Cover.doc

25

Click here to load reader

description

cover agama

Transcript of Cover.doc

Page 1: Cover.doc

AKHLAK DAN IHSAN

HUBUNGAN ANTARA AKHLAK DENGAN IMAN DAN IHSAN

DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM II

Disusun Oleh :Dedi PurwantoNelisaMahmudin

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI

STT WASTUKANCANA PURWAKARTA2014

Page 2: Cover.doc

AKHLAK DAN IHSAN

HUBUNGAN ANTARA AKHLAK DENGAN IMAN DAN IHSAN

AKHLAK DAN IHSAN

Kehidupan muslim yang baik adalah yang dapat menyempurnakan

akhlaknya sesuai dengan akhlak yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad

SAW. Hal ini sesuai dengan sunnatullah (hukum-hukum yang ditentukan oleh

Allah SWT), bahwa setiap muslim diwajibkan untuk mencontoh akhlak Nabi

Muhammad SAW. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman :

ه الل يرجو كان لمن حسنة أسوة ه الل رسول في لكم كان لقدكثيرا ه الل وذكر اآلخر واليوم

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu

(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat

dan dia banyak menyebut Allah." (Al-ahzab (32) : 21)

Akhlak yang baik sejalan dengan akhlak Nabi Muhammad SAW, yaitu

yang dilandasi oleh iman yang dimiliki oleh seseorang, karena iman merupakan

kunci bagi seseorang untuk melahirkan perbuatan didalam kehidupa, yang diatur

oleh ajaran islam. Dengan iman, seseorang berbuat kebajikan, shalat, puasa,

berbuat baik sesame manusia, dan kegiatan kegiatan lain yang merupakan

interaksi sosil ekologis dan sebagainya. Sebaliknya dengan tidak beriman

seseorang akan berprilaku yang tidak sesuai dengan akhlakul karimah sebab lupa

kepada Dzat yang telah mencciptakannya. Keadaan demikian menunjukan perlu

adanya pengembangan iman untuk meningkatkan akhlak seseorang.

Page 3: Cover.doc

HUBUNGAN AKHLAK DENGAN IMAN DAN IHSAN

Iman menjadi dasar untuk berprilaku bagi setiap insan yang mengaku

dirinya muslim, karena dengan iman seseorang akan merasakan adanya Dzat

yang Maha Halus dan Maha Mengetahui, yang tidak hanya menghindarkan orang

dari berbuat jahat, tapi juga memberikan motovasi untuk berbuat baik. Keadaan

ini menunjukan bahwa untuk mengetahui tingkatan iman, harus dilihat dari sikap

jiwa ( yang pada saat perkembangan modern disebut osilator), yang aktifitas

manusia daam berbuat. Dalam sebuah Hadist, Nabi bersabda : Sesempurna

sempurnanya orang mukmin perihal keimanannya adalah yang terbagus

akhlaknya di antara mereka. (H.R. Ahmad, Abu Daud)

A. Derajat akhlak dan tanda tanda keimanan dan

keihsanan

Derajat iman seseorang itu adalah tingkatan iman yang menunjukan kebaikan

atau prilaku seseorang yang dapat dilihat pada indikator-indikator sebagai

berikut : Kecintaan terhadap perbuatan baik dan keridaksenangan untuk berbuat

buruk, antara lain seperti suka menolong orang yang kecelakaan, meskipun

karena sikap jiwa tidak selalu bisa dilihat, oleh karena indikator tersebut tidak

mencerminkan yang sebenarnya, sebab ada orang yang beriman tapi tidak

beramal (fasik) dan beramal tapi tidak didasari oleh iman (munafik). Bahkan

secara tegas Rasulullah menunjukan ciri-ciri orang munafik ; sebagai berikut :

Apabila bicara berdusta

Apabila berjanji tidak dipenuhi

Apabila dipercaya suatu amanat, berkhianat.

Page 4: Cover.doc

آية - - قال وسلم عليه الله صلى بى الن عن هريرة أبى عن

خان اؤتمن وإذا أخلف وعد وإذا كذب حدث إذا ثالث المنافق

Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda, "Tanda-tanda orang munafik ada

tiga: jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi

amanah ia berkhianat"

Selanjutnya beberapa indikator orang-orang yang mempunyai derajat

iman yang tinggi, sebagai mana ditentukan dalam Al-Qur’an, adalah sebagai

berikut :

Istiqomah (konsekuen dalam pendirian tapi bijaksana)

Istiqomah merupakan sebuah komitmen ketika menjalankan suatu program

yang punya tujuan tertentu. Istiqomah adalah fokus pada sesuatu yang sudah

direncanakan untuk mencapai sesuatu, dan ini berarti mengandung:

1. Konsisten, akan menjalankan secara terus menerus terhadap sesuatu

tersebut.

2. Menghadapi dan mengatasi semua cobaan yang bisa menjadi penghalang

dalam melakukan proses sampai tujuan benar-benar tercapai.

Sebagaimana firman Allah SWT :

هم وال عليهم خوف فال استقاموا ثم ه الل نا رب قالوا ذين ال إنيحزنون

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”,

kemudian mereka tetap istiqomah, maka tidak ada kekhawatiran trhadap

mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.” (Al-Ahqaaf (46) : 13)

Page 5: Cover.doc

تعملون بما ه إن والتطغوا معك تاب ومن أمرت كما �فاستقم

بصير

“Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan

kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah

kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu

kerjakan. “ (Hud (11) :112).

وجادلهم والموعظةالحسنة بالحكمة ك رب سبيل إلى �ادع وهو عنسبيله ضل بمن أعلم هو ك رب إن هيأحسن تي �بال �

بالمهتدين أعلم“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang

baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu

Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan

Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (An-Nahl

(16) : 125).

Senang berbuat baik

المحسنين يحب ه الل إن �وأحسنوا

“dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang

berbuat baik.” (Al-Baqarah (2) : 195)

Dari Firman Allah diatas dapat disimpulkan bahwa Allah memerintahkan

kita agar berlaku baik dalam seluruh perbuatan-perbuatan kita. Berlaku baik

Page 6: Cover.doc

dalam perbuatan artinya menekuninya, memperbagusnya dan

membersihkannya dari segala ketimpangan dan kerusakan. Allah juga berjanji

kepada kita bahwa jika kita berlaku baik dalam perbuatan-perbuatan kita, maka

Allah SWT akan membantu dan menolong kita.

Memenuhi amanat dan adil

بين حكمتم وإذا أهلها إلى األمانات تؤدوا أن يأمركم ه الل إنه الل إن يعظكمبه نعما ه الل إن تحكموابالعدل أن اس �الن �

بصيرا سميعا كان“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang

berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di

antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah

memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah

adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”(An-Nisa (4) : 58)

Maksud dari ayat 58 Allah SWT menerangkan bahwa melaksanakan

amanat dan tanggung jawab adalah perintah Allah kepada seluruh hambaNya,

termasuk yang diperintahkan juga adalah menghukum dengan adil antara semua

manusia dan Allah adalah sebaik-baik Pemberi pengajaran akan keadilan itu.

Maka hendaklah orang beriman menjadikan keadilan Allah sebagai standar,

bukan yang lainnya di dalam melaksanakan hukum, sementara Allah tetap

mengawasi dan memperhatikan bagaimana kita melaksanakan perintahNya,

firman Allah: “Sesungguhnya Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran

kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat”.

Yang dimaksud dengan amanat di sini ialah tugas-tugas yang telah

dipercayakan kepada manusia sbg khalifah. Termasuk menetapkan hukum di

Page 7: Cover.doc

antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil dengan berpegang teguh

kepada kitab Allah dan sunnah Rasul.

Dalam cakupan yang lebih luas, kata amanat bisa berarti kesanggupan

melaksanakan dan menegakkan dien, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-

ahzab:72. ”Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat2 kepada langit,

bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu

dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh

manusia. Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh”.

Pelaksanaan amanat yang pernah ditawarkan Allah kepada langit, bumi,

serta gunung-gunung yang enggan menerimanya dan disanggupi oleh manusia

ini, tidak akan mungkin dapat dilaksanakan dengan sempurna tanpa

kepemimpinan yang benar disertai ketaatan sebagaimana yang diperintahkan

Allah. Maka firman Allah; “sesungguhnya manusia itu amat bodoh lagi amat

dzalim”.

