COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf ·...

48
COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR BERBASIS MATERIAL ORGANIK DARI EDIBLE FILM CHITOSAN ISTIQOMAH JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017

Transcript of COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf ·...

Page 1: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR

BERBASIS MATERIAL ORGANIK DARI EDIBLE FILM

CHITOSAN

ISTIQOMAH

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2017

Page 2: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR

BERBASIS MATERIAL ORGANIK DARI EDIBLE FILM

CHITOSAN

ISTIQOMAH

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2017

Page 3: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas
Page 4: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

ABSTRAK

ISTIQOMAH.Coating Lensa Filter Anti Jamur Kamera DSLR Berbasis Material

Organik dari Edible Film Chitosan. Jurusan Teknologi Hasil Perikanan Fakultas

Ilmu Kelutan dan Perikanan Pembimbing oleh R. Marwita Sari Putri S.Pi., M.Si

dan Azwin Apriandi S.Pi., M.Si

Coating lensa filter kamera DSLR merupakan suatu lapisan tipis pada

permukaan lensa. Lensa filter fotografi berfungsi sebagai pelindung elemen lensa

depan dari debu, kotoran, kelembapan dan potensi tergores, selain itu sebagai efek

yang efisien untuk menghasil foto yang dibidik DSLR. Beberapa penelitian

melaporkan bahwa kitosan mempunyai potensi untuk mengikat banyak komponen

seperti protein. Muatan positif dari gugus NH3+ pada kitosan dapat berinteraksi

dengan muatan negatif pada permukaan sel bakteri yang dapat membantu

mekanisme lensa filter kamera. Selama ini seperti yang kita ketahui limbah udang

di Indonesia hanya dimanfaatkan untuk pakan ternak, hidrolisat, protein, silase,

bahan baku terasi, petis, dan kerupuk udang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

elongasitas edible film kitosan dengan konsentrasi sorbitol 0,2%, 0,4%, 0,6%

mengalami peningkatan sebesar 4%, 5%, 10%, begitu juga ketebalan edible film

mengalami kenaikan seiring bertambahnya sorbitol yaitu sekitar 0,025, 0,028 dan

0,034 mm sementara untuk Kuat Tarik mengalami penurunan pada konsentrasi

sorbitol 0,6% yakni sebesar 0,0044 MPa. Uji anti jamur menunjukkan bahwa

jamur yang tumbuh pada Kamera DSLR tidak dapat tumbuh pada media PDA dan

Aplikasi edible film kitosan pada kamera DSLR belum menempel sempurna.

Kata kunci: coating,DSLR, edible film, jamur, kitosan

Page 5: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

ABSTRACT

ISTIQOMAH. Coating Anti-fungal Lens Filter Organic Material-Based DSLR

Camera From Edible Film Chitosan. Technology of Fishery Product Department,

Faculty of Marine Sciences and Fisheries, Raja Ali Haji Maritime University.

Supervisor R. Marwita Sari PutriS.Pi., M.Si. andAzwin Apriandi S.Pi., M.Si.

Coating lens filter camera DSLR form certain coat of thin at the surface lens.

The funcion is to hold back reflection of the light and protection form various of

danger, for example is the fungus. Photogrhapy funcioned as a protector of elment

front, dust and dumpness. Organic material can be modification as filter lens is

chitosan. Contains positif group NH3+ at chitosan can be interaction with cotent

negative at the surface of sel bacteri have been to help mechanism to lens filter

camera. During the time, like we know waste the shrimp in Indonesia just can be

exploite to woof livestock, hydrolisat, protein, silase, material basic of fermented

of shrimp, petis and chips of shrimp. The result of research showed that

elongasitas edible film chitosan with consentrate sorbitol 0,2%, 0,4%, 0,6% has

ben upgrade equol 4%, 5% , 10% like a thickness edible film experience increase

in a row more sorbitol is arround 0,025mm, 0,028mm and 0,034 mm while to

strong pull experience taking down at contsentrate sorbitol 0,6% taht is more

0,0044 MPa. Test resisten of fungus showed that fungus have been grow at the

camera DSLR an not grow at the media PDA and aplication edible film chitosan

at camera DSLR not yet be right up next to perfectly.

Keyword :chitosan, coating, DSLR, edible film, fungy

Page 6: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

© Hak cipta milik Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tahun 2017

Hak Cipta dilindungi Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari

Universitas Maritim Raja Ali Haji, sebagian atau seluruhnya dalam

betuk apa pun, fotokopi, microfilm, dan sebagainya

Page 7: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR

BERBASIS MATERIAL ORGANIK DARI EDIBLE

FILMCHITOSAN

ISTIQOMAH

NIM. 130254244005

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Perikanan pada

Program Studi Teknologi Hasil Perikanan

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

2017

Page 8: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas
Page 9: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kelimpahan

rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan

baik.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan

GelarSarjana di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Maritim Raja

Ali Haji. Skripsihasil penelitian ini berjudul “Coating Lensa Filter AntiJamur

Kamera DSLR Berbasis Material Organik Dari Edible Film Chitosan”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telahmembantu penulis selama penyusunan skripsi ini , terutama kepada:

1. Ibu R. Marwita Sari Putri S.Pi., M.Si selaku dosen pembimbing utama,

atas segala dukungan, pengarahan serta dukungan kepada penulis.

2. Bapak Azwin Apriandi S.Pi., M.Si selaku dosen pembimbing

pendamping sekaligus kepala Jurusan Teknologi Hasil Perikanan.

3. Bapak Made Suhandana S.Pi., MSi dan Bapak Ginanjar Pratama S.Pi.,

M.Si selaku dosen penguji.

4. Ayah dan Ibu yang memberikan semangat, nasihat dan motivasi untuk

menyelesaikan laporan ini.

5. Kak Dewi Soviariani dan Kak Rahmad Ferdinanto A.Md yang

memberi motivasi dan Inspirasi.

6. Bapak Dian Wirdhana, S.Kom selaku fotografer sekaligus kepala

jurusan Multimedia SMK N 4 Tanjungpinang periode 2010-2013 yang

masih memberikan ilmunya hingga sekarang.

7. Ibu Fadilah, S.Pd guru bahasa Indonesia SMK N 4 Tanjungpinang

yang memberikan motivasi dan dukungan.

8. Rekan-rekan YISF (Youth Islamic Studies Forum) yang memberikan

semangat ilmuwan muslim yang menginspirasi, terutama penemu

kamera obscura ibnu Al-Haitsam. Salut serta kagum atas

penemuannya.

9. Kak Inggar Pradipta yang sudah berbagi ilmu tentang kepenulisan dan

sastra.

Page 10: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

10. Teman-teman BDP, THP, Kimia angkatan 2013 dan 2014 terutama

sahabatku Yulaika Afriani, kakak senior Elza Septiani, Rully

Probondani, adik-adik yang saya banggakan Annisa, Kholijah dan

Permatasari yang memberikan masukan dan saran untuk penulis

menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan

skripsi ini. Oleh karena itu diperlukan saran dan masukan yang membangun untuk

penyempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pihak-

pihak yang memerlukannya.

Tanjungpinang, Juli 2017

Istiqomah

Page 11: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kijang, Bintan Timur pada tanggal 01 Juli 1995 dari

Ayah Achmadi dan Ibu Nurmaini. Penulis merupakan putri ke tiga dari empat

besaudara.

Tahun 2007 penulis menamatkan pendidikan formal di SD Negeri 009 Bintan

Timur, kemudian SMP Negeri 3 Bintan dan lulus tahun 2010, pada tahun 2013

penulis menamatkan pendidikan SMK Negeri 4 Tanjungpinang.

Pada tahun yang sama penulis diterima di Universitas Maritim Raja Ali Haji

(UMRAH) melalui jalur mandiri. Penulis diterima pada Jurusan Teknologi Hasil

Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Martim Raja Ali

Haji (UMRAH).

Selama masa perkuliahan penulis aktif dalam berbagai event ajang kompetisi

paper nasional diantaranya ialah lolos sebagai semifinalis dalam acara

“EXPLOSCIENCE 2017” di Institut Pertanian Bogor, lolos abstrak LKTInasional

2016 di UNJ dan Juara I LKTI Tingkat Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan

serta juara II LKTI pada tahun 2015 tingkat Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Penulis menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul “Coating Lensa Filter

Anti Jamur Kamera DSLR Berbasis Material Organik Dari Edible Film

Chitosan.”

