COVERLaporan Asuhan Keperawatan Gerontik New (Repaired)

80
BAB I DASAR DAN TUJUAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK A. Resume Permasalahan Pasien Ny. SA (70 tahun) adalah orangtua yang terlantar, mempunyai 3 anak laki-laki dan suaminya telah meninggal. Dari 3 anak tersebut hidup kaya 1 orang bernama Sutrisno yang tinggal di JL. Puri Sakti Cipete Selatan Blok A (bekerja sebagai pembantu rumah tangga), waktu masih sehat Ny. SA pernah tinggal di Ciputat kontrak rumah bersama Sutrisno tetapi usaha warungnya bangkrut maka Ny.SA pulang kerumah kakaknya di Bandung. Kondisi kakaknya yang tidak mampu maka Ny.SA kembali ke Jakarta untuk mencari anaknya tetapi setelah turun bis di Terminal lebak Bulus Ny.SA kebingungan dan istirahat dikantor polisi (Polsek) diantar mencari anaknya tidak ditemukan maka Polsek Pasar Minggu menyerahkan Ny.SA ke Tramtib untuk dibawa ke Kedoya. Dari Kedoya dirujuk ke PSTW Budi Mulia 4 1

Transcript of COVERLaporan Asuhan Keperawatan Gerontik New (Repaired)

BAB I

DASAR DAN TUJUAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

A. Resume Permasalahan Pasien

Ny. SA (70 tahun) adalah orangtua yang terlantar, mempunyai 3 anak laki-laki

dan suaminya telah meninggal. Dari 3 anak tersebut hidup kaya 1 orang bernama

Sutrisno yang tinggal di JL. Puri Sakti Cipete Selatan Blok A (bekerja sebagai

pembantu rumah tangga), waktu masih sehat Ny. SA pernah tinggal di Ciputat

kontrak rumah bersama Sutrisno tetapi usaha warungnya bangkrut maka Ny.SA

pulang kerumah kakaknya di Bandung. Kondisi kakaknya yang tidak mampu

maka Ny.SA kembali ke Jakarta untuk mencari anaknya tetapi setelah turun bis

di Terminal lebak Bulus Ny.SA kebingungan dan istirahat dikantor polisi

(Polsek) diantar mencari anaknya tidak ditemukan maka Polsek Pasar Minggu

menyerahkan Ny.SA ke Tramtib untuk dibawa ke Kedoya. Dari Kedoya dirujuk

ke PSTW Budi Mulia 4 dalam kondisi lemas, sakit batuk dan rematik serta

kelelahan.

Saat pengkajian, ditemukan klien memiliki keluhan nyeri pada sendi lutut,

bahu dan pinggang dan klien juga mengeluhkan mual pada sore hari. Keluhan

utama klien saat ini adalah nyeri pada sendi. Pengkajian lebih lanjut terkait

dengan pengetahuan klien mengenai nyeri sendinya, cara klien untuk mengatasi

nyeri sendinya saat nyeri sendinya muncul klien lebih memilih untuk

meminimalkan aktivitas dengan cara tidur/duduk dan klien mengoleskan balsem

ke tempat yang nyeri.

1

Dari beberapa penjelasan tersebut alasan bagi penulis untuk membahas

mengenai lebih lanjut mengenai Osteoartritis pada Ny. SA. Klien membutuhkan

perawatan lebih lanjut baik berupa tindakan perawatan maupun pencegahan

terhadap komplikasi yang mungkin muncul akibat Osteoartritis dan hal-hal yang

penting berhubungan dengan Osteoartritis.

B. Tinjauan Pustaka

1. Definisi

Osteoartritis (OA) adalah penyakit degeneratif pada sendi dengan etiologi

dan patogenesis yang belum jelas serta mengenai populasi luas. Osteoartritis

(juga disebut penyakit degeneratif sendi, hipertrofi artritis, artritis senescent)

adalah gangguan yang berkembang secara lambat, tidak simetris dan

noninflamasi yang terjadi pada sendi-sendi yang menahan berat tubuh.

Osteoartritis merupakan suatu penyakit dengan perkembangan slow

progressive, ditandai adanya perubahan metabolik, biokimia, struktur rawan

sendi serta jaringan sekitarnya, sehingga menyebabkan gangguan fungsi

sendi. Kelainan utama pada OA adalah kerusakan rawan sendi yang dapat

diikuti dengan penebalan tulang subkondral, pertumbuhan osteofit,

kerusakan ligamen dan peradangan ringan pada sinovium sehingga sendi

yang bersangkutan membentuk efusi.

2. Klasifikasi :

Osteoartritis diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu:

2

1. OA primer disebut idiopatik disebabkan faktor genetik, yaitu adanyan

abnormalitas kolagen sehingga mudah rusak

2. OA sekunder adalah OA yang didasari kelainan endokrin, inflamasi,

metabolik, pertembuhan, mikro dan makro trauma, imobilitas yang

terlalu lama serta faktor resiko lainnya seperti obesitas dan sebagainya.

3. Etiologi :

Berikut ini adalah beberapa penyebab dan faktor predisposisi yang terkait

terjadinya osteoartritis yaitu:

1. Usia

Perubahan fisik dan biokimia yang terjadi sejalan dengan bertambahnya

umur dengan penurunan jumlah kolagen dan kadar air, dan endapannya

bebentuk pigmen yang berwarna kuning.

2. Jenis kelamin

Pada wanita, sendi yang sering terkena osteoartritis adalah sendi

interphalangeal distal, sendi interphalangeal proksimal, sendi

carpometacarpal pertama, sendi metatarsophalangeal, pinggul (pada usia

55-65 tahun) dan lutut (usia 65-74 tahun). Sedangkan pada pria yang

berusia 65-74 tahun, pinggul dan lutut lebih sering terkena osteoartritis.

Frekuensi osteoartritis lebih banyak pada wanita daripada pria. Hal ini

menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis.

3. Suku bangsa

3

Prevalensi dan pola terkenanya sendi pada osteoartritis nampaknya

terdapat perbedaan diantara masing-masing suku bangsa. Misalnya

osteoartritis paha lebih jarang diantara orang-orang kulit hitam dan Asia

dari pada kaukasia. Hal ini mungkin berkaitan dengan perbedaan cara

hidup maupun perbedaan pada frekuensi kelainan kongenital dan

pertumbuhan.

4. Genetik

Faktor herediter juga berperan pada timbulnya osteoartritis misalnya

pada ibu dari seorang wanita dengan osteoartritis pada sendi-sendi

interphalanx distal (Nodus Heberden) terdapat 2 kali lebih sering

osteoartritis pada sendi-sendi tersebut dan anak-anak perempuannya

cenderung 3 kali lebih sering dari pada ibu dan anak perempuan dari

wanita tanpa osteoartritis tersebut.

5. Obesitas

Berat badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan meningkatkan

resiko untuk timbulnya osteoartritis baik pada wanita maupun pria.

Wanita yang obesitas ternyata memiliki insiden osteoartritis lutut

hampir empat kali lipat daripada wanita dengan berat badan rata-rata.

Faktor kegemukan akan menambah beban pada sendi penopang berat

badan, sebaliknya nyeri atau cacat yang disebabkan oleh osteoartritis

mengakibatkan seseorang menjadi tidak aktif dan dapat menambah

kegemukan.

6. Riwayat trauma sebelumnya

4

Trauma pada suatu sendi yang terjadi sebelumnya, biasanya

mengakibatkan jejas atau malformasi sendi yang akan meningkatkan

resiko terjadinya osteoartritis. Trauma berpengaruh terhadap kartilago

artikuler, ligamen atau menikus yang menyebabkan biomekanika sendi

menjadi abnormal.

7. Pekerjaan

Jenis pekerjaan juga mempengaruhi sendi mana yang cenderung terkena

osteoartritis sebagai contoh pada tukang jahit osteoartritis lebih sering

terjadi didaerah lutut sedangkan pada buruh bangunan sering terjadi

didaerah pinggang.

4. Patofisiologi:

Terjadinya Osteoartritis tidak lepas dari banyaknya persediaan yang

ada didalam tubuh manusia. Sebanyak 230 sendi menghubungkan 206 tulang

yang memungkinkan terjadinya gesekan. Untuk melindungi tulang dari

gesekan, di dalam tubuh ada tulang rawan. Namun karena berbagai faktor

resiko yang ada, maka terjadi erosi pada tulang rawan dan berkurangnya

cairan pada sendi. Tulang rawan terdiri atas jaringan kolagen yang berfungsi

untuk menguatkan sendi, proteoglikan yang membuat jaringan tersebut elastis

dan air (70% bagian) yang menjadi bantalan, pelumas dan pemberi nutrisi.

