Contoh Format Presentasi Kasus

download Contoh Format Presentasi Kasus

of 32

Transcript of Contoh Format Presentasi Kasus

  • 7/25/2019 Contoh Format Presentasi Kasus

    1/32

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

    melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat terselesaikannya laporan kasus dengan

    judul Abortus. enulisan re!erat ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas

    "epaniteraan #lmu "ebidanan dan "andungan di $S%& "ara'ang eriode () *ktober +,(

    +/ &esember +,(.

    enulis menyadari bah'a tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sangatlah

    sulit untuk menyelesaikan makalah ini. *leh karena itu penulis mengu0apkan terima kasih

    yang sebesar-besarnya kepada dr. 1. "ukung "urnia2 Sp.*3 selaku pembimbing yang telah

    membantu dan memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini2 dan kepada semua

    pihak yang turut serta membantu penyusunan makalah ini.

    Akhir kata dengan segala kekurangan yang penulis miliki2 segala saran dan kritik yang

    bersi!at membangun akan penulis terima untuk perbaikan selanjutnya. Semoga makalah ini

    dapat berman!aat bagi semua pihak yang mempergunakannya selama proses kemajuan

    pendidikan selanjutnya.

    "ara'ang2 &esember +,(

    enulis

    (

  • 7/25/2019 Contoh Format Presentasi Kasus

    2/32

    LEMBAR PENGESAHAN

    4aporan "asus dengan judul

    ABORTUS

    Telah diterima dan disetujui oleh pembimbing2 dr. 1. "ukung "urnia2 Sp.*3

    sebagai syarat untuk menyelesaikan kepaniteraan "linik #lmu "ebidanan dan "andungan

    di $S%& "ara'ang periode () *ktober +,( +/ &esember +,(

    "ara'ang2( &esember +,(

    dr. 1. "ukung "urnia2 Sp.*3

    DAFTAR ISI

    +

  • 7/25/2019 Contoh Format Presentasi Kasus

    3/32

    "ATA EN3ANTA$ ............................................................................................. (

    4EM5A$ EN3ESA1AN ..................................................................................... +

    &A6TA$ #S# ........................................................................................................... 7

    5A5 # EN&A1%4%AN ........................................................................... 8

    5A5 ## 4A*$AN "AS%S ...........................................................................

    5A5 ### ANA4#S#S "AS%S ........................................................................ (8

    5A5 #9 T#N:A%AN %STA"A .................................................................. (;

    5A5 9 "ES#M%4AN ............................................................................... 7

    &A6TA$ %STA"A .............................................................................................. 7/

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Abortus dapat dibagi atas dua golongan2 yaitu< abortus spontan dan abortus

    pro=okatus. Abortus spontan adalah abortus yang terjadi tanpa tindakan mekanis dan

    disebabkan oleh !aktor-!aktor alamiah. Abortus pro=okatus adalah abortus yang terjadi akibat

    tindakan atau disengaja2 baik dengan memakai obat-obatan maupun alat-alat.(

    Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di dunia luar tanpa

    mempersoalkan penyebabnya. 5ayi baru mungkin hidup di dunia luar bila berat badannya

    telah men0apai lebih daripada ,, gram atau umur kehamilan lebih daripada +, minggu.

    7

  • 7/25/2019 Contoh Format Presentasi Kasus

    4/32

    Abortus spontan merujuk kepada keguguran pada kehamilan kurang dari +, minggu tanpa

    adanya tindakan medis atau tindakan bedah untuk mengakhiri kehamilan.+

    &i dunia terjadi +, juta kasus abortus tiap tahun dan ;,.,,, 'anita meninggal karena

    abortus tiap tahunnya. 6rekuensi abortus spontan di #ndonesia adalah (,>-(> dari / juta

    kehamilan setiap tahunnya atau /,, ribu - ),, ribu2 sedangkan abortus buatan sekitar ;,

    ribu - (2 juta setiap tahunnya2 +,, orang diantaranya berakhir dengan kematian.

