Contoh Laporan Pkl

129
CONTOH LAPORAN PKL PROSEDUR PENJUALAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL-ISUZU NAMA : DEVI MARLIANTY KELAS : XII ACC2 JURUSAN : ACCOUNTING SMK YADIKA 1 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN DAN PARIWISATA JL. Kamal Raya No. 42 Tegal Alur Kec. Kalideres Jakarta barat LEMBAR PENGESAHAN Laporan ini telah di periksa dan di setujui oleh: Pembimbing Perusahaan Pembimbing Sekolah Tri Wahyuni Dian Inri Vera, S.pd Kepala SMK YADIKA 1 Drs. Kastel Sinurat

Transcript of Contoh Laporan Pkl

CONTOH LAPORAN PKL

PROSEDUR PENJUALAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL-ISUZU

NAMA : DEVI MARLIANTYKELAS : XII ACC2

JURUSAN : ACCOUNTING

SMK YADIKA 1SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN DAN PARIWISATAJL. Kamal Raya No. 42 Tegal Alur Kec. Kalideres Jakarta barat

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini telah di periksa dan di setujui oleh:

Pembimbing Perusahaan Pembimbing Sekolah

Tri Wahyuni Dian Inri Vera, S.pd

Kepala SMK YADIKA 1

Drs. Kastel Sinurat

KATA PENGANTARPuji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan

Laporan Praktik Kerja Industri di PT. ASTRA INTERNATIONAL-ISUZU.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Industri ini

tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Drs. Kastel Sinurat, selaku Kepala SMK YADIKA 1 TEGAL ALUR. .

2. Dian Spd, selaku pembimbing dari SMK Yadika I.

4. Dedi Santoso, selaku Kepala cabang PT. Astra International Isuzu

5. Tri, selaku pembimbing dari PT. Astra International Isuzu

6. Seluruh staf dan karyawan yang telah menerima, membantu dan memberikan

bimbingan selama kegiatan Praktek Kerja Industri berlangsung yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

7. Pihak-pihak yang tidak.dapat saya sebutkan satu persatu, atas dukungan dan doa

restu yang berhubungan dengan kegiatan Praktek Kerja Industri.

DAFTAR ISIHalaman Judul.......................................................................................... ILembar pengesahan................................................................................. IIKata Pengantar......................................................................................... IIIDaftar Isi .................................................................................................. IVBAB I PENDAHULUAN

A.   Alasan memilih judul ................................................................................B.   Tujuan Penulisan......................................................................................C.   Tujuan Praktek Kerja Industri....................................................................D.   Metode Pengumpulan Data......................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA PT ASTRA INTERNATIONAL-ISUZUA.   Pengertian Prosedur.................................................................................B.   Pengertian Penjualan ...............................................................................C.   Fungsi Penjualan......................................................................................D.   Jenis-jenis Dokumen Transaksi Penjualan..............................................

BAB III TINJAUAN UMUM PT ASTRA INTERNATIONAL-ISUZUA.   Sejarah Singkat Perusahaan....................................................................B.   Visi dan Misi Perusahaan..........................................................................C.   Struktur Organisasi Perusahaan...............................................................

BAB IV PROSEDUR PENJUALAN PT. ASTRA INTERNATIONAL-ISUZUA.   Buat Surat Pesanan..................................................................................B.   Membuat Proposal Penjualan...................................................................

C.   Menentukan Down Payment.....................................................................D.   TOP (Term Of Payment)...........................................................................

BAB V PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)A.   Kegiatan Siswa Selama Prakerin..............................................................B.   Hambatan Hambatan yang Dihadapi........................................................C.   Pemecahan Masalah................................................................................

BAB VI PENUTUPA.   KesimpulanB.   Saran-Saran

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................DATA PRIBADI SISWA............................................................................LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................

BAB I.PENDAHULUAN

A.  ALASAN MEMILIH JUDULPenulis memilih judul order penjualan pada PT. Astra International Isuzu, tbk,

karena beberapa alasan yaitu:1.  Sesuai dengan jurusan sekolah2.  Karena ingin meningkatkan pengetahuan pada proses penjualan3.  Karena sesuai dengan apa yang di kerjakan di perusahaan selama 2 bulan4.  Karena proses penjualan merupakan sesuatu yang sangat enting bagi pihak

perusahaan.B.  TUJUAN PENULISAN

Laporan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) adalah hasil penulisan Siswa setalahmenyelesaikan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) berdasarkan data yang di peroleh dandituangkan dalam bentuk tulisan ilmiahAdapun tujuan pembuatan laporan ilmiah antara lain:

            Mendorong siswa agar mampu mengembangkan atau mengemukakan pikiran dan pendapatnya serta mampu menuangkannya dalam bentuk tulisan yang sistematis,logis, dan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

         Meningkatkan kreat iv i tas S iswa da lam penu l isan yang bers ikap ob jek t i f dan ilmiah.

         Sebagai pertanggungjawaban siswa yangb telah melaksanakan Tugas Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) yang berkaitan dengan program keahliannya masing-masing.

         Sebagai salah satu bukti bahwa siswa yang bersangkutan telah melakukan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) denagn baik

C.  TUJUAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Maksud d i laksanakannya p rak tek ker ja indus t r i yang d iwu judkan da lam ker ja d i sua tu perusahaan. Se la in sebaga i sa lah sa tu syara t tugas akh i r dar i p rak tek ker ja indus t r i i t u send i r i , j uga sebaga i keg ia tan s iswa un tuk mencar i penga laman ker ja sebe lum memasuk i dun ia ker ja

Adapun tujuan lain diadakan pelaksanakan Praktek Kerja Industri antaralain :

1.    Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha,2.    Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profosional yang diperlukan siswauntuk

memasuki dunia usaha,3.    M e n i n g k a t k a n d a y a k r e a s i d a n p r o d u k t i f i t a s t e h a d a p s i s w a

s e b a g a i   p e r s i a p a n d a l a m m e n g h a d a p i a t a u m e m a s u k i d u n i a u s a h a y a n g sesungguhnya,

4.    Meluaskan wawasan dan Pandangan Siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan pada tempat dimana Siswa melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

D.  METODE PENGUMPULAN DATADalam penyajian karya tulis ini penulis mengumpulakan data dan informasi

selama penulis melaksanakan praktek kerja industri. Adapun cara-cara yang penulis lakukan di dalam pengumpulan data dan informasi tersebut adalah sebagai berikut:

1.    Metode ObservasiAdalah cara pengumulan data dan informasi dengan melakukan pengamatan secara langsung pada objek-objek yang dianggap perlu.

2.    Metode WawancaraAdalah cara pengumpulsn data dan informasi dengan mengajukan beberapa pernyataan kepada pembimbing atau staff karyawan, jika ada masalah atau pekerjaan yang susah di mengerti.

3.    Metode KepustakaanAdalah metode pengumpulan data melaui data-data dari buku-buku yang telah diberikan oleh pegawai yang bersangkutan untuk dipelajari penulis, maupun dari buku-buku yang ada kaitannya dengan judul yang saya pilih.

BAB II.TINJAUAN PUSTAKA

A.  PENGERTIAN PENJUALANPenjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan

rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhandan keinginan pemebeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkanlaba. Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan,karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikatkonsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehinggadapat mengetahui hasil produk yang dihasikan. Menurut Winardi (1982),penjualan adalah suatu transfer hak atas benda-benda.

Dari penjelasan tersebut dalam memindahkan atau mentransfer barang dan jasa diperlukan orang-orang yang bekerja dibidang penjualan seperti pelaksnaan dagang,

agen, wakil pelayanan dan wakil pemasaran. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut penjualan. Penjualan ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

B.  FUNGSI PENJUALANAdapun fungsi penjualan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1.    Fungsi penjualan merupakan salah satu fungsi bisnis yang melakukan tugas/kegiatan-kegiatan yang menyangkut pemasaran.

2.    Untuk menjalankan tugas dan fungsi tersebut, maka semua personil bagian pemasaran harus memahami dengan berbagai tugasnya.

3.    kegiatan yg bertujuan untuk mencari atau mengusahakan agar ada pembeli atau permintaan pasar yg cukup baik pada tingkat harga yg menguntungkan.

4.    Melakukan perencanaan tentang cara atau pola pejualan bagaimana yang dapat menjamin kemantapan permintaan pasar

5.    Melakukan kegiatan mencari pasar lokasi atau tempat pemasaran barang.6.    Menetapkan jml dan kualitas maupun waktu yg tepat untuk memasarkan barang

pada setiap pasar sasaran 7.    Menentukan jumlah lembaga perantara yg perlu dilibatkan. C.  Jenis-Jenis Dokumen Transaksi Penjualan

Dokumen-dokumen yang digunakan dalammengelolah order penjualan adalah sebagai berikut

a.  Surat perkenalan: adalah surat dari calon penjual kepada calon pembeli. Maksud surat ini adalah agar calon pembeli mengenal perusahaan calon penjual.

b.  Surat Penerimaan Penawaran: adalah surat yang dibuat dan dikirimkan oleh calon pembeli kepada calon penjual untuk meminta penawaran atau keterangan mengenai barang atau jasa tertentu yang dibutuhkan. Surat ini memuat informasi mengenai nama barang, harga satuan dll

c.  Surat enawaran: adalah surat yang dibuat dan dikirimkan oleh penjual kepada calon pembeli untuk menawarkan barang atau jasanya.

d.  Surat Order Pembelian: adalah surat yang dibuat oleh pembeli yang ditunjukan kepada penjual dan berisi pemesanan barang.

e.  Surat Order Penjualan; merupakan dokumen untuk memproses penjualan kredit kepada pelanggan.

f.   Surat Pengiriman Barang: adalah surat yang dikirim oleh penjual kepada pembeli untuk memberitahu bahwa pesanan sudah diterima dan barang yang di pesan sudah dikirimkan ke alamat pembeli tersebut.

g.  Surat Pengajuan : adalah yang dibuat oleh pembeli kepada penjual dengan maksud memberitahu barang-barang yang dikirim bila tidak sesuai pesanan.

h.  Surat Pengiriman Pembayaran: adalah surat yang berisi pemberitahuan kewajiban pembayaran kepada pembeli.

BAB III. TINJAUAN UMUM

PT ASTRA ISUZU INTERNATIONAL TbkA.  SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

Astra berdiri pada tahun 1957 sebagai perusahaan perdagangan. Seiring

dengan perjalanan waktu, Astra membentuk kerja sama dengan sejumlah

perusahaan kelas dunia.

Sejak tahun 1990 Perseroan menjadi perusahaan publik yang tercatat di

Bursa Efek Indonesia, dengan kapitalisasi pasar per 31 Desember 2011 sebesar Rp

229,58 triliun.

Dan kini PT Astra International Tbk bersama Isuzu Motors Limited Japan dan

PT Perusahaan Perdagangan Indonesia bekerjasama mendirikan PT Isuzu Astra

Motor Indonesia (IAMI), yang sebelumnya dikenal sebagai PT Pantja Motor. IAMI

memproduksi kendaraan dan komponen Isuzu.

IAMI merupakan produsen mobil yang fokus pada kendaraan bermesin

diesel dengan memproduksi kendaraan serbaguna (MPV) yaitu Panther dan

kendaraan niaga mulai dari jenis pickup, light truck, medium sampai heavy duty

truck. Isuzu Sales Operation, distributor tunggal kendaraan penumpang dan salah

satu dealer utama kendaraan niaga merek Isuzu.

B.   VISI DAN MISI

a)    MISI:Melayani masyarakat Indonesia dengan menyediakan kendaraan isuzu dan

produk serta jasa terkait, dengan memaksimalkan nilai-nilai stakeholder yang berprinsip pada:    Budaya Berpusat pada Pelanggan    Karyawan yang memiliki produktifitas dan kompetensi tinggi    Proses Bisnis yang Kuat dan Efisien    Etika Bisnis yang Baik    Lingkungan kerja yang nyaman dan hubungan industrial yang kondusif.

b)    VISI:Menjadi Distributor dan Retailer Terkemuka dengan pertumbuhan yang

berkesenambungan serta memaksimalkan nilai-nilai stakeholder

C.     STRUKTUR ORGANISASI

BAB. IV PROSEDUR PENJUALANA.  Buat Surat Pesanan Kendaraan         Pengisian Data Lengkap dan valid (COPY Ktp/kartu NPWP), data kendaraan, harga

sesuai surat keterangan harga yang berlaku, tanggal pelunasan dll         Validasi tandatangan surat pesanan kendaraan, salesmen, sales supervisor dan

kepala cabang         Khusus untuk pemesanan Panther Minibus dengan penjualan leasing diluar ACC

dan leasing ada kesepakatan harus ada surat persetujuan dari kawil.B.  Membuat Proposal Penjualan (SPPH)         Pengisian data lengkap dan valid, sesuai Surat Pesanan Kendaraan C.  Menentukan Down Payment (DP)         DP minimal per type sesuai surat keterangan down payment yang berlaku         DP sesuai dengan Purchase Order dengan mencantumkan tanggal dan cara

pelunasan         Untuk karoserSurat Pesanan Kendaraan Astra ada Down Payment tambahan

sebesar 50jt atau 60% dari nilai karoseriD.  TOP (Top Of Payment)         Mengikuti surat keterangan top of payment         Menyerahkan bukti pembayaran, foto opy KTP, PO asli/ kontrak(bila perusahaan)

BAB VPELAKASANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

(PRAKERIN)A.  Kegiatan Siswa Selama Prakerin  Register dan filling kwitansi  Register faktur pajak

  Register data identitas kendaraan (I Passport)  Menulis surat permohonan faktur polisi (form STNK)  Distribusi BPKB Dan kwitansi cabang Daan Mogot  Fax surat order pembelianB.  Hambatan-Hambatan yang Dihadapi

Didalam dunia industry, penulis pernah menghadapi beberapa hambatan dalam bekerja. Adapun hambatan-hambatan yang penulis hadapi selama mengikuti praktek kerja industry, yaitu sebagai berikut:

  Tugas yang diberikan terkadang berbeda dengan yang diajarkan di sekolah  Proses beradaptasi di lingkungan perusahaan adalah hambatan berikutnya karena

penulis harus menyesuaikan diri di lingkungan kerja  Kurangnya menguasaiperalatan kantor

C.  Pemecahan MasalahAdapun cara penulis untuk menyelesaikan masalah yang timbul selama praktik

kerja industry (prakerin), yaitu:1.    Bila penulis mengalami kesulitan atau tidak mengerti, penulis bertanya kepada

pembimbing2.    Bila kesulitan saat memakai alat-alat kantor bertanya kepada pembimbing3.    Berusaha dan belajar agar kesulitan itu sedikit demi sedikit hilang4.    Mencoba untuk lebih sering berkomunikasi dengan orang-orang kantor

BAB IV.

PENUTUP

A.  KESIMPULANPada penjelasan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil

kesimpulan sebagai berikut:1. Kegiatan praktik kerja indutri (prakerin) sangat bermanfaat bagi para siswa-siswi

khususnya siswa-siswi SMK YADIKA 1 TEGAL ALUR. Dengan adanya kegiatan

praktik kerja industri (prakerin) siswa di tuntut untuk mempunyai sikap mandiri dan

mampu berinteraksi dengan orang lain sehingga siswa diharapkan dapat memiliki

keterampilan serta wawasan yang tinggi.

2. Prakerin dapat menunjang siswa untuk menjadi tenaga kerja menengah yang ahli

dan professional dalam bidangnya yang mampu memenuhi pasar nasional atau

bahkan internasional. Dengan begitu siswa-siswi akan mempunyai sikap yang akan

menjadi bekal dasar pengembangan diri secara berkelanjutan dan dapat

mengamalkan apa yang telah di perolehnya, dalam kehidupan sehari-hari.

