Cover Sistem Informasi Penjualan Berbasis Gambas dengan...
Transcript of Cover Sistem Informasi Penjualan Berbasis Gambas dengan...
Cover
Sistem Informasi Penjualan Berbasis Gambas dengan Platform Linux pada PT.
Sekar Pesona Mandiri Muntilan
(Studi Kasus : PT. Sekar Pesona Mandiri Muntilan)
Naskah Publikasi
disusun oleh
Sekar Retno Naruki
08.12.3467
JURUSAN SISTEM INFORMASISEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOMYOGYAKARTA
2011
SALES INFORMATION SYSTEM GAMBAS BASED ON LINUX PLATFORM IN PT.
SEKAR PESONA MANDIRI MUNTILAN
SISTEM INFORMASI PENJUALAN BERBASIS GAMBAS DENGAN PLATFORM
LINUX PADA PT. SEKAR PESONA MANDIRI MUNTILAN
Sekar Retno Naruki
Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM Yogyakarta
ABSTRACT
Nowadays, society would require the role of travel agents. Travel agent is anintermediary when we will make a trip, either official or leisure travel. Along with the increasing travel agents are popping up today, every travel agent is required to enhance professionalism in order to compete with other travel agents, one of which is improving the quality of service to passengers and business partners.
The case happened in PT. Sekar Pesona Mandiri is a sales information system is not computerized. During this time, the sale transaction which occurred in the company is still a good manual on customer transactions as well as on sub-agents. In addition, preparing reports on PT. Sekar Pesona Mandiri can not be done by one person only because of the many transactions that are piling up in a recap memorandum. So ittakes a very long time for making the report itself.
Therefore, PT. Sekar Pesona Mandiri needs a computerized sales information system. So that all transactions are stored neatly and make a report with the appropriate nominal and in accordance with the transactions that occur at each end of the month.
Keywords: Sales, Sales Data Processing, Information Systems
1. Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat tentu membutuhkan peran travel
agent. Travel agent merupakan suatu perantara ketika kita akan melakukan suatu
perjalanan, baik dinas maupun wisata. Seiring dengan meningkatnya travel agent yang
bermunculan dewasa ini, setiap travel agent dituntut untuk meningkatkan profesionalisme
agar dapat bersaing dengan travel agent lainnya, salah satunya adalah peningkatan
kualitas pelayanan pada penumpang dan mitra usaha. PT. Sekar Pesona Mandiri adalah
sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pariwisata, terletak di Kios Terminal
Blok B.II No.14 Muntilan, Magelang. PT. Sekar Pesona mandiri melayani penjualan tiket
pesawat, kapal, travel dan bus.
Kasus yang terjadi pada PT. Sekar Pesona Mandiri adalah sistem informasi
penjualan yang belum terkomputerisasi. Padahal di perusahaan tersebut tersedia
beberapa komputer dan semuanya digunakan sebatas untuk ticketing saja. Hal ini tentu
belum merupakan suatu pemanfaatan hardware secara optimal. Selama ini, transaksi
penjualan yang terjadi pada perusahaan tersebut masih bersifat manual baik transaksi
pada customer maupun pada sub-agen. Selain itu, pembuatan laporan pada PT. Sekar
Pesona Mandiri tidak dapat dilakukan oleh satu orang saja karena banyaknya transaksi
yang ada yang tertumpuk dalam rekap nota. Sehingga membutuhkan waktu yang sangat
lama untuk pembuatan laporan itu sendiri. Oleh karena itu, PT. Sekar Pesona Mandiri
sangat membutuhkan suatu sistem informasi penjualan yang terkomputerisasi. Sehingga
segala transaksi tersimpan dengan rapi dan membuat laporan dengan nominal yang
tepat dan sesuai dengan transaksi yang terjadi di setiap akhir bulannya .
2. Landasan Teori
2.1. Konsep Dasar
2.1.1. Pengertian Sistem
Sistem merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang
berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak.
Menurut Mc. Leod (1995; Al Fatta, 2007, h.4) mendefinisikan sistem sebagai
sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai suatu tujuan.1
1Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan
Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. ANDI OFFSET. Yogyakarta. hal 4
1
2
2.2. Konsep Dasar Informasi
2.2.1. Pengertian informasi
Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih bermanfaat dalam pengambilan keputusan pada saat ini maupun masa yang akan
datang untuk mencapai tujuan (Robert N. Anthony dan Dearden).
