COVER PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAkemahasiswaan.dinamika.ac.id/wp-content/uploads/... · lintas,...

19
i COVER PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM SURABAYA TECHNOLOGY TRAFFIC ROAD (STTR): KONSEP LALU LINTAS BERBASIS DASHBOARD SYSTEM UNTUK MENGATASI KEMACETAN BIDANG KEGIATAN PKM-GT Diusulkan Oleh: Nur Sakti Yanuar Ardhy (10.41010.0264) Tahun Angkatan 2010 Hafidh Evanisa Cahya (10.41010.0257) Tahun Angkatan 2010 Mochammad Irfan (10.41010.0283) Tahun Angkatan 2010 Faiqotul Annisa (11.41011.0022) Tahun Angkatan 2011 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER SURABAYA 2013

Transcript of COVER PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAkemahasiswaan.dinamika.ac.id/wp-content/uploads/... · lintas,...

Page 1: COVER PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAkemahasiswaan.dinamika.ac.id/wp-content/uploads/... · lintas, rata-rata gerak laju, jumlah kendaraan yang meliputi truk besar, angkot, mobil, sepeda

i

COVER

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

SURABAYA TECHNOLOGY TRAFFIC ROAD (STTR):

KONSEP LALU LINTAS BERBASIS DASHBOARD SYSTEM

UNTUK MENGATASI KEMACETAN

BIDANG KEGIATAN

PKM-GT

Diusulkan Oleh:

Nur Sakti Yanuar Ardhy (10.41010.0264) Tahun Angkatan 2010

Hafidh Evanisa Cahya (10.41010.0257) Tahun Angkatan 2010

Mochammad Irfan (10.41010.0283) Tahun Angkatan 2010

Faiqotul Annisa (11.41011.0022) Tahun Angkatan 2011

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER

SURABAYA

2013

Page 2: COVER PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAkemahasiswaan.dinamika.ac.id/wp-content/uploads/... · lintas, rata-rata gerak laju, jumlah kendaraan yang meliputi truk besar, angkot, mobil, sepeda

ii

1. Judul Kegiatan : Surabaya Technology Traffic Road (STTR) :

Konsep Lalu Lintas Berbasis Dashboard System

untuk Mengatasi Kemacetan.

2. Bidang Kegiatan : PKM-GT

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Nur Sakti Yanuar Ardhy

b. NIM : 10.41010.0264

c. Jurusan : Sistem Informasi

d. Universitas/Institut/Politeknik : STMIK Surabaya

e. Alamat Rumah/Telp./Fax : Perumahan Pabean Asri F-21, Sedati,

Sidoarjo. HP : 085645520803

f. Alamat E-Mail : [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 Orang

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Erwin Sutomo, S.Kom, M.Eng

b. NIDN : 0722057501

c. Alamat Rumah dan No Tel/HP : Jl. Margorejo 23 Surabaya

(No Telp : 08977431599

Page 3: COVER PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAkemahasiswaan.dinamika.ac.id/wp-content/uploads/... · lintas, rata-rata gerak laju, jumlah kendaraan yang meliputi truk besar, angkot, mobil, sepeda

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

karunia dan rahmat-Nya serta kekuatan lahir dan batin yang telah diberikan

kepada kami, sehingga proses dalam penyusunan karya tulis ini dapat

terselesaikan dengan baik. Karya tulis (PKM-GT) ini membahas tentang program

perancangan Sistem Surabaya Technology Traffic Road. Karya tulis disusun agar

memberi informasi kepada pengguna jalan yang berada di Surabaya.

Karya tulis ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan wawasan ilmu

pengetahuan bagi masyarakat Surabaya dan khususnya bagi kami serta dapat

memberikan solusi-solusi yang sedang dihadapi di kota besar seperti Surabaya

dalam kasus kemacetan.

Penyusunan karya tulis ini tidak lepas dari bantuan dan perhatian dari

berbagai pihak.Oleh karena itu, kami menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Budi Jatmiko, M.Pd., selaku Ketua Sekolah Tinggi Manajemen

Informatika & Teknik Komputer Surabaya

2. Dr. Bambang Hariadi, M.Pd., selaku Pemabantu Ketua III Sekolah Tinggi

Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya

3. Erwin Sutomo, S.Kom, selaku Ketua Program Studi S1 Sistem Informasi

dan S1 Komputer Akuntansi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika &

Teknik Komputer Surabaya

4. Kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan, bantuan dan

do’a dalam penyelesaian proposal ini

Karya tulis ini disusun dengan kemampuan dan bahan yang terbatas. Oleh

karena itu disadari masih terdapat ketidak sempurnaan dalam hal materi maupun

pembahasan, sehingga saran dan koreksi dalam upaya perbaikan karya tulis ini

sangat kami harapkan.

