COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

152
i SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH UNTUK MENGGUNAKAN JASA BANK SYARIAH (Studi Kasus PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Cabang Pembantu Lebak) Oleh : SUBCHAN YAHYA NIM :106081002349 KONSENTRASI PERBANKAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H/2010 M

Transcript of COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

Page 1: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

i

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMMPENGARUHI

KEPUTUSAN NASABAH UNTUK MENGGUNAKAN JASA BANK

SYARIAH

(Studi Kasus PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Cabang Pembantu Lebak)

Oleh : SUBCHAN YAHYA

NIM :106081002349

KONSENTRASI PERBANKAN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1430 H/2010 M

Page 2: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

ii

“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN

NASABAH UNTUK MENGGUNAKAN JASA BANK SYARIAH”

(Studi Kasus Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Lebak)

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-

syarat Memperoleh Gelar Sarjanan Ekonomi

Oleh :

Subchan Yahya

NIM : 106081002349

Dibawah Bimbingan

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1432 H/2010 M

Pembimbing I

Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM NIP : 196902032001121003

Pembimbing II

Ela Patriana, MM, AAAIJ NIP : 19690528 200801 2 010

Page 3: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

iii

Hari ini Tanggal 16 Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilaksanakan

Ujian Komprehensif atas nama Subchan Yahya NIM : 106081002349 dengan

judul skripsi “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH JASA BANK SYARIAH

(STUDI KASUS BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PEMBANTU

LEBAK)”. Memperhatikan penampilan Mahasiswa tersebut selama masa ujian

berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 16 Agustus 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Suhendra, S. Ag.,MM. Murdiyah Hayati, S.kom, MM Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Penguji Ahli

Page 4: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi ini ditulis

dengan sungguh-sunguh dan tidak ada bagian yang merupakan penjiblakan karya

orang lain seperti yang dimaksud dalam buku pedoman penyusunan skripsi

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Nama : Subchan Yahya

Nomor Induk Mahasiswa : 106081002349

Jurusan / Program Studi : Manajemen / Perbankan

Tempat dan Tanggal Lahir : Rangkasbitung, 20 Maret 1988

Dan apabila di kemudian hari terbukti bahwa peryataan ini tidak benar maka saya

sanggup menerima hukuman/sanksi apapun sesuai peraturan yang berlaku.

Penulis

( Subchan Yahya )

Page 5: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Subchan Yahya 2. Tempat & Tgl. Lahir : Rangkasbitung, 20 Maret 1988 3. Alamat : Jl. Djohar atmaja no. 20 RT 03/01, Kec.

Maja, Kab. Lebak, 42381 4. Telepon : 085692626165 5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. Taman Kanak-kanak Pelita Maja, Periode 1993-1994 2. Sekolah Dasar Negeri 3 Maja, Periode 1994 – 2000. 3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Rangkasbitung, Periode 2000 – 2003. 4. Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Rangkasbitung, periode 2003 – 2006. 5. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial, Jurusan Manajemen Perbankan 2006 – 2010 III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Tahun 2006-2007 Anggota Departemen Seni dan Budaya BEMJ Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Tahun 2007-2008 Anggota Departemen Litbang BEMF Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta

IV. PENGALAMAN KERJA 1. Tahun : 2009 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Jakarta di Desa Girimekar, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung

2. Tahun : 2010 Tim Pemantau Independen Ujian Nasional (TPI-UN) Kabupaten Tangerang SMA/Aliyah

3. Tahun : 2010 Tim Pemantau Independen Ujian Nasional (TPI-UN) Kabupaten Tangerang SMP/MTs

V. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : H.Yahya Rusman 2. Tempat & Tgl. Lahir : Rangkasbitung, 4 April 1954 3. Alamat : Rangkasbitung, Banten 4. Telepon : 0252 204228 5. Ibu : Hj. Siti Fatimah 6. Tempat & Tgl. Lahir : Lebak, 5 Desember 1952 7. Alamat : Rangkasbitung, Banten 8. Anak Ke dari : Kesembilan dari Sembilan Bersaudara

Page 6: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

vi

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the factors which influence customer decision to use Islamic bank’s services. The data that is going to use is in this research is the primary data by giving the questionnaires to customers of Islamic Bank of sub-branch Lebak using 28 variable numbers of statement/construct to 100 respondents. In this establishing sample method, the writer uses metode of convenience sampling. Then the writer uses factor analysis as analysis instrument with SPSS version 17 program.

This research results is the factors influence customer decision to use Islamic Bank’s services that is promotion factor which consist of promotion that is done by BSM well, there is promotion by personal selling,and another socialization (such as teacher, Ulema, etc.), in addition, perseptiom factor that consist of BSM variable based on Syaria principle, I know that riba is forbidden, BSM investment is good and rightfull (halal), BSM has variant products and those are interesting, BSM product quality is high and innovative, transaction in BSM is easier than others, conventional bank’s interest is high (increase), so that costomers use BSM service. Keywords: factor analysis, customer, Islamic bank

Page 7: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

vii

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah untuk menggunakan jasa bank syariah. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dengan memberikan kuesioner kepada nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Lebak dengan sampel sebanyak 100 responden. Dalam metode penentuan sampel ini, penulis menggunakan metode convenience sampling. Untuk menganalisis penelitian, selanjutnya penulis menggunakan alat analisis yaitu analisis faktor dengan bantuan analisis program SPSS versi 17.

Hasil penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah untuk menggunakan jasa bank syariah yaitu faktor promosi yang terdiri dari promosi yang dilakukan BSM sudah baik, terdapatnya promosi melalui personal selling, dan sosialisasi dari pihak lain (seperti guru, ulama,dll), serta faktor persepsi yang terdiri dari variabel BSM sesuai dengan prinsip syariah, saya mengetahui riba adalah haram, investasi di BSM baik dan halal, di BSM terdapat produk yang beragam dan menarik, kualitas produk BSM yang tinggi dan inovatif, transaksi di BSM lebih mudah, tingkat suku bunga di bank-bank konvensional tinggi (naik), sehingga menggunakan jasa BSM.

Kata kunci: Analisis faktor, nasabah, bank syariah

Page 8: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur, hanya ditujukan kehadirat Allah SWT, tempat

dimana penulis mengabdi sebagai hamba serta menggantungkan segala doa dan

harapan. Hanya karena rahmat, hidayah dan keridhaan – Nyalah Penulis memiliki

kemauan, kemampuan dan kesempatan dan kemudahan untuk menyelesaikan

skripsi yang berjudul ”ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUTUSAN NASABAH UNTUK MENGGUNAKAN JASA BANK SYARIAH

(STUDI KASUS BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PEMBANTU LEBAK)“

sebagai tugas akhir yang merupakan syarat untuk meraih gelar kesarjanaan

jenjang Strata 1 Program Studi Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Serta shalawat dan salam Penulis

sampaikan kepada Rasullalah Muhammad SAW, teladan terbaik bagi manusia di

sepanjang zaman.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya akan

keterbatasan dan kekurangan yang ada. Serta Penulis menyadari betul bahwa

penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya usaha, bantuan, dorongan,

dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya Penulis

menghanturkan terima kasih sedalam – dalamnya kepada :

1. Orang tuaku tercinta, Bapak H.Yahya Rusman dan Mama ku tercinta, Ibu Hj.

Siti Fatimah, terima kasih pak, mah, untuk dukungan materi serta doa – doa

Page 9: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

ix

mulia yang selalu dipanjatkan yang tiada hentinya kau berikan kepadaku. Tak

lupa petuah-petuah bijak disaat ku lemah dan membuat ku tegar dalam

menghadapi semua cobaan yang diberikan Allah SWT serta menjadi teladan

bagi penulis untuk memamahi arti kesabaran dan kekhilasan, serta telah

mendidik penulis untuk menjadi seorang laki-laki yang tangguh dan

bijaksana.

2. Kakakku Teh Ana, Teh Ani, A.reza, A.Ozi, Teh Dida, Teh Iyang, Teh Empi,

dan A.Asep, terima kasih atas dukungannya hingga Penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

3. Keponakan ku yang lucu-lucu Dafa, Rifa, Zahra, Parhan, Ahdan, dan Bilal

yang selalu memberikan ku kecerian.

4. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah bekerja keras mengembangkan

FEIS.

5. Prof. Dr. Ahmad Rodoni, selaku Pembimbing I, yang telah memberikan

bimbingan, tuntunan, motivasi, pengarahan yang luar biasa kepada penulis,

serta menyempatkan waktunya untuk membaca dan mengkoreksi skripsi ini,

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Mudah-mudahan Allah

SWT membalas segala kebaikannya dengan sebaik-baiknya balasan.

6. Ibu Ela Patriana, MM, AAAIJ, selaku Pembimbing II, yang telah

memberikan bimbingan, tuntunan, motivasi, pengarahan yang luar biasa

kepada penulis, serta menyempatkan waktunya untuk membaca dan

mengkoreksi skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Page 10: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

x

Mudah-mudahan Allah SWT membalas segala kebaikannya dengan sebaik-

baiknya balasan.

7. Kepada semua Bapak / Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

mendidik penulis selama dibangku perkuliahan , terima kasih atas ilmu,

motivasi dan arahan yang telah diberikan dan terus memacu penulis untuk

senantiasa mencintai ilmu.

8. Bapak Agung selaku kepala cabang BSM KCP Lebak yang telah memberikan

izin penulis untuk melakukan penelitian di BSM KCP Lebak, Pak Ayat yang

banyak membantu penulis dalam proses penelitian, beserta seluruh karyawan

dan nasabah BSM KCP Lebak yang ikut mendukung dan terlibat dalam

penelitian penulis.

9. Kepada sahabat – sahabat Gayo FC tercinta, Reksa , Rudi, Bowo, Boay,

Luthfi, Rosyad, Mbah, Kopong, Anto, Yanto, Wulan, Miaw, Hana, Sesy, dll.

Semoga kebersamaan dan persahabatan kita akan tetap dan terus berlanjut.

10. Teman kelas Perbankan Adnan, makasih yah sudah menyempatkan waktunya

mengajari penulis, mohon maaf kalau penulis banyak tanya, tidak lupa

Fadhil, Itang, Uji, Eep, Amero, Ega, serta teman-teman semua yang penulis

tidak sebutkan satu per satu, tanpa mengurangi rasa persaudaraan kita penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya dan memohon maaf

apabila selama ini penulis banyak kesalahan dan kekurangan. Semoga

persahabatan kita tetap dijaga oleh Allah SWT.

11. Terakhir kepada seseorang yang spesial yang telah banyak membantu penulis

dalam membantu penulisan skripsi ini, terima kasih buat, doa, perhatian,

Page 11: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

xi

dukungan serta semangat yang tak pernah berhenti yang selalu kamu

tularkan kepadaku selama ini……Ucapan terima kasih yang tulus untuk

kamu Syifa Hanifa..

Tiada kata – kata yang lebih indah selain ucapan terima kasih, semoga

Allah SWT memberikan balasan kebaikan atas segala bantuan yang diberikan

kepada penulis.

Akhir kata penulis berharap semoga penulisan skripsi ini bermanfaat bagi

kita semua.

Penulis

Subchan Yahya

Page 12: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI…………………………. . i

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF………………. ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME……………………………….. iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………………… .. iv

ABSTRACT……………………………………………………………… .... v

ABSTRAK……………………………………. ............................................ vi

KATA PENGANTAR ………………………………………… .................. vii

DAFTAR ISI ……………………………………………………… ............. xi

DAFTAR TABEL…………………………………………………………... xiii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………. ..... xv

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….. . 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................. 8

C. Tujuan Penelitian ……………………………......................... .. 8

D. Manfaat Penelitian ……………………………………….… .... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 10

A. Pengertian Perilaku Konsumen…………………….. ................ 10

B. Model Perilaku Konsumen ………..…………………………... 10

C. Faktor-faktor Utama yang Mempengaruhi Perilaku Pembeli ..... 13

D. Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ........................ 18

E. Proses Pengambilan Keputusan……………………………..……………. 23

F. Perbankan Syariah..................................................................... 27

1. Pengertian Bank Syariah ..................................................... 27

2. Produk dan Jasa Bank Syariah.............................................. 28

a. Produk Penghimpun Dana (Funding)....... ..................... 28

b. Produk Penyaluran Dana (Landing)..... ......................... 30

c. Produk Jasa Bank Syariah... .......................................... 32

Page 13: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

xiii

F. Penelitian Terdahulu ................................................................. 33

G. Kerangka Pemikiran .................................................................. 35

H. Hipotesis ................................................................................... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 38

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 38

B. Metode Penentuan Sampel ........................................................ 38

C. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 39

D. Metode Analisis Data ............................................................... 41

E. Operasional Variabel Penelitian….. .......................................... 46

BAB IV PEMBAHASAN… ........................................................................ 50

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian….. .......................... 50

1. Sejarah Singkat Perusahaan…. ............................................. 50

2. Visi dan Misi….. ................................................................. 52

B. Validitas dan Reliabilitas…. ...................................................... 53

1. Validitas…… ...................................................................... 53

2. Reliabilitas…. ..................................................................... 55

C. Penemuan dan Pembahasan…. .................................................. 56

1. Analisis Deskriptif… ........................................................... 56

2. Hasil Analisis Faktor…. ...................................................... 84

BAB V KESIMPULAN dan IMPLIKASI….............................................. 133

A. Kesimpulan… ........................................................................... 133

B. Implikasi… ................................................................................ 134

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

xiv

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

3.1 Skala Likert………………………………………………………… 40

4.1 Uji Validitas…………………………………………………….. 54

4.2 Reliability Statistics……………………………………………….. 56

4.3 Jenis Kelamin……………………………………………………… 57

4.4 Usia………………………………………………………………… 58

4.5 Pendidikan………………………………………………………… 59

4.6 Pekerjaan………………………………………………………….. 60

4.7 Pendapatan Per Bulan…………………………………………….. 61

4.8 Produk yang Digunakan………………………………………….. 62

4.9 BSM Sesuai dengan Prinsip Syariah……………………………... 64

4.10 Saya Mengetahui Riba Adalah Haram…………………………… 65

4.11 Investasi Bisnis di BSM Baik dan Halal…………………………… 65

4.12 di BSM Terdapat Produk yang Beragam dan Menarik…………….. 66

4.13 Kualitas Produk BSM yang Tinggi dan Inovatif…………………... 67

4.14 Tingkat Bagi Hasil yang Tinggi……………………………………. 68

4.15 Fasilitas Pelayanan BSM yang Lengkap…………………………… 68

4.16 Banyaknya Jaringan ATM (baik ATM BSM Maupun ATM Bersama) 69

4.17 Kenyamanan Interior Ruangan…… ………………….. 70

4.18 Lokasi BSM di Tempat yang Strategis……………………………. 71

4.19 Lokasi BSM Berada di Tempat yang Aman/Tidak Rawan……….. 71

4.20 Lokasi BSM Mudah Dijangkau/Ditemukan………………………. 72

4.21 Gedung BSM Menarik, Nyaman, dan Menyenangkan…………… 73

4.22 Keramahan Setiap Karyawan BSM………………………………. 73

4.23 Setiap Karyawan BSM Berpenampilan Bersih dan Rapi…… 74

4.24 Adanya Kesabaran yang Tinggi Setiap Karyawan………………. 75

4.25 Kemudahan Berkomunikasi Setiap Karyawan…………………... 75

4.26 Promosi yang Dilakukan BSM Sudah Baik……………………… 76

4.27 Terdapatnya Promosi Melalui Personal Selling………………….. 77

Page 15: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

xv

4.28 Adanya Sosialisasi Dari Pihak Lain (Seperti Guru, Ulama, dll…….. 77

4.29 Nama BSM Sudah Terkenal dan Terpercaya………………. 78

4.30 BSM Merupakan Bank Syariah Terbesar dan Anak Perusahaan Bank

Mandiri……………………………………………………….. 79

4.31 Adanya Dorongan Dari Pihak Keluarga Untuk Menggunakan Jasa BSM…

……………………………………………………………………… 79

4.32 Adanya Informasi Dari Pihak Keluarga Tentang BSM…………….. 80

4.33 Sistem Transaksi di BSM Sudah Terkomputerisasi………………… 81

4.34 Transaksi di BSM Lebih Mudah…………………………………… 81

4.35 Tingkat Suku Bunga di Bank-bank Konvensional Tinggi (Naik), Sehingga

Menggunakan Jasa BSM…………………………………………… 82

4.36 Tingkat Pengembalian Keuntungan di BSM Tinggi……………… 83

4.37 KMO and Bartlett’s Test…………………………… ……………… 84

4.38 Communalities……………………………………………………… 88

4.39 Total Variance Explained………………………………………….. 94.

4.40 Component Matrix…………………………………………………… 97

4.41 Rotated Component Matrix………………………………………. 125.

4.42 Component Transformation Matrix……………………………… 132

Page 16: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

xvi

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Model Perilaku Konsumen……………………………………… 12

2.2 Tahap-tahap Pengambilan Keputusan…………………………. 25

2.3 Kerangka Pemikiran…………………………………………… 36

4.1 Jenis Kelamin………………………………………………….. 57

4.2 Usia…………………………………………………………….. 58

4.3 Pendidikan……………………………………………………… 60

4.4 Pekerjaan……………………………………………………….. 61

4.5 Pendapatan……………………………………………………… 62

4.6 Jenis Produk…………………………………………………….. 63

4.7 Scree Plot………………………………………………………... 95

Page 17: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Saat ini bank menjadi salah satu kegiatan usaha yang memegang peranan

penting dalam perekonomian di negara kita. Bank juga merupakan salah satu

produk jasa yang digunakan oleh orang banyak atau masyarakat.

Penghimpunan dana merupakan kegiatan pokok bank. Keberhasilan bank

dalam melakukan penghimpunan atau mobilisasi dana ini sangat dipengaruhi

oleh beberapa faktor, yang diantaranya adalah kepercayaan masyarakat pada

suatu bank, di mana kepercayaan ini sangat dipengaruhi oleh kinerja bank

yang bersangkutan, posisi keuangan, kemampuan, integritas, serta kredibilitas

para manajemen bank. (Ahmad Rodoni, 2006:28). Untuk itu, nasabah pun

lebih selektif dalam memilih bank.

Setelah keluarnya undang-undang perbankan, yaitu UU No.7 Tahun 1992

(diubah dengan UU No.10 Tahun 1998) tentang perbankan, bahwa perbankan

di Indonesia terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu bank umum dan bank perkreditan

rakyat. Kedua bank tersebut melaksanakan kegiatan secara konvensional atau

syariah. Hal ini berarti bahwa Indonesia menganut sistem perbankan ganda

(dual banking system). Semenjak itu, bank syariah mulai tumbuh pesat di

Indonesia dalam bentuk bank umum syariah, unit usaha syariah (bank

konvensional yang membuka cabang syariah), dan gerai syariah.

Page 18: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

2

Perbankan dan institusi keuangan syariah terus mengalami

perkembangan yang signifikan. Dalam lingkup global, diperkirakan industri

ini tumbuh lebih dari 15 persen per tahun dengan jumlah institusi keuangan

syariah lebih dari 300 tersebar di lebih 75 negara dengan perkiraan total asset

500 miliar dolar atau sekitar Rp 4.600 triliun. Menurut Standard and Poor,

potensi pasar keuangan syariah ditaksir mencapai 4 triliun dolar. Dengan kata

lain, pasar yang sekarang sudah dicapai baru sekitar 10 persen. Artinya,

industri ini akan masih menjanjikan perkembangan yang luar biasa di masa

depan (A. Riawan Amin, 2009: 24).

Menurut A. Riawan Amin dalam bukunya yang berjudul “Menata

Perbankan Syariah di Indonesia”, bank syariah merupakan bagian dari

perjuangan umat Islam. Perjuangan ini terus diikuti dengan dukungan regulasi

dan kebijakan pemerintah berupa dual banking system dan malah saat ini

mengeluarkan payung hukum yang mandiri berupa Undang-undang

Perbankan Syariah No. 21 tahun 2008 sehingga bank-bank syariah tumbuh

subur di Indonesia baik dalam bentuk Bank Umum Syariah maupun cabang

dan unit-unit syariah (A. Riawan Amin 2009:3).

Dalam Undang-Undang Syariah tersebut diatur jenis usaha, ketentuan

pelaksanaan syariah, kelayakan usaha, penyaluran dana, dan larangan bagi

bank syariah maupun UUS yang merupakan bagian dari Bank Umum

Konvensional. Sementara itu, untuk memberikan keyakinan pada masyarakat

yang masih meragukan operasional perbankan syariah selama ini, diatur pula

kegiatan usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah meliputi

Page 19: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

3

kegiatan usaha yang mengandung unsur-unsur riba, maisyir, gharar, haram,

dan zalim (Zubairi Hasan, 2009:5).

Bank syariah memiliki perbedaan operasional yang cukup mendasar

dengan bank konvensional dengan menjalankan fungsinya sebagai lembaga

intermediasi. Konsep halal adalah konsep yang paling utama dalam investasi

yang dilaksanakan perbankan syariah, yang menjadi pembeda utama antara

kedua sistem bank tersebut. Hal ini disebabkan adanya sifat transedental dari

setiap transaksi dalam setiap aktivitas muamalah dan hukum Islam (Gemala

Dewi, 2007:98).

Pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia cukup pesat. Per Desember

2008, tercatat ada lima bank syariah (Bank Muamalat Indonesia, Bank

Syariah Mandiri, Bank Syariah Mega Indonesia, Bank Syariah BRI, dan Bank

Syariah Bukopin), 28 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 131 Bank Perkreditan

Rakyat Syariah. Dari jumlah ini, terdapat 951 kantor jaringan, belum

termasuk jaringan kantor, Office Channeling yang jumlahnya hampir

mencapai 1.500. dari sisi asset, perkembangan perbankan syariah juga

menggembirakan. Pada tahun 2002, jumlah total asset perbankan syariah baru

sekitar Rp 4 Triliun. Namun per Desember 2008, asetnya sudah menjadi Rp

49,5 Triliun atau dalam enam tahun mengalami penambahan sepuluh kali

lipat. (A. Riawan Amin, 2009: 101).

Perkembangan perbankan syariah ini tentunya juga harus didukung oleh

sumber daya insani yang memadai, baik dari segi kualitas maupun

Page 20: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

4

kuantitasnya. Selain itu, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian guna

menjamin tercapainya sasaran pengembangan perbankan syariah, yang telah

diidentifikasi, diantaranya adalah penyempurnaan peraturan dan perundang-

undangan yang sesuai dengan karakteristik usaha perbankan syariah,

pertumbuhan jaringan kantor yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat

yang semakin meningkat terhadap jasa perbankan syariah, meningkatkan

pemahaman masyarakat terhadap perbankan syariah, tersedianya infrastruktur

dan lembaga pendukung yang dapat mendorong perkembangan perbankan

syariah yang sehat dan istiqamah (teguh) menjalankan prinsip syariah,

meningkatkan efisiensi operasi, mutu pelayanan, dan daya saing perbankan

syariah nasional, mendorong perkembangan pembiayaan bagi hasil dalam

proporsi yang memadai dalam portofolio pembiayaan bank syariah, dan

terciptanya bank syariah yang memiliki kompetensi, profesionalisme, dan

dapat memenuhi standar yang ditetapkan secara internasional. (M. Luthfi

Hamidi, 2003:11).

Penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Adnan Halim, dengan

delapan faktor yang diduga kuat mempengaruhi keputusan nasabah dalam

menggunakan jasa pelayanan Bank Muamalat cabang Bogor, diantaranya

adalah faktor agama, faktor produk, faktor fasilitas, faktor lokasi/tempat,

faktor sumber daya manusia (SDM), faktor promosi, faktor merek, faktor

keluarga. Pada penelitian ini, diperoleh faktor dominan yang mempengaruhi

keputusan nasabah dalam menggunakan jasa pelayanan bank adalah faktor

lokasi. faktor tempat merupakan faktor yang memegang peranan penting

Page 21: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

5

dalam menarik minat nasabah untuk menggunakan jasa pelayanan bank. Hal

ini dapat diterima secara logis karena bank merupakan tempat untuk

menabung dan berinvestasi, oleh karena itu tempat yang aman dan mudah

ditemukan serta letaknya yang strategis merupakan daya tarik tersendiri bagi

nasabah. (Adnan, 2009:120).

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengangkat delapan faktor tersebut

dan menambahkannya dengan faktor teknologi serta faktor kondisi ekonomi.

Penulis menduga kedua faktor tersebut juga memiliki pengaruh yang tinggi

terhadap keputusan nasabah untuk menggunakan jasa bank syariah. Sehingga

semakin banyak faktor-faktor yang diangkat untuk meneliti keputusan

nasabah dalam menggunakan jasa bank syariah, serta akan semakin terlihat

faktor apa saja yang berpengaruh terhadap keputusan nasabah.

Salah satu kekuatan yang paling dramatis dalam membentuk kehidupan

manusia adalah teknologi. Teknologi telah menghasilkan keajaiban, seperti

penisilin, bedah jantung terbuka, dan pil KB. Teknologi juga menimbulkan

kengerian seperti bom hidrogen, gas syaraf dan senapan mesin mini.

Teknologi juga menghasilkan berkat gabungan, seperti mobil dan video game

(Kotler dan Keller, 2007:112).

Dampak dari perubahan teknologi juga berdampak positif terhadap

perkembangan dunia perbankan. Produk yang ditawarkan kepada nasabahnya

menjadi lebih cepat dan efisien. Sebagai contoh untuk melakukan pengiriman

uang (transfer) dapat dilakukan pada saat itu juga dengan sistem online

Page 22: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

6

komputer, padahal sebelumnya untuk mengirim uang dari satu bank ke lokasi

lainnya memerlukan waktu beberapa hari. Demikian juga dalam hal

penagihan (inkaso), waktu yang dibutuhkan menjadi lebih cepat. Disisi lain

untuk melakukan penarikan uang saat ini tidak perlu dilakukan ke bank, tetapi

cukup dapat ditarik di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang tersebar

di berbagai tempat. Di samping itu ATM juga memberikan kelebihan lain

seperti informasi saldo serta melakukan berbagai pembayaran dalam waktu

yang sangat cepat melalui pendebetan. (Kashmir, 2008:17). Semuanya

tersebut terjadi karena adanya teknologi, untuk itu teknologi sangat

diperlukan karena dapat mempengaruhi perilaku manusia, khususnya perilaku

nasabah dalam memilih jasa bank syariah.

Kondisi ekonomi sangat mempengaruhi pilihan produk. Pemasar yang

produknya peka terhadap pendapatan dapat dengan seksama memperhatikan

kecendrungan dalam pendapatan pribadi, tabungan, dan tingkat bunga. Jadi

jika indikator-indikator ekonomi tersebut menunjukkan adanya resesi,

pemasar dapat mencari jalan untuk menetapkan posisi produknya. (Bilson

Simamora, 2008:10).

Begitu juga menurut Drs. Gunawan Adisaputro MBA dalam bukunya

yang berjudul ”Manajemen Pemasaran Analisis Untuk Perancangan Strategi

Pemasaran”, menuturkan bahwa kondisi ekonomi dan mata pencaharian

berpengaruh terhadap konsumsi mereka. Misalnya seorang buruh yang

terdidik akan memiliki konsumsi yang berbeda dengan pekerja kantoran

Page 23: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

7

dalam hal pakaian, sepatu, makanan, alat transportasi yang dipilih dan

keanggotaan suatu kelompok. (Gunawan Adisaputro, 2010:80).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik mengadakan

penelitian yang berjudul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH UNTUK

MENGGUNAKAN JASA BANK SYARIAH (Studi Kasus pada PT.

Bank Syariah Mandiri Tbk. Cabang Pembantu Lebak)”.

Pada kesempatan ini, penulis melakukan penelitian di daerah

Rangkasbitung, lebih tepatnya di PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Cabang

Pembantu Lebak. Lokasi tersebut peneliti pilih karena BSM Cabang

Pembantu Lebak merupakan bank syariah yang pertama berdiri di Lebak dan

memiliki nasabah yang banyak serta transaksi yang beragam daripada bank

syariah lainnya di Lebak.

Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan bank milik pemerintah pertama

Bank Susila Bakti (BSB), sebagai salah satu anak perusahaan di lingkup Bank

Mandiri (ex BDN), yang kemudian dikonversikan menjadi bank syariah

secara penuh. Dalam rangka melancarkan proses konversi menjadi bank

syariah, BSM menjalin kerja sama dengan Tazkia Institute, terutama dengan

pelatihan dan pendampingan konversi. Sebagai salah bank yang dimiliki

oleh Bank Mandiri, BSM memiliki beberapa keunggulan komparatif

dibanding pendahulunya, salah satunya ialah BSM memiliki asset ratusan

triliun dan networking yang sangat luas. (M. Syafi’i Antonio, 2001:26).

Page 24: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

8

B. Perumusan Masalah

Permasalahan yang menjadi fokus untuk diteliti lebih lanjut pada faktor-

faktor yang mempengaruhi nasabah untuk menggunakan jasa bank syariah

adalah sebagai berikut:

“Faktor-faktor apa yang akan terbentuk dari faktor agama, faktor produk,

faktor fasilitas dan pelayanan, faktor lokasi/tempat, faktor promosi, faktor

Sumber Daya Manusia (SDM), faktor merek, faktor keluarga, faktor

teknologi, faktor kondisi ekonomi, dan faktor lainnya yang mempengaruhi

keputusan nasabah untuk menggunakan jasa bank syariah”.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dari latar belakang dan perumusan masalah tersebut, maka tujuan dari

penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berperan penting

dalam mempengaruhi keputusan nasabah untuk menggunakan jasa bank

syariah.

Manfaat Penelitian

a. Bagi PT. Bank Syariah Mandiri Tbk, Cabang Pembantu Lebak.

Penulis ingin memberikan sumbangan pikiran dari hasil penelitian

mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan nasabah

untuk menggunakan jasa bank syariah. Sehingga dapat membantu

Page 25: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

9

menginformasikan keinginan dan kebutuhan nasabah, agar dapat dilakukan

peningkatan kinerja khususnya dalam bidang pelayanan dan pemasaran.

b. Bagi penulis.

Sebagai media untuk menerapkan dan mengaplikasikan ilmu manajemen

perbankan yang diperoleh selama kuliah serta dapat menambah

pengalaman dibidang penelitian.

c. Bagi masyarakat (nasabah bank syariah).

Sebagai informasi tambahan dalam mempertimbangkan penggunaan jasa

perbankan baik dalam menabung maupun dalam mengajukan pembiayaan

pada PT. Bank Syariah Mandiri (BSM). Terutama Bank Syariah Mandiri

(BSM) Cabang Pembantu Lebak.

d. Perguruan Tinggi.

Penelitian ini akan menambahkan keperpustakaan dibidang manajemen

perbankan dan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan yang berisikan suatu

studi perbandingan yang bersifat karya ilmiah untuk menambah wawasan

dan pengetahuan, khususnya tentang perbankan syariah.

Page 26: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam

mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk

proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. (Nugroho J.

Setiadi, 2003:3).

Sedangkan menurut John C. Mowen dan Michael Minor Perilaku

konsumen (consumen behavior) didefinisikan sebagai studi tentang unit

pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan,

konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman serta ide-ide. (John C.

Mowen dan Michael Minor, 2002;6).

Sementara itu, menurut Bilson Simamora perilaku konsumen adalah

perilaku yang menyoroti perilaku individu dan rumah tangga. (Bilson

simamora, 2008:2).

B. Model Perilaku Konsumen

Page 27: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

11

Konsumen membuat banyak keputusan pembelian setiap hari.

Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan pembelian konsumen

secara sangat rinci untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang dibeli

konsumen, di mana mereka membeli, bagaimana, dan berapa banyak mereka

membeli, kapan mereka membeli dan mengapa mereka membeli. Pemasar

dapat mempelajari pembelian konsumen yang sebenarnya untuk menemukan

apa yang mereka beli, di mana, dan berapa banyak. (Kotler & Armstrong,

2006:158).

Setiap konsumen (nasabah) sudah tentu akan melakukan berbagai macam

keputusan untuk mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk atau jasa.

Proses pengambilan keputusan menjadi suatu masalah yang kompleks dan

pelik, karena menyangkut berbagai macam hal yang sangat kompleks yang

mendasari pengambilan keputusan tersebut, untuk itu perlu adanya suatu

analisa perilaku pelanggan.

Dengan adanya suatu analisa perilaku pelanggan, manajer akan

mengetahui dan akan mempunyai pandangan yang lebih luas tentang alasan

konsumen dalam melakukan keputusan pembelian, kemudian perusahaan

dapat membuat, mengembangkan dan memperbarui produk dan jasa yang

ditawarkan kepada pelanggan, menentukan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan produk atau jasa secara lebih baik.

Menurut Kotler & Armstrong dalam bukunya yang berjudul prinsip-

prinsip pemasaran, pertanyaan inti untuk pemasar adalah bagaimana

Page 28: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

12

konsumen merespons berbagai usaha pemasar yang mungkin digunakan

perusahaan. Titik awalnya adalah model perilaku pembelian berupa

rangsangan-rangsangan yang diperlihatkan dalam gambar berikut ini.

Pemasaran dan rangsangan lain Kotak hitam Pembeli ResponPembeli

Pemasaran Rangsangan lain Karakteristik pembeli Pilihan produk

Produk Ekonomi Proses keputusan Pilihan merek

Harga Teknologi pembeli Pilihan penyalur

Tempat Politik waktu pembelian

Promosi Budaya Jumlah pembelian

Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen Sumber Kotler & Armstrong, 2006: 158

Gambar tersebut memperlihatkan bahwa pemasaran dan rangsangan lain

memasuki “kotak hitam” konsumen dan menghasilkan respon tertentu.

Pemasar harus menemukan apa yang ada di dalam kotak hitam pembeli.

(Kotler & Armstrong, 2006: 159).

Rangsangan-rangsangan terdiri dari 4P. Product (Produk), Price (harga),

place (tempat), dan promotion (promosi). Rangsangan lain meliputi kekuatan

dan faktor utama dalam lingkungan pembeli: ekonomi, teknologi, politik, dan

budaya. Semua masukan ini memasuki kotak hitam pembeli, di mana

masukan ini diubah menjadi sekumpulan respons pembeli yang dapat diubah

Page 29: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

13

menjadi observasi, pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu

pembelian, dan jumlah pembelian. (Kotler & Armstrong, 2006: 159).

Pemasar ingin memahami bagaimana rangsangan itu diubah menjadi

respons di dalam kotak hitam konsumen, yang mempunyai dua bagian.

Pertama, karakteristik pembeli mempengaruhi bagaimana pembeli menerima

dan bereaksi terhadap rangsangan itu. Kedua, proses keputusan pembeli itu

sendiri mempengaruhi perilaku pembeli. Pertama kita melihat karakteristik

pembeli ketika karakteristik itu mempengaruhi perilaku pembeli dan

kemudian mendiskusikan proses keputusan pembeli. (Kotler & Armstrong,

2006: 159).

C. Faktor-Faktor Utama yang

Mempengaruhi Perilaku Pembeli

Keputusan nasabah dalam menggunakan jasa bank syariah dipengaruhi

oleh beberapa faktor. Sejauh mana faktor-faktor utama dapat mempengaruhi

perilaku nasabah, sehingga akan menjadi menarik untuk meneliti faktor-

faktor tersebut, khususnya menjadi nasabah PT Bank Syariah Mandiri Tbk.

Cabang Pembantu Lebak. Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku

pembeli menurut Kotler 1999: 224 Bilson Simamora, 2008: 6, dan adalah

sebagai berikut:

1. Faktor Kebudayaan

Page 30: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

14

Faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling

dalam terhadap perilaku konsumen. Pemasar harus memahami peran yang

dimainkan oleh kultur, sub-kultur, dan kelas sosial pembeli.

a. Kultur. Kultur adalah determinan yang paling fundamental dari

keinginan dan perilaku konsumen. (Kotler, 1999:224).

Kultur adalah faktor penentu paling pokok dari keinginan dan perilaku

seseorang. (Bilson Simamora, 2008:7).

b. Sub kultur. Setiap kultur terdiri dari sub-sub kultur yang lebih

kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi anggotanya yang

lebih spesifik. Sub kultur mencakup kebangsaan agama, kelompok, ras,

dan daerah geografis. (Kotler, 1999:226).

Tiap kultur mempunyai subkultur yang lebih kecil, atau kelompok

orang dengan sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan

situasi hidup yang sama. (Bilson Simamora, 2008:7).

c. Kelas sosial. Kelas sosial adalah bagian-bagian yang relatif

homogen dan tetap dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara

hierarkis dan anggota-anggotanya memiliki tata nilai, minat, dan

perilaku yang mirip. (Kotler, 1999:226).

Kelas sosial adalah susunan yang relatif permanen dan teratur dalam

suatu masyarakat yang anggotanya mempunyai nilai, minat, dan

perilaku yang sama. (Bilson Simamora, 2008:7).

2. Faktor Sosial

Page 31: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

15

Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti

kelompok kecil, keluarga, peran dan status sosial dari konsumen. (Bilson

Simamora, 2008:8)

a. Kelompok. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak

kelompok kecil. Kelompok yang berpengaruh langsung dan di mana

seseorang menjadi anggotanya disebut kelompok keanggotaan. Ada

yang disebut kelompok primer, di mana anggotanya berinteraksi secara

tidak formal, seperti keluarga, teman, dan sebagainya. Ada pula yang

disebut kelompok sekunder, yaitu seseorang berinteraksi secara formal

tetapi tidak reguler. Contohnya adalah organisasi. (Bilson Simamora,

2008:8).

b. Keluarga. Anggota keluarga merupakan kelompok primer yang

paling berpengaruh. (Kotler, 1999:230).

Keluarga dalam kehidupan pembeli ada dua, yang pertama adalah

keluarga orientasi, adalah keluarga yang terdiri dari orang tua yang

memberikan arah dalam hal tuntunan agama, politik, ekonomi, dan

harga diri. Bahkan jika pembeli sudah tidak berhubungan lagi dengan

orang tua, pengaruh terhadap perilaku pembeli tetap ada. Kedua adalah

keluarga prokreasi, yaitu keluarga yang terdiri atas suami-istri dan anak

pengaruh pembelian itu akan sangat terasa. (Bilson Simamora, 2008:8).

c. Peran dan status. Posisi orang dalam setiap kelompok dapat

didefinisikan dalam istilah peran dan status. (Kotler, 1999:231).

3. Faktor Pribadi

Page 32: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

16

Keputusan sesorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi,

yaitu usia pembeli dan tahap daur-hidup pembeli, pekerjaan, keadaan

ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pribadi pembeli.

(Bilson Simamora, 2008:10).

a. Usia dan tahap daur-hidup. Orang akan mengubah barang dan

jasa yang mereka beli sepanjang kehidupan mereka. Kebutuhan dan

selera seseorang akan berubah sesuai dengan usia. Pembelian dibentuk

oleh tahap daur-hidup keluarga.

b. Pekerjaan. Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa

yang dibelinya.

c. Keadaan ekonomi. Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi

pilihan produk. Pemasar yang produknya peka terhadap pendapatan

dapat dengan saksama memperhatikan kecendrungan dalam pendapatan

pribadi, tabungan, dan tingkat bunga. Jadi jika indikator-indikator

tersebut menunjukkan adanya resesi, pemasar dapat mencari jalan untuk

menetapkan posisi produknya. (Bilson Simamora, 2008:10).

d. Gaya hidup. Orang-orang yang berasal dari sub kultur kelas

sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup

yang berbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan

orang yang bersangkutan. (Kotler, 1999:233).

e. Kepribadian dan konsep pribadi. Setiap orang mempunyai

kepribadian yang berbeda. Kepribadian merupakan karakteristik

psikologis yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan

Page 33: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

17

yang relatif konsisten dan tetap terhadap lingkungannya. (Kotler,

1999:235).

Kepribadiian mengacu kepada karakteristik psikologis yang unik yang

menimbulkan tanggapan yang relatif konstan terhadap lingkungannya

sendiri. (Bilson Simamora, 2008:11).

4. Faktor Psikologis

Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi lagi oleh empat faktor psikologis

utama, motivasi, persepsi, proses belajar, serta kepercayaan dan pendirian.

a. Motivasi

Motivasi suatu motif (atau dorongan) adalah suatu kebutuhan yang

cukup untuk mendorong seseorang untuk bertindak. (Kotler, 1999:238).

Suatu kebutuhan akan berubah menjadi motif apabila kebutuhan itu telah

mencapai tingkat tertentu. Motif adalah suatu kebutuhan yang cukup menekan

seseorang untuk mengejar kepuasan. (Bilson Simamora, 2008:11).

b. Persepsi.

Seseorang yang termotivasi adalah siap untuk bertindak. Dan

tindakannya itu dipengaruhi oleh persepsi dia mengenai persepsi

tertentu. (Kotler, 1999:241).

Page 34: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

18

Persepsi diartikan sebagai proses di mana seseorang memilih,

merumuskan, dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan

suatu gambaran yang berarti mengenai dunia. (Bilson Simamora,

2008:12).

c. Proses belajar.

Ketika orang-orang bertindak, mereka belajar, pengetahuan

menjelaskan perubahan dalam perilaku suatu individu yang berasal dari

pengalaman. (Kotler, 1999:242).

Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang

timbul dari pengalaman dan kebanyakan perilaku manusia adalah hasil

proses belajar. Secara teori, pembelajaran seseorang dihasilkan melalui

dorongan, rangsangan, isyarat, tanggapan, dan penguatan. (Bilson

Simamora, 2008:13).

d. Kepercayaan dan sikap pendirian.

Ketika orang-orang bertindak, mereka belajar, pengetahuan menjelaskan

perubahan dalam perilaku suatu individu yang berasal dari pengalaman.

(Kotler, 1999:242).

Melalui tindakan dan proses belajar, orang akan mendapatkan

kepercayaan dan sikap yang kemudian mempengaruhi perilaku

pembeli. (Bilson Simamora, 2008:13).

D. Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Page 35: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

19

Marketing Mix adalah strategi kombinasi yang dilakukan oleh berbagai

perusahaan dalam bidang pemasaran. (Kashmir, 2008:119). Penggunaan bauran

pemasaran (marketing mix) dalam dunia perbankan dilakukan dengan menggunakan

konsep-konsep yang sesuai dengan kebutuhan bank. Kotler dalam Kasmir, 2008:119.

menyebutkan konsep bauran pemasaran terdiri dari empat P (4P), yaitu:

1. Product (produk).

2. Price (harga)

3. Place (tempat/saluran distibusi)

4. Promotion (promosi)

Sedangkan Bomm dan Bitner masih dalam Kasmir, menambah dalam

bisnis jasa, bauran pemasaran di samping 4P seperti yang dikemukakan di

atas, ditambah dengan 3P, yaitu:

1. People (orang)

2. Physical evidence (bukti fisik)

3. Process (proses)

Berikut ini merupakan penjabaran bauran pemasaran dimulai dari strategi

produk.

a. Product (Produk). Produk adalah sesuatu yang memberikan manfaat baik

dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sesuatu yang ingin

dimiliki konsumen.. (Kasmir, 2008:123). Produk memiliki ciri-ciri tersendiri

untuk dapat dikatakan barang atau jasa. Dalam hal dunia perbankan di mana

Page 36: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

20

produk yang dihasilkan berbentuk jasa, maka akan dijelaskan ciri-ciri produk

yang berbentuk jasa tersebut. (Kasmir, 2008:123). Adapun ciri-ciri karakteristik

jasa menurut kasmir adalah sebagai berikut:

1) tidak berwujud, artinya tidak dapat dirasakan atau dinikmati sebelum

jasa tersebut dibeli atau dikonsumsi.

2) tidak terpisahkan, artinya antara si pembeli jasa dengan si penjual jasa

saling berkaitan satu sama lainnya, tidak dapat dititipkan melalui orang

lain. Misalnya, pemilik kartu kredit dengan hotel.

3) beraneka ragam, artinya jasa dapat diperjualbelikan dalam bentuk atau

wahana seperti tempat, waktu atau sifat.

4) tidak tahan lama, artinya jasa tidak bisa disimpan begitu jasa dibeli

maka akan segera dikonsumsi.

b. Price (Harga). Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting

dalam kegiatan pemasaran. Harga menjadi sangat penting untuk

diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya suatu

produk dan jasa perbankan. Harga bagi bank yang berdasarkan prinsip

syariah adalah bagi hasil. (Kasmir, 2008:135).

c. Place (tempat/saluran distibusi). Lokasi bank adalah tempat di mana

diperjualbelikannya produk cabang bank dan pusat pengendalian

perbankan. Penentuan lokasi suatu cabang bank merupakan salah satu

kebijakan yang sangat penting. Dalam praktiknya ada beberapa macam

lokasi kantor bank, yaitu lokasi kantor pusat, cabang utama, cabang

Page 37: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

21

pembantu, kantor kas, dan lokasi mesin-mesin Anjungan Tunai Mandiri

(ATM). Bank yang terletak dalam lokasi yang strategis sangat

memudahkan nasabah dalam berurusan dengan bank. (Kasmir, 2008:145).

d. Promotion (Promosi). Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang

terakhir. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan

ketiga kegiatan diatas, baik produk, harga, dan lokasi. Dalam kegiatan ini

setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang

dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Tanpa promosi jangan

diharapkan nasabah dapat mengenal bank. Oleh karena itu, promosi merupakan

sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya.

(Kasmir, 2008:155).

e. People (orang). Semua orang yang terlibat aktif dalam pelayanan dan

memengaruhi persepsi pembeli, nama, pribadi pelanggan, dan pelanggan-

pelanggan lain yang ada dalam lingkungan pelayanan. People meliputi

kegiatan untuk karyawan, seperti kegiatan rekrutmen, pendidikan dan

pelatihan, motivasi, balas jasa, dan kerja sama, serta pelanggan yang

menjadi nasabah atau calon nasabah. (Kasmir, 2008:120).

f. Physical evidence (bukti fisik). Terdiri dari adanya logo atau simbol

perusahaan, moto, fasilitas yang dimiliki, seragam karyawan, laporan,

kartu nama, dan jaminan perusahaan. (Kasmir, 2008:120).

g. Process (proses). Merupakan keterlibatan pelanggan dalam pelayanan jasa,

proses aktivitas, standar pelayanan, kesederhanaan atau kompleksitas

prosedur kerja yang ada di bank yang bersangkutan. (Kasmir, 2008:120).

Page 38: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

22

Rangsangan (Stimulasi) Pemasaran Lainnya.

Menurut Kotler, Selain Marketing Mix ada juga rangsangan-rangsangan

pemasaran lain yang dapat merubah (mempengaruhi) keputusan konsumen

(nasabah) untuk menggunakan produk dan jasa tertentu. Rangsangan

pemasaran lainnya yang sangat berkaitan erat dengan jenis perusahaan. Oleh

karena itu rangsangan pemasaran lain dapat dikelompokkan menjadi beberapa

macam bentuk seperti:

a. Merek

Merek oleh beberapa konsumen (nasabah) dapat mempengaruhi dan

memuaskan kebutuhan mereka akan penggunaan suatu produk dan jasa

tertentu. Merek identik sekali dengan kualitas suatu produk dan jasa.

