contoh karya ilmiah

download contoh karya ilmiah

of 35

Transcript of contoh karya ilmiah

Sharing Ilmu PengetauanBerikut Contoh Karya Ilmia Tentang Bahanya Narkoba

Disusun OlehNama :M.SUTEJA Kelas :9F Sekolah :SMPN 16 BANDAR LAMPUNG Guru Pembimbing: Ibu Nurlela

Kata Pengantar Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karuniaNya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Karya Ilmiah Bahasa Indonesia InI. Tidak lupa juga Saya capkan terima kasih kepada guru bahasa Indonesia yaitu Ibu NURLELA yang telah membimbing Saya agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah Ini. Karya Ilmiah Ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Bahayanya Narkoba, yang Saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh Saya dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri Saya maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan. semoga Karya Ilmiah Saya Dapat bermanfaat bagi Para Mahasiswa, Pelajar, Umum Khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang membaca Karya Tulis Saya ini, Dan Mudah mudahan Juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca . Walaupun Karya Ilmiah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih

Penulis Artikel M.Suteja

DAFTAR ISIBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Identifikasi Masalah C. Tujuan. D. Metode BAB II PEMBAHASAN A. Upaya Pencegahan BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran

Bahanya Narkoba .PendahuluanA.Latar Belakang Bahaya narkoba atau narkotika telah diketahui secara luas. Namun masih, saja banyak yang doyan menikmati barang laknat itu. Kali ini eL-Ka, menguraikan apa saja sih yang termasuk dalam golongan narkoba dan bahayanya. Agar kita semua menghindarinya. Mitra muda, tak dapat dipungkiri bahwa narkoba merupakan wabah paling berbahaya yang menjangkiti manusia di seluruh pelosok bumi. Tidak diragukan lagi, bahwa kelemahan iman dan ketidakbersimpuhan kepada Allah dalam segala kesulitan merupakan faktor terpenting yang mengkondusifkan kecanduan narkoba. Manusia yang taat beragama pasti akan jauh dari neraka narkoba. Tidak mungkin dia akan mengulurkan tangannya pada narkoba, baik membeli, mengedarkan, maupun menyelundupkannya. Sebab, jalan narkoba adalah jalan setan dan jalan Allah tidak mungkin bertemu dengan jalan setan. Bahaya bagi pelajar Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut

bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan. Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar-red) adalah sebagai berikut: Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian, Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran, Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah, Sering menguap, mengantuk, dan malas, Tidak memedulikan kesehatan diri, Suka mencuri untuk membeli narkoba. Berikut Jenis-jenis Narkoba Dan Apa Saja Bahya-Bahayanya

1. OpiumOpium adalah jenis narkotika yang paling berbahaya. Dikonsumsi dengan cara ditelan langsung atau diminum bersama teh, kopi atau dihisap bersama rokok atau syisya (rokok ala Timur Tengah). Opium diperoleh dari buah pohon opium yang belum matang dengan cara menyayatnya hingga mengeluarkan getah putih yang lengket. Pada mulanya, pengonsumsi opium akan merasa segar bugar dan mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini tidak bertahan lama. Tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami gangguan dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma. Jika seseorang ketagihan, maka opium akan menjadi bagian dari hidupnya. Tubuhnya tidak akan mampu lagi menjalankan fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi opium dalam dosis yang biasanya. Dia akan merasakan sakit yang luar biasa jika tidak bisa memperolehnya. Kesehatannya akan menurun drastis. Otot-otot si pecandu akan layu, ingatannya melemah dan nafsu makannya menurun. Kedua matanya mengalami sianosis dan berat badannya terus menyusut.

2. MorphineOrang yang mengonsumsi morphine akan merasakan keringanan (kegesitan) dan kebugaran yang berkembang menjadi hasrat kuat untuk terus mengonsumsinya. Dari sini, dosis pemakaian pun terus ditambah untuk memperoleh ekstase (kenikmatan) yang sama. Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung (mimisan) dan muntah berulang-ulang. Pecandu juga akan mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan kekeringan mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat pernafasan dan penurunan tekanan darah. Kondisi ini bisa menyebabkan koma yang berujung pada kematian.

3. HeroinBahan narkotika ini berbentuk bubuk kristal berwarna putih yang dihasilkan dari penyulingan morphine. Menjadi bahan narkotika yang paling mahal harganya, paling kuat dalam menciptakan ketagihan (ketergantungan) dan paling berbahaya bagi kesehatan secara umum. Penikmatnya mula-mula akan merasa segar, ringan dan ceria. Dia akan mengalami ketagihan

seiring dengan konsumsi secara berulang-ulang. Jika demikian, maka dia akan selalu membutuhkan dosis yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama. Karena itu, dia pun harus megap-megap untuk mendapatkannya, hingga tidak ada lagi keriangan maupun keceriaan. Keinginannya hanya satu, memperoleh dosis yang lebih banyak untuk melepaskan diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan pengerasan otot akibat penghentian pemakaian. Pecandu heroin lambat laun akan mengalami kelemahan fisik yang cukup parah, kehilangan nafsu makan, insomnia (tidak bisa tidur) dan terus dihantui mimpi buruk. Selain itu, para pecandu heroin juga menghadapi sejumlah masalah seksual, seperti impotensi dan lemah syahwat. Sebuah data statistik menyebutkan, angka penderita impotensi di kalangan pecandu heroin mencapai 40%.

4. CodeineCodeine mengandung opium dalam kadar yang sedikit. Senyawa ini digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit (nyeri). Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi penggunaan codeine pada obat batuk dan obat-obat pereda nyeri. Karena dalam beberapa kasus, meski jarang, codeine bisa menimbulkan kecanduan.