Surabaya, 22 Maret 2013

Penulis

Page 4: COVER PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAkemahasiswaan.dinamika.ac.id/wp-content/uploads/... · lintas, rata-rata gerak laju, jumlah kendaraan yang meliputi truk besar, angkot, mobil, sepeda

iv

DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

Latar Belakang ........................................................................................................ 1

Tujuan .................................................................................................................. 2

Manfaat ................................................................................................................ 2

GAGASAN ............................................................................................................. 2

GPS (global positioning system) ............................................................................. 2

GIS (Geographic Information System) ............................................................... 3

Gagasan Baru yang Ingin Ditawarkan .................................................................... 4

Dashboard System ............................................................................................... 4

Konsep Masterplan STTR ( Surabaya Technology Traffic Road ) .................... 5

Ekonomi .............................................................................................................. 9

Sosial ................................................................................................................... 9

Teknologi ............................................................................................................. 9

Pihak – Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan ................................. 10

Langkah-Langkah Strategis Imlementasi Gagasan ............................................... 10

KESIMPULAN ..................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

Lampiran Daftar Riwayat Hidup Penulis .............................................................. 13

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Proyeksi konsumsi BBM di Surabaya ............................................... 1

Gambar 2. GPS (Global Positioning System) ........................................................ 2

Gambar 3. Teknologi GIS (Geographic Information System)................................ 3

Gambar 4. Teknologi Dashboard System ............................................................. 4

Gambar 5. Teknologi GTI (Glass Touchscreen Interfaces) .................................. 5

Gambar 6. Alur proses sistem STTR ..................................................................... 6

Gambar 7. Layar monitor sebagai media informasi keadaan lalu lintas ............... 6

Gambar 8. Teknologi layar sentuh di kaca mobil sebagai penunjuk arah ............ 7

Gambar 9. Konsep STTR (Surabaya Technology Traffic Road) .......................... 8

Page 5: COVER PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAkemahasiswaan.dinamika.ac.id/wp-content/uploads/... · lintas, rata-rata gerak laju, jumlah kendaraan yang meliputi truk besar, angkot, mobil, sepeda

v

RINGKASAN

Pada saat ini, kemacetan lalu-lintas telah banyak di jumpai di kota-kota besar di

Indonesia khususnya pada jam-jam sibuk. Salah satu indikator dari kemacetan

lalu-lintas adalah kecepatan perjalanan atau waktu perjalanan pada ruas-ruas

jaringan jalan kota. Deputi Direktur Direktorat Jendral Perhubungan Darat RH

Christiono mengungkapkan, pertambahan jumlah kendaraan di Surabaya setiap

tahunnya mencapai 12 persen, padahal kondisi jalan hampir tidak mengalami

penambahan panjang. Data tersebut menunjukkan bahwa laju pertumbuhan

kendaraan di Surabaya jauh lebih cepat dibandingkan penambahan panjang ruas

jalan di Subaraya. Dengan kondisi ini, pada tahun 2013 Kota Surabaya

mengalami kemacetan total. Kemacetan lalu lintas mengakibatkan meningkatnya

biaya operasi kendaraan (BOK), menurunnya kecepatan perjalanan rata-rata,

kerugian nilai waktu disebabkan hilangnya kesempatan beraktifitas akibat

penundaan waktu perjalanan dan kerugian psikis akibat stress serta perilaku yang

tidak produktif (Widiantono, 2008).

Karya tulis ini bertujuan untuk merumuskan konsep dari sebuah sistem inovasi

teknologi untuk membantu masalah lalu lintas yang ada di kota Surabaya. Konsep

yang ada ditunjang dengan berbagai teori beserta penjabaran dalam penerapan

teknologi yang di gagas, seperti penerapan teknologi Dashboard System sebagi

media untuk penyampaian visualisasi informasi, Selain itu juga di padukan

dengan teknologi sistem kecerdasan buatan yang nantinya akan di

implementasikan untuk dapat membantu permasalahan lalu lintas yaitu

kemacetan.

Maka untuk mengatasi masalah tersebut dibuatlah konsep STTR (Surabaya

Technology Traffic Road) yang mengkonsepkan sebuah perpaduan teknologi, tata

kelola kota dan juga lalu lintas yang saling terintegrasi secara keseluruhan

sehingga muncul solusi untuk mengatasi kemacetan. Berdasarkan Analisa

Eksternal Business Environment dengan metode PEST Analysis dapat diketahui

secara umum dengan adanya STTR berbagai sektor bisa mendapatkan manfaat

dan efek positif dari penerapan sistem tersebut mulai dari Politik, Ekonomi,

Sosial, dan Teknologi.