    &epartemen "esehatan $# ?+,,7@ menyatakan tingkat abortus di #ndonesia masih 0ukup

    tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara maju di dunia2 yakni men0apai +27 juta

    abortus per tahun.

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    I. IDENTITAS

    PASIEN SUAMI

    Nama Ny. S*$M< /(+;+; Tn.SA

    %mur 8( tahun + tahun

    Agama #slam #slam

    endidikan SM SMA

    ekerjaan #bu $umah Tangga Biras'asta

    Alamat :l. &uren blok A3 No. (/2

    "osambi2 "ara'ang2

    :l. &uren blok A3 No. (/2

    "osambi2 "ara'ang2 :akarta

    8

  • 7/25/2019 Contoh Format Presentasi Kasus

    5/32

    :akarta 5arat 5arat

    Tanggal Masuk $S + No=ember +,(

    II. ANAMNESIS

    &ilakukan autoanamnesa pada tanggal +/ No=ember +,( pukul ,).,, B#5

    - Keluhan Utamaasien datang dirujuk dari uskesmas dengan keluhan hamil 7 bulan dan

    perdarahan per=aginam sejak C jam SM$S.

    - Ria!at Pen!a"it Se"a#an$

    asien2 3;/A, hamil 7 bulan datang dengan keluhan keluar darah dari

    kemaluan sejak C jam SM$S. &arah ber'arna merah muda2 ber0ampur dengan

    gumpalan darah. asien mengeluh adanya mules yang dirasakan makin lama makin

    hebat. asien mengaku ganti pembalut sebanyak + kalihari selama perdarahan

    berlangsung2 dan pembalut diakui pasien penuh dengan darah. asien segera

    memeriksakan diri ke klinik dan dilakukan test pa0k yang hasilnya positi!. asien

    dirujuk ke uskesmas untuk dilakukan %S3 dan dikatakan pasien mengalami aborsi.

    asien mengatakan bah'a hasil konsepsi sudah dikeluarkan di uskesmas. asien

    segera dirujuk ke $S%& "ara'ang untuk dilakukan penatalaksanaan selanjutnya.

    asien menyangkal adanya ri'ayat trauma sebelumnya. asien juga

    menyangkal adanya ri'ayat minum obat-obatan2 jamu2 dan pijat sebelumnya. &emam

    disangkal2 keputihan disangkal. asien tidak pernah melakukan pemeriksaan ke bidan

    selama kehamilan. asien belum pernah %S3 dan imunisasi TT.

    - Ria!at Hai%

    o Menar0he < (+ tahun

    o Siklus haid < teratur ?+C-7, hari@

    o 4ama haid < -; hari

    o 5anyaknya < +-7 kali ganti pembalut sehari

    o 11T < +, September +,( ?tidak yakin@

    o Taksiran persalinan < +; :uni +,(/

    o %sia "ehamilan < )-(, minggu

    o $i'ayat "5 < Minum pil "5

    - Ria!at Pe#ni"ahan

    o Menikah satu kali saat usia (C tahun dengan bujang2 usia pernikahan +7 tahun

    - Ria!at O&'tet#i

    o 3;/A,

    #. 4aki-laki2 hidup2 ++ tahun2 spontan2 paraji2 7,,,

    ##. 4aki-laki2 hidup2 +( tahun2 spontan2 paraji2 +,,

    ###. 4aki-laki2 hidup2 (+ tahun2 spontan2 paraji2 7,,,

    #9. 4aki-laki2 hidup2 (, tahun2 spontan2 paraji2 7,,,

    9. 4aki-laki2 hidup2 C tahun2 spontan2 paraji2 7,,,

    9#. 4aki-laki2 hidup2 + tahun2 spontan2 paraji2 +,,9##. 1amil ini.