Dalam industri perbankan merek biasanya dikaitkan dengan nama bank

yang bersangkutan.

b. Kualitas SDM

Bagi beberapa perusahaan yang bergerak dibidang jasa, sudah barang tentu

kualtas SDM merupakan salah satu hal yang harus dipenuhi. kriteria

professional bagi pelaku manajemen bank setidaknya harus memenuhi

pernyataan atara lain:

1) Memiliki sifat positif, jujur, dan berdedikasi tinggi terhadap profesinya.

Page 39: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

23

2) Memiliki pengetahuan yang mendalam sehingga mendukung dapat

melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik.

3) Memiliki wawasan yang luas serta kearifan yang tinggi.

c. Kondisi Ekonomi

Kondisi perekonomian suatu Negara sudah tentu akan mempengaruhi

keputusan konsumen (nasabah) dalam menggunakan suatu prodak dan

jasa.

d. Sosial dan Budaya

Pengaruh sosial dan budaya (masyarakat) juga memiliki pengaruh yang

cukup besar dalam menentukan produk dan jasa yang akan dipilih.

e. Teknologi

Kemajuan teknologi mempunyai dampak yang sangat luas bagi pemasaran

perusahaan (bank) seperti sistem yang sudah terkomputerisasi yang on-line

di seluruh kantor cabang dan kemudahan bertransaksi dengan

menggunakan teknologi yang ada, tetntunya akan merangsang konsumen

(nasabah) untuk melakukan pembelian produk dan jasa tersebut.

E. Proses Pengambilan Keputusan

Tahap-tahap dalam Proses Keputusan Pembelian

Ada lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses pembelian, yaitu

pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan

Page 40: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

24

pembelian, dan perilaku pembelian. Model ini menekankan bahwa proses

pembelian bermula sebelum pembelian dan berakibat jauh setelah pembelian.

Setiap konsumen tentu melewati kelima tahap ini untuk setiap pembelian yang

mereka buat. Dalam pembelian yang lebih rutin, mereka membalik tahap-

tahap tersebut (Bilson Simamora, 2008:15), sebagaimana yang terlihat dalam

gambar berikut ini.

Gambar 2.2. Tahap-tahap Pengambilan Keputusan

Sumber: Bilson Simamora, 2008:15

1) Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau

kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal

atau eksternal. Dari pengalaman sebelumnya orang telah belajar

bagaimana mengatasi dorongan ini dan dimotivasi ke arah produk yang

diketahuinya akan memuaskan dorongan ini. (Bilson Simamora, 2008:16).

2) Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang terdorong kebutuhannya mungkin, atau

mungkin juga tidak, mencari informasi lebih lanjut. Jika dorongan

konsumen itu kuat dan produk itu berada di dekatnya, mungkin konsumen

Pengenalan Masalah

Pencarian Informas

Evaluasi Alternatif

Keputusan Pembelia

Perilaku Purna Pembelian

Page 41: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

25

akan langsung membelinya. Jika tidak, kebutuhan konsumen ini hanya

akan menjadi ingatan saja. Pencarian informasi terdiri dari dua jenis

menurut tingkatannya. Yang pertama adalah perhatian yang meningkat,

yang ditandai dengan pencarian informasi yang sedang-sedang saja.

Kedua, pencarian informasi yang aktif yang dilakukan dengan mencari

informasi dari segala sumber. (Bilson Simamora, 2008:16).

3) Evaluasi Alternatif

Konsumen memroses informasi tentang pilihan merek untuk membuat

keputusan terakhir. Pertama, kita melihat bahwa konsumen mempunyai

kebutuhan. Konsumen akan mencari manfaat tertentu dan selanjutnya

melihat kepada atribut produk. Konsumen akan memberikan bobot yang

berbeda untuk setiap atribut produk sesuai dengan kepentingannya.

Kemudian konsumen mungkin akan mengembangkan himpunan

kepercayaan merek. Konsumen juga dianggap memiliki fungsi utilitas,

yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan produk bervariasi

menurut tingkat alternatif tiap ciri. Dan akhirnya konsumen akan tiba pada

sikap ke arah alternatif merek melalui prosedur tertentu. (Bilson

Simamora, 2008:16).

4) Keputusan Pembelian

Model Pilihan Konsumen yang Non-Kompensasi

Dengan model non-kompensasi pada pilihan konsumen, pertimbangan

atribut positif dan negatif tidak perlu disaring. Mengevaluasi atribut lebih

Page 42: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

26

dalam membuat keputusan menjadi lebih mudah bagi seorang, tetapi juga

meningkatkan orang untuk melakukan pilihan yang berbeda jika dia lebih

leluasa menghadapi rincian yang lebih besar. Konsumen mungkin tidak

ingin menghabiskan begitu banyak waktu dan energi untuk menilai merek.

Mereka sering menempuh “jalan pintas mental” yang mencakup berbagai

penyederhanaan warisan pilhan (choice-heuristics). (Kotler, 2007:240)

Warisan pilihan tersebut menurut Kotler , antara lain:

- Pada pengalaman konjungtif, konsumen menetapkan satu tingkat

minimum yang dapat diterima untuk setiap atribut dan memilih

alternatif pertama yang memenuhi standar minimum untuk semua

atribut.

- Pada pengalaman leksikografik, konsumen memilih merek terbaik

berdasarkan atribut yang dirasakan paling penting.

- Pada pengalaman eliminasi berdasarkan aspek, konsumen

membandingkan merek pada sebuah atribut yang diseleksi dengan

memerhatikan tingkat probabilitas di mana probabilitas memilih sebuah

atribut itu secara positif berhubungan dengan arti pentingnya dan merek

dieliminasi jika tidak memenuhi tingkat minimum yang dapat diterima.

5) Perilaku Sesudah Pembelian

Sesudah pembelian terhadap suatu produk, konsumen akan mengalami

beberapa tingkat kepuasan dan ketidakpuasan. (Bilson Simamora,

2008:19).

- Kepuasan sesudah pembelian

Page 43: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

27

Konsumen mendasarkan harapannya kepada informasi yang mereka

terima tentang produk. Jika kenyataan yang mereka dapat ternyata

berbeda dengan yang diharapkan maka mereka merasa tidak puas. Bila

produk tersebut memenuhi harapan, mereka akan merasa puas. (Bilson

Simamora, 2008:19).

- Tindakan sesudah pembelian

Penjualan perusahaan berasal dari dua kelompok, yaitu pelanggan baru,

dan pelanggan ulang. Mempertahankan pelanggan lama adalah lebih

penting daripada menarik pelanggan baru. Oleh karena itu, perusahaan

harus memperhatikan kepuasan pelanggan. Jika konsumen merasa puas,

ia akan memperlihatkan kemungkinan untuk membeli lagi produk

tersebut. Sedangkan konsumen yang tidak puas akan melakukan hal

yang sebaliknya, bahkan menceritakan ketidakpuasannya kepada orang

lain disekitarnya, yang membuat konsumen lain tidak menyukai produk

tersebut. (Bilson Simamora, 2008:20).

F. PERBANKAN SYARIAH

1. Pengertian Bank Syariah

Sebelum kepada pengertian bank syariah, terlebih dahulu kita lihat

pengertian bank secara umum. Secara umum bank berasal dari bahasa

Italia Banco yang artinya bangku. Menurut Undang-undang No.7 Tahun

1992 tentang Perbankan diperbaharui dengan Undang-undang No.10

Tahun 1998. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

Page 44: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

28

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk-bentuk lainnya

dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. (Ahmad

Rodoni, 2005:21).

Sedangkan bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan

usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas

BUS dan BPRS (Pasal 1 angka 7 UU Perbankan Syariah), (Zubairi Hasan,

2009:5). Pengertian bank syariah dalam Modul Perbankan Syariah oleh

Arif Mufraini, adalah lembaga keungan yang tata cara beroperasinya

dalam penghimpun dana maupun dalam rangka penyaluran dana,

memberikan dan mengenakan imbalan didasarkan pada tata cara

bermuamalat secara islami atau prinsip syariah, yakni mengacu kepada

ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan Hadist Atau dengan kata lain Bank

syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan

pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran dan

peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip

syari’at Islam. Bank syariah dapat melaksanakan semua kegiatan yang

biasa dilakukan oleh bank konvensional namun tidak boleh berdasarkan

bunga. (Arif Mufraini, 2008:17).

Menurut Ali Sakti (2007:288) Bank Islam (syariah) merupakan

lembaga keuangan yang berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi

melalui aktivitas investasi atau jual beli, serta memberikan pelayanan jasa

simpanan bagi para nasabah.

Page 45: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

29

2. Produk dan Jasa Bank Syariah

a. Produk Penghimpunan Dana (Funding)

1) Giro (wadi’ah)

Giro (wadi’ah) merupakan titipan murni dari satu pihak ke pihak

lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan

dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki. (Syafi’I Antonio,

2001:85). Sedikitnya ada dua jenis wadi’ah:

- Wadi’ah yad dhamanah, yaitu wadiah di mana si penerima titipan

dapat memanfaatkan barang titipan tersebut dengan seizin

pemiliknya dan menjamin untuk mengembalikan titipan tersebut

secara utuh setiap saat si pemilik menghendakinya. (Sri

Nurhayati, 2008:230).

- Wadi’ah amanah, yaitu wadi’ah di mana utang/barang yang

dititipkan hanya boleh disimpan dan tidak boleh didayagunakan.

Si penerima titipan tidak bertanggung jawab atas kehilangan dan

kerusakan yang terjadi pada barang titipan selama hal ini bukan

akibat dari kelalaian atau kecerobohan penerima titipan dalam

memelihara titipan tersebut. (Sri Nurhayati, 2008:230).

2) Tabungan (mudharabah)

Secara umum, mudharabah terbagi menjadi dua macam, yaitu:

1) Mudharabah Mutlaqah adalah bentuk kerja sama antara shahibul

mal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak

Page 46: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

30

dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis.

(Syafi’I Antonio, 2001:97).

2) Mudharabah Muqayyadah adalah kebalikan dari mudharabah

muthlaqah. Si mudharib dibatasi dengan batasan jenis usaha,

waktu, atau tempat usaha. (Syafi’I Antonio, 2001:97).

Pada prakteknya, bank syariah menerapkan dua akad dalam

tabungan yaitu wadi’ah dan mudharabah. Tabungan yang

menerapkan akad wadi’ah digunakan untuk tabungan yang dapat

ditarik sewaktu-waktu. Pada prinsipnya tabungan ini menyerupai

giro, hanya saja sistem penarikannya tidak menggunakan cek.

Dalam hal tenggung jawab dan pembagian keuntungan atas

penggunaan dana tabungan sama seperti giro. Sedangkan tabungan

yang menerapkan akan mudharabah mengikuti prinsip-prinsip

mudharabah antara lain:

- Keuntungan dari dana yang diinvestasikan harus dibagi antara

shasibul maal (penabung) dan mudharib (pihak bank).

- Adanya tenggang waktu antara dana yang diberikan dan

pembagian keuntungan. Karena untuk melakukan investasi

dengan memutar dana itu diperlukan waktu yang cukup.

- Apabila bank mengalami kerugian, maka pemilik tabungan juga

ikut menanggung resiko kerugian tersebut.

b. Produk Penyaluran Dana (Landing)

1) Pembiayaan dengan Prinsip Jual Beli, antara lain:

Page 47: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

31

- Murabahah

Murabahah bi tsaman ajil atau lebih dikenal dengan Murabahah.

berasal dari kata ridhu (keuntungan) adalah transaksi jual beli

dimana bank menyebut jumlah keuntungan. Bank bertindak

sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual

adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan.

Kedua belah pihak harus menyepakati harga jual dan jangka

waktu pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli

dan jika telah disepakati tidak dapat berubah selama berlakunya

akad. (Arif Mufraini, 2008: 41).

- Salam

Salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang diperjual-

belikan belum ada. Oleh karena itu barang diserahkan secara

tangguh sedangkan pembayaran dilakukan tunai. Bank bertindak

sebagai pembeli, sedangkan nasabah sebagai penjual. (Arif

Mufraini, 2008: 43).

- Istishna

Produk istishna menyerupai produk salam, tapi dalam istishna

pembayaran dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali

(termin) pembayaran. Istishna dalam bank syariah umumnya

diaplikasikan dalam pembiayaan manufaktur dan konstruksi.

Ketentuan umum istishna, antara lain: spesifikasi barang pesanan

harus jelas, seperti jenis, macam, ukuran, mutu, dan jumlah.

Page 48: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

32

Harga jual yang disepakati dicantumkan dalam akad istishna dan

tidak boleh berubah selama berlakunya akad. Jika terjadi

perubahan dari criteria pesanan dan terjadi perubahan harga

setelah akad ditandatangani, maka seluruhnya biaya tambahan

tetap ditanggung nasabah. (Arif Mufraini, 2008: 45).

2) Pembiayaan dengan Prinsip Sewa, antara lai:

- Ijarah

Dalam konteks fikih klasik, ijarah adalah hak untuk pemanfaatan

barang atau jasa dengan membayar imbalan tertentu akad

pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam

waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah, tanpa diikuti

pemindahan kepemilikan barang itu sendiri. (Arif Mufraini, 2008:

46).

3) Pembiayaan dengan Prinsip Bagi Hasil, antar lain:

- Pembiayaan Musyarakah yaitu kerjasama antara dua

pihak atau lebih dalam hal modal dan keuntungan. (Arif Mufraini,

2008: 50).

- Pembiayaan mudharabah adalah bentuk kerja sama

antara dua pihak atau lebih dimana pihak modal (shahibul maal)

mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib)

dengan suatu perjanjian keuntungan. (Arif Mufraini, 2008:56).

c. Produk Jasa Bank Syariah

1) Hiwalah (Alih Utang-Piutang)

Page 49: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

33

Hiwalah adalah transaksi mengalihkan utang-piiutang. Dalam

praktik perbankan syariah fasilitas hiwalah lazimnya untuk

melanjutkan supplier mendapatkan modal tunai agar dapat

melanjutkan produksinya. Bank mendapatkan ganti biaya atas jasa

pemindahan piutang. (Arif Mufraini, 2008:62).

2) Rahn (Gadai)

Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai

jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan

tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang

menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil seluruh atau

sebagian piutangnya. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa rahn

adalah semacam jaminan utang atau gadai. (Syafi’I Antonio,

2001:128).

3) Qardh

Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih

atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa

mengharapkan imbalan. (Syafi’I Antonio, 2001:131).

4) Wakalah (Perwakilan)

Wakalah atau wikalah berarti penyerahan, pendelegasian, atau

pemberian mandat. Akan tetapi, maksud wakalah ini adalah

Page 50: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

34

pelimpahan kekuasaan oleh seseorang kepada orang lain dalam hal-

hal yang diwakilkan. (Syafi’I Antonio, 2001:131).

5) Kafalah

Kafalah merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil)

kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau

yang ditanggung. Dalam pengertian lain, kafalah yaitu mengalihkan

tanggung jawab seseorang yang dijamin dengan berpegang pada

tanggung jawab orang lain sebagai penjamin. (Syafi’I Antonio,

2001:123).

G. Penelitian Terdahulu

Sebagai pertimbangan dan acuan perbandingan untuk landasan penelitian

yang akan dilakukan oleh penulis, maka penelitian ini menggunakan acuan

penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya oleh Samsudin, dengan judul ,

Mengapa Nasabah Memilih menggunakan Jasa Bank Syariah? (Studi Kasus

pada BSM Thamrin) tahun 2005, penelitian ini ingin mengetahui faktor

dominan apa yang mempengaruhi nasabah menggunakan jasa Bank Syariah

Mandiri, dari 150 nasabah yang diteliti, diperoleh hasil dengan analisis faktor

yakni, faktor-faktor dominan atau yang paling mempengaruhi nasabah untuk

menabung di BSM adalah ”faktor fasilitas dan pelayanan”. Fakta ini

menegaskan bahwa nasabah BSM lebih cenderung melihat faktor fasilitas dan

pelayanan ketika hendak menggunakan jasa (menabung) di Bank Syariah

Mandiri dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya.

Page 51: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

35

Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Harif Amali Rivai, SE., M.Si. dan

kawan-kawan yang merupakan kerjasama antara Bank Indonesia dengan

CBR Universitas Andalas yang sepenuhnya dibiayaai oleh Bank Indonesia

pada tahun 2006 dengan judul “Identifikasi faktor penentu keputusan

konsumen dalam memilih jasa perbankan: Bank Konvensional VS Bank

Syariah”.

Hasil dari penelitian ini adalah menemukan bahwa terdapat perbedaan

persepsi terhadap keberadaan bank syariah dibanding dengan bank

konvensional. Dari 124 responden nasabah bank konvensional,sebanyak

51,4% menyatakan bahwa konsep bunga bertentangan dengan ajaran agama.

Namun demikian mereka tetap memilih untuk tetap berhubungan dengan

berbagai produk yang ditawarkan bank konvensional.

Hanya 29,8% dari jumlah responden yang menyatakan dengan tegas

bahwa konsep bunga tidak bertentangan dengan ajaran agama, sehingga dapat

menjadikan ligitimasi bagi mereka untuk tetap berhubungan dengan berbagai

produk bank konvensional. Sementara sisanya(18,5%) berpendapat bahwa

mereka tidak tahu; apakah bunga bertentangan dengan agama.

Hasil pengujian dengan cross-tab analysis mendukung bahwa tidak

terdapat hubungan signifikan antara persepsi tentang bunga dengan keinginan

untuk menjadi nasabah bank syariah. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi yang signifikan berdasarkan niat

nasabah bank konvensional untuk menjadi nasabah bank syariah.

H. Kerangka Pemikiran

Page 52: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

36

Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang

tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran

sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi

dari serangkaian masalah yang ditetapkan.(Abdul Hamid :2007:26 ).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan alat analisis faktor untuk

mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam

menggunakan jasa bank syariah. Faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor

agama, produk, fasilitas dan pelayanan, lokasi atau tempat, SDM, promosi,

merek, keluarga, teknologi, dan kondisi ekonomi.

Secara skematis alur kerangka penelitian terdapat dalam Gambar.

Kerangka penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Prinsip Syariah 11. Keamanan Lokasi 21. Nama BSM Sudah Terkenal 2. Pengetahuan Tentang Bunga 12. Kemudahan Transportasi dan Terpercaya 3. Investasi Pada Bisnis yang Baik dan 13. Gedung yang, menarik, nyaman, dan 22. BSM Merupakan Bank

Halal Menyenangkan Syariiiah Terbesar

4. Keragaman Produk 14. Keramahan 23. Dorongan dari Keluarga 5. Kualitas Produk 15. Penampilan 24. Informasi Dari Keluarga 6. Tingkat Bagi Hasil 16. Kesabaran 25. Sistem Terkomputerisasi 7. Fasilitas Pelayanan Lengkap 17. Komunikasi 26. Kemudahan Bertransaksi 8. Banyaknya Jaringan ATM 18. Pengiklanan 27. Turunnya Suku Bunga 9. Kenyamanan Interior 19. Personal Selling 28. Tingkat Pengembalian 10. Lokasi Strategis 20. Adanya Sosialisasi dari Pihak Lain Keuntungan yang Tinggi

Page 53: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

37

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran

I. Hipotesis

Uji KMO and Bartlett’s

Factoring

Factor Rotation

Faktor ke- Faktor ke- Faktor ke- Faktor ke-

Analisis Faktor

Page 54: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

38

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

masalah yang diajukan dan jawaban itu masih diuji secara empirik

kebenaranya. Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka penulis membuat

dugaan sementara bahwa faktor agama, faktor produk, faktor fasilitas dan

pelayanan, faktor lokasi/tempat, faktor sumber daya manusia (SDM), faktor

promosi, faktor merek, faktor keluarga, faktor teknologi, faktor kondisi

ekonomi, adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh nasabah dalam

menggunakan jasa Bank Syariah.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan di daerah Rangkasbitung, lebih tepatnya di PT.

Bank Syariah Mandiri Tbk. Cabang Pembantu Lebak. Lokasi tersebut peneliti

pilih karena BSM Cabang Pembantu Lebak merupakan bank syariah yang

Page 55: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

39

pertama berdiri di Lebak dan memiliki nasabah yang banyak dan transaksi

yang beragam daripada bank syariah lainnya di Lebak. Penulis akan meneliti

dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah untuk

menggunakan jasa bank syariah pada PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Cabang

Pembantu Lebak.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang dijadikan subyek

penelitian sebagai “wakil” dari para anggota populasi. (Supardi, 2005: 103).

Teknik sampling yang digunakan adalah teknik convenience sampling.

Convenience sampling adalah istilah umum yang mencakup variasi luasnya

prosedur pemilihan responden. Convenience sampling berarti unit sampel

yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur,

dan bersifat kooperatif. (Abdul Hamid, 2007:30). Pemilihan lokasi tersebut

didasarkan pada pertimbangan bahwa di lokasi PT. Bank Syariah Mandiri

Tbk tersebut merupakan satu-satunya bank syariah yang berdiri di Lebak dan

memiliki nasabah yang banyak dan transaksi yang beragam. Sampel diambil

sebanyak 100 orang responden yang merupakan nasabah BSM yang

menggunakan jasa perbankan pada BSM Cabang Pembantu Lebak, dengan

menggunakan patokan rasio 10:1, yang berarti satu variabel seharusnya ada

10 sampel. (Santoso, 2006:12).

C. Metode Pengumpulan Data

Page 56: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

40

Menurut pendapat Mc.Leod (1995) dalam Husein Umar, pengertian data

dari sudut ilmu system informasi adalah suatu fakta dan angka secara relatif

tidak berarti bagi pemakai.

1. Jenis Data

a. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik

dari individu atau perorangan, seperti hasil wawancara atau hasil

pengisian kuesioner.

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan

disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Data

primer disajikan antara lain dalam bentuk table-tabel atau diagram.

(Husein Umar, 2002:82).

2. Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah perorangan. Perorangan yaitu

nasabah-nasabah dari Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Lebak.

3. Pengumpulan Data

Angket atau kuisioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan

memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden,

dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan

Page 57: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

41

tersebut. Dengan daftar pertanyaan bersifat tertutup yaitu yaitu dengan

memberikan alternatif-alternatif jawaban yang telah disediakan. (Husein

Umar, 2002:114). Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode

penelitian deskripsi (descriptive research). Menurut Supardi penelitian

jenis ini dilakukan pada taraf atau kadar kajian dan analisis semata-mata

ingin mengungkapkan suatu gejala/pertanda dan keadan sebagaimana

adanya.

Kuisioner menggunakan skala Likert, menurut Kinnear (1998) dalam

Husein Umar, skala ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap

seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak

senang, dan baik-tidak baik. (Husein Umar, 2005:89) dengan rumusan

sebagai berikut:

Tabel 3.1 Skala Likert

Bobot Kategori

5 Sangat Setuju

4 Setuju

3 Ragu-ragu

2 Tidak Setuju

1 Sangat Tidak Setuju

Dengan menggunakan skala Likert 5 poin, caranya dengan

menghadapkan responden pada sejumlah pettanyaan dan kemudian

Page 58: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

42

diminta untuk memberikan jawaban atas tingkat pelaksanaan yang terdiri

dari sangat setuju, setuju, agak tidak setuju, tidak setuju, sangat tidak

setuju.

