terhadap jumlah kumulatif pada periode yang sama tahun sebelumnya.
9
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Gam
bar
1. P
em
eta
an P
rop
insi
Me
nu
rut
Kat
ego
ri P
erse
nta
se K
um
ula
tif
LTK
M
Jan
uar
i 20
17
s.d
. Okt
ob
er
20
17
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
Cat
atan
: J
um
lah
LTK
M d
ihit
un
g b
erd
asa
rka
n L
oka
si P
ela
po
ran
. Ju
mla
h L
TK
M t
ida
k M
ence
rmin
kan
Ter
jad
inya
Tin
da
k P
ida
na
.
10 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Tabel 3 Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK
Berdasarkan Kategori Terlapor s.d. Oktober 2017
Oktober-
2016
Kumulatif s.d.
Oktober-2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
September-
2017
Oktober-
2017
Kumulatif s.d.
Oktober-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Perorangan 3,225 36,221 44,648 4,327 4,367 42,091 89.9 0.9 35.4 16.2
Ø Laki-Laki 2,020 23,232 28,656 2,810 2,698 26,483 62.9 -4.0 33.6 14.0
Ø Perempuan 1,205 12,989 15,992 1,517 1,669 15,608 37.1 10.0 38.5 20.2
Perusahaan/Korporasi 286 3,287 4,020 448 467 4,720 10.1 4.2 63.3 43.6
Total LTKM 3,511 39,508 48,668 4,775 4,834 46,811 100.0 1.2 37.7 18.5
Jenis Kategori Terlapor
Jumlah LTKM% Distribusi
Kumulatif s.d.
Oktober-2017
Perkembangan Oktober-2017
(Dalam Persen)
Tabel 4 Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK
Berdasarkan Jenis Pekerjaan Terlapor Perseorangan s.d. Oktober 2017
Oktober-
2016
Kumulatif s.d.
Oktober-2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
September-
2017
Oktober-
2017
Kumulatif s.d.
Oktober-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ø Pegawai Swasta 713 9,181 11,435 1,577 1,421 14,101 33.5 -9.9 99.3 53.6
Ø Pengusaha/Wiraswasta 856 11,050 13,494 924 946 9,289 22.1 2.4 10.5 -15.9
Ø PNS (termasuk pensiunan) 402 3,538 4,531 445 478 3,775 9.0 7.4 18.9 6.7
Ø Ibu Rumah Tangga 219 2,319 2,873 276 301 2,774 6.6 9.1 37.4 19.6
Ø Pelajar/Mahasiswa 138 1,495 1,835 179 133 2,006 4.8 -25.7 -3.6 34.2
Ø Pedagang 154 1,584 1,899 144 244 1,786 4.2 69.4 58.4 12.8
Ø TNI/Polri (termasuk pensiunan) 89 786 1,014 98 95 1,005 2.4 -3.1 6.7 27.9
Ø Pegawai BI/BUMN/BUMD
(termasuk pensiunan)57 658 778 130 98 859 2.0 -24.6 71.9 30.5
Ø Pejabat Lembaga Legislatif dan
Pemerintah61 654 776 68 82 788 1.9 20.6 34.4 20.5
Ø Profesional dan Konsultan 73 1,044 1,221 73 93 687 1.6 27.4 27.4 -34.2
Ø Pengajar dan Dosen 49 431 507 28 35 371 0.9 25.0 -28.6 -13.9
Ø Pengurus dan pegawai
yayasan/lembaga berbadan hukum
lainnya
16 147 193 25 45 247 0.6 80.0 181.3 68.0
Ø Petani dan Nelayan 16 137 168 10 13 135 0.3 30.0 -18.8 -1.5
Ø Buruh, Pembantu Rumah Tangga
dan Tenaga Keamanan22 131 170 7 7 130 0.3 0.0 -68.2 -0.8
Ø Pegawai Bank 17 194 200 12 16 98 0.2 33.3 -5.9 -49.5
Ø Ulama/Pendeta/Pimpinan
organisasi dan kelompok keagamaan3 40 50 1 2 30 0.1 100.0 -33.3 -25.0
Ø Pengurus Parpol 3 22 28 4 0 26 0.1 -100.0 -100.0 18.2
Ø Pengurus/Pegawai LSM/organisasi
tidak berbadan hukum lainnya0 66 69 2 0 5 0.0 -100.0 n.a. -92.4
Ø Pegawai Money Changer 0 3 4 0 0 2 0.0 n.a. n.a. -33.3
Ø Pengrajin 0 0 2 0 0 1 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Tidak Teridentifikasi dll 337 2,741 3,401 324 358 3,976 9.4 10.5 6.2 45.1
Total Terlapor Perseorangan 3,225 36,221 44,648 4,327 4,367 42,091 100.0 0.9 35.4 16.2
Jenis Pekerjaan Utama
Terlapor Perseorangan
Jumlah LTKM% Distribusi
Kumulatif s.d.
Oktober-2017
Perkembangan Oktober-2017
(Dalam Persen)
11
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Tabel 5
Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Kelompok Umur Terlapor Perseorangan
s.d. Oktober 2017
Oktober-
2016
Kumulatif s.d.
Oktober-2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
September-
2017
Oktober-
2017
Kumulatif s.d.
Oktober-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ø Usia Dibawah 30 tahun 690 8,529 10,422 1,132 1,046 10,760 25.6 -7.6 51.6 26.2
Ø Usia 30 - 40 tahun 876 10,477 12,892 1,183 1,230 11,932 28.3 4.0 40.4 13.9
Ø Usia 40 - 50 tahun 857 9,202 11,361 1,054 1,072 9,929 23.6 1.7 25.1 7.9
Ø Usia 50 - 60 tahun 517 5,584 6,847 669 695 6,330 15.0 3.9 34.4 13.4
Ø Usia Diatas 60 tahun 212 1,966 2,538 247 272 2,610 6.2 10.1 28.3 32.8
Ø Tidak Teridentifikasi 73 463 588 42 52 530 1.3 23.8 -28.8 14.5
Total Terlapor Perseorangan 3,225 36,221 44,648 4,327 4,367 42,091 100.0 0.9 35.4 16.2
Kategori Umur
Terlapor Perseorangan
Jumlah LTKM% Distribusi
Kumulatif s.d.
Oktober-2017
Perkembangan Oktober-2017
(Dalam Persen)
Tabel 6 Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK
Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal s.d. Oktober 2017
Oktober-
2016
Kumulatif s.d.
Oktober-2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
September-
2017
Oktober-
2017
Kumulatif s.d.
Oktober-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Terkait Tindak Pidana 873 10,944 13,164 1,313 1,344 12,123 25.9 2.4 54.0 10.8
Ø Penipuan 427 5,340 6,574 594 474 5,263 43.4 -20.2 11.0 -1.4
Ø Korupsi 180 2,355 2,829 362 379 2,836 23.4 4.7 110.6 20.4
Ø Terorisme 18 235 340 64 156 895 7.4 143.8 766.7 280.9
Ø Perjudian 29 851 883 29 102 815 6.7 251.7 251.7 -4.2
Ø Penyuapan 24 259 320 68 71 428 3.5 4.4 195.8 65.3
Ø Di Bidang Perpajakan 70 333 387 70 32 414 3.4 -54.3 -54.3 24.3
Ø Di Bidang Perbankan 21 539 602 43 33 320 2.6 -23.3 57.1 -40.6
Ø Narkotika 60 403 528 13 8 291 2.4 -38.5 -86.7 -27.8
Ø Penggelapan 1 95 118 21 16 160 1.3 -23.8 1,500.0 68.4
Ø Di Bidang Kelautan 0 72 72 0 0 146 1.2 n.a. n.a. 102.8
Ø Di Bidang Lingkungan Hidup 0 3 6 0 0 79 0.7 n.a. n.a. 2,533.3
Ø Di Bidang Kehutanan 0 7 7 0 0 51 0.4 n.a. n.a. 628.6
Ø Perdagangan Manusia 5 63 63 0 1 34 0.3 n.a. -80.0 -46.0
Ø Pencurian 1 8 10 3 3 12 0.1 0.0 200.0 50.0
Ø Di Bidang Pasar Modal 1 5 5 0 0 10 0.1 n.a. -100.0 100.0
Ø Penyelundupan Barang 0 4 4 2 2 10 0.1 0.0 n.a. 150.0
Ø Perdagangan Senjata Gelap 0 0 0 1 0 6 0.0 -100.0 n.a. n.a.
Ø Penyelundupan Tenaga Kerja 0 0 0 0 0 4 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Prostitusi 0 7 8 0 0 3 0.0 n.a. n.a. -57.1
Ø Psikotropika 0 6 6 2 0 3 0.0 -100.0 n.a. -50.0
Ø Di Bidang Asuransi 0 0 0 0 0 2 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Pemalsuan Uang 0 5 6 0 0 2 0.0 n.a. n.a. -60.0
Ø Penculikan 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Penyelundupan Imigran 0 1 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
Ø Tindak pidana lain yang diancam
dengan pidana penjara 4 tahun atau
lebih
36 353 395 41 67 339 2.8 63.4 86.1 -4.0
Tidak Teridentifikasi Tindak
Pidana/dll2,638 28,564 35,504 3,462 3,490 34,688 74.1 0.8 32.3 21.4
Total LTKM 3,511 39,508 48,668 4,775 4,834 46,811 100.0 1.2 37.7 18.5
Dugaan Tindak Pidana Asal
Jumlah LTKM% Distribusi
Kumulatif s.d.
Oktober-2017
Perkembangan Oktober-2017
(Dalam Persen)
12 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
B. Laporan Transaksi
Keuangan Tunai (LTKT)
LTKT adalah laporan atas transaksi yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam yang dilaporkan oleh PJK. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23.
Jumlah LTKT yang disampaikan PJK kepada PPATK selama Oktober 2017 sebanyak 247.016 LTKT, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 12.351 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Dibandingkan jumlah LTKT pada bulan sebelumnya, jumlah tersebut naik 3,5 persen (m-to-m), atau tercatat lebih tinggi 7,8 persen jika dibandingkan jumlah pada Oktober 2016 (y-on-y).
Dengan demikian, jumlah penerimaan LTKT selama tahun 2017 (s.d. Juli) telah sebanyak 2,3 juta laporan dari 400 PJK.
Bila diakumulasikan sejak Januari 2003 s.d. Oktober 2017, PPATK mencatat telah menerima sebanyak 23,4 juta LTKT.
Dilihat berdasarkan jenis industri PJK pelapor, mayoritas LTKT disampaikan oleh PJK Bank (99,2 persen), utamanya PJK Bank Umum (99,1 persen).
Sejak diberlakukannya UU TPPU, jumlah LTKT telah mengalami penambahan sebesar 100,9 persen atau sebanyak 14,8 juta laporan dibandingkan dengan sebelum berlakunya UU TPPU.
Grafik 9 Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK per-bulan
s.d. Oktober 2017
22
9,0
53
23
5,4
23
26
0,3
76
25
6,9
85
20
1,9
65
21
7,6
42
15
8,8
48
28
8,8
90
20
1,0
81
27
1,8
57
25
3,9
06
23
8,7
62
24
7,0
16
2.8
10.6 -1.3
-21.4
7.8
-27.0
81.9 -30.4 35.2 -6.6-6.0 3.5
- 40. 0
- 20. 0
0. 0
20. 0
40. 0
60. 0
80. 0
100. 0
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep-17 Oct-17
2017
LTKT per Bulan % Perkembangan Bulanan (month-to-month)
UU TPPU Pasal 1 Angka 6 : “Transaksi Keuangan Tunai adalah Transaksi Keuangan yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam.”
13
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Tabel 7
Perbandingan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis PJK Pelapor
s.d. Oktober 2017
Oktober-
2016
Kumulatif
s.d. Oktober-
2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
September-
2017
Oktober-
2017
Kumulatif
s.d. Oktober-
2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Bank 8,620,893 9,676,385 226,585 2,248,957 2,741,092 236,969 245,441 2,319,374 14,736,851 23,357,744 287
Ø Bank Umum 8,619,074 9,664,504 226,385 2,246,317 2,737,980 236,672 245,142 2,316,645 14,719,129 23,338,203 109
Ø Bank Perkreditan Rakyat 1,819 11,881 200 2,640 3,112 297 299 2,729 17,722 19,541 178
Non Bank 10,530 40,088 2,468 12,480 16,144 1,793 1,575 17,578 73,810 84,340 113
Ø Pasar Modal 44 34 2 4 5 0 0 0 39 83 0
Ø Asuransi 165 863 0 4 4 0 1 187 1,054 1,219 3
Ø Dana Pensiun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing 3 476 30 263 328 2 1 55 859 862 5
Ø Kegiatan Usaha Penukaran Valuta
Asing
9,972 34,752 2,301 11,476 14,862 1,749 1,520 16,428 66,042 76,014 94
Ø Money Remittance/KUPU 346 3,827 135 572 784 42 53 908 5,519 5,865 11
Ø Pos dan Giro 0 3 0 0 0 0 0 0 3 3 0
Ø Koperasi 0 3 0 84 84 0 0 0 87 87 0
Ø Pegadaian 0 130 0 77 77 0 0 0 207 207 0
Ø Perusahaan Perdagangan Berjangka
Komoditi
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total LTKT 8,631,423 9,716,473 229,053 2,261,437 2,757,236 238,762 247,016 2,336,952 14,810,661 23,442,084 400
Tahun 2016 Tahun 2017
Tahun 2011-
2015
Jumlah
PJK Pelapor
Tahun 2017
(s.d.
Oktober-
2017)
Jumlah
Jenis Pihak Pelapor
Jumlah Jan
2003 s.d.
Oktober-
2017
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
Grafik 10 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKT
Januari 2013 s.d. Oktober 2017
14,270,06116,121,147
18,347,896
21,105,13223,442,084
2,022,920 1,851,086 2,226,749 2,757,236 2,336,952
13.0%
13.8%
15.0%
11.1%
0
3,000,000
6,000,000
9,000,000
12,000,000
15,000,000
18,000,000
21,000,000
24,000,000
2013 2014 2015 2016 2017
Kumulatif LTKT LTKT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%)
Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003
- Perkembangan LTKT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d.Oktober 2017.
14 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
C. Laporan Pembawaan
Uang Tunai (LPUT)
LPUT merupakan laporan atas pembawaan uang tunai ke dalam atau ke luar daerah kepabeanan Indonesia. Penyampaian LPUT dilakukan oleh Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK, dan mulai efektif per Januari 2006.
Selama Oktober 2017, terdapat penambahan 333 LPUT yang disampaikan Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK.
Dengan adanya penambahan LPUT selama Oktober 2017 tersebut, maka jumlah total LPUT yang diterima PPATK sejak Januari 2006 s.d. Oktober 2017 tercatat sebanyak 27.963 laporan dengan penerimaan laporan terbanyak berasal dari Soekarno Hatta (56,2 persen) dan Batam (40,3 persen).
Selain menerima LPUT, PPATK juga telah menerima pelaporan pelanggaran pembawaan uang tunai dari Dirjen Bea dan Cukai RI. Hingga Oktober 2017, tercatat terjadi 299 pelanggaran pembawaan uang tunai yang terjadi di 18 lokasi pelaporan. Berdasarkan lokasinya, sebagaian besar pelanggaran pembawaaan uang tunai terjadi di Ngurah Rai Denpasar, yakni sebanyak 45,8 persen atau sebanyak 137 pelanggaran.
Tabel 8 Perbandingan Jumlah LPUT Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU
Berdasarkan Lokasi Pelaporan s.d. Oktober 2017
Oktober-
2016
Kumulatif
s.d. Oktober-
2016
Jan-2016 s.d.
Des-2016
September-
2017
Oktober-
2017
Kumulatif
s.d. Oktober-
2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ø Batam 2,683 1,613 0 3,595 3,595 0 59 3,368 8,576 11,259
Ø Soekarno Hatta 2,866 6,430 401 3,355 3,556 0 0 2,861 12,847 15,713
Ø Bandung 3 4 0 0 0 0 2 6 10 13
Ø Tanjung Balai Karimun 0 34 0 2 2 0 2 19 55 55
Ø Tj. Pinang 97 15 0 2 2 1 1 4 21 118
Ø Ngurah Rai Denpasar 50 75 0 108 108 0 257 437 620 670
Ø Dumai 1 4 0 0 0 0 0 0 4 5
Ø Teluk Bayur 7 2 0 0 0 0 0 0 2 9
Ø Teluk Nibung 1 0 0 0 0 0 0 1 1 2
Ø Medan 3 1 0 1 1 0 0 3 5 8
Ø Balikpapan 0 2 0 1 1 0 1 5 8 8
Ø Pontianak 0 2 0 2 2 0 0 9 13 13
Ø Pekanbaru 0 2 0 0 0 0 2 8 10 10
Ø Semarang (Tj. Emas) 0 3 0 3 3 0 2 4 10 10
Ø Lombok 0 12 0 0 0 0 0 0 12 12
Ø Palembang 0 1 0 1 1 0 1 3 5 5
Ø Yogyakarta 0 4 0 0 0 0 0 3 7 7
Ø Mataram 0 4 1 1 1 0 6 8 13 13
Ø Entikong 0 1 1 3 3 0 0 0 4 4
Ø Kuala Namu 0 0 1 14 15 0 0 0 15 15
Ø Juanda 0 0 1 14 14 0 0 0 14 14
Total LPUT 5,711 8,209 405 7,102 7,304 1 333 6,739 22,252 27,963
Lokasi Pelaporan
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)
Jumlah Jan 2006 s.d.
Oktober-2017Tahun 2011-
2015
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Tahun 2016
Jumlah
Tahun 2017
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.
UU TPPU Pasal 34 Ayat (1) : “Setiap orang yang membawa uang tunai dalam mata uang rupiah dan/atau mata uang asing, dan/atau instrumen pembayaran lain dalam bentuk cek, cek perjalanan, surat sanggup bayar, atau bilyet giro paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau yang nilainya setara dengan itu ke dalam atau ke luar daerah pabean Indonesia wajib memberitahukannya kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.“ Pasal 35 Ayat (1) : “Setiap orang yang tidak memberitahukan pembawaan uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar 10% (sepuluh perseratus) dari seluruh jumlah uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain yang dibawa dengan jumlah paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).”
15
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Grafik 11 Perbandingan Jumlah LPUT Berdasarkan Lokasi Pelaporan
Januari 2006 s.d. Oktober 2017
11,259
15,713
13
55
118
670
5
9
2
8
8
13
10
10
12
5
7
13
4
15
14
0 5,000 10,000 15,000 20,000
Batam
Soekarno Hatta
Bandung
Tanjung Balai Karimun
Tj. Pinang
Ngurah Rai Denpasar
Dumai
Teluk Bayur
Teluk Nibung
Medan
Balikpapan
Pontianak
Pekanbaru
Semarang (Tj. Emas)
Lombok
Palembang
Yogyakarta
Mataram
Entikong
Kuala Namu
Juanda
Grafik 12 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LPUT
Januari 2013 s.d. Oktober 2017
12,43213,902 13,920
21,224
27,963
3,461 1,470 18 7,304 6,739
11.8%0.1%
52.5%
31.8%
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
2013 2014 2015 2016 2017
Kumulatif LPUT LPUT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%)
Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2006
- Perkembangan LPUT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d. Oktober 2017.
16 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Tabel 9 Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai
Menurut Lokasi Pelaporan Januari 2005 s.d. Oktober 2017
(1) (2) (3)
Ngurah Rai Denpasar 137 45.8%
Soekarno Hatta 59 19.7%
Batam 49 16.4%
Kuala Namu 11 3.7%
Pekan Baru 8 2.7%
Pontianak 8 2.7%
Medan 6 2.0%
Tarakan 4 1.3%
Dumai 3 1.0%
Bandung 3 1.0%
Tj. Pinang 2 0.7%
Teluk Bayur 2 0.7%
Tj. Balai Karimun 2 0.7%
Halim Perdana Kusumah 1 0.3%
Teluk Nibung 1 0.3%
Juanda 1 0.3%
Mataram 1 0.3%
Palembang 1 0.3%
Total Pelanggaran
Pembawaan Uang Tunai299 100.0%
%Lokasi Pelaporan
Jumlah
Jan-2006
s.d. Oktober-
2017
Grafik 13
Perbandingan Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan
Januari 2005 s.d. Oktober 2017
137
59
49
11
8
8
6
4
3
3
2
2
2
1
1
1
1
1
Ngurah Rai Denpasar
Soekarno Hatta
Batam
Kuala Namu
Pekan Baru
Pontianak
Medan
Tarakan
Dumai
Bandung
Tj. Pinang
Teluk Bayur
Tj. Balai Karimun
Halim Perdana Kusumah
Teluk Nibung
Juanda
Mataram
Palembang
17
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
D. Laporan dari Penyedia
Barang dan Jasa (PBJ)
Laporan dari PBJ telah diatur dalam UU TPPU, Pasal 17 ayat (1). Laporan dari PBJ mulai efektif diterima PPATK sejak Mei 2012.
Jumlah Laporan Transaksi dari PBJ (LTPBJ) yang disampaikan kepada PPATK selama Oktober 2017 tercatat bertambah sebanyak 5.516 Laporan, atau naik sebesar 32,3 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan sebelumnya, atau lebih tinggi 55,2 persen dibandingkan jumlah pada Oktober 2016.
Dengan adanya penambahan tersebut, bila diakumulasikan sejak Mei 2012, maka jumlah LTPBJ yang diterima PPATK hingga Oktober 2017 telah mencapai 178.522 laporan yang berasal dari 364 PBJ.
Dari sejumlah LTPBJ yang dilaporkan selama Mei 2012 s.d. Oktober 2017, sebagian besar laporan transaksi yang dilaporkan berasal dari PBJ di bidang Properti, yaitu sebanyak 107.369 laporan atau 60,1 persen, diikuti oleh Pedagang Kendaraan Bermotor sebanyak 66.607 laporan atau 37,3 persen, Pedagang Perhiasan/Logam Mulia sebanyak 3.592 laporan atau 2,0 persen, Balai Lelang sebanyak 888 laporan atau 0,5 persen, dan Pedagang Barang Seni/Antik sebanyak 4 laporan atau 0,0 persen.
Tabel 10 Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari Penyedia Barang dan Jasa (PBJ)
Mei 2012 s.d. Oktober 2017
Oktober-
2016
Kumulatif s.d.
Oktober-2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
September-
2017
Oktober-
2017
Kumulatif s.d.
Oktober-2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Ø Perusahaan Properti 63,199 2,222 23,958 27,430 2,125 2,100 16,740 107,369 206
Ø Pedagang Kendaraan Bermotor 38,575 1,314 11,064 13,751 1,907 3,286 14,281 66,607 110
Ø Pedagang Perhiasan/logam mulia 2,678 13 582 616 60 43 298 3,592 4
Ø Balai Lelang 342 4 103 123 78 87 423 888 43
Ø Barang Seni / Antik 0 0 4 4 0 0 0 4 1
Ø Tidak terklasifikasi 62 0 0 0 0 0 0 62 0
Total LTPBJ 104,856 3,553 35,711 41,924 4,170 5,516 31,742 178,522 364
Jumlah PBJ
Pelapor Mei
2012 s.d.
Oktober-2017
Jenis Perusahaan
Penyedia Barang dan Jasa Lainnya (PBJ)
Tahun
2012-2015
Tahun 2016Jumlah LTPBJ
Mei 2012 s.d.
Oktober-2017
Tahun 2017
Catatan : Laporan dari PBJ diterima sejak Mei 2012, setelah diundangkannya UU TPPU (Oktober 2010).
UU TPPU Pasal 17 Ayat (1) : ”Pihak Pelapor meliputi: a. penyedia jasa keuangan:
1. bank; 2. perusahaan pembiayaan; 3. perusahaan asuransi dan
perusahaan pialang asuransi; 4. dana pensiun lembaga keuangan; 5. perusahaan efek; 6. manajer investasi; 7. kustodian; 8. wali amanat; 9. perposan sebagai penyedia jasa giro; 10. pedagang valuta asing; 11. penyelenggara alat pembayaran
menggunakan kartu; 12. penyelenggara e-money dan/atau e-
wallet; 13. koperasi yang melakukan kegiatan
simpan pinjam; 14. pegadaian; 15. perusahaan yang bergerak di bidang
perdagangan berjangka komoditi; atau
16. penyelenggara kegiatan usaha pengiriman uang.
b. penyedia barang dan/atau jasa lain: 1. perusahaan properti/agen properti; 2. pedagang kendaraan bermotor; 3. pedagang permata dan
perhiasan/logam mulia; 4. pedagang barang seni dan antik;
atau 5. balai lelang.”
18 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Grafik 14
Perbandingan Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari PBJ dan Jumlah PBJ Pelapor Mei 2012 s.d. Oktober 2017
206
110
4
43
1
107,369
66,607
3,592
888
4
0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000
Perusahaan Properti
Pedagang Kendaraan Bermotor
Perhiasan / logam mulia
Balai Lelang
Barang Seni / Antik
Jumlah Laporan Transaksi Jumlah PBJ
Grafik 15 Jumlah dan Persentase Laporan Transaksi dari PBJ
Tahun 2017 (s.d. Oktober 2017)
Perusahaan Properti16,740
53%
Pedagang Kendaraan Bermotor
14,28145%
Perhiasan /
logam mulia1295%
Balai Lelang4231%
Barang Seni / Antik
00%
19
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
E. Laporan Transaksi
Keuangan Transfer Dana
dari/ke Luar Negeri (LTKL) Pelaksanaan kewajiban pelaporan LTKL mulai berlaku pada tanggal 14 Januari 2014 untuk Bank Umum dan 1 Desember 2015 untuk PJK selain Bank Umum. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23 Angka 1 huruf c.
Hingga akhir Oktober 2017 sebanyak 183 PJK telah menyampaikan LTKL kepada PPATK, yang terdiri dari 93 PJK Bank Umum dan 91 PJK selain Bank Umum. Dominasi pelaporan LTKL berasal dari Bank Umum, yakni sebesar 52,5 persen dari keseluruhan LTKL.
Dilihat berdasarkan jenis laporan, mayoritas LTKL disampaikan oleh Bank Umum melalui LTKL SWIFT (29 persen), diikuti NON SWIFT oleh selain Bank Umum (38 persen), dan KUPU (33 persen).
Jumlah LTKL SWIFT yang disampaikan PJK Bank kepada PPATK selama Januari 2014 s.d. Oktober 2017 sebanyak 23,1 juta LTKL, dengan rata-rata penerimaan per bulan sebanyak 502,8 ribu laporan atau sebanyak 25,1 ribu laporan/hari (1 bulan = 20 hari).
Dilihat berdasarkan jumlah laporan, sebagian besar LTKL SWIFT merupakan LTKL Incoming, yakni sebanyak 13,9 juta Laporan atau 60,1 persen sedangkan LTKL Outgoing sebanyak 9,2 juta Laporan atau 39,9 persen. Secara total, bila dilihat berdasarkan nilai dana yang ditransaksikan pada LTKL SWIFT, total nilai transfer dana yang masuk dari luar negeri (Incoming) cenderung lebih besar daripada total nilai transfer dana ke luar negeri (Outgoing). Namun demikian, nilai rata-rata transfer dana Outgoing per transaksi masih lebih besar daripada Incoming, yakni masing-masing sebesar Rp1.592 juta untuk setiap LTKL Outgoing dan Rp1.176 juta untuk setiap LTKL Incoming.
UU TPPU Pasal 23 Angka 1 : “Penyedia jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi: c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri..” Peraturan Kepala PPATK No: PER-12/1.02/PPATK/06/13 tentang Tata Cara Penyampaian LTKL bagi Penyedia Jasa Keuangan Pasal 1 Angka 4: Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dengan perintah dari Pengirim Asal yang bertujuan memindahkan sejumlah Dana dari dan ke luar wilayah Indonesia kepada Penerima yang disebutkan dalam Perintah Transfer Dana sampai dengan diterimanya Dana oleh Penerima.
Grafik 17 Jumlah LTKL
Menurut Jenis Pihak Pelapor
BANK UMUM52.5%
NON BANK UMUM47.5%
Grafik 16 Jumlah Pihak Pelapor LTKL
Menurut Jenis Pihak Pelapor
BANK UMUM93
51%
NON BANK UMUM
91 49%
20 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Grafik 18 Persentase Komposisi LTKL Menurut Jenis Laporan
Periode Januari 2014 s.d. Oktober 2017
SWIFT29%
NON SWIFT38%
KUPU33%
Grafik 19
Jumlah LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. Oktober 2017
Outgoing
9,235,90340%
Incoming
13,894,98660%
Grafik 20 Total Nilai LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan
Periode Januari 2014 s.d. Oktober 2017
Outgoing
14,699,990,667,633,100
47%
Incoming
16,336,824,596,531,600
53%
21
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Grafik 21 Perkembangan Jumlah LTKL SWIFT Bank Periode Oktober 2016 s.d. Oktober 2017
209219
177200
182
226
188209
182
210 211197 202
312 320
271
325298
361
308
336
298
358335
322
351
0
50
100
150
200
250
300
350
400
Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep-17 Oct-17
Ribu Laporan
Outgoing Incoming
Grafik 22 Perkembangan Total Nilai (Rp) LTKL SWIFT Bank
Periode Oktober 2016 s.d. Oktober 2017
323350
256 297 263363
268
323
267325 343 334
333
369
1,440
314 305 279374
300322
288341 355 358
350
50
250
450
650
850
1,050
1,250
1,450
Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep-17 Oct-17
Triliun Rp
Outgoing
Incoming
Grafik 23 Perkembangan Rata-rata Nilai (Rp) LTKL SWIFT Bank
Periode Oktober 2016 s.d. Oktober 2017
1,543 1,5961,446 1,485 1,446
1,6051,426
1,545 1,4641,546 1,620 1,696 1,650
1,183
4,507
1,160938 936 1,038 975 957 967 952
1,060 1,113998
0.0
1,000.0
2,000.0
3,000.0
4,000.0
5,000.0
Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep-17 Oct-17
Juta Rp/Laporan
Outgoing
Incoming
22 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
F. Laporan
Penundaan Transaksi
(LPT)
Sesuai UU TPPU Pasal 26, Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan. Berikut ini perkembangan pelaporan LPT sampai dengan Oktober 2017.