2.2.2. Siklus Informasi
Siklus informasi merupakan data yang diolah melalui suatu model menjadi
informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat keputusan dan
melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan
membuat sejumlah data kembali, data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses
kembali lewat suatu model dan akan membentuk siklus (John Burch).
2.2.3. Kualitas Informasi
1. Akurat (Accurate)
Informasi harus benar-benar bebas dari segala faktor kesalahan data yang
dihasilkan sehingga tidak menyesatkan bagi penerima.
2. Tepat Waktu (Time lines)
Penyampaian informasi harus tepat waktu dengan menerapkan aplikasi informasi
yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan datangnya tidak terlambat.
3. Relevan (Relevances)
Informasi yang disampaikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan sehingga
informasi akan memiliki nilai manfaat bagi penerima informasi.
2.3. Nilai Informasi
Nilai informasi (value of information) ditentukan dua hal, yaitu dari segi manfaat
dan biaya. Suatu informasi bila mempunyai nilai manfaat yang lebih efektif dibandingkan
dengan biayanya maka informasi tersebut mempunyai nilai yang baik. Informasi tidak
ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya.
Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness
atau benefit.
2.4. Konsep Dasar Sistem Informasi
2.4.1. Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah sekumpulan komponen dari informasi yang saling
terintegrasi untuk mencapai tujuan yang spesifik. Komponen yang dimaksud adalah
komponen input, model, output, teknologi, basis data (data base), kontrol atau komponen
pengendali.
3
2.4.2. Sistem Informasi Penjualan
Sistem Informasi Penjualan adalah suatu sistem informasi yang
mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk
menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung
pengambilan keputusan mengenai penjualan.
2.5. Sistem Perangkat Lunak
2.5.1. Ubuntu
Ubuntu merupakan salah satu distribusi Linux yang berbasiskan Debian. Ubuntu
dirilis secara berkala (setiap enam bulan), fokus utama sistem operasi Ubuntu adalah
para pengguna dan kemudahan penggunaan (sesuai dengan "Just Work" TM) dan pada
setiap rilis Ubuntu akan memberikan perbaikan keamanan selama 18 bulan. Ubuntu
menyertakan lingkungan desktop Gnome / KDE / XFCE terbaru di setiap rilis dan juga
menyertakan beragam pilihan perangkat lunak untuk server dan desktop yang semuanya
dikemas ke dalam satu CD.
2.5.2. Gambas
Gambas merupakan perangkat lunak bebas dan open source. Gambas adalah
singkatan berulang dari Gambas Almost Means Basic. Gambas ditujukan bagi para
pengguna Visual Basic yang bermigrasi ke Linux. Gambas dirancang untuk membangun
aplikasi dengan antarmuka pengguna berbasis grafis (GUI) menggunakan Qt toolkit. IDE
Gambas ditulis dengan menggunakan Gambas sendiri. Gambas memiliki fasilitas GUI
designer untuk membantu membuat antarmuka.
2.5.3. MySQL
MySQL adalah sebuah system manajemen database. Database adalah
sekumpulan data yang terstruktur. Data-data itu dapat suatu daftar belanja yang sangat
sederhana sampai ke galeri lukisan atau banyaknya jumlah informasi pada jaringan
perusahaan. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang tersimpan pada
database komputer, kita membutuhkan manajemen database seperti MySQL.
3. Perancangan
3.1. Tinjauan Umum
PT. Sekar Pesona Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam
bidang pariwisata. PT. Sekar Pesona Mandiri melayani jasa tranportasi darat, laut, dan
udara dengan penjualan tiket bus, travel, kapal, pesawat, dan lain-lain.
3.2. Definisi Analisis
Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian –
4
bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian – bagian komponen
tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka.2
3.3. Analisis PIECES
Skripsi ini menggunakan analisis PIECES (Performance, Information, Economy,
Control, Eficiency, Services) untuk mengidentifikasi masalah.
3.3.1. Analisis Kinerja (Performance)
Analisis kinerja sistem merupakan kemampuan menyelesaikan tugas bisnis
dengan cepat. Sering terjadi kesalahan dalam pencatatan data, mengakibatkan
penundaan pemrosesan data transaksi secara keseluruhan. Lambatnya pembuatan
laporan karena data yang menumpuk.
