Cover, Bab 1, Bab 3, Macam Tinja
description
Transcript of Cover, Bab 1, Bab 3, Macam Tinja
LAPORAN TUTORIAL
BLOK PEDATRI
SKENARIO III
DIARE DENGAN DEHIDRASI BERAT
KELOMPOK 19
WAHYU TRI KUSPRASETYO G0012228
MUHAMMAD AFIF G0012120
AMANDA DIAH MAHARANI G0012012
DWI BHAKTI PERTIWI G0012064
RAISA CLEIZERA R. G0012174
RR. MIRANDA MUTIA G0012196
GRACE KALPIKA TARULI SIAGIAN G0012086
SALMA NADIA FAUZIYAH G0012202
YUNIKA VARESTRI ANUGRAH RIZKI G0012236
NISRINA MUTIA ARIANI G0012150
HANANI KUSUMASARI G0012088
TUTOR:
dr. Lilik Wijayanti M.Kes
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2015
BAB I
SKENARIO
“Anakku berak cair dan lemas”
Pasien laki-laki, usia 1,5 tahun dibawa ibunya ke IGD RS dengan keluhan mencret sejak kemarin kurang lebih 4 kali/hari, tinja cair kekuningan, disertai muntah (+) lebih dari 5x/hari
sebanyak 14
gelas akua berisi makanan dan minuman. Pasien tampak lemas, rewel.
Pemeriksaan fisik : mata cowong, air mata berkurang, mukosa mulut kering, turgor kembali lambat, nadi 110x/menit, pernafasan 36x/menit, suhu 37,2◦C per aksila. Doker kemudian memberi infus dan memberikan pengawasan agar kondisi pasien tidak memburuk.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pada skenario 3 ini, pasien mengalami diare dengan dehidrasi berat. Hal ini
ditunjukkan dengan hasil dari pemeriksaan fisik dimana didapatkan hasil mata
cowong, air mata berkurang, mukosa mulut kering dan turgor melambat. Untuk
pemeriksaan penunjang, dapat dilakukan pemeriksaan tinja untuk mengamati makros
dan mikrosnya dan pemeriksaan lainnya. Kemudian, setelah terdiagnosis apa
penyebab diarenya, pasien dapat diberikan tatalaksana sesuai dengan pedoman
tatalaksana diare dengan dehidrasi berat. Seperti dengan memberikan infus cairan
ringer laktat ataupun NaCl.
2. Saran
Untuk mahasiswa sebaiknya lebih memperdalam bahan referensi agar diskusi dapat
berjalan dengan lebih lancar. Referensi yang digunakan sebaiknya lebih dari satu
supaya dapat diperoleh pemikiran yang integratif.
Jenis-jenis tinja dan interpretasinya
1. Warna tinja normal pada anak secara umum adalah kuning/coklat yang disebabkan
oleh derivat bilirubin yaitu urobilin dan sterkobilin.
2. Pada anak yang mendapat PASI tidak jarang tinjanya berwarna kehijauan. Apabila
seorang anak memperlihatkan warna tinjanya di luar seperti yang disebutkan di atas,
perlu dipikirkan kemungkinan adanya suatu kelainan, seperti diare koleroik.
3. Tinja dapat berwarna seperti dempul karena tidak adanya derivat bilirubin. Apabila
keadaan ini terjadi, dapat dipikirkan kemungkinan adanya gangguan pada sistem
hepatobilier.
4. Tinja yang berwarna kemerahan atau kehitaman dapat diasumsikan adanya
perdarahan saluran cerna.
5. Selain itu ada juga tinja yang menyerupai air cucian beras yang merupakan gejala
khas untuk penyakit kolera.
Guyton AC. Human physiology and mechanisms of diseases. Edisi ke-3. Philadelphia: Saunders, 1991. h. 573- 84.
Steffen R, Loening-Baucke V. Constipation and encopresis. Dalam: Wyllie R, Hyams JS, penyunting. Pediatric gastrointestinal disease. Edisi ke-2. Philadelphia: Saunders, 1999. h.43-50
Collins S. Baby constipation. Didapatkan dari: URL: http.www.netdoctor.co.uk/ health_advice/ facts/ babyconstipation.htm.