Contoh perjanjian kerjasama leasing

31
PERJANJIAN PEMBIAYAAN Nomor : ............................, Tanggal ........................ B A B I KETENTUAN UMUM Pasal 1 JANGKA WAKTU PEMBIAYAAN Jangka Waktu Pembiayaan ini akan berlangsung: Tanggal Mulai : ............................................... ............................................... ................... Tanggal Selesai : ............................................... ............................................... .................... Jangka Waktu Keseluruhan : ............... .............. Tahun. ............... .............. Bulan Pasal 2 CARA PEMBIAYAAN Perjanjian Pembiayaan ini dibuat dan berdasarkan cara (pilih salah satu dan dilingkari) : (1) Sewa Pembiayaan (Finance Lease). (2) Jual dan Sewa Balik (Sale and Leaseback). (3) Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring With Recourse). (4) Anjak Piutang Tanpa Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring Without Recourse). (5) Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran. (6) Fasilitas Modal Usaha. (7) Sewa Operasi (Operating Lease). (8) Pembiayaan Proyek. (9) Pembiayaan Infrastuktur.

description

Draft perjanjian leasing untuk perseorangan maupun untuk

Transcript of Contoh perjanjian kerjasama leasing

PERJANJIAN PEMBIAYAANNomor : ............................, Tanggal ........................

B A B IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

JANGKA WAKTU PEMBIAYAAN

Jangka Waktu Pembiayaan ini akan berlangsung:

Tanggal Mulai : .................................................................................................................

Tanggal Selesai : ..................................................................................................................

Jangka Waktu Keseluruhan : ............................. Tahun. ............................. Bulan

Pasal 2

CARA PEMBIAYAAN

Perjanjian Pembiayaan ini dibuat dan berdasarkan cara (pilih salah satu dan dilingkari) :(1) Sewa Pembiayaan (Finance Lease).(2) Jual dan Sewa Balik (Sale and Leaseback).(3) Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring With Recourse).(4) Anjak Piutang Tanpa Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring Without Recourse).(5) Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran.(6) Fasilitas Modal Usaha.(7) Sewa Operasi (Operating Lease).(8) Pembiayaan Proyek.(9) Pembiayaan Infrastuktur.(10) Kegiatan Berbasis Fee.(11) Pembiayaan Lain.

Pasal 3

JENIS KEGIATAN PEMBIAYAAN

Jenis Kegiatan Pembiayaan ini (pilih salah satu dan dilingkari) :(1) Pembiayaan Investasi.(2) Pembiayaan Modal Kerja.(3) Pembiayaan Multiguna.(4) Pembiayaan Lain.(5) Sewa Operasi.(6) Kegiatan Berbasis Fee.

B A B I IRINCIAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN

PERJANJIAN SEWA PEMBIAYAAN (FINANCE LEASE) DENGAN HAK OPSINomor :………………………..

pada hari ini……………, tanggal………………, bulan……………tahun……………………….., :

1. PT. Murni Upaya Raya Nilai Inti Finance , perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, yang berkantor di Jalan Petojo VIY II No. 14 Cideng, Jakarta Pusat.

Nama :Jabatan :Alamat :KTP :Selanjutnya disebut “LESSOR” (dalam arti termasuk pengganti-penggantinya dan penerima haknya menurut hukum) di satu pihak.

2. Nama :Jabatan :Alamat :KTP :NPWP :

Jenis Kegiatan Usaha :Selanjutnya disebut “LESSEE” (dalam arti termasuk pengganti-penggantinya dan penerima haknya menurut hukum) di satu pihak.

Selanjutnya LESSOR dan LESSEE bersama-sama juga disebut “Para Pihak”

Para Pihak bertindak dalam kedudukannya sebagaimana diuraikan di atas terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:- Bahwa LESSEE dalam menjalankan usahanya memerlukan barang ( modal ) (selanjutnya berikut

termasuk tetapi tidak terbatas pada seluruh bagian/komponen dan/atau perlengkapannya dan baik satu-satu maupun secara keseluruhan disebut “BARANG MODAL”), sebagaimana ditentukan dalam butir (3) point a dari DAFTAR terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan satu kesatuan dengan perjanjian ini (selanjutnya disebut “DAFTAR”), dari Supplier/Penjual tersebut dalam butir (3) point b dari DAFTAR (selanjutnya disebut “PENJUAL”).

- Bahwa atas permintaan LESSEE, LESSOR setuju untuk membeli BARANG MODAL dari PENJUAL untuk selanjutnya di-SEWA PEMBIAYAAN-kan kepada LESSEE. Dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :

Pasal 4SEWA PEMBIAYAAN DAN BARANG MODAL

(1) LESSOR dengan ini setuju untuk MENYEWA PEMBIAYAANKAN BARANG MODAL kepada LESSEE dan LESSEE dengan ini setuju pula untuk MENYEWA PEMBIAYAANKAN BARANG MODAL dari LESSOR selama Jangka Waktu SEWA PEMBIAYAAN sebagaimana tertera dalam Pasal 2 Perjanjian ini dan dengan ketentuan serta syarat-syarat sebagaimana diuraikan dalam pasal-pasal dalam Perjanjian ini serta turutannya, lampiran dan dokumen-dokumen yang disepakati Para Pihak merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini dan harus dianggap sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini.

(2) BARANG MODAL yang di-SEWA PEMBIAYAAN-kan adalah 1 (satu) unit . ______________, jenis . ______________, type . ______________.

(3) LOKASI PENGGUNAAN BARANG MODAL berada di ...........

(4) Pembiayaan SEWA PEMBIAYAAN yang disetujui senilai Rp. ______________ dengan imbalan jasa flat ___% p.a. untuk 2 (dua) tahun dan efektif ___% p.a. dengan nilai perolehan BARANG MODAL senilai Rp. ______________ dengan rincian obyek dan pembiayaan SEWA PEMBIAYAAN (Barang Modal) di Lampiran (DAFTAR) Perjanjian SEWA PEMBIAYAAN. Lampiran (DAFTAR) yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian SEWA PEMBIAYAAN ini

Pasal 5JANGKA WAKTU SEWA PEMBIAYAAN

Dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang pengakhiran Jangka Waktu SEWA PEMBIAYAAN lebih awal, sebagaimana dikemukan dalam Pasal 17 Perjanjian ini, LESSEE akan menggunakan BARANG MODAL dengan cara SEWA PEMBIAYAAN (Leasing) selama Jangka Waktu SEWA PEMBIAYAAN sebagaimana diuraikan dalam butir (4) dari DAFTAR terhitung sejak mulai berlakunya Perjanjian ini atau SEWA PEMBIAYAAN atas BARANG MODAL. Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal diterimanya BARANG MODAL oleh LESSEE sebagaimana dalam tanda penerimaan BARANG MODAL sesuai Pasal 3 ayat (4) Perjanjian ini atau sejak dibayarkannya harga pelunasan pembelian BARANG MODAL oleh LESSOR kepada PENJUAL.

Pasal 6PEMBELIAN DAN PENYERAHAN BARANG MODAL

(1) LESSOR atas permintaan LESSEE dengan ini setuju untuk membeli BARANG MODAL dari PENJUAL, untuk DISEWA PEMBIAYAANKAN kepada LESSEE.

(2) LESSOR akan melakukan pembelian atas BARANG MODAL sebagaimana telah ditentukan dan sesuai dengan spesifikasi yang diminta oleh LESSEE, Lessor merupakan pihak yang bertanggung jawab untuk pemilihan dan penentuan spesifikasi BARANG MODAL, termasuk tetapi tidak terbatas pada penentuan merk/type dan jumlah BARANG MODAL.

(3) Dalam melaksanakan pembelian BARANG MODAL dari PENJUAL, LESSOR akan :

a. Membuat dan menandatangani dokumen pemesanan BARANG MODAL kepada PENJUAL dan/atau menandatangani perjanjian jual beli dan/atau menandatangani dokumen lainnya;

b. Melakukan pembayaran harga pelunasan pembelian BARANG MODAL kepada PENJUAL, pembayaran mana akan dilakukan apabila telah terpenuhi kondisi sebagai berikut:

(i) LESSOR harus telah menerima surat-surat/bukti-bukti kepemilikan BARANG MODAL dari PENJUAL, termasuk tetapi tidak terbatas pada Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (Selanjutnya disebut “BPKB”), Faktur/Invoice/Nota/Sertifikat dan/atau bukti kepemilikan dan/atau tanda registrasi lainnya atas BARANG MODAL yang dianggap perlu oleh LESSOR;

(ii) Telah dilaksanakan/ditandatanganinya dokumen jaminan tambahan yang dipersyaratkan oleh LESSOR;

(iii) Telah terpenuhi seluruh syarat dan ketentuan sebagaimana tercantum dalam Surat Pemberitahuan Persetujuan Fasilitas atas BARANG MODAL sebagaimana ternyata dalam butir (13) dari DAFTAR yang dibuat oleh LESSOR dan disetujui oleh LESSEE berdasarkan syarat dan ketentuan yang ditentukan LESSOR kemudian.

(iv) LESSEE harus telah menyerahkan Polis atau Premi atas BARANG MODAL untuk jangka waktu sesuai dengan Jangka Waktu SEWA PEMBIAYAAN. Polis atau Premi ini tidak dapat dibatalkan atau dimintakan kembali karena alasan apapun, termasuk tetapi tidak terbatas pada pengakhiran atau pelunasan lebih awal Perjanjian ini.

(v) Permintaan untuk pembelian dan pembayaran BARANG MODAL, pemenuhan prasyarat/Syarat-syarat yang ditentukan LESSOR dan pelaksanaan pembayaran/realisasinya dilakukan dalam jangka waktu tersedianya fasilitas SEWA PEMBIAYAAN, yaitu 30 (tiga puluh hari) setelah ditanda-tanganinya Perjanjian ini. Jangka waktu ini dapat diperpanjang dengan persetujuan LESSOR.

(vi) Tidak terjadi perubahan atau gejolak perekonomian nasional secara umum ataupun pratik perbankan khususnya yang menggangu kesediaan dana LESSOR

(vii) LESSEE telah menandatangani tanda penerimaan BARANG MODAL sebagaimana diatur dalam ayat (4) Pasal ini.

c. Menerima tanda penerimaan pembayaran dari PENJUAL.

d. Melakukan hal-hal yang harus dan/atau secara lazim dilakukan oleh seorang pembeli dan pemilik BARANG MODAL.

(4) Sebelum atau pada saat BARANG MODAL diserahkan PENJUAL kepada LESSEE, maka LESSEE harus memeriksa BARANG MODAL dan LOKASI penempatan BARANG MODAL sesuai dengan yang telah ditentukan dalam butir (3) point a dan c dari DAFTAR dan memberikan suatu tanda penerimaan kepada LESSOR dalam bentuk sebagaimana dikehendaki oleh LESSOR (selanjutnya disebut “TANDA TERIMA”). Dengan ditandatangani TANDA TERIMA oleh LESSEE, maka tanda terima menjadi bukti bahwa:

a. BARANG MODAL telah diterima LESSEE dilokasi penempatan BARANG MODAL dalam kondisi baik, lengkap dan sesuai dengan spesifikasi yang diminta oleh LESSEE sebagaimana yang telah ditentukan dalam butir (3) point a dan point c DAFTAR.

b. Bahwa LESSEE tidak mempunyai keluhan atau keberatan apapun atas/atau berkaitan dengan BARANG MODAL yang telah diserahkan oleh PENJUAL kepada LESSEE

(5) LESSEE setuju untuk menganggung semua biaya (bila ada) yang harus dibayar sehubungan dengan penyerahan pemasangan atau instalasi BARANG MODAL agar bisa berfungsi dan dapat digunakan.

(6) LESSEE dapat mulai menggunakan BARANG MODAL sesuai dengan ketentuan-ketentuan Perjanjian ini, sejak tanggal LESSEE memberikan TANDA TERIMA kepada LESSOR sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) Pasal ini.

(7) LESSEE dengan ini telah mengerti dan menyetujui, bahwa LESSEE akan bertanggung jawab dan melepaskan LESSOR dari tanggung jawab atas segala resiko dalam bentuk ataupun berkenaan dengan :

a. Penentuan spesifikasi BARANG MODAL

b. Penyerahan dan tanggal penyerahan BARANG MODAL oleh PENJUAL

c. Penentuan lokasi BARANG MODALd. Kerusakan dan segala resiko yang pada umumnya harus ditanggung oleh setiap pembeli atas

pembelian BARANG MODAL, termasuk tetapi tidak terbatas pada adanya cacat yang terlihat maupun tersembuyi, baik yang telah ada ataupun baru timbul atau diketahui setelah TANDA TERIMA ditandatangani;

Mengingat pembelian BARANG MODAL dilakukan oleh LESSOR setelah mendapat permintaan dari LESSEE untuk membeli BARANG MODAL yang ditentukan LESSEE sendiri dan LESSEE telah memeriksa BARANG MODAL sesuai dengan ayat (4) Pasal ini;

(8) Adanya serta terjadinya resiko sebagaimana ayat (7) Pasal ini, tidak boleh menunda dan membebaskan LESSEE dari kewajiban LESSEE berdasarkan perjanjian ini termasuk tetapi tidak terbatas pada pembayaran Uang SEWA PEMBIAYAAN. LESSEE dengan ini secara tidak bersyarat dan tanpa bisa ditarik kembali mengenyampingkan dan melepaskan semua haknya dan tuntutannya kepada LESSOR sehubungan dengan adanya serta terjadinya resiko-resiko tersebut.

Pasal 7PEMBAYARAN UANG SEWA PEMBIAYAAN

(1) Atas fasilitas SEWA PEMBIAYAAN yang diberikan oleh LESSOR kepada LESSEE berdasarkan Perjanjian ini, LESSEE berkewajiban membayar Uang SEWA PEMBIAYAAN dengan jumlah seluruhnya, adalah sebagaimana ditentukan dalam butir (5) point e dari DAFTAR, dimana Uang SEWA PEMBIAYAAN tersebut wajib diangsur oleh LESSEE dengan besarnya nilai angsuran Uang SEWA PEMBIAYAAN, tanggal jatuh tempo, cara dan tempat pembayaran sebagaimana diatur dalam butir (6) point a, c, d, e dan f dari DAFTAR

(2) LESSEE tidak dapat menggunakan alasan apapun untuk menunda pembayaran atau membuat permohonan penjadwalan kembali pembayaran Uang SEWA PEMBIAYAAN, kecuali diatur sebalik secara tegas dalam Perjanjian ini atau peribahan terhadap Perjanjian ini.

(3) Uang SEWA PEMBIAYAAN harus dibayar LESSEE kepada LESSOR tepat pada waktunya sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian ini tanpa harus ada pemberitahuan atau penagihan terlebih dahulu dengan cara apapun dari LESSOR kepada LESSEE, kecuali secara tegas diisyaratkan lain dalam Perjanjian ini, dimana itu LESSEE mengesampingkan semua ketentuan hukum yang menyatakan adanya tagihan terlebih dahulu oleh LESSOR kepada LESSEE

(4) Pembayaran uang SEWA PEMBIAYAAN sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, harus bebas pajak, cukai, biaya apapun dan merupakan pembayaran tanpa segala syarat, pengurangan, tuntutan balik, perjumpaan hutang dan/atau pemberitahuan dan tagihan dan harus disertai seluruh pembayaran-pembayaran lainnya yang telah jatuh tempo dan wajib dibayar berdasarkan Perjanjian ini, dibayarkan secara langsung kepada LESSOR pada alamat LESSOR atau kepada pihak lain atau alamat lain yang dari waktu kewaktu ditunjuk secara tertulis oleh LESSOR.

(5) Dalam Perjanjian ini, yang dimaksud dengan Hari Kerja adalah hari dimana Perbankan Nasional di Indonesia melakukan aktifitas pelayanan publik (dimana tidak termasuk hari sabtu, minggu atau hari libur nasional lainnya yang ditetapkan Pemerintah Republik Indonesia).

(6) Apabila kewajiban pembayaran Uang SEWA PEMBIAYAAN maupun kewajiban pembayaran LESSEE lainnya berdasarkan Perjanjian ini jatuh tempo bertepatan dengan hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional atau hari dimana Perbankan Nasional di Indonesia tidak melakukan aktifitas pelayanan publik, maka kewajiban pembayaran tersebut harus telah diterima LESSOR selambat-lambatnya pada Hari Kerja terakhir sebelum tanggal jatuh tempo tersebut.

(7) Apabila kewajiban pembayaran Uang SEWA PEMBIAYAAN adalah setiap tanggal 29, atau 30 atau 31, dimana kemudian pada suatu bulan tidak mencapai tanggal tersebut, maka Uang SEWA PEMBIAYAAN dianggap jatuh tempo dan harus dibayar pada tanggal Hari Kerja terakhir yang terdapat pada bulan yang bersangkutan.

(8) Setiap dan semua pembayaran yang dilakukan oleh LESSEE kepada LESSOR yang dilakukan dengan cara pentransferan dana melalui bank harus dikirimkan ke rekening bank yang ditunjuk oleh LESSOR dan pembayaran dianggap sah apabila dana telah diterima secara efektif dalam rekening LESSOR.

(9) Setiap dan semua pembayaran yang dilakukan LESSEE kepada LESSOR dengan menggunakan cek dan/atau bilyet giro harus dibuat atas nama LESSOR dan pembayarannya dianggap sah apabila cek dan/atau bilyet giro tersebut telah diuangkan atau dipindah-bukukan kepada rekening LESSOR dengan cara sebagaimana mestinya.

(10) Setiap dan semua pembayaran, apabila dilakukan secara tunai atau dengan menggunakan cek atau bilyet giro harus dilakukan ditempat LESSOR sebagaimana ditentukan dalam butir (6) point dari DAFTAR

(11) Setiap dan semua biaya yang timbul sehubungan dengan pembayaran Uang SEWA PEMBIAYAAN maupun kewajiban pembayaran lainnya yang harus dilakukan LESSEE kepada LESSOR adalah menjadi tanggungan dan harus dibayar oleh LESSEE, seperti tetapi tidak terbatas pada biaya bank pengirim maupun bank penerima. Dengan demikian LESSEE harus mengupayakan agar jumlah yang dikreditkan pada rekening LESSOR adalah jumlah yang sesuai dengan kewajiban LESSEE dan harus dibayarkan pada LESSOR berdasarkan ketentuan Perjanjian ini.

(12) Setiap dan semua pembayaran harus dilakukan dalam bentuk mata uang Rupiah kecuali LESSOR menyetujui, secara tegas dan tertulis, pembayaran dilakukan dalam mata uang lain.

(13) Kecuali ditentukan lain berdasarkan kebijaksanaan LESSOR, maka setiap pembayaran yang diterima oleh LESSOR dari LESSEE berdasarkan Perjanjian ini akan dialokasikan dan digunakan secara berurutan untuk pemenuhan/pelunasan kewajiban-kewajiban berikut:a. Pertama, untuk pembayaran biaya-biaya apapun dan/atau kerugian yang terhutang pada

LESSOR;b. Kedua, untuk pembayaran denda keterlambatan;c. Ketiga, untuk pembayaran Uang SEWA PEMBIAYAAN yang telah jatuh tempo atau belum

dibayar baik sebahagian ataupun seluruhnya;d. Keempat, untuk pembayaran SEWA PEMBIAYAAN yang sedang berjalan atau masih

terhutang.(14) Uang SEWA PEMBIAYAAN dan kewajiban lain yang terhutang dapat disesuaikan setiap saat

oleh LESSOR tanpa diperlukan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari LESSEE, apabila terjadi perubahan terhadap peraturan perundang-undangan, ketentuan-ketentuan dan kebijakan fiscal dan moneter lainnya yang telah ada dan/atau dikeluarkannya peraturan perundang-undangan dan ketentuan-ketentuan dan kebijakan fiscal dan moneter baru lainnya yang mengakibatkan beban biaya tambahan LESSOR atas pemberian fasilitas SEWA PEMBIAYAAN kepada LESSEE.

(15) Penyesuaian Uang SEWA PEMBIAYAAN dan jumlah lain yang terhutang sebagimana ditentukan dalam ayat (14) Pasal ini harus terlebih dahulu diberitahukan secara tertulis 1 (satu) bulan sebelum

tanggal jatuh tempo Uang SEWA PEMBIAYAAN berikutnya atau tanggal jatuh tempo kewajiban lainnya dan LESSEE dengan ini secara tegas menyetujui dan akan mematuhi penyesuaian sebagaimana disebut dalam ayat (14) Pasal ini.

Pasal 8HAK MILIK ATAS BARANG MODAL

(1) LESSEE mengakui bahwa selama jangka waktu SEWA PEMBIAYAAN dan/atau selama kewajiban LESSEE berdasarkan Perjanjian ini masih belum terpenuhi seluruhnya maka hak milik atas BARANG MODAL tetap berada LESSOR dan LESSEE tidak mempunyai hak ataupun kepentingan apapun atas BARANG MODAL kecuali sebagai PENYEWA PEMBIAYAAN. Penguasaan BARANG MODAL oleh LESSEE bukan dan tidak akan pernah menjadi suatu alas hak atau dasar bagi LESSEE untuk memiliki atau mengakui atau menuntut kepemilikan atas BARANG MODAL.

(2) Tanpa mengesampingkan ketentuan dalam ayat (1) Pasal ini, LESSEE menyetujui bahwa BPKB/Faktur/Invoice/Nota/Sertifikat atau bukti kepemilikan lainnya atas BARANG MODAL dikeluarkan atas nama LESSOR. Selama Jangka Waktu SEWA PEMBIAYAAN dan/atau selama kewajiban LESSEE berdasarkan Perjanjian ini belum terpenuhi secara keseluruhan maka BPKB/Faktur/Invoice/Nota/Sertifikat dan/atau bukti kepemilikan dan/atau tanda registrasi lainnya atas BARANG MODAL akan disimpan LESSOR dan untuk dipergunakan jika dan apabila diperlukan.

(3) Dalam hal BARANG MODAL berupa Kendaraan Bermotor atau Alat Berat ber BPKB, maka Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan BPKB dapat dibuat atas nama LESSEE, dengan ketentuan bahwa kepemilikan atas BARANG MODAL tetap berada pada LESSOR selama Jangka Waktu SEWA PEMBIAYAAN dan/atau selama seluruh kewajiban LESSEE kepada LESSOR belum dipenuhi seluruhnya, dimana LESSOR akan tetap menyimpan BPKB, dengan kewajiban sebatas pada penjagaan dan penyimpanan BPKB tersebut setelah menerima dari LESSEE atau penjual, namun kewajiban mengenai pengadaan dan pengurusan BPKB tetap berada pada LESSEE dan/atau PENJUAL.

(4) Dalam hal BARANG MODAL berupa Kendaraan Bermotor atau Alat Berat ber BPKB, LESSEE tidak akan mengambil, mengirim, atau mengijinkan BARANG MODAL diambil, dikriim keluar wilayah Republik Indonesia dan tidak akan mendaftarkannya dari satu pusat pendaftaran ke pusat pendaftaran yang lain tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari LESSOR.

(5) LESSEE mengerti dan setuju bahwa LESSOR mempunyai hak-hak yang diberikan peraturan perundang-undangan selaku pemilik BARANG MODAL termasuk mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk melindungi kepentingan LESSOR atas BARANG MODAL yang merupakan hak milik LESSOR, termasuk tetapi tidak terbatas pada dalam hal adanya ancaman penyitaaan, perampasan atau tindakan-tindakan lain yang dapat mengancam kepentingan BARANG MODAL atau LESSOR.

Pasal 9PEMAKAIAN BARANG MODAL

(1) LESSOR berhak menempelkan plakat atau etiket pada BARANG MODAL yang diSEWA PEMBIAYAANkan pada LESSEE, dengan demikian plakat atau etiket tersebut harus ditempatkan sedemikan rupa sehingga dengan mudah BARANG MODAL tersebut dapat dibedakan dari yang lainnya yang pengadaannya tidak dilakukan secara SEWA PEMBIAYAAN dari LESSOR, karenanya selama jangka waktu SEWA PEMBIAYAAN,

LESSEE bertanggung jawab untuk memelihara agar plakat atau etiket sebagaimana dimaksud tetap melekat pada BARANG MODAL.

(2) LESSEE harus memastikan bahwa BARANG MODAL berada dalam penguasaan LESSEE dan berada di Lokasi Penempatan sebagaimana telah ditentukan dalam butir (3) point c dari Daftar dan LESSEE tidak akan memindahkan BARANG MODAL tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari LESSOR

(3) LESSEE akan mengunakan BARANG MODAL sebagai seorang penjaga dan pemakai yang baik, dengan memperhatikan waktu dan cara pemakaian dan atas biaya sendiri mengusahakan tepat pada waktunya semua surat pendaftaran, ijin dan lisensi yang diperlukan untuk pemakaian BARANG MODAL, membayar pajak-pajak serta akan mematuhi semua peraturan dan instruksi dari pemerintah atau dari pihak yang berwenang dan/atau mematuhi semua peraturan-peraturan yang berkenaan dengan BARANG MODAL dan pemakaiannya. Sebagaimana ketentuan perjanjian leasing pada umumnya.

(4) Apabila LESSEE tidak melakukan pembayaran yang diwajibkan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) Pasal ini, LESSOR berhak (namun tidak diwajibkan) untuk melakukan pembayaran tersebut dan menuntut pengantian atas pembayaran tersebut kepada LESSEE. Sehubungan dengan hal tersebut, atas permintaan LESSOR, LESSEE wajib membayar jumlah yang dikeluarkan oleh LESSOR

(5) LESSEE menjamin bahwa BARANG MODAL dijalankan dengan cara yang baik dan pantas oleh orang-orang yang ahli dan memiliki ijin dalam menggunakannya, apabila dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(6) LESSEE tidak diperkenankan mempergunakan BARANG MODAL untuk dan bertanggung jawab penuh menjaga agar BARANG MODAL tidak digunakan untuk melakukan atau mendukung atau membantu (baik langsung maupun tidak langsung) kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan hukum atau melanggar ketentuan atau peraturan yang berlaku, kegiatan yang tanpa ijin atau kegiatan-kegiatan apapun tanpa kecuali yang dapat dikategorikan sebagai tindakan illegal atau bertentangan dengan hukum dan peraturan yang berlaku yang dapat mengakibatkan diambilnya, disitanya atau dirampasnya BARANG MODAL oleh Negara atau pihak yang berwenang atau pihak manapun.

(7) Apabila LESSEE melanggar atau patut diduga melanggar ketentuan dalam Pasal 6 ayat 6 tersebut, maka LESSOR berhak:

a. Atas biaya LESSEE, melakukan penyelidikan atas keberadaan dan penggunaan BARANG MODAL;

b. Menyatakan pelanggaran Pasal ini sebagai Kejadian Lalai sebagaimana diatur dalam Pasal 19 perjanjian ini.

(8) Sehubungan dengan penyelidikan sebagaimana dimaksud ayat (7) butir a Pasal ini, maka LESSEE dengan ini mengaku berhutang kepada LESSOR atas biaya-biaya penyelidikan tersebut dan dengan ini setuju untuk membayar kepada LESSOR biaya-biaya penyelidikan tersebut pada tanggal yang ditetapkan oleh LESSOR.

(9) Apabila LESSEE melanggar ketentuan dalam Pasal ini, maka LESSEE melepaskan LESSOR dan LESSEE akan bertanggung jawab dan menanggung semua konsekuensinya.

Pasal 10PEMELIHARAAN BARANG MODAL

(1) LESSEE wajib setiap waktu atas biaya sendiri:

a. Merawat, memelihara, menjaga dan mengurus BARANG MODAL sebaik-baiknya dan melakukan segala pemeliharaan dan perbaikan;

b. Memperhatikan dan mematuhi semua instruksi dan prosedur perbaikan dari pabrik pembuat BARANG MODAL;

c. Memperbaiki dan/atau menganti bagian-bagian yang hilang, rusak, patah, aus, atau using dari BARANG MODAL dengan suku cabang yang diberikan atau disarankan oleh pabrik pembuat BARANG MODAL, atau dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari LESSOR dengan suku cabang lain yang mutu dan nilainya sama dengan itu;

(2) Jika menurut penilaian LESSOR, LESSEE tidak melakukan hal-hal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, maka atas permintaan pertama dari LESSOR, LESSEE wajib mengadakan kerjasama perawatan dengan pihak-pihak yang berkompeten yang disetujui oleh LESSOR atau LESSOR berhak untuk mengambil BARANG MODAL agar dapat diperbaiki oleh LESSOR, dan LESSEE wajib menganti penuh segala biaya perbaikan yang dikeluarkan diganti serta LESSOR mempunyai hak untuk menahan BARANG MODAL tersebut sampai semua biaya tersebut, dengan catatan semua pelaksanaan tersebut diatas tidak menghentikan dan mempengaruhi kewajiban LESSEE untuk membayar Uang SEWA PEMBIAYAAN dan kewajiban-kewajiban lainnya berdasarkan Perjanjian ini.

(3) LESSEE tidak boleh menambah, mengurangi, mengganti, mengubah BARANG MODAL, kecuali yang dinyatakan tegas dalam Perjanjian ini, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari LESSOR, dan apabila disetujui oleh LESSOR, maka LESSEE wajib mematuhi secara tegas ketentuan dalam persetujuan tersebut.

(4) Apabila LESSEE melakukan tindakan-tindakan sebagimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini tanpa persetujuan tertulis dari LESSOR, maka LESSEE wajib segera atas permintaan pertama dari LESSOR, dan dengan baiaya LESSEE sendiri, mengembalikan BARANG MODAL pada keadaan dan kondisi semula

(5) Segala penambahan, perbaikan, perubahan dan penggantian atas BARANG MODAL, baik dengan atau tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari LESSOR, merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari BARANG MODAL

(6) Semua barang-barang pengganti dan aksesoris yang ditambahkan terhadap BARANG MODAL oleh LESSEE harus bebas dari beban atau penjaminan dalam bentuk apapun dan harus mempunyai nilai, kualitas dan kegunaan yang sekurang-kurangnya sama dengan barang-barang atau aksesoris yang digantikan. Kesemuanya itu, termasuk catatan pengoperasian, perawatan dan perbaikan, akan menjadi milik LESSOR dan harus dianggap menjadi satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari BARANG MODAL

Pasal 11BARANG MODAL TIDAK DILEKATKAN PADA TANAH DAN BANGUNAN

(1) Tanpa persetujuan tertulis dari LESSOR maka LESSEE tidak diperkenankan untuk membubuhkan, menyatukan, mengikatkan, melekatkan atau dengan cara bagaimanapun menyatukan BARANG MODAL pada tanah dan bangunan atau benda tak bergerak dimana BARANG MODAL ditempatkan yang bukan milik LESSOR.

(2) Apabila LESSEE meminta persetujuan tertulis LESSOR untuk hal-hal yang dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, maka LESSEE hendaknya menyerahkan pernyataan dari LESSEE dan/atau pemilik tanah dan bangunan dan/atau atau benda tak bergerak tersebut (apabila bukan LESSEE pemiliknya) dan/atau dari penerima jaminan (apabila tanah dan bangunan tempat BARANG MODAL dijaminkan) yang isinya menyatakan bahwa LESSEE dan/atau atau si pemilik tanah dan bangunan dan/atau pemilik benda tak bergerak dan/atau penerima jaminan tersebut menyetujui dan mengakui bahwa ia tidak akan memperlakukan BARANG MODAL sebagai bagian dari tanah dan bangunan atau benda tak bergerak miliknya dan/atau yang sedang dijaminkan kepadanya dan oleh karena itu BARANG MODAL tetap dianggap sebagai milik LESSOR. LESSEE tetap memikul tanggung jawab dan membebaskan LESSOR atas setiap kerusakan yang timbul terhadap tanah dan bangunan atau benda tak bergerak kerena dilekatkan atau dilepasnya BARANG MODAL, termasuk pelekatan atau pelepasan yang dilakukan oleh LESSOR , dan LESSEE akan membayar ganti rugi apabila ada tuntutan karena kerusakan yang timbul. Biaya-biaya termasuk ganti rugi yang timbul sehubungan dengan pelekatan dan pelepasan BARANG MODAL menjadi tanggung jawab LESSEE, dan apabila LESSOR harus (namun tidak menjadi kewajiban LESSOR) untuk membayar terlebih dahulu biaya-biaya tersebut, maka LESSEE berhutang kepada LESSOR atas biaya-biaya tersebut dan setuju untuk membayar kepada LESSOR pada tanggal yang ditetapkan oleh LESSOR.

(3) Dengan mengindahkan ayat (1) Pasal ini, LESSEE dengan ini menjamin, bahwa LESSEE atau pemilik tanah dan bangunan atau benda tak bergerak akan memenuhi semua pembayaran sewa, pajak dan biaya lainnya sehubungan dengan tanah dan bangunan atau benda tak bergerak, dimana BARANG MODAL untuk sementara waktu ditempatkan serta disimpan dan/atau dipakai dan apabila diminta akan memperlihatkan kepada LESSOR kwitansi pembayaran terakhir berkenaan dengan itu.

(4) Dengan mengindahkan ayat (1) Pasal ini, jika BARANG MODAL dilekatkan, dipasang, atau ditempatkan pada tanah dan bangunan atau benda tak bergerak dimana LESSOR atau LESSEE bukan pemiliknya, maka sebelum pelekatan, pemasangan, atau penempatan tersebut, LESSEE harus telah memperoleh persetujuan tertulis dari pemilik untuk LESSOR memasuki, mengambil dan memindahkan BARANG MODAL dari tempat tersebut.

Pasal 12LARANGAN UNTUK MENGALIHKAN BARANG MODAL

(1) Tanpa persetujuan tertulis terlebih dari LESSOR, LESSEE tidak akan memperkenankan BARANG MODAL dimiliki atau digunakan oleh pihak ketiga

(2) Dalam hal, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari LESSOR, LESSEE ternyata mengalihkan BARANG MODAL kepada pihak ketiga atau karena alasan apapun BARANG MODAL dikuasai oleh pihak ketiga, maka LESSEE berkewajiban untuk segera memberitahukan kepada LESSOR dan atas biaya LESSEE sendiri dengan seketika membebaskan kembali BARANG MODAL dari pihak ketiga tersebut.

(3) Dengan mengindahkan ayat (1) dan (2) Pasal ini, maka :

a. LESSEE dilarang menjual, mengalihkan hak, mengalih sewakan, menggadaikan, menghipnotikkan, membebankan, atau dengan cara lain menjaminkan atau memberi ijin agar dapat diletakkan pembebanan atas BARANG MODAL, memindahkan atau membiarkan berpindahnya BARANG MODAL, baik untuk reparasi ataupun tindakan lain. LESSEE melanggar salah satu ketentuan dalam perjanjian ini, maka LESSOR ada hak (akan tetapi tidak bersifat mengikat) untuk membayar kepada pihak ketiga suatu

jumlah yang diperlukan guna membebaskan BARANG MODAL dari setiap pembebanan atau penjaminan dengan hak untuk meminta dibayar kembali uang dari LESSEE.

b. Dengan tetap memperhatikan dan tidak menyampingkan pasal 8 ayat (1) perjanjian ini, LESSEE wajib memberitahukan secara tertulis kepada LESSOR paling lambat 1 (satu) minggu dan harus mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari LESSOR, apabila LESSEE atau pemilik tanah dan bangunan atau benda tak bergerak dimana BARANG MODAL berada menjual, menghipnotikkan, atau dengan cara lain membebani tanah atau bangunan atau benda tak bergerak dimana diatasanya atau didalamnya BARANG MODAL disimpan/ditempatkan.

(4) Pengalihan atau pembebanan atas BARANG MODAL dan/atau benda tak bergerakoleh LESSEE aatau pemilik tanah dan bangunan atau benda tak bergerak sebagaimana ayat (3) pasal ini dinyatakan batal dan tidak berlaku dan oleh sebab itu tidak memiliki kekuatan mengikat terhadap LESSOR dan LESSOR berwenang untuk melaksanakan hak dan kewenangannnya atas BARANG MODAL yang timbul dari perjanjian ini seolah-olah pengalihan atau pembebanan tersebut tidak pernah ada.

Pasal 13KERUGIAN, KERUSAKAN DAN KEHILANGAN BARANG MODAL

(1) Selama Jangka Waktu SEWA PEMBIAYAAN dan/atau selama kewajiban berdasarkan perjanjian ini belum terpenuhi seluruhnya, LESSEE bersana ini menyatakan memikul dan menanggung semua resiko atas kehilangan atau kerusakan atau kehilangan terhadap sebagian atau seluruh BARANG MODAL karena sebab apapun.

(2) Dalam hal seluruh BARANG MODAL hilang, dicuri, hancur, mengalami kerusakan yang secara ekonomi dan/atau teknis tidak dapat diperbaiki atau menyebabkan tidak layak secara permanen untuk digunakan atau karena alasan apapun atau dengan cara lain mengalami kehilangan seluruhnya termasuk force majeure, atau dalam hal terjadinya penyitaan, penahanan, penyimpanan, perampasan, pengambilalihan hak atau pencurian apapun atas komponen dari sebagian atau seluruh BARANG MODAL (Selajutnya disebut “kehilangan”), maka LESSEE dengan segera harus memberitahu LESSOR secara tertulis mengenai hal tersebut dan secara serta merta LESSEE harus membayar ganti rugi sepenuhnya kepada LESSOR dengan nilai dan jumlah sebagaimana diatur dalam butir (11) dari DAFTAR (selanjutnya disebut “nilai Ganti Rugi yang disetujui”)

(3) Dalam hal komponen dari sebagian atau seluruh BARANG MODAL hilang, dicuri, hancur, mengalami kerusakan yang secara ekonomi dan/atau teknis tidak dapat diperbaiki atau menyebabkan tidak layak secara permanen untuk digunakan atau karena alasan apapun, termasuk force majeure, atau dalam hal terjadinya penyitaan, penahanan, penyimpanan, perampasan, pengambilalihan hak atu pencurian apapun atas komponen dari sebagian atau seluruh BARANG MODAL, LESSEE dengan segera harus memberitahu LESSOR secara tertulis mengenai hal tersebut dan mengganti komponen dari BARANG MODAL dengan komponen baru sebagaimana dipersyaratkan dalam ayat ini, maka LESSEE akan diwajibkan untuk membayar ganti rugi dengan nilai dan jumlah sebesar Nilai Ganti Rugi yang disetujui.

Pasal 14PEMERIKSAAN BARANG MODAL

(1) LESSOR berhak untuk memeriksa keadaan BARANG MODAL, baik mengenai keberadaan, status, perijinan, keadaan fisik, kondisi teknis, cara pengoperasian, pemakaian, pemeliharaan atas BARANG MODAL karena sebab apapun

(2) LESSEE, apabila diminta oleh LESSOR, wajib memperlihatkan kepada LESSOR dan bilamana perlu memberikan salinan atas bukti-bukti tentang keberadaan, status, perijinan, keadaan fisik, kondisi teknis, cara pengoperasian, pemakaian, pemeliharaan dan perbaikan, sehubungan dengan BARANG MODAL untuk keperluan LESSOR atau pihak yang ditunjuk oleh LESSOR

(3) LESSOR berhak setiap saat untuk memasuki tanah dan bangunan atau benda tak bergerak dimana BARANG MODAL berada/ditempatkan/disimpan dan/atau dipakai, untuk mengawasi, memeriksa keadaan dan menguji BARANG MODAL

(4) Dalam hal LESSOR menemukan bahwa BARANG MODAL harus dilakukan perbaikan, penggantian komponen dan tindakan-tindakan pemeliharaan lainnya, maka LESSOR berhak, atas biaya LESSEE, melakukan segala tindakan yang seharusnya dilakukan oleh LESSEE, supaya BARANG MODAL dalam kondisi baik. Atas biaya-biaya yang dikeluarkan LESSOR untuk melakukan perbaikan, penggantian, komponen, dan tindakan-tindakan pemeliharaan lainnya tersebut pada tanggal yang ditetapkan oleh LESSOR.

Pasal 15GANTI RUGI KEPADA PIHAK KETIGA SEBAGAI AKIBAT PEMAKAIAN BARANG MODAL

(1) LESSEE membebaskan LESSOR, dari dan oleh karenanya LESSEE dengan ini setuju untuk mengganti rugi, membela LESSOR, direksinya, komisarisnya, pemegang sahamnya, agennya, karyawannya, penggantinya dan penerusnya siapapun juga yang diberi kuasa oleh LESSOR, dan bertanggung jawab atas semua gugatan, putusan pengadilan, kerugian, kerusakan, cacat-cacat, luka-luka atau kematian yang diderita oleh pihak ketiga karena adanya, penempatan, penjagaan, perawatan, dan/atau, pemakaian BARANG MODAL oleh LESSEE, karyawan LESSEE ataupun pihak ketiga lainnya. Apabila LESSOR, direksinya, komisarisnya, pemegang sahamnya, agennya, karyawannya, penggantinya, dan penerusnya, diminta bertanggung jawab atas atau dituntut secara hukum untuk memberikan kompensasi atas kerugian, kerusakan, cacat-cacat, luka, atau kematian yang diderita oleh pihak ketiga tersebut, maka dengan ini LESSEE setuju untuk mengganti seluruh biaya yang dikeluarkan oleh LESSOR untuk membela diri (termasuk biaya pengacara) dan seluruh biaya ganti rugi yang harus dibayar oleh LESSOR. LESSEE setuju untuk membayar biaya-biaya tersebut pada tanggal yang diminta oleh LESSOR.

(2) Seluruh hak LESSOR termasuk hak untuk penggantian biaya harus dikeluarkan oleh LESSOR sebagaimana ayat (1) pasal ini tidak akan berakhir oleh karena berakhirnya perjanjian ini atau pelunasan lebih awal sebagaimana dimungkinkan di dalam perjanjian ini

Pasal 16ASURANSI

(1) LESSEE harus, setiap saat selama jangka waktu SEWA PEMBIAYAAN dan/atau selama kewajiban LESSEE belum terpenuhi seluruhnya, atas nama LESSOR, tetapi atas biaya sendiri dari LESSEE, mengasuransikan BARANG MODAL dari resiko-resiko dan dengan jumlah-jumlah asuransi yang dianggap pantas oleh LESSOR dan pada perusahaan-perusahaan asuransi dan asuransi yang ditunjuk dan/atau disetuju terlebih dahulu oleh LESSOR. Semua polis harus menyebutkan nama LESSOR sebagai pemilik BARANG MODAL dan sebagai penerima pembayaran manfaat asuransi

(2) LESSEE boleh atas biayanya sendiri mengasuransikan BARANG MODAL terhadap resiko lain yang dikehendakinya, tetapi asuransi itu tidak membebaskannya dengan cara bagaimanapun juga dari semua atau suatu pertanggungjawaban berdasarkan perjanjian ini

(3) LESSEE wajib menutup asuransi hingga berakhirnya jangaka waktu SEWA PEMBIAYAAN dan/atau sampai dilunasi seluruh kewajibannya LESSEE berdasarkan perjanjian ini, dalam hal LESSEE tidak dapat atau tidak menutup asuransi maka LESSOR berhak (tetapi tidak berkewajiban) untuk menutup asuransi, dalam hal ini semua biaya yang dikeluarkan oleh LESSOR dalam menutup asuransi akan dianggap sebagai tambahan uang yang terhutang dan wajib dibayar oleh LESSEE kepada LESSOR, LESSEE tidak boleh melakukan suatu tindakan atau hal yang dapat membatalkan asuransi-asuransi yang ditutup menurut pasal ini. Apabila LESSOR tidak menggunakan haknya, makan segala kerugian yang terjadi atas BARANG MODAL menjadi tanggung jawab penuh dari LESSEE.

(4) Polis-polis asuransi yang disyaratkan dalam pasal ini, diserahkan oleh LESSEE kepada LESSOR untuk disimpan selama berlakunya perjanjian ini. LESSEE wajib sepenuhnya mematuhi ketentuan-ketentuan dan persyaratan dalam polis-polis asuransi tersebut dan melakukan segala sesuatu yang diperlukan guna membuat asuransi tersebut tetap berlaku dan berkekuatan mengikat akan atau dapat boleh melakukan atau mengijinkan dilakukannya sesuatu dimana dengan terjadinya hal tersebut, asuransi tersebut akan atau dapat dilanggar atau dengan cara lain keberlakukannya akan dikurangi.

(5) Dalam waktu dua puluh empat jam atau sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan dalam polis asuransi setelah terjadinya kerusakan atau kerugian atau tuntutan yang ditutup oleh polis asuransi yang diwajibkan berdasarkan perjanjian ini, LESSEE harus memberitahukan kepada penanggung (perusahaan asuransi) dan LESSOR secara tertulis mengenai hal tersebut, dan LESSEE selanjutnya harus memberikan informasi yang berkaitan dengannya yang mungking diperlukan LESSOR dan/atau penanggung, termasuk tetapi tidak terbatas pada pemberian foto-foto kerusakan atau kerugian sehubungan dengan BARANG MODAL sebelum perbaikan atau penggantian dilakukan. Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari LESSOR, LESSEE tidak diperkenankan untuk berkompromi sehubungan dengan tuntutan berdasarkan polis dimana sesuai denganya, LESSOR merupakan penerima pembayaran manfaat tunggal. Sejauh yang diperlukan, LESSEE dengan ini tanpa syarat dan tanpa dapat ditarik kembali menunjuk LESSOR sebagai kuasanya yang sah untuk melakukan semua tindakan guna menyelesaikan atau menuntut, menerima semua uang yang harus dibayar berdasarkan polis asuransi dan memberikan pembebasan sehubungan denganya, dan secara umum untuk bertindak untuk dan atas nama LESSEE sebagaimana dapat dianggap perlu oleh LESSOR.

(6) Jika, menurut pendapat LESSOR dan penanggung adalah lebih ekonomis untuk memperbaiki BARANG MODAL yang rusak dan selama tidak ada kejadian lalai sebagaimana pasal 19 perjanjian ini, maka LESSOR akan memberikan kepada LESSEE uang penggantian asuransi yang telah diterima LESSOR dari penanggung dimana pemberian ini hanya akan dilakukan apabila LESSEE telah diberikan bukti-bukti atau dokumen-dokumen yang membuktikan perbaikan tersebut dan biaya perbaikan tersebut. Perbaikan BARANG MODAL harus dilakukan sesuai dengan rencana perbaikan yang disetujui oleh penanggung.

(7) Semua hasil asuransi yang diterima oleh LESSOR sehubungan dengan jumlah kerugian total atas BARANG MODAL harus digunakan menurut kebijakan yang dianggap baik oleh LESSOR untuk:

a. Membayar kewajiban-kewajiban LESSEE berdasarkan perjanjian ini, dalam hal setelah penggunaan tersebut ( selama tida ada kejadaian lalai atau peristiwa yang dengan disampaikanya pemberitahuan atau lewat waktunya atau keduanya akan menjadi kejadian lalai yang telah terjadi dan berlanjut ) segala kelebihan harus dibayarkan kepada LESSEE; atau

b. Membeli suatu barang yang menurut pendapat LESSOR sebanding dengan kualitas, fungsi dan nilainya, dan yang setelah penyerahannya akan segera menjadi milik dari LESSOR dan menjadI BARANG MODAL, untuk semua tujuan berdasarkan perjanjian Ini dan DAFTAR harus disesuaikan dengan adanya penggantian sebagaimana dinyatakan diatas.

(8) Premi-premi dan biaya-biaya lain yang berhubungan dengan asuransi wajib dibayar oleh LESSEE. Bilamana LESSEE tidak memenuhi kewajiban-kewajiban tersebut, maka biaya asuransi akan ditambahkan menjadi kewajiban pokok LESSEE kepada LESSOR. Selama jangka waktu SEWA PEMBIAYAAN dan/atau kewajiban LESSEE berdasarkan perjanjian ini belum terpenuhi seluruhnya maka LESSEE tidak berhak untuk membatalkan asuransi atas BARANG MODAL dan LESSEE berkewajiban untuk sekaku memperpanjang jangka waktu asuransi yang telah berakhir sesuai syarat-syarat sebagaimana yang telah ditetapkan oleh LESSOR dan menanggung biaya-biaya yang timbul untuk perpanjangan asuransi

(9) Kegagalan untuk mendapatkan ganti rugi dari perusahaan asuransi tidak akan membebaskan LESSEE dari kewajiban-kewajiban berdasarkan perjanjian ini.

(10) LESSEE tidak boleh melakukan atau memperbolehkan atau menyebabkan dilakukannya sesuatu yang dapat mengurangi hak atas ganti rugi dari perusahaan asuransi terhadap atau mengenai BARANG MODAL tersebut.

(11) Uang ganti rugi yang diterima dari asuransi oleh LESSEE dipotong terlebih dahulu dari kewajiban hutang LESSEE oleh LESSOR.

Pasal 17SIMPANAN JAMINAN, JAMINAN TAMBAHAN, BIAYA ADMINISTRASI

(1) Guna menjamin agar ketentuan dalam perjanjian ini diperhatikan dan ditaati oleh LESSEE, maka LESSOR harus menyerahkan simpanan jaminan ( security deposit ), seperti yang diuraikan pada butir (5) dari DAFTAR untuk ditahan LESSOR selama jangka waktu perjanjian ini. Simpanan jaminan (security deposit) akan dikembalikan kepada LESSEE tanpa bunga pada saat berikutnya perjanjian ini dengan ketentuan LESSEE telah memenuhi semua kewajiban LESSEE berdasarkan ini.

(2) Simpanan jaminan ( security deposit ) dapat dibayarkan LESSEE melalui PENJUAL yang dibuktikan dengan kwitansi yang dikeluarkan oleh PENJUAL sebagai uang muka ( down payment ) pembelian BARANG MODAL. Dengan demikain uang muka yang dibayarkan oleh LESSEE kepada PENJUAL merupakan pembayaran untuk dana atas nama LESSOR, sebagai pelaksanaan kewajiban simpanan jaminan ( security deposit ) sebagaimana ayat (1) pasal ini.

(3) Jika ada jaminan lain yang diberikan oleh LESSEE kepada LESSOR termasuk namun tidak terbatas pada jaminan perusahaan dari jaminan pribadi dari pihak ketiga, maka semua jaminan tersebut akan dijadikan jaminan untuk kepentingan LESSOR berdasarkan perjanjian ini, sedangkan cara penggunaannya sepenuhnya diserahkan kepada LESSOR.

(4) LESSEE setuju untuk membayar kepada LESSOR, biaya-biaya termasuk tetapi tidak terbatas biaya administrasi/provisi sebagaimana diatur dalam butir (9) dari DATAR.

Pasal 18DENDA KARENA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN

Tanpa mengurangi hak LESSOR terhadap LESSEE berdasarkan perjanjian ini, maka apabila LESSEE terlambat untuk membayar apapun juga yang harus di bayar menurut perjanjian ini (termasuk tetapi tidak terbatas pada pembayaran Uang SEWA PEMBIAYAAN, ganti rugi yang disetujui dan biaya-

biaya yang di bayar dimuka oleh LESSOR atas nama LESSEE), LESSEE wajib membayar denda keterlambatan sebagaimana di tetapkanpada butir (7) dalam DAFTAR dihitung dari tanggal ia harus membayar (jatuh tempo) sampai tanggal (termasuk) dilakukannya pembayaran secara penuh.

Pasal 19HAK OPSI

(1) Apabila terjadi seluruh keadaan sebagai berikut :

a. Apabila telah terpenuhi seluruh kewajiban LESSEE berdasarkan perjanjian ini

b. Apabila LESSEE dan/atau pemegang saham LESSEE dan/atau pihak terafiliasi dengan LESSEE dan/atau penjamin telah memenuhi seluruh syarat dan ketentuan dalam perjanjian-perjanjian lain yang telah dan /atau akan dibuat oleh dan antara LESSEE dan/atau pemegang saham LESSEE dan/atau pihak terafiliasi dengan LESSEE dan/atau penjamin dengan LESSOR dan/atau pihak lain

c. Apabila LESSEE dan/atau pemegang saham LESSEE dan/atau pihak terfiliasi dengan LESSEE dan/atau penjamin tidak dinyatakan lalai atau wanprestasi berdasarkan perjanjian-perjanjian lain yang telah dan/atau akan di buat oleh dan antara LESSEE dan/ataupemegang saham dan/atau pihak terfiliasi dengan LESSEE dan/atau penjamin dengan LESSOR dan/atau pihak lain.

Maka LESSEE berhak untuk melakasanakan hak opsi untuk membeli BARANG MODAL tersebut dengan pembayaran tunai kepada LESSOR yaitu sejumlah uang yang sama dengan nilai sisa yang disetujui, sebagaimana diatur dalam butir (5) point g dari DAFTAR, untuk mana LESSEE dengan ini menjamin kepada LESSOR akan melaksanakan hak opsi tersebut. Atas pembayaran terhadap jumlah tersebut, LESSEE akan memperoleh hak milik atas BARANG MODAL.

(2) Jika LESSEE tidak melakukan pilihan untuk melaksanakan hak opsi tersebut, sebaiknya dapat meminta untuk memperpanjang/memperbarui perjanjian ini, asal saja maksud ini diberitahukan secara tertulis kepada LESSOR dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum tanggal berakhirnya perjanjian ini. Dengan demikian Jangka Waktu SEWA PEMBIAYAAN dapat di perpanjang atau diperbaharui untuk masa 1 (satu) tahun sebesar nilai sisa yang disetujui, sebagaimana diatur dalam butir (5) point g dari DAFTAR.

(3) Hak, hak milik dan kepentingan atas BARANG MODAL (tanpa jaminan apapun dan tanpa dibebani pembebanan apapun) beralih kepada LESSEE setelah pembelian oleh LESSEE telah selesai dilaksanakan, dalam hal ini yakni pembayaran telah diterima secara penuh oleh LESSOR.

(4) Hak opsi untuk membeli BARANG MODAL dilaksanakan dengan cara LESSEE memberitahukan secara tertulis tentang maksudnya tersebut dengan tetap memperhatikan ketentuan ayat (1) pasal ini dengan ketentuan bahwa LESSEE tidak diperkenankan untuk menarik kembali, membatalkan dan/atau mengubah pemberitahuan pelaksanaan hak opsi untuk membeli tersebut tanpa ijin tertulis dan tegas dari LESSOR.

Pasal 20

PELUNASAN LEBIH AWAL

(1) LESSEE tidak diperkenankan untuk mengakhiri perjanjian ini sebelum berakhirnya Jangka Waktu SEWA PEMBIAYAAN tersebut sebagaimana diatur pasal 2 perjanjian ini, kecuali karena alasan tertentu atas permintaan tertulis dari LESSEE yang dapat diterima oleh LESSOR sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, LESSEE dapat mengakhiri perjanjian ini sebelum masa berakhirnya tersebut, dengan membayar sebesar nilai pelunasan lebih awal yang diatur dalam butir (10) dari DAFTAR.

(2) Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, maka segala pajak, termasuk tetapi tidak terbatas pada pajak yang akan diperhitungkan sehubungan dengan tidak terpenuhinya suatu transaksi SEWA PEMBIAYAAN dengan hak opsi dan biaya-biaya lain yang timbul karenanya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab LESSEE.

Pasal 21PERNYATAAN DAN JAMINAN

Para pihak dengan ini menyatakan dan menjamin satu sama lain hal-hal sebagai berikut :

(1) Telah didirikan secara sah dan telah memenuhi segala kewajiban yang disyaratkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi bentuk badan usahanya.

(2) Telah memiliki ijin-ijin yang diperlukan bagi kegiatan usahanya dan pemakaian BARANG MODAL.

(3) Mempunyai kewenangan penuh dan tanpa syarat membuat, menandatangani serta melaksanakan perjanjian ini termasuk tetapi tidak terbatas dengan cara telah mendapatkan ijin secara internal sesuai anggaran dasar dan/atau dokumen internal perusahaan lainnya.

(4) Tidak ada kewajiban yang telah timbul berdasarkan peraturan perundang-undangan, perjanjian dan/atau kesepakatan apapun yang telah ada sebelum ditandatanganinya perjanjian ini, yang akan dilanggar akibat dibuat, ditandatangani dan/atau dilaksanakan perjanjian ini.

(5) Sampai pada saat ditandatanganinya perjanjian ini tidak sedang berada dalam status pailit atau telah dijatuhi hukuman yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap yang hukumannya yang berakibat terhadap harta benda pihak yang bersangkutan, serta tidak sedang mengajukan permohonan pailit sukarela atau dimohonkan pailit, permohonan penundaaan kewajiban pembayaran utang (PKPU), terlibat dalam suatu perkara pidana, perdata arbitrase atau tata usaha Negara yang dapat mengakibatkan :

a. Berkurangnya kemampuan LESSEE untuk membayar Uang SEWA PEMBIAYAAN secara tepat waktu dan/atau melunasi seluruh kewajibannya berdasarkan perjanjian ini yang ditandai dengan terjadinya kejadian lalai sebagaimana diatur dalam ketentuan pasal 19 huruf a yang disebabkan oleh Karena sebab apapun juga dan/atau

b. Terancamnya hak hak LESSOR berdasarkan perjanjian ini, termasuk tetapi tidak terbatas pada hak milik dan hak untuk menguasai BARANG MODAL dan

(6) Setiap dan seluruh pernyataan dan jaminan tersebut diatas adalah benar akan tetap dipatuhi sepanjang berlakunya perjanjian ini.

Pasal 22KEJADIAN LALAI

LESSEE dianggap melakukan kelalaian, apabila satu atau lebih hal-hal berikut terjadi :

a. LESSEE tidak melakukan pembayaran Uang SEWA PEMBIAYAAN dan/atau kewajiban pembayaran lainnya yang telah jatuh tempo dan harus dibayar pada waktunya dan sebagaimana mestinya berdasarkan perjanjian ini

b. LESSEE menolak atau tidak dapat memenuhi sebagian atau seluruh syarat-syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini

c. LESSEE secara hukum tidak dapat melaksanakan kewajiban berdasarkan perjanjian ini

d. LESSEE dengan suatu keputusan atau penetapan dari pengadilan yang berwenang dinyatakan bangkrut/pailit

e. LESSEE mengajukan permohonan untuk atau merencanakan atau mengatur kembali penundaan pembayaran kewajiban-kewajibannya (surseance van betalling)

f. Penundaan atau penghentian atau terancam penundaan atau penghentian pada usaha (business) LESSEE

g. LESSEE memulai proses pembubaran dan/atau likuidasi atas dirinya

h. LESSEE ditaruh dibawah pengampuan (onder curatele gesteld) atau kerena sebab apapun tidak cakap atau berwenang lagi untuk melakukan tindakan pengurusan atau pemilikan atas harta kekayaannya, sebagian maupun seluruhnya;

i. Penjamin (i) bubar atau dinyatakan likuidasi; (ii) dinyatakan pailit; (iii) menunda pembayaran hutang-hutangnya;

j. Harta LESSEE dan/atau harta penjamin LESSEE terkena sitaan oleh pengadilan atau instansi pemerintah yang berwenang;

k. Setiap ijin persetujuan atau ijin-ijin lain dari pemerintah untuk melaksanakan usaha LESSEE dicabut atau dibatasi, kecuali pencabutan yang demikian diperbaharui dalam waktu 30 ( tiga puluh ) hari kalender;

l. LESSEE melakukan kompromi, pengaturan dan perencanaan dengan krediturnya demi keuntungan kreditur-kreditur itu menurut LESSOR akan mengancam kepentingan LESSOR;

m. Bila LESSEE terlibat dalam suatu perkara pidana, perdata, arbitrase atau tata usaha Negara yang dapat mengakibatkan (i) berkurangnya kemampuan LESSEE untuk membayar uang sewa guna secara tepat waktu dan/atau melunasi seluruh kewajibannya berdasarkan perjanjian ini; dan/atau (ii) Terancam hak-hak LESSOR berdasarkan perjanjian ini, termasuk tetapi tidak tebatas pada hak milik dan hak untuk menguasai kembali BARANG MODAL;

n. Salah satu anggota Direksi, dan/atau penanggung jawab dan/atau pemegang saham mayoritas LESSEE tersangkut atau menjadi tersangka dalam suatu perkara pidana;

o. Bila suatu kejadian yang merugikan LESSEE tetap tidak teratasi dengan baik dalam waktu lebih 14 (empat belas) hari kalender;

p. LESSEE menolak mengakui hak milik LESSOR atas BARANG MODAL, atau memberikan atau mengakibatkan hilangnya atau beralihnya hak milik atas BARANG MODAL, atau tidak lagi mengusai BARANG MODAL, atau mengalihkan atau membebani BARANG MODAL, meletakan BARANG MODAL, pada tanah dan bangunan dan benda tak bergerak tidak sesuai dengan dalam perjanjian ini;

q. Adanya penyitaan, perampasan, pengambilalihan BARANG MODAL oleh Negara atau pejabat yang berwenang atau pihak manapun;

r. Jika LESSEE mensia-siakan BARANG MODAL;

s. Jika setiap pernyataan, jaminan atau keterangan yang dibuat dalam atau sehubungan dengan perjanjian ini atau didalam setiap perhitungan, sertifikat, keterangan atau pendapat yang disampaikan oleh atau atas nama LESSEE dan/atau perjamin berdasarkan atau sehubungan perjanjian ini adalah tidak benar dalam segala hal yang pokok;

t. LESSEE dan/atau pemegang saham LESSEE dan/atau pihak terafiliasi dangen LESSEE dan/atau penjamin cidera janji atau terjadinya kejadian kelalaian (atau kejadian yang dengan disampaikannya pemberitahuan atau lewatnya waktu atau kedua-keduanya akan merupakan

kejadian kelalalian) berdasarkan kontrak atau perjanjian lain yang sekarang ada atau yang dikemudian hari akan dibuat oleh dan antara LESSEE dan/atau pemegang saham LESSEE dan/atau pihak terafiliasi dengan LESSEE dan/atau penjamin dari LESSOR;

u. LESSEE dan/atau pemegang saham LESSEE dan/atau pihak terafiliasi dengan LESSEE dan/atau penjamin cidera janji atau terjadinya kejadian kelalaian (atau kejadian yang dengan disampaikannya pemberitahuan atau lewatnya waktu atau kedua-keduanya akan merupakan kejadian kelalaian) berdasarkan kontrak atau perjanjian lain yang sekarang ada atau yang dikemudian hari akan dibuat oleh dan antara LESSEE dan /atau pemegang saham LESSEE dan/atau pihak terafiliasi dangen LESSEE dan/atau penjamin dengan bank/kreditur/perusahaan pembiayaan/pihak lain;

v. LESSEE gagal mempertahankan atau telah mengadakan perubahan material atas asuransi yang diwajibkan berdasarkan perjanjian ini, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari LESSOR;

w. Adanya suatu kondisi atau keadaan dimana LESSOR merasa terancam atau tidak terjamin lagi kepentingan atau hak-haknya berdasarkan perjanjian ini, termasuk tetapi terbatas hak atas BARANG MODAL;

Pasal 23 GANTI RUGI

Apabila terjadinya kejadian lalai sebagaimana diatur dalam Pasal 19 Perjanjian ini, LESSOR seketika itu juga berhak untuk melaksanakan satu atau lebih tindakan-tindakan berikut tanpa diperlukan pemberitahuan tertulis terlebih dahulu kepada LESSEE;

a. Untuk menyatakan bahwa LESSEE harus segera membayar secara seketika dan sekaligus uang sewa guna dan kewajiban lainnya yang masih terhutang berdasarkan perjanjian ini;

b. Mewajibkan LESSEE untuk mengembalikan BARANG MODAL dan/atau mengambil kembali BARANG MODAL dari penguasaan LESSEE atau pihak manapun yang menguasai BARANG MODAL;

c. Mengakhiri perjanjian ini dan mewajibkan LESSEE membayar nilai ganti rugi yang disetujui;

d. Menggunakan simpanan jaminan (Security Deposit) yang pada saat itu dipegang oleh LESSOR berdasarkan perjanjian ini;

e. Menjual dengan cara lain melepaskan (termasuk menyewakan kepada pihak-pihak ketiga), menggunakan, mengoperasikan BARANG MODAL dan LESSEE setuju untuk melepaskan segala dan semua hal untuk melakukan protes terhadap BARANG MODAL, LESSOR dan/atau pihak ketiga. Penjualan atau pelepasan, menurut kebijakan LESSOR sendiri, dapat dilakukan melalui pelelangan umum atau penjualan dibawah tangan atau dalam bentuk transaksi lain, dengan atau tanpa pemberitahuan ke LESSEE, dan LESSOR dapat menolak atau menerima penawaran atas BARANG MODAL disetiap penjualan atau pelepasan hak. LESSOR tidak mempunyai tugas atau kewajiban untuk memberikan laporan kepada LESSEE mengenai penjualan atau pelepasan hak, penggunaan hasil-hasil dari penjualan tersebut;

f. Melaksanakan hak-hak berdasarkan perjanjian ini termasuk tidak terbatas hak atas jaminian tambahan;

g. Mengambil tindakan lain yang diperkenankan menurut perjanjian ini atau oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 24PENARIKAN ATAU PENGUASAAN KEMBALI BARANG MODAL

(1) Apabila kejadian Lalai sebagaimana dimaksud Pasal 19 Perjanjian ini terjadi dan LESSEE tidak mengembalikan BARANG MODAL sebagaimana diatur dalam Pasal 20 Perjanjian ini, maka LESSOR berhak untuk melakukan penarikan atau penguasaan kembali BARANG MODAL;

(2) LESSEE dengan ini memberikan persetujuannya dan mengakui bahwa LESSOR berhak untuk melakukan penarikan atau penguasaan kembali BARANG MODAL yang hak miliknya masih ada pada LESSOR;

(3) LESSEE dengan ini menyatakan tidak akan mengalang-halangi LESSOR untuk melakukan penarikan atau penguasaan kembali BARANG MODAL berdasarakan Pasal 20 Perjanjian ini dan ayat 1 Pasal ini;

(4) LESSEE dengan ini menyatakan persetujuannya dan memberikan ijin kepada LESSOR, baik karyawan, atau orang yang ditunjuk LESSOR atau kuasa dari Lessor maupun orang yang mewakili LESSOR untuk memasuki pekarangan LESSEE

Pasal 25BERAKHIRNYA PERJANJIAN

Perjanjian berakhir dengan sendirinya apabila satu atau lebih dari hal-hal sebagai berikut terjadi:

(1) BARANG MODAL:

(I) Musnah atau hilang sebagaimana Pasal 10 Perjanjian ini; atau

(II)Rusak berat sehingga menurut LESSOR dan penanggung ( Perusahaan Asuransi ), perbaikan tidak dapat dilaksanakan dengan memuaskan sebagaimana maksud dalam Pasal 13 ayat 6 Perjanjian ini.

Dan LESSEE telah memenuhi segala kewajiban-kewajibannya berdasarkan perjanjian ini.

(2) Proses pelaksanaan hak opsi untuk membeli BARANG MODAL oleh LESSEE sebgaimana telah dicantumkan pada Pasal 16 Perjanjian ini telah selesai dilakukan dan LESSEE telah memenuhi segala kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini;

(3) Telah terjadi lalai sebgaimana diuraikan dalam Pasal 19 Perjanjian ini.

(4) Untuk keperluan pengakhiran perjanjian ini, para pihak ini mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 Kitab Undang-undang Hukum Perdata sepanjang diperlukannya suatu pegadilan untuk pengakhiran suatu perjanjian.

Pasal 26PERUBAHAN DALAM PERUSAHAAN, LAPORAN KEUANGAN DAN BARANG MODAL

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari LESSOR, LESSEE tidak akan melakukan perubahan pada susunan pemegang saham dan/atau susunan direksi dan komisaris, dan memberikan laporan keuangan yang berisi setidak-tidaknya neraca, laporan laba rugi, rincian piutang, persedian, ikhtisar piutang, dan laporan-laporan atau hal-hal lain yang diminta oleh LESSOR dengan tujuan untuk mengetahui kondisi BARANG MODAL maupun kemampuan membayar LESSEE.

Pasal 27PENGALIHAN

(1) Perjanjian ini dan fasilitas SEWA PEMBIAYAAN berdasarkan perjanjian ini khusus dibuat dengan dan untuk LESSEE, oleh sebab itu LESSEE tidak berhak mengalihkan hak-hak maupun kewajiban-kewajibanya kepada pihak ketiga, kecuali dengan ijin tertulis lebih dahulu dari LESSOR.

(2) LESSOR berhak sewaktu-waktu mengalihkan atas hak-hak dan kewajiban-kewajibannya berdasarkan perjanjian ini kepada pihak ketiga. Untuk menghindari keragu-raguan, dengan tidak adanya pemberitahuan, tidak akan mempengaruhi keabsahan dari pengalihan tersebut.

Pasal 28DOMISILI HUKUM

(1) Keberlakuan, interprestasi dan pelaksanaan penrjanjian ini dan seluruh hak, kewajiban, kuasa, hak istimewa dan tanggung jawab yang timbul berdasarkan perjanjian ini adalah diatur dan ditafsirkan berdasarkan hukum Republik Indonesia.

(2) Mengenai perjanjian ini dan segala akibat hukumnya, LESSEE dan LESSOR telah saling setuju dan sepakat untuk memilih kediaman hukum yang tetap dan sah dikantor kepanitraan pangadilan Negeri Jakarta Selatan, demikian dengan tidak mengurangi hak LESSOR untuk memohon pelaksanaan/eksekusi dari perjanjian ini atau mengajukan tuntutan hukum terhadap LESSEE berdasarkan perjanjian ini melalui pengadilan-pengadilan negeri lainnya dalam wilayah Republik Indonesia termasuk tetapi tidak terbatas pada pengadilan negeri yang mempunyai yuridiksi meliputi BARANG MODAL berada.

(3) Ketentuan-ketentuan yang termuat dalam pasal ini akan tetap berlaku setelah pengakhiran atau habis masa berlakunya perjanjian ini.

Pasal 29LAIN-LAIN

(1) LESSEE menyetuhjui bahwa syarat-syarat tambaham dalam butir (13) dari DAFTAR adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

(2) Pemberian judul pada pasal-pasal perjanjian ini adalah untuk referensi saja dan tidak berpengaruh terhadap penafsiran dan/atau pelaksanaan ketentuan-ketentuan perjanjian ini.

(3) Toleransi LESSOR dalam menegakan ketentuan serta syarat-syarat perjanjian ini, atau diamana LESSOR memberi waktu LESSEE, tidak boleh pula ditafsirkan bahwa bila LESSOR memberikan suatu pelepasan pelaksanaan hak dan wewenang LESSOR terhadap terjadinya pelanggaran LESSEE atas isi perjanjian yang lain atau atas pelanggaran yang terus menerus.

(4) Perjanjian ini mengatur semua hubungan kedua belah pihak dalam perjanjian ini dan menggantikan atau membatalkan segala persetujuan dan perjanjian-perjanjian antara kedua belah pihak secara tertulis maupun lisan yang dibuat sebelumnya, kecuali diatur secara tegas untuk dianggap sebagai bagian dari perjanjian ini

(5) LESSEE membayar semua bea materai, biaya penasihat hukum atau pengacara, biaya notaris LESSOR dan biaya pelaksanaan penuntutan hak LESSOR sehubungan dengan perjanjian ini.

(6) Apabila ada satu atau lebih ketentuan dalam perjanjian ini yang karena suatu sebab dinyatakan tidak berlaku (termasuk tetapi tidak terbatas kerena peraturan perundang-undangan yang baru), maka hanya ketentuan tersebut sajalah yang tidak dan tidak mengikat para pihak, sedangkan ketentuan lainya akan tetap berlaku dan mengikat para pihak sebagaimana sebelumnya.

(7) Perjanjian ini tidak boleh diubah, baik sebagian maupun seluruhnya, kecuali perubahan tersebut dikehendaki oleh para pihak dan dilakukan secara tertulis serta ditandatangani secara sah oleh para pihak.

(8) Suatu pemberitahuan, permintaan atau tuntutan oleh pihak yang satu terhadap yang lain menurut ketentuan-ketentuan perjanjian ini dibuat tertulis dan akan dianggap telah diterima pihak lain:

a. Apabila disampaikan oleh pihak yang satu oleh pengacaranya melalui ekspedisi pos tercatat yang dialamatkan kepada pihak lain ke alamat yang telah disebut dalam perjanjian ini dan dengan demikian dianggap telah terima dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari semenjak tanggal pengiriman; atau,

b. Apabila disampaikan langsung oleh pihak yang satu atau pengacaranya ketangan pihak yang lain atau kepada pengacaranya

(9) Dalam perjanjian ini berlaku:

a. Apabila dalam pengertian LESSEE terdapat 2 (hal) atau lebih orang-orang atau pihak-pihak maka mereka bertanggung jawab secara tanggung rentang berdasarkan perjanjian ini.

b. Kata-kata yang menunjukan arti tunggal adalah termasuk bentuk jamaknya dan sebaliknya.

Demikain perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada hari dan tanggal sebagaimana disebut pada awal perjanjian ini, dibuat asli dalam rangkap 2 (dua) dan ditandatangani oleh para pihak diatas materai secukupnya yang masin-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama mengikat.

LESSEE LESSORPT…………………………………. PT.

Direktur Loan Admin Operasional Head

Saksi-saksi