Contoh Makalah Pelaksanaan Pembangunan Gudang
-
Upload
intan-rahmita -
Category
Documents
-
view
5.709 -
download
44
Transcript of Contoh Makalah Pelaksanaan Pembangunan Gudang
PEMBANGUNAN GUDANG
PERENCANAAN PROYEK PEMBANGUNAN
GUDANG PENYIMPANAN BARANG MINI MARKET
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gudang adalah sebuah ruangan yang digunakan untuk menyimpang berbagai
macam barang. Setiap jenis bangunan bisa saja memiliki gudang, misalnya saja
gudang pada bangunan pabrik, toko, dan bahkan rumah tinggal. Pada Perencanaan ini
gudang difungsikan seagai tempat penyimpanan produk . Pembangunan Gudang
Penyimpanan Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan awal yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek. Sebelumnya segala izin yang dibutuhkan
sudah diurus, time schedule telah dibuat, dan kontraktor telah memiliki Shop
Drawing. Pekerjaan pendahuluan yang dilakukan dalam proyek ini meliputi Barang
ini direncanakan menggunakan konstruksi beton. Dalam melaksanakan Pekerjaan
tersebut diatas diperlukan Metoda Pelaksanaan yaitu cara pelaksanaan suatu
pekerjaan agar selesai dengan baik dan waktu yang tepat sesuai dengan rencana kerja
( Bestek ).
BAB II
METODE PELAKSANAAN
Dalam melaksanakan Pekerjaan Pembuatan gudang diperlukan Metoda
Pelaksanaan yaitu cara pelaksanaan suatu pekerjaan agar selesai dengan baik dan
waktu yang tepat sesuai dengan rencana kerja ( Bestek ).
Adapun metode yang digunakan yaitu sebagai berikut :
1.1 PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi
Mobilisasi
Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan, personil, dan
perlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan
mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan gambar kerja.
Dalam Pelaksanaan Proyek ini Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan yang dilakukan
terdiri dari:
Excavator 80 – 140 Hp
Generator set
Dump truck 3 -4 m3
Water tanker
Concrete Mixer
Personil terdiri dari:
Kepala Proyek
Site Manager
Quality Control
Logistik
Surveyor
Operator-operator alat berat
Tenaga harian
Pada saat mobilisasi alat berat diangkut menggunakan mobil trailer, trailer yang
digunakan harus memiliki perlengkapan yang memadai.
Demobilisasi
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan yang
telah dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi lapangan yang telah digunakan
sebgai tempat penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain sebaginya kembali
ke kondisi awal.
Pekerjaan Pengukuran dan Pembersihan Lapangan
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi dari
sampah, rumput, dan berbagai hal lain yang dapat menggangu pelaksanaan pekerjaan.
Pembersihan dilakukan dengan menggunakan bantuan alat berat excavator. Sampah-
sampah yang dihasilkan dari pekerjaan ini dikumpulkan di suatu tempat yang telah
disetujui oleh pengawas, kemudian baru diangkut dengan menggunakan dump truck
untuk dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir.
Seiring pembersihan lokasi dibuat papan nama proyek, papan nama proyek ini
dipasang pada tempat yang mudah dilihat dengan mencantumkan data-data proyek
antara lain nama proyek, pekerjaan, lokasi, nilai proyek, waktu pelaksanaan,
pengawas pelaksana proyek, dll.
Setelah pekerjaan pembersihan lapangan selesai dilakukan, barulah dilakukan
pengukuran lokasi. Hal ini bertujuan untuk menentukan letak bangunan, elevasi dan
titik ikat (Bench Mark). Dalam pengukuran digunakan alat Theodolit dan rambu ukur.
Pengukuran ini dilakukan oleh seorang surveyor. Titik-titik yang menjadi acuan
ditandai dengan menggunakan patok. Patok terbuat dari kayu bulat dengan panjang ±
1m yang ditancapkan kedalam tanah.
Pekerjaan Pemasangan Bouplank
Pekerjaan ini biasanya dilakukan seiring atau setelah pekerjaan pengukuran
dilakukan. Pemasangan Bouwplank (Pematokan) dilaksanakan bersama-sama oleh
Pihak Proyek, Perencana Pengawas, Pelaksana dan dibuat Berita Acara Pematokan.
Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu
persegi 5/7 cm yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian
papan bouwplank secara rata bagian atasnya dari papan bowplank harus di waterpass
(horizontal dan siku), sedangkan untuk mengukur dari titik As ke As antar ruangan
digunakan meteran. Setiap titik pengukuran ditandai dengan paku dan dicat dengan
cat merah dan ditulis ukuran pada papan bouwplank agar mudah di cek kembali.
Pemasangan papan bowplank dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As sekeliling
bangunan dan dipakukan pada patok – patok yang terlebih dahulu ditancapkan
kedalam tanah.
Gambar II.1. Contoh pelaksanaan Pekerjaan Bouplank
Pembuatan Direksi Keet
Dalam pelaksanaan proyek ini Direksi Keet yang dibuat terdiri dari Kantor
ukuran 3X 4m, gudang ukuran 4 x 4m, barak pekerja ukuran 3x10m, rumah genset,
serta Toilet.
Untuk Ruang kantor dan ruang Rapat didalamnya dilengkapi meja, kursi, gambar
kerja, time schedule, struktur organisasi proyek, papan tulis, alat pemadam
kebakaran, buku tamu, buku direksi dan laporan harian proyek. Ruang ini digunakan
sebagai kantor sementara kontraktor dan dipakai sewaktu-waktu perlu dilakukannya
rapat kerja. Barak kerja dibuat untuk tempat tinggal sementara tenaga kerja selama
proyek berlansung.
Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan material yang
sifatnya untuk menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk Gudang penyimpanan
semen, tempatnya harus baik sehingga terlindung dari kelembaban atau keadaan
cuaca lain yang merusak. Lantai penyimpanan harus kuat dan berjarak minimal 30 cm
dari permukaan tanah.
Gambar II.2. Gudang Material
Letak direksi keet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah dicapai
dalam proses bongkar muat material yang akan
Pembuatan Jalan Kerja Proyek.
Pekerjaan ini dilakukan untuk mempermudah aksesibiltas kendaraan yang masuk
ke dalam lokasi proyek, sehingga pengangukatan material dapat berjalan lancar. Jalan
tersebut terbuat dari material timbunan tanah yang dipadatkan. Jika cuaca panas dan
permukaan jalan kering maka dapat dilakukan pennyiraman dengan menggunakan
water tanker. Pekerjaan ini dilakukan beriringan dengan pekerjaan Direksi Keet.
Selain Pekerjaan diatas, ada hal lain yang perlu disampaikan kepada setiap orang
dilokasi proyek yaitu memberikan aturan bahwa setiap orang yang berada di dalam
lokasi proyek harus selalu memakai alat pelindung diri dan Senantiasi mematuhi
peraturan K3 yang ada di lokasi.
1.2 PEKERJAAN STUKTUR
Pekerjaan Pondasi
Dalam Proyek ini jenis pondasi yang digunakan yaitu pondasi tiang Adapun
Pelaksanaan Pekerjaan Tiang Pancang yaitu :
Pondasi Tiang Pancang
Tiang Pancang yang digunakan yaitu Mini Tiang Pancang Beton dengan ukuran
17.5x17,5 cm dan panjang sekitar 12 m. Tiang Pancang ini merupakan barang
pabrikan. Sekitar 1 minggu sebelum kegiatan pemancangan dilakukan, tiang pancang
telah dipesan.
Pelaksanaan pemancangan yaitu sebagai berikut :
Melakukan pengukuran kembali dengan theodolit untuk mendapatkan titik-
titik yang akan dipancang dan sesuai dengan gambar kerja.
Setelah didapatkan titik-titik yang akan dipancang, selanjutnya diatur posisi
atau kedudukan dari crane.
Setelah itu dilakukan penyetelan tiang pancang agar tepat pada posisinya
(Centre Line)
Jika tiang pancang telah pas (Centre) maka selanjutnya tiang pancang dipukul
dengan menggunakan hammer. Jika tiang pancang tersebut telah hampir
tertancap seluruhnya namun setelah dilakukan tes calendering (PDA Test)
masih belum mencapai tanah keras, maka tiang pancang disambung dengan
menggunakan las.