Berat hati bila orang susah dan kasih akan orang mukmin

حريص م عنت ما عليه عزيز أنفسكم من رسول جاءكم لقدرحيم رءوف بالمؤمنين عليكم

“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat

terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan

keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang

mukmin.” (At-Taubah (9) : 128)

Kreatif dan tawakal

Page 8: Cover.doc

� ي�ا ن د�� ال ي� م� ي� ي� م�� ي ي� ن� ي� ي�ا ي� � �ي �ي �م آا ن� ا ي ي��ا ال د! "� ي ال ي# ي�ا آا ي$ا م%� م& ي' ن) ي�ا إن فياألرض الفساد تبغ وال هإليك الل أحسن كما �وأحسن �

المفسدين يحب ال ه الل“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)

negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)

duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah

berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)

bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat

kerusakan.” (Al-Qashash (28) : 77)

Maksud dari surat Al-Qashash ayat77 ini adalah :

1. Orang yang dianugerahi oleh Allah SWT kekayaan yang berlimpah-limpah,

perbendaharaan harta yang bertumpuk-tumpuk serta nikmat yang banyak,

hendaklah ia memanfaatkan di jalan Allah, patuh dan taat pada perintah-Nya,

mendekatkan diri kepada-Nya untuk memperoleh pahala sebanyak-

banyaknya di dunia dan di akhirat.

2. Janganlah seseorang itu meninggalkan sama sekali kesenangan dunia baik

berupa makanan, minuman dan pakaian serta kesenangan-kesenangan yang

lain sepanjang tidak bertentangan dengan ajaran yang telah digariskan oleh

Allah SWT, karena baik untuk Tuhan, untuk diri sendiri maupun keluarga,

semuanya itu mempunyai hak atas seseorang yang harus dilaksanakan.

3. Seseorang harus berbuat baik sebagaimana Allah SWT berbuat baik

kepadanya, membantu orang-orang yang berkeperluan, pembangunan

mesjid, madrasah, pembinaan rumah yatim piatu di panti asuhan dengan

harta yang dianugerahkan Allah kepadanya dan dengan kewibawaan yang ada

padanya, memberikan senyuman yang ramah tamah di dalam perjumpaannya

dan lain sebagainya.

4. Janganlah seseorang itu berbuat kerusakan di atas bumi, berbuat jahat

kepada sesama makhluk Allah, karena Allah SWT tidak menyukai orang-orang

Page 9: Cover.doc

yang berbuat kerusakan. Allah SWT tidak akan menghormati mereka, bahkan

Allah tidak akan memberikan rida dan rahmat-Nya.

المؤمنون ل فليتوك ه الل وعلى“kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal. “ (Ali Imran (3) : 160)

ه الل وعلى هما هولي والل تفشال أن منكم طائفتان همت �إذ المؤمنون ل فليتوك

“ketika dua golongan dari padamu ingin (mundur) karena takut, padahal Allah

adalah penolong bagi kedua golongan itu. Karena itu hendaklah kepada Allah

saja orang-orang mukmin bertawakkal.” (Ali Imran (3) : 122)

عليهم تليت وإذا قلوبهم وجلت ه الل ذكر إذا ذين ال المؤمنون ما إنلون يتوك هم رب وعلى إيمانا زادتهم آياته

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama

Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya

bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka

bertawakkal.” (Al Anfal (8) : 2)

Compatitive (berlomba dalam kebaikan)

تكونوا ما أين فاستبقواالخيرات يها هومول وجهة �ولكل � قدير شيء كل على ه الل إن هجميعا الل بكم �يأت

Page 10: Cover.doc

“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya.

Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu

berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat).

Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Al Baqarah (2) :148)

Maksud ayat diatas adalah :

Setiap umat mempunyai kiblat. Umat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail

menghadap ke ka’bah, Bani Israil dan orang-orang Yahudi menghadap ke Baitul

Maqdis, dan Allah telah memerintahkan supaya kaum muslimin menghadap

ka’bah dalam shalat. Oleh karena itu, hendaknya kaum muslimin bersatu, bekerja

dengan giat, beramal, bertobat dan berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan

dan tidak menjadi fitnah atau cemooh dari orang-orang yang ingkar sebagai

penghambat.. Allah akan menghimpun seluruh manusia untuk dihitung dan

diberi balasan atas segala mala perbuatannya. Allah maha kuasa atas segala

sesuatu dan tidak ada yang dapat melemahkannya untuk mengumpulkan seluruh

manusia pada hari pembalasan.

Berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan berarti menaati dan patuh

untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya dengan semangat

yang tinggi. Allah akan membalas orang yang beriman, berbuat baik dan suka

menolong dengan surga dan berada didalamnya kekal selama-lamanya.