Jumlah LPT yang dilaporkan oleh PJK kepada PPATK selama Oktober 2017 tercatat sebanyak 6 Laporan, atau sama dengan jumlah laporan yang diterima pada September 2017 yang sebanyak 6 laporan.
Dengan adanya penambahan tersebut, jumlah keseluruhan LPT yang diterima PPATK sejak tahun 2013 hingga Oktober 2017 tercatat sebanyak 2.822 laporan.
Mayoritas penundaan transaksi selama tahun 2017 (s.d. Oktober 2017) dilakukan oleh PJK Bank (97,1 persen), terutama BPD (74,0 persen) dan Bank Negara (12,0 persen). Sebagian besar transaksi yang ditunda berupa transfer (61,5 persen). Dilihat dari profil terlapor, mayoritas terlapor adalah perorangan (99,5 persen) dengan profesi utama sebagai Pengusaha/Wiraswasta (35,1 persen), Pegawai Swasta (18,8 persen), Ibu Rumahtangga (11,5 persen), dan Pelajar/Mahasiswa (11,1 persen).
Bila dilihat dari besaran nominalnya, sebagian besar transaksi yang ditunda selama tahun 2017 (s.d. Oktober 2017) bernilai dibawah Rp100 juta (93,3 persen). Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan pemenuhan aspeknya, sebagian besar LPT selama periode tersebut atau sebanyak 93,3 persen telah memenuhi aspek formil, namun disisi lain belum memenuhi aspek materil.
Bila dilihat menurut domisili PJK Penunda Transaksi, mayoritas dari transaksi yang ditunda selama tahun 2017 (s.d. Oktober 2017) terjadi di Propinsi Sumatera Selatan (71,2 persen) dan DKI Jakarta (21,6 persen).
Alasan Penundaan Transaksi: Sebagian besar transaksi yang ditunda oleh PJK atau sebanyak 55,8 persen, belum teridentifikasi dengan jelas alasan yang menjadi pertimbangan penundaan transaksi sesuai ketentuan UU TPPU. Dari sejumlah transaksi yang telah teridentifikasi alasan penundaannya, sebagian besar LPT didasari atas pertimbangan bahwa Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana.
UU TPPU Pasal 26 Ayat (1) : (1) Penyedia jasa keuangan dapat
melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan.
(2) Penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam hal Pengguna Jasa: a. melakukan Transaksi yang patut
diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1);
b. memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); atau
c. diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu.
(3) Pelaksanaan penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat dalam berita acara penundaan Transaksi.
(4) Penyedia jasa keuangan memberikan salinan berita acara penundaan Transaksi kepada Pengguna Jasa.
(5) Penyedia jasa keuangan wajib melaporkan penundaan Transaksi kepada PPATK dengan melampirkan berita acara penundaan Transaksi dalam waktu paling lama 24 (dua puluh empat) jam terhitung sejak waktu penundaan Transaksi dilakukan.
(6) Setelah menerima laporan penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) PPATK wajib memastikan pelaksanaan penundaan Transaksi dilakukan sesuai dengan Undang-Undang ini.
(7) Dalam hal penundaan Transaksi telah dilakukan sampai dengan hari kerja kelima, penyedia jasa keuangan harus memutuskan akan melaksanakan Transaksi atau menolak Transaksi tersebut.
23
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Grafik 24 Perkembangan Bulanan Jumlah LPT yang Diterima PPATK
Oktober 2016 s.d. Oktober 2017
26
13 15
32
26 2825
116
50
18
6 6
0
15
30
45
60
Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep-17 Oct-17
Tabel 11 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK
Berdasarkan Jenis PJK Pelapor s.d. Oktober 2017
Oktober-
2016
Kumulatif s.d.
Oktober-2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
September-
2017
Oktober-
2017
Kumulatif s.d.
Oktober-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Bank 26 289 314 6 5 202 97.1 -16.7 -80.8 -30.1
Ø Bank Negara 15 186 201 0 2 25 12.0 n.a. -86.7 -86.6
Ø Bank Swasta 0 11 16 0 3 21 10.1 n.a. n.a. 90.9
Ø BPD 9 87 92 5 0 154 74.0 -100.0 -100.0 77.0
Ø Bank Asing 1 3 3 1 0 2 1.0 -100.0 -100.0 -33.3
Ø Bank Campuran 1 2 2 0 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0
Non Bank 0 17 20 0 1 6 2.9 n.a. n.a. -64.7
Ø Asuransi 0 17 20 0 1 6 2.9 n.a. n.a. -64.7
Ø Pasar Modal 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Total LPT 26 306 334 6 6 208 100.0 0.0 -76.9 -32.0
Perkembangan Oktober-2017
(Dalam Persen)
Jenis Pihak Pelapor
Jumlah LPT% Distribusi
Kumulatif s.d.
Oktober-2017
Tabel 12
Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Pemenuhan Aspek Formil dan Aspek Materil
s.d. Oktober 2017
Oktober-
2016
Kumulatif s.d.
Oktober-2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
September-
2017
Oktober-
2017
Kumulatif s.d.
Oktober-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Aspek Formil dan Aspek Materil
terpenuhi0 8 9 0 0 4 1.9 n.a. n.a. -50.0
Aspek Formil terpenuhi, namun Aspek
Materil tidak terpenuhi25 295 322 5 6 194 93.3 20.0 -76.0 -34.2
Aspek Formil tidak terpenuhi, namun
Aspek Materil terpenuhi0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Aspek Formil dan Aspek Materil tidak
terpenuhi1 3 3 1 0 10 4.8 -100.0 -100.0 233.3
Total LPT 26 306 334 6 6 208 100.0 0.0 -76.9 -32.0
Pemenuhan Aspek Formil
dan Aspek Materil
Laporan Penundaan Transaksi
Jumlah LPT% Distribusi
Kumulatif s.d.
Oktober-2017
Perkembangan Oktober-2017
(Dalam Persen)
Keterangan: (1) Aspek formil terpenuhi bila Berita Acara/Pernyataan telah dilakukan penundaan transaksi dibuat tidak lebih dari 24 jam
setelah transaksi ditunda. (2) Aspek materil terpenuhi bila transaksi yang ditunda bernilai Rp100 juta atau lebih.
24 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Tabel 13 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK
Berdasarkan Jenis Transaksi Yang Ditunda
s.d. Oktober 2017
Oktober-
2016
Kumulatif s.d.
Oktober-2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
September-
2017
Oktober-
2017
Kumulatif s.d.
Oktober-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Transfer 14 154 165 4 3 128 61.5 -25.0 -78.6 -16.9
Tarik/Setor Tunai 2 35 41 1 1 14 6.7 0.0 -50.0 -60.0
SMS/Mobile Banking 6 20 21 0 0 7 3.4 n.a. -100.0 -65.0
Internet Banking 0 0 1 0 0 3 1.4 n.a. n.a. n.a.
Polis Asuransi 0 11 13 0 0 2 1.0 n.a. n.a. -81.8
Incoming Valas 0 3 4 0 0 1 0.5 n.a. n.a. -66.7
Remittance 1 4 4 0 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0
Penukaran Valas 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Redemption penyertaan 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Saham 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Pembayaran 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Kirim Valas 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Lainnya 2 37 39 1 0 34 16.3 -100.0 -100.0 -8.1
Tidak Terisi 1 42 46 0 2 19 9.1 n.a. 100.0 -54.8
Total LPT 26 306 334 6 6 208 100.0 0.0 -76.9 -32.0
Jumlah LPT % Distribusi
Kumulatif s.d.
Oktober-2017
Perkembangan Oktober-2017
(Dalam Persen)Jenis Transaksi Yang Ditunda
Tabel 14 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK
Berdasarkan Jenis Terlapor dan Jenis Pekerjaan Utama Terlapor Perorangan
s.d. Oktober 2017
Oktober-
2016
Kumulatif s.d.
Oktober-2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
September-
2017
Oktober-
2017
Kumulatif s.d.
Oktober-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Perorangan 26 304 330 6 6 207 99.5 0.0 -76.9 -31.9
Ø Pengusaha/Wiraswasta 8 101 120 2 4 73 35.1 100.0 -50.0 -27.7
Ø Pegawai Swasta 3 63 66 2 1 39 18.8 -50.0 -66.7 -38.1
Ø Ibu Rumahtangga 4 38 38 0 0 24 11.5 n.a. -100.0 -36.8
Ø Pelajar/Mahasiswa 8 45 46 1 0 23 11.1 -100.0 -100.0 -48.9
Ø Buruh 0 7 9 1 0 19 9.1 -100.0 n.a. 171.4
Ø Pedagang 1 11 11 0 0 10 4.8 n.a. -100.0 -9.1
Ø PNS 0 6 7 0 1 9 4.3 n.a. n.a. 50.0
Ø PEPS 0 4 4 0 0 4 1.9 n.a. n.a. 0.0
Ø TNI/POLRI (Termasuk Pensiunan) 0 1 1 0 0 2 1.0 n.a. n.a. 100.0
Ø Profesional 0 0 0 0 0 1 0.5 n.a. n.a. n.a.
Ø TKW 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Pengajar/Dosen 0 2 2 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
Ø Belum/Tidak Bekerja 1 4 4 0 0 1 0.5 n.a. -100.0 -75.0
Ø Tidak Teridentifikasi 1 22 22 0 0 2 1.0 n.a. -100.0 -90.9
Korporasi 0 2 4 0 0 1 0.5 n.a. n.a. -50.0
Total LPT 26 306 334 6 6 208 100.0 0.0 -76.9 -32.0
Jumlah LPT % Distribusi
Kumulatif s.d.
Oktober-2017
Jenis Terlapor dan
Pekerjaan Utama
Terlapor Perorangan
Perkembangan Oktober-2017
(Dalam Persen)
Tabel 15 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK
Berdasarkan Kategori Nominal Transaksi Yang Ditunda
s.d. Oktober 2017
Oktober-
2016
Kumulatif s.d.
Oktober-2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
September-
2017
Oktober-
2017
Kumulatif s.d.
Oktober-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ø Dibawah Rp100 juta 25 284 306 6 5 194 93.3 -16.7 -80.0 -31.7
Ø Rp100 juta s.d. Rp1 miliar 1 14 19 0 1 10 4.8 n.a. 0.0 -28.6
Ø Diatas Rp1 miliar 0 8 9 0 0 4 1.9 n.a. n.a. -50.0
Total LPT 26 306 334 6 6 208 100.0 0.0 -76.9 -32.0
Perkembangan Oktober-2017
(Dalam Persen)% Distribusi
Kumulatif s.d.
Oktober-2017
Kategori Nominal Transaksi
Jumlah LPT
25
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Tabel 16
Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Propinsi Kantor PJK Pelapor Penundaan Transaksi
s.d. Oktober 2017
Oktober-
2016
Kumulatif s.d.
Oktober-2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
September-
2017
Oktober-
2017
Kumulatif s.d.
Oktober-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
SUMSEL 9 88 92 5 0 148 71.2 -100.0 -100.0 68.2
DKI JAKARTA 7 133 147 1 4 45 21.6 300.0 -42.9 -66.2
JAWA BARAT 2 32 35 0 0 3 1.4 n.a. -100.0 -90.6
KALTIM 0 2 2 0 0 3 1.4 n.a. n.a. 50.0
NTB 0 0 0 0 0 2 1.0 n.a. n.a. n.a.
JAWA TENGAH 0 1 2 0 2 2 1.0 n.a. n.a. 100.0
SUMBAR 2 3 3 0 0 1 0.5 n.a. -100.0 -66.7
PAPUA 0 0 0 0 0 1 0.5 n.a. n.a. n.a.
SULSEL 0 1 1 0 0 1 0.5 n.a. n.a. 0.0
JAWA TIMUR 0 8 8 0 0 1 0.5 n.a. n.a. -87.5
BANTEN 2 12 13 0 0 1 0.5 n.a. -100.0 -91.7
KALBAR 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
SULTENG 2 3 3 0 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0
SULBAR 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
DIY 0 1 2 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
SULUT 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
SUMUT 0 4 4 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
RIAU 0 8 10 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
JAMBI 2 3 3 0 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0
KALSEL 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
BALI 0 0 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
SULTRA 0 1 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
NAD 0 1 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
KALTENG 0 1 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
BENGKULU 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
GORONTALO 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
NTT 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
KEP BABEL 0 1 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
MALUKU 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
KEPRI 0 1 2 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
LAMPUNG 0 2 2 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
Total LPT 26 306 334 6 6 208 100.0 0.0 -76.9 -32.0
Jumlah LPT % Distribusi
Kumulatif s.d.
Oktober-2017
Perkembangan Oktober-2017
(Dalam Persen)Propinsi Kantor PJK
Penunda Transaksi
Tabel 17 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Alasan Penundaan Transaksi
s.d. Oktober 2017
Oktober-
2016
Kumulatif s.d.
Oktober-2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
September-
2017
Oktober-
2017
Kumulatif s.d.
Oktober-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Pertimbangan (1) dan (2) 0 37 40 1 0 5 2.4 -100.0 n.a. -86.5
Pertimbangan (1) dan (3) 0 1 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
Pertimbangan (2) dan (3) 0 2 2 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
Pertimbangan (1) saja 2 34 38 2 1 50 24.0 -50.0 -50.0 47.1
Pertimbangan (2) saja 7 53 56 0 2 35 16.8 n.a. -71.4 -34.0
Pertimbangan (3) saja 0 14 14 0 0 2 1.0 n.a. n.a. -85.7
Tidak Teridentifikasi 17 165 183 3 3 116 55.8 0.0 -82.4 -29.7
Total LPT 26 306 334 6 6 208 100.0 0.0 -76.9 -32.0
Alasan Penundaan Transaksi
Jumlah LPT % Distribusi
Kumulatif s.d.
Oktober-2017
Perkembangan Oktober-2017
(Dalam Persen)
Keterangan: (1) Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak
pidana; (2) Pengguna Jasa memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana; (3) Penguna Jasa diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu.
