Coaching dan Workshop SAKIP, Pelaksanaan Reformasi...

14
Coaching dan Workshop SAKIP, Pelaksanaan Reformasi Birokasi dan Pembangunan Zona Integritas Deputi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan

Transcript of Coaching dan Workshop SAKIP, Pelaksanaan Reformasi...

  • Coaching dan Workshop SAKIP, Pelaksanaan Reformasi Birokasi

    dan Pembangunan Zona Integritas

    Deputi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan

  • SAKIP

    • Arahan presiden terkait permasalahan efisiensi

    • Permasalahan dalam manajemen kinerja

    • Perubahan paradigma manajemen kinerja

    • Program logic & Cascading kinerja

    • Arti nilai hasil akuntabilitas kinerja

    • Capaian efisiensi anggaran

    • Penerapan manajemen kinerja

    • ESR

  • ARAHAN PRESIDEN TERKAIT PERMASALAHAN EFISIENSI BIROKRASI

    Money Follow

    Program

    Alokasi anggaran harus digunakan untukprogram pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat, misalnya infrastruktur, pengentasan kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan. (pemerintahan berorientasi hasil)

    e-Government

    Dalam sistem pemerintahan

    elektronik, rakyat bisa mengakses dokumen-dokumen pemerintah dan semua hal dapat

    dilihat secara transparan, termasuk soal anggaran publik.

    Stop Pemborosan

    Anggaran

    Seberapapun anggaran yang diberikan kepadaK/L/Pemda pastihabis, tetapi tujuan (hasil) tidak tercapai.

    Fokus Kinerja, bukan SPJ

    ASN jangan terlalubanyak menghabiskan

    waktu dan tenaga hanya untuk mengurusi

    SPJ.

    Menghemat jumlahanggaran yang dibelanjakan dari kegiatan-kegiatan yang tidakpenting.

    Anggaran digunakan hanyauntuk membiayaiprogram/kegiatan prioritasyang mendukungpencapaian tujuanpembangunan.

    Anggaran yang digunakanmenghasilkan manfaatbesar untuk masyarakat.

    EFISIENSI

  • SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) UNTUK MENDORONG MONEY FOLLOW PROGRAM

    Belanja publik perlu ditekan, karena

    keterbatasan sumber daya.

    Publik menuntut peningkatan kualitas

    pelayanan.

    LATAR BELAKANG

    Budget Reform:

    Dari sekadar alokasi tahunan yang didistribusikan antarinstansi dan dilaporkan realisasinya kepada

    Legislatif

    Menjadi anggaran yang sinkron dengan perencanaan, operasional,

    dan pengukuran kinerja (Super Budgeting)

    Budget

    Savings

    INTEGRASI PERENCANAAN, PENGANGGARAN, DAN MANAJEMEN KINERJA

    ©oaching4

  • PERMASALAHAN YANG SERING TIMBUL

    Sasaran PembangunanNasional/Daerah

    SasaranStrategis/Result

    SasaranStrategis/Result

    SasaranStrategis/Result

    GO

    ALS

    Program

    Kegiatan

    Anggaran

    Program

    Kegiatan

    Anggaran

    Program

    Kegiatan

    Anggaran

    AC

    TIV

    ITY

    Tidak adaKeterkaitan antaraProgram/Kegiatandengan Sasaran

    Tujuan/sasaranTidak orientasi hasil

    Ukuran kinerjatidak jelas

    1

    2

    3

    Tidak jelas hasilyang akan dicapai

    Tidak efektifdan efisien

    Rincian kegiatantidak sesuai dengan maksudkegiatan

    4

    Instansi Pemerintah/SKPD/OPD

    INSTANSI PEMERINTAH DENGAN NILAI AKUNTABILITAS KINERJA DI BAWAH 70 (50 K/L, 24 PROV., 456 KAB./KOTA)BERPOTENSI MENGALAMI INEFISIENSI.

    > 30% DARI APBN/APBD di luar Belanja Pegawai.

    Instansi Pemerintah/SKPD/OPD

    Instansi Pemerintah/SKPD/OPD

    5

  • PERUBAHAN PARADIGMA

    TUJUAN/SASARANOUTCOME/IMPACT

    KEGIATANOUTPUT

    KERJA(EFISIEN DAN EKONOMIS)

    KINERJA(EFEKTIF & EFISIEN)

    INPUT

    KEUANGAN(REALISASI

    ANGGARAN)