  • 7/25/2019 Contoh Format Presentasi Kasus

    6/32

    - Ria!at Pen!a"it Dahulu

    asien mengaku belum pernah mengalami keguguran sebelumnya. $i'ayat

    hipertensi2 diabetes mellitus2 asma2 penyakit jantung2 hepatitis2 T5 paru2 ri'ayat alergi

    obat2 maupun ri'ayat alergi makanan disangkal.- Ria!at Pen!a"it Dalam Kelua#$a

    &i dalam keluarga pasien2 tidak ada ri'ayat diabetes mellitus2 hipertensi2

    asma2 penyakit jantung2 hepatitis2 T5 paru2 ri'ayat alergi obat2 maupun ri'ayat alergi

    makanan.

    - Ria!at O(e#a'i

    Tidak ada.

    III. PEMERIKSAAN FISIK

    o Status generalis

    'anita selama gestasi dini2 dan sekitar separuh dari kehamilan ini akan gugur2

    meskipun risiko ini jauh lebih rendah jika akti=itas jantung janin terdeteksi.

    emeriksaan %S3 diperlukan untuk mengetahui pertumbuhan janin yang ada dan

    mengetahui keadaan plasenta apakah sudah terjadi pelepasan atau belum2 lalu

    diperhatikan juga biometri janin atau kantung gestasi2 apakah sesuai dengan umur

    kehamilan berdasarkan 11T. emeriksaan %S3 dapat dilakukan se0ara

    transabdominal ataupun trans=aginal.7

    3ambar (. Abortus iminens(

    Abortus insipiens2 adalah abortus yang sedang mengan0am dengan ditandai

    dengan ser=iks telah mendatar dan ostium uteri telah membuka2 akan tetapi hasil

    konsepsi masih berada di dalam ka=um uteri dan dalam proses pengeluaran.

    enderita biasanya akan merasa mulas karena kontraksi yang sering dan kuat2perdarahan yang terjadi bersi!at progresi!2 bertambah sesuai dengan pembukaan

    ser=iks uterus dan umur kehamilan. 5esar uterus masih sesuai dengan umur

    kehamilan dengan tes urin kehamilan yang masih positi!. ada pemeriksaan %S32

    akan didapati pembesaran uterus yang masih sesuai dengan umur kehamilan2

    gerak janin dan gerak jantung janin masih jelas 'alau mungkin sudah mulai tidak

    normal2 dan biasanya terlihat penipisan ser=iks uterus atau pembukaannya.728

    3ambar +. Abortus insipiens(

    Abortus inkomplit2 yaitu keadaan dimana sebagian hasil konsepsi telah keluar dari