26 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
A. Hasil Analisis (HA)
Selama Oktober 2017, PPATK telah menyampaikan kepada Penyidik sebanyak 49 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 903 laporan, yang terdiri dari:
o HA Proaktif sebanyak 16 HA (32,7 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 665 laporan, dan
o HA Inquiry sebanyak 33 HA (67,3 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 238 laporan.
Dengan adanya penambahan tersebut, maka jumlah HA yang telah disampaikan PPATK kepada Penyidik selama tahun 2017 (s.d. Oktober 2017) adalah sebanyak 323 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 3.045 laporan, yang terdiri dari:
o HA Proaktif sebanyak 106 HA (32,8 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 614 laporan, dan
o HA Inquiry sebanyak 217 HA (67,2 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 1.766 laporan.
Setelah berlakunya UU TPPU s.d. Oktober 2017, PPATK telah menyampaikan kepada Penyidik sebanyak 2.596 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 9.713 laporan, yang terdiri dari:
o HA Proaktif sebanyak 856 HA (33,0 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 3.321 laporan, dan
o HA Inquiry sebanyak 1.740 HA (67,0 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 6.392 laporan.
Dengan demikian, sejak Januari 2003 s.d. Oktober 2017, jumlah HA (tidak termasuk Hasil Pemeriksaan) yang disampaikan kepada Penyidik sudah mencapai 4.027 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 12.823 laporan, yang terdiri dari:
o HA Proaktif sebanyak 2.028 HA (50,4 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 6.172 laporan, dan
o HA Inquiry sebanyak 1.999 HA (49,6 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 6.651 laporan.
Berdasarkan jumlah HA selama tahun 2017 (s.d. Oktober 2017), dugaan tindak pidana Korupsi masih menjadi tindak pidana yang paling dominan dalam HA, yaitu sebanyak 160 HA (49,5 persen). Jumlah HA dengan dugaan tindak pidana Korupsi tersebut lebih rendah sebesar 10,1 persen dibandingkan jumlah HA selama periode yang sama tahun 2016 yang berjumlah sebanyak 178 HA. Sementara itu, jumlah HA dengan dugaan tindak pidana di bidang perpajakan yang merupakan tindak pidana dominan berikutnya juga mengalami penurunan sebesar 14,3 persen jika dibandingkan jumlah HA selama periode yang sama tahun 2016.
PPATK juga menyampaikan Informasi Hasil Analisis kepada pihak-pihak yang telah menjalin kerjasama pertukaran informasi dengan PPATK. Selama tahun 2017 (s.d. Oktober 2017), jumlah IHA yang telah disampaikan sebanyak 304 IHA.
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
UU TPPU Pasal 44 Ayat (1) : “Dalam rangka melaksanakan fungsi analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf d, PPATK dapat: a. meminta dan menerima laporan dan informasi dari Pihak Pelapor; b. meminta informasi kepada instansi atau pihak terkait; c. meminta informasi kepada Pihak Pelapor berdasarkan pengembangan hasil analisis PPATK; d. meminta informasi kepada Pihak Pelapor berdasarkan permintaan dari instansi penegak hukum atau mitra kerja di luar negeri; e. meneruskan informasi dan/atau hasil analisis kepada instansi peminta, baik di dalam maupun di luar negeri; f. menerima laporan dan/atau informasi dari masyarakat mengenai adanya dugaan tindak pidana Pencucian Uang; g. meminta keterangan kepada Pihak Pelapor dan pihak lain yang terkait dengan dugaan tindak pidana Pencucian Uang; h. merekomendasikan kepada instansi penegak hukum mengenai pentingnya melakukan intersepsi atau penyadapan atas informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; i. meminta penyedia jasa keuangan untuk menghentikan sementara seluruh atau sebagian Transaksi yang diketahui atau dicurigai merupakan hasil tindak pidana; j. meminta informasi perkembangan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal dan tindak pidana Pencucian Uang; k. mengadakan kegiatan administratif lain dalam lingkup tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini; dan l. meneruskan hasil analisis atau pemeriksaan kepada penyidik.”
27
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Tabel 18 Jumlah HA yang Disampaikan ke Penyidik dan Jumlah LTKM yang menjadi Dasar Analisis (Terkait)
Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis HA Januari 2003 s.d. Oktober 2017
Oktober-
2016
Kumulatif
s.d. Oktober-
2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
September-
2017
Oktober-
2017
Kumulatif
s.d. Oktober-
2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
PROAKTIF
Ø Hasil Analisis 1,172 647 13 86 103 11 16 106 856 2,028
Ø LTKM Terkait 2,851 1,939 13 86 103 84 665 1,279 3,321 6,172
INQUIRY**)
Ø Hasil Analisis 259 1,191 29 268 332 22 33 217 1,740 1,999
Ø LTKM Terkait 259 4,294 29 268 332 136 238 1,766 6,392 6,651
TOTAL
Ø Hasil Analisis 1,431 1,838 42 354 435 33 49 323 2,596 4,027
Ø LTKM Terkait 3,110 6,233 42 354 435 220 903 3,045 9,713 12,823
Tahun 2011-
2015
Tahun 2016
Jumlah
Jenis Hasil Analisis (HA)
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)Jumlah Jan
2003 s.d.
Oktober-2017
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Tahun 2017
Keterangan : - Cut off data per 31 Oktober 2017. - Proaktif adalah HA yang disampaikan atas insiatif PPATK. - Inquiry adalah HA yang disampaikan sebagai jawaban atas permintaan dari Apgakum. - Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. - HA Inquiry Januari 2004 sampai dengan Desember 2008, hanya diperhitungkan sebagai catatan biasa dan tidak diperhitungkan
sebagai HA.
Grafik 25 Perkembangan Jumlah HA per-Tahun yang Disampaikan ke Penyidik
Berdasarkan Jenis HA Januari 2013 s.d. Oktober 2017
301
456
362
435
323
70 73
110 103 106
231
383
252
332
217
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
2013 2014 2015 2016 2017
HA per-Tahun Proaktif Inquiry
28 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Tabel 19 Jumlah Kumulatif HA yang Disampaikan ke Penyidik Berdasarkan Jenis Penyidik
Januari 2003 s.d. Oktober 2017
Oktober-
2016
Kumulatif
s.d. Oktober-
2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
September-
2017
Oktober-
2017
Kumulatif
s.d. Oktober-
2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ø KEPOLISIAN SAJA 0 646 16 144 186 18 19 145 977 977Ø KEJAKSAAN SAJA 104 328 13 73 86 2 8 35 449 553Ø KPK SAJA 0 487 10 80 100 11 17 94 681 681Ø KEPOLISIAN, KEJAKSAAN DAN KPK 0 99 0 0 0 0 0 0 99 99Ø KEPOLISIAN DAN KEJAKSAAN 1,327 52 0 0 0 0 0 0 52 1,379Ø KEPOLISIAN DAN KPK 0 2 0 0 0 0 0 0 2 2Ø KEPOLISIAN, KEJAKSAAN DAN BNN 0 2 0 0 0 0 0 0 2 2
Ø KEPOLISIAN, KEJAKSAAN DAN
DITJEN PAJAK0 5 0 0 0 0 0 0 5 5
Ø KEJAKSAAN DAN KPK 0 7 0 0 0 0 0 0 7 7Ø DITJEN PAJAK 0 162 2 47 52 0 4 36 250 250Ø DITJEN BEA DAN CUKAI 0 12 0 1 2 0 1 6 20 20Ø BADAN NARKOTIKA NASIONAL
(BNN)0 36 1 9 9 2 0 7 52 52
JUMLAH HA 1,431 1,838 42 354 435 33 49 323 2,596 4,027
Penyidik
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)Jumlah Jan
2003 s.d.
Oktober-2017Tahun 2011-
2015
Tahun 2016
Jumlah
Tahun 2017
Catatan : Jumlah Inquiry belum memperhitungkan inquiry Januari 2004 s.d. Desember 2008, sebanyak 295 laporan.
Tabel 20 Jumlah HA yang Disampaikan ke Penyidik
Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal Januari 2003 s.d. Oktober 2017
Oktober-
2016
Kumulatif
s.d. Oktober-
2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
September-
2017
Oktober-
2017
Kumulatif
s.d. Oktober-
2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ø Korupsi; 580 945 24 178 221 18 29 160 1,326 1,906
Ø Penyuapan; 40 48 1 9 11 0 1 12 71 111
Ø Narkotika; 47 62 4 29 31 3 2 22 115 162
Ø Di bidang perbankan; 46 30 0 8 11 2 1 5 46 92
Ø Di bidang Pasar Modal 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1
Ø Di bidang perasuransian; 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Ø Kepabeanan; 9 18 0 1 2 0 1 5 25 34
Ø Terorisme/Pendanaan
Teorisme;
19 45 5 22 29 2 5 18 92 111
Ø Pencurian; 4 5 0 0 0 0 0 0 5 9
Ø Penggelapan; 42 59 1 5 5 1 0 12 76 118
Ø Penipuan; 419 224 4 46 54 6 4 35 313 732
Ø Pemalsuan uang; 5 5 0 0 0 0 0 0 5 10
Ø Perjudian; 17 35 0 5 5 0 0 1 41 58
Ø Prostitusi; 4 1 0 1 1 0 0 0 2 6
Ø Di bidang perpajakan; 7 151 2 42 46 0 4 36 233 240
Ø Di bidang kehutanan; 6 7 0 0 0 0 0 0 7 13
Ø Di bidang kelautan dan
perikanan;
0 0 0 0 0 0 0 2 2 2
Ø Perdagangan orang; 0 4 1 2 3 0 2 6 13 13Ø Pidana lain yang diancam dengan
penjara 4 tahun atau lebih0 25 0 1 1 0 0 5 31 31
Ø Tidak Teridentifikasi / dll 185 173 0 5 15 1 0 4 192 377
JUMLAH HA 1,431 1,838 42 354 435 33 49 323 2,596 4,027
Dugaan Tindak Pidana Asal
JumlahTahun 2011-
2015
Tahun 2017
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)Jumlah Jan
2003 s.d.
Oktober-2017
Tahun 2016
29
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Tabel 21
Jumlah HA yang Tidak Ditemukan Indikasi berkaitan dengan Tindak Pidana dan Tidak disampaikan ke Penyidik Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU
Januari 2003 s.d. Oktober 2017 (HA database)
Hasil
Analisis
LTKM
Terkait
Sebelum
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(s/d Oktober 2010)*
Januari 2003 -
Desember 2010 553 938
2011-2012 220 460
2013 35 44
2014 36 63
2015 1 1
2016 - -
2017
(s.d. Oktober) - -
Jumlah 292 568
845 1,506 Jumlah Tahun 2003 s.d. Oktober 2017
Tahun
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010 Catatan : HA dimasukan dalam database karena tidak terindikasi terkait dugaan tindak
pidana, dianggap sesuai dengan profil dan memiliki underlying yang wajar serta keterbatasan data.
Grafik 26
Perkembangan Jumlah HA per-Tahun yang Tidak Terindikasi Tindak Pidana (HA database) dan Jumlah HA yang disampaikan ke Penyidik
Januari 2003 s.d. Oktober 2017
35 36
1 0 0
301
456
362
435
323
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
2013 2014 2015 2016 2017
HA Database HA ke Penyidik
30 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Tabel 22 Jumlah Informasi Hasil Analisis (IHA) Terkait dengan Pemberian Informasi sesuai dengan
MoU dengan Lembaga/Instansi#)
Terkait Berdasarkan Lembaga/Instansi Penyampaian IHA Januari 2003 s.d. Oktober 2017
Oktober-
2016
Kumulatif
s.d. Oktober-
2016
Jan-2016
s.d. Des-
2016
September-
2017
Oktober-
2017
Kumulatif
s.d. Oktober-
2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ø Komisi Pemberantasan
Korupsi
378 45 2 26 36 2 4 43 124 502
Ø Badan Pengawas Pemilu 9 4 0 0 0 0 0 0 4 13
Ø Komisi Yudisial 5 20 0 2 3 0 0 1 24 29
Ø Tim Tas TIPIKOR
(Bubar Tgl 11/06/2007)
1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Ø BAPEPAM-LK (Menjadi OJK Th.
2012)
34 14 0 0 0 0 0 0 14 48
Ø Bank Indonesia 8 13 2 6 7 0 0 5 25 33
Ø Dirjen Pajak 47 43 0 48 49 2 0 19 111 158
Ø Kementerian Luar Negeri 1 0 0 0 0 0 0 1 1 2
Ø Kementerian Kehutanan 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Ø Badan Pemeriksa Keuangan 13 13 0 2 2 1 2 3 18 31
Ø Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan
6 0 0 0 0 1 1 5 5 11
Ø Kementerian Keuangan 39 110 2 21 24 5 3 24 158 197
Ø Lembaga Penjamin Simpanan 1 1 1 5 5 0 0 1 7 8
Ø Ditjen Bea dan Cukai 1 0 0 1 1 0 0 1 2 3
Ø Badan Narkotika Nasional 12 4 0 3 3 0 0 2 9 21
Ø Kementerian Hukum dan
HAM
1 20 0 0 0 0 1 2 22 23
Ø Kementerian Dalam Negeri 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1
Ø Ombudsman 0 2 0 0 0 0 0 0 2 2
Ø Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi
0 2 0 1 1 0 0 0 3 3
Ø Kementerian Koordinator
Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan
0 2 0 2 2 0 0 0 4 4
Ø KPPU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ø Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 0 13 1 5 5 0 1 4 22 22
Ø Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan RI
0 3 0 1 1 0 0 4 8 8
Ø Kementerian Kelautan dan
Perikanan RI
0 5 0 5 6 0 0 3 14 14
Ø Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian RI
0 1 0 0 0 0 0 0 1 1
Ø Kementerian Komunikasi dan
Informatika RI
0 4 0 4 5 0 0 0 9 9
Ø Kementerian Agama RI 0 1 0 0 0 0 0 3 4 4
Ø Tentara Nasional Indonesia 0 2 0 13 13 1 0 8 23 23
Ø BNPB 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1
Ø Kementerian Pertahanan 0 0 1 6 7 0 0 1 8 8
Ø Bappenas 0 0 2 4 4 0 0 0 4 4
Ø Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat
0 0 0 2 2 0 0 2 4 4
Ø Badan Kepegawaian Negara 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1
Ø Kementerian Kesehatan 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1
Ø Kementerian Agraria dan Tata
Ruang / Badan Pertanahan
0 0 0 1 1 0 0 0 1 1
Ø Badan Intelijen Negara 0 0 0 0 7 0 1 4 11 11
Ø Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
Ø Kementerian Perhubungan 0 0 0 0 0 1 0 3 3 3
Ø Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal
0 0 0 0 0 0 0 3 3 3
Ø Kementerian Badan Usaha
Milik Negara RI
0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
Ø Kementerian Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi
0 0 0 0 0 6 2 21 21 21
Ø Badan Pengawasan Obat
Makanan
0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
Ø SKK Migas 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
Ø Lainnya 6 180 20 131 147 10 11 137 464 470
JUMLAH IHA 563 503 31 292 334 29 26 304 1,141 1,704
Instansi
Jumlah
Tahun 2017
Tahun 2011-
2015
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)Jumlah Jan
2003 s.d.
