Contoh Makalah Pajak

23
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang Pajak sebagai suatu sumber penghasilan negara semakin penting peranannya dari hari ke hari, semakin menipisnya sumber daya alam sebagai sumber devisa membuat pajak semakin vital peranannya. Indonesia diperkirakan akan menjadi "net oil importer" dalam kurun waktu antara 20-30 tahun. Hutan tropis sebagai sumber devisa akan semakin sulit masuk kepasaran dunia karena adanya isu lingkungan dan kebijakan eco labeling. Selain itu semakin meningkatnya kebutuhan dana untuk pembangunan dan semakin besarnya hutang luar negeri, tiada lain pilihan yang harus dilakukan adalah peningkatkan penghasilan dari sektor pajak. Peranan RAPBN 2004 sangat penting dan strategis mengingat untuk pertamakalinya sejak krisis ekonomi melanda bangsa Indonesia pertengahan tahun 1997, bangsa Indonesia menyusun RAPBN sendiri dengan menutup pembayaran luar negeri dengan sumber pembiayaan dalam negeri sehubungan dengan berakhimya kontrak kerja sama dengan IMF. Sebagaimana diketahui bahwa dalam RUU tentang APBN 2004 disebutkan bahwa sektor pajak masih akan dijadikan andalan oleh pemerintah, dalam rancangan belanja negara 2004, tax ratio akan dinaikkan menjadi 13,5% dibandingkan tahun 2003 sebesar 13,1%. Dan selama 3 tahun terakhir, peranan sektor pajak terus dinaikkan. Penerimaan negara dari sektor pajak pada tahun 2001 mencapai 61,6%, pada tahun 2002 meningkat menjadi 70% dan tahun 2003 meningkat menjadi 75%.

Transcript of Contoh Makalah Pajak

Page 1: Contoh Makalah Pajak

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Balakang

Pajak sebagai suatu sumber penghasilan negara semakin penting peranannya

dari hari ke hari, semakin menipisnya sumber daya alam sebagai sumber devisa

membuat pajak semakin vital peranannya. Indonesia diperkirakan akan menjadi

"net oil importer" dalam kurun waktu antara 20-30 tahun. Hutan tropis sebagai

sumber devisa akan semakin sulit masuk kepasaran dunia karena adanya isu

lingkungan dan kebijakan eco labeling. Selain itu semakin meningkatnya

kebutuhan dana untuk pembangunan dan semakin besarnya hutang luar negeri,

tiada lain pilihan yang harus dilakukan adalah peningkatkan penghasilan dari

sektor pajak.

Peranan RAPBN 2004 sangat penting dan strategis mengingat untuk

pertamakalinya sejak krisis ekonomi melanda bangsa Indonesia pertengahan

tahun 1997, bangsa Indonesia menyusun RAPBN sendiri dengan menutup

pembayaran luar negeri dengan sumber pembiayaan dalam negeri sehubungan

dengan berakhimya kontrak kerja sama dengan IMF.

Sebagaimana diketahui bahwa dalam RUU tentang APBN 2004 disebutkan

bahwa sektor pajak masih akan dijadikan andalan oleh pemerintah, dalam

rancangan belanja negara 2004, tax ratio akan dinaikkan menjadi 13,5%

dibandingkan tahun 2003 sebesar 13,1%. Dan selama 3 tahun terakhir, peranan

sektor pajak terus dinaikkan. Penerimaan negara dari sektor pajak pada tahun

2001 mencapai 61,6%, pada tahun 2002 meningkat menjadi 70% dan tahun 2003

meningkat menjadi 75%.

Page 2: Contoh Makalah Pajak

Menurut Menteri Keuangan RI Budiono mempertegas bahwa pajak adalah

sektor andalan, karena berperan cukup besar dalam RAPBN 2004 yakni sebesar

Rp. 217 trilliun atau naik 6,6% dari APBN tahun 2003 dengan rincian 49,1% dari

PPh, 31,8% dari PPN dan PPnBM, 3,9% dari PBB dan BPHTB diluar tersebut

sebanyak 15,2% dari penerimaan pajak berasal dari bea masuk, cukai, pungutan

ekspor dan pajak lainnya. Dan pajak adalah salah satu sektor penerimaan negara

yang paling aman karena tidak beresiko seperti halnya pinjaman-pinjaman.

Komitmen Pemerintah untuk tidak semakin tergantung kepada utang luar

negeri menjadikan penerimaan pajak telah menjadi tulang punggung pemerintah

dalam pembiayaan icegiatannya. Sejalan dengan komitmen tersebut, Direktorat

Jenderal Pajak melakukan pembaharuan untuk lebih memberikan rasa

keadilan dan meningkatkan pelayana, serta lebih menciptakan kepastian hukum

bagi wajib pajak.

