Copy of Metode Pembelajaran Stad Sbm

11

Click here to load reader

Transcript of Copy of Metode Pembelajaran Stad Sbm

Page 1: Copy of Metode Pembelajaran Stad Sbm

METODE PEMBELAJARAN STAD

A. Pendahuluan

Metode Pembelajaran adalah cara yang di gunakan oleh seorang guru dalam

menyampaikan suatu materi pembelajaran agar tujuan pembelajaran bisa tercapai dan supaya

pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan siswa dapat dengan mudah mengerjakan soal

dan senang hati tanpa terpaksa.

Usaha-usaha guru dalam membalajarkan siswa merupakan bagian yang sangat penting dalam

mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran yang sudak direncanakan. Oleh karena itu,

pemilihan berbagai metode, strategi, pendekatan serta teknik pembelajaran merupakan suatu hal

yang utama.

Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang

mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai

tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang, rendah) dan jika memungkinkan anggota

kelompok bersal dari ras, budaya, suku yang berbeda-beda serta memperhatikan kesetaraan

jender. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan

permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan

pembelajaran.

Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah hasil belajar akademik siswa

meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya, serta pengembangan

keterampilan sosial.

Menurut Nur (2000), ciri-ciri model pembelajaran kooperatif sebagai berikut :

Page 2: Copy of Metode Pembelajaran Stad Sbm

1. Siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi

dasar yang akan dicapai.

2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, baik tingkat

kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jika mungkkin anggota kelompok berasal dari ras,

budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender.

3. penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada masing-masing individu.

B.Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ( Student Team Achievement Divisions )

Student Teams Achievement Division (STAD) dikembangkan oleh Robert Slavin dan

teman-temannya di Universitas John Hopkin dan merupakan pendekatan pembelajaran

kooperatif yang paling sederhana. Guru yang menggunakan STAD, juga mengacu kepada belajar

kelompok siswa, menyajikan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu

menggunakan presentasi verbal atau teks. Siswa dalam suatu kelas tertentu dipecah menjadi

kelompok dengan anggota 4-5 orang, setiap kelompok haruslah heterogen, terdiri dari laki-laki

dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk

menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk

memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama lain dan atau melakukan diskusi.

Secara individual setiap minggu atau setiap dua minggu siswa diberi kuis. Kuis itu diskor, dan

tiap individu diberi skor perkembangan. Skor perkembangan ini tidak berdasarkan pada skor

mutlak siswa, tetapi berdasarkan pada seberapa jauh skor itu melampaui rata-rata skor yang lalu.

Setiap minggu pada suatu lembar penilaian singkat atau dengan cara lain, diumumkan tim-tim

Page 3: Copy of Metode Pembelajaran Stad Sbm

dengan skor tertinggi, siswa yang mencapai skor perkembangan tinggi, atau siswa yang

mencapai skor sempurna pada kuis-kuis itu.

Karakteristik STAD menurut Arends (2001) adalah sebagai berikut:

Tujuan kognitif : informasi akademik sederhana

Tujuan sosial : kerja kelompok dan kerja sama

Struktur tim : kelompok belajar heterogen dengan 4-5 orang anggota

Pemilihan topik pelajaran : biasanya oleh guru

Tugas utama : siswa dapat menggunakan lembar kegiatan dan saling membantu untuk

menuntaskan materi belajarnya

Penilaian : tes mingguan

Menurut Slavin (2008), STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi kelas,

tim kuis, skor kemajuan individual, rekognisi tim.

1. Presentasi kelas

Materi diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas. Ini merupakan pengajaran langsung

seperti yang sering dilakukan atau diskusi.

2. Tim

Page 4: Copy of Metode Pembelajaran Stad Sbm

Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal

kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama tim adalah memastikan

bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi adalah

mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. Setelah guru

menyampaikan materinya, tim berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan atau materi

lainnya. Tim adalah fitur yang paling penting dalam STAD. Pada tiap poinnya, yang

ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan yang terbaik untuk tim, dan tim pun

harus melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya.

3. Kuis

Setelah guru memberikan presentasi, siswa akan mengerjakan kuis individual. Para siswa

tidak diperbolehkan untuk saling membantu dan mengerjakan kuis. Sehingga setiap siswa

bertanggung jawab secara individual untuk memahami materinya.

