Contoh Laporan KP

43
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan ilmu pengetahuan di segala bidang dalam era globalisasi saat ini begitu pesat. Terutama dalam bidang IT yang semakin maju seiring dengan kebutuhan pemakai (user) untuk memperoleh suatu karya atau inovasi maksimal serta memperoleh kemudahan dalam segala aktivitas untuk mencapai suatu tujuan. Penggunaan komputer dalam sistem informasi tidak lepas dari penyediaan sarana berupa software dan hardware yang memiliki kecepatan proses yang memadai sebanding dengan tingkat pekerjaan, serta penyediaan brainware, sehingga user yang menjalankan sistem tersebut mengalami peningkatan agar tidak menjadi sia- sia karena ketidakmampuan pengguna. Absensi berdasarkan kamus Bahasa Indonesia, absen adalah tidak bekerjanya seorang pegawai pada saat hari kerja, karena sakit, izin, alfa atau cuti. Absensi adalah daftar administrasi ketidakhadiran pegawai. 1

description

Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas Padang Panjang

Transcript of Contoh Laporan KP

Page 1: Contoh Laporan KP

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perkembangan ilmu pengetahuan di segala bidang dalam era globalisasi

saat ini begitu  pesat. Terutama dalam bidang IT yang semakin maju seiring

dengan kebutuhan pemakai (user) untuk memperoleh suatu karya atau inovasi

maksimal serta memperoleh kemudahan dalam segala aktivitas untuk mencapai

suatu tujuan.

Penggunaan komputer dalam sistem informasi tidak lepas dari penyediaan

sarana berupa software dan hardware yang memiliki kecepatan proses yang

memadai sebanding dengan tingkat pekerjaan, serta penyediaan brainware,

sehingga user yang menjalankan sistem tersebut mengalami peningkatan agar

tidak menjadi sia-sia karena ketidakmampuan pengguna.

Absensi berdasarkan kamus Bahasa Indonesia, absen adalah tidak

bekerjanya seorang pegawai pada saat hari kerja, karena sakit, izin, alfa atau cuti.

Absensi adalah daftar administrasi ketidakhadiran pegawai. Sedangkan Presensi

adalah bekerjanya seorang pegawai pada saat hari kerja.

Di Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas yang menangani absensi

adalah bidang disgiat. Fungsi bidang disgiat disini yaitu mengatur jalannya proses

absensi dan merekap absensi santri, memberikan surat keterangan sakit,

memberikan izin acara-acara resmi seperti lomba, olimpiade dan lain-lain.

Kebutuhan akan data dan informasi semakin meningkat, karena data dan

informasi dapat digunakan sebagai landasan baik dalam kegiatan pengendalian

1

Page 2: Contoh Laporan KP

maupun perencanaan operasional di masa yang akan datang. Dengan adanya

kebutuhan data dan informasi yang mampu menunjang kegiatan

perusahaan/Instansi yang efektif dan efisien. Penanganan informasi data absensi

merupakan bagian pesantren yang sangat penting. Dengan adanya sistem

informasi absensi tersebut tentunya akan mempermudah informasi dan

mengefesiensikan waktu secara optimal.

Semakin meningkatnya usaha maka informasi yang diperlukan pun

semakin meningkat. Mengingat terbatasnya tempat, tenaga dan waktu dalam

melakukan pendataan data absensi santri diperlukan suatu alat bantu berupa

komputer untuk mengatasi masalah tersebut.

Komputer merupakan alat bantu dalam pendataan data absensi santri

memiliki peranan cukup penting dalam suatu instansi/Dinas atau perusahaan

untuk memudahkan penemuan kembali sumber informasi yang diperlukan, yang

pada akhirnya akan memperlancar kehidupan dan perkembangan pondok

pesantren. Oleh karena itu penulis membuat penelitian kerja praktek dengan judul

“Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Absensi Pondok Pesantren

Modern Nurul Ikhlas Padang Panjang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dibahas adalah:

bagaimana merancang sistem informasi absensi santri di Pondok Pesantren

Modern Nurul Ikhlas Padang Panjang.