3. PT. Surya Indah Dieselindo Perkasa sebagai perusahaan diesel yang sudah di

kenal di Indonesia, telah memiliki system dan prosedur tata pesuratan, prosedur

kerja, prosedur system kearsipan dan lain-lain

B.  Saran

Penulis sudah berada di bab akhir,sebelum penulis menutup laporan ini, penulis memberikan sedikit saran untuk kemajuan bagi semua pihak, yaitu:

a.    Bagi Perusahaan:  Di harapkan agar perusahaan juga mengajarkan siswa yang praktik kerja industri

(prakerin) mengunakan alat-alat kantor terlebih dahulu seperti computer, mesin foto copy dan mesin-mesin lainnya

  Kepada bagian pajak supaya menerima dan membimbing dengan lebih baik lagi siswa yang prakerin di bagian pajak

b.    Bagi Sekolah:  Dengan adanya program praktik kerja industri ini diharpakan terjadi hubungan kerja

sama yang baik antara pihak SMK Yadika 1 dengan PT. Surya Indah Dieselindo Perkasa

  Saat PSG nanti diharapkan untuk siswa di masa yang akan datang agar bersifat sopan dan tidak bersifat angkuh karena itu akan menjatuhkan citra sekolah di perusahaan tersebut

cengtsuntea Menjadi yang lebih baik

Rabu, 17 Agustus 2011

laporan prakerin jurusan akuntansi...lembar pengesahan

LEMBAR PENGESAHAN DARI PERUSAHAAN

PUSDIKLATWAS BPKP

Jln. Beringin II, Ciawi Bogor

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DISETUJUI PADA :

Hari/Tanggal : 25 oktober 2010

Tempat : BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP)

DISETUJUI / DISAHKAN

Pembimbing dari Pembimbingan Pusdiklatwas BPKP Diruangan

Drs. Hersubeno P. Bu Sumini

PT. Kabag Tu

Muhaemin Ak. Msi.

LEMBAR PENGESAHAN DARI

SEKOLAH SMKT YAPISA MEGAMENDUNG

Jl. Cikopo selatan KM 6 Pasir Muncang Desa Sukaresmi Megamendung Bogor Telp. (0251)

8247 750

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DISETUJUI PADA :

Hari/Tanggal : 25 Oktober 2010

Tempat : SMKT YAPISA MEGAMENDUNG

DISETUJUI / DISAHKAN

Koordinator PRAKERIN Pembimbing, dari Sekolah

Suratmi, S.Pd Bunyamin S.Pd

Kepala SMKT Yapisa

Megamendung

Abdul Hamid. S,ag

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat

dan karunianya kepada saya, sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Laporan ini disusun

berdasarkan hasil (Prakerin) yang dilaksanakan di PUSDIKLATWAS BPKP. Maksud dan

pelaksanaan Proyek tugas ini adalah untuk memenuhi tuntutan kurikulum di sekolah

menengah kejuruan (SMK) Terpadu Yapisa Megamendung dan merupakan salah satu

persyaratan dalam mengikuti ujian Nasional guna menyelesaikan pendidikan kejuruan pada

Sekolah Menengah Kejuruan Terpadu Yapisa Megamendung.

Pada kesempatan ini tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu saya dalam pelaksanaan (Prakerin) maupun dalam menyusun laporan.

Dengan selesainya Project work inii yang diakhiri dengan penyusunan laporan ini, maka

saya tidak lupa mengucapkan terima kasih pada :

1. Abdul Hamid S.Ag selaku kepala sekolah SMK Terpadu Yapisa Megamendung yang telah

memberikan kesempatan kepada saya untuk melaksanakan tugas ini.

2. Drs. Hersubeno P. Selaku pembimbing dari Pusdiklatwas BPKP Ciawi Bogor.

3. Bunyamin S.Pd selaku pembimbing dari sekolah yang telah membantu dalam pelaksanaan

tugas akhir ini.

4. Seluruh staf pengajar dan tata usaha SMK Terpadu Yapisa Megamendung yang telah

memberikan materi serta fasilitas-fasilitas untuk kelancaran (prakerin).

5. Bapak, Ibu, Kakak dan adik yang telah memberikan bantuan structural dan material.

6. Serta rekan-rekan yang turut membantu dalam penyelesaian pembuatan laporan ini.

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................

KATA PENGANTAR ................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................

Latar Belakang ...........................................................................................................

Tujuan Prakerin ..........................................................................................................

Manfaat Prakerin .......................................................................................................

Tujuan Penulisan ......................................................................................................

Landasan Hukum .......................................................................................................

Sistematika Laporan ..................................................................................................

Tempat dan Waktu Pelaksanaan Prakerin .................................................................

BAB II TINJAUAN OBJEK .....................................................................................

Gambaran Umum BPKP ............................................................................................

Sejarah Singkat Pusdiklatwas BPKP .................................................................

Struktur dan Organisasi Pusdiklatwas BPKP ....................................................

Organisasi dan tata Kerja Pusdiklatwas BPKP .................................................

BAB III PEMBAHASAN ..........................................................................................

Pembahasan Materi ...................................................................................................

Kegiatan Diklat ...........................................................................................................

Tujuan Diklat ..............................................................................................................

Sasaran Diklat ............................................................................................................

Ruang Lingkup Diklat .................................................................................................

Diklat Auditor Terdiri Dari ...........................................................................................

Mekanisme Pengusulan Dan Penetapan Peserta Diklat ...........................................

Alat & Sarana Yang Diperlukan Dalam Melaksanakan Diklat ....................................

Pengarsipan Surat Masuk Dan Surat Keluar ...........................................................

BAB VI PENUTUP ..................................................................................................

Saran ..........................................................................................................................

Kesimpulan ...............................................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN .........................................................................................

Visi dan Misi ...............................................................................................................

BPKP Dalam Sistem Pengawasan ............................................................................

Fasilitas Kerja .............................................................................................................

Sumber Daya Manusia ...............................................................................................

BAB IPENDAHULUAN

B. LATAR BELAKANG

Sesuai dengan ketetapan dan kurikulum, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Akuntansi, maka siswa / siswi SMK Terpadu Yapisa Megamendung diwajibkan

melaksanakan (Prakerin) untuk memenuhi salah satu Program mata diklat yang diujikan

pada Ujian Nasional.

Penilaian pembelajaran berbasis kompetensi merupakan proses penilaian dimana

semua bukti-bukti belajar, portofolio yang dilakukan oleh penguji, tahap demi tahap harus

dilakukan sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan untuk dijadikan acuan pengambilan

keputusan apakah seseorang sudah kompeten. Setiap siswa sudah dikatakan telah

menyelesaikan (Prakerin) jika benar-benar telah memenuhi segala persyaratan standar

kompetensi.

Penilaian melalui Projek Work diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta

didik terhadap suatu kompetensi, mendorong rasa tanggung jawab dan partisipasi peserta

didik yang keseluruhannya sesuai dengan tujuan pendekatan atau kecakapan hidup projek

work dapat dilakukan diakhir pembelajaran ini.

Pelaksanaan (prakerin) yang dilaksaknakan di Pusdiklatwas BPKP Ciawi Bogor, jadi

pelaksanaan tugas akhir ini sangat penting bagi penguji sebagai tolak ukur kemampuamn

yang dimiliki sehingga dapat dikatakan kompeten dibidangnya.

Namun demikian saya menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, maka untuk

itu kritik dan saran akan saya terima dengan senang hati demi untuk menyempurnakan

penyusunan laporan ini.

Saya berharap semoga hasil-hasil yang dituangkan pada laporan ini dapat bermanfaat

bagi yang memerlukan.

B. TUJUAN PRAKERIN

Dalam penyelengaraan program Praktik Kerja Industri (Prakerin) Yaitu Bertujuan untuk :

1. Mendahulukan atau mengutamakan persiapan peserta didik agar mau sukses atau berhasil

dalam memilih suatu karier atau kemampuan untuk berkompetensi dalam mengembangkan

diri dengan cara belajar bekerja.

2. Mengutamakan persiapan para siswa atau peserta didik untuk mampu memasuki suatu

lapangan pekerjaan serta mampu mengembangkan bakat atau potensi yang bersipat

profesional.

3. Yaitu mempersiapkan atau membenahi tenaga kerja dalam tingkat menengah untuk

membenahi tenaga kerja dalam tingkat menengah untuk menempati atau mengisi

kebutuhan dalam dunia usaha dan dunia industri atau perusahaan pada saat sekarang ini,

maupun untuk masa yang akan datang.

4. Mempersiapkan tamatan siswa / siswi yang bermoral tinggi yang mempunyai keterampilan

dalam berwirausaha agar menjadi warga negara yang berguna, berinisiatif, berkreatif, dan

produktif.

5. Memperoleh link ans match antara sekolah dan dunia usaha.

6. Meningkatkan kualitas kerja yang bagus memperluas pengetahuan yang tinggi dan

memantapkan pikiran dan keterampilan untuk memasuki suatu lapangan pekerjaan yang

sesunguhnya.

7. Menjadikan para siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) mampu bersaing dalam dunia

modern.

8. Meningkatkan kualitas siswa baik dari segi saling menghargai dan mentaati terhadap orang

lain dan mempunyai sikap disiplin tertib dan terorganisir dengan baik.

C. MANFAAT PRAKERIN

Dengan adanya program praktik kerja industri (Prakerin) yaitu dapat meningkatkan

kualitas belajar, mempunyai keterampilan dan wawasan yang luas untuk

mempersiapkan.masa yang akan datang.

Dapat menambah pengetahuan atau wawasan yang lebih luas tentang dunia kerja

yang sesungguhnya sehingga para peserta didik mampu bekerja disuatu hari nanti dan bisa

menjadi yang lebih baik.

Untuk bisa dapat mempersiapkan diri utuk memasuki dunia kerja serta dapat

mengembangkan sifat Profesional kreatif, adaptif inovatif dan produktif.

Meningkatkan pelajaran yang efisien dalam proses pendidikan dan pelatihan tenaga

kerja yang terdidik dan berkualitas didalam perusahaan.

Yaitu siswa tahu bagaimana cara bekerja dengan orang lain didalam perusahaan.

D. TUJUAN PENULISAN

Penulisan laporan ini dimaksud untuk mengkaji ulang dari suatu bukti, melakukan

kegiatan Praktik Kerja Industri (Prakerin) dalam keahlian yang dilakukan selama pelatihan.

Secara terkonsep laporan ini mencakup laporan seluruh aspek kegiatan praktik.

Secara internal penulisan laporan ini adalah sebagai syarat untuk mengikuti UAS / UAN dan

sebagai landasan dasar pembuatan sertivikat yang dimiliki, serta sebagai bahan masukan

untuk melakukan revisi agar pelaksanaan proses belajar mengajar agar lebih efektif dan

lebih baik.

E. LANDASAN HUKUM

Praktik Kerja Industri (Prakerin) menjadi salah satu bentuk penyelenggaraan

pendidikan menengah kejuruan, sesuai dengan ketentuan undang-undang No.2 / 1989

tentang sistem peraturan pemerintah No.29 / 1992 tentang peran masyarakat dalam

pendidikan nasional, dan keputusan mendikbut No. 080 / 1993 tentang kurikulum SMK

sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur yaitu melalui jalur pendidikan

Sekolah dan jalur luar pendidikan Sekolah.

2. Penyelenggara sekolah menengah dapat bekerja sama dengan masyarakat terutama dari

dunia usaha dan para dermawan untuk memperoleh sumber daya dalam rangka menunjang

penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan pendidikan (PP No. 10 Bab 11 Ayat 1).

3. Pengadaan dan pendaya gunaan sumber daya pendidikan dilakukan oleh pemerintah,

masyarakat atau keluarga peserta didik.

4. Masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan yang seluas luasnya untuk berperan,

serta dapat penyelenggaraan pendidikan nasional.

5. Peran serta masyarakat dapat berbentuk pemberian kesempatan belajar.

F. SISTEMATIKA LAPORAN

Dalam penyusunan laporan ini saya akan menguraikan tentang sistematika laporan

yang menjadi beberapa bagian, yang terdiri dari :

Lembar pengesahaan

Latar belakang

Bab I pendahuluan

a. Latar Belakang

b. Tujuan Prakerin

c. Tujuan Penulisan

d. Manfaat Prakerin

e. Landasan Hukum

f. Sistematika Laporan

g. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Prakerin

Bab II tinjauan objek

Gambaran Umum BPKP

a. Sejarah Singkat Pusdiklatwas BPKP

b. Struktur dan Organisasi Pusdiklatwas BPKP

c. Organisasi dan tata Kerja Pusdiklatwas BPKP

Bab III Pembahasan

a. Pembahasan Materi

b. Jurnal Kegiatan

Lampiran-lampiran

a. Visi dan Misi

b. BPKP Dalam Sistem Pengawasan

c. Fasilitas Kerja

d. Sumber Daya Manusia

Bab VI Penutup

a. Saran

b. Kesimpulan

G. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN

Tempat pelaksanaan Praktik kerja industri, dilakukan di Pusdiklatwas BPKP, yang

berlokasi di Jln. Beringin II Desa Pandansari, Ciawi Bogor 16770, Waktu pelaksanaan

Pelatihan Praktik Kerja Industri adalah selama 3 bulan terhitung mulai tanggal 04 Januari

2010, sampai 31 Maret 2010.

BAB IITINJAUAN OBJEK

A. GAMBARAN UMUM BPKP

Sejarah BPKP setidaknya dapat ditelusuri sejak tahun 1936 pada tahun ini, Besluit No.

44 tertanggal 31 Oktober menyebutkan secara eksplisit bahwa Akuntan Negara (Regering

Accountants Dienst = RAD) bertugas untuk melakukan penelitian terhadap pembukaan dari

berbagai Perusahaan Negara dan Jabatan tertentu. Dengan perkataan lain, aparat

pengawasan Fungsional pertama di Indonesia adalah jabatan Akuntansi Negara. Dengan

peraturan Presiden No. 9/ 1961 tentang intruksi bagi kepala Jabatan Akuntansi Negara,

kedudukan Jabatan Akutansi Negara dilepas dari Thesauri Jendral dan ditingkatkan

langsung dibawah Menteri keuangan sedangkan fungsi pengawasan anggaran tetap berada

dibawah Thesauri Jendral.

Dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1963, dengan keputusan Presiden No. 29 /

1963 tentang pengawasan keuangan Negara, Thesauri Jendral dibubarkan karena

dipandang tidak efektif, kemudian tahun 1946, para Akuntansi yang berada pada jabatan

Akuntansi Negara yang berasal dari jabatan Akuntan pajak dipindahkan ke direktorat Pajak.

Fungsi pengawasan anggaran Keuangan Negara dan pengawasan badan usaha /

jabatan terintegrasi kembali pada saat pembentukan Ditrektorat Jendral Pengawasan

Keuangan Negara (DDPKN) dilingkungan Departement Keuangan dan keputusan Presiden

No. 26 Tahun 1968.

Direktorat Jendral ini mempunyai tiga Direktorat yaitu :

Derektorat Akuntansi Negara (DAN)

Direktorat Tata Usaha Keuangan Negara (DTUKN)

Direktorat Pengawasan Anggaran Negara (DPAN)

Direktorat Jendral ini bertugas melaksanakan pengawasan seluruh Pelaksanaan

Anggaran Negara, Anggaran Daerah dan Badan Usaha milik Negara / daerah lewat

direktorat Pengawasan Anggaran Negara dan Direktorat Akuntansi Negara.

Dengan keputusan Presiden No. 71 / 1971 (DDPKN) memekarkan diri dengan

pembentukan beberapa direktorat yakni :

Direktorat Pengawasan Perminyakan (DPP)

Direktorat Perencanaan dan Analisis (DPA)

Direktorat Pengawasan Intern (DPI)

Direktorat Pembukuan Keuangan Negara (DPKN)

Untuk meningkatkan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh DJPKN

ditransformasikan menjadi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP),

sebuah lembaga pemerintahan non departement yang bertanggung jawab langsung kepada

Presiden. Kehadiran lembaga ini secara praktis mengambil alih seluruh tugas pokok dan

fungsi DJPKN.

Pada saat yang sama, salah satu direktorat DJPKN, yaitu direktorat Pembukuan

Keungan Negara (DPKN), berubah menjadi Unit sendiri dilingkungan Departement

Keuangan, yaitu pusat pembukuan keuangan Negara, yang kemudian berubah menjadi

Badan Akuntan Keuangan Negara (BAKUN).

B. SEJARAH SINGKAT PUSDIKLATWAS BPKP

Pusdiklatwas BPKP merupakan suatu lembaga Pemerintah non departemen yang

bernaung langsung dibawah BPKP. Pusdiklatwas BPKP didirikan pada tahun 1992 yang

beralamatkan di Jln. Pramuka 33 Jakarta.

Karena kecilnya lahan, dan fasilitas yang kurang memadai dan letaknya yang kurang

strategis, maka pada tahun 2003 tepatnya pada tanggal 1 juli 2003 Pusdiklatwas BPKP

resmi dipindahkan ke Jln. Beringin II, Desa Pandansari, Ciawi Bogor 16720.

Dengan Fasilitas sebagai berikut :

1. Aula yang luas dan berkapasitas 200 Orang

2. Lab komputer untuk 30 peserta diklat, yang dilengkapi LCD, Laptop, OHP, Flip chart TV

plasma dan sound system.

