Contoh Kasus Semu

10
Contoh kasus semu : Ny. A berumur 27 tahun saat ini sedang menderita appendicitis (peradangan apendiks). Ny. A datang ke RS karena dirujuk dari puskesmas, dan ia baru pertama kali datang ke RS. Karena sebelumnya tidak pernah ada masalah kesehatan serius. Ny. A lulusan SMA dan bekerja sebagai ibu rumah tangga dan tidak banyak tahu tentang penyakit yang dideritanya. Tn. D, suaminya izin untuk tidak masuk kerja karena ingin mengantar istrinya. Tn. D bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan swasta dengan penghasilan tiap bulannya Rp. 1.500.000. Ny. A mempunyai persepsi tentang sakit di bagian perut kanan bawah akan dapat sembuh sendiri dengan perawatan dan pengobatan yang diberikan di RS, tanpa dilakukan tindakan operasi. Ny. A terlihat cemas akan rencana operasi penyakitnya (apendektomi). Walaupun sebenarnya Tn. D selalu memberi motivasi, karena ingin istrinya cepat sembuh dari sakitnya. Asuhan Keperawatan : 1. Pengkajian Keadaan umum kesadaran compos mentis, tanda-tanda vital : TD : 110/80 mmHg, Nadi : 84 x / menit, Suhu : 36,70C, Pernafasan : 20 x / menit. Sakit perut dibagian kanan bawah, nafsu makan menurun, dan mual. Kesiapan Belajar Klien mengatakan bahwa ia tertarik untuk mempelajari tentang cemas dan cara mengurangi cemas. Pengetahuan klien tentang cemas dan cara mengurangi cemas masih kurang karena klien belum pernah mendapatkan informasi tentang hal tersebut dari sumber apapun.

description

jiwa

Transcript of Contoh Kasus Semu

Page 1: Contoh Kasus Semu

Contoh kasus semu :

Ny. A berumur 27 tahun saat ini sedang menderita appendicitis (peradangan apendiks). Ny. A

datang ke RS karena dirujuk dari puskesmas, dan ia baru pertama kali datang ke RS. Karena sebelumnya

tidak pernah ada masalah kesehatan serius. Ny. A lulusan SMA dan bekerja sebagai ibu rumah tangga dan

tidak banyak tahu tentang penyakit yang dideritanya. Tn. D, suaminya izin untuk tidak masuk kerja

karena ingin mengantar istrinya. Tn. D bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan swasta dengan

penghasilan tiap bulannya Rp. 1.500.000.

Ny. A mempunyai persepsi tentang sakit di bagian perut kanan bawah akan dapat sembuh

sendiri dengan perawatan dan pengobatan yang diberikan di RS, tanpa dilakukan tindakan operasi. Ny. A

terlihat cemas akan rencana operasi penyakitnya (apendektomi). Walaupun sebenarnya Tn. D selalu

memberi motivasi, karena ingin istrinya cepat sembuh dari sakitnya.

Asuhan Keperawatan :

1. Pengkajian

Keadaan umum

kesadaran compos mentis, tanda-tanda vital : TD : 110/80 mmHg, Nadi : 84 x / menit, Suhu :

36,70C, Pernafasan : 20 x / menit. Sakit perut dibagian kanan bawah, nafsu makan menurun, dan mual.

Kesiapan Belajar

Klien mengatakan bahwa ia tertarik untuk mempelajari tentang cemas dan cara mengurangi cemas.

Pengetahuan klien tentang cemas dan cara mengurangi cemas masih kurang karena klien belum pernah

mendapatkan informasi tentang hal tersebut dari sumber apapun.

Klien dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik. Ketika pertama kali

dating ke RS, klien tampak cemas dengan luka gangren. Klien mengatakan bahwa hari itu tidak bersedia

diberi penyuluhan oleh perawat, akan tetapi klien akan bersedia apabila pikiran dan perasaannya agak

sedikit tenang.

Motivasi Belajar

Motivasi belajar klien untuk mempelajari kondisinya cukup kuat. Klien mengatakan apapun yang

harus dilakukan akan dilaksanakan asalkan ia mampu mengurangi rasa cemas untuk menjalani operasi

appencitis (peradangan apendiks)

Kemampuan Membaca

Klien mempunyai kemampuan membaca dan menulis dengan cukup baik. Ketika diberikan sebuah

bahan bacaan berupa “lembar balik” tentang pengertian cemas dan diminta membacanya. Klien mampu

menjelaskan kembali inti dari isi “lembar balik” tersebut. Dan klien mengatakan lebih menyukai belajar

dengan cara Tanya jawab dan menyukai bahan bacaan yang bergambar karena mudah diingat.

