Compact City

download Compact City

of 23

description

COMPACT CITY

Transcript of Compact City

COMPACT CITY

COMPACT CITYPERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK UIVERSITAS SAM RATULANGI

PERENCANAAN KOTA KOMPREHENSIFPENGERTIAN COMPACT CITYCompact City adalah suatuurban planning dan urban design concept, yang berfokus kepada kepadatanhunianyang relatiftinggipada mixed land uses. Compact City lebih mengutamakan diri terhadap Sistem Transportasi Umum yang efisien, dimana termasuk kedalamnya aktivitas pejalan kaki dan juga bersepeda (yang membuat urban people tidak terlalu bergantung pada penggunaan kendaraan), lalu diikuti oleh penggunaan energy secara tepat (rendah dan tidak berlebihan) dan juga pengurangan polusi. Compact City sendiri merupakan tanggapan terhadap Urban Sprawl yang lahir akibat ketergantungan pada pemakaian kendaraan seperti mobil.Perkembangan kota-kota di Indonesia sedang mengalami pertumbuhan yang begitu besar, banyak developer-developer yang tengah gencar dalam mengembangkan sebuah kota baru yang mengusung konsep compact-city, sebuah kawasan yang bersifat all-in yang memanjakan para penghuninya karena tersedianya berbagai fasilitas dalam sebuah komplek.

KONSEP COMPACT CITYMenggambarkan seperti apa kehidupan tahun 1950 yang dibayangkan oleh manusia pada tahun 1925., Gambar tersebut mengusung konsep compact city dimana penggunaan lahannya sangat efisien.

Ilustrasi Compact City pada Popular Science Monthly 1925NEW URBANISMNew Urbanism adalah sebuah gerakan desain perkotaan yang mempromosikan lingkungan walkable mengandung berbagai perumahan dan pekerjaan jenis. Ini muncul di Amerika Serikat pada awal tahun 1980, dan secara bertahap menginformasikan banyak aspek pengembangan real estate, perencanaan kota, dan strategiNew Urbanism sangat dipengaruhi oleh standar desain perkotaan yang menonjol sampai munculnya mobil pada pertengahan abad ke-20, tetapi mencakup prinsip-prinsip seperti desain tradisional lingkungan (TND) dan pengembangan berorientasi transit (TOD) Hal ini. juga terkait erat dengan regionalisme, lingkungan hidup dan konsep yang lebih luas dari pertumbuhan cerdas

Tianjin Eco-City Adalah Salah Satu Perwujudan kehidupan masyarakat yang SustainableDirancang Sebagai Model kota Masa DepanMencakup 30Km2 Untuk 350.000 jiwa DenganTeknologi Hemat Energi Dirancang Oleh Surbana Group Urban PlanningKota Ini Akan memilikilight rail sistem transit canggih, dan beragam eco-landskapTianjin Eko-City

PRINCIPAL OF NEW URBANISMCOMPACT CITYTRANSPORTASIPenduduk perkotaan tumbuh padat,perkembangan permukiman merembet ke wilayah suburban,umumnya secara tidak terstruktur,dan menimbulkan masalah transportasi.Menurut knaap(2004), konsep perkembangan kota yang terprediksi pertumbuhannya seharusnya mempergunakan konsep lahan campuran(mixed land use),dengan hunian bersusun/vertical housing dan merencanakan kawasan yang ramah bagi pejalan kaki

SISTEM PEMBANGUNAN TRANSPORTASIBiaya lebih murah apabila dibandingkan dengan biaya pengeluaran selama ini dalam hal transportasi, seperti, kendaraan, kecelakaan , prasarana, fasilitas parkir dan bensinPenghematan Waktu, Jarak Antara hunian dengan aktivitas akan semakin dekat, dan bahaya kecelakaan berkurang, ongkos tranportasi perbulan akan hemat sehingga pendapatan warga seolah mendapatkan bonus 12-36%Penghematan Material, Untuk kota berpenduduk 5 juta jiwa kemungkinan akan membutuhkan kendaraan 1 juta, tetapi dengan compact city cukup membutuhkan kendaraan 10.000 dengan penggunaan sistem transportasi massal yang modrn dan efisien, sehingga bahan baku pembuatan kendaraan berkurangMenyelamatkan Nyawa,sekitar 500 nyawa akan terselamatkan di jalanan,6000 kecelakaan akan dihindari setiap tahun, tidak perlu lagi pagar untuk menghindari anak-anak dari tertabrak mobilMegurangi polusi, kebisingan dan kemacetan

Transit Oriented Ddevelopment (TOD) adalah konsep pengembangan berbasis transit. Konsep tersebut terintegrasi dengan beberapa elemen ruang perkotaan dan wilayah,mencakup transportasi publik dan prasarana jalan serta fungsi lahan campuran.(sirlywunas,kotahumanis)KOMPONEN TOD

Bus tempel ganda Rede Integrada de Transporte/RIT sedang ditempat perhentian bus dipusat kota Curitiba, Brazi

Charlotte, North Carolina's .Kawasan dengan transit dan pusat kegiatan sosial,perbelanjaan,restoran/mixed land use

Fasilitas "park and ride" dekat tempat parkir War Memorial Park di Coventry, Inggris.