3.3.2. Analisis Informasi (Information)
Informasi merupakan aspek yang terpenting dalam pengambilan keputusan, oleh
karena itu informasi yang dihasilkan harus berkualitas (akurat, relevan dan tepat
waktu).Penyajian informasi kurang akurat karena sering terjadi kesalahan pencatatan
data dan pemrosesan data membutuhkan waktu yang lama karena perhitungan yang
rumit. Sehingga laporan tidak tepat waktu.
3.3.3. Analisis Ekonomi (Economy)
Analisis ekonomi merupakan penilaian sistem atas pengembangan dan
keuntungan yang akan didapatkan dari sistem ini. Pengolahan secara manual dengan
waktu yang lama dapat meningkatkan biaya operasional. Manfaat yang dihasilkan kurang
maksimal karena membutuhkan banyak SDM dan memakan waktu yang lama.
3.3.4. Analisis Pengendalian (Control)
Analisa pengendalian diperlukan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah,
atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data dan informasi. Data jelas
tidak aman, karena sumber data ditumpuk begitu saja dan diletakkan sembarangan. Jadi
siapa pun bisa saja mengambil data untuk hal-hal yang tidak diinginkan semisal
manipulasi.
3.3.5. Analisis Efisiensi (Eficiency)
Efisiensi pada sebuah sistem informasi menyangkut hal bagaimana
menghasilkan output atau informasi sebaik mungkin dengan input yang diberikan,
sehingga informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan bagi pihak-pihak yang
memerlukannya. Beban kerja yang ditimbulkan lebih banyak, seperti pemrosesan
transaksi customer, transaksi sub-agen, laporan transaksi sub-agen, dan laporan
transaksi keseluuhan. Jadi akan membutuhkan SDM yang banyak pula.
3.3.6. Analisis Pelayanan (Services)
2 Ibid. hal 4
5
Untuk menilai kualitas dari sebuah sistem adalah salah satunya bisa kita lihat dari
segi pelayanannya. Pelayanan dari segi waktu baik terhadap customer maupun sub-agen
terlihat masih kurang cepat dan akurat sehingga menjadi salah satu alasan diandakannya
pengembangan sistem.
3.4. Analisis Biaya dan Manfaat
Table 1: Analisa Biaya Manfaat
Thn 0 Thn 1 Thn 2
I. Biaya-biaya
1. Biaya Pengadaan
Biaya Pembelian Hardware Rp. 2.583.000 0 0
Biaya Pembelian Software Rp. 0 0 0
Total Biaya Pengadaan Rp. 2.583.000 0 0
3. Biaya Proyek
Biaya Analisis Rp. 1.000.000 0 0
Biaya Programmer Rp. 500.000 0 0
Biaya Konversi Data Rp. 379.000 0 0
Biaya Pelatihan Personil Rp. 118.500 0 0
Total Biaya Proyek Rp. 1.997.500 0 0
4. Biaya Operasi dan Perawatan
A. Biaya Overhead(Listrik) 0 Rp. 885.500 Rp. 974.000
B. Biaya Perawatan Sistem 0 Rp. 600.000 Rp. 650.000
Total Biaya Operasi dan Perawatan
0 Rp. 1.485.500 Rp. 1.624.000
Total Biaya - Biaya Rp. 4.580.500 Rp. 1.485.500 Rp. 1.624.000
II. Manfaat-manfaat
1. Keuntungan Berwujud
a. Pengurangan Biaya Operasi 0 Rp. 3.642.000 Rp. 4.842.000
b. Pengurangan Kesalahan Proses
0 Rp. 1.344.000 Rp. 1.344.000
Total Keuntungan Berwujud 0 Rp. 4.986.000 Rp. 6.186.000
6
2. Keuntungan Tak Berwujud
a. Peningkatan Pelayanan Konsumen
0 Rp. 1.812.500 Rp. 1.812.500
Total Keuntungan Tak Berwujud 0 Rp. 1.812.500 Rp. 1.812.500
Total Manfaat-manfaat 0 Rp. 6.798.500 Rp. 7.998.500
PROCEED (TM-TB) Rp. 4.580.500 Rp. 5.493.000 Rp 6.374.500
Setelah komponen-komponen biaya dan manfaat telah diidentifikasi, selanjutnya
analisis biaya dan manfaat ini dapat dilakukan untuk menentukan apakah proyek sistem
ini dapat dilakukan untuk menentukan apakah proyek sistem ini layak atau tidak.