Penyampaian segala bentuk informasi mengenai lalu lintas jalan mulai dari

kondisi jalan, cuaca, rata-rata laju kendaraan dan penyampaian kondisi terkini

melalui video secara real time, Nantinya di harapkan akan bisa menjadi suatu

bentuk sistem pemberi keputusan bagi pengguna jalan dalam mengambil rute

jalan terbaik sehingga pengguna jalan tidak secara bersama-sama menggunakan

jalan yang sama dan nantinya dapat menimbulkan penumpukan kendaraan. Dari

konsep tersebut nantinya bisa menjadi solusi bagi pihak-pihak terkait untuk

mengatasi permasalahan kemacetan yang dianggap tidak ada jalan keluarnya.

Page 6: COVER PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAkemahasiswaan.dinamika.ac.id/wp-content/uploads/... · lintas, rata-rata gerak laju, jumlah kendaraan yang meliputi truk besar, angkot, mobil, sepeda

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada saat ini, kemacetan lalu-lintas telah banyak di jumpai di kota-kota

besar di Indonesia khususnya pada jam-jam sibuk. Salah satu indikator dari

kemacetan lalu-lintas adalah kecepatan perjalanan atau waktu perjalanan pada

ruas-ruas jaringan jalan kota. Deputi Direktur Direktorat Jendral Perhubungan

Darat RH Christiono mengungkapkan, pertambahan jumlah kendaraan di

Surabaya setiap tahunnya mencapai 12 persen, padahal kondisi jalan hampir

tidak mengalami penambahan panjang. Data tersebut menunjukkan bahwa laju

pertumbuhan kendaraan di Surabaya jauh lebih cepat dibandingkan penambahan

panjang ruas jalan di Surabaya. Dengan kondisi ini, pada tahun 2013 Kota

Surabaya mengalami kemacetan total. Kemacetan lalu lintas mengakibatkan

meningkatnya biaya operasi kendaraan (BOK), menurunnya kecepatan perjalanan

rata-rata, kerugian nilai waktu disebabkan hilangnya kesempatan beraktifitas

akibat penundaan waktu perjalanan dan kerugian psikis akibat stress serta

perilaku yang tidak produktif (Widiantono, 2008).

Apabila dilihat dari data yang ada pada gambar 1, Proyeksi konsumsi

bahan bakar Di Surabaya pada 2010 sudah mencapai 66 Juta KL (Warta

Pertamina, 2011). Berdasarkan data tersebut jumlah pemborosan bahan bakar di

Surabaya sebesar 22 Juta Kilo Liter. Menurut survey yang dilakukan oleh Dinas

Perhubungan Surabaya (2010), Kecepatan rata – rata kendaraan di Surabaya

hanya 29,03 km/jam. Apabila melihat dari segi efisiensi kendaraan, Kecepatan

yang paling efisien sekitar 40 – 50 km/jam. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi

ketidakefisiensian penggunaan bahan bakar sebesar 30%. Penurunan fungsi

penggunaan bahan bakar sebanyak 30 %, mengakibatkan bahwa 30% bahan bakar

di Surabaya dihabiskan akibat kemacetan di Surabaya.

Gambar 1. Proyeksi konsumsi BBM di Surabaya

Page 7: COVER PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAkemahasiswaan.dinamika.ac.id/wp-content/uploads/... · lintas, rata-rata gerak laju, jumlah kendaraan yang meliputi truk besar, angkot, mobil, sepeda

2

Tujuan

Karya tulis ini bertujuan untuk membuat suatu konsep lalu lintas yang terintegrasi

secara terpusat serta mampu diaplikasikan oleh pihak – pihak terkait.

Manfaat

Manfaat karya tulis ini adalah solusi dalam mengatasi kemacetan lalu lintas yang

ada di Surabaya dengan memanfaatkan teknologi Dashboard System.

GAGASAN

GPS (global positioning system)

Gambar 2. GPS (Global Positioning System)

Gambar 2 menunjukkan cara kerja teknologi GPS (Global Positioning

System) yang digunakan untuk melihat posisi letak tujuan yang dinginkan,

Dibantu dengan satelit dan bekerja secara global (Puntodewo, A. dkk. 2003). Jadi

yang dimaksud di pembahasan ini ialah suatu sistem yang memancarkan sebuah

sinyal untuk mendeteksi suatu objek yang berada di dalam jangkauan satelit.

Satelit tersebut akan mendapatkan sebuah informasi keberadaan objek-objek

yang ada di bumi yang akhirnya informasi tersebut dapat diakses oleh semua

orang yang mempunyai sistem GPS tersebut. Ini dikarenakan agar setiap orang

dapat mengetahui letak posisi siapapun yang akan dicari.

Page 8: COVER PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAkemahasiswaan.dinamika.ac.id/wp-content/uploads/... · lintas, rata-rata gerak laju, jumlah kendaraan yang meliputi truk besar, angkot, mobil, sepeda

3

GIS (Geographic Information System)

Gambar 3. Teknologi GIS (Geographic Information System)

Pada gambar 3 adalah bentuk dari GIS (Geographic Information System)

yang digunakan untuk pengambilan dan pengelolaan sebuah data curah hujan,

data yang diidentifikasi sesuai lokasi, dan lain-lain. (Jones, Christopher. 1997).