Kiss and bye,batas kawasan transit buat para pengantar

Munculnya masalah transportasi perkotaan sejalan dengan proses perkembangan kota.Konsep perencanaan kota diwilayah suburban seharusnyaIntegral dengan sistem transportasi,agar dapat tercapainya kota humanis dan ramah lingkungan(eco-city),serta ramah terhadap pengguna jalan,baik pengguna jalan bermotorisasi ataupun non.motorisasiPrasarana dan sarana transportasi memainkan peran penting dalam sistem perkotaan,terutama untuk mencapai perkembangan kota yang tumbuh smart,ramah transportasi,dan kualiatas lingkuan hidup yang sehat

10 Gagasan "Urban Design" untuk Perbaikan Kota JakartaGanti Sistem Busway menjadi Green-TramwayWalau sistem "busway" pada dasarnya bukanlah sistem yang jelek. Namun sistem tramway atau sistem light-rail memiliki keunggulan yang cukup banyak daripada busway. Selain daya angkutnya yang lebih banyak, sistem yang berbasis rel ini akan memberikan efek psikologis kepada pengguna jalan bahwa jalur tersebut adalah jalur khusus (untuk mengatasi kecenderungan pengguna-jalan melanggar aturan dengan masuk ke jalur busway yang akibatnya mengurangi efektifitas sistem "busway").Akan lebih indah kalau jalur rel ini dikombinasikan dengan kehijauan rerumputan seperti di beberapa green-tramway di Eropa, sehingga selain untuk mencegah penyelonong masuk jalur tramway juga akan menambah jalur hijau yang ada pada jalan tersebut (ketika tidak ada tram yang lewat, orang tidak melihat jalur ini sebagai ruang yang mubazir karena akan menganggapnya sebagai jalur hijau yang menyegarkan). Bilamana perlu, untuk mencegah penyelenong/penyerobot nekat masuk, sebelum jalur hijau bisa dipasangi semacam benda tajam yang bisa membuat ban mobil atau motor pelanggar pecah/bocor (traffic spike).http://wicaksarosa.blogspot.com/2012/04/10-gagasan-urban-design-untuk-perbaikan.html

10 Gagasan "Urban Design" untuk Perbaikan Kota JakartaTingkatkan Kualitas dan Kapasitas Halte dan Konektifitas Terminal IntermodaKondisi halte busway yang ada saat ini banyak yang memprihatinkan. Kualitas (termasuk kenyamanan) serta kapasitas (dengan mempertimbangkan saat-saat peak hours) perlu ditingkatkan. Demikian pula kenyamanan konektifitas dengan angkutan-angkutan lain (termasuk taxi, ojek dan lain-lain), khususnya pada terminal intermoda. Pelat baja yang menjadi alas halte serta tangga dan koridor pejalan kaki harus diganti dengan pelat yang lebih tebal agar terasa lebih nyaman. http://wicaksarosa.blogspot.com/2012/04/10-gagasan-urban-design-untuk-perbaikan.html10 Gagasan "Urban Design" untuk Perbaikan Kota Jakarta

http://wicaksarosa.blogspot.com/2012/04/10-gagasan-urban-design-untuk-perbaikan.htmlTingkatkan Kualitas Jalur Pedestrian/Pejalan KakiUpaya mendorong warga untuk menggunakan angkutan umum tidak akan berhasil maksimal jika tidak disertai perbaikan jalur pejalan kaki, baik di area destinasi (perkantoran, pusat perbelanjaaan dan lain-lain) maupun di area origin (perumahan). Kenyataan yang ada adalah seringkali jalur pejalan kaki (kaki-lima) itu dipenuhi oleh pedagang kaki-lima, tertutup oleh pohon, berlubang-lubang yang seringkali sangat membahayakan tertutup bak sampah dan lain-lain. Bahkan seringkali tidak ada jalur kaki-lima sama-sekali! Soal keterbatasan ruang mestinya bisa diatasi melalui dua hal: (i) negosiasi yang baik dengan pemilik lahan untuk menjajagi kemungkinan pelebaran jalur pedestrian; jika tidak mungkin (ii) gunakan urban-designers yang kreatif untuk memecahkan masalah rancangan di ruang kota yang sempit. Be creative!10 Gagasan "Urban Design" untuk Perbaikan Kota Jakarta

