Contoh ptk ut

109
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SD CEPU 10 KECAMATAN CEPU KABUPATEN BLORA DAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE – A MATCH SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MATERI SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT PADA SISWA KELAS IV SD CEPU 10 KECAMATAN CEPU KABUPATEN BLORA PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK ) Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Universitas Terbuka UPBJJ Semarang Disusun Oleh : IKA IRAWATI NIM.819597994 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA

description

perti

Transcript of Contoh ptk ut

Page 1: Contoh ptk ut

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN PADA SISWA KELAS IV

SD CEPU 10 KECAMATAN CEPU KABUPATEN BLORA

DAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE – A MATCH SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

MATERI SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT PADA SISWA KELAS IV SD CEPU 10 KECAMATAN CEPU KABUPATEN BLORA

PENELITIAN TINDAKAN KELAS( PTK )

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Universitas Terbuka UPBJJ Semarang

Disusun Oleh :IKA IRAWATINIM.819597994

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKA

Page 2: Contoh ptk ut

UPBJJ SEMARANG 2011

ii

Page 3: Contoh ptk ut

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini, saya :

Nama : DWI MUNTIHARA,A.Ma.Pd

Tempat tanggal lahir : Bojonegoro, 10 Maret 1985

NIM : 815 373 836

Program Studi : S-1 PGSD

Alamat : Desa Nganti Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

1. Laporan PKP yang diserahkan ke UPBJJ_UT Surabaya untuk dinilai ini

adalah benar-benar pekerjaan saya sendiri (bukan hasil jiplakan baik sebagian

maupun seluruhnya, dan atau dibuatkan oleh orang lain)

2. Apabila pada kemudian hari terbukti bahwa laporan PKP ini hasil jiplakan,

sebagaimana yang tersebut pada nomor (1), saya bersedia menerima sanksi

pembatalan kelulusan saya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Supervisor

Drs. D.M. RAIBUDI,M.SNIP. 19590419 198503 1 002

Surabaya, 03 Oktober 2010

Yang menyatakan

DWI MUNTIHARA,A.Ma.PdNIM. 815 373 836

iii

Page 4: Contoh ptk ut

LEMBARAN IDENTITAS DAN PENGESAHANLAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN CARA BERPIKIRLOGIS SISWA KELAS III TERHADAP MATEMATIKA SUB POKOK

BAHASAN PENGERJAAN HITUNG BILANGAN MELALUIPENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI SDN NGANTI 02

KECAMATAN NGRAHO KABUPATEN BOJONEGORODAN

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI MEDIA SUMBER PEMBELAJARAN IPS KELAS III PADA MATERI MELESTARIKAN

LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SISWA DI SDN NGANTI 02 KECAMATAN

NGRAHO KABUPATEN BOJONEGORO

Nama : DWI MUNTIHARA,A.Ma.PdNIM : 815 373 836Program Studi : S-1 PGSD UPBJJ-UT SURABAYA

POKJAR BOJONEGOROTempat mengajar : Desa Nganti Kecamatan Ngraho

KabupatenBojonegoroJumlah pembelajaran : 2 siklusTempat dan tanggal pembelajaran : Matematika

SDN Nganti 02 Siklus I : 11 Agustus 2010 Siklus II : 18 Agustus 2010 IPS

SDN Nganti 02 Siklus I : 12 Agustus 2010 Siklus II : 19 Agustus 2010

Masalah yang menjadi fokus penelitian :Matematika:

Matematika dianggap siswa sebagai suatu mata pelajaran yang sangat membosankan, menyeramkan, bahkan menakutkan. Banyak siswa kelas III di SDN Nganti 02 yang berusaha menghindari mata pelajaran Matematika.

IPS:Kesulitan dalam menghidupkan suasana baru dalam belajar IPS siswa dan prestasi belajar siswa mata pelajaran IPS kurang memuaskan.

Menyetujui,Supervisor,

Drs. D.M. RAIBUDI,M.S

Surabaya, 03 Oktober 2010

Mahasiswa

DWI MUNTIHARA,A.Ma.Pd

Page 5: Contoh ptk ut

NIP. 19590419 198503 1 002 NIM. 815 373 836

iii

Page 6: Contoh ptk ut

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN CARA BERPIKIR

LOGIS SISWA KELAS III TERHADAP MATEMATIKA SUB POKOK

BAHASAN PENGERJAAN HITUNG BILANGAN MELALUI

PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI SDN NGANTI 02

KECAMATAN NGRAHO KABUPATEN BOJONEGORO

( Diajukan untuk memenuhi salah satu Mata kuliah pemantapan

Kemampuan Profesional Program Studi S-1 PGSD)

OLEH :

DWI MUNTIHARA, A.Ma.Pd.

NIM. 815 373 836

UNIVERSITAS TERBUKA

UNIT PROGRAM JARAK JAUH (UPBJJ) SURABAYA

POKJAR S-1 PGSD KABUPATEN BOJONEGORO

2010

i

Page 7: Contoh ptk ut

LEMBARAN IDENTITAS DAN PENGESAHAN

LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN CARA BERPIKIR

LOGIS SISWA KELAS III TERHADAP MATEMATIKA SUB POKOK

BAHASAN PENGERJAAN HITUNG BILANGAN MELALUI

PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI SDN NGANTI 02

KECAMATAN NGRAHO KABUPATEN BOJONEGORO

Nama : DWI MUNTIHARA,A.Ma.Pd

NIM : 815 373 836

Program Studi : S-1 PGSD UPBJJ-UT SURABAYA

POKJAR BOJONEGORO

Tempat mengajar : Desa Nganti Kecamatan Ngraho

KabupatenBojonegoro

Jumlah pembelajaran : 2 siklus

Tempat dan tanggal pembelajaran : SDN Nganti 02 Siklus I : 11 Agustus 2010

Siklus II : 18 Agustus 2010

Menyetujui,Supervisor,

Drs. D.M. RAIBUDI,M.SNIP. 19590419 198503 1 002

Bojonegoro, 03 Oktober 2010

Mahasiswa

DWI MUNTIHARA,A.Ma.PdNIM. 815 373 836

ii

Page 8: Contoh ptk ut

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkn puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, akhirnya penulis menyelesaikan

tugas laporan Pemantapan Kemampuan Profesional dengan judul “Upaya

Meningkatan Hasil Belajar Dan Cara Berpikir Logis Siswa Kelas III Terhadap

Matematika Sub Pokok Bahasan Pengerjaan Hitung Bilangan Melalui Pendekatan

Matematika Realistik di SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten

Bojonegoro”.

Dalam penyusunan laporan ini hingga menyelesaikannya, penulis banyak

sekali menerima bantuan dan arahan dari berbagai pihak, secara khusus penulis

menyatakan terima kasih kepada:

1. Prof.Dr.Kisyani Laksono,M.Hum, selaku Rektor Universitas Terbuka (UPBJJ)

Surabaya.

2. Drs. Adi Suprapto, M.Pd, selaku Koordinator Layanan Belajar Universitas

Terbuka (UPBJJ) Surabaya.

3. Dra. Barokah, M.Pd, selaku coordinator Pokjar Bojonegoro.

4. H. M.Kuzaini, S.Pd.MM, selaku pengelola Universitas Terbuka Pokjar

Bojonegoro.

5. Drs. D.M. RAIBUDI,M.S, selaku dosen pembimbing.

6. Linarsi, S.Pd, selaku Kepala SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten

Bojonegoro.

7. Sadidik, S.Pd.I, selaku teman sejawat.

8. Seluruh Dosen yang telah mendidik dan membimbing penulis hingga

menyelesaikan studi di Universitas Terbuka (UPBJJ) Surabaya.

Dan akhirnya semua kritik dan saran demi perbaikan penyempurnaan

laporan ini sangan peneliti harapkan.

Surabaya, 03 Oktober 2010Peneliti,

DWI MUNTIHARA,A.Ma.PdNIM. 815 373 836

iii

Page 9: Contoh ptk ut

ABSTRAK

Muamar Chayati, 2009. “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dan Cara

Berpikir Logis Siswa Kelas III Terhadap Matematika Sub Pokok Bahasan

Pengerjaan Hitung Bilangan Melalui Pendekatan Matematika Realistik Di SDN

Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro”.

PTK Unit Program Belajar Jarak Jauh

Universitas Terbuka (UPBJJ) Surabaya 2010

Tujuan pembelajaran matematika di jenjang pendidikan dasar dan

pendidikan menengah adalah untuk menyiapkan agar sanggup menghadapi

perubahan keadaan di dalam kehidupan di dunia yang selalu berkembang melalui

latihan bertindak atas dasar pemikiran pemikiran secara logis, rasional, kritis,

cermat, jujur, efisien,dan efektif (Puskur, 2002). Di samping itu, siswa di

harapkan dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam

kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan yang

penekanannya pada penataan nalar dan pembentukan sikap siswa serta

keterampilan dalam dalam penerapan matematika.

Pelaksanaan pembelajaran matematika kelas III sub pokok bahasan

pengerjaaan hitung bilangan di SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten

Bojonegoro melalui pendekatan matematika realistik maupun meningkatkan hasil

belajar dan cara berpikir logis siswa, hal ini dapat dibuktikan dari hasil

perkembangan proses perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan melalui

tahapan siklus I hingga siklus II.

Ketuntasan individual pada siklus I : 75,3% hal ini melebihi dari standar

yang ditetapkan 70%. Pada siklus II Ketuntasan individual lebih meningkat

sebesar 81,3% jelas hal ini melebihi standar ketuntasan individual yang telah

ditetapkan sebelumnya yaitu 70%.

Ketuntasan klasikal menurut perhitungan di siklus I sekitar: 66,7%

sementara ketuntasan klasikal menurut perhitungan di siklus II bertambah mejadi

86,7% hal ini berarti terhadap penigkatan dari siklus sebelumnya karena pada

siklus II ini melebihi target ketercapaian sebesar 85%.

iv

Page 10: Contoh ptk ut

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii

KATA PENGANTAR......................................................................................... iii

ABSTRAK.......................................................................................................... iv

DAFTAR ISI....................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1

B. Rumusan Masalah......................................................................... 3

C. Tujuan dan Signifikansi Peneliatian............................................. 3

D. Manfaat Penelitian........................................................................ 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka Berkaitan dengan Masalah Penelitian.................. 5

B. Proses Menghafal dan Berfikir Logis........................................... 7

C. Sikap Siswa terhadap Matematika................................................ 11

D. Tinjauan hasil-hasil Penelitian Terdahulu Berkaitan dengan

Masalah dan Tinjauan Perbaikan.................................................. 12

E. Kerangka Berfikir......................................................................... 14

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Lokasi dan Subyek Penelitian....................................................... 15

B. Prosedur Penelitian....................................................................... 15

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Persiklus........................................................................ 19

B. Pembahasan Persiklus.................................................................. 31

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN............................................................................ 33

B. SARAN-SARAN.......................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

v

Page 11: Contoh ptk ut

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan pembelajaran matematika di jenjang pendidikan dasar dan

pendidikan menengah adalah untuk mempersiapkan siswa agar sanggup

menghadapi perubahan di dalam kehidupan dan di nuia yang selalu

berkembang melalui latihan bertindak atas pemikiran secara logi, rasional,

kritis, cermat, jujur, efisien, dan efektif (Puskur, 2002). Di samping itu, siswa

diharapkan dapat menggunakan matematika dan pola piker matematika dalam

kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan

yang penekanannya pada penataan nalar dan pembentukan sikap siswa serta

ketrampilan dalam penerapan matematika.

Hal senada juga diungkapkan oleh Soedjadi (2004) bahwa pendidikan

matematika memiliki dua tujuan besar yang meliputi: (1) tujuan yang bersifat

formal yang memberi tekanan pada penataan nalar anak serta pembentukan

pribadi anak, dan (2) tujuan yang bersifat material yang memberi tekanan pada

penerapan matematika serta kemampuan memecahkan masalah matematika.

Dari tujuan di atas terlihat bahwa matematika sangat penting untuk

menumbuhkan nalar atau kemampuan berfikir logis serta sikap positif siswa

yang berguna dalam mempelajari ilmu pengetahuan maupun dalam penerapan

matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Namun sampai saat ini masih banyak keluhan, baik dari orang tua siswa

maupun pakar pendidikan matematika, tentang rendahnya kemampuan siswa

dalam aplikasi matematika, khususnya penerapan di dalam kehidupan sehari-

hari. Sebagai contoh, masalah yang berkaitan dengan perbandingan senilai.

Sebenarnya tidak hanya siswa pendidikan dasar di Indonesia yang

memiliki kemampuan yang rendah dalam penerapan matematika. Swooboda

(2004) mengatakan bahwa siswa pendidikan dasar di Negara Polandia juga

mengalami kesulitan dalam penerapan matematika antara lain konsep

1

Page 12: Contoh ptk ut

2

Page 13: Contoh ptk ut

perbandingan. Selanjutnya dikatakan bahwa pada konferensi- konferensi

internasional aspek-aspek beru pemahaman konsep perbandingan masih

dirujuk (Swabooda, 2004).

Berdasarkan kenyataan yang telah ditemukan sebelumnya dalam proses

pembelajaran hasil pengamatan yang dilaksanakan pada tangal 11 agustus

2010 pada proses pembelajaran matematika tentang “Pengerjaan Hitung

Bilangan”, kelas III di SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten

Bojonegoro, terlihat kurang menarik, sehingga siswa merasa jenuh dan kurang

memiliki minat pada pelajaran matematika, dimana suasana kelas cenderung

pasif, sedikit sekali siswa kelas III di SDN Nganti 02 yang bertanya pada guru

meskipun materi yang diajarkan belum dapat difahami, begitu juga dengan

hasil perolehan nilai Matematika yang diperoleh siswa sangat minim, hal ini

dapat dilihat dari hasil data yang diperoleh yaitu hanya 8 siswa (44,4%) dari

18 siswa kelas III di SDN Nganti 02 yang siap untuk belajar, diantaranya

27,8% yang menguasai materi dan 16,7% hampir mengenal pemahaman

materi, sementara 10 orang siswa yang tidak berhasil (55,6%) dalam belajar,

hal ini dinilai hasil evaluasi kelas yang dianggap rendah.

Sementara itu, tidak sedikit siswa kelas III SDN Nganti 02 yang

memandang matematika sebagai suatu mata pelajaran yang sangat

membosankan, menyeramkan, bahkan menakutnkan. Banyak siswa kelas III

di SDN Nganti 02 yang berusaha menghindari mata pelajaran tersebut. Hal ini

jelas sangat berakibat buruk bagi perkembangan pendidikan matematika ke

depan. Oleh karena itu, perubahan proses pembelajaran matematika yang

menyenangkan harus menjadi prioritas utama.

Hasil empiris di atas jelas merupakan suatu permasalahan yang

merupakan faktor penting dalam mewujudkan tujuan pembelajaran

matematika sesuai yang diamanatkan dalam kurikulum pendidikan

matematika. Pendekatan matematika realistik ini sesuai dengan perubahan

paradigma pembelajaran, yaitu dari paradigma mengajar ke paradigma belajar

atau perubahan paradigma pembelajaran yang berpusat pada guru ke

paradigma pembelajaran yang berpusat pada siswa kelas III di SDN Nganti

Page 14: Contoh ptk ut

02. Untuk mengatasi permasalahan ini perlu dicari suatu pendekatan yang

dapat mendukung proses pembelajaran matematika yang menyenangkan dan

buakn menyeramkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dan cara

berfikir logis sekaligus mempermudah siswa kelas III salah satu pendekatan

pembelajaran matematika yang saat ini sedang dalam uji coba adalah

pendekatan matematika realistik.

Hal ini adalah salah satu upaya dalam rangka memperaiki proses

pembelajaran agar lebih baik. Berdasarkan dengan pendapat ini maka penulis

termotivasi untuk mengadakan sebuah penelitian yang berjudul : Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar dan Cara Berpikir Logis Siswa Kelas III

Terhadap Matematika Sub Pokok Bahasan Pengerjaan Hitung Bilangan

Melalui Pendekatan Matematika Realistik di SDN Nganti 02 Kecamatan

Ngraho Kabupaten Bojonegoro.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan judul dan latar belakang masalah di atas, maka yang

menjadi rumusan permasalahan penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran/diskripsi dalam upaya meningkatkan hasil belajar

dan cara berpikir logis siswa kelas III terhadap matematika sub pokok

bahasan pengerjaan hitung bilangan melalui pendekatan matematika

realistik di SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro ?

2. Apakah ada pengaruh dari upaya meningkatkan hasil belajar dan cara

berpikir logis siswa kelas III terhadap matematika sub pokok bahasan

pengerjaan hitung bilangan melalui pendekatan matematika realistik di

SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro ?

C. Tujuan dan Signifikasi Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalh di atas, maka adapun tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui gambaran/diskripsi dalam upaya meningkatkan hasil belajar

dan cara berpikir logis siswa kelas III terhadap matematika sub pokok

bahasan pengerjaan hitung bilangan melalui pendekatan matematika

realistik di SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro.

Page 15: Contoh ptk ut

2. Mengetahui pengaruh dari upaya meningkatkan hasil belajar dan cara

berpikir logis siswa kelas III terhadap matematika sub pokok bahasan

pengerjaan hitung bilangan melalui pendekatan matematika realistik di

SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

a. Siswa memiliki kesadaran bahwa proses pembelajaran merupakan

langkah untuk mengembangkan potensi dirinya, karena itu keerhasilan

pembelajaran sangat ditentukan oleh siswa.

b. Memupuk dan menigkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan,

kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran di kelas.

2. Bagi Guru

a. Dalam hal ini guru tidak lagi hanya sebagai seorang praktisi yang sudah

merasa puas terhadap apa yang dikerjakan salama ini, namun juga

sebagai peneliti dibandingnya yang selalu ingin melakukan perbaikan-

perbaikan pembelajaran yang inovatif dan kreatif.

b. Memberikan kesadaran guru untuk memperbaiki dan meningkatkan

kualitas pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan, materi,

karakteristik siswa, dan kondisi pembelajaran.

3. Bagi Sekolahan

a. Untuk turut menyumbang buah pikiran utamanya kepada rekan-rekan

seprofesi guna meningkatkan prestasi belajar siswa serta mutu

pendidikan khususnya di SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho

Kabupaten Bojonegoro

b. Dengan adanya pelaksanaan PTK, kesalahan dan kesulitan dalam

proses pembelajaran (baik straegi, teknik, konsep, dan lain-lain) akan

dengan cepat dapat dianalisis dan didiagnosis, sehingga kesalahan dan

kesulitan tersebut tidak akan belarut-larut.

Page 16: Contoh ptk ut

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian pustaka berkaitan dengan masalah penelitian

Perubahan paradigma pembelajaran sesuai dengan paham

knstruktivisme yang menyatakan bahwa pengetahuan matematika tidak dapat

diajarkan oleh guru, melainkan harus dibangun sendiri oleh siswa. Paham ini

mendasari pendekatan matematika realistik.

Matematika tidak disajikan dalam bentuk hasil jadi (a ready-made

product), tetapi siswa harus belajar menemukan kembali konsep-konsep

matematika. Siswa membentuk sendiri konsep dan prosedur matematika

melalui penyelesaan soal yang realistik dan kontekstual. Hal ini sesuai dengan

pandangan teori constructivism yang menyatakan bahwa pengetahuan

matematika tidak dapat diajarkan oleh guru, melainkan harus dibangun sendiri

oelh siswa (Cobb dalam Armanto, 2001).

Soal kontekstual (contexs problem) dimaksudkan untuk menopang

terlaksananya suatu proses penemuan kembali (reinvention) yang memberi

peluang bagi siswa untuk secara memahami matematika (Gravemeijer,1994,

Subandar, 2001). Oleh karena itu, matematika harus dekat dengan siswa dan

relevan dengan situasi kehidupan sehari-hari.

Menurut Gravemeijer (1994) dan Armanto (2002), tedapat tiga prinsip

utama dalam PMR, yaitu (a) penemuan terbimbing dan bermatematika secara

progresif (guided reinvention and progressive mathematization); (b) fenomena

pembelajaran (didactical phenomenology); dan (c) model pengembangan

mandiri (self-developed model). Prinsip penemuan terbimbing berarti bahwa

siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri konsep matematika dengan

menyelesaikan berbagai soal kontekstual. Soal kontekstual mengarahkan

siswa membentuk konsep, menyusun model, menerapkan konsep yang telah

diketahui, dan menyelesaikannya berdasarkan kaidah matematika yang

berlaku.

Page 17: Contoh ptk ut

Bermatematika secara progresif dapat dibagai atas dua komponen,

yaitu bermatematika secara horizontal dan vertical (Treffers dan

Goffree,1985). Yang dimaksud bermatematika secara horizontal adalah siswa

mengidentifikasi bahwa sal kontekstual harus ditransfer ke dalam soal bentuk

matematika untuk lebih dipahami melalui penskemaan, perumusan, dan

pemvisualisasian sehingga menemkan kesamaan dan hubungan dengan model

matematika yang telah diketahui siswa. Bermatematika secara vertical adalah

siswa menyelesaikan bentuk matematika formal atau tidak formal dengan

menggunakan konsep, operasi, dan prosedur matematika yang berlaku.

Prinsip fenomena pembelajaran menekankan pada pentingnya soal

kontekstual untuk memperkenalkan konsep-konsep matematika kepada siswa.

Menurut Treffers dan Goffree (Subandar,2001), konteks memainkan peranan

utama daam suasana aspek pendidikam, pembentukan konsep, pembentukan

model, aplikasi, dan dalam mempraktikkan ketrampilan-ketrampilan tertentu.

Dalam knteks perlu mempertimbangkan dua aspek, yaitu: (1) kesesuaian

aplikasi konteks dalam pengajaran dan (2) kesesuaian dampak dalam proses

penemuan kembali bentuk dan model matematika dari soal kontekstual

tersebut. Aktivitas pembelajaran berlangsung secara progresif dan kental

dengan diskusi interaktif antara siswa-siswa dan siswa-gury serta lingkungan.

Prinsip pengembangan model mandiri (self-developed model)

berfungsi menjembatani jurang antara pengetauan matematika tidak formal

dan matematika formal dari siswa. Siswa mengembangkan model tersebut

menggunakan model-model matematika (formal dan tidak formal) yang telah

diketahuinya dengan menyelesaikan soal kontekstual dari situasi nyata (real)

yag sudah dikenal siswa, kemudian ditemukan “model dari” (model of) dalam

bentuk informal kemudian diikuti dengan menemukan model dalam bentuk

formal sehingga akhirnya mendapatkan penyelesaian masalah dalam bentuk

pengetahuan matematika yang standar.

Dari prinsip di atas diperoleh kesimpulan bahwa Pendekatan

Matematika Realistik (PMR) secara garis besar memiliki lima karakteristik

(De Lange, 1996; Treffers, 1991; Gravemeijer, 1994; Darhim, 2004), yaitu :

Page 18: Contoh ptk ut

(1) menggunakan masalah kontekstual sebagai peluang bagi aplikasi dan

sebagai titik tolak darimana suatu konsep matematika yang diinginkan dapat

mincul; (2) menggunakan model atau jembatan dengan instrumen vertical

dengan perhatian diarahkan pada pengenalan model, skema, dan simbolisasi

daripada mentransfer rumus atau matematika formal secara langsung; (3)

menggunakan kontribusi siswa dengan kontribusi yang besar pada proses

pembelajaran dating dari siswa sendiri dimana merekan dituntut dari cara-cara

informal kearah yang formal; (4) terjadi interaktivitas dalam proses

pembelajaran dimana negosiasi secara eksplisit, intervensi kooperasi, dan

evaluasi sesame siswa dan guru adalah faktor penting dalam proses

pembelajaran secara konstruktif dengan menggunakan strategi informal

sebagai jantung untuk mencapai formal; dan (5) menggunakan berbagai teori

belajar yang relevan, saling terkait, dan terintregasi dengan topic pembelajaran

lainnya. Pendekatan holistic menunjukkan bahwa unti-unit belajar tidak akan

dapat dicapai secara terpisah, tetapi keterkaitan dan keterintegrasian harus

diwujudkan dalam pemecahan masalah. Tunjukkan bahwa matematika sangat

berguna dalam kehidupan sehari-hari sehingga matematika tidak dipandang

sebagai sesuatu yang menyeramkan. Penilaian harus dilakukan terhadap

keseluruhan, baik proses maupun hasil dalam rangka untuk memperbaiki

proses pembelaharan, bukan merupakan akhir dari proses pembelajaran.

B. Proses Menghafal dan Berfikir Logis

Rendahnya hasil belajar matematika disebabkan oleh beberapa faktor,

antara lain ditunjau dari tuntutan kurikulum yang lebih menekankan pada

pencapaian target. Artinya, semua bahan harus selesai diajarkan dan bukan

pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika (Marpaung, 2001).

Faktor lain yang cukup penting adalah bahwa aktivitas pembelajaran di kelas

yang selama ini dilakukan oleh guru tidak lain merupakan penyampaian

informasi (metode kuliah) dengan lebih mengaktifkan guru, sedangkan siswa

pasif mendengarkan dan menyalin, sesekali guru bertanya dan sesekali siswa

menjawab, guru memberi contoh soal dilanjutkan dengan memberi soal

Page 19: Contoh ptk ut

latihan yang sifatnya rutin dan kurang melatih daya nalar, kemudian guru

memberikan penilaian. Pendapat yang sama juga dikemukakan oelh Marpaung

(2001), Zulkardi (2001), dan Darhim (2004).

Akhirnya terjadilah proses penghafalan konsep atau prosedur,

pemahaman konsep matematika rendah, dan tidak dapat menggunakannya jika

diberikan pemasalahan yang agak kompleks. Siswa menjadi robot yang harus

mengikuti aturan atau prosedur yang berlaku dan jadilah pembelajaran

mekanistik. Akibatnya, pembelajaran bermakna yang diharapkan tidak terjadi.

Tidak heran apabila belajar bila dengan cara menghafal tersebut

tingkat kemampuan kognitif anak yang terbentuk hanya pada tataran tingkat

yang rendah. Kecenderungan anak terperangkap dalam pemikiran menghafal

karena iklim yang terjadi dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh

guru di sekolah.

Cara-cara menghafal semakin intensif dilakukan anak menjelang

ujian. Anak belajar mengingat atau mengecamkan materi, rumus-rumus,

definisi, unsur-unsur, dan sebagainya. Namun ketika waktu ujian berlangsung,

anak seperti menghadapi kertas buram. Anak tidak mampu

mengoperasionalkan rumus-rumus yang dihafalnya untuk menjawab

pertanyaan.

Menurut Mukhayat (2004), belajar dengan menghafal tidak terlalu

banyak menuntut aktivitas berfikir anak dan mengandung akibat buruk pada

perkembangan moral anak. Anak akan cenderung suka mencari gampangnya

saja dalam belajar. Anak kehilangan sense of learning, kebiasaan yang

membuat anak bersikap pasif atau menerima begitu saja apa adanya yang

mengakibatkan anak tidak terbiasa untuk berfikir kritis.

Proses pembelajaran seperti inilah yang merupakan cirri pendidikan di

Negara berkembang, termasuk di Indonesia (Romberg, 1998; Armanto, 2001).

Untuk mengatasi permasalahan di atas, perlu diusahakan perbaikan

pembelajaran siswa dengan mengubah paradigma mengajar menjadi

paradigma belajar, yaitu pembelajaran yang lebih memfokuskan pada proses

Page 20: Contoh ptk ut

pembelajaran yang mengaktifkan siswa untuk menemukan kembali (reinvent)

konsep-konsep, melakukan refleksi, abstraksi, formalisasi, dan aplikasi.

Proses mengaktifkan siswa ini dapat dikembangkan dengan

membiasakan anak menggunakan berfikir logis dalam setiap melakukan

kegiatan belajarnya. Kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang akan

membentuk karakter anak dalam bagaimana berfikir, bagaimana berbuat, dan

bagaimana bertindak sebagai perwujudan aplikasi pemahaman untuk

menjawab segala bentuk kebutuhan dan persoalan yang dihadapinya. Oleh

karena itu, kepad aguru diharapkan secara dini dapat melakukan proses

pembelajaran yang dapat meningkatkan berfikir logis.

Untuk memahami apa yang dimaksud dengan berfikir logis dapat

dirujuk beberapa pendapat, antara lain Plato yang menyatakan bahwa berfikir

adalah berbicara dalam hati, atau Gieles dalam Mukhayat (2004) yang

mangartikan bahwa berfikir adalah berbicara dengan dirinya sendiri dalam

batin, yaitu mempertimbangkan, merenungkan, menganalisis, membuktikan

sesuatu, menunjukkan alas an-alasan, menarik kesimpulan, meneliti sesuatu

jalan pikiran, dan mencari bagaimana berbagai hal berhubungan satu sama

lain.

Kata logis yang sering digunakan seseorang ketika pendapat orang

lain tidak sesuai dengan pengambilan keputusan (tidak masuk akal) dari suatu

persoalan. Hal ini berarti bahwa dalam kata logis tersebut termuat suatu aturan

tertentu yang harus dipenuhi. Menurut Mukhayat (2004), kata logis

mengandung makna besar atau tepat berdasarkan aturan-aturan berfikir dan

kaidah-kaidah atau patokan-patokan umum yang digunakan untuk dapat

berfikir cepat.

Dalam matematika, kata logis erat kaitannya dengan penggunaan

aturan logika. Poedjawijatna (1992) mengatakan bahwa orang yang

berfikirlogis akan taat pada aturan logika. Logika berasal dari kata Yunani,

yaitu Logos yang berarti ucapan, kata, dan pengertian. Logika sering juga

disebut penalaran. Dalam logika dibutuhkan aturan-aturan atau patokan-

Page 21: Contoh ptk ut

patokan yang perlu diperhatikan untuk dapat berfikir dengan tepat, teliti, dan

teratur sehingga diperoleh kebenaran secara rasional.

Befikir logis tidak terlepas dari dasar realitas, sebab yang difikirkan

adalah realitas, yaitu hokum realitas yang selaras dengan aturan berfikir. Dari

dasar realitas yang jelas dan dengan menggunakan hokum-hukum berfikir

akhirnya akan dihasilkan putusan yang dilakukan. Menurut Albrecht (1992),

agar seseorang sampai pada berfikir logis, dia harus memahami dalil logika

yang merupakan peta verbal yang terdiri dari tiga bagian dan menunjukkan

gagasan progresif, yaitu : (1) dasar pemikiran atau realitas tempat berpijak, (2)

argumentasi atau cara menempatkan dasar pemikiran bersama, dan (3)

simpulan atau hasil yang dicapai dengan menerapkan argumentasi pada dasar

pemikiran.

Dari uraian di atas terlihat bahwa terdapat perbedaan proses

menghafal dengan berfikir logis. Menghafal hanya mengacu pada pencapaian

kemampuan ingatan belaka, sedangkan berfikir logis lebih mengacu pada

pemahaman pengertian (dapat mengerti), kemampuan aplikasi, kemampuan

analisis, kemampuan sintesis, bahkan kemampuan evaluasi untuk membentuk

kecakapan (suatu proses).

Untuk dapat menghantar siswa pada kegiatan berfikir logis hendaknya

kepada siswa dibiasakan untuk selalu tanggap terhadap permasalahan yang

dihadapi dengan mencoba menjawab pertanyaan “mengapa”, “apa”, dan

“bagaiman”. Bagi siswa yang terbiasa dengan berfikir logis, pertanyaan seperti

di atas sudah sering ia dapatkan. Bahkan ia akan mencoba memahami apa arti

dari perkalian tersebut. Hal ini berarti bahwa siswa telah menangkap makna

atau pengertian dari soal tersebut.

Sebagai konsekuensinya perlu diperhatikan pendekatan pembelajaran

yang digunakan di kelas. Ruseffendi (2001) berpendapat bahwa untuk

membudayakan berfikir logis serta bersikap kritis dan kreatif proses

pembelajaran dapat dilakukan dengan pendekatan matematika realistik.

Selanjutnya dikatakan, jika kita (guru) rajin memperhatikan lingkungan dan

Page 22: Contoh ptk ut

mengaitkan pembelajaran matematika dengan lingkungan maka besar

kemungkinan berfikir logis siswa itu akan tumbuh.

C. Sikap Siswa terhadap Matematika

Seperti telah diuraikan diatas, tujuan pendidikan matematika antara

lain adalah penekanannya pada pembentukan sikap siswa. Dengan kata lain,

dalam proses pembelajaran matematika perlu diperhatikan sikap positif siswa

terhadap matematika. Hal ini penting mengingat sikap positif terhadap

matematika berkorelasi positif dengan prestasi belajar matematika

(Ruseffendi, 1988).

Sikap merupakan suatu kecenderungan seseorang untuk menerima

atau menolak sesuatu, konsep, kumpulan ide, atau kelompok individu.

Matematika dapat diartikan sebagai suatu konsep atau ide abstrak yang

penalarannya dilakukan dengan cara deduktif aksiomatik. Hal ini dapat

disikapi oleh siswa secara berbeda-beda, mungkin menerima dengan baik atau

sebaliknya. Dengan demikian, sikap siswa terhadap matematika adalah

kecenderungan untuk menerima atau menolak matematika.

Berkaitan dengan sikap positif siswa terhadap matematika, beberapa

pendapat, antara lain Ruseffendi (1988), mangatakan bahwa anak-anak

menyenangi matematika hanya pada permulaan mereka berkenalan dengan

matematika yang sederhana. Makin tinggi tingkatan sekolahnya dan makin

sukar matematika yang dipelajarinya akan semakin berkurang minatnya.

Menurut Begle (1979), siswa yang hampir mendekati sekolah menengah

mempunyai sikap positif terhadap matematika yang secara perlahan menurun.

Siswa yang memiliki sikap positif terhadap matematika memiliki cirri

antara lain terlihat sungguh-sungguh dalam belajar matematika,

menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu, berpartisipasi aktif dalam

diskusi, mengerjakan tugas-tugas pekerjaan rumah dengan tuntas, dan selesai

pada waktunya.

Page 23: Contoh ptk ut

Dengan demikian, untuk menumbuhkan sikap positif terhadap

matematika, perlu diperhatikan agar penyampaian matematika dapat

menyenangkan, mudah dipahami, tidak menakutkan, dan tunjukkan bahwa

matematika banyak kegunaannya. Oleh karena itu, materi harus dipilih dan

disesuaikan dengan lingkungan yang berkaitan dengan kahidupan sehari-hari

(kontekstual) dan tingkat kognitif siswa, dimulai dengan cara-cara informal

melalui pemodelan sebelum dengan cara formal. Hal ini sesuai dengan

karakteristik pendekatan matematika realistik.

D. Tinjauan hasil-hasil penelitian terdahulu berkaitan dengan masalah dan

tindakan perbaikan

Matematika realistik dikembangkan berdasarkan pandangan

Freudenthal yang berpendapat bahwa matematika merupakan kegiatan

manusia yang lebih manekankan aktivitas siswa untuk mencari, menemukan,

dan membangun sendiri pengetahuan yang diperlukan sehingga pembelajaran

menjadi terpusat pada siswa (Soedjadi, 2004). Matematika Realistik pertama

kali dikembangkan oleh Institut Freudenthal di Negeri Belanda dan telah

menempatkan Negara tersebut pada posisi ke-7 dari 38 negara peserta TIMSS

tahun 1999 (Mullis et al.,2000). Matematika Realistik juga telah diadopsi oleh

banyak negara maju seperti Inggris, Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal,

Afrika Selatan, Brasilia, Amerika Serikat, Jepang, dan Malaysia (de Lange,

1966; Zulkardi, 2001). Salah satu hasil yang dicapai oleh Negara-negara

tersebut adalah prestasi siswa yang meningkat, baik secara nasional maupun

internasional (Romberg, 1998).

Hasil studi di Puerto Rico menyebutkan bahwa prestasi siswa yang

mengikuti program pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika

realistik berada pada persentil ke-90 ke atas (Turmudi, 2004; Haji, 2005),

suatu prestasi yang sangat fantastis untuk mata pelajaran matematika yang

banyak dipandang siswa sebagai mata pelajaran yang sangat menakutkan dan

membosankan.

Di Indonesia, beberapa hasil penelitian, antara lain yang dilakukan

Fauzan (2002), menemukan bahwa hasil pembelajaran geometri siswa kelas

Page 24: Contoh ptk ut

IV dan V SD dengan pendekatan matematika realistik pada tes akhir lebih

tinggi daripada pembelajaran secara tradisional. Demikian juga hasil

penelitian Armanto (2002) yang menemukan bahwa hasil pembelajaran

perkalian dan pembagian bilangan besar siswa kelas IV SD dengan

pendekatan matematika realistik lebih baik daripada pembelajaran secara

tradisional.

Menurut Turmudi (2004), pembelajaran matematika dengan

pendekatan matematika realistik sekurang-kurangnya telah mengubah minat

siswa menjadi lebih positif dalam belajar matematika. Hal ini berarti bahwa

pemdekatan matematika realistik dapat mengakibatkan adanya perubahan

pandangan siswa terhadap matematika dari matematika yang menakutkan dan

membosankan ke matematika yang menyenangkan sehingga keinginan untuk

mempelajari matematika semakin besar.

Ide utama dari pendekatan matematika realistik adalah bahwa siswa

harus diberi kesempatan untuk menemukan kembali (reinvent) ide dan konsep

matematika dengan bimbingan orang dewasa melalui penjelajahan berbagai

situasi dan persoalan-persoalan dunia nyata atau real world (Gravemeijer,

1994). Menurut De Lange (1996) dan Suharta (2004), proses pengembangan

konsep dan ide matematika yang dimulai dari dunia nyata disebut

Mematematikasi Konsep dan memiliki model skematis proses belajar.

Gambaran proses belajar di atas tidak mempunyai titik akhir. Hal ini

menunjukkan bahwa proses lebih penting daripada hasil akhir, sedangkan titik

awal proses belajar menekankan pada konsepsi yang sudah dikenal siswa. Hal

ini disebabkan oleh asumsi bahwa setiap siswa memiliki konsep awal tentang

ide-ide matematika. Setelah siswa terlibat secara bermakna dalam proses

belajar, ia dapat ditingkatkan ke tingkat yang lebih tinggi untuk secara aktif

membangun pengetahuan baru.

Kajian teori yang telah dikemukanan di atas maupun hasil penelitian

yang telah dilakukan baik di dalam negeri maupun di luar negeri menunjukkan

bahwa pendekatan matematika realistik layak dipertimbangkan untuk

digunakan di jenjang pendidikan dasar di Indonesia dalam rangka untuk

Page 25: Contoh ptk ut

meningkatkan berfikir logis dan hasil belajar siswa terhadap matematika yang

pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam matematika.

E. Karangka Berfikir

Perubahan paradigma pembelajaran dari pandangan mengajar ke

pandangan belajar atau pembelajaran yang berpusat pada guru ke pembelajara

yang berpusat pada siswa membawa konsekuensi perubahan yang mendasar

dalam proses pembelajaran di kelas.

Perubahan tersebut menuntut agar guru tidak lagi sebagai sumber

informasi, melainkan sebagai teman belajar. Siswa dipandang sebagai

makhluk yang aktif dan memiliki kemampuan untuk membangun

pengetahuannya sendiri.

Untuk mendukung proses pembelajaran yang sesuai dengan perubahan

tersebut dan sesuai dengan tujuan pendidikan matematika, diperlukan suatu

pengembangan materi pelajaran matematika yang difokuskan pada aplikasi

dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual) dan disesuaikan dengan tingkat

kognitif siswa, serta penggunaan metode evaluasi yang terintegrasi pada

proses pembelajaran tidak hanya berupa tes pada akhir pembelajaran (formatif

atau sumatif) (Subandar : 2001). Ditinjau dari perubahan kurikulum yang saat

ini sedang diberlakukan, yaitu Kurikuluk 2004, pendekatan matematika

realistik adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan

perubahan tersebut.

Melalui pendekatan matematika realistik diharapkan mampu

menigkatkan hasil belajar dan cara berfikir logis siswa kelas III terhadap

matematika sub pokok bahasan pengerjaan hitung bilangan di SDN Nganti 02

Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro.

Page 26: Contoh ptk ut

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Lokasi dan Subyek Penelitian

Setting penelitian dan karekteristik subyek penelitian. Pada bagian ini

disebutkan dimana penelitian tersebut dilakukan, di kelas berapa dan

bagaimana karakteristik dari kelas tersebut seperti komposisi siswa.

Penelitian dilakukan di SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten

Bojonegoro. Waktu penelitian siswa kelas III terhadap matematika sub pokok

bahasan pengerjaan hitung bilangan melalui pendekatan matematika realistik

di SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro dilaksanakan

dalam jangka waktu dari tanggal 28 Juli 2010 sampai dengan tanggal 25

Agustus 2010 semester 1 Tahun Periode 2010/2011. untuk pembelajaran

perbaikan pada siklus pertama dilaksanakan pada hari rabu tanggal 11 Agustus

2010. adapun untuk pembelajaran matematika sub pokok bahasan pengerjaan

hitung bilangan melalui pendekatan matematika realistik siklus II

dilaksanakan pada hari rabu tanggal 18 Agustus 2010. sementara yang

menjadi subyek penelitian adalah kelas III SDN Nganti 02 sebanyak 18 siswa

Putra 7 anak dan putrid 11 anak.

B. Prosedur Penelitian

Pada bagian ini ditentukan variabel-variabel penelitian yang dijadikan

focus utama untuk menjawab permasalahan yang dihadapi. Variabel tersebut

dapat berupa (1) variabel input yang terkait dengan siswa, guru, bahan

pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar, dan lain

sebagainya; (2) variabel proses pelanggaran KBM seperti interaksi belajar

mengajar, ketrampilan bertanya, guru, gaya belajar guru, cara belajar siswa,

implementasi pendekatan matematika realistik mengajar di kelas II SD, dan

sebagainya, dan (3) variabel output seperti rasa keingintahuan siswa,

kemapuan siswa mengaplikasikan pengetahuan, motivasi siswa, hasil belajar

siswa, sikap terhadap pengalaman belajar yang telah digelar melalui tindakan

perbaikan dan sebagainya.

Page 27: Contoh ptk ut

Pada bagian rencana tindakan ini digambarkan untuk meningkatkan

pembelajaran, langkah-langkah pokok yang ditempuh pada siklus pertama dan

siklus-siklus berikutnya adalah sebagai berikut:

1. Penetapan fokus permasalahan

2. Perencanaan tindakan

3. Pelaksanaan tindakan

4. Pengumpulan data (Pengamatan/observasi)

5. Refleksi (analisis dan interpretasi)

6. Perencanaan tindak lanjut

Langkah-langkah kegiatan PKP digambarkan sebagaimana berikut:

1. Perencanaan, yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK

yang diprakarsai seperti penetapan tindakan, pelaksanaan tes diagnostic

untuk menspesifikasi masalah, pembuatan skenario pembelajaran,

pengadaan alat-alat dalam rangka implementasi PTK, dan lain-lain yang

terkait dengan pelaksanaan tindakan perbaikan yang ditetapkan.

Disamping itu juga diuraikan alternative-alternatif solusi yang akan

dicobakan dalam rangka perbaikan masalah.

2. Implementasi Tindakan, yaitu deskripsi tindakan yang akan dilakukan.

Skenario kerja tindakan perbaikan dan prosedur tindakan yang akan

diterapkan.

Page 28: Contoh ptk ut

3. Observasi, yaitu uraian tentang prosedur perekaman dan penafsiran data

mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan perbaikan yang

akan dirancang. Dalam tahap observasi nantinya akan dibantu oleh teman

sejawat yang memiliki tugas sebagai pemberi saran, merekam dan

mengamati selama pelaksanaan perbaikan pembelajaran, membantu

pelaksanaan prosedur Penelitian yang akan direncanakan. Adapun data-

data yang sudah diobservasi kemudian diadakan kegiatan berupa :

a. Pengumpulan data-data. Pada bagian ini ditunjukkan dengan jelas jenis

data yang akan dikumpulkan dan berkenaan dengan baik proses

maupun dampak tindakan perbaikan yang digelar, yang akan

digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kekurangan

keberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran yang dicobakan.

Format data dapat bersifat kualitatif, kuantitatif, atau kombinasi

keduanya.

b. Analisis, yaitu uraian permasalahan/pemeriksaan data denganteliti.

c. Interpretasi

1) Memberi prosentasi rata-rata nilai keseluruhan (klasikal) dari

materi yang dinilai. Data yang berhasil dikumpulkan kemudian

dianalisis dengan statistic menggunakan teknik distribusi frekuensi

dengan rumus dat-data yang telah dikumpulkan ke dalam bentuk

tabel-tabel dengan pedoman:

Prosentase Ketuntasan Belajar = X 100

Prosentase rata-rata skor = X 100

2) Indikator kinerja, pada bagian ini tolok ukur keberhasilan tindakan

perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga memudahkan

verifikasinya. Batasan indicator yang ditetapkan antara lain:

a) Jika rata-rata prosentasi siswa yang dapat meningkat sebanyak

> 80% (untuk nilai rata-rata kelas) dan

Jumlah siswa yang tuntas

Jumlah seluruh siswa

Jumlah skor yang diperoleh

Jumlah skor maksimal ideal

Page 29: Contoh ptk ut

b) Untuk jumlah siswa yang memperoleh nilai cukup (70) atau

standar minimal mencapai > 80%.

d. Refleksi

Merefleksikan hasil interpestasikan data yang diperoleh dari

perbaikan pembelajaran yang sudah dilakukan. Tujuan refleksi adalah

adalah untuk menyadari kekuatan dan kelemahan yang dimiliki guru

dalam kegiatan pebelajaran yang dikelolanya. Hasil refleksi yang

digunakan sebagai dasar untuk merencanakan perubahan atau

perbaikan yang sebaiknya dilakukan dalam pembelajaran dengan

mempertimbangkan hal-hal yang terjadi.