3. 10 Ruang kelas yang nyaman dan dintunjang dengan alat Bantu dan bahan ajar yang

lengkap.

4. 2 Gedung Mess dengan kapasitas 87 kamar (208 tempat tidur)

5. Perpustakaan dengan lebih dari 2000 koleksi buku dari berbagai disiplin ilmu .

6. 4 Ruang makan (berkapasitas 50 orang / ruang ).

7. Poliklinik : I doker umum, 2 dokter gigi, 1 perawat, 1 unit mobi Ambulance.

8. Wartel, Travel Agent, ATM.

9. Masjid dengan kapasitas 300 jama’ah.

Dan pada tangga l5 Agustus 2004 diresmikan oleh menteri pendayagunaan Aparatur

Negara Feisal Tamin.

Selama kurang lebih 15 Tahun pusdiklatwas berdiri, telah mengalami pergantian kepala

pusat sebanyak 8 kali, yaitu :

1. Drs. Soejono

2. Drs. Soekardi Hoesodo, Ak. M.Sos. Sc

3. Drs. Safaat Widjajabrata, M

4. Drs. Ubaedi,

5. Dr. Binsar H Simanjuntak, Ak. MBA. CMA

6. Ardan Ardi Perdana, AK. MBA

7. Arzul Andaliza, AK. MBA

8. Drs. Agus Witjaksono

Tugas Pokok Pusdiklatwas BPKP adalah melasanakan Penyelenggaraan, Pembinaan

dan koordinasi kegiatan pendidikan dan pelatihan.

Fungsi Pusdiklatwas BPKP :

1. Penyusunan program diklat kedinasan, Fungsional dan teknis.

2. Perencanaan, Penyusunan dan Pengembangan materi diklat fungsional dan teknis.

3. Perencanaan kebutuhan dan permbinaan Widyaiswara dan instruktur.

4. Penyelenggaraan, Pembinaan dan koordinasi kegiatan diklat Pembentukan, Pengembangan

dan Penjenjangan JFA

5. Penetapan Persyaratan dan pemberian akreditasi Penyelenggaraan diklat Pembentukan dan

Penjenjangan JFA.

6. Evaluasi Pelaksanaan hasil diklat serta penyusunan laporan.

7. Pengelolaan kepegawaian dan pelaksanaan TU, Keuangan. BM/KN dan urusan rumah

tangga.

C. STRUKTUR ORGANISASI PUSDIKLATWAS BPKP

a. Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan pegawaian,persuratan,

kearsipan, keuangan, pengelolaan barang milik / kekayaan Negara dan milik rumah tangga.

Dalam melaksanakan tugasnya, bagian atau tata usaha menyelenggarakan fungsi :

1. Pelaksanaan urusan kepegawaian, persuratan, kearsipan dan keuangan.

2. Pelaksanaan urusan pengelolaan barang milik atau kekayaan Negara dan rumah tangga.

Bagian tata usaha terdiri dari :

a) Sub Bagian Kepegawaian :Sub bagian kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan

kepegawaian, persuratan dan kearsipan.

b) Sub Bagian Keuangan

Sub bagian keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan.

c) Sub Bagian Umum

Sub bagian umum mempunyai tugas melakukan pengelolaan barang milik atau

kekayaan Negara dan urusan rumah tangga, atau dapat dikatakan pula

sebagai penyusun bahan rencana kerja bagian Tata Usaha dalam menyusun Rencana Kerja

Tahunan (RKT).

B. Bagian Perencanaan, Pengembangan, dan Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan

Bidang perencanaan, Pengembangan dan Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan

mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program pengembangan

penyiapan persyaratan dan pemberian akreditasi penyelengaraan pendidikan dan pelatihan

jabatan fungsional auditor, serta evaluasi pendidikan dan pelatihan.

Tugas bidang perencanaan, pengembangan dan evaluasi pendidikan dan pelatihan

menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan rencana dan program pendidikan dan pelatihan .

2. Pengembangan penyelengaraan pendidikan dan pelatihan Jabatan fungsional auditor dalam

melaksanakan dengan materi pendidikan dan pelatihan fungsional dan teknis.

3. Penyiapan penetapan persyaratan dan pemberian akreditasi.

4. Evaluasi pelaksanaan dan hasil pendidikan dan pelatihan serta penyusunan laporan.

Bidang perencanaan, Pengembangan dan Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan terdiri dari :

Sub Bidang Perencanaan Program Pendidikan dan Pelatihan

Sub bidang perencanaan program pendidikan dan pelatihan mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan penyusunan perencanaan, program dan kurikulum pendidikan dan

pelatihan.

Sub Bidang Pengembangan Materi Pendidikan Pengembangan Materi Pendidikan dan

Pelatihan

Sub bidang pengembangan materi pendidikan dan pelatihan mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan dan pengembangan materi dan alat bantu ajar, serta administrasi

widyaiswara dan instruktur.

Sub Bidang Pelaporan Pendidikan dan Pelatihan

Sub bidang pelaporan pendidikan dan pelatihan mempunyai tugas melakukan

penyusunan laporan kegiatan pendidikan dan pelatihan, serta penyiapan penetapan

persyaratan dan pemberian akreditasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan jabatan

fungsional auditor.

C. Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fungsional Auditor

Bidang peyelenggaraan pendidikan dan pelatihan jabatan fugsional auditor mempunyai

tugas melaksanakan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan jabatan fungsional

dilingkungan APIP (Aparat Pengawasan Internal Pemerintah)

Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan jabatan fungsional auditor terdiri dari

:

1. Sub Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan dan Pengembangan

Jabatan Fungsional Auditor.

Pengembangan Jabatan Funfsional Auditor mampunyai tugas melakukan penyiapan,

penyeleggaraan, pembinaan dan koordinasi kegiatan pendidikan dan pelatihan serta

penyelenggaraan ujian pembentukan dan pengembangan jabatan fungsional auditor.

2. Sub Bidang Penyelenggaraan Pendididkan pelatihan Penjenjangan jabatan fungsional

Auditor.

Sub bidang penyelenggaraan pendidikan pelatihan penjenjangan jabatan fungsional auditor

mempunyai tugas melakukan penyiapan pembinaan koordinasi kegiatan

pendidikan dan pelatihan serta penyelenggaraan ujian penjenjangan jabatan fungsional

auditor.

D. Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kedinasan dan Teknis

Bidang penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kedinasan dan teknis mempunyai

tugas melaksanakan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan subtansi dan Apip

dilingkungan BPKP

Dalam melaksanakan tugas bidang penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kedinasan

dan teknis menyelenggarakan fungsi sebagai berikut

Penyiapan bahan penyelenggaraan dan koordinasi kegiatan pendidikan dan

pelatihan dilingkungan BPKP dan Apip pembinaan serta koordinasi kegiatan

pendidikan dan pelatihan teknis substansi audit dilingkungan satuan pengawasan

intern BUMN / BUMD sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Penyiapan bahan penyelenggaraan pembinaan dan koordinasi kegiatan pendidikan

dan pelatihan teknis substansi audit dilingkungan Apip.

E. Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatian Kedinasan dan Teknis terdiri dari :

Sub bidang penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kedinasan

Sub-sub bidang penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kedinasan mempunyi tugas

melakukan penyiapan penyelenggaraan pelatihan prajabatan, kepemimpinan, pendidikan

dan pelatihan teknis substansi dilingkungan BPKP.

Sub Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Teknis Substansi Auditor

mempunyai tugas melakukan penyiapan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan

teknis substansi auditor dilingkngan APIP dan lingkungan satuan pengawasan intern

BUMN / BUMD sesuai dengan peraturan yang berlaku.

F. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan

jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari Jabatan Fungsional lainnya yang terbagi

dalam berbagai kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan bidang keahliannya masing-

masing.

Kelompok jabatan Fungsional sebagaimana disebutkan diatas koordinasikan oleh

seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh kepala pusat dan jumlah tenaga

fungsional senior yang ditunjuk oleh kepala

pusat dan jumlah dan tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban

kerja. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan perundang-undangan yang

berlaku.

D. SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA CARA PUSDIKLATWAS BPKP

Pusat pendidikan dan pelatihan pengawasan yang selanjutnya disebut DIKLATWAS

mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pembinaan dan koordinasi kegiatan

pendidikan dan pelatihan.

Dalam melaksanakan tugas Pusdiklatwas BPKP menyelenggarakan sebagai berikut :

1. Penyusunan program pendidikan dan pelatihan kedinasan fungsional dan teknis.

2. Perencanaan penyusunan dan pengembangan materi pendidikan dan pelatihan fungsional

dan teknis.

3. Perencanaan kebutuhan dan pembinaan widyaiswara dan instruktur.

4. Penyelenggaraan pembinaan dan koordinasi kegiatan pendidikan pelatihan dan

pembentukan, penembangan penjenjangan jabatan fungsional auditor serta pendidikan dan

pelatihan teknis.

5. Penetapan persyaratan dan pemberian akreditasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan

pembentukan dan penjenjangan Jabatan fungsional auditor.

6. Evaluasi pelaksanaan hasil pendidikan dan pelatihan serta penyusunan laporan.

7. Pengelolaan kepegawaian dan pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan barang milik /

kekayaan Negara dan urusan rumah tangga.

BAB IIIPEMBAHASAN MATERI

1.1 TUJUAN DIKLAT

Meningkatkan profesionalisme pelaksanaan tugas pengawasan atas penyelenggaraan

tugas umum pemerintahan dan pembangunan agar terlaksana secara efisien dan efektif

serta sesuai dengan kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.2 SARAN DIKLAT

Sasaran pendidikan dan pelatihan Auditor adalah :

1. Menyiapkan aparat pengawasan fungsional pemerintah yang bermutu, mempunyai

pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang sesuai dengan jenjang jabatannya.

2. Mewujudkan keseragaman pemahaman antar aparat pengawasan fungsional pemerintah.

3. meningkatkan wawasan dan profesionalisme aparat pengawasan fungsional pemerintah.

1.2 RUANG LINGKUP DIKLAT

Ruang lingkup diklat ini meliputi auditor/salon auditor di Lingkungan Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat Jendral Departeme,

Bawasda/Inspektorat Propinsi /Kabupaten/Kota, dan para aparat pengawasan pada

Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), sehingga mampu melakukan tugas

dibidang pengawasan secara profesional.

1.3 DIKLAT AUDITOR TERDIRI ATAS

1. Diklat Pembentukan Auditor

a. Diklat Pembentukan Auditor Terampil

b. Diklat Pembentukan Auditor Ahli

c. Diklat Pembentukan Auditor Ahli melalui pindah jalur

2. Diklat Penjenjangan Auditor

a. Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim

b. Diklat Penjenjangan Auditor Pengengali Teknis

c. Diklat Penjenjangan Auditor Pengendali Mutu

3. Diklat Matrikulasi Auditor

a. Diklat Matrikulasi Auditor Ahli Anggota Tim

b. Diklat Matrikulasi Auditor Ahli Ketua Tim

c. Diklat Matrikulasi Auditor Ahli Pengendali Teknis

MEKANISME PENGUSULAN DAN PENETAPAN PESERTA DIKLAT SERTIFIKASI JFA

1. Dilingkungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

Peserta diklat yang berasal dari BPKP ditetapkan oleh Biro Kepegawaian dan

Organisasi BPKP. setiap triwulan, Pusdiklatwas akan mengirimkan surat permintaan

penetapan peserta diklat kepada Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi BPKP agar

segera ditetapkan peserta diklat untuk suatu triwulan.

2. Dilingkungan Unit Pengawasan Internal Departemen/Kementrian Negara /LPND Unit-init

dilingkuangan Unit Pengawasan Internal Departemen/Kementrian Negara/LPND

mengirimkan usulan calon peserta Diklat kepada Kepala Pusat Pembinaan JFA. Sesuai

dengan kalender diklat, Pusdiklatwas akan mengirimkan surat permintaan penetapan

peserta diklat kepada Kepala Pusat Pembinaan JFA agar segera ditetapkan peserta diklat

berdasarkan kalender Diklat untuk Diklat dilingkungan Unit Pengawasan Internal

Departemen/Kementrian Negara/LPND.

3. Dilingkuang Inspektorat/Bawasda Propinsi/Kabupaten/Kota

Berdasarkan surat edaran Kepala Pusat Pembinaan JFA Nomor SE-1498/JF/2005

tanggal 24 juni 2005, mekanisme pengusulan dan penetapan peserta Diklat Sertifikasi JFA

bagi PNS di lingkungan Inspektorat/Bawasda Propinsi/Kab/Kota, adalah sebagai berikut :

1. Inspektorat Bawasda Propinsi/Kab/Kot menyampaikan usulan calon peserta Diklat

Sertifikasi JFA kepada perwakilan BPKP setempat,.

2. Perwakoilan BPKP Menyampaikan usulan penetapan peserta diklat kepusbin JFA

setelah melakukan pengujian administratif atas usulan nama-nama calon peserta

dari masing-masing Ispektorat/Bawasda Propinsi/Kab/Kota.

3. Berdasarkan usulan dari Perwakilan BPKP, Pusbin JFA menerbitkan surat

Penetapan Peserta Diklat dan penyampaian ke perwakilan BPKP serta Pusdiklat

Pengawasan BPKP dengan tembusan ke inspektorat/Bawasda/Propinsi/Kab/Kota

terkait

PENGARSIPAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR

A. BAHAN DAN ALAT

Keberhasilan dari suatu kegiatan uji kompetensi dipengaruhi oleh bahan dan alat

sebagai salah satu faktor pendukung penyelesaian tugas akhir kegiatan prakerin. Adapun

bahan dan alat yang digunakan selama kegiatan prakerin .

A.1 Bahan

Adapun bahan yang dipergunakan untuk mendukung tata persuratan dan kearsipan

adalah sebagai berikut :

No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

Kertas

Format-format

Buku-buku

Map

Amplop

- Hvs, F4, A4

- Lembar disposisi- Kartu kendali

- Agenda - Ekspedisi

- Stok Map - Snelhekter

- Standar

A.2 Alat

Adapun alat yang digunakan untuk mendukung tata persuratan dan kearsipan adalah

sebagai berikut :

No Nama Alat Spesifikasi Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Komputer

Map Arsip

Guide

Ball Point

Pensil

Penghapus

Perporator

Stepler

Steples

Paper Clips

Samsung,

MS. Word

Brif Odner

Bupalo

Kenko

Kenko

Kenko

Standar

Standar

Joyko

1 Unit

1 Buah

12 Buah

1 Buah

1 Buah

1 Buah

1 Buah

1 Buah

1 buah

1 Pack

B. PROSES PENGERJAAN

Pengurusan surat dan penyimpanan arsip yang dilaksanakan di Pusdiklatwas BPKP

Ciawi Bogor, Dilakkan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Langkah-langkah Pengurusan Surat Masuk

A. Penerimaan

Menerima surat masuk dari karir Instansi atau petugas pos.

Mengumpulkan dan menghitung surat masuk.

Meneliti ketepatan alamat sipengirim.

Menyotir surat sesuai dengan jenisnya.

Menandatangani bukti pengirim sebagai tanda bahwa surat sudah diterima.

B. Pencatatan

Membuka amplop, membaca dan meneliti isi surat, agar pimpinan cepat menangkap inti

maksud dari isi surat.

Pemeriksaan lampiran-lampiran

Mengagendakan surat masuk.

Membubuhkan cap kepala pimpinan.

C. Pengarah

Menerima surat dari bagian pencatat

Surat masuk yang telah dilengkapi dengan lembar disposisi diteruskan kepada pimpinan

untuk memperoleh tanggapan atas isi surat berupa intruksi.

Surat yang telah memperoleh disposisi disampaikan kembali kepada sekretaris.

Dan diteruskan kepada unit pengolah untuk diperoses sesuai dengan disposisisi.

D. Penyimpanan surat

Meneliti tanda pelepasan apakah berkas tersebut sudah dapat disimpan.

Mengindeks.

Memberi kode dan menyortir.

Menyimpan kedalam odner dalam lemari arsip.

Menata arsip.

2. Langkah-Langkah Pengurusan Surat Keluar

Pembuatan konsep surat

Pengetikan kosep surat.

Pemeriksaan konsep surat

Persetujuan konsep surat

Pengetikan surat

Penanda tanganan surat

Pemberian cap Kepala pimpinan

Melipat surat

Penyampulan surat

Pengiriman surat

C. HASIL YANG DICAPAI

Hasil dicapai selama melaksanakan proyek tugas akhir ini /uji kompetensi adalah

sebagai berikut :

D. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

D.1 Faktor Pendukung

Faktor pendukung dalam pelaksanaan prakerin diantaanya :

1. Fasilitas yang disediakan oleh perusahaan / suatu instansi sangat memadai dan memenuhi

target sehingga sangat membantu dalam pelaksanaan.

