CONTOH ASKEP KELUARGA 2

14
BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN Asuhan keperawatan Keluarga di lakukan pada tanggal 24 juni 2010 pada keluarga Ny. T alamat Sambiroto, Rt 08 Rw 02 kelurahan Sambiroto kecamatan Tembalang, Semarang. Keluarga ini merupakan keluarga dengan single family yaitu keluarga dengan duda atau janda yang disebabkan karena perceraian atau kematian. Dimana Ny. T (76 th), sebagai kepala keluarga dan Ny. T sebagai ibu dari anak-anak nya yaitu Tn. M (60 th), dan Tn . J (55 th), serta nenek dari cucu-cucunya. Adapun silsilah keluarga Ny. T adalah sebagai berikut : Dari pengkajian didapatkan data subyektif adalah silsilah keluarga yang digambarkan dalam genogram sebagai berikut : Tn.S (Alm) Ny T Tn. M Tn. J (60 th) (55 th) 63

Transcript of CONTOH ASKEP KELUARGA 2

Page 1: CONTOH ASKEP KELUARGA 2

BAB III

RESUME KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

Asuhan keperawatan Keluarga di lakukan pada tanggal 24 juni 2010

pada keluarga Ny. T alamat Sambiroto, Rt 08 Rw 02 kelurahan Sambiroto

kecamatan Tembalang, Semarang. Keluarga ini merupakan keluarga dengan

single family yaitu keluarga dengan duda atau janda yang disebabkan karena

perceraian atau kematian. Dimana Ny. T (76 th), sebagai kepala keluarga dan

Ny. T sebagai ibu dari anak-anak nya yaitu Tn. M (60 th), dan Tn . J (55 th),

serta nenek dari cucu-cucunya. Adapun silsilah keluarga Ny. T adalah sebagai

berikut :

Dari pengkajian didapatkan data subyektif adalah silsilah keluarga yang

digambarkan dalam genogram sebagai berikut :

Tn.S (Alm)

Ny T

Tn. M Tn. J(60 th) (55 th)

63

Page 2: CONTOH ASKEP KELUARGA 2

keterangan :

Tn. S (Alm) sebagai Ayah klien Ny. T (76 th), yang dimana memiliki

faktor keturunan penyakit asma dari ayahnya. Ny. T (76 th), sebagai kepala

keluarga semenjak suaminya meninggal, yang dimana Ny. T (76 th) sebagai

ibu dari anak-anak nya serta nenek dari cucu-cucunya. Anak pertama Tn. M

(60 th), sudah menikah dan dikaruniai 4 orang anak. Anak ketiga Tn. J (55 th)

sudah menikah dan mempunyai 4 orang anak, 2 laki-laki dan 2 perempuan,

sedangkan anak Ny. T yang kedua dan keempat sudah meninggal. Dan tidak

didapatkan silsilah keluarga dari tiga keturunan karena keluarga khususnya

Ny. T lupa, sehingga yang didapatkan hanya dua keturunan saja.

Semua anggota keluarga menganut agama islam dan mereka selalu taat

beribadah dan menjalankan perintah Tuhan. Status Ekonomi Ny. T, dari hasil

rumah yang dikontrakan pada orang yaitu setiap bulan Rp. 300.000 dan

dibantu sama anaknya. Keluarga tersebut termasuk dalam sosial ekonomi

cukup dalam memenuhi kebutuhan rekreasi dan hiburan nya Ny. T hanya

berkumpul dan berbincang-bincang dengan tetangga nya. Jika ada waktu

luang anak Ny. T datang kerumah untuk menengok Ny. T karna klien tinggal

sendiri.

Pada saat ini keluarga Ny. T sedang berada pada tahap perkembangan

keluarga dengan usia lanjut yang dimana anak Ny. T, Tn. M (60 th), dan Tn.