D. Metode Analisis

Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah bersifat eksplorasi yang

gunanya untuk menjawab pertanyaan apa, sehingga dapat memperoleh

jawaban atas pertanyaan tersebut akan memberikan pemahaman dan

pengertian secara mendalam terhadap suatu objek.

Skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan

menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam pengukuran,

sehingga bila alat ukur itu digunakan dalam pengukuran maka akan bisa

menghasilkan data kuantitatif. Dengan skala pengukuran ini, maka nilai

variabel yang diukur dengan instrument tersebut dapat dinyatakan dalam

bentuk angka sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif. Cara

yang paling sering digunakan dalam menentukan skor adalah dengan

menggunakan skala Likert, yang telah dijelaskan diatas dalam

pengumpulan data. Cara pengukurannya adalah dengan memberikan

jawaban,skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir

dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan/pernyataan. Validitas,

Page 59: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

43

menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang

anda ingin diukur. Dapat dikatakan, mampu memperoleh data yang

tepat dari variable yang hendak diteliti. Validitas suatu butir pertanyaan

dapat dilihat pada hasil output SPSS pada tabel Correlations, jika butir

pertanyaan itu valid terdapat (*) pada PearsonCorrelation, tabel

terlampir.

2. Uji Realibilitas

Realibilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukan

konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama.

Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk

memberikan hasil pengukuran yang konsisten (Husein Umar,

2005:135). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika

mendapatkan nilai Cronbach Alpha > dari 0,6 (I am Ghozali,

2001:42)… teknik yang digunakan adalah koefisien Cronbach’s Alpha,

dengan rumus:

Dimana:

= realibilitas instrument

k = banyaknya butir pertanyaan

r11 =

Page 60: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

44

= varians total

∑ = jumlah varians butir

3. Analisis Faktor

Teknik analisis yang digunakan peneliti adalah analisis faktor.

Tujuan dari analisis faktor adalah mendefinisikan struktur suatu data

matrik dan menganalisis struktur yang saling berhubungan (korelasi)

antar sejumlah besar variabel test score, test items, jawaban kuisioner)

dengan cara mendefinisikan satu set kesamaan variabel atau dimensi.

Jadi analisis faktor ingin menemukan suatu cara meringkas

(summarize) informasi yang ada dalam variabel asli (awal) menjadi satu

set dimensi baru atau variate (factor) (Imam Ghozali, 2001:267). Model

analisis faktor dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

Xi = Aij + Ai2F2…………………+AimFm+ViUi

Dimana:

Xi : Variabel standar yang ke-1

Aij : Koefisien multiple regresi standar dari variabel ke-1 pada

factor j

F : Common factor

Vi : Koefisien regresi berganda standar dari variael ke-1 pada

faktor Unik-i

Page 61: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

45

Ui : Faktor Unik variabel-i

m : Banyaknya common factor

Faktor unik berkorelasi satu dengan yang lain dan dengan common

faktor. Common factor dapat dinyatakan sebagai kombinasi dari

variabel yang diteliti.

Demgam persamaan:

Fi = Wi1X1 + Wi2X2 + Wi3X3 ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, + WikXk

Dimana:

Fi : Faktor ke-1 yang dicermati

Wi : Bobot atau koefisien Core Factor

Xk : Banyaknya variabel X pada factor ke-k

Proses analisis faktor:

Setelah sampel didapat dan diuji, langkah selanjutnya adalah

melakukan proses analisis factor. Proses tersebut meliputi:

1) Menentukan variabel apa saja yang akan dianalisis.

2) Menguji variabel-variabel yang telah ditentukan, menggunakan

metode Bartlett Test of Sphercity serta pengukuran MSA

(MeBeberapa measure of Sampling Adequacy).

Page 62: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

46

3) Melakukan proses inti pada analisis faktor, yakni factoring, atau

menurunkan satu atau lebih faktor dari variabel-variabel yang telah

lolos pada uji variabel sebelumnya.

4) Melakukan proses factor rotation atau rotasi terhadap faktor yang

telah terbentuk. Tujuan rotasi untuk memperjelas variabel yang

masuk ke faktor tertentu.

Beberapa metode rotasi:

1) Orthogonal Rotation, yakni memutar sumbu 90°. Proses rotasi

dengan metode Orthogonal masih bias dibedakan menjadi

Quartimax, Varimax, dan Equimax.

2) Oblique Rotation, yakni memutar sumbu ke kanan, tetapi tidak

harus 90°. Proses rotasi dengan menggunakan metode Oblique

masih bias debedakan menjadi Oblimin, Promax, Orthoblique,

dan lainnya.

5) Interprestasi atas faktor yang telah terbentuk, khususnya

member nama atas faktor yang terbentuk, yang dianggap mewakili

variabel-variabel anggota faktor tersebut.

6) Validasi atas faktor untuk mengetahui apakah faktor yang

telah terbentuk telah valid, dapat dilakukan.

7) Uji KMO dan Berthen Test, memiliki beberapa hal yaitu

angka KMO (Kaiser-Meyer-otkin) haruslah berada di atas 0,5 dan

signifikan harus berada di bawah 0,05 sedangkan pada uji MSA

angkanya haruslah berada pada 0 sampai 1 dengan criteria:

Page 63: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

47

1) MSA = 1, Variabel dapat dprediksi tanpa kesalahan oleh

variabel yang lain.

2) MSA > 0,5, variabel masih bisa diprediksi dan bias dianalisis

lebih lanjut.

3) MSA < 0,5, variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bias dianalisis

lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lainnya.

E. Operasional Variabel Penelitian

Perumusan operasi variabel ini berdasarkan dari kerangka pemikiran

yang telah diutarakan pada bab dua.

No Variabel Sub Variabel Indikator Skala

1. Bauran Pemasaran (X)

1.1 Agama 1. Prinsip Syariah 2. Pengetahuan Tentang

Bunga 3. Investasi Pada Bisnis

yang baik dan Halal

Ordinal

1.2 Produk 1. Keragaman Produk 2. Kualitas Produk 3. Tingkat Bagi Hasil

Ordinal

1.3 Fasilitas 1. Fasilitas Pelayanan Lengkap

2. Banyaknya Jaringan ATM

3. Kenyamanan Interior

Ordinal

1.4 Lokasi atau Tempat

1. Lokasi Strategis 2. Keamanan Lokasi 3. Kemudahan

Transportasi 4. Gedung yang,

menarik, nyaman, dan

menyenangkan

Ordinal

1.5 Sumber Daya 1. Keramahan 2. Penampilan

Ordinal

Page 64: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

48

Manusia (SDM) 3. Kesabaran 4. Komunikasi

1.6 Promosi 1. Pengiklanan 2. Personal Selling 3. Adanya Sosialisasi

dari Pihak Lain

Ordinal

1.7 Merek 1. Nama BSM Sudah Terkenal dan Terpercaya

2. BSM Merupakan Bank Syariah Terbesar

dan Anak Perusahaan Bank Mandiri

Ordinal

1.8 Keluarga 1. Dorongan Dari Pihak Keluarga

2. Informasi Dari Keluarga

Ordinal

1.9 Teknologi 1. Sistem Transaksi yang sudah Terkomputerisasi

2. Kemudahan Bertransaksi Menggunakan Teknologi yang ada

Ordinal

1.10 Kondisi Ekonomi

1. Turunnya (Rendahnya) Tingkat Suku Bunga di Bank-bank Konvensional

2. Tingkat Pengembalian Keuntungan (Return) yang Tinggi di BSM.

Ordinal

Definisi Operasional Variabel di atas adalah sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (Independen Variabel)

Page 65: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

49

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang penulis

angkat yang terdiri dari:

a. Agama

Perbankan syariah memang lebih banyak diminati oleh masyarakat

Indonesia yang mayoritas beragama Islam, tetapi sejauh mana faktor

agama mempengaruhi keputusan nasabah.

b. Produk

Produk yang ditawarkan oleh Bank Syariah Mandiri yang beragam,

segingga menjadi ciri khas atau karakteristik tersendiri yang

membedakan denga bank konvensional.

c. Fasilitas

Fasilitas yang dimilik oleh BSM seperti ruang ber-AC, tempat duduk

yang nyaman, dan juga termasuk tempat parkir yang luas.

d. Tempat atau Lokasi

Tempat atau lokasi merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam

memasarkan baik barang maupun jasa. Semakin mudah dijangkau

semakin baik.

e. SDM

Pentingnya SDM sangat mempengaruhi bagaimana suatu jasa itu

dikemas. Sehingga petugas bank merupakan pilar utamanya.

f. Promosi

Page 66: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

50

Bagaimana BSM melakukan promosi terhadap produk perbankannya

sehungga dapat diketahui oleh masyarakat.

g. Merek

Kepercayaan masyarakat terhadap merek Bank Syariah Mandiri.

h. Keluarga

Seberapa besar pihak keluarga dapat mempengaruhi keputusan nasabah

dalam menentukan pilihannya.

i. Teknologi

Sejauh mana pengaruh teknologi dalam mempengaruhi keputusan

nasabah.

j. Kondisi Ekonomi

Seberapa besar pengaruh kondisi ekonomi terhadap keputusan nasabah

dalam memilih bank syariah.

2. Variabel Terikat (Dependen Variabel)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan nasabah.

Keputusan pnasabah adalah perasaan senang atau kecewa sseseorang yang

muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap

kineerja suatu produk dan jasa yang ditawarkan.

Page 67: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

51

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Hadir dengan Cita-Cita Membangun Negeri

Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan

integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri

(BSM) sejak awal pendiriannya.

Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah

sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana

diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis

multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan

beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan

masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri

perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami

krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.

Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki

oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT

Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi

tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta

mengundang investor asing.

Page 68: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

52

Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger)

empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan

Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero)

pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga

menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai

pemilik mayoritas baru BSB.

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri

melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan

Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan

perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon

atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank

umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa

pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk

melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi

bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah

segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan

usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi

berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri

sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal

8 September 1999.

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah

dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.

Page 69: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

53

1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat

Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/

1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri.

Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah

Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420

H atau tanggal 1 November 1999.

PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank

yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang

melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan

nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah

Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk

bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.

2. Visi dan Misi

Visi

Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha.

Misi

Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan

Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran

pembiayaan pada segmen UMKM

Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan

kerja yang sehat

Page 70: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

54

Mengembangkan nilai-nilai syariah universal

Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang

sehat.

B. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Untuk menguji apakah butir-butir pernyataan itu valid, dilakukan

penyebaran kuesioner kepada para nasabah Bank Syariah Mandiri Kantor

Cabang Pembantu Lebak dengan memberikan 28 butir pernyataan untuk

menguji validitas dan reliabilitas dari semua pernyataan tersebut.

Kuesioner dibagi ke dalam sepuluh faktor utama yaitu faktor agama,

faktor produk, faktor fasilitas dan pelayanan, faktor lokasi/tempat, faktor

Sumber Daya Manusia (SDM), faktor promosi, faktor merek, faktor

keluarga, faktor teknologi, dan faktor kondisi ekonomi.

Pada uji validitas digunakan 100 kuesioner dengan 28 butir

pernyataan yang telah diisi oleh responden, dan r tabel signif pada

5%=0,195 (tabel r terlampir) untuk mengetahui apakah butir pernyataan

pada kuesioner tersebut valid. Untuk mengetahui validitas ke-28 butir

pernyataan tersebut dapat dilihat dari nilai Correlated Item-Total

Correlation yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.1 Uji Validitas

Konstruk Penilaian Pearson Sign. (2- N

Page 71: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

55

Correlation tailed)

A. Faktor Agama

persepsi nasabah (Ag1) 0.538** 0.000 100

pengetahuan saya tentang riba (Ag2) 0.340** 0.001 100

investasi bsm yg baik dan halal (Ag3) 0.542** 0.000 100

B. Faktor Produk

produk yg beragam dan menarik (Pd1) 0.662** 0.000 100

kualitas produk yg tinggi dan inovatif

(Pd2) 0.600** 0.000 100

tingkat basil (basil) (Pd3) 0.511** 0.000 100

C. Faktor Fasilitas

fasilitas lengkap (Fs1) 0.604** 0.000 100

banyaknya jaringan atm (Fs2) 0.656** 0.000 100

kenyamanan interior ruangan (Fs3) 0.583** 0.000 100

D. Faktor Lokasi/Tempat

lokasi yg strategis (Lk1) 0.516** 0.000 100

lokasi yg aman (Lk2) 0.482** 0.000 100

lokasi yg mudah dijangkau (Lk3) 0.510** 0.000 100

gedung bsm yg menarik,nyaman,dan

menyenangkan (Lk4) 0.446** 0.000 100

E.Faktor Sumber Daya Manusia (SDM)

keramahan karyawan (Sd1) 0.563** 0.000 100

penampilan yg bersih dan rapi (Sd2) 0.305** 0.002 100

kesabaran setiap karyawan (Sd3) 0.543** 0.000 100

kemudahan berkomunikasi (Sd4) 0.435** 0.000 100

F. Faktor Promosi

promosi yg baik (Pm1) 0.507** 0.000 100

terdapat promosi personal selling (Pm2) 0.442** 0.000 100

sosialisasi dari pihak lain (Pm3) 0.460** 0.000 100

Page 72: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

56

G. Faktor Merek

bsm sudah terkenal (Mr1) 0.464** 0.000 100

bsm merupakan bank syariah terbesar

dan anak perusahaan bank mandiri

(Mr2) 0.503** 0.000 100

H. Faktor Keluarga

dorongan dari pihak keluarga (Kl1) 0.548** 0.000 100

informasi dari keluarga (Kl2) 0.504** 0.000 100

I. Faktor Teknologi

sistem yg terkomputerisasi (Tk1) 0.438** 0.000 100

transaksi lebih mudah (Tk2) 0.648** 0.000 100

J. Faktor Kondisi Ekonomi

tingkat suku bunga yg tinggi (Ke1) 0.521** 0.000 100

pengembalian yg tinggi (Ke2) 0.683** 0.000 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed) *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed) Sumber: Data Olahan SPSS

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa semua butir pernyataan valid

karena r hitung > r tabel (0,195) berdasarkan nilai hitung Pearson

Correlation. Butir pernyataan pada kuesioner tersebut telah valid dan

selanjutnya akan di analisis dengan menggunakan analisis faktor.

2. Reliabilitas

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan

nilai Cronbach Alpha>0,60. Tabel reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.2

di bawah ini.

Tabel 4.2 Reliability Statistics

Reliability Statistics

Page 73: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

57

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

.897 .901 28 Sumber: Hasil Output SPSS

Dari tabel di atas nilai Cronbach Alpha sebesar 0,897>0,60 maka

dapat disimpulkan bahwa ke-28 variabel tersebut adalah valid dan

reliabel untuk mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan

nasabah dalam menggunakan jasa Bank Syariah di Bank Syariah Mandiri

Cabang Pembantu Lebak.

C. Penemuan dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif

Penelitian ini menggambarkan keadaan responden yang berjumlah

100 responden pada nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu

Lebak, yang terdiri dari jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan terakhir,

pekerjaan, pendapatan per bulan dan produk yang digunakan.

Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner maka diperoleh data sebagai

berikut:

a. Jenis Kelamin

Page 74: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

58

Tabel 4.3 Jenis Kelamin

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 62 62.0 62.0 62.0

Perempuan 38 38.0 38.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Output SPSS

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat 62 responden atau

62% berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan sisanya sebanyak 38 atau

38% responden berjenis kelamin perempuan. Atau jika dilukiskan

dalam grafik akan tampak sebagai berikut ini:

Gambar 4.1 Jenis Kelamin

b. Usia

Tabel 4.4 Usia Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Page 75: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

59

Valid > 55 4 4.0 4.0 4.0

17-25 25 25.0 25.0 29.0

26-40 43 43.0 43.0 72.0

41-55 28 28.0 28.0 100.0

Total 100 100.0 100.0 Sumber: Hasil Output SPSS Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat 25 responden atau

25% berusia 17-25 tahun, sebanyak 43 responden atau 43% berusia 26-

40 tahun, sebanyak 28 responden atau 28% berusia 41-55 tahun, dan

terdapat 4 responden atau 4% berusia >55 tahun. Atau jika dilukiskan

dalam grafik akan tampak sebagai berikut ini:

Gambar 4.2 Usia

c. Pendidikan Terakhir

Tabel 4.5 Pendidikan

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Diploma 9 9.0 9.0 9.0

Lain-lain 3 3.0 3.0 12.0

Sarjana 53 53.0 53.0 65.0

SD 2 2.0 2.0 67.0

Page 76: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

60

SLTA 31 31.0 31.0 98.0

SLTP 2 2.0 2.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Output SPSS

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat 53 responden atau

53% berpendidikan sarjana, 9 responden atau 9% berpendidikan

diploma, 31 responden atau 31% berpendidikan SLTA, 2 orang

responden berpendidikan SLTP, 2 responden yang berpendidikan SD,

dan 3 responden yang berpendidikan lain-lain. Hal ini menggambarkan

tingkat pendidikan nasabah yang cukup tinggi. Jika digambarkan dalam

bentuk grafik akan tampak seperti di bawah ini:

Gambar 4.3 Pendidikan

d. Pekerjaan

Tabel 4.6 Pekerjaan

Page 77: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

61

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ibu Rumah Tangga

2 2.0 2.0 2.0

Lain-lain 11 11.0 11.0 13.0

Pegawai Negeri 41 41.0 41.0 54.0

Pegawai Swasta 28 28.0 28.0 82.0

Pelajar/Mahasiswa

10 10.0 10.0 92.0

Wiraswasta 8 8.0 8.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Output SPSS

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat 41 responden atau

41% bekerja sebagai pegawai negeri, 28 responden atau 28% bekerja

sebagai pegawai swasta, 8 responden atau 8% wiraswasta, 2 responden

atau 2% sebagai Ibu Rumah Tangga, 10 responden atau 10%

pelajar/mahasiswa, dan pekerjaan lain-lain sebesar 11 responden atau

11%. Jika digambarkan dalam bentuk grafik akan tampak seperti

berikut ini:

Gambar 4.4 Pekerjaan

e. Pendapatan per bulan Tabel 4.7

Page 78: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

62

Pendapatan

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid < 500 ribu 12 12.0 12.0 12.0

> 5 juta 5 5.0 5.0 17.0

1-2 juta 30 30.0 30.0 47.0

2-5 juta 42 42.0 42.0 89.0

500 rb-1 juta

11 11.0 11.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Output SPSS

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat 12 responden atau

12% berpenghasilan kurang dari 500 ribu, 11 responden atau 11%

memiliki pendapatan antara 500 ribu – 1 juta, 30 responden atau 30%

berpendapatan antara 1 juta - 2 juta, 42 responden atau 42%

berpenghasilan antara 2-5 juta, dan 5 orang berpenghasilan di atas 5

juta . Jika dilukiskan dalam bentuk grafik akan tampak seperti berikut

ini.

Gambar 4.5 Pendapatan

Page 79: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

63

f. Produk yang digunakan

Tabel 4.8 Jenis Produk

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Deposito BSM 4 4.0 4.0 4.0 Giro BSM 2 2.0 2.0 6.0 Lain-lain 15 15.0 15.0 21.0 Tabungan Berencana

8 8.0 8.0 29.0

Tabungan BSM 64 64.0 64.0 93.0 Tabungan Mabrur 7 7.0 7.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Output SPSS Dari tabel di atas dijelaskan bahwa terdapat 64 responden

menggunakan produk Tabungan BSM, 8 responden mengggunakan

produk Tabungan Berencana, 7 responden menggunakan Tabungan

Mabrur, 4 responden menggunakan produk Deposito BSM, 2 responden

menggunakan produk Giro BSM, dan 15 responden menggunakan

produk lainnya.

Jika ditampilkan dalam diagram batang, maka akan terlihat seperti di

bawah ini:

Page 80: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

64

Gambar 4.6 Jenis Produk

g. Faktor Agama

Tabel 4.9 BSM sesuai dengan prinsip syariah

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu 7 7.0 7.0 7.0

Sangat Setuju 26 26.0 26.0 33.0

Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 34.0

Setuju 64 64.0 64.0 98.0

Tidak Setuju 2 2.0 2.0 100.0

Page 81: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

65

BSM sesuai dengan prinsip syariah

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 7 7.0 7.0 7.0

Sangat Setuju 26 26.0 26.0 33.0

Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 34.0

Setuju 64 64.0 64.0 98.0

Tidak Setuju 2 2.0 2.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Output SPSS

Dari tabel dapat dilihat, terdapat 7 responden yang memiliki persepsi

ragu-ragu BSM sesuai dengan prinsip syariah, 26 responden

menyatakan sangat setuju BSM sesuai dengan prinsip syariah, 1

responden menyatakan sangat tidak setuju BSM sesuai dengan prinsip

syariah, sebanyak 64 menyatakan setuju BSM sesuai dengan prinsip

syariah, dan 2 responden memiliki pandangan tidak setuju BSM sesuai

dengan prinsip syariah. Dari keterangan di atas, dapat tergambarkan

sekitar 90% dari total responden atau sekitar 90 nasabah setuju bahwa

BSM sesuai dengan prinsip syariah.

Tabel 4.10 Saya mengetahui riba adalah haram

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu 2 2.0 2.0 2.0

Sangat Setuju 48 48.0 48.0 50.0

Page 82: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

66

Sangat Tidak Setuju

1 1.0 1.0 51.0

Setuju 46 46.0 46.0 97.0

Tidak Setuju 3 3.0 3.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Output SPSS

Dari tabel tersebut, terdapat 2 responden ragu-ragu bahwa riba

adalah haram, 48 responden menyatakan sangat setuju, 1 responden

menyatakan sangat tidak setuju, sebanyak 46 menyatakan setuju, dan 3

responden memiliki pandangan tidak setuju bahwa riba adalah haram.

Hal ini dapat tergambar bahwa nasabah mengetahui tentang riba adalah

haram.

Tabel 4.11 Investasi bisnis di BSM baik dan halal

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu 5 5.0 5.0 5.0 Sangat Setuju 19 19.0 19.0 24.0

Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 25.0 Setuju 74 74.0 74.0 99.0

Tidak Setuju 1 1.0 1.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Output SPSS Dari tabel 4.11 di atas, sebanyak 5 responden yang menyatakan

ragu-ragu bahwa investasi bisnis di BSM baik dan halal, 19 responden

menyatakan sangat setuju, 1 responden menyatakan sangat tidak setuju,

sebanyak 74 menyatakan setuju, dan 1 responden memiliki pandangan

tidak setuju..Hal ini berarti sebagian besar nasabah beranggapan bahwa

investasi bisnis di BSM baik dan halal.

Page 83: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

67

h. Faktor Produk

Tabel 4.12 Di BSM terdapat produk yang beragam dan menarik

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu 10 10.0 10.0 10.0

Sangat Setuju 14 14.0 14.0 24.0

Sangat Tidak Setuju

1 1.0 1.0 25.0

Setuju 75 75.0 75.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Output SPSS

Dari tabel di atas, 10 responden yang menyatakan ragu-ragu bahwa

di BSM terdapat produk yang beragam dan menarik,14 responden

menyatakan sangat setuju, hanya 1 responden yang menyatakan sangat

tidak setuju, dan sebanyak 75 responden yang menjawab setuju bahwa

di BSM terdapat produk yang beragam dan menarik. Hal ini dapat

menggambarkan bahwa secara keseluruhan nasabah beranggapan

bahwa produk yang ditawarkan BSM beragam dan menarik.

