Competency based hr management

1COMPETENCE BASED HUMAN RESOURCES MANAGEMENTPRESENTED By GUSTYANA INDRASMITHA

Bandung 2015

COMPETENCY BASEDHUMAN RESOURCES MANAGEMENT

Oleh Gustyana Indrasmitha, S.Psi. M.M, CHLTP.

Gustyana Indrasmitha yang akrab dengan panggilan Indra adalah pribadi yang kompeten dalam bidang pelatihan dan konsultan SDM. mengawali karir nya sebagai HR Training PT Bank CIMB Niaga, Tbk dan sebagai People Development di PT Phapros, Tbk (RNI Group).

Berpengalaman lebih dari 5 tahun dalam bidang pengelolaan Sumber Daya Manusia dengan posisi terakhir sebagai Asisten Manager Transformasi SDM Dan Organisasi di PT POS INDONESIA (Persero)..

Berpengalaman dan memiliki kompetensi dalam Training Need Analysis, Competency Based Human Resources Management, dan masih banyak lagi. Untuk menggenapi panggilannya sebagai Trainer dan Konsultan, dengan beberapa sertifikasi antara lain:•Certified TNA•Certified Profesional Industrial Relationship•Certified Competency Based Human Resources Management•Certified Internal PT Pos Indonesia Kriteria Penilaian Unggul BUMN (Malcolm Baltridge)•Profesional HR CPHRM, HRMP, and HRBP (Freemind Consulting)

IndrasmithaTrainer

TAK KENAL MAKA TAK SAYANG

Kesepakatan Kelas

• HP Silent Selama Workshop.• Harus Aktif Bertanya (Be Proaktif).• Jangan Memotong Pembicaraan Orang Lain

Saat Bertanya.• Tidak Boleh Tidur. • Jangan Berbicara Sendiri Dengan Rekan Di

Sebelahnya.


OUTLINE KITA HARI INI

• Career Plan Yang Harus Anda Tempuh.• Bagaimana Opportunity Career Di Bidang Psikologi.


CAREER PLAN YANG HARUS ANDA TEMPUH


Oleh

Gustyana Indrasmitha, S.Psi. M. M, CHLTP.

Career Plan Yang Harus Ditempuh• Bagi sebagian besar orang, meniti karir sebagai pekerja

profesional hingga ke puncak tangga prestasi merupakan sebuah impian yang layak dirawat dengan penuh kesetiaan. Sebab disana terbentang sebuah janji kemakmuran finansial yang layak dikejar. Sebab disana terbentang pula sebuah impian kehidupan yang mapan and a dream to build a happy Family.


Career Plan Yang Harus Ditempuh• Namun tentu saja, pendakian

menuju tangga karir yang makin menjulang bukan sebuah proses yang mudah. Sebagian orang mungkin bisa menembus jalan yang berliku itu, dan tiba pada destinasi karir yang diharapkan. Sebagian yang lain mungkin stuck on the middle of nowhere. Kita tidak tahu apakah Anda akan masuk kategori yang pertama, atau nyungsep pada golongan yang kedua.


Career Plan Yang Harus Ditempuh• Pertanyaan yang lebih fundamental mungkin adalah seperti ini : lalu kira-kira

jalan karir semacam apa yang layak ditempuh, dan pada fase usia berapa saja career path itu harus dilalui?

• Dari sejumlah studi mengenai career path (jalur karir) kita bisa membayangkan pergerakan karir seperti berikut ini?


Career Plan Yang Harus Ditempuh• Usia 22 – 25 tahun. Entry Level :

staf, pelaksana, atau management trainee.yang baru saja mendapat gelar Sarjana S-1 bisa masuk menjadi karyawan untuk posisi entry level; misal sebagai staf, officer atau masuk dalam program management trainee/management development program.


Career Plan Yang Harus Ditempuh• Usia 26 – 29 tahun . First

line leader : supervisor/asisten manajer.Disini kita sudah mulai diuji kecakapan leadership-nya.

• Usia 29 – 35 tahun. Middle Management : Manajer.Kalau dalam rentang usia ini kita masih belum juga menjadi manajer, mungkin saatnya kita harus melakukan self exploration : dan kemudian merajut action plan apa yang harus segera dijalankan.


Career Plan Yang Harus Ditempuh• Usia 36 – 42 tahun. Senior

Management : General Manager/VP/Senior ManagerInilah fase usia menuju puncak kematangan; dan tentu saja limpahan fasilitas benefit dan gaji yang besar dari perusahaan.

• Usia 42 tahun dan seterusnya. Top Management : Direktur/Managing Director/C-Level.Dalam usia 40-an tahun, mestinya kita sudah bisa menjadi direktur.


Itulah peta atau jalur pergerakan karir yang mungkin harus kita lalui.

BAGAIMANA MENCAPAI CARA YANG GEMILANG

Ada tiga catatan yang layak disampaikan berkaitan dengan jalur karir diatas.• Yang pertama, jalan karir kita akan relatif lebih menjulang kalau kita bergabung pada perusahaan besar dengan skala region yang luas (kalau bisa skala global). •Catatan kedua, peta karir diatas akan mudah terjadi pada perusahaan dengan kebijakan karir yang progresif, dan tidak melulu bersandar pada senioritas. •Catatan ketiga, peta karir diatas dengan mudah bisa dicapai jika kita bisa bergabung dengan perusahaan/anak perusahaan atau unit bisnis yang tengah tumbuh. Artinya kita terlibat sejak perusahaan ini kecil lalu tumbuh menjadi raksasa



VISUALIZATION

BAGAIMANA OPPORTUNITY KARIR DI BIDANG PSIKOLOGI


Oleh

Gustyana Indrasmitha, S.Psi. M. M, CHLTP.