Oktober-2017
Tahun 2016
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. #) Pada periode sebelum berlakunya UU TPPU No.8 Tahun 2010, Instansi KPK, Ditjen Pajak, BNN, Ditjen Bea dan Cukai belum
dinyatakan sebagai instansi yang berwenang untuk menerima HA dari PPATK.
31
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
B. Karakteristik Terlapor
Berdasarkan HA
Berdasarkan register data HA Proaktif selama tahun 2017
(s.d. Oktober 2017) yang berjumlah sebanyak 106 HA,
mayoritas terlapor HA proaktif adalah perorangan
(81,1 persen atau sebanyak 86 HA).
Dilihat berdasarkan nominal transaksinya, mayoritas HA
proaktif selama tahun 2017 (s.d. Oktober 2017) bernominal
di atas Rp5 Miliar, yakni sebesar 66,7 persen atau sebanyak
70 HA.
Berdasarkan lokus kejadiannya, diketahui bahwa sebagian
besar kasus dugaan TPPU dalam HA proaktif terjadi di
Propinsi DKI Jakarta atau sebesar 60,4 persen.
Tabel 23 Perkembangan HA Proaktif Berdasarkan Kategori Terlapor
s.d. Oktober 2017
Oktober-
2016
Kumulatif s.d.
Oktober-2016
Jan-2016 s.d.
Des-2016
September-
2017
Oktober-
2017
Kumulatif s.d.
Oktober-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Perorangan 9 43 54 10 13 86 81.1 30.0 44.4 100.0
Ø Laki-Laki 8 40 48 8 9 70 66.0 12.5 12.5 75.0
Ø Perempuan 1 3 6 2 4 16 15.1 100.0 300.0 433.3
Non Perorangan/Korporasi 4 43 49 1 3 20 18.9 200.0 -25.0 -53.5
Total HA Proaktif 13 86 103 11 16 106 100.0 45.5 23.1 23.3
Kategori Terlapor
Jumlah HA% Distribusi
Kumulatif s.d.
Oktober-2017
Perkembangan Oktober-2017
(Dalam Persen)
Grafik 27 Persentase HA Proaktif Berdasarkan Kategori Nominal Transaksi HA
Januari 2017 s.d. Oktober 2017
Dibawah Rp1
Miliar21.021%
Rp1 Miliar - Rp2
Miliar2.93%
Rp2 Miliar - Rp3
Miliar4.8
Rp3 Miliar - Rp4
Miliar3.84%
Rp4 Miliar - Rp5
Miliar1.0
Di atas Rp 5
Miliar66.7
UU TPPU Pasal 1 Angka 9 : “Setiap Orang adalah orang perseorangan atau Korporasi.”
32 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Tabel 24 Perkembangan HA Proaktif
Menurut Locus (Tempat Kejadian) Indikasi Terjadinya Tindak Pidana s.d. Oktober 2017
Oktober-
2016
Kumulatif s.d.
Oktober-2016
Jan-2016 s.d.
Des-2016
September-
2017
Oktober-
2017
Kumulatif s.d.
Oktober-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Nanggroe Aceh Darussalam 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Sumatera Utara 0 4 4 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
Sumatera Barat 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Sumatera Selatan 0 1 1 0 0 1 0.9 n.a. n.a. 0.0
Bengkulu 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Jambi 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Riau 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Kepulauan Riau 0 0 0 1 1 5 4.7 0.0 n.a. n.a.
Lampung 0 0 0 0 1 2 1.9 n.a. n.a. n.a.
Kep Bangka Belitung 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Banten 0 1 1 0 0 2 1.9 n.a. n.a. 100.0
DKI Jakarta 5 51 61 7 11 64 60.4 57.1 120.0 25.5
Jawa Barat 1 5 7 0 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0
Jawa Tengah 2 3 3 0 1 7 6.6 n.a. -50.0 133.3
Jawa Timur 1 4 5 0 0 2 1.9 n.a. -100.0 -50.0
DI Yogyakarta 0 2 2 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
Bali 0 1 1 0 0 1 0.9 n.a. n.a. 0.0
Nusa Tenggara Barat 0 1 1 0 0 3 2.8 n.a. n.a. 200.0
Nusa Tenggara Timur 0 0 0 0 0 1 0.9 n.a. n.a. n.a.
Maluku 0 2 2 0 0 1 0.9 n.a. n.a. -50.0
Maluku Utara 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Kalimantan Barat 0 1 2 0 0 3 2.8 n.a. n.a. 200.0
Kalimantan Timur 2 5 5 0 0 1 0.9 n.a. -100.0 -80.0
Kalimantan Tengah 0 1 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
Kalimantan Selatan 1 2 2 0 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0
Sulawesi Utara 0 0 1 1 0 1 0.9 -100.0 n.a. n.a.
Sulawesi Selatan 1 1 1 0 0 3 2.8 n.a. -100.0 200.0
Sulawesi Tengah 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Sulawesi Tenggara 0 0 0 0 0 1 0.9 n.a. n.a. n.a.
Sulawesi Barat 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Gorontalo 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Papua 0 1 3 2 2 8 7.5 0.0 n.a. 700.0
Papua Barat 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Total HA Proaktif 13 86 103 11 16 106 100.0 45.5 23.1 23.3
Propinsi
Jumlah HA% Distribusi
Kumulatif s.d.
Oktober-2017
Perkembangan Oktober-2017
(Dalam Persen)
Catatan : Provinsi kejadian terlapor merupakan locus (tempat kejadian) dugaan tindak pidana yang berindikasi dalam HA terdiri dari seluruh dugaan tindak pidana, dan juga dari seluruh profil pekerjaan.
33
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Cat
atan
: T
erka
it d
eng
an
sel
uru
h t
ind
ak
pid
an
a s
eba
ga
ima
na
dim
aks
ud
da
lam
pa
sal 2
UU
No
.8 t
ah
un
20
10
, ta
np
a m
emb
eda
kan
pro
file
ter
lap
or.
Gam
bar
2.
Pe
me
taan
Pro
pin
si M
enu
rut
Kat
ego
ri P
ers
en
tase
Lo
cus
(Te
mp
at K
ejad
ian
)
Du
gaan
Tin
dak
Pid
ana
yan
g T
erin
dik
asik
an d
alam
HA
Pro
akti
f
Jan
uar
i 20
17
s.d
. O
kto
be
r 2
01
7
Pe
me
taan
Me
nu
rut
Locu
s (t
em
pat
kej
adia
n)
du
gaan
tin
dak
pid
ana
yan
g te
rin
dik
asik
an d
alam
HA
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
Pe
me
taan
Men
uru
t Lo
cus
(te
mp
at k
ejad
ian
)
du
gaan
tin
dak
pid
ana
yan
g te
rin
dik
asik
an d
alam
HA
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
Pe
me
taan
Men
uru
t Lo
cus
(te
mp
at k
ejad
ian
)
du
gaan
tin
dak
pid
ana
yan
g te
rin
dik
asik
an d
alam
HA
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
Pe
me
taan
Men
uru
t Lo
cus
(te
mp
at k
ejad
ian
)
du
gaan
tin
dak
pid
ana
yan
g te
rin
dik
asik
an d
alam
HA
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
Pe
me
taan
Men
uru
t Lo
cus
(te
mp
at k
ejad
ian
)
du
gaan
tin
dak
pid
ana
yan
g te
rin
dik
asik
an d
alam
HA
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
Pe
me
taan
Men
uru
t Lo
cus
(te
mp
at k
ejad
ian
)
du
gaan
tin
dak
pid
ana
yan
g te
rin
dik
asik
an d
alam
HA
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
Pe
me
taan
Men
uru
t Lo
cus
(te
mp
at k
ejad
ian
)
du
gaan
tin
dak
pid
ana
yan
g te
rin
dik
asik
an d
alam
HA
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
34 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
C. HA Pendanaan Terorisme
Sepanjang tahun 2017 (s.d. Oktober 2017), terdapat 18 HA
yang terkait dengan dugaan tindak pidana terorisme dan/atau
pendanaan terorisme.
Dengan demikian, sejak Januari 2003 s.d. Oktober 2017, jumlah
seluruh HA yang telah disampaikan kepada penyidik terkait
dengan dugaan tindak pidana terorisme sebanyak
127 HA, yang terdiri dari:
o HA Proaktif : sebanyak 60 HA
o HA Inquiry : sebanyak 67 HA (sudah termasuk Inquiry
pada periode Januari tahun 2007 s.d. Desember 2008
dimana pada periode tersebut belum dicatat sebagai HA)
Jumlah LTKM yang disampaikan PJK kepada PPATK terkait
dengan HA dengan dugaan tindak pidana terorisme sejak
Januari 2003 s.d. Oktober 2017 sebanyak 391 LTKM.
Tabel 25 Jumlah HA dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme
Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis HA Januari 2003 s.d. Oktober 2017
Proaktif Inquiry
Sebelum
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(s/d Oktober 2010)*
Januari 2003 -
Desember 20108 27 35 35
2011-2012 9 7 16 51
2013 3 2 5 56
2014 3 6 9 65
2015 11 4 15 80
2016 13 16 29 109
2017
(s.d. Oktober)13 5 18 127
Jumlah 52 40 92 127
60 67 127
TahunHasil Analisis
Jumlah
HA
Jumlah
Kumulatif
HA
Sesudah
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(Sejak Januari 2011)
Jumlah Jan-2003 s.d. Oktober-2017
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. - HA Inquiry Januari 2004 sampai dengan Desember 2008, hanya diperhitungkan sebagai catatan
biasa dan tidak diperhitungkan sebagai HA.
UU TPPU Pasal 2 Ayat (2) : “Harta Kekayaan yang diketahui atau patut diduga akan digunakan dan/atau digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan terorisme, organisasi teroris, atau teroris perseorangan disamakan sebagai hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf n.” Pasal 93: “Dalam hal ada perkembangan konvensi internasional atau rekomendasi internasional di bidang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang dan pendanaan terorisme, PPATK dan instansi terkait dapat melaksanakan ketentuan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”
35
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Grafik 28
Perkembangan Jumlah per-Tahun dan Kumulatif HA Terkait dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme
Januari 2003 s.d. Oktober 2017
5665
80
109
127
5 9 15 29 18
-10
10
30
50
70
90
110
130
2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Kumulatif Jumlah Per-Tahun
Catatan : Jumlah Kumulatif pada tahun 2010 dihitung sejak Januari 2003.
Grafik 29 Perkembangan Jumlah per-Tahun dan Kumulatif LTKM
Terkait dengan HA dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme Januari 2003 s.d. Oktober 2017
191204
230242
271
391
33 13 26 12 29 1200
50
100
150
200
250
300
350
400
450
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Kumulatif Jumlah per Tahun
Catatan : Jumlah Kumulatif pada tahun 2010 dihitung sejak Januari 2003.
36 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Grafik 30
Jumlah dan Persentase Kumulatif HA yang Disampaikan ke Penyidik, Terkait dengan
Dugaan Tindak Pidana Terorisme Januari 2003 s.d. Oktober 2017
Proaktif
6047%
Inquiry
6753%
Tabel 26 Jumlah LTKM Yang Disampaikan PJK Kepada PPATK
Terkait Dengan HA dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Januari 2003 s.d. Oktober 2017
Jumlah LTKMJumlah
Kumulatif LTKM
Sebelum
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(s/d Oktober 2010)*
Januari 2003 -
Desember 2010128 128
2011-2012 63 349
2013 13 204
2014 26 230
2015 12 242
2016 29 271
2017
(s.d. Oktober)120 391
Jumlah 263 391
391
Tahun
Sesudah
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(Sejak Januari 2011)
Jumlah Jan-2003 s.d. Oktober-2017
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.
37
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
D. Hasil Pemeriksaan (HP)
Selama Oktober 2017, terdapat 1 penambahan penyampaian
Hasil Pemeriksaan (HP) dari PPATK kepada Penyidik KPK.
Dengan adanya penambahan HP tersebut, maka jumlah
keseluruhan HP yang telah disampaikan oleh PPATK ke
Penyidik sejak berlakunya UU TPPU hingga akhir Oktober 2017
tercatat sebanyak 97 HP, dengan perincian: 40 HP diantaranya
disampaikan ke Penyidik KPK, 31 HP ke Penyidik Kejaksaan, 27
HP ke Penyidik Kepolisian, 15 HP ke Ditjen Pajak, 5 HP ke Ditjen
Bea Cukai, 5 HP ke Penyidik BNN, 3 HP masing-masing ke
Gubernur BI dan Panglima TNI, serta 1 HP masing-masing ke
Ketua Dewan OJK, Kemendagri, dan Kementerian Koperasi dan
UKM.
Berkaitan dengan perkara TPPU yang telah diperiksa oleh
PPATK sejak berlakunya UU TPPU, pemeriksaan telah dilakukan
setidaknya terhadap 7.011 rekening Pihak Terkait yang
tersebar pada 787 PJK.