Kondrosit adalah sel yang tugasnya membentuk proteoglikan dan

kolagen pada rawan sendi. Osteoartritis terjadi akibat kondrosit gagal

5

mensintesis matriks yang berkualitas dan memelihara keseimbangan antara

degradasi dan sintesis matriks ekstraseluler, termasuk produksi kolagen tipe I,

III, VI dan X yang berlebihan dan sintesis protepglikan yang pendek. Hal

tersebut menyebabkan terjadi perubahan pada diameter dan orientasi dari serat

kolagen yang mengubah biomekanika dan tulang rawan, sehiingga tulang

rawan sendi kehilangan sifat kompresibilitas yang unik.

Selain kondrosit, sinoviosit juga berperan pada patogenesis OA

terutama setelah terjadi sinovitis, yang menyebabkan nyeri dan perasaan tidak

nyaman. Sinovitis yang mengalami peradangan akan menghasilkan Matrix

Metalloproteinases (MMPs) dan berbagai sitokin yang akan dilepaskan ke

dalam rongga sendi dan merusak matriks rawan sendi serta mengaktifkan

kondrosit. Pada akhirnya tulang subkondral juga akan ikut berperan, dimana

osteoblas akan terangsang dan menmghasilkan enzim proteolitik.

6

7

Umur SukuJenis kelamin

genetik kegemukan

Kerusakan fokal tulang rawan sendi yang progresif

Pembentukan tulang baru pada sendi dan tepi sendi

Perubahan Metabolisme Tulang

Peningkatan aktifitas enzim yang merusak makro molekul matrix tulang rawan sendi

Penurunan kadar proteoglikan

Berkurangnya kadar air tulang rawan sendi

Permukaan tulang rawan sendi terpecah belah dengan robekan

Timbul laserasi

OSTEOARTRITIS

5. Manifestasi Klinis

Nyeri, kekakuan, hilangnya gerakan, penurunan fungsi dan deformitas

sendi secara khas dihubungkan dengan tanda-tanda inflamasi seperti nyeri

tekan, pembengkakan dan kehangatan. Pada awalnya, nyeri terjadi bersama

gerakan kemudian nyeri dapat juga terjadi pada saat istirahat. Pemeriksaan

menunjukkan adanya daerah nyeri tekan krepitus, berkurangnya rentang

gerak, seringnya pembesaran tulang dan tanda-tanda inflamasi pada saat

tertentu.

Selain nyeri, dapat pula terjadi kekauan sendi setelah sendi tidak

digerakan beberapa lama (gel phenomenon), tetapi kekauan ini akan hilang

setelah sendi digerakkan jika terjadi kekakuan pada pagi hari, biasanya

hanya berlangsung selama beberapa menit (tidak lebih dari 30 menit).

Beberapa penderita mengeluh nyeri dan kaku pada udara dingin dan

atau pada waktu hujan. Hal ini mungkin berhubungan dengan perubahan

tekanan intra artikular sesuai dengan perubahan tekanan atmosfir. Beberapa

gejala spesifik yang dapat timbul antara lain adalah keluhan instabilitas pada

penderita OA lutut pada waktu naik turun tangga.

6. Penatalaksanaan

Tujuan dari penatalaksanaan pasien yang mengalami OA adalah untuk

edukasi pasien. Pengendalian rasa sakit, memperbaiki fungsi sendi yang

terserang dan menghambat penyakit supaya tidak menjadi lebih parah.

Penatalaksanaan OA terdiri dari terapi farmakologis dan non farmakologis

8

(edukasi, penurunan berat badan, terapi fisik dan terapi kerja), terapi lokal

dan tindakan bedah.

- Terapi farmakologis

1. Obat analgetik

2. Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)

3. Disease Modifying Anti Rheumatic Drugs (DMARD)

4. Kortikosteroid sistemik dan suntikan intra-artikuler.

- Terapi non-farmakologis

a. Pada edukasi, yang penting adalah meyakinkan pasien untuk dapat

mandiri tidak selalu tergantung pada oranglain. Walaupun OA tidak

dapat disembuhkan tetapi kualitas hidup pasien dapat ditingkatkan.

b. Terapi fisik dan terapi kerja bertujuan agar pasien dapat melakukan

aktivitas optimal dan tidak bergantung pada oranglain. Dalam terapi

fisik dan terapi kerja dianjurkan latihan yang bersifat penguatan otot,

memperluas lingkup gerak sendi dan latihan aerobik.

- Terapi lokal

Terapi topikal seperti cream OAINS, Cream salisilat atau cream capsalcin

- Tindakan bedah

Bagi penderita OA yang sudah parah, maka operasi merupakan tindakan

yang efektif. Operasi yang dilakukan antara lain: arthroscopic

debridement, joint debridement, dekompresi tulang, osteotomi,

artroplasti.

9

C. Tujuan Asuhan Keperawatan

Tujuan dalam case conference ini adalah:

1. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada Ny. SA berdasarkan

pengkajian yang telah dilakukan

2. Memberikan asuhan keperawatan yang tepat berdasarkan permasalahan yang

ada baik dari biologis, psikologis, sosial maupun spiritual.

3. Memberikan tindakan pencegahan terhadap keparahan atau komplikasi

terhadap permasalahan pada Ny.SA

4. Memberikan pendidikan kesehatan terhadap permasalahan yang berhubungan

dengan masalah pada Ny. SA

D. Fokus pengkajian dan Metode

Fokus pengkajian dan metode yang digunakan dalam melakukan pengkajian pada

lansia adalah menjadikan lansia sebagai sumber informasi lalu di validasi pada

rekam medis pasien dan petugas kesehatan yang merawat klien selama di PSTW.

Pengkajian juga dilakukan pengkajian lingkungan untuk keamanan lanjut lansia.

10

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

A. PENGKAJIAN

1. Data Biografi

Nama: Ny SA Alamat : jakarta Tempat dan tanggal lahir: Medan, 25 maret 1943

Telepon:

Jenis kelamin: Perempuan Pendidikan terakhir: SDSuku : Jawa Status perkawinan: jandaAgama: Islam Diagnosa medis: OsteoartritisKontak person terdekat: Penanggung jawabAlamat kontak person terdekat : tlp PSTW

2. Profil Keluarga

Nama suami: alm. Tn A Jumlah anak: 3Alamat : - Alamat:Umur: - Umur: Status kesehatan: - Status kesehatan: sehat Pekerjaan: - Pekerjaan: pembantu rumah

tanggaTahun kematian: Tahun kematian: -Penyebab kematian: Penyebab kematian: -

3. Profil Pekerjaan

Status pekerjaan saat ini: tidak bekerjaPekerjaan saat ini: tidak bekerjaSumber income dan kecukupan terhadap kebutuhan:

Anggaran Dinas Sosial PEMDA DKI Jakarta

Lain-lain :

4. Lingkungan Tempat tinggal

Tipe tempat tinggal: Bangsal Jumlah ruangan: 8 ruangan Jumlah Lantai: 1 lantaiJumlah orang yang tinggal di tempat 129-131 pasien

11

tinggal: Derajat privacy: sangat rendah Tetangga terdekat:

Alamat dan tlp:

5. Rekreasi/ Penggunaan waktu luang

Hobi atau ketertarikan: berdagangKeanggotaan terhadap organisasi tertentu: penghuni PSTW budi mulia 4Penggunaan waktu luang: mengobrol dengan teman dan duduk diterasBepergian atau wisata: tidak pernah

6. Sumber-sumber/ penggunaan sistem

Keaktifan dalam kegiatan keagamaan: klien tidak aktif kegiatan di PSTW

Jenis kegiatan keagamaan: Tidak mengikuti kegiatan keagamaan

Orang kepercayaan: penanggung jawab ruangan

Orang yang menolong ketika diperlukan: pramusosial PSTW

Tenaga kesehatan yang sering dikunjungi: dokter, perawat PSTW

Rumah Sakit: tidak ada

Klinik: klinik PSTW Budi Mulia 4 Pelayanan kesehatan yang sering dikunjungi: klinik PSTW

Lain-lain

7. Kebiasaan sehari-hari termasuk kebiasaan ritual tidur:

Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan: Olah raga: ya √ tidak, deskripsikan: klien memiliki keterbatasan dalam aktivitas geraknya.Merokok : ya √ tidak, deskripsikan: klien tidak merokokKetergantungan obat: ya √ tidak, deskripsikan: klien tidak mengkonsumsi obatMinuman keras: ya √ tidak, deskripsikan:Lainnya:Personal hygieneMandi : 1 x sehari Frekuensi mandi : sorePemakaian sabun: memakai sabun yang di sediakan PSTW

Oral hygiene: 1x sehariFrekuensi dan waktu sikat gigi: sorePenggunaan pasta gigi: menggunakan pasta gigi yang di sediakan PSTW

12

1

1

11

Cuci rambut: 3-4 kali semingguPemakaian shampo: memakai shampo yang disediakan PSTW

Kuku dan tangan: memotong kuku setiap kuku panjang/ disuruh oleh petugas pantiFrekuensi gunting: jika kuku panjang dan disuruh oleh petugas pantiKebiasaan cuci tangan pakai sabun: sebelum dan sesudah makan, setelah buang air kecil dan besarKemampuan potong kuku bisa memotong kuku secara mandiri