Page 2: Contoh Kasus Semu

Faktor Pemungkin

Di puskesmas, khususnya di klinik pelayanan kesehatan, perawat yang memberikan pelayanan

kepada klien yang mengalami ansietas telah memiliki keterampilan memveri penyuluhan kesehatan

dengan baik, karena telah sering kali dilakukan pelatihan untuk hal tersebut. Alat bantu penyuluhan

berupa ”leaflet” dan ”lembar balik”.

Faktor Penguat

Ny. A tinggal bersama suaminya Tn. D yang berpendidikan Perguruan Tinggi atau universitas. Tn. D

mempunyai persepsi yang lebih positif terhadap ansietas atau cemas istrinya dan mendorongnya untuk

segara dioperasi. Karena kalau tidak dilakukan akan mengakibatkan hal yang lebih buruk lagi.

Analisa data

Data Subjektif Data Objektif

klien mengatakan :

• Mual

• Sakit dibagian perut bawah kanan

• Sulit tidur

• Cemas akan di operasi

• Gelisah

• Lingkaran hitam di sekitar mata

• Skala nyeri 5

Pohon masalah

2. Diagnosa Keperawatan

Ansietas berhubungan dengan ancaman aktual atau yang dirasakan terhadap konsep diri sekunder

akibat : perubahan status dan prestise kegagalan atau keberhasilan.

Nyeri berhubungan dengan peradangan

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhungan dengan gangguan intake makanan.

Page 3: Contoh Kasus Semu

3. Kriteria Hasil

Klien akan mampu :

menjelaskan pengertian kecemasan, dalam bahasanya sendiri dengan benar.

menguraikan tingkatan kecemasan.

menguraikan factor-faktor yang dapat menimbulkan stress.

menguraikan tanda dan gejala cemas.

menerapkan cara mengurangi cemas.

4. Perencanaan

Materi Pembelajaran

1) Pengertian Kecemasan

2) Tingkat Kecemasan

3) Tanda dan gejala cemas

4) Faktor-faktor yang menimbulkan stress

5) Cara-cara mengurangi cemas

Metode

Ceramah

Tanya jawab

Media, Alat dan Sumber

1. Media : lembar balik dan leaflet

2. Alat : Penggaris

5. Implementasi

Kegiatan Belajar Mengajar

Pendahuluan (5 menit)

Memberi salam, memperhatikan sikap.

Memberi pertanyaan apersepsi.

Mengkomunikasikan pokok bahasan.

Mengkomunikasikan tujuan

Page 4: Contoh Kasus Semu

Menjawab pertanyaan

Menyimak

Kegiatan Inti (10 menit)

Menjelaskan materi secara sistematis

Memberi kesempatan bertanya

Mendemonstrasikan teknik relaksasi

Memberikan reinforsment

Memberikan jawaban secara tepat

Menyimak, bertanya, mengikuti contoh yang dipraktekan dan memberi jawaban pertanyaan

Penutup (5 menit)

Menyimpulkan materi pelajaran bersama-sama

Memberikan evaluasi secara tanya jawab

Mengucapkan salam penutup

Menyimak dan menjawab pertanyaan

6. Evaluasi

Prosedur : Diberikan diakhir pendidikan kesehatan

Waktu : 5 menit

Bentuk Soal : Lisan

Jumlah Soal : 5

Jenis Soal : Essay

Butir soal :

1. apakah yang dimaksud dengan kecemasan ?

2. sebutkan tanda dan gejala dalam kecemasan ?

3. sebutkan tingkat kecemasan dan jelaskan?

4. sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi?

5. bagaimana cara mengurangi cemas?

Page 5: Contoh Kasus Semu

Jawaban

1. Pengertian kecemasan

Kecemasan adalah bentuk perasaan khawatir,

gelisah dan perasaan-perasaan lain yang kurang menyenangkan.Biasanya

perasaan-perasaan ini disertai oleh rasa kurang percaya diri, tidak mampu, merasa rendah diri,

dan tidak mampu menghadapi suatu masalah.

2. Tanda dan Gejala kecemasan

· Gejala motorik, meliputi: gemetar, muka tegang, nyeri otot, nyeri dada, letih, pegal, sakit

kepala, sakit leher.

· Gejala otonomik, berupa hiperaktivitas saraf otonomik terutama saraf simpatis ditandai dengan

gejala; palpitasi, hiperhidrosis, sesak nafas, diare, parestesia dll.

· Khawatir

Rasa khawatir yang berlebihan terutama mengenai hal-hal yang belum terjadi seperti mau

mendapat musibah.

· Kewaspadaan berlebihan.

Kewaspadaan yang berlebihan meliputi gejala tidur terganggu, sulit berkonsentrasi, mudah

terkejut, tidak bisa santai dll.

