CONTOH BAB I PENDAHULUAN
-
Upload
philip-floriano -
Category
Documents
-
view
11 -
download
1
description
Transcript of CONTOH BAB I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jalan sebagai bagian dari prasarana perhubungan mempunyai kedudukan dan
memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan Nasional. Perkembangan
jalan dimulai dengan sejarah manusia itu sendiri yang selalu berhasrat untuk mencari
kebutuhan hidup dan berkomunikasi dengan sesama. Dengan demikian perkembangan
jalan saling berkaitan dengan teknik dan struktur jalan, seiring dengan perkembangan
teknologi yang ditemukan oleh manusia. Pada umumnya struktur jalan raya terdiri dari
lapisan permukaan (surface course), lapisan pondasi atas (base course), lapisan pondasi
bawah (sub base course), dan tanah dasar (sub grade).
Jenis lapisan yang banyak digunakan saat ini adalah jenis beton aspal campuran
panas. Salah satu jenis beton aspal campuran yang ada di Indonesia adalah AC (asphalt
concrete),biasa disebut Laston (Lapis Aspal Beton). Laston merupakan suatu lapisan
pada konstruksi jalan yang terdiri dari campuran aspal dan agregat yang bergradasi
menerus yang umumnya digunakan untuk jalan dengan beban lalu lintas berat.
Laston sebagai lapisan aus (AC-WC) merupakan lapisan penutup konstruksi
perkerasan jalan yang mempunyai nilai struktural dan terdiri dari agregat yang bergradasi
menerus (pembagian butiran yang merata) sehingga dapat menghasilkan campuran yang
padat dengan rongga udara yang sangat kecil.
Material utama pembentuk lapisan perkerasan jalan adalah agregat, yaitu 90 - 95 %
dari berat campuran perkerasan. Dengan demikian daya dukung, keawetan dan mutu
perkerasan jalan ditentukan juga dari sifat agregat dan hasil campuran dengan material
lain.
Material Ex Waijarang yang kebanyakan dimanfaatkan untuk konstruksi bangunan,
sedangkan untuk konstruksi jalan raya masih sedikit pemanfaatannya. Bagaimana jika
komposisi agregat yang terdapat di Quarry Waijarang Kabupaten Lembata digunakan
sebagai bahan campuran lapis aspal beton (Laston) khususnya Laston sebagai lapisan
aus (AC-WC), maka terdorong untuk mengadakan penelitian terhadap agregat quarry
Waijarang Kecamatan Nubatukan Kabupaten Lembata dengan judul PEMANFAATAN
MATERIAL DARI QUARRY WAIJARANG KABUPATEN LEMBATA SEBAGAI BAHAN
CAMPURAN LAPIS AUS ASPAL BETON (AC-WC).
I-1
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana nilai stabilitas, kelelehan plastis (flow), Marshall Quotien, Void in Mix
(VIM), Void in the Mineral Aggregate (VMA), dan Volume of Void Filled with Asphalt
(VFA) ?
2. Berapa kadar aspal optimum yang akan dicapai ?
3. Bagaimana proporsi campuran aspal Lapis Aspal Beton yang tepat jika digunakan
agregat dari Quarry Waijarang Kabupaten Lembata guna memenuhi spesifikasi Bina
Marga tahun 2010 revisi 2 ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui nilai stabilitas, kelelehan plastis (flow), Marshall Quotien, Void in Mix
(VIM), Void in the Mineral Aggregate (VMA), dan Volume of Void Filled with Asphalt
(VFA).
2. Mengetahui kadar aspal optimum yang akan dicapai.
3. Mengetahui proporsi campuran aspal Lapis Aspal Beton yang memenuhi spesifikasi
yang ditetapkan Bina Marga jika digunakan agregat dari Quarry Waijarang
Kabupaten Lembata.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Mengetahui karakteristik material Quarry Waijarang kabupaten lembata, Sebagai
material campuran Lapis Aspal beton (AC-WC) sesuai spesifikasi Bina Marga
Tahun 2010.
2. Mengetahui kadar aspal optimum yang akan dicapai.
3. Mengetahui proporsi campuran lapis Aspal Beton yang memenuhi spesifikasi Bina
marga jika digunakan agregat dari Quarry Waijarang Kabupaten Lembata.
4. Sebagai bahan informasi bagi Pemerintah atau instansi terkait serta masyarakat
umum.
1.5 Batasan Masalah
Penulisan ini dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut :
1. Penelitian ini khusus meninjau masalah teknis tanpa memperhitungkan biaya.
2. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium sehingga pengaruh iklim diabaikan.
I-2
3. Penelitian ini menggunakan material dari Quarry Waijarang Kabupaten Lembata.
4. Penelitian ini dilakukan hanya pada campuran Laston (AC-WC).
5. Sifat dan bahan yang digunakan diperiksa dengan spesifikasi Bina Marga Tahun
2010.
1.6 Keterkaitan dengan penelitian sejenis terdahulu
Tabel 1.1 Keterkaitan dengan penelitian sejenis terdahulu
No
Peneliti Judul penelitian Persamaan Perbedaan
1
Markus Marlon Marly
Klomang(2002)
Pemanfaatan Material dari Quarry Baumata sebagai Lapis Aspal Beton
(LASTON) Berdasrkan Metode
Marshall
Meninjau pada Lapis Aspal Beton (LASTON) menggunakan Metode Marshall,Mengetahui
komposisi campuran yang tepat dan menggunakan
semua agregat
Penelitian Terdahulu menggunakan Material dari Quarry Baumata,
sedangkan penelitian ini menggunakan Material dari Quarry Waijarang Kabupaten Lembata
2Yulius
Saverius Lawi(2011)
Penggunaan Agregat Quarry
Leko Ena sebagai Bahan Campuran Lapis Aus Aspal Beton (AC-WC)
Meninjau pada Lapis Aspal Beton (LASTON) menggunakan Metode Marshall, Mengetahui
komposisi campuran yang tepat dan menggunakan
semua agregat
Penelitian Terdahulu menggunakan Material dari Quarry Leko Ena
Kabupaten Ngada, sedangkan penelitian ini menggunakan Material dari Quarry Waijarang Kabupaten Lembata
3
SedemitriusMaubanu
(2005)
Analisa Variasi Gradasi pada Lapis
Aus aspal Beton (AC-WC)
menggunakan Material dari Quarry Takari Kabupaten
Kupang
Meninjau pada Lapis Aspal Beton, terutama Lapisan Aus (AC-WC) menggunakan variasi
gradasi
Peneliti terdahulu menggunakan Material
dari Quarry Takari Kabupaten Kupang,
sedangkan penelitian ini menggunakan Material dari Quarry Waijarang Kabupaten Lembata.
Peneliti terdahulu berupa analisa variasi gradasi, sedangkan penelitian ini
berupa pemanfaatan material
I-3
1.7 Lokasi Pengambilan Sampel
Gambar 1.1 Lokasi pengambilan sampel (Quarry waijarang)
Sumber :Geogle earth
I-4