Jadi yang dimaksudkan di sini adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk

memasukkan, menyimpan, memanggil kembali data, mengolah, menganalisis dan

menghasilkan data yang bereferensi geografis. Pada umumnya adanya GIS ini

bertujuan untuk memberi informasi kondisi geografis pada daerah tertentu serta

menentukan lokasi yang tepat untuk seseorang dalam menentukan lokasi yang

strategis.

Solusi yang Pernah Ditawarkan

Penataan Transportasi di Surabaya

Berdasarkan wacana terkait pembatasan penggunaan kendaraan pribadi

melalui diskusi panel yang bertajuk “Menguak Masalah Sosio Kultur

Transportasi” yang diselenggarakan di salah satu universitas di Surabaya pada

tanggal 09 Mei 2010 membahas tentang solusi untuk menekan tingkat kemacetan

salah satunya dengan penataan transportasi yang ada di Surabaya. Saat ini dengan

menyiapkan akses bagi angkutan umum masal, seperti menyediakan akses bagi

angkutan umum masal, membuka jalan alternatif untuk mengendalikan pusat-

pusat kemacetan, memberikan subsidi bagi sopir angkutan umum agar tidak perlu

berhenti terlalu lama untuk mencari penumpang solusi tersebut disampaikan oleh

Walikota Ir. Tri Rismaharini.

Solusi penataan transportasi umum untuk menekan tingkat kemacetan di

kota Surabaya saat ini masih belum menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi

permasalahan yang ada. Tingkat kemacetan yang terjadi di kota Surabaya saat ini

masih tetap terjadi bahkan menurut data statistik mengenai jumlah kendaraan

pribadi yang beroperasi di Surabaya sendiri semakin bertambah, Hal tersebut

didukung dengan data yang dimiliki Satlantas Polrestabes Surabaya pada

Page 9: COVER PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAkemahasiswaan.dinamika.ac.id/wp-content/uploads/... · lintas, rata-rata gerak laju, jumlah kendaraan yang meliputi truk besar, angkot, mobil, sepeda

4

September 2010 jumlah kendaraan bermotor di Surabaya mencapai 3.895.061

unit. Dan setiap bulan secara terus menerus mengalami peningkatan sebanyak

12.000 unit, Sehingga pada tahun 2011 bertambah menjadi 120.000 unit dari

tahun sebelumnya. Dari data tersebut maka jumlah kendaraan pribadi dari tahun

ke tahun akan terus bertambah. Fakta tersebut menunjukkan bahwa dari solusi

yang diterapkan masih belum tepat untuk mengatasi permasalahan kemacetan.

Surabaya Intellegent Transport System

Selain dari solusi yang sudah dijelaskan Pemkot (Pemerintah Kota)

khususnya kota Surabaya juga sudah melakukan suatu langkah nyata dengan

penerapan Sistem Surabaya Intelegent Transport System (SITS) yang terintegrasi

dengan traffic light / lampu lalu lintas Surabaya. Melibatkan Dinas Perhubungan

sebagai eksekutor, SITS telah dipasang di berbagai titik rawan kemacetan. Sistem

ini dilengkapi dengan kamera Surveilence untuk memantau keadaan lalu lintas di

wilayah tertentu (Dishubsurabaya. 2011).

Solusi mengenai implementasi SITS selama ini belum menunjukkan

fungsinya secara maksimal untuk mengatasi kemacetan. Terlihat dari

implementasi yang ada, sistem tersebut hanya sebatas menampilkan data

mengenai kepadatan kendaraan bermotor dalam jangka waktu tertentu yaitu

antara 10 sampai 20 menit. Padahal jika di analisis lebih lanjut ada beberapa

faktor lain penyebab kemacetan, yakni : kondisi jalan (luas jalan, berlubang,

rawan kemacetan) serta perilaku pengendara (egois, ugal-ugalan dan memaksakan

diri).

Gagasan Baru yang Ingin Ditawarkan

Dashboard System

Dashboard System adalah suatu system yang digunakan untuk

menampilkan sebuah data yang sudah dikelola menjadi informasi dalam bentuk

visual (Fauzi, 2008). Bentuk dan tampilan dari dashboard system dapat dilihat

pada gambar 4. Sistem yang nantinya akan diimplementasikan disini adalah data

yang berinformasikan tentang tingkat kemacetan, cuaca, kondisi jalan (status lalu

Gambar 4. Teknologi Dashboard System

Page 10: COVER PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAkemahasiswaan.dinamika.ac.id/wp-content/uploads/... · lintas, rata-rata gerak laju, jumlah kendaraan yang meliputi truk besar, angkot, mobil, sepeda

