Contoh Makalah Bahasa Indonesia

23

Click here to load reader

description

 

Transcript of Contoh Makalah Bahasa Indonesia

Page 1: Contoh Makalah Bahasa Indonesia

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Tim Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada Tim Penulis sehingga Tim Penulis

dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Penulisan Karya Ilmiah” yang

merupakan salah satu tugas terstruktur Bahasa Indonesia pada semester dua.

Dalam karya ilmiah ini kami membahas mengenai bagaimana

mengidentifikasikan masalah tulisan, latar belakang, tujuan dan manfaat penulisan,

mengindentifikasi kerangka teori, formulasi isi tulisan dan bagaimana membuat

kesimpulan dan saran dalam karya ilmiah.

Dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, Tim Penulis telah banyak mendapat

bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

Tim Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ibu Nata Margareta, S.Pd selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang

telah memberikan tugas mengenai karya ilmiah ini sehingga pengetahuan Tim

Penulis dalam penulisan karya ilmiah makin bertambah dan hal itu sangat

bermanfaat bagi penyusunan skripsi kami di kemudian hari.

2. Pihak-pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu yang telah turut

membantu sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik dalam

waktu yang tepat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan karya ilmiah ini masih jauh dari

kesempurnaan, namun demikian telah memberikan manfaat bagi Tim Penulis.

Akhir kata Tim Penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita

semua. Kritik dan saran yang bersifat menbangun akan Tim Penulis terima dengan

senang hati.

Pontianak, 28 Maret 2010

Penulis

Page 2: Contoh Makalah Bahasa Indonesia

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan Penelitian 3

D. Manfaat Penelitian 3

BAB II KERANGKA TEORI 5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 7

BAB IV PEMBAHASAN

A. Identifikasi Masalah Tulisan 8

B. Menulis Latar belakang Masalah 9

C. Menulis Tujuan Penulisan 10

D. Menulis Manfaat Tulisan 10

E. Kajian Teori 10

F. Formulasi Isi Tulisan 12

1. Tahap Persiapan 12

2. Tahap Pengorganisasian Data 13

3. Tahap Mengolah Data 14

4. Jenis Hubungan Data 15

G. Membuat kesimpulan dan Saran 16

1. Pengertian Kesimpulan dan Saran 16

2. Langkah-langkah Menyusun Kesimpulan dan Saran 17

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 19

B. Saran 20

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: Contoh Makalah Bahasa Indonesia

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menulis laporan penelitian karya ilmiah acap kali menjadi masalah

bagi seseorang yang sudah menyelesaikan proposal penelitian ilmiah, atau

bahkan sudah melaksanakan penelitian. Berbagai alasan seperti kesibukan,

sedikitnya waktu, tidak adanya biaya sering menjadi kambing hitam atas

ketidakberdayaan kita menyelesaikan laporan hasil penelitian karya ilmiah.

Akhirnya, setelah berbulan-bulan penelitian ilmiah dilaksanakan laporan

hasilnya belum juga selesai. Banyak kasus, mahasiswa yang sudah

menyelesaikan Ujian Negara masih bermasalah karena belum menyelesaikan

skripsi atau tesisnya.

Menyelesaikan laporan karya ilmiah terkait dengan kegiatan menulis.

Seperti yang kita ketahui, menulis merupakan keterampilan berbahasa yang

masih menjadi masalah di negeri kita. Keterampilan menulis memang tidak

bisa lahir dengan serta merta. Diperlukan kolaborasi antara talenta manusia

dengan wawasan kebahasaan. Talenta melahirkan semangat menulis, dan

wawasan kebahasaan menjadi bekal untuk terampil menulis. Talenta saja tidak

cukup, sebab sebagai sebuah skill, seperti halnya naik sepeda, kegiatan

menulis perlu dilatih atau diasah. Semakin sering berlatih, maka kemampuan

menulis akan semakin baik. Untuk sekedar naik sepeda, hanya diperlukan

waktu sekitar satu bulan, dan untuk menjadi seorang atlet balap sepeda,

diperlukan latihan bertahun-tahun. Sama halnya dengan belajar menulis.

Untuk sekedar bisa menulis, dibutuhkan waktu beberapa bulan saja, tetapi

untuk menjadi penulis yang handal, yang tulisan-tulisannya ditunggu oleh para

pembaca, tentu dibutuhkan waktu latihan yang lebih lama lagi.