Tabel 27 Jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang disampaikan oleh PPATK per Bulan
Januari 2011 s.d. Oktober 2017
Kepolisian Kejaksaan KPK BNN DJP DJBCGubernur
BI
Panglima
TNI
Ketua Dewan
OJKKemendagri
Kemenkop &
UKM
Tahun 2011 5 5 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0
Tahun 2012 13 7 10 5 1 0 0 2 0 0 0 0
Tahun 2013 10 4 4 6 0 1 0 0 0 0 0 0
Tahun 2014 19 2 7 7 1 4 1 1 1 1 1 1
Tahun 2015 20 1 3 9 1 6 0 0 0 0 0 0
Tahun 2016 19 6 1 3 1 4 3 0 1 0 0 0
Maret 2016 3 - - 1 1 - 1 - - - - -
Mei 2016 1 - - - - - 1 - - - - -
Agustus 2016 4 3 - - - 1 - - - - - -
September 2016 1 1 - - - - - - - - - -
Oktober 2016 5 2 - 1 - 2 - - - - - -
November 2016 1 - - - - - 1 - - - - -
Desember 2016 4 - 1 1 - 1 - - 1 - - -
Tahun 2017 11 2 1 5 1 0 1 0 1 0 0 0
Januari 2017 1 - - - - - 1 - - - - -
Februari 2017 - - - - - - - - - - - -
Maret 2017 2 - - 1 - - - - 1 - - -
Mei 2017 1 1 - - - - - - - - - -
Juni 2017 - - - - - - - - - - - -
Juli 2017 3 1 - 1 1 - - - - - - -
Agustus 2017 - - - - - - - - - - - -
September 2017 3 - 1 2 - - - - - - - -
Oktober 2017 1 - - 1 - - - - - - - -
Jumlah 97 27 31 40 5 15 5 3 3 1 1 1
Periode Jumlah HP
Jumlah HP ke Penyidik Jumlah IHP ke Penyidik Lainnya Jumlah IHP ke Instansi Lainnya
UU TPPU Pasal 1 Angka 8 : “Hasil Pemeriksaan adalah penilaian akhir dari seluruh proses identifikasi masalah, analisis dan evaluasi Transaksi Keuangan Mencurigakan yang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional yang disampaikan kepada penyidik.” Pasal 90 Ayat (1) : “Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama pertukaran informasi berupa permintaan, pemberian, dan penerimaan informasi dengan pihak, baik dalam lingkup nasional maupun internasional, yang meliputi: a. instansi penegak hukum; b. lembaga yang berwenang melakukan pengawasan terhadap penyedia jasa keuangan; c. lembaga yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; d. lembaga lain yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang atau tindak pidana lain terkait dengan tindak pidana Pencucian Uang; dan e. financial intelligence unit negara lain.” Pasal 47 Ayat (1) dan Ayat (2) : ”PPATK membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas, fungsi, dan wewenangnya secara berkala setiap 6 (enam) bulan.” “Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat.“
38 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Tabel 28 Jumlah HP Berdasarkan Tahun Penyampaian
Januari 2011 s.d. Oktober 2017
Tahun Jumlah HP Jumlah PJKJumlah
Rekening
2012 13 117 780
2013 10 58 471
2014 19 95 1,410
2015 20 200 1,831
2016 19 261 1,774
2017
(s.d. Oktober)11 40 608
Jumlah Kumulatif 97 787 7,011
Grafik 31 Perkembangan Jumlah HP, Jumlah PJK, dan Jumlah Rekening yang Diperiksa
Januari 2011 s.d. Oktober 2017
13
10 19 20 19 11
11758
95
200261
40
780
471
1,410
1,8311,774
608
2012 2013 2014 2015 2016 2017(s.d. Oktober)
Jumlah HP Jumlah PJK Jumlah Rekening
39
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
E. Tindak Lanjut Terhadap
HA/HP/Informasi
Terhadap HA dan/atau HP dan/atau Informasi Hasil Analisis (IHA) yang telah disampaikan kepada penyidik, PPATK telah melakukan pemantauan tindak lanjut (feedback). Tindak lanjut oleh penyidik tersebut diantaranya dapat berupa pengumpulan bahan dan keterangan/penelahaan, penyelidikan, penyidikan, dalam proses penuntutan, pemeriksaan di persidangan, ataupun sudah berkekuatan hukum tetap. HA/HP/IHA PPATK juga digunakan untuk mendukung proses pelacakan aset, mendorong peningkatan pendapatan negara melalui optimalisasi penerimaan pajak, serta mendukung validitas LHKPN.
Tindak lanjut terhadap HA/HP/IHA yang disampaikan kepada penyidik dalam publikasi ini merupakan informasi tindak lanjut atas HA/IHA yang telah disampaikan oleh PPATK kepada Penyidik, selama periode Januari 2015 s.d. Oktober 2016 serta tindak lanjut atas HP periode Januari 2015 s.d. Oktober 2017.
Berdasarkan register feedback HA/HP, diketahui bahwa penerimaan feedback HA/HP/IHA dari Instansi Penyidik TPPU masih belum optimal. Tingkat rasio penyampaian feedback atas HA, HP, dan Informasi Proaktif secara rata-rata sebesar 26,2 persen, dengan rasio feedback tertinggi adalah terkait HP sebesar 95,6 persen, HA Proaktif sebesar 39,8 persen, diikuti oleh HA Inquiry sebesar 37,9 persen, dan IHA sebesar 11,9 persen.
Dilihat berdasarkan bentuk tindak lanjut atas feedback selama Januari 2015-Oktober 2017, mayoritas status tindak lanjutnya masih dalam tahap penyidikan, yaitu sebesar 45,1 persen.
Grafik 32 Komposisi Jumlah Feedback HA/HP/IHA
*) yang Diterima PPATK menurut Jenis HA/HP/IHA
Januari 2015 s.d. Oktober 2017
HA-
Proaktif10622%
HA-
Inquiry234
50%
IHA89
19%
HP439%
Catatan: Informasi feedback HA/IHA terbatas pada periode Januari 2015 s.d. Oktober 2016.
UU TPPU Pasal 44 Ayat (1) : “Dalam rangka melaksanakan fungsi analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf d, PPATK dapat :
j. meminta informasi perkembangan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal dan tindak pidana Pencucian Uang.”
40 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Grafik 33
Perbandingan Jumlah HA/HP/IHA dengan Feedback yang Diterima Januari 2015 s.d. Oktober 2017
280
723 751
45
1,799
106234
89 43
47237.9%32.4%
11.9%
95.6%
26.2%
0.0%
20.0%
40.0%
60.0%
80.0%
100.0%
120.0%
0
200
400
600
800
1,000
1,200
1,400
1,600
1,800
2,000
HA-Proaktif HA-Inquiry IHA HP Total
Jumlah HA/HP/INF Jumlah Feedback Rasio Feedback
Catatan: Informasi feedback HA/IHA terbatas pada periode Januari 2015 s.d. Oktober 2016.
Grafik 34 Persentase Bentuk Tindak Lanjut atas Feedback HA/HP?IHA yang diterima
Januari 2015 – Oktober 2017
Pemeriksaan
13.8%
Penyelidikan
26.3%
Penyidikan
45.1%
Henti
Penyidikan0.8%
SP-3
3.0%
Persidangan
3.4%Putusan
Hakim7.6%
Catatan: Informasi feedback HA/IHA terbatas pada periode Januari 2015 s.d. Oktober 2016.
41
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
F. Permintaan Informasi
Kepada PJK/PBJ
Terkait HA
Terkait kegiatan analisis transaksi keuangan, selama Oktober 2017, PPATK telah menyampaikan sebanyak 351 permintaan informasi, dengan rincian 304 permintaan informasi kepada PJK Bank, dan 47 permintaan informasi kepada PJK Non Bank.
Dengan demikian, jumlah permintaan informasi yang disampaikan kepada PJK/PBJ/instansi lainnya dalam rangka mendukung penyusunan HA sejak Januari 2010 s.d. Oktober 2017 telah mencapai sebanyak 21.895 permintaan.
Sebagian besar permintaan informasi selama Januari 2010 s.d. Oktober 2017 disampaikan kepada PJK Bank (84,5 persen atau 18.497 permintaan), kepada PJK Non Bank (15,1 persen atau 3.307 permintaan), serta kepada regulator/instansi lainnya (0,4 persen atau 91 permintaan).
Tabel 29 Jumlah Permintaan Informasi Kepada PJK /PBJ Berdasarkan Jenis PJK/PBJ/Instansi
Januari 2010 s.d. Oktober 2017
Tahun Bank Non BankRegulator/
Instansi Lainnya Jumlah
2010-2012 4,108 956 0 5,064
2013 1,154 121 21 1,296
2014 2,756 284 8 3,048
2015 3,205 616 4 3,825
2016 3,969 799 48 4,816
2017 3,305 531 10 3,846
Jumlah
2010 s.d. Oktober
2017
18,497 3,307 91 21,895
% Distribusi 84.5 15.1 0.4 100.0
42 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Grafik 35 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif Permintaan Informasi Kepada PJK /PBJ
Januari 2013 s.d. Oktober 2017
9,408
13,233
18,049
21,895
1,296 3,048 3,825 4,816 3,846
47.9%
40.7%
36.4%
21.3%
0
4,000
8,000
12,000
16,000
20,000
2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Kumulatif Jumlah per Tahun
Grafik 36 Perkembangan Jumlah Permintaan Informasi Kepada PJK /PBJ per tahun
Berdasarkan Jenis PJK/PBJ Januari 2013 s.d. Oktober 2017
1,154
2,756
3,205
3,969
3,305
121 284616
799531
21 8 4 48 100
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
2013 2014 2015 2016 2017
Bank Non Bank Regulator/Instansi Lainnya
43
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
G. Pengaduan Masyarakat
(Dumas)
Sejak Januari 2013 s.d. Oktober 2017, PPATK telah menerima 622 Dumas, dengan 79 Dumas diantaranya disampaikan selama tahun 2017.
Sebagian besar Dumas selama Januari 2013 s.d. Oktober 2017 disampaikan oleh Pelapor Individu, yakni sebanyak 431 Dumas atau sebesar 69,3 persen. Sedangkan Dumas yang disampaikan oleh Lembaga sebanyak 191 Dumas saja atau sebesar 30,7 persen.
Terhadap 622 laporan Dumas yang telah disampaikan oleh Pelapor kepada PPATK selama Januari 2013 s.d. Oktober 2017, tercatat keseluruhan Laporan atau sebesar 100,0 persen Dumas telah ditindaklanjuti.
Tabel 30 Jumlah Pengaduan Masyarakat yang Disampaikan Kepada PPATK
Januari 2013 s.d. Oktober 2017
Individu Lembaga Total
2013 33 54 87
2014 219 63 282
2015 99 17 116
2016 47 11 58
2017 (s.d. Oktober-2017) 33 46 79
Jumlah
Jan-2013 s.d. Oktober-2017431 191 622
PeriodeJenis Pelapor
Grafik 37 Distribusi Pengaduan Masyarakat yang DIsampaikan Kepada PPATK
Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor Januari 2013 s.d. Oktober 2017
Individu43169%
Lembaga19131%
44 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Tabel 31 Rasio Tindak Lanjut Laporan Pengaduan Masyarakat oleh PPATK
Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor Dumas Januari 2013 s.d. Oktober 2017
Individu Lembaga Total
Jumlah Laporan Dumas 431 191 622
Jumlah Dumas yang
DitindaklanjutI431 191 622
Rasio Tindak Lanjut Dumas 100.0% 100.0% 100.0%
Pengaduan Masyarakat
Jan-2013 s.d. Oktober-
2017
Jenis Pelapor
Grafik 38 Perbandingan Jumlah Dumas yang diterima terhadap Jumlah Dumas yang telah ditindaklanjuti oleh PPATK
Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor Dumas Januari 2013 s.d. Oktober 2017
431
191
622
431
191
622
0
100
200
300
400
500
600
700
Individu Lembaga Total
Jumlah Laporan Dumas Jumlah Dumas yang DitindaklanjutI
45
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
A. Putusan Pengadilan
Terkait TPPU
Berdasarkan data terkini, telah terdapat 144 perkara TPPU yang telah diputus oleh Pengadilan sejak Januari 2005 s.d. Oktober 2017.
Selama periode tersebut, sebagian besar Putusan Pengadilan terkait TPPU diputus oleh Pengadilan (mencakup Pengadilan Negeri/Tipikor, Pengadilan Tinggi, dan atau Mahkamah Agung) di wilayah DKI Jakarta, yaitu sebanyak 67 putusan atau 46,5 persen.
Putusan yang telah diputus oleh Pengadilan terkait TPPU adalah hukuman maksimal selama seumur hidup dan denda maksimal sebesar Rp32 Miliar.
Sebagian besar putusan Pengadilan perkara TPPU terkait dengan tindak pidana asal Korupsi, yakni sebanyak 40 putusan atau 28,4 persen dari total keseluruhan putusan TPPU.
Tabel 32 Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait Tindak Pidana Pencucian Uang
Menurut Propinsi Januari 2005 s.d. Oktober 2017
PropinsiKumulatif
2005 s.d. 2017
(s.d. Oktober 2017)
%
Distribusi
Banda Aceh 4 2.8
Sumatera Utara 9 6.3
Lampung 1 0.7
Riau 3 2.1
Kepri 2 1.4
Sumatera Selatan 2 1.4
DKI Jakarta 67 46.5
Banten 3 2.1
Jawa Barat 10 6.9
Jawa Tengah 18 12.5
Jawa Timur 5 3.5
Bali 5 3.5
Sulawesi Utara 1 0.7
Kalimantan Timur 2 1.4
Kalimantan Barat 3 2.1
Kalimantan Selatan 5 3.5
Papua Barat 1 0.7
Sulawesi Tengah 1 0.7
Sulawesi Barat 1 0.7
Sulawesi Barat 1 0.7
Jumlah 144 100.0
LAIN-LAIN
LAIN-LAIN
LAIN-LAIN
LAIN-LAIN
LAIN-LAIN
LAIN-LAIN
LAIN-LAIN
LAIN-LAIN
UU TPPU Pasal 69: “Untuk dapat dilakukan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tindak pidana Pencucian Uang tidak wajib dibuktikan terlebih dahulu tindak pidana asalnya.” Pasal 77: “Untuk kepentingan pemeriksaan di sidang pengadilan, terdakwa wajib membuktikan bahwa Harta Kekayaannya bukan merupakan hasil tindak pidana.”
46 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Grafik 39 Perbandingan Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait TPPU Menurut Dugaan Tindak Pidana Asal
Januari 2005 s.d. Oktober 2017
1
1
1
1
2
2
5
6
13
16
18
37
41
Pencurian
Penyuapan
Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai
Kehutanan
Psikotropika
Perjudian
Tindak Pidana Lain yang berkaitan dengan TPPU
Pemalsuan Surat
Perbankan
Penggelapan
Penipuan
Narkotika
Korupsi
Tabel 33 Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait TPPU Menurut Dugaan Tindak Pidana Asal
Januari 2005 s.d. Oktober 2017
Tindak Pidana Asal
Kumulatif
2005 s.d. 2017
(s.d. Oktober 2017)
%
Distribusi
Penggelapan 16 11.1
Penipuan 18 12.5
Narkotika 37 25.7
Psikotropika 2 1.4
Pencurian 1 0.7
Korupsi 41 28.5
Pemalsuan Surat 6 4.2
Perbankan 13 9.0
Perjudian 2 1.4
Penyuapan 1 0.7
Tindak Pidana Lain yang
berkaitan dengan TPPU5 3.5
Pelanggaran Pembawaan
Uang Tunai1 0.7
Kehutanan 1 0.7
Jumlah 144 100.0
47
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Tabel 34 Putusan Pengadilan Terkait TPPU Menurut Tahun Putusan dan Hukuman
Januari 2005 s.d. Oktober 2017
Minimal Maksimal Minimal Maksimal
Sebelum
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(s/d Oktober 2010) *
Januari 2003 - Desember
201038 5 (bulan) 17 5,000,000 15,000,000,000 72,555,000,000
2011 4 7 10 300,000,000 500,000,000 8,300,000,000
2012 51 1 13 50,000,000 10,000,000,000 12,600,000,000
2013 12 - - - - -
2014 22 - 18 - 32,000,000,000 -
2015 10 - Seumur
Hidup- - -
2016 7 - - - - -
2017
(s.d. Oktober 2017)0 - - - - -
Jumlah 106 1Seumur
Hidup50,000,000 32,000,000,000 20,900,000,000
144 5 (bulan)Seumur
Hidup5,000,000 32,000,000,000 93,455,000,000
Total Denda
(dalam rupiah)
Sesudah
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(Sejak Januari 2011)
Jumlah
TahunJumlah
Putusan
Hukuman Penjara
(dalam Tahun)
Hukuman Denda
(dalam Rupiah)
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
Grafik 40 Perkembangan Jumlah Putusan Pengadilan Terkait TPPU Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal
Januari 2008 s.d. Oktober 2017
105
127137
144 144
12 22 10 7 00
30
60
90
120
150
180
2013 2014 2015 2016 2017
Kumulatif Putusan Jumlah Putusan
48 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
B. Keterangan Ahli
Dalam mendukung proses penegakan hukum TPPU, PPATK turut berkontribusi dalam memberikan keterangan ahli. Berdasarkan data terkini s.d. Oktober 2017 tercatat sebanyak 32 permintaan keterangan ahli telah dipenuhi oleh PPATK.