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari laporan kerja

praktek ini adalah merancang sistem informasi absensi santri di Pondok Pesantren

Modern Padang Panjang. Dan memiliki kebutuhan – kebutuhan pendukung seperti

2

Page 3: Contoh Laporan KP

dalam bentuk Business Process Model Notation (BPMN), use case diagram,

Entity Relation Diagram (ERD).

1.4 Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada penulis membatasi laporan kerja

praktek ini dengan hanya membahas terkait dengan :

1. Melakukan analisis terhadap sistem informasi absensi yang sedang

berjalan.

2. Perancangan sistem informasi absensi santri.

3. Kebutuhan fungsional terhadap perancangan sistem informasi absensi.

4. Membuat rancangan sistem informasi absensi dengan menggunakan

BPMN.

1.5 Sitematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan dibahas tentang latar belakang pelaksanaan kerja praktek di Pondok

Pesantren Modern Nurul Ikhlas Padang Panjang yang penulis jalani. Selain itu

dalam bab ini juga dibahas rumusan masalah, batasan masalah, tujuan serta

sistematika penulisan laporan kerja praktek.

BAB II PROFIL ORGANISASI

Bab ini akan dibahas struktur organisasi Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas

Padang Panjang, deskripsi pekerjaan yang dilakukan serta jadwal pekerjaan

selama pelaksanaan kerja praktek.

3

Page 4: Contoh Laporan KP

BAB III LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang beberapa teori yang menunjang kegiatan kerja praktek,

perangkat lunak yang digunakan selama kerja praktek, serta teori lainnya yang

mendukung pelaksanaan kerja praktek di Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas

Padang Panjang.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab Analisis dan Perancangan menjelaskan analisis dan hasil perancangan yang telah

dilakukan. Analisis sistem menggunakan BPMN dan hasil perancangan dalam bentuk

use case diagram dan ERD

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran mengenai hasil analisis terhadap Pondok

Pesantren Modern Nurul Ikhlas Padang Panjang.

DAFTAR PUSTAKA

4

Page 5: Contoh Laporan KP

BAB II

PROFIL ORGANISASI

2.1 Profil Organisasi

Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas terletak antara gunung Marapi dan

gunung Singgalang dengan pemandanggan alam yang indah, udara yang sejuk dan

lingkungan yang asri. Tenaga dukatif PPM Nurul Ikhlas terdiri dari pengasuh

Asrama dan Tenaga Administratif. PPM Nurul Ikhlas menyelenggarakan program

pendidikan SMP Intensive, SMP Excellent, SMA Intensive, SMA Excellent.

SMP Intensive atau SMA Intensive adalah sekolah yang santri-santrinya

memiliki kemampuan standar sedangkan SMP Excellent atau SMA Excellent

adalah sekolah yang santri-santrinya memiliki kemampuan diatas rata-rata dari

sekolah intensive.

Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas sebagai suatu lembaga pendidikan

berbasis Al Quran telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan ini

dimaksudkan untuk menjadikan Pomdok Pesantren Modern Nurul sebagai

lembaga pendidikan yang dapat menciptakan manusia seutuhnya yang sesuai

dengan visi, dan misi Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas.

Pada Tahun 1989 Pondok Pesantren Modern Diniyah Putera didirikan oleh

Dra. Isnaniah Shaleh dan H. Riza Muhammad Yunas Shaleh, Lc, yang berlokasi

di Padang Panjang. Pondok Pesantren Modern Diniyyah Putera dipimpin oleh H.

Riza Muhammad, Lc. Tahun 1990 Lokasi PPM Diniyyah Putera dipindahkan ke

desa Pincuran Tinggi Kecamatan Sepuluh Koto kabupaten Tanah Datar. Nama

Diniyyah Putera dirubah menjadi Nurul ikhlas.

5

Page 6: Contoh Laporan KP

Tahun 1991 didirikan Yayasan Nurul Ikhlas dengan Akte Notaris Nomor:

11 tahun 1991 dengan notaris Julinar Idris, SH yang berkedudukan di Bukittinggi.

Adapun pendiri yayasan yaitu H. Zainal Dt. Pamuncak (Alm.), Ir. H. Azwar Anas,

H. Riza Muhammad, LC, Ir. H. Ismet Darwis (Alm.), H. Ismet Jamal (Alm.) dan

Yayasan Nurul Ikhlas diketuai oleh Ir. H. Azwar Anas.