Kegiatan pemancangan dapat dihentikan jika hasil tes calendering (PDA Test)
telah menunjukkan nilai yang diinginkan atau telah mencapai tanah keras.
Untuk mengetahui tiang pancang telah mencapai tanah keras yaitu jika
dipukul hammer (alat pemukul) akan membalik.
Sisa tiang pancang yang muncul di permukaan tanah dipotong dan dibobok
dengan menggunakan alat potong, kemudian besi dari tiang pancang yang
muncul disambungkan ke balok Sloof dan Kolom.
Gambar II.3 Proses Pelaksanaan Pemancangan
PEKERJAAN COR SLOOF
Pengecoran sloof dilakukan setelah pondasi pile cap selesai dilakukan. Pada
dasarnya pelaksanaan balok sloof sama dengan pelaksanaan Pondasi Plat Setempat.
Bekisting dan tulangan besi dirakit terlebih dahulu sesuai dengan shop drawing.
Setelah itu barulah campuran beton dituangkan, campuran beton yang digunakan
sama dengan campuran beton Pondasi yaitu mutu beton K-300. Campuran beton
tersebut terlebih dahulu telah dilakukan job mix design dan nilai slump tesnya sesuai
dengan spesifikasi teknis. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini perlu adanya persetujuan
dari pengawas.
PEKERJAAN COR BETON KOLOM
Proses pelaksanaan pekerjaan ini sebagai berikut :
Pekerjaan Pembesian.
Fabrikasi pembesian dilakukan ditempat fabrikasi. Besi yang digunakan yaitu
besi Ø19 sebagai tulangan utama dan besi Ø10 sebagai sengkang (begel). Besi ini
dirakit dan dibentuk sesuai dengan shop drawing.
Pembuatan Bekisting. Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat
dengan kayu usuk 4/6 dan diberi skur-skur penahan agar tidak mudah roboh.
Melakukan Kontrol Kualitas.
Ada 2 kontrol kualitas yang dilakukan:
Kontrol kualitas pertama yaitu Kontrol Kualitas Sebelum dilakukan
pengecoran meliputi kontrol kualitas terhadap posisi dan kondisi
bekisting, posisi dan penempatatan pembesian, jarak antar tulangan,
panjang penjangkaran, ketebalan beton decking (Beton tahu), ukuran
baja tulangan yang digunakan, posisi penempatan water stop.
Kontrol Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas saat pengecoran. Pada
saat berlangsungnya pengecoran, campuran dari Concrete mixer Truck
diambil sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan yang
tercantum dalam spesifikasi.
Pekerjaan Kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan
konsultan pengawas untuk selanjutnya dibuat berita acara pengesahan kontrol
kualitas.
Kegiatan pengecoran.
Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh
Kegiatan Curing (perawatan)
Curing (perawatan) dilakukan sehari (24 jam) setelah pengecoran selesai
dilakukan dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan
basah.
Gambar II.4 Proses Pelaksanaan Pekerjaan Kolom
PEKERJAAN COR BETON BALOK & RING BALOK
Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan kolom, hanya saja
dalam pengerjaan bekisting perlu adanya tambahan kayu dolken/ubar. Kayu ini
berfungsi sebagai steger/penopang dari bekisting agar bekisting tetap pada tempatnya
(tidak terjadi lendutan). Kayu steger tersebut ditegakkan dengan jarak sekitar 40 cm.
Pelaksanaan pengecoran balok, biasanya seiringan dengan pelaksanaan Pelat lantai.
Dalam proyek ini tulangan yang digunakan yaitu besi Ø16 sebagai tulangan utama
dan besi Ø8 sebagai sengkang (begel).
PEKERJAAN COR BETON PLAT LANTAI
Proses pelaksanaan pekerjaan ini yaitu :
Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting
Pemasangan bekisting pelat lantai didahului dengan pengukuran posisi balok.
Pengukuran dilakukan dengan cara memberi tanda as bangunan pada kolom
lantai bawah yang tadinya ada pada lantai bawah. Pengukuran ini ditujukan
untuk mengantisipasi kesalahan pada posisi balok.
Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan pelat dapat difabrikasi
pada posisi yang benar diatas perancah yang telah disiapkan. Pengaturan level
balok dan pelat dapat dilakukan dengan mengatur ketinggian perancah
(Scafolding). Proses pemasangan bekisting ini dibantu oleh surveyor untuk
mengontrol level balok dan pelat.
Pekerjaan Pembesian
Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting siap, besi
tulangan yang telah siap dipasang dan dirangkai dilokasi. Pembesian balok
dilakukan terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian pelat lantai.
Panjang penjangkaran dipasang 30xD Tulangan Utama.
Leveling Pengecoran pelat lantai
Agar pengecoran pelat lantai mencapai level yang benar dan tidak terjadi
perbedaan tinggi finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu leveling pengecoran.
Leveling pengecoran dibuat dari besi siku L.50.50.5 yang ditumpukan pada
beberapa titik besi beton. Besi beton ini ditancapkan hingga posisi besi siku tidak
lagi bergeser. Penempatan besi siku diukur dengan waterpass dan diukur pada
level sesuai gambar desain.
Pekerjaan Kontrol Kualitas
Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang dilakukan
pada pekerjaan kolom.
Pengecoran beton
Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang dibantu dengan penggunaan
Concrete Pump. Dalam hal ini pengecoran dilakukan secara sekaligus balok dan
pelat seluruh lantai. Untuk mempercepat proses pengecoran dipakai Concrete
Pump. Pengecoran dibantu dengan alat vibrator untuk meratakan dan
memadatkan campuran. Selanjutnya finishing lantai cor ini adalah rata namun
dibiarkan kasar karena selanjutnya akan dilakukan pekerjaan lantai.
Pekerjaan curing
Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan) dilakukan sehari
setelah dilakukan pengecoran.
Gambar II.5 Proses Pelaksanaan Pekerjaan Balok & Pelat Lantai
1.3 PEKERJAAN ARSITEKTURAL
PEKERJAAN DINDING
Setelah pekerjaan struktur lantai satu selesai, maka pekerjaan dinding dapat
segera dimulai. Sebelum dinding dipasang, batu bata yang digunakan terlebih dahulu
di rendam di dalam air sebentar.
Proses Pengerjaan dinding bata yaitu :
Adukan spesi terlebih dahulu diaduk, sesuai dengan campuran yang terdapat
pada gambar kerja dan spesifikasi teknis.
Dilakukan pengukuran terhadap posisi yang akan dipasangi bata.
Dibuat kepala pada sisi sebelah kiri dan kanan kemudian ditarik benang
Bata yang akan dipasang , harus siku dan ditegak luruskan oleh surveyor.
Sebelum dipasang batu bata dibasahi terlebih dahulu kemudian baru dipasang.
Batu bata disatukan dengan menggunakan spesi yang sudah disiapkan.
Terakhir dilakukan penguukuran dengan menggunakan waterpass. Hal ini
bertujuan untuk melihat apakah batu bata yang dipasang telah lurus.
Adapun peralatan yang digunakan yaitu waterpass, skrop, ember, benang, sipatan,
pacul, dan cetok.
PEKERJAAN PLESTERAN
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau dapat juga
dilakukan sehari setelah dinding dipasang. Proses pelaksanaan pekerjaan plesteran
yaitu :
Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu diayak. Hal ini untuk
menghilangkan sampah-sampah yang ada pada pasir.
Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yang diperlukan.
Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air
Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian
Permukaan dinding diplesteer kemudian diratakan dengan sipatan
Setelah proses plesteran selesai dilakukan baru lah dap dilakukan proses
pengacian dengan menggunakan campuran semen dan air.
Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen hingga
halus.
Peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini sama dengan peralatan yang
digunakan pada pekerjaan dinding.
PEKERJAAN LANTAI
Pekerjaan lantai yang dilakukan dalam proyek ini meliputi pekerjaan cor lantai,
pekerjaan Plint Keramik, Pekerjaan Pemasangan keramik lantai, pekerjaan
pemasangan keramik dinding kamar mandi, dan pekerjaan keramik Homogenius.