Tabel 4.13 Kualitas produk BSM yang tinggi dan inovatif

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu 22 22.0 22.0 22.0

Sangat Setuju 9 9.0 9.0 31.0

Sangat Tidak Setuju

1 1.0 1.0 32.0

Setuju 68 68.0 68.0 100.0

Page 84: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

68

Kualitas produk BSM yang tinggi dan inovatif

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 22 22.0 22.0 22.0

Sangat Setuju 9 9.0 9.0 31.0

Sangat Tidak Setuju

1 1.0 1.0 32.0

Setuju 68 68.0 68.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil output SPSS

Dari tabel tersebut dapat dilihat,, 22 responden yang menyatakan

ragu-ragu bahwa kualitas produk BSM yang tinggi dan inovatif, 9

responden menyatakan sangat setuju, 1 responden yang menyatakan

sangat tidak setuju, dan sebanyak 68 responden yang menjawab setuju

bahwa kualitas produk BSM yang tinggi dan inovatif. Hal ini

menyatakan bahwa sebanyak 77 responden lebih memilih BSM karena

produknya yang tinggi dan inovatif.

Tabel 4.14 Tingkat bagi hasil yang tinggi (basil)

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu 33 33.0 33.0 33.0

Sangat Setuju 10 10.0 10.0 43.0

Setuju 54 54.0 54.0 97.0

Page 85: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

69

Tidak Setuju 3 3.0 3.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Output SPSS

Dari tabel 4.14 di atas, dapat dilihat 33 responden yang menyatakan

ragu-ragu, 10 responden menyatakan sangat setuju, 54 responden

menjawab setuju, dan hanya 3 orang yang menjawab tidak setuju. Hal

ini dapat menggambarkan bahwa lebih dari separuh jumlah responden

setuju bahwa di BSM tingkat bagi hasilnya yang tinggi.

i. Faktor Fasilitas

Tabel 4.15 Fasilitas pelayanan BSM yang lengkap

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-Ragu 14 14.0 14.0 14.0

Sangat Setuju 10 10.0 10.0 24.0

Setuju 69 69.0 69.0 93.0

Tidak Setuju 7 7.0 7.0 100.0

Total 100 100.0 100.0 Sumber: Hasil Output SPSS

Dari tabel di atas, dapat dilihat, ada 14 responden yang menyatakan

ragu-ragu terhadap fasilitas pelayanan BSM yang lengkap, sebanyak 10

responden menyatakan sangat setuju, 69 responden menyatakan setuju,

dan sebanyak 7 responden yang menyatakan tidak setuju terhadap

fasilitas pelayanan BSM yang lengkap. Hal ini berarti sebagian besar

responden beranggapan bahwa fasilitas pelayanan di BSM yang

lengkap.

Page 86: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

70

Tabel 4.16 Banyaknya jaringan ATM (baik ATM BSM maupun ATM bersama)

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 23 23.0 23.0 23.0

Sangat Setuju 11 11.0 11.0 34.0

Sangat Tidak Setuju

2 2.0 2.0 36.0

Setuju 55 55.0 55.0 91.0

Tidak Setuju 9 9.0 9.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Output SPSS

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 23 responden yang ragu-

ragu dengan banyaknya jaringan ATM, 11 responden menyatakan

sangat setuju, 2 responden menyatakan sangat tidak setuju, 55

responden menyatakan setuju,dan sebanyak 9 responden tidak setuju

dengan banyaknya jaringan ATM. Bila diakumulasikan maka sekitar

66% nasabah menyatakan banyaknya jaringan ATM (baik ATM BSM

itu sendiri maupun ATM Bersama).

Tabel 4.17 Kenyamanan interior ruangan

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu 5 5.0 5.0 5.0

Sangat Setuju 23 23.0 23.0 28.0

Setuju 70 70.0 70.0 98.0

Tidak Setuju 2 2.0 2.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Page 87: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

71

Sumber: Hasil Output SPSS

Dari tabel 4.16 di atas, sebanyak 5 responden yang menyatakan

ragu-ragu terhadap kenyamanan interior ruangan, 23 responden sangat

setuju terhadap kenyamanan interior ruangan, 70 responden setuju

terhadap kenyamanan interior ruangan , dan hanya 2 responden yang

menyatakan tidak setuju terhadap kenyamanan interior ruangan. Hal ini

berarti sekitar 93% nasabah merasa nyaman dengan interior ruangan

BSM.

j. Faktor Tempat/Lokasi

Tabel 4.18 Lokasi BSM di tempat yang strategis

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu 8 8.0 8.0 8.0

Sangat Setuju 27 27.0 27.0 35.0

Setuju 65 65.0 65.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel tersebut, sebanyak 8 responden menyatakan ragu-

ragu terhadap lokasi BSM yang berada di tempat yang strategis, namun

Page 88: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

72

sebanyak 27 responden menyatakan sangat setuju, dan 65 responden

menyatakan setuju terhadap lokasi BSM yang berada di tempat yang

strategis. Hal ini berarti hampir seluruh responden menyatakan bahwa

lokasi BSM berada di tempat yang strategis.

Tabel 4.19 Lokasi BSM berada di tempat yang aman/tidak rawan

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu 3 3.0 3.0 3.0 Sangat Setuju 22 22.0 22.0 25.0 Setuju 74 74.0 74.0 99.0 Tidak Setuju 1 1.0 1.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Output SPSS Dari tabel di atas terlihat ada 3 responden yang masih ragu-ragu

terhadap lokasi BSM yang berada di tempat yang aman/tidak rawan, 22

responden sangat setuju, 74 responden setuju, hanya 1 responden yang

tidak setuju terhadap lokasi BSM yang berada di tempat yang

aman/tidak rawan. Hal ini menggambarkan secara keseluruhan nasabah

beranggapan bahwa lokasi BSM berada di tempat yang aman/tidak

rawan.

Tabel 4.20 Lokasi BSM mudah dijangkau/ditemukan

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu 4 4.0 4.0 4.0

Sangat Setuju 29 29.0 29.0 33.0

Setuju 66 66.0 66.0 99.0

Tidak Setuju 1 1.0 1.0 100.0

Page 89: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

73

Lokasi BSM mudah dijangkau/ditemukan

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 4 4.0 4.0 4.0

Sangat Setuju 29 29.0 29.0 33.0

Setuju 66 66.0 66.0 99.0

Tidak Setuju 1 1.0 1.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel tersebut, 4 responden yang menyatakan ragu-ragu

terhadap lokasi BSM yang mudah dijangkau/ditemukan, 29 responden

sangat setuju lokasi BSM yang mudah dijangkau, 66 responden setuju

lokasi BSM yang mudah dijangkau, dan hanya 1 responden yang tidak

setuju terhadap lokasi BSM yang mudah dijangkau/ditemukan. Hal ini

bila diakumulasikan sebanyak 95% responden beranggapan bahwa

lokasi BSM berada di tempat yang aman/tidak rawan.

Tabel 4.21 Gedung BSM menarik, nyaman, dan menyenangkan

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu 8 8.0 8.0 8.0

Sangat Setuju 17 17.0 17.0 25.0

Setuju 73 73.0 73.0 98.0

Tidak Setuju 2 2.0 2.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Output SPSS

Page 90: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

74

Berdasarkan tabel 4.20, 8 responden yang menyatakan ragu-ragu, 17

responden sangat setuju, 73 responden setuju, dan 2 responden yang

tidak setuju. Hal ini menggambarkan sekitar 90% responden

menyatakan bahwa gedung BSM menarik, nyaman, dan

menyenangkan.

k. Faktor Sumber Daya Manusia (SDM)

Tabel 4.22 Keramahan setiap karyawan BSM

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu 3 3.0 3.0 3.0

Sangat Setuju 29 29.0 29.0 32.0

Setuju 67 67.0 67.0 99.0

Tidak Setuju 1 1.0 1.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Output SPSS

Dari tabel di atas, ada 3 responden yang menjawab ragu-ragu, 29

responden menjawab sangat setuju, 67 responden menjawab setuju, dan

1 responden yang menjawab tidak setuju. Hal ini menggambarkan

hampir semua nasabah setuju mengenai adanya keramahan setiap

karyawan BSM.

Tabel 4.23 Setiap karyawan BSM berpenampilan bersih dan rapi

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu 2 2.0 2.0 2.0

Page 91: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

75

Sangat Setuju 29 29.0 29.0 31.0

Setuju 69 69.0 69.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Output SPSS

Dari tersebut, sebanyak 2 responden yang masih ragu-ragu bahwa

setiap karyawan BSM berpenampilan bersih dan rapi, 29 responden

menjawab sangat setuju, dan 69 responden menjawab setuju bahwa

setiap karyawan BSM berpenampilan bersih dan rapi. Hal ini

menggambarkan sebanyak 98% nasabah sepakat bahwa setiap

karyawan BSM berpenampilan bersih dan rapi.

Tabel 4.24 Adanya kesabaran yang tinggi setiap karyawan

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu 7 7.0 7.0 7.0

Sangat Setuju 18 18.0 18.0 25.0

Setuju 73 73.0 73.0 98.0

Tidak Setuju 2 2.0 2.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.23, sebanyak 7 responden yang menyatakan

ragu-ragu mengenai adanya kesabaran yang tinggi setiap karyawan

BSM, 18 responden sangat setuju, 73 responden setuju, namun ada 2

Page 92: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

76

responden yang tidak setuju mengenai adanya kesabaran yang tinggi

setiap karyawan BSM. Hal ini berarti responden lebih banyak setuju

mengenai adanya kesabaran yang tinggi setiap karyawan BSM.

Tabel 4.25 Kemudahan berkomunikasi kepada karyawan

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu 2 2.0 2.0 2.0

Sangat Setuju 18 18.0 18.0 20.0

Setuju 79 79.0 79.0 99.0

Tidak Setuju 1 1.0 1.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Output SPSS Dari tabel di atas ada 2 responden yang menyatakan ragu-ragu

terhadap kemudahan berkomunikasi kepada karyawan, 18 responden

sangat setuju, 79 responden setuju dan hanya ada 1 responden yang

tidak setuju. Secara keseluruhan hampir semua nasabah merasa bahwa

berkomunikasi kepada karyawan BSM mudah.

l. Faktor Promosi

Tabel 4.26 Promosi yang dilakukan BSM sudah baik

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu 20 20.0 20.0 20.0 Sangat Setuju 2 2.0 2.0 22.0 Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 23.0 Setuju 72 72.0 72.0 95.0 Tidak Setuju 5 5.0 5.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Page 93: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

77

Sumber: Hasil Output SPSS

Dari tabel, dapat dilihat 20 responden masih ragu-ragu mengenai

promosi yang dilakukan BSM sudah baik, 2 responden sangat setuju, 1

responden sangat tidak setuju, 5 responden yang tidak setuju, dan 72

responden setuju mengenai promosi yang dilakukan BSM sudah baik.

Hal ini berarti sekitar 72% responden telah mengakui bahwa promosi

yang dilakukan BSM sudah baik.

Tabel 4.27 Terdapatnya promosi melalui personal selling

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu 25 25.0 25.0 25.0

Sangat Setuju 6 6.0 6.0 31.0

Setuju 64 64.0 64.0 95.0

Tidak Setuju 5 5.0 5.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Output SPSS

Dari tabel tersebut, sebanyak 25 responden ragu-ragu terdapatnya

promosi melalui personal selling, 6 responden sangat setuju, 64

responden setuju, dan sebanyak 5 responden menganggap tidak setuju

terdapatnya promosi melalui personal selling. Dalam hal tersebut, maka

sebanyak 70% responden menganggap adanya promosi melalui

personal selling.

Page 94: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

78

Tabel 4.28 Adanya sosialisasi dari pihak lain (seperti guru,ulama,dll)

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu 38 38.0 38.0 38.0

Sangat Setuju 5 5.0 5.0 43.0

Setuju 35 35.0 35.0 78.0

Tidak Setuju 22 22.0 22.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Output SPSS

Dari tabel di atas, sebanyak 38 responden ragu-ragu tidak adanya

sosialisasi dari pihak lain (seperti guru, ulama,dll), 5 responden sangat

setuju, 35 responden setuju, dan 22 responden tidak setuju. Dalam hal

ini, dapat tergambar bahwa sebanyak 60% responden menganggap tidak

adanya sosialisasi dari pihak lain (seperti guru, ulama,dll).

m. Faktor Merek

Tabel 4.29 Nama BSM sudah terkenal dan terpercaya

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu 12 12.0 12.0 12.0 sangat Setuju 11 11.0 11.0 23.0 Setuju 74 74.0 74.0 97.0 Tidak Setuju 3 3.0 3.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Output SPSS

Page 95: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

79

Berdasarkan tabel 4.26 tersebut, ada 12 responden masih ragu-ragu

bahwa nama BSM sudah terkenal dan terpercaya, 11 responden sangat

setuju bahwa nama BSM sudah terkenal dan terpercaya, 74 responden

setuju, bahwa nama BSM sudah terkenal dan terpercaya dan 3

responden tidak setuju bahwa nama BSM sudah terkenal dan

terpercaya. Hal ini, maka 85 % dari responden setuju bahwa nama BSM

sudah terkenal dan terpercaya.

Tabel 4.30 BSM merupakan bank syariah terbesar dan anak perusahaan Bank

Mandiri

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid Ragu-ragu 12 12.0 12.0 12.0

Sangat Setuju 18 18.0 18.0 30.0

Setuju 67 67.0 67.0 97.0

Tidak Setuju 3 3.0 3.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Out put SPSS

Dari tabel di atas, terdapat 12 responden ragu-ragu, 67 responden

setuju, dan 3 responden tidak setuju. Dapat dilihat sebanyak 85% dari

jumlah responden percaya bahwa BSM merupakan bank syariah

terbesar dan anak perusahaan Bank Mandiri.

n. Faktor Keluarga

Tabel 4.31 Adanya dorongan dari pihak keluarga untuk menggunakan jasa

BSM

Page 96: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

80

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu 17 17.0 17.0 17.0

Sangat Setuju 6 6.0 6.0 23.0

Sangat Tidak Setuju

1 1.0 1.0 24.0

Setuju 50 50.0 50.0 74.0

Tidak Setuju 26 26.0 26.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Output SPSS Dari tabel tersebut, 17 responden ragu-ragu, 6 responden sangat

setuju, 1 responden sangat tidak setuju, 50 responden setuju, dan 26

responden tidak setuju. Berdasarkan data di atas, sekitar 56% terlihat

adanya dorongan dari pihak keluarga untuk menggunakan jasa BSM.

Tabel 4.32 Adanya informasi dari pihak keluarga tentang BSM

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu 14 14.0 14.0 14.0 Sangat Setuju 5 5.0 5.0 19.0 Sangat Tidak Setuju

2 2.0 2.0 21.0

Setuju 53 53.0 53.0 74.0 Tidak Setuju 26 26.0 26.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Output SPSS

Dari tabel tersebut, terdapat 14 responden ragu-ragu adanya

informasi dari pihak keluarga untuk menggunakan jasa BSM, 5

responden sangat setuju, 2 responden sangat tidak setuju, 53 responden

setuju, dan 26 responden tidak setuju tentang adanya informasi dari

Page 97: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

81

pihak keluarga. Berdasarkan tabel 4.29 di atas, dapat dilhat lebih dari

setengah responden, lebih tepatnya 58% responden menganggap adanya

informasi dari pihak keluarga untuk menggunakan jasa BSM.

Tabel 4.33 Sistem transaksi di BSM sudah terkommputerisasi

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu 2 2.0 2.0 2.0

Sangat Setuju 20 20.0 20.0 22.0

Setuju 76 76.0 76.0 98.0

Tidak Setuju 2 2.0 2.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Output SPSS

Dari tabel di atas, terlihat ada 2 responden yang menyatakan ragu-

ragu bahwa sistem transaksi di BSM sudah terkomputerisasi, 20

responden sangat setuju, 76 responden setuju, dan hanya 2 responden

yang menjawab tidak setuju. Hal tersebut tergambar sebanyak 96%

responden lebih setuju bahwa sistem transaksi di BSM sudah

terkomputerisasi.

Tabel 4.34 Transaksi di BSM lebih mudah

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu 9 9.0 9.0 9.0 Sangat Setuju 20 20.0 20.0 29.0

Page 98: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

82

Sangat Tidak Setuju

1 1.0 1.0 30.0

Setuju 68 68.0 68.0 98.0 Tidak Setuju 2 2.0 2.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Output SPSS

Dari tabel 4.31 di atas, terlihat sebanyak 9 responden menyatakan

ragu-ragu bahwa sistem transaksi di BSM lebih mudah, 20 responden

sangat setuju, 1 responden sangat tidak setuju, 68 responden setuju, dan

hanya 2 responden yang menjawab tidak setuju. Hal ini berarti

sebanyak 88% responden mengakui bahwa transaksi di BSM lebih

mudah.

o. Faktor Kondisi Ekonomi

Tabel 4.35 Tingkat suku bunga di bank-bank konvensional tinggi (naik),

sehingga menggunakan jasa BSM Frequenc

y Percent Valid

Percent Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu 23 23.0 23.0 23.0 Sangat Setuju 7 7.0 7.0 30.0 Sangat Tidak Setuju

1 1.0 1.0 31.0

Setuju 59 59.0 59.0 90.0 Tidak Setuju 10 10.0 10.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Output SPSS

Dari Tabel di atas, ada 23 responden terlihat ragu-ragu terhadap

tingkat suku bunga di bank-bank tinggi (naik), sehingga menggunakan

jasa BSM, 7 responden sangat setuju, 1 responden sangat tidak setuju,

Page 99: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

83

59 responden setuju, dan 10 responden tidak setuju. Hal ini dapat dilihat

bahwa sekitar 66% responden menggunakan jasa BSM karena tingkat

suku bunga di bank-bank konvensional tinggi (naik).

Tabel 4.36 Tingkat pengembalian keuntungan di BSM tinggi

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ragu-ragu 35 35.0 35.0 35.0

Sangat Setuju 4 4.0 4.0 39.0

Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 40.0

Setuju 50 50.0 50.0 90.0

Tidak Setuju 10 10.0 10.0 100.0

Total 100 100.0 100.0 Sumber: Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel di atas, sebanyak 35 responden ragu-ragu

terhadap tingkat pengembalian keuntungan di BSM yang tinggi, 4

responden sangat setuju, 1 responden sangat tidak setuju, 50 responden

setuju, dan 10 responden tidak setuju. Hal ini terlihat sebanyak 54%

dari jumlah responden membenarkan bahwa tingkat pengembalian

keuntungan di BSM tinggi.

Dari 28 variabel di atas yang ditampilkan dalam tabel, ada 1

indikator yang memperlihatkan jumlah pernyataan setuju paling tinggi,

yaitu pada tabel 4.22. dengan jumlah responden yang menjawab setuju

sebanyak 69 responden, dan 29 responden yang menjawab sangat

Page 100: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

84

setuju, jika diakumulasikan maka sebesar 98%, Sehingga penulis

mengambil kesimpulan sementara bahwa salah satu alasan keputusan

responden dalam menggunakan jasa bank syariah dikarenakan setiap

karyawan berpenampilan bersih dan rapi.

2. Hasil Analisis Faktor

a. Menentukan variabel apa saja yang akan dianalisis

Variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini berjumlah 28

butir variabel yang sebelumnya telah diuji tingkat validitas dan

reliabilitasnya.

b. Menguji variabel-variabel yang telah ditentukan

Dengan menggunakan metode Bartlett Tes of Sphericity serta

pengkuran MSA (Measure of Sampling Adequacy) ke-28 variabel

tersebut diuji untuk melihat apakah valid dan reliabel dengan melihat

nilai dari KMO and Bartlett dan MSA jika di atas 0,5. Hasil analisis

ke-28 variabel ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.37 KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.

.785

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square 1359.373 df 378 Sig. .000

Sumber: Hasil Output SPSS

Angka KMO and Bartlett’s test adalah 0,785 dengan signifikansi

0,000. Oleh karena angka tersebut sudah di atas 0,5 dan signifikansi

Page 101: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

85

jauh di bawah 0,05 (0,000<<0,05), maka variabel dan sampel yang

ada sebenarnya sudah bisa dianalisis lebih lanjut.

Angka MSA dalam tabel Anti-image Matrices pada Anti-image

Correlation, pada angka korelasi yang bertanda a (arah diagonal dari

kiri atas ke kanan bawah) tabel terlampir. Angka MSA untuk variabel

BSM sesuai dengan prinsip syariah adalah 0,780, untuk variabel riba

adalah haram adalah 0,714, untuk variabel investasi binis di BSM baik

dan halal adalah 0,835.

Untuk variabel terdapat produk yang beragam dan menarik adalah

0.857, untuk variabel kualitas produk BSM yang tinggi dan inovatif

adalah 0,794, untuk variabel tingkat bagi hasil yang tinggi adalah

0,691.

Untuk variabel fasilitas pelayanan BSM yang lengkap adalah

0,786, untuk variabel banyaknya jaringan ATM (ATM BSM maupun

ATM Bersama) adalah 0,832, untuk variabel kenyamanan interior

ruangan adalah 0,854.

Untuk variabel lokasi BSM di tempat yang strategis adalah 0,738,

untuk variabel lokasi BSM berada di tempat yang aman/tidak rawan

adalah 0,875, untuk variabel lokasi BSM yang mudah

dijangkau/ditemukan adalah 0,762, untuk variabel gedung BSM yang

menarik, nyaman, dan menyenangkan adalah 0,819.

Page 102: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

86

Untuk variabel keramahan setiap karyawan BSM adalah 0,858,

untuk variabel penampilan yang bersih dan rapi setiap karyawan

adalah 0,769, untuk variabel adanya kesabaran yang tinggi setiap

karyawan adalah 0,772, untuk variabel kemudahan berkomunikasi

kepada karyawan BSM adalah 0,718.

Untuk variabel promosi yang dilakukan BSM sudah baik adalah

0,771, untuk variabel terdapatnya promosi melalui personal selling

adalah 0,757, untuk variabel adanya sosialisasi dari pihak lain (seperti

guru, ulama, dll) adalah 0,800.

Untuk variabel nama BSM sudah terkenal dan terpercaya adalah

0,793, untuk variabel BSM merupakan bank syariah terbesar dan anak

perusahaan Bank Mandiri adalah 0,751.

Untuk variabel adanya dorongan dari pihak keluarga untuk

menggunakan jasa BSM adalah 0,705, untuk variabel informasi dari

keluarga tentang BSM adalah 0,689.

Untuk variabel sistem transakasi di BSM sudah terkomputerisasi

adalah 0.711, untuk variabel transaksi di BSM lebih mudah adalah

0.835.

Untuk variabel tingkat suku bunga di bank-bank konvensional

tinggi (naik), sehingga menggunakan jasa BSM adalah 0.854, untuk

variabel tingkat pengembalian keuntungan di BSM tinggi adalah

0.771.

Page 103: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

87

Setelah dilakukan pengujian dari 28 variabel di atas, semua

variabel menghasilkan angka MSA di atas 0.5 pada tabel Anti-image

Matrices pada Anti-image Correlation, pada angka korelasi yang

bertanda a (arah diagonal dari kiri atas ke kanan bawah). Hal ini

berarti semua variabel tidak perlu dilakukan pengujian ulang dan

semua variabel dapat dianalisis lebih lanjut.

c. Melakukan Faktoring dan Rotasi

Proses inti ini adalah dengan melakukan factoring dan rotasi.

Metode pembuatan faktor (ekstraksi variabel) dengan menggunakan

Principal Components dan proses rotasi dengan menggunakan metode

rotasi Orthogonal yaitu varimax.