    ka=um uteri dan masih ada yang tertinggal. Sebelum usia kehamilan / minggu2

    (

  • 7/25/2019 Contoh Format Presentasi Kasus

    16/32

    plasenta dan !etus biasanya keluar bersamaan2 tetapi setelah usia kehamilan /

    minggu biasanya keduanya dapat keluar se0ara terpisah. ada abortus inkomplit2

    *stium uteri juga telah membuka dan menjadi tempat le'atnya darah. Sebagian

    jaringan hasil konsepsi masih tertinggal di dalam uterus di mana pada

    pemeriksaan =agina2 kanalis ser=ikalis masih terbuka dan teraba jaringan dalam

    ka=um uteri atau menonjol pada ostium uteri eksternum. erdarahan biasanya

    masih bisa terjadi2 dengan jumlah banyak atau sedikit bergantung pada jaringan

    yang tersisa2 yang menyebabkan sebagianplacentalsitemasih terbuka sehingga

    perdarahan berjalan terus. asien dapat jatuh ke dalam keadaan anemia atau sho0k

    hemoragik sebelum sisa jaringan konsepsi dikeluarkan. emeriksaan %S3 hanya

    dilakukan apabila ragu dengan diagnosis se0ara klinis. Akan ditemukan besar

    uterus sudah lebih ke0il dari umur kehamilan dan kantung gestasi sudah sulit

    dikenali2 di ka=um uteri tampak massa hiperekoik yang bentuknya tidak

    beraturan.72

    3ambar 7. Abortus inkomplit(

    Abortus komplit2 adalah keadaan dimana seluruh hasil konsepsi telah keluar dari

    ka=um uteri pada kehamilan kurang dari +, minggu atau berat janin kurang dari

    ,, gram. Semua hasil konsepsi telah dikeluarkan2 ostium uteri telah menutup2

    uterus menge0il sehingga perdarahan sedikit. 5esar uterus tidak sesuai dengan

    umur kehamilan. emeriksaan %S3 tidak diperlukan bila pemeriksaan klinis

    sudah memadai2 dan pada pemeriksaan tes urin biasanya masih positi! hingga ;-(,

    hari setelah abortus.7

    3ambar 8. Abortus komplit(

    (/

  • 7/25/2019 Contoh Format Presentasi Kasus

    17/32

    Missed abortion2 adalah abortus yang ditandai dengan embrio atau !etus yang

    telah meninggal dalam kandungan sebelum kehamilan +, minggu dan hasil

    konsepsi seluruhnya masih tertahan dalam kandungan. ada missed abortion2

    penderita tidak merasakan keluhan apapun ke0uali pertumbuhan kehamilannyatidak seperti yang diharapkan. 5ila kehamilan di atas (8-+, minggu2 penderita

    justru merasakan rahimnya semakin menge0il dengan tanda-tanda kehamilan

    sekunder pada payudara mulai menghilang. eristi'a ini kadang-kadang dapat

    dia'ali dengan abortus iminens yang kemudian merasa sembuh2 tetapi

    pertumbuhan janin terhenti. ada pemeriksaan tes urin kehamilan biasanya

    negati=e setelah satu minggu dari terhentinya pertumbuhan kehamilan. ada %S32

    akan didapatkan gambaran uterus menge0il2 kantong gestasi yang menge0il2

    bentuk tidak beraturan dan disertai gambaran !etus yang tidak ada tanda-tanda

    kehidupan. 5ila missed abortion berlangsung lebih dari 8 minggu2 harus

    diperhatikan kemungkinan terjadi gangguan pembekuan darah karena

    hipo!ibrinogenemia sehingga perlu diperiksa koagulasi sebelum tindakan e=akuasi

    dan kuretase.7

    3ambar .Missedabortion1

    Abortus in!eksius2 adalah abortus yang disertai in!eksi pada alat genitalia.

    Sedangkan abortus septik adalah abortus yang disertai penyebaran in!eksi pada

    peredaran darah tubuh atau peritoneum. "ejadian ini merupakan salah satu

    komplikasi tindakan abortus yang paling sering terjadi2 apalagi bila dilakukan

    kurang memperhatikan tindakan a dan antisepsis. Abortus in!eksius dan sepsis

    perlu mendapatkan pengelolaan yang adekuat karena dapat terjadi in!eksi yang

    lebih luas selain di genitalia dan peritoneum2 bahkan dapat menyebar ke seluruh

    tubuh dan penderita dapat jatuh ke dalam keadaan syok septik. &iagnosis ini

    ditegakkan dengan anamnesis yang 0ermat tentang upaya abortus yang tidak

    menggunakan peralatan yang asepsis dengan adanya gejala dan tanda panas

    (;

  • 7/25/2019 Contoh Format Presentasi Kasus

    18/32

    tinggi2 tampak sakit dan lelah2 takikardia2 perdarahan per=aginam yang berbau2

    uterus membesar dan lembut2 serta adanya nyeri tekan. ada hasil laboratorium2

    didapatkan tanda-tanda in!eksi dengan leukositosis. Apabila sampai terjadi sepsis

    dan syok2 maka penderita akan tampak lelah2 panas tinggi2 menggigil2 dan

    hipotensi.7

    Abortus habitualis2 adalah abortus spontan yang terjadi 7 kali atau lebih berturut-

    turut. ada umumnya2 penderita abortus habitualis tidak sulit untuk hamil

    kembali2 tetapi kehamilannya berakhir dengan keguguranabortus se0ara berturut-

    turut. Angka kejadian abortus habitualis berkisar ,28(> dari seluruh kehamilan.

