COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova
Transcript of COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova
5/11/2018 COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copd-asuhan-keperawatan-oleh-deta-helisanova 1/27
LAPORAN PENDAHULUAN KMB I
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN SEHUBUNGAN DENGAN
INFEKSI COPD
D
I
S
U
SU
N
OLEH :
NAMA : DETA HELISANOVA
FIFI VIANA PUTRI
TINGKAT : II
DOSEN PEMBIMBING : NI KETUT SUJATI, M.kes.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BATURAJA
TAHUN 2011-2012
5/11/2018 COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copd-asuhan-keperawatan-oleh-deta-helisanova 2/27
A. Pengertian
COPD/ PPOM/PPOK adalah sekresi mukoid bronchial yang bertambah secara
menetap disertai dengan kecenderungan terjadinya infeksi yang berulang dan penyempitansaluran nafas , batuk produktif selama 3 bulan, dalam jangka waktu 2 tahun berturut-turut
(Ovedoff, 2002).
COPD adalah suatu istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru
yang berlangsung lama dan ditandai dengan obstruksi aliran udara sebagai gambaran
patofisiologi utamanya. (Price & Wilson , 2005).
COPD/PPOM/PPOK merupakan kondisi ireversibel yang berkaitan dengan dispnea saat
aktivitas dan penurunan aliran masuk dan keluar udara paru-paru.
B. Etiologi
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan resiko munculnya COPD (Mansjoer, 1999) adalah :
• Kebiasaan merokok
• Polusi udara
• Paparan debu, asap, dan gas-gas kimiawi akibat kerja.
• Riwayat infeksi saluran nafas.
• Bersifat genetik yaitu defisiensi -1 antitripsin.
C. Klasifikasi
COPD/PPOM/PPOK adalah klasifikasi luas dari gangguan yang mencakup bronkitis
kronis, bronkiektasis, emfisema dan asma. (Bruner & Suddarth, 2002)
Menurut Alsagaff & Mukty (2006), COPD dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
• Asma Bronkhial: dikarakteristikan oleh konstruksi yang dapat pulih dari otot halus
bronkhial, hipersekresi mukoid, dan inflamasi, cuaca dingin, latihan, obat, kimia dan
infeksi.
• Bronkitis kronis: ditandai dengan batuk-batuk hampir setiap hari disertai pengeluaran
dahak sekurang-kurangnya 3 bulan berturut-turut dalam satu tahun, dan paling sedikitselama 2 tahun. Gejala ini perlu dibedakan dari tuberkulosis paru, bronkiektasis, tumor
paru, dan asma bronkial.
• Emfisema: suatu perubahan anatomis paru-paru yang ditandai dengan melebarnya
secara abnormal saluran udara sebelah distal bronkus terminal, disertai kerusakan
dinding alveolus.
5/11/2018 COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copd-asuhan-keperawatan-oleh-deta-helisanova 3/27
D. Anatomi fisiologi
1. Anatomi
A. Sistem pernapasan atas
• Hidung udara yang masuk akan mengalami proses penyaringan, humidifikasi, dan
penghangatan di hidung
• Faring merupakan saluran yang terbagi 2, untuk udara dan makanan. Faring terdiri atas
nasofaring dan orofaring yang kaya akan jaringan limfoid yang berfungsi menangkap
dan menghancurkan kuman yang masuk bersama udara.
• Laring sering disebut jakun, berperan dalam menghasilkan suara dan berfungsi
mempertahankan kepatenan jalan napas dan melindungi jalan napas bawah dari air dan
makanan yang masuk.
B. Sistem pernapasan bawah
• Trakea merupakan pipa membran yang disokong oleh cincin-cincin kartilgo yang
menghubungkan laring dengan bronkus utama kiri dan kanan. Keseluruhan jalan napas
membentuk pohon bonkus.
• Lung terletak di sebelah kiri dan kanan yang masing-masing terdiri dari beberapa lobus
(paru kanan tiga lobus dan paru kiri 2 lobus) dan dipasok oleh satu bronkus. Jaringan
paru sendiri terdiri atas serangkaian jalan napas yang bercabang-cabang, yaitu
5/11/2018 COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copd-asuhan-keperawatan-oleh-deta-helisanova 4/27
alveolus, pembuluh darah paru, dan jaringan ikat elastis.
