Copy Right PPM STAI Ma arif Jambi Tahun 2018 fileBertepatan dengan tanggal 14 Februari 2018 kami...

FIELD NOTE Laporan Individual: Asma Yuaddia (Mahasiswi KKN Tahun 2018) Dosen Pembimbing: Emmi Kholilah Harahap, M.Pd.I Lokasi KKN: Desa Tangkit Lama, Kabupaten Muaro Jambi Copy Right PPM STAI Ma’arif Jambi Tahun 2018

1

Minggu- I

KUKERTA Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ma’arif Jambi. Diadakan mulai dari

tanggal 14 februari 2018 sampai dengan 14 April 2018. Desa Tangkit Lama terbagi menjadi 4

Dusun yaitu Dusun I, Dusun II, Dusun III dan Dusun IV. Berhubung saat kami datang Dusun

I, II dan III sudah menerima KUKERTA dari Universitas Batanghari maka kami di tempatkan

di desa Tangkit Lama, Dusun IV, Kec. Sungai Gelam, Kab. Muaro Jambi. Dusun IV mencakup

7 Rt yaitu RT 12,13,14,15,16,25,26. Dan kami mendapatkan tempat tinggal di RT 14.

Sebelum Mahasiswa Kukerta di turunkan ke lokasi kami bersama kelompok memohon

izin kepada ketua RT 14 yaitu bapak Kuwat. Alhamdulillah bapak Kuwat bersedia menerima

Kukerta STAI Ma’arif Jambi dengan tangan terbuka dan hati yang senang. (Terlihat dari

senyum yang tulus dan gaya bicara yang sopan)

Tanggal 11 februari 2018 kami mulai membersihkan posko yang akan kami tempati. Ada

yang membenarkan atap, menyapu, mengepel, memotong rumput setelah itu kami makan

bersama sekaligus membaca doa selamat. Agar kegiatan KUKERTA yang akan datang dapat

berjalan dengan lancar sesuai harapan.


2

Bertepatan dengan tanggal 14 Februari 2018 kami mengadakan acara serah terima

Mahasiswa KUKERTA. Awalnya kami ingin mengadakan acara tersebut di posko agar

perangkat Desa dan Dosen Pembimbing tahu posko yang kami tempati, sehingga lebih mudah

ketika ada kegiatan dan apabila memerlukan bantuan. Namun karena waktu yang tidak

mendukung maka acara tersebut diadakan di Balai Desa. Alhamdulillah hadir saat itu Dosen

Pembina Lapangan Ibu Emmi Kholilah Harahap, Sekretaris Desa Bapak Umar Jani, Kepala

Dusun IV Bapak Sigit Suseno, Ketua RT 14, Perangkat desa dan seluruh Mahasiswa Kukerta

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ma’arif Jambi. Saya bertindak sebagai pembawa acara,

sulaiman sebagai pembaca umul Quran, Nur Cahyadi sebagai Pembaca Do’a. Dalam sambutan

dosen pembimbing lapangan Ibu Emmi Kholilah Harahap menjelaskan mengenai KKN ABCD

dan menyerahkan mahasiswa KUKERTA ke kepala desa tangkit lama yang diwakilkan oleh

sekretaris desa yaitu bapak Umar Jani. Dalam sambutannya bapak Umar Jani menerima

Mahasiswa KUKERTA dan berharap agar Mahasiswa mampu menerapkan Ilmunya yang

sudah di pelajari di kampus. Dan juga memaklumi keadaan Desa yang akan di tempati.


3

Setelah acara tersebut dosen pembina lapangan singgah di posko kami melihat situasi

dan kondisi posko serta memberikan bimbingan mengenai KUKERTA yang akan di jalani.

Malam harinya saya dan teman-teman bersilaturahim ke rumah bapak RT 14 sekaligus

memperkenalkan diri dan izin untuk mengikuti kegiatan yang ada di dusun bakal. Setelah itu

kami makan bersama. Setelah makan kami bermusyawarah mengenai struktur organisasi.


4

Kami juga mengunjungi rumah KASI PEM yang kebetulan rumahnya hanya selisih 2

rumah dari posko. Sebut saja bapak Nursalim. Beliau yang menjabarkan mengenai kondisi

desa, rata-rata pekerjaan, pendidikan, dan status perkawinan di desa. Beliau juga memotivasi

kami untuk menerapkan ilmu yang di dapat dari kampus agar KUKERTA STAI Ma’arif Jambi

mampu memberikan kesan yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat Desa Tangkit.

