CLIENT TENURE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT ... fileTERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN...

19
PENGARUH REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE, AUDIT CLIENT TENURE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta TRIA KURNIAWATI B200110042 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

Transcript of CLIENT TENURE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT ... fileTERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN...

PENGARUH REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE, AUDIT

CLIENT TENURE, DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

(Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Property yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

TRIA KURNIAWATI

B200110042

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

PENGARUH REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE, AUDIT

CLIENT TENURE, DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

(Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

TRIA KURNIAWATI

B200110042

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

E-mail :[email protected]

ABSTAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh reputasi auditor,

disclosure, audit client tenure, dan ukuran perusahaan terhadap opini audit going

concern. Hipotesis yang diajukan (1) reputasi auditor berpengaruh terhadap opini

audit going concern, (2) disclosure berpengaruh terhadap opini audit going

concern, (3) audit client tenure berrpengaruh terhadap opini audit going concern,

(4) ukuran perusahaan berpengaruh terhadap opini audit going concern.

Populasi penelitian ini adalah perusahaan real estate dan property yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2010-2014.Sampel dipilih

berdasarkan purposive sampling, data analisis dengan menggunakan model

analisis regresi logistic dan dari hasil tersebut diperoleh 155 data laporan

keuangan perusahaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa reputasi auditor, disclosure, dan

ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going

concern.Audit client tenur memiliki pengaruh terhadap penerimaan opini audit

going concern.

Kata kunci: reputasi auditor, disclosure, audit client tenure, ukuran

perusahaan, dan opini audit going concern.

PENDAHULUAN

Perusahaan didirikan dengan tujuan memiliki kelangsungan hidup untuk

jangka panjang.Kondisi dan peristiwa yang dialami oleh suatu perusahaan dapat

memberikan indikasi kelangsungan usaha (going concern) perusahaan, contoh

kerugian operasi yang signifikan dan terus menerus sehingga menimbulkan

keraguan atas kelangsungan hidup perusahaan (Forogohi, 2012).

Dengan adanya keraguan perusahaan untuk dapat melakukan kelangsungan

usahanya, maka auditor dapat memberikan opini going concern. Opini audit going

concern merupakan opini audit modifikasi yang diberikan auditor bila terdapat

keraguan atas kemampuan going concern perusahaan atau terdapat ketidak pastian

yang signifikan atas kelangsungan hidup perusahaan dalam menjalankan

operasinya dalam kurun waktu yang pantas, tidak lebih dari satu tahun sejak

tanggal pelaporan keuangan yang sedang diaudit (SPAP,2011).

Salah satu perusahaan besar di Amerika Serikat yang mengalami kebangkrutan

adalah Lehman Brothers.Kebangkrutan Lehman Brothers mengindikasikan bahwa

kondisi perusahaan yang sudah mapan dengan profitabilitas yang tinggi tidak

menjamin perusahaan tersebut bebas dari kegagalan usaha. Bayak kasus

manipulasi data keuangan yang dilakukan oleh perusahaan besar seperti Enron,

Worldcom, Xerox dan lain-lain yang pada akhirnya bangkrut, melibatkan banyak

pihak yang bertanggung jawab, dimana salah satu pihak yang bertanggung jawab

dalam kasus ini adalah pihak auditor (Ardika dan Ekayani, 2013). Atas dasar

banyaknya kasus tersebut, maka AICPA (1988) mensyaratkan bahwa auditor

harus mengemukakan secara eksplisit apakah perusahaan klien akan dapat

mempertahankan kelangsungan hidupnya sampai setahun kedepan setelah

pelaporan (Januarti dan Fitrianasari, 2008).

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan pokok

permasalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Apakah reputasi auditor berpengaruh terhadap opini audit going

concern?

2. Apakah disclosure berpengaruh terhadap opini audit going concern?

3. Apakah audit client tenure berpengaruh terhadap opini audit going

concern?

4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap opini audit going

concern?

LANDASAN TEORI

Opini Audit Going Concern

Opini audit going concern merupakan opini audit modifikasi yang diberikan

auditor bila terdapat keraguan atas kemampuan going concern perusahaan atau

terdapat ketidakpastian yang signifikan atas kelangsungan hidup perusahaan

dalam menjalankan operasinya dalam kurun waktu yang pantas, tidak lebih dari

satu tahun sejak tanggal pelaporan keuangan yang sedang diaudit (SPAP,2011).