Istirahat dan tidurLama tidur: 6jam Tidur siang: tidak menentu (1-2

jam)Keluhan berhubungan dengan tidur: Sering terbangun dimalam hari

karena ingin buang air kecil, ruangan yang panas sehingga klien keringetan

8. Status kesehatan saat ini

Status kesehatan umum selama 1 tahun terakhir : termasuk gejala yang dirasakan, faktor pencetus, waktu timbulnya keluhan dan mengatasi keluhan:

- Osteoartritis memberikan balsem pada sendi

Status kesehatan umum selama 5 tahun terakhir: osteoartritisKeluhan utama: nyeri sendiPengetahuan dan menejeme masalah kesehatan yang dirasakanKlien sudah mengetahui penanganan Osteoartritis, jika rasa nyeri sendi tersebut munculFungsi secara umum: Pengobatan : -Nama obat: - Waktu konsumsi obat: -Dosis: - Resep dokter: -Masalah yang berkaitan dengan ketaatan minum obat: tidak adaAlergi (catat zat tertentu dan reaksi): klien tidak memiliki alergi terhadap obat dan makananNutrisi: Makan: 3 kali sehariMinum: klien mengatakan banyak mengkonsumsi air minumDiet spesial, pembatasan makanan/ alergi, makanan kesukaan: tidak ada diet khusus dan tidak ada pembatasan makanan

13

Riwayat kenaikan atau kehilangan berat badan: klien mengatakan sekarang berat badannya meningkatPola konsumsi makanan: Frekuensi 3 kali sehari

Jenis makanan: makanan padatMasalah yang mempengaruhi intake makanan: klien tetap bisa makan walaupun tidak ada income, karena makanan disediakan PSTW, tidak ada gangguan menelan/ mengunyah.

9. Status kesehatan yang lalu

Penyakit pada waktu kecil: tidak adaPenyakit kronik/ serius: tidak adaTrauma: klien pernah jatuh di tempat kontrakanRiwayat hospitalisasi: tidak pernah dirawat di RSRiwayat operasi: tidak adaRiwayat obstetri: tidak ada

10. Riwayat keluarga

Genogram tersebut adalah keluarga Ny. SA dari pernikahannya

dengan Tn A, klien adalah anak ke 13 dari 13 bersaudara, klien memiliki

tujuh kakak laki-laki dan 5 kakak perempuan, lima kakak laki-lakinya dan

lima kakak perempuannya sudah meninggal. Suami klien adalah anak ke3

dari 5 bersaudara. Pernikahan dengan Tn. A ini klien tidak memiliki 3

anak. Ibu klien memiliki penyakit yang sama dengan klien.

11. Riview Sistem

Tanda-Tanda Vital

Temperatur: 37 Respirasi: 21 x/ menit

14

Denyut Nadi: 80 x/menit Tekanan darah: 150/80 mmHgPengkajian Nyeri: P: nyeri timbul bila klien melakukan aktivitasQ: nyeri sendi lutut, pinggang, bahu terasa pegalR: bagian sendi lutut, bahu, dan pinggangS: skala nyeri 5T: nyeri saat klien berjalan, nyeri hanya saat klien melakukan aktivitas dan nyeri bisa hilang jika klien tidur/duduk.

Keadaan Umum

Tuliskan ya auat tidak untuk setiap tanda dan gejala dibawah:

Ya Tidak KeteranganKelelahan √ Setelah melakukan

aktivitas Perubahan berat badan selama setahun terakhir

√ BB saat ini 83 kg, dgn tinggi badan 155 cmIMT= 34 (over weight)

Perubahan nafsu makan √ Saat sore hari nafsu makan berkurang, klien mengeluh mual

Demam √Keringat di malam hari √ Dikarenakan ruangan

yang panasKesulitan tidur √ Susah tidur, dan suka

bangun dimalam hariFrekuensi influenza √Penilaian dari status kesehatan secara umum

Kemampuan aktivitas harian ( activity daily living) – kaji dengan Barthel

Indeks atau lainnya.

No Action Tidak Mampu melakukan sendiri

Bantuan tinggi

Bantuan sedang

Bantuan minimal

Mandiri

1 Makanan (jika makanan perlu

0 2 5 8 √ 10

15

dipotong = dengan bantuan)

2 Bergerak/ berpindah dari kursi roda ketempat tidur dan kembali (termasuk duduk ditempat tidur)

0 3 8 √12 15

3 Kebersihan diri (mencuci muka, menyisir rambut, mencukur, membersihkan gigi)

0 1 3 4 √5

4 Masuk dan keluar toilet (memegang pakaian, mengusap, membersihkan gigi)

0 2 5 8 √10

5 Mandi sendiri 0 1 3 4 √56 Berjalan (jika tidak

mampu menggunakan kursi roda)

0 1 3 √ 4 5

7 Naik dan turun tangga

0 2 5 √8 10

8 Memakai baju (termasuk mengikat tali sepatu, mengencangkan baju/ asesoris )

0 2 5 8 √10

9 Mengontrol buang air besar

0 2 5 8 √10

10 Mengontrol buang air kecil

0 2 5 8 √10

Total nilai dan interpretasi : 84: ketergantungan minimal

Ket : 0-2 Total (27 jam /minggu) : Ketergantuangan berat (23,5 jam /minggu)

50-74 : Ketergatungan sedang (20 jam/minggu)

75-90 : Ketergantungan minimal (13 jam/minggu)

91-100 : Mandiri (<10 jam/minggu)

16

Kulit

Ya Tidak KeteranganLesi / Luka √Pruritus √Perubahan Pigmentasi √Perubahan Tekstur √Nevi √ Dibagian muka dan leherTanda memar √Perubahan rambut √ Rambut memutihPerubahan kuku √ Kuku menebalKalus √Pola penyembuhan luka √Lainnya √

Hematopoietic

Ya Tidak KeteranganPerdarahan abnormal √Anemia √Riwayat transfusi darah √

Kepala

Ya Tidak KeteranganSakit kepala √Trauma masa lau √Kunang-kunang √Gatal kepala √

Mata

Ya Tidak KeteranganPerubahan daya penglihatan √ Dextra dan sinistra rabunNyeri √Sekresi air mata berlebihan √ Dikedua mata Pruritus √Bengkak sekitar mata √Diplobia √Rabun √Protophobia √ Mata terasa nyeri jika

cahaya lampu/matahari berlebihan

Scotoma √

17

Riwayat infeksi √Glaucoma √Pengaruh terhadap aktifitas sehari-hari

Telinga

Ya Tidak KeteranganPerubahan pendengaran √Cairan telinga √Tinitus √Vertigo √Penggunaan alat bantu √Riwayat infeksi √Tanggal terakhir pemeriksaan pendengaran

Kebiasaan perawatan pendengaran √Pengaruh terhadap aktivitas sehari-hari

Hidung dan SinusYa Tidak Keterangan

Rinorea √Discharge √Epistaxis √Obstruksi √Snoring √Nyeri disinus √Alergi √Riwayat infeksi √Penilaian dan kemampuan alfaktori √

Mulut dan TenggorokanYa Tidak Keterangan

Sakit tenggorokan √Lesi √Suara serak √Perubahan suara √Kesulitan menelan √Perdarahan gusi √Karies gigi √Gangguan rasa √Kesulitan mengunyah √

18

Alat-alat prostetik √Riwayat infeksi √Tanggal pemeriksaan gigi terakhir √Masalah gigi yang lainnya √

Leher Ya Tidak Keterangan

Kekauan leher √Nyeri √Masa dileher √Gerakan terbatas √

PayudaraYa Tidak Keterangan

Masa √Nyeri √Bengkak √Cairan puting susu √Perubahan puting susu √Pemeriksaan payudara sendiri √

Pernafasan Ya Tidak Keterangan

Batuk √Batuk berdahak dan kadang-kadang

Nafas pendek √ Cepat dan dangkalHemoptisis √Wheezing √Asma √Tanggal pemeriksaan terakhir x-ray dada

CardiovaskularYa Tidak Keterangan

Nyeri dada √Palpitasi √Nafas pendek √ Nafas pendek dan cepatDispnea √Paroxymal nocturnal dyspnea √Ortopnea √Murmur √Edema √

19

Varicosities √Claudication √Paresthesias √Perubahan warna kaki √

GastrointestinalYa Tida

kKeterangan

Dispagia √Rasa panas di perut (Heartburn) √ Pada sore hariGangguan pencernaaan √Nausea/muntah √ Merasa ingin muntah

pada sore hariHematemesis √Perubaha nafsu makan √ Pada sore hariUlcer √Diare √Konstipasi √Melena √Hemoroid √Perdarahan rektal √

Perkemihan

Ya Tidak KeteranganDisuria √Frekuensi kemih √Hematuria √Poliuria √Oliguria √Nokturia √Inkontinensia √Nyeri saat berkemih √Infeksi √Keluhan lainnya √