Aesthetik, proporsional

وال واشربوا وكلوا مسجد كل عند زينتكم خذوا آدم بني ياالمسرفين يحب ال ه إن تسرفوا

Page 11: Cover.doc

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid,

makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Al-A’raf (7) : 31)

Maksud dari ayat diatas adalah :

Allah SWT menyarankan kita untuk memakai pakaian yang dapat

menutup aurat, lebih sopan lagi kalau pakaian itu selain bersih dan baik , juga

indah yang dapat menambah keindahan seseorang dalam beribadah

menyembah Allah, seperti orang yang berdandan dengan memakai pakaian yang

inda dikala akan pergi ketempat – tempat undangan dan lain-lain, maka untuk

pergi ke tempat- tempat beribadat untuk menyembah Allah tentu lebih pantas

lagi, bahkan lebih utama memakai pakaian yang indah dan baik, terutama di

waktu berkumpul bersama orang banyak di waktu shalat Jum’at, shalat Id. Juga

disunat kan memakai wangi-wangian dan pakaian yang terbaik. Dan juga. tiap-

tiap akan mengerjakan thawaf keliling ka’bah atau ibadat-ibadat yang lain.

Salah besar ketika orang-orang menilai bahwa islam benar-benar

menghilangkan hak-hak kebebasan dalam diri perempuan dengan melarangnya

berhias dan berpenampilan indah. Bahkan firman Allah swt di atas dengan sangat

jelas menunjukkan bahwa islam sebenarnya malah menganjurkan untuk

berpenampilan yang bersih, rapi, dan indah.

Namun terkadang, pengartian akan ‘keindahan’ itu diartikan meleset jauh

dari apa yang telah ditetapkan oleh syari’at. Saat ini, ‘TREN’ lebih menjadi tolak

ukur akan suatu keindahan, khususnya bagi para remaja perempuan, tidak lepas

juga para muslimah. Tren ini yang juga menarik para muslimah remaja semakin

jauh dari batasan-batasan berpakaian dan berhias yang ditetapkan oleh syari’at.

Mode yang digembor-gembori oleh orang-orang barat lebih menjadi tuntunan

mereka dalam berbusana.

Page 12: Cover.doc

Kemudian dalam ayat ini juga Allah SWT mengatur pula perkara makan

dan minum manusia agar tidak berlebih- lebihan hingga pada sampai yang

haram..Makanan dan minuman manusia itu harus disempurnakan dan diatur

untuk dapat memelihara kesehatannya. Dengan makan dan minum yang dapat

memelihara kesehatan maka manusia lebih kuat melakukan ibadah.

Proporsional, harmonis

ال ه الل إن والتعتدوا يقاتلونكم ذين ال ه الل سبيل في �وقاتلوا المعتدين يحب

“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. “ (Al-Baqarah (2) : 190)

Dari ayat ini ada satu hal yang perlu digarisbawahi bahwa kita

diperbolehkan berperang dengan orang-orang kafir, apabila mereka telah

memerangi kita. Jadi apabila tidak memerangi kita, maka tidak diperbolehkan

kita memerangi mereka.

Apabila terpaksa kita harus memerangi mereka (karena mereka

memerangi kita), Allah mengatakan, jangan malampau batas ketika perang nanti.

Maksud melampau batas –sebagaimana dikatakan oleh Hasan al-Bashry

sebagaimana dikutip Ibnu Katsir dalam Tafsir nya—adalah tidak diperbolehkan

membunuh, anak-anak, wanita, pendeta, laki-laki tua, membunuh hewan,

menebang atau membakar pohon sembarangan, juga membunuh mereka yang

tidak ikut berperang. Apabila hal ini dilakukan, maka Allah tidak menyukai orang-

orang yang berbuat seperti ini karena orang seperti ini dinilai oleh Allah sebagai

orang-orang yang melampaui batas.

Page 13: Cover.doc

Disiplin waktu

١والعصر اإلنسانلفيخسر ٢إن

وتواصوا بالحق وتواصوا الصالحات وعملوا آمنوا ذين ال إال٣بالصبر

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali

orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat

menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya

menetapi kesabaran.” (Al-‘Ashr (103) : 1-4)

Isi kandungan dari Surat Al-‘Ashr ini adalah :

Demi Masa

Allah bersumpah dengan al ‘ashr, yang dimaksud adalah waktu atau

umur. Karena umur inilah nikmat besar yang diberikan kepada manusia. Umur ini

yang digunakan untuk beribadah kepada Allah. Karena sebab umur, manusia

menjadi mulia dan jika Allah menetapkan, ia akan masuk surga.

