Community Development

34
Ismail created and Author buku saku community development (Membangunkan masyarkat yang tertidur )

description

Ekonomi Pembangunan

Transcript of Community Development

Page 1: Community Development

Ismail

created and Author

buku saku

community development

(Membangunkan masyarkat yang tertidur )

Page 2: Community Development

Community Development 2

BAB 1

PENDAHULUAN

Peradaban manusia sudah terbentuk sejak berabad abad dan memiliki karakteristik

dan perubahan perubahan tersendiri sejak masa lalu. Pola berpikir dan kehidupan

sosial yang disesuaikan dengan akar budaya yang berkembang pada masa itu

dengan tidak meninggalkan nilai nilai yang sudah dimiliki.

menciptakan suatu peradaban yang maju harus dimulai dari fase demi fase sehingga

perubahan terjadi rentan harus bertentangan dengan sutu kepentingan dari yang

ingin merubah semua itu.Kita harus ingat bahwa suatu hal yang diperkenalkan tidak

langsung diterima akan tetapi harus melalui pendekatan dan strategi sehingga

keinginan – keinginan itu dapat dicapai.

Begitu halnya membangun masyarakat tidak melihat bahwa dengan melakukan

pembangunan fisik infratruktur bisa merubah pola kehidupan dan tingkat kemajuan

kelompok akan tetapi keliru bila melihat hal tersebut.Pembangunan dibentuk

dengan membangkitkan kesadaran masyarakat untuk merubah kebiasaan kebiasaan

yang tidak sesuai dengan dilihat dari pandangan kesehatan ataupun hal yang

berkaitan peningkatan pengetahuan.

Banyak diantara kita melihat bahwa indek kualitas mnanusia dilhat banyaknya

jumlah fisik bangunan fisik yang di bangun atau kadang kita melihat kemiskinan

dipandang belum lengkap sarana prasana infratruktur yang dibangun,mungkin juga

melihat letak terisolirnya suatu wilayah geografis suatu daerah.maka disini perlu

Page 3: Community Development

Community Development 3

pendampingan yang terus berlangsung terus menerus kepada masyarakat sehingga

ketika kita membangun pola peradaban baru peningkatan kesejahteraan kepada

masyarakat harus berpegang teguh pada kemandirian yang menciptakan

kemakmuran.

Untuk itu perlu dilakukan pemberdayaan masyarakat bukan dengan beranggapan

bahwa kita memberdayakan masyarakat akan tetapi sejauh mana masyarakat itu

sendiri memberdayakan dengan peningkatan kemampuan diri sendiri bukan

dimanjakan dengan pembangunan fisik akan tetapi mereka berfikir bahwa

pembangunan dilakukan mereka sendiri bukan dilihat mereka diberdayakan akan

tetapi mereka memberdayakan secara utuh( self to self ) yang mejadi tema dari

catatan catatan kecil pada buku saku membangun masyarakat Madani secara makro

sosial ekonomi dan manusia seutuhnya dengan sudut pandang konsep

Pemberdayaan Masyarakat.

Page 4: Community Development

Community Development 4

BAB II

Pembangunan dan Arti Makna Pembangunan

A. Pembangunan dan Arti Penting bagi Masyarakat

Pengertian pembangunan dapat

diartikan sebagai suatu usaha

untuk malakukan suatu

perubahan dari

sebelumnya.Dalam melakukan

pembangunan mempunyai

pengertian bahwa membangun

itu melihat dari mordenisasi

dengan lihat dari perkembangan

pertumbuhan ekonomi dan

perubahan sosial yang terjadi dimasyarakat serta perubahan- perubahan nilai yang

secara induvidu maupun kelompok merubah dari perubahan itu sendiri.beberapa

ahli memberikan pengertian tentang pengertian pembangunan melihat dari sudut

pada Paradigma ketergantungan mencakup teori-teori keterbelakangan (under-

development) ketergantungan (dependent development) dan sistem dunia

(world system theory) sesuai dengan klassifikasi Larrain (1994). Sedangkan

Tikson (2005) membaginya kedalam tiga klassifikasi teori pembangunan, yaitu

modernisasi, keterbelakangan dan ketergantungan. Dari berbagai paradigma

tersebut itulah kemudian muncul berbagai versi tentang pengertian

Community Development 4

BAB II

Pembangunan dan Arti Makna Pembangunan

A. Pembangunan dan Arti Penting bagi Masyarakat

Pengertian pembangunan dapat

diartikan sebagai suatu usaha

untuk malakukan suatu

perubahan dari

sebelumnya.Dalam melakukan

pembangunan mempunyai

pengertian bahwa membangun

itu melihat dari mordenisasi

dengan lihat dari perkembangan

pertumbuhan ekonomi dan

perubahan sosial yang terjadi dimasyarakat serta perubahan- perubahan nilai yang

secara induvidu maupun kelompok merubah dari perubahan itu sendiri.beberapa

ahli memberikan pengertian tentang pengertian pembangunan melihat dari sudut

pada Paradigma ketergantungan mencakup teori-teori keterbelakangan (under-

development) ketergantungan (dependent development) dan sistem dunia

(world system theory) sesuai dengan klassifikasi Larrain (1994). Sedangkan

Tikson (2005) membaginya kedalam tiga klassifikasi teori pembangunan, yaitu

modernisasi, keterbelakangan dan ketergantungan. Dari berbagai paradigma

tersebut itulah kemudian muncul berbagai versi tentang pengertian

Community Development 4

BAB II

Pembangunan dan Arti Makna Pembangunan

A. Pembangunan dan Arti Penting bagi Masyarakat

Pengertian pembangunan dapat

diartikan sebagai suatu usaha

untuk malakukan suatu

perubahan dari

sebelumnya.Dalam melakukan

pembangunan mempunyai

pengertian bahwa membangun

itu melihat dari mordenisasi

dengan lihat dari perkembangan

pertumbuhan ekonomi dan

perubahan sosial yang terjadi dimasyarakat serta perubahan- perubahan nilai yang

secara induvidu maupun kelompok merubah dari perubahan itu sendiri.beberapa

ahli memberikan pengertian tentang pengertian pembangunan melihat dari sudut

pada Paradigma ketergantungan mencakup teori-teori keterbelakangan (under-

development) ketergantungan (dependent development) dan sistem dunia

(world system theory) sesuai dengan klassifikasi Larrain (1994). Sedangkan

Tikson (2005) membaginya kedalam tiga klassifikasi teori pembangunan, yaitu

modernisasi, keterbelakangan dan ketergantungan. Dari berbagai paradigma

tersebut itulah kemudian muncul berbagai versi tentang pengertian

Page 5: Community Development

Community Development 5

pembangunan itu sendiri. dan teori yang dikemukan oleh kedua tokoh tersebut

dapat diartikan bahwa pembangunan bermakna ganda dan perubahan yang

dilakukan masih melihat dari sudut bahwa pembangunan merubah manusia

itu sendiri dan lingkungan komunitasnya.

B. Pengertian Pembangunan menurut para Ahli

pembangunan hal yang sangat penting untuk dibicarakan dan diperdebatkan

menjadi hal yang paling menarik untuk diperdebatkan bukan hanya kita

melihatnya pada bahasan atau kajian ilmu tertentu. Pembangunan merupakan

bahan diskusi eksotik untuk dibicarakan dikalangan para pemikir –pemikir

sosial budaya akan tetapi pengamat atau permehati tentang pelaksanaan

pembangunan sangat penting untuk mengikutinya,sehingga sangat tepat bila

mengartikan kata pembangunan secara luas punya persepsi yang berbeda akan

tetapi mempunyai makna dan tujuan yang sama.. Se Pemikiran tentang

pembangunan telah berkembang, mulai dari padangan tokoh ilmu sosial pada

jaman klasik dan pengertian tersebut masih up to date sebagai referensi kita

mengupas tentang kondisi sosial dan dinamika yang berkembang dengan

masyarakat (Durkheim, Weber, dan Marx), pandangan Marxis, modernisasi oleh

Rostow, strukturalisme bersama modernisasi memperkaya ulasan pendahuluan

pembangunan sosial, hingga pembangunan berkelanjutan. Namun, ada tema-

tema pokok yang menjadi pesan di dalamnya. Dalam hal ini, pembangunan

dapat diartikan sebagai `suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif

yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi dan

mencapai aspirasinya yang paling manusiawi (Nugroho dan Rochmin Dahuri,

2004). Tema pertama adalah koordinasi, yang berimplikasi pada perlunya suatu

Page 6: Community Development

Community Development 6

kegiatan perencanaan seperti yang telah dibahas sebelumnya. Tema kedua

adalah terciptanya alternatif yang lebih banyak secara sah. Hal ini dapat

diartikan bahwa pembangunan hendaknya berorientasi kepada keberagaman

dalam seluruh aspek kehidupan. Ada pun mekanismenya menuntut kepada

terciptanya kelembagaan dan hukum yang terpercaya yang mampu berperan

secara efisien, transparan, dan adil. Tema ketiga mencapai aspirasi yang paling

manusiawi, yang berarti pembangunan harus berorientasi kepada pemecahan

masalah dan pembinaan nilai-nilai moral dan etika umat.

Mengenai pengertian pembangunan, para ahli memberikan definisi yang

bermacam-macam seperti halnya perencanaan. Istilah pembangunan bisa saja

diartikan berbeda oleh satu orang dengan orang lain, daerah yang satu dengan

daerah lainnya, Negara satu dengan Negara lain. Namun secara umum ada suatu

kesepakatan bahwa pembangunan

merupakan proses untuk melakukan perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi

Bratakusumah, 2005).

Siagian (1994) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai “Suatu

usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan

dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju

modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building)”. Sedangkan

Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan pengertian yang lebih sederhana, yaitu

sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang

dilakukan secara terencana”.

Pada awal pemikiran tentang pembangunan sering ditemukan adanya pemikiran

yang mengidentikan pembangunan dengan perkembangan, pembangunan

Page 7: Community Development

Community Development 7

dengan modernisasi dan industrialisasi, bahkan pembangunan dengan

westernisasi. Seluruh pemikiran tersebut didasarkan pada aspek perubahan, di

mana pembangunan, perkembangan, dan modernisasi serta industrialisasi, secara

keseluruhan mengandung unsur perubahan. Namun begitu, keempat hal tersebut

mempunyai perbedaan yang cukup prinsipil, karena masing-masing mempunyai

latar belakang, azas dan hakikat yang berbeda serta prinsip kontinuitas yang

berbeda pula, meskipun semuanya merupakan bentuk yang merefleksikan

perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005).

Pembangunan (development) adalah proses perubahan yang mencakup seluruh

system sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan

teknologi, kelembagaan, dan budaya (Alexander 1994). Portes (1976)

mendefenisiskan pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya.

Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki

berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Menurut Deddy T. Tikson (2005) bahwa pembangunan nasional dapat pula

diartikan sebagai bentuk transformasi dari ekonomi, sosial dan budaya secara

sengaja melalui kebijakan dan strategi menuju arah yang diinginkan.

Transformasi dalam struktur ekonomi, misalnya, dapat dilihat melalui peningkatan

atau pertumbuhan produksi yang cepat di sektor industri dan jasa, sehingga

kontribusinya terhadap pendapatan nasional semakin besar. Sebaliknya,

kontribusi sektor pertanian akan menjadi semakin kecil dan berbanding terbalik

dengan pertumbuhan industrialisasi dan modernisasi ekonomi. Transformasi

sosial dapat dilihat melalui pendistribusian kemakmuran melalui pemerataan

memperoleh akses terhadap sumber daya sosial-ekonomi, seperti pendidikan,

Page 8: Community Development

Community Development 8

kesehatan, perumahan, air bersih,fasilitas rekreasi, dan partisipasi dalam proses

pembuatan keputusan politik. Sedangkan transformasi budaya sering dikaitkan,

antara lain, dengan bangkitnya semangat kebangsaan dan nasionalisme,

disamping adanya perubahan nilai dan norma yang dianut masyarakat, seperti

perubahan dan spiritualisme ke materialisme/sekularisme. Perubahan dari

penilaian yang tinggi kepada penguasaan materi, dari kelembagaan tradisional

menjadi organisasi modern dan rasional sebagai satu landasan dalam

melaksanakan pembangunan itu sendiri. Pembangunan memiliki makna yang

sangat berati pada peningkatan yang terus menerus pendapatan perkapita

produksi suatu negara atau Gross Domestic Product atau Produk Domestik

Bruto suatu negara. sedang pembangunana di daerah ditik beratkan

pembangunan yang tradisional dengan difokuskan peningkatan Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) suatu provinsi, kabupaten, atau kota (Kuncoro,

2004).akan tetapi , muncul suatu cara pilihan alternatif yang definisi

pembangunan ekonomi menekankan pada peningkatan income per capita

(pendapatan per kapita). Definisi ini menekankan pada kemampuan suatu negara

untuk meningkatkan output yang dapat melebihi pertumbuhan penduduk. Definisi

pembangunan tradisional sering dikaitkan dengan sebuah strategi mengubah

struktur suatu negara atau sering kita kenal dengan industrialisasi. Kontribusi

mulai digantikan dengan kontribusi industri. Definisi yang cenderung melihat segi

kuantitatif pembangunan ini dipandang perlu menengok indikator-indikator sosial

yang ada (Kuncoro, 2004).

Pembangunan adalah merupakan suatu perubahan,dan berdasarkan pada

pandangan dari Rostow menyatakan bahwa pembangunan dapat menyebabkan

Page 9: Community Development

Community Development 9

adanya perubahan orientasi masyarakat secara sosial ekonomi dan politik

kepada hanya satu daerah akan tetapi akhirnya bermuara pada berorientasi

keluar.masyarakatpun berubah pandangan dalam hubungan keluarga yang

semula mempunyai keluarga besar mempunyai anak banyak kemudian berubah

menjadi keluarga kecil,atau juga masyarakat berusaha berinvestasi

mengumpulkan rumah, luas lahan pertanian dan emas kemudian beralih pada

investasi saham atau raksadana.Pembangunan itu sendiri dapat disimpulkan

pengertian dalam konsep negara adalah Pembangunan sebagai suatu perubahan,

mewujudkan suatu kondisi kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang lebih baik

dari kondisi sekarang, sedangkan pembangunan sebagai suatu pertumbuhan

menunjukkan kemampuan suatu kelompok untuk terus berkembang, baik secara

kualitatif maupun kuantitatif dan merupakan sesuatu yang mutlak harus terjadi

dalam pembangunan

C. Pola Pembangunan

Paradigma pembangunan modern

memandang suatu pola yang

berbeda dengan pembangunan

ekonomi tradisional. Pertanyaan

beranjak dari benarkah semua

indikator ekonomi memberikan

gambaran kemakmuran. Beberapa

ekonom modern mulai

mengedepankan dethronement of GNP (penurunan tahta pertumbuhan ekonomi),

pengentasan garis kemiskinan, pengangguran, distribusi pendapatan yang

Page 10: Community Development

Community Development 10

semakin timpang, dan penurunan tingkat pengangguran yang ada. Teriakan para

ekonom ini membawa perubahan dalam paradigma pembangunan menyoroti

bahwa pembangunan harus dilihat sebagai suatu proses yang multidimensional

(Kuncoro, 2003). Beberapa ahli menganjurkan bahwa pembangunan suatu

daerah haruslah mencakup tiga inti nilai (Kuncoro, 2000; Todaro, 2000):

Ketahanan (Sustenance): kemampuan untuk memenuhi kebutuhan

pokok (pangan, papan, kesehatan, dan proteksi) untuk

mempertahankan hidup.

Harga diri (Self Esteem): pembangunan haruslah memanusiakan

orang. Dalam arti luas pembangunan suatu daerah haruslah

meningkatkan kebanggaan sebagai manusia yang berada di daerah

itu.

Freedom from servitude: kebebasan bagi setiap individu suatu negara untuk

berpikir, berkembang, berperilaku, dan berusaha untuk berpartisipasi dalam

pembangunan.

Selanjutnya, dari evolusi makna pembangunan tersebut mengakibatkan

terjadinya pergeseran makna pembangunan. Menurut Kuncoro (2004), pada

akhir dasawarsa 1960-an, banyak negara berkembang mulai menyadari

bahwa “pertumbuhan ekonomi” (economic growth) tidak identik dengan

“pembangunan ekonomi” (economic development). Pertumbuhan ekonomi

yang tinggi, setidaknya melampaui negara-negara maju pada tahap awal

pembangunan mereka, memang dapat dicapai namun dibarengi dengan

masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan di pedesaan, distribusi

pendapatan yang timpang, dan ketidakseimbangan struktural (Sjahrir,

Page 11: Community Development

Community Development 11

1986). Ini pula agaknya yang memperkuat keyakinan bahwa pertumbuhan

ekonomi merupakan syarat yang diperlukan (necessary) tetapi tidak

mencukupi (sufficient) bagi proses pembangunan (Esmara, 1986, Meier,

1989 dalam Kuncoro, 2004). Pertumbuhan ekonomi hanya mencatat

peningkatan produksi barang dan jasa secara nasional, sedang

pembangunan berdimensi lebih luas dari sekedar peningkatan pertumbuhan

ekonomi.

Inilah yang menandai dimulainya masa pengkajian ulang tentang arti pembangunan.

Myrdal (1968 dalam Kuncoro, 2004), misalnya mengartikan pembangunan sebagai

pergerakan ke atas dari seluruh sistem sosial. Ada pula yang menekankan

pentingnya pertumbuhan dengan perubahan (growth with change), terutama

perubahan nilai-nilai dan kelembagaan. Dengan kata lain, pembangunan ekonomi

tidak lagi memuja GNP sebagai sasaran pembangunan, namun lebih memusatkan

perhatian pada kualitas dari proses pembangunan.

Dalam praktik pembangunan di banyak negara, setidaknya pada tahap awal

pembangunan umumnya berfokus pada peningkatan produksi. Meskipun banyak

varian pemikiran, pada dasarnya kata kunci dalam pembangunan adalah

pembentukan modal. Oleh karena itu, strategi pembangunan yang dianggap

paling sesuai adalah akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan mengundang

modal asing dan melakukan industrialisasi. Peranan sumber daya manusia (SDM)

dalam strategi semacam ini hanyalah sebagai “instrumen” atau salah satu “faktor

produksi” saja. Manusia ditempatkan sebagai posisi instrumen dan bukan

merupakan subyek dari pembangunan. Titik berat pada nilai produksi dan

Page 12: Community Development

Community Development 12

produktivitas telah mereduksi manusia sebagai penghambat maksimisasi

kepuasan maupun maksimisasi keuntungan.

Konsekuensinya, peningkatan kualitas SDM diarahkan dalam rangka peningkatan

produksi. Inilah yang disebut sebagai pengembangan SDM dalam kerangka

production centered development (Tjokrowinoto, 1996). Bisa dipahami apabila

topik pembicaraan dalam perspektif paradigma pembangunan yang semacam itu

terbatas pada masalah pendidikan, peningkatan ketrampilan, kesehatan, link and

match, dan sebagainya. Kualitas manusia yang meningkat merupakan prasyarat

utama dalam proses produksi dan memenuhi tuntutan masyarakat industrial.

Alternatif lain dalam strategi pembangunan manusia adalah apa yang disebut

sebagai people-centered development atau panting people first (Korten, 1981

dalam Kuncoro, 2004). Artinya, manusia (rakyat) merupakan tujuan utama dari

pembangunan, dan kehendak serta kapasitas manusia merupakan sumber daya

yang paling penting Dimensi pembangunan yang semacam ini jelas lebih luas

daripada sekedar membentuk manusia profesional dan trampil sehingga

bermanfaat dalam proses produksi. Penempatan manusia sebagai subyek

pembangunan menekankan pada pentingnya pemberdayaan (empowerment)

manusia, yaitu kemampuan manusia untuk mengaktualisasikan segala

potensinya.