2. Fisiologi Sistem Pernapasan
• Pernapasan eksternal : Pernapasan eksternal (pernapasan pulmoner) mengacu pada
keseluruhan proses pertukaran O2 dan CO2 antara lingkungan eksternal dan sel tubuh.
Secara umum, proses ini berlangsung dalam tiga langkah yaitu:
a. Ventilasi pulmoner.
b. Pertukaran gas alveolar
c. Transport oksigen dan karbon dioksida.
• Pernapasan internal: Pernapasan internal mengacu pada proses metabolisme intrasel
yang berlangsung dalam mitokondria, yang menggunakian oksigen dan menghasilkan
karbon dioksida selama proses penyerapan energi molekul nutrient. Pada proses ini,
darah yang banyak mengandung oksigen dibawa ke seluruhan tubuh hingga mencapai
kapiler sistemik. Selanjutkan terjadi pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara
kapiler sistemik dan sel jaringan. Seperti di kapiler paru, pertukaran ini juga melaluiproses difusi pasif mengikuti penurunan gradient tekanan parsial.
5/11/2018 COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copd-asuhan-keperawatan-oleh-deta-helisanova 5/27
E. Patofisiologi
Asap Release Vasoactive Substance
iritasi jalan nafas (histamin, bradikinin, anafilatoxin)
Inflamasi Konstriksi Otot Polos
fungsi silia menurun Permeabilitas Kapiler
produksi Mucus Sekresi Mukus
bronkhospasme
Kontraksi Otot Polos Edema mukosa
Hipersekresi
Produksi Mukus
-inflamasi dan
pembengkakan bronki
-produksi lendir yang
berlebihan;- kehilangan rekoil
elastik jalan napas
- kolaps bronkiolus
redistribusi udara ke
alveoli
Obstruksi Saluran
Nafas
Ketidak
seimbangan
Nutrisi : Kurang
dari
kebutuhan tubuh
Bersihan jalannafas tak
efektif
- Hipoventilasi
- Distribusi
ventilasi tak
merata
dengan
sirkulasi darah
paru
- Gangguan
difusi gas di
alveoli
Hipoxemia
Hiperkapnia
Kerusakan
Pertukaran Gas
heperekspansikronik pada
aruPerubahan
dalamventilasi, difusi
O2 dan CO2
5/11/2018 COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copd-asuhan-keperawatan-oleh-deta-helisanova 6/27
D. Tanda dan gejala
Berdasarkan Brunner & Suddarth (2005) adalah sebagai berikut :
• Batuk produktif, kronis pada bulan-bulan musim dingin.
• Batuk kronik dan pembentukan sputum purulen dalam jumlah yang sangat banyak.
• Dispnea.
• Nafas pendek dan cepat (Takipnea).c
• Anoreksia.
• Penurunan berat badan dan kelemahan.
• Takikardia, berkeringat.
• Hipoksia, sesak dalam dada
E. Manifestasi Klinik
a. Penampilan Umum
o · Kurus, warna kulit pucat, flattened hemidiafragma
o · Tidak ada tanda CHF kanan dengan edema dependen pada stadium akhir.
b. Usia 65 – 75 tahun.
c. Pengkajian fisik
o · Nafas pendek persisten dengan peningkatan dyspnea
o · Infeksi sistem respirasi
o · Pada auskultasi terdapat penurunan suara nafas meskipun dengan nafas dalam.
o · Wheezing ekspirasi tidak ditemukan dengan jelas.
o · Produksi sputum dan batuk jarang.
d. Pemeriksaan jantung
o · Tidak terjadi pembesaran jantung. Cor Pulmonal timbul pada stadium akhir.
ekspirasimenjadi aktif
Sesak napas,Dada kaku, iga-iga terfiksaksi
kehilanganelastisitas paru
5/11/2018 COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copd-asuhan-keperawatan-oleh-deta-helisanova 7/27
o · Hematokrit < 60%
e. Riwayat merokok
o · Pasien menjadi perokok pasif.