Tulisan bersifat efektif bila didasarkan atas prinsip-prinsip yang sama

dengan penyelidikan yang dilakukan sebelumya, yaitu kejelasan, ketetapan (bebas

Page 4: Contoh Makalah Bahasa Indonesia

2

dari kesalahan), dan kenalaran. Seperti halnya dengan sebuah percobaan, tulisan

harus didasarkan atas organisasi yang mantap dan rapih: “Organisasi yang baik

merupakan kunci tulisan yang baik” (Peterson 1980). Penulisan dan pikiran

merupakan dua hal yang saling berkaitan: sebuah tulisan yang disusun dengan

buruk sering mencerminkan percobaan yang kurang terorganisasi dengan latar

belakang pikiran yang kacau. Sebaliknya, penyusunan tulisan dapat membantu

penulis dalam pengertian masalah yang diselidikinya. Organisasi yang baik juga

menimbulkan kesederhanaan. Percobaan ilmiah kerap sangat rumit, tetapi

laporannya perlu ditulis dengan sederhana supaya dapat dibaca dan ditafsirkan

dengan mudah oleh orang lain (spesialis maupun bukan spesialis).

Menulis laporan hasil penelitian, tidak berbeda dengan menyusun

tulisan ilmiah populer lainnya. Secara teknis, bedanya pada kerangka tulisan.

Tulisan ilmiah hasil penelitian harus ditulis berdasarkan kerangka yang sudah

baku. Kerangka laporan hasil penelitian terdiri atas, Pendahuluan, Kajian

Teori, Metodologi Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan, serta

Simpulan dan Saran, yang ditambah dengan lampiran-lampiran bukti hasil

penelitian.

Oleh karena itu, dalam karya ilmiah ini kami mengangkat masalah

penulisan karya ilmiah. Tim Penulis mencoba menyusun suatu karya tulis

mengenai bagaimana mengidentifikasikan masalah tulisan, latar belakang, tujuan

dan manfaat penulisan, mengindentifikasi kerangka teori, formulasi isi tulisan dan

bagaimana membuat kesimpulan dan saran dalam karya ilmiah.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam karya ilmiah ini adalah :

1. Bagaimana mengidentifikasi masalah tulisan?

2. Bagaimana menulis latar belakang?

3. Bagaimana menulis tujuan dan manfaat penulisan karya ilmiah?

4. Bagaimana mengidentifikasi kerangka teori dalam karya ilmiah?

5. Bagaimana memformulasikan isi tulisan?

6. Bagaimana membuat kesimpulan dan saran?

Page 5: Contoh Makalah Bahasa Indonesia

3

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk :

1. Mengetahui cara mengidentifikasi masalah tulisan.

2. Mengetahui cara menulis latar belakang masalah.

3. Mengetahui cara menulis tujuan dan manfaat penulisan karya ilmiah.

4. Mengetahui cara mengidentifikasi kerangka teori dalam karya ilmiah.

5. Mengetahui bagaimana memformulasikan isi tulisan.

6. Mengetahui cara membuat kesimpulan & saran.

D. Manfaat Penelitian

1. Ada banyak manfaat yang baik dari pembuatan karya ilmiah. Jika tidak

ada manfaatnya maka tentu saja Sekolah atau instansi sejenisnya tidak

akan menuntutnya. Beberapa manfaat antara lain :Melatih kreatifitas siswa

dalam menuangkan gagasan pemikirannya (ide-idenya) tentang suatu

kajian atau topik dari ilmu-ilmu yang sudah didalami. Di sini secara tidak

langsung penulis juga dilatih untuk menerapkan kemampuan berpikir

secara logis-sistematis, kemampuan membahasakan, kemampuan

menganalisis-kritik, dll.

2. Karya tulis itu, bukan hanya berguna bagi penulis saja tetapi juga sebagai

bahan referensi ilmiah dan sumbangan pengetahuan bagi sekolah, bagi

para pembaca tentang apa yang anda sumbangkan lewat ide penulis

melalui karya ilmiah tersebut.

3. Sebagai tuntutan akademik bagi para akademisi yang ingin berpetualang

terus dalam dunia pengetahuan dan pendidikan. Dengan hasil karya tulis,

penulis dilatih secara khusus untuk terbiasa menulis atau mengolah

sesuatu yang menjadi obyek tulisan ilmiah anda sehingga dapat

mempermudah anda manakala melanjutkan studi-studi ilmiah dan untuk

mencapai gelar-gelar ilmiah lainnya.