J (55 th). Tahap perkembangan yang belum tercapai Ny T sampai saat ini

mempertahankan kontak dengan anak cucu. Tugas yang belum terpenuhi

64

Page 3: CONTOH ASKEP KELUARGA 2

yaitu anak ke tiga yang belum mendapatkan pekerjaannya kembali setelah di

PHK dari pekerjaanya. Dan itu menjadi beban bagi Ny. T, riwayat kesehatan

masing-masing keluarga adalah Ny T menderita penyakit asma, pernah di

rawat selama 4 hari di RSUD kota semarang karena penyakit asma yang

diderita nya kambuh. Namun sekarang ini klien mengeluh sering lelah, badan

terasa tidak enak, dada terasa berat terutama pada saat beraktivitas yang

banyak. Klien mempunyai riwayat penyakit asma sudah sejak kecil.

Sebelumnya klien Sudah periksa ke dokter dan obat di minum rutin namun

sampai saat ini belum sembuh. Biasanya kalau asma kambuh klien minum

jamu yang dibelinya dari toko pengobatan tradisional dan klien mengatakan

jika minum jamu tersebut bisa berkurang.

Pengkajian Lingkungan Ny. T ditemukan karakteristik Rumah antara

lain Tipe rumah permanen dengan jumlah ruang 2 kamar tidur, 1 ruang tamu,

1 ruang dapur, kamar mandi dan WC jadi satu, pencahayaan rumah dan

ventilasi kurang, lantai rumah plesteran, setiap ruangan dimanfaatkan

sebagaimana fungsinya secara optimal, peletakkan perabotan rumah tangga

tertata kurang rapi. Sumber air yang digunakan dan air untuk minum

menggunakan air pam, kebiasaan Ny. T dalam menjaga kebersihan

lingkungan rumah yaitu membersihkan lingkungan rumah, membuang

sampah dengan dikumpulkan dan dibakar, tetapi halaman rumah klien

berdebu karena rumah klien dekat dengan jalan yang sering dilewati

kendaraan bermotor.

65

Page 4: CONTOH ASKEP KELUARGA 2

Karakteristik Keluarga yang paling berperan dalam pengambilan

keputusan terhadap segala masalah, terutama masalah kesehatan adalah Ny.

T. Dengan tidak mengesampingkan pendapat dari anaknya. Keluhan-keluhan

yang dirasakan Ny. T diperiksakan ke pelayanan kesehatan. Apabila klien

merasakan sesak napas, kelelahan, klien lebih memilih untuk membeli obat

yang ada ditoko. Dalam memenuhi 5 tugas perkembangan keluarga Ny T

belum mampu melaksanakan tugas perkembangan tersebut. Keluarga

khusunya Ny. T belum mampu mengambil keputusan dalam upaya

pemenuhan pelayanan kesehatan Ny T dalam hal ini dilihat dari kurangnya

motivasi keluarga terutama anknya dalam mengambil keputusan dalam

pemanfatan pelayanan kesehatan lebih lanjut. Mobilitas Geografis Keluarga

Ny T mempunyai berbagai macam aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

Misal Ny. T sering ikut dalam kegiatan-kegiatan yang ada di lingkungan

rumahnya, selain itu jika kondisi klien baik kien pergi kesungai mencari batu,

selebihnya klien hanya beristirahat dirumah atau terkadang jalan-jalan sendiri

disekitar rumah. Pola makan Ny T yang mederita asma sebanyak 3x dalam

sehari dengan komposisi makanannya sesuai dengan kebiasaan makanan

keluarga tanpa memperhatikan sayuran dan segala macam makanan yang

tidak dianjurkan pada penderita asma.

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat, semua

keluarga jarang berkumpul bersama jika ada waktu luang saja mereka

berkumpul terutama pada hari-hari libur karena klien tinggal dirumah sendiri

sejak suaminya meninggal dan anak-anaknya sudah mempunyai keluarga dan

66

Page 5: CONTOH ASKEP KELUARGA 2

mempunyai tempat tinggal sendiri. Sistem pendukung keluarga semua

anggota keluarga dalam kondisi sehat, antar anggota keluarga saling

menyayangi satu sama lain. Keluarga saling membantu satu sama lain.

Keluarga klien mempunyai fasilitas kesehatan, meliputi sarana MCK, sumber

air bersih, sedangkan dukungan sosial psikologi dan spiritual keluarga

terpenuhi dengan baik.