Tahun 1991 Pondok Pesantren Modern berubah nama menjadi Pondok

Pesantren Modern Nurul Ikhlas.Tahun 1992 Pondok Pesantren Modern Nurul

Ikhlas tingkat SLTP dan SLTA mendapat izin operasional dari Kepala Kantor

Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Kanwil Depdiknas) Sumatera

Barat dengan surat keputusan nomor : KPTS.013.08.R.1993 untuk Tingkat SLTA.

Tahun 1993 SLTP Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas mendapat

akreditasi dari Kakanwil Depdiknas Sumatera Barat dengan status Diakui dengan

Surat Keputusan Nomor: Kpts.268.08.R.1993.

Tahun 1995 SMU Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas mendapat

akreditasi dari Direktur Sekolah Swasta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

di Jakarta dengan status Diakuidengan Surat Keputusan Nomor:

024/C/KEP/I/1995.Tahun 2000 SMU Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas

mendapat akreditasi dari Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Departemen Pendidikan Nasional di Jakarta dengan status Disamakan dengan

Surat Keputusan Nomor: 79/C.C7/Kep/PP/2000.

Tahun 2005 KMI (Kulliyatul Al-Mu'allimin Al-Islamiyah) Pondok

Pesantren Modern Nurul Ikhlas mendapat akreditasi dari Dirjend Pendidkan Dasar

dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional dengan status Disetarakan

6

Page 7: Contoh Laporan KP

dengan Surat Keputusan Nomor : 25/C/Kep/MN/2005 Tanggal 28 Januari

2005.Tahun 2005 SMP Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas mendapat

akreditasi dari Badan Akreditasi Sekolah Kabupaten Tanah Datar dengan status

terakreditasi dengan peringkat A dengan Surat Keputusan Nomor:

04/BASKAB/TD/III/2005Tahun 2009 SMA Pondok Pesantren Modern Nurul

Ikhlas mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Provinsi Sumatera Barat

dengan status terakreditasi dengan peringkat B berdasarkan sertifikat akreditasi

tanggal 27 Oktober 2009.

Tahun 2011 Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas berkembang menjadi 4

sekolah yaitu SMP Intensif Nurul Ikhlas, SMA Intensif Nurul Ikhlas, SMP

Excellent Nurul Ikhlas (SK Bupati Tanah Datar Nomor 421.3/132/Disdik 2012),

dan SMA Excellent Nurul Ikhlas. Surat Keputusan Bupati Tanah Datar Nomor

421.4/133/Disdik-2012.

Tahun 2012 SMP Intensif Nurul Ikhlas mendapatkan akreditasi dari Badan

Akreditasi Provinsi Sumatera Barat dengan status terakreditasi dengan peringkat

A yang ditetapkan tanggal 12 November 2012.

2.2 Visi dan Misi

2.2.1 Visi

Ridho Allah dunia dan akhirat.

2.2.2 Misi

1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Berakhlak dan berbudi pekerti yang luhur.

3. Berwawasan luas.

7

Page 8: Contoh Laporan KP

4. Cerdas, terampil, disiplin , suka bekerja keras, serta profesional dalam

menghadapi tantangan.

5. Sehat jasmani.

2.3 Struktur Organisasi

Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas Padang Panjang dikepalai oleh

Pimpinan PPM Nurul Ikhlas dan terdiri dari beberapa Kepala Bagian dan

beberapa koordinator. Struktur organisasi dari Pondok Pesantren Modern Nurul

Ikhlas Padang Panjang dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini:

8

Page 9: Contoh Laporan KP

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas Padang Panjang

2.4 Lingkup Pekerjaan

Kerja praktek yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas

Padang Panjang dilaksanakan oleh lima mahasiswa Jurusan Sistem Informasi.

Sistem kerja praktek yang disiapkan oleh pihak di Pondok Pesantren Modern

Nurul Ikhlas Padang Panjang adalah dengan menempatkan masing-masing

mahasiswa dalam masing-masing bidang dan dipindahkan bagiannya setiap

harinya di Pusdatin ( Pusat Data dan Informasi) dengan tujuan seluruh mahasiswa

yang melaksanakan kerja praktek bisa mengetahui dan mempelajari apa-apa saja

yang ada di pusdatin tersebut.

Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas Padang Panjang yanng memiliki

lima bidang bagian yaitu bidang akademik, Administrasi, Disgiat, Pustaka, dan

Asrama. Masing-masing mahasiswa ditempatkan di tiap-tiap bagian dan setiap

harinya akan di roling di bagian pusdatin. Selama pekerjaan kerja praktek, saya

melakukan analisis kerja di bidang Disgiat ( Disiplin dan Kegiatan ) dengan

lingkup kerja sebagai berikut:

1. Mempelajari alur alur proses disiplin dan kegiatan santri seperti absen dan

data pelanggaran dapat terintegrasi dengan data akademik berbasis

teknologi informasi.

2. Mempelajari bagaimana tugas dan fungsi di bidang Disgiat (Displin dan

Kegiatan) di Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas.

9

Page 10: Contoh Laporan KP

2.4.1 Pusat Data dan Informasi

Merupakan bagian dari pusat pengolahan data-data dan informasi seperti

absensi santri yang direkap ke dalam aplikasi web yang bernama JIBAS (Jaringan

Infromasi Bersama Antar Sekolah).

2.4.2 Perpustakaan

Merupakan wadah untuk memelihara dan meningkattkan efisiensi dan

efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisir secara baik

dan sistematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan

kemudahan bagi proses belajar mengajar siswa di sekolah tempat perpustakaan

tersebut berada.

2.4.3 Disgiat (Disiplin dan Kegiatan)

Merupakan tempat dimana bimbingan bagi santri terhadap hal yang

berhubungan dengan kedisiplin dan kegiatan-kegiatan santri seperti absen, serta

pelanggaran-pelanggaran yang terjadi.

2.4.4 Asrama

Merupakan tempat para santri dan santriwati tinggal , disanalah mereka

diberi bimbingan tentang ilmu keagaamaan dan berkegiatan, cara menjadi

kepimpinan yang baik dann benar, dan lain-lain.

10

Page 11: Contoh Laporan KP

2.5 Jadwal Kerja

Pelaksanaan kerja praktek dimulai dari tanggal 10 November – 10

Desember 2014. Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan selama kerja praktek ini

mencakup beberapa hal seperti yang terdapat pada Tabel 2.1 dibawah ini.

Tabel 2.1 daftar pekerjaan selama kerja praktek

11

Page 12: Contoh Laporan KP

12

No Kegiatan Waktu

1 Membersihkan dan merapikan

ruangan kerja KP selama sebulan

10 November 2014

2 Membuat KAKP ( Kerangka Acuan

Kerja Praktek )

11 – 13 November 2014

3 Mengumpulkan berkas – berkas di

kantor Disgiat ( Disiplin dan

Kegiatan)

14 – 16 November 2014

4 Membuat Laporan mingguan

pertama

17 November 2014

5 Menganalis dan mempelajari alur

proses dari berkas yanng didapat

18 – 21 November 2014

6 Input data – data santri di kantor

Pusdatin ( Pusat Data dan Informasi )

22 November 2014

7 Input absen santri dan merekap

mingguan kedalam system JIBAS

23 - 24 November 2014

8 Membuat Laporan kegiatan

mingguan kedua

25 November 2014

9 Membuat dan merancang use case

tentang absensi santri

26 – 29 November 2014

10 Memperbaiki cpu yang rusak 30 November 2014

11 Membuat laporan kegiatan mingguan

ketiga

1 Desember 2014

12 Membuat dan merancang tabel relasi

absensi santri

2 – 5 Desember 2014

12 Memasang jaringan internet 6 - 7 Desember 2014

13 Menyiapkan berkas kerja praktek 8 – 10 Desember 2014

Page 13: Contoh Laporan KP

Tabel 2.1 Daftar Pekerjaan Praktek

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Konsep Dasar Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasasi, dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan - laporan yang diperlukan. 

Menurut Agus Mulyanto (2009:29) “Sistem informasi merupakan suatu

komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang

memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk

mencapai suatu tujuan”.