2. Waktu yang digunakan sangat efektif dari pelaksanaan uji kompetensi.

3. Pembimbing baik dari sekolah maupun instansi sangat membantu dalam pelaksanaan

Prakerin.

D.2 Faktor Penghambat

Faktor penghambat dalam pelaksanaan prakerin diantaranya :

No Nama jenis produk /

Dokument

Jumlah Produk /

Dokument Keterangan

1.

2.

Surat-surat dinas dan

niaga

Format – format

Lembar Disposisi

Kartu Kendali

10 Dokument

5 Dokument

-5 surat masuk

-5 Surat keluar

- Lembar disposisi

- lembar kartu kendali

- Bon pinjaman arsip

- Buku agenda

- Buku ekspedisi

1. Pelaksanaan uji kompetensi yang kurang koordinasi antara pihak sekolah dengan pihak

instansi, belum adanya resepsi yang sama tentang adanya kompetensi yang bersifat projek

tugas akhir. Baik instansi maupun sekolah sehingga pelaksanaan kegiatan uji kompetensi

kurang jelas.

2. Kurang persiapan biaya oprasional pada pihak yang di uji.

BAB. IV PENUTUP

A. SARAN

Dengan memperhatikan kesimpulan dibawah ini maka saran yang saya sampaikan yaitu

:

1. Praktik kerja industri sangat berguna bagi kompetensi siswa / siswi yang berkaitan dengan

perusahaan / instansi.

2. dapat menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dengan perusahaaan.

3. Karena belum meratanya informasi melalui praktik kerja industri (Prakerin) maka harus saling

tukar menukar pikiran informasi antara sekolah dengan lembaga instansi.

B. KESIMPULAN

Dari proses hasil kegiatan Prakerin yang dilaksanakan oleh saya prakerin maka dapat

diambil kesimpulan bahwa :

1. Uji kompetensi dapat menambah ilmu pengetahuan dari pengalaman karena bisa langsung

dipraktikan dengan perusahan / instansi.

2. Proyek tugas akhir ini merupakan kegiatan uji kompetensi yang wajib dilaksanakan oleh

setiap siswa ./ siswi SMK secara individu / perorangan.

3. Dengan melaksanakan uji kompetensi praktik ini dapat diketahui sejauhmana kemampuan

yang saya miliki.

4. keuntungan bagi para siswa / siswi dapat mencapai tingkat profesional yang lebih singkat.

DAFTAR PUSTAKA

1) Jakob AN Tanad, Praktek sistem ganda, Jakarta, 1992 diambil dari buku pelayanan prima.

2) Santoso Darkia, Drs. Rodiyah Tatty. Dra Kesekertarisan dan etika Jakarta, 1994. Diambil

dari buku pelayanan prima.

3) Buchori Alma, Drs. Mpd Penyusunan laporan, Bandung 1988, diambil dari buku Bisnis

Manajemen.

4) Sugeng Waluya Drs. Penyusunan dalam laporan PSG Kejuruan 1998/ 1999 diambil dari

buku bisnis dan manajemen

5) Wiliam B Martin PH. D, Pembahasan dalam penyusunan laporan, Jakarta 1997, diambil dari

buku kesekretarisan

LAMPIRAN-LAMPIRAN

C. VISI DAN MISI

VISI

‘’Menjadi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan yang Unggulan dibidang Pengawasan’’

MISI

- Mewujudkan Sumber Daya Manusia Pengawasan Yang Profesional.

- Meningkatkan Manajemen dan Sumber Daya Pendidikan dan Pelatihan.

B. BPKP DALAM SISTEM PENGAWASAN

Struktur dan mekanisme Pengawasan di Indonesia pada dasarnya telah terintegrasi

dalam suatu sistem pengawasan yang terpadu, sehingga jelas peranan pengawasan

sebagai unsur yang mutlak dalam manajement pemerintahan dan pembangunan nasional.

Stuktur dan organisasi dan tata kerja pengawasan yang dewasa ini berlaku diatur dalam

keputusan presiden No. 32 Tahun 1983 dan intruksi presiden No. 15 Tahun 1983.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai salah satu lembaga

pengawasan dalam sistem tersebut merupakan lembaga pemerintahan Non Departemen

(LPND) yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada presiden. Dari kedudukan ini

di BPKP dapat dikatakan sebagai pemeriksa intern, namun dari sudut objek pemeriksaan,

BPKP merupakan pemeriksaan ekstern yang senantiasa mempertahankan sikap obyektif

dan independent.

C. FASILITAS KERJA

Fasilitas yang dibutuhkan sebagai unsur pokok dan penunjang kegiatan BPKP antara

lain sebagai berikut :

- Dana anggaran dari pemerintah

- Sarana pendidikan dan pelatihan

- Sarana teknologi informasi

- Sarana mes

- Sarana tranportasi

- Dan sarana penunjang lainnya.

D. RENCANA STRATEGIS BPKP

RINGKASAN EKSEKUTIF

Semangat reformasi telah mendorong pendahuluan dan peningkatan efektivitas dalam

melaksanakan fungsi pengawasan di bidang pembangunan, perlindungan dan pelayanan

masyarakat guna mendukung pemenuhan kebutuhan serta kepentingan rakyat yang

memberi amanah yang menghendaki agar pemerintah memberikan perhatian yang

sungguh-sungguh dalam menanggulangi korupsi, kolusi dan nevotisme (KKN) sebagaimana

diamanatkan oleh STAP MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang

bersih dan bebas KKN. Penyelenggaraan tata pemerintahan dan pelayanan publik yang baik

merupakan perwujudan tanggung jawab dan kepekaan pemerintah terhadap tuntutan dan

aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Hal ini

melupakan peluang sekaligus tantangan yang harus ditangani secara sistematis dan

berkelanjutan. Dengan dasar pikiran tersebut, maka Pusdiklatwas BPKP menyusun rencana

strategi tahun 2008-2010 yang berfokus pada langkah dan upaya secara menyeluruh untuk

menata, mengembangkan dan melaksanakan sistem manajemen pendidikan dan pelatihan

(dklat) berbasis kompetensi untuk mewujudkan SDM pengawasan yang profesional.

Rencana strategi ini disusun dengan mengakomodasi perubahan dan pengembangan

lingkungan setrategi diluar lingkup diklat pengawasan, seperti arah kebijakan nasional,

kondisi politik pemerintah dan dasarnya tuntutan masyarakat atas pelayanan aparatur

Negara serta kondisi global.

Berkaitan dengan hal tersebut dan mengcu pada arah kebijakan pembangunan nasional

melalui program pengelolaan SDM Aparatur

sebagaimana termuat dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Tahun

2004-2009 Renstra BPKP Tahun 2007-2010, maka Pusdiklatwas BPKP

menetapkan visi ‘’Menjadi Lembaga Pendidikan dan PElatihan Unggulan di Bidang

Pengawasan’’. Untuk menciptakan cita-cita masa depan sebagai mana tercemin pada visi

tersebut, maka perlu diambil langkah nyata yang diwujudkan

dalam konsepsi pemikiran rasional dalam lima tahun kedepan yang disebut rencana

Stratejik. Meskipun disadari bahwa untuk mewujudkan suatu visi tidak cukup dalam

jangkauan lima tahun, namun keberadaan rencana stratejik dapat mengarahkan seluruh

daya dan upaya menuju kondisi diklat pengawasan yang diinginkan. Penjabatan misi

kedalam visi tujuan dan sasaran merupkan arah dan bentuk optimalisasi sumber daya

Pusdiklatwas BPKP kedepan.

Melalui strategi pencapaian tujuan dan sasaran ditempuh upaya untuk menciptakan

kondisi yang diharapkan mampu menjembatani antara kondisi sistem manajement diklat

pengawasan yang ada dengan kondisi yang diharapkan substansi dari strategi ini berupa

kebijakan dan program/ sub program, yang selanlutnya menjadi program langkah oprasional

berupa kegiatan stratejik yang akan dituangkan lebih lanjut dalam rencana kinerja. Oleh

karena itu, dalam hal ini hanya menjabarkan sampai dengan strategi (kebijakan dan

program / sub program) sehingga memberikan ruang gerak.

Bagi para perencana kegiatan di Pusdiklatwas BPKP untuk menjabarkan strategi

(kebijakan dan program / sub program) kedalam kegiatan jangka pendek untuk periode satu

tahun kedepan. Hal ini sesuai dengan keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara

Nomor : 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 maret 2003 tentang pedoman penyusunan pelaporan

Akuntabilitas Kinirja Instansi Pemerintah.

E. SUMBER DAYA MANUSIA

PUSDIKLATWAS BPKP Per 31 Des 2009 memiliki 138 orang pegawai yang yang secara

struktur jabatan memiliki komposisi sebagai berikut :

1. Penjabatan Struktural

a. Eselon II

b. Eselon III

c. Eselon IV

2. Penjabatan Fungsional Widyaiswara

3. Penjabatan Fungsional Kepegawaian

4. Penjabatan Fungsional Arsiparis

5. Penjabatan Fungsional Auditor

6. Penjabatan Fungsional Pranata Komputer

7. Penjabaan fungsional Umum

Identitas Siswa

Nama Lengkap : Ahmad Juwaeni

Nisn : 9923013816

Alamat : Kp. Pasir Muncang, Rt. 04 / 01 Megamendunmg, Bogor

TTL : Bogor, 05 Juni 1992

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Program Keahlian : Akuntansi

Tempat Prakerin : Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

Nama Ayah : Ahmad Martu

Nama Ibu : Siti Salamah

Sekolah : SMK Terpadu Yapisa Megamendung

Biodata Siswa

Nama Lengkap : Aceng Hermawan

Nisn : 9923053412

Alamat : Kp. Pasir Muncang Rt 01/01Megamendung, Bogor

TTL : Cianjur, 17 Nopember 1991

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Program Keahlian : Akuntansi

Tempat Prakerin : Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

Nama Ayah : Ujang Kosasih

Nama Ibu : Siti Kulsum

Sekolah : SMK Terpadu Yapisa Megamendung

Biodata Siswa

Nama Lengkap : Siti Nurahmah

Nisn : 9933197889

Alamat : Kp. Situ Rt.02 / 03 Megamendung, Bogor

TTL : Bogor, 19 Juli 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Program Keahlian : Akuntansi

Tempat Prakerin : Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembanguanan (BPKP)

Nama Ayah : M. Hud (Alm)

Nama Ibu : Ai Nurmadiyah

Sekolah : SMK Terpadu Yapisa Megamendung

Biodata Siswa

Nama Lengkap : Ratna Suminar

Nisn : 9932617692

Alamat : Kp. Coblong, Rt.02 / 01 Megamendung, Bogor

TTL : Bogor, 13 Mei 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Program Keahlian : Akuntansi

Tempat Prakerin : Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

Nama Ayah : Adung

Nama Ibu : Asih

Sekolah : SMK Terpadu Yapisa Megamendung

Laporan Prakerin Minggu, 09 Januari 2011

Laporan Prakerin

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

PEREKAMAN SPOP DAN SPT MASA PPH

Di KPP Pratama Cibinong

Jl. Aman No.1 Komplek PEMDA Cibinong

Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti

Ujian Nasional ( UN ) Tahun Pelajaran 2010/2011

Oleh:

MUHAMAMMAD ROFIUDIN

NISN. 9930345612

PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI TERAPAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 DEPOK

Jl. Raya Tapos Gg. Bhakti Suci No. 100 Kel. Cimpaeun Kec. Tapos, Depok

Telp. ( 021 ) 87907233

2010

IDENTITAS SISWA

1. Nama Siswa : Muhammad Rofiudin

2. Nomor Induk Siswa : 9930345612

3. Program Studi : Akuntansi Terapan

4. Tempat/Tanggal Lahir : Bogor, 01 Agustus 1993

7. Alamat Tinggal : Jl. Raya Tapos Gg. Setu KM.02 RT.05 RW.07

Kel. Cimpaeun Kec. Tapos Kota Depok

8. Tempat Prakerin : Kantor Pelayan Pajak ( KPP ) Pratama Cibinong

9. Tanggal Mulai Prakerin : 4 Januari 2010

10. Ditempatkan Di Bagian : Pengolahan Data dan Informasi ( PDI )

11. Tanggal Selesai Prakerin : 30 April 2010

Depok, …………….2010

Siswa

( Muhammad Rofiudin )

NISN. 9930345612

IDENTITAS DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI

1) Nama Perusahaan : Kantor Pelayanan Pajak ( KPP ) Pratama

Cibinong

2) Jenis Usaha : Instansi Pemerintah

3) Alamat : Jl. Aman No.1 Komplek PEMDA Cibinong

4) Nama Pimpinan : M. Hadjad Shandy

5) Nama Instruktur : Ujang Kusnadi

Depok,…………. 2010

Pimpinan/Pembimbing/Instruktur

KPP Pratama Cibinong

(……………………)

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Industri ( PRAKERIN ) ini telah diteliti,

dipelajari dan disetujui oleh pembimbing

Kantor Pelayanan Pajak ( KPP ) Pratama Cibinong

Pada Tanggal : Bulan : Tahun : 2010

Atas Nama

Kepala KPP Pratama Cibinong

( ………………………..)

NIP. ………….…………

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) ini telah diteliti, dipelajari dan disetujui oleh

pembimbing dari SMK Negeri 1 Depok

sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Nasional ( UN ) Tahun Pelajaran 2010/2011

Kepala Program Keahlian, Pembimbing,

Endang Sutisna, S.Pd Neneng Hendriani, S.Pd

NIP. 197208102006041014 NIP.197205082009022001

Mengetahui,

Kepala SMKN 1 Depok, Waka. HUBIN

Ocim Wijaya, S.Pd, M.M Dra. Titi Sri Marnani

NIP. 196405151989031012 NUPTK. 8537734636300022

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) ini telah

diujikan pada :

Tanggal : Bulan : Tahun : 2010

Nama Penguji Tanda Tangan

1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 4.

SMK NEGERI 1 Depok

MOTTO

Berikhtiar semaksimal mungkin menjadi yang terbaik dari esok ke esok dengan cara berorientasi pada

masa depan (ambition drive) melalui apresiasi dan pembelajaran dari asam garam (pengalaman) hari

kemarin.

Kemarin adalah pengalaman.

Hari ini adalah kenyataan.

Esok adalah harapan.

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga

kami dapat menyusun sebuah karya tulis dengan judul “Perekaman Surat Pemberitahuan Objek

Pajak (SPOP) dan Surat Pemberitahuan ( SPT ) Masa PPh”. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah

sebagai bahan tindak lanjut kami dalam laporan Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) yakni dalam

ujian karya tulis sekolah.

Penyusunan karya tulis ini didasarkan atas hasil Praktek Kerja Lapangan selama 4 bulan,

yang dimulai dari tanggal 4 Januari – 30 April 2010 di KPP PRATAMA Cibinong. Selesainya karya tulis

ini atas bantuan dari semua pihak, oleh sebab itu kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada

yang terhormat :

1. Bapak Ocim Wijaya, S.Pd., MM selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Depok, yang telah memberikan

kesempatan dan waktu saya untuk melaksanakan kegiatan Prakerin.

2. Bapak Eko Suprajitno, S.Pd., selaku Wakil Kepala Kurikulum.

3. Ibu Erni Widayati, S.Si., selaku Wakil Kepala Kesiswaan.

4. Ibu Dra. Titi Sri Marnani, selaku Wakil Kepala HUBIN.

5. Bapak Endang Sutisna, S.Pd selaku Kepala Program Akuntansi Terapan SMK Negeri 1 Depok.

6. Bapak Handayani, S.Pd. selaku Wali Kelas XI AT 1.

7. Ibu Neneng Hendriani, S.Pd selaku Guru Pembimbing Prakerin SMK Negeri 1 Depok.

8. Bapak M. Hadjad Shandy selaku Kepala Kantor Pelayanan Pajak Cibinong

9. Bapak Ujang Kusnadi selaku Pembimbing di KPP Pratama Cibinong.

10. Para Pegawai KPP Pratama Cibinong.

11. Guru-guru dan Staf TU yang telah membantu demi terwujudnya Laporan Praktek Kerja Industri ini.

12. Orang Tua yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan laporan karya tulis

ini.

13. Teman – teman dan orang - orang yang telah membantu penulis dalam mengerjakan laporan karya

tulis ini.