Sejarah mencatat munculnya paradigma baru dalam pembangunan seperti

pertumbuhan dengan distribusi, kebutuhan pokok (basic needs) pembangunan

mandiri (self-reliant development), pembangunan berkelanjutan dengan

perhatian terhadap alam (ecodevelopment), pembangunan yang memperhatikan

Page 13: Community Development

Community Development 13

ketimpangan pendapatan menurut etnis (ethnodevelomment) (Kuncoro, 2003).

paradigma ini secara ringkas dapat dirangkum sebagai berikut:

a) Para proponen strategi “pertumbuhan dengan distribusi”, atau “redistribusi

dari pertumbuhan”, pada hakekatnya menganjurkan agar tidak hanya

memusatkan perhatian pada pertumbuhan ekonomi (memperbesar “kue”

pembangunan) namun juga mempertimbangkan bagaimana distribusi “kue”

pembangunan tersebut. lni bisa diwujudkan dengan kombinasi strategi

seperti peningkatan kesempatan kerja, investasi modal manusia, perhatian

pada petani kecil, sektor informal dan pengusaha ekonomi lemah.

b) Strategi pemenuhan kebutuhan pokok dengan demikian telah

mencobmemasukkan semacam “jaminan” agar setiap kelompok sosial yang

paling lemah mendapat manfaat dari setiap program pembangunan

c) Pembangunan “mandiri” telah muncul sebagai kunsep strategis dalam forum

internasional sebelum kunsep “Tata Ekonomi Dunia Baru” (NIEO) lahir dan

menawarkan anjuran kerja sama yang menarik dibanding menarik diri dari

percaturan global.

d) Pentingnya strategi ecodevelopment, yang intinya mengatakan bahwa

masyarakat dan ekosistem di suatu daerah harus berkembang bersama-

sama menuju produktivitas dan pemenuhan kebutuhan yang lebih tinggi;

namun yang paling utama adalah, strategi pembangunan ini harus

berkelanjutan baik dari sisi ekologi maupun sosial.

e) Sejauh ini baru Malaysia yang secara terbuka memasukkan konsep

ecodevelopment dalam formulasi Kebijaksanaan Ekonomi Baru-nya (NEP).

NEP dirancang dan digunakan untuk menjamin agar buah pembangunan

dapat dirasakan kepada semua warga negara secara adil, baik ia dari

Page 14: Community Development

Community Development 14

komunitas Cina, India, dan masyarakat pribumi Malaysia (Faaland, Parkinson,

& Saniman, 1990 dalam Kuncoro, 2004).

C. Indikator Pengukuran Keberhasilan Pembangunan

Penggunaan indicator dan variable pembangunan bisa berbeda untuk setiap

Negara. Di Negara-negara yang masih miskin, ukuran kemajuan dan

pembangunan mungkin masih sekitar kebutuhan-kebutuhan dasar seperti listrik

masuk desa, layanan kesehatan pedesaan, dan harga makanan pokok yang

rendah. Sebaliknya, di Negara-negsara yang telah dapat memenuhi kebutuhan

tersebut, indicator pembangunan akan bergeser kepada factor-faktor sekunder

dan tersier (Tikson, 2005).

Sejumlah indicator ekonomi yang dapat digunakan oleh lembaga-lembaga

internasional antara lain pendapatan perkapita (GNP atau PDB), struktur

perekonomin, urbanisasi, dan jumlah tabungan. Disamping itu terdapat pula dua

indicator lainnya yang menunjukkan kemajuan pembangunan sosial ekonomi

suatu bangsa atau daerah yaitu Indeks Kualitas Hidup (IKH atau PQLI) dan

Indeks Pembangunan Manusia (HDI). Berikut ini, akan disajikan ringkasan Deddy

T. Tikson (2005) terhadap kelima indicator tersebut :

1. Pendapatan perkapita

Pendapatan per kapita, baik dalam ukuran GNP maupun PDB merupakan salah

satu indikaor makro-ekonomi yang telah lama digunakan untuk mengukur

pertumbuhan ekonomi. Dalam perspektif makroekonomi, indikator ini merupakan

bagian kesejahteraan manusia yang dapat diukur, sehingga dapat

menggambarkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Tampaknya

Page 15: Community Development

Community Development 15

pendapatan per kapita telah menjadi indikator makroekonomi yang tidak bisa

diabaikan, walaupun memiliki beberapa kelemahan. Sehingga pertumbuhan

pendapatan nasional, selama ini, telah dijadikan tujuan pembangunan di negara-

negara dunia ketiga. Seolah-olah ada asumsi bahwa kesejahteraan dan

kemakmuran masyarakat secara otomatis ditunjukkan oleh adanya peningkatan

pendapatan nasional (pertumbuhan ekonomi). Walaupun demikian, beberapa ahli

menganggap penggunaan indikator ini mengabaikan pola distribusi pendapatan

nasional. Indikator ini tidak mengukur distribusi pendapatan dan pemerataan

kesejahteraan, termasuk pemerataan akses terhadap sumber daya ekonomi.

2. Struktur ekonomi

Dalam teori ekonomi makro bahwa pembangunan menyebabkan peningkatan

pendapatan per kapita warga negara suatu negara dengan demikian

menunjukkan transformasi struktural dalam bidang ekonomi dan kelas-kelas

sosial. Dengan adanya perkembangan ekonomi dan peningkata perkapita,

konstribusi sektor manupaktur/industri dan jasa terhadap pendapatan nasional

akan meningkat terus. Perkembangan sektor industri dan perbaikan tingkat upah

akan meningkatkan permintaan atas barang-barang industri, yang akan diikuti

oleh perkembangan investasi dan perluasan tenaga kerja. Di lain pihak ,

kontribusi sektor pertanian terhadap pendapatan nasional akan semakin

menurun.Pembangunan yang begitu pesat melemahkan tingkat masyarakat

untuk mengerjakan lahan pertanian .

3. Urbanisasi

Page 16: Community Development

Community Development 16

Peningkatan pembangunan yang begitu sangat besar terjadi daerah –daerah

pertumbuhan ekonomi menyebabkan terjadi perpindahan dan mobilsasi yang

cukup besar terutama tumbuhnya industri dan perekonomian khususnya pulau

jawa.Perpindahan dan mobilisasi pendududuk tersebut disebut dengan

Urbanisasi. Hal diartikan sebagai meningkatnya proporsi penduduk yang

bermukim di wilayah perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan. Urbanisasi

dikatakan tidak terjadi apabila pertumbuhan penduduk di wilayah urban sama

dengan nol.Pada awal pengalaman pertumbuhan industrisasi yang terjadi di

negara-negara eropa Barat dan Amerika Utara, proporsi penduduk di wilayah

urban berbanding lurus dengn proporsi industrialisasi. Ini berarti bahwa

kecepatan urbanisasi akan emakin tinggi sesuai dengan cepatnya proses

industrialisasi. Di Negara-negara industri, sebagain besar penduduk tinggal di

wilayah perkotaan, sedangkan di Negara-negara yang sedang berkembang

proporsi terbesar tinggal di wilayah pedesaan. Berdasarkan fenomena ini,

urbanisasi digunakan sebagai salah satu indicator pembangunan.

4. Angka Tabungan

Perkembangan sector manufaktur/industri selama tahap industrialisasi

memerlukan investasi dan modal. Finansial capital merupakan factor utama dalam

proses industrialisasi dalam sebuah masyarakat, sebagaimana terjadi di Inggeris

pada umumnya Eropa pada awal pertumbuhan kapitalisme yang disusul oleh

revolusi industri. Dalam masyarakat yang memiliki produktivitas tinggi, modal

usaha ini dapat dihimpun melalui tabungan, baik swasta maupun pemerintah.

5. Indeks Kualitas Hidup

Page 17: Community Development

Community Development 17

Physical Qualty of life Index (PQLI) yang digunakan untuk mengukur

kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Indeks ini dibuat alat ukur untuk

makro ekonomi dan tidak dapat memberikan gambaran tentang tingkat

kesejahteraan masyarakat dalam mengukur keberhasilan ekonomi. Pendapatan

nasional sebuah bangsa dapat terus tumbuh, akan tetapi tanpa diikuti oleh

peningkatan kesejahteraan sosial. Indeks ini dihitung berdasarkan kepada (1)

angka rata-rata harapan hidup pada umur satu tahun, (2) angka kematian bayi,

dan (3) angka melek huruf. Dalam indek angka rata-rata harapan hidup dan

kematian bayi akan dapat memberikan gambaran tentang status gizi anak dan

ibu, derajat kesehatan, dan lingkungan keluarga yang langsung diasosiasikan

dengan kesejahteraan keluarga. Sedangkan Tingkat keberhasilan Pendidikan

dapat diukur dengan angka melek huruf dan dapat juga diperoleh dari jumlah

orang yang memperoleh akses pendidikan sebagai hasil pembangunan. Variabel

ini menggambarkan kesejahteraan masyarakat, karena tingginya status ekonomi

keluarga akan mempengaruhi status pendidikan para anggotanya. Oleh para

pembuatnya, indeks ini dianggap sebagai yang paling baik untuk mengukur

kualitas manusia sebagai hasil dari pembangunan, disamping pendapatan per

kapita sebagai ukuran kuantitas manusia.

6. Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index)

Menurut UNDP (The United Nations Development Program ) bahwa pembangunan

hendaknya ditujukan kepada pengembangan sumberdaya manusia.Pembangunan

mempunyai makna sebagai sebuah proses yang bertujuan mengembangkan

pilihan-pilihan yang dapat dilakukan oleh manusia. Hal ini didasari oleh asumsi

Page 18: Community Development

Community Development 18

bahwa peningkatan kualitas sumberdaya manusia akan diikuti oleh terbukanya

berbagai pilihan dan peluang menentukan jalan hidup manusia secara bebas.Ide

dasar yang melandasi dibuatnya indeks ini adalah pentingnya memperhatikan

kualitas sumber daya manusia.Kualitas manusia tidak terlepas dari kemampuan

suatu dalam mengakses tehnologi dan kemampuan sumber daya manusianya

mengaplikasikan tehnologi

tersebut.

Tingkat Pertumbuhan ekonomi

suatu bangsa sangat penting

dalam tingkat kehidupan warga

negara atau manusianya ,akan

tetapi tidak secara otomatis

akan sangat mempengaruhi

peningkatan martabat dan

harkat manusia,sehingga ada

tiga komponen yang dianggap paling menentukan dalam pembangunan, umur

panjang dan sehat, perolehan dan pengembangan pengetahuan, dan peningkatan

terhadap akses untuk kehidupan yang lebih baik. Indeks ini dibuat dengan

mengkombinasikan tiga komponen, (1) rata-rata harapan hidup pada saat lahir,

(2) rata-rata pencapaian pendidikan tingkat SD, SMP, dan SMU, (3) pendapatan

per kapita yang dihitung berdasarkan Purchasing Power Parity. Pengembangan

manusia berkaitan erat dengan peningkatan kapabilitas manusia yang dapat

dirangkum dalam peningkatan knowledge, attitude dan skills, disamping derajat

kesehatan seluruh anggota keluarga dan lingkungannya.

Page 19: Community Development

Community Development 19

Pada masa pemerintahan orde baru,pemerintah berusaha melakukan

pembangunan secara terencana melalui pembangunan perencanaan

pembangunan lima tahun dengan titik awal bersandar pada pembangunan

bidang pertanian dan industri yang menunjang pertanian dengan tujuan

swasembada pangan kemudian pola pembangunan itu terus dilakukan sampai

beberapa repelita,Salah satu cita dari pembangunan tersebut

4. Efek dan Dampak Pembangunan Bagi Masyarakat

Pembangunan yang selama ini dasawarsa dari pelita dan pelita yang

dilaksanakan sejak masa orde baru dan pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono

telah memberikan kontribusi besar tehadap perkembangan dan pertumbuhan

perekonomian Indonesia. Indikator untuk mengukur keberhasilan pembangunan

diukur dengan penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup

bangsa Indonesia berdasarkan data statistik yang setip tahun dikeluarkan oleh

BPS ( Badan Pusat Statistik.

Pembangunan banyak memberikan perubahan yang cukup pudamental terhadap

sosial budaya yang pada akhirnya munculnya kelas – kelas baru dalam

masyarakat dan perubahan pola budaya masyarakat timur menjadi masyarakat

modern yang komsumtif serta induvidualisme lebih banyak yang muncul

dibandingkan dengan masyarakat desa komunal.Perubahan yan secara tiba iba

tersebut berdampak adanya gesekan sosial yang berimbas pada kekerasan

sosial yang menghilangkan humanisme.sering kita membaca di surat kabar

maupun media televisi tentang gambaran masyarakat indonesia yang

terkini,terjadi banyak perubahan yang cukup berkembang walaupun masih kita

Page 20: Community Development

Community Development 20

temukan yang tidak mampu melawan arus perkembangan pembangunan yang

pada akhirnya harus terpinggirkan atau masyarakat akar rumput,

Dibalik sudut yang tidak menyenangkan,tentu saja pembangunan yang telah

dilakukan oleh orde baru dibawah pimpinan soeharto telah banyak yang telah

dihasilkan dan dirasakan masyarakat sampai lahirnya pemerintahan era

reformasi.pembangunan infrastruktur dan perluasan kesempatan mendapatkan

pendidikan cukup besar bagi bangsa Indonesia dimanapun berada.Jumlah anak

putus sekolah setiap tahun mengalami penurunan yang cukup signifikan hal itu

dapat dilihat dari laporan BPS menunjukkan angka lebih baik dari tahun

sebelumnya. berikut ini angka putus sekolah berdasarkan data statisik sample

10 propinsi dari kegiatan program Pemberdayaan masyarakat Daerah tertinggal

dan khusus :

ProvinsiUsia Sekolah ( 7 Th - 15 Th )

2006 2007 2008 2009

Aceh 5,7 5,49 4,06 3,61

Sumatera Utara 3,4 3,27 2,96 2,85

Bengkulu 6,3 6,09 5,40 5,10

Lampung 7,2 6,87 6,37 5,63

Nusa Tenggara Timur 13,5 12,75 12,34 12,04

Kalimantan Barat 11,0 10,60 11,48 10,30Kalimantan Tengah 3,7 3,36 2,73 2,61Sulawesi Tengah 5,2 5,14 4,32 4,22

Maluku 3,5 tus 2,69 2,58

Maluku Utara 5,6 5,35 4,56 4,26

TOTAL 6,5 6,20 6,00 5,30

Berdasarkan dari Data statistik BPS 2009

dari angka statistik terseelubut menunjukkan bahwa kesempatan untuk

memperoleh pendidikan cukup berpeluang apalagi dengan berlakunya undang-

undang tentang anggaran belanja negara menimal 20 persen anggaran

pembangunan dialokasikan untuk kegiatan bidang pendididikan dan

Page 21: Community Development

Community Development 21

kesehatan.Peningkatan pendidikan tidak hanya peran kementerian pendidikan

nasional dalam melakukan pemerataan pembangunana yang memberikan

dampak terhadap bangsa Indonesia,akan tetapi lembaga –lembaga lain juga

ikut berperan dalam pembangunan diantaranya program-program pemberdayaan

masyarakat baik program pemberdayaan perdesaan,perkotaan ataupun program

pemberdayaaan daerah tertinggal dan khusus.

Efek dan Dampak pembangunan banyak memberikan perubahan – perubahan

yang bernilai positif dan negatif bagi masyarakat.Efek dan Dampak yang dari itu

semua adalah pembangunan telah merubah tatanan sosial budaya dan ekonomi

masyarakat yang lebih meningkat dan dampak kegagalannya pembangunan yang

dirasakan merupakan sebuah tantangan kesiapan untuk melihat perubahan

secara kasat mata serta perlu perencanaan yang sistimatis mendesain

pembangunan sesuai dengan kebutuhan (assigment ) dan akar budaya

masyarakat setempat.

5. Pembangunan Partisipatif

Hasil kajian yang

dilakukan oleh

pemerintah bahwa

pembangunan yang telah

dilakukan tidak dapat

menyentuh peningkatan

hidup masyarakat dan

terkadang pembangunan tersebut hanya sebagai monumen yang tidak

bermemfaat untuk kepentingan masyarakat,salah satu cara yang dilakukan oleh

Page 22: Community Development

Community Development 22

pemerintah merubah konsep pembangunan lebih berkepihakan kepentingan

masyarakat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dengan didasarkan pada

demand responsibilty assignment (DRA) sehingga setiap keputusan dan

pelaksanaan pembangunan tersebut tepat sasaran dan memberikan nilai

pendapatan bagi masyarakat ( domestic incomme ).

Dorongan yang mendorong kebijakan pembangunan partisipasi merupakan

bentuk perencanaan dan penganggaran partisipasi korelasi dari pengembangan

pelaksanaan desentralisasi adminitrasi pemerintahan dan prinsip –prinsip

masyarakat madani ( civil Society ) bermuara terciptanya tata kelola

pemerintahan yang baik ( Good Government ).Penerapan pembangunan

partisipasi bentuk nyata terhadap implementasi penerapan demokrasi dalam

distribusi alokasi sumberday publik.

Pembangunan partisipatif mempunyai peran ganda terhadap keberhasilan

pembangunan nasional,salah satu upaya dilakukan memberikan rasa tanggung

jawab masyarakat dan pemerintah dalam tahapan pembangunanan yang

menghasilkan effisiensi dan terjaminnya kualitas dari pelaksanaan tersebut

dengan adanya kontrol masyarakat serta sangat membantu terhadap

pelaksanaan secara teknis.

Pembangunan partisipasi adalah model dari pembangunan bottom up,dimana

setiap hasil kajian teknis dproses melalui musyawarah dari musyawarah rencana

pembangunan desa, kecamatan sampai kabupaten.

Page 23: Community Development

Community Development 23

.

sumber : Manual Kajian Teknis Program P2DTK 2006 :

DanaProgramKabupaten

Kegiatan belumterdanai

MUSYAWARAH KABUPATEN

KajianTeknis Kabupaten

Indentifikasi Masalah / Potensi &Gagasan

(Komite Sekolah)

Prioritas Kab

MUSYAWARAH KECAMATAN

Kajian Teknis Kecamatan

MUSYAWARAH DESA

MASYARAKAT

KebutuhanKegiatan

Kegiatan yangtidak dapat

dilaksanakan diKecamatan

DanaProgramKKPemberdaya

Kecamatan

Disosialisasi /konsultasi

Kegiatan yangdapat

dilaksanakan diKecamatan

Page 24: Community Development

Community Development 24

Model proses kajian teknis yang dikembangkan salah satu program

Pemberdayaan ini telah memberikan ruang bahwa proses pembangunana

partisipatif yang lebih pada kebutuhan masyarakat dapat

tergambarkan,sehingga produk hasil kegiatan yang dilakukan sudah memenuhi

keinginan dari masyarakat.

Pembangunan partisipasi dari penjelasan diatas dapat mempunyai makna dan

pengertian “keikutsertaan atau peran serta dalam suatu kegiatan”, “peran serta aktif

atauproaktif dalam suatu kegiatan”. Partisipasi dapat didefinisikan secara luas

sebagai"bentuk keterlibatan dan keikutsertaan masyarakat secara aktif dan sukarela,

baikkarena alasan-alasan dari dalam dirinya (intrinsik) maupun dari luar

dirinya(ekstrinsik) dalam keseluruhan proses kegiatan yang bersangkutan". sehingga

konsep diatas masyarakat diharapkan dapat : (1)Mampu secara kritis menilai

lingkungan sosial ekonomi mereka sendirimengidentifikasi bidang-bidang yang perlu

diperbaiki, (2) Mampu menentukan visimasa depan yang ingin masyarakat

wujudkan, (3) Dapat berperan dalam perencanaanmasa depan mereka sendiri dalam

masyarakatnya tanpa menyerahkannya kepada ahliatau kelompok berkuasa, (4)

Dapat menghimpun sumber-sumber daya di dalammasyarakat dan juga di dalam

lingkup anggotanya untuk merealisasi tujuan bersama,(5) Dapat memperoleh

pengalaman dalam menyatakan, menganalisa situasi danmengidentifikasi strategi

yang tepat dan realistis untuk suatu kehidupan yang baik,(6) Karenanya anggota

masyarakat menjadi tokoh individual yang dapat bekerja atasdasar persamaan, (7)

Desa dan masyarakat akan menyelesaikan tugas dan proyekswadaya, karena

masyarakat tidak tergantung pada bantuan dari luar, yang juga akanmenjadi dasar

Page 25: Community Development

Community Development 25

menuju kemandirian, dan (8) Dalam proses ini akan dibangun hubungan yang erat

dan integratif diantara anggota masyarakat (P3P Unram, 2001)

Kesimpulan dari pembangunan partisipasi tersebut menyatakan pembangunan

yang dimulai dari proses sampai pelaksanaan yang melibatkan partisipasi akan

bermamfaat bagi masyarakat dan pembangunan partisipasi sebagai bentuk

pemberian pembelajaran bagi masyarakat.

Page 26: Community Development

Community Development 26

BAB III

Pemberdayaan Masyarakat

a. Pengertian Pemberdayaan

Sering kita mendengar slogan ataupun promosi dalam media yang menyatakan

tentang suara pemberdayaan masyarakat,akan tetapi pemberdayaan mempunyai

makna yang beraneka macam pengertian tergantung tentang pemahaman

konsep pemberdayaan itu sendiri.Pemberdayaan diartikan dalam bahasa asing

“empowering “ berkembang diEropa mulai abad pertengahan, terus berkembang

hingga diakhir 70-an, 80-an, danawal 90-an. Konsep pemberdayaan tersebut

kemudian mempengaruhi teori-teori yang berkembang belakangan. Berkenaan

dengan pemaknaan konsep pemberdayaan masyarakat, Ife (1995)menyatakan

bahwa :Empowerment is a process of helping disadvantaged groups and individual

to compete more effectively with other interests, by helping them to learn anduse in

lobbying, using the media, engaging in political action, understandinghow to ‘work

the system,’ and so on (Ife, 1995).Definisi tersebut di atas mengartikan konsep

pemberdayaan (empowerment)sebagai upaya memberikan otonomi, wewenang, dan

kepercayaan kepada setiapindividu dalam suatu organisasi, serta mendorong mereka

untuk kreatif agar dapatmenyelesaikan tugasnya sebaik mungkin. Di sisi lain Paul

(1987) dalam Prijono dan Pranarka (1996) mengatakan bahwa pemberdayaan

berarti pembagian kekuasaanyang adil sehingga meningkatkan kesadaran politis dan

kekuasaan pada kelompokyang lemah serta memperbesar pengaruh mereka

terhadap ”proses dan hasil-hasilpembangunan.”Sedangkan konsep pemberdayaan

Page 27: Community Development

Community Development 27

menurut Friedman (1992) dalamhal ini pembangunan alternatif menekankan

keutamaan politik melalui otonomipengambilan keputusan untuk melindungi

kepentingan rakyat yang berlandaskanpada sumberdaya pribadi, langsung melalui

partisipasi, demokrasi dan pembelajaransosial melalui pengamatan langsung.Jika

dilihat dari proses operasionalisasinya, maka ide pemberdayaan memilikidua

kecenderungan, antara lain : pertama, kecenderungan primer, yaitukecenderungan

proses yang memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan,kekuatan, atau

kemampuan (power) kepada masyarakat atau individu menjadi lebihberdaya. Proses

ini dapat dilengkapi pula dengan upaya membangun asset materialguna mendukung

pembangunan kemandirian mereka melalui organisasi; dan kedua,kecenderungan

sekunder, yaitu kecenderungan yang menekankan pada prosesmemberikan

stimulasi, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyaikemampuan atau

keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnyamelalui proses

dialog. Dua kecenderungan tersebut memberikan (pada titik ekstrem)seolah

berseberangan, namun seringkali untuk mewujudkan kecenderungan primerharus

melalui kecenderungan sekunder terlebih dahulu (Sumodiningrat, Gunawan,2002) .

Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomiyang

merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma

barupembangunan, yakni yang bersifat “people centred, participatory, empowering,

andsustainable” (Chambers, 1995). Konsep ini lebih luas dari hanya semata-

matamemenuhi kebutuhan dasar (basic needs) atau menyediakan mekanisme

untukmencegah proses pemiskinan lebih lanjut (safety net), yang pemikirannya

belakangan ini banyak dikembangkan sebagai upaya mencari alternatif terhadap

konsep-konsep pertumbuhan di masa yang lalu. Konsep ini berkembang dari upaya

Page 28: Community Development

Community Development 28

banyak ahli dan praktisi untuk mencari apa yang antara lain oleh Friedman (1992)

disebut sebagaialternative development, yang menghendaki ‘inclusive democracy,

appropriateeconomic growth, gender equality and tergenerational

equaty”.(Kartasasmita,Ginanjar 1997)

Pemberdayaan dapat terjemahan sebagai empowerment menurut Merrian Webster

dalam Oxford English Dicteonary mengandung dua pengertian yang memiliki makna

sebagai :

a. To give ability or enable to, yang diterjemahkan sebagai memberi

kecakapan/kemampuan atau memungkinkan

b. Togive power of authority to, yang berarti member kekuasaan.

Dalam pembangunan nasional bahwa pemberdayaan pada dasarnya bukanlah

merupakan hal yang baru melainkan sudah sering menjadi wacana kajian sosial

semenjak adanya kesadaran bahwa faktor manusia memegang peranan penting

dalam pembangunan.

Carlzon dan Macauley sebagaimana Menurut pandangan Wasistiono yang mengutip

pendapat dari Carlzon dan Macauley (1998) menyatakan bahwa dengan

pemberdayaan adalah sebagi berikut :

“membebaskan seseorang dari kendali yang kaku, dan member orang kebebasan

untuk

bertanggung jawab terhadap ide-idenya, keputusan-keputusannya dan

tindakantinya.”

Sementara dalam sumber yang sama, Carver dan Clatter Back (1995 : 12)

mendevinisikan pemberdayaan sebagai berikut“ upaya member keberanian dan

kesempatan pada individu untuk mengambil tanggung jawab perorangan guna

Page 29: Community Development

Community Development 29

meningkatkan dan memberikan kontribusi pada tujuan organisasi.”Pemberdayaan

sebagai terjemahan dari “empowerment” nenurut sarjana lain, pada intinya diartikan

sebagai berikut.“ membentu klien memperoleh daya untuk mengambil keputusan

dan mementukan tindakan yanga akan ia lakukan yang terkait dengan diri mereka,

termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan social dalam melakukan tindakan.