13

Page 14: Contoh Laporan KP

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu alat yang

membantu dalam menyediakan informasi bagi penerimanya dan untuk membantu

dalam pengambilan keputusan bagi manajemen didalam operasi perusahaan

sehari-hari dan informasi yang layak untuk pihak luar perusahaan.

3.2 Absensi

Berdasarkan kamus Bahasa Indonesia, absen adalah tidak bekerjanya

seorang pegawai pada saat hari kerja, karena sakit, izin, alpa atau cuti. Absensi

adalah daftar administrasi ketidakhadiran pegawai.

3.4 Sistem Informasi Absensi

Sistem menurut (Marimin, 2006) adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri

dari bagian-bagian yang berkaaitan satu sama lain yang berusaha mencapai satu

tujuan dalam suatu lingkungan kompleks. Sedangkan menurut (Lumbangol,2008)

sistem adalaha hubungan satu unit denggan unit yang lainnya dan saling

berhubungan satu sama lainnya, tidak terpisahkan serta menuju suatu kesatuan

dalam rangka mencapai satu tujuan yang telah ditetapkan.

3.5 BPMN

BPMN atau Business Process Model Notation merupakan sebuah standar

penggambaran proses bisnis yang dikeluarkan oleh Open Management Goup.

BPMN menjelaskan cara merancang business process dan mendeskripsikan secara

teknis bagaimana business process dieksekusi untuk keperluan otomatisasi.

14

Page 15: Contoh Laporan KP

BPMN lebih powerfull dibandingkan flowchart atau activity diagram sebab

BPMN memiliki standar pemodelan proses bisnis yang kompleks dan mampu

menjelaskan desain-desain rumit proses bisnis.

BPMN atau Business Process Model Notation merupakan sebuah standar

penggambaran proses bisnis yang dikeluarkan oleh Open Management Goup.

BPMN menjelaskan cara merancang business process dan mendeskripsikan secara

teknis bagaimana business process dieksekusi untuk keperluan otomatisasi.

BPMN lebih powerfull dibandingkan flowchart atau activity diagram sebab

BPMN memiliki standar pemodelan proses bisnis yang kompleks dan mampu

menjelaskan desain-desain rumit proses bisnis.

Diagram BPMN terdiri atas elemen yang terbagi atas 4 (empat) kategori,

yaitu Flow Object, Connecting Object, Swimlanes, dan Atrifacts. Berikut masing-

masing elemen BPMN tersebut:

3.5.1 Flow Object

Yang terdiri atas beberapa bagian, yaitu event, activity, dan gateway yang dijelaskan

sebagai berikut ini:

1. Event

Event direpresentasikan dalam bentuk lingkaran seperti pada Gambar 3.1

dan menjelaskan apa yang terjadi saat itu. Ada tiga jenis event, yaitu start,

intermediate, dan end. Masing-masing mewakili kejadian dimulainya proses

bisnis, interupsi proses bisnis, dan akhir dari proses bisnis.

15

Page 16: Contoh Laporan KP

Gambar 3.1 Event

2. Activity

Activity merepresentasikan pekerjaan (task) yang harus diselesaikan.

Activity ditunjukkan dengan persegi panjang dengan ujung-ujung bulat seperti

yang digambarkan pada Gambar 3.2 dan merupakan bentuk umum untuk

pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan. Sebuah aktivitas dapat berdiri sendiri

atau gabungan. Ada empat macam activity, yaitu task, looping task, sub process,

dan looping subprocess.

Gambar 3.2 Activity

3. Gateway

Gateway merepresentasikan pemecahan alur yang terdapat di dalam proses

bisnis. Gateway digambarkan dengan bentuk seperti belah ketupat seperti pada

Gambar 3.3 dan digunakan untuk mengontrol percabangan dan penggabungan

Sequence Flow. Jadi, gateway menentukan keputusan tradisional, penggabungan,

dan penggabungan aliran. Internal markers akan menentukan perilaku dari

16

Page 17: Contoh Laporan KP

kontrol. Ada berbagai macam gateway, yaitu exclusive data based, exclusive

event based, inclusive event based, dan parallel.