Dengan selesainya karya tulis ini kami mengucapkan terimakasih atas semua bimbingan dan bantuan

yang telah diberikan kepada kami. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan atau kekurangan dalam

penyusunan karya tulis ini. Untuk lebih meningkatakan wawasan, kami sangat mengharapkan saran

dan kritik yang bersifat membangun.

Depok, ………………..2010

Penulis,

Muhammad Rofiudin

NISN. 9930345612

DAFTAR ISI

Halaman

IDENTITAS SISWA …………………………………………….…….. 2

IDENTITAS PERUSAHAAN…………………………………………. 3

LEMBAR PENGESAHAN DARI INSTANSI ……………………….. 4

LEMBAR PENGESAHAN DARI SEKOLAH ………………………. 5

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ……………………………….. 6

LEMBAR MOTTO ……………………………………………………. 7

KATA PENGANTAR ………………………………………………… 8

DAFTAR ISI …………………………………………………………... 10

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul ……………………………. 12

1.2 Latar Belakang Prakerin …………………………… 12

1.3 Tujuan Prakerin…………………………………….. 13

1.4 Tujuan Penulisan Laporan Prakerin..………………. 13

1.5 Metode Penyusunan Laporan Prakerin...…………… 14

1.6 Sistematika Penyusunan Laporan Prakerin...………. 15

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Cibinong …………… 16

2.2 Profil Dirjend Pajak…………... …………………… 16

2.3 Profil KPP Pratama Cibinong………………………. 18

2.4 Sarana dan Prasarana………….. …………………... 25

2.5 Inovasi dan Upaya Peningkatan Kinerja……………. 26

BAB III URAIAN PELAKSANAAN KERJA

3.1 Program Pelaksanaan Prakerin …………………….. 27

3.2 Jurnal Kegiatan …………………………………….. 27

3.3 Persiapan Kerja …………………………………….. 36

3.4 Proses Kerja………………………………………… 37

3.5 Tata Tertib…………………………………………... 37

3.6 Jam Pelayanan dan Kerja KPP Pratama Cibinong..… 41

BAB IV URAIAN TEORITIS

4.1 Pengertian Perekaman…………………………….… 42

4.2 Surat Pemberitahuan ( SPT )……………………….. 42

4.3 Surat Pemberiatahuan Objek Pajak ( SPOP )………. 45

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ………………………………………… 50

5.2 Saran-saran…………………………………………. 51

5.3 Daftar Lampiran……………………………….……. 52

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Prakerin

Praktek Kerja Industri merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan

bagi para siswa, yang memadukan antara pendidikan di Sekolah dengan pendidikan di Dunia Industri

yang diperoleh dengan melakukan praktek kerja secara langsung dan terarah untuk menambah

keahlian tertentu. Tujuan utama pendidikan kejuruan adalah mempersiapkan lulusan untuk dapat

bekerja secara mandiri.

1.2 Alasan Memilih Judul

Dalam pemilihan judul karya tulis ini, sesuai dengan tempat saya Prakerin yakni KPP PRATAMA

Cibinong yang bergerak dalam bidang perpajakan. Selama penulis menjalani prakerin, penulis

ditempatkan dan ditugaskan di bagian Pengolahan Data dan Informasi. Hal yang dikerjakan berupa :

1. Perekaman Surat Pemberitahuan Objek Pajak(SPOP),

2. Perekaman Surat Pemberiathuan(SPT) PPh masa, dan

3. Pengiriman berkas.

Oleh karena itu penulis memilih judul “Perekaman Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP)

dan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa PPH”.

1.3 Tujuan Prakerin

a. Siswa mengenal dunia industri,

b. Mempunyai gambaran tentang kehidupan tenaga kerja lulusan SMK bagi perusahaan,

sehingga dapat dipacu mempersiapkan diri sedini mungkin,

c. Mengembangkan kepribadian, melatih disiplin diri dalam mengerjakan suatu pekerjaan serta

rapi dalam melaksanakan setiap pekerjaan,

d. Memberikan kemantapan mental kepada siswa-siswi bahwa kedisiplinan tidak hanya

diterapkan di dunia industri(luar pendidikan), masalah kedisiplinan sangat ditekankan

juga,dan

e. Siswa/siswi dapat memberikan timbal balik dari ilmu yang telah diterapkan selama

melaksanakan PRAKERIN untuk diterapkan dan dikembangkan di sekolah sesuai dengan

kondisi yang ada (fasilitasnya).

1.4 Tujuan Penulisan Laporan Prakerin

Adapun tujuan dari penulisan laporan prakerin antara lain :

1. Salah satu syarat untuk mengikuti ujian karya tulis.

2. Sebagai bukti tertulis bahwa siswa telah melaksanakan pakerin.

3. Untuk memantapakan siswa dalam pengembangan atau penerapan pelajaran sekolah dari

hasil prakerin.

4. Agar siswa mampu mengembangkan dasar-dasar teori yang didapatkan dari sekolah yang

berhubungan dengan hasil prakerin.

5. Siswa dapat menuangkan pikiran ke dalam tulisan yang dapat diuji keilmihannya.

6. Melatih dan mengingatkan keterampilan siswa dalam membuat karya tulis.

1.5 Metode Penyusunan Laporan Prakerin

Selama saya melaksanakan prakerin, saya mengumpulkan data dari hasil Prakerin dari

tanggal 04 Januari – 30 April 2010. untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam penyusunan Karya

Tulis serta teknik pengumpulan data yang baik, sehingga data yang diperoleh dapat dibuktikan

kebenarannya. Adapun penyusunan Karya Tulis ini berdasarkan data-data yang diperoleh dari :

1. Observasi

Melihat tempat dan mempraktekan secara langsung cara melaksanakan Prakerin.

2. Wawancara ( Interview )

Dalam hal ini saya mengadakan wawancara secara langsung mengenai segala sesuatu yang

berhubungan dengan penyusunan Karya Tulis, baik dengan instruktur atau mekanik untuk

mendapatkan data-data yang diperlukan.

3. Studi Pustaka dan Referensi-referensi

Teknik untuk mengumpulkan data dengan proses ini dilakukan dengan cara membaca buku-

buku panduan serta mempelajarinya dan sumber data-data yang lain ada hubungannya dengan

karya tulis ini dan dari hasil-hasil metode perpustakaan dengan metode lapangan, ini kemudian

digabungkan sehingga dapat ditarik kesimpulan yang merupakan sesuatu perpaduan antara teori

dan praktek.

4. Metode Partisipasi Dalam Tugas Rutin

Yaitu ikut mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sehingga penulis mengetahui bagaimana

kegiatan yang ada pada objek penulisan yang diteliti.

5. Search to internet

Hal ini dilakukan untuk melengkapi kekurangan dan menambah data dengan mencari

data(browsing) dalam media internet.

1.6 Sistematika Penyusunan Laporan Prakerin

a. Bab I Pendahuluan, Bab ini terdiri dari Latar Belakang Prakerin, Alasan Memilih Judul, Tujuan

Penulisan Laporan Prakerin, Metode Penyusunan Laporan Prakerin, dan Sistematika

Penyusunan Laporan Prakerin

b. Bab II Tinjauan Umum Perusahaan, Bab ini terdiri dari Sejarah Singkat KPP Pratama Cibinong,

Profil Dirjend Pajak, Profil KPP Pratama Cibinong, Sarana dan Prasarana, dan Inovasi dan

Upaya Peningkatan Kinerja

c. Bab III Uraian Pelaksanaan Prakerin, Bab ini terdiri dari Program Pelaksanaan Prakerin, Jurnal

Kegiatan, Persiapan Kerja, Proses Kerja, Tatatertib dan Jam Pelayanan dan Kerja Kerja

d. Bab IV Uraian Teoritis, Bab ini terdiri dari Pengertian Perekaman, Surat Pemberitahuan

( SPT ), dan Surat Pemberitahuan Objek Pajak ( SPOP )

e. Bab V Penutup, Bab ini terdiri dari Kesimpulan , Saran-saran, dan Daftar Lampiran

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Cibinong

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibinong merupakan hasil reorganisasi di lingkungan Direktorat

Jenderal Pajak berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132/PMK.01/2006 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PMK.01/2007, serta sesuai dengan Keputusan

Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-112/PJ/2007 tanggal 9 Agustus 2007 tentang Penerapan

Organisasi, Tata Kerja, dan Saat Mulai Beroperasinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama dan Kantor

Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan di lingkungan Kantor Wilayah DJP Banten, Kantor

Wilayah DJP Jawa Barat I, dan Kantor Wilayah DJP Jawa Barat II, mulai beroperasi tanggal 14 Agustus

2007.

2.2 Profil Dirjend Pajak

a. Visi Direktorat Jenderal Pajak

"Menjadi institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang

efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi."

b. Misi Direktorat Jenderal Pajak

"Menghimpun penerimaan pajak negara berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang mampu

mewujudkan kemandirian pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara melalui sistem

administrasi perpajakan yang efektif dan efisien."

c. Integritas

"Menjalankan tugas dan pekerjaan dengan selalu memegang teguh kode etik dan prinsip-

prinsip moral, yang diterjemahkan dengan bertindak jujur, konsisten, dan menepati janji."

d. Professionalisme

"Memiliki kompetensi di bidang profesi dan menjalankan tugas dan pekerjaan sesuai dengan

kompetensi, kewenangan, serta norma-norma profesi, etika dan sesuai dengan kompetensi,

kewenangan, serta norma-norma profesi, etika dan sosial."

e. Inovasi

"Memiliki pemikiran yang bersifat terobosan dan/atau alternatif pemecahan masalah yang

kreatif, dengan memperhatikan aturan dan norma yang berlaku."

f. Teamwork

"Memiliki kemampuan untuk bekerjasama dengan orang/pihak lain, serta membangun

network untuk menunjang tugas dan pekerjaan."

2.3 Profil KPP Pratama Cibinong

a. Visi dan Misi

Visi : Menjadi model pelayanan masyarakat yang menyelenggarakan

sistem dan manajemen perpajakan kelas dunia yang dipercaya

dan dibanggakan masyarakat.

Misi : Menghimpun penerimaan negara dari sektor pajak yang mampu

menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah berdasarkan

Undang-undang Perpajakan dengan tingkat efektivitas dan

efisiensi yang tinggi.

b. Tugas Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132/PMK.01/2006 tanggal 22 Desember

2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PMK.01/2007, Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Cibinong mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan Wajib

Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah,

Pajak Tidak Langsung Lainnya, Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan

bangunan dalam wewenangnya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.

c. Fungsi Organisasi

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Cibinong menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajian

informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, serta penilaian objek Pajak Bumi dan

Bangunan;

2. Penetapan dan penertiban produk hukum perpajakan;

3. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat

Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya;

4. Penyuluhan perpajakan;

5. Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak;

6. Pelaksanaan ekstensifikasi;

7. Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan;

8. Pelaksanaan pemeriksaan pajak;

9. Pengawasan dan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak;

10. Pelaksanaan konsultasi perpajakan;

11. Pelaksanaan intensifikasi;

12. Pembetulan ketetapan pajak;

13. Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan;

14. Pelaksanaan administrasi kantor.

d. Penerimaan perpajakan

Tugas pokok dan fungsi yang diperankan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibinong

merupakan mandat dari Direktorat Jenderal Pajak berupa pencapaian target penerimaan negara dari

sektor perpajakan. Oleh karena itu, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibinong berusaha menjadi

aparat yang accountable yang mampu mejalankan tugas secara berdaya guna dan berhasil guna,

bersih dari pelbagai bentuk penyalahgunaan wewenang dan dapat mempertanggungjawabkan atas

keberhasilan atau kegagalan visi dan misi secara transaparan.

e. Struktur Organisasi

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibinong mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :

1. Subbagian Umum;

2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi;

3. Seksi Pelayanan;

4. Seksi Penagihan;

5. Seksi Pemeriksaan;

6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan;

7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I;

8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II;

9. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III;

10. Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV; dan

11. Kelompok Jabatan Fungsional.

Tugas masing-masing seksi adalah sebagai berikut :

1. Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, dan

rumah tangga.

2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pencarian, dan

pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, perekaman dokumen perpajakan, urusan tata

usaha penerimaan perpajakan, pengalokasian Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas

Tanah dan Bangunan, pelayanan dukungan teknis komputer, pemantauan aplikasi e-SPT dan e-

Filling, pelaksanaan e-SISMIOP dan SIG, serta penyiapan laporan kinerja.

3. Seksi Pelayanan mempunyai tugas melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan,

pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan surat lainnya, penyuluhan

perpajakan, pelaksanaan registrasi Wajib Pajak, serta melakukan kerjasama perpajakan.

4. Seksi Penagihan mempunyai tugas melakukan urusan penatausahaan piutang pajak, penundaan dan

angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan piutang pajak, serta penyimpanan

dokumen-dokumen penagihan.

5. Seksi Pemeriksaan mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan

pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak

serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.

6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan mempunyai tugas melakukan pengamatan potensi perpajakan,

pendataan objek dan subjek pajak, pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak

dalam menunjang ekstensifikasi.

7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, Seksi Pengawasan dan

Konsultasi III, Seksi Pengawasan dan Konsultasi III, serta Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV, masing-

masing mempunyai tugas melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak,

bimbingan/himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan, penyusunan profil Wajib

Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi, usulan pembetulan ketetapan pajak, usulan

pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan dan

melakukan evaluasi hasil banding.

f. Wilayah Kerja

Wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibinong sesuai dengan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 55/PMK.01/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat

Jenderal Pajak adalah sebagai berikut :

1. Kecamatan Cibinong;

2. Kecamatan Bojong Gede;

3. Kecamatan Gunung Putri;

4. Kecamatan Babakan Madang;

5. Kecamatan Gunung Sindur;

6. Kecamatan Kemang;

7. Kecamatan Parung;

8. Kecamatan Tajur Halang; dan

9. Kecamatan Sukaraja.

Peta wilayah kerja dapat dilihat sebagai berikut :

2.4 SARANA DAN PRASARANA

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibinong berlokasi di Jalan Aman No.1 Komplek

Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bogor. Luas tanah 2.965 M2 dan luas bangunan 1456 M2 yang

terdiri dari 2 (dua) lantai.

Ruangan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibinong terdiri dari ruangan Kepala Kantor, dan

Sekretariat; ruangan Subbagian Umum; ruangan para Seksi yang berjumlah 9 (Sembilan); ruangan

Fungsional Pemeriksa; Aula; Tempat Pelayanan Terpadu yang komprehensif; ruangan rapat; ruangan

berkas untuk arsip Wajib Pajak; ruang poliklinik; gudang ATK; mushola; dan toilet yang memadai.

Guna mendukung pelaksanaan pekerjaan tiap pegawai memakai 1 (satu) buah personal computer ,

dan setiap 3 (tiga) personal computer terdapat 1 (satu) buah printer, baik laser maupun dot matrix .

Tiap ruangan juga terdapat pendingin ruangan ( air conditioner ) yang memadai demi kenyamanan

pelaksanaan pekerjaan dan pelayanan kepada Wajib Pajak.

Khusus untuk Tempat Pelayanan Terpadu terdapat 7 (tujuh) loket yang masing-masing melayani

Wajib Pajak; running text ; 1 (satu) buah televisi guna menayangkan iklan pajak; mesin antrian demi

kenyamanan Wajib Pajak dalam menyampaikan laporan ataupun berkonsultasi dengan petugas,

disediakan pula ruang tunggu yang nyaman dan memadai; dan touch screen yang mempermudah

Wajib Pajak.

2.5 INOVASI DAN UPAYA PENINGKATAN KINERJA

Hal yang dilakukan guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Cibinong yaitu dengan mengusulkan pegawai untuk mengikuti pendidikan dan

pelatihan, dan melaksanakan in-house training.

Sesuai Surat Kepala Kantor Wilayah DJP Jawa Barat II Nomor S-147/WPJ.22/BD.02/2008 tanggal

12 Pebruari 2008 hal Permintaan usulan training, yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Cibinong yaitu mengusulkan 26 (dua puluh enam) macam pendidikan dan pelatihan yang

akan diikuti oleh pegawai, sebagian dari usulan tersebut, pegawai sudah dipanggil untuk mengikuti

pendidikan dan pelatihan

Hal lain yang dilakukan yaitu dengan menyediakan help-desk guna membantu Wajib Pajak

berkonsultasi tentang permasalahan yang dihadapi kepada petugas. Melaksanakan penyuluhan

perpajakan kepada masyarakat melalui media radio dilaksanakan sebulan sekali. Khusus untuk

pelayanan terhadap Wajib Pajak PBB, kami menempatkan help-desk khusus sesuai Instruksi Kepala

Kantor Wilayah DJP Jawa Barat II dengan petugas sebanyak 10 (sepuluh) pegawai yang dilaksanakan

secara bergilir setiap hari, hal ini dilakukan guna memberikan pelayanan terbaik kepada Wajib Pajak

terutama PBB dimana masih kurangnya informasi pada Wajib Pajak tersebut sehingga nantinya

dapat tersampaikan informasi yang benar sesuai ketentuan yang berlaku.

