Contoh Laporan Praktikum Elektronika
description
Transcript of Contoh Laporan Praktikum Elektronika
Pengukuran Karakteristik Transistor dan Curve Tracer
Asnaeni AnsarSudirman, Dzulfadhli, Ruth Meisye Kaloari, Riska, Reni, Hikmah, Aulia, SalmahFisika 2011AbstrakTransistor merupakan komponen dasar untuk system penguat. Untuk bekerja sebagai penguat transistor harus berada di daerah kerja aktif yang ditentukan oleh bias atau tegangan panjar yang diberikan. Hasil bagi antara sinyal output dengan sinyal input inilah yang disebut factor penguatan. Karakteristik dari transistor biasanya disebut juga karakteristik statik, yang digambarkan dalam suatu kurva yang menghubungkan antara selisih arus dc dan tegangan pada transistor. Kurva karakteristik statik tersebut sangat membantu dalam mempelajari operasi dari suatu transistor ketika diterapkan dalam suatu rangkaian.
1. 2. Metode Dasar
Rangkaian R L C adalah suatu rangkaian listrik yang terdiri atas komponen resistor (R), induktor (L), dan kapasitor (C) yang disusun secara seri atau paralel. Konfigurasi ini membentuk suatu sistem osilator harmonik. Rangkaian R L C sering disebut rangkaian penala (tuner) dan rangkaian resonansi.Rangkaian R L C banyak digunakan dalam perangkat-perangkat osilator harmonik dan pesawat radio penerima. Rangkaian R L C berfungsi untuk memilih suatu rentang frekuensi yang cukup sempit dari spektrum total gelombang radio yang sangat lebar.Tinjau sebuah sebuah rangkaian yang terdiri atas hambatan R, induktansi L dan kapasitor C yang terhubung secara seri dan dihubungkan dengan sebuah sumber tegangan yang berubah terhadap waktuDari hubungan ini akan terlihat bahwa reaktansi induktif dan kapasitif selalu akan saling mengurangi. Bila kedua komponen ini sama besar, maka akan saling meniadakan, dan dikatakan bahwa rangkaian dalam keadaan resonansi. Resonansinya adalah resonansi seri. Hampir semua rangkaian elektronik membutuhkan suatu sumber tegangan DC yang teratur antara 5 V hingga 30 V. Dalam beberapa kasus, pencatuan ini dapat dilakukan secara langsung oleh baterai atau sel kering lainnya (misalnya 6 V, 9 V, 12 V), namun dalam kasus lainnya akan lebih menguntungkan apabila kita menggunakan sumber AC standar.
3. Identifikasi Variabela. Variabel manipulasi : tegangan sumberb. Variabel respon : arusc. Variabel kontrol : hambatan
4. Definisi Operasional Variabela. Tegangan sumber merupakan nnnn nnnnn nnnnnnnnb. Arus merupakan aaaaaaaaa aaaaaaaa aaaaaa aaaaaac. Hambatan merupakan hhhhhh hhhhh hhhh hhhhhhhhhhh
5. Alat dan Bahana. Transistor Checker dan Curve Tracer 1 setb. Osiloskop sinar katodac. Transistor bipolar 1 buahd. Kertas grafik (mm)
6. Prosedur Kerja Kondisi Forward Biasa. IDVDVSVRRSD+_Buatlah rangkaian percobaan seperti pada gambar berikut.
b. Ukur tegangan sumber sebesar 2 V untuk kondisi forward bias.c. Atur potensiometer VR pada posisi minimum dan amati penunjukan kedua alat ukur.d. Naikkan tegangan bias dengan mengatur potensiometer hingga voltmeter menunjukkan nilai 0,05 V (atau bergantung pada sensitivitas alat ukur), catat penunjukan kedua alat ukur pada tabel pengamatan.e. Lakukan kegiatan (c) untuk tiap kenaikan tegangan bias 0,05 V hingga maksimum.
Kondisi Reverse Biasa. Ukur tegangan sumber sebesar 10 V untuk dioda penyearah dan 15 V untuk dioda zener.b. Naikkan tegangan bias dengan mengatur potensiometer hingga voltmeter menunjukkan nilai 0,5 V (atau bergantung pada sensitivitas alat ukur), catat penunjukan kedua alat ukur pada tabel pengamatan.c. Lakukan kegiatan (b) untuk tiap kenaikan tegangan bias 0,5 V hingga maksimum.d. Catat setiap hasil pengamatan anda dengan cermat dalam tabel pengamatan.
7. Data/ analisis dataa. Tabel pengamatanTabelPengamatanR = 1kC1 = 22 FC2 = 100 FTabel 1.1 Penyearah Setengah GelombangVs (Volt)Vin (Volt)Tanpa FilterVout (Volt)Dengan Filter
Vrpp I (Volt)Vrpp II (Volt)
6188,44,22,0
1235,5178,54
Tabel 1.2 PenyearahGelombangPenuhVs (Volt)Vin (Volt)Tanpa Filter Vout (Volt)Dengan Filter
Vrpp I (Volt)Vrpp II (Volt)
61882,20,8
1236174,42
b. Analisis Perhitungan1. Penyearah Setengah Gelombanga. Tanpa FilterR = 1 K Vs = 6 VoltVin = 18 VoltVout = 8,4 Volt
SecaraPengukuran:
c. Metode GrafikBias arah maju dengan diode penyearah
Grafik 1. Hubungan antara Tegangan Dioda (volt) dengan Kuat Arus Dioda (A) dengan menggunakan diode penyearah
8. PembahasanPenyearah gelombang (wave rectifier) adalah bagian dari power supply/ catu daya yang berfungsi untuk mengubah sinyal tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC (Direct Current). Komponen utama dalam penyearah gelombang adalah dioda yang dikonfigurasikan secara forward bias. Dalam sebuah power supply tegangan rendah, sebelum tegangan AC tersebut diubah menjadi tegangan DC maka tegangan AC tersebut perlu diturunkan menggunakan transformator stepdown. Ada 3 bagian utama dalam penyearah gelombang pada suatu power supply yaitu, penurun tegangan (transformer), penyearah gelombang / rectifier (dioda) dan filter (kapasitor). 9. KesimpulanDari percobaan diatas dapat kami simpulkan bahwa Dioda yang secara umum berfungsi sebagai penyearah tegangan, penyearah salah satu rangkaian yang berfungsi untuk mengubah tegangan AC menjadi DC. Penyearah diode mengikuti sifat diode yang akan menghantar saat dibias maju dan tidak konduksi saat bias mundur.Isi kesimpulan juga sesuaikan dengan tujuan percobaan. 10. Daftar pustakaBernard, H.C. (1995). Laboratory Experiments In College Physics, 7th Edition. New York : John Wiley & Sons, Inc.Malvino, A.P. (2003). Prinsip-Prinsip Elektronika, Buku 1, Jakarta : Salemba Teknika.Sutrisno. (1986). Elektronika, Teori dan Penerapannya, Jilid 1. Bandung : Penerbit ITB.Tipler, P.A. (1991). Fisika, Untuk Sains dan Teknik, Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga.