Cooling Tower
-
Upload
fauzi-yusupandi -
Category
Documents
-
view
94 -
download
4
Transcript of Cooling Tower
COOLING TOWER
I. Landasan Teori
Prinsip pendinginan air dengan menara pendingin didasrakan pada sifat psikometrik
udara yaitu:
- Kelembaban mutlak
- Kelembaban relatif
- Temperatur bola basah
- Titik embun
- Panas lembab
- Entalpi udara lembab
- Volum lembab
dan mekanismenya mengikuti penjenuhan adiabatik, prinsip mekanismenya sebagai
berikut.
1) Air kontak dengan udara
2) Massa air berpindah ke udara
3) Udara menjadi jenuh secara adiabatis
4) Suhu udara turun
5) Suhu air turun
Menara pendingin tersusun dari komponen-komponen sebagai berikut.
a. Rangka dan wadah
Hampir semua menara memiliki rangka berstruktur yang menunjang tutup
luar (wadah/casing), motor, fan, dan komponen lainnya. Dengan rancangan yang
lebih kecil, seperti unit fiber glass, wadahnya dapat menjadi rangka.
b. Isian
Terdapat dua jenis bahan pengisi, yakni:
Bahan pengisi berbentuk percikan/splash fill: air jatuh di atas lapisan
yang berurut dari batang pemercik horizontal, secara terus-menerus pecah
menjaditetesan yang lebih kecil, sambil membasahi permukaan bahan
pengisi. Bahan pengisi percikan dari plastic memberikan perpindahan
panas yang lebih baik daripada bahan pengisi percikan dari kayu.
Bahan pengisi berbentuk film: terdiri dari permukaan plastic uang
yipisdengan jarak yang berdekatan dimana di atasnya terdapat semprotan
air,membentuk lapisan film yang tipis dan melakukan kontak dengan
udara.Permukaannya dapat berbentuk datar bergelombang, berlekuk, atau
polalainnya. Jenis bahan pengisi film lebih efisien dan memberi
perpindahan panasyang sama dalam volume yang lebih kecil daripada
bahan pengisi jenis splash.
c. Kolam air dingin
Kolam air dingin terletak pada atau dekat bagian bawah menara, dan menerima
air dingin yang mengalir turun melalui menara dan bahan pengisi.
Kolam biasanya memiliki sebuah lubang atau titik terendah untuk pengeluaran air
dingin.
d. Drift eliminator
Alat ini menangkap tetesan air yang terjebak dalam aliran udara agar tidak hilang
ke atmosfer.
e. Saluran udara masuk
Ini adalah titik masuk bagi udara menuju menara. Saluran masuk ini dapat
berada pada seluruh sisi menara.
f. Saluran masuk air
Ini adalah titik masuk bagi air menuju menara
g. Fan
Fan aksial (jenis baling-baling) dan sentrifugal keduanya digunakan di dalam
menara. Fan ini disesuaikan untuk mengirim aliran udara yang dikehendaki.
Selain tersusun dari berbagai macam komponen, ada beberapa macam atau jenis
menara pendingin, yaitu:
o Natural Draft
Untuk menara jenis ini, aliran udara bergerak secara alami berdasarkan perbedaan
berat jenis.
o Mechanical Draft
Untuk menara jenis ini, aliran udara bergerak karena gaya dari fan. Gaya tersebut
adalah forced draft dan induced draft.
Adapun jenis menara berdasarkan bentuknya yaitu:
Bottle shape cooling tower
Rectangular shaped cooling tower
Hyperbolic shaped cooling tower
Kinerja suatu cooling tower diukur dari beberapa poin berikut.
o Range
Range yaitu perbedaan antara suhu air masuk dan keluar
o Approach
Approach yaitu perbedaan suhu air dingin keluar dengan wet bulb temperature
o Efektivitas
Efektivitas yaitu perbandingan antara range nyata dengan range ideal
= (suhumasuk cooling water , CW – suhukeluar cooling water , CW )
(suhumasuk cooling water ,CW−suhu wet bulb)
o Kapasitas Pendinginan
Kapasistas pendinginan yaitu jumlah panas yang dibuang.
o Kehilangan Penguapan
Kehilangan penguapan yaitu jumlah air yang terbawa udara.
o Siklus Konsentrasi (COC)
Siklus konsentrasi yaitu perbandingan padatan terlarut dalam air sirkulasi
terhadap padatan terlarut dalam make up water.
o Kehilangan Blowdown
Kehilangan blowdown didefinisikan sebagai kehilangan penguapan atau (COC-1)
o Perbandingan cair-gas
Perbandingan cair-gas yaitu rasio antara laju alir massa air dan udara.
Perancangan menara pendingin dapat dilakukan dengan menggunakan rumusan
sebagai berikut.
Z= GK y a∫
dHHi−H
Tahap-tahap dalam perancangan menara cooling tower meliputi:
1) Membuat garis kesetimbangan
2) Membuat garis operasi
3) Membuat garis penghubung antara garis operasi dan garis kesetimbangan
4) Mengintegrasi (menghitung luas di bawah kurva)
Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perancangan menara cooling
tower yaitu sebagai berikut.
1) Make up water
2) Blowdown
3) Pertumbuhan lumut
4) Tenaga penggerak udara
5) Aliran air
II. Percobaan
II.1. Alat dan Bahan
Alat
1 unit cooling tower yang telah terpasang dan beroperasi
Thermometer bolakering-bola basah (higrometer)
Bahan
Aliran air (air keran)
II.2. Gambar Cooling Tower
II.3. Prosedur Kerja
Langkah kerja pengamatannya adalah sebagai berikut:
(1) Ukur suhu bola kering dan suhu bola basah udara masuk
(2) Ukur suhu bola kering dan suhu bola basah udara keluar
(3) Ukur suhu air masuk
(4) Ukur suhu air keluar
II.4. Data Pengamatan
………………….
III. Pembahasan
Praktikum yang dilakukan adalah cooling tower. Yang mana dimaksudkan untuk
mengetahui bagaimana kinerja suatu cooling tower, setelah praktikum dilakukan
perhitungan terhadap nilai range, approach, efektivitas, kapasitas pendinginan,
kapasitas penguapan dan perbandingan antara gas-cair.
Berdasarkan hasil percobaan menunjukkan kinerja coolig tower yang baik. Dilihat
dari efektivitasnya, berdasarkan data yang diambil, efektivitas cooling tower ……….
Selain itu dilihat dari kapasitas pendinginan dan penguapannya, Kapasitas
pendinginan berkisar antara …. kW hingga …. kW. Kapasitas penguapan berkisar
pada ….. kg H2O/m2s.
Pada data yang didaptkan dilakukan juga perhitungan Kya dan Kga yang
menjukkan perpindahan massa volumetrik pada fasa gas.Data yang dapat diolah
hanyalah yang memenuhi ketentuan yaitu suhu air keluar lebih dingin dari suhu air
masuk dan apabila temperatur semakin tinggi maka kelembaban dan entalpinya akan
semakin besar.
Berdasarkan data yang diambil, dipeoleh nilai harga Kya dan Kga …… Hal ini
dapat terjadi karena percobaan cooling tower ini dilakukan lebih dulu sebelum
percobaan shell and tube heat exchanger dilakukan dan keadaan sebelum praktikum
cuaca tidak mendukung yakni hujan. Sehingga suhu air masuk masih dalam keadaan
dingin.
Adapun perpindahan panas yang terjadi pada cooling tower ini adalah panas
sensible dari air panas ke udara yang lebih dingin yang mengakibatkan turunnya
temperatur air. Proses perpindahan panas terjadi antara panas yang dibawa oleh air
dan panas yang dibawa udara agar dapat menguapkan kandungan uap air dari fasa air.
Semakin banyak kontak antara air dengan udara maka akan semakin besar nilai
humidity-nya. Bila semakin besar kontak maka akan semakin banyak terjadinya
perpindahan panas maupun massa. Cara memperbesar kontak antara air dengan udara
yaitu dengan menambah sekat-sekat pada cooling tower.
Perpindahan massa terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi. Pada saat
pertama kali udara yang masuk bersifat tidak jenuh dan saat keluar dari atas cooling
tower udara akan jenuh yang memiliki cukup banyak kandungan uap air. Semakin
tinggi temperatur maka nilai humidity juga akan semakin besar.
IV. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Nurcahyo.2013.Jobsheet Praktikum Cooling Tower.Bandung:Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Bandung.
Horrison.2009.Cooling Tower http://www.harrisoncoolingtower.com.diakses 13 mei 2013