Dari hasil refleksi kekeurangan awal pembelajaran tidak sedikit

siswa kelas III di SDN Nganti 02 yang memandang matematika

sebagai suatu mata pelajaran yang sangat membosankan,

menyeramkan, bahkan menakutkan. Banyak siswa kelas III di SDN

Nganti 02 yang berusaha menghindari mata pelajaran tersebut. Hal ini

jelas sangat berakibat buruk bagi perkembangan pendidikan

matematika ke depan. Oleh karena itu, perubahan proses pembelajaran

matematika yang menyenangkan harus menjadi prioritas utama.

Begitu juga dengan hasil perolehan nilai Matematika yang diperoleh

siswa sangat minim, hal ini dapat dilihat dari hasil data yang diperoleh

yaitu ternyata hanya 8 siswa (44,4%) dari 18 siswa kelas III di SDN

Nganti 02 yang siap untuk belajar, diantaranya 27,8% yang menguasai

materi dan 16,7% hampir mengenal pemahaman materi, sementara 10

orang siswa yang tidak berhasil (55,6%) dalam belajar, hal ini dinilai

hasil evaluasi kelas yang dianggap rendah.

Page 30: Contoh ptk ut

BAB IV

LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Persiklus

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

1) Penelitian ini diawali dengan mengadakan diskusi dengan teman

sejawat mengenai masalah pembelajaran yang telah lalu.

2) Peneliti bersama-sama teman sejawat mendiskusikan kemingkinan

tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah

matematika pada sub pokok bahasan “pengerjaan hitung bilangan”.

3) Menyusun Rencana perbaikan pembelajaran (RPP) siklus I dengan

menyesuaikan silabus kurikulum 2006, beserta menetapkan

perangkat-perangkatnya.

4) RPP yang telah dibuat beserta perangkat pembelajarannya.

5) Menyusun LKS masalah matematika.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Adapun proses belajar mengajar melalui pendekatan matematika

realistik di SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro

mengacu kepada rencana perbaikan pembelajaran matematika kelas III

pada sub pokok bahasan pengerjaan hitung bilangan, yang telah

dipersiapkan. Berikut disajikan aspek-aspek rencana (skenario) tindkan

yang dilakukan pada perbaikan pembelajaran matematika kelas III pada

sub pokok bahasan pengerjaan hitung bilangan melalui pendekatan

matematika realistik di SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten

Bojonegoro siklus I pada kegiatan inti pembelajaran:

a)Bertanya jawab tentang nilai mata uang yang ditunjukkan guru.

b)Siswa menyebutkan ciri-ciri mata uang yang nilainya.

c)Siswa menghitung nilai sekelompok mata uang yang beragam nilainya.

d)Siswa menyebutkan nilai sekelompok mata uang yang disebutkan guru.

e)Dengan Tanya jawab, siswa menyebutkan kesetaraan nilai mata uang

dengan berbagai satuan uang lainnya.

Page 31: Contoh ptk ut

f) Siswa bermain tukar-menukar uang dengan model uang dari kertas.

g)Mengingat tentang kesetaraan nilai mata uang.

h)Bertanya jawab tentang harga barang yang dibeli atau dijual di warung.

i) Siswa bermain jual beli dengan model uang dari kertas.

j) Dengan bimbingan guru, siswa menentukan harga sekelompok barang

dari hasil permainan jual beli.

k)Siswa menentukan banyaknya uang kembalian jika pembayaran pada

permainan jual beli dengan uang lebih (utuh).

c. Tahap Pengamatan/Pengumpulan Data

Setelah guru mengadakan pembelajaran sebagaimana yang telah

direncanakan sebelumnya, selanjutnya pada siklus I guru mengadakan

hasil tes evaluasi akhir guna mengetahui seberapa jauh penguasaan dan

pemahaman siswa pada matematika kelas III pada sub pokpok bahasab

pengerjaan hitung bilangan di SDN Nganti 02. hasil perolehan nilai

siswa dapat kita ketahui dengan mengamati dan melihat pada tabel 1:

Tabel 1Nilai Hasil Evaluasi Siswa Kelas III

No. NIM Nilai1. 1723 902. 1733 403. 1738 704. 1733 605. 1721 256. 1728 1007. 1729 508. 1734 1009. 1740 7010. 1732 7011. 1731 8012. 1726 9013. 1743 6014. 1736 10015. 1727 7016. 1722 4017. 1725 8018. 1727 80

Jumlah skor 1300Jumlah nilai maksimal 1800

Page 32: Contoh ptk ut

Setelah mengamati hasil nilai diatas, kemudian memprosentasikan

hasil tersebut ke dalam sebuah tabel untuk mengetahui seberapa besar

ketuntasan individual dan klasikal siswa kelas III dalam memahami

pembelajaran matematika pada sub pokok bahasan pengerjaan hitung

bilangan di SDN Nganti 02 selama pembelajaran berlangsung, hal

tersebut dapat kita lihat melalui tabel di bawah ini:

Tabel 2Presentasi Hasil Evaluasi Akhir Siswa

INTERVALSiklus I

Frekuensi Prosentasi<50 3 16.7

50-60 3 16.770-80 7 38.990-100 5 27.8Jumlah 18 100%

Tabel 3Data Nilai Siswa Yang Mencapai Ketuntasan Belajar Dan Rata-Rata Skor

No Uraian Siklus I1. Siswa yang tuntas belajar 122. Jumlah seluruh siswa 183. Rata-rata kelas 72.2%4. Ketuntasan klasikal 66,7%

Berdasarkan pengamatan teman sejawat mengenai instrumen

aktivitas siswa Data Aktivitas Sikap Negatif Siswa dan Aktivitas Sikap

Posotif Siswa yang dpat kita amati pada tabel berikut ini:

Tabel 4Data Aktivitas Sikap Negatif Siswa

No KomponenSiklus I

Siswa yang nampak Prosentasi1. Ngobrol 2 anak 11,12. Mengganggu teman 1 anak 5,63. Melamun/mengantuk 2 anak 11,14. Keluar masuk kelas 3 anak 16,75. Main saat belajar 0 0

Page 33: Contoh ptk ut

Tabel 5Data Aktivitas Sikap Positif Siswa

No KomponenSiklus I

Siswa yang nampak Prosentasi1. Bertanya pada guru 2 anak 11,12. Ketepatan menjawab pertanyaan guru 5 anak 27,783. Membantu temannya yang mendapat

kesulitan2 anak 11,1

4. Kecapatan mengumpulkan tugas 10 anak 55,65. Keberanian mengangkat tangan untuk

maju kedepan8 anak 44,4

Teman sejawat selaku pengamat juga harus mengobservasi

terhadap aktivitas guru dalam menerapkan pendekatan matematika

realistik. Adapun data hasil pengamatan terhadap aktivitas guru pada

siklus I dapat kita lihat pada tabel berikut ini:

Tebel 6

INSTRUMEN PENGAMATAN TERHADAP GURU

No Aspek yang diamatiSkor

100 90 80 70 601. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran √2. Menghubungkan dengan pelajaran yang lalu √3. Menghubungkan materi dengan lingkungan

sehari-hari untuk memotivasi siswa√

4. Menguasai materi pelajaran dengan baik √5. Kesesuaian materi yang dibahas √6. Berperan sebagai fasilitator √7. Mengajukan pertanyaan pada siswa √8. Memberi waktu tunggu pada siswa untuk

menjawab pertanyaan√

9. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya √10. Menguasai penggunaan alat dan bahan praktik √11. Kejelasan menyapaikan konsep √12. Memberi contoh konkrit dalam kehidupan

sehari-hari√

13. Memberi motovasi dan penguatan √14. Membimbing siswa membuat kesimpulan √15. Mengaitkan materi dengan pelajaran √16. Memberi tugas evaluasi pada siswa √

JUMLAH 5 2 2 5 2

Page 34: Contoh ptk ut

Nilai Prosentasi dari hasil penilaian 16 aspek100 31,25%90 12,5%80 12,5%70 31,25%60 12,5%

Keterangan : nilai 100 apabila dianggap bahwa cara melakukan aspek aktifitas

sagat tepat, skor 90 bila tepat, skor 80 bila agak tepat, skor 70 bila

tidak tepat, dan skor 60 bila sangat tidak tepat/tidak dilakukan.

Jika kita amati dengan seksama daripada data-data yang telah

dikumpulkan dan dianalisis sebelumnya, maka dapat kita berikan

gambaran hasil aktivitas guru dan siswa beserta hasil evaluasinya di bawah

ini:

a) Sebagian kecil siswa masih ada yang ngobrol 11,1%, mengganggu

teman 5,6%, keluar masuk kelas 16,7%, melamun/mengantuk 11,1%.

b) Sikap siswa yang mau mengajukan pertanyaan kepada guru sekitar

11,1%, ketepatan menjawab pertanyaan guru 27,8%, membantu

temannya yang mendapat kesulitan 11,1%, kecepatan menumpulkan

tugas 55,6%, keberanian mengemukakan pendapat 44,4%.

c) Sebagian besar dari 16 aspek aktivitas guru yang mendapat kriteria

penilaian sangat tepat dan kriteria tepat yaitu hanya sekitar 43,7%,

diantaranya: kriteria penilaian “sangat tepat” 31,2% dalam memberi

tugas evaluasi pada siswa, memberi kesempatan siswa untuk

bertanya, memberi waktu tunggu pada siswa untuk menjawab

pertanyaan, mengkomunikasikan tujuan pembelajaran, mengajukan

pertanyaan pada siswa. Sementara kriteria penilaian “tepat” 12,5%.

Adapun aktivitas aspek guru yang perlu ditingkatkan yaitu yang

mendapat kriteria penilaian “agak tepat” sekitar 12,5%. Aktivitas

guru yang perlu diperhatikan dan harus diperbaiki ada 7 aspek

(43,7%), dimana dinilai kurang tepat ada nampak dilakukan

diantaranya: membimbing siswa membuat kesimpulan, memberi

motivasi dan penguatan, mengasai penggunaan alat dan bahan

praktik, mengaitkan materi dengan pelajaran yang akan datang,

Page 35: Contoh ptk ut

kejelasan menyajikan konsep, kesesuaian materi yang dibahas dengan

indicator, mengasai materi pelajaran.

d) Hasil tes evaluasi akhir penguasaan dan pemahaman siswa diuraikan

dengan pembahasan sebagai berikut:

1) Siswa tuntas belajar ada 12 (66,7%) diantaranya nilai 70-80 ada 7

siswa (38,9%) dan nilai 90-100 ada 5 siswa (27,8%).

2) Rata-rata kelas : 77,2% hal ini melebihi dari standar yang

ditetapkan 70%

3) Ketuntasan siswa : menurut perhitungan sekitar 66,7% hal ini

berarti belum mencapai nilai ketuntasan klasikal >85% sehingga

perlu ada perbaikan lagi agar hasil yang ingin dicapai dapat

terpenuhi.

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan pengamatan terhadap data-data yang ada, maka

perbaikan pembelajaran yang dihasilkan dari siklus I, memiliki:

Kekurangan:

1. Sikap siswa belum terkendali sepenuhnya dan perhatian siswa

cencerung tidak fokus.

2. siswa tidak dapat melihat hubungan antara topic yang satu dengan

lainnya.

3. penjelasan guru terlalu mengembang dan tidak terfokus pada pokok

permasalahan.

4. siswa tidak diarahkan untuk mengembangkan sikap, minat serta

potensi dasar siswa.

Kelebihan:

1. Hasil evaluasi belajar meningkat jika disbanding dengan

sebelumnya.

2. Ketrampilan guru mengenai efisiensi pertanyaan/Tanya jawab

sangat nampak bagus

3. Media yang digunakan juga cukup jelas dan sesuai kriteria

Page 36: Contoh ptk ut

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

1) Penelitian ini diawali dengan mengadakan diskusi dengan teman

sejawat menyangkut masalah pembelajaran perbaikan siklus I.

2) Peneliti bersama-sama teman sejawat mendiskusikan kemingkinan

tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang

diadapi siswa.

3) Menyusun Rencana perbaikan pembelajaran (RPP) siklus II dengan

menyesuaikan silabus kurikulum 2006, beserta menetapkan

perangkat-perangkatnya.

4) Mempersiapkan media konkrit yang dibutuhkan.

5) Membuat format-format penilaian observasi dan hasil evaluasi

akhir.

6) Mempersiankan LKS.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Adapun proses belajar mengajar melalui pendekatan matematika

realistik di SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro

mengacu kepada rencana perbaikan pembelajaran matematika kelas III

pada sub pokok bahasan pengerjaan hitung bilangan, yang telah

dipersiapkan. Pada tahapan ini rancangan stategi dan skenario

pembelajaran ditetapkan.

Berikut disajikan aspek-aspek rencana (skenario) tindkan yang

dilakukan pada perbaikan Siklus II pembelajaran matematika kelas III

pada sub pokok bahasan pengerjaan hitung bilangan melalui pendekatan

matematika realistik di SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten

Bojonegoro, sebelumnya pada awal pembelajaran guru memotivasi siswa

dengan mengarah kepada kata-kata materi ini berguna bagi seorang kasir,

bagi pedagang dan para petugas bank. Selanjutnya pada kegiatan inti

pembelajaran :

1) Bertanya jawab tentang nilai mata uang yang ditunjukkan guru.

2) Siswa menyebutkan ciri-ciri mata uang yang nilainya.

Page 37: Contoh ptk ut

3) Siswa menghitung nilai sekelompok mata uang yang beragam

nilainya.

4) Siswa menyebutkan nilai sekelompok mata uang yang disebutkan

guru.

5) Dengan Tanya jawab, siswa menyebutkan kesetaraan nilai mata

uang dengan berbagai satuan uang lainnya.

6) Siswa bermain tukar-menukar uang dengan model uang dari kertas.

7) Mengingat tentang kesetaraan nilai mata uang.

8) Bertanya jawab tentang harga barang yang dibeli atau dijual di

warung.

9) Siswa bermain jual beli dengan model uang dari kertas.

10) Dengan bimbingan guru, siswa menentukan harga sekelompok

barang dari hasil permainan jual beli.

11) Siswa menentukan banyaknya uang kembalian jika pembayaran

pada permainan jual beli dengan uang lebih (utuh).

c. Tahap Pengamatan/Pengumpulan Data

Setelah guru mengadakan pembelajaran sebagaimana yang telah

direncanakan sebelumnya, selanjutnya pada siklus II guru mengadakan

hasil tes evaluasi akhir guna mengetahui seberapa jauh penguasaan dan

pemahaman siswa pada matematika kelas III pada sub pokpok bahasan

pengerjaan hitung bilangan di SDN Nganti 02.

Adapun hasil perolehan nilai siswa dapat kita ketahui dengan

mengamati dan melihat pada tabel 7:

Tabel 7

Nilai Hasil Evaluasi Siswa Kelas III

NIM Nilai1723 1001733 701738 801733 901721 601728 100

Page 38: Contoh ptk ut

1729 701734 1001740 901732 801731 1001726 901743 901736 1001727 1001722 701725 901727 100

Jumlah skor 1580Jumlah nilai maksimal 1800

Setelah mengamati hasil nilai diatas, kemudian memprosentasikan

hasil tersebut ke dalam sebuah tabel untuk mengetahui seberapa besar

ketuntasan individual dan klasikal siswa kelas III dalam memahami

pembelajaran matematika pada sub pokok bahasan pengerjaan hitung

bilangan di SDN Nganti 02 selama pembelajaran berlangsung, hal

tersebut dapat kita lihat melalui tabel di bawah ini:

Tabel 8Presentasi Hasil Evaluasi Akhir Siswa

INTERVALSiklus I

Frekuensi Prosentasi<50 0 0

50-60 1 5,670-80 5 27,890-100 12 66,7Jumlah 18 100%

Tabel 9Data Nilai Siswa Yang Mencapai Ketuntasan Belajar Dan Rata-Rata Skor

No Uraian Siklus I1. Siswa yang tuntas belajar 172. Jumlah seluruh siswa 183. Rata-rata kelas 87,7%4. Ketuntasan klasikal 94,4%

Page 39: Contoh ptk ut

Berdasarkan pengamatan teman sejawat mengenai instrumen

aktivitas siswa Data Aktivitas Sikap Negatif Siswa dan Aktivitas Sikap

Posotif Siswa yang dpat kita amati pada tabel berikut ini:

Tabel 10Data Aktivitas Sikap Negatif Siswa

No KomponenSiklus I

Siswa yang nampak Prosentasi1. Ngobrol 0 0%2. Mengganggu teman 0 0%3. Melamun/mengantuk 1 anak 5,6%4. Keluar masuk kelas 1 anak 5,6%5. Main saat belajar 0 0%

Tabel 11

Data Aktivitas Sikap Positif Siswa

No KomponenSiklus I

Siswa yang nampak Prosentasi1. Bertanya pada guru 4 anak 22,2%2. Ketepatan menjawab pertanyaan guru 11 anak 61,1%3. Membantu temannya yang mendapat

kesulitan3 anak 16,7%

4. Kecapatan mengumpulkan tugas 13 anak 72,2%5. Keberanian mengangkat tangan untuk

maju kedepan12 anak 66,7%

Disini teman sejawat selaku pengamat juga mengadakan

pengamatan terhadap aktivitas guru dalam menerapkan pendekatan

matematika realistik. Adapun data hasil pengamatan terhadap aktivitas

guru pada siklus II dapat kita lihat pada tabel berikut ini:

Tebel 12

INSTRUMEN PENGAMATAN TERHADAP GURU

No Aspek yang diamatiSkor

100 90 80 70 601. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran √2. Menghubungkan dengan pelajaran yang lalu √3. Menghubungkan materi dengan lingkungan

sehari-hari untuk memotivasi siswa√

4. Menguasai materi pelajaran dengan baik √

Page 40: Contoh ptk ut

5. Kesesuaian materi yang dibahas √6. Berperan sebagai fasilitator √7. Mengajukan pertanyaan pada siswa √8. Memberi waktu tunggu pada siswa untuk

menjawab pertanyaan√

9. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya √10. Menguasai penggunaan alat dan bahan praktik √11. Kejelasan menyapaikan konsep √12. Memberi contoh konkrit dalam kehidupan

sehari-hari√

13. Memberi motovasi dan penguatan √14. Membimbing siswa membuat kesimpulan √15. Mengaitkan materi dengan pelajaran √16. Memberi tugas evaluasi pada siswa √

JUMLAH 8 5 2 1 0

Nilai Prosentasi dari hasil penilaian 16 aspek100 50%90 31,25%80 12,5%70 6,25%60 0%

Keterangan : nilai 100 apabila dianggap bahwa cara melakukan aspek aktifitas

sagat tepat, skor 90 bila tepat, skor 80 bila agak tepat, skor 70 bila

tidak tepat, dan skor 60 bila sangat tidak tepat/tidak dilakukan.

Jika kita amati dengan seksama daripada data-data yang telah

dikumpulkan dan dianalisis sebelumnya, maka dapat kita berikan

gambaran hasil aktivitas guru dan siswa beserta hasil evaluasinya di bawah

ini:

1. hanya 1 siswa ngantuk dan 1 siswa mencoba keluar masuk namun

segera guru mengawasi dan mengurnya

2. Sikap siswa yang mau mengajukan pertanyaan kepada guru sekitar

22,2%, ketepatan menjawab pertanyaan guru 61,18%, membantu

temannya yang mendapat kesulitan 16,7%, kecepatan menumpulkan

tugas 72,2%, keberanian untuk maju kedepan 66,7%.

3. Sebagian besar dari 16 aspek aktivitas guru yang mendapat kriteria

penilaian sangat tepat dan kriteria tepat yaitu hanya sekitar 81,25%.

Page 41: Contoh ptk ut

Adapun kriteria penilaian sanga tepat 8 poin (50%), seperti memberi

tugas evaluasi pada siswa, memberi kesempatan siswa untuk bertanya,

memberi waktu tunggu pada siswa untuk menjawab pertanyaan,

mengajukan pertanyaan pada siswa, berperan sebagai fasilitator,

kesesuaiman materi yang dibahas, menghubungkan dengan pelajaran

yang lalu, menguasai materi pelajaran dengan baik. Kriteria penilaian

“tepat”rata-rata 31,25%. Sementara aktivitas aspek guru yang perlu

dikembangkan yaitu yang mendapat kriteria penilaian “agak tepat”

tidak terlalu banyak sekitar 3 aspek seperti menghubungkan materi

dengan lingkungan sehari-hari untuk memotivasi siswa, kejelasan

menyiapkan konsep, mengaitkan materi dengan pelajaran. Dari 16

aspek penilaian aktivitas guru, hampir semuanya dilaksanakan oleh

guru dengan cukup baik pada saat pembelajaran berlangsung sehingga

pengamat tidak ada memberikan keriteria buruk.tidak dilaksanakan.

4. Hasil tes evaluasi akhir siklus II, penguasaan dan pemahaman siswa

materi pembelajaran matematika tentang hitung bilangan yang telah

dipelajari siswa kelas III di SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho,

Kabupaten Bojonegoro mengalami peningkatan daripada pada proses

pembelajaran siklus I dengan pembahasan sebagai berikut:

1) Siswa tuntas belajar 17 (94,4%) siswa dari 18 siswa diantaranya

nilai 70-80 ada 5 siswa (27,7%) dan nilai 90-100 ada 12 siswa

(66,7%).

2) Rata-rata kelas : 87,8% hal ini melebihi dari standar yang

ditetapkan 70%

3) Ketuntasan siswa : menurut perhitungan sekitar 94,4% hal ini

berarti rata-rata siswa yang tuntas belajar mampu mencapai nilai

ketuntasan klasikal >85% sehingga perbaikan bisa dikatakan telah

mengalami keberhasilan yang cukup memuaskan dan lebih baik

jika dibandingkan perbaikan pembelajaran siklus I.

Page 42: Contoh ptk ut

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan pengamatan terhadap data-data yang ada, maka dapat

penulis uraikan penjelasan pembelajaran yang dihasilkan dari siklus II

yaitu sebagai berikut:

Kekurangan:

1) Guru masih belum jelas dan kurang mempu mengaitkan materi.

2) Guru terlalu mengejar target sehingga ketepatan dalam

menggunakan waktu seefisien mungkin.

Kelebihan:

1) Guru sudah mulai nampak bagus dalam melaksanakan langkah-

langkah pembelajaran.

2) Siswa cukup disiplin dan memiliki antusias serius yang lebih jeli

dalam memperhatikan penjelasan guru.