Saat ini kebijakan perpajakan Nasional dari Direktorat Jenderal Pajak

Departemen Keuangan adalah "Mewujudkan Citra dan Target Pajak Menjadi

Nyata Melalui Program Sadar dan Peduli Pajak". Tema tersebut secara

konsisten di tuangkan dalam kebijaksanaan startegis guna mengoptimalkan

penerimaan negara melalui ekstensifikasi dan instensifikasi pajak dengan langkah-

langkah startegis sebagai berikut :

1. Konsolidasi internal DJP

2. Meningkatkan penyuluhan dan pelayanan kepada Wajib Pajak (WP)

3. Meningkatkan pengawasan kepatuhan terhadap WP

4. Memanfaatkan pertukaran informasi

5, Elektronik Intelegent Revenue Service.

Page 3: Contoh Makalah Pajak

Seiring dengan Visi dan Misi Direktorat Jenderal Pajak, peranan pelayanan

sangat penting terutama kepada masyarakat wajib pajak. Sebagaimana diketahui

bahwa objek Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Atas

Tanah dan Bangunan (BPHTB) meliputi semua lapisan masyarakat, sehingga

secara nasional mempunyai nilai strategis dan mencerminkan kegotongroyongan

seluruh unsur masyarakat dalam pembiayaan pembangunan (Soeharno, 2003).

Pada hakekatnya pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan merupakan salah

satu sarana penvujudan kegotong royongan nasional dalam pembiayaan negara

dan pembangunan nasional, sehingga dalam pengenaannya h a s memperhatikan

prinsip-prinsip kepastian hukum, keadilan dan kesederhanaan serta ditunjang oleh

system administrasi perpajakan yang memudalkan wajib pajak dalam memenuhi

kewajiban pembayaran pajaknya. Menurut Machfud Sidiq dalam Soehamo

(2003) pajak bumi dan bangunan yang dikenal dengan istilah pajak property

(property tax) sangat sulit pengadministrasiannya. Kesalahan dalam menentukan

kebijaksanaan dalam pengenaan pajak akan menyebabkan gejolak sosial dan

politik yang mahal harganya.

Dengan memanfaatkan teknologi informasi, Direktorat PBB d m BPHTB

Direktorat Jenderal Pajak telah mengembangkan system penunjang Sismiop

berupa Sistem Informasi Geografis (SIG), Payment On-line System (POS) PBB

d m Pelayanan Informasi Telepon (PIT). POS PBB merupakan suatu aplikasi

pendukung Sismiop yang berfungsi untuk meningkatkan pelayanan kepada Wajib

pajak yang berhubungan dengan pembayaran PBB dan pemantauannya, sebagai

tindak lanjut dengan pengembangan Payment On-line System (POS) PBB, juga

telah dikembangkan aplikasi layanan pembayaran online PBB melalui ATM .

Page 4: Contoh Makalah Pajak

Tugas Pokok Kantor Pelayanan PBB (KPPBB) Jakarta Selatan Satu adalah

unit operasional Ditjen Pajak pada Kanwil Ditjen Pajak Jakarta I11 yang

melaksanakan sebagian tugas pokok di bidang administrasi penerimaan negara

dari sektor PBB dan BPHTB untuk wilayah kerja kecamatan Pancoran, Setiabudi,

dan Tebet. Sedangkan fungsi KPPBB Jakarta Selatan Satu merupakan salah satu

unit operasional di bidang pelayanan, penyuluhan dan pengawasan administrasi

PBB dan BPHTB.

Bila memperhatikan Jumlah objek pajaktwajib pajak dengan realisasi

penerimaan PBB 5 tahun terakhir (tahun 1999 s.d. 2002) sebagaimana

ditunjukkan dalam tabel 1, bahwa tingkat kepatuhan wajib pajak dalam

pemenuhan kewajiban perpajakannya selama 5 tahun terakhir menunjukkan

peningkatan namun collection rate rasio masih rendah rata-rata + 83%,

sedangkan collection rate atas tunggakan rata-rata + 20%.