Struktur keluarga pola komunikasi, keluarga menggunakan Bahasa

Jawa dan bahasa Indonesia. Komunikasi antar keluarga lebih sering pada

hari-hari libur.

Struktur kekuatan keluarga, klien memberi nasehat kepada anak-

anaknya bagaimana cara berperilaku dengan baik, sopan santun, tata krama,

cara menjaga hubungan baik dengan orang, cara menjaga hubungan baik

dengan masyarakat di sekitar, cara berumah tangga yang baik dan mendidik

anak, kekuatan masih tetap berada pada klien.

Struktur Peran ( Formal dan Infomal) dalam keluarga Ny. T. Peran

formal Aktif sebagai anggota masyarakat di lingkungan tempat tinggal Peran

Informal Menjadi kepala keluarga, ibu, mertua dan nenek dari cucu-cucunya.

Nilai dan Norma keluarga, meyakini bahwa kesehatan sangat penting,

keluarga saling memberikan perhatian dan kasih sayang, Ny. T selalu

mendukung apa yang dilakukan anggota keluarga yang lain selama dalam

batas kewajaran dan tidak melanggar etika dan sopan santun, diterapkan

demokrasi dalam mengatasi permasalahan keluarga. Fungsi Sosial Keluarga

Ny. T mengatakan bahwa cara menanamkan hubungan interaksi sosial pada

67

Page 6: CONTOH ASKEP KELUARGA 2

anaknya dengan tetangga dan masyarakat yaitu dengan menganjurkan

anaknya berpartisipasi dalam lingkungan sekitar misalnya jika ada kerja bakti

setiap minggu dan dalam acara perkumpulan dengan masyarakat sekitar

walaupun anak-anak klien sudah tidak tinggal bersama-sama lagi.

Fungsi perawatan keluarga, kemampuan keluarga dalam mengenal

masalah kesehatan saat pengkajian Ny. T mengatakan sering kelelahan, dada

terasa berat saat beraktivitas, pada kaki sebelah kanan nyeri. Kemampuan

keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat Ny T

bila merasa badannya sakit beli obat di toko tapi kalau belum sembuh baru

dibawa ke pelayanan kesehatan dan di periksa oleh dokter dan mendapatkan

obat untuk mengurangi keluhan yang dirasakan Ny. T.

Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit Keluarga

berusaha merawat dan mengobati sakit Ny. T dengan membelikan obat

diwarung. Keluarga khususnya Ny. T tidak tahu tentang pengobatan dan

akibat lanjut dari asma. Kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan

rumah yang sehat dan bersih juga kurang dan belum tahu bagaimana cara

memodifikasi lingkungan yang baik. Kemampuan keluarga menggunakan

fasilitas atau pelayanan kesehatan masyarakat, keluarga sudah mengetahui

fasilitas kesehatan yang ada seperti puskesmas, dokter, rumah sakit. Tetapi

keluarga belum memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan optimal.

Fungsi Reproduksi keluarga Ny. T jumlah anak yang dimiliki ada 4

orang anak yang dimana anak kedua dan keempat sudah meninggal. Dan

sekarang tinggal dua yaitu Tn M (60 th), dan Tn. J (55 th). Saat ini Ny. T

68

Page 7: CONTOH ASKEP KELUARGA 2

sudah mengalami menopause. Fungsi ekonomi, keluarga mampu memenuhi

kebutuhan sandang, pangan, dan papan dari pendapatan Ny T dan anaknya Tn

M dan Tn. J di keluarga adalah sebagai pengelola keuangan untuk memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari.