    enyebab dari abortus habitualis dapat dikaitkan dengan banyak !aktor2 antara lain

    !aktor anatomis2 reaksi imunologis yaitu kegagalan reaksi terhadap antigen

    lymphocyte trophoblast cross reactive ?T4@. 5ila reaksi terhadap antigen ini

    rendah atau tidak ada2 maka akan terjadi abortus. Selain itu2 abortus habitualis

    juga dapat terjadi karena inkompetensia ser=iks yaitu keadaan dimana ser=iks

    uterus tidak dapat menerima beban untuk tetap bertahan menutup setelah

    kehamilan mele'ati trimester pertama2 dimana ostium ser=iks akan membuka

    tanpa disertai rasa mulas atau kontraksi $ahim dan akhirnya terjadi pengeluaran

    janin. "elainan ini sering disebabkan oleh trauma ser=iks pada kehamilan

    sebelumnya. &iagnosis inkompetensia ser=iks tidak sulit2 dapat ditegakkan dengan

    anamnesis yang 0ermat2 pada inspekulo kita dapat menilai diameter kanalis

    ser=ikalis dan didapatkan selaput ketuban yang mulai menonjol pada saat mulai

    memasuki trimester kedua. &iameter ini melebihi C mm.7

    D. Eti*l*$i %an Fa"t*# Ri'i"*

    enyebab abortus ber=ariasi dan umumnya multi!aktorial. 5erikut adalah penyebab

    penyebab terjadinya abortus kejadian abortus pada trimester pertama merupakan

    kelainan sitogenetik. "ejadian tertinggi kelainan sitogenetik konsepsi terjadi pada

    (C

  • 7/25/2019 Contoh Format Presentasi Kasus

    19/32

    a'al kehamilan. 6aktor geneti0 antara suami dan istri dapat juga menimbulkan

    gangguan pertumbuhan janin atau embrio yang kemudian dapat menyebabkan

    terjadinya abortus2 0ontohnya pada aberasi kromosom janin dan kelainan

    kromosom yang tumbuh pada jain2 seperti pada trisomi (/ atau trisomi +(. ada

    kelainan monosomi atau sindroma Turner2 kehamilan juga dapat berakhir

    dengan abortus.7282/

    enyebab anatomik

    enyebab anatomik di antaranya de!ek anatomik uterus diketahui sebagai

    penyebab komplikasi obstetrik seperti abortus berulang2 prematuritas2 serta

    malpresentasi janin. ada perempuan dengan ri'ayat abortus2 ditemukan anomali

    uterus pada +;> pasien. &e!ek uterus dapat dibagi menjadi2 yaitu2 bergantung pada berat ringannya

    gangguan. Sindroma Asherman ini dapat ditegakkan dengan

    pmeriksaan histerosalpingogra!i dan %S3.728

    o &e!ek perkembangan uterus. "elainan pembentukan duktus

    Mulleri atau de!ek !usi dapat timbul se0ara spontan atau terjadi

    akibat terpajannya janin ke dietilstilbestrol ?&ES@. enelitian

    menunjukkan bah'a pada ibu yang mendapat &ES akan

    menyebabkan terjadinya hipoplasia endometrium pada trimester

    pertama dan kedua sehingga menyebabkan inkompetensia ser=iks

    sehingga mudah terjadi abortus atau persalinan prematur.7282/

    o Septum uterus2 yang berperan pada 8,-C,> kasus abortus

    o %terus bikornis atau unikornis2 sebesar (,-7,>

    #nkompetensi ser=iks

    #nkompetensi ser=iks terjadi ditandai dengan dilatasi ser=iks tanpa nyeri pada

    trimester kedua. 1al ini dapat diikuti dengan prolapse dan menggembungnya

    membrane janin ke dalam =agina2 menyebabkan terjadinya ekspulsi janin imatur.