5

lintas, rata-rata gerak laju, jumlah kendaraan yang meliputi truk besar, angkot,

mobil, sepeda motor) akan disajikan dengan grafik disertai value (nilai) di dalam

dashboard tersebut. Dengan adanya informasi yang ditampilkan di dashboard

system, masyarakat dapat menentukan jalan manakah yang akan di tempuh tanpa

harus terjebak dalam kemacetan

Surabaya Technology Traffic Road (STTR)

Gagasan yang diusulkan adalah sebuah

sistem yang menunjukkan informasi terkini kondisi

suatu jalan dengan berbasis teknologi yang

terintegrasi. Tujuannya adalah untuk mengatasi

kemacetan dengan menggunakan teknologi,

infrastuktur bangunan dan alat transportasi. Dengan

memanfatkan konsep pengembangan teknologi

Glass Touchscreen Interfaces (GTI) seperti yang ada

pada gambar 4 yaitu sebuah jendela informasi

(Interfaces) yang terbuat dari kaca dengan teknologi

layar sentuh (Touchscreen). Sistem ini diberi nama

STTR (Surabaya Technology Traffic Road) yang

dibangun berdasarkan kebutuhan informasi

pengguna jalan untuk menghindari jalan macet dan rute tercepat mencapai suatu

tempat tujuan.

Konsep Masterplan STTR ( Surabaya Technology Traffic Road )

Bentuk rancangan sistem STTR berasal dari gabungan 3 konsep teknologi,

yaitu: GPS (Global Positioning System), GIS (Geographic Information System)

dan GTI (Glass Touchscreen Interfaces). Dari ketiganya dibentuk dan dipadukan

untuk dijadikan sebuah dashboard information tentang kondisi jalan secara detail

dan terkini. Informasi yang didapat telah dijelaskan pada Dashboard System

sebelumnya, semua informasi tersebut dibutuhkan oleh pengendara untuk

menentukan rute mana yang akan di tuju.

Sistem ini membutuhkan 3 elemen yaitu: Gedung, Mobil, dan Jalan. Dari

ketiganya akan terintregasi satu sama lainnya yang menghasilkan sebuh sistem

STTR untuk mengatasi kemacetan. Karena dengan informasi yang akurat,

pengendara akan mengetahui kondisi jalan yang akan dilewatinya untuk nantinya

mengambil keputusan kemana ia akan memilih rute jalan. Alur proses sistem

STTR secara garis besar adalah sebagai berikut ini:

Gambar 5. Teknologi GTI

Page 11: COVER PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAkemahasiswaan.dinamika.ac.id/wp-content/uploads/... · lintas, rata-rata gerak laju, jumlah kendaraan yang meliputi truk besar, angkot, mobil, sepeda

6

Gambar 6. Alur proses sistem STTR

Dari Gambar 6 dijelaskan bagaimana alur sistem dimulai dari sebuah

informasi yang diberikan oleh gedung-gedung yang meganalisis kondisi bersifat

akurat dan realistik. Selanjutnya data-data tersebut ditampilkan pada kaca gedung

tersebut seperti yang ada pada Gambar 7 dibawah ini.

Gambar 7. Layar monitor di gedung sebagai media informasi keadaan lalu lintas

sekitar

Page 12: COVER PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAkemahasiswaan.dinamika.ac.id/wp-content/uploads/... · lintas, rata-rata gerak laju, jumlah kendaraan yang meliputi truk besar, angkot, mobil, sepeda

7

disekitarnya dengan teknologi sensor, Sehingga menghasilkan data-data

yang.

Informasi analisis dari tampilan layar monitor yang ada pada gedung akan

diakses oleh pengendara mobil. Informasi tersebut akan muncul berupa dashboard

informasi tentang kondisi jalan dilayar depan kaca mobil, kemudian pengemudi

dapat menentukan kemana jalan atau rute yang akan dilalui agar terhindar dari

kemacetan dan estimasi waktu tercepat untuk datang kelokasi tujuannya. Selain

itu pengemudi juga dapat memantau kondisi aktivitas jalan dengan memanfaatkan

RTMC (Regional Traffic Management Center) sebagai penyedia video kondisi

terkini lalu lintas. Sistem untuk menentukan rute terbaik tersebut merupakan

pengembangan dari pola pikir sistem pakar (Expert System) yang menentukan rute

terbaik yang akan dipilih oleh pengemudi. Jalan akan memberikan petunjuk arah

tujuan yang berupa cahaya yang bersinar pada garis atau marka jalan yang dapat

dilihat dari layar kaca mobil depan, sehingga memudahkan pengemudi dalam

mengambil arah tujuan.

Arah rute yang benar akan muncul dikaca mobil berupa marka jalan

berwarna hijau, sebaliknya jika arah salah warna yang akan muncul adalah warna

merah. Secara kasat mata marka jalan tetap berwana putih seperti biasa, namun

sebenarnya kaca mobil sebagai pembaca kode tertentu untuk menampilkan warna

yang akan dilihat oleh pengendara. Seperti halnya konsep kacamata 3 dimensi,

dimana seseorang harus memakai kacamata tersebut agar dapat menangkap efek

film 3D. Sistem penunjuk arah yang sudah dijelaskan sebelumnya dapat dilihat

pada gambar 8 dibawah berikut.