Tabel 4.38 Communalities

Initial Extraction

Page 104: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

88

BSM sesuai dengan prinsip syariah 1.000 .694 Saya mengetahui riba adalah haram 1.000 .593 Investasi bisnis di BSM baik dan halal 1.000 .570 Di BSM terdapat produk yang beragam dan menarik 1.000 .695 Kualitas produk BSM yang tinggi dan inovatif 1.000 .686 Tingkat bagi hasil yang tinggi (basil) 1.000 .836 Fasilitas pelayanan BSM yang lengkap 1.000 .726 Banyaknya jaringan ATM (baik ATM BSM maupun ATM bersama)

1.000 .716

Kenyamanan interior ruangan 1.000 .606 Lokasi BSM di tempat yang strategis 1.000 .801 Lokasi BSM berada di tempat yang aman/tidak rawan 1.000 .759 Lokasi BSM mudah dijangkau/ditemukan 1.000 .774 Gedung BSM menarik, nyaman, dan menyenangkan 1.000 .665 Keramahan setiap karyawan BSM 1.000 .738 Setiap karyawan BSM berpenampilan bersih dan rapi 1.000 .676 Adanya kesabaran yang tinggi setiap karyawan 1.000 .740 Kemudahan berkomunikasi kepada karyawan 1.000 .709 Promosi yang dilakukan BSM sudah baik 1.000 .805 Terdapatnya promosi melalui personal selling 1.000 .766 Adanya sosialisasi dari pihak lain (seperti guru,ulama,dll)

1.000 .598

Nama BSM sudah terkenal dan terpercaya 1.000 .540 BSM merupakan bank syariah terbesar dan anak perusahaan bank mandiri

1.000 .644

Adanya dorongan dari pihak keluarga untuk menggunakan jasa BSM

1.000 .837

Adanya informasi dari pihak keluarga tentang BSM 1.000 .861 Sistem transaksi di BSM sudah terkommputerisasi 1.000 .675 Transaksi di BSM lebih mudah 1.000 .687 Tingkat suku bunga di bank-bank konvensional tinggi (naik), sehingga menggunakan jasa BSM

1.000 .507

Tingkat pengembalian keuntungan di BSM tinggi 1.000 .721 Extraction Method: Principal Component Analysis.

Sumber: Hasil Output SPSS Dari tabel 4.36 di atas dapat dilihat bahwa variabel BSM sesuai

dengan prinsip syariah, angkanya adalah 0,694, hal ini menunjukkan

bahwa sekitar 69,4% varians dari variabel BSM sesuai dengan prinsip

syariah bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel

saya mengetahui riba adalah haram, angkanya adalah 0,593, hal ini

menunjukkan bahwa sekitar 59,3% varians dari variabel saya

mengetahui riba adalah haram bisa dijelaskan oleh faktor yang

Page 105: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

89

terbentuk. Untuk variabel Investasi bisnis di BSM baik dan halal,

angkanya adalah 0,570, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 57%

varians dari variabel Investasi bisnis di BSM baik dan halal bisa

dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.

Untuk variabel terdapatnya produk yang beragam dan menarik,

angkanya adalah 0,695 hal ini menunjukkan bahwa sekitar 69,5%%

varians dari variabel terdapatnya produk yang beragam dan menarik

bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel kualitas

produk yang tinggi dan inovatif angkanya adalah 0,686, hal ini

menunjukkan bahwa sekitar 68,6%% varians dari variabel kualitas

produk yang tinggi dan inovatif bisa dijelaskan oleh faktor yang

terbentuk. Untuk variabel tingkat bagi hasil yang tinggi, angkanya

adalah 0,836, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 83,6% varians dari

variabel tingkat bagi hasil yang tinggi dapat dijelaskan oleh faktor

yang terbentuk.

Untuk variabel fasilitas pelayanan BSM yang lengkap angkanya

adalah 0,726, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 72,6% varians dari

variabel fasilitas pelayanan yang lengkap dapat dijelaskan oleh faktor

yang terbentuk. Untuk variabel banyaknya jaringan ATM (ATM BSM

maupun ATM Bersama) angkanya adalah 0,716, hal ini menunjukkan

bahwa sekitar 71,6% varians dari variabel banyaknya jaringan ATM

(ATM BMI maupun ATM Bersama) dapat dijelaskan oleh faktor yang

terbentuk. Untuk variabel kenyamanan interior ruangan angkanya

Page 106: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

90

adalah 0,606 hal ini menunjukkan bahwa sekitar 60,6% varians dari

variabel kenyamanan interior ruangan dapat dijelaskan oleh faktor

yang terbentuk.

Untuk variabel lokasi BSM di tempat yang strategis angkanya

adalah 0,801, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 80,1% varians dari

variabel lokasi BSM di tempat yang strategis dapat dijelaskan oleh

faktor yang terbentuk. Untuk variabel lokasi BSM di tempat yang

aman/tidak rawan angkanya adalah 0,759, hal ini menunjukkan bahwa

sekitar 75,9% varians dari variabel lokasi BSM di tempat yang

aman/tidak rawan dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk

variabel lokasi BSM yang mudah dijangkau/ditemukan angkanya

adalah 0,774, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 77,4% varians dari

variabel lokasi BSM yang mudah dijangkau/ditemukan dapat

dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel Gedung BSM

menarik, nyaman, dan menyenangkan angkanya adalah 0,665, hal ini

menunjukkan sekitar 66,5% varians dari variabel Gedung BSM

menarik, nyaman, dan menyenangkan dapat dijelaskan oleh faktor

yang terbentuk.

Untuk variabel keramahan setiap karyawan BSM angkanya adalah

0,738, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 73,8% varians dari variabel

keramahan setiap karyawan BSM dapat dijelaskan oleh faktor yang

terbentuk. Untuk variabel penampilan yang bersih dan rapi setiap

karyawan angkanya adalah 0,676, hal ini menunjukkan sekitar 67,6%

Page 107: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

91

varians variabel penampilan yang bersih dan rapi setiap karyawan

dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel kesabaran

yang tinggi setiap karyawan angkanya adalah 0,740, hal ini

menunjukkan bahwa sekitar 74% varians dari variabel kesabaran yang

tinggi setiap karyawan dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.

Untuk variabel kemudahan berkomunikasi kepada karyawan BSM

angkanya adalah 0,709, hal ini menunjukkan sekitar 70,9% varians

dari variabel kemudahan berkomunikasi kepada karyawan BSM dapat

dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.

Untuk variabel promosi yang dilakukan BSM sudah baik angkanya

adalah 0,805, hal ini menunjukkan sekitar 80,5% varians dari variabel

promosi yang dilakakukan BSM sudah baik dapat dijelaskan oleh

faktor yang terbentuk. Untuk variabel terdapat promosi melalui

personal selling angkanya adalah 0,766, hal ini menunjukkan bahwa

sekitar 76,6% varians dari variabel promosi melalui personal selling

dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel adanya

sosialisasi dari pihak lain (seperti guru, ulama, dll) angkanya adalah

0,598, hal ini menunjukkan sekitar 59,8% varians dari variabel adanya

sosialisasi dari pihak lain (seperti guru, ulama, dll) dapat dijelaskan

oleh faktor yang terbentuk.

Untuk variabel nama BSM sudah terkenal dan terpercaya

angkanya adalah 0,540 hal ini menunjukkan sekitar 54% varians dari

variabel nama BSM sudah terkenal dan terpercaya dapat dijelaskan

Page 108: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

92

oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel BSM merupakan bank

syariah terbesar dan anak perusahaan bank mandiri angkanya adalah

0,644 hal ini menunjukkan sekitar 64,4% varians dari variabel BSM

merupakan bank syariah terbesar dan anak perusahaan bank mandiri

dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.

Untuk variabel adanya dorongan dari pihak keluarga untuk

menggunakan jasa BSM angkanya adalah 0,837, hal ini menunjukkan

sekitar 83,7% varians dari variabel adanya dorongan dari pihak

keluarga untuk menggunakan jasa BSM dapat dijelaskan oleh faktor

yang terbentuk. Dan untuk variabel adanya informasi dari keluarga

tentang BSM angkanya adalah 0,861, hal ini berarti bahwa sekitar

86,1% varians dari variabel adanya informasi dari keluarga tentang

BSM dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.

Untuk variabel sistem transaksi di BSM sudah terkommputerisasi

angkanya adalah 0,675, hal ini menunjukkan sekitar 67,5% varians

dari variabel sistem transaksi di BSM sudah terkommputerisasi dapat

dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Dan untuk variabel transaksi di

BSM lebih mudah angkanya adalah 0,687, hal ini berarti bahwa

sekitar 68,7% varians dari variabel transaksi di BSM lebih mudah

dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.

Untuk variabel tingkat suku bunga di bank-bank konvensional

tinggi (naik), sehingga menggunakan jasa BSM angkanya adalah

0,507, hal ini menunjukkan sekitar 50,7% varians dari variabel tingkat

Page 109: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

93

suku bunga di bank-bank konvensional tinggi (naik), sehingga

menggunakan jasa BSM dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.

Dan untuk variabel tingkat pengembalian keuntungan di BSM tinggi

angkanya adalah 0,721, hal ini berarti bahwa sekitar 72,1% varians

dari variabel tingkat pengembalian keuntungan di BSM tinggi dapat

dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Dengan pengertian bahwa

semakin besar nilai Communalities sebuah variabel, berarti semakin

erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk. Dapat dilihat

sebenarnya berapakah faktor yang akan terbentuk dari ke-28 variabel

tersebut. Tabel 4.39 di bawah ini akan menjelaskannya.

Tabel 4.39 Total Variance Explained

Compo

nent

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared

Loadings Rotation Sums of Squared

Loadings

Total % of

Variance Cumulative

% Total % of

Variance Cumulative

% Total % of

Variance Cumulati

ve %

1 7.845 28.018 28.018 7.845 28.018 28.018 3.784 13.513 13.513

2 2.541 9.075 37.093 2.541 9.075 37.093 2.811 10.038 23.551

3 2.199 7.854 44.948 2.199 7.854 44.948 2.613 9.333 32.884

4 2.049 7.318 52.266 2.049 7.318 52.266 2.324 8.300 41.184

5 1.565 5.588 57.853 1.565 5.588 57.853 2.132 7.615 48.799

6 1.193 4.262 62.116 1.193 4.262 62.116 2.091 7.469 56.268

7 1.173 4.189 66.304 1.173 4.189 66.304 2.036 7.273 63.541

8 1.062 3.793 70.098 1.062 3.793 70.098 1.836 6.557 70.098

9 .874 3.120 73.218

10 .809 2.889 76.107

11 .693 2.476 78.583

Page 110: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

94

12 .663 2.367 80.950

13 .634 2.263 83.213

14 .562 2.006 85.219

15 .520 1.858 87.077

16 .510 1.822 88.898

17 .447 1.596 90.494

18 .379 1.354 91.848

19 .346 1.237 93.085

20 .320 1.142 94.227

21 .302 1.078 95.305

22 .284 1.013 96.317

23 .239 .854 97.171

24 .193 .688 97.859

25 .182 .650 98.509

26 .163 .583 99.092

27 .137 .488 99.580

28 .118 .420 100.000

Extraction Method: Principal Component Analysis. Sumber: Hasil Output SPSS

Page 111: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

95

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 28 variabel yang

dimasukkan ke dalam analisis faktor, hanya delapan faktor yang

terbentuk, karena dengan satu faktor, angka eigenvalues di atas 1, dengan

dua faktor angka eigenvalues juga masih di atas 1. Dengan tiga faktor,

angka eigenvalues masih di atas 1. Dengan empat faktor, angka

eigenvalues juga masih di atas 1. Dengan lima faktor, angka eigenvalues

juga masih di atas 1, dengan enam faktor, angka eigenvalues juga masih

di atas 1. Dengan tujuh faktor, angka eigenvalues juga masih di atas 1.

Dengan delapan faktor, angka eigenvalues juga masih di atas 1, yakni

1,062. Namun untuk 9 faktor angka eigenvalues sudah di bawah 1,

yakni 0,874, sehingga proses factoring seharusnya berhenti pada 8 faktor

saja.

Gambar 4.7 Scree Plot

Sumber: Hasil Output SPSS

Jika tabel Total Variance menjelaskan dasar jumlah faktor yang

didapat dengan perhitungan angka, Scree Plot menampakkan hal

Page 112: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

96

tersebut dengan grafik. Terlihat bahwa dari satu kedua faktor (garis

dari sumbu Component Number = 1 ke 2), arah garis menurun dengan

sangat tajam. Kemudian dari angka 2 ke 3, garis masih menurun tetapi

tidak securam seperti dari angka 1 ke 2. Demikian pula dari angka 3

ke 4, dari angka 4 ke 5, dari 5 ke 6 garis masih menurun. Begitu juga

dari angka 6 ke 7 dan dari angka 7 ke 8 garis masih menurun. Namun

kini dengan slope yang lebih kecil. Perhatikan juga faktor 9 sudah di

bawah angka 1 dari sumbu Y (eigenvalues). Hal ini menunjukkan

bahwa delapan faktor adalah paling bagus untuk meringkas

keduapuluh delapan variabel tersebut.

Tabel 4.40 Componen Matrix

Component Matrixa

Component

1 2 3 4 5 6 7 8

BSM sesuai dengan prinsip syariah .546 -.459 -.128 -.303 .162 -.109 .166 -.107 Saya mengetahui riba adalah haram .335 -.391 .112 -.317 .380 .097 -.236 -.076 Investasi bisnis di BSM baik dan halal .554 -.417 -.146 -.233 .068 -.034 .041 -.083 Di BSM terdapat produk yang beragam dan menarik

.684 -.398 .054 .048 .189 .099 -.121 -.064

Kualitas produk BSM yang tinggi dan inovatif .635 -.407 .080 -.004 -.169 .179 -.120 -.188

Page 113: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

97

Tingkat bagi hasil yang tinggi (basil) .513 .122 -.065 .254 -.455 .412 .067 -.326 Fasilitas pelayanan BSM yang lengkap .605 .082 -.076 .262 -.304 -.235 -.315 -.179 Banyaknya jaringan ATM (baik ATM BSM maupun ATM bersama)

.656 .059 -.072 -.012 -.107 -.411 -.303 -.066

Kenyamanan interior ruangan .604 .160 .026 -.314 -.284 -.190 .004 .007 Lokasi BSM di tempat yang strategis .516 .538 .033 -.268 .285 .230 -.195 .014 Lokasi BSM berada di tempat yang aman/tidak rawan

.481 .535 .057 -.132 .300 .322 -.104 -.124

Lokasi BSM mudah dijangkau/ditemukan .515 .507 .005 -.278 .219 .099 -.271 .209 Gedung BSM menarik, nyaman, dan menyenangkan

.459 .448 .204 -.172 -.212 -.202 -.232 -.207

Keramahan setiap karyawan BSM .598 -.105 .548 .131 .096 -.112 .175 .020 Setiap karyawan BSM berpenampilan bersih dan rapi

.332 .062 .695 -.021 .085 -.208 .162 .035

Adanya kesabaran yang tinggi setiap karyawan .565 -.167 .517 .295 .097 -.118 .121 .011 Kemudahan berkomunikasi kepada karyawan .459 .223 .549 .317 .048 .089 .189 .029 Promosi yang dilakukan BSM sudah baik .488 -.244 -.232 .505 .032 -.244 -.346 .134 Terdapatnya promosi melalui personal selling .422 -.103 -.144 .421 .169 .080 -.115 .576 Adanya sosialisasi dari pihak lain (seperti guru,ulama,dll)

.414 .247 -.068 .534 .074 .180 .174 .090

Nama BSM sudah terkenal dan terpercaya .465 .179 -.142 -.216 -.377 -.110 .202 .175 BSM merupakan bank syariah terbesar dan anak perusahaan bank mandiri

.503 .114 -.182 -.032 -.412 .087 .031 .407

Adanya dorongan dari pihak keluarga untuk menggunakan jasa BSM

.488 .265 -.444 .160 .349 -.277 .290 -.150

Adanya informasi dari pihak keluarga tentang BSM

.434 .289 -.556 .134 .322 -.210 .307 -.140

Sistem transaksi di BSM sudah terkommputerisasi

.458 -.009 .041 -.483 -.200 -.039 .344 .265

Transaksi di BSM lebih mudah .661 -.276 -.142 -.331 .107 .051 .063 .164 Tingkat suku bunga di bank-bank konvensional tinggi (naik), sehingga menggunakan jasa BSM

.518 -.294 -.133 .014 -.077 .338 -.097 .068

Tingkat pengembalian keuntungan di BSM tinggi

.680 -.101 -.214 .129 -.105 .238 .253 -.233

Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 8 components extracted. Sumber: Hasil Output SPSS

Setelah diketahui bahwa delapan faktor adalah jumlah yang paling

optimal, tabel Component Matrix di atas menunjukkan distribusi

keduapuluh delapan variabel pada delapan faktor yang terbentuk.

Sedangkan angka-angka yang ada pada tabel tersebut adalah factor

loadings, yang menunjukkan besarnya korelasi antara suatu variabel

dengan faktor 1, faktor 2, faktor 3 dan seterusnya sampai faktor 8.

Selanjutnya dalam proses penentuan variabel mana akan masuk ke

Page 114: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

98

faktor yang mana dapat dilakukan dengan melakukan perbandingan

besarnya korelasi pada setiap baris.

1) Variabel BSM sesuai dengan prinsip syariah.

Korelasi antara variabel BSM sesuai prinsip syariah dengan faktor

1 adalah +0,546 (kuat karena di atas 0,5). Korelasi antara variabel

BSM sesuai prinsip syariah dengan faktor 2 adalah -0,459 (lemah

karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel BSM sesuai prinsip

syariah dengan faktor 3 adalah -0,128 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel BSM sesuai prinsip syariah dengan faktor

4 adalah -0,303 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara

variabel BSM sesuai prinsip syariah dengan faktor 5 adalah +0,162

(lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel BSM sesuai

prinsip syariah dengan faktor 6 adalah -0,109 (lemah karena di

bawah 0,5). Korelasi antara variabel BSM sesuai prinsip syariah

dengan faktor 7 adalah +0,166 (lemah karena di bawah

0,5).Korelasi antara variabel BSM sesuai prinsip syariah dengan

faktor 8 adalah -0,107 (lemah karena di bawah 0,5).

2) Variabel saya mengetahui riba adalah haram.

Korelasi antara variabel saya mengetahui riba adalah haram dengan

faktor 1 adalah +0,335 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi

antara variabel saya mengetahui riba adalah haram dengan faktor 2

adalah -0,391 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara

variabel saya mengetahui riba adalah haram dengan faktor 3 adalah

Page 115: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

99

+0,112 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel saya

mengetahui riba adalah haram dengan faktor 4 adalah -0,137

(lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel saya

mengetahui riba adalah haram dengan faktor 5 adalah +0,380

(lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel saya

mengetahui riba adalah haram dengan faktor 6 adalah +0,097

(sangat lemah karena jauh di bawah 0,5). Korelasi antara variabel

saya mengetahui riba adalah haram dengan faktor 7 adalah -0,236

(lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel saya

mengetahui riba adalah haram dengan faktor 8 adalah -0,076

(sangat lemah karena jauh di bawah 0,5).

3) Variabel investasi bisnis di BSM baik dan halal.

Korelasi antara variabel investasi bisnis di BSM baik dan halal

dengan faktor 1 adalah +0,554 (kuat karena di atas 0,5). Korelasi

antara variabel investasi bisnis di BSM baik dan halal dengan

faktor 2 adalah -0,417 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara

variabel investasi bisnis di BSM baik dan halal dengan faktor 3

adalah -0,146 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara

variabel investasi bisnis di BSM baik dan halal dengan faktor 4

adalah -0,233 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara

variabel investasi bisnis di BSM baik dan halal dengan faktor 5

adalah +0,068 (sangat lemah karena jauh di bawah 0,5). Korelasi

antara variabel investasi bisnis di BSM baik dan halal dengan

Page 116: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

100

faktor 6 adalah -0,034 (sangat lemah karena jauh di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel investasi bisnis di BSM baik dan halal

dengan faktor 7 adalah +0,041 (sangat lemah karena jauh di bawah

0,5). Korelasi antara variabel investasi bisnis di BSM baik dan

halal dengan faktor 8 adalah -0,083 (sangat lemah karena jauh di

bawah 0,5).

4) Variabel di BSM terdapat produk yang beragam dan menarik.

Korelasi antara variabel di BSM terdapat produk yang beragam dan

menarik dengan faktor 1 adalah +0,684 (kuat karena di atas 0,5).

Korelasi antara variabel di BSM terdapat produk yang beragam dan

menarik dengan faktor 2 adalah -0,398 (lemah karena di bawah

0,5). Korelasi antara variabel di BSM terdapat produk yang

beragam dan menarik dengan faktor 3 adalah -+0,054 (sangat

lemah karena jauh di bawah 0,5). Korelasi antara variabel di BSM

terdapat produk yang beragam dan menarik dengan faktor 4 adalah

+0,048 (sangat lemah karena jauh di bawah 0,5). Korelasi antara

variabel di BSM terdapat produk yang beragam dan menarik

dengan faktor 5 adalah +0,189 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel di BSM terdapat produk yang beragam dan

menarik dengan faktor 6 adalah +0,099 (sangat lemah karena jauh

di bawah 0,5). Korelasi antara variabel di BSM terdapat produk

yang beragam dan menarik dengan faktor 7 adalah -0,121 (lemah

karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel di BSM terdapat

Page 117: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

101

produk yang beragam dan menarik dengan faktor 8 adalah -0,064

(sangat lemah karena jauh di bawah 0,5).

5) Variabel kualitas produk BSM yang tinggi dan inovatif.

Korelasi antara variabel kualitas produk BSM yang tinggi dan

inovatif dengan faktor 1 adalah +0,635 (kuat karena di atas 0,5).

Korelasi antara variabel kualitas produk BSM yang tinggi dan

inovatif dengan faktor 2 adalah -0,407 (lemah karena di bawah

0,5). Korelasi antara variabel kualitas produk BSM yang tinggi dan

inovatif dengan faktor 3 adalah +0,080 (sangat lemah karena jauh

di bawah 0,5). Korelasi antara variabel kualitas produk BSM yang

tinggi dan inovatif dengan faktor 4 adalah -0,004 (sangat lemah

karena jauh di bawah 0,5). Korelasi antara variabel kualitas produk

BSM yang tinggi dan inovatif dengan faktor 5 adalah -0,169

(lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel kualitas

produk BSM yang tinggi dan inovatif dengan faktor 6 adalah

+0,179 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel

kualitas produk BSM yang tinggi dan inovatif dengan faktor 7

adalah -0,120 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara

variabel kualitas produk BSM yang tinggi dan inovatif dengan

faktor 8 adalah -0,188 (lemah karena di bawah 0,5).

6) Variabel tingkat bagi hasil yang tinggi.

Korelasi antara variabel tingkat bagi hasil yang tinggi dengan

faktor 1 adalah +0,513 (kuat karena di atas 0,5). Korelasi antara

Page 118: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

102

variabel tingkat bagi hasil yang tinggi dengan faktor 2 adalah

+0,122 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel

tingkat bagi hasil yang tinggi dengan faktor 3 adalah -0,065 (sangat

lemah karena jauh di bawah 0,5). Korelasi antara variabel tingkat

bagi hasil yang tinggi dengan faktor 4 adalah +0,254 (lemah karena

di bawah 0,5). Korelasi antara variabel tingkat bagi hasil yang

tinggi dengan faktor 5 adalah -0,455 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel tingkat bagi hasil yang tinggi dengan

faktor 6 adalah +0,412 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi

antara variabel tingkat bagi hasil yang tinggi dengan faktor 7

adalah +0,067 (sangat lemah karena jauh di bawah 0,5). Korelasi

antara variabel tingkat bagi hasil yang tinggi dengan faktor 8

adalah -0,326 (lemah karena di bawah 0,5).