Page 12: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................. i

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. ii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. iii

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1

Latar Belakang ............................................................................................ 1

Rumusan Masalah ....................................................................................... 2

Tujuan ......................................................................................................... 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 4

2.1. Kitosan ................................................................................................. 4

2.2.Coating Lensa Filter Fotografi .............................................................. 5

2.3. Chitosan Sebagai Edible Film Anti Jamur ........................................... 6

BAB III. METODE PENELITIAN ......................................................... 8

3.1. Waktu dan Tempat ............................................................................... 8

3.2. Alat dan Bahan ..................................................................................... 8

3.3. Prosedur Edible Film............................................................................ 8

3.3.1. Pembuatan edible film ....................................................................... 8

3.4. Uji Fisik Edible Film ............................................................................ 11

3.4.1. Analisa Ketebalan ............................................................................. 11

3.4.2. Analisa Elongitas dan Kuat Regang Putus ........................................ 11

3.5. Uji Sifat Anti Jamur ............................................................................ 12

3.5.1. Analisa Coating Anti Jamur .............................................................. 12

3.5.2. Analisa Coating Edible Film Kamera DSLR .................................... 12

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 13

4.1. Edible film kitosan ............................................................................... 13

4.2. Hasil Uji ............................................................................................... 14

4.2.1. Ketebalan........................................................................................... 14

4.2.2. Elongasitas ........................................................................................ 16

4.2.3. Kuat Tarik ........................................................................................ 17

4.3. Uji Sifat Anti Jamur Pada Kamera DSLR ........................................... 18

4.3.1. Analisa Anti Jamur Edible Film ........................................................ 18

4.3.2. Aplikasi CoatingEdible Film Kamera DSLR ................................... 20

BAB V. PENUTUP .................................................................................... 24

5.1. Kesimpulan .......................................................................................... 24

5.2. Saran ..................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 25

LAMPIRAN ............................................................................................... 30

Page 13: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

ii

DAFTAR GAMBAR

1. Struktur molekul kitin kitosan ................................................... 4

2. Lensa kamera dari resin sintesis ................................................ 5

3. Diagram alir proses pembuatan edible film kitosan .................. 10

4. Edible film kitosan .................................................................... 13

5. Grafik uji ketebalan edible film kitosan .................................... 14

6. Grafik hasil uji elongasitas edible film kitosan ......................... 16

7. Grafik hasil uji kuat tarik edible film kitosan ........................... 17

8. Edible film pada media PDA .................................................... 18

9. Edible film kitosan dibawah miroskop ..................................... 19

10. Edible film pada lensa UV kamera DSLR ................................ 20

11. Hasil pemotretan edible film kitosan ........................................ 22

Page 14: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

iii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kitosan ............................................................................................ 30

2. Perhitungan Ketebalan .................................................................... 30

3. Perhitungan Elongasitas .................................................................. 30

4. Perhitungan Kuat Tarik ................................................................... 31

5. Proses Pembuatan Edible Film ....................................................... 33

Page 15: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Limbah udang yang melimpah berpotensi menimbulkan pencemaran

lingkungan, karena sifatnya yang mudah terdegradasi secara enzimatik oleh

mikroorganisme. Selain itu, limbah juga memerlukan tempat tertutup yang luas

untuk menampungnya. Selama ini, sebagaimana kita ketahui limbah udang di

Indonesia hanya dimanfaatkan untuk pakan ternak, hidrolisat, protein,silase,

bahan baku terasi, petis dan kerupuk udang. Sementara itu, limbah udang di

negara-negara maju telah diisolasi kitinnya menjadi kitosan.Udang merupakan

komoditas sektor perikanan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan menjadi

salah satu komoditas eksport unggulan (Arif, 2013). Data statistik Dirjen

Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, produksi total udang

nasional tahun 2014 mencapai 592.219 ton dan jumlah ekspor udang dalam

bentuk beku tanpa kepala dan kulit tahun 2014 mencapai 250.000 ton ke pasar

dunia (DJPBKKP 2015).

Teknologi dibidang fotografi telah banyak mengalami perkembangan,

diantaranya ialah produksi lensa filter dengan kemampuan fluorescense sinar UV

(Pereira 2010), filter digunakan untuk mendapatkan efek-efek yang bermanfaat

untuk memanipulasi citra. Pengolahan citra secara digital juga telah diterapkan

dalam berbagai bidang dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya dalam bidang

fotografi dan perfilman, bidang teknologi dan komunikasi, bidang kedokteran, dan

lain-lain (Rohmah et al. 2014). Material organik yang sering digunakan

untukbahan lensa filter fotografi kamera DSLR (digital single lens reflect) ialah

resin, seperti yang dilansir dalamUnited States Patent Office (1940).

Material organik yang berasal dari perairan yang dapat dimanfaatkan sebagai

pengganti resin adalah kitosan. Kitosan merupakan biomaterial yang dapat

dimanfaatkan sebagai coating film lensa filter kamera DSLR. Beberapa penelitian

tentang kitosan sebagai coating film adalah mampu selektif permeabel terhadap

gas sehingga efektif dan mengontrol difusi berbagai gas yang berpotensi menjaga

lensa filter dari gangguan mikroba seperti jamur (Suptijah et. al., 2008). Menurut

Sejati (2014), bahwa kitosan dapat menyerap zat warna diantaranya ialah zat

Page 16: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

2

warna direct black 38, zat warna procion red dan zat warna foron yellow yang

membantu mekanisme lensa filter fotografi sebagai penyerap gelombang warna

yang tajam.

Kitosandapat dimodifikasi dengan komponenlain (kompatibel) membentuk

gugus reaktif terhadap logam berat, diantaranyadibentuk komplek dengan logam

Cu yang dapat digunakan sebagai katalisdalamreaksi oksidasi ardenalin

(Suptijah2006). Hal ini dapat dimanfaatkan darikitosanyang dimodifikasi

sebagaicoatingfilmlensafilter fotografi kamera DSLR. Coating lensa filter kamera

DSLR merupakan suatu lapisan tipis pada permukaan lensa. Fungsinya menahan

pantulan cahaya dan melindungi lensa dari berbagai bahaya, misalnya jamur

(Dharmawan 2016). Sebagai terobosan baru pemanfataan limbah kulitudang

sebagai kitosan dapat menjadi solusi ramah lingkungan danterbarukan dalam

peningkatan di bidang fotografi.

1.2.Rumusan Masalah

Potensilimbah kulit udang masih dimanfaatkan sebagai kerupuk, silase,

hidrolisat, terasi, pakan ikan, kitin dan kitosan. Sebagai terobosan baru, maka

limbah kulit udang yang melimpah diharapkan mampu untuk dikembangkan

menjadi coating (lapisan) pelindung lensa filter kamera DSLR biomaterial yang

ramah lingkungan dan terbarukan. Lensa filter kamera DSLR masih rentan

terhadap jamur yang akan mempengruhi kualitas dan ketajaman gambar hasil

bidikan kamera DSLR, sehingga perlu penanganan lebih lanjut untuk mengatasi

hal tersebut. Coating merupakan perlindungan yang mungkin diterapkan, namun

perlu modifikasi sehingga lebih efektif dan efisiendalam melindungi lensa

kamera. Kitosan merupakan biomaterial yang menjanjikan untuk dilakukan

modifikasi dalam bentuk lembaran edible film sebagai coating lensa filter kamera

DSLR yang lebih efektif dan efisien serta ramah ingkungan.

1.3.Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mempelajari analisis sifat fisik edible film kitosan

2. Mempelajari analisis anti jamur dari edible film kitosan

Page 17: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

3

3. Mempelajari aplikasi edible film pada kamera DSLR

Page 18: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kitosan

Kitosan adalah polisakarida yang banyak terdapat di alam setelah selulosa.

Kitosan merupakan suatu senyawa poli (N-amino-2deoksi β-D-glukopiranosa)

atau glukosamin hasil deasetilasi kitin/poli (N-asetil-2 amino-2-deoksi β-D-

glukopiranosa) yang diproduksi dalam jumlah besar di alam, yaitu terdapat pada

limbah udang dan kepiting yang cukup banyak terdapat di Indonesia. Pemanfaatan

limbah kulit udang sebagai kitosan selain dapat mengatasi masalah lingkungan

juga dapat menaikan nilai tambah bagi petani udang (Ramadan et. al. 2010).

Kitosan mempunyai sifat spesifik yaitu adanya sifat bioaktif, biokompatibel,

pengkelat, antibakteri dan dapat terbiodegrasi. Kualitas kitosandapat dilihat dari

sifat intrinsiknya, yaitu kemurniannya, massa molekul, dan derajatdeasetilasi.

Umumnya kitosan mempunyai derajat deasetilasi 75-100% (Ramadan et. al.

2010). Massa molekul kitosan dan distribusinya berpengaruh terhadap sifat-

sifatfisiko-kimia polisakarida, seperti sifat reologikitosan, fleksibilitas rantai.