F . Komplikasi
Infeksi yang berulang, pneumotoraks spontan, eritrosit karena keadaan hipoksia kronik,
gagal nafas, dan kor pulmonal.
G. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan fisik :
• Pasien biasanya tampak kurus dengan barrel-shapped chest (diameter anteroposterior
dada meningkat).
• Fremitus taktil dada berkurang atau tidak ada.
• Perkusi pada dada hipersonor, peranjakan hati mengecil, batas paru hati lebih rendah,
pekak jantung berkurang.
• Suara nafas berkurang.
2. Pemeriksaan radiologi
Foto thoraks pada bronkitis kronik memperlihatkan tubular shadow berupa bayangan garis-
garisyang pararel keluar dari hilus menuju ke apeks paru dan corakan paru yang bertambah.
a. Rontgen dada : hiperinflasi dan pendataran diafragma. Pada emfisema paru, foto thoraks
menunjukkan adanya overinflasi dengan gambaran diafragma yang rendah yang rendah dan
datar, penciutan pembuluh darah pulmonal, dan penambahan corakan kedistal.
b. Pemeriksaan sputum dan darah : eosinofilia (kenaikan kadar eosinofil). Peningkatan
kadar serum Ig E pada asma alergik
c. AGD : hipoksi selama serangan akut
d. Fungsi pulmonari :
Biasanya normal
5/11/2018 COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copd-asuhan-keperawatan-oleh-deta-helisanova 8/27
Serangan akut : Peningkatan TLC dan FRV; FEV dan FVC agak menurun
Bronkografi
Bronkoskopi
CT-Scan : ada/tidaknya dilatasi bronkial
3. Tes fungsi paru :
Dilakukan untuk menentukan penyebab dispnea untuk menentukan penyebab dispnea, untuk
menentukan apakah fungsi abnormal adalah obstimulasi atau restriksi, untuk memperkirakan
derajat disfungsi dan untuk mengevaluasi efek terapi, misalnya bronkodilator.
4. Pemeriksaan EKG
Pemeriksaan Laboratorium darah : hitung sel darah putih.
H. Penatalaksanaan
1. Pencegahan: pencegahan kebisaan merokok infeksi dan polusi udara.
2. Terapi Farmakologi COPD
a. Terapi COPD Stabil
2.1.1. Bronkodilator
Pengobatan utama COPD adalah dengan obat bronkodilator. Bronkodilator utama yang
sering dipakai adalah : agonis-b , antikolinergik, methyl-xanthin.
• Pemberian secara inhalasi (metered dose inhaler) lebih menguntungkan daripada cara
oral atau parenteral karena efeknya cepat pada organ paru dan efek sampingnya
minimal.
• Pemberian secara MDI lebih disarankan daripada pemberian cara nebulizer
Bronkodilator kerja cepat (fenoterol, salbutamol, terbutalin) lebih menguntungkan
daripada yang keja lambat (salmeterol, formeterol),
• Efek bronkodilator kerja cepat sudah dimulai dalam beberapa menit dan efek puncaknya
terjadi setelah 15 - 20 menit dan berakhir setelah 4 - 5 jam.
5/11/2018 COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copd-asuhan-keperawatan-oleh-deta-helisanova 9/27
• Sedangkan bronkodilator kerja lambat banyak dipakai secara teratur dan lama, efek
puncaknya setelah 30 - 90 menit, tapi ia mempunyai waktu kerja yang sedikit lebih lama
yaitu 6 - 8 jam.
• Pemakaian teofilin tidak banyak, karena batas antara dosis terapeutik dan dosis
toksiknya terlalu dekat.
• Kombinasi yang terbanyak dipakai untuk PPOK adalah agonis-b kerja cepat (fenoterol,
salbutamol), dan antikolinergik (ipratropium)
2.2. Terapi COPD eksaserbasi akut dilakukan dengan
o Antibiotik
o Terapi oksigen
o Fisioterapi membantu pasien untuk mengeluarkan sputum dengan baik.
o Bronkkodilator untuk mengatasi obstruksi jalan nafas termasuk dalamnya golongan
andrenergik B dan antikolnergik.
2.3. Terapi farmakologi pada COPD adalah:
o Bronkodilator kerja cepat : agonis-b
o Steroid : oral atau IV
o Antibiotik : oral atau IV
o Pertimbangkan teofilin oral atau IV (masih kontroversial)
o Pertimbangkan ventilator mekanik invasif. Pada keadaan berat sepertj ancaman gagal napas
akut, kelainan asam basa berat atau perburukan status mental dll, maka pemasangan ventilator
mekanik invasif dapat dipertimbangkan. Dalam hal ini jenis ventilasi yang banyak dipakai adalah
assisted control ventilation, pressure support ventilation, intermittent mandatory ventilation.
2.4. Obat-obat tambahan lainnya
a. a-antitripsin
b. Mukolitik
3. Terapi oksigen pada COPDPemberian O2 bertujuan untuk mencegah kerusakan sel-sel atau organ. Oksigen
diberikan terutama pada waktu :
o keadaan eksaserbasi akut
5/11/2018 COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copd-asuhan-keperawatan-oleh-deta-helisanova 10/27
o keadaan waktu beraktivitas
4. Rehabilitasi pada COPD
Terdapat beberapa aktivitas rehabilitasi :
- Latihan Fisik
- Latihan pernapasan
- Rehabilitasi psikososial.
Konsep Asuhan Keperawatan
A. Anamnesa
B. Keluhan Utama
Klien mengeluh sesak nafas, nyeri dada seperti terpukul, dan batuk
C. Riwayat Penyakit sekarang (PQRST)P: Nyeri dan sesak disertai batuk timbul saat berada di lingkungan yang kadar oksigennya
rendah.
Q: Nyeri tumpul.
R: Terdapat nyeri dan sesak pada dada.
S: Dispnea akut dan nyeri dada konstan.
T: Serangan mendadak dan terbatas
D. Riwayat Penyakit dahuluKlien mengatakan belum pernah dirawat.
E. Riwayat Penyakit keluargaKlien mengatakan dalam keluarganya ada yang mengidap penyakit asma.
F. Pola Kebiasaan :
o Pola nutrisi metabolik.
Makanan yang disajikan tidak dihabiskan klien, klien punya masalah nutrisi.
5/11/2018 COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copd-asuhan-keperawatan-oleh-deta-helisanova 11/27
o Pola eliminasi.
Frekuensi BAB 1x sehari dengan kondisi feses padat.
Frekuensi BAK 2x sehari dengan warna urine kuning teh.
o Pola aktivitas dan latihan
Pasien dalam hal makan, minum, toileying, berpakaian, mobilitas dapat dilakukan
sendiri.
o Pola tidur dan istirahat
Pasien sering terbangun malam dan tidak tidur siang karena sesak.
o
Pola mekanisme koping.Respon individu terhadap sakit, meringis saat nyeri dada dan sesak nafas datang.
B. Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum :
- Kesadaran mengalami penurunan jika ditemukan keluhan pusing fatique
- Vital Sign : suhu kadang-kadang ditemukan sub febris/ demam nadi dapat
meningkatkan/ menurunkan , Tekanan darah relative menurun, pernapasan
meningkat.
• Kulit
Teraba panas. Warna kulit Cyanosis. Turgor kulit menurun.
• Kepala
Tidak ada benjolan pada kulit kepala dan wajah bentuk simetris.
• Mata
Mata simestris antara kanan dan kiri, sclera tidak ikterik dan konjungtiva tampak
anemis, respon pupil terhadap cahaya mengecil bila terkena cahaya.
• Telinga
Daun telinga simetris dan tidak ada lesi. Pendengaran tidak menggunakan alat
bantu.
• Hidung dan Sinus
Posisi anatomis hidung bentuk simetris dan terdapat pernafasan cuping hidung.
5/11/2018 COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copd-asuhan-keperawatan-oleh-deta-helisanova 12/27
• Leher
Distensi vena jugularis.
• Pemeriksaan dada/ pernafasan dapat ditemukan : batuk dengan sputum/ dahak
dengan haemapysis nyeri dada dan sesak nafas dispnea, suara nafas tambahan :
rwheezing, sianosis ekspirasi memanjang pada auskultasi memanjang pada
auskultasi trakhea : sianosis.
5/11/2018 COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copd-asuhan-keperawatan-oleh-deta-helisanova 13/27
C. Diagnosa Keperawatan
No Data (Subjek dan Objek) Etiologi Diagnosa
1 Ds:
Do:
• Pasien tampak kesulitan
berbicara
• Bibir tampak sianosis
• Adanya kelainan suara
berupa wheezing
• Frekuensi pernafasan
18x/menit
Asap
Iritasi jalan nafas
Inflamasi
fungsi silia
produksi Mucus
obstruksi jalan nafas
Bersihan jalan nafas tak efektif
Ketidak efektifan bersihan jalan
nafas berhubungan denganpeningkatan produksi mukus.
2.Ds :
Do:
- Penurunan berat badan
- Kehilangan masa otot, tonus otot
jelek
- Dilaporkan adanya
perubahan sensasi rasa
Release Vasoactive Substance
(histamin, bradikinin, anafilatoxin)
Sekresi Mukus
Produksi Mukus
Ketidakseimbangan nutrisi Kurang dari kebutuhan
tubuh
Ketidakseimbangan nutrisi
Kurang dari kebutuhan
tubuh yang berhubungan
dengan peningkatan Produksi
mukus.
.
5/11/2018 COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copd-asuhan-keperawatan-oleh-deta-helisanova 14/27
- Tidak bernafsu untuk
makan, tidak tertarik
makan.
3. Ds:
Do:
- Confusion, lemah.
-Tidak mampu
mengeluarkan sekret.
-Nilai ABGs abnormal
(hipoxemia dan
hiperkapnia)
_ Perubahan tanda vital.
_ Menurunnya toleransi
terhadap aktifitas.
Asap
iritasi jalan nafas
Inflamasi
fungsi silia menurun
produksi Mucus
Obstruksi Saluran Nafas
HipoventilasiDistribusi ventilasi tak merata dengan
sirkulasi darah paruGangguan difusi gas di alveoli
Hipoxemia, Hiperkapnia
Kerusakan Pertukaran Gas
Kerusakan Pertukaran gasyang berhubungan dengan :- Obstruksi jalan nafas oleh sekretHivopentilasi
5/11/2018 COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copd-asuhan-keperawatan-oleh-deta-helisanova 15/27
D. NURSING CARE PLAN
No DiagnosaPerencanaan Rasionalisasi
Tujuan Kriteria hasil NIC
1. Ketidakefektifan bersihan
jalan nafas berhubungan
dengan sekresi berlebihandengan:
Ds:
Do:
• Klien tampak
sesak
• Bibir tampak
cynosis
• Terdengarnya
adanya ronchi
basah pada paru.
- Ventilasi/
oksigenisasi
adekuat untukkebutuhan
individu.
- Demam turun
- Kecemasan
berkurang
- Tidak ada demam
-Tidak ada cemas
- RR dalam batasnormal
- Irama nafas dalam
batas normal
- Pergerakan
sputum
keluar dari jalan
nafas
- Bebas dari suara
nafas tambahan
- Kaji/pantau frekuensi
pernapasan, catat rasio
inspirasi/ekspirasi.- Kaji pasien untuk posisi
yang nyaman, misalnya
peninggian kepala tempat
tidur, duduk dan sandaran
tempat tidur.
- Dorong/bantu latihan
napas abdomen atau bibir.
- Tingkatkan masukan
cairan sampai 3000 ml/hari
sesuai toleransi jantung.
- Latihan Batuk efektif.
- Lakukan pelatihan
Fisioterapi dada.
- Takipnea biasanya adabeberapa derajat dan dapatditemukan pada penerimaan
atau selama stress/adanyaproses infeksi akut.
- Peninggian kepala tempattidur mempermudahpernapasan danmenggunakan gravitasi.
- Memberikan pasienbeberapa cara untukmengatasi dan mengontroldispnea dan menurunkan jebakan udara.
- Hidrasi membantumenurunkan kekentalansecret, mempermudahpengeluaran.
- Melonggarkan jalan nafasdan untuk melepaskan dan
membantu menggerakkansekret dan saluran napaskecil ke trakea sehinggadapat bernafas denganlega.
5/11/2018 COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copd-asuhan-keperawatan-oleh-deta-helisanova 16/27
2. Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh yang berhubungan
dengan peningkatan
produksi sputumDs :
Do:
- Penurunan berat badan
- Kehilangan masa otot,
tonus otot jelek
- Dilaporkan adanya
perubahan sensasi rasa
- Tidak bernafsu untuk
makan,
- terpenuhinya
nutrisi pasien
sesuai
kebutuhan
tubuh
- adanya
peningkatan berat
badan sesuai
dengan tujuan
- berat badan idealsesuai tinggi badan
- tidak ada tanda-
tanda malnutrisi
- Tidak terjadi
penurunan berat
badan yang berarti.
a. Kaji adanya alergi
makanan
b. Monitoring cairan
c. Yakinkan diet yang
dimakan mengandung tinggiserat.
d. Manajemen gangguan
makan
e. Monitor nutrisi dan
kandungan kalori
f. Terapi nutrisi
g. Konseling nutrisi
h. Terapi menelan
j. Monitoring tanda vital
k. Bantuan untuk
peningkatan BB
l. Manajemen berat badan
m. Kolaborasi dengan tim ahli
gizi.
- Menghindari dehidrasi
pada pasien yang kurang
asupan nutrisinya.
- Mencegah konstipasi
- Pemberian nutrisi sesuaikebutuhan pasien
menghindari penurunan
berat badan yang berarti.
- Menentukan jumlah kalori
dan nutrisi yang
dibutuhkan karyawan.
-
3 Kerusakan Pertukaran gasyang berhubungan dengan:
-Mempertahan
kan tingkat
- Tanda –tanda vital
dalam rentang
- Kaji/awasi secara rutin kulit
dan warna membrane
- Sianosis mungkin perifer
(terlihat pada kuku) atau
5/11/2018 COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copd-asuhan-keperawatan-oleh-deta-helisanova 17/27
- Obstruksi jalan nafas oleh sekretHivopentilasi
Ds:
Do:- Confusion, lemah.- Sianosis.-Tidak mampumengeluarkan sekret-Nilai ABGs abnormal(hipoxemia danhiperkapnia) _ Perubahan tanda vital. _ Menurunnya toleransiterhadap aktifitas.
oksigen yang
adekuat untuk
keperluan
tubuh.
-
normal.
-
mendemonstrasikan
peningkatan
ventilasi danoksigenasi yang
adekuat.
- Memelihara
kebersihan paru dan
bebas dari tanda-
tanda distress
pernafasan.
- Suara nafas
bersih, tidak ada
sianosis dan
dyspneu.
mukosa.
- Tinggikan kepala tempat
tidur, bantu pasien untuk
memilih posisi yang mudah
untuk bernapas. Dorongnapas dalam perlahan atau
napas bibir sesuai dengan
kebutuhan/toleransi individu.
- Berikan oksigen tambahan
yang sesuai dengan indikasi
hasil GDA dan toleransi
pasien.
- Awasi tanda-tanda vital dan
irama jantung.
- Auskultasi bunyi napas,
catat area penurunan aliran
udara dan/atau bunyi
tambahan.
- Dorong mengeluarkan
sputum, pengisapan bila
diindikasikan.
sentral (terlihat sekitar bibir
atau danun telinga).
Keabu-abuan dan dianosis
sentral mengindikasikan
beratnya hipoksemia.- Pengiriman oksigen dapat
diperbaiki dengan posisi
duduk tinggi dan laithan
napas untuk menurunkan
kolaps jalan napas, dispnea
dan kerja napas.
- Dapat
memperbaiki/mencegah
memburuknya hipoksia.
Catatan ; emfisema koronis,
mengatur pernapasan
pasien ditentikan oleh kadar
CO2 dan mungkin
dikkeluarkan dengan
peningkatan PaO2
berlebihan.
- Takikardi, disiretmia dan
perubahan tekanan darah
dapat menunjuak efek
hipoksemia sistemik pada
5/11/2018 COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copd-asuhan-keperawatan-oleh-deta-helisanova 18/27
fungsi jantung
-Bunyi napas mingkin redup
karena penurrunan aliran
udara atau area konsolidasi.