Tabel 1. Jumlah Objek Pajak, Pokok Ketetapan PBB dan realisasi penerimaan PBB KPPBB Jakarta Selatan Satu tahun 1998 s.d. 2002

Sumber : Profil KPPBB Jakarta Selatan Satu tahun 2003

Coll. rate atas pokok (%) Coll. rate atas tunggakan (Yo) Coll. rate pokok + tunggakan (%) Coll. rate renpen (Yo)

81.88 25.92 65.27 1.01

83.18 14.51 62.52

1 . 1 1

----- 83.63 ----- 19.42 62.19 1.39

85.81 21.01 69.64 1.26

96.54 34.49 79.24 1.02

Page 5: Contoh Makalah Pajak

Beberapa permasalahan dalam pelayanan pembayaran PBB antara lain :

1. Permasalahan pelayanan kepada Wajib pajak

a. Bank Tempat Pembayaran menolakltidak melayani pembayaran PBB

dikarenakan Bank Tempat pembayaran (Bank TP) tersebut bukan Bank

TP atas objek dimaksud.

b. Terdapatnya Wajib Pajak yang telah membayar PBB namun masih

terdafiar di daftar penunggak pajak.

c. Perubahan data objek pajak tidak dapat diikuti langsung oleh data di Bank

TP

d. Waktu pelayaanan yang relatif terbatas.

2. Permasalahan hardware dan jaringan

a. "Up loading data" oleh Bank TP ke " Central data Base" di KP DJP

sering tidak berjalanlterputus.

b. Jaringan yang digunakan masih dengan list line (jaringan melalui kabel

telepon)

c. 161 Bank TP dalam pengoperasiannya cenderung bersarnaan

mengakibatkan jalur komunikasi up-load data padat

Menururt Djamaludin Ancok (1995) bahwa banyak ahli yang

berpendapat orang pada umumnya tidak suka membayar pajak.Hanya sekelompok

kecil orang merasa bahwa pajak tidak memberatkan mereka karena mereka

merasa membayar pajak terlalu sedikit jika dibandingkan dengan jurnlah yang

seharusnya mereka bayar. Hasil survey di Amerika Serikat menunjukkan bahwa

sekilas terkesan bahwa orang tidak selalu anti dengan pajak narnun hasil

Page 6: Contoh Makalah Pajak

penelitian jangka panjang menunjukkan adanya kecenderungan orang semakin

antipati pada pajak.

Upaya penghindaran pajak dapat dikategorikan tiga tipe yaitu penghindaran

pajak dengan cara legal (tax avoiden), penghindaran pajak secara illegal (tax

evasion) dan penunggakan pajak. Dari tiga tipe penghindaran pajak tersebut

merupakan refleksi dari ketidakgairahan orang membayar pajak.

Wajib pajak adalah merupakan pelanggan dari Kantor pelayanan pajak

dikarenakan salah tugas dan fungsi KPPBB adalah melayani pengadministrasian

dan pelayanan pembayaran PBB dari Wajib Pajak , maka wajar bila KPPBB

selalu berusaha meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dimaksud.

Seorang pelanggan merasa puas jika kebutuhan, secara nyata atau hanya

harapan , terpenuhi atau melebihi harapannnya, jadi bila sebuah produk atau jasa

memenuhi atau melampaui harapan pelanggan, biasanya pelanggan merasa puas

(Richard F Gerson, 2002)

Philip Kotler menyebutkan bahwa Kepuasan adalah perasaan senang atau

kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara

persepsikesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-

harapannya. Seperti dijelaskan diatas, kepuasan merupakan fimgsi dari persepsi

kesan atau kine rja harapan, jika berada di bawah harapan, pelanggan tidak puas,

jika kinerja memenuhi harapan pelanggan puas dan jika kineraja melebihi

harapan pelanggan amat puas atau senang (Philip Kotler, 2002).

Pelayanan yang bagaimana diperlukan oleh masyarakat? Pelayanan publik

yang ideal, dalam pandangan Adam Wirahadi (Harkat Bangsa) adalah efisien,

cepat, akuntabel, murah, transparan, dan nondiskriminatif. Kondisi yang tampak

Page 7: Contoh Makalah Pajak

DAFTAR IS1

halaman

..................................................................... Daftar Isi xi ... ....................................................................... Daftar Tabel xi11 ...................................................................... Daftar Gambar xv

................................................................... Daftar Lampiran xvii

I PENDAHULUAN ........................ .. ........................ 1 .................................................... 1.1. Latar Belakang 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................ 7 . . 1.3. Tujuan Penelltian ................................................... 9 . . ................................................... 1.4 Manfaat Penelltlan 9 1.5 Ruang Lingkup Penelitian ........................................... 10

I1 . TINJAUAN PUSTAKA ............................................... . . 2.1. Kerangka Teorltis .................................................

2.1 . 1. Pengertian Pajak .......................................... 2.1.2. Pelayanan Publik ......................................... 2.1.3. Kepuasan Pelanggan .....................................

............................ 2.1.4. Analisa Kepuasan Pelanggan 2.1.5. Analisis Faktor .............................................