Organ reproduksi wanita

Ya Tidak KeteranganLesi √Cairan abnormal, sebutkan √Rasa panas saat berkemih √Perdarahan paska koitus √

20

Nyeri pelvis √Sistokel √Infeksi √Riwayat haid, sebutkan √Riwayat menopous, sebutkan √

Muskuloskeletal

Ya Tidak Keterangan

Nyeri sendi √Sendi lutut, pinggang, bahu

Kaku sendi √ Kadang-kadangBengkak pada sendi √Deformitas √Kram √Otot lemah √Nyeri tulang belakang √Pola latihan/olah raga √

Pengaruh terhadap ADL √Klien jarang melakukan aktivitas dan kegiatan dipanti

General nervous system

Ya Tidak KeteranganSakit kepala √Kejang √Sinkope √Paralisis √Masalah koordinasi √Paresis √Tie /tremor/kaku √Paresthesis √Injuri kepala √Masalah pada daya ingat √

Sistem endokrin

Ya Tidak KeteranganIntoleransi dingin √Goiter √Pigmentasi kulit √Perubahan rambut √

21

Polifagia √Polidipsi √Poliuri √

Psikososial

Ya Tidak Keterangan

Cemas √Klien mengatakan ingin bertemu dengan anaknya

Depresi √Insomnia √ Saat malam hariKawatir √Ketakutan √Masalah dengan pengambilan keputusan

Jika dirasakan perlu pengkajian fisik, tambahkan di setiap item diatas.

Koping mekanisme yang sering digunakan ketika menghadapi masalah:

- Klien menanggapi semua masalah sebagai ujian dari Allah

Stress saat ini:

- Klien tidak mengalami stress

Perhatian terhadap aktifitas sehari-hari:

- Klien tidak terlalu banyak melakukan aktifitas sehari-hari karena keterbatasan

gerak dan waktu siang hari lebih banyak dihabiskan untuk tidur, berdiam diri

di tempat tidur atau terkadang hanya duduk-duduk di depan kamar.

Pengkajian status kognitif / AfektifYesavage Geriatric Depression Scale ( Geriatric Depression Scale )

No Item Respon Keseuaian1 Apakah anda merasa nyaman dalam

kehidupan ini.TIDAK TIDAK (1)

2 Apakah anda mengalami perubahan dalam melakukan aktifitas dan hobi.

Ya Ya (1)

3 Apakah anda merasa hidup ini hampa Ya Ya (1)4 Apakah anda sering merasa bosan Ya Ya (1)5 Apakah anda optimis dengan masa depan TIDAK Ya (0)6 Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan

terjadi Ya Ya (1))

22

7 Apakah anda merasa bahagia sepanjang waktu

TIDAK TIDAK (1)

8 Apakah anda sering merasa sendirian Ya Ya (1)9 Apakah anda lebih senang berada dirumah

daripada keluar rumah dan mengerjakan sesuatu yang baru

Ya Ya (1)

10 Apakah anda mempunyai masalah dengan daya ingat

Ya TIDAK (0)

11 Apakah anda merasa senang dengan kehidupan saat ini

TIDAK TIDAK (1)

12 Apakah anda merasa tidak berharga Ya TIDAK (0 )13 Apakah anda saat ini bersemangat TIDAK TIDAK (1)14 Apakah anda merasa situasi anda tidak ada

harapan Ya TIDAK (0)

15 Apakah anda merasa orang lain lebih baik dari pada anda

Ya TIDAK (0)

Cara menilai : Jika terdapat 8 jawaban atau lebih sesuai dengan jawaban yang dicetak tebal, maka lanjut usia terindikasi depresi. Intepretasi hasil pengkajian kognitif / afektif dengan menggunakan Yesavage Geriatric Depression Scale. Jawaban yang sesuai 10 : Klien tidak mengalami depresi

Pengkajian sosial(Alat yang dapat digunakan untuk mengkaji status social adalah Family APGAR (Adaptation, Partnership, Growth, Affection, Resolve) atau dapat juga menggunakan OARS Social Resource Scale. Lampirkan hasil pengkajian yang didapat.

Format Pengkajian APGAR

ITEMHampir

tidak pernah (0)

Kadang – kadang

(1)

Hampir selalu

(2)A Saya puas dengan keluarga saya

bersedia memberikan bantuan saat saya ditimpa masalah / kesulitan

P Saya puas dengan bagaimana keluarga saya membicarakan sesuatu dan berbagi masalah dengan saya

G Saya puas dengan kebebasan yang diberikan keluarga saya untuk

23

mengambil keputusan dan mengembangkan kemampuan yang saya miliki

A Saya puas dengan kehangatan / kasih sayang yang diberikan keluarga saya dan respon terhadap perasaan saya ( missal, emosi, marah, sedih, atau cinta

R Saya puas dengan waktu yang disediakan keluarga untuk menjalin kebersamaan

Total : 5= Tidak pernah, 0 -3 : disfungsi keluarga berat = Kadang – kadang 4-6, : disfungsi keluarga ringan = Hampir selalu, 7 – 10 : fungsi keluarga baik Intepretasi hasil pengkajian social lanjut usia dengan menggunakan APGAR Score Hasil : disfungsi keluarga ringan

Pengkajian Spiritual

Pengkajian spiritual singkat dapat dengan menanyakan :

1. Apakah agama atau Tuhan penting bagi anda ?

Klien mengatakan agama dan Allah adalah penting untuk tempat memohon

dan meminta

2. Apa sajakah sumber – sumber kekuatan dan harapan anda

Klien mengatakan sumber kekuatannya adalah Allah dan berharap bisa

dipertemukan dengan anaknya dan dijemput pulang

3. Apakah ada praktek – praktek / kegiatan keagamaan yang penting bagi

anda ? Apakah anda ada masalah dalam menjalankannya ?

Solat dan pengajian. Klien mengatakan klien solat dan suka mengaji setiap

hari rabu dan jumat.

4. Apakah sakit / keadaan anda saat ini berpengaruh terhadap perasaan anda ,

terhadap Tuhan dan terhadap keyakinan anda ? tidak berpengaruh

24

5. Apakah anda membutuhkan bantuan terkait spiritualitas ? jelaskan bentuk

bantuan yang diharapkan ? tidak,

12. Laboratorium Data

Data laboratorium lain yang diperlukan, tuliskan dibawah ini :

Tidak terdapat riwayat data laboratorium pada klien

13. PENGKAJIAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL LANJUT USIA1. Berapakah kamar khusus untuk lanjut usia?

Kamar tidur Ada TidakKamar mandi Ada TidakWC Ada TidakDapur Ada TidakKamar duduk Ada Tidak

2. Berapa jumlah ruang yang ada dirumah/tempat tinggal klien? 8 ruang3. Apakah lanjut usia harus naik/turun bila masuk/keluar rumah? tidak

Bila ya, apakah keadaan tangga tersebut:- dalam keadaan baik, tidak licin

- cukup banyak jumlah untuk lanjut usia4. Apakah lingkungan sekitar rumah cukup aman? Ya5. Bagaimanakah kebersihan rumah cukup aman?

Deskripsikan: Cukup Bersih6. Apakah rumah cukup berventilasi? Ya7. Apakah terdapat tanda-tanda penelantaran?

- Makanan basi di almari makan/lemari es : Tidak

- Alat makan yang tidak dicuci: Tidak

- Tumpukan pakaian kotor: Tidak

- Lain-lain (sebutkan)8. Daftar keamanan

Ya Tidaka. Apakah penderita dapat:- Membuka/mengunci pintu- Mencapai sakelar lampu- Mencari pertolongan bila perlu - Berjalan dalam rumah dengan aman (WC, Kamar

mandi, meja makan, ruang tamu, dan lain-lain)

√√

25

b. Apakah terdapat bahaya yang jelas/nyata- Kabel listrik yang bertumpuk-tumpuk- Penyinaran yang tak terang (siang/malam)- Perabotan (besar/kecil) yang berserakan- Perabotan/mebel yang tak aman (mudah patah,

ringkih, mudah terguling dan sebagainya?- Karpet/keset atau lantai yang tak rata

√√√√

9. Daftar bahaya(Tuliskan ya/tidak, atau ada/tidak)

I. Dari lingkungan rumah, pastikan bahwa hal berikut terpasang baik:1. Lantai dan karpet dalam keadaan baik dan tidak menonjol disana-sini

yang dapat menyebabkan terpeleset/jatuh (Ya)2. Pencahayaan cukup terang dan tidak silau ( Ya )3. Penempatan lampu cukup baik, terutama didekat tangga/jalan yang

dilalui antara tempat tidur dan kamar mandi. Sakelar lampu ditempat beresiko tinggi kalau perlu dari jenis yang bisa berpendar (Ya)

4. Telepon diletakkan ditempat yang baik sehingga tidak perlu harus tergegas untuk mejawab panggilan. (Ya)

5. Kabel-kabel listrik tidak terletak dilantai. Bila perlu diperpendek dan dipakukan ke dinding (Ya)

6. Tidak terdapat barang berserakan dijalan menuju lampu (sekitar lampu) (Ya)

II. Kamar mandi 7. Terdapat ril pegangan didaerah toilet dan bak mandi dan mudah

dicapai bila diperlukan (Ya)8. Permukaan lantai pancuran, bak mandi atau kamar mandi tidak licin

dan mudah dicapai bila diperlukan (Tidak)9. Belakang keset harus berlampir karet yang tidak licin (Tidak)10. Drainase air harus baik, mencegah lantai licin setelah dipergunakan

untuk mandi (Ya)III. Kamar tidur

11. Keset jangan sampai menjadi penghambat yang menyebabkan terpeleset atau tergelincir, terutama yang ditempatkan dijalan menuju kamar mandi (Ya)

12. Terdapat meja disamping tempat tidur untuk meletakkan kacamata atau barang lain, sehingga barang tidak diletakkan disamping tempat tidur (Tidak)

IV. Dapur

26

13. Lantai terbuat dari bahan yang tidak licin (Tidak)14. Tumpahan cepat dibersihkan untuk mencegah terpleset (Tidak)15. Bahan untuk membersihkan dan memasak tidak diletakkan ditempat

yang terlalu tinggi (sehingga orang yang agak pendek tidak perlu memanjat) atau diletakkan ditempat yang terlalu tinggi (sehingga orang yang pendek tidak perlu memanjat) atau diletakan terlalu rendah bagi orang yang sering merasa pusing/ngliyeng setelah jongkok atau membungkuk (Ya)

16. Disediakan kursi tinggi untuk keperluan mencuci piring (Tidak)17. Tersedia tempat pijakan yang stabil untuk mencapai barang yang

letaknya agak tinggi (Tidak)V. Kamar duduk

18. Keset-keset tidak terletak diatas karpet atau terserak disana-sini (Ya)19. Mebel/perabotan diletakkan sedemikian rupa sehingga jalan yang

dilalui cukup lebar (Ya)20. Tinggi kursi dan sofa cukup sehingga mudah bagi lansia untuk duduk

atau bangkit (Ya)VI. Tangga

21. Terdapat ril pegangan yang kuat dikedua sisi anak tangga, termasuk anak tangga ke lantai dasar (Ya)

22. Lantai anak tangga tidak licin (Tidak)23. Bahan/barang-barang tidak diletakan dilantai anak tangga terbawah

atau lantai anak teratas (Ya)24. Bila mungkin, anak tangga terbawah dan teratas diwarnai dengan

warna terang/warna mencolok untuk menandai awal dan akhir tangga (Tidak)

VII. Diluar rumah25. Pintu masuk depan dan belakang dalam keadaan baik. Pada musim

hujan tersedia pasir untuk mencegah halaman/lantai menjadi licin (Ya)

26. Jalan lalu harus bebas dari lumpur atau air dimusim hujan sehingga mencegah terpleset/jatuh (Tidak)

27. Anak tangga/ril pegangan harus terpasang kuat/baik (Ya)

B. Analisa Data

Data Problem EtiologiDs: Nyeri Ketunadayaan

27

- P: nyeri timbul bila klien melakukan aktivitas

- Q: nyeri sendi lutut, pinggang, bahu terasa pegal

- R: bagian sendi lutut, bahu, dan pinggang

- S: skala nyeri 5-6- T: nyeri saat klien berjalan, nyeri

hanya saat klien melakukan aktivitas dan nyeri bisa hilang jika klien tidur/duduk.

- Klien menyatakan sulit tidur dimalam hari

- Klien menyatakan cepat capek setelah melakukan aktivitas

Do:- Pasien terlihat sering duduk- Perilaku menjaga atau sikap

melindungi diri sendiri

kronis (Osteoartritis)

Ds:- Klien mengatakan dirinya sedang

batuk- Klien mengatakan suka sesak kalau

batuk

Do:- Terdapat suara napas tambahan

(ronkhi)- Perubahan irama napas :

RR 21 x/ menit, Napas pendek dan dangkal

- Batuk yang tidak efektif

Ketidak efektifan bersihan jalan

napas

sekresi yang tertahan/ sisa

sekresi(sputum)

Ds:- Klien mengatakan dirinya

cemas tinggal di panti- Klien mengatakan sulit tidur- Klien mengatakan tinggal

dipanti membuat dirinya khawatir karena tidak bisa melakukan hobinya (berdagang)

- Klien mengatakan takut, dikarenakan ada temannya yang mengancamnya

Ansietas Perubahan dalam:

Status ekonomi, lingkungan, pola

interaksi dan fungsi peran

28

Do:- Terjadi penurunan produktivitas

klien ( pasien lebih suka tidur dan duduk di depan kamar)

- Klien nampak melamunDs:

- Klien mengatakan dirinya makin gemuk

- Klien mengatakan susah melakukan aktivitas karena badannya yang berat

- Klien mengatakan lebih sering Mengosentrasikan asupan makanan (tidak suka sayur-mayur)

Do:- Bb: 83kg- Tinggi badan: 155cm- IMT: 34- Aktivitas monoton/ klien kurang

gerak

Ketidak seimbangan

nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh

Asupan berlebihan

dalam kaitan dengan aktivitas

fisik

Ds:- Klien mengatakan penglihatannya

kabur- Klien mengatakan kalau berjalan

sendi kaki terasa pegal- Neoplasma (klien mengeluh cepat

letih)

Do: - Usia lansia 70 tahun- menurunnya rentang gerak pasien- Lantai kamar terkadang basah- Klien menggunakan tongkat untuk

berjalan- Tidak ada materi yang antislip di

tempat mandi- Klien mengalami osteoartritis

Risiko jatuh

C. PRIORITAS MASALAH

29

Prioritas masalah pada Ny.SA adalah:

1. Ketidak efektifan bersihan jalan napas b.d sekresi yang tertahan (sputum)

2. Nyeri b.d Ketunadayaan kronis (Osteoartritis)

3. Ansietas b.d Perubahan dalam: Status ekonomi, lingkungan, pola interaksi

dan fungsi peran

4. Ketidak seimbangan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

asupan berlebihan dalam kaitan dengan aktivitas fisik

5. Risiko jatuh

30

D. RENCANA KEPERAWATAN

TGLDIAGNOS

ATUJUAN KODE

NICRENCANA INTERVENSI TTD

UMUM KHUSUS

16/04/2013

1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam pasien menunjukkan kefektifan jalan napas

- Klien mau melakukan istirahat dan napas dalam

- Klien mau merubah posisinya untuk meminimalkan ventilasi (fowler/semifowler)

- Hidrasi (minum) klien adekuat: minum min 8 gelas sehari

- Klien mengetahuai penggunaan alat inhalasi (nebulizer)

- Klien mau dilakukan pemberian bronkodilator

- Tanda-tanda vital

Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam

Posisikan pasien untuk meminimalkan ventilasi

Auskultasi suara napas,catat adanya suara napas tambahan

Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk mengencerkan sekret

Jelaskan pada pasien tentang penggunaan alat inhalasi

Berikan bronkodilator bila perlu Monitor vital sign

31

klien dalam batas normalRR: 18-20 x/menit

16/04/2013

2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, nyeri yang dialami pasien berkurang

- Skala nyeri menjadi lebih rendah

- klien mau melakukan tirah baring saat timbul nyeri

- klien mau dilakukan kompres hangat

- klien mau meminum obat jika nyeri tidak kunjung reda

- tanda-tanda vital dalam batas normalTD: 110/80 – 130/90

Mengkaji respon nyeri Pertahankan tirah baring selama fase

akut Berikan tindakan nonfarmakologi untuk

mengurangi rasa nyeri pada sendi klien dengan mengkompres hangat pada sendi yang nyeri.

Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat dan laporkan kedokter jika tindakan tidak berhasil

Monitor vital sign

16/04/2013

3 Setelah dilakuan tindakan keperawatan 2x24 jam , rasa

-Didapatkannya faktor yang menyebabkan klien ansietas

-Klien sudah dapat

Mengkaji penyebab ansietas klien Bantu pasien untuk memfokuskan pada

situasi saat ini Sediakan pengalihan cemas klien

melalui menonton televisi, permainan

32

cemas dan gelisah klien mulai berkurang /tidak cemas

terfokuskan pada situasi dirinya saati ini

-Tersedianya pengalihan cemas untuk klien

- Klien mampu melakukan aktivitas sehari-hari

dll Berikan penguatan positif ketika pasien

mampu meneruskan aktivitas sehari-hari dan aktivitas lainnya

Yakinkan kembali pasien melalui sentuhan, dan sikap empatik secara verbal dan nonverbal

16/04/2013

4 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 18x24 jam , asupan makanan dan cairan melalui oral tidak berlebihan

-Klien mengetahui dampak fisik yang diakibatkan oleh obesitas

-Klien mau menurunkan berat badan

bantu pasien untuk mengidentifikasi masalah fisik yang mungkin berhubungan dengan obesitas atau gangguan makan

berikan penguatan positif terhadap penurunan berat badan, pemeliharaan program diet, perbaikan kebiasaan makan dan latihan fisik

bantu menurunkan berat badan:- buat tujuan mingguan untuk

menurunkan berat badan- bantu pasien menyesuaikan diet

dengan gaya hidup dan tingkat aktivitas

- rencanakan program latihan fisik, pertimbangkan keterbatasan pasien

16/04/2013

5 Setelah dilakukan tindakan

- Klien mengetahui faktor apa saja yang dapat

Identifikasi faktor lingkungan yang memungkinkan resiko jatuh (licin, karpet yang sobek, keset yang licin, dll)

33

keperawatan selama 3x24 jam, klien tidak mengalami jatuh

memungkinkan klien jatuh

- Klien mengetahui cara untuk mencegah cedera

- Klien mengetahui bahaya lingkungan dan karakteristik lingkungan yang berbahaya

- Klien mengetahui lingkungannya, staf yang berada dilingkungan dan oranglain yang tinggal bersama dilingkungan panti

-Klien mudah dalam mengambil barang-barang yang dibutuhkan klien

Berikan informasi mengenai pendidikan yang berhubungan dengan strategi dan tindakan untuk mencegah cedera

Berikan informasi mengenai bahaya lingkungan dan karakteristiknya

Orientasikan pasien terhadap lingkungan, staf, oranglain, dan areanya

Letakkan barang yang dibutuhkan klien didekat klien

34

E. IMPLEMENTASI

Ny.SA (70 Th)

Tgl/jamNo DX

Implementasi Respon Klien TTD

17/04/201309.00

2 Mengkaji nyeri S: - P: nyeri timbul saat klien beraktivitas- Q: nyeri seperti pegal- R: nyeri terutama disendi lutut- S: skala nyeri 5- T: nyeri terutama saat beraktivitas, tidak

selalu timbul dan terkadang tiba-tiba. Nyeri bisa hilang jika klien tidur/duduk.

O:- Klien menunjukkan bagian tubuh mana saja

yang mengalami nyeri- Wajah klien menunjukkan ekspresi

menahan nyeri saat bagian sendi lutut dipegang

17/04/201309.00

2 Menganjurkan untuk melakukan tiraah baring ketika nyeri muncul

S: -O: klien berbaring di tempat tidur

17/04/2013

2 Melakukan pengukuran tanda-tanda vital S: -O:

35

09.00 - TD: 140/70 mmHg- Nadi: 80 x/menit- RR: 19 x/menit- Suhu: 36,5

17/04/201309.00

4 membantu pasien untuk mengidentifikasi masalah fisik yang mungkin berhubungan dengan obesitas atau gangguan makan

S: - klien mengatakan kegemukan membuat

dirinya cepat capek- klien mengatakan kegemukan membuat

dirinya susah untuk aktivitas- klien mengatakan kegemukan membuat

bajunya jadi kekecilan semuaO: - klien mampu menyebutkan dan menyadari

dampak dari obesitas buat fisiknya

17/04/201309.00

1 Menganjurkan klien untuk tetap mempertahankan tirah baring dan napas dalam

S: -O: klien mau melakukan tirah baring dan mempraktekan napas dalam

17/04/20132013

1 Memposisikan klien semi fowler untuk meminimalkan ventilasi

S: klien mengatakan napasnya terasa enakO: klien duduk semifowler

17/04/20132013

3 Mengkaji penyebab ansietas klien S: - Klien menyatakan cemas karena tidak bisa

menyalurkan hobinya,- klien cemas karena diancam oleh teman

sekamarnya,- klien cemas tinggal dipantiO: kontak mata tidak fokus

17/04/20 5 Mengkaji faktor lingkungan yang S:

36

1309.00

memungkinkan klien jatuh Klien mengatakan teman sekamarnya ada yang jatuh dari tempat tidur saat sedang tidurO:- lantai kamar klien terkadang licin- tempat tidur yang sisinya tidak ada

pengamannya- lantai kamar mandi yang licin- lampu kamar mandi menggunakan lampu

neon yang cahanya redup- teras tempat klien suka duduk, licin setelah

hujan- pintu

18/04/201309.00

1 Mengauskultasi suara napas klien S: klien mengeluh sesakO: - RR: 21x/menit- Napas cepat dan dangkal- Terdapat bunyi ronkhi

18/04/201309.00

1 menjelaskan pada pasien tentang penggunaan alat inhalasi (alat nebulizer)

S: klien mengetahui cara menggunakan alat inhalasiO: klien mempraktekan cara menggunakan masker nebulizer dan penggunaan alat nebulizer

18/04/201309.00

1 Memberikan bronkodilator (Bisolvon) S: klien mengatakan napasnya enakO:Klien menghirup uap dari alat nebulizerSuara napas tambahan: -RR: 19x/menit

18/04/2013

1 Mempertahankan hidrasi klien untuk mengencerkan sputum

S: klien mengatakan lebih sering dan suka minum air hangat

37

09.00 O: klien minum air hangat dan mempersiapkan air hangat didekat tempat tidur klien

18/04/201309.00

1 Menganjurkan klien untuk tetap mempertahankan tirah baring dan napas dalam

S: -O: klien istirahat setelah dilakukan tindakan nebulizer

18/04/201311.00

2 Mengkaji nyeri S: - klien mengatakan nyeri pada sendi,

terutama sendi lutut- skala nyeri 4O:Klien menjukkann daerah yang nyeri

18/04/201312.30

2 memberikan tindakan nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri pada sendi klien dengan mengkompres hangat pada sendi yang nyeri.

S: klien mengatakan mau dilakukan kompres hangatKlien mengatakan nyeri berkurangO: klien mau dilakukan kompres hangat

18/04/201312.45

5 memberikan informasi mengenai bahaya lingkungan dan karakteristiknya

S: -O: klien mendengarkan penjelasan yang diberikan

18/04/201312.45

3 Menyediakan pengalihan cemas klien melalui menonton televisi, permainan dll

S: klien suka nonton televisiO: klien saat waktu luang suka menonton televisi dan mengobrol dengan temannya

18/04/201312.45

3 memberikan penguatan positif ketika pasien mampu meneruskan aktivitas sehari-hari dan aktivitas lainnya

S: -O: klien mendengarkan penjelasan klien, bahwa klien masih tetap bisa beraktivitas di panti

18/04/2013

4 memberikan penguatan positif terhadap penurunan berat badan, pemeliharaan

S: - Klien mengatakan dirinya mau kurusan, biar

38

12.45 program diet, perbaikan kebiasaan makan dan latihan fisik

sehat- Klien mau mengikuti program olahraga

yang diadakan di panti setiap hari selasa dan jumat

O: - klien menyetujui untuk mengikuti program

diet

19/04/201309.00

1 Memonitor vital sign S: -O:TD: 150/80 mmHgRR: 19 x/menitSuhu: 36,5 cNadi: 83x/menit

19/04/201309.00

2 Mengkaji respon nyeri S: - P: nyeri masih suka timbul saat klien

beraktivitas- Q: nyeri seperti pegal- R: nyeri terutama disendi lutut- S: skala nyeri 4- T: nyeri terutama saat beraktivitas, tidak

selalu timbul dan terkadang tiba-tiba. Nyeri bisa hilang jika klien tidur/dudu

O: klien menunjukkan bagian sendi yang masih sakit

19/04/201310.00

2 Memberikan tindakan nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri pada sendi klien dengan mengkompres hangat pada sendi yang nyeri.

S: - klien mengatakan kakinya ga begitu sakit

lagi- skala nyeri 3

39

O: - klien mau dilakukan kompres hangat- klien terlihat senang karena nyeri berkurang

19/04/201310.20

3 Memberikan penguatan positif ketika pasien mampu meneruskan aktivitas sehari-hari dan aktivitas lainnya

S:- klien mengatakan sekarang sudah pasarah

dengan kehidupan dipanti- klien mengatakan dirinya akan mencoba

ikut beraktifitas sesuai kemampuan diaO: - klien sudah jarang melamun- klien mulai suka berinteraksi dengan teman-

teman sekamarnya19/04/201310.20

5 Letakkan barang yang dibutuhkan klien didekat klien

S: -O: klien melihat barang-barang yang sering dia gunakan dipindahkan didekat samping tempat tidur klien.