Gambar 3.3 Gateway

3.4.2 Connecting Object

Connecting Object terdiri atas 3 elemen yaitu sequence flow, message flow,

dan association yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Sequence flow

Sequence flow merepresentasikan pilihan default untuk menjalankan proses.

Sequence flow dinotasikan dengan panah garis seperti pada Gambar 3.4.

Sequence Flow

Gambar 3.4 Sequence flow

2. Message flow

17

Page 18: Contoh Laporan KP

Message flow merepresentasikan aliran pesan antar proses. Message flow

dinotasikan dengan panah garis putus-putus seperti pada Gambar 3.5.

Message Flow

Gambar 3.5 Message flow

3. Association

Association digunakan untuk menghubungkan elemen dengan artifact.

Association digambarkan dengan titik-titik yang tersusun menyerupai garis dengan panah

disalah satu ujungnya, seperti yang digambarkan pada Gambar 3.6.

Association

Gambar 3.6 Association

3.4.3 Swimlanes

Elemen ini digunakan untuk mengkategorikan secara visual seluruh

elemen dalam diagram. Swimlanes digambarkan dengan bentuk garis yang

memisahkan dan mengelompokkan aktor (pelaku yang berinteraksi dengan

system). Banyak metodologi pemodelan menggunakan konsep swimlanes sebagai

mekanisme untuk membagi kategori visual yang menggambarkan kemampuan

fungsional atau tanggung jawab yang berbeda.

18

Page 19: Contoh Laporan KP

Ada dua jenis swimlanes, yaitu pool dan lane yang dijelaskan sebagai berikut ini:

1. Pool

Pool mewakili partisipan dalam sebuah proses. Partisipan merupakan actor yang

memiliki peran dalam sistem yang dirancang. Pool Dinotasikan seperti pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7 Pool

2. Lane

Lane sub-bagian dalam sebuah pool dan akan menambah panjang dari pool baik

vertikal atau horisontal. Lane digunakan untuk mengatur dan mengkategorikan aktivitas.

Lane dinotasikan sepertipada Gambar 3.8.

Gambar 3.8 Lane

3.4.4 Artifacts

19

Page 20: Contoh Laporan KP

Elemen yang digunakan untuk memberikan informasi tambahan dari sebuah

proses. Elemen ini terdiri atas tiga jenis, yaitu:

1. Data object

Data object digunakan untuk menjelaskan data apa yang dibutuhkan dalam

proses. Data object dinotasikan seperti pada Gambar 3.9

Data

Gambar 3.9 Data object

2. Group

Group untuk mengelompokkan sejumlah aktivitas di dalam proses tanpa

mempengaruhi proses yang sedang berjalan. Group dinotasikan seperti pada

Gambar 3.10

Gambar 3.10 Group

3. Annotation

20

Page 21: Contoh Laporan KP

Annotation digunakan untuk memberi catatan agar diagram menjadi lebih mudah

dimengerti Annotation dinotasikan seperti pada Gambar 3.11

Gambar 3.11 Annotation

3.6 Use Case

Model fungsional sebuah system yang menggunakan actor dan use case.

Use case adalah layanan (services) atau fungsi-fungsi yang disediakan oleh

system untuk penggunanya (Henderi et al, 2008). Use Case adalah suatu pola atau

gambaran yang menunjukan prilaku atau kebiasaan system.

Use case merepresentasikan operasi-operasi yang dilakukan oleh actor.

Use case digambarkan berbentuk elips dengan nama operasi dituliskan di

dalamnya. Actor yang melakukan operasi dihubungkan dengan garis lurus ke use

case.

3.6.1 Komponen – komponen Use case

Terdapat beberapa komponen-konponen Use case, diantaranya sebagai

berikut:

1. Actor

21

Page 22: Contoh Laporan KP

Actor menggambarkan pengguna software aplikasi (user). Actor

membantu memberikan suatu gambaran jelas tentang apa yang harus dikerjakan

software aplikasi.

2. Use Case

Use case menggambarkan perilaku software aplikasi, termasuk di

dalamnya interaksi antara actor dengan software aplikasi tersebut.