Stress dan Koping Keluarga Ny. T, Streesor jangka panjang dan pendek

yang menjadi pemikiran keluarga saat ini adalah bagaimana keluarga bisa

meningkatkan kesehatan Ny T agar tidak sakit-sakitan lagi, selain itu juga

pemikiran tertuju pada anak ketiga karena Ny T menginginkan anak nya

dapat memiliki pekerjaan lagi. Kemampuan keluarga berespon terhadap

situasi atau stressor, keluarga berupaya mengatasi masalah berdasarkan

kemampuan yang ada

Strategi koping yang digunakan adalah bila ada masalah dalam keluarga

dapat diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan. Strategi adaptasi

disfungsional adalah saat pengkajian pada keluarga Ny T ditemukan koping

yang tidak adaptif. Hal ini terbukti dengan ungkapan Ny T bahwa pengobatan

alternative seperti membeli obat atau jamu tradisional lebih aman

dibandingkan dengan pengobatan medis. Pemeriksaan fisik pada Ny. T

adalah TD 130/80 mmHg, RR 25 x/mnt N 95 x/mnt. Rambut putih agak

kotor, Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, hidung tidak ada polip.

Mulut bersih, tidak berbau, tidak ada stomatitis, gigi ada karies, dan sudah

ada yang tanggal. Telinga bersih, simetris, fungsi pendengaran menurun.

Leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Pergerakan dada tidak simetris,

tidak ada nyeri tekan, ada wheezing. Abdomen tidak ada nyeri tekan,

69

Page 8: CONTOH ASKEP KELUARGA 2

ekstremitas atas : tangan sering kaku jika mengangkat beban yang berat,

Bawah : rentang gerak kaki masih baik, terkadang kesemutan kaki sebelah

kanan terasa nyeri. Harapan Keluarga Ny. T agar petugas kesehatan dapat

berfungsi dengan baik, mampu memberikan pelayanan kesehatan yang baik

dan tepat kepada siapa saja yang membutuhkan dan juga bisa meningkatkan

derajat kesehatan keluarga.

B. ANALISA DATA

Sesuai data diatas dapat dibuat Analisa Data sebagai berikut :

Data Subyektif didapatkan pada tanggal 24 Juni 2010 Ny. T

mengatakan tidak tahu tentang penyakit asma. Ny T mengeluh dada terasa

berat, sering batuk-batuk, napas sesak. Ny. T tidak tahu pengertian, penyebab,

tanda dan gejala asma. Keluarga khusunya Ny. T tidak tahu akibat lanjut dari

asma yang tidak segera diatasi. Dan data obyektif sebagai berikut. Ny. T

terlihat jika tidur posisi kepala di tinggikan agar napasnya tidak sesak, pada

saat di auskultasi terdapat suara tambahan wheezing, TD 130/80 mmHg, RR

25 x/ menit, N 95 x/. Dengan etiologi pola nafas tidak efektif yang didapatkan

dari masalah ketidakmampuan keluarga merawat dirinya yang menderita

asma. Analisa data yang kedua adalah dengan data subyektif sebagai berikut,

Ny. T mengatakan kaki bagian kanan nyeri, sering kelelahan jika melakukan

aktivitas yang berlebihan, tangan sakit jika mengangkat beban yang berat.

Data obyektif Ny T tampak terlihat sesak pada saat berjalan, terlihat aktivitas

klien seperti pengajian di lingkungan rumahnya tidak bisa melakukannya

70

Page 9: CONTOH ASKEP KELUARGA 2

sendiri klien dibantu oleh tetangga. Terlihat perubahan pada cara berjalan

klien. Dengan etiologi intoleransi aktivitas dengan ketidakmampuan keluarga

memodifikasi lingkungan yang aman bagi penderita asma.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Setelah dilakukan analisa maka didapatkan diagnosa yang pertama

yaitu gangguan pola nafas tidak efektif berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga khususnya Ny. T dalam merawat dirinya yang

menderita asma. Dan diagnosa kedua adalah intoleransi aktivitas

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi

lingkungan yang aman bagi penderita asma.

D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Ny. T

KHUSUSNYA PADA Ny. T

Pada diagnosa pertama, gangguan pola nafas tidak efektif berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga khususnya Ny. T dalam merawat dirinya

yang menderita asma. Tujuan umum adalah Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 60 menit gangguan pola nafas dapat berkurang. Tujuan

khusus yang pertama adalah Keluarga mampu menjelaskan pengertian, tanda

dan gejala serta penyebab dari asma dengan kriteria respon verbal yang

memiliki standar asma adalah adanya penyempitan didaerah bronchus yang

menyebabkan seseorang mengalami sesak napas, penyebab asma adalah

alergi, keturunan, banyak pikiran, polusi udara, Tanda dan gejala asma sesak

71

Page 10: CONTOH ASKEP KELUARGA 2

napas, dada terasa berat, terdapat bunyi wheezing (mengi). Sehingga

intervensi yang tepat dilakukan adalah gali pengetahuan keluarga tentang

pengertian asma, gali pengetahuan tentang penyebab asma.

