cooling tower di industri
-
Upload
rendo-tian-anugrah -
Category
Documents
-
view
27 -
download
4
description
Transcript of cooling tower di industri
TUGAS UMUM
Spesifikasi Cooling Tower Pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
(PLTP) Kamojang
1. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang
Menara pendingin yang digunakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi (PLTP) Kamojang adalah tipe mechanical draft crossflow. Kelebihan dari
tipe ini adalah:
a) kebutuhan head pompa yang rendah
b) biaya instalasi sistem pemompaan yang lebih murah
c) konsumsi energi dan biaya operasi yang lebih murah
d) kemungkinan variasi laju air tanpa banyak mempengaruhi pola distribusi air.
e) kemudahan dalam hal akses pemeliharaan nozzle distribusi air
Selain hal di atas kelebihan tipe ini terkait dengan sistem distribusi horizontal
udara yaitu:
a) rendahnya penurunan tekanan statik (static pressure-drop)
b) mengurangi kebutuhan jumlah fan
c) mengurangi kebutuhan resirkulasi
d) udara yang di alirkan lebih banyak dengan jumlah fan yang sama.
e) diameter fan yang lebih besar sehingga kebutuhan cell lebih sedikit untuk
kapasitas yang sama.
Kekurangan dari tipe yang digunakan pada PLTP Kamojang yaitu:
a) rendahnya tekanan head pada kipas distribusi memungkinkan menghambat
orifice dan kekurangan air pada spray nozzle.
b) pertumbuhan alga yang lebih cepat
c) dasar menara pendingin yang lebih besar
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang saat ini
memiliki tiga unit menara pendingin. Adapun data teknis dari menara pendingin
di PLTP Kamojang adalah:
Tabel 1.1 Spesifikasi menara pendingin PLTP Kamojang
Pabrik pembuat Ishikawa Harima (unit 1), Mitsubishi
Heavy Industry (Unit 2 & 3)
Tipe Forced Draft Crossflow
Laju air (m2/h) 6,840
Temperatur air masuk (oC) 51 (unit 1) , 43 (unit 2 & 3)
Temperatur air keluar (oC) 29 (unit 1) , 27 (unit 2 & 3)
Temperatur desain bola basah (oC) 18 (unit 1) , 18.5 (unit 2 & 3)
Jumlah cell per unit 3 (unit 1) , 5 (unit 2 & 3)
Putaran fan (rpm) 129
Putaran motor (rpm) 1000 (high speed) , 750 (low speed)
Bahan konstruksi Red wood, Ruing (lokal), PVC
(Agus Sentana, 2011)
2. Perhitungan Data Menara Pendingin PLTP Kamojang
2.1 Neraca massa (material balance)
Secara skematik proses kesetimbangan material pada menara pendingin
adalah pada gambar di bawah ini:
Gambar 1.1 Perhitungan neraca massa PLTP Kamojang
(sumber : Agus Sentana, 2011)
Keterangan :
M : air penambah (make-up water)
W : windage
E : Laju penguapan (evaporation)
C : resirkulasi
D : air yang digunakan (draft water)
2.2 Laju Penguapan (Evaporation Rate)
laju penguapan terjadi pada menara pendingin yang dapat dihitung dengan
persamaan: E=C ΔT CpHv
Keterangan:
E : Laju penguapan yang terjadi (m3/jam)
Cp : Laju air tersirkulasi (m3/jam)
dT : selisih temperatur menara pendingin
Cp : kalor spesifik air 4,148 kJ/kg oC
Hv : Kalor penguapan laten air (2260 kJ/kg)
Perhitungan data dengan menggunakan persamaan diatas didapatkan besar
laju penguapan air dari menara pendingin unit 1, 2 & 3 adalah:
Tabel 1.2 Laju penguapan air menara pendingin
Komponen Unit 1 Unit 2 & 3
Cp (kJ/kg oC) 4.184 4.184
Hy (kJ/kg) 2260 2260
C(kg/h) 6840 12960
Tin (oC) 51 43
Tout (oC) 29 27
E (kj/h) 278.5877522 383.8912566
(Agus Sentana, 2011)
2.3 Kerugian Angin (Windage losses)
Windage losses adalah kerugian penguapan akibat adanya angin
disekeliling menara pendinginan. Diketahui bahwa ketentuan perhitungan untuk
Windage losses adalah : W = 0.3 sampai 1% dari C untuk natural draft
W = 0.1 sampai 0.3% dari C untuk induced draft
W= sekitar 0.01% dari C untuk menara pendingin angina