Derajat deasetilasi dan massa molekul kitosan hasil deasetilasi kitin pada dasarnya

dipengaruhi oleh konsentrasi alkali/basa,rasio larutan terhadap padatan, suhu dan

waktureaksi, lingkungan/kondisi reaksi selamadeasetilasi (Ramadan et. al. 2010).

Struktur kimia kitosan dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Strukur molekul kitin dan kitosan

Sumber : (Prayitna, 2009)

Gambar 1 Strukutur molekul kitin dan kitosan

(Prayitna, 2009)

Page 19: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

5

Konsentrasi alkali, rasio padatan dan larutan yang tinggi dapat menfasilitasi

proses deasetilasi menghasilkan kitosan yang memiliki sifat fisiko-kimia yang

memenuhi syarat untuk berbagai aplikasi. Oleh karena itu, untuk memperoleh

informasi tentang metode deasetilasi kitin menjadi kitosan, telah dilakukan studi

tentang proses deasetilasi kitin menjadi kitosan secara bertahap dan pengaruhnya

terhadap derajat deasetilasi dan massa molekul kitosan.

2.2. Coating Lensa Filter Kamera

Coating lensa filter kamera DSLR merupakan suatu lapisan tipis pada

permukaan lensa. Fungsinya menahan pantulan cahaya dan melindungi lensa dari

berbagai bahaya, misalnya jamur (Dharmawan 2016). Lensa filter fotografi

berfungsi sebagai pelindung elemen lensa depan dari debu, kotoran, kelembapan

dan potensi tergores, selain itu sebagai efek yang efisien untuk menghasil foto

yang dibidik DSLR. Sejak permulaan penemuan filter fotografi telah

digunakannya resin sebagai coating lensa filter fotografi. Menurut Atkins, (1940)

filter cahaya yang digunakan dalam fotografi tergantung pada penggunaan gelatin

sebagai media filter, pewarna yang dilarutkan atau didispersikan dalam gelatin

untuk penyaringan cahaya. Penemuan-penemuan berlanjut dengan mengganti

gelatin sebagai media filter dengan resin sintesis. Senyawa ini, biasanya tidaklarut

dalam air, atas dasar inilah digunakan resin sebagai pembuatan bahan coating

lensa filter fotografi.(Gambar 2)

Gambar 2 Lensa filter kamera dari resin sintetsis

(Atkins, Mattehws 1940)

Page 20: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

6

Resin adalah eksudat (getah) yang dikeluarkan oleh banyak jenis tetumbuhan,

terutama oleh jenis-jenis pohon runjung (konifer). Getah ini biasanya membeku,

lambat atau segera, dan membentuk massa yang keras dan, sedikit banyak,

transparan (Atkins, Mattehws 1940). Ini berarti komponen lensa filter fotografi

bersumber darimaterial organik dan mampu diadaptasi dari sumber organik lain

yang mampu menyerupai mekanismenya. Saat ini, bahan organik yang bersumber

dari perikanan ialah limbah kulit udang dan rajungan yang diekstraksi menjadi

kitin dan kitosan dimana memiliki potensi sebagai lensa kontak (M et al.

2016).Lensakontakbaik yang “hard lens” maupun yang “soft lens” dapat dibuat

dari polimer kitin karena kitin mempunyai sifat permeabilitas yang tinggi terhadap

oksigen (Katili et al. 2013). Selain itu pula, kitin dan kitosan dapat digunakan

sebagai pembungkus kapsul karena mampu melepaskan obatnya ke dalam tubuh

secara terkontrol. Kitin berbentuk kristal, tidak larut dalam pelarut biasa tetapi

larut dalam larutan asam kuat. Kitin mudah mengalami degradasi secara biologis,

tidak beracun, tidak larut dalam air, asam anorganik encer dan asam-asam organic

tetapi larut dalam larutan dimetil asetamida dan lithium klorida. Sifat lain dari

kitin adalah mampu mengikat logam seperti Fe, Cu, Cd dan Hg, serta mempunyai

sifat adsorpsi. Kitin sulit dicerna oleh tubuh, dapat mengikat racun, kolesterol dan

glukosa dalam tubuh (Ditjen Perikanan, 1989).Kitosan mempunyai bentuk kristal

rombik dengan struktur saling silang antar bentuk alfa, beta dan gamma.

Membentuk suatu matriks seperti resin sehingga cocok digunakan sebagai

adsorben atau agen amobilisasi. Senyawa tersebut dapat dipadukan dengan

komponen lain sehingga membentuk campuran yang mampu mengabsorpsi lebih

kuat dalam absorpsi logam berat (Kawamura, 1993).

2.3. KitosanSebagai Edible Film Anti Jamur Pada Lensa

Skurtys et al. (2009) mendefinisikan edible filmsebagai lapisan tipis yang

dapat dikonsumsidan digunakan sebagai pelapis ataupun penghalang

antara makanan dan lingkungan sekitarnya.Ediblefilm diklasifikasikan ke dalam

tiga kategoriberdasarkan sifat komponen yaitu hidrokoloid (proteindan

polisakarida), lemak (asam lemak, asilgliserolatau malam), dan komposit

(campuran hidrokoloid danlemak).Ediblefilm diklasifikasikan ke dalam tiga

Page 21: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

7

ktegori berdasarkan sifat komponen yaitu hidrokoloid (proteindan polisakarida),

lemak (asam lemak, asilgliserolatau malam), dan komposit (campuran

hidrokoloiddan lemak) (Nurhayati, Agusman, 2011). Mekanisme utama

pembentukan film pada polisakarida adalah pemutusan segmen polimer dan

pembentukan kembali rantai polimer ke dalam matriks lapisan atau gel yang

biasanya dicapai dengan penguapan pelarut sehingga menciptakan ikatan hidrogen

yang hidrofilik maupun ikatan silang elektrolit dan ionik (Caneret

al.1998).Pembuatan edible film kitosan dilakukan dengan melarutkan kitosan

dalam pelarut asam (Nurhayati, Agusman 2011). Penggunaan asam pada

pelarutan kitosan telah dipelajari oleh Nadarajah et al. (2006) yang menggunakan

beberapa jenis asam, seperti asam asetat, laktat, formiat, malat, dan propionat

dalam pembentukan edible film.

Kitosan dan turunannya telah dimanfaatkan untuk berbagai bidang

misalnya pangan, mikrobiologi, kesehatan, pertanian dan sebagainya. Kitosan

memiliki keunggulan, yaitu memiliki struktur yang mirip dengan serat

selulosa yang terdapat pada buah dan sayuran ( Rahardiyani, 2011). Keunggulan

lain yang sangat penting adalah kemampuannya sebagai bahan pengawet yang

dapat mengahambat berbagai pertumbuhan mikroba perusak makanan,

kitosan juga dapat menghambat pertumbuhan berbagai mikroba penyebab

penyakit tifus yang resisten terhadap antibiotik yang ada (Rahardiyani, 2011).

Kitosan sebagai polimer film dari karbohidrat lainnya, memiliki sifat selektif

permeable terhadap gas-gas CO2 dan O2, tetapi kurang mampu

menghambat perpindahan air (Rahardiyani, 2011). Kitosan merupakan salah

satu jenis polisakarida turunan kitin mempunyai sifat dapat membentuk film yang

kuat, elastis, fleksibel dan sulit dirobek sehingga dapat dimanfaatkan sebagai

bahan pengemas (Caner et al.,1998). Jenis kemasan yang banyak dibuat dari

kitosan adalah jenis edible film atau coating (Rahardiyani, 2011). Kitosan

memiliki sifat biodegradable dan biokompatibel, tidak mengandung racun

dan banyak digunakan dalam industri. Kitosan dan turunannya merupakan

antimikroba alami dan beberapa studi telah membuktikan kemampuan kitosan

sebagai antimikroba (Rahardiyani, 2011).

Page 22: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan dari tanggal 11 April- 15Juni 2017 di laboratorium

Marine BiotechnologyFakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Maritim

Raja Ali Haji Tanjungpinang dan Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu

hasil Perikanan (LPPMHP) Tanjung Unggat.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang diperlukan dalam penelitian ini diantaranya ialah timbangan

analitik Ohaus , hot plateBiosan, gelas ukur iwaki 100 ml, beker gelas iwaki100

ml, pipet tetes iwaki 1 ml, thermometer, plat kaca ukuran 20 cm x 20 cm, Kemera

DSLR Nikon AFS nikkor 18-55mm, lensa filter UV Nikon, penjepit dan

micrometer secrup. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah kitosan 2 %

(w/v), sorbitol sebanyak 0,2%, 0,4% dan 0,6 % (w/w), asam asetat 1 % dan PDA

untuk menguji anti jamur pada edible film pada lensa filter UV kamera DSLR.