Bila diakumulasikan sejak Januari 2008 s.d. Oktober 2017, telah terdapat 891 permintaan Keterangan Ahli dari beberapa instansi yang telah dipenuhi PPATK.
Mayoritas permintaan Keterangan Ahli selama Januari 2008 s.d. Oktober 2017 tersebut berasal dari Kepolisian, yakni sebanyak 516 permintaan atau 57,9 persen dari seluruh permintaan yang telah dipenuhi oleh PPATK.
Bila dilihat berdasarkan periode berlakunya UU TPPU, PPATK telah memenuhi permintaan keterangan ahli sebanyak 832 permintaan sejak tahun 2011. Selama periode ini, sebagian besar permintaan keterangan ahli yang dapat dipenuhi oleh PPATK juga berasal dari Kepolisian, yakni sebanyak 483 permintaan atau sebanyak 58,1 persen dari keseluruhan permintaan yang telah dipenuhi oleh PPATK.
Tabel 35 Jumlah Permintaan Keterangan Ahli Dari PPATK Berdasarkan Instansi Pemohon
Januari 2008 s.d. Oktober 2017
2011-
20122013 2014 2015 2016
2017
(s.d. Oktober
2017)
Jumlah
BADAN RESERSE DAN KRIMINAL
(BARESKRIM)14 30 15 19 19 15 4 102 116
KEPOLISIAN DAERAH (POLDA) &
RESOR (POLRES)19 56 30 86 71 122 16 381 400
KEJAKSAAN AGUNG RI 26 61 45 49 33 41 8 237 263
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
(KPK)0 1 4 1 1 0 1 8 8
BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN) 0 29 16 10 7 34 2 98 98
KOMISI INFORMASI PUSAT (KIP) 0 1 0 0 0 0 0 1 1
PENGADILAN MILITER 0 1 0 0 0 0 1 2 2
DITJEN PAJAK 0 0 0 0 2 1 0 3 3
Jumlah 59 179 110 165 133 213 32 832 891
Jumlah Tahun
2008 s.d.
Oktober-2017
Instansi
Sesudah
Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010
(Sejak Januari 2011)
Sebelum
Berlakunya UU TPPU No. 8
Thn 2010
(s/d Oktober 2010)*
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
49
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Grafik 41
Perbandingan Jumlah Permintaan Keterangan Ahli Kepada PPATK Berdasarkan Instansi Pemohon Januari 2008 s.d. Oktober 2017
116
400
263
8
98
1 2 3
BARESKRIM POLDA & POLRES KEJAKSAAN KPK BADAN NARKOTIKA
NASIONAL (BNN)
KOMISI INFORMASI PUSAT (KIP)
PENGADILAN MILITER
DITJEN PAJAK
Grafik 42 Perkembangan Jumlah Permintaan Keterangan Ahli Kepada PPATK dan
Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait TPPU Januari 2008 s.d. Oktober 2017
348
513
646
859 891
110 165 133 213 32
105127 137 144 144
-
200
400
600
800
1,000
2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Kumulatif Keterangan Ahli
Jumlah Keterangan Ahli per Tahun
Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan
50 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
C. Audit
Dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kepatuhan Pihak Pelapor, PPATK berwenang melakukan kegiatan Audit Kepatuhan dan Audit Khusus terhadap Pihak Pelapor, baik secara off-site maupun secara on-site kepada Pihak Pelapor Penyedia Jasa Keuangan maupun Penyedia Barang/Jasa Lainnya. Sepanjang tahun 2017 (s.d. Oktober 2017), PPATK telah melakukan 80 audit secara on-site kepada Pihak Pelapor.
Berdasarkan data akumulasi kegiatan audit tahun 2017 (s.d. Oktober 2017), sebagian besar audit yang dilakukan adalah terhadap 51 Perusahaan Properti/Agen Properti (63,8 persen), 10 KUPU (12,5 persen), 10 Bank (12,5 persen), dan 9 Pedagang Kendaraan Bermotor (11,3 persen).
Bila diakumulasi sejak Januari 2005, jumlah keseluruhan pelaksanaan audit yang telah dilakukan oleh PPATK terhadap PJK/PBJ s.d. Oktober 2017 telah mencapai 1.087 audit.
UU TPPU Pasal 43: “Dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kepatuhan Pihak Pelapor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf c, PPATK berwenang: c. melakukan audit kepatuhan atau audit
khusus; d. menyampaikan informasi dari hasil
audit kepada lembaga yang berwenang melakukan pengawasan terhadap Pihak Pelapor;”
Tabel 36 Jumlah Pihak Pelapor yang telah di Audit
*) Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor
s.d. Oktober 2017
Tahun
2005-2015
Oktober-
2016
Kumulatif s.d.
Oktober-2016
Jan-2016 s.d.
Des-2016
September-
2017
Oktober-
2017
Kumulatif s.d.
Oktober-2017m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
PENYEDIA JASA KEUANGAN:
Bank 280 1 20 23 0 0 10 12.5 n.a. -100.0 -50.0
Perusahaan Pembiayaan 63 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Perusahaan Asuransi dan Pialang
Asuransi96 0 0 0 0 0 0 0.0
n.a. n.a. n.a.
Dana Pensiun Lembaga Keuangan 0 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Perusahaan Efek dan Manajer
Investasi115 0 13 13 0 0 0 0.0
n.a. n.a. -100.0
Perposan 1 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Kegiatan Usaha Penukaran Valuta
Asing98 0 10 10 2 0 10 12.5
-100.0 n.a. 0.0
Koperasi Simpan Pinjam 7 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Pegadaian 1 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Penyelenggara Kegiatan Usaha
Pengiriman Uang31 0 1 1 0 0 0 0.0
n.a. n.a. -100.0
PENYEDIA BARANG DAN JASA: 0 0 0 0 0 0
Perusahaan Properti/Agen Properti 124 3 45 59 2 12 51 63.8 500.0 300.0 13.3
Pedagang Kendaraan Bermotor 51 2 19 21 3 0 9 11.3 -100.0 -100.0 -52.6
Pedagang Permata dan
Perhiasan/Logam Mulia13 0 0 0 0 0 0 0.0
n.a. n.a. n.a.
Pedagang Barang Seni dan Antik 0 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Balai Lelang 0 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Total Audit 880 6 108 127 7 12 80 100.0 71.4 100.0 -25.9
Perkembangan Oktober-2017
(Dalam Persen)
Jenis Pihak Pelapor
Jumlah Audit% Distribusi
Kumulatif s.d.
Oktober-2017
*) Mencakup audit kepatuhan dan audit khusus.
51
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Grafik 43
Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif Audit Kepada Pihak Pelapor Januari 2013 s.d. Oktober 2017
658754
8801,007
1,087
14.6%
16.7%
14.4%
7.9%
85 96 126 127 80
-100
100
300
500
700
900
1,100
2013 2014 2015 2016
Jumlah Kumulatif Perkembangan (%) Jumlah per-Tahun
Grafik 44 Perbandingan Jumlah Pihak Pelapor yang telah di Audit Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor
Januari 2005 s.d. Oktober 2017
313
63
96
0
128
1
118
7
1
32
234
81
13
0
0
0 50 100 150 200 250 300 350
Bank
Perusahaan Pembiayaan
Perusahaan Asuransi dan …
Dana Pensiun Lembaga …
Perusahaan Efek dan …
Perposan
Kegiatan Usaha …
Koperasi Simpan Pinjam
Pegadaian
Penyelenggara Kegiatan …
Perusahaan …
Pedagang Kendaraan …
Pedagang Permata dan …
Pedagang Barang Seni …
Balai Lelang
52 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
D. Pertukaran Informasi
Selama tahun 2017 (s.d. Oktober 2017), terdapat 89 pertukaran informasi yang dilakukan antara PPATK dengan Financial Intellegence Unit (FIU) lain, yang mayoritas terdiri dari 45 pertukaran informasi yang bersifat Spontaneous Outgoing Information (50,6 persen). Dalam hal ini, PPATK memberikan informasi kepada FIU lain secara spontan (tanpa diminta).
Dengan adanya penambahan tersebut, maka jumlah keseluruhan pertukaran informasi sejak berlakunya UU TPPU pada tanggal 22 Oktober 2010 s.d. Oktober 2017 tercatat sebanyak 978 pertukaran informasi, dengan 402 kali atau 41,1 persen merupakan penyampaian informasi dari PPATK atas permintaan informasi dari FIU lain (Incoming Mutual Request).
Dengan demikian, sejak Januari 2003 s.d Oktober 2017, pertukaran informasi yang melibatkan FIU lain sebanyak 1.384 pertukaran informasi. Sebagian besar pertukaran informasi, didominasi oleh informasi yang berasal Incoming Mutual Request (Outgoing Information), yaitu sebanyak 600 informasi atau sebesar 43,4 persen.
Tabel 37 Jumlah Pertukaran Informasi per Tahun Berdasarkan Jenis Pertukaran Informasi
Januari 2003 s.d. Oktober 2017 Sebelum
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(s/d Oktober 2010)*
Januari 2003 -
Desember 2010
2011-
20122013 2014 2015 2016
2017
(s.d.
Oktober)
Jumlah
1 Outgoing Mutual Request
(Incoming Information) 163 41 36 15 15 31 - 138 301 21.7
2 Incoming Mutual Request
(Outgoing Information) 198 105 52 46 71 84 44 402 600 43.4
3 Spontaneous Incoming
Information 37 5 18 43 194 105 - 365 402 29.0
4 Spontaneous Outgoing
Information 8 - 1 4 9 14 45 73 81 5.9
406 151 107 108 289 234 89 978 1,384 100.0
% Distribusi
Jumlah
No. Jenis Pertukaran Informasi
Sesudah
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(Sejak Januari 2011)
Jumlah
Tahun 2003
s.d. Oktober
2017
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
Keterangan: 1. Outgoing Mutual Request (Incoming Information) : PPATK mengirimkan permintaan informasi kepada FIU lain, dan PPATK menerima informasi
yang diminta. 2. Incoming Mutual Request (Outgoing Information) : PPATK menerima permintaan informasi dari FIU lain, dan PPATK memberikan informasi yang
diminta. 3. Spontaneous Incoming Information : PPATK menerima informasi dari FIUs secara spontan (tanpa diminta). 4. Spontaneous Outgoing Information : PPATK memberikan informasi kepada FIU lain secara spontan (tanpa diminta).
Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip berdasarkan EGMONT Group yang merupakan wadah perhimpunan FIU seluruh dunia.
UU TPPU Pasal 88 Ayat (1) dan Ayat (2) : “Kerja sama nasional yang dilakukan PPATK dengan pihak yang terkait dituangkan dengan atau tanpa bentuk kerja sama formal.” “Pihak yang terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pihak yang mempunyai keterkaitan langsung atau tidak langsung dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang di Indonesia.” Pasal 89 Ayat (1) dan Ayat (2) : “Kerja sama internasional dilakukan oleh PPATK dengan lembaga sejenis yang ada di negara lain dan lembaga internasional yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang.” “Kerja sama internasional yang dilakukan PPATK dapat dilaksanakan dalam bentuk kerja sama formal atau berdasarkan bantuan timbal balik atau prinsip resiprositas. Pasal 90 Ayat (1): “Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama pertukaran informasi berupa permintaan, pemberian, dan penerimaan informasi dengan pihak, baik dalam lingkup nasional maupun internasional, ….”
53
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Grafik 45 Perkembangan Jumlah Pertukaran Informasi per-Tahun Berdasarkan Jenis Pertukaran Informasi
Januari 2013 s.d. Oktober 2017
36
15 15
31
0
52 46
71 84
44
18
43
194
105
0
1 4 9 14
45
0
50
100
150
200
250
2013 2014 2015 2016 2017
Outgoing Mutual Request (Incoming Information) Incoming Mutual Request (Outgoing Information)
Spontaneous Incoming Information Spontaneous Outgoing Information
Grafik 46 Jumlah dan Persentase Kumulatif Pertukaran Informasi Antara PPATK Dengan FIU Lain
Berdasarkan Jenis Informasi Januari 2003 s.d. Oktober 2017
Outgoing Mutual
Request (Incoming
Information), 301, 22%
Incoming Mutual
Request (Outgoing
Information), 600, 43%
Spontaneous
Incoming Information, 402,
29%
Spontaneous
Outgoing Information, 81, 6%
54 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
E. Nota Kesepahaman
(MoU)
Selama Oktober 2017, tidak terdapat penandatangan MoU/Nota Kesepahaman baru, baik dengan Lembaga/Instansi dalam negeri maupun dengan FIU luar negeri.
Dengan adanya tidak adanya penambahan MoU baru selama Oktober 2017 tersebut, maka sejak Januari 2003 s.d. Oktober 2017, tetap terdapat sebanyak 150 Nota Kesepahaman yang telah ditandatangani oleh PPATK, dengan 52 MoU diantaranya merupakan MoU dengan FIU luar negeri serta 98 MoU merupakan MoU dengan Lembaga/Instansi di dalam negeri.
Bila dilihat berdasarkan periode penandatanganannya, terdapat 72 MoU ditandatangani setelah berlakunya UU TPPU pada 22 Oktober 2010, yang terdiri dari 15 MoU dengan FIU dan 57 MoU dengan Lembaga/Instansi dalam negeri. Sementara itu, 78 MoU ditandatangani sebelum berlakunya UU TPPU, dengan 37 MoU dengan FIU dan 41 MoU dengan Lembaga/Instansi dalam negeri.