Berikut beberapa hal yang menentukan penggunaan use case pada suatu

sistem:

a. Pola perilaku perangkat lunak aplikasi.

b. Gambaran tugas dari sebuah actor.

c. Sistem atau “benda” yang memberikan sesuatu yang memberikan nilai

kepada actor.

d. Apa yang dikerjakan oleh suatu perangkat lunak (bukan bagaimana cara

mengerjakannya).

3. Association / Directed Association

Association / Directed Association), yaitu hubungan statis antar element.

Pada umumnya, menggambarkan element yang memiliki atribut berupa element

lain, atau element yang harus mengetahui eksistensi element lain.

Panah navigability menunjukkan arah query antar element.

4. Generalization dan Pewarisan

22

Page 23: Contoh Laporan KP

Generalization dan pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar element.

Element dapat diturunkan dari element lain dan mewarisi  semua atribut dan

metoda element asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia

disebut anak dari element yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah

generalisasi.

5. Dependency

Dependency (ketergantungan) adalah suatu jenis hubungan yang

menandakan bahwa satu element, atau kelompok element, bertindak sebagai klien

tergantung pada unsur lain atau kelompok element yang berlaku sebagai penyalur.

Ini merupakan suatu hubungan lemah yang menandakan bahwa jika penyalur

klien diubah maka klien secara otomatis  akan terpengaruh oleh perubahan

tersebut. Ini merupakan suatu hubungan searah.

3.6 Activity Diagram

Activity diagram memodelkan workflow proses bisnis dan urutan aktivitas

dalam sebuah proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena

memodelkan workflow dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya atau dari aktivitas ke

status. Activity diagram bermanfaat untuk pemodelan proses untuk membantu

memahami keseluruhan proses dan menggambarkan parallel behaviour (interaksi

antara beberapa use case).

Berikut elemen-elemen activity diagram yang dapat dilihat pada tabel 3.1

activity diagram element di bawah ini:

23

Page 24: Contoh Laporan KP

Gambar tabel 3.1 activity diagram element

3.7 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan pemodelan yang

digunakan untuk menggambarkan masing-masing entitas dan relasi antar entitas

dari bentuk notasi menjadi sebuah diagram data sehingga proses transaksi dapat

tergambar dengan jelas (Edi, 2009). ERD pada sistem informasi peminjaman dana

bergulir dirancang sesuai dengan proses normalisasi yang dilakukan. Tabel-tabel

yang dihasilkan pada proses normalisasi digabung menjadi satu kesatuan sehingga

menjadi sebuah ERD lengkap.

24

Page 25: Contoh Laporan KP

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem

Analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan

menginterpretasikan fakta-fakta yang ada, mendiagnosa persoalan, dan

menggunakannnya untuk memperbaiki sistem. Hasil yang diperoleh dari analisis

sistem berupa gambaran sistem yang sedang berjalan dan bentuk permasalahan

serta rancangan sistem baru yang akan dikembangkan.

25

Page 26: Contoh Laporan KP

4.2 Business Process Model Notation

BPMN atau Business Process Model Notation merupakan sebuah standar

penggambaran proses bisnis yang dikeluarkan oleh Open Management Goup.

BPMN menjelaskan cara merancang business process dan mendeskripsikan secara

teknis bagaimana business process dieksekusi untuk keperluan otomatisasi.

BPMN lebih powerfull dibandingkan flowchart atau activity diagram sebab

BPMN memiliki standar pemodelan proses bisnis yang kompleks dan mampu

menjelaskan desain-desain rumit proses bisnis.

4.2.1 BPMN Sistem Informasi Absensi yang sedang berjalan

Pada bagian Disgiat (Disiplin dan Kegiatan) ini, merupakan sistem BPMN

yang sedang berjalan di pondok pesantren modern nurul ikhlas padang panjang.

Dimana prosesnya guru mengambil absen di kelas, kemudian mengiisikan absen

tersebut. Setelah mengambil absen, dokumen absen tersebut di periksa dan

dikumpulkan setiap harinya ke bagian Disgiat. Hal tersebut terlihat pada gambar

4.1.

26

Page 27: Contoh Laporan KP

Gambar 4.1 BPMN Absensi yang sedang berjalan

4.2.2 BPMN Sistem Informasi Absensi yang diusulkan

Pada sistem yang diusulkan , di bagian Disgiat tidak perlu mengumpulkan

dokumen absen , hanya tinggal menginputkan kedalam sistem. Dengan begitu,

akan mengurangi adanya dokumen-dokumen absen yang menumpuk sehingga

keakuratan dan keamanan menjadi efisien.