7) Variabel fasilitas pelayanan BSM yang lengkap

Korelasi antara variabel fasilitas pelayanan BSM yang lengkap

dengan faktor 1 adalah +0,605 (kuat karena di atas 0,5). Korelasi

antara variabel fasilitas pelayanan BSM yang lengkap dengan

faktor 2 adalah +0,082 (sangat lemah karena jauh di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel fasilitas pelayanan BSM yang lengkap

dengan faktor 3 adalah -0,076 (sangat lemah karena jauh di bawah

Page 119: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

103

0,5). Korelasi antara variabel fasilitas pelayanan BSM yang

lengkap dengan faktor 4 adalah +0,262 (lemah karena di bawah

0,5). Korelasi antara variabel fasilitas pelayanan BSM yang

lengkap dengan faktor 5 adalah -0,304 (lemah karena di bawah

0,5). Korelasi antara variabel fasilitas pelayanan BSM yang

lengkap dengan faktor 6 adalah -0,235 (lemah karena di bawah

0,5). Korelasi antara variabel fasilitas pelayanan BSM yang

lengkap dengan faktor 7 adalah -0,315 (lemah karena di bawah

0,5).

8) Variabel banyaknya jaringan ATM (baik ATM BSM maupun ATM

bersama).

Korelasi antara variabel banyaknya jaringan ATM (baik ATM

BSM maupun ATM bersama) dengan faktor 1 adalah -0,656 (kuat

karena di atas 0,5). Korelasi antara variabel banyaknya jaringan

ATM (baik ATM BSM maupun ATM bersama) dengan faktor 2

adalah +0,059 (sangat lemah karena jauh di bawah 0,5). Korelasi

antara variabel banyaknya jaringan ATM (baik ATM BSM maupun

ATM bersama) dengan faktor 3 adalah -0,072 (sangat lemah karena

jauh di bawah 0,5). Korelasi antara variabel banyaknya jaringan

ATM (baik ATM BSM maupun ATM bersama) dengan faktor 4

adalah -0,012 (sangat lemah karena jauh di bawah 0,5). Korelasi

antara variabel banyaknya jaringan ATM (baik ATM BSM maupun

ATM bersama) dengan faktor 5 adalah -0,107 (lemah karena di

Page 120: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

104

bawah 0,5). Korelasi antara variabel banyaknya jaringan ATM

(baik ATM BSM maupun ATM bersama) dengan faktor 6 adalah -

0,411 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel

banyaknya jaringan ATM (baik ATM BSM maupun ATM

bersama) dengan faktor 7 adalah -0,303 (lemah karena di bawah

0,5). Korelasi antara variabel banyaknya jaringan ATM (baik ATM

BSM maupun ATM bersama) dengan faktor 8 adalah +0,066

(sangat lemah karena jauh di bawah 0,5).

9) Variabel kenyamanan interior ruangan

Korelasi antara variabel kenyamanan interior ruangan dengan

faktor 1 adalah +0,604 (kuat karena di atas 0,5). Korelasi antara

variabel kenyamanan interior ruangan dengan faktor 2 adalah

+0,604 (kuat karena di atas 0,5). Korelasi antara variabel

kenyamanan interior ruangan dengan faktor 3 adalah +0,026

(sangat lemah karena jauh di bawah 0,5). Korelasi antara variabel

kenyamanan interior ruangan dengan faktor 4 adalah -0,315 (lemah

karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel kenyamanan interior

ruangan dengan faktor 5 adalah -0,284 (lemah karena di bawah

0,5). Korelasi antara variabel kenyamanan interior ruangan dengan

faktor 6 adalah -0,190 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara

variabel kenyamanan interior ruangan dengan faktor 7 adalah

+0,004 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel

Page 121: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

105

kenyamanan interior ruangan dengan faktor 8 adalah +0,007

(lemah karena di bawah 0,5).

10) Variabel lokasi BSM di tempat yang strategis

Korelasi antara variabel lokasi BSM di tempat yang strategis

dengan faktor 1 adalah +0,516 (kuat karena di atas 0,5). Korelasi

antara variabel lokasi BSM di tempat yang strategis dengan faktor

2 adalah +0,538 (kuat karena di atas 0,5). Korelasi antara variabel

lokasi BSM di tempat yang strategis dengan faktor 3 adalah +0,033

(sangat lemah karena jauh di bawah 0,5). Korelasi antara variabel

lokasi BSM di tempat yang strategis dengan faktor 4 adalah -0,288

(lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel lokasi BSM

di tempat yang strategis dengan faktor 5 adalah +0,285 (lemah

karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel lokasi BSM di tempat yang strategis

dengan faktor 6 adalah +0,235 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel lokasi BSM di tempat yang strategis

dengan faktor 7 adalah -0,195 (lemah karena di bawah

0,5).Korelasi antara variabel lokasi BSM di tempat yang strategis

dengan faktor 8 adalah +0,014 (sangat lemah karena jauh di bawah

0,5).

11) Variabel lokasi BSM berada di tempat yang aman/tidak rawan

Page 122: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

106

Korelasi antara variabel lokasi BSM berada di tempat yang

aman/tidak rawan dengan faktor 1 adalah +0,481 (lemah karena di

bawah 0,5). Korelasi antara variabel lokasi BSM berada di tempat

yang aman/tidak rawan dengan faktor 2 adalah +0,535 (kuat karena

di atas 0,5). Korelasi antara variabel lokasi BSM berada di tempat

yang aman/tidak rawan dengan faktor 3 adalah +0,057 (sangat

lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel lokasi BSM

berada di tempat yang aman/tidak rawan dengan faktor 4 adalah -

0,132 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel lokasi

BSM berada di tempat yang aman/tidak rawan dengan faktor 5

adalah +0,300 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara

variabel lokasi BSM berada di tempat yang aman/tidak rawan

dengan faktor 6 adalah +0,332 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel lokasi BSM berada di tempat yang

aman/tidak rawan dengan faktor 7 adalah -0,104 (lemah karena di

bawah 0,5). Korelasi antara variabel lokasi BSM berada di tempat

yang aman/tidak rawan dengan faktor 8 adalah -0,124 (lemah

karena di bawah 0,5).

12) Variabel lokasi BSM mudah dijangkau/ditemukan

Korelasi antara variabel lokasi BSM mudah dijangkau/ditemukan

dengan faktor 1 adalah +0,515 (kuat karena di atas 0,5). Korelasi

antara variabel lokasi BSM mudah dijangkau/ditemukan dengan

faktor 2 adalah +0,507 (kuat karena di atas 0,5). Korelasi antara

Page 123: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

107

variabel lokasi BSM mudah dijangkau/ditemukan dengan faktor 3

adalah +0,005 (sangat lemah karena jauh di bawah 0,5). Korelasi

antara variabel lokasi BSM mudah dijangkau/ditemukan dengan

faktor 4 adalah -0,278 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara

variabel lokasi BSM mudah dijangkau/ditemukan dengan faktor 5

adalah +0,219 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara

variabel lokasi BSM mudah dijangkau/ditemukan dengan faktor 6

adalah +0,099 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara

variabel lokasi BSM mudah dijangkau/ditemukan dengan faktor 7

adalah -0,271 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara

variabel lokasi BSM mudah dijangkau/ditemukan dengan faktor 8

adalah +0,209 (lemah karena di bawah 0,5).

13) Variabel gedung BSM menarik, nyaman, dan menyenangkan

Korelasi antara variabel gedung BSM menarik, nyaman, dan

menyenangkan dengan faktor 1 adalah +0,459 (lemah karena di

bawah 0,5). Korelasi antara variabel gedung BSM menarik,

nyaman, dan menyenangkan dengan faktor 2 adalah +0,448 (lemah

karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel gedung BSM

menarik, nyaman, dan menyenangkan dengan faktor 3 adalah

+0,204 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel

gedung BSM menarik, nyaman, dan menyenangkan dengan faktor

4 adalah -0,172 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara

variabel gedung BSM menarik, nyaman, dan menyenangkan

Page 124: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

108

dengan faktor 5 adalah -0,212 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel gedung BSM menarik, nyaman, dan

menyenangkan dengan faktor 6 adalah -0,202 (lemah karena di

bawah 0,5). Korelasi antara variabel gedung BSM menarik,

nyaman, dan menyenangkan dengan faktor 7 adalah -0,232 (lemah

karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel gedung BSM

menarik, nyaman, dan menyenangkan dengan faktor 8 adalah -

0,207 (lemah karena di bawah 0,5).

14) Variabel keramahan setiap karyawan BSM

Korelasi antara variabel keramahan setiap karyawan BSM dengan

faktor 1 adalah +0,598 (kuat karena di atas 0,5). Korelasi antara

variabel keramahan setiap karyawan BSM dengan faktor 2 adalah -

0,598 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel

keramahan setiap karyawan BSM dengan faktor 3 adalah -0,548

(kuat karena di atas 0,5). Korelasi antara variabel keramahan setiap

karyawan BSM dengan faktor 4 adalah +0,131 (lemah karena di

bawah 0,5). Korelasi antara variabel keramahan setiap karyawan

BSM dengan faktor 5 adalah +0,096 (sangat lemah karena jauh di

bawah 0,5). Korelasi antara variabel keramahan setiap karyawan

BSM dengan faktor 6 adalah -0,112 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel keramahan setiap karyawan BSM dengan

faktor 7 adalah +0,175 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi

Page 125: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

109

antara variabel keramahan setiap karyawan BSM dengan faktor 8

adalah +0,020 (sangat lemah karena jauh di bawah 0,5).

15) Variabel setiap karyawan BSM berpenampilan bersih dan rapi

Korelasi antara variabel setiap karyawan BSM berpenampilan

bersih dan rapi dengan faktor 1 adalah +0,332 (lemah karena di

bawah 0,5). Korelasi antara variabel setiap karyawan BSM

berpenampilan bersih dan rapi dengan faktor 2 adalah +0,062

(sangat lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel setiap

karyawan BSM berpenampilan bersih dan rapi dengan faktor 3

adalah +0,695 (kuat karena di atas 0,5).

Korelasi antara variabel setiap karyawan BSM berpenampilan

bersih dan rapi dengan faktor 4 adalah -0,021 (sangat lemah karena

di bawah 0,5). Korelasi antara variabel setiap karyawan BSM

berpenampilan bersih dan rapi dengan faktor 5 adalah +0,085

(sangat lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel setiap

karyawan BSM berpenampilan bersih dan rapi dengan faktor 6

adalah -0,208 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara

variabel setiap karyawan BSM berpenampilan bersih dan rapi

dengan faktor 7 adalah +0,162 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel setiap karyawan BSM berpenampilan

bersih dan rapi dengan faktor 8 adalah +0,035 (sangat lemah karena

di bawah 0,5).

Page 126: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

110

16) Variabel adanya kesabaran yang tinggi setiap karyawan

Korelasi antara variabel adanya kesabaran yang tinggi setiap

karyawan dengan faktor 1 adalah +0,564 (kuat karena di atas 0,5).

Korelasi antara variabel adanya kesabaran yang tinggi setiap

karyawan dengan faktor 2 adalah -0,167 (lemah karena di bawah

0,5). Korelasi antara variabel adanya kesabaran yang tinggi setiap

karyawan dengan faktor 3 adalah +0,517 (kuat karena di atas 0,5).

Korelasi antara variabel adanya kesabaran yang tinggi setiap

karyawan dengan faktor 4 adalah +0,295 (lemah karena di bawah

0,5). Korelasi antara variabel adanya kesabaran yang tinggi setiap

karyawan dengan faktor 5 adalah +0,097 (sangat lemah karena jauh

di bawah 0,5). Korelasi antara variabel adanya kesabaran yang

tinggi setiap karyawan dengan faktor 6 adalah -0,118 (lemah

karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel adanya kesabaran

yang tinggi setiap karyawan dengan faktor 7 adalah +0,121 (lemah

karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel adanya kesabaran

yang tinggi setiap karyawan dengan faktor 8 adalah +0,011 (sangat

lemah karena jauh di bawah 0,5).

17) Variabel kemudahan berkomunikasi kepada karyawan

Korelasi antara variabel kemudahan berkomunikasi kepada

karyawan dengan faktor 1 adalah +0,459 (lemah karena di bawah

0,5). Korelasi antara variabel kemudahan berkomunikasi kepada

Page 127: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

111

karyawan dengan faktor 2 adalah +0,223 (lemah karena di bawah

0,5). Korelasi antara variabel kemudahan berkomunikasi kepada

karyawan dengan faktor 3 adalah +0,549 (kuat karena di atas 0,5).

Korelasi antara variabel kemudahan berkomunikasi kepada

karyawan dengan faktor 4 adalah +0,317 (lemah karena di bawah

0,5). Korelasi antara variabel kemudahan berkomunikasi kepada

karyawan dengan faktor 5 adalah +0,048 (sangat lemah karena jauh

di bawah 0,5). Korelasi antara variabel kemudahan berkomunikasi

kepada karyawan dengan faktor 6 adalah +0,089 (sangat lemah

karena jauh di bawah 0,5). Korelasi antara variabel kemudahan

berkomunikasi kepada karyawan dengan faktor 7 adalah +0,189

(lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel kemudahan

berkomunikasi kepada karyawan dengan faktor 8 adalah +0,029

(sangat lemah karena jauh di bawah 0,5).

18) Variabel promosi yang dilakukan BSM sudah baik

Korelasi antara variabel promosi yang dilakukan BSM sudah baik

dengan faktor 1 adalah +0,488 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel promosi yang dilakukan BSM sudah baik

dengan faktor 2 adalah -0,244 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel promosi yang dilakukan BSM sudah baik

dengan faktor 3 adalah - 0,232 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel promosi yang dilakukan BSM sudah baik

dengan faktor 4 adalah +0,505 (kuat karena di atas 0,5).

Page 128: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

112

Korelasi antara variabel promosi yang dilakukan BSM sudah baik

dengan faktor 5 adalah +0,032 (sangat lemah karena jauh di bawah

0,5). Korelasi antara variabel promosi yang dilakukan BSM sudah

baik dengan faktor 6 adalah -0,244 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel promosi yang dilakukan BSM sudah baik

dengan faktor 7 adalah -0,346 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel promosi yang dilakukan BSM sudah baik

dengan faktor 8 adalah +0,134 (lemah karena di bawah 0,5).

19) Variabel terdapatnya promosi melalui personal selling

Korelasi antara variabel terdapatnya promosi melalui personal

selling dengan faktor 1 adalah +0,422 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel terdapatnya promosi melalui personal

selling dengan faktor 2 adalah -0,103 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel terdapatnya promosi melalui personal

selling dengan faktor 3 adalah -0,144 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel terdapatnya promosi melalui personal

selling dengan faktor 4 adalah +0,421 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel terdapatnya promosi melalui personal

selling dengan faktor 5 adalah +0,169 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel terdapatnya promosi melalui personal

selling dengan faktor 6 adalah +0,080 (sangat lemah karena jauh di

bawah 0,5). Korelasi antara variabel terdapatnya promosi melalui

personal selling dengan faktor 7 adalah -0,155 (lemah karena di

Page 129: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

113

bawah 0,5). Korelasi antara variabel terdapatnya promosi melalui

personal selling dengan faktor 8 adalah +0,576 (kuat karena di atas

0,5).

20) Variabel adanya sosialisasi dari pihak lain (seperti guru,ulama,dll)

Korelasi antara variabel adanya sosialisasi dari pihak lain (seperti

guru,ulama,dll) dengan faktor 1 adalah +0,414 (lemah karena di

bawah 0,5). Korelasi antara variabel adanya sosialisasi dari pihak

lain (seperti guru,ulama,dll) dengan faktor 2 adalah +0,247 (lemah

karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel adanya sosialisasi

dari pihak lain (seperti guru,ulama,dll) dengan faktor 3 adalah -

0,068 (sangat lemah karena jauh di bawah 0,5). Korelasi antara

variabel adanya sosialisasi dari pihak lain (seperti guru,ulama,dll)

dengan faktor 4 adalah +0,536 (kuat karena di atas 0,5). Korelasi

antara variabel adanya sosialisasi dari pihak lain (seperti

guru,ulama,dll) dengan faktor 5 adalah +0,074 (sangat lemah

karena jauh di bawah 0,5). Korelasi antara variabel adanya

sosialisasi dari pihak lain (seperti guru,ulama,dll) dengan faktor 6

adalah +0,180 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara

variabel adanya sosialisasi dari pihak lain (seperti guru,ulama,dll)

dengan faktor 7 adalah +0,174 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel adanya sosialisasi dari pihak lain (seperti

guru,ulama,dll) dengan faktor 8 adalah +0,090 (sangat lemah

karena jauh di bawah 0,5).

Page 130: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

114

21) Variabel nama BSM sudah terkenal dan terpercaya

Korelasi antara variabel nama BSM sudah terkenal dan terpercaya

dengan faktor 1 adalah +0,465 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel nama BSM sudah terkenal dan terpercaya

dengan faktor 2 adalah +0,179 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel nama BSM sudah terkenal dan terpercaya

dengan faktor 3 adalah -0,142 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel nama BSM sudah terkenal dan terpercaya

dengan faktor 4 adalah -0,216 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel nama BSM sudah terkenal dan terpercaya

dengan faktor 5 adalah -0,377 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel nama BSM sudah terkenal dan terpercaya

dengan faktor 6 adalah -0,110 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel nama BSM sudah terkenal dan terpercaya

dengan faktor 7 adalah +0,202 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel nama BSM sudah terkenal dan terpercaya

dengan faktor 8 adalah +0,175 (lemah karena di bawah 0,5).

22) Variabel BSM merupakan bank syariah terbesar dan anak

perusahaan bank mandiri

Korelasi antara variabel BSM merupakan bank syariah terbesar dan

anak perusahaan bank mandiri dengan faktor 1 adalah +0,503 (kuat

karena di atas 0,5). Korelasi antara variabel BSM merupakan bank

syariah terbesar dan anak perusahaan bank mandiri dengan faktor 2

Page 131: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

115

adalah +0,114 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara

variabel BSM merupakan bank syariah terbesar dan anak

perusahaan bank mandiri dengan faktor 3 adalah -0,182 (lemah

karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel BSM merupakan

bank syariah terbesar dan anak perusahaan bank mandiri dengan

faktor 4 adalah -0,032 (sangat lemah karena jauh di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel BSM merupakan bank syariah terbesar dan

anak perusahaan bank mandiri dengan faktor 5 adalah -0,412

(lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel BSM

merupakan bank syariah terbesar dan anak perusahaan bank

mandiri dengan faktor 6 adalah +0,087 (sangat lemah karena jauh

di bawah 0,5). Korelasi antara variabel BSM merupakan bank

syariah terbesar dan anak perusahaan bank mandiri dengan faktor 7

adalah +0,031 (sangat lemah karena jauh di bawah 0,5). Korelasi

antara variabel BSM merupakan bank syariah terbesar dan anak

perusahaan bank mandiri dengan faktor 8 adalah +0,407 (lemah

karena di bawah 0,5).

23) Variabel adanya dorongan dari pihak keluarga untuk menggunakan

jasa BSM. Korelasi antara variabel adanya dorongan dari pihak

keluarga untuk menggunakan jasa BSM dengan faktor 1 adalah

+0,488 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel

adanya dorongan dari pihak keluarga untuk menggunakan jasa

BSM dengan faktor 2 adalah +0,265 (lemah karena di bawah 0,5).

Page 132: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

116

Korelasi antara variabel adanya dorongan dari pihak keluarga

untuk menggunakan jasa BSM dengan faktor 3 adalah -0,444

(lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel adanya

dorongan dari pihak keluarga untuk menggunakan jasa BSM

dengan faktor 4 adalah +0,160 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel adanya dorongan dari pihak keluarga

untuk menggunakan jasa BSM dengan faktor 5 adalah +0,349

(lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel adanya

dorongan dari pihak keluarga untuk menggunakan jasa BSM

dengan faktor 6 adalah -0,277 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel adanya dorongan dari pihak keluarga

untuk menggunakan jasa BSM dengan faktor 7 adalah +0,290

(lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel adanya

dorongan dari pihak keluarga untuk menggunakan jasa BSM

dengan faktor 8 adalah -0,150 (lemah karena di bawah 0,5).

24) Variabel adanya informasi dari pihak keluarga tentang BSM

Korelasi antara variabel adanya informasi dari pihak keluarga

tentang BSM dengan faktor 1 adalah +0,434 (lemah karena di

bawah 0,5). Korelasi antara variabel adanya informasi dari pihak

keluarga tentang BSM dengan faktor 2 adalah +0,289 (lemah

karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel adanya informasi

dari pihak keluarga tentang BSM dengan faktor 3 adalah -0,556

(kuat karena di atas 0,5).

Page 133: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

117

Korelasi antara variabel adanya informasi dari pihak keluarga

tentang BSM dengan faktor 4 adalah +0,134 (lemah karena di

bawah 0,5). Korelasi antara variabel adanya informasi dari pihak

keluarga tentang BSM dengan faktor 5 adalah +0,322 (lemah

karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel adanya informasi

dari pihak keluarga tentang BSM dengan factor 6 adalah -0,210

(lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel adanya

informasi dari pihak keluarga tentang BSM dengan faktor 7 adalah

+0,307 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel

adanya informasi dari pihak keluarga tentang BSM dengan faktor 8

adalah -0,140 (lemah karena di bawah 0,5).

25) Variabel sistem transaksi di BSM sudah terkommputerisasi

Korelasi antara variabel sistem transaksi di BSM sudah

terkommputerisasi dengan faktor 1 adalah +0,458 (lemah karena di

bawah 0,5). Korelasi antara variabel sistem transaksi di BSM sudah

terkommputerisasi dengan faktor 2 adalah -0,009 (sangat lemah

karena jauh di bawah 0,5). Korelasi antara variabel sistem transaksi

di BSM sudah terkommputerisasi dengan faktor 3 adalah +0,041

(sangat lemah karena jauh di bawah 0,5). Korelasi antara variabel

sistem transaksi di BSM sudah terkommputerisasi dengan faktor 4

adalah -0,483 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara

variabel sistem transaksi di BSM sudah terkommputerisasi dengan

faktor 5 adalah -0,200 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara

Page 134: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

118

variabel sistem transaksi di BSM sudah terkommputerisasi dengan

faktor 6 adalah -0,039 (sangat lemah karena jauh di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel sistem transaksi di BSM sudah

terkommputerisasi dengan faktor 7 adalah +0,344 (lemah karena di

bawah 0,5). Korelasi antara variabel sistem transaksi di BSM sudah

terkommputerisasi dengan faktor 8 adalah +0,265 (lemah karena di

bawah 0,5).

26) Variabel transaksi di BSM lebih mudah

Korelasi antara variabel transaksi di BSM lebih mudah dengan

faktor 1 adalah +0,661 (kuat karena di atas 0,5).Korelasi antara

variabel transaksi di BSM lebih mudah dengan faktor 2 adalah -

0,276 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel

transaksi di BSM lebih mudah dengan faktor 3 adalah -0,142

(lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel transaksi di

BSM lebih mudah dengan faktor 4 adalah -0,331 (lemah karena di

bawah 0,5). Korelasi antara variabel transaksi di BSM lebih mudah

dengan faktor 5 adalah +0,107 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel transaksi di BSM lebih mudah dengan

faktor 6 adalah +0,051 (sangat lemah karena jauh di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel transaksi di BSM lebih mudah dengan

faktor 7 adalah +0,063 (sangat lemah karena jauh di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel transaksi di BSM lebih mudah dengan

faktor 8 adalah +0,164 (lemah karena di bawah 0,5).