Perbaiki Saluran Drainase (Selokan)Seiring dengan peningkatan kualitas pedestrian, perbaikan drainase juga perlu dilakukan. Yang pertama-tama harus dilakukan tentu perbaikan fisik drainase termasuk pengaturan-kembali ketinggian dasar selokan (hal ini bersifat city-wide tidak bisa diserahkan ke RT atau RW masing-masing). Hal ini tentu harus termasuk kapasitas penampungan drainase di musim hujan lebat. Fisik drainase juga harus cukup kuat sehingga tidak mudah rusak. Yang kedua tentu pendidikan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Bila perlu dibuat sanksi yang ketat bagi mereka yang ketahuan membuang sampah sembarangan. Pengelola warung-warung makan di kaki-lima harus diajarkan untuk tidak membuang sembarang limbahnya ke selokan; demikian pula bengkel-bengkel informal yang seringkali main buang oli bekas ke selokan. Pengawasan dapat melibatkan masyarakat sendiri (namun tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat karena ada tanggungjawab pemerintah untuk memastikan peraturan-perundangan dipatuhi dengan baik).

http://wicaksarosa.blogspot.com/2012/04/10-gagasan-urban-design-untuk-perbaikan.html10 Gagasan "Urban Design" untuk Perbaikan Kota Jakarta

Perbaiki Manajemen Pengelolaan SampahProgram perbaikan drainase juga akan tergantung pada perbaikan manajemen persampahan. Ini perlu all-out dari level kepala daerah, jajaran birokrasi, kelurahan, RW, RT hingga individu-individu rumah-tangga warga. Keterlibatan warga sangat penting dalam upaya memperbaiki sistem persampahan kita (yang sekaligus memperbaiki kesehatan dan sanitasi lingkungan kota yang semakin buruk seiring dengan meningkatnya kepadatan). Pemerintah kota harus melakukan kampanye terus-menerus sembari memperbaiki sistem makro yang menjadi tanggungjawab pemerintah kota. Kampanye 3R (Reduce, Reuse, Recycle) saja walau penting tidaklah memadai. Proses koleksi dari tingkat rumah-tangga ke tempat pengumpulan sementara ke tempat pembuangan akhir harus terintegrasi dengan jadual yang dipatuhi secara disiplin. Adanya keterlibatan sektor informal (pemulung dan lain-lain) harus diakomodasi dalam manajemen persampahan karena kegiatan ini bersifat win-win (saling menguntungkan) tetapi untuk itu harus diatur dengan baik. http://wicaksarosa.blogspot.com/2012/04/10-gagasan-urban-design-untuk-perbaikan.html10 Gagasan "Urban Design" untuk Perbaikan Kota Jakarta

Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima (PKL)Seiring dengan perbaikan jalur pedestrian, harus dilakukan pula penataan dan pengaturan aktifitas pedagang kaki-lima (baik pedagang barang maupun jasa, seperti ojek dan lain-lain). Kegiatan ekonomi semacam ini jangan dibunuh (digusur-gusur oleh Satpol PP), tapi juga jangan diabaikan (sehingga pemerintah seolah-olah tidak melakukan apa-apa). Semakin baik sebuah kota mengakomodasi PKL, semakin menarik kota tersebut untuk didatangi oleh penduduk kawasan perdesaan sekitar kota tersebut (pengalaman Kota Solo di bawah Walikota Jokowi). Sebaliknya, kota-kota yang merasa tidak tahu bagaimana caranya mengatasi arus urbanisasi akan menerapkan kebijakan kependudukan yang pada dasarnya mengarah ke :kota tertutup (misalnya Balikpapan). Tentu hal ini melanggar hak warga negara di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang semestinya berhak memilih untuk tinggal di wilayah manapun di negeri ini. Karena itu, masalah sektor informal-urbanisasi-kependudukan seperti ini tidak bisa diserahkan begitu saja kepada pemerintah kota pemerintah nasional harus memiliki kebijakan urbanisasi yang jelas dan benar.http://wicaksarosa.blogspot.com/2012/04/10-gagasan-urban-design-untuk-perbaikan.html10 Gagasan "Urban Design" untuk Perbaikan Kota Jakarta