Tabel 38
Jumlah MoU Berdasarkan Tahun Penandatangan Antara PPATK dengan FIU Atau Instansi/Lembaga,
Januari 2003 s.d. Oktober 2017
Internasional
(FIU)
Nasional
(Instansi/
Lembaga)
Jumlah % Distribusi
Sebelum
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(s/d Oktober 2010)*
Januari 2003 -
Desember 201037 41 78 52.0
2011-2012 7 20 27 18.0
2013 2 8 10 6.7
2014 3 7 10 6.7
2015 1 9 10 6.7
2016 2 6 8 5.3
2017
(s.d. Oktober)0 7 7 4.7
Jumlah 15 57 72 48.0
52 98 150 100.0
Tahun
Sesudah
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(sejak Januari 2011)
Jumlah
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
UU TPPU Pasal 88: (1) Kerja sama nasional yang dilakukan
PPATK dengan pihak yang terkait dituangkan dengan atau tanpa bentuk kerja sama formal.
(2) Pihak yang terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pihak yang mempunyai keterkaitan langsung atau tidak langsung dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang d Indonesia.
Pasal 90 ayat (1): “Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama pertukaran informasi berupa permintaan, pemberian, dan penerimaan informasi dengan pihak, baik dalam lingkup nasional maupun internasional, yang meliputi: a. instansi penegak hukum; b. lembaga yang berwenang melakukan
pengawasan terhadap penyedia jasa keuangan;
c. lembaga yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;
d. lembaga lain yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang atau tindak pidana lain terkait dengan tindak pidana Pencucian Uang; dan
e. financial intelligence unit negara lain.”
55
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Grafik 47
Perkembangan Jumlah MoU yang Telah Ditandatangani antara
PPATK dengan FIU atau Instansi/Lembaga,
Januari 2003 s.d. Oktober 2017
3
3
5
7
5 5 5
4
5
2 2
3
1
2
0
5 4
1 1
7
5
12
6
9
118
7
9
6
7
0
2
4
6
8
10
12
14
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
FIU Dalam Negeri
Grafik 48
Jumlah dan Persentase Kumulatif MoU yang Telah Ditandatangani antara
PPATK dengan FIU atau Instansi/Lembaga,
Januari 2003 s.d. Oktober 2017
Internasional
(FIU)52
35%
Nasional
(Instansi/Lembaga)
9865%
Tabel 39
FIU dari Negara ASEAN Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK
Tempat Tanggal/Bulan/Tahun
1 Thailand Bangkok 24 Maret 2003
2 Malaysia Malaysia 31 Juli 2003
3 Philippines Brunei Darussalam 5 Oktober 2004
4 Vietnam Jakarta 18 Agustus 2010
5 Myanmar Jakarta 14 November 2006
6 Brunei Darussalam Jakarta 17 Desember 2008
Singapore 17 September 2013
Jakarta 25 September 2013
8 Kamboja Jakarta 22 September 2015
9 Laos Bali 11 Agustus 2016
Penandatangan Nota Kesepahaman
Ket
7 Singapura
No. Negara (FIU)
56 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Tabel 40
Lembaga/Organisasi Domestik Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK
Tempat Tanggal Keterangan
1 Bank Indonesia Jakarta 5 Februari 2003 Diperbaharui pada 18 Maret 2010 dan 5 Maret 2015 (disertai Perjanjian
Kerjasama pada 5 Maret 2015)
2 Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) Jakarta 20 Oktober 2003
3 Ditjen Pajak Jakarta 28 Oktober 2003 Diperbaharui pada 19 Oktober 2011 dan 24 Agustus 2017
(Juknis PPATK – Ditjen Pajak)
4 Ditjen Lembaga Keuangan (LK) Jakarta 28 Oktober 2003
5 Ditjen Bea & Cukai Jakarta 31 Oktober 2003 Diperbaharui pada 21 Agustus 2017
6 Center For International Forestry Research Jakarta 16 Januari 2004
7 Komisi Pemberantasan Korupsi Jakarta 29 April 2004 Diperbaharui pada 12 Februari 2015
8 Kepolisian Negara RI Jakarta 16 Juni 2004 Diperbaharui pada 18 April 2011 dan 25 Januari 2017
9 Kejaksaan Agung RI Jakarta 27 September 2004 Diperbaharui pada 18 April 2011
10 Departemen Kehutanan Jakarta 28 Maret 2005
11 Badan Pemeriksa Keuangan Jakarta 25 September 2006 Diperbaharui pada 24 Februari 2015
12 Itjen Departemen Keuangan Jakarta 12 Januari 2007
13 Komisi Yudisial Jakarta 1 Februari 2007
14 Ditjen Administrasi Hukum Umum Jakarta 6 Maret 2007
15 Ditjen Imigrasi Jakarta 6 Maret 2007
16 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Jakarta 19 April 2007
17 Badan Narkotika Nasional Jakarta 13 Juni 2007 Diperbaharui pada 14 Oktober 2011 dan 11 Januari 2017
18 Pemerintah Daerah Nanggroe Aceh Darussalam Banda Aceh 15 Agustus 2007
19 Universitas Surabaya Jakarta 17 April 2008
20 STIE Perbanas Surabaya Surabaya 31 Juli 2008
21 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 17 September 2008 Diperbaharui pada 16 November 2015
22 Badan Pengawas Pemilu Jakarta 6 November 2008 Diperbaharui pada 7 Juli 2010
23 Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Jakarta 7 November 2008
24 Universitas Soedirman Purwokerto 23 Januari 2009
25 Badan Pertanahan Nasional Jakarta 17 April 2009Diperbaharui pada 23 Mei 2017 (MoU dengan Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/BPN)
26 Universitas Andalas Padang 18 Mei 2009
27 Ditjen Pos dan Telekomunikasi Jakarta 12 Juni 2009
28 Universitas Hasanuddin Makassar 23 Juni 2009
29 Institut Teknologi Bandung Bandung 25 Juni 2009
30 Universitas Diponogoro Semarang 12 Agustus 2009
31 Lembaga Penjamin Simpanan Jakarta 17 November 2009 Diperbaharui pada 16 Juni 2015
32 Universitas Muhammadiyah Surakarta Solo 20 November 2009
33 Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan Jakarta 3 Desember 2009 Diperbaharui pada 14 Agustus 2017 (Kerja Sama dalam mewujudkan
Sistem Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik)
34 Universitas Indonesia Jakarta 7 Desember 2009
35 Universitas Jember Jakarta 7 Desember 2009 Diperbaharui pada 20 November 2015
36 Komisi Pengawas Persaingan Usaha Jakarta 14 April 2010
37 Universitas Padjajaran Bandung 22 Juni 2010
38 Ditjen Kesatuan Bangsa dan Politik Jakarta 7 Juli 2010
39 Universitas Mataram Mataram 27 Juli 2010
40 Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 8 Oktober 2010
41 Setjen Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK) Jakarta 29 Desember 2010
42 Kementerian Perhubungan RI Jakarta 27 Januari 2011
43 Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Jakarta 18 April 2011
44 Universitas Pattimura Ambon 5 Mei 2011
45 Universitas Indonesia & Bank Indonesia (terkait
pendirian Pusat Kajian TPPU di UI)
Jakarta 29 Juli 2011
46 Ombudsman RI Jakarta 11 Agustus 2011
47 Universitas Sriwijaya Palembang 12 September 2011
48 Universitas Udayana Denpasar 4 Oktober 2011
49 PT. Pertamina (Persero) Jakarta 19 Oktober 2011
50 Universitas Bina Nusantara Jakarta 19 Oktober 2011
51 Universitas Esa Unggul Jakarta 10 januari 2012
52 Universitas Sumatera Utara Jakarta 30 Januari 2012
53 Universitas Airlangga Surabaya 28 Februari 2012
54 Itjen Kementerian Pekerjaan Umum Jakarta 11 April 2012
55 Itjen Kementerian Hukum dan HAM Jakarta 23 Oktober 2012
56 Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 5 November 2012
57 Universitas Cendrawasih Jayapura 29 November 2012
58 Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Surabaya 3 Desember 2012
59 Satgas REDD Jakarta 20 Desember 2012
60 NCB Interpol Indonesia Jakarta 21 Desember 2012
61 Itjen Kementerian Agama Jakarta 26 Desember 2012
62 Setjen Mahkamah Konstitusi Jakarta 7 Januari 2013
63 LPSE Kementerian Keuangan Jakarta 5 Februari 2013
64 Sisminbakum DJAHU Kementerian Hukum & HAM Jakarta 15 Februari 2013
65 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jakarta 18 Juni 2013
66 Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Jakarta 21 Juni 2013
67 Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil
Kementerian Dalam Negeri RI
Jakarta 30 Juli 2013
68 Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta 27 Agustus 2013
69 Itjen Kemendikbud Jakarta 30 September 2013
70 Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil
(Perjanjian Kerja Sama)
Jakarta 30 Januari 2014
71 Keputusan Bersama antara PPATK dengan Bawaslu,
KPU, KPK, dan KIP
Jakarta 4 April 2014
72 Komisi Pemilihan Umum Jakarta 4 Februari 2014
73 Badan Pengawasan Obat Makanan Jakarta 26 Mei 2014
74 PT. Indonesia Power Jakarta 17 Oktober 2014
75 PT. PLN (persero) Jakarta 19 November 2014
76 Itjen Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta 18 Desember 2014
77 Kementerian Kelautan dan Perikanan Jakarta 5 Januari 2015
78 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Jakarta 22 Januari 2015
79 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Samarinda 12 Maret 2015
80 Kementerian Pemuda dan Olahraga Jakarta 25 Maret 2015
81PT Elang Mahkota Teknologi TbK (SCTV, Indosiar dan
Liputan6.com)Jakarta 17 April 2015
82 Kementerian Kesehatan Jakarta 30 April 2015
83 Badan SAR Nasional (BASARNAS) Jakarta 12 Mei 2015
84 Kementerian PPN/BAPPENAS Jakarta 3 Juli 2015
85 Lembaga Sandi Negara Jakarta 9 November 2015 disertai Perjanjian Kerjasama pada 9 November 2015
86 Kementerian Pertahanan Jakarta 14 Maret 2016
87Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(LKPP)Jakarta 2 Mei 2016
88 UIN Alauddin Makassar Gowa 15 Juli 2016
89 Badan Intelijen Negara Jakarta 4 Agustus 2016
90 Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Jakarta 17 Oktober 2016
91Kesepakatan Bersama antara Kementerian Keuangan,
Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan PPATKJakarta 24 Oktober 2016
92 Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Jakarta 7 Maret 2017
93 Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Jakarta 12 April 2017
94 Badan Pengawas Berjangka Komoditi (Bappebti) Jakarta 2 Mei 2017 Perjanjian Kerjasama
95 TNI Angkatan Udara Jakarta 9 Mei 2017
96 Kementerian Perhubungan Jakarta 9 Juni 2017 disertai Perjanjian Kerjasama pada 9 Juni 2017
97Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)Jakarta 6 Juli 2017
98 Universitas Jayabaya Jakarta 26 September 2017
Tahun 2010
No. Nama Lembaga / OrganisasiPenandatanganan Nota Kesepahaman
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
57
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Gam
bar
3.
FIU
yan
g Te
lah
Me
mili
ki M
oU
de
nga
n P
PA
TK
58 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (OKTOBER 2017)
Tabel 41
FIU Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK
Tempat Tanggal/Bulan/Tahun
1 Thailand Bangkok 24 Maret 2003
2 Malaysia Malaysia 31 Juli 2003
3 Korea Jakarta 20 Oktober 2003
4 Australia Bali 4 Februari 2004
5 Philippines Brunei Darussalam 5 Oktober 2004
6 Romania Bucharest 12 Oktober 2004
Jakarta 1 Februari 2005
Brussels 26 Januari 2005
8 Italy Rome 17 Februari 2005
9 Poland Washington 29 Juni 2005
10 Spain Washington 29 Juni 2005
Sofia 6 Oktober 2005
Jakarta 18 Oktober 2005
12 China Jakarta 29 Mei 2006
13 Mexico Limassol - Cyprus 14 Juni 2006
Ottawa 12 Oktober 2006
Jakarta 16 Oktober 2006
15 Myanmar Jakarta 14 November 2006
Jakarta 24 November 2006
Pretoria 29 November 2006
17 Cayman Island Grand Cayman 27 November 2006
Jakarta 18 Desember 2006
Tokyo 19 Desember 2006
19 Bermuda Bermuda 31 Mei 2007
20 Mauritius Bermuda 31 Mei 2007
21 New Zealand Jakarta 18 Juli 2007
Ankara 8 Agustus 2007
Jakarta 13 Agustus 2007
23 Finland Helsinki 27 September 2007
24 Georgia Georgia 10 Maret 2008
25 Croatia Jakarta 21 April 2008
26 Moldova Seoul 28 Mei 2008
Jakarta 19 September 2008
Washington 6 Oktober 2008
28 Brunei Darussalam Jakarta 17 Desember 2008
29 Bangladesh Jakarta 16 Maret 2009
31 Sri Lanka Doha 27 Mei 2009
32 Macau Brisbane 10 Juli 2009
33 Fiji Island Brisbane 10 Juli 2009
34 Solomon Island Wollonggong 22 Februari 2010
35 Qatar Cartagena 30 Juni 2010
36 United Arab Emirate Cartagena 30 Juni 2010
37 Vietnam Jakarta 18 Agustus 2010
38 India New Delhi 25 Januari 2011
39 Netherlands Aruba 15 Maret 2011
40 Luxembourg Yerevan-Armenia 12 Juli 2011
41 Saudi Arabia Yerevan-Armenia 12 Juli 2011
42 Samoa Yerevan-Armenia 12 Juli 2011
43 Ukraine Saint Petersburg 10 Juli 2012
44 Russia Saint Petersburg 11 Juli 2012
45 Kazakhstan Astana 2 September 2013
Singapore 17 September 2013
Jakarta 25 September 2013
47 Timor Leste Dilli 21 February 2014
48 United Kingdom of Great Britain London 25 February 2014
Jakarta 14 July 2014
Amman 10 August 2014
50 Cambodia Jakarta 22 September 2015
51 Tajikistan Jakarta 1 Agustus 2016
52 Lao PDR Bali 11 Agustus 2016
49 Jordan
Tahun 2015
46 Singapore
Tahun 2016
Tahun 2014
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2007
22 Turkey
Tahun 2008
27 United States of America
14 Canada
16 South Africa
18 Japan
Tahun 2006
No. Negara (FIU)Penandatangan Nota Kesepahaman
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
7 Belgium
11 Peru
STATISTIKSTATISTIKSTATISTIKANTI PENCUCIAN UANG &
Jl. Ir H Juanda No. 35 Jakarta 10120 IndonesiaTelp.: +62213850455; +62213853922Fax.: +62213856809; +62213856826e-mail: [email protected]: http://www.ppatk.go.id
PENDANAAN TERORISME
BULLETIN
OKTOBER2017
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN