contoh pengembangan e-learning

download contoh pengembangan e-learning

of 4

description

contoh pengembangan e-learning

Transcript of contoh pengembangan e-learning

  • 1

    Rancangan Desain Pembelajaran Online berbasiskan ILDF

    Oleh Ubaidillah Fatawi (13105241054)

    Online learning sebagai suatu mode penyampaian informasi harus bisa mensinergikan

    ketiga komponen utama yaitu strategi pembelajaran, teknologi belajar dan model pedagogis.

    Ketiganya harus disusun dalam kerangka yang integratif dengan tetap memperhatikan

    konteks sosial dan kultural. (Nada Dabbagh,2005)

    Pembelajaran online harus menyediakan berbagai aktiftas menantang yang memungkinkan

    pemelajar (learner) mengaitkan informasi baru dan lama, menangkap pengetahuan

    bermakna, dan menggunakan kemampuan metakognitifnya.

    (Bonk dan Reynolds,1997)

    Prof Nada sebagai penemu ILDF (Integrative Learning Design Framework),

    mengejawantahkan proses perencanaan online learning menjadi tiga fase ; eksplorasi

    (exploration), realisasi (enactment), dan evaluasi (evaluation).

    Tahapan Eksplorasi

    Tahapan ini digunakan untuk Menyelidiki konteks di mana kegiatan pembelajaran

    online akan dirancang dan diimplementasikan :

    Kebutuhan guru dan peserta didik

    o Guru membutuhkan media penyampai informasi yang mudah efektif bisa

    menyentuh semua peserta didiknya

    Eksplorasi

    Realisasi

    Evaluasi

  • 2

    o Peserta didik membutuhkan asupan informasi yang padat tapi tidak

    membosankan dan terlalu menyita waktu

    Kesulitan saat mengajar dan belajar

    o Terbatasnya kemampuan pendidik untuk mengendalikan kelas yang banyak

    jumlah peserta didiknya

    o Terbatasnya waktu yang ada untuk menyampaikan materi yang harusnya

    dalam

    Teori dan strategi instruksional yang digunakan (mengidentifikasi masalah atau

    kesenjangan yang ada)

    o Model ceramah satu arah, guru sudah berusaha menympaikan dengan baik tapi

    peserta didik belum tentu paham dengan apa yang di sampaikan

    o Pembelajaran cendrung satu arah

    o Jikapun 2 arah, tetap saja yang dapat berinteraksi 2 arah hanya segelintir

    peserta didik karena waktu yang terbatas

    Faktor sosial, budaya dan organisasi yang dapat menjadi kendala dalam desain,

    pengembangan dan implementasi proses pembelajaran

    o Setiap peserta didik pasti ingin diperlakukan sama atau spesial. Tidak ada

    yang mengingkan dirinya terasing dari proses pembelajaran.

    o Masyarakat perkotaan sudah akrab dengan teknologi

    Kepercayaan, sikap, bias, pengalaman, asumsi, dan filsafat pendidikan perancang

    pembelajaran tersebut

    o Pembelajaran adalah proses memanusiakan manusia, artinya pembelajran

    tidak di rancang untuk merancang robot yang hanya tahu baik buruk, benar

    salah tetapi pembelajaran di rancang untuk mengenali diri sendiri

    pembelajaranya yang kadang agak baik, agak buruk juga.

    Literatur review yang tersedia, model pedagogis serta strategi instruksional yang

    mendukung.

    o Beberapa prinsip Teori belajar Humanistik:

    Manusia mempunyai belajar alami

    Belajar signifikan terjadi apabila materi plajaran dirasakan murid

    mempuyai relevansi dengan maksud tertentu

    Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai

    dirinya.

    Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasarkan bila

    ancaman itu kecil

    Bila bancaman itu rendah terdapat pangalaman peserta didik dalam

    memperoleh cara.

    Belajar yang bermakna diperolaeh jika peserta didik melakukannya

    Belajar lancer jika peserta didik dilibatkan dalam proses belajar

    Belajar yang melibatkan peserta didik seutuhnya dapat memberi hasil

    yang mendalam

    Kepercayaan pada diri pada peserta didik ditumbuhkan dengan

    membiasakan untuk mawas diri

    Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar.

  • 3

    Roger sebagai ahli dari teori belajar humanisme mengemukakan beberapa prinsip

    belajar yang penting yaitu: (1). Manusia itu memiliki keinginan alamiah untuk

    belajar, memiliki rasa ingin tahu alamiah terhadap dunianya, dan keinginan yang

    mendalam untuk mengeksplorasi dan asimilasi pengalaman baru, (2). Belajar akan

    cepat dan lebih bermakna bila bahan yang dipelajari relevan dengan kebutuhan

    peserta didik, (3) belajar dapat di tingkatkan dengan mengurangi ancaman dari

    luar, (4) belajar secara partisipasif jauh lebih efektif dari pada belajar secara pasif

    dan orang belajar lebih banyak bila belajar atas pengarahan diri sendiri, (5) belajar

    atas prakarsa sendiri yang melibatkan keseluruhan pribadi, pikiran maupun

    perasaan akan lebih baik dan tahan lama, dan (6) kebebasan, kreatifitas, dan

    kepercayaan diri dalam belajar dapat ditingkatkan dengan evaluasi diri orang lain

    tidak begitu penting. (Dakir, 1993: 64)

    Tahapan Enachment :

    Dari eksplorasi didapat bahwa ada bebrapa masalah seperti keterbatasan waktu,

    metode ceramah yang cendrung satu arah, sifat alamiah manusa yang selalu ingin

    diperhatikan (yg tidak didapat ketika pembelajaran berlangsung satu arah) dan

    mencari tahu.

    Dari hasil eksplorasi tersebut penulis berfikir untuk menyediakan beberapa solusi

    yaitu denga menyediakan platform yang mampu mengakomodir itu. Misalnya

    mamakai web https://www.schoology.com/ yang bisa diakses dari manapun. Bahkan

    bisa lewat android dan iphone yang sekarang banyak digunakan.penggunaan aplikasi

    tersebut menurut penulis mampu mengakomodir beberapa maslah yang terjadi seperti:

    o Keterbatasan Waktu : dengan membasiskan diri di online, seorang guru dan

    peserta didik dapat kapanpun berhubungan. Dan upaya pencarian peserta didik

    tidak terbatasi oleh ruang dan waktu kelas

    o Ceramah satu arah : dengan menggunakan aplikasi ini materi yang disampikan

    oleh guru akan langsung diterima oleh peserta didik. Sehingga semua sama

    dalam informasi yang didapat. Selain itu semua peserta didik dapat

    berinteraksi dengan pendidik.

    o Menggugah keinginan mencari tahu : didahului dengan sedikit materi dan

    diakhiri dengan tugas proyek atau pencarian. Ini dapat mengurangi

    kebosanaan peserta didik yang terus menerus di cekoki kebenaran versi

    gurunya.

  • 4

    Desain prototipe pembelajaran :

    o

    Tahapan Evaluasi

    1. Setelah rancangan ini diaplikasikan : maka akan segera dialakukan evaluasi meliputi

    pemberian alat test kepada : ahli, guru dan siswa

    2. penyesuaian gaya belajar mana yang dominan diantara semua siswa sehingga kita bisa

    bedakan mana yang cendrung auditif, visial atau motorik. Ini akan menjadi pertimbangan

    perencanaan desain selanjutnya.

    Guru merancang materi dan Tugas

    guru mengupload materi ke schoology

    siswa menerima materi dan tugas

    siswa kan mencocokan materi

    dengan pengetahuan di luar

    siswa menerima tugas dan siap menyelesaikan