Contoh kasus

3
Contoh kasus Tn A berangkat bekerja ke akntor naik motor, tiba-tiba ditengah perjalanan Tn A tertabrak mobil tangki sehingga dia terpelanting lebih kurang 5 meter dari motornya, kondisi Tn A sangat mengenaskan dia berlumuran darah dan kaki kanannya patah, sehingga dia dibawa ke Rumah sakit terdekat. Dari pemeriksaan tim dokter dinyatakan kaki Tn A tidak dapat dipertahankan sehingga Tn A harus dilakukan operasi sito Amputasi. Tn A sangat terkejut mendengarkan pernyataan dari tim dokter tersebut sehingga dia tampak tidak percaya, ekspresi wajah tampak tegang dan sedih dan mengatakan saya tidak mau dilakukan amputasi karena saya tidak mau kehilangan anggota tubuh saya. Saya malu dan tidak bisa melakukan aktifitas apa-apa lagi, setelah diberikan penjelasan akhirnya Tn A bersedia dilakukan operasi tersebut. Dari kasus tersebut dapat dilakukan analisa data sebagai berikut : Data Subjektif Klien mengatakan tidak mau dilakukan amputasi karena akan kehilangan anggota tubuhnya yaitu kakinya. Klien merasa malu dan tidak bisa melakukan aktifitas apa-apa lagi. Data Objektif Klien tampak terkejut, tidak percaya dengan apa yang didengarnya, ekspresi wajah tegang dan sedih. Dari analisa data diatas dapat disimpulkan diagnosa keperawatan yang terdapat pada Tn A ini karena amputasinya adalah : 1. Putus asa 2. Gangguan body image 3. Gangguan fungsi social Tujuan yang diharapkan adalah sebagai berikut : - Klien dapat menyadari bahwa tindakan amputasi adalah merupakan alternatif yang terbaik untuk kesembuhan penyakit Tn A. - Klien tidak memperlihatkan adanya tanda-tanda kesedihan atau depresi - Klien mau mengungkapkan masalah yang dihadapinya atau yang dirasakan terutama yang berhubungan dengan amputasi kakinya - Klien mau mengikuti dan melakukan kegiatan untuk mengkompensasikan kecacatan yang dialaminya - Klien tidak merasa tergantung terutama dalam ADLs dan mampu melakukannya sesuai dengan kondisi dan kemampuan klien Perencanaan