Selanjutnya kami menempel jadwal piket, struktur organisasi, dan tata tertib. Dan

musyawarah pembentukan program kerja, mulai dari bidang pendidikan dan keagamaan,

sosial, kesehatan, pemerintahan desa. Keesokan malamnya saya dan teman-teman silaturahim


5

ke rumah imam Masjid terdekat dengan posko bapak H. Usman. Dalam kunjungan ini kami

menyampaikan salam dari pihak akademik dan menyampaikan maksud dan tujuan kami yaitu

ingin bergabung membantu pengajaran kegiatan PAMI di langgar Al-Mujahidin.

Alhamdulillah bapak H. Usman menyambut baik dan mempersilahkan kami untuk membantu

mengajar anak-anak di sekitar Langgar.

Minggu ke- II

Hari selasa tanggal 20 Februari 2018 saya dan teman-teman mengikuti arisan ibu-ibu

RT.14, disini kami juga mengenalkan diri sekaligus menyampaikan salam dari pihak akademik

selanjutnya kami menyampaikan program kerja kami untuk ibu-ibu yaitu membuat bros dari

kain perca, membuat bunga dari kain flanel dan membuat tas dari tali kur. Serta mengajak ibu-

ibu untuk mengikuti senam setiap hari minggu pagi. Alhamdulillah hal ini juga mendapatkan

respon yang baik.

Pada setiap malam nya saya dan teman-teman mengajarkan hal yang berbeda-beda

diantaranya Asma ul Husna, tajwid, kisah Nabi kepada anak-anak agar anak-anak tidakbosan

mengaji bersama kami. Dan anak-anak sangat antusias serta menginginkan kami mengajarkan

ilmu yang lebih banyak lagi kepada mereka. Setelah sholat Isya kami melakukan musyawarah

untuk kegiatan selanjutnya.


6

Keesokan harinya kami berkunjung ke rumah pemilik TPA di RT 13 yaitu bapak Zainal

Abidin. Beliau sangat menyambut baik adanya KUKERTA di Desa Tangkit, beliau juga

mengajak kami untuk bersama-sama mengajar TPA setiap sore.tetapi berhubung saat sore

banyak anak-anak di sekitar posko yang belajar di posko maka kami tidak dapat sering

mengajar di TPA milik pak Zainal tersebut.

Belajar bersama anak-anak di posko setiap sore menjadi rutinitas kami, terkadang kami

juga menemui kendala dalam membantu anak menyelesaikan tugas, salah satunya adalah

kurang updatenya Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan anak-anak dalam belajar,

sehingga tidak singkron antara pertanyaan dan jawaban yang seharusnya.


7

Selain belajar kami juga mengajak anak-anak untuk rutin membaca yasin pada malam

jum’at. Kami mengajak anak-anak membaca yasin dan tahlil di posko, setelah selesai kami

memberikan sedikit suguhan makanan ringan supaya anak-anak senang dan lebih rajin lagi

dalam melakukan kegiatan rutin ini.


8

Pada setiap hari jum’at sore kami bersama anak-anak membuat kerajian tangan berupa

bros sederhana dari kain perca, anak-anak sangat antusias terhadap kegiatan ini setiap anak

membuat bros dengan warna yang mereka inginkan dan jumlah lebih dari satu.

Minggu 25 februari 2018 perdana kami melakukan kegiatan senam bersama saya dan

Junaidi selaku instruktur senam maumere, Siti Rukayah sebagai Instrukstur senam naik turun

dan Nur cahyadi sebagai instruktur senam pinguin. Alhamdulillah yang hadir pada saat itu

anak-anak sangat ramai dan ada ibu-ibu yang hadir sekitar 7 orang. Tetapi senam untuk ibu-

ibu hanya terjadi satu kali dilaksanakan karna ibu-ibu yang ada di lingkungan Rt 14 ini ingin

senam menggunakan Instruktur senam yang sesungguhnya.


9

Selanjutnya kami melanjutkan dengan penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA).

Tanaman yang di tanam berupa obat-obat herbal, seperti, kunyit, jahe, serai, bunga kumis

kucing, laos,dan sebagainya. Kami mendapatkan tanaman itu dari masing-masing mahasiswa

anggota KUKERTA, digabungkan menjadi satu baru di tanam bersama-sama.