Page 6: Contoh Makalah Bahasa Indonesia

4

4. Melatih berpikir tertib dan teratur karena menulis ilmiah harus mengikuti

tata cara penulisan yang sudah ditentukan prosedur tertentu, metode dan

teknik, aturan / kaidah standar, disajikan teratur, runtun dan tertib.

5. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya

menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi

penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu

pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.

Page 7: Contoh Makalah Bahasa Indonesia

5

BAB II

KERANGKA TEORI

A. http://www.akatiga.org/index.php/artikeldanopini/lainnya/128

Ditulis Oleh: Satjipto Rahardjo

Dalam artikel ini dijelaskan Buku yang ditulis oleh sdr. Gunawan Wiradi

ini menambah informasi dan wawasan bagi kita tentang seluk-beluk penulisan

karya ilmiah yang sangat bermanfaat bagi komunitas akademis. Kelebihan dari

tulisan ini adalah fokusnya kepada masalah etika, yaitu etika penulisan karya

ilmiah. Etika penulisan adalah lebih daripada masalah teknis penulisan itu

sendiri. Ia sudah bicara tentang apa yang seharusnya dilakukan dan yang tidak.

Seseorang secara teknis, boleh telah menulis dengan cara yang benar, melainkan

tetap ada resiko melanggar etika penulisan ilmiah. Etika lebih menyentuh hati

daripada nalar pikiran.Melalui praktek menulis secara terus menerus, kualitas

sebuah karya ilmiah dapat ditingkatkan.

B. http://mgmp1.wordpress.com/2009/03/11/penulisan-karya-ilmiah-artikel-ilmiah/

Penulis Prof. Dr. Imam Suyitno, M.pd

Dalam artikel ini Bapak Imam menjelaskan mengenai berbagai hal

mengenai karya ilmiah yaitu seperti situasi menulis karya ilmiah, Tahap-tahap

penulisan ilmiah, yang terdiri dari tahap pemilihan topik atau pokok bahasan,

tahap pengumpulan informasi dan bahan, tahap evaluasi informasi dan bahan,

tahap pengelolaan pokok-pokok Pikiran dan terakhir tahap penulisan tahap

penyuntingan. Yang kedua Keterampilan yang diperlukan dalam menulis ilmiah

yaitu keterampilan bahasa, Keterampilan penyajian Keterampilan perwajahan.

Ketiga yaitu Hal penting dalam penulisan ilmiah. Ciri Tulisan Ilmiah yaitu

Page 8: Contoh Makalah Bahasa Indonesia

6

Empiris: informasi yang disampaikan bersifat faktual yang diperoleh berdasarkan

hasil pengamatan, kajian pustaka, penelitian.Sistematis: adanya keteraturan,

keterkaitan, dan ketergantungan antarbagianObjektif: bebas dari prasangkan

perorangan/pribadi. Analitis: berusaha membeda-bedakan pokok soalnya ke

dalam bagian yang lebih rinci. Verifikatif: mengandung kebenaran ilmiah yang

dapat diuji. Terakhir yaitu macam-macam Karya Ilmiah yang terdiri dari Artikel

ilmiah dan makalah ilmiah.

Page 9: Contoh Makalah Bahasa Indonesia

7

BAB III

METODOLOGI PENELITIANA. Alat Pengumpulan Data

1. Metode yang Digunakan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

suatu metode yang dapat memberikan gambaran suatu fenomena atau gejala

dari suatu keadaan tertentu baik yang berupa keadaan sosial, sikap, pendapat,

maupun cara yang meliputi berbagai aspek. Dengan metode deskriptif ini juga

bisa diketahui perbedaan-perbedaan dan dapat menemukan sebab-sebab dari

suatu akibat.

2. Pendekatan penelitian

Dalam penelitian, pendekatan penelitian yang kami gunakan adalah

pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif mengutamakan kualitas data. Oleh

karena itu, dalam penelitian kualitatif tidak digunakan analisis statistika.

B. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penulisan karya ilmiah ini, untuk mendapatkan data dan informasi

yang diperlukan, kami mempergunakan metode studi pustaka. Metode studi

pustaka atau literatur ini dilakukan dengan cara mendapatkan data atau

informasi tertulis yang bersumber dari buku-buku, koran, dan berbagai artikel

di internet yang menurut kami dapat mendukung penelitian ini.