Adanya mengindikasikanspasme bronkus/ter-
tahannya sekret. Krekles
basah menyebar
menunjukan cairan pada
interstisial/dekompensasi
jantung.
- Kental tebal dan banyak
sekresi adalah sumber
utama gangguan pertukaran
gas pada jalan napas kecil,
dan pengisapan dibuthkan
bila batuk tak efektif.
5/11/2018 COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copd-asuhan-keperawatan-oleh-deta-helisanova 19/27
LEMBAR KERJA DAN PEDOMAN PRAKTIK
Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah 1
Semester : Tiga
Tahun Akademik : 2011-20012
Hari / Tanggal pertemuan :
Judul/ Pokok Bahasan :
Sub / Pokok Bahasan : Pelatihan Fisioterapi Dada
I. Pengertian
Fisioterpi dada adalah suatu tindakan yang ditujukan untuk melonggarkan jalan nafasdan untuk melepaskan dan membantu menggerakkan sekret dan saluran napas kecil ke trakeasehingga dapat bernafas dengan lega;. Adapun rangkaian tindakan keperawatan terdiri atasperkusi, vibrasi, dan drainase posturat.
a. Perkusi
Perkusi atau clapping adalah pukulan kuat pada kulit dengan tangan dbentuk
seperti mangkuk. Dengan tujuan melepaskan sekret yang melekat pada dinding
bronkus.
b. VibrasiVibrasi adalah getaran kuat secara serialyang dihasilkan oleh tangan yang
diletakkan datar pada dinding dada klien. Dengan tujuan untuk meningkatkan
turbulensi udara ekspirasi dan melepaskan mukus kental serta sering dilakukan
secara bergantian dengan erkusi.
c. Drainase postural
Drainase postural adalah pengaliran sekresi dari berbagai segmen paru dengan
gravitasi.
II. Indikasi
Dilakukan pada :
- Pada pasien COPD/PPOM/PPOK
- Pada pasien TBC
- Pada pasien Bronchi Ekstasis
- Pada pasien Bronchitis
5/11/2018 COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copd-asuhan-keperawatan-oleh-deta-helisanova 20/27
III. Kontra Indikasi
- Perkusi Dada dan Vibrasi:
o Fraktur iga
o Hernia
o Trauma dada
o Perdarahan dan emboli paru
o Mastektomi
o Pneumothoraks
o Osteoporosis
o Trauma abdomen
- Postural Drainase
o Peningkatan tekanan intrakranial
o Klien sehabis makan
o Ketidakmampuan batuk
o Penyakit jantung akut
o Perdarahan
IV. Tujuan
Meningkatkan efisiensi pola pernafasan dan membersihkan jalan nafas.
V. Diagnosa yang mendasari
- Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi berlebihan
- Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan hipoxemia
5/11/2018 COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copd-asuhan-keperawatan-oleh-deta-helisanova 21/27
PENILAIAN KETERAMPILAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FISIOTERAPI DADA
Nama mahasiswa :
NIM :
Hari dan tanggal praktik :
1. Beri tanda √ pada tindakan yang dilaksanakan mahasiswa.
2. Penilaian berkisar antara 0-100.
3. Skor akhir = jumlah nilai yang dibagi point (√) yang dilakukan.
No Aspek Pengamatan Dikerjakan Tidak Dikerjakan Nilai
1 Fase Pra Interaksi
- Persiapan Alat
1. Sputum pot berisi
cairan desinfektan (Lysol
2%)
2. Kertas tissue
3. Piala ginjal.
4. Handuk
5. Peniti
6. Bantal
7. Papan pengatur posisi
8. Segelas air 2 Fase Oreintasi
1. Mengetuk pintu,
ucapkan salam,
berhenti sejenak sebelum
memasuki ruangan.2. Perkenalkan diri, periksa
identitas pasien.
3. Memberitahu dan
menjelaskan kepada klien
dan keluarga mengenai
prosedur yang akan
5/11/2018 COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copd-asuhan-keperawatan-oleh-deta-helisanova 22/27
dilaksanakan.