Manusia Benar-Benar dalam Kerugian

Manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kerugian di sini adalah

lawan dari keberuntungan. Kerugian sendiri ada dua macam kata Syaikh

‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah.

Yang pertama, kerugian mutlak yaitu orang yang merugi di dunia dan

akhirat. Ia luput dari nikmat dan mendapat siksa di neraka jahim.

Page 14: Cover.doc

Yang kedua, kerugian dari sebagian sisi, bukan yang lainnya. Allah

mengglobalkan kerugian pada setiap manusia kecuali yang punya empat sifat: (1)

iman, (2) beramal sholeh, (3) saling menasehati dalam kebenaran, (4) saling

menasehati dalam kesabaran.

Mereka yang Memiliki Iman

`Yang dimaksud dengan orang yang selamat dari kerugian yang pertama

adalah yang memiliki iman. Syaikh As Sa’di menjelaskan bahwa yang dimaksud

adalah perintah beriman kepada Allah dan beriman kepada-Nya tidak diperoleh

kecuali dengan ilmu. Iman itu diperoleh dari ilmu.

Syaikh Sholeh Alu Syaikh berkata bahwa iman di dalamnya harus terdapat

perkataan, amalan dan keyakinan. Keyakinan (i’tiqod) inilah ilmu. Karena ilmu

berasal dari hati dan akal. Jadi orang yang berilmu jelas selamat dari kerugian.

Mereka yang Beramal Sholeh

Yang dimaksud di sini adalah yang melakukan seluruh kebaikan yang lahir

maupun yang batin, yang berkaitan dengan hak Allah maupun hak manusia, yang

wajib maupun yang sunnah.

Mereka yang Saling Menasehati dalam Kebenaran

Yang dimaksud adalah saling menasehati dalam dua hal yang disebutkan

sebelumnya. Mereka saling menasehati, memotivasi, dan mendorong untuk

beriman dan melakukan amalan sholeh.

Mereka yang Saling Menasehati dalam Kesabaran

Page 15: Cover.doc

Yaitu saling menasehati untuk bersabar dalam ketaatan kepada Allah dan

menjauhi maksiat, juga sabar dalam menghadapi takdir Allah yang dirasa

menyakitkan. Karena sabar itu ada tiga macam: (1) sabar dalam melakukan

ketaatan, (2) sabar dalam melakukan maksiat, (3) sabar dalam menghadapi

takdir Allah yang terasa menyenangkan atau menyakitkan.

Seandainya Allah menjadikan hujjah* hanya dengan surat Al ‘Ashr ini,

maka itu sudah menjadikan hujjah kuat pada manusia. Jadi manusia semuanya

berada dalam kerugian kecuali yang memiliki empat sifat: (1) berilmu, (2)

beramal sholeh, (3) berdakwah, dan (4) bersabar. *Hujjah dalam bahasa artinya

keterangan, alasan, bukti, atau argumentasi.

Produktif. (lihat Al-Qur’an Surat Al’Ashr (103) :1-3 diatas)

Menurut Al-Qur’an untuk menjadi manusia yang produktif, kita harus

mengisi waktu dengan empat perkara yaitu:

Pertama : meningkatkan mutu keyakinan kepada Allah SWT, iman

merupakan rujukan dasar kita dalam melakukan aktifitas, sehingga semakin

tinggi tingkat keyakinan kita kepada Allah, maka kita semakin teliti terhadap

aktivitas yang akan kita lakukan. Adakah aktivitas ini dibenarkan Allah SWT ?

apakah aktivitas ini menzalimi orang lain ? pertanyaan ini akan muncul bagi

orang yang memiliki keyakinan yang mantap terhadap Allah SWT, dan orang

yang memiliki sifat seperti ini akan tahu dan paham betapa pentingnya

menggunakan waktu dengan baik, yang didalamnya tidak ada hal yang

menzalimi orang lain. Sebaliknya jika tingkat keyakinan kita merosot, maka

yang akan timbul perbuatan (aktivitas) yang tidak lagi memiliki tolak ukur

dalam melakukannya, tidak pernah memikirkan akankah perbuatannya

tersebut menzalimi orang lain atau tidak, sehingga dirinya akan dihantui

Page 16: Cover.doc

kecemasan dalam melakukan aktivitas tersebut, akhirnya dia akan terus

menerus dikejar dosa.