27

Page 28: Contoh Laporan KP

Gambar 4.2 BPMN Absensi yang diusulkan

4.3 Use case

Use Case Diagram digunakan untuk menggambarkan kebutuhan

fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem. Use Case Diagram

merepresentasikan gambaran grafis dari beberapa actor, use case, dan interaksi di

antara komponen-komponen tersebut pada sebuah sistem yang akan dibangun.

Kebutuhan fungsional yang telah didefinisikan pada tahap analisis perancangan

Sistem Informasi Absensi Pondok Pesantren Modern Padang Panjang melibatkan

empat actor yaitu wali kelas, santri, disgiat dan orangtua dengan masing-masing

use case nya seperti terlihat pada gambar 4.3.

28

Page 29: Contoh Laporan KP

Gambar 4.3 Use case diagram

4.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity relationship diagram (ERD) merupakan representasi grafis yang

menggambarkan hubungan antara entitas di dalam database. ERD dapat disebut

juga sebagai teknik pemodelan data yang dapat membantu menentukan proses

bisnis sehingga digunakan sebagai dasar pada database relasional (Rouse, 2014).

Tiga komponen utama ERD adalah entitas yaitu objek atau konsep yang disimpan

pada data store, hubungan diantara entitas, dan kardinalitas yaitu hubungan yang

mendefenisikan jumlah diantara entitas (Chapple, t.t.).

Entity relationship diagram dibuat berdasarkan kebutuhan pada sistem

yang telah digambarkan pada use case sebelumnya. Entity relationship diagram

ini dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut ini:

29

Page 30: Contoh Laporan KP

Gambar 4.4 ERD Sistem informasi Absensi

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dengan adanya sistem informasi absensi yang berbasis komputerisasi

dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh Pondok Pesantren

Modern Padang Panjang dalam pengolahan data absensi. Setelah penulis

menganalisa dan mempelajari permasalahan yang terjadi, penulis mengambil

beberapa kesimpulan diantaranya:

1. Sistem informasi absensi ini dirancang dengan tujuan untuk mengganti

pencatatan data absensi secara manual menjadi terkomputerisasi yaitu untuk

dapat meminimalisasi tingkat kesalahan dalam pencatatan mengelola data

absensi santri.

30

Page 31: Contoh Laporan KP

2. Sistem Informasi absensi ini dapat mempermudah dan mempercepat waktu

memproses data absensi santri sehingga dapat menghemat waktu.

3. Dengan sistem informasi dapat menyimpan dan mengelola data absensi secara

teratur sehingga mempermudah dalam pembuatan laporan.

5.2 Saran

Dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini penulis memberikan saran kepada

Pondok Pesantren Modern Padang Panjang dalam analisis perancangan Sistem

Informasi absensi yaitu agar pihak Pondok Pesantren Modern Padang Panjang

dapat beralih ke sistem informasi absensi berbasis online agar terhindar dari

kehilangan/kerusakan data secara fisik, perubahan data oleh pihak yang tidak

berwenang dan pencaharian data dapat dilakukan dengan mudah.

31

Page 32: Contoh Laporan KP

DAFTAR PUSTAKA

Analisis dan Disain Sistem Informasi, Jogiyanto, 2005 :11

Unikom,”BAB II Landasan Teori,”2004.

Absensi,”Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),”[Online].[Diakses 19 Februari

2015].

Mulyanto, Agus., 2009.Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Marimin. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :

Grasindo,2006.

Chapple, M. t.t. About Technology. [Online] at:

http://databases.about.com/od/specificproducts/a/Database-

Relationships-An-Introduction-To-Foreign-Keys-Joins-And-E-R-

Diagrams.htm [Diakses 19 FEBRUARI 2015].

Edi, Doro, Stevalin Betshani. 2009. Analisis Data dengan Menggunakan ERD

dan Model

Konseptual Data Warehouse. Jurnal Informatika, Vol.5, No.1, Hal:71-85.

Bandung.

32