4. Skor Kemajuan Individual

Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk memberikan kepada tiap siswa

tujuan kinerja yang akan dapat dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan

kinerja yang lebih baik dari sebelumnya.

5. Rekognisi Tim

Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata

mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk menentukan

dua puluh persen dari peringkat mereka.

Page 5: Copy of Metode Pembelajaran Stad Sbm

Langkah-langkah penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD (Slavin, 2008).

1. Guru menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahan kepada siswa sesuai kompetensi

dasar yang akan dicapai.

2. Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individual sehingga akan diperoleh skor

awal.

3. Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 – 5 siswa dengan

kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah). Jika mungkin anggota kelompok

berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan jender.

4. Bahan materi yang telah dipersiapkan didiskusikan dalam kelompok untuk mencapai

kompetensi dasar. Pembelajaran kooperatif tipe STAD, biasanya digunakan untuk penguatan

pemahaman materi

5. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan

penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.

6. Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individual.

Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil

belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya (terkini)

C. Analisis Kekurangan dan kelebihan STAD

A. Kelebihan model pembelajaran Kooperatif STAD

Page 6: Copy of Metode Pembelajaran Stad Sbm

Menurut Davidson (dalam Nurasma,2006:26) :

Meningkatkan kecakapan individu

Meningkatkan kecakapan kelompok

Meningkatkan komitmen

Menghilangkan prasangka buruk terhadap teman sebaya

Tidak bersifat kompetitif

Tidak memiliki rasa dendam

B. Kekurangan model pembelajaran kooperatif STAD

Menurut Slavin (dalam Nurasma 2006:2007 )yaitu:

Konstribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang

Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena peran anggota

yang pandai lebih dominan.

D. Contoh Simulasi

Page 7: Copy of Metode Pembelajaran Stad Sbm

1. Mintalah anggota kelompok memindahkan meja / bangku mereka bersama-sama dan

pindah kemeja kelompok.

2. Berilah waktu lebih kurang 10 menit untuk memilih nama kelompok.

3. Bagikan lembar kegiatan siswa.

4. Serahkan pada siswa untuk bekerja sama dalam pasangan, bertiga atau satu kelompok

utuh, tergantung pada tujuan yang sedang dipelajari. Jika mereka mengerjakan soal,

masing-masing siswa harus mengerjakan soal sendiri dan kemudian dicocokkan dengan

temannya. Jika salah satu tidak dapat mengerjakan suatu pertanyaan, teman satu

kelompok bertanggung jawab menjelaskannya. Jika siswa mengerjakan dengan jawaban

pendek, maka mereka lebih sering bertanya dan kemudian antara teman saling bergantian

memegang lembar kegiatan dan berusaha menjawab pertanyaan itu.

5. Tekankan pada siswa bahwa mereka belum selesai belajar sampai mereka yakin teman-

teman satu kelompok dapat mencapai nilai sampai 100 pada kuis. Pastikan siswa

mengerti bahwa lembar kegiatan tersebut untuk belajar tidak hanya untuk diisi dan

diserahkan. Jadi penting bagi siswa mempunyai lembar kegiatan untuk mengecek diri

mereka dan teman-teman sekelompok mereka pada saat mereka belajar. Ingatkan siswa

jika mereka mempunyai pertanyaan, mereka seharusnya menanyakan teman

sekelompoknya sebelum bertanya guru.

6. Sementara siswa bekerja dalam kelompok, guru berkeliling dalam kelas. Guru sebaiknya

memuji kelompok yang semua anggotanya bekerja dengan baik, yang anggotanya duduk

dalam kelompoknya untuk mendengarkan bagaimana anggota yang lain bekerja dan

sebagainya.

7. Kuis dikerjakan siswa secara mandiri. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan apa saja yang

telah diperoleh siswa selama belajar dalam kelompok. Hasil kuis digunakan sebagai nilai

perkembangan individu dan disumbangkan dalam nilai perkembangan kelompok.

8. Penghargaan Kelompok, Langkah pertama yang harus dilakukan pada kegiatan ini adalah

menghitung nilai kelompok dan nilai perkembangan individu dan memberi sertifikat atau

penghargaan kelompok yang lain. Pemberian penghargaan kelompok berdasarkan pada

rata-rata nilai perkembangan individu dalam kelompoknya.