Tujuan khusus yang kedua keluarga mengetahui akibat lanjut dari asma

dan mengambil keputusan yang tepat mengenai masalah asma dengan kriteria

verbal afektif yang memiliki standar apabila asma tidak segera ditangani

maka dapat menyebabkan gagal nafas, dan hipoksemia. Sehingga intervensi

yang tepat adalah kaji pengetahuan keluarga tentang akibat lanjut dari asma

yang tidak segera diatasi, beri penjelasan kepada Ny. T tentang merawat

dirinya yang mengalami asma, beri kesempatan Ny. T untuk bertanya,

motivasi Ny. T untuk mengambil keputusan yang tepat, berikan

reinforcement positif atas usaha Ny. T. Tujuan khusus yang ketiga adalah

keluarga mampu melakukan perawatan pada Ny. T yang mengalami asma

dengan kriteria verbal psikomotor yang memiliki standar Perawatan asma

yaitu mengatur pola hidup yang sehat, misal menjaga makanan yang

dikonsumsi, banyak istirahat, bersihkan lingkungan yang kotor, hindari faktor

pencetus asma, kurangi aktivitas yang berlebihan. Instruksikan pada Ny. T

untuk mempraktekan salah satu cara perawatan asma yang telah diajarkan.

Tujuan khusus yang keempat adalah keluarga mampu memodifikasi

lingkungan yang berkaitan dengan perawatan asma dengan kriteria verbal

psikomotor yang memiliki standar modifikasi lingkungan untuk mengatasi

kekambuhan asma ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, penataan

perabotan rumah tertata rapi, mengurangi resiko atau faktor pencetus asma,

72

Page 11: CONTOH ASKEP KELUARGA 2

pencahayaan yang cukup, hindari mengangkat benda yang berat. Sehingga

intervensi yang tepat adalah kaji pengetahuan Ny. T keluarga tentang cara

modifikasi lingkungan yang tepat, berikan penjelasan pada Ny. T tentang cara

modifikasi lingkungan untuk mengatasi asma beri kesempatan Ny. T untuk

bertanya, motifasi Ny. T untuk menjelaskan kembali cara modifikasi

lingkungan untuk mengatasi asma, berikan reinforcement positif atas usaha

klien.

Tujuan khusus yang ke lima adalah keluarga mampu memanfaatkan

fasilitas yang ada untuk menunjang perawatan pada keluarga dengan asma

dengan kriteria verbal psikomotor yang memiliki standar fasilitasi pelayanan

kesehatan yang dapat dimanfaatkan adalah puskesmas tempat untuk

konsultasi masalah kesehatan, pengobatan, dokter praktek tempat untuk

berobat, rumah sakit tempat untuk perawatan, pengobatan dan konsultasi

masalah kesehatan. Sehingga intervensi yang tepat adalah kaji pengetahuan

Ny. T mengenai fasilitas kesehatan yang dapat dimanfaatkan, diskusikan

dengan kaluarga untuk membawa anggota keluarganya yang sakit ke

puskesmas. motifasi keluarga untuk membawa anggota keluarga yang sakit

ke puskesmas berikan reinforcement positif atas usaha keluarga.

Diagnosa kedua intoleransi aktivitas berhubungan dengan

ketidakmampuan Ny. T dalam memodifikasi lingkungan yang aman bagi

penderita asma. Tujuan umum adalah Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 30 menit diharapkan keluarga mampu mengenal masalah

asma dan memodifikasi lingkungan sehingga aktivitas klien tidak terbatas.

