Congenital Talipes Equines Varus

7/23/2019 Congenital Talipes Equines Varus

1/34

Disusun oleh : Putri Pratiwi RPembimbing : dr.Abidin SpOT


2/34

Congenital talipes equino varus : suatu kelainanbawaan ang sering ditemukan pada bai barulahir! mudah diagnosis tetapi koreksisepenuhna sulit dilakukan.

Sering ditemukan karena ketidaktahuankeluarga penderita sehingga kelainan men"aditerbengkalai

Club#oot sering disebut "uga CT%& 'CongeintalTalipes %quino &arus( adalah de#ormitas angmeliputi: )eksi dari pergelangan kaki inversi dari tungkaiadduksi dari kaki depan rotasi media dari tibia 'Pri*iples o# Surger! S*hwart+(


3/34

Talipes berasal dari kata talus 'ankle( dan pes'#oot(! menun"ukkan suatu kelainan pada kaki'#oot( ang menebabkan penderitana ber"alanpada ankle,na.

%quinovarus berasal dari kata equino'mengkuda( dan varus 'bengkok ke arahdalam-medial(

De#ormitas ini memerlukan terapi danpenanganan sedini mungkin agar disabilitas angmungkin ditimbulkan tidak berlan"ut ke

kehidupan dewasa. Tanpa terapi! pasien dengan *lub#oot akan

ber"alan dengan bagian luar kakina! angmungkin menimbulkan neri dan atau disabilitas.


4/34

Congenital talipes equinovarus 'CT%&( atausering disebut *ongenital *lub #oot 'kaki gada(adalah suatu kelainan kongenital bentuk kakidan pergelangan kaki ang berupa equinus

'plantar )eksi(! varus 'inversi( dan adduksi. ata /talipes0 sendiri berasal dari bahasa 1atinang terdiri dari kata /talus0 ang berarti /kaki0dan /pes0 ang berarti /pergelangan kaki0.

ata /equinus0 atau horse #oot menggambarkanposisi "ari,"ari kaki lebih rendah daripada tumit

karena tumit terangkat keatas! sedangkan/varus0 berarti kaki memutar ke dalam dimanabagian distal ekstremitas terputar menu"u garistengah tubuh


5/34

POST2RA1-POS3S3O4A1 T%R53S3R-R363D

bukan merupakan CT%&ang sesungguhna

bisa )eksible 'misalna:dapat dikoreksi tanpa

tindakan bedah( atauresisten 'membutuhkantindakan bedah!meskipun ini tidaksepenuhna benar

berdasarkan penelitianPonseti(.


6/34

STR2T2R T21A46STR2T2R P%RS%4D3A4 7136A8%4

terdiri dari 9 buah tulang ;< #alang! = metatarsal

dan > tarsal Dibagi men"adi ? segmen:

hind#oot!mid#oot!#ore#oot

Tulang,tulang tersebutdiatas membentukpersendian,persendian

sebagai berikut: Artikulatio talo*ruralis Artikulatio talotarsalis Arti*ulatio tarsotransversa

'C@OPART( Artikulatio tarsometatarsal

'13S5RA4C( Arti*ulatio

meta*arpo#alangea Art*ulatio inter#alangeal


7/34


8/34

3nsidens talipes ekuinovarus kongenital adalahdua dari setiap ; kelainan hidup.

1ebih sering ditemukan pada bai laki,lakidaripada peremupuan '9:;(. Tiga puluh persenbersi#at bilateral.

Pada tahun ;B>;! Sharrard menatakan bahwa*ongenital talipes equinovarus 'CT%&(merupakan abnormalitas kongenital pada kakiang paling sering di"umpai.

8enurut Wynne-Davies! ;B

Amerika Serikat dan 3nggris adalah ; kasusdalam ; kelahiran hidup! denganperbandingan laki,laki:perempuan 9:;. 3nsidenakan meningkat 9!B bila saudara kandungmenderita CT%&.


9/34

8%A43 %4&3RO8%4TA1

dikemukakan olehHippocratesang

menatakan bahwaposisi equinovarus kaki#etus disebabkan olehtekanan mekanikeksternal.