Gambar 8. Teknologi layar sentuh di kaca mobil sebagai penunjuk arah

Page 13: COVER PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAkemahasiswaan.dinamika.ac.id/wp-content/uploads/... · lintas, rata-rata gerak laju, jumlah kendaraan yang meliputi truk besar, angkot, mobil, sepeda

8

1.

2.

3.

4.

Gambar 9. Konsep STTR (Surabaya Technology Traffic Road)

Pada gambar 9 diatas merupakan gambaran konsep sistem STTR secara

utuh. Dimulai dari nomor 1 dengan tanda warna hijau yang menggambarkan

sebuah gedung sebagai pusat informasi tentang kondisi jalan dan cuaca. Gedung

tersebut menggunakan sensor untuk mengukur jumlah kendaraan dan suhu udara

disekitarnya. Kemudian data tersebut diolah oleh gedung menjadi sebuah

informasi yang dikemas dengan Dashboard System. Selanjutnya hasil analisis

ditampilkan pada kaca gedung sebagai informasi bagi pengendara atau para

pejalan kaki yang melintas.

Dashboard Information dari gedung tadi dapat diakses oleh pengguna

mobil yang akan melewati jalan disekitar gedung tersebut seperti pada nomor 2

dengan lingkaran warna merah. Dengan menggunakan pemancar dari gedung,

data dikirim kepada mobil yang meminta informasi, selain itu pengendara atau

pejalan kaki bisa mengakses melalui media internet.

Informasi yang muncul dalam bentuk dashboard tersebut akan tampil pada

kaca depan mobil secara visual (lihat gambar 8) tanpa menggangu pengemudi

serta penumpangnya dalam berkendara, Hal tersebut memungkinkan pengendara

mobil tetap bisa menyetir dengan baik. Baik yang menyetir mobil ataupun

penumpang disebelahnya, keduanya bisa menggunakan Dashboard Information

untuk memilih rute jalan menuju tempat tujuan untuk menghindari kemacetan.

Setelah memilih rute yang dipilih oleh pengendara seperti halnya

menggunakan GPS, marka jalan akan menunjukkan arah tersebut dengan isyarat

warna. Jika kondisi jalan benar dan sesuai rute pilihan garis putih jalan akan

berubah menjadi warna hijau sedangkan jika salah maka garis jalan akan

menunjukkan warna merah. Seperti yang terlihat pada nomor 2, untuk

Page 14: COVER PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAkemahasiswaan.dinamika.ac.id/wp-content/uploads/... · lintas, rata-rata gerak laju, jumlah kendaraan yang meliputi truk besar, angkot, mobil, sepeda

9

menghindari kemacetan yang terjadi di nomor 4 mobil tersebut telah memilih rute

yang sesuai. Jalan memberikan arahan untuk belok ke kiri dengan warna garis

hijau, sedangkan ke kanan dan lurus dengan warna merah terlihat pada nomor 3.

Kekuatan dari rancangan ini adalah jika penerapan dikota Surabaya bisa

dilakukan, maka peluang untuk implementasi dikota lainnya juga bisa dipastikan

berhasil khususnya untuk mengatasi kemacetan. Selain itu jika kondisi lalu lintas

lancar dan kondusif , manfaatnya berdampak pada berbagai sektor, diantaranya

ekonomi, sosial, budaya dan teknologi.

Dampak yang Ditimbulkan.

Ekonomi

Kondisi dan akitivitas ekonomi akan mendukung penuh sistem ini dengan

berbagai hal yang bersifat positif dan juga keuntungan yang bersifat ekonomis.

Selain itu juga dengan faktor ekonomi yang ada perhitungan untuk

mengimplementasikan teknologi ini dapat lebih bisa diwujudkan untuk.

a. Meningkatkan perekonomian daerah

Dengan sistem Surabaya Technology Traffic Road (STTR) diharapkan

nantinya akan mewujudkan suatu kondisi lalu lintas yang nyaman dan lancar.

Dengan terwujudnya hal tersbut tentunya akan mendongkrak sistem

perekonomian di suatu daerah. Karena proses bisnis menjadi lebih lancar dan

tidak terkendala masalah keterlambatan waktu karena macet.

b. Menekan konsumsi bahan bakar

Selain untuk mendongkrak tingkat perekonomian di suatu daerah dengan

adanya sistem STTR ini nantinya juga bisa menekan tingkat konsumsi bahan

bakar. Dengan mengaca pada permasalahan sekarang ini yang mana kemacetan

dapat mempengaruhi tingkat konsumsi bahan bakar kendaraan.

c. Efektivitas waktu.

d. Meningktkan Produktivitas.