    ®onn 2017

  • POLA PROGRAM LOGIC

    PERFORMANCE BASED PLANNING DIMULAI DARI HASIL YANG INGIN DICAPAI, BUKAN DARI

    INPUT YANG DIMILIKI

    ®onn 2016

    INPUT KEGIATAN OUTPUT OUTCOME

    INPUT KEGIATAN OUTPUT OUTCOME ✔

  • POLA PROGRAM LOGIC

    1. UNTUK MENGHASILKAN OUTCOME TIDAK BISALANGSUNG OUTPUT.

    2. TERDAPAT SERANGKAIAN OUTCOME ANTARA YANGMENJEMBATANI OUTCOME AKHIR DENGAN OUTPUT

    ®onn 2016

    INPUT KEGIATAN OUTPUT OUTCOME ✔✖

    INPUT KEGIATAN OUTPUTIMMEDIA

    TE OUTCOME

    INTER-MEDIATE OUTCOME

    ULTIMATE OUTCOME ✔

    ®onn 2016

  • VARIABEL YANG MENYEBABKAN OUTCOME TIDAK SELALU LINIER HANYA BERASAL DARI SATU INPUT.

    OUTCOME BIASANYA TERJADI DARI KOMBINASI BERBAGAI OUTCOME YANG LEBIH RENDAH, OUTPUT,

    PROSES KEGIATAN, DAN INPUT

    INPUT KEGIATAN OUTPUTIMMEDIA

    TE OUTCOME

    INTER-MEDIATE OUTCOME

    ULTIMATE OUTCOME

    INPUT KEGIATAN OUTPUTIMMEDIA

    TE OUTCOME

    INTER-MEDIATE OUTCOME

    ULTIMATE OUTCOME

    INPUT KEGIATAN OUTPUTIMMEDIA

    TE OUTCOME

    INTER-MEDIATE OUTCOME

    ✔✖

    ®onn 2016

    POLA PROGRAM LOGIC

  • POHON KINERJA

    CROSSCUTTINGCROSSCUTTING

    CROSSCUTTING

    OUT-

    PUT

    OUTCOME

    INTERMED

    OUTCOME

    OUT-

    PUT

    OUT-

    PUT

    OUT-

    PUT

    OUT-

    PUT

    INTERMED

    OUTCOME

    INTERMED

    OUTCOME

    INTERMED

    OUTCOME

    INTERMED

    OUTCOME

    INTERMED

    OUTCOME

    INTERMED

    OUTCOME

    INTERMED

    OUTCOME

    OUT-

    PUT

    OUT-

    PUT

    OUT-

    PUT

    OUT-

    PUT

    OUT-

    PUT

    OUT-

    PUT

    OUT-

    PUT

    OUT-

    PUT

    OUT-

    PUT

    OUT-

    PUT

    OUT-

    PUT

    OUTCOME OUTCOME

    ALIG

    NED

  • ARTI NILAI HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA

    Peringkat Nilai

    AA >90-100

    A >80-90

    BB >70-80

    B >60-70

    CC >50-60

    C >30-50

    D 0-30

    Mencerminkan tingkat akuntabilitas instansi pemerintah dalam

    mempertanggungjawabkan hasil atau manfaat dari seluruh penggunaan anggaran

    negara/daerah secara efektif, efisien, dan ekonomis.

    Nilai akuntabilitas kinerja mengidentifikasi kemampuan instansi pemerintah untuk:

    1. Merencanakan kinerja dan targetkinerja,

    2. Menyelaraskan apa yang dianggarkan dengan apa yang direncanakan,

    3. Menyesuaikan apa yang dilaksanakan dengan yang dianggarkan,

    4. Serta telah melaporkan capaian kinerja selaras dengan apa yang telah dilaksanakan dan direncanakan sebelumnya.

    11

  • PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA

    Organisasi

    Menciptakan organisasi yang

    mengetahui kinerja yang akan

    dihasilkan

    Tatalaksana

    Menciptakan proses bisnis yang akan membantu

    pencapian kinerja. Karena akan memberikan

    penjabaran kinerja yang saling berelasi satu sama

    lain untuk mendukung pencapaian tujuan dan

    sasaran strategis dari organisasi.

    Sumber Daya Manusia

    Setiap individu SDM memiliki

    ukuran dan target kinerja. Hal

    tersebut akan dijadikan dasar

    reward and punishment

    |

    SAKIP

    Budaya Kinerja

    Setiap individu dan unit kerja sudah

    secara otomatis bertanggung jawab

    atas pencapaian target kinerjanya

    Efisiensi Anggaran

    Penyusunan program/kegiatan yang tepat

    untuk memastikan bahwa anggaran

    memang dialokasikan hanya untuk

    pencapaian sasaran strategis

    Efektifitas Kinerja

    Penyusunan program kegiatan

    yang lebih efektif mengungkit

    kinerja

  • e-SAKIP REVIEW

    14

    Tujuan :1. Sarana pembinaan pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (interaktif)2. Sarana penyampaian laporan kinerja secara online.

    User : kementeriaan/lembaga/

    pemerintah daerah

    Laporan KinerjaPemerintah Daerah

    Paling lambat

    31 Maret