5. KokainKokain disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh dan berkembang di pegunungan Indis di Amerika Selatan (Latin) sejak 100 tahun silam. Kokain dikonsumsi dengan cara dihirup, sehingga terserap ke dalam selaput-selaput lendir hidung kemudian langsung menuju darah. Karena itu, penciuman kokain berkali-kali bisa menyebabkan pemborokan pada selaput lendir hidung, bahkan terkadang bisa menyebabkan tembusnya dinding antara kedua cuping hidung. Problem kecanduan kokain terjadi di Amerika Serikat, karena faktor kedekatan geografis dengan sumber produksinya. Dengan proses sederhana, yakni menambahkan alkaline pada krak, maka pengaruh kokain bisa berubah menjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan zat adiktif yang paling banyak menyebabkan ketagihan fisik, maka kokain merupakan zat adiktif yang paling bayak menyebabkan ketagihan psikis. Setiap tahun, Amerika Serikat membelanjakan anggaran 30 miliar dollar untuk kokain dan krak. Tak kurang dari 10 juta warga Amerika mengonsumsi kokain secara semi-rutin. Pemakaian kokain dalam jangka pendek mendatangkan perasaan riang-gembira dan segarbugar. Namun beberapa waktu kemudian muncul perasaan gelisah dan takut, hingga halusinasi.

6. AmfitamineObat ini ditemukan pada tahun 1880. Namun, fakta medis membuktikan bahwa penggunaannya dalam jangka waktu lama bisa mengakibatkan risiko ketagihan. Pengguna obat adiktif ini merasakan suatu ekstase dan kegairahan, tidak mengantuk, dan memperoleh energi besar selama beberapa jam. Namun setelah itu, ia tampak lesu disertai stres dan ketidakmampuan berkonsentrasi, atau perasaan kecewa sehingga mendorongnya untuk melakukan tindak kekerasan dan kebrutalan.

Kecanduan obat adiktif ini juga menyebabkan degup jantung mengencang dan ketidakmampuan berelaksasi, ditambah lemah seksual. Bahkan dalam beberapa kasus menimbulkan perilaku seks menyimpang. Termasuk derivasi (turunan) obat ini adalah obat yang disebut captagon. Obat ini banyak dikonsumsi oleh para siswa selama musim ujian, padahal prosedur penggunaannya sebenarnya sangat ketat dan hati-hati.

7. GanjaGanja memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai lebih dari 350 nama, sesuai dengan kawasan penanaman dan konsumsinya, antara lain; mariyuana, hashish, dan hemp. Adapun zat terpenting yang terkandung dalam ganja adalah zat trihidrocaniponal (THC).

B. Identifikasi MasalahBerdasarkan latar belakang masalah, masalah masalah yang muncul dapat di identifikasi sebagai berikut : 1. Banyaknya masyarakat belum mengetahui bahayanya narkoba. 2. Banyaknya masyarakat belum memiliki pemahaman tentang bahaya narkoba. 3. Banyaknya masyarakat belum memiliki konsep hidup sehat.

C. TujuanPenulisan karya tulis ini bertujuan : 1. Agar Banyaknya masyarakat dapat mengetahui bahayanya narkoba. 2. Agar Banyaknya masyarakat dapat mengetahui pemahaman tentang bahaya narkoba. 3. Agar Banyaknya masyarakat memiliki konsep hidup sehat.

D. MetodeMetode Yg Digunakan Dalam Penulisan Ini AdalahMetode Secara Langsung. metode ini mengkaji berbagai referensi tentang bahayanya narkoba.

II. PembahasanA.Upaya PencegahanBerbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah peredaran narkoba. cara tersebut antara lain : Mengadakan pengawasan yang ketat terhadap barang barang yang masuk. Memberikan hukuman yang berat terhadap pengedar dan pemakai narkoba. melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin. Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian

dan kasih sayang. Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah. Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa. Meningkatkan iman dan taqwa melalui pendidikan agama dan keagamaan baik di sekolah maupun di masyarakat. Meningkatkan peran keluarga melalui perwujudan keluarga sakinah, sebab peran keluarga sangat besar terhadap pembinaan diri seseorang. Hasil penelitia menunjukkan bahwa anakanak nakal dan brandal pada umumnya adalah berasal dari keluarga yang berantakan (broken home). Penanaman nilai sejak dini bahwa Narkoba adalah haram sebagaimana haramnya Babi dan berbuat zina. Meningkatkan peran orang tua dalam mencegah Narkoba, di Rumah oleh Ayah dan Ibu, di Sekolah oleh Guru/Dosen dan di masyarakat oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat serta aparat penegak hukum

III. PenutupA. KesimpulanBerdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Masyarakat perlu menghindari diri dari penyebaran narkoba 2) Upaya pemerintah memberikan penyuluhan tentang penyebaran narkoba 3) Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk 4) Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman umu. 5) Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis.

B. Saran1. Hendaknya masyarakat peduli tentang kesehatan 2. Pemerintah hendaknya segera mencari solusi agar penyebaran narkoba tidak terjadi lagi 3. Hendaknya Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah. Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa. Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah

kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani. Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik..

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatNya sehingga penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul KESEHATAN KELUARGA TNS DENGAN ANGGOTA ANS DAN NYSKEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKITAR RUMAH YANG TIDAK TERPELIHARA. Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa,penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin menyelesaikan karya ilmiahmeskipun tersusun sangat sederhana. Kami menyadari tanpa kerja sama antara guru pembimbing dan penulis serta beberapa kerabat yang memberi berbagai masukan yang bermanfaat bagi penulis demi tersusunnya karya tulis ilmiah ini. Untuk itu penulis mengucapakan terima kasih kepada pihak yamg tersebut diatas yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan saran demi kelancaran penyusunan karya ilmiah ini. Demikian semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.