73

Page 12: CONTOH ASKEP KELUARGA 2

Tujuan khusus Mengenal masalah asma, Menyebutkan penyebab

intoleransi aktivitas dengan kriteria respon verbal yang memiliki stándar

Penyebab nya yaitu karena kelemahan fisik klien, faktor usia, faktor penyakit,

sehingga intervensi yang tepat adalah diskusikan dengan Ny. T tentang

penyebab intoleransi aktivitas pada penderita asma, beri kesempatan klien

untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, memotivasi klien untuk

mengulangi apa yang telah disampaikan, beri reinforcement positif atas

jawaban yang benar.

Tujuan khusus yang kedua Mengambil keputusan dalam melakukan

tindakan yang tepat, Menyebutkan akibat dari aktivitas yang berlebihan pada

penderita asma dengan kriteria hasil respon verbal yang memiliki standar

cara-cara membatasi aktivitas yang berlebihan agar resiko kekambuhan tidak

terjadi. Sehingga intervensi yang tepat adalah Kaji pengetahuan keluarga

tentang cara membatasi aktivitas yang berlebih, diskusikan dengan Ny. T

tentang cara membatasi aktivitas, Berikan kesempatan klien untuk bertanya,

Motivasi keluarga untuk mengulangi hal-hal yang telah disampaikan, Berikan

reinforcement positif.

Tujuan khusus yang ketiga memodifikasi lingkungan yang sesuai

dengan penderita asma yang mempunyai resiko kekambuhan, Menyebutkan

cara memodifikasi lingkungan yang sesuai untuk penderita asma dengan

kriteria respon verbal yang memiliki standar cara memodifikasi lingkungan

yang sesuai untuk penderita asma yaitu lingkungan yang bersih, tempat

tinggal yang nyaman, pencahayaan cukup, merapikan perabotan rumah.

74

Page 13: CONTOH ASKEP KELUARGA 2

Sehingga intervensi yang sesuai adalah Beri kesempatan kepada Ny. T untuk

bertanya, Tanyakan kembali hal-hal yang telah disampaikan, Berikan

reinforcemen positif atas jawaban yang benar.

Tujuan khusus yang keempat adalah Memanfaatkan fasilitas kesehatan

dengan mampu menyebutkan tempat pelayanan kesehatan untuk pengobatan

dengan kriteria respon psikomotor yang memiliki standar fasilitas pelayanan

kesehatan yang dapat dimanfaatkan seperti puskesmas, rumah sakit, dokter

praktek. Sehingga intervensi yang sesuai adalah kaji pengetahuan Ny. T

mengenai fasilitas kesehatan yang dapat dimanfaatkan, diskusikan dengan

keluarga untuk membawa klien yang sakit ke puskesmas, motifasi keluargNy.

T untuk membawa klien yang sakit ke puskesmas. berikan reinforcement

positif atas usaha keluarga.

E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI.

Implementasi telah dilakukan pada tanggal 24 juni 2010 berupa

pendidikan kesehatan selama 1x30 menit, keluarga Ny. T khususnya Ny. T

dapat menjelaskan tentang penyakit asma dengan menjelaskan bahwa

penyakit asma adalah terjadinya masalah di daerah pernafasan yang

menyebabkan seseorang sesak napas atau mengi. Dari implementasi yang

telah dilakukan didapat evaluasi yaitu berdasarkan data subyektif Ny. T

mengatakan kalau dia sudah tahu tentang penyakit asma baik pengertian,

penyebab, komplikasi, cara merawat, tanda dan gejala. Keluarga Ny. T juga

sudah tahu tentang jenis dan manfaat pelayanan kesehatan, sedangkan

75

Page 14: CONTOH ASKEP KELUARGA 2

berdasarkan data obyektif Ny. T terlihat antusias sekali dalam mendengarkan

penjelasan mahasiswa tentang penyakit asma.

Dari diagnosa yang kedua dapat di evaluasikan yaitu berdasarkan data

subyektif Ny. T mengatakan sudah mengetahui cara memodifikasi

lingkungan dengan benar, Ny. T dapat mengambil keputusan untuk

membatasi aktivitasnya agar sesak nafas berkurang, menata perabotan rumah

tangga dengan rapi, Ny. T dapat merawat dirinya yang mengalami masalah

kesehatan asma.

76