Lalu, kami bersilaturahim ke rumah ketua RT 15 dan RT 16 dusun bakal. Saat

bersilaturahim kami menemui kesulitan di akses jalan menuju rumah ketua Rt dan warga

sekitar. Jalan menuju desa bakal ada di dalam hutan parah/getah dengan tekstur tanah merah


10

liat sehingga ketika hujan sangat becek dan sulit untuk dilalui. Melihat situasi ini saya dan

teman-teman memohon maaf kalau dalam pelaksanaan KUKERTA tidak dapat setiap hari

mengikuti atau mengadakan kegiatan di RT tersebut.

Kami juga bersilaturahim dengan pemuda sekitar posko. Ada yang menarik disini bahwa

rata-rata pemuda yang ada pada siang harinya bekerja dan mereka akan berkumpul pada jam

22:00 ke atas. Sehingga kami banyak yang tidak mengenal satu sama lain.

Sekolah yang sangat dekat dengan posko kami diantaranya Pondok Pesantren Aziziah

dan MI Nurul Ma’arif. Saya dan teman-teman membagi tugas menjadi dua kelompok untuk

mengajar. Saya memilih MI Nurul Ma’arif. Awal kami datang adalah saat upacara hari senin

tanggal 26 februari 2018. Lalu kami di sambut oleh kepala sekolah, majelis guru dan siswa

siswi. Setelah itu kami di bagi ke dalam kelas dan mengajar pelajaran umum dan agama. Kami

mengajar setiap hari senin sampai jam 11:15.


11

Minggu Ke-III

Pada minggu ke tiga kami sudah mulai mengikuti kegiatan yasinan ibu-ibu RT 14, disini

kami di beri kesempatan untuk memperkenalkan diri, saya mewakili teman-teman

mengucapkan salam perkenalan selanjutnya menyampaikan salam dari civitas akademika

STAI Ma’arif Jambi, dan mengajak ibu-ibu untuk mengikuti program kerja yang kami buat

yaitu membuat bros dari kain perca, membuat bunga dari kain flanel, membuat tas dari tali kur.

Dan mengajak untuk senam bersama setiap minggu sore.

Senam Minggu pagi di ikuti oleh anak-anak sekitar posko, kami membuat bubur kacang

hijau dengan tujuan untuk menjaga kesehatan anak-anak sekitar posko. Awalnya saya merasa

ragu membuatnya tetapi akhirnya selesai juga dengan rasa yang lumayan enak, ditunjukkan

dengan cara minum dan keinginan untuk menghabiskannya.

Kami juga mengikuti arisan ibu- ibu RT 15 dan 16. Akses jalan yang luar biasa

memberikan kami kesan yang sulit untuk di lupakan dan banyak pelajaran yang bisa kami

ambil diantaranya pelajaran kesabaran karna untuk melewati jalan yang licin, becek, berlubang

di tengah lebatnya hutan parah di butuhkan kesabaran dan kehati-hatian yang besar. Ramahnya

warga yang menyambut kedatangan kami membuat perjuangan itu terasa bermakna. Warga RT

15 dan 16 hanya sekitar 50 KK tapi mereka sangat terkenal rajin dalam mengikuti kegiatan-

kegiatan yang diadakan desa.

Jum’at pertama saat saya dan teman-teman memulai program kerja pembuatan bros

jilbab dengan sasaran nya adalah anak-anak di sekitar RT 14,15,16,24. Alhamdulillah respon

baik di tunjukkan dengan ramainya anak yang hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan.

Antusias anak-anak yang besar membuat mereka dengan santainya bertanya “ ini bagaimana


12

lagi kak” sampai selesai satu bros dan anak-anak tidak puas hanya mendapat satu bros dan

mereka membuat lagi dengan hasil yang sangat baik untuk pemula.

Sebelum mengajar di MI Nurul Ma’arif saya dan teman-teman membersihkan posko,

menyapu halaman, dan memasak. Setelah selesai memasak saya baru berangkat ke MI Nurul

Ma’arif. Saya dan 6 orang teman yang membantu mengajar di MI Nurul Ma’arif di bagi

menjadi 2 kloter yaitu 4 orang masuk pagi pukul 07:00 dan 4 orang lagi masuk siang pukul:

09:15. Jadi kami bagi-bagi tugas. Hal ini dilakukan agar antara tugas piket dan program kerja

dapat terselesaikan sebagaimana seharusnya.

