Contoh Aplikasi Arus Diadinamik Menurut Acuan Enraf

2
CONTOH APLIKASI ARUS DIADINAMIK MENURUT ACUAN ENRAF 1. Nyeri Bagian Bawah Punggug Posisi Elektrode Electrode ditempatkan di samping daerah nyeri (kanan dan kiri tulang punggung). Selain itu pemasangan electrode juga bias dilakukan dengan meletakkan pada satu sisi tulang punggung yang sakit, electrode negative dipasang di daerah nyeri dan positif disebelah kranialnya. Ukuran Elektrode Disesuaikan dengan luasnya daerah yang akan diterapi. Pemilihan Bentuk Pulsa Pada nyeri berat diawali dengan DF dan CP. Bila nyeri sudah berkurang bias diberikan CP dan CPid saja. Intensitas Intensitas sampai timbul rasa nyeri ringan, tetapi bila menggunakan CP intensitas sampai menimbulkan kontraksi otot minimal. Lama Terapi Pengobatan dihentikan bila sensasi terhadap rangsang sudah mulai dirasakan berkurang atau hamper tak terasa sama sekali. Frekuensi Tinggi Sehari sekali untuk setiap hari lalu bisa dilanjutkan seminggu tiga kali. EFEK FISIOLOGIS ARUS DIADINAMIK Terhadap saraf sensorik: a. Merangsang saraf sensorik rasa tusuk-tusuk lebih nyata b. Efek sekunder hiperamei lebih nyata c. Merangsang saraf sensorik bermyelin tebal, relative lebih kecil disbanding interferensi. Terhadap saraf motorik: lebih menimbulakan kontraksi otot. Peningkatan sirkulasi darah: lebih nyata akibat adanya kontraksi otot. Kedalaman penetrasi: lebih dangkal.

description

Contoh Aplikasi Arus Diadinamik Menurut Acuan Enraf

Transcript of Contoh Aplikasi Arus Diadinamik Menurut Acuan Enraf

Page 1: Contoh Aplikasi Arus Diadinamik Menurut Acuan Enraf

CONTOH APLIKASI ARUS DIADINAMIK MENURUT ACUAN ENRAF

1. Nyeri Bagian Bawah PunggugPosisi ElektrodeElectrode ditempatkan di samping daerah nyeri (kanan dan kiri tulang punggung). Selain itu pemasangan electrode juga bias dilakukan dengan meletakkan pada satu sisi tulang punggung yang sakit, electrode negative dipasang di daerah nyeri dan positif disebelah kranialnya.Ukuran ElektrodeDisesuaikan dengan luasnya daerah yang akan diterapi.Pemilihan Bentuk PulsaPada nyeri berat diawali dengan DF dan CP. Bila nyeri sudah berkurang bias diberikan CP dan CPid saja.IntensitasIntensitas sampai timbul rasa nyeri ringan, tetapi bila menggunakan CP intensitas sampai menimbulkan kontraksi otot minimal.Lama TerapiPengobatan dihentikan bila sensasi terhadap rangsang sudah mulai dirasakan berkurang atau hamper tak terasa sama sekali.Frekuensi TinggiSehari sekali untuk setiap hari lalu bisa dilanjutkan seminggu tiga kali.

EFEK FISIOLOGIS ARUS DIADINAMIK

Terhadap saraf sensorik:a. Merangsang saraf sensorik rasa tusuk-tusuk lebih nyatab. Efek sekunder hiperamei lebih nyatac. Merangsang saraf sensorik bermyelin tebal, relative lebih kecil disbanding interferensi.

Terhadap saraf motorik: lebih menimbulakan kontraksi otot.

Peningkatan sirkulasi darah: lebih nyata akibat adanya kontraksi otot.

Kedalaman penetrasi: lebih dangkal.

EFEK TERAPEUTIK ARUS DIADINAMIK

Nyeri: mengurangi nyeri terhadap nyeri terutama pada jaringan yang lebih dangkal (DF, LP)

Kontraksi otot:

a. Memperkuat kontraksi otot (MF, CP, CPid)b. Mendidik fungsi otot baru (MF, CP, CPid)c. Relaksasi (DF, LP).

Page 2: Contoh Aplikasi Arus Diadinamik Menurut Acuan Enraf

Sirkulasi darah: meningkatkan sirkulasi dara lebih nyata.