........................................... 2.1.6. Analisis Klaster 2.1.8 Konsep Servqual ......................................... 2.1.9. Analisis Thurstone .......................................

2.2. Kajian Penelitian Pendahuluan .................................. ............................................. 2.3. Kerangka Pemikiran

I11 . METODOLOGI PENELITIAN ...................................... 35 3.1. lokasi dan Waktu .............. : ................................. 35 3.2. Jenis dan Sumber Data .......................................... 35 3.3. Teknik Pengambilan Data ...................................... 35 3.4. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ......................... 37

IV . GAMBARAN UMUM KPPBB JAKARTA SELATAN SATU 40 .......................................... 4.1. Tugas Pokok dan Fungsi 40

................................................... 4.2. Visi dan Misi 41 4.3. Organisasi ........................................................... 42 44 . Data Objek Pajak ................................................... 43

Page 8: Contoh Makalah Pajak

V . ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................... 46 5.1. Demografi Responden ............................................ 46 5.2. Perilaku Wajib Pajak ................................................ 50 5.3 Kepuasan Wajib Pajak Secara Umum .......................... 54 5.4 Pandangan Wajib Pajak atas Pelayanan Perpajakan .......... 58 5.5. Segmentasi Demografi Responden ........................... 62 5.6 Segmentasi Wajib Pajak Berdasarkan Karakteristik

Demografi Dalam Penilaian Kepuasan Pelayanan Pembayaran PBB ........................................................... 63

5.7. Faktor-faktor Pelayanan Pembayaran PBB ...................... 70 5.8. Tingkat Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Kinerja Pelayanan

Pembayaran PBB ........................................................... 74 5.9. Pertimbangan Wajib Pajak Dalam Membayar PBB

Pada Bank TP ......................................................... 90 ........... 5.10 Strategi Peningkatan Pelayanan Pembayaran PBB 92

5.1 1 Kendala dan Hambatan Dalam Penelitian ....................... 95

VI . KESIMPULAN DAN SARAN ....................................... 97 6.1. Kesimpulan .......................................................... 97 6.2. Saran ................................................................ 98

DAFTAR PUSTAKA .......................................................... 99

LAMPIRAN ....................................................................... 102

xii

Page 9: Contoh Makalah Pajak

DAFTAR TABEL

halaman No.

1 Jumlah Objek Pajak, Pokok Ketetapan PBB dan realisasi penerimaan PBB KPPBB Jakarta Selatan Satu tahun 1998 s.d.

Monografi Wilayah KPPBB Jakarta Selatan Satu ........... : .............. 43

Pokok Ketetapan PBB KPPBB Jakarta Selatan Satu Tahun 2004 ... 44

Realisasi Penerimaan PBB Tahun 1999 s.d. 2003 KPPBB Jakarta .................................................................. Selatan Satu 44

Nilai Jual Objek Pajak wilayah KPPBB Jakarta Selatan Satu Th. 2004 ............................................................................. 45

Jumlah Responden Pada Masing-Masing Kelurahan ................... 47

Final Klaster Untuk Variabel Demografi Wajib Pajak ................ 62

Final Klaster Kepuasan Wajib Pajak Atas Pelayanan Pembayaran PBB ......................................................................... 64 Jumlah responden yang mengisitmenjawab pertanyaan demografi .. 65

Komposisi usia respondedwajib pajak pada masing-masing klaster ......................................................................... 66

Komposisi responden pada masing-masing kluster berdasarkan jenis kelarnin ......................................................................... 66

Komposisi respondenlwajib pajak pada masing-masing klaster berdasarkan jenis pekerjaan ............................................... 67

Komposisi respondedwajib pajak pada masing-masing klaster berdasarkan tingakat pendidikan.. ..................................... 67

Komposisi respondenlwajib pajak pada masing-masing klaster berdasarkan penghasilan per bulan.. ..................................... 68

Page 10: Contoh Makalah Pajak

15 Komposisi terbesar masing-masing klaster penilaian kepuasan berdasarkan demografi Wajib Pajak ...................................... 68

16 Faktor pelayanan pembayaran PBB di Bank Tempat Peinbayaran .. 72

17 Atribut-atribut pelayanan pembayaran PBB di Bank TP yang berada pada diagram kartesius di kuadran IV ........................... 89

18 Peringkat kepentingan yang menjadi pertimbangan wajib pajak dalam membayar PBB pada Bank Tempat Pembayaaran ............. 91

xiv

Page 11: Contoh Makalah Pajak

DAFTAR LAMPIRAN

No . halaman

............................. 1 Peta Wilayah KPPBB Jakarta Selatan Satu 104

2 Kuisoner ..................................................................... 105

3 . .