Mamuju, Maret 2008

Penulis

RIWAYAT HIDUP 1. Identitas

Nama : Ni kadek Meisa Wahyu Dewi Tempat/Tanggal Lahir : Baras 4 /4 Mei 1991 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Hindu Alamat : Jln. Umar dar

Nama : Ni.luh Putu Widiasih Tempat/Tanggal Lahir ; Baras 4/26 November 1991 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Hindu Alamat : BTN Axuri Blok H No. 85

Nama : Anggun Sasmita Tempat/Tanggal Lahir : Makassar/ 19 maret 1991 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Kristen Protestan

Alamat :Jln.H.B.Lopa No.16 Nama : Hestin SosSong Tempat/Tanggal Lahir : Palopo /16 November 1992 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Kristen Protestan Alamat : Jln.Mangga No.16

Nama : Resky Agustina Tempat/Tanggal Lahir : Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Kristen Protestan Alamat :

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan mengakibatkan permasalahan di bidang kesehatan berkembang kompleks. Di samping itu meningkatkan pendidikan masyarakat secara keseluruhan dan kesadaran masyarakat tentang pelaksanaan kesehatan. Jika dianalisa kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan yang telah dicapai dewasa ini, seharusnya semakin memberi kepuasan untuk hidup sehat sehingga menghasilkan ketenangan dan kebahagian yang lebih bayak kepada individu dalam hidupnya. Akan tetapi, kenyataan taklah demikian,individu dan keluarga masih diliputi oleh berbagai macam permasalahan-permasalahan akibat kurangnya pengetahaun tentang kebersihan lingkungan serta hidup yang sehat dan kebiasaan yang menunjang syarat kesehatan, salah satunya adalah radang akut saluran pernapasan atas yang disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri,dan virus.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Umum Memperoleh gambaran pelaksanaan kesehatan masyarakat yang sesuai dengan fungsi ilmu kesehatan 2. Tujuan Khusus Agar masyarakat lebih memahami dan mengetahui seberapa penting kesehatan bagi kehidupan kita baik secara jasmani maupun rohani.

C. Manfaat Penulisan Adapun manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menyelesaikan tugas pada pelajaran bahasa Indonesia 2. Sebagai bahan dalam memberikan sumbangan pemikiran pada masyarakat dalam meningkatan kesehatan pada masing-masing anggota keluarga meraka 3. Untuk mengetahui apakah kesehatan masyarakat telah terpenuhi dengan baik atau sebaliknya 4. Sesuai dengan program study yang kami ambil yaitu ilmu pengetahuan alam,karya ini akan membantu dalam pelaksanaan program selanjutnya terlebih jika siswa lanjut dibidang kedokteran atau keperawatan. D. Metode Penulisan Dalam penulisan karya tulis ini untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan penulis menggunakan beberapa metode penulisan sebagai berikut: 1. Studi Kepustakaan : yaitu penulis membaca buku-buku dan kumpulan mata pelajaran yang berkaitan dengan penelitian ini. 2. Studi Kasus: yaitu observasi langsung terhadap keluarga melalui kunjungan rumah.

BAB II TINJUAN PUSTAKA

A. Konsep Keluarga 1. Defenisi a. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga yang terkumpul di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaaan saling ketergantungan.(Depkes RI 1998). b Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih individu yang hidup dalam suatu atap karena ada hubungan darah ikatan perkawinan dan pengangkatan yang didalamnya terjadi interaksi masing masing mempunyai peran masing-masing. 2.Tipe dan Bentuk Keluarga Beberapa bentuk tipe keluarga dikutip dari keluarga dasar kesehatan Keluarga oleh Nasrul Efendi(1998)adalah sebagai berikut : a Keluarga inti adalah Keluarga inti ditambah dengan sanak keluarga yang terdiri dari ayah ,ibu dan anak anak . b Keluarga besar adalah keluarga inti di tambah sanak saudara,sepupu paman,bibi ,dan saudara lain. c. Keluarga duda /janda adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kamatian. d Keluarga yang berkomposisi adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.

e Keluarga kabitas adalah dua orang yang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.

3.Tahap-Tahap Kehidupan Keluarga. Tahap-tahap kehidupan keluarga menurut dufal dikutip dari buku Nasrul Effendi (1998) adalah sebagai berikut: 1. Tahap pembentukan keluarga :tahap ini dimulai dari pernikahan yang dilanjutkan dalam bentuk rumah tangga. 2. Tahap menjelang kelahiran anak :tugas keluarga yang paling terutama yang mendapat keturunan sebagai generasi penerus melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi keluarga yang merupakan saat yang dinantikan. 3. Tahap menghadapi bayi :dalam hal ini keluarga mengasuh, mendidik,memberikan kasih sayang kepada anak,karena pada tahap bayi kehidupannya sangat bergantung kepada orang tuanya dan kondisinya masih sangat lemah. 4. Tahap menghadapi anak pra sekolah :pada tahap ini anak sudah mulai bergaul dengan teman sebayanya tetapi,sangat rawan dalam masalah kesehatan karena ,tak mengetahui mana yang kotor dan yang bersih. 5. Tahap menghadapi anak sekolah :dalam hal ini tugas keluarga adalah bagaimana mendidik anak,mengajari anak untuk mempersiapkan masa depannya.Membiasakan belajar secara teratur ,mengontrol tugas tugas anak dan meningkatkan pengetahuan anak. 6. Tahap menghadapi anak remaja :tahap ini adalah tahap yang paling rawan ,karena dalam tahap ini anak akan mencari identitas diri dalam membentuk kepribadiannya .Oleh karena itu suri tauladan dari kedua orang tua sangat diperlukan .Komunikasi dan saling pengertian antara kedua orang tua dengan anak perlu di pelihara dan dikembangkan 7. Tahap melepaskan anak ke masyarakat :dalam memenuhi kehidupan yang sesungguhnya,dalam tahap ini anak akan memulai kehidupan di rumah tangga.

8. Tahap berdua kembali:setelah anak besar dan menempuh kehidupan seharihari,tinggallah suami istri berdua saja.Dalam tahap ini keluarga merasa sepi,dan apabila tidak dapat menerima kenyataan akan dapat menimbulkan depresi dan stress. 9. Tahap masa tua :tahap ini masuk ketahap lanjut usia dan kedua orang tua mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia yang fana ini.

4.Tugas tugas Keluarga Tugas tusag keluarga yang di kutip Effendi(1998)adalah sebagai berikut: 1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya. 2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga. 3. Pembagian tugas masing-masing anggota sesuai dengan kedudukan masing-masing. 4. Sosialisasi antara anggota keluarga. 5. Pengaturan jumlah anggota keluarga. 6. Memelihara Ketertiban anggota keluarga. 7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas. 8. Membagikan dorongan dan semangat para anggota keluarga 5.Fungsi Keluarga Beberapa fungsi keluarga yang dikutip dari buku Nasrul Effendi (1998) adalah sebagai berikut: 1. Fungsi Keluarga 1. Untuk meneruskan keturunan 2. Memelihara dan membesarkan anak 3. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga 4. Memelihara dan merawat anggota keluarga 2. Fungsi Psikologi 1. Memberikan kasih sayang dan rasa aman 2. Memberikan perhatian di antara anggota keluarga 3. Membina kedewasaan,kepribadian anggota keluarga

4. Memberikan identitas anggota keluarga c.Fungsi Sosialisasi 1. Memberikan sosialisasi pada anak 2. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat Perkembangan anak 3. meneruskan nilai-nilai budaya keluarga. d.Fungsi Ekonomi 1. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga 2. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga 3. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang misalnya; Pendidikan anak-anak,jaminan hari tua dsb. Dalam menyusun masalah kesehatan keluarga seorang selalu mengacu Pada tipologi masalah- masalah kesehatan keluarga. Ada tiga kelompok masalah kesehatan besar yaitu: 1. Kurang/tidak sehat adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan yang termasuk didalamnya adalah keadaan sakit serta kegagalan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak yang tidak sesuai dengan pertumbuhn normal 2. Ancaman kesehatan adalah keadaan-keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya penyakit,kesehatan dan kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan.

3. Situasi krisis adalah saat-saat yang banyak menuntut individu atau keluarga dalam menyesuaikan diri termasuk juga dalam hal sumber daya keluarga. Masalah yang dapat muncul karena ketidak mampuan keluarga mengenal masalah dalam kesehatan keluarga,yang disebabkan oleh; a.Kurangnya pengetahuan tentang fakta b.Rasa takut akibat masalah yang telah diketahui c.Sikap dan filsafat hidup d.Masalah kesehatan tidak begitu menonjol e.Tidak memahami mengenai sifat,berat dan luasnya masalah f.Fasilitas kesehatan tidak terjangkau g.Ketidak tahuan untuk mnggunakan fasilitas kesehatan h.Keluarga tidak sanggup memecahkan masalah karena kurang pengetahuan dan keuangan Selain itu terdapat berbagai macam masalah-masalah yang dihadapi suatu keluarga karena ketidak mampuan untuk merawat atau menolong anggota keluarga yang sakit disebabkan oleh hal-hal sbb; 1. Tidak mengetahui keadaan penyakit misalnya sifat,penyebab,penyebaran,perjalan penyakit.gejala,dan perawatannya,serta pertumbuhan dan pertumbuhan anak, 2. Tidak mengetahui perkembangan kesehatan yang dibutuhkan, 3. Kurang/tidak ada fasilitas yang diperlukan untuk perawatan 4. Tidak seimbang sumber-sumber yang ada dalam keluarga misalnya keuangan anggota keluarga yang bertanggung jawab,fasilitas fisik untuk kesehatan. Ketidakmampuan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi anggota keluarga disebabkan karena

a. Sumber-sumber keluarga tidak cukup diantaranya keuangan ,tanggung jawab dan keadaan fisik rumah yang tidak memenuhi syarat. b. Kurang dapat melihat keuntungan dan pemeliharan lingkungan rumah. c. Pengetahuan tentang pentingnya sanitasi lingkungan d. Ketidak tahuan tentang usaha pencegahan penyakit. e. Sikap dan pandangan Hidup. Ketidak mampuan menggunakan sumber dimasyarakat guna memelihara kesehatan disebabkan karena; a. Tidak tahu bahwa fasilitas kesehatan itu ada b. Tidak memahami keuntungan yang diperoleh c. Tidak terjangkau fasilitas yang diperlkan d. sikap dan falsafah hidup Prioritas masalah Setelah menentukan masalah kesehatan,langkah selanjutnya adalah menentukan prioritas masalah kesehatan keluarga.Hal-hal yang perluh diperhatikan dalam prioritas masalah adalah; 1. Tidak mungkin masalah kesehatan yang ditemukan dalam keluarga dapat diatasi sekaligus 2. Perlu mempertimbangkan masalah-masalah yang data mengancam kehidupan keluarga 3. Perlu mempertimbangkan respond an perhatian keluarga terhadap asuhan kesehatan yang akan diberikan. 4. Keterlibatan keluarga dalam memecahkan masalah yang meraka hadapi 5. Sumber daya keluarga yang dapat menunjang pemecahan masalah kesehatan keluarga.