Proses pelaksanaan Pekerjaan Lantai yaitu :
Mula-mula permukaan tanah disiangi hingga jenuh.
Kemudian campuran beton lantai diletakkan diatas permukaan tanah.
Campuran beton yang digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang ada.
Cek kembali elevasi dari dasar lantai bersma dengan konsultan pengawas.
Setelah beton mengeras barulah dapat dipasang keramik.
Menentukan siku dari ruang yang akan dipasang keramik.
Sebelum dipasang keramik disiram/direndam di dalam air terlebih dahulu.
Bersihkan permukaan lantai dari semua kotoran dan sampah organiik lainnya.
Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan.
Pasang titik patok di sisi kiri dan kanannya, sebagai acuan tinggi dari keramik.
Letakkan spesi adukan diatas lantai cor beton, kemudian ratakan.
Setelah itu, letakkan keramik diatasnya, dan dipadatkan dengan cara sedikit
memukul keramik agar tepat menempel.
PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
Pemasangan kusen pintu dapat dilakukan bersamaan dengan pemasangan bata,
atau untuk kusen aluminium dilakukan setelah balok gantung dan dinding terpasang.
Sedangkan untuk pemasangan pintu dan jendela dapat dilakukan kemudian, atau
ketika pekerjaan lantai selesai dilakukan namun tetap memperhatikan gambar detail
yang ada pada shop drawing. Bersamaan dengan pemasangan pintu dan jendela,
dipasang juga aksesoris dari pintu dan jendela seperti, kunci tanam, handle jendela,
handle pintu, dan lain sebagainya.
PEKERJAAN PLAFOND
Dalam proyek ini plafond hanya digunakan pada bangunan ruang tamu,kantor,
dan toilet ,jenis plafond yang digunakan yaitu plafond gypsum.rangka plafond
menggunakan rangka besi hollow. Sedangkan untuk gudang tidak menggunakan
plafond.
Adapun cara pelaksanaan Plafond Gypsum yaitu :
Rangka hollow dipasang terlebih dahulu sesuai dengan gambar kerja (Shop
Drawing). Biasanya pemasangan rangka plafond ini beriringan dengan
pemasangan rangka atap baja ringan.
Memperhatikan ruangan, dan mencari sisi dari ruang yang siku terlebih
dahulu.
Pasang alat bantu (Scafolding), jika bisa scafolding yang digunakan memiliki
roda supaya tidak merusak keramik.
Kemudian pasang papan gypsum sesuai dengan gambar kerja.
Pemasangan diatur pertemuan antar papan pertigaan.
PEKERJAAN PENGECATAN
Pada permukaan dinding luar dan dalam, gypsum dilakukan pekerjaan
pengecatan dengan cat air dengan terlebih dahulu membersihkan permukaan dari
kotoran-kotoran, dinding-dinding diratakan/dihaluskan dengan plamir, sebelum dicat
dengan cat air dilakukan pengecatan dengan cat dasar.
Untuk bahan-bahan dari kayu seperti : piri-piri, lisplank, Kozen kayu dan Pintu
panel dilakukan pengecatan dengan cat minyak, sebelum dicat permukaan bahan -
bahan tersebut dibersihkan terlebih dahulu lalu diberi alkali kemudian dicat dengan
cat dasar untuk kemudian baru di cat dengan cat minyak.
Untuk bahan-bahan dari Besi seperti : railing tangga, penutup besi, pagar, dan
lain sebagainy. sebelum dicat permukaan bahan-bahan tersebut dibersihkan terlebih
dahulu lalu diberi minayk cat kemudian dicat dengan cat dasar untuk kemudian baru
di cat dengan cat minyak.
Jenis, mutu dan bahan cat serta pengerjaan pengecatan disesuaikan dengan
spesifikasi teknis dan gambar-gambar rencana.
PEKERJAAN SANITAIR
Pekerjaan sanitair yang dilakukan meliputi pekerjaan pemasangan pipa air bersih
dan air kotor, pipa buangan air hujan, pemasangan kran air, Floor Drain,Kloset, dan
lain sebagainya. Pemasangan ini berdasarkan persetujuan pemilik dan dilihat oleh
konsultan pengawas.