3.3.Prosedur Penelitian

Penelitian meliputi beberapa tahapan, tahap pertama pembuatan sampel, tahap

kedua analisa sifat fisik, dan anti jamur edible film kitosan sebagai lensa filter

kamera DSLR.

3.3.1. Pembuatan Edible Film

Proses pembuatan edible film kitosan adalah modifikasi metode Vojdani dan

Torres prosedur pembuatan telah dilakukan oleh Katili et al.,sebagai

berikut:Masing-masing kitosan sebanyak 2% dilarutkan dengan 100 ml asam

asetat 1 %. Proses pelarutan dilakukan dengansedikit demi sedikit supaya

terbentuk gel campuran kitosan dan asam asetat glasial secara sempurna. Larutan

kitosan dipanaskan pada suhu 50 oC diatas hot plate selama 60 meni dengan

pengdukan stirer. Proses ini menyempurnakan pembentukan gel campuran

kitosan dan asam asetat glasial. Larutan kitosan kemudian divakum dan disaring

dengan bantuan pompa vakum, agar gelembung udara dan kotoran yang

terperangkap di dalalarutan dapat hilang. Kemudian larutan kitosan dipanaskan

Page 23: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

9

kembali dengan suhu 50 oCselama 15 menit, selama pemanasan dilakukan

pengadukan dan penambahan plasticizer sorbitol (0,2 %, 0,4%, dan 0,6%)

pengadukan dilakukan untuk mencegah pembentukan gumpalan kitosan. Selama

pencampuran dan pemanasan larutan film terjadi reaksi antara kitosan dan asam

asetat glasial dengan penambahan sorbitol.

Setalah batas waktu 15 menit tercapai, diharapkan campuran telah homogen.

Larutan edible film kitosan dituang kemedia cetak yang berupa akrlik (20 x 20

cm2) yang sebelumnya terlebih dahulu dibersihkan dengan alkohol 96 %.

Kemudian edible film yang telah siap didinginkan pada suhu kamar selama kurang

lebih 24 jam, pendinginan ini dimaksudkan agar larutan edible film kitosan

tersebut membeku dan membentuk lembaran edible kitosan. Lembaran edible

film kitosan kemudian dikelupas dari media cetak, untuk kemudian dilakukan

pengujian terhadap sifat fisik dari edible film kitosan tersebut alur proses

pembuatan edible film kitosan dapat dilihat pada Gambar 3.

Page 24: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

10

Sumber: (Katili 2

Gambar 3 Diagram Alir Proses pembuatan edible film kitosan (Katili 2011)

Kitosan 2%

Pelarutan dalam 1% asam asetat 50oC, 1 jam

Penambahan 0,2%, 0,4%, 0,6% sorbitol sebagai plasticizer,

aduk sampai 15 menit

Penyaringan

Larutan Edible

Pencetakan larutan pada plat kaca ukuran 20 x 20 cm2

Pengeringan suhu ruang selama 24 jam

Edible film kitosan anti jamur

Page 25: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

11

3.4.Uji Sifat Fisik Edible Film

Sifat fisik adalah sifat zat yang mengarah ke strukturnya Pengujian sifat fisik

dilakukan agar mengetahui nilai permeabilitas suatu edible film. Nilai ini perlu

diketahui karena digunakan untuk menentukan produk yang sesuai dengan coating

yang diharapkan (Coniwanti et. al. 2014).

3.4.1. Analisa Ketebalan

Pengujian ketebalan edible film dilakukan dengan metode Poeloengasih (2003),

dimana nilai ketebalan didapatkan dari rata – rata hasil pengukuran pada empat

titik yang berbeda pada sampel yaitu bagian setiap sudut dan tengah edible film.

Pengukuran ketebalan ini menggunakan alat micrometer scrup. Selanjutnya akan

di beri perlakuan ketebalan dengan variasi edible film, ketebalan edible film

dipengaruhi oleh plasticizer yang digunakan. Penambahan konsentrasi gliserol

sebagai plasticizer mengalami peningkatan ketebalan (Coniwanti et al. 2014).

Sehingga perbedaan sifat ketebalan pada edible film ditentukan banyaknya

konsentrasi sorbitol yang diperlukan.

3.4.2. Analisa Elongasitas dan Kuat regang putus

Pengujian Elongasitas dan kuat regang putus dilakukan secara sederhana, yakni

sebagai berikut : sampel edible film dipotong dengan ukuran (2 x 10) cm,

kemudian dikaitkan dengan penjepit secara horizontal yang dihubungkan dengan

beban total 1 kg (satuan 10 gram). Kekuatan tarik ditentukan dengan

melihatbeban maksimum pada saat film putus dan elongasi dilakukan pada

penambahan panjang film saat film putus. Untuk menghitungnya digunakan

rumus sebagai berikut:

Presentasi Elongasi dihitung menggunakan persamaan berikut :

Kuat Tarik = aya (Ne ton)

Luas sampel (mm2)

Elongasi (%) = panjang setelah putus-panjang a al

panjang a al 100

Page 26: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

12

3.5. Uji Sifat Anti jamur Edible Film

3.5.1. Analisa Anti Jamur Edible Film Lensa Filter kamera DSLR

Pengujian aktivitas anti jamur secara kualitatif dilakukansesuai metode (Ström,

2005). Media yang digunakan adalahPDA dalam cawan yang ditambah dengan

spora jamur, spora jamur didapatkan dari jamur lensa Kamera DSLR. Sampel

edible film yangakan diuji dipotong menggunakan alat pembolong kertas.

Sebanyak 1 ml mikroba lensa kamera DSLR yang telah diencerkan menggunakan

larutan fisiologis dimasukkan ke dalam cawan petri. Kemudian di dalam cawan

petri tersebut dimasukkan PDA (Potatto Dextrose Agar).Setelah agar mengeras,

sampel edible filmkemudian ditanam ke dalam media. Sampelkemudian disimpan

di dalam inkubator dengan suhu 30 0C, selama 2 hari. Jika masih terdapat area

bening pada PDA maka dinggap memiliki aktivitas anti jamur Coniwanti (2014).

3.5.2.Analisa Coating Edible Film Kamera DSLR

Pengujian anti jamur pada kamera DSLR dilakukan dengan cara

mengamati hasil foto lensa filter biasa dan lensa filter dengan coating anti jamur

dari edible film kitosan dengan masing-masing ketebelan ediblefilm yang berbeda

diantaranya dengan ketebalan menggunakan konsentrasi sorbitol berkisar 0,2%,

0,4%, 0,6%. Edible film dilekatkan bagian depan lensa filter sebagai coating

kemudian dipasangkan pada kamera DSLR untuk memotret objek yang

diperlukan.

Page 27: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Edible Film Kitosan

Film yang dihasilkan padapenelitian ini berwarna putih bening, penelitian

Suprioto (2010) mangungkapkan warna edible film dari kitosan murni cenderung

berwana kuning disebabkan oleh sifat alami bahan dan penggunaan plasticizer.

Karakteristik edible film kitosan meliputi ketebalan, elongasitas, kuat tarik,

aplikasi pada kamera dan analisa anti jamur. Berikut edible film kitosan

ditunjukkan pada Gambar 4.

a. b. c.

Gambar 4. Edible film kitosan

Gambar 4 Edible Film Kitosan

Keterangan: a. Edible film sorbitol konsentrasi 0,2 %, b. Edible film sorbitol konsentrasi 0,4 % dan

c. Edible film sorbitol konsentrasi 0,6%

Berdasarkan Gambar 4 edible film kitosan hasil penelitian, Gambar 4 a.

menunjukkan edible filmkitosan dengan konsentrasi sorbitol 0,2 % memiliki

permukaan yang tipis dan tidak rata, Gambar 4b. edible film kitosan dengan

konsentrasi 0,4% memiliki permukaan yang tebal dan permukaan rata sedangkan

Gambar 4c. edible film kitosan dengan konsentrasi sorbitol 0,6 % memiliki

permukaan yang lebih baik dibanding edible film kitosan dengan konsentrasi 0,2

% dan 0,4 % memiliki tekstur yang padat sehingga mudah dilepaskan pada

cetakan. Edible film memiliki daya rekat yang sangat kecil, karena semakin lama

penyimpanan edible film kitosan maka transmisi oksigen yang disimpan semakin

kecil (Katili 2013), sehingga edible film hanya bisa merekat dengan kelembapan

yang banyak mengandung oksigen. Struktur pembentukan edible film menyerupai

Page 28: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

14

polimer plastik pengemas, plastik dibuat melalui proses polimerisasi, baik

kondensasi polimerisasi (polikondensasi). Jenis plastik yang umum digunakan

sebagai kemasan adalah plastik PE dan PET yang kegunaannya hanya untuk

mengemas dan tidak dapat merekat. KemasanPET mengandung asetaldehid

sebagai produk degradasi dari PET, sehingga dapat terjadi migrasi senyawa kimia

tersebut dari bahan kemasan keproduk pangan yang dikemas (Marsh dan Bugusu

2007) sedangkankomponen pembentuk lensa filter kamera yang telah dilakukan

untuk memproyeksikan cahaya ialah polivinil acetaldehyde (Atkins 1940).