Page 135: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

119

27) Variabel tingkat suku bunga di bank-bank konvensional

tinggi (naik), sehingga menggunakan jasa BSM

Korelasi antara variabel tingkat suku bunga di bank-bank

konvensional tinggi (naik), sehingga menggunakan jasa BSM

dengan faktor 1 adalah +0,518 (kuat karena di atas 0,5). Korelasi

antara variabel tingkat suku bunga di bank-bank konvensional

tinggi (naik), sehingga menggunakan jasa BSM dengan faktor 2

adalah -0,294 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara

variabel tingkat suku bunga di bank-bank konvensional tinggi

(naik), sehingga menggunakan jasa BSM dengan faktor 3 adalah -

0,133 (lemah karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel tingkat

suku bunga di bank-bank konvensional tinggi (naik), sehingga

menggunakan jasa BSM dengan faktor 4 adalah +0,014 (sangat

lemah karena jauh di bawah 0,5). Korelasi antara variabel tingkat

suku bunga di bank-bank konvensional tinggi (naik), sehingga

menggunakan jasa BSM dengan faktor 5 adalah -0,077 (sangat

lemah karena jauh di bawah 0,5). Korelasi antara variabel tingkat

suku bunga di bank-bank konvensional tinggi (naik), sehingga

menggunakan jasa BSM dengan faktor 6 adalah +0,338 (lemah

karena di bawah 0,5). Korelasi antara variabel tingkat suku bunga

di bank-bank konvensional tinggi (naik), sehingga menggunakan

jasa BSM dengan faktor 7 adalah -0,097 (sangat lemah karena jauh

di bawah 0,5). Korelasi antara variabel tingkat suku bunga di bank-

Page 136: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

120

bank konvensional tinggi (naik), sehingga menggunakan jasa BSM

dengan faktor 8 adalah +0,068 (sangat lemah karena jauh di bawah

0,5).

28) Variabel tingkat pengembalian keuntungan di BSM tinggi

Korelasi antara variabel tingkat pengembalian keuntungan di BSM

tinggi dengan faktor 1 adalah +0,680 (kuat karena di atas 0,5).

Korelasi antara variabel tingkat pengembalian keuntungan di BSM

tinggi dengan faktor 2 adalah -0,101 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel tingkat pengembalian keuntungan di BSM

tinggi dengan faktor 3 adalah -0,214 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel tingkat pengembalian keuntungan di BSM

tinggi dengan faktor 4 adalah +0,129 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel tingkat pengembalian keuntungan di BSM

tinggi dengan faktor 5 adalah -0,105 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel tingkat pengembalian keuntungan di BSM

tinggi dengan faktor 6 adalah +0,238 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel tingkat pengembalian keuntungan di BSM

tinggi dengan faktor 7 adalah +0,253 (lemah karena di bawah 0,5).

Korelasi antara variabel tingkat pengembalian keuntungan di BSM

tinggi dengan faktor 8 adalah -0,233 (lemah karena di bawah 0,5).

Dikarenakan masih ada lima variabel yang belum jelas akan

dimasukkan ke dalam faktor yang mana, maka untuk lebih

memperjelasnya dilakukan proses rotasi agar semakin jelas

Page 137: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

121

perbedaan antara variabel sehingga akan dimasukkan ke dalam

faktor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 atau faktor 8.

Page 138: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

122

Tabel 4.41 Rotated Component Matrix Rotated Component Matrixa

Component

1 2 3 4 5 6 7 8

BSM sesuai dengan prinsip syariah .755 .096 -.070 .216 .052 .236 -.010 -.063 Saya mengetahui riba adalah haram .697 .082 .214 -.145 .007 -.113 -.146 -.014 Investasi bisnis di BSM baik dan halal .696 .040 -.028 .201 .126 .143 .082 .020 Di BSM terdapat produk yang beragam dan menarik .691 .269 .099 -.028 .180 .061 .200 .244 Kualitas produk BSM yang tinggi dan inovatif .611 .195 -.010 .098 .260 -.122 .420 .078 Tingkat bagi hasil yang tinggi (basil) .048 .092 .111 .163 .204 .038 .862 .013 Fasilitas pelayanan BSM yang lengkap .110 .130 .069 .112 .733 .116 .315 .173 Banyaknya jaringan ATM (baik ATM BSM maupun ATM bersama)

.272 .140 .167 .221 .707 .182 -.008 .114

Kenyamanan interior ruangan .213 .159 .232 .554 .388 .068 .089 -.109 Lokasi BSM di tempat yang strategis .114 .097 .855 .133 .087 .136 .063 .022 Lokasi BSM berada di tempat yang aman/tidak rawan .071 .151 .804 .008 .018 .194 .216 -.021 Lokasi BSM mudah dijangkau/ditemukan .089 .063 .797 .247 .172 .078 -.080 .155 Gedung BSM menarik, nyaman, dan menyenangkan -.059 .229 .432 .241 .551 .006 .097 -.227 Keramahan setiap karyawan BSM .286 .780 .066 .116 .123 .036 .079 .085 Setiap karyawan BSM berpenampilan bersih dan rapi .060 .777 .113 .116 .076 -.082 -.132 -.113 Adanya kesabaran yang tinggi setiap karyawan .260 .770 -.023 .001 .167 .041 .121 .187 Kemudahan berkomunikasi kepada karyawan -.075 .751 .224 .042 .025 .040 .256 .138 Promosi yang dilakukan BSM sudah baik .255 .059 -.128 -.117 .529 .190 .086 .619 Terdapatnya promosi melalui personal selling .143 .131 .076 .083 .027 .108 .022 .839 Adanya sosialisasi dari pihak lain (seperti guru,ulama,dll)

-.128 .277 .159 -.003 .005 .356 .405 .435

Nama BSM sudah terkenal dan terpercaya .050 .037 .089 .672 .188 .140 .150 .017 BSM merupakan bank syariah terbesar dan anak perusahaan bank mandiri

.047 -.021 .121 .635 .165 -.022 .248 .367

Adanya dorongan dari pihak keluarga untuk menggunakan jasa BSM

.120 .046 .175 .079 .157 .864 .046 .102

Adanya informasi dari pihak keluarga tentang BSM .090 -.080 .181 .103 .100 .880 .084 .104 Sistem transaksi di BSM sudah terkommputerisasi .291 .164 .108 .732 -.086 .037 -.026 -.085 Transaksi di BSM lebih mudah .676 .062 .174 .393 .027 .127 .023 .158 Tingkat suku bunga di bank-bank konvensional tinggi (naik), sehingga menggunakan jasa BSM

.492 -.016 .093 .144 .041 -.072 .374 .298

Tingkat pengembalian keuntungan di BSM tinggi .400 .128 .056 .208 .079 .345 .605 .087 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 7 iterations. Sumber: Hasil Output SPSS

Page 139: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

123

Component matrix hasil dari proses rotasi (Rotated Component

Matrix) memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan

nyata. Terlihat sekarang faktor loadings yang dulunya kecil

semakin diperkecil, dan faktor loading yang besar semakin

diperbesar. Selanjutnya akan ditempatkan dimana suatu variabel

dilihat dari hasil tabel 4.39 di atas.

1) Variabel BSM sesuai dengan prinsip syariah, variabel ini

masuk ke dalam faktor 1, karena faktor loading dengan faktor

1 paling besar dibanding faktor lain yaitu 0,755.

2) Variabel saya mengetahui riba adalah haram, variabel ini

masuk ke dalam faktor 1, karena factor loading dengan faktor

1 paling besar dibanding faktor lain yaitu 0,697.

3) Variabel investasi bisnis di BSM baik dan halal, variabel ini

masuk ke dalam faktor 1, karena factor loading dengan faktor

1 paling besar dibanding faktor lain yaitu 0,696.

4) Variabel di BSM terdapat produk yang beragam dan menarik,

variabel ini masuk ke dalam faktor 1, karena faktor loading

dengan faktor 1 paling besar dibanding faktor lain yaitu 0,691.

5) Variabel kualitas produk BSM yang tinggi dan inovatif,

variabel ini masuk ke dalam faktor 1, karena factor loading

dengan faktor 1 paling besar dibanding faktor lain yaitu 0,611.

Page 140: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

124

6) Variabel tingkat bagi hasil yang tinggi (basil), variabel ini

masuk ke dalam faktor 7, karena factor loading dengan faktor

7 paling besar dibanding faktor lain yaitu 0,862.

7) Variabel fasilitas pelayanan BSM yang lengkap, variabel ini

masuk ke dalam faktor 5, karena factor loading dengan faktor

5 paling besar dibanding faktor lain yaitu 0,733.

8) Variabel banyaknya jaringan ATM (baik ATM BSM, maupun

ATM bersama), variabel ini masuk ke dalam faktor 5, karena

factor loading dengan faktor 5 paling besar dibanding faktor

lain yaitu 0,707.

9) Variabel kenyamanan interior ruangan, variabel ini masuk ke

dalam faktor 4, karena factor loading dengan faktor 4 paling

besar dibanding faktor lain yaitu 0,554.

10) Variabel lokasi BSM di tempat yang strategis, variabel ini

masuk ke dalam faktor 3, karena factor loading dengan faktor

3 paling besar dibanding faktor lain yaitu 0,855.

11) Variabel lokasi BSM berada di tempat yang aman/tidak rawan,

variabel ini masuk ke dalam faktor 3, karena factor loading

dengan faktor 3 paling besar dibanding faktor lain yaitu 0,804.

12) Variabel lokasi BSM mudah dijangkau/ditemukan, variabel ini

masuk ke dalam faktor 3, karena factor loading dengan faktor

3 paling besar dibanding faktor lain yaitu 0,797.

Page 141: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

125

13) Variabel gedung BSM menarik, nyaman, dan menyenangkan,

variabel ini masuk ke dalam faktor 5, karena factor loading

dengan faktor 5 paling besar dibanding faktor lain yaitu 0,551.

14) Variabel keramahan setiap karyawan BSM, variabel ini masuk

ke dalam faktor 2, karena factor loading dengan faktor 2 paling

besar dibanding faktor lain yaitu 0,780.

15) Variabel setiap karyawan BSM berpenampilan bersih dan rapi,

variabel ini masuk ke dalam faktor 2, karena factor loading

dengan faktor 2 paling besar dibanding faktor lain yaitu 0,777.

16) Variabel adanya kesabaran yang tinggi setiap karyawan,

variabel ini masuk ke dalam faktor 2, karena factor loading

dengan faktor 2 paling besar dibanding faktor lain yaitu 0,770.

17) Variabel kemudahan berkomunikasi kepada karyawan,

variabel ini masuk ke dalam faktor 2, karena factor loading

dengan faktor 2 paling besar dibanding faktor lain yaitu 0,751.

18) Variabel promosi yang dilakukan BSM sudah baik, variabel ini

masuk ke dalam faktor 8, karena factor loading dengan faktor

8 paling besar dibanding faktor lain yaitu 0,619.

19) Variabel terdapatnya promosi melalui personal selling, variabel

ini masuk ke dalam faktor 8, karena factor loading dengan

faktor 8 paling besar dibanding faktor lain yaitu 0,839.

Page 142: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

126

20) Variabel adanya sosialisasi dari pihak lain (seperti guru,

ulama,dll), variabel masuk ke dalam faktor 8, karena factor

loading dengan faktor 8 dibanding faktor lainnya yaitu 0,431.

21) Variabel nama BSM sudah terkenal dan terpercaya, variabel

ini masuk ke dalam faktor 4, karena factor loading dengan

faktor 4 paling besar dibanding faktor lain yaitu 0,672.

22) Variabel BSM merupakan bank syariah terbesar dan anak

perusahaan bank mandiri, variabel ini masuk ke dalam faktor

4, karena factor loading dengan faktor 4 paling besar

dibanding faktor lain yaitu 0,635.

23) Variabel adanya dorongan dari pihak keluarga untuk

menggunakan jasa BSM, variabel ini masuk ke dalam faktor 6,

karena factor loading dengan faktor 6 paling besar dibanding

faktor lain yaitu 0,864.

24) Variabel adanya informasi dari pihak keluarga tentang BSM,

variabel ini masuk ke dalam faktor 6, karena factor loading

dengan faktor 6 paling besar dibanding faktor lain yaitu 0,880

25) Variabel sistem transaksi di BSM sudah terkommputerisasi,

variabel ini masuk ke dalam faktor 4, karena factor loading

dengan faktor 4 paling besar dibanding faktor lain yaitu 0,732.

26) Variabel transaksi di BSM lebih mudah, variabel ini masuk ke

dalam faktor 1, karena factor loading dengan faktor 1 paling

besar dibanding faktor lain yaitu 0,676.

Page 143: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

127

27) Variabel tingkat suku bunga di bank-bank konvensional tinggi

(naik), sehingga menggunakan jasa BSM, variabel ini masuk

ke dalam faktor 1, karena factor loading dengan faktor 1 paling

besar dibanding faktor lain yaitu 0,492.

28) Variabel tingkat pengembalian keuntungan di BSM tinggi,

variabel ini masuk ke dalam faktor 6, karena factor loading ade

fauzan dengan faktor 6 paling besar dibanding faktor lain yaitu

0,605.

Dengan demikian keduapuluh delapan variabel telah direduksi

menjadi delapan faktor, yaitu:

1) Faktor 1 terdiri dari variabel, BSM sesuai dengan prinsip

syariah, saya mengetahui riba adalah haram, investasi di BSM

baik dan halal, di BSM terdapat produk yang beragam dan

menarik, kualitas produk BSM yang tinggi dan inovatif,

transaksi di BSM lebih mudah, tingkat suku bunga di bank-

bank konvensional tinggi (naik), sehingga menggunakan jasa

BSM.

2) Faktor 2 terdiri dari variabel, keramahan setiap karyawan,

setiap karyawan berpernampilan bersih dan rapi, adanya

kesabaran yang tinggi setiap karyawan, kemudahan

berkomunikasi kepada setiap karyawan.

Page 144: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

128

3) Faktor 3 terdiri atas varibel, lokasi BSM berada di tempat yang

strategis, lokasi BSM berada di tempat yang aman/tidak rawan,

lokasi BSM yang mudah dijangkau/ditemukan.

4) Faktor 4 terdiri dari variabel, kenyamanan interior ruangan,

nama BSM sudah terkenal dan terpercaya, BSM merupakan

bank syariah terbesar dan merupakan anak perusahaan bank

mandiri, sistem transaksi di BSM sudah terkomputerisasi.

5) Faktor 5 terdiri dari variabel, fasilitas pelayanan BSM yang

lengkap, banyaknya jaringan ATM (baik ATM BSM, maupun

ATM bersama), gedung BSM menarik nyaman dan

menyenangkan.

6) Faktor 6 terdiri dari variabel, adanya dorongan dari pihak

keluarga untuk menggunakan jasa BSM, adanya informasi dari

pihak keluarga tentang BSM, tingkat pengembalian

keuntungan di BSM tinggi.

7) Faktor 7 terdiri dari dari variabel, tingkat bagi hasil yang

tinggi.

8) Faktor 8 terdiri atas variabel, promosi yang dilakukan BSM

sudah baik, terdapatnya promosi melalui personal selling,

sosialisasi dari pihak lain (seperti guru, ulama,dll).

Tabel 4.42 Component Transformation Matrix

Component 1 2 3 4 5 6 7 8

1 .521 .367 .329 .356 .364 .264 .317 .239

Page 145: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

129

2 -.687 .022 .646 .147 .101 .251 .033 -.120 3 -.089 .809 .076 -.109 -.047 -.512 -.108 -.209 4 -.362 .264 -.315 -.446 .144 .214 .359 .553 5 .286 .132 .362 -.531 -.336 .402 -.445 .122 6 .106 -.166 .355 -.123 -.563 -.332 .614 .127 7 -.085 .308 -.333 .370 -.582 .490 .143 -.225 8 -.131 .018 .034 .454 -.258 -.219 -.403 .705

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. Sunber: Hasil Output SPSS

Pada tabel 4.40 di atas, dapat dilihat angka-angka yang ada pada

diagonal dari kiri atas ke kanan bawah, yaitu antara Component 1

dengan 1, Component 2 dengan 2, Component 3 dengan 3,

Component 4 dengan 4, Component 5 dengan 5, Component 6

dengan 6, Component 7 dengan 7, Componen 8 dengan 8. Terlihat

dua angka yang berada di atas 0,5 yaitu faktor 1 adalah 0,521, dan

faktor 8 adalah 0,705.

Sedangkan 6 faktor lainnya berada di bawah 0,5 yaitu faktor 2

adalah 0,022, faktor 3 adalah 0,076, faktor 4 adalah -0,446 (tanda ‘-

‘ hanya menunjukkan arah korelasi), faktor 5 adalah -0,336 (tanda

‘-‘ hanya menunjukkan arah korelasi), faktor 6 adalah -0,332 (tanda

‘-‘ hanya menunjukkan arah korelasi), dan faktor 7 adalah 0,143.

Walaupun hanya terbentuk 2 faktor saja yang mempunyai

korelasi di atas 0,5 yaitu faktor 1, dan 8, hal ini sudah cukup

Page 146: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

130

membuktikan kedua faktor tersebut terbentuk cukup tepat,

dikarenakan memiliki nilai korelasi yang cukup tinggi di atas 0,5.

d. Interprestasi atas faktor yang telah terbentuk

Setelah melalui proses yang panjang untuk menentukan variabel mana

akan masuk faktor yang mana, dan juga telah dilakukan factoring serta

rotasi, maka langkah berikutnya adalah menginterpretasikan faktor yang

terbentuk tersebut. Hal ini dilakukan agar dapat mewakili variabel-variabel

dari faktor tersebut.

Dua faktor yang terbentuk dan memiliki korelasi yang tinggi, yaitu faktor

1, terdiri dari variabel BSM sesuai dengan prinsip syariah, saya mengetahui

riba adalah haram, investasi di BSM baik dan halal, di BSM terdapat produk

yang beragam dan menarik, kualitas produk BSM yang tinggi dan inovatif,

transaksi di BSM lebih mudah. Jika akan diberi nama bisa dinamakan faktor

persepsi.

Faktor 8 terdiri, dari variabel promosi yang dilakukan BSM sudah baik,

terdapatnya promosi melalui personal selling, sosialisasi dari pihak lain

(seperti guru, ulama,dll). Jika diberi nama bisa dinamakan faktor promosi

Faktor 2, 3, 4, 5, 6 dan faktor 7 tidak terbentuk karena memiliki nilai

korelasi yang kecil di bawah 0,5. Akan tetapi keenam faktor ini dapat diberi

nama sebagai berikut.

Faktor 2 terdiri dari variabel, keramahan setiap karyawan, setiap

karyawan berpernampilan bersih dan rapi, adanya kesabaran yang tinggi

Page 147: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

131

setiap karyawan, kemudahan berkomunikasi kepada setiap karyawan. Faktor

tersebut dinamakan faktor sumber daya manusia (SDM).

Faktor 3 terdiri atas variabel, lokasi BSM berada di tempat yang

strategis, lokasi BSM berada di tempat yang aman/tidak rawan, lokasi BSM

yang mudah dijangkau/ditemukan. Faktor tersebut dinamakn faktor lokasi.

Faktor 4 terdiri dari variabel, kenyamanan interior ruangan, nama BSM

sudah terkenal dan terpercaya, BSM merupakan bank syariah terbesar dan

merupakan anak perusahaan bank mandiri, sistem transaksi di BSM sudah

terkomputerisasi. Faktor ini bisa dinamakan faktor keunggulan.

Faktor 5 terdiri dari variabel, fasilitas pelayanan BSM yang lengkap,

banyaknya jaringan ATM (baik ATM BSM, maupun ATM bersama),

gedung BSM menarik nyaman dan menyenangkan. Faktor ini dinamakan

faktor fasilitas.

Faktor 6 terdiri dari variabel, adanya dorongan dari pihak keluarga untuk

menggunakan jasa BSM, adanya informasi dari pihak keluarga tentang

BSM, tingkat pengembalian keuntungan di BSM tinggi. Faktor ini

dinamakan faktor keluarga.

Faktor 7 terdiri dari dari variabel, tingkat bagi hasil yang tinggi. Faktor

ini bisa dinamakan faktor investasi. Tentu saja penamaan ini belum pasti

tepat, namun demikian sebuah faktor haruslah diberi nama yang sedapat

mungkin mencerminkan isi faktor tersebut.

Page 148: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

132

Page 149: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

133

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan nasabah untuk menggunakan jasa pelayanan

perbankan, dengan melalui penyebaran kuesioner kepada responden nasabah

Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Lebak, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

Faktor-faktor yang terbentuk dari pembahasan di atas adalah:

1. Faktor persepsi, terdiri dari variabel BSM sesuai dengan prinsip syariah,

saya mengetahui riba adalah haram, investasi di BSM baik dan halal, di

BSM terdapat produk yang beragam dan menarik, kualitas produk BSM

yang tinggi dan inovatif, transaksi di BSM lebih mudah, tingkat suku

bunga di bank-bank konvensional tinggi (naik), sehingga menggunakan

jasa BSM

2. Faktor promosi, terdiri dari variabel promosi yang dilakukan BSM sudah

baik, terdapatnya promosi melalui personal selling, sosialisasi dari pihak

lain (seperti guru, ulama,dll).

3. Faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan nasabah

untuk menggunakan jasa bank syariah adalah faktor promosi dengan

Page 150: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

134

masing-masing nilai variabelnya adalah variabel promosi yang dilakukan

BSM sudah baik 0,619, terdapatnya promosi melalui personal selling

0,839, dan sosialisasi dari pihak lain (seperti guru, ulama,dll) 0,435

B. Implikasi

Dari hasil penelitian tersebut dapat dilihat bahwa faktor promosi

merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam menarik minat

nasabah untuk menggunakan jasa bank syariah. Hal ini dapat diterima karena

promosi sangat berperan dalam mempengaruhi keputusan nasabah, tanpa

promosi nasabah tidak akan mendapatkan dan mengetahui informasi

mengenai produk dan pelayanan jasa Bank Syariah Mandiri, terutama BSM

Cabang Pembantu Lebak.

Selain faktor promosi, faktor persepsi juga ikut mempengaruhi keputusan

nasabah dalam memilih jasa bank syariah. Dimana persepsi tersebut berawal

dari cara pikir, pendapat, atau anggapan dari nasabah mengenai BSM

terhadap prinsip syariah, riba adalah haram, di BSM terdapat produk yang

beragam dan menarik, kualitas produknya yang tinggi dan inovatif,

transaksnya lebih mudah, hingga keputusan dalam memilih bank syariah

(BSM) dalam hubungannya dengan bank konvensional.

Oleh karena itu hal ini perlu diperhatikan dengan seksama oleh pihak

bank yang terkait agar selalu meningkatkan mutu, kualitas, dan pelayanan

yang terbaik bagi nasabah sehingga menimbulkan citra dan persepsi yang

baik di benak pikiran nasabah. Serta perlu ditingkatkan kembali promosi

Page 151: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

135

dengan gencar secara lebih luas, karena dengan promosi, informasi dapat

tersampaikan dan mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih jasa

bank syariah.

Page 152: COVER SKRIPSI Subchan Yahya - repository.uinjkt.ac.id

cxxxvi