    #nkompetensi ser=iks diperkirakan terjadi karena adanya ri'ayat trauma pada

    ser=iks2 seperti dilatasi dan kuretase2 kauterisasi2 konisasi2 atau amputasi.7

    enyebab autoimun

    ()

  • 7/25/2019 Contoh Format Presentasi Kasus

    20/32

    Terdapat hubungan yang nyata antara abortus berulang dan penyakit autoimun2

    misalnya pada Systemic Lupus Erithematosus ?S4E@ dan Antiphospolipid

    Antibodies ?aA@. aA adalah antibody spesi!ik yang didapati pada perempuan

    dengan S4E2 dengan kejadian abortus pada perempuan dengan S4E sebesar (,>.

    Antiphospolipid Syndrome ?AS@ juga ditemukan pada beberapa keadaan

    obstetrik2 misalnya pada preeklampsia2 #%3$2 dan prematuritas. ada AS2

    terjadi penambahan tromboksan dan pengurangan sintesis prostasiklin yang

    menyebabkan penempelan trombosit pada pembuluh darah yang ada di plasenta.

    &engan adanya peristi'a ini2 maka karakteristik kelainan pada plasenta adalah

    terjadinya in!ark2 solutio plasenta2 dan perdarahan. "lasi!ikasi untuk kriteria AS

    meliputi.C

    +. ada 'anita keguguran dengan etiologi yang tidak diketahui2 kemungkinan

    keberhasilan kehamilan sekitar 8,-C, >.C

    ,. Tatala"'anaTatalaksana a'al abortus adalah menilai keadaan umum penderita. Anamnesis yang

    0ermat juga membantu dalam menegakkan tatalaksana abortus serta mengidenti!ikasi

    penyebabnya. 5eberapa hal yang dapat ditanyakan pada penderita abortus adalah

  • 7/25/2019 Contoh Format Presentasi Kasus

    28/32

    diberikan spasmolitik agar uterus tidak berkontraksi atau diberi tambahan

    hormone progesterone atau deri=atnya untuk men0egah terjadinya abortus. *bat-

    obatan ini 'alaupun se0ara statistik kegunaannya tidak bermakna2 tetapi e!ek

    psikologis kepada penderita sangat menguntungkan. enderita boleh dipulangkan

    setelah tidak terjadi perdarahan dengan pesan khusus tidak boleh berhubungan

    seksual dulu sampai kira-kira dua minggu. emberian analgesia dengan

    asetamino!en dapat diberikan untuk mengurangi nyeri.728

    - Abortus insipiens< pada kasus ini2 pengelolaan penderita harus memperhatikan

    keadaan umum dan perubahan keadaan hemodinamik yang terjadi dan sesegera

    mungkin dilakukan tindakan e=akuasipengeluaran hasil konsepsi2 disusul dengan

    kuretase bila perdarahan banyak. ada umur kehamilan di atas (+ minggu2 uterus

    biasanya sudah melebihi telur angsa2 sehingga tindakan e=akuasi dan kuretase

    harus dilakukan dengan hati-hati2 kalau perlu dilakukan e=akuasi dengan 0ara

    digital yang kemudian disusul dengan tindakan kuretase sambil diberikan

    uterotonika. 1al ini diperlukan untuk men0egah terjadinya per!orasi dinding

    uterus. as0a tindakan2 perlu dilakukan perbaikan keadaan umum2 pemberian

    uterotonika2 dan antibiotika pro!ilaksis.7

    - Abortus inkomplit< pengelolaan pada kasus ini juga dia'ali dengan perhatian

    khusus terhadap keadaan umum pasien dan mengatasi gangguan hemodinamik2

    karena pasien dapat jatuh ke dalam keadaan anemia atau syok hemoragik. 5ila

    terjadi perdarahan yang hebat2 dianjurkan untuk segera melakukan pengeluaran

    sisa hasil konsepsi se0ara manual agar jaringan yang mengganjal terjadinya

    kontraksi uterus segera dikeluarkan2 kontraksi uterus dapat berlangsung baik dan

    perdarahan dapat berhenti. Tindakan selanjutnya diikuti dengan kuretase. "uretase