Psikologi VS Hukum VS Ekonomi Manajemen VS EKSAK (ARSITEK, TEKNIK SIPIL, DLL)

• Sekitar sepuluh tahun yang lalu, ketika saya masih duduk di bangku SMA, dunia Psikologi adalah dunia asing dan baru bagi saya. Saat itu pun saya sama sekali tidak mempertimbangkan prospek pekerjaan untuk bidang psikologi. Saya hanya berbekal rasa penasaran dan ketertarikan yang begitu besar pada bidang psikologi.

• Setelah masuk ke dunia perkuliahan, barulah saya sadar bahwa cakupan ilmu psikologi teramat luas. Saking luasnya, bisa dikatakan selagi masih ada manusia, maka ilmu psikologi akan tetap berkembang.


Lahan Pekerjaan HRD saat ini di ambil oleh orang – orang yang berlatarbelakang Hukum, Eksak,

ManajemenBiasanya, posisi sarjana psikologi dalam sebuah perusahaan berada di bagian Human Resources Development. Nah, menariknya, tidak semua posisi Human Resources terpaku pada latar belakang ilmu psikologi. Barangkali jika syaratnya adalah ilmu manajemen atau pun ilmu hukum memang masih berada dalam ranah pengembangan sumber daya manusia. Tapi beberapa perusahaan, ada yang membuka posisi Human Resources dengan persyaratan sarjana teknik informatika dan teknik sipil. Kalau begitu, apa spesialnya seorang sarjana psikologi?


APA SPESIALNYA SEORANG SARJANA PSIKOLOGI ?

Ilmu Psikologi Bersinggungan Dengan Disiplin Ilmu Yang Lain

Beberapa rekan saya sempat berseloroh bahwa para motivator atau para trainer itu telah “memakan” lahannya orang psikologi. Bagi saya pribadi, kenyataan seperti itu sebenarnya adalah tantangan nyata bagi para sarjana psikologi agar senantiasa meningkatkan dan memperbarui kompetensi keilmuannya.

.


Sejatinya alat tes hanyalah media untuk melakukan penilaian terhadap kondisi psikologis seseorang, baik sisi kecerdasan atau sisi kepribadian (Hanya menjadi penilaian saja). Selain itu, sarjana psikologi harus mampu menjadi seorang pengamat perilaku yang ulung sekaligus pendengar yang aktif. Menjadi pendengar aktif bukan hal mudah, karena kita harus bisa fokus terhadap apa yang dikatakan oleh orang lain, sekaligus bisa memberikan tanggapan yang tepat terhadap apa yang telah ia utarakan.

Ilmu Psikologi Bersinggungan Dengan Disiplin Ilmu Yang Lain

Namun untuk penilaian sikap yang lain, seperti wawancara misalnya, bisa saja dilakukan oleh orang yang tidak memiliki dasar ilmu psikologi. Berdasarkan pengalaman saya di dunia kerja, terlihat perbedaan cara melakukan wawancara antara seorang sarjana psikologi dengan yang bukan sarjana psikologi. Pewawancara yang bukan sarjana psikologi, cenderung mendominasi sesi wawancara dan hanya menyediakan ruang yang sedikit bagi pelamar kerja untuk menggambarkan kondisi dirinya.


PESAN:NYALAKANLAH LILIN DIKEGELAPAN

Maka, daripada mengutuk kegelapan, lebih baik kita menyalakan lilin. Daripada para sarjana psikologi berkeluh kesah karena merasa bidangnya diisi oleh orang-orang non psikologi (bidang Human Resources, motivator, atau trainer), lebih baik kembangkan terus ilmu psikologi dalam diri anda. Bagaimanapun juga, saya yakin para sarjana psikologi tetap memiliki ruh dan DNA psikologi yang tidak dimiliki oleh orang-orang dari luar bidang psikologi. Hanya masalahnya, bagaimana cara anda menjaga agar ruh tersebut tetap hidup atau membiarkannya mati tak berbekas.


PESAN:NYALAKANLAH LILIN DIKEGELAPAN

• BELAJAR....TERUS....BELAJAR SAMPAI SEPANJANG HIDUP• Coba Gagal, bangun, Coba Lagi ingatlah bahwa

TUHAN MENYURUH KITA BERUSAHA/IKHTIAR (BERARTI ADA KEGAGALAN DIDALAM PROSESNYA) DAN BERDOA, KARENA TUGAS KITA UNTUK SETIAP REJEKI YANG KITA DAPATKAN

ADALAH DENGAN CARA MENGETUK PINTU REJEKI TERSEBUT, DARI 1000 PINTU REJEKI YANG DISEDIAKAN OLEH TUHAN,

ASALKAN KITA PATUH DAN TAAT PADA KODRAT MANUSIA KEPADA TUHAN PASTI ADA 1 sampai 3 PINTU REJEKI YANG DISEDIAKAN

OLEH TUHAN.

JANGAN PANTANG MENYERAH DAN HIDUP INGIN INSTANT MENGGAPAI SUKSES SEJATI DUNIA DAN AKHIRAT



THE POWER OF DREAM


THANK YOU

Gustyana Indrasmitha, S.Psi, M.M, CHLTP.

Hp. 087700350056Pin BB:518EA00E

PERSONAL GROWTH CENTERWE HELP PEOPLE BECOMING AMAZING

Email: [email protected]

Competency based hr management

Recruiting & HR

Transcript of Competency based hr management