Page 10: Contoh Makalah Bahasa Indonesia

8

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Mengidenfikasi Masalah Tulisan

Setelah mendapatkan topik atau judul penelitian yang akan anda

lakukan, hal selanjutnya yang dilakukan adalah merumuskan pertanyaan

masalah penelitian tersebut. Setelah sumber diperoleh, dibuat rumusan

masalah dan penelitian. Rumusan masalah dibuat dalam bentuk pertanyaan

dan menggambarkan hubungan antar variabel yang akan diteliti. Pertanyaan-

pertanyaan dirumuskan secara tertulis. Oleh karena itu,perlu diperhatikan

penggunaan bahasa yang baik agar tidak terjadi salah tafsir. Beberapa hal yang

perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :

1. Gunakan bahasa yang mudah dipahami.

2. Pilihlah kata-kata yang mengandung arti yang sama bagi semua orang.

3. Gunakan kalimat pendek yang tidak menyulitkan pemahaman

Contoh rumusan pertanyaan penelitian dapat dilihat pada uraian berikut ini:

Topik : Pribadi siswa yang tidak tenang

Judul : pengaruh kepribadian siswa yang tidak tenang terhadap prestasi belajar

Variabel : kepribadian siswa dan prestasi belajar

Subjek/Populasi : Siswa

Rumusan masalah :

a. Faktor-faktor apakah yang melatarbelakangi timbulnya lepribadian yang

tidak tenang?

b. Apakah kepribadian yang tidak tenang berpengaruh terhadap prestasi

belajar?

c. Bagaimanakah cara menyikapi siswa yang memiliki kepribadian tidak

tenang agar tidak mengganggu siswa yang lain?

Page 11: Contoh Makalah Bahasa Indonesia

9

Pertanyaan-pertanyaan :

a. Apakah ada faktor-faktor dari dalam yang berpengaruh terhadap

kepribadian siswa?

b. Apakah ada faktor-faktor dari luar yang berpengaruh terhadap kepribadian

siswa (contoh : teman dan lingkungan sekitar)?

c. Benarkah kepribadian tidak tenang sangat berpengaruh terhadap prestasi

belajar?

d. Bagaimana sikap seorang guru jika menghadapi siswa yang memilliki

kepribadian tidak tenang?

Rumusan pertanyaan di atas, dapat dikembangkan ke dalam pertanyaan-

pertanyaan, seperti : angket atau kuesioner, atau pedoman wawancara. Teknik

yang dipakai dalam sebuah penelitian sangat tergantung pada data yang ingin

diperoleh. Misalnya, apabila data tersebut bersifat pribadi atau sensitif, maka

teknik yang dipakai adalah wawancara.

B. Menulis Latar Belakang Masalah

Dalam latar belakang masalah, peneliti harus mengemukakan masalah

alasan dipilihnya suatu masalah atau topik yang akan dijadikan bahan

penelitian. Mengapa masalah itu perlu diteliti dan apa yang

melatarbelakanginya. Dalam latar belakang masalah dikemukakan juga fakta-

fakta sementara yang diperoleh peneliti dari pengamatan dan studi

kepustakaan. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan suatu

masalah adalah sejauh mana urgensi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-

hari bagi masyarakat. Selain aspek urgensi dan manfaat, peneliti juga

mempertimbangkan aspek kepraktisan seperti fakta dan data yang dapat

diperoleh, dana, dan tenaga.

Dalam membuat latar belakang masalah, pertanyaan yang perlu ada

dalam benak peneliti adalah “kenapa masalah itu penting?”. Untuk menjawab

pertanyaan ini, peneliti akan memulainya dari sesuatu yang umum hingga

pada akhirnya menyempit pada titik permasalahan. Contohnya, peneliti ingin

Page 12: Contoh Makalah Bahasa Indonesia

10

meneliti tentang pendidikan alternatif, maka peneliti akan memulai dari

tingkat kemiskinan di Indonesia, kemudian menjelaskan HDI (Human

Development Indeks) Indonesia, hingga pada akhirnya masuk pada keterkaitan

antara kemiskinan dengan pendidikan berupa rendahnya akses pendidikan

bagi masyarakat miskin, perlu juga menjelaskan data-data pendukung.

C. Menulis Tujuan Tulisan

Tujuan penelitian merupakan rumusan masalah dalam bentuk kalimat

pernyataan. Contoh :

Rumusan masalah : faktor-faktor apakah yang mempengaruhi tingkat

kedisiplinan siswa SMU di Jakarta?

Tujuan penelitian : ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

tingkat kedisiplinan siswa SMU di Jakarta.