3. Tingkat Kecemasan

· Cemas Ringan

Cemas ringan berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari. Pada

tingkat ini lahan persepsi melebar dan individu akan berhati-hati dan waspada. Individu terdorong

untuk belajar yang akan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas. Respons cemas ringan

seperti sesekali bernapas pendek, nadi dan tekanan darah naik, gejala ringan pada lambung, muka

berkerut dan bibir bergetar, lapang persepsi meluas, konsentrasi pada masalah, menyelesaikan

masalah secara efektif, tidak dapat duduk dengan tenang, dan tremor halus pada tangan.

Page 6: Contoh Kasus Semu

· Cemas Sedang

Pada tingkat ini lahan persepsi terhadap masalah menurun. Individu lebih berfokus pada hal-hal

penting saat itu dan mengesampingkan hal lain. Respons cemas sedang seperti sering napas

pendek, nadi dan tekanan darah meningkat, mulut kering, anoreksia, gelisah, lapang pandang

menyempit, rangsangan luar tidak mampu diterima, bicara banyak dan lebih cepat, susah tidur,

dan perasaan tidak enak.

· Cemas Berat

Pada cemas berat lahan persepsi sangat sempit. Seseorang cenderung hanya memikirkan hal yang

kecil saja dan mengabaikan hal yang penting. Seseorang tidak mampu berpikir berat lagi dan

membutuhkan lebih banyak pengarahan / tuntunan.

Respon kecemasan berat seperti napas pendek, nadi dan tekanan darah meningkat, berkeringat

dan sakit kepala, penglihatan kabur, ketegangan, lapang persepsi sangat sempit, tidak mampu

menyelesaikan masalah, verbalisasi cepat, dan perasaan ancaman meningkat.

4. Faktor-faktor yang menimbulkan stress

· Lingkungan yang asing

· Kehilangan kemandirian sehingga mengalami ketergantungan dan memerlukan bantuan orang

lain

· Berpisah dengan pasangan dan keluarga

· Masalah biaya

· Kurang informasi

· Ancaman akan penyakit yang lebih parah

· Masalah pengobatan

5. Cara mengurangi cemas

Page 7: Contoh Kasus Semu

Ø Teknik relaksasi segitiga pernapasan (Triangle Breathing):

o Ambil napas selama 3 detik dengan lambat,

o Tahan napas selama 3 detik

o Keluarkan perlahan selama 3 detik melalui mulut

o Ulangi selama 3 kali

Ø Teknik guided imagery:

o Diri dalam keadaan rileks

o Teman dan konselor membimbing anda dengan kondisi verbal (bicara perlahan dan lembut)

o Klien dapat terbawa ke tempat yang paling aman yang diinginkan oleh suara hatinya.

o Saat terbangun dari proses imagery, klien akan merasa damai, dan akan mempunyai persepsi

yang baru terhadap sesuatu yang membebani, atau lebih siap menghadapinya.

Ø Hindari kafein, alkohol dan rokok

Rasa cemas ternyata bisa pula dipicu oleh makanan, minuman, serta kebiasaan yang kita

konsumsi atau lakoni. Kafein, alkohol, dan rokok disebut-sebut sebagai substansi yang bisa

meningkatkan rasa cemas seseorang.

Ø Tertawa dan olahraga.

Tidak ada yang membantah kalau banyak ketawa itu dianggap menyehatkan. Buktinya untuk

mengatasi rasa cemas ini, para pakar juga menyarankan agar kita banyak tertawa. Karena cara

tersebut ampuh mengusir emosi dengan sesuatu positif sifatnya. Tak ubahnya dengan olahraga.

20 hingga 30 menit melakukan olahraga bisa membantu mengurangi rasa cemas.

Ø Tulislah rasa cemas dalam secarik kertas.

Page 8: Contoh Kasus Semu

Cara ini, menurut Bloomfield, lumayan ampuh mengurangi emosi dan rasa sesak di dada.

Karenanya, tulislah dengan jujur ketakutan dan kecemasan yang ada dalam benak Anda, seperti

"Saya takut ketika...", "Saya cemas karena...", atau "Saya nggak yakin kalau harus...".

Ø Bersantai

Rasa cemas kerap datang akibat banyaknya pekerjaan atau tugas lainnya. Karena itu, usahakan

untuk menyisihkan waktu buat bersenang-senang dan bersantai. Atau waktu tersebut bisa pula

digunakan untuk meditasi, membangun mimpi dan berimajinasi. Karena kebiasaan tersebut akan

membantu mengurangi rasa cemas.

Ø Dengar musik.

Berbahagialah orang yang gemar mendengarkan musik. Karena dengan mendengarkan musik-

musik favorit, akan membantu menjalani ritme hidup Anda yang menyenangkan.