Anallsls Klaster .............................................................. 113

4 Analisis Faktor ............................................................... 114

5 Atribut Dimensi Pelayanan Pada Masing-Masing Kuadran Diagram Kartesius .......................................................................................... 117

Page 12: Contoh Makalah Pajak

DAFTAR GAMBAR

No.

1

2

3

4

5

Alur Penerimaan PBB

Alur Informasi POS

Prosedur Pembayaran PBB dengan ATM

Usia wajib pajak PBB di wilayah KPPBB Jakarta Selatan Satu

Jenis kelamin wajib pajak PBB di wilayah KPPBB Jakarta Selatan Satu

halaman

17

18

20

48

48

Jenis pendidikan wajib pajak PBB di wilayah KPPBB Jakarta Selatan Satu

Jenis pekerjaan wajib pajak PBB di wilayah KPPBB Jakarta Selatan Satu

Perilaku wajib pajak dalam mendapatkan informasi PBB di wilayah KPPBB Jakarta Selatan Satu

Diterimanya SPPT PBB oleh Wajib Pajak di wilayah KPPBB Jakarta Selatan Satu

Wajib Pajak Membayar PBB pada Bank Tempat Pembayaran di wilayah KPPBB Jakarta Selatan Satu

Kepuasan wajib pajak atas pelayanan pembayaran PBB di wilayah KPPBB Jakarta Selatan Satu

Kepuasan wajib pajak atas pelayanan perpajakan oleh KPPBB Jakarta Selatan Satu

Kepuasan Wajib Pajak atas Pelaksanaan Pembangunan oleh Pemerintah DKI Jakarta

Diagram Kartesius dari faktor-faktor dimensi fisik yang mempengaruhi kepuasan wajib pajak dalam pelayanan pembayaran PBB

Page 13: Contoh Makalah Pajak

15 Diagram Kartesius dari atribut-atribut dimensi kehandalan yang mempengaruhi kepuasan wajib pajak dalam pelayanan pembayaran 79 PBB

16 Diagram Kartesius dari dimensi ketanggapan yang mempengaruhi kepuasan wajib pajak dalam pelayanan pembayaran PBB 82

17 Diagram Kartesius dari atribut dimensi jaminan yang mempengaruhi kepuasan wajib pajak dalam pelayanan pembayaran PBB 86

18 Diagram Kartesius dari dimensi kesungguhan yang mempengaruhi kepuasan wajib pajak dalam pelayanan pembayaran PBB 88

xvi

Page 14: Contoh Makalah Pajak

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Balakang

Pajak sebagai suatu sumber penghasilan negara semakin penting peranannya

dari hari ke hari, semakin menipisnya sumber daya dam sebagai surnber devisa

membuat pajak semakin vital peranannya. Indonesia diperkirakan akan menjadi

"net oil importer" dalam kurun waktu antara 20-30 tahun. Hutan tropis sebagai

surnber devisa akan semakin sulit masuk kepasaran dunia karena adanya isu

lingkungan dan kebijakan eco labeling. Selain itu semakin meningkatnya

kebutuhan dana untuk pembangunan dan semakin besarnya hutang luar negeri,

tiada lain pilihan yang hams dilakukan adalah peningkatkan penghasilan dari

sektor pajak.

Peranan RAPBN 2004 sangat penting dan strategis mengingat untuk

pertamakalinya sejak krisis ekonomi melanda bangsa Indonesia pertengahan

tahun 1997, bangsa Indonesia menyusun RAPBN sendiri dengan menutup

pembayaran luar negeri dengan sumber pembiayaan dalam negeri sehubungan

dengan berakhimya kontrak kerja sama dengan IMF.

Sebagaimana diketahui bahwa dalam RUU tentang APBN 2004 disebutkan

bahwa sektor pajak masih akan dijadikan andalan oleh pemerintah, dalam

rancangan belanja negara 2004, tax ratio akan dinaikkan menjadi 13,5%

dibandingkan tahun 2003 sebesar 13,1%. Dan selama 3 tahun terakhir, peranan

sektor pajak terus dinaikkan. Penerimaan negara dari sektor pajak pada tahun

2001 mencapai 61,6%, pada tahun 2002 meningkat menjadi 70% dan tahun 2003

meningkat menjadi 75%.