PEKERJAAN ELEKTRIKAL & MEKANIKAL
Sebelum pekerjaan elektrikal dilaksanakan, perlu ditunjukkan contoh-contoh
material, tipe dan juga merek yang akan digunakan untuk mendapatkan persetujuan.
Pengadaan material untuk pekerjaan elektrikal disimpan di sekitar lokasi terdekat
dengan area pekerjaan dan melindungi diri dari kemungkinan kerusakan material
menyebabkan benturan perangkat keras, sedangkan material lain disimpan di gudang
tertutup.
Teknis pelaksanaan pekerjaan ini sesuai dengan gambar desain, RKS dan
spesifikasi teknis pekerjaan elektrikal dan mekanikal.
Pelaksanaan pekerjaan elektrikal dan mekanikal sesuai dengan perencanaan dan
membutuhkan kontrol yang lebih lanjut, sehingga dikerjakan oleh orang yang
berkompeten di bidangnya.
Untuk pekerjaan instalasi listrik, telepon, ducting, dan fire alarm dilakukan
sebelum plesteran dan dinding dan pemasangan plafond.
Instalasi Stop Kontak dan Saklar-Saklar dipasang pada dinding dengan rapi
sesuai penempatannya pada gambar-gambar rencana, setelah semua instalasi titik api
dan instalasi stop kontak dan saklar terpasang barulah diberi lampu-lampu sesuai
dengan spesifikasi teknis dan gambar-gambar rencana.
PEKERJAAN ATAP
Dalam proyek ini Gudang memakai rangka atap yang terdiri dari baja Ringan
yang dikerjakan setelah pekerjaan cor balok dan kolom–kolom selesai dikerjakan,
rangka atap dipasang sedemikian rupa sehingga kokoh dan rapi, agar atap penutupnya
dapat dipasang dengan baik dan sempurna, dimensi rangka baja dan penempatannya
disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana.
Atap penutup terdiri dari atap genteng metal zincalume tebal 0,35 mm dan atap
spandek, setelah itu dipasang juga nok atas genteng dengan bahan yang sama dengan
atap penutup, kemudian talang jurai dari genteng metal juga dipasang, ukuran
dimensi disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana.
Pada proyek ini juga digunakan canopy atap grill aluminium dan canopy kaca
mika, dimana pemasangan material tersebut dilakukan oleh orang yang
berpengalaman dalam mengerjakannya.
PEKERJAAN SARANA LUAR BANGUNAN
Pekerjaan sarana luar yang dilakukan meliputi pekerjaan taman, pembuatan jalan
lingkungan, pembuatan saluran drainase lingkungan kantor, serta pembuatan pagar
keliling. Pekerjaan ini dibagi ke beberapa kelompok dalam pengerjaannya sehingga di
dapat hasil yang baik.
BAB III
DIMENSI KONSTRUKSI
Ukuran gudang
Gudang ini dibuat dengan ukuran 15 x 20 meter. Dan gudang ini dibuat
dengan konstruksi beton.
BAB IV
SPESIFIKASI BAHAN
1. Spesifikasi Teknis
bahan
Pondasi = Tiang pancang (17.5x17.5x120)
Struktur = Beton Bertulang (K 300)
Dinding = Batu Bata Plester, Finishing Cat
Kusen = Kayu Mahoni Dipelitur
Daun Pintu = Kayu Mahoni Dipelitur
Daun Jendela = Kayu Mahoni Dipelitur
Pintu Depan = Type Double / Kupu Tarung
Atap = Seng multiroof
Rangka Atap = baja ringan
Lantai ruag tamu = Keramik 40 x 40
Lantai kantor = Keramik 40 x 40
Lantai K. Mandi = Keramik 20 x 20
Dinding K. Mandi = Keramik 20 x 25
Pintu K. Mandi = PVC
Bak Mandi = Fiber / Bata Plester dikeramik
Closet = jongkok
Air Bersih = Pompa Air Sumur
Listrik = 1300 watt / 220 volt
BAB V
PERUNTUKAN GEDUNG
Secara umum fungsi gudang dapat di kategorikan menjadi tiga:
Gudang Produksi,
Gudang Distribusi dan
Gudang Penyimpanan.