Sosial

Untuk masalah sosial dengan adanya penerapan teknologi STTR dapat

memberikan berbagai dampak kepada masyarakat diantaranya adalah sebagai

berikut:

Budaya lalu lintas sehat.

Dengan sistem STTR ini akan menjadi sebuah panduan mayarakat khususnya para

pengguna jalan untuk berkendara secara sehat karena telah terbantu dengan

adanya isformasi mengenai kondisi suatu jalan. Dengan mengetahui kondisi jalan

secara otomatisasi memungkinkan masyarakat untuk dapat memutuskan sikap

berkendara yag sesuai aturan.

Teknologi

Unsur penting dari adanya sebuah teknologi lalu lintas adalah teknologi itu

sendiri, karena dengan adanya sebuah teknologi akan memberikan efek langsung

dengan perkembangan teknologi di suatu negara, misalnya.

Menciptakan kota berteknologi masa depan.

Page 15: COVER PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAkemahasiswaan.dinamika.ac.id/wp-content/uploads/... · lintas, rata-rata gerak laju, jumlah kendaraan yang meliputi truk besar, angkot, mobil, sepeda

10

Seiring berkembangnya jaman segala bentuk kehidupan tentunya juga mengalami

suatu bentuk revolusi atau perubahan ke arah yang lebih modern dan maju.

Kemajuan teknologi nantinya juga akan mengikuti tren perkembangan dunia di

masa depan. Dengan demikian akan tercipta suatu korelasi yang sesuai antara

perkembangan dunia masa depan dan teknologi di dalamnya demi menunjang

segala bentuk aktiitas kehidupan manusia.

Pihak – Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan

Untuk mengimplementasikan Surabaya Technology Traffic Road

diperlukan kerjasama dari berbagai pihak di antaranya:

1. Pemerintah Kota Surabaya selaku pihak yang berwenang mengeluarkan

regulasi tentang penerapan Technology Traffic Road di Surabaya.

2. Dinas Perhubungankota Surabaya (Dishub) selaku pihak yang berwenang

mengeluarkan regulasi peraturan tentang lalu lintas di Surabaya.

3. Dinas Tata Kota Surabaya selaku pihak yang berwenang sebagai

pengaturlokasi penerapan sistem.

4. Mapolrestabes kota Surabaya selaku penegak hukum serta pengawas

pelaksanaan pengaturan Surabaya Technology Traffic Road dan lalu lintas di

Surabaya

5. Kementerian Riset dan Teknologi sebagai pihak pengembang teknologi

dashboard system dan system informasi terintregrasi.

6. Masyarakat Kota Surabaya sebagai penduduk dan pengguna Surabaya

Technology Traffic Road guna memudahkan mobilisasi masyarakat.

7. Surabaya Intelligent Transport System (SITS) yang merupakan pengembang

sistem transportasi oleh Dinas Perhubungan kota Surabaya, dalam

pelaksanaan pengintegrasian sistem dan penerapan aplikasi penggunaan

Surabaya Technology Traffic Road.

Langkah-Langkah Strategis Imlementasi Gagasan

Langkah – langkah strategis untuk mewujudkan konsep Surabaya

Technology Traffic Road (STTR) ini adalah:

1. Penggabungan kerja antara instansi pemerintah Surabaya dan Surabaya

Intelligent Transport System (SITS) dalam pengembangan teknologi yang

akan dipakai.

2. Memasukan rancangan Surabaya Technology Traffic Road (STTR)

padaDinas Tata Kota Surabaya tahun 2020.

3. Secara independen Surabaya Intellgent Transport System (SITS) melakukan

penelitian lebih lanjut mengenai teknologi dashboard system dan teknologi

terintegrasi yang akan diterpkan.

4. Melakukan pemetaan dan pemerataan daerah yang akan digunakan sebagai

lokasi penerapan sistem.

5. Sosialisasi kepada masyarakat kota Surabaya sebagai upaya komunikasi

untuk merealisasi dan mengembangkan sistem yang di sepakati bersama.

6. Melakukan evaluasi kinerja secara berkala

Page 16: COVER PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAkemahasiswaan.dinamika.ac.id/wp-content/uploads/... · lintas, rata-rata gerak laju, jumlah kendaraan yang meliputi truk besar, angkot, mobil, sepeda

11

KESIMPULAN

Inti Gagasan

Surabaya Technology Traffic Road(STTR) merupakan sebuah konsep

baru untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di kota-kota yang berteknologi

khsusunya prediksi kota Surabaya di masa mendatang yang berbasis teknologi

GTI(Glass Touchscreen Interface) berdasarkan Analisis Eksternal Business

Environment yaitu PEST Analisis yang mana mencakup dengan 3 aspek :

Ekonomi, Sosial dan Teknologi. Selain itu, konsep ini memberikan gagasan

tentang tata kelola lalu lintas jalan di kota Surabaya yang berbasis teknologi.