6. Pengetahuan dan kebudayaan keluarga 7. Untuk dapat menentukan prioritas kesehatan keluarga perluh disusun skala prioritas. Perencanaan

Langkah setelah menyusun pengkajian adalah perencanaan kesehatan.Rencana kesehatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan untuk dilaksanaan dalam memcahkan masalah kesehatan yang telah didentifikasi.Penyusun rencana kesehatan tergantung dari kondisi masing-masing keluarga yang dihadapi. Menurut Nasrul Effendi (1998) cirri-ciri rencana kesehatah keluarga adalah ; 1. Berpusat pada tindakan-tindakan yang dapat memecahkan atau meringankan masalah yang sedang dihadapi 2. Merupakan hasil dari suatu proses yang sistematis 3. Berkautan dengan masalah kesehatan yang diidentifikasi 4. Rencana ksehatan merupakan cara untuk mencapai tujuan 5. Merupakan suatu proses yang berlangsung secara terus menerus. Sehubungan dengan hal tersebut diatas penulis melakukan perencanaan dengan memberikan penyuluhan tentang kesehatan di mulai dari pengertian penyebab, dan pelaksanaan kesehatan serta memotifasi keluarga untuk menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat dan dapat menyeimbangkan antara aktivitas dan istirahat. Implementasi Implementasi merupakan pelaksanaan rencana tindakan yang telah ditentukan dengan tujuan agar masalah kesehatan keluarga dapat terpenuhi.Kegagalan dalam pelaksanaan tindakan kesehatan dalam memecahkan masalah kesehatan keluarga di sebabkan oleh banyak faktor,yakni: 1. Kurang pengetahuan dalam bidang kesehatan 2. Informasi yang diperoleh keluarga tidak menyeluruh 3. Tidak mau menghadapi situasi

4. Mempertahankan suatu pola tingkah laku karena kebiasaan yang melekat 5. Adat istiadat yang berlaku 6. Kurang percaya terhadap tindakan yang diusulkan .

Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tindakan kesehatan terhadap keluarga adalah : 1. Sumber daya Keluarga (keuangan) 2. Tingkat pendidikan keluarga 3. Adat istiadat yang berlaku 4. Respond an penerimaan keluarga 5. Sarana dan prasarana yang ada pada keluarga.

Evaluasi Evaluasi adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai.Evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan,apabila dalam penilaian tidak tercapai maka perlu dicari penyababnya. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor ,seperti : 1. Tujuan tidak realistis 2. Tindakan kesehatan yan tidak tepat 3. Ada fakor lingkungan yang tida dapat diatasi . Alasan pentingnya Penilaian yaitu ; 1. Menghentikan tindakan /kegiatan yang tidak berguna 2. Untuk menambah ketepatgunaan tindakan kesehatan 3. Sebagai bukti hasil dari tindakan keperawatan 4. Untuk mengembagkan dan menyempurnakan praktek kesehataan pada rumah sakit terdekat pada wilayah tersebut.

Hasil penilaian dapat di ukur dari tiga dimensi, yaitu : 1. Keadaan Fisik 2. Psikologis dan sikap 3. Pengetahuan dan perubahaan prilaku. Metode Penelitian yang dapat dilakukan yakni ; 1. Observasi langsung,mengamati secara langsung perubahaan yang terjadi 2. Wawancara ,mewawancarai keluarga yang berkaitan dengan perubahan sikap apakah telah menjalankan anjuran yang diberikan 3. Memeriksa laporan ,dapat dilihat dari rencana asuhan kesehatan yang dibuat dan tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana D) Konsep dasar Kesehatan Lingkungan 1.Pengertian Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal pula.Ruang lingkup kesehatan lingkungan antara lain mencakup : Perumahan,Pembuangan kotoran manusia(tinja),penyediaan air bersih,pembuangan air kotoran (air limbah ) ,rumah hewan ternak (kandang).Adapun yang dimaksud usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha usaha untuk memperbaiki atau mengoptimumkan lingkungan hidup manusia agar merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang optimum bagi manusia yang hidup di dalamnya. 2.Tujuan Menjaga Kesehatan Lingkungan 1. Dapat menghindari terjadinya penyakit menular 2. Memberikan keindahan untuk dipandang Dampak yang ditimbulkan bila lingkungan tidak memenuhi syarat kesehatan seperti : 1. Dapat Terjangkit penyakit menular

2. Secara estetika menimbulkan bau tidak enak dan tidak nyaman untuk dilihat (Boto Atmojo,2003) 3.Konsep Rumah Faktor faktor yang harus diperhatikan dalam membangun rumah adalah: 1. Faktor lingkungan (fisik,biologis,maupun sosial) maksudnya membangun suatu rumah harus memperhatikan tempat dimana rumah didirikan. 2. Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat,hal ini dimaksudkan rumah dibangun berdasarkan kemampuan misalnya bambu,kayu ,atap rumbia adalah bahan pokok membuat rumah. 3. Teknologi perumahan yang dimiliki masyarakat pada dewasa ini sudah begitu maju dan sudah semakin modern, akan tetapi teknologi modern ini sangat mahal dan bahkan tidak dimengerti oleh masyarat. 4. Kebijakan (peraturan peraturan pemerintah yang menyangkut tata guna tanah untuk kali ini, bagi perumahan masyarakat pedesaan belum merupakan problem,namun dikota sudah menjadi masalah besar) 5. Syarat-syarat yang sehat : 1. bahan bangunan meliputi:lantai ubin atau semen adalah baik. Namun tidak cocok untuk ekonomi pedesaan.dinding tembok adalah baik ,namun disamping mahal tembok sebenarnya kurang cocok untuk didaerah tropis.atap genteng umum dipakai baik didaerah perkotaan maupun di pedesaan. 2. Ventilasi Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi,fungsi utama untuk menjaga agar aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar.sedangkan dari ventilasi rumah adalah untuk membersikan rumah dari bakteri-bakteri terutama bakteri pathogen,karena disitu selalu terjadi aliran udara scara secara terus menerus dan fungsi lain adalah untuk menjaga agar ruangan rumah agar sulalu tetap didalam kelembaban yang optimum.