4.2.Hasil Uji

4.2.1. Ketebalan

Ketebalan merupakan parameter penting dalam pembentukan edible film.

Ketebalan diperoleh dari empat titik yang berbeda lalu hasilnya dirata-ratakan

perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 2. Ketebalan filmmempengaruhi

kelarutannya, artinyasemakin tebal film maka semakin rendahdaya larutnya

karena kekompakan filmsebagai akibat dari meningkatnya ikatanhidrogen seiring

dengan meningkatnyaketebalan film (Widyaningsih et al. 2012). Dari hasil

penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa perlakuan penambahan

konsentrasi plasticizer sorbitol mempengaruhi ketebalan. Hasil analisis ketebalan

edible dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Hasil Uji Ketebalan Edible Film kitosan

0,005

0,009

0,013

0,017

0,021

0,025

0,029

0,033

0,037

0,2 0,4 0,6

Ket

ebala

n (

mm

)

Konsentrasi Sorbitol (b/b)

Page 29: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

15

Berdasarkan data pada Gambar 5 dapat dilihat penggunaan sorbitol edible film

yang dihasilkan dengan perlakuan sorbitol 0,2 % ,0,4%,0,6% didapatkan

ketebalan edible film yaitu 0,025, 0,028 dan 0,034 mm. Semakin tinggi

konsentrasi sorbitol didapatkan ketebalan dari edible film yang semakin tebal. Hal

ini disebabkan karena semakin tinggi perlakuan konsentrasi plasticizer

akanmeningkatkan total padatan dalam larutan (Ningsih 2015). Peningkatan

jumlah total padatandalam larutan menyebabkan ketebalan dari edible film

semakinmeningkat. Hal inisesuai dengan pendapat Nugroho, et al. (2013) yang

menyatakan bahwapeningkatan jumlah padatan dalam larutan mengakibatkan

polimer-polimer yangmenyusun matriks edible film semakin banyak. Ketebalan

edible film juga dipengaruhi oleh ukuran cetakan yang digunakan sama yaitu 20 x

20 cm dengan ketebalan 5 mm (Katili et al, 2013).

Ketebalan edible film ini lebih tipis dibandingkan dengan beberapa hasil

penelitian edible film dengan bahanberbeda dan dengan plasticizer gliserol.Hasil

ini juga lebih tipis dari ketebalan yang terbaik berbahan ekstrak daun jati pada

konsentrasi gliserol 20% yaitu 0,18 mm (Kusnadi dan Budyanto, 2015).Hasil

inilebih tebal dibandingkan standar hasil ketebalan terbaik Huri danNisa (2014)

berbahan ekstrak kulit ampas apel dengan penambahan konsentrasigliserol 10 –

30% ketebalannya sekitar 0,015 – 0,020 mm.

Ketebalan akan berpengaruh pada permeabilitas, semakin tebal edible film

yang dihasilkan maka semakin kecil nilai permeabilitasnya dan akan melindungi

produk yang dikemasnya dengan lebih baik (Nurdiana, 2002). Lensa filter

kamera DSLR memiliki ketebalan 3,25 mm sebagai pelapis sinar UV. Filter ini

biasanya dibiarkan terpasang pada lensa yang tujuannya adalah menyaring sinar

ultraviolet agar warna yang ditangkap menjadi lebih cerah dan melindungi dari

goresan atau benturan (Dharmawan 2016). Ketebalan lensa kamera akan

mempengaruhi pada kualitas gambar yang dihasilkan. Lensa kamera DSLR

dengan ketebalan dan aksesoris tertentu akan menyebabkan gambar menjadi

vignette (Hajar, 2015). Vignette atau vignetting disebut juga "light fall-of" yang

merupakan masalah umum yang terjadi pada optik. Sederhananya bahwa vignette

ini adalah terjadinya penggelapan pada sudut-sudut frame, yang terlihat seperti

bingkai pada gambar (Hajar 2015).

Page 30: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

16

4.2. 1. Uji Elongasitas

Pemanjangan merupakan perubahan panjang maksimum hingga edible film

terputus. Persen pemanjangan mempresentasikan kemampuan filmuntuk

meregang secara maksimum.Pada penelitian ini edible film kitosan dengan pelarut

asam asetat 1%mempunyai nilai persen pemanjangan antara 36 sampai 72 % nilai

perhitungan dapat dilihat pada lampiran 3, hasil dari penelitian edible film

ditunjukkan pada Gambar 6.

Gambar 6 Hasil Elongasitas edible film kitosan

Berdasarkan data pada Gambar 6. Penggunaan sorbitol edible film yang

dihasilkan dengan perlakuan sorbitol 0,2%,0,4%,0,6% didapatkan nilai

elongasitas 4%,5% dan 10%. Peran sorbitol sebagai plasticizer dapat

meningkatkannilai presentase pemanjangan edible film, inidikarenakan

kemampuannya untuk menurunkangaya antar molekul sehingga

meningkatkanmobilitas antar polimer, menyebabkan filmmenjadi lebih elastis dan

fleksibel. Hal ini dapatdiamati dari hasil data penelitian.Penambahansenyawa

plasticizersorbitol akan meningkatkanpersen elongasitas edible film,

karenakemampuannya untuk menghambat interaksiantar molekul sehingga

meningkatkanelastisitas film. Hal ini juga diungkapakan oleh Nurdiana, 2002

bahwa peningkatan persen pemanjangan edible film dengan sorbitol sebagai

plasticizer akibat pembentukan gaya konfigurasi rantai. Rantai yang bebas

bergerak akan melunakkan gaya-gaya yang terjadi antar polimer sehingga

elastisitas dari polimer tersebut akan tinggi.

0%

2%

4%

6%

8%

10%

12%

0,2 0,4 0,6

Elo

ng

asi

tas

(%)

Konsentrasi Penambahan Sorbitol (b/b)

Page 31: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

17

Nilai elastisitas yang tinggi jauh berbeda mungkin disebabkan karena sifat

dasar kitosan yang memiliki nilai yang sama dengan bahan pembentuk tekstur

sintesis seperti CMC (Karboksi Metil Selulosa) dan MC (Metil Selulosa) yang

merupkan jenis salah satu plasticizer umum yang digunakan sehingga

menyebabkan elastisitas alami dari kitosan tanpa harus digunakan plasticizer lain

(Nurdiana, 2002). Edible film dengan nilai pemanjangan yang rendah

mengindikasikanbahwa film tersebut kaku dan mudah patah. Umumnya struktur

film lebihlembut, kuat tarik menurun dan persen pemanjangan meningkat.

Persenpemanjangan yang lebih tinggi menunjukkan bahwa film lebih fleksibel

(Astuti 2008).

4.2.2. Uji Kuat Tarik

Kuat tarik merupakan gaya tarik maksimum yang dapat di tahan olehsebuah

film hingga terputus. Pada penelitian ini edible film kitosan dengan pelarut asam

asetat 1%mempunyai nilai kuat tarik antara 0,0044 sampai 0,00443 MPa, Grafik

nilai kuat tarik edible film kitosan dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7 Hasil Uji Kuat Tarik edible film kitosan

Berdasarkan data pada Gambar 7. Penggunaan sorbitol edible filmkitosan yang

dihasilkan dengan perlakuan sorbitol 0,2%,0,4%,0,6% didapatkan 0,00443 MPa,

0,00443 MPa dan 0,0044 MPa. Hal ini disebabkan oleh jumlah plasticizer yang

digunakan berpengaruh pada kuat tarik edible film yang digunakan, seperti yang

0,00438

0,0044

0,00442

0,00444

0,2 0,4 0,6

Ku

at

Ta

rik

(M

Pa

)

Konsentrasi Penambahan Sorbitol (b/b)

Page 32: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

18

dikemukakan oleh Widyaningsih (2012) bahwa daya regang tanpa penambahan

sorbitol memiliki nilai lebih besar dibandingkan dengan adanya penambahan

sorbitol.

Kemudian karena sorbitol sebagai plasticizer merupakan molekul hidrofilik

kecil yang dapatdengan mudah masuk di antara rantai-rantaimolekul tersebut dan

membentuk ikatanhidrogen amida dengan protein (Irawan 2010). Plasticizer dapat

mengurangi ikatan hidrogen internalmolekul dan menyebabkan melemahnya gaya

tarik intermolekul rantai polimer yang berdekatan sehingga mengurangi daya

regang putus.

Penambahan plasticizer lebih dari jumlah tertentu akanmenghasilkan film

dengan kuat tarikyang lebih rendah (Lai et al. 1997). Hal ini juga

disebabkankarena sorbitol akan memecah ikatan intramolekul film sehingga

kekuatan film akan berkurang (Nurdiana 2002).

4.3. Uji Sifat Anti Jamur Pada Kamera DSLR

4.3.1. Analisa Anti Jamur Edible Film Lensa Filter kamera DSLR

Berdasarkan hasil kualitatif anti jamur yang telah dilakukan terhadap edible

film kitosan pada Gambar 8. Edible film kitosan memiliki kemampuan anti jamur

pada masing-masing edible film yang diinikubasi selama 2 hari menggunakan

media PDA dari tiap-tiap konsentrasi sorbitol edible film memiliki area bening

pada PDA yang menandakan bahwa area PDA tidak ditumbuhi jamur kamera

selama proses inkubasi.

.

a b c

Gambar 8 Edible film pada media PDA yang tidak ditumbuhi oleh jamur kamera.

Keterangan: a) sorbitol 0,2% b) sorbitol 0,4 % c) sorbitol 0,6 %

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Edible film kitosan dengan

konsentrasi sorbitol 0,2 %, 0,4 % dan 0,6 % tidak ditumbuhi jamur kamera, ini

Page 33: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

19

diakibatkan karena kitosan memiliki nilai awberkisar 0,64 sedangkan pertumbuhan

jamur dapat meningkat dengan nilai aw0,80 (Zuhriyanti, 2016). Film berbahan

kitosan dengan penambahan sorbitol sebagai plasticizer memiliki permeabilitas

yang rendah terhadap uap air jika dibandingkan dengan glikol, gliserol, polietilen

glikol, maupun sukrosa pada konsentrasi yang sama (McHughdan Krochta, 1994),

sehingga permeabilitas rendah ini menyebabkan jamur tidak tumbuh pada edible

film kitosan. Artinya, penambahan konsentrasi sorbitol pada edible film tidak

mempengaruhi aktivitas anti jamur kamera DSLR menggunakan kitosan.

Edible film kitosan memiliki area bening PDA karena dalam edible film

tersebut terdapat kitosan yang juga dapat berfungsi sebagai antikapang. Sifat

kitosan sebagai antikapang disebabkan oleh interaksi gugus aktif dari kitosan (-

NH2+) dengan lipid di plasma membran yang menyebabkan perubahan morfologi

dan gangguan permukaan sel kapang (Chasanah, 2013). Pada Gambar 9 adalah

edible film kitosan yang telah diinkubasi menggunakan PDA selama 2 hari dilihat

dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10 kali, menunjukkan bahwa

proses inkubasi tidak terdapat aktivitas jamur yang tumbuh pada area edible film

kitosan, karena kitosan mengandung gugus amino bebas yang bermuatan positif,

yang dapat mengikat muatan negatif dari mikrobia (Mahatmanti et al.

2010).Keadaan ini menyebabkan inaktivasi enzim, sehingga sistem metabolisme

terganggu atau menjadi rusak dan akhirnya tidak ada aktivitas sel jamur.

Gambar 9 Edible film kitosan dibawah mikroskop

Penyimpanan kamera selama ini menggunakan silika gel, karena silika gel

mempunyai nilai kadar air paling rendah (Sartika , Poerwanto, 2009). Sillika

Page 34: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

20

gel yang digunakan pada kamera atau lensa untuk menyerap kelembapan yang

berlebihan. Kelembapan berasal dari cuaca yang terlalu dingin dapat

mengakibatkan lensa kamera mudah sekali terkena jamur. Silika gel digunakan

sebagai penyerap uap air padapenyimpanan berbagai bahan yang bersifat

higroskopis sebelumnya telah dipanaskan untuk menghilangkan air dalam pori

(Sulastri, 2009). Menurut Atkins, Matthews (1940), lensa filter kamera DSLR

dari gelatin hewan bersifat sangat higroskopis, sehingga sangat mudah untuk

ditumbuhi jamur maka perlindungan untuk mengantisipasi tumbuhnya jamur

menggunakan silika gel. Namun, silika gel belum sepenuhnya optimal menjaga

lensa kamera dari jamur.

4.3.2. Aplikasi Coating Edible Film Kamera DSLR

Kitosan diketahui mempunyai kemampuanuntuk membentuk gel, film dan

fiber, karenaberat molekulnya yang tinggi dan solubilitasnyadalam larutan asam

encer (Trisnawati et al. 2013). Berikut adalah hasil edible film kitosan yang

menempel pada lensa UV kamera Nikon pada Gambar 10. yang menunjukkan

bahwa edible film kitosan memiliki kemampuan menempel pada lensa UV

kamera belum maksimal sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut, hal ini

disebakan kemampuan edible filmpada umumnya hanya sebagai pembungkus

makanan untuk mempertahankan masa simpan. Sementara, coating lensa filter

kamera biasanya sudah menyatu pada lensa dan memiliki kemampuan untuk

memanipulasi citra secara maksimal pada hasil foto bidikan kamera DSLR. Edible

film kitosan pada kamera DSLR dapat dimodifikasi menjadi lensa filter kamera

dengan tambahan bahan kimia lainnya yang dapat merekat pada kamera secara

maksimal seperti polivinil acetaldehid (Atkins 1940).

Gambar 10 Edible film pada lensa filter UV kamera DSLR

Page 35: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

21

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, edible film kitosan dapat

merekat pada lensa filter UV kamera DSLR, perekatan edible filmcoating anti

jamur untuk kamera perlu peningkatan lebih lanjut karena seiring dengan lamanya

penyimpanan edible film kitosan memiliki daya rekat yang kecil. perekatan edible

film belum secara sempurna, karena semakin lama penyimpanan edible film

kitosan maka transmisi oksigen yang disimpan semakin kecil (Katili, 2013),

sehingga edible film hanya bisa merekat dengan kelembapan yang banyak

mengandung oksigen.

Hasil gambar foto DSLR dengan menggunakan edible film kitosan ditunjukkan

pada gambar 11. Yang memperlihatkan foto yang dipotret pada kamera DSLR

lensa filter UV yang direkatkan edible film kitosan, memiliki perbedaan

diantaranya ialah dapat dilihat dari komponen cahaya, area blur dan fokus. Cahaya

merupakan unsur penting dalam pengambilan gambar. Fokus dapat menampilkan

gambar yang penting lebih optimal. Melalui fokus akan terlihat apa yang menjadi

pokok pembicaraan dalam sebuah foto.

Page 36: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

22

A. Dengan Edible film kitosan Tanpa edible film kitosan

.

B. Dengan Edible film kitosan Tanpa edible film kitosan

C.

C. Dengan Edible film kitosan Tanpa edible film kitosan

Gambar 11 Hasil pemotretan dengan menggunakan edible film kitosan

Keterangan: A. Konsentrasi sorbitol 0,2 % B. Konsentrasi sorbitol 0,4 % C. Konsentrasi sorbitol

0,2 %

Page 37: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

23

Konsentrasi sorbitol 0,2%, intensitas cahaya lebih cerah area blur tidak terdapat

gumpalan akibat ketebalan edible film dan titik fokus masih terlihat jelas, namun

fokus seperti tertutup efek kabut. Kemudian untuk edible film konsentrasi

sorbitol 0,4 % intensitas cahaya yang masuk kedalam lensa filter biasa dan lensa

filter edible film kitosan hampir sama, pengaruh hasil foto menyerupai dengan

edible film konsentrasi sorbitol 0,2%, hanya saja edible film dengan konsentrasi

sorbitol 0,4% masih mengalami area blur sangat banyak akibat ketebalan edible

film dan untuk titik fokus masih terlihat samar.