BAB III

URAIAN PELAKSANAAN PRAKERIN

3.1 Program Pelaksanaan PRAKERIN

Perusahaan-perusahaan yang menyediakan tempat untuk Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)

bagi pelajar SMK dan Mahasiswa telah menyediakan atau mempersiapkan Program-program yang

akan dikerjakan oleh para pelaksana PRAKERIN. Program-program yang disediakan meliputi

penempatan bagian kerja, Pembimbing DU/DI akan memberikan pengarahan tentang rencana kerja

dan tata tertib dalam pelaksanaan PRAKERIN. Adapun rencana kerja tersebut mesti dikerjakan sesuai

intruksi dan pengarahan yang diberikan, sehingga dengan demikian juga akan menjadi tanggung

jawab pelaksana PRAKERIN, agar pelasksanaan kegiatan di industri dapat berjalan dengan baik.

3.2 Jurnal Kegiatan

3.3

Persiapan Kerja

Sebelum

melaksanakan

PRAKERIN di

dunia kerja,

pelaksana

harus

No

.Hari / Tanggal

Uraian Singkat Pekerjaan

1 Senin, 04-01-2010

Pengarahan

Merekam SPOP

2 Selasa, 05-01-2010

Menyusun bundel SPOP

Merekam SPOP

3 Rabu, 06-01-2010

Merekam SPOP

Mengurutkan nomor SPOP

4 Kamis, 07-01-2010

Merekam SPOP

Menyusun bundle SPOP

5 Jum'at, 08-01-2010

Menyusun bundle SPOP

Mendata nomor dan nama pengerja SPOP

Memilih lembar disposisi yang telah disortir

Merekam SPOP Kolektif

Merekam SPT Masa Pasal 23/26

6 Senin, 11-01-2010

Merekam SPOP Kolektif

Memeriksa keberadaan data SPOP dan

mengirim ke bagian bersangkutan

Merekam SPT Masa Pasal 23/26

7 Selasa, 12-01-2010 Merekam SPT Masa Pasal 23/26

8 Rabu, 13-01-2010 Merekam SPT Masa Pasal 23/26

9 Kamis, 14-01-2010 Merekam SPT Masa Pasal 23/26

10 Jum'at, 15-01-2010 Merekam SPT Masa Pasal 23/26

11 Senin, 18-01-2010

Merekam SPT Masa Pasal 23/26

Memilih dokumen berlampir STTS

Merekam SPT Masa Pasal 4(2)

mempersiapkan diri sebelum bekerja. Hal sangat bermanfaat dan penting di dalam bekerja untuk

memberikan pandangan baik, serta menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Persiapan kerja itu

antara lain :

a. berpakaian rapih dan sopan

b. berpakaian sesuai tata tertib untuk pelaksana PRAKERIN

c. dating tepat waktu

d. melaksanakan tata tertib kerja

3.4 Proses Kerja

Proses kerja di KPP Pratama Cibinong berlangsung pada hari Senin-Jum’at, dimulai dari jam

07.30 -17.00. sedang untuk pelaksana PRAKERIN berakhir pukul 16.00. Selain itu pada hari jum’at,

perusahaan biasanya rutin melakukan senam pagi. Hal ini dimaksudkan agar menjaga kebugaran dan

kesehatan badan para pegawai. Serta di sela-sela jam kerja terdapat dua kali jam istirahat, yaitu :

1. Untuk hari Senin-Kamis pada jam 12.00-13.00,sedang untuk hari Jum’at pada jam 11.30-13.00.

2. Pada jam 15.00-15.30 untuk setiap hari kerjanya.

3.5 Tata Tertib

A. Kewajiban dan Larangan Bagi Pegawai Negeri Sipil

Kewajiban dan larangan bagi setiap Pegawai Negeri Sipil diatur dalam Pasal 2 dan 3 Peraturan

Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980.

Kewajiban PNS adalah :

a) Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara, dan Pemerintah.

b) Mengutamakan kepentingan Negara di atas kepentingan golongan atau diri sendiri, serta

menghindarkan segala sesuatu yang dapat mendesak kepentingan Negara oleh kepentingan

golongan, diri sendiri atau pihak lain.

c) Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat Negara, Pemerinta, dan PNS.

d) Mengangkat dan Menaati sumpah/janji PNS dan sumpah/janji jabatan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

e) Menyimpan rahasia Negara dan atau rahasia jabatan dengan sebaik-baiknya.

f) Memperhatikan dan melaksanakan segala ketentuan Pemerintah baik yang langsung menyangkut

tugas kedinasannya maupun yang berlaku secara umum.

g) Melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh pengabdian, kesadaran,

dan tanggung jawab.

h) Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan Negara.

i) Memeihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan, dan kesatuan Korps PNS.

Setiap PNS dilarang :

a) Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat Negara, Pemerintah, ata

PNS.

b) Menyalahgunakan wewenangnya.

c) Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk Negara asing.

d) Menyalahgunakan barang-barng, uang, atau suarat-surat berharga milik Negara.

e) Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang-barang,

dokumen-dokumen, atau surat-surat berharga milik Negara secara tidak sah.

f) Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam

maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi , golongan, atau pihak

lan, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Negara.

g) Melakukan tindakan yang bersifat negatifdengan maksud membalas dendan terhadap bawahannya

atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya.

h) Menerima hadiah atau sesuatu pemberian berupa apa saja dari sipapun juga yang diketahui atau

patut dapat diduga bahwa pemberian itu bersangkuta atau mungkin bersangkutan dengan jabatan

atau pekerjaan PNS yang bersangkutan.

i) Memasuki tempat-tempat yang dapat mencemarkan kehormatan atau martabat PNS, kecuali untuk

kepentingan jabatan.

j) Bertindak sewenang-wenang kepada bawahannya.

B. Hukuman Disiplin

1.Pelanggaran Disiplin (Pasal 4 PP No.30 Tahun 1980)

Pelanggaran Disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang melanggar

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3 PP No. 30 tahun 1980.

Ucapan adalah setiap kata-kata yang diucapakan dihadapan atau dapat didengar oleh orang lain,

seperti dalam rapat, ceramah, diskusi, melalui telepon, radio, televise, rekaman atau alat komunikasi

lainnya.

Tulisan adalah pernyataan pkiran dan atau perasaan secara tertulis baik dalam bentuk tulisan

maupun dalam bentuk gambar,karikatur, coretan, dan lain-lain yang serupa dengan itu.

Perbuatan adalah setiap tingkahlaku, sikap atau tindakan.

2. Tingkat dan Jenis Hukuman Displin (Pasal 6 PP No.30 Tahun 1980)

NO Tingkat Hukuman Disiplin Jenis Hukuman Disiplin

1 Hukuman Disiplin Ringan a) Tegoran lisan

b) Tegoran tertulis

c) Pernyataan tidak puas secara tertulis

2 Hukuman Disiplin Sedang a) Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1

(satu) tahun

b) Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala

untuk paling lama 1 (satu) tahun

c) Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu)

tahun

3 Hukuman Disiplin Berat a) Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih

rendah untuk paling lama 1 (satu) tahun

b) Pembebasan dari jabatan

c) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan

sendiri sebagai PNS

d) Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

3.6 Jam Pelayanan dan Kerja KPP Pratama Cibinong

BAB

IV

LANDASAN TEORITIS

4.1.Perekaman

Perekaman adalah menjaga catatan atau mendaftar, sebagai seorang sekretaris rekaman; -

diterapkan pada berbagai instrumen dengan alat otomatis yang membuat catatan tindakan mereka;

sebagai, alat pengukur rekaman atau telegraf.

Sebuah tulisan yang sejaman resmi oleh tindakan suatu badan publik, atau pejabat publik, dicatat,

sebagai, catatan tata kota; catatan penerima pajak.

HariJam

MasukIstirahat Selesai

Siang Sore Untuk PegawaiUntuk Pelaksana

PRAKERIN

Senin-

Kamis

07.30 12.00-

13.00

15.00-

15.30

17.00 16.00

Jum’at 07.30 11.30-

1300

15.00-

15.30

17.00 16.00

4.2.Surat Pemberitahuan (SPT)

Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak (WP) digunakan untuk

melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak dan

ata SPT merupakan singkatan dari Surat Pemberitahuan. Bagi Anda yang sering berkecimpung di

dunia pajak, istilah ini sudah tak asing lagi. Seiring dengan sistem perpajakan kita yang menganut

sistem self assesment, di mana Wajib Pajak sendiri yang harus menghitung pajaknya, maka sarana

untuk melakukan perhitungan tersebut dinamakan SPT. Ia juga sebagai sarana untuk melaporkan

perhitungan pajak serta pembayaran pajak yang telah dilakukannya.

SPT itu bermacam-macam jenisnya sesuai dengan jenid pajak yang dilaporkannya. Untuk

melaporkan PPh Tahunan ada yang disebutt SPT Tahunan yang terdiri dari SPT Tahunan PPh Badan

(kode formulirnya 1771), SPT Tahunan PPh Orang Pribadi (1770 dan 1770S), dan SPT Tahunan PPh

Pasal 21 (1721). Selain SPT Tahunan, ada juga yang disebut SPT Masa. SPT ini digunakan untuk

melaporkan kewajiban pajak tiap bulan atau masa. Ada yang disebut SPT Masa PPh Pasal 21/26, SPT

Masa PPh Pasal 23/26, SPT Masa PPh Pasal 22, SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2), SPT Masa PPh Pasal

25 dan ada juga SPT Masa PPh Pasal 15 serta SPT Masa PPN.

Terdapat dua macam SPT yaitu:

a. SPT Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Masa Pajak.

b. SPT Tahunan adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak.

Fungsi SPT

a. Wajib Pajak PPh

sarana WP untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang

sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang :

- pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri atau melalui pemotongan atau

pemungutan pihak lain dalam satu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak;

- penghasilan yang merupakan objek pajak dan atau bukan objek pajak;

- harta dan kewajiban;

- pemotongan/ pemungutan pajak orang atau badan lain dalam 1 (satu) Masa Pajak.

b. Pengusaha Kena Pajak

Sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah PPN dan

PPnBM yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang :

- pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran;

- pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri oleh PKP dan atau melalui pihak

lain dalam satu masa pajak, yang ditentukan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan yang berlaku.

c. Pemotong/ Pemungut Pajak

Sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau

dipungut dan disetorkan.

Sanksi Tidak Atau Terlambat Menyampaikan SPT

SPT yang tidak disampaikan atau disampaikan tidak sesuai dengan batas waktu yang ditentukan,

dikenakan sanksi administrasi berupa denda :

1. SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Rp 100 ribu;

2. SPT Tahunan PPh Badan Rp 1 juta;

3. SPT Masa PPN Rp 500 ribu;

4. SPT Masa Lainnya Rp 100 ribu.

Sanksi Keterlambatan Pembayaran Pajak

Atas keterlambatan pembayaran pajak, dikenakan sanksi denda administrasi bunga 2% (dua persen)

sebulan dari pajak terutang dihitung dari jatuh tempo pembayaran. Wajib Pajak yang alpa tidak

menyampaikan SPT atau menyampaikan SPT tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap dan dapat

merugikan negara yang dilakukan pertama kali tidak dikenai sanksi pidana tetapi dikenai sanksi

administrasi berupa kenaikan sebesar 200% dari pajak yang kurang dibayar.

4.3. SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK

Pengertian istilah Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) dalam undang-undang tentang Pajak

Bumi dan Bangunan

Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP), yaitu surat yang digunakan oleh wajib pajak untuk

melaporkan data objek pajak menurut ketentuan undang-undang.

Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) adalah sarana bagi Wajib Pajak (WP) untuk

mendaftarkan Objek Pajak yang akan dipakai sebagai dasar untuk menghitung Pajak Bumi

dan Bangunan (PBB) yang terutang.

II. HAK WAJIB PAJAK

1. Memperoleh formulir SPOP secara gratis pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama,

Kantor Pelayanan PBB (KPPBB), Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan

(KP2KP) atau Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4), atau tempat

lain yang ditunjuk.

2. Memperoleh penjelasan, keterangan tentang tata cara pengisian maupun penyampaian

kembali SPOP pada KPP Pratama, KPPBB, KP2KP atau KP4.

3. Memperoleh tanda terima pengembalian SPOP dari KPP Pratama, KP PBB, KP2KP atau KP4.

4. Memperbaiki/mengisi ulang SPOP apabila terjadi kesalahan dalam pengisian dengan

melampirkan foto kopi bukti yang sah (sertifikat tanah, akta jual beli tanah, dan lain-lain).

5. Menunjuk orang/pihak lain selain pegawai Direktorat Jenderal Pajak dengan surat kuasa

khusus bermeterai, sebagai kuasa Wajib Pajak untuk mengisi dan menandatangani SPOP.

6. Mengajukan permohonan tertulis mengenai penundaan penyampaian SPOP sebelum batas

waktu dilampaui dengan menyebutkan alasan-alasan yang sah.

III. KEWAJIBAN WAJIB PAJAK

1. Mendaftarkan Objek Pajak dengan cara mengisi SPOP.

2. Mengisi SPOP dengan jelas, benar, dan lengkap:

o Jelas berarti dapat dibaca sehingga tidak menimbulkan salah tafsir;

o Benar berarti data yang diisi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya;

o Lengkap berarti terisi semua dan ditandatangani serta dilampiri surat kuasa khusus

bagi yang dikuasakan.

3. Menyampaikan kembali SPOP yang telah diisi WP ke KPP Pratama, KP PBB, KP2KP atau KP4

setempat selambat-lambatnya 30 hari setelah formulir SPOP diterima.

4. Melaporkan perubahan data Objek Pajak/WP ke KPP Pratama, KPPBB, KP2KP atau KP4

setempat dengan cara mengisi SPOP sebagai perbaikan/pembetulan SPOP sebelumnya.

IV. SANKSI

1. Dalam hal WP tidak menyampaikan kembali SPOP pada waktunya dan setelah

ditegur secara tertulis tidak disampaikan sebagaimana ditentukan dalam Surat

Teguran, maka akan diterbitkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) dengan sanksi berupa

denda administrasi sebesar 25% dari PBB yang terutang.

2. Apabila pengisian SPOP setelah diteliti atau diperiksa ternyata tidak benar (lebih

kecil), maka akan diterbitkan SKP degan sanksi berupa denda administrasi sebesar

25% dari selisih besarnya PBB yang terutang.

3. Barang siapa karena kealpaannya tidak mengembalikan SPOP atau mengembalikan

SPOP tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap dan atau melampirkan keterangan

yang tidak benar sehingga menimbulkan kerugian bagi negara,dipidana dengan

pidana kurungan selama-lamanya 6 (enam) bulan atau denda setinggi-tingginya 2

(dua) kali lipat pajak yang terutang;

4. Barang siapa karena dengan sengaja:

tidak mengembalikan atau menyampaikan SPOP kepada Direktorat Jenderal

Pajak;

menyampaikan SPOP tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap dan/atau

melampirkan keterangan yang tidak benar;

memperlihatkan surat palsu atau dipalsukan atau dokumen lain yang palsu

atau dipalsukan seolah-olah benar;

tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan surat atau dokumen lainnya;

tidak menunjukkan data atau tidak menyampaikan keterangan yang

diperlukan;

2. Sanksi Administrasi

3. Sanksi Pidana.

4. sehingga menimbulkan kerugian pada Negara, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya 2

(dua) tahun atau denda setinggi-tingginya sebesar 5 (lima) kali pajak yang terutang. Sanksi pidana

tersebut dilipatkan dua apabila seseorang melakukan lagi tindak pidana di bidang perpajakan

sebelum lewat satu tahun, terhitung sejak selesainya menjalani sebagian atau seluruh pidana

penjara yang dijatuhkan atau sejak dibayarnya denda.Terhadap bukan Wajib Pajak yang

bersangkutan yang melakukan tindakan sebagaimana huruf d dan huruf e, dipidana dengan pidana

kurungan selama-lamanya 1 (satu) tahun atau denda setinggi-tingginya Rp. 2.000.000,-

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis melaksanakan PRAKERIN yang bertempat di KPP Pratama Cibinong, maka

penulis dapat kesimpulan, sebagai berikut :

I. Program PRAKERIN yang sudah menmjadi program di sekolah kejuruan, sangat besar artinya bagi

siswa untuk memperkenalkan dan mempraktikkan kerja secara langsung (Learning by Doing)

pengetahuan dan kompetensi dasar yang telah diperoleh dari sekolah , sebagai pengembangan

sarana belajar siswa sesuai bidang kejuruannya.