6. Luas bangunan rumah,luas lantai bangunan rumah sehat harus sesuai cukup untuk penghuninya. 7. Fasilitas-fasilitas dirumah sehat dirumah sehat adalah sbb : 1. Penyadiaan air bersih yang cukup 2. Pembuangan tinja (jamban keluarga) 3. Pembuangan keluarga (spar) 4. Pembuangan sampah 5. Fasilitas dapur 6. Ruang lingkup keluarga 7. Gudang tempat penyimpanan hasil panen 8. Kandang ternak

4.Penyadiaan Air Bersih Air sangat penting bagi kehidupan manusia ,manusia akan lebih cepat meninggal karena kekurangan air dari pada kekurangan makanan.Kebutuhan manusia akan air sangat komplek untuk mandi ,minum, mencuci.menurut WHO di Negara-negara maju tiap orang memerlukan sekitar 60-120 L/hari. Sedangkan Negara berkembang termasuk di Indonesia sekitar 30-60 L/hari. Syarat air bersih : 1. Syarat fisik: bening(tidak berwarna,tidak berasa,suhu berada di bawah suhu udara diluar.) 2. Syarat bakteri liogis: cara untuk mengetahui air minum tersebut bebas dari bakteri pathogen adalah ambil sample, bila 100 cc air terdapat kurang dari empat bakteri E coli syarat kesehatan. 3. Syarat kimia: jika di dalam air mengandung zat-zat tertentu,maka akan menyebabkan gangguan psikologis pada manusia. 5. Sampah dan pengolahannya Sampah adalah suatu bahan atau benda padat yang sudah tidak di pakai lagi oleh manusia. Jenis sampah sebenarnya ada 3 jenis yaitu; padat, cair, dan gas.

1. Berdasarkan zat kimia yang terkandung didalam sampah di bagi menjadi: 1. Sampah anorganik, yang tidak dapat membusuk ( logam,pecahan gelas,dan platik) 2. Sampah organik, yang dapat membusuk(sisa makanan,daun-daunan dan buahbuahan) 2. Berdasarkan dapat tidaknya di bakar yaitu: 1. Mudah terbakar seperti kertas,karet,plastic,kayu,dan kain bekas. 2. Yang tidak dapat terbakar seperti kaleng-kaleng bekas, besi logam,dan pecahan gelas. Pengolahan sampah erat kaitannya dengan masyarakat karena dari sampah tersebut akan hidup mikroorganisme penyebab penyakit(bakteri,pathogen) jadi sampah harus betulbetul dapat diolah agar tidak menimbulkan masalah. Pengolahan sampah meliputi pengumpulan, pengangkutan, sampai pemusnahan. Cara pengolahan sampah adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan dan pengangkutan sampah adalah tanggung jawab msing-masing rumah tangga / institusi penghasil sampah harus membangun tempat pembuangan dan pengumpulan sampah, lal diangkat keTSP(tempat pembuangan sementara, lalu ketempat pembuangan akhir). 2. Pemusnahan dan pengolahan sampah padat dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain : 1. Ditanam( land fill),yaitu membuat lubang didalam tanah kemudian ditimbun dalam tanah. 2. Dibakar(incineration) yaitu membakar sampah dalam incinerator 3. Dijadikan pupuk misalnya kotoran hewan dikumpulkan menjadi pupuk kompos.

6.Air limbah dan pengolahannya Air limbah adalah sisa air yang berasal dari rumah tangga, industri sumber. Air limbah dapat dikelompokan sebagai berikut:

1. Air buangan yang berasal dari rumah tangga( domestic wastes) yang berasal dari permukiman penduduk(tinja,air seni,bekas cucian dari dapurdan kamar mandi). 2. Air buangan industri (industrial wastes water) berasal dari berbagai Jenis industri akibat dari proses produksi. Zat yang terkandung diidalamnya sangat bervariasi antara lain nitrogen, logam berat,garam-garam, sulfida,lemak dan zat pewarna. 3. Air buangan kota praja( municipal waste water) berasal dari daerah perkotaan,perdagangan, hotel,restoran,tempat-tempat umum dan tempat ibadah pada umumnya kandungan limbahnya sama-sama dengan kandungan limbah rumah tangga.

BAB III TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian I.Data umum 1.Nama KK : Tn.S 2.Umur : 38 3.Pendidikan : Tamat SD 4.Pekerjaan : Tukang Becak 5.Alamat : Jl.Tuna 6. Tipe Keluarga : Extendet Famili (keluarga besar). Tipe keluarga Tn.S termasuk dalam tipe keluarga besar yang terdiri dari suami, istri, anak dan adik ipar. 7. Suku Bangsa Suku bangsa Tn. S adalah suku mamuju, bangsa Indonesia 8. Agama Keluarga Tn. S menganut agama islam. 9.Status Sosial Ekonomi Keluarga TnS memiliki mata pencaharian sebagai tukang becak dengan penghasilan Rp.20.000,-per hari.pengeluaran keluarga Tn.S per hari Rp.15.000,-per hari.

