Course 11 Rancangan petak terpisah (split plot design) · RANCANGAN PETAK TERPISAH (SPLIT PLOT...

16
RANCANGAN PETAK TERPISAH (SPLIT PLOT DESIGN)

Transcript of Course 11 Rancangan petak terpisah (split plot design) · RANCANGAN PETAK TERPISAH (SPLIT PLOT...

RANCANGAN PETAK TERPISAH (SPLIT PLOT DESIGN)

PEN

DA

HU

LUA

N

Rancangan petak terpisah merupakan bentuk khusus dari rancanganfaktorial, dimana kombinasi perlakuan tidak diacak secara sempurna,alasannya:

1. Adanya tingkat kepentingan dari faktor-faktor yang dilibatkandalam percobaan. Contoh: 2 faktor lokasi dan varietas, dimanapeneliti lebih mementingkan varietas dibanding lokasi.

• faktor yang kurang penting ditempatkan sebagai petakutama (main plot)

• Faktor yang lebih penting ditempatkan sebagai anak petak• Faktor yang lebih penting ditempatkan sebagai anak petak(subplot)

2. Pengembangan dari percobaan yang telah berjalan.

3. Kendala pengacakan di lapangan dimana salah satu faktor yangdicobakan tidak bisa atau tidak efisien jika dilakukan pengacakandengan sempurna.

Rancangan petak terpisah dapat diaplikasikan dalam berbagairancangan lingkungan (RAL, RAKL, RBSL)

PEN

GA

CA

KA

ND

AN

DEN

AH

RP

TD

ALA

M

Pengacakan

Pengacakan dilakukan dalam 2 tahap:

1. Mengacak taraf faktor yang akan dialokasikan dalam petakutama;

2. Mengacak taraf faktor yang akan dialokasikan dalam anakpetak.

Contoh: Percobaan agronomi dengan 2 faktor yaitu faktor DA

LAM

Contoh: Percobaan agronomi dengan 2 faktor yaitu faktorpemupukan dengan 3 taraf (N0, N1, N2), serta faktor varietasdalam tiga taraf (V1, V2, V3).

• Faktor Nitrogen ditempatkan sebagai petak utama;

• Faktor varietas ditempatkan sebagai anak petak.

Setiap perlakuan diulang 3 kali dan unit-unit percobaandiasumsikan homogen. Dengan demikian, rancanganlingkungan yang digunakan adalah rancangan petak terpisahRAL.

Tahap 1: pengacakan mainplot

N0 N1 N0 N2 N1 N1 N2 N0 N2

Tahap 2: pengacakan subplot

Unit percobaan dikelompokan dalam 9kelompok (3 taraf nitrogen x 3 ulangan).Taraf nitrogen diacak dalam 9 kelompoktersebut.

N0 N1 N0 N2 N1 N1 N2 N0 N2

V1 V2 V2 V1 V2 V1 V3 V2 V1

V2 V3 V1 V2 V3 V3 V2 V1 V2

V3 V1 V3 V3 V1 V2 V1 V3 V3

MO

DEL

AD

ITIFLIN

IER

Model Aditif Linier: rancangan petak terpisah denganrancangan lingkungan RAL.

Faktor A Petak Utama

Faktor B Anak Petak

ijk i ik j ijkijY

ASU

MSI

DA

LAM

RA

NC

AN

GA

NP

Asumsi Model Tetap

Asumsi Model Acak

PETA

KT

ERP

ISAH

RA

L

HIP

OTESIS

MO

DEL

TETA

P(F

AK

TOR

AK

TOR

AD

AN

BT

ETAP)

HIP

OTESIS

,,,

Sama seperti hipotesis sebelumnya, jika model acak hipotesisyang diuji adalah keragaman pengaruh faktor A, keragamanpengaruh faktor B dan keragaman pengaruh interaksi faktor Adengan faktor B.

Sedangkan untuk model campuran disesuaikan sifat darimasing – masing faktor.

SID

IKR

AG

AM

UN

TUK

MO

DEL

TETA

PETA

P(F

AK

TOR

AD

AN

BT

ETAP)

SID

IKR

AG

AM

UN

TUK

MO

DEL

AC

AK

CA

K(F

AK

TOR

AD

AN

BA

CA

K)

SID

IKR

AG

AM

UN

TUK

MO

DEL

CA

MP

UR

AN

FA

KTO

RB

TETA

P)A

MP

UR

AN

(FA

KTO

RA

AC

AK

DA

N

SID

IKR

AG

AM

UN

TUK

MO

DEL

CA

MP

UR

AN

FA

KTO

RB

AC

AK)

AM

PU

RA

N(F

AK

TOR

AT

ETAP

DA

N

PER

HITU

NG

AN

AN

ALISIS

VA

RIA

NSI

AR

IAN

SI

PER

HIT

UN

GA

N

DER

AJA

TB

EBA

S

(DB)

SO

AL

Bila dianggap asumsi analisis variansi terpenuhi, lakukanlah analisis dengan taraf 0.01