Page 15: Contoh Makalah Pajak

Menurut Menteri Keuangan RI Budiono mempertegas bahwa pajak adalah

sektor andalan, karena berperan cukup besar dalam RAPBN 2004 yakni sebesar

Rp. 217 trilliun atau naik 6,6% dari APBN tahun 2003 dengan rincian 49,1% dari

PPh, 31,8% dari PPN dan PPnBM, 3,9% dari PBB dan BPHTB diluar tersebut

sebanyak 15,2% dari penerimaan pajak berasal dari bea masuk, cukai, pungutan

ekspor dan pajak lainnya. Dan pajak adalah salah satu sektor penerimaan negara

yang paling aman karena tidak beresiko seperti halnya pinjaman-pinjaman.

Komitmen Pemerintah untuk tidak semakin tergantung kepada utang luar

negeri menjadikan penerimaan pajak telah menjadi tulang punggung pemerintah

dalam pembiayaan kegiatannya. Sejalan dengan komitmen tersebut, Direktorat

Jenderal Pajak melakukan pembaharuan untuk lebih memberikan rasa

keadilan dan meningkatkan pelayana, serta lebih menciptakan kepastian hukum

bagi wajib pajak.

Saat ini kebijakan perpajakan Nasional dari Direktorat Jenderal Pajak

Departemen Keuangan adalah "Mewujudkan Citra dan Target Pajak Menjadi

Nyata Melalui Program Sadar dan Peduli Pajak". Tema tersebut secara

konsisten di tuangkan dalam kebijaksanaan startegis guna mengoptimalkan

penerimaan negara melalui ekstensifikasi dan instensifikasi pajak dengan langkah-

langkah startegis sebagai berikut :

1. Konsolidasi internal DJP

2. Meningkatkan penyuluhan dan pelayanan kepada Wajib Pajak (WP)

3. Meningkatkan pengawasan kepatuhan terhadap WP

4. Memanfaatkan pertukaran informasi

5. Elektronik Intelegent Revenue Service.

Page 16: Contoh Makalah Pajak

Seiring dengan Visi dan Misi Direktorat Jenderal Pajak, peranan pelayanan

sangat penting terutama kepada masyarakat wajib pajak. Sebagaimana diketahui

bahwa objek Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Atas

Tanah dan Bangunan (BPHTB) meliputi semua lapisan masyarakat, sehingga

secara nasional mempunyai nilai strategis dan mencerminkan kegotongroyongan

seluruh unsur masyarakat dalam pembiayaan pembangunan (Soeharno, 2003).

Pada hakekatnya pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan merupakan salah

satu sarana penvujudan kegotong royongan nasional dalam pembiayaan negara

dan pembangunan nasional, sehingga dalam pengenaannya hams memperhatikan

prinsip-prinsip kepastian hukum, keadilan dan kesederhanaan serta ditunjang oleh

system administrasi perpajakan yang memudahkan wajib pajak dalam memenuhi

kewajiban pembayaran pajaknya. Menurut Machfud Sidiq dalam Soeharno

(2003) pajak bumi dan bangunan yang dikenal dengan istilah pajak property

(property tax) sangat sulit pengadministrasiannya. Kesalahan dalam menentukan

kebijaksanaan dalam pengenaan pajak akan menyebabkan gejolak sosial dan

politik yang mahal harganya.

Dengan memanfaatkan teknologi informasi, Direktorat PBB dan BPHTB

Direktorat Jenderal Pajak telah mengembangkan system penunjang Sismiop

berupa Sistem Informasi Geografis (SIG), Payment On-line System (POS) PBB

dan Pelayanan Informasi Telepon (PIT). POS PBB merupakan suatu aplikasi

pendukung Sismiop yang berfungsi untuk meningkatkan pelayanan kepada Wajib

pajak yang berhubungan dengan pembayaran PBB dan pemantauannya, sebagai

tindak lanjut dengan pengembangan Payment On-line System (POS) PBB, juga

telah dikembangkan aplikasi layanan pembayaran online PBB melalui ATM .

Page 17: Contoh Makalah Pajak

Tugas Pokok Kantor Pelayanan PBB (KPPBB) Jakarta Selatan Satu adalah

unit operasional Ditjen Pajak pada Kanwil Ditjen Pajak Jakarta 111 yang

melaksanakan sebagian tugas pokok di bidang administrasi penerimaan negara

dari sektor PBB dan BPHTB untuk wilayah kerja kecamatan Pancoran, Setiabudi,

dan Tebet. Sedangkan fungsi KPPBB Jakarta Selatan Satu merupakan salah satu

unit operasional di bidang pelayanan, penyuluhan dan pengawasan administrasi

PBB dan BPHTB.