    harus dilakukan se0ara hati-hati sesuai dengan keadaan umum ibu dan besarnya

    uterus. Tindakan yang dianjurkan lainnya ialah karet =akum menggunakan kanula

    dari plastik. as0a tindakan2 pasien perlu diberikan uterotonika parenteral ataupun

    per oral dan juga antibiotika pro!ilaksis.7

    - Abortus komplit< pengelolaan pada kasus ini tidak diperlukan adanya tindakan

    khusus ataupun pengobatan. asien dapat diberikan roboransia atau hematenik bila

    keadaan memerlukan. %terotonika tidak perlu diberikan pada kasus ini.7

    - Missedabortion< pengelolaan ini perlu dia'ali dengan penjelasan risiko tindakan

    sejelas-jelasnya kepada pasien dan keluarga. $isiko tindakan operasi dan kuretase

    yang dilakukan pada kasus ini dapat menimbulkan komplikasi perdarahan atau

    tidak bersihnya e=akuasikuretase dalam sekali tindakan. ada umur kehamilan

    +C

  • 7/25/2019 Contoh Format Presentasi Kasus

    29/32

    kurang dari (+ minggu2 tindakan e=akuasi dapat dilakukan se0ara langsung dengan

    melakukan dilatasi dan kuretase bila ser=iks uterus memungkinkan. 5ila umur

    kehamilan di atas (+ minggu atau kurang dari +, minggu dengan keadaan ser=iks

    uterus yang masih kaku2 dianjurkan untuk melakukan induksi terlebih dahulu

    untuk mengeluarkan janin atau mematangkan kanalis ser=ikalis. 5eberapa 0ara

    dapat dilakukan2 seperti dengan pemberian in!us intra=ena 0airan oksitosin

    dimulai dari dosis (, unit dalam ,, 00 deFtrose > tetesan +, tetes per menit dan

    dapat diulang sampai total oksitosin , unit drngan tetesan dipertahankan untuk

    men0egah terjadinya retensi 0airan tubuh. :ika tidak berhasil2 penderita

    diistirahatkan satu hari dan kemudian induksi diulangi biasanya maksimal 7 kali.

    Setelah janin atau jaringan konsepsi berhasil keluar dengan induksi2 dianjurkan

    dilakukan tindakan kuretase sebersih mungkin. Salah satu 0ara lain yang dapat

    dilakukan untuk induksi adalah pemberian misoprostol se0ara sublingual sebanyak

    8,, mg yang dapat diulangi + kali dengan jarak / jam. &engan pemberian

    misoprostol2 akan terjadi pengeluaran hasil konsepsi atau terjadi pembukaan

    ostium ser=iks sehingga tindakan e=akuasi dan kuretase dapat dilakukan untuk

    mengosongkan ka=um uteri. "emungkinan penyulit pada tindakan missed

    abortion ini lebih besar2 mengingat jaringan plasenta yang menempel pada dinidng

    uterus biasanya sudah lebih kuat. Apabila terjadi hipo!ibrinogenemia2 perlu

    disiapkan trans!usi darah segar atau !ibrinogen. as0a tindakan2 jika perlu

    dilakukan pemberian in!us intra=ena 0airan oksitosin dan pemberian antibiotika.7

    - Abortus in!eksius atau abortus sepsis< pengelolaan pasien ini harus dilakukan

    dengan mempertimbangkan keseimbangan 0airan tubuh dan perlunya pemberian

    antibiotika yang adekuat sesuai dengan hasil kultur dan sensiti=itas kuman yang

    diambil dari sampel yang keluar per=aginam. Tahap pertama2 dapat diberikan

    peni0illin 8 F (2+ juta unit atau ampisilin 8 F ( gram ditambah gentamisin + F C,mg dan metronidaole + F ( gram. Selanjutnya2 antibioti0 dapat disesuaikan