Menurut Ny. S kondisi ekonomi keluarganya bisa terpenuhi, hanya ntuk kebutuhan makan sehari-hari saja. 10. Aktivitas Rekreasi keluarga Keluarga Tn.S tidak pernah mengunjungi rekreasi, waktu senggang hanya digunakan untuk menonton televisi. II. Riwayat Tahap Perkembangan keluarga 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini Tahap perkembangan keluarga Tn.Spada saat ini sedang menghadapi anak usia balita. Dalam hal ini keluarga mengasuh,mendidik,memberikan kasih sayang kepada anak,karena pada tahap bayi kehidupannya sangat tergantung kepada kedua orang tuanya dan kondisinya masih sangat lemah. 2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi: Tahap perkembangan keluarga Tn.S yang belum terpenuhi, yaitu tahap menghadapi anak pra sekolah,tahap menghadapi anak sekolah , tahap menghadapi anak remaja, tahap melepaskan anak ke masyarakat,tahap kedua kembali, tahap masa tua. 3. Riwayat Keluarga inti Pada saat di kaji terdapat masalah kesehatan fisik, pada keluraga Tn.S dimana An.E berumur 1tahun 4 bulan dalam keadaan demam S 37,2C sejak 5 hari yang lalu belum pernah dibawa berobat ke puskesmas dan hanya diberi obat penurun panas yang dibeli di apotik,batuk,pilek, hidung tersumbat,malas makan , terkadang muntah perut sedikit buncit,BB 7 Kg An E tampak kurus.N y.Smengatakan makanan sehari hari anaknya hanya nasi sama sayur jarang makan ikan atau telur 4. Riwayat Keluarga Sebelumnya

Dari pihak keluarga Tn. Sibu dan ayah dari Tn.S masih hidup dalam keadaan sehat.

Dari keluarga Ny S, ibu dan ayah dari Ny.S masih dalam keadaan sehat.

III. Lingkungan 1. Krakteristik Rumah

Tipe rumah : Rumah papan Komposisi ruangan terdiri dari 2 ruangan ruang depan digunakan sebagai ruang tamu sekaligus kamar tidur,ruang belakang digunakan sebagai dapur dan kamar tidur.

2. Sanitasi lingkung

Sumber air minum PAM dan tidak dimasak Keluarga Tn. S menggunakan air sumur hanya untuk mandi dan mencuci. Sampah dibuang didepan rumah ( banyak sampah berserakan ).Lingkungan dalam rumah : perabotan rumah tangga tidak tertata rapi ( berantakan).

3. Karakteristik Tetangga dan Komunikasi RW

Hubungan keluarga Tn. S dengan tetangga lain cukup harmonis karena menjalin kekerabatan yang cukup baik. Tetangga saling menghargai satu dengan yang lainnya sehingga terbina hubungan baik dalam masyarakat.

IV. Struktur keluarga 1. Pola Komunikasi keluargao o

Keluarga Tn. S menggunakan bahasa mamuju sebagai bahasa sehari-hari Pola komunikasi antara Tn.S dan istri serta adik iparnya saling menghargai

2. Struktur Peran dalam keluarga

Tn. S berperan sebagai pencari nafkah seorang suami dari istri dan ayah dari anak anaknya. Ny.Ssebagai seorang istri, ibu rumah tangga, pengasuh dan pendidik bagi anak anaknya.

An.S ipar dari Tn.Ssebagai pelajar serta pengasuh dan pendidik keponakannya, dan terkadang juga membantu mencari nafkah.

3. Nilai dan Norma keluarga Nilai keseharian yang dianut oleh keluarga Tn.S rendah. Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan keluarga membuang sampah disamping rumah dan ketidaktahuan anggota keluarga tentang masalah kesehatan yang bisa timbul akibat lingkungan yang buruk.

V. Fungsi Keluarga 1.Fungsi Efektif Keluarga Tn. S dapat menerima satu sama lain karena interaksi keluarga Tn. S sangat baik.Dalam keluarga bilamana ada masalah diselesaikan secara bersama. 2. Fungsi Sosial Hubungan sosial antara anggota keluarga kurang mampu mengenal masalah penularan penyakit. Namun hubungan tiap anggota keluarga saling menghormati satu sama lain. 3. Fungsi Reproduksi

Keluarga Tn .S mempunyai 1anak perempuan Istri Tn. Syaitu Ny.S menggunakan program KB

4. Fungsi Ekonomi Fungsi keluarga Tn.S bisa mencukupi kebutuhan sehari hari karena belum membiayai sekolah untuk anaknya. VI. Harapan Keluarga

Keluarga berharap An.E cepat sembuh dan keluarga selalu dalam keadaan sehat.

Keluarga berharap Tn.S dapat memperoleh pekerjaan yang lebih baik sehingga perokonomian keluarga dapat lebih baik.

BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas tentang kesenjangan yang penulis temukan dengan cara membandingkan antara konsep dasar kesehatan keluarga dengan kasus yang kami dapatkan dalam keluarga Tn.S di Jln Tuna kelurahan binanga. Dalam melaksanaan asuhan kesehatan keluarga sebelumnya telah dilaksanakan pendekatan proses kesehatan keluarga dengan 4 tahap yaitu: pengkajian, perencanaan, implementasi dan avaluasi.