Ketiganya tentunya akan mempunyai layout yang berbeda sesuai dengan
fungsinya masing masing.
Pada desain ini gudang direncanakan sebagai tempat penyimpanan produk
sebelum dijual. bangunan sebuah gudang haruslah memenuhi aspek kenyamanan
dan kemudahan usaha, Antara lain: pintu distribusi yang terencana dan efektif,
Sirkulasi udara yang lancar di padu dengan isolasi ruangan yang memadai. Sehingga
pengguna bagunan itu nantinya dapat dengan mudah menerapkan system
penyimpanan dan distribusi stock dengan efektif pula.
BAB VI
SARAN DAN PRASARAN PENUNJANG
Pekerjaan Saluran Drainase
Saluran drainase terbuat dari beton berbentuk U. Pada awalnya tanah digali
dengan kedalam yang sesuai spesifikasi. Kemudian diberikan urugan pasir dan
dipadatkan setiap lapisnya. Lantai kerja diletakkan diatas urugan pasir dengan mutu
beton K-175. Saluran beton U ditch diletakkan diatas lantai kerja, jika panjang
saluran tidak cukup maka disambung dengan mengunakan campuran semen dan
pasir. Bagian atas saluran diberikan Grill penutup dari besi untuk mengurangi resiko
orang atau sesuatu jatuh ke dalamnya.
Pembuatan Jalan Lingkungan
Ada tiga jenis perkerasan yang digunakan untuk pembuatan jalan disekitar
lingkungan kantor yaitu Perkerasan jalan lentur, perkerasan beton, dan perkerasan
dengan menggunakan conblok.
Dalam pelaksanaannya pada mulanya tanah diratakan dan dipadatkan. Jika belum
didapatkan kepadatan tanah yang diinginkan maka tanah urug didatangkan dari luar
dan kembali diratakan, dipadatkan dan mulai dibentuk permukaan badan jalan. Pada
prouek ini jalan lingkungan merupakan perkerasan beton.
Perkerasan Beton
Untuk perkerasan beton, setelah tanah diratakan,dipadatkan dan dibentuk sesuai
spesifikasi bekisting beton dapat langsung dipasang, tulangan yang sudah difabrikasi
diletakkan ke dalam bekisting. Sebelum tulangan diletakkan permukaan tanah
diberikan beton tahu (Beton Decking) untuk menjaga posisi tulangan tepat di tengah
dan memperoleh tebal selimut beton yang sesuai dengan spesifikasi. Setelah bekisting
dan tulangan terpasang, campuran beton dapat dituangkan, dan dipadatkan
menggunakan vibrator. Sehari setelah beton mengeras perlu dilakukan perawatan
terhadap beton dengan cara ditutupi dengan goni basah atau disirami air.
Untuk Perkerasan dengan Conblok, setelah tanah dipadatkan, conblok disusun
dengan rapi diatas permukaan tanah. Penyusunan harus memperhatikan sudut-sudut
dari pertemuan conblok, agar saling bertemu. Urugan pasir diletakkan diatas conblok,
kemudian diratakan sehingga mengisi setiap bagian yang kosong dari pertemuan sisi-
sisi conblok.
Pembuatan Pagar Keliling
Pagar keliling menggunakan pondasi strauss pile dan plat setempat. Proses
pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan bangunan struktur lainnya.
Dimulai dari pembuatan pondasi, dilanjutkan dengan pembuatan balok sloof dan
kolom serta balok. Setelah struktur selesai, maka pekerjaan dinding pagar dapat
dilakukan
Pembuatan Taman (Land Scape)
Landscape dalam proyek ini meliputi pembuatan landscape pada median jalan
dan taman di sekitar lingkungan gudang. Penanaman pohon dilakukan pada titik yang
telah ditentukan dengan jenis yang sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Pada
bagian tengah jalan dipasang kansten dan dibuat penghijauan untuk mengisinya.
Dihiasi dengan tanaman-tanaman kecil dan beberapa pohon. Disekitar area gedung
juga diletakkan beberapa jenis tanaman dalam pot sehingga memberikan efek sejuk
pada setiap orang