    dengan hasil kultur. Tindakan kuretase dilakukan apabila keadaan tubuh sudah

    membaik minimal / jam setelah antibiotika adekuat diberikan. ada saat tindakan2

    uterus harus dilindungi dengan uterotonika. Apabila ditakutkan terjadi tetanus2

    perlu ditambah dengan injeksi ATS dan irigasi kanalis =aginauterus dengan

    larutan peroksida2 jika perlu dilakukan histerektomi total se0epatnya.7

    - Abortus habitualis< pada kasus ini2 kebanyakan terjadi karena inkompetensia

    ser=iks. engelolaan inkompetensia ser=iks adalah dengan memberikan !iksasi

    +)

  • 7/25/2019 Contoh Format Presentasi Kasus

    30/32

    pada ser=iks agar menerima beban dengan berkembangnya umur kehamilan.

    *perasi dilakukan pada umur kehamilan (+-(8 minggu dengan 0ara Shirodkar

    atau M0&onald dengan melingkari kanalis ser=ikalis dengan benang sutera yang

    tebal dan simpul baru dibuka setelah umur kehamilan aterm dan bayi siap

    dilahirkan.7

    BAB )

    KESIMPULAN

    Seorang 'anita2 8( tahun2 3;/A, mengaku hamil 7 bulan datang ke 9"

    $S%& "ara'ang dengan keluhan perdarahan per=aginam sejak C jam SM$S.

    erdarahan diakui banyak2 'arna merah segar2 disertai gumpalan dan nyeri perut

    terutama saat darah keluar banyak. ada pemeriksaan !isik didapatkan keadaan umum

    7,

  • 7/25/2019 Contoh Format Presentasi Kasus

    31/32

    tampak sakit sedang2 kesadaran 0ompos mentis2 tekanan darah (+,C, mm1g2 nadi

    (,, Fmenit2 suhu 7/2KD2 pernapasan +,Fmenit. &engan status generalis lainnya

    dalam batas normal. ada pemeriksaan obstetrik2 untuk pemeriksaan luar didapatkan

    T6% sulit untuk dinilai. ada inspeksi =ul=a dan uretra didapatkan tenang2 tidak ada

    perdarahan akti!. ada inspekulo didapatkan portio li0in2 ostium terbuka2 !luor ?-@2

    !luksus ?G@ tidak akti!2 =alsa=a ?-@. ada 9T didapatkan portio li0in2 ostium uteri

    eksternum terbuka + 0m2 ka=um uteri membesar. ada pemeriksaan %S3 didapatkan

    uterus ante!leFi2 tampak massa hipo-hiperekoik ukuran F ( 0m ?kesan< sisa konsepsi@

    yang akhirnya menuju pada diagnosis Abortus #nkomplit pada 3;/A, hamil (+-(7

    minggu dan 0ukup anak. &engan ren0ana tatalaksana pro kuretase untuk e=akuasi sisa

    konsepsi agar kontraksi uterus dapat maksimal dan perdarahan berhenti.

    DAFTAR PUSTAKA

    (. Mo0htar $. Sinopsis *bstetri< *bstetri !isiologi2 obstetri patologi. :akarta< E3DO ())C. p.

    +,)-(/.

    +. Sastra'inata S. *bstetri atologi. :akarta< E3DO +,,.

    7. 1adijanto 5. erdarahan pada kehamilan muda. #n< Sai!uddin A52 $a0himhadhi T2

    Biknjosastro 312 Editors. 5uku Ajar #lmu "ebidanan Sar'ono ra'irohardjo. :akarta