description

contoh kasus yang biasa dihadapi kehilanganm

Transcript of Contoh kasus

Page 1: Contoh kasus

Contoh kasusTn A berangkat bekerja ke akntor naik motor, tiba-tiba ditengah perjalanan Tn A tertabrak mobil tangki sehingga dia terpelanting lebih kurang 5 meter dari motornya, kondisi Tn A sangat mengenaskan dia berlumuran darah dan kaki kanannya patah, sehingga dia dibawa ke Rumah sakit terdekat. Dari pemeriksaan tim dokter dinyatakan kaki Tn A tidak dapat dipertahankan sehingga Tn A harus dilakukan operasi sito Amputasi. Tn A sangat terkejut mendengarkan pernyataan dari tim dokter tersebut sehingga dia tampak tidak percaya, ekspresi wajah tampak tegang dan sedih dan mengatakan saya tidak mau dilakukan amputasi karena saya tidak mau kehilangan anggota tubuh saya. Saya malu dan tidak bisa melakukan aktifitas apa-apa lagi, setelah diberikan penjelasan akhirnya Tn A bersedia dilakukan operasi tersebut.Dari kasus tersebut dapat dilakukan analisa data sebagai berikut :Data SubjektifKlien mengatakan tidak mau dilakukan amputasi karena akan kehilangan anggota tubuhnya yaitu kakinya. Klien merasa malu dan tidak bisa melakukan aktifitas apa-apa lagi.Data ObjektifKlien tampak terkejut, tidak percaya dengan apa yang didengarnya, ekspresi wajah tegang dan sedih.Dari analisa data diatas dapat disimpulkan diagnosa keperawatan yang terdapat pada Tn A ini karena amputasinya adalah :1. Putus asa2. Gangguan body image3. Gangguan fungsi socialTujuan yang diharapkan adalah sebagai berikut :- Klien dapat menyadari bahwa tindakan amputasi adalah merupakan alternatif yang terbaik untuk kesembuhan penyakit Tn A.- Klien tidak memperlihatkan adanya tanda-tanda kesedihan atau depresi- Klien mau mengungkapkan masalah yang dihadapinya atau yang dirasakan terutama yang berhubungan dengan amputasi kakinya- Klien mau mengikuti dan melakukan kegiatan untuk mengkompensasikan kecacatan yang dialaminya- Klien tidak merasa tergantung terutama dalam ADLs dan mampu melakukannya sesuai dengan kondisi dan kemampuan klienPerencanaan1. Jelaskan kepada klien tentang tujuan dari tindakan dilakukannya amputasi yang dilakukan terhadap dirinya adalah merupakan salah satu alternatif yang terbaik untuk kesembuhan penyakit klien2. Berikan kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan atau mengemukakan tentang segala sesuatu yang menjadi ganjalan perasaannya.3. Dengarkan dan berikan perhatian secara empati terhadap klien.4. Alihkan perhatian klien kepada hal-hal positif yang membuat klien senang (Distraksi)5. Yakinkan dan berikan latihan-latihan untuk mengantisipasi kecacatan akibat adanya amputasi.6. Berikan penjelasan kepada klien tentang sumber-sumber yang dapat dimanfaatkan di masyarakat.7. Libatkan keluarga dalam memberikan dorongan psikologis untuk kesembuhan dan menghilangkan beban psikologis8. Jelaskan pada klien tentang gejala setelah dilakukan tindakan amputasi.

Page 2: Contoh kasus

Pelaksanaan1. Menjelaskan kepada klien tentang tujuan dari tindakan dilakukannya amputasi yang dilakukan terhadap dirinya adalah merupakan salah satu alternatif yang terbaik untuk kesembuhan penyakit klien.2. Memberikan kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaannya atau mengemukakan tentang segala sesuatu yang menjadi ganjalan perasaannya dan perawat berusaha untuk mendengarkan dan mengerti apa yang dirasakan oleh klien.3. Mendengarkan dan berikan perhatian secara empati terhadap klien.4. Mengalihkan perhatian klien kepada hal-hal yang positif terhadap yang membuat klien senang (Distraksi) misalnya mendengarkan musik, memberikan bacaan yang ringan, berkomunikasi dengan sesama klien.5. Meyakinkan klien dan memberikan bimbingan dan latihan-latihan fisik untuk mengantisipasi kecacatan akibat adanya amputasi.6. Memberikan penjelasan kepada klien tentang bahwa amputasi juga banyak dialami oleh orang lain, tetapi masih bisa melakukan fungsi-fungsi sehari-hari secara optimal.7. Bekerja sama dan melibatkan keluarga dalam memberikan dorongan moril maupun materiil untuk kesembuhan klien8. Menjelaskan pada klien bahwa aka nada gejala seakan-akan bagian tubuh yang diamputasi tersebut masih ada, dan gejala ini adalah merupakan suatu yang normal.Evaluasi- Apakah klien dapat menjelaskan mengapa tindakan amputasi dilakukan terhadap dirinya- Apakah klien memperhatikan tanda-tanda bersedih atau depresi- Apakah klien mau mengungkapkan perasaannya tanpa keraguan- Apakah klien mau dan dapat melakukan secara optimal kegiatan-kegiatan fisiknya sesuai dengan kondisinya- Apakah klien memperlihatkan tanda-tanda ketergantungan terhadap orang lain terutama dalam ADLs.