Kemudian untuk konsentrasi sorbitol 0,6 % memiliki intensitas cahaya yang

hampir sama dengan lensa filter biasa, area blur banyak dipengaruhi edible film

sehingga titik fokus terlihat samar-samar. Edible film kitosan tidak mengalami

vignette atau masalah pemotretan dalam fotografi karena ketebalan lensa yang

ditambahkan edible film sebagai coating. Filter dapat terkena sedikit goresan,

serta partikel-partikel debu untuk itu dengan adanya edible film kitosan sebagai

coating dapat membantu mekanisme kerja lensa filter. Semakin banyak filter yang

digunakan maka semakin rendah pula kualitas gambarnya, maka perlu desain

khusus edible film kitosan agar ketebalan yang dicapai tidak mengganggu hasil

pemotretan. Setiap memakai filter maka cahaya yang masuk ke sensor akan

berkurang, apalagi 2 sekaligus untuk itu perlu adanya penyesuaian ketebalan

edible film kitosan agar tidak mengalami efek blur pada hasil pemotretan pada

kamera DSLR.

Page 38: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

BAB V

PENUTUP

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa edible film kitosan dengan

perlakuan penambahan konentrasi sorbitol 0,2 %, 0,4 % dan 0,6 % memiliki nilai

ketebalan yang tinggi seiring dengan penambahan konsentrasi. Nilai ketebalan

terbaik diperoleh pada konsentrasi sorbitol 0,6 % dengan ketebalan0,034mm dan

nilai elongasitas tertinggi diperoleh pada konsentrasi sorbitol 0,6 % dengan nilai

10 %, tetapi pada nilai kuat tarik edible film kitosan semakin rendah seiring

dengan penambahan konsentrasi sorbitol 0,6% dengan 0,0044 MPa. Sorbitol

dengan konsentrasi 0,2 %, 0,4 % dan 0,6 % tidak mempengaruhi aktivitas anti

jamur dan edible film kitosan tidak ditumbuhi jamur selama diinkubasi.

5.2.Saran

Diharapkanpenelitian selanjutnya dapat meningkatkan penyimpanan, optimasi

dan kualitas lensa filter kamera DSLR sebagai media penangkap efek cahaya

manipulasi citra dibidang fotografi sebagai coating film darikitosan sebagai lensa

kamera yang efisien dan ramah lingkungan.

Page 39: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

DAFTAR PUSTAKA

Arif, R.A., 2013. Potensi Kitin Deasetilase dari Bacillus Licheniformis Hsa3-1a

untuk Produksi Kitosan dari Limbah Udang Putih (Penaeus merguienis)

sebagai Bahan Pengawet Bakso Ikan. [Tesis]. Universitas Hasanuddin

Astuti, B.C., 2008. Pengembangan Edible Film Kitosan dengan Penambahan

Asam Lemak dan Esensial Oil: Upaya Perbaikan Sifat Barrier dan Aktivitas

Antimikroba. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor

Atkins, G.M., Matthews, I.C., 1940. Synthetic Resin Light Filter. United States

Patent Office 6(2):88-114

Caner, C., Vergano, P.J., Wiles, J.L., 1998. Chitosan Film Mechanical and

Permeation Properties as Affected by Acid, Plasticizer, and Storage. Journal

Food Sains 63(4):1049-1053

Chasanah, E., Fawzya, Y.N., Ariani, F., 2013. Bioaktivitas Kitooligosakarida

yang diproduksi dari Kitosan Menggunakan Kitosanase Microminospora

T5a1 sebagai Antikapang. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan

dan Perikanan 8(1): 65-72.

Coniwanti, P., Pertiwi, D., Pratiwi, D.M., 2014. Pengaruh Peningkatan

Konsentrasi Gliserol dan VCO (Virgin Coconut Oil) terhadap Karakteristik

Edible Film dari Tepung Aren. Jurnal Teknik kimia 20(2):17-24

Huri, D., Nisa, F.C., 2014. Pengaruh Konsentrasi Gliserol dan Ekstrak Ampas

Kulit Apel terhadap Karakteristik Fisik dan Kimia Edible Film. Jurnal

Pangan dan Agroindustri 2(4). Hal: 29-40.

Irawan, S., 2010. Pengaruh Gliserol terhadap Sifat Fisik/Mekanik dan Barrier

Edible Film dari Kitosan. Jurnal Kimia dan Kemasan 32(1):6-12

Kawamura, M, Mitshuhashi, H., Tanibe, H., Yoshi, 1993. Adsorption Of Metal

Ions On Polyaminated Highly Poronchitosan Chelatig Resin. Industrial

Engineering Chemisty Research 32(1): 386-391

Katili, S., Harsunu, B.T., Irawan, S., 2013. Pengaruh Konsentrasi Plasticizer

Gliserol dan Komposisi Khitosan dalam Zat Pelarut terhadap Sifat Fisik

Edible Film dari Khitosan. Jurnal Teknologi 6(1):29-38

Killay, A., 2013. Kitosan sebagai Antibakteri pada Bahan Pangan yang Aman dan

Tidak Berbahaya. Prosiding FMIPA Universitas Pattimura

Page 40: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

26

Komariah, A., 2013. Efektivitas Antibakteri Nano Kitosan terhadap Pertumbuhan

Staphylococcus aureus (in vitro). Seminar Nasional Universitas Negeri

Surakarta

Kusnadi, J.P., Budyanto., 2015. Antibacterial Active Packaging Edible Film

Formulation with Addition Teak (Tectonagrandis) Leaf Extract. International

Journal of Life Sciences Biotechnology 4(2):79-84

Lai, H.M., Padua, G.W., Wei, L.S., 1997. Properties and Microsrucure of Zein

Sheets Plastisized with Palmitic and Stearic Acids. Cereal Chemisty 74(1): 83-

90.

Marsh, K.B., Bugusu, 2007. Food Packaging Roles, Material and Environmental

Issues. Journal Food Science 72(3): R39−R55.

Mahatmanti, W., Sugityo, W., Sunarto, W., 2010. Sintesis Kitosan dan

Pemanfaatannya sebagai Anti Mikrobia Ikan Segar. Jurnal Sains Teknologi

8(2):101-111.

McHugh, T.H., Aujard, J.F., Krochta, J.M., 1994. Water Vapor Permeability

Properties Edible Whey Protein-Lipid Emulsion Film. Journal Of Food

Science 71(3):307 – 309.

Nadarajah, K.W., Prinyawiwatkul, No, H.K., Shativel, S., Xu, Z., 2006. Sorption

Behavior Of Crawfish Chitosan Films as Affected by Chitosan Extraction

Processses And Solvent Type. Food Engineering and Physical Properties

71(2): 33-39.

Ningsih, S.H., 2015. Pengaruh Plasticizer Gliserol terhadap Karakteristik Edible

Film Campuran Whey dan Agar. [Skripsi]. Universitas Hasanudin,

Makassar

Nisa, K., 2005. Karakteristik Fluks Membran Kitosan Termodifikasi Poli (Vinil

Alkohol) dengan Variasi Poli (Etilena Glikol) sebagai Porogen. [Skripsi]..

Institut Pertanian Bogor

Nugroho, A.A., Basito, R.B., Katri., 2013. Kajian Pembuatan Edible Film

Tapioka dengan Pengaruh Penambahan Pektin Beberapa Jenis Kulit Pisang

terhadap Karakteristik Fisik dan Mekanik. Jurnal Teknologi Sains Pangan

2(1):73-79.

Nurdiana, D., 2002. Karakteristik Fisik Edible Film dari Kitosan dengan Sorbitol

sebagai Plasticizer. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor

Nurhayati, Agusman, 2011. Edible Film Kitosan dari Limbah Udang sebagai

Pengemas Pangan Ramah Lingkungan. Squalen 6(1):38-44

Page 41: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

27

Pamekas, T., 2009. Ekstraksi, Karakterisasi dan Daya Penghambatan Kitosan

Alami terhadap Jamur Colletotrichum musae secara in vitro. Jurnal

Perlindungan Tanaman Indonesia 15(1):39-44

Pereira, L.B., 2010. UV Fluorescence Photography of Work Arts: Replacing The

Traditional UV Cut Filters With Interference Filters. International Journal of

Conservation Science 1(3): 161- 166

Putra, B.S., 2011. Kajian Pelapisan dan Suhu Penyimpanan untuk Mencegah

Busuk Buah pada Salak Pondoh (Salacca edulisreinw). [Tesis]. Institut

Pertanian Bogor

Rahardyani, R., 2011. Efek Daya Hambat Kitosan sebagai Edible Coating

terhadap Mutu Daging Sapi Selama Penyimpanan Suhu Dingin. [Skripsi]..

Institut Pertanian Bogor

Ramadhan, L.O.A.N., Radiman, C.L.D., Wahyuningrum, V., Suendo, L.O.,

Ahmad, S., Valiyaveetiil, 2010. Deasetilasi Kitin secara Bertahap dan

Pengaruhnya terhadap Derajat Deasetilasi serta Massa Molekul Kitosan..