Browne';B?(menatakan teori

peningkatan tekananintrauterin angmenebabkan imobilisasiekstremitas sehinggamenebabkan de#ormitas.Teori lain adalah perubahan

ukuran uterus atau karenabentuk! seperti misalnaterdapat lekukan padakonveksitas uterus danoligohdramnion


10/34

@%R%D3T%R 3D3OPAT3

Wynne-Davies(1964) meneliti lebih dari100 penderita dan generasi pertamanya.Didapatkan hasil bahwa deformitastersebut terjadi pada !9" saudarakandung. #edangkan pada populasi umumterdapat 1 $ 1000 kelahiran

Bhmmenyatakan teori terhambatnya perkembangan embrio.%aki embrio normal saat usia & minggu kehamilan dalam posisie'uinoarus! jika terjadi terhambatnya perkembangan kaki padasalah satu fase fisiologis dalam kehidupan embrio! makadeformitas ini akan persisten hingga kelahiran.

erdapat 4 fase dalam eolusi kaki manusia saat pertengahankehidupan prenatal! yaitu$

* +ase , (-ulan ke)$ bentuk kaki dalam posisi e'uinusberat (plantarfleksi / 90). Dan adduksi hind dan forefootyang berat.

* +ase ,, (wal bulan ke2)$ kaki berotasi ke posisisupinasi! tetapi tetap plantarfleksi 90! adduksimetatarsal.

* +ase ,,, (3ertengahan bulan ke2)$ ,nklinasi e'uinusberkurang menjadi derajat ringan! posisi supinasi danarus metatarsal tetap.

* +ase , (wal bulan ke4)$ %aki dalam posisimidsupinasi dan arus metatarsal yang ringan. 3adafase ini! se5ara bertahap! bidang kaki dan tungkaibawah mulai tampak dalam posisi seperti kaki dewasa


11/34

1. Typical

Clubfoot

kaki pengkor klasik yang kelainannya

hanya berupa kaki pengkor saja tanpadisertai kelainan lain

9. PositionalClubfoot

diduga akibat "epitan intrauterin

?. Delayed

treatedclubfoot

ditemukan pada anak berusia bulan atau

lebih

. Rigid atauResistant

aki tersebut umumna kaku! pendek! gemukdengan lekukan kulit ang dalam pada telapak


12/34

8. Syndromic clubfoot Selain kaki pengkor ditemukan jugakelainan kongenital lain

B. Tetralogic clubfoot seperti pada *ongenital tarsalsn*hondrosis

;. Neurogenicclubfoot

berhubungan dengan kelainan neurologiseperti meningomelo*ele.

;;. Acquired clubfoot -- seperti pada Streeter dsplasia


13/34

Club#oot bukan merupakan

mal#ormasi embrionik. aki ang pada mulana

normal akan men"adi *lub#ootselama trimester keduakehamilan. Club#oot "arangterdeteksi pada "anin ang

berumur dibawah ; minggu. *lub#oot merupakan de#ormasi

pertumbuhan 'developmentalde#ormation(.

Pada *lub#oot! ter"adi tarikan ang

kuat dari tibialis posterior dangastrosoleus serta )eksor hallu*islongus.

2kuran otot,otot itu lebih ke*ildan lebih pendek dibandingkankaki normal.

Diu"ung distal gastrosoleus

terdapat peningkatan "aringan ikatang kaa akan kolagen! angmenatu ke dalam tendo A*hillesdan #as*ia pro#undus.

Pada *lub#oot! ligamen,ligamenpada sisi lateral dan medial ankle

serta sendi tarsal sangat tebal dankaku! ang dengan kuat menahankaki pada posisi equines danmembuat navi*ular dan *al*aneusdalam posisi adduksi dan inversi.


14/34

Sebagian besar de#ormitas ter"adidi tarsus.

Pada saat lahir! tulang tarsal! anghampir seluruhna masih berupatulang rawan! berada dalam posisi

)eksi! adduksi! dan inversi angberlebihan.

Talus dalam posisi plantar )eksihebat! *ollumna melengkung kemedial dan plantar! dan kaputnaberbentuk ba"i.

4avi*ular bergeser "auh ke

medial! mendekati malleolusmedialis! dan berartikulasi denganpermukaan medial *aput talus.

Cal*aneus adduksi dan inversidibawah talus

Cunei#orme tampak berada dikanan navi*ular! dan *uboidberada dibawahna. Permukaansendi *al*aneo*uboid mengarahposteromedial. Dua pertiga bagiananterior *al*aneus beradadibawah talus. Tendo tibialisanterior! ekstensor hallu*islongusdan ekstensor digitorumlongus bergeser ke medial.


15/34

koreksi tulang tarsal kaki pengkor ang inverseserta bergeser "auh ke medial menggesernavi*ular! *uboid! dan *al*aneus kearah lateralse*ara bertahap dan simultan! sebelum merekadapat di eversi ke posisi netral.

Pergeseran ini mudah dilakukan karenaligamenta tarsal dapat diregangkan se*arabertahap .

oreksi tulang tarsal kaki pengkor ang telahbergeser hebat memerlukan pengertian ang baikmengenai anatomi #ungsional talus.


16/34

8enggeser *al*aneus ke lateral 'abduksi( hinggamen*apai posisi ang normal dengan talus ?E akan

mengkoreksi *al*aneus varus. oreksi kaki pengkor dilakukan dengan

mengabduksikan kaki ang telah disupinasikansambil melakukan counterpressure pada aspeklateral *aput talus untuk men*egah rotasi talus diankle.

Plaster cast 'gips( ang dibentuk 'molding( denganbaik akan mempertahankan kaki dalam posisi angtepat.

1igamen tidak boleh diregangkan melebihi batasFkewa"aranF na.

Setelah = hari! ligamen dapat diregangkan lagiuntuk meningkatkan dera"at koreksi lebih lan"ut


17/34

esimpulanna! sebagianbesar kasus kaki pengkorterkoreksi setelah = sampai kali gips dan kebanakandisertai tenotomi tendoA*hilles.

Tehnik ini menghasilkankaki ang kuat! )eksibel!dan plantigrade.

Suatu penelitian 35-year

follow-up studytelahmembuktikan kaki tetapber#ungsi dengan baik dantanpa neri.


18/34

RO4T6%4T

Beatsondan Pearsonmendeskripsikan suatu metoda untuk memperoleh

roentnogram posisi AP dan lateral yang sederhana dan mudah dilakukan.Cara:

sendi panggul anak fleksi 90 dan lutut fleksi 45-0. !ntuk posisi AP" ke-# kaki

dipegang $erdekatan dan taruh pada posisi plantarfleksi %0 di atas film. Posisi

lateral" kaki harus plantarfleksi %5 and ta$ung sinar-& dipusatkan pada

pergelangan kaki dan hindfoot


19/34

Foto Polos 8etode evaluasi radiologis

ang standar digunakanadalah #oto polos.

Pemeriksaan harusmen*akup gambaran

tumpuan berat karenastress ang terlibat dapatter"adi berulang,ulang.

Pada infant! tumpuan beratdapat disimulasikandengan pemberian stressdorsal )eGi

6ambaran standar angdigunakan adalahgambaran dorsoplantar'DP( dan lateral.

6ambaran radiologi normal

kaki dan pergelangan kaki


20/34

%quinus kaki belakangadalah plantar )eksi dari*al*aneus anterior 'miripkuku kuda( di mana sudutantara aGis pan"ang tibiadan aGis pan"ang *al*aneus'sudut tibio*al*aneal( lebihbesar dari B.

Pada varus kaki belakang!talus diperkirakan terHksasise*ara relati# terhadap tibia.Cal*aneus berputar mengitari

talus menu"u posisi varus'kearah garis tengah(. Padagambaran lateral! sudutantara aGis pa"ang talus danaGis pan"ang *al*aneus 'suduttalo*al*aneal( kurang dari 9=A!dan kedua tulang tersebutlebih paralel dibandingkankondisi normal.

'am$aran lateral talipes e(uino)arus

menun*ukkan ele)asi sudut ti$io+al+aneal

yang a$normal. ,udut yang normal adalah

0-900


21/34

Proeksi dorsoplantar darikaki normal menun"ukkanbahwa garis ang melaluiaksis pan"ang talus

melintasi se*ara medial kearah dasar metatarsalpertama.