Tujuan penelitian juga sangat berkaitan dengan kesimpulan. Bila masalah

penelitian merupakan hal yang dipertanyakan dan tujuan penelitian merupakan

jawaban yang ingin dicari, maka kesimpulan merupakan jawaban yang

diperoleh.

D. Menulis Manfaat Tulisan

Manfaat penelitian merupakan keguanaan nyata dari hasil yang akan

dicapai melalui penelitian tersebut. Misalnya, membantu pemerintah

menemukan alternatif kebijakan yang lebih bagus. Selain bersifat praktis,

manfaat penelitian juga bersifat teoritis.

E. Kajian Teori

Kajian teori atau kerangka teori berisi prinsip-prinsip teori yang

memengaruhi dalam pembahasan. Prinsip-prinsip teori itu berguna untuk

membantu gambaran langkah dan arah kerja. Kerangka teori akan membantu

Page 13: Contoh Makalah Bahasa Indonesia

11

penulis dalam membahas masalah yang sedang diteliti. Artinya, kerangka teori

harus bisa memberikan gambaran tata kerja teori itu.

Kerangka teori dipaparkan dengan maksud untuk memberikan gambaran

tentang kaitan upaya pengembangan dengan upaya-upaya lain yang mungkin

sudah pernah dilakukan para ahli untuk mendekati permasalahan yang sama

atau relatif sama. Dengan demikian pengembangan yang dilakukan memiliki

landasan empiris yang kuat.

Untuk membuat kerangka teori, kita harus menetapkan topik/masalah apa

yang akan dibahas, kemudian cari penelusuran pustaka atau bahan-bahan yang

berhubungan dengan topik tersebut dapat melalui berbagai media seperti buku-

buku referensi atau mencarinya di internet untuk dijadikan landasan/dasar teori

dari topik/masalah yang akan dibahas. Bahan-bahan yang dikumpulkan harus

lengkap dan sebanyak-banyaknya pastinya berhubungan dengan topik yang

akan dibahas.

Biasanya tidak ada prosedur baku dalam menentukan landasan/dasar

teori ini. Beberapa buku penulisan karya ilmiah pun satu sama lain tidak

seragam dalam konteks sistematikanya. Landasan teori biasanya mewajibkan si

penulis untuk menggunakan kerangka umum dari tema penulisan karya

ilmiahnya. Artinya kalau si penulis telah menentukan tema dari karya ilmiah,

maka buku-buku referensi tentu saja harus yang berhubungan dgn tema

tersebut. Bisa juga buku tambahan tetapi buku-buku utama atau jurnal yang

hendak kita kutip harus merupakan "referens" yang berkaitan dengan tema

yang hendak kita buat agar kerangka acuannya tidak terlalu meluas.

Misalnya, kerangka teori untuk menganalisis kesalahan (Anakes)

kebahasaan kita menggunakan teori yang berhubungan dengan itu, misalnya

dengan membuat rujukan buku karya Henry Guntur Tarigan, Pengajaran

Analisis Kesalahan Berbahasa, Penerbit Angkasa, Bandung.

Page 14: Contoh Makalah Bahasa Indonesia

12

F. Formulasi Isi Tulisan

Setelah data terkumpul, langkah berikutnya yang dilakukan peneliti

adalah mengolah dan menganalisis data tersebut.

1. Tahap Persiapan

a. Editing

Kegiatan editing adalah kegiatan meneliti atau memeriksa kembali

data yang telah dikumpulkan dari lapangan. Biasanya editing dilakukan

oleh kuesioner yang disusun secara berstruktur dan diisi melalui

wawancara formal. Dalam mengedit, hal-hal yang harus diperhatikan dari

sebuah data adalah sebagai berikut :

1. Memeriksa namadan kelengkapan identitas pengisi.

2. Mengecek kelengkapan data. Artinya memeriksa isi instrumen

pengumpulan data, termasuk kelengkapan lembar instrumen.

b. Coding

Coding atau pengkodean adalah usaha mengklarifikasikan jawaban

responden menurut macamnya. Tujuannya adalah menyederhanakan

jawaban responden sehingga dapat diolah. Usaha pengkodean dilakukan

dengan memberi simbol atau angka pada jawaban responden. Simbol atau

angka inilah yang disebut kode.