Terdapat beberapa metode untuk menentukan analisis biaya dan manfaat,
diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Metode Periode Pengembalian (Payback Period)
Total biaya pengadaaan sistem tahun -0 : Rp. 4.580.500
Proceed pada tahun -1 : Rp. 5.493.000 (-)
Sisa investasi tahun -1 : (Rp. 1.878.000)
= (1.878.000) x 12 bulan
6.374.500
= 0,14 x 12 bulan
= 1 tahun 7 bulan
Payback periode sudah dapat dicapai pada tahun ke 2, secara detailnya adalah
1,7 tahun. Dari fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang ditanamkan pada
rancangan sistem ini akan mencapai titik impas pada waktu 1,7 tahun yang berarti bahwa
pada tahun ke 2 perusahaan mulai dapat mengambl keuntungan dari sistem tersebut.
b) Metode Pengembalian Investasi (Return of Invesment)
Metode pengembalian investasi digunakan untuk mengukur prosentase manfaat
yang dihasilkan oleh sistem disbanding biaya yang dikeluarkan. ROI proyek sistem ini
dapat dihitung seperti berikut :
ROI = total manfaat – total biaya x 100%
total biaya
Dari tabel didapatkan total manfaat dari proyek ini adalah :
Manfaat tahun ke- 1 = 6.798.500
7
Manfaat tahun ke- 2 = 7.998.500 (+)
Total Manfaat = 14.797.000
Biaya tahun ke- 0 = 4.580.500
Biaya tahun ke- 1 = 1.485.500
Biaya tahun ke- 2 = 1.624.000 (+)
Total Biaya = 7.690.000
ROI untuk pengembangan sistem informasi penjualan ini adalah :
ROI = 14.797.000 – 7.690.000 x 100%
7.690.000
= 7.107.000 x 100%
7.690.000
= 92,42%
Sebuah proyek mempunyai ROI lebih besar dari nol adalah proyek dapat
diterima. ROI pada proyek ini adalah 92,42 atau 92,42 %, berarti proyek ini dapat
diterima, karena proyek ini akan memberikan keuntungan sebesar 92,42% dari biaya
investasi dan operasi.
c) Metode Nilai Bersih Sekarang (Net Percent Value)
Metode nilai bersih sekarang merupakan metode yang memperhatikan nilai
waktu dari uang. Metode ini menggunakan suku bunga diskonto yang akan
mempengaruhi proceed atau arus dari uangnya. Net Present Value dapat dihitung dari
selisih nilai proyek pada awal tahun dikurangi dengan total proceed tiap-tiap tahun yang
dinilai-uangkan ke tahun awal dengan tingkat bunga diskonto.
NPV = -(Nilai Proyek) + Proceed 1 + Proceed 2 + Proceed n
(1+i)1 (1+i)2 (1+i)n
Keterangan =
NPV : Net Percent Value
i : Tingkat bunga diskonto yang diperhitungkan
n : Umur proyek investasi
Bila NPV bernilai lebih besar dari nol ( NPV > 0 ), berarti investasi
menguntungkan dan dapat diterima. Perhitungan NPV dengan tingkat bunga diskonto
yang diperhitungkan sebesar 15 % adalah sebagai berikut:
NPV = -(4.580.500) + 5.493.000 + 6.374.500
8
(1+0.15)1 (1+0.15)2
= -(4.580.500) + 5.493.000 + 6.374.500
(1,15) (1,32)
= -(4.580.500) + 4.776.521 + 4.829.167
= -(4.580.500) + 9.605.688
= 5.025.188
Dari hasil diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa proyek ini dinyatakan layak
untuk diterapkan karena NPV > 0. Jika sistem baru sekarang diterapkan atau dipakai
dengan ketentuan tingkat bunga diskonto 15 % maka keuntungan yang diterima adalah
sebesar Rp. 5.025.188
Hasil perhitungan dengan ketiga metode tersebut diatas tercantum dalam tabel
berikut ini :
Table 2: Hasil Kelayakan Metode Perhitungan
NO Metode Biaya dan Manfaat Nilai Syarat Keputusan
1 Payback Period 1 tahun 7 bulan Maksimal 2 Thn Layak
2 Return On Investment 92,42 % Lebih besar dari 0 Layak
3 Net Present Value Rp. 5.025.188 Lebih besar dari 0 Layak
3.5. Perancangan Sistem
3.5.1. Perancangan Flowchart
Gambar 1: Flowchart Sistem yang Diusulkan
9
3.5.2. Perancangan Database
4. Implementasi dan Pembahasan
4.1. Implementasi
Tahap implementasi sistem merupakan tahap peletakkan sistem agar siap
digunakan.