2kuran sudut talokalkaneusdapat terlihat. 2kuran

normalna aitu ;=I,


22/34

Ukuran Kaki normal CTEV

Sudut Tibiocalcaneal 60-90 pada gambaran lateral >90 ( equinus kaki belakang )

pada gambaran lateral

Sudut Talocalcaneal 25-5 pada gambaran lateral! "5-0

pada gambaran #$

% 25 (&arus kaki belakang)

pada gambaran lateral! % "5

(&arus kaki belakang) pada

gambaran #$

'on&ergensi etatarsal Sedikit pada gambaran lateral! sedikitpada gambaran #$

Tidak ada (supinasi kaki depan)pada gambaran lateral!

peningkatan (supinasi kaki

depan) pada gambaran #$


23/34

D3S1OAS3 P%R6%1A46A4A3 O46%43TA1

ACJ23R%D TKP% O5C12L5OOT

Pada keduana! kakitampak seperti *lub#oot

Palpasi se*ara telitihubungan anatomikhind#oot dengan maleoluslateral dan medial

Pemeriksaan radiograH

sering ter"adi karenapenakit paralitik karena

itu disebut "uga paralti**lub#oot! antara lain:

melomeningo*ele tumor intraspinal! diasmatomelia!

poliomelitis

atroH muskular progresi# tipe distal*erebral pals dan penakit

6uillain,LarrM


24/34

Tu"uan penatalaksanaan CT%& adalah:=

8en*apai reduksi konsentrik dislukasi atausubluksasi sendi talo*al*aneonavikular

8empertahankan reduksi 8engembalikan alignment persendian tarsaldan pergelangan kaki ang normal

8ewu"udkan keseimbangan otot antara evertordan invertorN dan otot dorso)eksor danplantar)eksor

8endapatkan kaki ang mobile dengan #ungsidan weight bearingang normal


25/34

4O4 OP%RAT35

oreksi 6ips Ponseti Persiapan 8anipulasi dan

Pengegipan 'mulailahsedapat mungkin segerasetelah lahir(

8enentukan letak kaputtalus dengan tepat

6ambar 9?. PersiapanPemasangan 6ipsPonseti dan 8anipulasi


26/34

8A43P21AS3 8%8P%RLA33 CA&2S

Tindakan manipulasiadalah melakukan

abduksi dari kakidibawah *aput talusang telah distabilkan.

Tentukan letak talus. Seluruh de#ormitas kaki

pengkor! ke*uali equinusankle! terkoreksi se*arabersamaan

Lagian pertama metodePonseti adalah mengoreksi*avus dengan memposisikan

kaki depan ' #ore#oot ( dalamalignment ang tepat dengankaki belakang ' hind#oot(.

5ore#oot disupinasikan sampaise*ara visual kita dapatmelihat ar*us plantar pedisang normal ,, Alignment

'kesegarisan( #ore#oot danhind#oot untuk men*apai ar*usplantaris ang normal sangatpenting agar abduksi ,, angdilakukan untuk mengoreksiadduksi dan varus ,, dapate#ekti#.


27/34


28/34

A. 8anipulasi Awal.Sebelum gips dipasang! kaki dimanipulasi lebihdahulu. Tumit tidak disentuh sedikitpun agar

*al*aneus bisa abduksi bersama,sama dengankaki E. Pasang gips dengan *ermat. Saatmemasang gips diatas tumit! gips diken*angkan sedikit. akiharus dipegang pada "ari,"ari! gips FdilingkarkanF di atas "ari,

"ari pemegang agar tersedia ruang ang *ukup untuk

pergerakan "ari,"ari.


29/34


30/34


31/34


32/34

OR%S3 AR.124A OR%S3 AR.%RAS

otot dan tendon A*hilles : tehnik

peman"angan tendo ',lengthening(

Tibia posterior: tehnikpeman"angan tendo atautrans#er

Abduktor hallu*is longus:tehnik reseksi atai eksisi

5leksor hallu*is longus dan)eksor digitorum longus:tehnik peman"angan ataureseksi muskulotendineus

5leksor digitorum brevis Tenotomi ;Q

Osteotomi *al*aneusuntuk koreksi inversi

edge reseksi sendi*al*aneo*uboid

Osteotomi *uboid

Osteotomi *unei#ormisuntuk koreksi adduksiang berlebihan

Osteotomi tibia danHbula! "ika torsi tibiaberlebihan '"arang ter"adi(


33/34

ata-rata 50 C/1 pada neonatus dapatdiper$aiki se+ara non-operatif. Ponsetimelaporkan 29 tingkat kesuksesan dengan

menggunakan tekhniknya 3termasuk tenotomiAchilles. ,e$uah penelitian menganalisis proses

per$aikan pada pasien dengan C/1 idiopatik

setelah dilakukan tekhnik Ponseti


34/34

Congenital Talipes Equines Varus

Documents

Transcript of Congenital Talipes Equines Varus