Contoh :

1) Kategori jenis kelamin

a) Laki-laki diberi kode 1

b) Perempuan diberi kode 0

2) Usia responden

a) 15-20 tahun diberi kode 1

b) 21-25 tahun diberi kode 2

c) 26-30 tahun diberi kode 3

3) Kategori tingkat pendidikan

a) SD diberi kode 1

b) SLTP diberi kode 2

Page 15: Contoh Makalah Bahasa Indonesia

13

c) SLTA diberi kode 3

d) Perguruan tinggi diberi kode 4

2. Tahap Pengorganisasian Data

Setelah pengkodean, langkah selanjutnya adalah pengorganisasian

data. Data-data yang telah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam

tabel pengolahan, baik berupa tabel frekuensi maupun tabel silang. Dengan

demikian data dari lapangan akan tampak lebih sederhana, ringkas, dan

mudah dipahami.

Dengan melakukan kegiatan pengorganisasian data, peneliti akan

memperoleh keuntungan sebagai berikut :

a. Menghemat ruang, mengurangi penjelasan, dan pernyataan deskriptif

menjadi seminimal mungkin.

b. Bisa lebih menampilkan relasi dari proses-proses penelitian.

c. Data yang ditabulasikan itu bisa lebih mudah diingat daripada data yang

tidak ditabulasikan.

d. Pengaturan secara tabular ini mempermudah penjumlahan dari item-

itemnya dan mempermudah menemukan kesalahan-kesalahan.

e. Tabel akan memberikan basis yang mudah untuk mengadakan perhitungan.

Terdapat dua jenis tabel untuk mengorganisasi data agar mudah dibaca dan

ditafsir.

Tabel Frekuensi : Untuk mengetahui besarnya frekuensi data pada

masing-masing kategori perlu dilakukan perhitungan dengan menempatkan

kode jawaban yang sama pada kategori tabel yang disesuaikan. Cara yang

paling mudah adalah dengan cara talli. Contoh:

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Talli Frekuensi

Laki-laki llll 5

Perempuan llll 5

Jumlah llll llll 10

Page 16: Contoh Makalah Bahasa Indonesia

14

Tabel Silang : dibuat dengan cara memecahkan setiap satuan data dari

setiap kategori menjadi dua atau lebih subsatuan. Pemecahan data

demikian dilakukan dengan suatu kriteria yang baru.

Contoh :

Tabel 2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Usia dan Jenis Kelamin

Responden

Usia responden

Jenis kelamin

15-20 21-25

F % F %

Laki-laki 6 50 5 50

Perempuan 6 50 5 50

Jumlah 12 100 10 100

3. Tahap Mengolah Data

Cara pengelolaan data terdiri dari 2 cara. Kedua cara itu adalah cara

statistic dan nonstatistik.

a. Pengolahan data secara statistik

Cara statistik biasa digunakan untuk data yang bersifat kuantitatif .

Pengolahan data secara statistik mempunyai 2 fungsi. Pertama, membantu

peneliti melukiskan dan merangkum hasil pengumpulan datanya. Statistik

seperti ini disebut statistik deskriptif. Kedua, membantu meramalkan suatu

kesimpulan untuk suatu populasi yang lebih besar dari sekumpulan data

yang diselidiki. Statistik seperti ini disebut statistik inferensial.

b. Pengolahan data secara nonstatistik

Pengolahan data nonstatistik adalah cara mengolah data-data

kualitatif. Hasil pengolahan data langsung dapat diambil tanpa

menggunakan instrument statistik. Misalnya, dapat langsung diambil dari

hasil pengamatan, melalui angket tertutup atau wawancara.

Page 17: Contoh Makalah Bahasa Indonesia

15

4. Jenis Hubungan Data

Setelah mengolah data langkah selanjutnya menganalisis atau

menginterpretasikan data tersebut. Dalam tahap tersebut hal yang harus

diketahui adalah jenis hubungan data. Ada beberapa jenis hubungan data

yang perlu diketahui oleh seorang peneliti dalam menganalisis atau

menginterpretasikan data yang telah diolah. Jenis hubungan tersebut adalah

sebagai berikut.

a. Hubungan simetris

Apabila sebuah variable berhubungan dengan variable yang lain,

tetapi adanya variable tersebut bukan disebabkan oleh variable yang

pertama, hubungan demikian dinamakan hubungan simetris. Hubungan

simetris terjadi bila kedua variable merupakan akibat dari suatu factor yang

sama. Hubungan yang terjadi hanyalah kebetulan saja. Misalnya, seorang

peneliti menganalisis dua buah variable, yaitu meningkatkan pemakaian

pupuk oleh petani dan meningkatkan jumlah radio yang dimiliki petani.