Bila memperhatikan Jumlah objek pajaklwajib pajak dengan realisasi

penerimaan PBB 5 tahun terakhir (tahun 1999 s.d. 2002) sebagaimana

ditunjukkan dalam tabel 1, bahwa tingkat kepatuhan wajib pajak dalam

pemenuhan kewajiban perpajakannya selama 5 tahun terakhir menunjukkan

peningkatan namun collection rate rasio masih rendah rata-rata + 83%,

sedangkan collection rate atas tunggakan rata-rata + 20%.

Tabel 1. Jumlah Objek Pajak, Pokok Ketetapan PBB dan realisasi penerimaan PBB KPPBB Jakarta Selatan Satu tahun 1998 s.d. 2002

Sumber : Protil KPPBB Jakarta Selatan Satu tahun 2003

Coll. rate atas pokok (Yo) Coll. rate atas tunggakan (Yo) Coll. rate pokok + tunggakan (%) Coll. rate renpen (%)

81.88 25.92 65.27 1.01

83.18 14.51 62.52

1 . 1 1

---- 83.63 19.42 62.19 1.39

85.81 21.01 69.64 1.26

- 96.54 34.49 79.24 1.02

Page 18: Contoh Makalah Pajak

Beberapa permasalahan dalam pelayanan pembayaran PBB antara lain :

1. Permasalahan pelayanan kepada Wajib pajak

a. Bank Tempat Pembayaran menolakltidak melayani pembayaran PBB

dikarenakan Bank Tempat pembayaran (Bank TP) tersebut bukan Bank

TP atas objek dimaksud.

b. Terdapatnya Wajib Pajak yang telah membayar PBB namun masih

terdaftar di daftar penunggak pajak.

c. Perubahan data objek pajak tidak dapat diikuti langsung oleh data di Bank

TP

d. Waktu pelayaanan yang relatif terbatas.

2. Permasalahan hardware dan jaringan

a. "Up loading data" oleh Bank TP ke " Central data Base" di KP DJP

sering tidak berjalanlterputus.

b. Jaringan yang digunakan masih dengan list line (jaringan melalui kabel

telepon)

c. 161 Bank TP dalam pengoperasiannya cenderung bersamaan

mengakibatkan jalur komunikasi up-load data padat

Menururt Djamaludin Ancok (1995) bahwa banyak ahli yang

berpendapat orang pada umumnya tidak suka membayar pajak.Hanya sekelompok

kecil orang merasa bahwa pajak tidak memberatkan mereka karena mereka

merasa membayar pajak terlalu sedikit jika dibandingkan dengan jumlah yang

seharusnya mereka bayar. Hasil survey di Amerika Serikat menunjukkan bahwa

sekilas terkesan bahwa orang tidak selalu anti dengan pajak namun hasil

Page 19: Contoh Makalah Pajak

penelitian jangka panjang menunjukkan adanya kecenderungan orang semakin

antipati pada pajak.

Upaya penghindaran pajak dapat dikategorikan tiga tipe yaitu penghindaran

pajak dengan cara legal (taw avoiden), penghindaran pajak secara illegal (tax

evasion) dan penunggakan pajak. Dari tiga tipe penghindaran pajak tersebut

merupakan refleksi dari ketidakgairahan orang membayar pajak.

Wajib pajak adalah merupakan pelanggan dari Kantor pelayanan pajak

dikarenakan salah tugas dan fungsi KPPBB adalah melayani pengadministrasian

dan pelayanan pembayaran PBB dari Wajib Pajak , maka wajar bila KPPBB

selalu berusaha meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dimaksud.

Seorang pelanggan merasa puas jika kebutuhan, secara nyata atau hanya

harapan , terpenuhi atau melebihi harapannnya, jadi bila sebuah produk atau jasa

memenuhi atau melampaui harapan pelanggan, biasanya pelanggan merasa puas

(Richard F Gerson, 2002)

Philip Kotler menyebutkan bahwa Kepuasan adalah perasaan senang atau

kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara

persepsiikesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-

harapannya. Seperti dijelaskan diatas, kepuasan merupakan fungsi dari persepsi

kesan atau kinerja harapan, jika berada di bawah harapan, pelanggan tidak puas,

jika kinerja memenuhi harapan pelanggan puas dan jika kineraja melebihi

harapan pelanggan amat puas atau senang (Philip Kotler, 2002).

Pelayanan yang bagaimana diperlukan oleh masyarakat? Pelayanan publik

yang ideal, dalam pandangan Adam Wirahadi (Harkat Bangsa) adalah efisien,

cepat, akuntabel, murah, transparan, dan nondiskriminatif. Kondisi yang tampak

Page 20: Contoh Makalah Pajak

sekarang adalah tidak transparan, akuntabilitas rendah, diskriminatif,

profesionalisme rendah, kuantitas dan kualitas kerja pelindung hak-hak publik

belum maksimal, serta belum efisien dan efektif dari sisi biaya, waktu, prosedur

berikut jangkauan layanan

Kepuasan pelanggan terhadap suatu pelayanan sangatlah bergantung pada

proses interaksi atau waktu dimana pelanggan dan penyedia jasa bertemu.