Minggu Ke- IV

Minggu ke empat ini diawali dengan senam bersama ibu-ibu di balai desa. Kegiatan ini

di ikuti oleh sekitar 50 orang tetap dengan 2 orang instruktur senam. Setiap kali pertemuan

anggota di mohon memberikan uang seikhlasnya untuk instruktur. Kegiatan ini merupakan

kegiatan rutin setiap hari selasa sore.


13

Saya dan beberapa teman juga sempat mengikuti seminar yang diadakan Mahasiswa

UNBARI dengan tema “Koperasi”. Hadir saat itu sekitar 8 Dosen dari UNBARI, kepala dusun,

ketua RT 04 dan 05, Mahasiswa UNBARI dan Mahasiswa STAI Ma’arif Jambi. Yang

membuat saya bertanya-tanya adalah mengapa dari sebanyak warga desa yang di undang hanya

2 orang masyarakat yang hadir yaitu nenek-nenek yang sudah lanjut usia dan ibu-ibu yang

berumur sekitar 40 tahun ke atas. Dalam sambutannya guru besar UNBARI mengucapkan

terimakasih kepada perangkat desa dan tamu undangan wabil khusus mengucapkan

terimakasih kepada mahasiswa STAI Ma’arif Jambi karena meramaikan acara seminarnya.

Beliau juga menceritakan sedikit kisah mengenai awal mula berdirinya STAI. Dan berharap

kerjasama antara STAI dan UNBARI bisa terus berlanjut tidak hanya sebatas KUKERTA.


14

Undangan seminar dari Mahasiswa UNBARI di terima pada pukul 12:50 dan acaranya

pada pukul 14.00. sehingga tidak banyak mahasiswa yang bisa ikut selain itu kami juga

melakukan program kerja di lain lokasi. Mungkin persiapan undangan dari Mahasiswa

UNBARI yang kurang baik yang menjadi pemicu kehadiran warga masyarakat sekitar rendah

bahkan tidak mencapai setengah dari target.

Setelah sholat maghrib saya dan teman-teman melakukan rutinitas kami yaitu mengajar

PAMI di mushola Al-Mujahidin. Giliran saya yang memimpin dan saya mengajarkan anak-

anak mengaji tartil. Saya membacakan satu ayat di ikuti oleh anak-anak, sekaligus mempelajari

bersama hukum bacaan pada satu ayat itu dan menceritakan kandungan surat atau arti dari ayat

tersebut. Sampai tiba waktu sholat isya. Selanjutnya saya makan bersama teman-teman. Dan

melakukan rapat evaluasi kegiatan.

Saya dan teman-teman membuat taman bunga di kanan kiri pintu posko dengan tanaman

yang di bawa dari rumah dan di pagar dengan bambu. Selanjutnya juga membuat pot dari botol

aqua yang besar, ditanami bunga dan di rangkai selanjutnya di gantung di kanan dan kiri pintu

masuk posko. Ini membuat rumah menjadi terlihat lebih cantik.

Setiap malam jum’at kami juga melakukan kegiatan rutin yasinan bersama anak-anak di

sekitar posko. Saya dan teman-teman juga menyediakan sedikit makanan untuk anak-anak

supaya mereka lebih rajin lagi dalam mengikuti program kerja yang kami buat. Setelah yasinan


15

kami sholat isya setelah itu anak-anak pulang kerumahnya untuk makan malam dan mereka

kembali lagi ke posko untuk belajar bersama.

Jum’at 9 maret 2018 saya dan teman-teman mengikuti arisan rutin ibu-ibu RT 12 disana

kami juga menyampaikan salam perkenalan, salam dari civitas akademika STAI Ma’arif Jambi

dan kami mengajak ibu-ibu untuk mengikuti program kerja yang kami buat.