II. Dengan mengikuti kegiatan PRAKERIN ini, maka dapat memberikan pelatihan (training) kepada siswa

agar mampu menyesuaikan diri dengan dunia kerjam, serta membuka wawasan dan mendorong

kreatifitas siswa untuk berinovasi di Dunia Usaha/Dunia Industri terkait dengan bidang dan

kemampuannya.

III. Penelitian karya tulis ini merupakan penulisan proses kerja penulis selama PRAKERIN di KPP Pratama

Cibinong.

5.2 Saran-saran

A. Saran untuk sekolah

Pihak sekolah terus menjalin hubungan yang lebih baik lagi dengan pihak tempat PRAKERIN

sehingga diharapkan terciptanya kerjasama yang lebih baik.

Para pembimbing PRAKERIN lebih berperan aktif dalam berkomunikasi dan berkoordinasi

dengan pihak perusahaan guna menjalin hubungan yang baik serta aktif dalam mendampingi

siswa PRAKERIN.

Para guru teori dalam setiap penyampaian materi pelajaran, hendaknya dipraktikkan system

kerja langsung, sehingga memberi kematangan pada siswa dalam praktik kerja.

B. Saran untuk KPP Pratama Cibinong

1. Meningkatkan sosialisasi atau kerjasama antara pimpinan, pegawai, dan siswa-siswi PSG

serta Tamu Kantor/WP (Wajib Pajak), sehingga dengan demikian mampu menumbuhkan

hubungan kekeluwargaan yang harmonis dan baik.

2. Kedislipinan dan tata tertib mesti lebih ditingkatkan agar kerapihan dan tujuan yang

diharapkan dapat tercapai.

3. Menmingkatkan semangat/etos kerja, guna pencampaian kerja lebih efisien.

4. Memberikan suri tauladan yang baik kepada siswa-siswi PSG.

Demikianlah saran-saran yang dapat disampaikan penulis setelah melaksanakan Pendidikan

Sistem Ganda (PSG) di KPP Pratama Cibinong. Semoga dapat bermanfaat bagi kemajuan kantor dan

pihak sekolah. Sebelum dan sesudahnya kami sebagai penulis mohon maaf khususnya bagi para

pegawai KPP Pratama Cibinong atas kealfaan,kekhilafan,dan kesalahan yang kami perbuat, terutama

bila ada kata yang kurang berkenan di hati dalam penulisan karya tulis kami ini.

5.3 Daftar Lampiran

1) Lembar fotocopy Struktur Organisasi KPP Pratama Cibinong

2) Lembar fotocopy Tanda Terima atas surat Permohonan PRAKERIN

3) Lembar fotocopy SPOP dan LSPOP

4) Lembar fotocopy SPT Masa PPh Pasal 23/26

5) Lembar fotocopy SPT Masa PPh Pasal 21/26

6) Lembar fotocopy SPT Masa PPh Pasal 22

7) Lembar fotocopy SPT Masa PPh Pasal 4 ayat 2

8) Lembar fotocopy SPT Masa PPN bagi pemungut PPN

9) Lembar fotocopy SPT Pajak Terutang Pajak Bumi dan Bangunan

10) Lembar fotocopy Surat Tanda Terima Setoran (STTS)

11) Lembar fotocopy surat Nota Dinas

DAFTAR PUSTAKA

Buku Pnduan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) tahun diklat 2009/2010, SMK Negeri 1 Depok

Anggraeni, Nurma. Laporan Praktik Kerja Industri, “Pengarsipan Data Pajak” di KANTOR BERSAMA

SAMSAT DEPOK, SMK Negeri 1 Depok, tahun 2009

Website DJP : http://www.pajak.go.id

http://www.google.com/

LAMPIRAN

JUST FOR YOU Sabtu, 28 April 2012

LAPORAN PRAKERIN AKUNTANSI

LAPORAN HASIL

PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

PELAKSANAAN TANGGAL 02 JANUARI 2012 S/D MARET 2012

Disusun Oleh :

Nama : HENDRI MARYANTO

Program Keahlian : Akutansi

NIS :

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PACITAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

SMK NEGERI DONOROJO

Jln. Jajar Indah No. 13 Donorojo (0357) 5103010. PACITAN

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Hasil Praktek Kerja Industri (Prakerin) ini telah disetujui dan disahkan oleh

Pembimbing sekolah pada :

Hari :

Tanggal :

Mengetahui

Kepala SMK Negeri Donorojo

MOH. DJOKO SURJONO, S.Pd.MM.Pd

Pembimbing

INTAN SETIAWAN, S.Pd

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Hasil Praktek Kerja Industri (Prakerin) ini telah disetujui dan disahkan oleh

Pembimbing Institusi pada :

Hari :

Tanggal :

Mengetahui

Pimpinan

AGUS SRIYANTO, S.E

Pembimbing

SRI SAPTATI.H, S.E

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Jangan pernah menyerah untuk mencepai apa yang kamu inginkan karena hidup tak semudah yang

kau bayangkan

Hargailah orang lain jika kamu ingin dihargai oleh orang lain

Belajarlah dari pengalaman karena pengalaman adalah guru yang tebaik

Jika kamu ingin berbuat negatif berfikirlah lebih dari satu kali, tapi jika kau ingin berbuat positif

berfikirlah cukup 1 kali.

Jangan hanya mengharapkan keberuntungan. Cobalah untuk berusaha karena keberuntungan tidak

datang berkali-kali.

PERSEMBAHAN

1) Ayah dan Ibu tercinta

Segala hal yang terbaik yang ku lakukan hanya untuk kalian berdua

2) Bapak/ Ibu guru

Yang selalu mengajariku dengan baik

3) Teman-teman

Yang selalu membuatku ceria dan mewarnai hariku.

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Alhamdulilah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat hidayah-

Nya kepada kita semua sehingga Laporan Hasil Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini dapat

diselesaikan seperti yang telah direncanakan sebelumnya.

Laporan Praktek Kerja Industri ini ditulis dalam upaya melengkapi syarat ujian kelulusan

sekolah, dan lebih dari itu sesungguhnya laporan ini merupakan rangkuman dari proses

pembelajaran selama berada di DU/DI. Dalam laporan Praktek Kerja Industri ini masih banyak

terdapat kekurangan dan kesalahan. Walau demikian semoga dapat memberi sumbangsih bagi

pihak-pihak yang berkepentingan dan para pembaca.

Dalam penulisan laporan ini tidak lepas dari berbagai hambatan dan rintangan, akan tetapi

berkat bantuan dari berbagai pihak, maka segala macam hambatan dapat teratasi, untuk itu penulis

ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada :

1) Moh. Djoko Surjono, S.Pd., MM.Pd selaku kepala sekolah SMK N Donorojo.

2) Intan Setiawan, S.Pd, selaku pembimbing dalam praktek kerja industri ini.

3) Agus Srianto, SE selaku pimpinan cabang PD BPR BKK Wonogiri Kota Cabang Giriwoyo dan seluruh

staf-stafnya yang telah membantu dan menerima penulis sehingga laporan ini dapat terselesaikan.

4) Kedua orang tuaku, terima kasih atas kasih sayang, cinta, perhatian dan dukungannya. Doa-doa ibu

dan bapak yang memberikan kekuatan untuk meraih cita-cita di hari esok.

5) Teman-teman yang selalu mendukung untuk tidak menyerah.

6) Semua pihak yang selalu berdoa untuk keberhasilanku yang tidak dapat aku sebutkan satu per satu,

terima kasih atas segala bantuan yang diberikan.

Donorojo, 1 Maret 2012

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Uraian Tujuan Praktek Kerja Industri (Prakerin)

Prakerin merupakan suatu proses pembelajaran dengan cara menerjunkan siswa pada suatu

instansi perusahaan untuk mendapat pengalaman kerja.

Tujuan prakerin :

- Untuk menyelenggarakan pendidikan sistem ganda berupa kegiatan kerja yang terprogram untuk

mencapai keahlian yang profesional, bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja yang memiliki

keahlian profesional dengan tingkat pengetahuan, ketrampilan, etos kerja yang sesuai dengan

tuntutan lapangan kerja.

- Untuk memperoleh “Link and march” antara sekolah dengan dunia kerja.

- Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas profesional.

- Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja yang profesional.

B. Uraian Tujuan Pembuatan Laporan

Tujuan pembuatan laporan ini antara lain

1. Mengumpulkan data guna keperluan sekolah di masa yang akan datang, khususnya dalam masalah

pelaksanaan praktek kerja industri sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai.

2. Siswa mampu membandingkan kemampuan yang ada diperlukan di sekolah dengan dunia kerja.

3. Siswa mampu memahami, menerapkan dan mengembangkan pelajaran yang diperoleh di sekolah

maupun pengalaman serta menerapkan dalam dunia kerja.

C. Sistematika Laporan Prakerin

Sistematika laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) adalah sebagai berikut :

Bagian awal meliputi:

Halaman Judul, Halaman Pengesahan Pembimbing Institusi, Halaman Pengesahan Pembimbing

Sekolah, Halaman Moto Dan Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar.

Bab I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang tujuan prakerin, tujuan pembuatan laporan, sistematika laporan.

Bab II : URAIAN UMUM

Uraian umum diawali dengan sejarah institusi (DU/DI), tugas dan fungsi (DU/DI), Misi (DU/DI),

wilayah kerja.

BAB III : URAIAN KHUSUS

Uraian khusus berisi tentang uraian teori, uraian persiapan kerja, uraian proses kerja, pemeliharaan

dan perbaikan peralatan, dan pengendalian mutu.

BAB IV : PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dan saran bagian akhir meliputi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

BAB II

URAIAN UMUM

A. Sejarah PD BPR BKK Wonogiri kota cabang Giriwoyo

1. Sejarah PD BPR BKK Giriwoyo sebelum Merger.

PD BPR BKK Giriwoyo adalah suatu lembaga keuangan yang telah dikukuhkan menjadi BPR dengan

SK Menteri keuangan Republik Indonesia Nomor keputusan 484/KMK13/1993 tanggal 25 maret 1989

tentang pemberian ijin usaha sebagai BPR kepada BKK Giriwoyo.

Salah satu tujuan PD BPR BKK Giriwoyo adalah ikut berperan serta mengembangkan

perekonomian di pedesaan khususnya dibidang usaha jasa perbankan dengan tetap berusaha

memperoleh laba optimal serta mewujudkan PD BPR BKK Giriwoyo sebagai lembaga keuangan yang

sehat.

Pembangunan perekonomian mempunyai arti pengolahan kekuatan ekonomi potensial menjadi

ekonomi riil melalui penanaman modal, pemanfaatan teknologi dan sumber daya manusia dalam

berorganisasi serta penggunaan prinsip-prinsip manajemen yang betul. Peraturan perundang-

undangan yang mendasari pembentukan PD BPR BKK Giriwoyo adalah

a) Undang-undang nomor 5 tahun 1962 tentang perusahaan daerah

b) Undang-undang nomor 7 tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 10

tahun 1998 tentang Perbankan

c) Peraturan pemerintah Nomor 71 tahun 1992 tentang Bank Perkreditan Rakyat.

d) Keputusan presiden nomor 36 tahun 1988 tentang Bank Perkreditan Rakyat

e) Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 4 tahun 1993 tentang perusahaan daerah Bank Perkreditan

Rakyat.

f) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 221/KMK.017/1993tentang Bank Perkreditan rakyat

g) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 484/KMK.013/1993 tentang pemberian ijin usaha sebagai BPR

kepada BKK Giriwoyo

h) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 tahun 1995 tentang direksi dan dewan perusahaan

daerah Bank Perkreditan rakyat

i) Peraturan Daerah Propinsi Daerah tingkat I Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 1995 tentang perusahaan

daerah BankPerkreditan Rakyat Badan kredit Kecamatan di Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah

2. Sejarah PD BPR BKK Giriwoyo setelah Merger.

Sesuai dengan undang-undang nomor 7 tahun 1992 yang telah diubah dengan undang-

undang nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan, PD BPR BKK Wonogiri Kota adalah salah satu

lembaga keuangan di Kabupaten Wonogiri yang bergerak dalam bidang Perbankan, dengan kegiatan

utama menghimpun dan menyalurkan dana dari dan untuk masyarakat.

Untuk menghadapi era globalisasi dan tantangan kedepan yang lebih kompleks, khususnya

untuk mengahdapi persaingan dengan lembaga perbankan lain dan lembaga keuangan yang non

bank lainnya, maka merger (penggabungan usaha) adalah salah satu jawaban untuk menghadapi

tantangan tersebut dengan tujuan dan komitmen “bersama yaitu meraih sukses bersama, bersama

meraih sukses”

Dasar hukum merger adalah berdasarkan keputusan deputi Gurbernur Bank Indonesia No.

7/17/KEP.DPG/2005 tentang pemberian ijin penggabungan usaha (merger) PD BPR BKK se

kabupaten Wonogiri disetujui oleh Gubernur Jawa Tengah melalui surat keputusan Nomor

503/78/2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang persetujuan ijin penggabungan usaha (merger) PD

BPR BKK se Kabupaten Wonogiri.

B. Struktur Organisasi PD BPR BKK Wonogiri Kota Cabang Giriwoyo

Struktur organisasi sebuah perusahaan terutama dalam bidang lembaga jasa keuangan

merupakan suatu job atau pembagian tugas dan tanggunjawab serta wewenang yang dapat

mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk menjabarkan pokok-pokok dan fungsi dari

suatu jabatan pada PD BPR BKK Wonogiri Kota Cabang Giriwoyo maka perusahaan mempunyai

stuktur organisasi sebagai berikut :

Bagan Struktur Organisasi

PD BPR

BKK Wonogiri Kota Cabang Giriwoyo

SUMBER : SOT ( Standar Oerganisasi dan tata kerja ) PP BPR BKK wonogiri kota cabang Giriwoyo

C. Tugas dan fungsi PD BPR BKK Wonogiri Kota cabang Giriwoyo

1. Tugas

PD BPR BKK Wonogiri Kota cabang Giriwoyo bertugas untuk menjalankan usaha sebagai Bank

Perkreditan Rakyat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

2. Fungsi

PD BPR BKK Wonogiri kota cabang Giriwoyo berfungsi sebagai lembaga inter mediasi di bidang

keuangan yang menempatkan dananya dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali dalam

bentuk kredit guna meningkatkan produktifitas usahanya.

D. Misi PD BPR BKK Wonogiri kota cabang Giriwoyo

1. Menjalankan usaha sebagai BPR sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku

2. Membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang

3. Sebagai mitra usaha masyarakat dalam meningatkan taraf hidup melalui layanan jasa BPR yang

profesional

4. Mengupayakan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)

E. Wilayah kerja PD BPR BKK Wonogiri kota cabang Giriwoyo

Wilayah kerja PD BPR BKK wonogiri kota cabang Giriwoyo mencakup 14 desa dan 2 kelurahan,

dan khusus jasa tabungan tidak ada batasan wilayah kerja, bisa masuk pada wilayah luar kecamatan

Giriwoyo.

BAB III

URAIAN KHUSUS

A. Uraian Teori

1. Bank Perkreditan Rakyat(BPR)

Bank Perkreditan Rakyat(BPR) adalah salah satu jenis bank yang dikenal melayani golongan

pengusaha mikro, kecil dan menengah. Dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan tempat

masyarakat yang membutuhkan . Bank Perkreditan Rakyat sudah ada sejak jaman sebelum

kemerdekaan yang dikenal dengan sebutan Lumbung Desa, Bank Desa, Bank Tani, Dan Bank Dagang

Desa Atau Bank Pasar.

Bank Perkreditan Rakyat merupakan lembaga perbankan resmi yang diatur berdasarkan Undang-

undang no.7 tahun 1992 tentang perbankan dan sebagaimana telah diubah dengan undang-undang

no.10 tahun 1998. Dalam undang-undang tersebut secara jelas disebutkan bahwa ada 2 jenis bank,

yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Fungsi Bank Perkreditan Rakyat tidak hanya sekedar

menyalurkan kredit kepada para pengusaha mikro, kecil, dan menengah, tetapi juga menerima

simpanan dari masyarakat.