19/04/201310.20

4 membantu pasien menyesuaikan diet dengan gaya hidup dan tingkat aktivitas

S: klien menyetujui untuk mengurangi untuk mengkonsumsi cemilanO: klien mendengarkan penjelasan yang diberikan perawat

19/04/201310.20

4 merencanakan program latihan fisik, pertimbangkan keterbatasan pasien

S: klien mengatakan mencoba berjalan-jalan didepan kamar untuk latihan fisik setiap hari0: klien menyetujui untuk mengikuti program latihan fisik

40

F. Evaluasi (Evaluasi Sumatif)

No

Diagno

sa

Tanggal/

jamEvaluasi TTD

1 17/04/2013

12.00

S:

- klien mengatakan napasnya terasa enak

O:

- klien duduk semifowler

- klien mau melakukan tirah baring dan

mempraktekan napas dalam

A: tujuan tercapai sebagian

P: intervensi dilanjutkan

2 17/04/2013

12.00

S: - P: nyeri timbul saat klien beraktivitas- Q: nyeri seperti pegal- R: nyeri terutama disendi lutut- S: skala nyeri 5- T: nyeri terutama saat beraktivitas, tidak selalu

timbul dan terkadang tiba-tiba. Nyeri bisa hilang jika klien tidur/duduk.

O:- Klien menunjukkan bagian tubuh mana saja

yang mengalami nyeri- Wajah klien menunjukkan ekspresi menahan

nyeri saat bagian sendi lutut dipegang- Klien berbaring di tempat tidur- TD: 140/70 mmHg- Nadi: 80 x/menit- RR: 19 x/menit- Suhu: 36,5

A: tujuan belum tercapai

41

P: intervensi dilanjutkan3 17/04/2013

12.00

S: - Klien menyatakan cemas karena tidak bisa

menyalurkan hobinya,- klien cemas karena diancam oleh teman

sekamarnya,- klien cemas tinggal dipanti

O: kontak mata tidak fokus

A: tujuan tercapai sebagian

P: intervensi dilanjutkan

4 17/04/2013

12.00

S: - klien mengatakan kegemukan membuat dirinya

cepat capek- klien mengatakan kegemukan membuat dirinya

susah untuk aktivitas- klien mengatakan kegemukan membuat

bajunya jadi kekecilan semuaO: - klien mampu menyebutkan dan menyadari

dampak dari obesitas buat fisiknya

A: tujuan tercapai sebagianP: intervensi dilanjutkan

5 17/04/2013

12.00

S:Klien mengatakan teman sekamarnya ada yang jatuh dari tempat tidur saat sedang tidurO:- lantai kamar klien terkadang licin- tempat tidur yang sisinya tidak ada

pengamannya- lantai kamar mandi yang licin- lampu kamar mandi menggunakan lampu neon

yang cahanya redup- teras tempat klien suka duduk, licin setelah

hujan pintuA: tujuan tercapai sebagianP: Intervensi dilanjutkan

42

1 18/04/2013

13.00

S:- klien mengeluh sesak- klien mengetahui cara menggunakan alat

inhalasi- klien mengatakan napasnya enak- klien mengatakan lebih sering dan suka minum

air hangatO: - RR: 21x/menit (pengkajian)- Napas cepat dan dangkal- Terdapat bunyi ronkhi- klien mempraktekan cara menggunakan

masker nebulizer dan penggunaan alat nebulizer

- Klien menghirup uap dari alat nebulizer- Suara napas tambahan: -- RR: 19x/menit (setelah dilakukan nebulizer)- klien minum air hangat dan mempersiapkan

air hangat didekat tempat tidur klien- klien istirahat setelah dilakukan tindakan

nebulizer

A: tujuan tercapai sebagianP: intervensi dilanjutkan

2 18/04/2013

13.00

S:- klien mengatakan nyeri pada sendi, terutama

sendi lutut- skala nyeri 4 (sebelum dilakukan kompres)- klien mengatakan mau dilakukan kompres

hangat- Klien mengatakan nyeri berkurang, skala 3

(setelah dilakukan kompres)O: - Klien menjukkann daerah yang nyeri- klien mau dilakukan kompres hangatA: tujuan tercapai sebagianP: intervensi dilanjutkan

3 18/04/2013

13.00

S: klien suka nonton televisiO: - klien saat waktu luang suka menonton televisi

dan mengobrol dengan temannya- klien mendengarkan penjelasan klien, bahwa

klien masih tetap bisa beraktivitas di panti

43

A: tujuan tercapai sebagianP: intervensi dilanjutkan

4 18/04/2013

13.00

S: - Klien mengatakan dirinya mau kurusan, biar

sehat- Klien mau mengikuti program olahraga yang

diadakan di panti setiap hari selasa dan jumatO: - klien menyetujui untuk mengikuti program

dietA: tujuan tercapai sebagianP: intervensi dilanjutkan

5 18/04/2013

13.00

S: -O: klien mendengarkan penjelasan yang diberikanA: tujuan tercapai sebagianP: intervensi dilanjutkan

1 19/04/2013

12.00

S: -O:- TD: 150/80 mmHg- RR: 19 x/menit- Suhu: 36,5 c- Nadi: 83x/menitA: tujuan tercapai sebagianP: intervensi dilanjutkan

2 19/04/2013

12.00

S: - P: nyeri masih suka timbul saat klien

beraktivitas- Q: nyeri seperti pegal- R: nyeri terutama disendi lutut- S: skala nyeri 4 (sebelum dikompres)- T: nyeri terutama saat beraktivitas, tidak selalu

timbul dan terkadang tiba-tiba. Nyeri bisa hilang jika klien tidur/duduk

- klien mengatakan kakinya ga begitu sakit lagi- skala nyeri 3 (setelah dilakukan kompres)

O: - klien menunjukkan bagian sendi yang masih

sakit- klien mau dilakukan kompres hangat- klien terlihat senang karena nyeri berkurang

A: tujuan tercapai sebagianP: intervensi dilanjutkan

44

3 19/04/2013

12.00

S:- klien mengatakan sekarang sudah pasarah

dengan kehidupan dipanti- klien mengatakan dirinya akan mencoba ikut

beraktifitas sesuai kemampuan diaO: - klien sudah jarang melamun- klien mulai suka berinteraksi dengan teman-

teman sekamarnyaA: tujuan tercapai sebagianP: intervensi dilanjutkan

4 19/04/2013

12.00

S: - klien menyetujui untuk mengurangi untuk

mengkonsumsi cemilan- klien mengatakan mencoba berjalan-jalan

didepan kamar untuk latihan fisik setiap hariO: - klien mendengarkan penjelasan yang diberikan

perawat- klien menyetujui untuk mengikuti program

latihan fisikA: tujuan tercapai sebagianP: intervensi dilanjutkan

5 19/04/2013

12.00

S: -O: klien melihat barang-barang yang sering dia gunakan dipindahkan didekat samping tempat tidur klien.A: tujuan tercapai sebagianP: intervensi dilanjutkan

45

BAB III

RANGKUMAN, EVALUASI, RENCANA TINDAK LANJUT

A. Rangkuman Pengkajian

Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data bahwa Ny. SA (70 tahun)

memiliki riwayat penyakit Osteoartiritis, klien lupa sejak kapan dirinya terkena

osteoartritis. Keluhan utama yang dirasakan saat ini adalah nyeri pada

persendian klien dengan skala nyeri 5. Klien mengatakan nyeri pada

persendiannya membuat dirinya sulit melakukan aktivitas dan klien memerlukan

tongkat untuk membantunya berjalan. Selain nyeri pada persendian, klien juga

mengatakan berat badannya juga semakin meningkat dalam satu tahun terakhir.

Akibat dari berat badannya yang berlibahan, klien mengatakan setiap klien

melakukan aktivitas klien jadi mengeluh cepat capek. Berdasarkan pengkajian

juga didapatkan nilai IMT klien adalah 34, masuk dalam kategori overwight,

selain hal tersebut klien juga mengatakan penglihatannya sedikit kabur.

Gambaran kesehatan fisik klien pada fungsi tubuh yang lain saat ini dalam

kondisi baik.

Hasil pengkajian status kognitif afektif didapatkan skor sebesar 10 point.

Point tersebut diinterpretasikan bahwa saat ini klien sedang dalam kondisi

depresi. Stress yang dirasaakan saat ini adalah klien merasa cemas dengan

kehidupannya saat ini, karena klien menginginkan bertemu dengan anak dan

cucunya, klien juga mengatakan bosan dengan aktifitasnya di panti. Pengkajian

sosial yang dilakukan pada Ny. SA adalah dengan APGAR (alat yang dapat

digunakan untuk mengkaji status sosila adalah: Family APGAR ( Adaptation,

46

Partnership, Growth, Affection, Resolve) ). Pemeriksaan APGAR memberikan

hasil skore yang didapat sebesar 5. Nilai skore yang didapat diinterpretasikan

dengan klien memiliki disfungsi keluarga ringan, klien merasa dirinya dan anak-

anaknya dalam hal mengangani masalah masing-masing dan tidak ingin ada

campur tangan orang tua. Berdasarkan pengkajian spiritual, maka dapat

disimpulkan bahwa kegiatan sholat lima waktu dan pengajian tidak ada

hambatan akan tetapi klien lebih memilih pengajian yang ustad masuk didalam

ruangan. Selain melakukan pengkajian fisik, sosial, dan spiritual, perawat juga

melakukan pengkajian terhadap keamanan di lingkungan sekitar tempat tinggal

klien. Berdasarakan hasil pengkajian keamanan lingkungan maka dapat

disimpulkan bahwa lingkungan sektiar tempat tinggal klien dalam kondisi cukup

aman bagi lansia.