Saya dan teman-teman masuk ke dusun bakal RT 15 dan 16. Untuk membuat bros dari

kain perca, karena malam hujan deras dan jalannya rusak parah sehingga kami tidak bisa

membawa kendaraan dan akhirnya kami pun berjalan kurang lebih 1 km. Di tengah lebatnya

hutan pohon karet ini masih banyak di temui binatang-binatang seperti monyet, ikan, biawak,

dan lain sebagainya. Jarak rumah warga satu dengan yang lain pun cukup jauh, saat sampai di

rumah ketua RT, Ibu Rt dan anaknya serta beberapa warga baru saja pulang dari mencari

rumput untuk hewan peliharaannya yaitu kambing. Warga RT 15 dan 16 mayoritas semuanya

mempunyai hewan peliharaan berupa kambing tetapi tidak semua warga memiliki sendiri, ada

yang hanya merawat hewan milik orang untuk mendapatkan upah. kami pun di persilahkan

masuk. Awalnya hanya ibu Rt, anaknya dan nenek yang mengikuti kegiatan kami tetapi tidak

lama kemudian ad 3 tetangga yang juga mengikuti kegiatan kami. Walaupun sedikit kecewa

karna yang hadir sedikit setidaknya kami bersyukur masih ada warga yang mau ikut

berpartisipasi kegiatan kami.


16

Minggu Ke-V

Minggu ke lima kami melaksanakan kegiatan sebagaimana biasanya diantaranya arisan

ibu-ibu RT 14 disini kami di berikan kepercayaan untuk memimpin acara yasinan dan juga

tahlil serta do’a, awalnya kami ragu tetapi akhirnya kami berani untuk memimpinnya. Ada

yang unik di pengajian ini karena yang membaca doa selalu mbah gini (sebut saja begitu)

karena saya memiliki rasa ingin tahu yang besar maka saya bertanya kepada ibu kos kami

kenapa tidak bergiliran, kenapa mbah itu terus yang selalu membaca doa. Akhirnya saya

mendapat jawaban bahwa mbah itu adalah ketua pengajian di RT 14 warga ingin mengganti

beliau tetapi beliau selalu mengungkit-ungkit, kalau tidak ada saya tidak mungkin pengajian

ini bisa ramai seperti ini ungkapnya. Sebenarnya warga sekitar sangat ingin belajar untuk dapat

memimpin yasin tahlil dan do’a tetapi mbah tidak bisa menerima apabila salah satu warga ada

kesalahan dan langsung di tegur di depan umum, hal ini membuat warga sekitar malu dan takut

sehingga pengajian yang sudah di bentuk lama tidak memiliki regenerasi yang baik untuk

memimpin pengajian. Beliau juga tidak mengizinkan acara pengajian di mulai sebelum beliau

sampai di tempat acara tersebut.

Saya dan teman-teman juga menyempatkan diri mengunjungi posko di Sungai Gelam

yaitu pal 16. Kami tiba disana pukul 10:20, disana kami melihat program kerja mereka dan

yang unik disana adalah mereka mengajar kan kepada masyarakat cara membuat piring dari

lidi tanaman kelapa sawit. Dan hasilnya tidak kalah bagus dengan piring-piring rotan yang

biasa kita temui. Kurang lebih satu jam kami berkunjung dan kami pun izin pulang.


17


18

Selanjutnya kami kedatangan tamu dari kampus yaitu presiden bem beserta jajarannya

dan ketua PMII, kebetulan yang hadir adalah mahasiswa semester 6, mereka pun bertanya-

tanya apa yang harus di lakukan saat KUKERTA, bagaimana cara menghubungi pihak desa

dan sebagainya.

Di minggu ke lima ini kami juga kedatangan dewan supervisor yaitu bapak Dr. H.

Kasyful Anwar Us dan bapak Taufik Rohman, M.Pd. saat itu pagi kami mengadakan acara

gotong royong membersihkan jalan bersama warga sekitar RT 14, dan sorenya kami

kedatangan supervisor, kami pun menyambut dan memberikan hidangan ala kadarnya. Kami

makan siang bersama supervisor, beliau pun sempat sholat di mushola yang biasa kami pakai

untuk melakukan kegiatan PAMI.


19

Minggu Ke-VI


20

Minggu ke enam ini saya dan teman-teman mengecat pagar tanaman TOGA dengan

warna yang sejuk yaitu warna hijau. Warna yang membuat fikiran tenang saat memandangnya.