Meningkatnya pengguna pupuk dan peningkatan jumlah radio disebabkan

factor yang sama, yaitu meningkatkan pendapatan para petani.

b. Hubungan Asimetris

Apabila suatu berhubungan dengan variabel yang lain tetapi

hubungan tersebut tidak timbal balik, hubungan itu disebut asimetris.

Misalnya hubungan antara “rajin” dan “sukses” atau pendidikan dan

perilaku sosial.

c. Hubungan Timbal Balik (Resiprokal)

Apabila kedua variabel saling mempengaruhi secara timbal balik (2

arah), hubungan itu dinamakan hubungan timbal balik. Dengan perkataan

lain, variabel X mempengaruhi variabel Y dan sebaliknya Y

mempengaruhi X. Dalam hubungan ini, kita tidak tahu mana sebab dan

Page 18: Contoh Makalah Bahasa Indonesia

16

mana akibat. Misalnya, tingkat pendidikan yang rendah akan

mempengaruhi penghasilan seseorang.

G. Membuat Kesimpulan dan Saran

1. Pengertian Kesimpulan dan Saran

Bagian akhir dari sebuah laporan penelitian adalah kesimpulan dan

saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat, jelas, dan sistematis dari

keseluruhan hasil analisa, pembahasan, dan pengujian hipotesa dalam

sebuah penelitian. Saran merupakan usul atau pendapat dari seorang

peneliti yang berkaitan dengan pemecahan masalah yang menjadi objek

penelitian ataupun kemungkinan penelitian lanjutan.

Pada bagian kesimpulan dan saran, peneliti berusaha memperlihatkan

benang merah antara keseluruhan bagian dalam penelitian, terutama antara

masalah penelitian, hipotesa, dan analisis data. Sebuah kesimpulan ilmiah

harus didasarkan pada hasil penelitian karena pada bagian ini peneliti

berusaha memberikan jawaban atas pertanyaan masalah penelitian.

Kesimpulan berasal dari fakta-fakta atau hubungan yang logis. Pada

umumnya kesimpulan terdiri atas kesimpulan utama dan kesimpulan

tambahan. Kesimpulan utama adalah yang berhubungan langsung dengan

permasalahan. Dengan demikian, kesimpulan utama harus bertalian dengan

pokok permasalahan dan dilengkapi oleh bukti-bukti.Pada kesimpulan

tambahan, penulis tidak mengaitkan pada kesimpulan utama, tetapi tetap

menunjukkan fakta-fakta yang mendasarinya. Dengan sendirinya, penulis

tidakdibenarkan menarik kesimpulan yang merupakan hal-hal baru, lebih-

lebih jika dilakukan pada kesimpulan utama. Jika penulis bermaksud

menyertakan data atau informasi barumaka hendaknya dikonsentrasikan

pada bab-bab uraian dan bukannya pada kesimpulan.

Pendek kata, kesimpulan adalah berisi pembahasan tentang

kesimpulan semata. Pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang

memerlukan hipotesis, maka pada kesimpulan utamanya harus dijelaskan

apakah hipotesis yang diajukan memperlihatkan kebenaran atau tidak.

Page 19: Contoh Makalah Bahasa Indonesia

17

Kesimpulan utama pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang

memerlukan hipotesis tidaklah sedetil kesimpulan yang terdapat pada bab

analisis. Sebaliknya, pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang tidak

memerlukan hipotesis, maka kesimpulan merupakan uraian tentang

jawaban penulis atas pertanyaan yang diajukan pada bab pendahuluan.

2. Langkah-langkah Menyusun Kesimpulan dan Saran

Sebagai langkah pertama, penulis menguraikan garis besar

permasalahan dan kemudian member ringkasan tentang segala sesuatu

yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Pada langkah berikutnya,

penulis harus menghubungkan setiap kelompok data dengan permasalahan

untuk sampai pada kesimpulan tertentu. Langkah terakhir dalam menyusun

kesimpulan adalah menjelaskan mengenai arti dan akibat-akibat tertentu

dari kesimpulan-kesimpulan itu secara teoritik maupun praktis.