3) Siswa juga lebih cermat dalam berfikir secara nyata.

B. Pembahasan Persiklus

Pada siklus I kriteria penilaian aktivitas guru yang dinilai cukup

rendah ada sekitar 7 aspek (43,75%) sementara pada siklus II hanya 1 aspek

saja (6,25%), hal ini disebabkan pada siklus I guru masih mengadakan

penyesuaian dalam menerapkan model pembelajaran yang dilaksanakan,

disamping kurangnya wawasan guru mengenai konsep materi yang ada.

Sementara dari aktivitas siswa masih ada sikap yang kurang disiplin dan pasif

selama pembelajaran siklus I, dikarenakan guru tidak peduli dan kurangnya

pengawasan dan ketegasan untuk disiplin akhirnya siswa merasa dibiarkan,

alternatif lain bisa juga dikarenakan guru yang tidak mau ambil pusing dengan

sikap siswa sehingga guru hanya terfokus pada tanggung jawab mengajar saja.

Siswa tidak diarahkan untuk menguasai pemahaman tentang materi.

Banyaknya siswa yang masih bersikap rendah dan guru yang kurang

cermat dalam hal penerapan model pembelajaran, pada akhirnya prestasi siswa

siklus I dominant cukup rendah. Pada siklus II siswa yang dianggap siap untuk

belajar dan bisa dibilang mampu memahami materi sekitar 94,4%, hal ini

Page 43: Contoh ptk ut

menunjukkan adanya peningkatan daripada pembelajaran di siklus I hanya

sekitar 66,7%. Dalam hal ini guru disarankan oelh teman sejawat sebaiknya:

1. Pada siklus I lebih mengadakan pendekatan pada siswa sebagaimana pada

siklus II.

2. Pada siklus I lebih memperdalam lagi wawasan pengetahuan tentang

langkah-langkah perencanaan kegiatan inti agar lebih teratur.

3. Sebisa mungkin guru membantu dan membimbing siswa agar siswa

merasa diperhatikan.

4. Guru tidak meminta siswa untuk mengevaluasi informasi yang mereka

pelajari, mungkin menghalangi mereka untuk mengkritik karena siswa

cenderung menafsirkan situasi tersebut sebagai hal yang melarang adanya

kritik.

5. Guru menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks

dimana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil

kemungkinannya untuk bergeser dari situasu formal dibandingkan dengan

guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur.

6. Guru mengubah tpik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa

dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri

karena siswa cenderung menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha

untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu.

7. Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban

yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan

gagasan-gagasan sendiri karena mereka cenderung menafsirkan tindakan

demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran

mereka.

Meskipun demikian melalui pendekatan matematika realistik selalu

mengalami peningkatan mengenai penguasaan materi dan intelegensi siswa

kelas III dari proses pembelajaran sebelum adanya perbaikan hingga

dilaksanakannya siklus I dan siklus II.

Page 44: Contoh ptk ut

BAB V

PENUTUP

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan observasi yang telah dilakukan pada

pembelajaran matematika sub pokok bahasan pengerjaan hitung bilangan

siswa kelas III di SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro,

penelitian ini dapat disimpulkan dengan pernyataan:

1. Pelaksanaan pembelajaran matematika kelas III sub pokok bahasan

pengerjaan hitung bilangan di SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho

Kabupaten Bojonegoro melalui pendekatan matematika realistik mampu

meningkatkan hasil belajar dan cara berfikir logis siswa, hal ini dapat

dibuktikan dari hasil perkembangan proses perbaikan pembelajaran yang

teah dilaksanakan melalui tahapan siklus I hingga siklus II. Banyaknya

siswa yang mau mengajukan pertanyaan pada siklus II kepada guru sekitar

26,7%, ketepatan menjawab pertanyaan guru 73,3%, membantu temannya

yang mendapat kesulitan 20%, ketepatan mengumpulkan tugas 86,7%,

besarnya keberanian mental siswa untuk maju ke depan 80%, namun

hanya sebagian siswa yang mendapat kesempatan.

2. Pendekatan matematika realistik berpengaruh positif terhadap hasil

evaluasi akhir pembelajaran matematika kelas III SDN Nganti 02, dimana

dapat kita ketahui dengan adanya peningkatan yang cukup signifikan. Hal

ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I hingga siklus

II yang selalu mengalami peningkatan:

a. Pada siklus I siswa yang tuntas belajar 10 anak diantaranya nilai 70-80

ada 7 siswa (46,7%) dan nilai 100 ada 3 siswa (20%), meningkat lagi

pada siklus II siswa tuntas belajar 13 anak diantaranya nilai 70-80 ada

7 siswa (46,7%) dan nilai 90-100 ada 6 siswa (40%)

b. Ketuntasan individual pada siklus I: 75,3% hal ini melebihi dari

standar yang ditetapkan 70%. Pada siklus II ketuntasan individual lebih

Page 45: Contoh ptk ut

meningkat sebesar 81,3%, jelas hal ini melebihi standar ketuntasan

individual yang elah ditetapkan sebelumnya yaitu 70%.

c. Ketuntasan klasikal menurut perhitungan di siklus I sekitar 66,7%

sementara ketuntasan klasikal menurut perhitungan di siklus II

bertambah menjadi 86,7% hal ini berarti terdapat peningkatan dari

siklus sebelumnya karena pada siklus II ini melebihi dari target

ketercapaian sebasar 85%.

B. SARAN-SARAN

1. PTK memerlukan berbagai kondisi agar dapat berlangsung dengan baik

dan melembaga. Kondisi tersebut antara lain dukungan dari semua personil

di sekolah, iklim yang terbuka yang memberikan kebebasan pada guru

untuk berinovasi, berdiskusi, berkolaborasi dan saling mempercayai

diantara personil seklah

2. Perlu dilakukan penelitian sejenis dengan konsep matematika yang lain

pada populasi yang berbeda dan sample yang lebih besar.

3. Penelitian perbaikan pembelajaran seperti PTK perlu kita latihkan di kelas

dan di sekolah. Hal ini penting sekali agar profesi kita sebagai guru terasah

Setiap orang diharapkan dapat berbagi visi tentang bagaimana bekerja, dan

belajar bersama.

4. Pendidikan hendaknya adil dan tidak diskriminatfi, serta peka terhadap

semua budaya dan relevan dengan kehidupan sehari-hari anak. Sehingga

pendidik, tenaga kependidikan, dan semua anak sebagai mesyarakat

sekolah menghargai berbagi ketentuan dalam kegiatan sekolah.

Page 46: Contoh ptk ut

DAFTAR PUSTAKA

Albrecht, K. 1992. Daya Pikir. Semarang: Dahar Prize.

Armanto, D. 2001. Aspek Perbahan Pendidikan Dasar Matematika melalui Pendidikan

Matematika Realistik (PMR). (Kumpulan makalah pada Seminar Nasional

Sehari: Penerapan Pendidikan Matematika Realistik Pada Sekolah dan

adrasah). Medan.

Armanto, D. 2002. Teaching Multiplication an Division Realistically in Indonesian

Primary School: A prototype of Local Instructional Theory. Dissertation,

University of Twente. Enschede: Print Partners Ipskamp

Begle, E. G. 1979. Critical Variables in Mathematics Education. Whasington D.C.: The

Mathematical Association of America and NCTM

Darhim. 2004. Pengaruh Pembelajaran Matematika Kontekstual Terhadap Hasil

Belajar dan Sikap Siswa Sekolah Dasar Kelas Awal Dalam Matematika.

Disertasi, tidak diterbitkan. Bandung: PPS UPI

De Lange, Jan. 1996. Assessment: No Change withoutProblems. The Netherlands:

Freudenthal Institute. Deakin University Press

Fauzan, A. 2002. Applying Realistic Mathematics Education in Theaching Geometry in

Indonesian Primary Schools. Doctoral Dissertation, University of Twente.

Enschede, The Netherlands.

Gravemeijer, K.P.E. 1994. Developing Realistic Mathematics Education.

Utrecht: CD-b Press.

Marpaung, Y. 2001. Implementasi Pendidikan Matematika Realistik di Indonesia.

(Kumpulan makalah pada semunar Nasional Sehari: Penerapan Pendidikan

Matematika Realistik Pada Sekolah dan Meadarasah). Medan

Mukhayat, T. 2004. Mengembangkan Metode Belajar yang Baik pada Anak.

Yogyakarta: FMIPA UGM.

Mullis, I.V.S., Martin, M.O., Gonzales, E.J., Gregory, K.d., Garden. R.a., O’Connnor,

K.M., Chrostowski, S.J., and Smith, T.a. (2000). TIMSS 1999: International

Mathematics Report. Boston: The International Study Centre, Boston College,

Lynch School of Education

Poedjawijatna. 1992. Logika Filsafat Berfikir. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Puskur. (2002). Kurikulum dan Hasil Belajar: Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

Matematika Sekolah Dasar dan Madarasah Ibtidaiyah. Jakarta: Balitbang

Depdiknas.

Page 47: Contoh ptk ut

Roemberg, T.A. 1998. Prolematics Features of the School Mathematics Curriculum. In

Bishop et al. (eds.). International Handbook of Mathematics Education. Edited

Dordrecht, The Netherlands: Kluwer Academic Publisher.

Ruseffendi, H.E.T. 1988. Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan

Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA.

Bandung: Tarsito.

Ruseffendi, H.E.T. 2001. Evaluasi Pembudayaan Berfikir Logis Serta Bersikap Kritis

dan Kreatif Melalui Pembelajaran Matematika Realistik. Makalah

disampaikan pada Lokakarya di Yogyakarta.

Soedjadi, R. 2004. PMRI dan KBK dalam era Otonomi Pendidikan. Bulletin PMRI.

Edisi III, Kjan 2004. Bandung: KPPMT ITB Bandung.

Suharta, I.G.P. 2004. Matematika Realistik: Apa dan Bagaimana? Editorial

Jurnal Pendidikandan Kebudayaan. Edisi 38. Depdiknas Jakarta, Subandar :

2001

Swoboda, E. 2004. How to prepare prospective teachers to teach mathematics: Some

Remarks. Poland Rzeszow University

Treffers, A. dan Goffree. 1985. Rational Analysis of Realistic Mathematics Education.

The Wiskoba Program. In L.Streefland (ed.), Proceeding of the ninth

International Conference for the Psychology of Mathematics Education.

Volume 2. Utrecht: OW & OC.

Turmudi. 2004. Pengembangan Materi Ajar Matematika Realistik di Sekolah Dasar.

Makalah disampaikan pada Lokakarya Pembelajaran Matematika Realistik

Bagi Guru SD di Kota Bandung tgl. 7,13, dan 14 Agustus 2004 UPI Bandung.

Zulkardi. 2001. Realistic Mathematics Education (RME): Teori, Contoh Pembelajaran

dan Teman Belajar di Internet. Makalah yang disampaikan pada Seminar

Nasional pada tgl. 4 April 2001 di UPI Bandung: Bandung: tidak diterbitkan.

Page 48: Contoh ptk ut

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SDN Nganti 02Mata Pelajaran : MatematikaKelas/Semester : III/1Standar Kompetensi : 1. Malakukan Pengerjaan hitung bilangan sampai tiga angkaKompetensi Dasar : 1.5. Memecahkan masalah perhitungan termasuk yang berkaitan

dengan uang.Indikator : 1.5.1. Mengenal berbagai mata uang sampai dengan 5.000 rupiahAlokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 kali pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat mengenal berbagai mata uang sampai dengan lima ribu rupiah.2. Siswa dapat menentukan kesetaraan nilai mata uang dengan satuan uang lainnya.

B. Materi AjarPengerjaan Hitung Bilangan

C. Langkah-langkah Kegiatan1. Pendahuluan

a. Apersepsi :a.1. Cerita tentang alat tukar atau alat pembayarana.2. Mengingat tentang ciri-ciri dan nilai mata uang

b. Motivasi : Materi ini berguna bagi seorang kasir, bagi pedagang, dan para petugas bank

2. Kegiatan Intia. Guru Menerangkan pembelajaran sesuai materi tentang Pengerjaan Hitung

Bilanganb. Guru menyebutkan ciri-ciri mata uang dan nilainyac. Bertanya jawab tentang harga barang yang dibeli atau dijual di warungd. Siswa bermain jual beli dengan model uang dari kertase. Dengan bimbingan guru, siswa menentukan harga sekelompok barang dari

hasil permainan jual belif. Siswa menentukan banyaknya uang kembalian jika pembayaran pada

permainan jual beli dengan uang lebih (utuh)3. Penutup

a. Dengan bimbingan guru, siswa dan guru melakukan refleksib. Dengan bimbingan guru, siswa merangkum hasil pembelajaran

Page 49: Contoh ptk ut

c. Memberikan tes akhir

D. Alat dan Sumber Belajar1. Buku matematika III2. Uang buatan3. Alat-alat tulis

E. Penilaian1. Teknik : Kuis, tes, diskusi, praktikum, simulasi2. Bentuk Instrumen : Lisan, tertulis, unjuk kerja

Contoh Instrumen:

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar !1. Kamu punya uang Rp 5.000,00 dan uang kamu ingin ditukarkan kepada Andi

yang memiliki uang Rp 1.000, 00 sebanyak 7 lembar. Berapa lembarkah yang harus diberikan Andi untuk kamu ?

2. Berapakah jumlah uang yang dimiliki teman kamu jika ia mempunyai empat lembar uang senilai Rp 1.000, 00 dan 3 keping uang logam senilai Rp 500,00 ?

3. Bagaimanakah penulisan uang tujuh ribu sembilan ratus rupiah ?4. Tuliskan besar nilai uang empat ribu lima ratus rupiah !5. Apakah kegunaan uang ?

Kunci Jawaban1. 5 lembar2. Rp 5.500,00 / Lima ribu lima ratus rupiah3. Rp 7.900,004. Rp 4.500,005. untuk digunakan sebagai alat tukar

Mengetahui:Kapala SDN Nganti 02

LINARSI,S.PdNIP. 19560330 197512 2 002

Nganti, 28 Juli 2010

Guru Pengajar,

DWI MUNTIHARA,A.Ma.PdNIM. 815 373 836

Page 50: Contoh ptk ut
Page 51: Contoh ptk ut

RENCANA PERBAIKAN PEMBEAJARAN(RPP)

SIKLUS I

Sekolah : SDN Nganti 02Mata Pelajaran : MatematikaKelas/Semester : III/1Standar Kompetensi : 1. Malakukan Pengerjaan hitung bilangan sampai tiga angkaKompetensi Dasar : 1.5. Memecahkan masalah perhitungan termasuk yang berkaitan

dengan uang.Indikator : 1.5.1. Mengenal berbagai mata uang sampai dengan 5.000 rupiahAlokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 kali pertemuan)A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengenal berbagai mata uang sampai dengan lima ribu rupiah.2. Siswa dapat menentukan kesetaraan nilai mata uang dengan satuan uang lainnya.

B. Tujuan Perbaikan1. Perubahan proses pembelajaran matematika yang menyenangkan harus menjadi

prioritas utama2. Menumbuhkan penataan nalar ataupun kemampuan berfikir logis serta sikap

positif siswa yang berguna dalam mempelajari ilmu pengetahuan maupun dalam penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

C. Materi AjarPengerjaan Hitung Bilangan

F. Langkah-langkah Kegiatan1. Pendahuluan

a. Apersepsi :a.1. Cerita tentang alat tukar atau alat pembayarana.2. Mengingat tentang ciri-ciri dan nilai mata uang

2. Kegiatan Intia. Guru Menerangkan pembelajaran sesuai materi tentang Pengerjaan Hitung

Bilanganb. Guru menyebutkan ciri-ciri mata uang dan nilainyac. Bertanya jawab tentang harga barang yang dibeli atau dijual di warungd. Siswa bermain jual beli dengan model uang dari kertase. Dengan bimbingan guru, siswa menentukan harga sekelompok barang dari

hasil permainan jual belif. Siswa menentukan banyaknya uang kembalian jika pembayaran pada

permainan jual beli dengan uang lebih (utuh)3. Penutup

a. Dengan bimbingan guru, siswa dan guru melakukan refleksib. Dengan bimbingan guru, siswa merangkum hasil pembelajaran

Page 52: Contoh ptk ut

c. Memberikan tes akhir

E. Alat dan Sumber Belajar1. Buku matematika III2. Uang buatan3. Alat-alat tulis

F. Penilaian1. Teknik : Kuis, tes, diskusi, praktikum, simulasi2. Bentuk Instrumen : Lisan, tertulis, unjuk kerja

Contoh Instrumen:

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar !

1. Berapakah nilai mata uang ini ?

2. Dengan perbandingan nilai mata uang pada gambar di samping, barapa keping uang logam Rp 500,00 agar bisa setara nilainya ?

3. Kamu punya uang Rp 5.000,00 dan uang kamu ingin ditukarkan kepada Andi yang memiliki uang Rp 1.000, 00 sebanyak 7 lembar. Berapa lembarkah yang harus diberikan Andi untuk kamu ?

4. Berapakah jumlah uang yang dimiliki teman kamu jika ia mempunyai empat lembar uang senilai Rp 1.000, 00 dan 3 keping uang logam senilai Rp 500,00 ?

5. Bagaimanakah penulisan uang tujuh ribu sembilan ratus rupiah ?

Kunci Jawaban1. Seribu rupiah / Rp 1.000,002. 4 keping logam Rp 500,003. 5 lembar4. Rp 5.500,00 / Lima ribu lima ratus rupiah5. Rp 7.900,00

Mengetahui:Kapala SDN Nganti 02

Nganti, 11 Agustus 2010

Guru Pengajar,

Page 53: Contoh ptk ut

LINARSI,S.PdNIP. 19560330 197512 2 002

DWI MUNTIHARA,A.Ma.PdNIM. 815 373 836

c. memberikan tes akhirE. Alat dan Sumber Belajar

1. Buku matematika III2. Uang buatan3. Alat-alat tulis

F. Penilaian1. Teknik : Kuis, tes, diskusi, praktikum, simulasi2. Bentuk Instrumen : Lisan, tertulis, unjuk kerja

Contoh Instrumen:

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar !

1. Berapakah nilai mata uang ini ?

2. Dengan perbandingan nilai mata uang pada gambar di samping, barapa keping uang logam Rp 500,00 agar bisa setara nilainya ?

3. Kamu punya uang Rp 5.000,00 dan uang kamu ingin ditukarkan kepada Andi yang memiliki uang Rp 1.000, 00 sebanyak 7 lembar. Berapa lembarkah yang harus diberikan Andi untuk kamu ?

4. Berapakah jumlah uang yang dimiliki teman kamu jika ia mempunyai empat lembar uang senilai Rp 1.000, 00 dan 3 keping uang logam senilai Rp 500,00 ?

5. Bagaimanakah penulisan uang tujuh ribu sembilan ratus rupiah ?

Kunci Jawaban1. Seribu rupiah / Rp 1.000,002. 4 keping logam Rp 500,003. 5 lembar4. Rp 5.500,00 / Lima ribu lima ratus rupiah5. Rp 7.900,00

Page 54: Contoh ptk ut

Mengetahui:Kapala SDN Nganti 02

LINARSI,S.PdNIP. 19560330 197512 2 002

Nganti, 18 Agustus 2010

Guru Pengajar,

DWI MUNTIHARA,A.Ma.PdNIM. 815 373 836

LAPORAN KEMAJUAN PEMBIMBINGAN PKPMATA PELAJARAN : MATEMATIKA

I. Nama Mahasiswa : DWI MUNTIHARA,A.Ma.PdII. NIM : 815 373 836III. Nama Pembimbing : Drs. D.M. RAIBUDI,M.SIV. Judul Penelitian : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dan Cara Berpikir

Logis Siswa Kelas III Terhadap Matematika Sub Pokok Bahasan Pengerjaan Hitung Bilangan Melalui Pendekatan Matematika Realistik Di SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro

V. Rincian Kegiatan Yang Sudah DilakukanA. Tahap Perencanaan (Planning).

1. Penelitian ini diawali dengan mengadakan diskusi dengan teman sejawat mengenai masalah pembelajaran yang telah lalu.

2. Peneliti bersama-sama teman sejawat mendiskusikan kemungkinan tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah matematika pada sub pokok bahasan pengerjaan hitung bilangan.

3. Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus I dengan menyesuaikan silabus kurikulum 2006, beserta menetapkan perangkat-perangkatnya.

4. RPP yang telah dibuat beserta perangkat pembelajarannya.5. Menyusun LKS masalh matematika

B. Tahap Melakukan Tindakan (Action)1. Bertanya jawab tentang nilai mata uang yang ditunjukkan guru2. Siswa menyebutkan ciri-ciri mata uang yang nilainya.3. Siswa menghitung nilai sekelompok mata uang yang beragam nilainya.4. Siswa menyebutkan nilai sekelompok mata uang yang disebutkan guru5. Dengan Tanya jawab, siswa menyebutkan kesetaraan nilai mata uang dengan

berbagai satuan uang lainnya.6. Siswa bermain tukar menukar uang dengan model uang dari kertas.7. bertanya jawab tentang harga barang yang dibeli atau dijual di warung.8. Siswa menentukan banyaknya uang kembalian jika pembayaran pada permainan

jual beli dengan uang lebih (utuh).C. Data Lapangan

1. Data Aktifitas Guru2. Data Aktifitas Sikap Positif Siswa dan Data Aktifitas Sikat Negatif Siswa3. Nilai Hasil Evaluasi Matematika Siswa Kelas III SDN Nganti 02

D. Rencana kegiatan selanjutnya

Page 55: Contoh ptk ut

Melanjutkan perbaikan ke siklus ke-duaVI. Kendala yang dihadapi

1. Sikap siswa belum terkendali sepenuhnya dan perhatian siswa cenderung tidak fokus.2. Siswa tidak dapat melihat hubungan antara topic yang satu dengan yang lainnya.3. Penjelasan guru terlalu mengembang dan tidak terfokus pada pokok permasalahan.4. Siswa tidak diarahkan untuk mengembangkan sikap, minat serta potensi dasar siswa.

Mengetahui:Supervisor,

Drs. D.M. RAIBUDI,M.SNIP. 19590419 198503 1 002

Surabaya, 03 Oktober 2010

Peneliti,

DWI MUNTIHARA,A.Ma.PdNIM. 815 373 836

LAPORAN KEMAJUAN PEMBIMBINGAN PKPMATA PELAJARAN : MATEMATIKA

I. Nama Mahasiswa : DWI MUNTIHARA,A.Ma.PdII. NIM : 815 373 836III. Nama Pembimbing : Drs. D.M. RAIBUDI,M.SIV. Judul Penelitian : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dan Cara Berpikir

Logis Siswa Kelas III Terhadap Matematika Sub Pokok Bahasan Pengerjaan Hitung Bilangan Melalui Pendekatan Matematika Realistik Di SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro

V. Rincian Kegiatan Yang Sudah DilakukanA. Tahap Perencanaan (Planning).

1. Penelitian ini diawali dengan mengadakan diskusi dengan teman sejawat mengenai masalah pembelajaran perbaikan siklus I.

2. Peneliti bersama-sama teman sejawat mendiskusikan kemungkinan tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi siswa.

3. Menyusun rencana perbaikan Siklus II pembelajaran dengan menyesuaikan silabus kurikulum 2006, beserta menetapkan perangkat-perangkatnya.

4. Mempersiapkan media konkrit yang dibutuhkan.5. Membuat format-format penilaian observasi dan nilai evaliasi akhir.6. Mempersiapkan LKS

B. Tahap Melakukan Tindakan (Action)1. Bertanya jawab tentang nilai mata uang yang ditunjukkan guru2. Siswa menyebutkan ciri-ciri mata uang yang nilainya.3. Siswa menghitung dan menyebutkan nilai mata uang yang beragam nilainya.4. Dengan Tanya jawab, siswa menyebutkan kesetaraan nilai mata uang dengan

berbagai satuan uang lainnya.5. Siswa bermain tukar menukar uang dengan model uang dari kertas.6. Mengingat tentang kesetaraan nilai mata uang.7. bertanya jawab tentang harga barang yang dibeli atau dijual di warung.8. Siswa bermain jual beli dengan model uang dari kertas.

Page 56: Contoh ptk ut

9. Dengan bimbingan guru, siswa menentukan harga sekelompok barang.10. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

C. Data Lapangan1. Data Aktifitas Guru2. Data Aktifitas Sikap Positif Siswa dan Data Aktifitas Sikat Negatif Siswa3. Nilai Hasil Evaluasi Matematika Siswa Kelas III SDN Nganti 02

D. Rencana kegiatan selanjutnyaPenelitian ada kemajuan maka tindakan perbaikan selesai.

VI. Kendala yang dihadapi1. Guru masih belum jelas dan kurang mempu mengaitkan materi.2. Guru terlalu mengejar target sehingga terlupakan ketepatan dalam menggunakan

waktu seefesien mungkin.

Mengetahui:Supervisor,

Drs. D.M. RAIBUDI,M.SNIP. 19590419 198503 1 002

Bojonegoro, 18 Agustus 2010

Peneliti,

DWI MUNTIHARA,A.Ma.PdNIM. 815 373 836

Page 57: Contoh ptk ut

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI MEDIA

SUMBER PEMBELAJARAN IPS KELAS III PADA MATERI

MELESTARIKAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SISWA DI SDN

NGANTI 02 KECAMATAN NGRAHO KABUPATEN BOJONEGORO

( Diajukan untuk memenuhi salah satu Mata kuliah pemantapan

Kemampuan Profesional Program Studi S-1 PGSD)

OLEH :

DWI MUNTIHARA, A.Ma.Pd.

NIM. 815 373 836

UNIVERSITAS TERBUKA

UNIT PROGRAM JARAK JAUH (UPBJJ) SURABAYA

POKJAR S-1 PGSD KABUPATEN BOJONEGORO

2010

Page 58: Contoh ptk ut

LEMBARAN IDENTITAS DAN PENGESAHAN

LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI MEDIA SUMBER

PEMBELAJARAN IPS KELAS III PADA MATERI MELESTARIKAN

LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI

DAN MINAT BELAJAR SISWA DI SDN NGANTI 02 KECAMATAN

NGRAHO KABUPATEN BOJONEGORO

Nama : DWI MUNTIHARA,A.Ma.Pd

NIM : 815 373 836

Program Studi : S-1 PGSD UPBJJ-UT SURABAYA

POKJAR BOJONEGORO

Tempat mengajar : Desa Nganti Kecamatan Ngraho

KabupatenBojonegoro

Jumlah pembelajaran : 2 siklus

Tempat dan tanggal pembelajaran : SDN Nganti 02 Siklus I : 12 Agustus 2010

Siklus II : 19 Agustus 2010

Menyetujui,Supervisor,

Drs. D.M. RAIBUDI,M.SNIP. 19590419 198503 1 002

Bojonegoro, 03 Oktober 2010

Mahasiswa

DWI MUNTIHARA,A.Ma.PdNIM. 815 373 836

Page 59: Contoh ptk ut

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur dan merupakan suatu berkah yang

layaknya penulis syukuri, karena dengan kudrat dan iradat-Nya, taufiq dan

hidayah-Nya, akhirnya penulis menyelesaikan tugas laporan Pemantapan

Kemampuan Profesional. Dalam penyusunan laporan ini hingga

menyelesaikannya, penulis banyak sekali menerima bantuan dan arahan dari

berbagai pihak, secara khusus penulis menyatakan terima kasih kepada:

1. Prof.Dr.Kisyani Laksono,M.Hum, selaku Rektor Universitas Terbuka (UPBJJ)

Surabaya.

2. Drs. Adi Suprapto, M.Pd, selaku Koordinator Layanan Belajar Universitas

Terbuka (UPBJJ) Surabaya.

3. Dra. Barokah, M.Pd, selaku coordinator Pokjar Bojonegoro.

4. H. M.Kuzaini, S.Pd.MM, selaku pengelola Universitas Terbuka Pokjar

Bojonegoro.

5. Drs. D.M. RAIBUDI,M.S, selaku dosen pembimbing.

6. Linarsi, S.Pd, selaku Kepala SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten

Bojonegoro.

7. Sadidik, S.Pd.I, selaku teman sejawat.

8. Seluruh Dosen yang telah mendidik dan membimbing penulis hingga

menyelesaikan studi di Universitas Terbuka (UPBJJ) Surabaya.

Dan akhirnya semua kritik dan saran demi perbaikan penyempurnaan

laporan ini sangan peneliti harapkan.

Surabaya, 03 Oktober 2010Peneliti,

DWI MUNTIHARA,A.Ma.PdNIM. 815 373 836

Page 60: Contoh ptk ut

ABSTRAK

DWI MUNTIHARA, 2009. “Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai

Media Sumber Pembelajaran IPS Kelas III Pada Materi Melestarikan Lingkungan

Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Minat Belajar Siswa Di SDN

Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro”.

PTK Unit Program Belajar Jarak Jauh

Universitas Terbuka (UPBJJ) Surabaya 2010

Tujuan pembelajaran matematika di jenjang pendidikan dasar dan

pendidikan menengah adalah untuk menyiapkan agar sanggup menghadapi

perubahan keadaan di dalam kehidupan di dunia yang selalu berkembang melalui

latihan bertindak atas dasar pemikiran pemikiran secara logis, rasional, kritis,

cermat, jujur, efisien,dan efektif (Puskur, 2002).

Pendekatan matematika realistik berpengaruh positif terhadap hasil

evaluasi akhir pembelajaran matematika kelas III di SDN Nganti 02, dimana dapat

kita ketahui dengan adanya peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini dapat

dibuktikan berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I hingga siklus II yang selalu

mengalami peningkatan: Pada siklus I siswa yang tuntas belajar ada 10 anak

diantaranya nilai 70-80 ada 7 siswa (46,7%) dan nilai 90-100 ada 3 siswa (20%).

Meningkat lagi pada siklus II siswa tuntas belajar 13 anak diantaranya nilai 70-80

ada 7 siswa (46,7%) dan nilai 90-100 ada 6 siswa (40%). Ketuntasan individual

pada siklus I: 75,3% hal ini melebihi dari standar yang ditetapkan 70%. Pada

siklus II ketuntatsan individual yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu 70%

Ketuntasan klasikal menurut perhitungan di siklus I sekitar: 66,7%

sementara ketuntasan klasikal menurut perhitungan di siklus II bertambah mejadi

86,7% hal ini berarti terhadap penigkatan dari siklus sebelumnya karena pada

siklus II ini melebihi target ketercapaian sebesar 85%.

Page 61: Contoh ptk ut

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii

KATA PENGANTAR......................................................................................... iii

ABSTRAK.......................................................................................................... iv

DAFTAR ISI....................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1

B. Rumusan Masalah......................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian.......................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian........................................................................ 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka Berkaitan dengan Masalah Penelitian.................. 5

B. Kajian Pustaka Berkaitan dengan Tindakan Perbaikan................ 10

C. Tinjauan hasil-hasil Penelitian Terdahulu Berkaitan dengan

Masalah dan Tinjauan Perbaikan.................................................. 11

D. Kerangka berfikir tentang tindakan perbaikan yang dilakukan.... 12

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Jenis dan Subyek Penelitian.......................................................... 14

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian.................................. 14

C. Prosedur Penelitian....................................................................... 14

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Persiklus............................................................. 19

B. Pembahasan.................................................................................. 28

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................... 30

B. Saran-saran................................................................................... 30

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 62: Contoh ptk ut

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan disengaja dirancangkan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu usaha untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah melalui proses

pembelajaran di sekolah.

Guru memiliki peranan kepemimpinan yang hakiki dalah hubungannya

dengan produktifitas belajar. Ia memiliki tanggung jawab dalam menciptakan

kondisi yang serentak memenuhi kebutuhan siswa dan kebutuhan tugas.

Seorang pelajar jarang menyadari mengapa dia merasa laluasa dan dapat

mengoptimalkan kemampuannya, tetapi ia memberi reaksi secara sadar

terhadap “suasana yang menciptakan oleh gaya mengelola yang nerupakan

lambing sikap mendukung” (Gellerman: 1963). Adapun bentuk pemberian

motivasi belajar kepada siswa yaitu guru-guru mengadopsi strategi

“pengayaan tugas”. Pengayaan tugas mengandung arti bahwa guru

mempunyai tanggung jawab yang jelas untuk merancang tugas-tugas belajar

sedemikian rupa, sehingga siswa mempunyai kesempatan untuk mendapat

pengalaman dan suatu perasaan pencapaian pribadi, penghargaan, tanggung

jawab, otonomi, kemajuan dan pertumbuhan.

Guru memberikan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya

pada tataran institusional dan eksperiensial, sehingga upaya meningkatkan

mutu pendidikan harus dimulai dari aspek “guru” menyangkut kualitas

keprofesionalannya dalam satu manajemen pendidikan yang professional.

Cara belajar siswa yang berbeda-beda, memerlukan cara pendekatan

pembelajaran yang berbeda. Guru harus mempergunakan berbagai pendekatan

agar anak tidak cepat bosan.

Fakta nyata, seperti yang pernah dialami ketika diadakannya

pembelajaran materi IPS Kelas III pada materi Melestarikan Lingkungan

Page 63: Contoh ptk ut

Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Siswa di SDN

Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonego tanggal 30 Juli 2010,

siswa nampak kurang mendengarkan penjelasan guru dikarenakan mereka

tidak paham pada materi Melestarikan Lingkungan Alam Sekitar sehingga

tidak bisa memberikan tanggapan, medianya hanya meliputi papan tulis dan

kapur tulis, diamping itu penjelasan guru terlalu abstrak dan kurang menarik

minat siswa kelas III, serta kurangnya persiapan/motivasi belajar siswa

sehingga hasil belajar rendah.

Hanya 10 siswa (55,6%) yang siap untuk belajar yaitu 22,2% yang

menguasai materi dengan memperoleh nilai 90-100 dan 33,3% hamper

mengenal pemahaman konsep materi yang bersifat teoritis dengan

memperoleh nilai 70-80, sementara 8 orang siswa (44,4%) siswa kesulitan

dalam menunjukkan implementasi konsep teoritis dalam pembelajaran IPS

kelas III materi tentang Melestarikan Lingkungan Alam Sekitar.

Kesenjangan tersebut terjadi disebabkan oleh beberapa factor, antara

lain :

1. Dari sudut pandadang siswa

a. Rendahnya kemampuan siswa dalam memahami materi IPS yang

bersifat teoritis.

b. Kurangnya kemampuan siswa merumuskan contoh-contoh

implementasi konsep IPS.

c. Kurangnya persiapan/motivasi dan minat belajar siswa sehingga hasil

belajar rendah.

2. Dari sudut pandang guru

a. Belum optimalnya usaha yang dilakukan guru untuk membantu

kesulitan belajar siswa.

b. Kurang kondusifnya metode mengajar yang digunakan guru untuk

memotifasi dan merangsang minat belajar siswa.

Jika permasalahan tersebut diatas tidak segera dipecahkan akan

memerikan dampak negative terhadap kelancaran proses pembelajaran di

kelas, seperti:

Page 64: Contoh ptk ut

1. Kesulitan dalam menghidupkan suasana baru dalam belajar, karena

kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

2. Kurangnya motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.

3. Prestasi belajar siswa mata pelajaran IPS kurang memuaskan.

Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi pembelajaran

diatas yakni dengan mengorganisasikan kegiatan pembelajaran yang menarik,

menyenangkan dan menggairahkan siswa untuk berpartisipasi secara aktif,

produktif dan konstruktif dalam membangun pengetauannya seiring dengan

paradigma kontruktivistik. Alternatfi tindakan yang dilakukan adalah :

memanfaatkan lingkungan sekolah di SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho

Kabupaten Bojonegoro sebagai media sumber pembelajaran IPS Kelas III

Materi Melestarikan Lingkungan Alam Sekitar.

Berdasarkan alternatif tindakan di atas, maka penulis sepakat untuk

mengadakan penelitian dengan judul : Pemanfaatan Lingkungan Sekolah

Sebagai Media Sumber Pembelajaran IPS Kelas III Pada Materi

Melestarikan Lingkungan Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Motivasi Dan

Minat Belajar Siswa Di SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten

Bojonegoro.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukanan, maka

permasalahan yang akan diteliti adalah:

1. Bagaimanakan Gambaran Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai

Media Sumber Pembelajaran IPS kelas III Pada Materi Melestarikan

Lingkungan Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Minat

Belajar Siswa Di SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten

Bojonegoro?

2. Bagaimanakan Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai

Media Sumber Pembelajaran IPS Kelas III Pada Materi Melestarikan

Lingkungan Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Minat

Belajar Siswa Di SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten

Bojonegoro?

Page 65: Contoh ptk ut

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka ditetapkanlah tujuan

penelitian, yaitu:

1. Mengetahui Gambaran Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Media

Sumber Pembelajaran IPS kelas III Pada Materi Melestarikan Lingkungan

Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Minat Belajar Siswa Di

SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro?

2. mengetahui Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Media

Sumber Pembelajaran IPS Kelas III Pada Materi Melestarikan Lingkungan

Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Minat Belajar Siswa Di

SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro?

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa

a. Siswa didorong aktif secara fisik, mental, dan emosi dalam belajar.

b. Potensi diri siswa lebih meningkat, sehingga pembelajaran lebih

bermakna, menyenangkan, dan mempunyai daya tarik.

2. Bagi Guru

a. Mampu menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan

pengajaran.

b. Peluang emas untuk memperkuat gugus dan kelompok kerja guru

(KKG), dimana antar guru saling belajar.

c. Memberikan informasi kepada guru mengenai kesiapan dan daya kritis

serta keberhasilan siswa dalam belajar.

3. Bagi Sekolahan

a. Memberikan informasi tentang profil guru dan siswa dalam belajar.

b. Memberikan informasi tentang kemampuan guru dalam

memvariasikan bentuk pelayanan kepada siswa dalam belajar.

c. Memperoleh metode pembelajaran yang memiliki keberpihakan

kepada siswa lebih dominant disbanding metode belajar yang lain.

Page 66: Contoh ptk ut

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

a. Kajian pustaka berkaitan dengan masalah penelitian

1. Pengelolaan program belajar mengajar

Kemampuan mengelola program belajar mengajar mencakup

kemampuan merumuskan tujuan instruksional, kemampuan mengenal dan

menggunakan metode mengajar, kemampuan memilih dan menyusun

prosedur instruksional yang tepat, kemampuan melaksanakan program

belajar mengajar, kemampuan mengenal potensi siswa, serta kemampuan

merencanakan dan melaksanakan pengajaran remedial.

Hasibuan,J.J (1988): kemampuan mengelola program belajar

mengajar dapat dilakukan dengan cara berikut ini:

1. Merumuskan tujuan instruksional dengan cara:

1. Mengkaji kurikulum bidang studi

2. Mempelajari cirri-ciri rumusan instruksional

3. Mempelajari tujuan instruksional bidang studi yang bersangkutan

4. merumuskan tujuan instruksional bidang studi yang bersangkutan.

2. Mengenal dan dapat menggunakan metode mengajar dengan cara:

1. Mempelajari macam-macam metode mengajar

2. Menggunakan macam-macam metode mengajar

3. Memilih dan menyusun prosedur instuksional yang tepat dengan cara:

1. Mempelajari kriteria pemilihan materi dan prosedur mengajar

2. Menggunakan kriteria pemilihan materi dan prosedur mengajar

3. Merencanakan program pembelajaran, serta

4. Menyusun satuan pelajaran.

4. Melaksanakan program belajar mengajar dengan cara:

1. Mempelajari fungsi dan peran guru dalam proses belajar mengajar

2. Menggunakan alat Bantu belajar mengajar

3. Menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar

4. Memonitor proses belajar peserta didik

5. Menyesuaikan rencana program pengajaran dengan situasi kelas

Page 67: Contoh ptk ut

Adapun salah satu penyebab berkurangnya minat anak terhadap belajar di

sekolah diantaranya dikarenakan oleh kondisi-kondisi sebagai berikut:

a. Pengalaman anak pada masa awal, pengalaman anak semasa di taman-taman

juga dapat mempengaruhi penyesuaian diri dan kesiapan anak untuk memasuki

dunia sekolah.

b. Pengaruh orang tua dan kakak/saudara, jika orang tua yang tidak terlalu

mendorong anak untuk belajar mempersiapkan ujian/ulangan maka anak

cenderung ingin mencari keramaian yang mengasikkan sehingga lupa akan

tugas belajar.

c. Sikap teman sebaya, anak yang akan menerima dan memilih minat dan nilai-

nilai yang dianut oleh kelompoknya.

d. Prestasi baik, kegagalan akademik akan menurunkan “diri” setiap anak dan hal

ini akan menimbilkan rasa ketidaksukaan terhadap situasi yang menyebabkan

kegagalan terjadi.

e. Sikap terhadap tugas, semakin tinggi sekolah yang diduduki anak dalam

bangku sekolahnya biasanya semakin banyak tugas yang harus dihadapinya, ini

memerlukan usaha anak yang semakin besar sehingga tidak jarang anak yang

tidak suka akan pelajaran di sekolah.

f. Hubungan guru dengan siswa, besarnya minat anak pada sekolahan juga

tergantung pada bagaimana sikap guru pada anak. Jika orang tua dan

saudaranya memberikan pengertian atau pemahaman yang salah tentang guru,

maka hal ini akan membuat anak menimbulkan prasangka buruk terhadap guru

sehingga akan timbul rasa benci dalam diri anak dan tidak suka jika guru

tersebut mengajarnya.

g. Suasana emosional di sekolah, disiplin dan sikap guru yang terlalu berlebihan

akan mempengaruhi minat siswa untuk belajar disekolah. Diharapkan guru dan

siswanya memiliki hubungan yang baik dan menerapkan disiplin hendaknya

bersifat otritatif akan membangkitkan sikap positif pada diri anak, bukan

dengan sikap guru atau sistem disiplin yang otoriter.

Jika anak berminat pada kegiatan akademik maupunekstrakurikuler yang

berkaitan dengan sekolah maka anak anak senang meluangkan waktu pada

kegiatan-kegiatan sekolah. Disam[ing itu, hubungan sosial yang baik dengan guru

Page 68: Contoh ptk ut

maupun teman, menjadikan anak sebagai warga Negara sekolah yang baik dan

berusaha untuk menaati aturan sekolah. Oleh karena itu sikap yang

menyenangkan ini disukai guru maupun teman-temannya.

Perkembangan minat memiliki karateriktik- karateriktik tertentu sebagai

berikut:

1. Minat berkembang sejalan dengan perkembanagn fisik dan mental.

2. Minat sangat bergantung pada kesiapan belajar.

3. Minat sangat bergantung pada kesempatan untuk belajar.

4. Perkembangan minat yang terbatas.

5. Minat dipengaruhi oleh suasana hati.

6. Minat dipengaruhi oleh budaya.

7. Minat bersifat egosentri.

Menurut Hurlock (1989) ada empat cara minat mempengaruhi

perkembangan anak, yaitu :

1. Minat dapat mempengaruhi dan intensitas aspirasi

2. Minat dapat sebagai pendorong

3. Minat berpengaruh pada prestasi.

Minat yang berkembang pada masa kanak-kanak dapat menjadi minat

selamanya.

2. Evaluasi proses pembelajaran

Davies mengemukakan bahwa evaluasi merupakan proses untuk

memberikan atau menetapkan nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan,

unjuk kerja, proses, orang, maupun objek (Davies, 1981:3). Menurur Wand dan

Brown, evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.

Pengertian evaluasi lebih dipertegas legi dengan batasan sebagai proses

memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu

kriteria tertentu (Sudjana, 1990:3). Dengan berdasarkan batasan-batasan tersebut,

dapat disimpulkan bahwa evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses

sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk

kerja, proses, orang, maupun objek) berdasarkan kriteria tertentu.

Evaluasi mencakup sejumlah teknik yang tidak bisa diabaikan oleh seorang

guru maupun dosen. Evaluasi bukanlah sekumpulan teknik semata-mata, tetapi

Page 69: Contoh ptk ut

evaluasi merupakan suatu proses yang berkelanjutan yang mendasari keseluruhan

kegiatan pembelajarn yang baik. Evaluasi pembelajaran bertujuan untuk

mengetahui sampai sejauh mana efisiensi proses pembelajaran yang dilaksanakan

dan efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam

rangka kegiatan pembelajaran, evaluasi dapat didefinisikan sebagau suatu proses

sistematik dalam menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan.

Erman (2003:2) menyatakan bahwa evaluasi pembelajarn juga dapat

diartikan sebagai penentuan kesesuaian antara tampilan siswa dengan tujuan

pembelajaran. Dalam hal ini yang dievaluasi adalah karakteristik siswa dengan

menggunakan suatu tolok ukur tertentu. Karakteristik- karakteristik tersebut

dalam ruang lingkup kegiatan belajar mengajara adalah tampilan siswa dalam

bidang kognitif (sikap, minat dan motivasi), dan psikomotro (ketrampilan, gerak

dan tindakan). Tampilan tersebut dapat dievaluasi secara lisan, tertulis, maupun

perbuatan. Dengan demikian mengevaluasi disini adalah menentukan apakah

tampilan siswa telah sesuai dengan tujuan instruksional yang telah dirumuskan

atau belum.

3. Penguasaan materi

Penguasaan ini menjadi landasan pokok untuk ketrampilan mengajar. Yang

dimaksud dengan kemampuan menguasai bidang studi menurut Wijaya,dkk.

(1994) adalah kemampuan mengetahui, memahami, mangaplikasikan,

menganalisis, menyintesiskan, dan mengevaluasi sejumlah pengetahuan keahlian

yang diajarkannya.

Ada dua hal dalam menguasai bahan bidang, Soedijarto (1982).

Diantaranya : Menguasai bahan bidang studi dan kurikulum sekolah dan

menguasai bahan pendalaman/aplikasi bidang studi. Hal ini dilakukan dengan

cara

1) Mempelajari ilmu yang relevan

2) Mempelajari aplikasi bidang ilmu ke dalam bidang ilmu lain

b. Kajian pustaka berkaitan dengan tindakan perbaikan

Menurut Rohani (1997) sumber belajar (learning resources) adalah segala

macam sumber yang adal di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang

Page 70: Contoh ptk ut

memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar. Cirri-ciri sumber belajar

antara lain meliputi:

1. Sumber belajar harus mampu memberikan kekuatan dalam proses belajar

mengajar, sehingga tujuan instruksional dapat tercapai secara maksimal.

2. Sumber belajar harus mempunyai nilai-nilai instruksional edukatif yaitu dapat

mengubah dan membawa perubahan yang sempurna terhadap tingkah laku yang

sesuai dengan tujuan yang ada.

3. Dengan adanya klasifikasi sumber belajar, maka sumber belajar yang

dimanfaatkan mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:

a) Tidak terorganisasi dan tidak sistematis baik bentuk maupun isi.

b) Tidak mempunyai tujuan instruksional yang eksplisit.

c) Hanya digunakan menurut keadaan dan tujuan tertentu.

d) Dapat dipergunakan untuk berbagi tujuan instruksional.

Sarifudin dan Winataputra (1999:65) mengelompokkan sumber-sumber belajar

menjadi 5 ketegori yaitu manusia, buku/perpustakaan, media masa, alam lingkungan

dan media pendidikan. Namun guru biasanya kurang tertarik menggunakan media

sebagi sumber belajar seperti halnya mengajak siswa keluar lingkungan sekolah

karena berbagai factor diantaranya waktu yang terbatas, bobot materi terlalu banyak

serta keterbatasan guru dalam mengembangkan inovasi pembelajaran padahal sumber

belajar cukup kaya di lingkungan siswa tinggal.

Sumber balajar yang dirancang mempunyai cirri-ciri yang spesifik sesuai

dengan tersedianya media. Menurut Susilo (2003) sumber belajar yang dipilih dari

lingkungan sekitar dapat berupa objek tempat tertentu, majalah, Koran maupun

brosur. Lingkungan sekitar yaitu lingkungan rumah, sekolah, sawah atau hutan, dapat

digunakan sebagai sumber belajar yang baik. Oelh karena itu dalam mempelajari

lingkungan, sejauh mungkin mencari kesempetan untuk bisa belajar dari alam.

Pendidikan dalam lingkungan ini memberi kesempatan siswa untuk mengumpulkan

data dari kegiatan pengamatan, pembuatan sketsa, pemotretan, wawancara dan

pengukuran.

c. Tinjauan hasil-hasil Penelitian Terdahulu Berkaitan dengan Masalah dan

Tinjauan Perbaikan

Page 71: Contoh ptk ut

Kajian penelitian yang berhubungan dengan pendekatan melalui lingkungan

alam sekolah ini sudah ada yang pernah mengadakan penelitian sebelumnya

diantaranya, Khairuddin mahasiswa jurusan tarbiyah STAI Sunan Giri Bojonegoro

(2007) dengan judul Pengaruh belajar bersama melalui lingkungan sekitar sekolah

sebagai sumber belajar terhadap minat dan keinginan siswa kela I dalam

menghubungkan ajaran Pendidikan Agama Islam dengan lingkungan sekitar di MTs

1 Dander, dalam kesimpulannya dikatakan bahwa belajar mengajar dibantu

lingkungan terbuka yang lebih nyata/riil seperti halaman sekitar sekolah MTs 1

Dander mampu memberikan suasana baru dan motovasi bagi siswa untuk

menemukan cara belajar yang lebih nyaman dan menarik perhatian siswa kelas I di

MTs 1 Dander.

Penelitian lainnya seperti yang diutarakan Andriyani (2006) mahasiswa FKIP

Malang, menurut hasil kesimpulannya: pelaksanaan pembelajaran menggunakan

lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar, dapat mempermudah pemahaman

siswa kelas V SDN IV Malang terhadap pembelajaran IPS dengan melihat contoh

dan menghubungkan matri Keragaman kenampakan alan dan buatan sesuai apa yang

ada di lingkungan pekarangan sekolah sebagai objek yang mudah untuk dapat

diamati secara langsung, sehingga daya nalar siswa berkembang dan pada akhirnya

berpengaruh kepada hasil akhir tes tertulis yang cukup memuaskan, hamper 91,3%

dari 31 siswa kelas V SDN IV Malang Dalem IV mampu tuntas belajar dan

menguasai konsep IPS sub pokok bahasan Keragaman kenampakan alam dan

buatan.

Berdasarkan informasi Rudi Setiawan (2004) Mahasiswa Universitas

Airlangga juga mengatakan dalam hasil penelitiannya di SD Negeri III Surabaya,

dimana siswa kelas III lebih berdikari/mandiri dan termotivasi dalam menemukan

permasalahan materi macam-macam lingkungan alam dan buatan.

d. Kerangka berfikir tentang tindakan perbaikan yang dilakukan

Tindakan yang dapat dilakukan gur untuk mengatasi kondisi pembelajarn

sekarang, yakni dengan mengoganisasikan kegiatan pembelajaran yang menarik,

menyenangkan dan menggairahkan siswa untuk berpartisipasi secara aktif, produktif

dan konstruktif melalui pendekatan belajar dengan memanfaatkan lingkungan sekitar

sekolah.

Page 72: Contoh ptk ut

Alternative tindakan yang dilakukan dalam memanfaatkan lingkungan sekolah

di SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro sebagai media sumber

pembelajaran IPS kelas III materi Melestarikan Lingkungan Alam Sekitar, akan

menciptakan rasa senang siswa sehingga siswa betah berasa di sekolah selama jam

efektif kegiatan belajar mengajar, bahkan siswa lebih termotivasi untuk

mengembangkan daya berfikir siswa.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang tindakan perbaikan melalui

pendekatan ini:

a. Strategi guru dalam menyusun rencana pembelajaran.

Perencanaan/persiapan mengajar disusun secara bersama-sama

denganteman sjawat yang serumpun, bahwa selain berguna sebagai alat kontrol,

maka persiapan mengajar juga berguna sebagai pegangan guru sendiri. Demikian

pula bahwa mengaar dengan perencanaan/persiapan yang baik maka pelaksanaan

pengjaran menjadi baik dan efektif yaitu peserta didik harus dijadikan pedoman

setiap kali membuat persiapan mengajar.

b. Strategi guru dalam membangun kerjasama dengan siswa dalam proses belajar

mengajar.

Kegiatan guru yang professional merupakan kegiatan atau tugas guru yang

rutin yang dianggap sebagai salah satu cara untuk meningkatkan

profesionalismenya. Dalam menjalin kerjasama dengan siswa, strategi yang

diterapkan oleh guru adalah sebagai berikut: a. menjalin hubungan baik dengan

siswa, b. Berusaha memahami latar belakang siswa, c. Penguasaan materi dan

cara penyajiannya yang menarik, d. Penggunaan model mengajar yang berfariasi

dan e. Memberi pembinaan khusus bagi siswa mengalami kesulitan dalam

memahami pembelajaran.

c. Pemberian motivasi belajar terhadap siswa.

Secara umum pemberian motivasi terhadap siswa adalah sebagai berikut:

khususnya siswa kelas III selalu diberi latihan-latihan soal, pemberian tugas untuk

praktek lapangan, mengikut sertakan siswa dalam kegiatan ilmiah dan pemberian

layanan bimbingan.

Page 73: Contoh ptk ut

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Jenis dan Subjek Penelitian

Jenis penelitian ini dilakukan di dalam bidang pendidikan melaui kegiatan

PTK. Menurut John Elliot bahwa yang dimaksud PTK ialah kajian tentang situasi

sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya (Elliot,

1982). Seluruh prosesnya, telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan,

dan pengaruh menciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dari

perkembanagn professional. Pendapat yang hampir senada dikemukanan oleh

Kemmis dan Mc Taggart, yang mangatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk refleksi

diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk

meningkatkan penalaran dan keadilan praktik-praktik itu dan terhadap situai tempat

dilakukan praktik-praktik tersebut (Kemmis dan Taggart, 1988). Adapun yang

dimaksud menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas III SDN Nganti 02 sebanyak

18 siswa putra 7 anak dan putrid 11 anak.

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian

Tempat dilaksanakannya PKP ini di ruangan kelas III SDN Nganti 02

Kecamatan Ngraho Kabuapaten Bojonegoro. Waktu penelitian Pemanfaatan

Lingkungan Sekolah Sebagai Media Sumber Pembelajaran IPS Kelas III Pada Materi

Melestarikan Lingkungan Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Minat

Belajar Siswa Di SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro

dilaksanakan dalam jangka waktu dari tanggal 30 Juli 2010 sampai dengan tanggal 25

Agustus 2010 semester 1 Tahun periode 2010/2011, yaitu dari identifikasi tahap pra

PTK : 30 Juli 2010, perbaikan pembelajaran siklus I : 12 Agustus 2010, perbaikan

pembelajaran siklus II : 19 Agustus 2010.

C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Banyak model PTK yang dapat diadopsi dan diimplementasikan di dunia

pendidikan. Namun secara singkat, pada dasarnya PTK terdiri dari 4 (empat) tahapan

dasar yang saling terkait dan berkesinambungan: (1) Perencanaan (Planning), (2)

Pelaksanaan (acting), (3) Pengamatan (observing), dan (4) Refleksi (reflecting).

Langkah-langkah kegiatan PKP digambarkan sebagaimana berikut:

Page 74: Contoh ptk ut

Perancanaan Tindakan; berdasarkan pada identifikasi masalah yang

dilakukan pada tahap pra PTK, rencana tindakan disusun untuk menguji secara

empiris hipotesis tindakan yang ditentukan. Rencana tindakan ini mencakup semua

langkha tindakan secara rinci. Segala keperluan pelaksanaan PTK, mulai dari materi,

bahan ajar, rencana pengajaran yang mencakup metode / teknik mengajar, serta

teknik atau instrument observasi/evaluasi, dipersiapkan dengan matang pada tahap

perencanaan ini. Dalam tahap ini perlu juga diperhitungkan segala kendala yang

mungkin timbul pada saat tahap implementasi berlangsung. Dengan melakukan

antisipasi lebih dari diharapkan pelaksanaan PTK dapat berlangsung dengan baik

sesuai dengan hipotesis yang telah ditentukan.

Pelaksanaan Tindakan; tahap ini merupakan implementasi (pelaksanaan) dari

semua rencana yang telah dibuat. Tahap ini, yang berlangsung di dalam kelas, adalah

realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik mengajar yang telah disiapkan

sebelumnya. Langkah-langkah yang dilakukan guru tentu saja mengacu pada

kurikulum yang berlaku, dan hasilnya diharapkan berupa peningkatan efektifitas.

Adapun instrumen yang digunakan selama pelaksanaan tindakan diantaranya : (a)

soal tes, (b) Rubric (Kolum-kolum), (c) Lembar observasi, dan (d) Catatan lapangan

yang dipakai untuk memperoleh data secara obyektif yang tidak dapat terekam

melalui lembar observasi, seperti aktifitas siswa selama pemberian tindakan

berlangsung, reaksi mereka, sebagai bahan dalam analisis dan untuk keperluan

refleksi.

Page 75: Contoh ptk ut

Pengamatan Tindakan; Evaluasi proses pembelajaran dilakukan melalui

observasi, kemudian didiskusikan secara kolaboratif, hasilnya didiskripsikan secara

kualitatif dan digunakan sebagai masukan dan tindak lanjut bagi pembelajaran

berikutnya. Hal ini sesuai dengan langkah ke 4-7 penelitian pengembangan (Borg and

Gall, 1993) yaitu Preliminary field testing, main product revision, main field testing,

and operational product revision yang bertujuan mengoptimalkan medol

pembelajaran yang dikembangkan Borg, W.R. dan Gall, M.D. (1983). Education

Research : An Introduction. New Yorrk & Lodon: Longman. Data yang dikumpulkan

pada tahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat,

serta dampaknya terhadap proses dan hasil intruksional yang dikumpulkan dengan

alat Bantu instrumen pengamatan yang dikembangkan oleh peneliti. Pada tahap ini

perlu mempertimbangkan penggunaan beberapa jenis instrumen ukur penelitian guna

kepentingan triangulasi data. Dalam tahap observasi ini guru dibantu oleh

keterlibatan teman sejawat bernama Sadidik,S.Pd.I untuk membantu peneliti untuk

lebih mempertajam refleksi dan evaluasi yang dilakukan guru, salain itu tugas teman

sejawat juga merekam selama proses peberbaikan pembelajaran erlangsung dan

memberikan saran dan masukan terhadap hasil observasi dan pengamatan. Adapun

ketrampilan yang harus dimiliki pengamat diantaranya: (a) menghindari

kecenderungan untuk membuat penafsiran; (b) adanya keterlibatan ketrampilan antar

pribadi; (c) merencanakan schedule aktifitas kelas; (d) umpan balik tidak lebih dari

24 jam; (e) catatan harus teliti dan sistematis.

Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil

belajar (pre test dan post test) dengan cara prosentase yaitu dengan menghitung

ketuntasan rata-rata kelas dan ketuntasan klasikal dengan pedoman rumus (IGAK

Wardhani,dkk 2007) sebagai berikut:

Rata-rata kelas = x 100%

Ketuntasan siswa = x 100%

Keterangan:

Jumlah nilai

Jumlah nilai maksimal

Jumlah siswa yang tuntas belajar

Jumlah seluruh siswa

Page 76: Contoh ptk ut

Rata-rata kelas : Jika mencapai > 70%

Ketuntasan klasikal : Jika > 80% seluruh siswa mencapai > 70

Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah apabila ada peningkatan hasil dari

setiap siklus.

a. Jika siswa mampu mencapai ketuntasan klasikal nilai sebesar 80%.

b. Jika hasil pemahaman siswa terhadap LKS yang diperoleh tergolong baik (70-

100).

Refleksi Terhadap Tindakan; tahapan ini merupakan tahapan untuk

memproses data yang didapat saat dilakukan pengamatan. Data yang didapat

kemuadian ditafsirkan dan dicari eksplanasinya, dianalisis, dan disentesis. Dalam

proses refleksi ini segala pengalaman, pengetahuan, dan teori instruksional yang

dikuasai dan relevan dengan tindakan kelas yang dilaksanakan sebelumnya, menajdi

bahan pertimbangan dan perbandingan sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang

mantap dan sahih.

Refleksi pembelajaran materi IPS Kelas III pada materi melestarikan

lingkungan alam sekitar fakta nyata, seperti yang pernah dialami ketika diadakannya

pembelajaran materi IPS Kelas III Pada Materi Melestarikan Lingkungan Alam

Sekitar Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Minat Belajar Siswa Di SDN Nganti 02

Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro tanggal 30 Juli 2010, siswa nampak

kurang mendengarkan penjelasan guru dikeranakan mereka tidak paham pada materi

Melestarikan Lingkungan Alam Sekitar sehingga tidak bisa memberikan tanggapan,

medianya hanya meliputi papan tulis dan kapur tulis, disamping itu penjelasan guru

terlalu abstrak dan kurang menarik minat siswa kelas III, serta kurangnya persiapan /

motivasi belajar siswa sehingga hasil belajar rendah.

Hanya 10 siswa (55,6%) yang siap untuk belajar yaitu 22,2% yang menguasai

materi dengan memperoleh nilai 90-100 dan 33,3% hampir mengenal pemahaman

konsep materi yang bersifat teoritis dengan memperoleh nilai 70-80, sementara 8

orang siswa (44,4%) siswa kesulitan dalam menunjukkan implementasi

konsepteoritis dalam pembelajaran IPS kelas III materi tentang Melestarikan

Lingkungan Alam Sekitar.

Kesenjangan tersebut terjadi disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :

Page 77: Contoh ptk ut

1. Dari sudut pandadang siswa

a. Rendahnya kemampuan siswa dalam memahami materi IPS yang bersifat

teoritis.

b. Kurangnya kemampuan siswa merumuskan contoh-contoh implementasi

konsep IPS.

c. Kurangnya persiapan/motivasi dan minat belajar siswa sehingga hasil belajar

rendah.

2. Dari sudut pandang guru

a. Belum optimalnya usaha yang dilakukan guru untuk membantu kesulitan

belajar siswa.

b. Kurang kondusifnya metode mengajar yang digunakan guru untuk memotifasi

dan merangsang minat belajar siswa.

Page 78: Contoh ptk ut

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Per Siklus

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

1) Membuat skenario pembelajaran yang menarik, sesuai dengan rencana

tindakan yang akan dilakukan

2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan.

3) Peneliti melakukan penjelajahan ke lingkungan sekitar SDN Nganti 02

dengan mengamati lokasi yang tepat sebagai sumber belajar.

4) Mempersiapkan instrumen penelitian yang diperlukan, seperti tabel

aktifitas siswa, tabel aktifitas guru, tabel nilai dan hasil analisis/prosentasi,

RPP siklus I.

5) Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan untuk menguji keterlaksanaan

ranangan, serta mempertebal kepercayaan diri dalam pelaksanaan

nantinya.

b. Tahap Kegiatan dan Palaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siswa kelas III SDN Nganti 02,

untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2010 ketika jam

pelajaran pertama dan kedua pada pukul 07.00 berakir pada pukul 08.20

dengan jumlah siswa 18 anak, siswa putra 7 anak dan putrid 11 anak. Dalam

hal ini peneliti bertindak sebagai guru.

Adapun proses belajar mengajar mengacu kepada rencana perbaikan

pembelajaran IPS Kelas III Pada Materi Melestarikan Lingkungan Alam

Sekitar.

Pada tahapan ini, rancangan strategi dan skenario pembelajaran

diterapkan. Berikut disajikan aspek-aspek rencana (skenario) tindakan yang

dilakukan pada PTK siklus I:

1. Kegiatan Awal

Memotivasi siswa:

Page 79: Contoh ptk ut

Betapa luas alam kita dan di dalamnya terdapat berbagai macam ciptaan

Tuhan Yang Maha Esa, yang juga sebagian kecil dibuat dengan tangan

manusia, sebagaimana pembelajaran kita minggu yang telah lau apa saja

yang termasuk alam buatan dan yang alami? Apakah pernah kalian

mencoba untuk merawat halaman sekitar kita? Tentu semua pernah

melakukan? Betul?

2. Kegiatan Inti

a) Menyajikan informasi kepada siswa mengenai pembelajaran kali ini

siswa dibawa keluar kelas untuk mengamati lingkungan sekitar SDN

Nganti 02.

b) Guru mengajak siswa ke lokasi lingkungan sekitar SDN Nganti 02.

c) Menjelaskan secara sekilas tentang materi Melestarikan Lingkungan

Alam Sekitar sambil mengamati lingkungan sekitar

d) Guru membimbing siswa menyusun hasil pengamatan.

e) Guru bersama siswa endiskusikan langkah-langkah pengamatan yang

telah dilakukan siswa, kemudian mendiskusikan prinsip-prinsip

penting materi Melestarikan Lingkungan Alam Sekitar.

f) Guru meminta salah satu siswa yang mewakili temannya,

menyampaikan hasil pengamatannya, sementara teman lainya

menanggapi.

3. Kegiatan Akhir

a) Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan tentang

Melestarikan Lingkungan Alam Sekitar.

b) Memberikan tes evaluasi akhir.

c. Tahap Pengamatan / Pengumpulan data

Dari hasil observasi bersama teman sejawat didapat data mengenai

instrumen aktivitas siswa dan guru pada siklus I dapat kita lihat pada table

berikut ini :

Page 80: Contoh ptk ut

Tabel 1Data Akttivitas Guru

No Aktivitas guru yang diamatiKemunculanAda Tidak

1. Menyampaikan tujuan dan tahapan pembelajaran V2. Konsekuensi (kemantapan danlam bertindak),

dalam memahamkan materiV

3. Memotivasi siswa V4. Pendekatan tak terstruktur yang meyakinkan V5. Pengajuan pernyataan kritis secara selectif V6. Mengendalikan informasi factual V7. Menggunakan pendekatan tak terstruktur yang

meyakinkanV

8. Kualitas pengelolaan waktu dan kelas V

Dari tabel diatas dijelaskan, aktivitas guru yang lebih dominant nampak

terlihat cukup bagus diantaranya, menyampaikan tujuan dan tahapan

pembelajaran, menggunakan pendekatan tak terstruktur yang meyakinkan,

pengajuan pertanyaan kritis secara selektif mengendalikan informasi factual,

konsekuensi ( kemantapan dalam bertindak ), dalam memahami materi.

Tabel 2 Data Aktivitas Siswa

No Aktivitas guru yang diamatiKemunculanAda Tidak

1. Antusias dan patisipasi siswa dalam KBM V2. Siswa mengembangkan kepercayaan terhadap

kekuatan penalaran diriV

3. Inisiatif siswa yang ingin bertanya perihal materi yang belum dimengerti

V

4. Ketepatan konsekuensi dalam mengerjakan tugas akhir V5. Kemandirian aktif siswa mengajukan pertanyaan V6. Ketrampilan mengemukakan pendapat V

Sementara aktivitas siswa yang lebih dominant nampak terlihat cukup

bagus diantaranya: antusias dan partisifasi siswa dalam KBM, ketepatan

konsekuensi dalam mengerjakan tugas akhir, ketrampilan mengemukakan

pendapat, kemandirian aktif siswa mengajukan pertanyaan.

Setelah guru mengadakan pembelajaran sebagaimana yang telah

direncanakan sebelumnya, selanjutnya gutu mengadakan tes evaluasi akhir

guna mengetahui seberapa jauh penguasaan dan pemahaman siswa kelas III

SD Negeri Ngnti 2 materi IPS tentang Melestarikan Lingkungan Alam

Page 81: Contoh ptk ut

sekitar. Hasil penilaian siswa Siklus I dapat kita ketahui dengan mengamati

dan melihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3 Nilai hasil evaluasi siswa kelas III materi IPS SD Negeri Nganti 2

No. NIM Nilai19. 1723 8020. 1733 6021. 1738 8022. 1733 8023. 1721 6024. 1728 10025. 1729 6026. 1734 9027. 1740 5028. 1732 7029. 1731 8030. 1726 10031. 1743 10032. 1736 10033. 1727 6034. 1722 6035. 1725 10036. 1727 90

Jumlah skor 1420Jumlah nilai maksimal 1800

Setelah mengamati hasil nilai, kemudian memprosentasekan hasil

tersebut kedalam sebuah tabel untuk mengetahui seberapa besar ketuntasan

Induvidual dan klasikal siswa selama pembelajaran berlangsung, hal tersebut

dapat kita lihat melalui tabel dibawah ini:

Tabel 4 Presentasi Hasil Evaluasi Akhir Siswa

NilaiSiklus I

Interval siswa %<50 0 0

50-60 6 33,370-80 5 27,890-100 7 38.9Jumlah 18 100

Tabel 5Prosentase Siswa yang Mencapai Ketuntasan Belajar

No Uraian Hasil Siklus I

Page 82: Contoh ptk ut

5. Siswa yang tuntas belajar 126. Jumlah seluruh siswa 187. Rata-rata kelas 78,9%8. Ketuntasan klasikal 66,7%

Jika kita amati dengan seksamadaripada data-data hasil evaluasi Siswa

yang telah dikumpulkan dan dianalisis, maka maka hasil tes evaluasi belajar

ada 12 siswa diantaranya 70-80 ada 5 siswa (27,8%) dan nilai 90-100 ada 7

siswa (38,9%). Rata-rata kelas : 78,9% hal ini melebihi standar yang

ditetapkan 70% . Ketuntasan klasikal : menurut perhitungan sekitar 66,7% hal

ini berarti masih dibilang rendah karena dibawah standarisasi ketuntasan yaitu

sebesar : > 80%.

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan pengamatan terhadap data-data yang ada, maka perbaikan

pembelajaran yang dihasilkan dari siklus I, memiliki:

Kekurangan:

1. Siswa sangat bergantung pada guru secara psikologis.

2. Guru belum bisa dalam pengelolaan kelas.

3. Rendahnya kualitas siswa ditinjau dari ketrampilam mengemukakan

pendapat.

4. Siswa masih belum mahir mangaitkan isi pelajaran dengan keadaan alam

sekitarnya

Kelebihan :

1. Kinerja belajar siswa mulai meningkat dengan adanya kesiapan siswa

selama mengikuti pembelajaran.

2. keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran cukup bagus.

Page 83: Contoh ptk ut

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

1. Membuat skenario pembelajaran yang menarik, sesuai dengan rencana

tindakan yang akan dilakukan

2. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan.

3. Peneliti melakukan penjelajahan ke lingkungan sekitar SDN Nganti 02

dengan mengamati lokasi yang tepat sebagai sumber belajar.

4. Mempersiapkan instrumen penelitian yang diperlukan, seperti tabel

aktifitas siswa, tabel aktifitas guru, tabel nilai dan hasil analisis/prosentasi,

RPP siklus II.

5. Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan untuk menguji keterlaksanaan

ranangan, serta mempertebal kepercayaan diri dalam pelaksanaan

nantinya.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siswa kelas III SDN Nganti 02,

untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2010 ketika jam

pelajaran pertama dan kedua pada pukul 07.00 berakir pada pukul 08.20

dengan jumlah siswa 18 anak, siswa putra 7 anak dan putrid 11 anak. Dalam

hal ini peneliti bertindak sebagai guru.

Adapun proses belajar mengajar mengacu kepada rencana perbaikan

pembelajaran IPS Kelas III Pada Materi Melestarikan Lingkungan Alam

Sekitar.

Pada tahapan ini, rancangan strategi dan skenario pembelajaran

diterapkan. Berikut disajikan aspek-aspek rencana (skenario) tindakan yang

dilakukan pada PTK siklus II:

1. Kegiatan Awal

Memotivasi siswa:

Betapa luas alam kita dan di dalamnya terdapat berbagai macam ciptaan

Tuhan Yang Maha Esa, yang juga sebagian kecil dibuat dengan tangan

manusia, sebagaimana pembelajaran kita minggu yang telah lau apa saja

yang termasuk alam buatan dan yang alami? Apakah pernah kalian

Page 84: Contoh ptk ut

mencoba untuk merawat halaman sekitar kita? Tentu semua pernah

melakukan? Betul?

2. Kegiatan Inti

a) Menyajikan informasi kepada siswa mengenai pembelajaran kali ini

siswa dibawa keluar kelas untuk mengamati lingkungan sekitar SDN

Nganti 02.

b) Guru mengajak siswa ke lokasi lingkungan sekitar SDN Nganti 02.

c) Menjelaskan secara sekilas tentang materi Melestarikan Lingkungan

Alam Sekitar sambil mengamati lingkungan sekitar

d) Guru membimbing siswa menyusun hasil pengamatan.

e) Guru bersama siswa mendiskusikan langkah-langkah pengamatan yang

telah dilakukan siswa, kemudian mendiskusikan prinsip-prinsip

penting materi Melestarikan Lingkungan Alam Sekitar.

f) Guru meminta salah satu siswa yang mewakili temannya,

menyampaikan hasil pengamatannya, sementara teman lainya

menanggapi.

3. Kegiatan Akhir

a) Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan tentang

Melestarikan Lingkungan Alam Sekitar.

b) Memberikan tes evaluasi akhir.

c. Tahap Pengamatan / Pengumpulan Data

Dari hasil observasi bersama teman sejawat didapat data mengenai

instrumen aktivitas siswa dan guru pada siklus II dapat kita lihat pada table

berikut ini :

Tabel 6Data Akttivitas Guru

No Aktivitas guru yang diamatiKemunculanAda Tidak

1. Menyampaikan tujuan dan tahapan pembelajaran V2. Konsekuensi (kemantapan danlam bertindak),

dalam memahamkan materiV

3. Memotivasi siswa V4. Pendekatan tak terstruktur yang meyakinkan V5. Pengajuan pernyataan kritis secara selectif V6. Mengendalikan informasi factual V7. Menggunakan pendekatan tak terstruktur yang V

Page 85: Contoh ptk ut

meyakinkan8. Kualitas pengelolaan waktu dan kelas V

Dari tabel diatas dijelaskan, aktivitas guru yang lebih dominan nampak

terlihat cukup bagus diantaranya, menyampaikan tujuan dan tahapan

pembelajaran, menggunakan pendekatan tak terstruktur yang meyakinkan,

pengajuan pertanyaan kritis secara selektif mengendalikan informasi faktual,

konsekuensi (kemantapan dalam bertindak), dalam memahami materi,

memotivasi siswa.

Tabel 7Data Aktivitas Siswa

No Aktivitas guru yang diamatiKemunculanAda Tidak

1. Antusias dan patisipasi siswa dalam KBM V2. Siswa mengembangkan kepercayaan terhadap

kekuatan penalaran diriV

3. Inisiatif siswa yang ingin bertanya perihal materi yang belum dimengerti

V

4. Ketepatan konsekuensi dalam mengerjakan tugas akhir V5. Kemandirian aktif siswa mengajukan pertanyaan V6. Ketrampilan mengemukakan pendapat V

Sementara aktivitas siswa yang lebih dominant nampak terlihat cukup

bagus diantaranya: antusias dan partisifasi siswa dalam KBM, ketepatan

konsekuensi dalam mengerjakan tugas akhir, ketrampilan mengemukakan

pendapat, kemandirian aktif siswa mengajukan pertanyaan.

Setelah guru mengadakan pembelajaran sebagaimana yang telah

direncanakan sebelumnya, selanjutnya gutu mengadakan tes evaluasi akhir

guna mengetahui seberapa jauh penguasaan dan pemahaman siswa kelas III

SD Negeri Ngnti 2 materi IPS tentang Melestarikan Lingkungan Alam

sekitar. Hasil penilaian siswa Siklus II dapat kita ketahui dengan mengamati

dan melihat pada tabel berikut ini:

Tabel 8Nilai hasil evaluasi siswa kelas III materi IPS SD Negeri Nganti 2

No. NIM Nilai1. 1723 1002. 1733 703. 1738 100

Page 86: Contoh ptk ut

4. 1733 905. 1721 706. 1728 907. 1729 608. 1734 909. 1740 5010. 1732 8011. 1731 8012. 1726 10013. 1743 9014. 1736 10015. 1727 8016. 1722 8017. 1725 9018. 1727 80

Jumlah skor 1500Jumlah nilai maksimal 1800

Setelah mengamati hasil nilai, kemudian memprosentasekan hasil

tersebut kedalam sebuah tabel untuk mengetahui seberapa besar ketuntasan

Induvidual dan klasikal siswa selama pembelajaran berlangsung, hal tersebut

dapat kita lihat melalui tabel dibawah ini:

Tabel 9Presentasi Hasil Evaluasi Akhir Siswa

NilaiSiklus I

Interval siswa %<50 0 0

50-60 2 11,170-80 7 38,990-100 9 50Jumlah 18 100

Page 87: Contoh ptk ut

Tabel 10Prosentase Siswa yang Mencapai Ketuntasan Belajar

No Uraian Hasil Siklus I1. Siswa yang tuntas belajar 162. Jumlah seluruh siswa 183. Rata-rata kelas 83,3%4. Ketuntasan klasikal 88,9%

Hasil tes evaluasi akhir penugasan dan pemahaman siswa terhadap materi

yang tuntas belajar ada 15 siswa dari 18 anak, diantaranya nilai 70-80 ada 7 siswa

(38,9%) dan nilai 90-100 ada 9 siswa (50%). Rata-rata kelas : 83,3% hal ini

melebihi standar yang ditetapkan 70% . Ketuntasan klasikal : menurut

perhitungan sekitar 88,9% hal ini berarti melebihi dari ketuntasan yang telah

ditentukan sebelumnya > 80%.

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan pengamatan terhadap data-data yang ada, maka perbaikan

pembelajaran yang dihasilkan dari siklus II, memiliki:

Kekurangan:

1. Pendekatan tak terstruktur yang meyakinkan masih belum dipahami guru.

2. guru belum bisa dalam pengelolaan waktu.

Kelebihan :

1. Kinerja belajar siswa selalu meningkat dengan adanya kesiapan siswa

selama mengikuti pembelajaran.

2. Siswa terlihat ceria dan bersemangat disaat kegiatan pengamatan

kelompok dimulai.

3. kemandirian siswa dalam mengelola cara berfikir capat dan tepat ada

mengalami perubahan kea rah yang cukup baik.

B. Pembahasan

Pada hasil tes evaluasi akhir penguasaan dan pemahaman siswa akan materi

Melestarikan Lingkungan Alam Sekitar yang dihadapi siswa kelas III pada siklus I

siswa dianggap siap dan mampu mengikuti pembelajaran sekira 66,7% siswa,

sementara di siklus II sekitar 88,9% siswa dan rata-rata kelas mengalami peningkatan

hasil nilai yang mana pada siklus I menurut perhitungan sekitar 78,9% sedangkan

pada siklus II 83,3%.

Page 88: Contoh ptk ut

Menurut pendapat teman sejawat, berdasarkan dari hasil observasi pelaksanaan

perbaikan pembelajaran IPS Kelas III pada materi Melestarikan Lingkungan Alam

Sekitar siklus I dan II untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi, diantaranya:

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikoligis, guru mungkin

dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan jalan meyakinkan bahwa mereka

tidak dapat mendapatkan jawaban daripadanya. Pertanda apapun yang menunjukkan

digunakannya pendekatan terstruktur, meskipun dalam jangka panjang, mendorong

mereka untuk menghabiskan tenaganya untuk mendapatkan jawaban dari gurunya.

Tentu saja, guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki

jawaban yang diinginkan, tetapi mungkin cara yang baik adalah mengusahakan

mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam

mengembangkan gagasan-gagasan mereka untuk sampai pada jawaban yang

diinginkan.

Agar dapat menggunakan pendekatan tak terstruktur yang meyakinkan dan

dengan bergeser dari situasi formal, mungkin untuk sementara guru perlu

menggunakan metode terbuka daripada terbimbing. Bimbingan dalam pendekatan tak

terstruktur fokus pembicaraan diberikan kepada siswa, dalam arti bahwa pembicaraan

dihubungkan dengan pengalaman sehingga bahan yang dibicarakan terasa bermakna

bagi siswa.

Namun demikian walaupun masih terdapat kekurangan dalam setiap perbaikan

pembelajaran, sebagaimana hasil pengamatan dan analisis pada data-data baik pada

siklus I maupun data siklus II, peneliti dan teman sejawat bersepakat bahwa dalam

pembelajaran perbaikan yang dilaksanakan sudah mennjukkan kemajuan dan

menepati sasaran sebagaimana tujuan yang diharapkan.

Page 89: Contoh ptk ut

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian sesuai dengan fokus dan berdasarkan paparan data, temuan

simpulan dari penelitian adalah sebagai berikut:

1. Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Media Sumber Pembelajaran IPS

Kelas III Pada Materi Melestarikan Lingkungan Alam Sekitar Untuk

Meningkatkan Motivasi Dan Minat Belajar Siswa Di SDN Nganti 02 Kecamatan

Ngraho Kabupaten Bojonegoro berpengaruh positif bagi hasil evaluasi akhir

siswa, hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil nilai dan rata-rata kelas

yang mana pada siklus I menurut perhitungan sekitar 78,9% sedangkan pada

siklus II 83,3%, dengan prediksi siswa yang mampu menguasai dan memahami

materi pada siklus I 66,7% siswa, dan pada siklus II menjadi bertambah sekitar

88,9% siswa.

2. Hasil evaluasi yang cukup memuaskan ini dapat dikatakan memuaskan karena

adanya dorongan dan motivasi siswa kelas III yang cukup bagus serta minat untuk

belajar IPS, hal ini dapat dilihat dari sikap siswa ketika pada siklus II yang lebih

dominant nampak terlihat dan dinilai cukup bagus diantaranya: antusias dan

partisipasi siswa dalam KBM, inisiatif siswa yang ingin bertanya perihal materi

yang belum dimengerti, ketepatan konsekuensi dalam mengarjakan tugas akhir,

ketrampilan mengemukakan pendapat, kemandirian aktif siswa mengajukan

pertanyaan.

B. Saran-Saran

1. Mendorong siswa untuk meningkatkan intensitas dan frekuensi belajar. Dalam hal

ini, guru memberikan bimbingan kepada siswa agar memiliki kebiasaan belajar

positif, atau memberikan informasi tentang cara-cara belajar yang efektif. Untuk

melaksanakan kegiatan ini, guru dapat bekerjasama dengan guru pembimbing

(konselor).

2. Metodologi PTK hendaknya ditentukan dengan mempertimbangkan persoalan

pembelajaran kelas yang sedang diteliti, sumber daya yang ada dan siswa-siswa

sebagai sasaran penelitian

Page 90: Contoh ptk ut

DAFTAR PUSTAKA

Andriyani 2006., Upaya meningkatkan pemahaman siswa kecamatan dander terhadap pembelajaran IPS materi Keragaman kenampakan alam dan buatan kelas V melalui lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar di SDN Ngumpak Dalem IV Bojonegoro Makalah, Program Sarjana S-1 PGSD FKIP Malang

Borg, W.R. & Gall, M.D. (1983). Education Research : An Introduction. New York & London: Longman.

Davies, I, K., Pengelolaan Belajar. Terjemahan oleh Sudarsono & Lily. 1986. Jakarta: CV. Rajawali.

Erman 2003 Pengantar Praktik Penilaian Pembelajaran, Bandung: PT. GenesindoHasibuan, J.J., 1988. Proses Belajar Mengajar Ketrampilan Dasar Pengajaran Mikro.

Bandung: Remadj KaryaHurlock, E.B. (1989). Development psychology. Alife – span Approach. India Tata Mc.

Graw – Hill Put. Company Ltd. 8th ed (repointed).Kemmis, S. & Mc. Taggart, R. (1988) The Action Research Planner. 3rd ed. Victoria,

Australia: Deakin UniversityKhairuddin, 2007. Pengaruh belajar bersama melalui lingkungan sekitar sekolah

sebagai sumber belajar terhadap minat dan keinginan siswa kelas I dalam menghubungkan ajaran Pendidkan Agama Islam dengan lingkungan sekitar di MTs 1 Dander Bojonegoro. Makalah. Program Sarjana S-1 jurusan tarbuyah STAI Sunan Giri Boonegoro.

Pintrich, P.R. dan Schunk, D.H. (1996). Motivation in education. Theory, research and application. Engle wood cliffs, New Jersy: prentice hall, Inc. A Simon dan Schucter Company.

Rohani. 1997. Media Instruksional Edukatif. Rineka Cipta, JakartaRudi Setiawan 2004 Implementasi lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar

dalam meningkatkan kemandirian dan motivasi siswa kelas III belajar IPS materi macam-macam lingkungan alam dan buatan di SD Negeri III Malang. Mahasiswa Universitas Budi Utomo Malang.

Rudi Setiawan 2004., Kemampuan meningkatkan pemahaman siswa kecamatan dander terhadap pembelajaran IPS kelas III melalui lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar SD Negeri III malang, Makalah, Program Sarjana S-1 PGSD Universitas Airlangga Surabaya

Soedijarto (1982). Kemampuan Profesional Tenaga Kependidikan (Terutama Guru) dan Implikasinya dalam Penyusunan Kurikulum LPTK. Malang: Konsorsium Ilmu Pendidikan).

Sudjana, 1990. Mutu pembelajaran Jakarta: Bumi AksaraSusilo, Herawati. 2003. Kapita Selekta Pembelajaran Biologi. Pusat penerbitan

Universitas Terbuka, JakartaWijaya,dkk, 1994. Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosda KaryaWinataputra, (2003). Belajar dan Mengajar. Intan Pariwara, Klaten.

Page 91: Contoh ptk ut
Page 92: Contoh ptk ut

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial)Kelas/Semester : III/IAlokasi Waktu : 2 X 35 menit (1 X pertemuan)Standar Kompetensi : 1.Memahami lingkungan dan melaksanakan penjelasan disekitar

rumah dan sekolah.Kompetensi Dasar : 1.1. Memelihara lingkungan alam dan buatan disekitar rumah.Indikator :

1. Menyebutkan cara merawat lingkungan alam sekitar.2. Menyebutkan akibat yang terjadi jika lingkungan alam sekitar

dirawat.

A. Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat mengidentifikasi materi secara tepat.2. Siswa dapat menyebutkan cara-cara pemeliharaan lingkungan alam sekitar.3. Siswa dapat menjelaskan pentingnya pemeliharaan lingkungan alam sekitar.

B. Materi Melestarikan Lingkungan Alam Sekitar.

Melastarikan lingkungan menjadi tanggungjawab semua orang. Dilingkungan tempat tinggal, tempat belajar, kita harus selalu pelihara dan diadakan perbaikan. Kita juga harus menghindari pengrusakan-pengrusakan seperti menebang pohon, membuang sampah sembarangan, dll. Disekolah juga kita harus menjaga kebersihan dan keindahaannya. Lingkungan harus ditata rapid an teratuc

C. Langkah-langkah Pembelajaran1. Kegiatan Awal ( 10 menit )

a. Berdoa sebelum belajar.b. Menghubungkan pembelajaran yang telah lalu dengan materi melestarikan

lingkungan alam sekitar yang akan dipelajari.

2. Kegiatan Inti ( 40 menit ) a. Menjelaskanmateri Melestarikan lingkunganAlam dengan menunjukan

gambar lingkungan.b. Bertanya jawab sekilas materi Melestarikan lingkunganAlam.c. Meminta siswa untuk maju kedepan kelas menyebutkan cara-cara

pemeliharaan lingkungan alam.d. Siswa menentukan banyaknya uang kembalian jika pembayaran pada

permainan jual beli dengan uang lebih (utuh)

Page 93: Contoh ptk ut

3. Kegiatan Akhir ( 20 menit )a. Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan.b. Memberikan tes evaluasi akhir.

D. Alat / bahan / Sumber Belajar1. Buku pembelajaran IPS untuk kelas III SD2. LKS IPS untuk kelas III SD.

E. Penilaian1. Tes tulis2. Performance

Tes Tulis Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat

1. Coba kamu jelaskan bagaimana cara kita memelihara lingkungan sekolah !2. Sebutkan akibat dari seseorang yang suka membuang sampah di sembarang

tempat !3. Sebutkan perbuatan apa saja yang dapat merusak lingkungan sekitar kita !4. Bagaimanakah caranya memlihara tanaman-tanaman yang ada di taman halaman

rumah kita !5. sebutkan akibta dari sesorang yang suka mencorat-coret tembok dirumah/ di

sekolah?

Kunci Jawaban1. Disapu setiap hari dibersihkan meja dan kursinya serta membuang sampah pada

tempatnya.2. halaman menjadi kotor, pemandangannya menjadi kurang enak untuk dipandang,

menyebabkan penyakit, dll3. penebangan pohon secara liar, penimbunan tanah selokan, dll4. menyiram tanaman, tidak memangkas tumbuhan yang masih muda, dll5. bangunan menjadi kotor, pemandangannya nampak tidak nyaman,dll

Mengetahui:Kapala SDN Nganti 02

LINARSI,S.PdNIP. 19560330 197512 2 002

Nganti, 30 Juli 2010

Guru Pengajar,

DWI MUNTIHARA,A.Ma.PdNIM. 815 373 836

Page 94: Contoh ptk ut

RENCANA PERBAIKAN PEMBEAJARAN(RPP)

SIKLUS I

Mata Pelajaran : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)Kelas/Semester : III/1Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 kali pertemuan)Standar Kompetensi : Memahami lingkungan dan melaksanakan penjelasan di

Sekitar ruma dan sekolahKompetensi Dasar : 1.1. Memelihari lingkungan alam dan buatan di sekitar rumahIndikator : 1. Menyebutkan cara merawat lingkungan alam sekitar

2. Menyebutkan akibat yang terjadi jika lingkungan alam sekitar tidak dirawat

A. Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat mengidentifikasi materi secara tepat dengan memlihara lingkungan

alam sekitar secara langsung.2. Siswa dapat menyebutkan cara-cara pemeliharaan lingkungan alam sekitar3. Siswa dapat menjelaskan pentingnya pemeliharaan lingkungan alam sekitar

B. Tujuan Perbaikan1. Siswa memiliki kecakapan dalam memahami dan menyelesaikan hasil evaluasi2. Menciptakan iklim yang mengundang keterlibatan siswa dalam proses

pembelajaran.C. Materi Ajar

Melestarikan lingkungan alam sekitarMelestarikan lingkungan menjadi tanggungjawab semua orang. Di lingkungan

tempat kita tinggal, tempat belajar, kita harus selalu pelihara dan diadakan perbaikan. Kita juga harus menghindari pengerusakan- pengerusakan, seperti penebangan pohon, menbuang sampah sembarangan, dll. Di sekolah juga kita harus menjaga kebersihan dan keindahannya. Lingkungan juga harus ditata rapid an teratur

D. Langkah-langkah Kegiatan1. Kegiatan awal (10 menit)

a) berdoa sebelum belajarb) menghubungkan pembelajaran yang telah lalu dengan materi melestarikan

lingkungan alam sekitar yang akan dipelajari sambil memotivasi siswa2. Kegiatan Inti (40 menit)

a. Menyaika informasi kepada siswa mengenai pembelajaran kali ini siswa dibawa keluar kelas untuk mengamati lingkungan sekitar SDN Nganti 02 sebagai sumber belajar yaitu kebun, halaman sekolah, kolam, parit, sungai, lahan kosong, dan taman sekolah

b. Guru mengajak siswa ke lokasi lingkungan sekitar SDN Nganti 02 c. Menjelaskan secara sekilas tentang materi melestarikan lingkungan alam

sekitar sambil mengamati lingkungan sekitar SDN Nganti 02d. Guru membimbing siswa menyusun hasil pengamatane. Guru bersama siswa mendiskusikan langkah-langkah pengamatan yang telah

dilakukan siswa kemudian mendiskusikan prinsip-prinsip penting materi, melestarikan lingkungan alam sekitar

f. Guru meminta salah seorang siswa yang mewakili temannya, menyapaikan hasil pengamatannya, sementara teman lainnya menanggapi

Page 95: Contoh ptk ut

3. Kegiatan Akhir (20 menit)a) Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan tentang melestarikan

lingkungan alam sekitar dengan menunjukkan gambar lingkungan sekitar SDN Nganti 02

b) Memberikan tes evaluasi akhirG. Alat dan Sumber Belajar

1. Buku pembelajaran IPS untuk kelas III Sd2. LKS IPS untuk kelas III SD

H. Penilaian1. Tes Tulis2. Performance.

Tes Tulis1. Coba kamu jelaskan bagaimana cara kita memelihara lingkungan sekolah!2. Sebutkan akibat dari seseorang yang suka membuang sampah di sembarang

tempat !3. Bagaimanakah caranya memelihara tanaman-tanaman yang ada di taman halaman

rumah kita !4. sebutkan akibat dari sesorang yang suka mencorat-coret tembok dirumah/ di

sekolah?5. Bagaimanakah caranya memelihara tanaman-tanaman yang ada di taman yang

ada di rumah kita !

Kunci Jawaban1. Disapu setiap hari, dibersihkan meja dan kursinya serta membuang sampah pada

tempatnya.2. halaman menjadi kotor, pemandangannya menjadi kurang enak untuk dipandang,

menyebabkan penyakit, dll3. menyiram tanaman, tidak memangkas tumbuhan yang masih muda, dll4. bangunan menjadi kotor, pemandangannya nampak tidak nyaman,dll5. menyiram tanaman, tidak memangkas tumbuhan yang masih muda, dll

Mengetahui:Kapala SDN Nganti 02

LINARSI,S.PdNIP. 19560330 197512 2 002

Nganti, 12 Agustus 2010

Guru Pengajar,

DWI MUNTIHARA,A.Ma.PdNIM. 815 373 836

Page 96: Contoh ptk ut

EVALUASI HASIL AKHIR

Nama Mahasiswa : DWI MUNTIHARA,A.Ma.PdNIM : 815 373 836Tempat sekolah : SDN Nganti 02Siklus/ Hari, tannggal : Prasiklus / Jum’at, 30 Juli 2010Kelas / Semester : III / 1Mata Pelajaran : IPS

No. NIM Nama Siswa Nilai1. 1723 Adelia Rahmawati 602. 1733 Agung Hidayat 503. 1738 Agus Hermawan 704. 1733 Ati Ningsih 505. 1721 Erika Pramestia Putri 306. 1728 Hendriono 807. 1729 Jehan Hanisa 308. 1734 Lidiya Wati 709. 1740 Masyur Setiawan 3010. 1732 Mujiyati 6011. 1731 Pyayogo 6012. 1726 Puspita Sari 8013. 1743 Toto Sumarno 7014. 1736 Tuti Awaliyah 8015. 1727 Wartini 4016. 1722 Wawan Kurnia 5017. 1725 Yeti Heliana 8018. 1727 Yuyun Marlina 70

Mengetahui:Kapala SDN Nganti 02

LINARSI,S.PdNIP. 19560330 197512 2 002

Nganti, 30 Juli 2010

Teman Sejawat,

SADIDIK,S.Pd.I

Page 97: Contoh ptk ut

EVALUASI HASIL AKHIR

Nama Mahasiswa : DWI MUNTIHARA,A.Ma.PdNIM : 815 373 836Tempat sekolah : SDN Nganti 02Siklus/ Hari, tannggal : Prasiklus / Kamis, 12 Agustus 2010Kelas / Semester : III / 1Mata Pelajaran : IPS

No. NIM Nama Siswa Nilai1. 1723 Adelia Rahmawati 802. 1733 Agung Hidayat 603. 1738 Agus Hermawan 804. 1733 Ati Ningsih 805. 1721 Erika Pramestia Putri 606. 1728 Hendriono 1007. 1729 Jehan Hanisa 608. 1734 Lidiya Wati 909. 1740 Masyur Setiawan 5010. 1732 Mujiyati 7011. 1731 Pyayogo 8012. 1726 Puspita Sari 10013. 1743 Toto Sumarno 10014. 1736 Tuti Awaliyah 10015. 1727 Wartini 6016. 1722 Wawan Kurnia 6017. 1725 Yeti Heliana 10018. 1727 Yuyun Marlina 90

Mengetahui:Kapala SDN Nganti 02

LINARSI,S.PdNIP. 19560330 197512 2 002

Nganti, 12 Agustus 2010

Teman Sejawat,

SADIDIK,S.Pd.I

Page 98: Contoh ptk ut

OBSERVASI AKTIVITAS GURU DAN SISWA

Nama : DWI MUNTIHARA,A.Ma.PdNIM : 815 373 836Tempat sekolah : SDN Nganti 02Siklus/ Hari, tannggal : Prasiklus / Kamis, 12 Agustus 2010Kelas / Semester : III / 1Mata Pelajaran : IPS

DATA AKTIVITAS GURU

No Aktivitas guru yang diamatiKemunculanAda Tidak

1. Menyampaikan tujuan dan tahapan pembelajaran V2. Konsekuensi (kemantapan danlam bertindak), dalam

memahamkan materiV

3. Memotivasi siswa V4. Pendekatan tak terstruktur yang meyakinkan V5. Pengajuan pernyataan kritis secara selectif V6. Mengendalikan informasi factual V7. Menggunakan pendekatan tak terstruktur yang

meyakinkanV

8. Kualitas pengelolaan waktu dan kelas V

DATA AKTIVITAS SISWA

No Aktivitas guru yang diamatiKemunculanAda Tidak

1. Antusias dan patisipasi siswa dalam KBM V2. Siswa mengembangkan kepercayaan terhadap

kekuatan penalaran diriV

3. Inisiatif siswa yang ingin bertanya perihal materi yang belum dimengerti

V

4. Ketepatan konsekuensi dalam mengerjakan tugas akhir V5. Kemandirian aktif siswa mengajukan pertanyaan V6. Ketrampilan mengemukakan pendapat V

Mengetahui:Kapala SDN Nganti 02

LINARSI,S.PdNIP. 19560330 197512 2 002

Nganti, 12 Agustus 2010

Teman Sejawat,

SADIDIK,S.Pd.I

Page 99: Contoh ptk ut

RENCANA PERBAIKAN PEMBEAJARAN(RPP)

SIKLUS II

Mata Pelajaran : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)Kelas/Semester : III/1Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 kali pertemuan)Standar Kompetensi : Memahami lingkungan dan melaksanakan penjelasan di

Sekitar ruma dan sekolahKompetensi Dasar : 1.1. Memelihari lingkungan alam dan buatan di sekitar rumahIndikator : 1. Menyebutkan cara merawat lingkungan alam sekitar

2. Menyebutkan akibat yang terjadi jika lingkungan alam sekitar tidak dirawat

A. Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat mengidentifikasi materi secara tepat dengan memlihara lingkungan

alam sekitar secara langsung.2. Siswa dapat menyebutkan cara-cara pemeliharaan lingkungan alam sekitar3. Siswa dapat menjelaskan pentingnya pemeliharaan lingkungan alam sekitar

B. Tujuan Perbaikan1. Siswa memiliki kecakapan dalam memahami dan menyelesaikan hasil evaluasi2. Menciptakan iklim yang mengundang keterlibatan siswa dalam proses

pembelajaran.C. Materi Ajar

Melestarikan lingkungan alam sekitarMelestarikan lingkungan menjadi tanggungjawab semua orang. Di lingkungan

tempat kita tinggal, tempat belajar, kita harus selalu pelihara dan diadakan perbaikan.

Kita juga harus menghindari pengerusakan- pengerusakan, seperti penebangan

pohon, menbuang sampah sembarangan, dll. Di sekolah juga kita harus menjaga

kebersihan dan keindahannya. Lingkungan juga harus ditata rapid an teratur

E. Langkah-langkah Kegiatan

1. Kegiatan awal (10 menit)

a) berdoa sebelum belajar

b) menghubungkan pembelajaran yang telah lalu dengan materi melestarikan

lingkungan alam sekitar yang akan dipelajari sambil memotivasi siswa :

Betapa luas alam kita dan di dalamnya terdapat berbagai macam ciptaan

Tuhan Yang Maha Esa, yang juga sebagian kecil dibuat dengan tangan

manusia, sebagai mana pembelajaran kita minggu yang telah lalu apa saja

yang termasuk alam buatan dan yang alami ? apakah pernah kalian mencoba

untuk merawat halaman sekitar kita ? Tentu semuanya pernah melakukan ?

betul ?

Page 100: Contoh ptk ut

2. Kegiatan Inti (40 menit)

a. Menyajikan informasi kepada siswa mengenai pembelajaran kali ini siswa

dibawa keluar kelas untuk mengamati lingkungan sekitar SDN Nganti 02

sebagai sumber belajar yaitu kebun, halaman sekolah, kolam, parit, sungai,

lahan kosong, dan taman sekolah

b. Guru mengajak siswa ke lokasi lingkungan sekitar SDN Nganti 02

c. Menjelaskan secara sekilas tentang materi melestarikan lingkungan alam

sekitar sambil mengamati lingkungan sekitar SDN Nganti 02

d. Guru membimbing siswa menyusun hasil pengamatan

e. Guru bersama siswa mendiskusikan langkah-langkah pengamatan yang telah

dilakukan siswa kemudian mendiskusikan prinsip-prinsip penting materi,

melestarikan lingkungan alam sekitar

f. Guru meminta salah seorang siswa yang mewakili temannya, menyapaikan

hasil pengamatannya, sementara teman lainnya menanggapi

3. Kegiatan Akhir (20 menit)

a) Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan tentang melestarikan

lingkungan alam sekitar dengan menunjukkan gambar lingkungan sekitar

SDN Nganti 02

b) Memberikan tes evaluasi akhir

I. Alat dan Sumber Belajar

1. Buku pembelajaran IPS untuk kelas III SD

2. LKS IPS untuk kelas III SD

J. Penilaian

1. Tes Tulis

2. Performance.

Tes Tulis1. Apakah tujuan pekarangan rumah kita dipelihara?2. Coba kamu jelaskan bagaimana cara kta memelihara lingkungan sekolah?3. Sebutkan akibat dari seseorang yang suka mencorat-coret tembok di rumah/di

sekolah!

Page 101: Contoh ptk ut

4. Sebutkan akibat dari seseorang yang suka membuang sampah di sembarang tempat !

5. Bagaimanakah caranya memelihara tanaman-tanaman yang ada di taman halaman rumah kita !

Kunci Jawaban

1. Agar lingkungan halaman rumah kita menjadi bersih, sehat dan nyaman

2. Disapu setiap pagi dan sore serta membuang sampah pada tempatnya

3. Bangunan menjadi kotor, pemandangannya nampak tidak nyaman,dll

4. Halaman menjadi kotor, pemandangannya menjadi kurang enak untuk dipandang,

menyebabkan penyakit, dll

5. Menyiram tanaman, tidak memangkas tumbuhan yang masih muda, dll

Mengetahui:Kapala SDN Nganti 02

LINARSI,S.PdNIP. 19560330 197512 2 002

Nganti, 19 Agustus 2010

Guru Pengajar,

DWI MUNTIHARA,A.Ma.PdNIM. 815 373 836

Page 102: Contoh ptk ut

EVALUASI HASIL AKHIRSIKLUS II

Nama Mahasiswa : DWI MUNTIHARA,A.Ma.PdNIM : 815 373 836Tempat sekolah : SDN Nganti 02Siklus/ Hari, tannggal : Prasiklus / Kamis, 19 Agustus 2010Kelas / Semester : III / 1Mata Pelajaran : IPS

No. NIM Nama Siswa Nilai1. 1723 Adelia Rahmawati 1002. 1733 Agung Hidayat 703. 1738 Agus Hermawan 1004. 1733 Ati Ningsih 905. 1721 Erika Pramestia Putri 706. 1728 Hendriono 907. 1729 Jehan Hanisa 608. 1734 Lidiya Wati 909. 1740 Masyur Setiawan 5010. 1732 Mujiyati 8011. 1731 Pyayogo 8012. 1726 Puspita Sari 10013. 1743 Toto Sumarno 9014. 1736 Tuti Awaliyah 10015. 1727 Wartini 8016. 1722 Wawan Kurnia 8017. 1725 Yeti Heliana 9018. 1727 Yuyun Marlina 80

Mengetahui:Kapala SDN Nganti 02

LINARSI,S.PdNIP. 19560330 197512 2 002

Nganti, 19 Agustus 2010

Teman Sejawat,

SADIDIK,S.Pd.I

Page 103: Contoh ptk ut

OBSERVASI AKTIVITAS GURU DAN SISWA

Nama : DWI MUNTIHARA,A.Ma.PdNIM : 815 373 836Tempat sekolah : SDN Nganti 02Siklus/ Hari, tannggal : Prasiklus / Kamis, 19 Agustus 2010Kelas / Semester : III / 1Mata Pelajaran : IPS

DATA AKTIVITAS GURU

No Aktivitas guru yang diamatiKemunculanAda Tidak

1. Menyampaikan tujuan dan tahapan pembelajaran V2. Konsekuensi (kemantapan danlam bertindak), dalam

memahamkan materiV

3. Memotivasi siswa V4. Pendekatan tak terstruktur yang meyakinkan V5. Pengajuan pernyataan kritis secara selectif V6. Mengendalikan informasi factual V7. Menggunakan pendekatan tak terstruktur yang

meyakinkanV

8. Kualitas pengelolaan waktu dan kelas V

DATA AKTIVITAS SISWA

No Aktivitas guru yang diamatiKemunculanAda Tidak

1. Antusias dan patisipasi siswa dalam KBM V2. Siswa mengembangkan kepercayaan terhadap

kekuatan penalaran diriV

3. Inisiatif siswa yang ingin bertanya perihal materi yang belum dimengerti

V

4. Ketepatan konsekuensi dalam mengerjakan tugas akhir V5. Kemandirian aktif siswa mengajukan pertanyaan V6. Ketrampilan mengemukakan pendapat V

Mengetahui:Kapala SDN Nganti 02

LINARSI,S.PdNIP. 19560330 197512 2 002

Nganti, 19 Agustus 2010

Teman Sejawat,

SADIDIK,S.Pd.I

Page 104: Contoh ptk ut

FORMAT KESEDIAAN TEMAN SEJAWATDALAM PENYELENGGARAAN PKP

Kepada

Kepala UPBJJ Surabaya

Di -

Surabaya

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : SADIDIK, S.Pd.I

NIP : -

Tempat mengajar : SDN Nganti 02

Alamat Sekolah : Desa Nganti, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro

menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam

melaksanakan PKP atas nama:

Nama lengkap : DWI MUNTIHARA, A.Ma.Pd

NIM : 815 373 836

Program studi : S-1 PGSD

Tempat Mengajar : SDN Nganti 02

Alamat Sekolah : Desa Nganti, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro

Demikian surat pernyataan ini dibuat atas permintaan yang bersangkutan sendiri

agar diketahui oleh semua pihak sebagai bahan pertimbangan bagi yang

berkepentingan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui:Kapala SDN Nganti 02

LINARSI,S.PdNIP. 19560330 197512 2 002

Nganti, 19 Agustus 2010

Teman Sejawat,

SADIDIK,S.Pd.I

Page 105: Contoh ptk ut

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : DWI MUNTIHARA, A.Ma.Pd

NIM : 815 373 836

UPBJJ – UT : S1 – PGSD UPBJJ – UT SURABAYA

POKJAR BOJONEGORO

Menyatakan bahwa:

Nama : SADIDIK, S.Pd.I

NIP : -

Tempat Mengajar : SDN Nganti 02

Alamat Sekolah : Desa Nganti, Kecamatan Ngraho, Kabupaten

Bojonegoro

Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan

pembelajaran yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4904 Pemantapan

Kemampuan Profesional (PKP).

Teman sejawat

SADIDIK,S.Pd.I

Nganti, 19 Agustus 2010

Peneliti,

DWI MUNTIHARA, A.Ma.Pd

Page 106: Contoh ptk ut
Page 107: Contoh ptk ut

LAPORAN KEMAJUAN PEMBIMBINGAN PKPMATA PELAJARAN : IPS

I. Nama Mahasiswa : DWI MUNTIHARA,A.Ma.PdII. NIM : 815 373 836III. Nama Pembimbing : Drs. D.M. RAIBUDI,M.SIV. Judul Penelitian : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dan Cara Berpikir

Logis Siswa Kelas III Terhadap Matematika Sub Pokok Bahasan Pengerjaan Hitung Bilangan Melalui Pendekatan Matematika Realistik Di SDN Nganti 02 Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro

V. Rincian Kegiatan Yang Sudah DilakukanA. Tahap Perencanaan (Planning).

1) Membuat skenario pembelajaran yang menarik, sesuai dengan rencana tindakan yang akan dilakukan

2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan.3) Peneliti melakukan penjelajahan ke lingkungan sekitar SDN Nganti 02 dengan

mengamati lokasi yang tepat sebagai sumber belajar.4) Mempersiapkan instrumen penelitian yang diperlukan, seperti tabel aktifitas siswa,

tabel aktifitas guru, tabel nilai dan hasil analisis/prosentasi, RPP siklus I5) Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan untuk menguji keterlaksanaan ranangan,

serta mempertebal kepercayaan diri dalam pelaksanaan nantinya.B. Tahap Melakukan Tindakan (Action)

a) Menyajikan informasi kepada siswa mengenai pembelajaran kali ini siswa dibawa keluar kelas untuk mengamati lingkungan sekitar SDN Nganti 02.

b) Guru mengajak siswa ke lokasi lingkungan sekitar SDN Nganti 02.c) Menjelaskan secara sekilas tentang materi Melestarikan Lingkungan Alam Sekitar

sambil mengamati lingkungan sekitard) Guru membimbing siswa menyusun hasil pengamatan.e) Guru bersama siswa endiskusikan langkah-langkah pengamatan yang telah

dilakukan siswa, kemudian mendiskusikan prinsip-prinsip penting materi Melestarikan Lingkungan Alam Sekitar.

f) Guru meminta salah satu siswa yang mewakili temannya, menyampaikan hasil pengamatannya, sementara teman lainya menanggapi.

C. Data Lapangan1. Data Aktifitas Guru2. Data Aktifitas Sikap Positif Siswa dan Data Aktifitas Sikat Negatif Siswa3. Nilai Hasil Evaluasi Matematika Siswa Kelas III SDN Nganti 02

D. Rencana kegiatan selanjutnyaMalanjutkan perbaikan ke siklus kedua.

VI. Kendala yang dihadapi1. Siswa sangat bergantung pada guru secara psikologis.2. Guru belum bisa dalam pengelolaan kelas.3. Rendahnya kualitas siswa ditinjau dari ketrampilam mengemukakan pendapat.4. Siswa masih belum mahir mangaitkan isi pelajaran dengan keadaan alam sekitarnya

Mengetahui:Supervisor,

Drs. D.M. RAIBUDI,M.SNIP. 19590419 198503 1 002

Surabaya, 03 Oktober 2010

Peneliti,

DWI MUNTIHARA,A.Ma.PdNIM. 815 373 836

Page 108: Contoh ptk ut

LAPORAN KEMAJUAN PEMBIMBINGAN PKPMATA PELAJARAN : IPS

I. Nama Mahasiswa : DWI MUNTIHARA,A.Ma.PdII. NIM :815 373 836III. Nama Pembimbing : Drs. D.M. RAIBUDI,M.SIV. Judul Penelitian : Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Media Sumber

Pembelajaran IPS Kelas III Pada Materi Melestarikan Lingkungan Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Minat Belajar Siswa Di SDN Nganti 02 Kecamatan NgrahOKabupaten Bojonegoro

V. Rincian Kegiatan Yang Sudah DilakukanA. Tahap Perencanaan (Planning).

1) Membuat skenario pembelajaran yang menarik, sesuai dengan rencana tindakan yang akan dilakukan

2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan.3) Peneliti melakukan penjelajahan ke lingkungan sekitar SDN Nganti 02 dengan

mengamati lokasi yang tepat sebagai sumber belajar.4) Mempersiapkan instrumen penelitian yang diperlukan, seperti tabel aktifitas siswa,

tabel aktifitas guru, tabel nilai dan hasil analisis/prosentasi, RPP siklus I5) Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan untuk menguji keterlaksanaan

ranangan, serta mempertebal kepercayaan diri dalam pelaksanaan nantinya.B. Tahap Melakukan Tindakan (Action)

1. Menyajikan informasi kepada siswa mengenai pembelajaran kali ini siswa dibawa keluar kelas untuk mengamati lingkungan sekitar SDN Nganti 02.

2. Guru mengajak siswa ke lokasi lingkungan sekitar SDN Nganti 02.3. Menjelaskan secara sekilas tentang materi Melestarikan Lingkungan Alam Sekitar

sambil mengamati lingkungan sekitar4. Guru membimbing siswa menyusun hasil pengamatan.5. Guru bersama siswa endiskusikan langkah-langkah pengamatan yang telah

dilakukan siswa, kemudian mendiskusikan prinsip-prinsip penting materi Melestarikan Lingkungan Alam Sekitar.

6. Guru meminta salah satu siswa yang mewakili temannya, menyampaikan hasil pengamatannya, sementara teman lainya menanggapi.

C. Data Lapangan1. Data Aktifitas Guru2. Data Aktifitas Sikap Positif Siswa dan Data Aktifitas Sikat Negatif Siswa3. Nilai Hasil Evaluasi Matematika Siswa Kelas III SDN Nganti 02

D. Rencana kegiatan selanjutnyaPenelitian ada kemajuan maka tindakan perbaikan selesai

VI. Kendala yang dihadapi1. Pendekatan tak terstruktur yang meyakinkan masih belum dipahami guru.

2. guru belum bisa dalam pengelolaan waktu.

Mengetahui:Supervisor,

Drs. D.M. RAIBUDI,M.SNIP. 19590419 198503 1 002

Bojonegoro, 19 Agustus 2010

Peneliti,

DWI MUNTIHARA,A.Ma.PdNIM. 815 373 836

Page 109: Contoh ptk ut