Teknik Implementasi Gagasan

Konsep Surabaya Technology Traffic Road (STTR) ini dapat diwujudkan

dan diimplementasikan dengan baik jika adanya bantuan dan dukungan oleh hal-

hal berikut:

1. Adanya kerjasama yang baik untuk mendukung konsep STTR antara

pemerintahan kota Surabaya(Pemkot) dengan Surabaya Intelligent Transport

System (SITS) dalam mengimplementasikan sistem tersebut.

2. Merancang tata kelola kota dengan teknologinya sebaik mungkin untuk

mendukung wujud dari konsep sistem ini.

3. Maintenance dan riset secara continue untuk meningkatkan kualitas STTR

agar lebih baik lagi yang bisa dilakukan oleh bagian SITS .

4. Penerapan sistem dengan seluruh komponen yang terkait secara integrasi

dengan kebijakan-kebijakan yang disesuaikan oleh pihak-pihak yang

berwenang dalam hal ini adalah Mapolrestabes.

5. Penyedia data informasi kondisi jalan secara akurat oleh pihak gedung

ataupun dinas tata kota Surabaya kepada sistem yang dibutuhkan untuk akses

pengguna jalan.

Prediksi Keberhasilan Gagasan

Pengembangan dan implementasi konsep Surabaya Technology Traffic

Road (STTR) dapat dilaksanakan seiring dengan perkembangan teknologi di

Dunia.Sebagai tolak ukur keberhasilan dapat digambarkan pada beberapa tahapan

sebagai berikut:

1. Tahun 1-10: Revitalisasi gedung- gedung bertingkat di Surabaya serta

pembangunan system terintregrasi secara terpusat.

2. Tahun 3-5: Penyusunan peraturan per undang – undangan tentangTechnology

Traffic Road.

3. Tahun 5-15: Persiapan infrastruktur dan aparat pelaksanasistem.

4. Tahun 15-20: Sosialisasi penggunaan Surabaya Technology Traffic Road

bagimasyarakat dan pihak – pihak terkait.

5. Tahun 20: Implementasi penggunaan sistem di lapangan.

Page 17: COVER PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAkemahasiswaan.dinamika.ac.id/wp-content/uploads/... · lintas, rata-rata gerak laju, jumlah kendaraan yang meliputi truk besar, angkot, mobil, sepeda

12

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, R. Adji, Sakti A. 2011. Manajemen Transportasi darat: Mengatasi

kemacetan lalu lintas di kota besar Jakarta.Jakarta :Graha Ilmu

Anggoro, Yoga. 2007. Lalu Lintas Dan Angkutan Umum. Jakarta : Visimedia.

Badan Pusat Statistik (BPS), diakses dari <http://www.bps.go.id/.diakses>

pada 17 Maret 2013.

Budiyanto, E. 2002. Sistem Informasi Geografis Menggunakan ARC VIEW GIS.

Yogyakarta :Penerbit Andi

Fadli,Tubagus Rizki, dkk. 2012. Meningkatkan Pemahaman Teknologi Informasi

pada Masyarakat Melalui Bus Pintas, [PDF], (http://www.kemahasiwaan.

stikom.edu/, Diambil pada 12 maret 2013).

Fauzi, Akhmad. 2008. Reporting,analysis,dashboard Excel 2007. Jakarta : Elex

Media Komputindo.

Hidayat, Muhammad Nur. 2013. Direktorat Lalu Lintas,[ONLINE],

(http://www.jogja.polri.go.id/, Diambilpada 12 maret 2013).

Jones,B Christopher. 1997. Geographical Information Systems and Computer

Cartography. United Kingdom : Longman.

Puntodewo, A, dkk. 2003. Sistem Global Positioning System. Bandung : Graha

Media.

Sasmoyo, S. 1991. Menerawang masa depan ilmu pengetahuan, teknologi & seni.

Bandung :Penerbit ITB.

Warta Pertamina. 2011. ProyeksiPertumbuhanKonsumsiBahanBakar. Diaksesdi

(http://www.pertamina.com/App_Themes/Images/News/Media/PDF, Pada

17 Maret 2013)

Widiantono, D.J. 2008.Kebijakan dan Strategi Penataan Kemacetan Lalu lintas di

Perkotaan.Kasi Kebijakan PR Nasional, Ditjen Penataan Ruang.

Page 18: COVER PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAkemahasiswaan.dinamika.ac.id/wp-content/uploads/... · lintas, rata-rata gerak laju, jumlah kendaraan yang meliputi truk besar, angkot, mobil, sepeda

13

Lampiran Daftar Riwayat Hidup Penulis

Page 19: COVER PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAkemahasiswaan.dinamika.ac.id/wp-content/uploads/... · lintas, rata-rata gerak laju, jumlah kendaraan yang meliputi truk besar, angkot, mobil, sepeda

14