Kami mengecat sampai pukul 18:00. Ada cerita menarik saat itu, sejujurnya ini adalah kali

pertama untuk saya mengecet, saya dan teman saya membeli cet dengan warna hijau bersama

dengan tiner. Lalu kami bawa pulang ke posko, saat sampai di posko saya meminta bantuan

salah satu teman lelaki untuk membuka cet nya. Dan alangkah terkejutnya saya melihat cet

yang ada di kaleng berarna krem. Ya karna yang membuka seorang yang pekerjaannya guru

sama halnya dengan kami akhirnya kami kembalikan lagi ke toko cet, lalu saya bilang ke

pemilik toko “pak maaf cetnya salah warna”, dan di periksa oleh pemilik toko, “ini tidak salah”

karna cet minyak seperti ini harus di aduk terus sampai berubah warna, bapak itu pun mengaduk

cetnya sampai menjadi warna hijau. Saya dan teman saya pun tertawa. Alhamdulillah saya

mendapat pelajaran baru terfikir dalam benak saya. setelah itu kami mandi dan bersiap-siap

untuk pergi ke masjid.


21

Kami kembali mendatangi rumah ketua RT 15 untuk belajar bersama membuat bros,

bunga dan tas. Hari itu jumat bertepatan dengan arisan ibu-ibu setelah makan, kami langsung

memulai kegiatan tersebut, alhamdulillah ada sekitar 35 warga yang mengikuti dan antusias

dalam kegiatan kami. kegiatan sangat menyenangkan karena ibu-ibu yang mengikuti kegiatan

tidak segan bertanya bagaimana caranya, bisa atau tidak di ganti dengan bahan yang lain dan

sebagainya. Hingga pukul 06.00 kami bersama warga dan akhirnya kami pulang, masih dengan

jalan yang sama tapi tidak terlalu parah karena tidak turun hujan.


22

Kegiatan sore saya dan teman-teman di posko sering di isi dengan kegiatan belajar

bersama. Setiap hari selalu ada anak yang hadir paling sedikit 2 orang dan bisa mencapai 7

orang. Mereka belajar untuk esok hari atau untuk mengerjakan PR.

Minggu Ke-VII

Minggu ke delapan di awali dengan penyuluhan gas elpigi 3 kg. Awalnya kami meminta

penyuluhan dari pertamina yang pertama gagal karena ada kendala dari pihak pertamina.

Minggu selanjutnya pun demikian. Akhirnya kami mengadakan sendiri dengan pembicaranya

ketua posko yaitu saudara Nur Cahyadi. Beliau pernah mengikuti pelatihan tentang

penggunaan dan bahaya kebocoran pada tabung. Sehingga beliau berani untuk melakukan

penyuluhan. Akhirnya sore setelah pengajian di RT 14 kami melakukan penyuluhan dan warga

sekitar pun antusias.

Saya dan ketua posko bersilaturahim ke rumah ketua RT 14 untuk meminta izin

mengadakan acara perpisahan pada tanggal 10 februari 2018 akan tetapi tanggal tersebut akan

di pakai untuk acara isra mi’raj. Sehingga acara di undur pada tanggal 11 februari 2018.


23

Tidak terasa waktu begitu cepat, tepat pada tanggal 2 April 2018 saya bersama enam

teman saya mengadakan perpisahan mengajar di MI Nurul Ma’arif yang mana pada waktu itu

di hadiri oleh kepala sekolah dan majelis guru,dalam acara perpisahan itu kepala sekolah sangat

berterima kasih atas kehadiran kami yang bisa membantu proses belajar mengajar.dan tidak

lupa juga dalam acara perpisahan tersebut ketua posko kami hadir dan memberi

sambutan.selesai acara di dalam lalu kami semua bersalam salaman dengan semua anak-anak

murid disana. Setelah itu juga di lanjutkan dengan makan bersama dengan guru-guru MI nurul

Ma’arif tersebut.

Selanjutnya kami membuat jemuran untuk mukena dan sajadah sebagai kenang-

kenangan untuk mushola dan kami juga membuat plang untuk mushola serta memberikan

nama-nama untuk lorong sekitar dusun Bakal.


24

Saya dan teman-teman pun menyiapkan undangan, membagikan undangan ke tujuh RT

yang meliputi RT 12,13,14,15,16,25,26. Kami hanya mendatangi rumah ketua-ketua RT dan

meminta tolong kepada ketua RT untuk membawa warganya 20 atau 30 orang. Kami juga

mengundang tokoh masyarakat, imam masjid dengan mendatangi satu persatu. Tak lupa

pembna lapangan dan panitia pelaksana serta ketua yayasan dan ketua stai pun kami undang.