Jika diketahui air yang bersirkulasi dari menara pendingin unit 1 adalah
6.840 m3/jam sedangkan besarnya air yang bersirkulasi pada unit 2 dan 3 adalah
12.960 m3/jam. Maka kerugian angin dari menara pendingin akibat windase losses
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.3 Kerugian Angin menara pendingin PLTP Kamojang
komponen Unit 1 Unit 2 & 3
C (kg/jam) 6.840 12.960
W (kg/jam) 13.68 25.92
(Agus Sentana, 2011)
Setelah mengetahui laju penguapan serta kerugian angin maka air
penambah (make-up water) dapat dihitung. Adapun hasil perhitungan untuk air
penambah adalah :
Tabel 1.4 Perhitungan Make-up water
Komponen Unit 1 Unit 2 & 3
C (kg/jam) 6.840 12.960
W (kg/jam) 1.386 2.592
D (kg/jam) 6.000 12.420
E (kg/jam) 12 383.8912566
M (kg/jam) 540 2435.891257
(Agus Sentana, 2011)
2.4 Karakteristik menara tower (tower characteristic)
Data karakteristik menara merupakan salah satu data yang diperlukan
dalam perancangan awal menara pendingin,terkait dengan temperatur operasi
suatu menara.karakteristik menara dapat dihitung dengan persamaan Chebyshev
sebagai berikut:
KαVL
=∫T 2
T 1
❑ dTh−h0
=T 1−T 24
( 1∆ h 1
+ 1∆ h 2
+ 1∆ h3
+ 1∆ h 4
)
Keterangan :
KaV/L : Karakteristik menara
K : koefisien perpindahan massa ( lb water/ h ft2)
A : permukaan kotak atau volume menara
V : volume pendingin aktif
L : laju air (lb/h ft2)
Dh1 : nilai dari hw-ha pada T2 + 0,1 (T1-T2)
Dh2 : nilai dari hw-ha pada T2 + 0,4 (T1-T2)
Dh3 : nilai dari hw-ha pada T1 - 0,4 (T1-T2)
Dh4 : nilai dari hw-ha pada T1 - 0,1 (T1-T2)
Nilai karakteristik menara pendingin unit 1, 2 dan 3 hasil perhitungan
adalah:
Tabel 1.5 Nilai karakteristik menara pendingin PLTP Kamojang
Komponen (oC) Unit 1 Unit 2 & 3
T2=Tin (panas) 51 43
T1=Tout (dingin) 29 27
ΔH1 53.2 53.2
ΔH2 59.8 49.4
ΔH3 20.2 20.6
ΔH4 26.8 25.4
KaV/L 0.672857811 0.507814702
(Agus Sentana, 2011)
Kemudian setelah data karakteristik menara pendingin serta rasio aliran
dketahui maka temperatur bola basah minimum dari menara PLTP Kamojang
dapat diketahui dengan menggunakan grafik KaV/L vs L/G. Menara pendingin
unit 1 beroperasi hingga temperatur bola basah minimum lingkungan 9oC
sedangkan unit 2 & 3 sebesar 4oC.
2.5 Beban Kalor (Heat load)
Perhitungan beban kalor menara pendingin menggunakan persamaan
berikut:
Heat load (Btu/min) = gpm x R x 8.33
Tabel 1.6 Besarnya Heat Load di PLTP Kamojang
Unit 1 Unit 2 & 3
G (m3/min) 6840 12.960
G (gal/min) 10841624,204 205420,176
(Agus Sentana, 2011)
Heat Load = G x ΔT x 25/3
= 35777347 Btu/menit
= 2146640839 Btu/jam
Kalor keluar = m x ΔH
= 2057088, 96 kJ/s
Heat Load = G x ΔT x 25/3
= 12960 Btu/menit
= 2958050534 Btu/jam
Kalor keluar = m x ΔH
= 3508531 kJ/s
Kebutuhan air penambah (make-up water) unit 1 berbedaa dengan unit 2
dan 3. Jumlah air yang dibutuhkan unit 2 dan 3 sebesar 2435 kJ/jam lebih banyak
dari unit 1 yang hanya 540 kJ/jam. Karena beban pengeluaran panas pada unit 2
dan 3 lebih besar daripada unit 1. Selain itu penguapan air pada unit 2 dan 3 lebih
besar daripada unit 1. Jengkauan temperatur unit menara pendingin unit 2 dan 3
lebih lebar dibandingkan dengan unit 1, hal ini disebabkan karena menara
pendingin unit 2 dan 3 masih dapat beroperasi pada temperatur bola basah
lingkungan 4oC sedangkan unit 1 hanya 9oC. Laju penguapan menara pendingin
unit 2 dan 3adalah 838 kg/jam sedangkan unit 1 adalah sebesar 278 kg/jam. Beban
kalor untuk menara pendingin unit 1 adalah 2057088, 96 kJ/s sedangkan unit 2
dan 3 sebesar 3508531 kJ/s. Dengan demikian beban kalor unit 2 & 3 lebih besar
daripada unit 1 sehingga memerlukan dimensi yang lebih besar.