A. Pengkajian Pengkajian adalah dasar dalam kesehatan. pengumpulan data yang akurat dan sistimatis dalam merencanakan diagnosa kesehatan keluarga. Pada saat melakukan pengkajian, penulis mendapatkan data dari keluarga melalui wawancara dan observasi. 1.Kesehatan lingkungan Berdasarkan teori kebersihan dan sanitasi lingkungan yang sehat yaitu dari luas bangunan ,luas lantai, tidak tergenang dan tidak menimbulkan bau, pakaian bersih dan peralatan rumah tangga tertata rapi, yaitu tempat samah dalam keadaan tertutup,dan keadaan air minum memenuhi syarat kesehatan ( Soekidjo Notoadmojo, 2003 Ilmu Kesehatan Masyarakat )

Setelah dilakukan pengkajian pada keluarga Tn. S ditemukan perabot dan alat rumah tangga tidak tertata rapi, yaitu kamar mandi dan WC milik umum nampak kotor dan berbau. Terjadi kesenjangan antara teori dan kasus sehingga dikatakan lingkungan rumah keluarga Tn.Sbelum memenuhi syarat kesehatan, hal ini di sebabkan kerena kurang menyadari dan ketidakmampuan keluarga memandang pentingnya kesehatan lingkungan bagi keluarga. 2. Ketidak sanggupan Mengambil Tindakan kesehatan yang tepat disebabkan karena : a. Tidak mengerti mengenai sifat berat dan luasnya masalah b. Masalah tidak begitu menonjol c. Keluarga tidak sanggup memecahkan masalah karena kurang pengetahuan , dan kurangnya sumber daya keluarga d. Tidak sanggup memilih tindakan diantara beberapa pilihan. e. Takut dari akibat tindakan f. Sikap negatif terhadap masalah kesehatan g. Fasilitas kesehatan tidak terjangkau. h. Kurang percaya terhadap petugas dan lembaga kesehatan. B. Perencanaan Didalam membuat rencana penulisan melibatkan keluarga , hal ini perlu adanya kerja sama sehingga tindakan yang dilakukan berdampak positif. Perencanaan meliputi perumusan tujuan yang berorientasi pada kesehatan keluarga . perencanaan yang perlu dibahas antara lain : 1. Berpusat pada tindakan yang dapat memecahkan atau meringankan masalah yang sedang dihadapi.

2. Merupakan hasil atau suatu proses yang sistematika dan telah dipelajari dengan pikiran yang logis 3. Berkaitan dengan masalah kesehatan yang diidentifikasikan 4. Rencana kesehatan keluarga berhubungan dengan masalah yang ada 5. Rencana kesehatan merpakan cara untuk mencapai tujuan C. Inflementasi Beberapa tindakan yang penulis telah lakukan pada Tn.Sadalah sebagai berikut : a.Memberikan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan. b.Memotifasi keluarga Tn.Suntuk membawa anaknya untuk dibawa kepuskesmas atau kerumah sakit c.Memotifasi keluarga Tn. S untuk memelihara kebersihan rumah dan sekitarnya.

D. Evaluasi Evaluasi diharapkan bertujuan untuk apakah tindakan kesehatan yang telah diberikan tercapai atau tidak, berdasarkan buku ( Nasrul Evendi Halaman 58,tahun 1998 ) ada 3 kriteria yang digunakan sebagai tolak ukur dalam evaluasi, yaitu : a. Kriteria keberhasilan b. Standar kesehatan c. Perubahan perilaku

Berdasarkan evaluasi ditemukan bahwa keluarga mampu mengerti syarat-syarat lingkungan yang sehat, dampak yang timbul dari lingkungan yang tidak sehat dan keluarga berjanji akan menjagah lingkungan tetap bersih. Masalah ini hanya sebagian teratasi disebabkan karena untuk merubah perilaku kesehatan anggota keluarga memerlukan waktu yang cukup lama dan sumber sumber dalam tiap-tiap keluarga berbeda beda.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Motivasi kepada masyarakat khususnya keluarga binaan ,agar keluarga mampu mengenal masalah kesehatan,mampu merawat anggota keluarga yang sakit,mampu memanfaatkan sumber dari masyarakat guna memelihara kesehatan dan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi anggota keluarga sehingga dapat mencapai tujuan kesehatan keluarga . Berdasarkan tujuan yang telah di simpulkan oleh penulis ,maka penlis dapat kesimpulan sebagai berikut : 1. Setelah melakukan pengkajian terhadap keluarga TnS,Penulis memperoleh data yang mengarah pada anggota keluarga TnS yaitu kurang menjaga kebersihan lingkungan sehingga kesehatan keluarga tidak terjaga yang di sebabkan kerena : a. Ketidaktahuan mengenal masalah kesehatan Keluarga b. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

2. Dalam melakukan asuhan kesehatan keluarga TnSdengan anggota keluarga yang mengalami Masalah Kesehatan Lingkungan,penulis mampu memberikan solusi untuk mengatasi masalah-masalah yang di hadapi anggota keluarga. 3. Setelah melakukan pengkajian dan observasi / pengamatan keluarga TnS.penulis melihat berbagai masalah di luar dan di dalam lingkungan rumah anggota keluarga TnSdengan masalah lingkungan rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan : a. Kurangnya Pengetahuan Keluarga mengenai pentingnya Lingkungan Sehat b. Keluarga kurang menyadari pentingnya lingkungan sehat. B. Saran 1. Diharapkan agar keluarga binaan mampu mengenal masalah kesehatan,mampu merawat anggota keluarga yang sakit dan mampu menggunakan sumber dimasyarakat guna memelihara kesehatan,serta mengembangkan perilaku hidup sehat yang telah dianjurkan melalui pembinaan dan penyuluhan oleh penulis. 2. Hendaknya waktu yang digunakan di perpanjang guna keefektifan evaluasi yang di laksanakan . 3. Hendaknya menggunakan pendekatan secara sistematis untuk mengidentifikasi kesehatan secara tepat.

HALAMAN PENGESAHAN

KESEHATAN KELUARGA TnS DENGAN ANGGOTA KELUARGA AnS DAN NyS KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKITAR RUMAH YANG TIDAK TERPELIHARA