Kedua : jangan menunda amal, sebagai seorang muslim kita seharusnya

selalu merenung kenapa Allah SWT menciptakan kehidupan dan kematian ?

jawabannya tidak lain agar kita dapat mengisi kehidupan ini dengan amaliah

yang terbaik, (QS. Al-Mulk : 2) sehingga ketika menghadap Allah SWT kita

memiliki bekal. Penyebab seorang menunda nunda amal biasanya adalah ia

mencintai dunia, sehingga urusan akhirat diabaikan, dan ini merupakan

kerugian besar baginya, hilangkan kata kata “sebentar lagi” atau “nanti saja”

ketika mendengar suara azan, cepat cepatlah bersiap siap untuk

melaksanakan sholat berjamaah, jangan pernah meningalkannya, karena jika

amal semudah ini saja kita terlambat atau tidak melakukannya, bagaimana

kita bisa melakukan amal amal yang berbentuk sunnah lainnya tepat

waktunya ?

Ketiga : Gemar menasehati dan siap untuk dinasehati, seorang muslim yang

baik adalah yang selalu memperhatikan dirinya dari segala yang dapat

merusak amal ibadahnya, untuk mencapai target ini, muslim tersebut harus

selalu bertanya kepada orang lain tentang dirinya dan siap menerima

keburukan yang dipaparkannya, jarang sekali kita mengetahui perilaku kita

yang buruk jika tidak bertanya kepada orang lain, maka manusia terbaik

adalah manusia yang siap dinasehati dan siap untuk merubah perilakunya

kearah yang lebih baik, dengan selalu merubah sifat dan perilaku kita ke arah

yang baik, maka hal ini juga akan menimbulkan cerminan bagi orang yang

ada disekitar kita.

Keempat : Gemar melakukan kebenaran dan siap menerima kebenaran,

manusia yang produktif tidak akan melakukan hal hal yang mengandung

dosa, menzalimi orang lain dan akhirnya membawa kepada amaliyah yang

Page 17: Cover.doc

tidak memiliki kebenaran dari syara’. Kritikan perilaku dan amaliyah

merupakan suatu hal yang sangat ditunggu tunggu oleh manusia yang

produktif, selama kritikan tersebut mempunyai dasar (bukti) yang jelas,

dengan gemar menerima kebenaran otomatis akan menimbulkan sifat selalu

melakukan kebenaran. Manusia yang produktif adalah manusia yang selalu

melaksanakan pesan Ali r.a “sesungguhnya umurmu adalah waktu dimana

engkau menggunakannya” .

Persistent. (lihat Al-Qur’an Surat Al’Ashr (103) :1-3 diatas)

Persistent artinya adalah Tangguh, Gigih, Tekun, Pantang Menyerah, dll.

Bandingkan dengan ciri-ciri manusia modern, maka akan terlihat banyak

persamaannya dengan indicator orang yang mempunyai derajat iman tinggi.

B. Cara-cara peningkatan akhlak

Usaha meningkatkan akhlak ke arah ahlaqul karimah, dapat dilakukan

dengan cara :

1. Dengan melaksanakan ibadah (ritual) khusus.

2. Dzikir.

3. Tafakur (inklusif merenungkan saat kematian)

Page 18: Cover.doc

Tafakur adalah suatu perenungan dengan melihat, menganalisa,

meyakini secara pasti untuk mendapatkan keyakinan terhadap segala

sesuatu yang berhubungan dengan Allah. Tafakur dalam Islam akan

meningkatkan tauhid, keyakinan dan kepercayaan kepada Allah

berdasarkan akal pikiran dan perasaan atau hati.

Selain untuk mendekatkan diri kepada Allah, Tafakur juga dapat

digunakan untuk setiap saat melihat, memperhatikan perilaku, sifat,

kejadian, masalah yang setiap saat muncul selama manusia menjalani

kehidupan.

4. Membiasakan diri untuk melaksanakan kebajikan dan menjauhkan

kemungkaran (Memelihara agama)

5. Berakhlak sebagaimana akhlak Allah (mengidentifikasikan siri dengan

sifat-sifat Allah yang tergambar dengan asmaul husna).

6. Berdo’a. sebagaimana Firman Allah SWT.

المعتدين يحب ال ه إن عاوخفية تضر كم رب �ادعوا“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang

lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang

melampaui batas.” (Al-A’raf (&) : 55)

Dalam rangka meningkatkan akhlak maka cara-cara melalui proses

membina kebiasaan sangat membantu pembentukan otomatisasi dari sebuah

prilaku.