Oleh karena itu, sangat penting bagi seseorang peneliti untuk

mengetahui cara atau teknik menarik kesimpulan atas data-data yang

diperolehnya. Umumnya terdapat dua logika penarikan kesimpulan, yakni

logika deduktif dan logika induktif.

a. Kesimpulan dengan logika deduktif

Logika deduktif atau umum-khusus merupakan proses berpikir yang

dimulai dari sesuatu hal yang umum ke hal-hal yang khusus. Proses

pengambilan keputusan ini dilakukan untuk penelitian dengan pendekatan

kuantitatif. Pengambilan kesimpulan dengan logika deduktif, dimulai

dengan teori yang digunakan, kemudian teori tersebut dikaitkan dengan

data yang diperoleh sehingga peneliti memperoleh kesimpulan.

Contoh :

Premis 1 : langit mendung maka hari akan hujan.

Premis 2 : hari ini langit mendung.

Kesimpulan : maka hari ini akan hujan.

Page 20: Contoh Makalah Bahasa Indonesia

18

b. Kesimpulan dengan logika induktif

Logika berpikir ini dimulai dari sesuatu hal yang spesifik sehingga

dapat dilihat pola yang terjadi dan pola ini akan menjadi kesimpulan bagi

sebuah penelitian proses logika berpikir ini dapat digunakan untuk

penelitian dengan pendekatan kualitatif.

Contoh :

Bukti 1 : senin hujan

Bukti 2 : selasa hujan

Bukti 3 : rabu hujan

Bukti 4 : kamis hujan

Kesimpulan : maka kemungkinan hari jumat hujan.

Page 21: Contoh Makalah Bahasa Indonesia

19

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Dalam mengidentifikasi masalah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

adalah pertama, gunakan bahasa yang mudah dipaham. Kedua, pilihlah

kata-kata yang mengandung arti yang sama bagi semua orang. Ketiga,

gunakan kalimat pendek yang tidak menyulitkan pemahaman.

2. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan suatu masalah

adalah sejauh mana urgensi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari

bagi masyarakat. Selain aspek urgensi dan manfaat, peneliti juga

mempertimbangkan aspek kepraktisan seperti fakta dan data yang dapat

diperoleh, dana, dan tenaga.

3. Tujuan penelitian juga sangat berkaitan dengan kesimpulan dan manfaat

penelitian merupakan keguanaan nyata dari hasil yang akan dicapai

melalui penelitian tersebut.

4. Prinsip-prinsip teori dalam karya ilmiah berguna untuk membantu

gambaran langkah dan arah kerja. Kerangka teori akan membantu penulis

dalam membahas masalah yang sedang diteliti.

5. Dalam memformulasikan isi tulisan ada beberapa tahap yang dilakukan

yaitu tahap persiapan yang terdiri dari editing dan coding. Kedua, yaitu

tahap pengorganisasian data .

6. Kesimpulan merupakan uraian tentang jawaban penulis atas pertanyaan

yang diajukan pada bab pendahuluan. Dalam penulisan kesimpulan

umumnya terdapat dua cara penarikan kesimpulan, yakni cara nonstatistik

dan cara statistik.

7. Saran merupakan usul atau pendapat dari seorang peneliti yang berkaitan

dengan pemecahan masalah yang menjadi objek penelitian ataupun

kemungkinan penelitian lanjutan.

Page 22: Contoh Makalah Bahasa Indonesia

20

20

B. Saran

1. Dalam menulis karya ilmiah diharapkan memperhatikan sistematika

penulisan sehingga karya ilmiah tersebut dapat diterima oleh berbagai

kalangan.

2. Dalam menulis diharapkan penulis dapat mengkaji berbagai fenomena dan

permasalahan yang terjadi dalam masyarakat saat ini sehingga karya tulis

dapat menjadi menarik dan bermanfaat bagi para pembaca.

3. Kami mengharapkan para pembaca dapat meningkatkan kekreatifannya

dan kekritisannya dalam berfikir saat membuat karya ilmiah.

Page 23: Contoh Makalah Bahasa Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Maryati, Kun. 2007. SOSIOLOGI untuk SMA dan MA kelas XII. Jakarta:

Erlangga.

http://www.pdfqueen.com/html/

http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/Abstrak-kesimp-saran.pdf

http://www.google.co.id#hl=id&source=hp&q=tujuan+penulisan+karya+ilmiah&

meta=&aq=0&aqi=g3&aql=&oq=tujuan+penulisan+ka&gs_rfai=&fp

http://id.shvoong.com/humanities/1914052-manfaat-menulis-ilmiah/

http://www.akatiga.org/index.php/artikeldanopini/lainnya/128

http://mgmp1.wordpress.com/2009/03/11/penulisan-karya-ilmiah-artikel-ilmiah/