Perbaikan KampungMelalui Program Perbaikan Kampung (KIP: Kampung Improvement Program), dulu Indonesia pernah dijadikan contoh bagi banyak negara berkembang tentang bagaimana sebaiknya kampung-ampung kumuh diperlakukan. Dengan prinsip bahwa warga miskin pun berhak tinggal di kawasan kota yang strategis (dan bisa mensejahterakan mereka) kampung-kampung diperbaiki (awalnya merupakan inisatif Kota Jakarta di awal dekade 1970an, dengan nama Proyek Husni Thamrin; tapi kemudian menyebar ke berbagai kota di Indonesia dengan dukungan pemerintah pusat c.q. Ditjen Cipta Karya). Setelah melalui berbagai evolusi (dari yang hanya memperbaiki jalan-setapak dan selokan hingga pemberian hak-hak atas tanah), konsep KIP sebenarnya pantas untuk diteruskan.

http://wicaksarosa.blogspot.com/2012/04/10-gagasan-urban-design-untuk-perbaikan.html10 Gagasan "Urban Design" untuk Perbaikan Kota Jakartahttp://wicaksarosa.blogspot.com/2012/04/10-gagasan-urban-design-untuk-perbaikan.html

Densifikasi pusat kotaDensifikasi pusat kota lebih dari sekedar membangun kawasan permukiman super-blok. Kita harus mengusahakan agar kawasan padat/super-blok tersebut menjadi kawasan pusat kota yang ramah bagi pejalan kaki. Bayangkan jika warga kota maupun pengunjung kota (turis maupun pengunjung kota lainnya) bisa berjalan kaki dengan nyaman dari satu tempat ke tempat lain tanpa setiap kali harus masuk ke kendaraan bermotor! (Salah satu kelemahan kota-kota kita adalah tidak nyamannya kita untuk berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lain -- termasuk dari satu hotel ke hotel lain, bagi wisatawan).10 Gagasan "Urban Design" untuk Perbaikan Kota Jakartahttp://wicaksarosa.blogspot.com/2012/04/10-gagasan-urban-design-untuk-perbaikan.html

Transit-Oriented Developmentlokasi kawasan berkepadatan tinggi harus cocok dengan jaringan transportasi umum yang ada. Yang terjadi sekarang di Jakarta adalah semacam mis-match di mana kawasan berkepadatan tinggi dibangun tidak pada lokasi di mana simpul transportasi umum berada (lihat Apartemen Taman Anggrek dan Podomoro City yang tidak dekat dengan stasiun atau bahkan jalur kereta api). Kalibata City yang berada di dekat Stasiun kereta Kalibata pun merupakan mis-match karena tidak banyak warga Kalibata City yang menggunakan kereta api menuju ke tempat kerjanya.Jadi tidak bisa asal berkepadatan tinggi dan asal mixed-use.Di sinilah perlunya penerapan teori Transit-Oriented Development, di mana kawasan perkotaan yang berkepadatan tinggi harus berada pada simpul-simpul transportasi massal. Contoh penerapan prinsip TOD yang sangat nyata di kota besar adalah Tokyo di mana kawasan Tokyo Central Station, Shinjuku, Ikebukuro, Ueno dan lain-lain adalah simpul intermoda yang berkepadatan tinggi. Kota lain yang mengandalkan busway sebagai tulang-punggung konsep TOD-nya adalah Curitiba di Brazil (oleh karena itu, sebenarnya sistem busway masih bisa dipertahankan bilamana persyaratan-persyaratan lain terpenuhi).10 Gagasan "Urban Design" untuk Perbaikan Kota Jakartahttp://wicaksarosa.blogspot.com/2012/04/10-gagasan-urban-design-untuk-perbaikan.html

Ciptakan Keindahan Kota, Amenities dan Kekhasan DaerahSelain keindahan, warga kota juga memerlukan amenities atau komponen kota yang bisa menambah kenyamanan seperti ruang terbuka hijau, danau dengan lake-front-nya, sungai dengan river-front-nya dan lain-lain. Kekhasan atau keunikan daerah juga perlu dikembangkan, antara lain dengan memasukkannya komponen-komponen visual yang khas ke dalam Urban Design Guidelines.Dengan terwujudnya kota-kota yang indah, beramenities dan unik, maka dapat diharapkan kota-kota kita menjadi obyek wisata tersendiri (menjadikan kota sebagai obyek wisata, buka sekedar tempat di mana obyek wisata berlokasi).Terima kasihPERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK UIVERSITAS SAM RATULANGI

PERENCANAAN KOTA KOMPREHENSIF