Minggu Ke-VIII

Saya dan teman-teman fokus untuk mengadakan persiapan perpisahan tetapi tidak

melalaikan tugas kami atau rutinitas kami. minggu kami membuat kue untuk persiapan


25

perpisahan. Selasa kami pergi ke mushola untuk persiapan isra ma’raj malamnya. Dan kami

pun pergi acara isra mi’raj. Selanjutnya kami mengadakan rapat untuk hari rabu perpisahan.

Kami melipat kotak untuk kue, membeli buah-buahan untuk meja tamu, membeli

kenang-kenangan untuk balai desa yaitu jam dinding, kami membuat kue bersama warga

sekitar, kami juga memasak dan makan bersama warga sekitar.

Sebelum acara perpisahan di mulai ketua yayasan, ketua STAI dan kepala TU hadir

terlebih dahulu, kami pun menyiapkan sedikit hidangan dan mempersiapkan makan.

Alhamdulillah walau hujan sempat turun petinggi-petinggi STAI ini masih dapat

menyempatkan diri untuk hadir di acara perpisahan kami.


26

Saat acara perpisahan saya mendapat tugas sebagai protokol, seharusnya yang memandu

acara adalah saudara Junaidi tetapi karena beliau sedang sakit dan di rawat di rumah sakit,

maka saya yang menggantikan. Awalnya saya merasa biasa saja tetapi saat berdiri dan

memandang ke audiens saya demam panggung karena melihat tamu undangan yang sangat

ramai. Bismillahirrohmanirrohim dalam hati saya. Dan akhirnya saya membawa acara dengan

cukup baik.


27

Acara perpisahan kami mengundang warga kurang lebih 300 orang, kami mendirikan 4

tenda, memasang terpal 2. Dan memakai pentas 2 unit satu untuk panggung pertunjukan

gamelan dari siswa siswi SD Karya Mandiri dan pentas yang satunya lagi untuk hadroh RT 12.

Saat acara perpisahan hadir ketua yayasan bintang sembilan jambi bapak Dr.H. Rahmat

Nasution, M.ag. hadir pula ketua STAI ma’arif Jambi bapak Dr. H. Amran Nasutiom,Ma.P.hd.

dan kepala tata usaha STAI ma’arif Jambi bapak Taufiq Rohman, M.Pd. hadir pula dosen-

dosen diantaranya bapak Diki Pranata Kusuma, Bapak Ahmad Basori, S.Pd, Ibu Betty Aryana

S.kom, bapak Dr. Sumarto, M.Pd.i dan tidak lupa dosen Pembina lapangan kami ibu Emmi

Kholilah Harahap, M.Pd.I


28

Hadir pula sekretaris desa, Kasi PEM kepala dusun 1, kepala dusun 2, kepala dusun 4,

ketua Rt 12, ketua RT 13, ketua RT 14, ketua RT 15, ketua RT 16, ketua RT 25, ketua RT 26.

Serta warga masyarakat yang tidak dapat di sebut satu persatu.


29

Dalam sambutannya ketua posko saudara Nurcahyadi beliau mengucapkan terimakasih

atas kehadiran para tamu undangan, terimakasih karena di sambut dengan baik oleh aparat desa

dan masyarakat sekitar, juga berterimakasih kepada tokoh-tokoh masyarakat yang senantiasa

membimbing dan membantu dalam pelaksanaan program kukerta, beliau juga memohon maaf

apabila dalam pelaksanaan kukerta ada kekurangan.

Acara di tutup dengan penyerahan kenang-kenangan dan foto bersama pihak kampus

dengan aparat desa.


30

Acara selanjutnya di lanjutkan dengan pentas seni yang di pandu oleh rekan saya saudara

Siti Rukayah dan Tarti Anggraini. Diawali dengan tahfidz surah An-Naba’ oleh siswa MI Nurul

Ma’arif. Dan di tutup dengan penampilan hadroh dari RT 12.

Copy Right PPM STAI Ma arif Jambi Tahun 2018 fileBertepatan dengan tanggal 14 Februari 2018 kami...

Documents

Transcript of Copy Right PPM STAI Ma arif Jambi Tahun 2018 fileBertepatan dengan tanggal 14 Februari 2018 kami...