Dari beberapa pengertian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bank Perkreditan Rakyat

adalah merupakan Bank yang berfungsi menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

dan tabungan serta pemberian pinjaman pada pihak-pihak lain dengan harapan Bank akan

memperoleh tambahan nilai yang berupa bunga sebagai pendapatan Bank. Lembaga perkreditan ini

dibentuk oleh Badan Usaha Daerah yang pertanggungjawabkan pengelolaannya di setiap wilayah

kabupaten/ kota di serahkan kepada Bupati/Walikota yg bersangkutan. Tujuan yang ingin dicapai

dengan didirikannya Bank Perkreditan Rakyat adalah :

a) Menunjang kelancaran sarana produksi terutama permodalan dalam rangka pembangunan daerah

b) Menciptakan pemerataan dalam kesempatan berusaha segolongan ekonomi lemah di pedesaan dan

menciptakan lapangan kerja secara langsung

c) Meningkatkan produktifitas dalam rangka peningkatan produksi di bidang pertanian dan

perdagangan.

d) Melancarkan lalulintas pembayaran dan pertukaran didesa

e) Meningkatkan pendapatan secara nyata bagi petani dan pedagang

f) Meningkatkan taraf hidup dengan jalan memberikan perlindungan bagi pedagang kecil dan petani

dari pengaruh yang merugikan, membentuk modal masyarakatdengan mengadakan pinjaman wajib.

Sedangkan menurut undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan untuk mencapai

rujukan tersebut diatas. Bank kredit kecamatan menjalankan fungsinya sebagai berikut :

a) Mendekatkan permodalan dengan sistem perkreditan yang mudah, murah dan mengarah pada

masyarakat pedesaan.

b) Menunjang kelancaran penyediaan sarana permodalan untuk kegiatan produktif

c) Meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mendidik masyarakat untuk gemar menabung.

d) Membimbing masyarakat pedesaan untuk lebih mengenal dan memahami asas-asas nasional.

e) Membimbing para nasabah atau pengusaha kecil untuk merasa ikut handarbeni atas lembaga

perkreditan yang ada.

f) Untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala

bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup

masyarakat melalui pemberian pinjaman kredit di bidang usahanya. Dalam menjalankan usahanya

sebuah perusahaan ataupun entitas memerlukan suntikan modal guna pengembangan, sumber-

sumber dana atau modal guna pengembangan usahanya, sumber-sumber dana atau modal itu

biasanya dari pemilik atau pinjaman dari pihak ketiga.

2. Usaha Bank Perkreditan Rakyat

Usaha Bank Perkreditan Rakyat meliputi usaha untuk menghimpun dan menyalurkan dana

dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Keuntungan Bank Perkreditan Rakyat di peroleh dari

spread effect dan pendapatan bunga. Adapun usaha-usaha Bank Perkreditan Rakyat adalah :

a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan,

dan atau bentuk lainnya yang di persamakan dengan itu.

b) Memberikan kredit

c) Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan

yang ditetapkan dalam peraturan pemerintahan.

Menempatkan dananya dalam bentuk sertifikat Bank Indonesia (SBI) deposito jangka,

sertifikat deposito, dan / atau tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat yang ditawarkan Bank

Indonesia kepada BPR apabila BPR mengalami over likuiditas.

B. Uraian persiapan kerja

1. Persiapan kerja untuk pekerjaan membuat bukti setoran dan mengarsipkan:

a. Siapkan alat tulis, seperti bolpoin, tipe-x.

b. Siapkan kartu slip bukti setoran.

c. Siapkan data nasabah pada setiap kartu tabungan.

2. Persiapan kerja untuk membuat bukti pengeluaran dan mengarsipkan.

a. Siapkan alat tulis, seperti bolpoin, tipe-x.

b. Siapkan kartu slip bukti setoran.

c. Siapkan data nasabah pada setiap kartu tabungan.

d. Siapkan kalkulator.

3. Persiapan kerja untuk pekerjaan membuat bukti angsuran

a. Siapkan bolpoint

b. Siapkan kartu slip bukti setoran.

c. Siapkan kalkulator.

d. Siapkan data nasabah pada setiap pembiayaan.

4. Persiapan kerja untuk pekerjaan membuat jurnal :

a. Jurnal secara manual :

1) Siapkan pensil, penghapus, dan penggaris

2) Siapkan kalkulator

3) Siapkan buku jurnal.

4) Siapkan data bakti setoran, bukti pengeluaran dan bukti angsuran pada setiap pertanggal.

b. Jurnal secara koputerisasi

1) Siapkan data bukti setoran, bukti pengeluaran, bukti angsuran pada setiap pertanggal

2) Buku data jurnal pada Microsoft Excel yang sudah disediakan

5. Persiapan kerja untuk mengisi kartu slip setoran:

a. Siapkan alat tulis, seperti: ballpoint, tipe-x

b. Siapkan kalkulator

c. Siapkan data bagi hasil

d. Siapkan nasabah pada setiap kartu tabungan.

C. URAIAN PROSES KERJA

1. Proses kerja untuk pekerjaan mengisi kartu slip bukti setoran:

a. Lihat nomor rekening debitor pada buku tabungan nasabah dan ditulis pada slip setoran

b. Tulis nama nasabah pada kartu slip bukti setoran yang ada di buku tabungan.

c. Tulis tanggal sesuai dengan tanggal transaksi.

d. Tulis nominal uang yang disetorkan pada kolom simpanan

e. Tanda tangan pada kolom petugas dan meminta tanda tangan nasabah pada kolom penyetor

2. Proses kerja untuk pekerjaan mengarsipkan kartu slip setoran:

a. Lihat nomor rekening debitor pada kolom nomor rekening, cari nomor rekening tersebut dalam file

setoran (Tawa, Tamades, Sicipta dan Deposito). Nomor rekening tersebut sudah dikelompokkan

dalam masing-masing kelompok.

b. Cocokkan antara nama debitur pada slip bukti setoran dengan nama debitur di kartu tabungan.

c. Tulis tanggal bukti setoran dalam kolom tanggal.

d Masukkan kode 01 (setoran) pada kolom kode.

e. Tulis nominal uang yang disetorkan pada kolom setoran.

f Jumlahkan saldo dengan nominal yang ada di kartu slip.

3. Peoses kerja untuk pekerjaan mengisi kartu slip bukti pengeluaran simpanan:

a. Tulis tanggal sesuai dengan transaksi

b. Tulis nama nasabah pada kartu slip bukti pengeluaran yang ada pada buku tabungan

c. Lihat nomor rekening distributor pada kartu tabungan nasabah dan tulis pada slip pengeluaran.

d. Beri tanda () pada kolom simpanan yang telah disediakan.

e. Tulis nominal uang yang diambil nasabah pada kolom simpanan.

f. Tanda tangan pada kolom petugas di minta tanda tangan nasabah pada kolom penyetor.

4. Proses kerja untuk pekerjaan mengarsipkan bukti kartu slip pengeluaran simpanan

a. Lihat nomor rekening debitur pada kolom nomor rekening, cari nomor rekening tersebut dalam file

simpanan (Taqwa, Tamades, Sicipta dan Deposito). Nomor rekening tersebut sudah dikelompokkan

dalam masing-masing kelompok

b. Cocokkan antara nama debitor pada bukti slip pengeluaran dengan nama debitur di kartu tabungan.

c. Tulis tanggal bukti pengeluaran dalam kolom tanggal.

d. Masukkan A2 (pengeluaran) pada kolom kode.

e. Tulis nominal uang yang diambil nasabah pada kolom pengeluaran.

f. Jumlah saldo dengan nominal yang ada di bukti slip pengeluaran.

5. Proses kerja untuk pekerjaan mengisi bukti slip pengeluaran deposito.

a. Tulis tanggal sesuai dengan tanggal transaksi

b. Tulis nama nasabah pada kartu slip bukti pengeluaran yang ada di buku deposito, lihat nomor

rekening debitur pada buku deposito dan tulis pada bukti slip setoran.

c. Beri tanda () pada kolom yang kosong dan tulis bagi hasil deposito di kolom tersebut.

d. Tulis nominal uang yang tertera di buku deposito dan masukkan nominal uang tersebut pada kolom

bagi hasil.

e. Tanda tangan pada kolom petugas dan minta tanda tangan nasabah pada kolom penyetor

6. Proses kerja untuk pekerjaan mengarsipkan bukti kartu slip pengeluaran deposito:

a. Cari nomor rekening pada buku deposito

b. Cocokan antara nama debitur pada bukti slip pengeluaran deposito dengan nama debitur di buku

deposito.

c. Tulis tanggal bukti pengeluaran deposito dalam kolom tanggal

d. Tulis nominal uang yang tertera pada bukti slip pengeluaran deposito.

e. Mengisi tanda tangan pada kolom paraf.

7. Proses kerja untuk pekerjaan membuat bukti angsuran:

a. Lihat nomor rekening debitor pada kartu pembiayaan nasabah dan ditulis pada slip setoran

b. Tulis tanggal sesuai dengan tanggal transaksi

c. Tulis nama nasabah pada kartu slip bukti setoran yang ada di kartu pambayaran.

d. Tulis nominal angsuran bagi hasil, simpanan cadangan resiko, dan adm yang tertera dalam kartu

pembayaran.

e. Tanda tangan pada kolom petugas dan minta tanda tangan nasabah pada kolom penyetoran.

8. Proses kerja untuk pekerjaan mengarsipkan bukti angsuran:

a. Lihat nomor rekening lalu cari nomor rekening tersebut dalam file pembiayaan. Nomor rekening

tersebut sudah dikelompokkan dalam masing-masing kelompok.

b. Cocokkan antara nama debitur pada slip bukti angsuran dengan nama debitur di kartu pembayaran.

c. Tulis tanggal bukti angsuran pada kolom tanggal pembiayaan.

d. Tulis nominal uang angsuran pada kolom angsuran.

e. Tulis nominal uang simpanan bagi hasil pada kolom bagi hasil.

f. Tulis nominal uang simpanan pada kolom simpanan

g. Tulis nominal cadangan resiko

h. Beri paraf pada kolom yang telah di sediakan

9. Proses kerja untuk pekerja membuat jurnal

a. Jurnal secara manual:

1) Tulis tanggal transaksi pada kolom tanggal.

2) Isi kolom, keterangan sesuai laporan ikhisar kas.

3) Tulis pada kolom kas sebelah debet yang pemasukan.

4) Pada kolom pembiayaan diisi dengan saldo kas yang keluar.

5) Isi pada kolom bagi hasil deposito apabila di kas pengeluaran terdapat bagi hasil.

6) Pendapat povinsi dimasukkan ke dalam prov.

7) Lain-lain yang kolomnya belum terdapat di kolom jurnal tersebut di masukkan ke dalam kolom serba-

serbi.

8) Apabila di ikhtisar kas pemasukan terdapat SWA (Simpanan Wajib Anggota) maka yang diisi adalah

kolom sebelah debet.

b. Jurnal dalam komputerisasi:

Dalam sistem jurnal komputerisasi sudah disiapkan kolom yang terdiri dari:

1) Keterangan yang berisi jenis simpanan, jenis angsuran, jenis pendapatan, jenis beban.

2) Kolom pemasukan diisi untuk keterangan yang termasuk dalam transaksi pemasukan.

3) Kolom pengeluaran diisi untuk keterangan yang termasuk dalam transaksi pengeluaran.

4) Pada kolom jumlah sudah disetting cara otomatis sehingga dalam proses penjumlahan tidak perlu

menjumlahkan secara ulang.

5) Kolom saldo berguna untuk mencocokkan saldo didalam komputer dengan saldo dalam ikhtisar

khas. Apabila ada pembedaan pada saldo.

6) Kolom saldo berguna untuk mencocokan saldo didalam komputer dengan saldo dalam ikhtisar kas

maka kemungkinan besar terjadi kesalahan proses pemasukan data transaksi ke dalam jurnal.

D. PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PERALATAN

1. Selalu menggunakan peralatan dengan hati-hati.

2. Setelah peralatan selesai digunakan dimasukkan ke tempatnya.

3. Selalu dibersihkan setelah peralatan selesai digunakan.

4. Ketika ada kerusakan cepat lapor pada karyawan lain.

5. Jika ada peralatan yang rusak, jika masih bisa diperbaiki harus diperbaiki.

E. PENGENDALIAN MUTU

1. Pelayanan yang baik kepada nasabah.

2. Tepat waktu

3. Mengadakan bagi hasil.

\

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Selama tiga bulan mengikuti Praktek Kerja Industri (Prakerin), kami mendapat banyak pengetahuan

ilmu dasar tentang tekhnik-tekhnik perbankan mulai dasar. Dasarnya hingga sistem kerjanya.

Meskipun semua itu sulit, kami melakukan dengan kesungguhan, kami dapat mengerjakannya

dengan sedikit demi sedikit dan atas bimbingan para karyawan.

2. Selama melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prkerin) di lapangan, kami melaksanakan dengan rasa

optimis dan sungguh-sungguh, guna mendapat ilmu yang kami inginkan demi kecerahan masa depan

kami. Kami selalu belajar dan terus belajar dari kegagalan kami sendiri saat melaksanakan tugas

tersebut. Meski ilmu dasar perbankan, tapi kami masih merasa belum cukup dan masih banyak

kekurangan pada diri kami. Meski demikian, itu semua karena keterbatasan waktu kami, tetapi kami

tidak akan berputus asa untuk memperdalam pengetahuan akutansi/perbankan.

3. Selama 3 bulan tersebut, yang sering kami lakukan dalam kerja yaitu:

a. Mengisi kartu slip.

b. Mengarsipkan kartu slip tersebut kedalam data nasabah dan buku deposito

c. Memasukkan jurnal, baik secara manual maupun komputerisasi, dan sebagainya.

Ini merupakan hasil pengamatan tekhnik dasar perbankan yang kami peroleh dan masih banyak lagi

lainnya. Meski kami mendapat pengetahuan itu, kami masih menginginkan pengetahuan lainnya.

3. Dengan mengikuti kegiatan tersebut kami menjadi tahi bahwa ilmu pengetahuan tentang tekhnik

dasar perbankan. Kami pun selalu mencari informasi-informasi yang penting tentang tekhnik dasar

perbankan guna menambah wawasan kami agar kelak menjadi seorang perbankan yang handal dan

sukses.

D. SARAN

1. Untuk Institusi

a. Tempat kerja harus selalu bersih, supaya para costumer merasa nyaman di bank.

b. Usahakan setiap melayani nasabah dikerjakan dengan sungguh-sungguh agar hasil yang didapatkan

bisa memuaskan para nasabah.

c. Karyawan haruslah membimbing para siswa yang sedang Praktek Kerja Industri (Prakerin) dengan baik.

d. Bila sedang bekerja harap berhati-hati karena keselamatan kerja adalah yang paling utama.

e.`Kembangkan perusahaan tersebut supaya lebih maju.

2. Untuk sekolah

a. Sebaiknya sekolah memberikan arahan-arahan pada waktu siswa yang akan Praktek Kerja Industri

(Prakerin) tentang hal-hal uang boleh disana

b. Sekolah seharusnyam melakukan bimbingan khusus untuk bekal siswa yang Praktek Kerja Industri

(Prakerin)

3. Untuk siswa

a. Untuk siswa yang akan datang sebaiknya penyusunan lebih baik dan sempurna.

b. Siswa bertanggung jawab atas nama baik sekolah dan nama baik sekolah harus dijaga agar adik kelas

dapat mengulang Praktek Kerja Industri di tempat yang dahulu.

c. Siswa mematuhi aturan dan tata tertib yang berlaku.

d. Siswa diharapkan jangan sampai terlambat dan disiplin waktu.

e. Semua harus mempersiapkan diri dari kesehatan jasmani dan rohani.

f. Jika semua harus memakai peralatan kerja harus berhati-hati agar tidak rusak. Jika sudah terlanjur

rusak, maka harus cepat-cepat lapor.

g. Jika ada waktu luang bacalah buku-buku pemandu melakukan pekerjaan.

Dengan demikian selesailah tugas Prakerin di PD BKK Wonogiri kota cabang Giriwoyo. Tidak lupa

kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Kami mengucapkan banyak terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam membuat laporan ini, sehingga laporan ini

dapat diselesaikan dengan baik.

Diposkan oleh Fa_dli_Q di 22.22 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

Tidak ada komentar:

Poskan KomentarPosting Lebih Baru Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Mengenai SayaFa_dli_Q Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

2012 (2) o Mei (1) o April (1)

LAPORAN PRAKERIN AKUNTANSI

Template Picture Window. Gambar template oleh konradlew. Diberdayakan oleh Blogger.