Hal ini dilakukan melalui peningkatan kemampuan dan rasa percaya diri untuk

menggunakan daya yang ia miliki,antara lain transfer daya dari

lingkungan.”Sementara Shardlow (1998 : 32) mengatakan pada intinya :“

pemberdayaan membahas bagaimana individu, kelompok ataupun komunitas

berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk

membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka”.

Pemberdayaan sebagai satu cara berdayakan masyarakat mempunyai motif dan

tujuan yang mendasari proses pemberdayaan itu sendiri.tujuan dari pemberdayaan

itu tergambar sebagai :

1. menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan masayarakat memiliki

potensi untuk dapat berkembang secara nyata dan berbuat sesuai dengan

kemampuan sumber daya yang ada

2. memperkuat potensi yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri dapat

menciptakan kemandirian secara hakiki

3. memberikan kekuatan pada unsur masyarakat yang tidak memiliki

kemampuan dibandingkan dengan masyarakat yang memiliki dasar yang kuat

secara sumber daya materi

4. mengajarkan masyarakat berprilaku memberi bukan masyarakat yang

meminta begitu saja akan tetapi berusaha membuat kemampuan

Page 30: Community Development

Community Development 30

5. mengajarkan untuk selalu berusaha dan bekerja sama menyelesaikan

permasalahan yang menjadi kebutuhan mereka sendiri dengan tidak

meninggal sikap gotong royong seperti yang diwariskan dari generasi ke

generasi bangsa indonesia

6. memiliki kemantapan sikap mental dan sikap positif terhadap perubahan –

perubahan dan menghadapi tantangan gejolak dari perubahan

tesebut.Terkadang perubahan yang muncul secara tiba –tiba berakiba pada

goncangan mental.

Untuk menjabarkan tujuan dari pemberdayaan itu sendiri,maka pemberdayaan

mempunyai azas sebagai langkah – langkah pencapaian tujuan yang ingin setiap

program pemberdayaan.azas dimaksud adalah benang merah dari setiap usaha

modal ekonomi

dana stimulan

Modal sosialmasya ( gotongroyong,ekonomidan budaya )

kewirausahaan,fasilitator,tokohmasyarakat

masyarakat yangsejahtera ,majudan mandiri

Page 31: Community Development

Community Development 31

dari proses pemberdayaan itu sendiri.aazas – azas yang menjadi landasan tersebut

antara lain adalah :

bertumpu pada kearipan lokal ; berarti sikap dan tindak tanduk kegiatan

yang akan menjadi sasaran program pemberdayaan harus memastiskan

bahwa tidak bertentangan secara sosial dan kultur yang sudah berkembang

dalam masyarakat setempat.Dengan kearifan lokal tidak akan melahirkan

masalah sosial yang berimbas pada sikap SARA (suku,Agama, dan Ras )

masyarakat miskin sebagai subjek pembangunan bukan dijadikan objek

dari pembangunan tersebut.Selama ini kita sering mendengar simposium

atau loka karya yang berbicara tentang kemiskinan secara teori akan tetapi

tidak dilakukan karya nyata dan orang miskin dijadikan objek kepentingan

tertentu sehingga mereka jadi penonton tanpa menyuarakan

kebutuhannya.Pemberdayakan masyarakat memberikan ruang seluas luas

orang miskin melibatkan diri dalam pembangunan di desa.

setiap rencana kegiatan yang akan menjadi sasaran program

pemberdayaan, masyarakat menyusun perencanaan yang didasarkan pada

kebutuhan dan keinginannya.Keinginan masyarakat tidak ditentukan oleh

pemerintah daerah yamg memiliki otoritas atas kebijakan.

masyarakat perlu diberikan pendampingan /fasilitator untuk meningkatkan

kemampuan dan kapasitasnya.Pendampingan yang diberikan agar

masyarakat secara teknis menyusun perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

tidak dilepaskan begitu saja,akan tetapi perlu bimbingan dan fasilitasi

sehingga hasil sesuai dengan harapan.

Page 32: Community Development

Community Development 32

b. Pendekatan Pemberdayaan

banyak cara yang harus dilakukan dalam melakukan pemberdayaan

masyarakat,pola dan model yang didesain yang dirancang memiliki persamaan

yang tujuannya menggerakkan partisipasi masyarakat dalam

pembangunan.model teknik pemberdayaan dikaitkan dengan penguatan

pembangunan kapasitas masyarakat dan aparat pemerintah tingkat lokal

maupun daerah.pendekatan pemberdayaan

c. Program Pemberdayaan

Program pemberdayaan yang telah dikembangkan oleh pemerintah sejak masa

pemerintah Soeharto sampai presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah

memberikan kontribusi dalam asas pemerataan pembangunan.Kesejangan

pembangunan antara antar wilayah sangat rentan terhadap pengaruh pihak luar

dan penyusupan-penyusupan yang dilakukan bangsa lain, sehingga pemerintah

Indonesia memandang penting peningkatan pembangunan semua sektor kepada

seluruh masyarakat yang masih belum merasakan hasil hasil pembangunan

secara berkeadilan.

Program Pemberdayaan yang telah dikembangkan masyarakat merupakan

pembangunan partisipatif yang mana masyarakat berperan sebagai pelaku dalam

pembangunan tersebut bukan sebagai objek Pembangunan.Partisipatif

masyarakat dalam program pemberdayaan diistilahkan sebagai pembangunan

Bottom –up. Masyarakat sebagai pelaku pelaksana pembangunan dari masyarakat

untuk masyarakat sehingga dari perencanaan sampai pada implementasi

pembangunan masyarakat dilibatkan secara utuh.

Page 33: Community Development

Community Development 33

Program Pembangunan Pemberdayaan yang dikembangkan oleh pemerintah

dikelompokkan dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM )

Mandiri perdesaan dan PNPM Mandiri Pekotaan serta program pemberdayaan

yang mendukung program PNPM seperti Pamsimas, Program RIS ( Rural

Infrastruktur Support ).Disamping 2 program tersebut Pemerintah Juga

melaksanakan program PNPM Percepatan Daerah Tertinggal (PNPM DTK

).Program – program tersebut adalah sebagian dari rencana strategis yang

lakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan pembangunan akses

infrastruktur dan layanan terhadap masyarakat dalam rangka meningkatkan

kualitas hidup bangsa Indonesia.

d. Perlunya Pemberdayaan

Program Pemberdayaan diadakan tidak hanya merupakan kebijakan dari satu

presiden saja akan tetapi bentuk wujud perhatiaan pemerintah mengejar

ketertinggalan dengan bangsa lain.Pemberdayaan sebagai alat lokomotif

membangunkan masyarakat dalam keperduliannya membangun dirinya sendiri

untuk meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonominya dari sarana dan prasarana

yang telah dibangun.Maka sangatlah bahwa jelas pemberdayaan masyarakat

salah satu bentuk untuk melakukan perubahan secara baik dan utuh.

Page 34: Community Development

Community Development 34