B. Evaluasi

Asuhan keperawatan yang dilakukan perawat terhadap Ny. SA sudah

dilakukan selama 11 hari. Selama 11 hari, perawat memberikan intervensi

berupa keperawatan mandiri dan keperawatan kolaboratif. Tindakan

keperawatan mandiri yang dilakukan secara mandiri meliputi kompres hangat

pada persendian klien. Tindakan keperawatan kolaboratif adalah dengan

berkonsultasi dengan dokter dalam terapi nebulizer pada klien.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 11 hari, keluhan nyeri

berkurang, keluhan sesak pada klien juga teratasi. Keluhan nyeri pada klien

masih suka timbul jika klien melakukan aktivitas yang terlalu berat. Keluhan

47

capek dengan berat badannya yang dirasakan membuat klien lebih memilih

untuk sering duduk dan tidur dikasur.

C. Rencana Tidak Lanjut

Nama Lansia: Ny. SA

Ruangan : Cempaka

Nama Lansia Masalah

Kesehatan

Intervensi yang

telah diberikan

RTL TTD

Ny. Siti Atijah Osteoartritis Kompres hangat - Kompres hangat

-Mengajarkan cara

kompres hangat

Ny. Siti Atijah Obesitas Bantu menurunkan

berat badan secara

bertahap

- Berikan dorongan

positif untuk klien

agar mau latihan

fisik setiap hari

- Berikan dorongan

positif untuk klien

agar mau

mengikuti kegiatan

olahraga yang

diadakan di panti

48

BAB IV

SAP DAN MEDIA PENDIDIKAN

A. Dasar Pemikiran Pemilihan Metode dan Media Pendidikan Kesehatan

Pembelajaran merupakan upaya penambahan pengetahuan baru, sikap dan

keterampilan melalui penguatan praktik dan pengalaman tertentu (Potter &

Perry, 2005). Pengajaran paling efektif ketika pengajar tersebut memenuhi

kebutuhan peserta didik. Menurut Notoatmodjo (2010) pembelajaran terbagi atas

domain kognitif (pemahaman), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan

motorik). Pembelajaran kognitif meliputi semua perilaku intelektual.

Media promosi kesehatan sering disebut sebagai alat peraga. Melalui media

pesan-pesan yang disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami, sehingga

sasaran dapat mempelajari pesan tersebut sehingga sampai memutuskan untuk

mengadopsinya perilaku yang positif (Notoatmodjo,2010)

Menurut Notoatmodjo (2010) seluruh media pendidikan kesehatan pada

dasarnya dapat digunakan sebagai alat bantu atau media penyampian informasi.

Setiap jenis alat bantu yang tersedia memiliki target pencapaian yang berbeda-

beda.

Pemilihan media pendidikan kesehatan tidak hanya berdasarkan pada target

pencapaian atau kompetensi yang iningin dicapai melainkan juga berdasarkan

kelompok usia sasaran yang akan diberikan pendidikan kesehatan. Pemilihan

kelompok usia tertentu memudahkan perawat atau pemberian pendidikan

kesehatan untuk melakukan pendekatan terhadap sasaran. Dalam hal ini sasaran

49

yang akan diberikan pendidikan kesehatan adalah Ny. SA (70 tahun) dengan

batasan usia lansia.

Alat peraga dapat dijadikan alternative mengingat kondisi fisik lansia yang

mengalami penurunan fungsi penglihatan membuat perawat memilih media lata

peraga. Dengan tetap melibatkan indera mata dan mendemonstrasikannya secara

langsung dapat melibatkan klien secara aktif sehingga diharapkan target

pencapaian yaitu mampu melakukan mengurangi nyeri pada persendian lansia,

khususnya Ny. SA (70 tahun).

B. Satuan Acara Pembelajaran

Mata ajar : Keperawatan Gerontik

Topik : Manajemen Nyeri pada Osteoartritis

Subtopik : manajemen nyeri dengan kompres hangat

Peserta didik : WBS di ruang Cempaka PSTW Budi Mulia 4

Hari, Tanggal : Kamis, 2 mei 2013

Waktu : 09.00 WIB

Tempat : Ruang Cempaka

Penyuluh : Desi Ratna Sari

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah mengikuti penyuluhan mengenai manajemen nyeri dengan kompres

hangat, klien diharapkan dapat melakukan kompres hangat saat rasa nyeri

pada sendinya muncul

50

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah mengikuti penyuluhan pendidikan kesehatan, klien mampu

menyebutkan sub pokok bahasan meliputi:

1. Klien mampu menyebutkan pengertian dari kompres hangat

2. Klien mampu mendemonstrasikan kompres hangat dengan tepat

3. Klien mampu melakukan kompres hangat dengan benar setiap nyeri pada

sendi muncul

III. MATERI PENGAJARAN

1. Pengertian kompres hangat

2. Manfaat Kompres hangat

IV. METODE PENGAJARAN: Demonstrasi

V. MEDIA : Alat peraga

VI. BAGAN RENCANA KEGIATAN PENGAJARAN

No Tahapan dan waktu

Kegiatan pengajar Kegiatan klien

1

2

Kegiatan awal/pembukaan (5 menit)

Kegiatan inti (20 menit)

Memberikan salam Validasi (tanyakan

kabar) Menjelaskan tujuan

dan materi yang akan diberikan

Menjelaskan definisi kompres hangat

Menjelaskan manfaat kompres hangat

Mempraktekan cara mengkompres hangat

Memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya

Meminta klien

Menjawab salam Memperhatikan dan

mendengarkan Memperhatikan dan

mendengarkan

Memperhatikan dan mendengarkan

Memperhatikan dan mendengarkan

Memperhatikan dan mendengarkan

Bertanya

Menjawab

51

3 Penutup (5 menit)

menyebutkan pengertian kompres hangat

Merangkum Mengucapkan

terimakasih atas perhatian yang diberikan klien

Mengucapkan salam penutup

Memperhatikan dan menjelaskan

Menjawab salam

BAB V

RANGKUMAN JURNAL

Pengaruh Kompres Hangat Dalam Menurunkan Skala Nyeri Pada Lansia Yang

Mengalami Nyeri Rematik Di Panti Sosial Tresna Werdha Teratai Palembang

Tahun 2012

Mery Fanada, Widyaiswara Muda

Penanganan penderita rematik difokuskan pada cara mengontrol rasa sakit,

mengurangi kerusakan sendi, dan meningkatkan atau mempertahankan fungsi dan

kualitas hidup. Menurut American Collage Rheumatology, penanganan untuk

rematik dapat meiliputi terapi farmakologis (obat-obatan), nonfarmakologis dan

tindakan operasi (Purwoastuti, 2009). Kompres hangat adalah memberikan rasa

hangat pada klien dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan rasa

hangat pada bagian tubuh tertentu yang memerlukan. Beberapa penelitian terdahulu

mengkaji perubahan rasa nyeri setelah dilakukan kompres dengan air hangat.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompres hangat dalam

menurunkan skala nyeri pada lansia yang mengalami nyeri rematik di Panti Sosial

Tresna Werda Teratai Palembang tahun 2012.

52

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Panti Sosial Tresna Werda Teratai Palembang, dengan

sampel pada penelitia ini adalah lansia dengan nyeri rematik yaitu sebanyak 32 orang

lansia. Pengukuran dan pengamatan variabel dilakukan dengan cara penilaian dengan

menggunakan pertanyaan dari kuesioner tentang skala nyeri rematik sebelum

dilakukan kompres hangat dan setelah dilakukan kompres hangat. Uji statistik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pre-eksperimental dengan rancangan pre dan

post test only design dengan pengambilan sampel secara non probability sampling

(purposive sampling).

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisa pada penelitian yang telah dilakukan dari 20 redsponden

menunjukkan bahwa skala nyeri rematik sebelum dilakukan kompres hangat ialah

lebih menyakitkan sebanyak 11 responden (55%) dan lebih menyakitkan lagi

sebanyak 9 responden (45%). Berdasarkan pernyataan tersebut dapat ditarik

kesimpulan bahwa gejala yang sering

53

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

Maharani, Eka Pratiwi. “Tesis: Faktor-Faktor Risiko Osteoartritis Lutut”.

2007.Program Studi Magister Epidemiologi: Universitas Diponegoro

NANDA International. “ DIAGNOSIS KEPERAWATAN Definisi dan Klasifikasi

2012-2014”. Jakarta: EGC

Notoatmodjo, Soekidjo. “Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi”. 2010. Jakarta:

Rineka Cipta.

Stanley, Mickey dan Patricia Gaountlett B. “ Buku Ajar: Keperawatan Gerontik,

edisi 2”. 2010.Jakarta : EGC

Wilkinson, Judith M. “Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi NIC dan

Kriterian Hasil NOC, Edisi 7”. Jakarta: EGC

54