Jurnal Kimia Indonesia 5(1):17-21

Rohmah, M.F., Sugianto, Sari, D.K., 2014. Aplikasi Online Image Filtering

Menggunakan High Pass Filter pada Spatial Domain. Jurnal Sains

Teknologi 11(2): 80–86

Rokhati, N., Pramudono, B., Widiyasa, I.N., Santoso, H., 2012. Karakterisasi Film

Komposit Alginat dan Kitosan. Reaktor 14(2):158-64

Sartika, Poerwanto., 2009. Pengaruh Suhu dan Kelembaban Udara terhadap

Shelf-Life dan Karakteristik Buah Manggis Selama Penyimpanan. Seminar

Departemen Agronomi dan Hortikultura. Institut Pertanian Bogor

Sejati, D.A., 2014. Adsorpsi Zat Warna Foron Yellow Menggunakan Kitin dan

Kitosan-Batang Talas. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor

Skurtys, O., Acevedo, C., Pedreschi, F., Enrione J., Osorio F., Aguilera J.M.,,

2009. Food Hydrocolloid Edible Films and Coatings. Department of Food

Science and Technology 2(13):34-41.

Stevano, M.V., Andhika, B., Syauqiah, I., 2016. Pemanfaatan Kitosan dari

Limbah Cangkang Bekicot (Achatina Fulica) sebagai Adsorben Logam

Berat Seng (Zn). Konversi 5(1):22-26

Strom, K., 2005. Fungal Inhibitory Lactid Bacteria: Charaterization and

Aplication of Lactobacilus plantrum MiLAB 393. [Thesis]. Swedish

University of Agricultural Sciences

Page 42: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

28

Sulistyoningsih, S.M., Atmaja, L., 2009 Sintesis Perekat Polivinil Asetat Berbasis

Pelarut Metanol yang Terstabilkan oleh Disponil. Jurnal Sains dan Seni

Pomits 1(1):1-5

Suptijah, P., Gushagia, Y., Sukarsa, D.R., 2008. Kajian Efek Daya Hambat

Kitosan terhadap Kemunduran Mutu Fillet Ikan Patin (Pangasius

hypopthalmus) pada Penyimpanan Suhu Ruang. Buletin Teknologi Hasil

Perikanan 11(2): 89-101

Suptijah, P., 2006. Deskripsi Karakteristik Fungsional dan Aplikasi Kitin Kitosan.

Prosiding Seminar Nasional Kitin Kitosan. Institut Pertanian Bogor

Suptijah, P., Jacoeb, A.M., Rachmania, D., 2011. Karakterisasi Nano Kitosan

Cangkang Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) dengan Metode Gelasi

Ionik. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 14(2): 78-84

Supraptio, F., 2010. Pengembangan Edible Film Komposit Pektin/Kitosan dengan

Polietilen Glikol (Peg) sebagai Plasticizer. [Skripsi]. Institut Pertanian

Bogor

Swastawati, F., Wijayanti, I., Susanto, E., 2008. Pemanfaatan Limbah Kulit

Udang menjadi Edible Coating untuk Mengurangi Pencemaran Lingkungan.

Jurnal Perikanan Universitas Diponegoro 4(4):101-106

Trisnawati, E., Andesti, D., Saleh, A., 2013. Pembuatan Kitosan dari Limbah

Cangkang Kepiting sebagai Bahan Pengawet Buah Duku dengan Variasi

Lama Pengawetan. Jurnal Teknik Kimia 19(1):17-26

Warkoyo, Raharjo, B., Marseno, D.W., Karyadi, J.N.W., 2014. Sifat Fisik,

Mekanik dan Barrier Edible Film Berbasis Pati Umbi Kimpul (Xanthosoma

sagittifolium) yang Diinkorporasi dengan Kalium Sorbat. Agricultural

Technology 34(1):72-81

Widyaningsih, S., Kartika D., Nurhayati Y.T., 2012. Pengaruh Penambahan

Sorbitol dan Kalsium Karbonat terhadap Karakteristik dan Sifat

Biodegradasi Film dari Pati Kulit Pisang. Molekul 7(1): 69-81

Zuhriyah, S., 2016. Pengaruh Penambahan Kitosan dan Ekstrak Daun Teh

terhadap Perubahan Kimia dan Mikrobiologis Kapsul Teripang Pasir

(Holothuria scabra) Selama Penyimpanan. [Skripsi]. Institut Pertanian

Bogor

Page 43: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

LAMPIRAN

Page 44: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

30

Lampiran 1. Kitosan

Lampiran 2. Ketebalan

Nilai ketebalan edible film U1

Sorbitol 0,2 %= 0,026+0,031+0,030+0,025=0,112/4=0,028 mm

Sorbitol 0,4 %= 0,032+0,029+0,030+0,034=0,125/4=0,031 mm

Sorbitol 0,6 %= 0,028+0,040+0,040+0,038=0,146/4=0,036 mm

Nilai ketebalan edible filmU2

Sorbitol 0,2 %= 0,021+0,026+0,026+0,026=0,099/4=0,024 mm

Sorbitol 0,4 %= 0,028+0,028+0,027+0,025=0,108/4=0,027 mm

Sorbitol 0,6 %= 0,030+0,035+0,032+0,030=0,127/4=0,031 mm

Nilai ketebalan edible filmU3

Sorbitol 0,2 %= 0,027+0,027+0,023+0,023=0,1/4=0,025 mm

Sorbitol 0,4 %= 0,030+0,029+0,026+0,030=0,115/4=0,028 mm

Sorbitol 0,6 %= 0,040+0,041+0,034+0,030=0,145/4=0,036 mm

Lampiran 3. Elongasitas

Elongasi (%) = panjang setelah putus-panjang a al

panjang a al 100

Nilai elongasi edible film U1

% Elongasi Sorbitol 0,2 % = 10,2 cm-10 cm

10cm 100 =2%

% Elongasi Sorbitol 0,4 % =10,3 cm-10 cm

10 cm 100 3

% Elongasi Sorbitol 0,6 % =10, cm-10 cm

10 cm 100

Page 45: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

31

Nilai Elongasi U2

% Elongasi Sorbitol 0,2 % =10,5cm-10 cm

10 cm 100 5

% Elongasi Sorbitol 0,4 % =10,1cm -10 cm

10 cm 100 1

% Elongasi Sorbitol 0,6 % =10, cm -10 cm

10 cm 100

Nilai Elongasi U3

% Elongasi Sorbitol 0,2 % =11 cm -10 cm

10cm 100 10

% Elongasi Sorbitol 0,4 % =11 cm -10 cm

10cm 100 10

% Elongasi Sorbitol 0,6 % =11cm-10 cm

10 cm 100 10

Lampiran 4. Kuat Tarik

Kuat Tarik= aya (Ne ton)

Luas sampel (mm2)

Nilai Kuat Tarik U1

Kuat Tarik sorbitol 0,2 % = 10kg 9, m s2

20200mm2 0,004 MPa

Kuat Tarik sorbitol 0,4% =10kg 9, m s2

20500mm2 0,0047 MPa

Kuat Tarik sorbitol 0,6% =10kg 9, m s2

22000 mm2 0,0044 MPa

Nilai Kuat Tarik U2

Kuat Tarik sorbitol 0,2 % = 10kg 9, m s2

20300 mm 2 0,0043 MPa

Kuat Tarik sorbitol 0,4% =10kg 9, m s2

22100 mm2 0,0044 MPa

Kuat Tarik sorbitol 0,6% =10kg 9, m s2

22000 mm2 0,0044 Mpa

Page 46: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

32

Nilai Kuat Tarik U3

Kuat Tarik sorbitol 0,2 % = 10kg 9, m s2

20 00 mm2 0,0042 MPa

Kuat Tarik sorbitol 0,4% =10kg 9, m s2

22 00 mm2 0,0042 MPa

Kuat Tarik sorbitol 0,6% =10kg 9, m s2

22000 mm2 0,0044 Mpa

Page 47: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

33

Lampiran 5. Proses pembuatan edible film kitosan

Proses pengadukan kitosan dan asam asetat dengan hot platemagnetic stirer

Proses penyaringan dengan vaccum Pengadukan sorbitol dan kitosan

Larutan edible filmLarutan edible film dicetak

Pengelupasan lembaran edible film dari cetakan

Page 48: COATING LENSA FILTER ANTI JAMUR KAMERA DSLR …jurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/SKRIPSI2.pdf · Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan GelarSarjana di Fakultas

34

Uji Ketebalan Uji Kuat Tarik dan Elongasitas

Uji Antijamur

Pengambilan foto Kamera DSLR Pencetakan foto dengan Laser jet