4.2. Pengujian Program
Pengujian perlu dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan atau kelemahan-
kelemahan yang mungkin masih terjadi. Kesalahan-kesalahan yang mungkin
terjadi dalam program adalah :
1) Kesalahan Bahasa (Syntax Error)
Kesalahan bahasa adalah kesalahan dalam penulisan kode program yang tidak
sesuai dengan yang telah diisyaratkan. Kesalahan ini relatif mudah diperbaiki. Contoh
dalam program adalah :
Gambar 2: Entity Diagram Relationship
10
Kesalahan tersebut terjadi pada daerah yang dilingkari, kekurangan syntax
(END) pada program menyebabkan program tidak dapat berjalan.
2) Kesalahan Saat Program Berjalan (Run-time Error)
Kesalahan saat program berjalan adalah kesalahan yang terjadi pada saat
program dijalankan. Kesalahan ini menyebabkan program terhenti sebelum selesai pada
saatnya. Kesalahan ini terjadi karena compile menemukan kondisi yang belum terpenuhi
yang tidak bisa dikerjakan. Contoh kesalahan pengetikan source code program adalah
sebagai berikut :
Gambar 4: Kesalahan Sewaktu - waktu (Runtime Error)
Gambar 3: Contoh Kesalahan Bahasa (Syntax Error)
11
Kode program yang salah adalah sebagai berikut :
4.3. Konversi Sistem
Konversi Sistem merupakan proses untuk meletakkan sistem baru supaya siap
mulai untuk digunakan. Terdapat beberapa pendekatan untuk melakukan konversi
sistem, salah satunya adalah pendekatan konversi paralel yaitu pendekatan yang
dilakukan dengan mengoperasikan sistem yang baru bersama-sama dengan sistem yang
lama selama satu periode tertentu. Kebaikan pendekatan ini menyediakan proteksi tinggi
kepada organisasi terhadap kegagalan sistem yang baru.
4.4. Manual Program
Manual program merupakan petunjuk yang digunakan untuk menjalankan
program sehingga program dapat dioperasikan dengan mudah. Dalam manual program
dijelaskan bagaimana membuka aplikasi program dalam computer dan tampilan form
yang digunakan secara langkah-langkah dalam menggunakan form tersebut.
4.4.1. Form Login
Gambar 5: Contoh source code penyebab Runtime Error
Gambar 6: Form Login
12
4.4.2. Form Data Penjualan
4.4.3. Form Data Refund
Gambar 7: Form Data Penjualan
Gambar 8: Form Data Refund
13
4.4.4. Nota Penjualan
5. Kesimpulan dan Saran
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pada proses pembuatan sistem informasi penjualan berbasis Linux
pada PT. Sekar Pesona Mandiri, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Transaksi penjualan dapat lebih objektif dan akurat karena tidak hanya
bersumber pada rekap nota saja, dan apabila nota hilang dapat dilakukan
cetak ulang.
2. Perhitungan transaksi menjadi lebih jelas, sehingga kesalahan perhitungan
dapat diminimalisir. Transaksi antara customer dengan sub-agen dapat
dibedakan.
3. Data menjadi lebih aman, karena adanya hak akses dalam pemrosesan
data.
5.2. Saran
Pengembangan sistem pada penelitian ini, dari sistem manual berdasarkan ilmu
pengetahuan ke sistem komputerisasi yang dibangun atas pertimbangan permasalahan-
permasalahan yang ditimbulkan dari sistem yang lama dan penelitian yang dilakukan
masih terdapat kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki, oleh karena itu masih
perlu dilakukan penelitian-penelitian yang lebih lanjut maka penulis memberikan saran
seperti pembuatan program yang selanjutnya bisa ditambah dengan fitur-fitur yang bisa
Gambar 9: Nota Penjualan
14
membantu, sehingga program lebih menarik.
6. Daftar Pustaka
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan
Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: ANDI
OFFSET.
Fatansyah. 1999. Basis Data. Bandung: Informatika
Nugroho, Bunafit. 2005. Database Relasional dengan MySQL. Yogyakarta: ANDI
Ridho, Mahdi. 2006. Panduan Aplikatif Pemrograman Gambas ala Visual Basic di Linux.
Yogyakarta: ANDI.
Rusmanto dan Yulianto. 2005. Menguasai Gambas Pemrograman Visual Basic di Linux.
Jakarta: Dian Rakyat.