4. Meminta keluarga
menunggu di luar,informasikan dimana
bisa menunggu.
5. Memasang tabir di sekeliling
tempat tidur.3 Fase Kerja
1. Clapping
a. Perawat mencuci
tangan.
b. Membantupasien dalam posisi
duduk /tidur miring
kiri/kanan
c. Tutup area
yang akan dilakukan
clapping dengan
handuk atau pakaian
untuk mengurangi
ketidak nyamanan
pasien.
d. Anjurkan klien
untuk tarik nafas dalam
dan lambat untuk
meningkatkan relaksasi.
e. Jari dan ibu
jari behimpitan dan
fleksi membentuk
mangkok.
f.Secara bergantian
lakukan fleksi dan
ekstensi pergelangan
tangan secara tepat
untuk menepuk
5/11/2018 COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copd-asuhan-keperawatan-oleh-deta-helisanova 23/27
punggung.Sampai ada
rangsangan batuk,
pasien dianjurkan untukmembatikkan dan
mengeluarkan lendir
lalu kemudian
ditampung dalam
sputum pot.
2. Vibrasi
a. Perawat
mencuci tangan.
b. Melakukan
clapping.
c. Melakukan vibrasi
dengan cara Letakkan
tangan menghadap ke
bawah di area dada
yang akan di drainase,
satu tangan dia atas
tangan yang lain
dengan jari menempel
bersama. Anjurkan
pasien untuk menarik
nafas dalam. Selama
ekspirasi, tegangkan
seluruh otot tangan dan
lengan serta gunkan
semua tumit tangan,
lalu getarkan (kejutkan)
tangan, gerakan ke
bawah. Hentikan saat
pasien inspirasi.
d. Setiap kali vibrasi
anjurkan klien batuk dan
5/11/2018 COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copd-asuhan-keperawatan-oleh-deta-helisanova 24/27
menegluarkan sekret ke
dalam sputum pot.
e. Prosedur ini dilakukanselama 5 kali ekspirasi
pada segmen paru yang
terserang. Sampai
semua sekret bersih
dan pasien merasa
lega.
3. Drainase postural
a. Perawat mencuci
tangan.
b. Pilih daerah tersumbat
yang akan di
drainaseberdasrkan
pada pengkajian semua
bidang paru, data klinis,
dan gambaran foto
dada.
c. Baringkan klien dalam
posisi untuk
mendrainase area yng
tersumbat. Bantu klien
memilih posisi sesuai
kebutuhan. Ajarkan
klien memosisikan
fostur lenagan seta kaki
yang tepat. Letakkan
bantal sebagi
penyangga dan
kenyamanan.
d. Minta klien
mempertahankan posisi
selama 10-15 menit.
5/11/2018 COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copd-asuhan-keperawatan-oleh-deta-helisanova 25/27
Selam 10-15 menit
drainase pada posisi ini,
lakukan perkusi danvibrasi dada di atas
area di drainase.
e. Setalah drainase
pertama, minta klien
untuk duduk dan batuk.
Tampung sekresi yang
dikeluarkan dalam
sputum pot, jika klien
tidak batuk maka harus
dilakukan penghisapan.
f. Minta klien beristirahat
sebentar. Minta klien
untuk minum sedikit air.
g. Ulangi semua tindakan
tidak lebih adri 30-60
menit.
h. Ulangi pengkajian dadapada semua bidang
paru.4 Fase terminasi
a. Lakukan pemeriksaan
keselamatan pasien dan
lingkungan.
b. Membuka tirai.
c. Bereskan alat-alat.
d. Mencuci tangan.e. Beritahu keluarganya,
bahwa mereka sudah
boleh masuk kembali.
f. Dokumentasikan semua
hasil/temuan.
NILAI :
5/11/2018 COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copd-asuhan-keperawatan-oleh-deta-helisanova 26/27
BATURAJA, NOVEMBER 2011
(OBSERVER)
5/11/2018 COPD ASUHAN KEPERAWATAN oleh Deta Helisanova - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/copd-asuhan-keperawatan-oleh-deta-helisanova 27/27