Pemahaman seperti ini sungguh penting bagi setiap penyedia jasa yang bertekad

untuk memuaskan setiap pelanggannya. Salah satu sifat dari jasa atau pelayanan

adalah diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan. Tidak seperti

produk manufaktur di mana hasil produksi dapat disimpan di gudang, dikirim ke

toko, dibeli oleh konsumen dan kemudian dikonsumsi.

Oleh karena sifat inilah, kepuasan pelanggan terhadap suatu pelayanan

sangatlah bergantung pada proses interaksi atau waktu dimana pelanggan dan

penyedia jasa bertemu. Pemahaman seperti ini sungguh penting bagi setiap

penyedia jasa yang bertekad untuk memuaskan setiap pelanggannya Berdasarkan

ha1 tersebut, penulis mengambil judul dalam penulisan tesis ini adalah "Analisis

Kepuasan Wajib Pajak Atas Pelayanan Pembayaran Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB) " (Studi Kasus Di Wilayah Kerja KPPBB Jakarta

Selatan Satu)

1.2. Rumusan Masalah :

1.2.1. Pertanyaan manajemen

a. Bagaimana tingkat kepuasan wajib pajak atas pelayanan

pembayaran PBB

Page 21: Contoh Makalah Pajak

b. Bagaimana pelayanan pembayaran PBB dalam pemenuhan

kepuasan wajib pajak.

c. Strategi apa yang dibutuhkan guna meningkatkan kepuasan wajib

pajak atas pelayanan pembayaran PBB

1.2.2. Pertanyaan penelitian

a. Faktor-faktor apa yang mempengamhi kepuasan wajib pajak

dalam pelayanan pembayaran PBB

b. Variable pelayanan pembayaran PBB apa yang perlu ditingkatkan

dalam pelayanan pembayaran PBB di Bank Tempat Pembayaran

c. Segmentasi/klasifikasi wajib pajak dalam penilaian kepuasan

atas atribut-atribut pelayanan pembayaran PBB

d. Sejauh mana tingkat kepuasan wajib pajak terhadap kinerja

pelayanan pembayaran PBB di Bank TP

1.2.3. Pertanyaan investigasi

a. Bagaimana meningkatkan tingkat kepuasan wajib pajak dalam

pelayanan pembayaran PBB.

b. Bagaimana meningkatakan kualitas pelayanan pembayaran PBB

c. Bagaimana Segmentasitklasifikasi wajib pajak dalam penilaian

kepuasan atas atribut-atribut pelayanan pembayaran PBB

1.2.4. Pertanyaan pengukuran

a. Berapa besar performance/tingkat kepuasan Wajib pajak atas

atribut-atribut pelayanan pembayaran PBB

b. Berapa faktor atributlvariabel pelayanan pembayaran PBB di

Bank TP

Page 22: Contoh Makalah Pajak

c. Berapa banyak segmentasi demografis wajib pajak atas penilaian

kepuasan pelayanan pembayaran PBB

d. Berapa tingkat kepuasan wajib pajak atas pelayanan pembayaran

PBB di Bank TP

1.3.Tujuan Penelitian

1.3.1. Menganalisa perbedaan karakteristik segmentasi wajib pajak

berdasarkan karakteristik demografi

1.3.2. Menganalisa faktor-faktor variabellatribut pelayanan pembayaran

PBB di Bank Tempat Pembayaran. guna perancangan strategi

meningkatkan pelayanan pembayaran PBB

1.3.3. Menganalisa tingkat kepuasan wajib pajak terhadap kinerja pelayanan

pembayaran PBB di Bank TP

1.3.4. Merumuskan strategi meningkatkan pelayanan pembayaran PBB di

Bank TP guna meningkatkan kepuasan wajib pajak.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memberikan bahan

masukan dan pertimbangan bagi manajemen KPPBB Jakarta Selatan Satu dalam

menetapkan kebijaksanaan dan menentukan langkah-langkah strategis guna

meningkatkan kepuasan wajib pajak atas pelayanan pembayaran PBB, sehingga

diharapkan kesadaran dan kepedulian perpajakan masyarakatlwajib pajak

meningkat.

Page 23: Contoh Makalah Pajak

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dititik beratkan pada manajemen

pemasaran khususnya analisis kepuasan konsumen