Reputasi Auditor

Reputasi auditor merupakan dimana auditor bertanggungjawab untuk tetap

menjaga kepercayaan publik dan menjaga nama baik auditor sendiri serta KAP

tempat auditor tersebut bekerja dengan mengeluarkan opini yang sesuai dengan

keadaan perusahaan yang sebenarnya (Verdiana dan Utama, 2013). Menurut

penelitian Badera dan Rudyawan, 2009 dalam (Putri, 2014) reputasi auditor

merupakan prestasi dan kepercayaan publik yang disandang auditor atas nama

besar yang dimiliki auditor tersebut.

Disclosure

Disclosure adalah pengungkapan atau pemberian informasi oleh perusahaan,

baik yang positif maupun negatife, yang akan mempengaruhi atas suatu keputusan

investasi (Astuti, 2012). Menurut Suwardjono (2014:580) secara umum tujuan

pengungkapan adalah menyajikan informasi yang dipandang perlu untuk

mencapai tujuan pelaporan keuangan dan untuk melayani berbagai pihak yang

mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Kewajiban laporan tahunan bagi

perusahaan publik telah diatur oleh pemerintahandalam Keputusan BAPEPAM

dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-431/BL/2012 Peraturan No: X.K.6 tentang

kewajiban penyampaian laporan tahunan bagi emiten atau perusahaan publik.

Audit Client Tenure

Audit client tenure merupakan jangka waktu perikatan yang terjalin antara

kantor akuntan publik (KAP) dengan auditee yang sama. Peraturan Menteri

Keuangan Nomor: 17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan public disebutkan

bahwa pemberian jasa audit umumnya atas laporan keuangan dari suatu entitas

dilakukan olek KAP paling lama enam tahun buku berturut-turut dan oleh

seorang akuntan public paling lama tiga tahun berturut-turut.

Ukuran Perusahaan

Menurut Ferry dan Jones (1979) dalam Alichia (2013) ukuran perusahaan

adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan

menurut barbagai cara, antar lain total aset, jumlah penjualan, nila pasar saham,

kapitalisasi pasar, dan lain-lain semua berkorelasi tinggi.semakin besar ukuran

perusahaan ini diindikasikan pada total aset perusahaan. Semakin besar total aset

sebuah perusahaan mengindikasikan bahwa ukuran perusahaan tersebut kecil.

RERANGKA PEMIKIRAN

Model penelitia yang menggambarkan suatu kerangka pemikiran yang utuh

sehingga akan mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang diajukan di perumusan

masalah, model penelitian dapat dilihat pada gambar 2.2:

Populasi / Sampel

Gambar 2.2 Model Penelitian

Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2010-2014

Variabel Dependen Variabel Independen

Opini Audit Going Concern

Reputasi

Auditor Disclosure Audit

Client

Tenure

Ukuran

Perusahaan

Opini audit going

concern yang

merupakan opini audit

modifikasi yang

diberikan auditor bila

terdapat karaguan atas

kemampuan going

concern perusahaan

atau terdapat ketidak

pastian yang signifikan

atas kelangsungan

hidup perusahaan

dalam menjalankan

operasinya dalam

kurun waktu yang

pantas, tidak lebih dari

satu tahun setelah

tanggal pelaporan

keuangan yang sedang

diaudit (SPAP, 2011).

Reputasi

auditor mer-

upakan dim-

ana auditor

bertanggjaw-

ab untuk tet-

ap menjaga

kepercayaan

publik & me-

njaga nama

baik auditor

sendiri serta

KAP tempat

auditor

tersebut ber-

kerja dengan

mengeluark-

an opini

yang sesuai

dengan ke-

adaan peru-

bahaan yang

sebenarnya

(Verdiana &

Utama,2013)

.

Disclosure

adalah

pengungkap-

an atau pem-

berian

informasi

oleh per-

usahaan, baik

yamg positif

maupun

negatif, yang

akan mem-

pengaruhi

atas suatu ke-

putusan in-

vestasi

(Astuti,

2012).

Audit

clien

tenure

merupak-

an jangka

waktu

perikatan

yang

terjalin

antara

KAP

dengan

auditee

yang sama

(Widiyan-

tari,

2011).

Menurut

Ferry &

Jones

(1979) dal-

am Alichia

(2003)

ukuran

perusahaan

adalah sua-

tu skala di-

mana dapat

diklasifikas

-ikan besar

kecilnya

perusahaan

menurut

berbagai

cara, antara

lain total

aktiva, total

penjualan,

& lain-lain

yang ber-

korelasi

tinggi.

PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Pengaruh Reputasi Auditor Terhadap Opini Audit Going Concern

Semakin besar reputasi Kantor Akuntan Publik maka semakin besar kualitas

audit yang diberikannya. Auditor sekala besar juga lebih cenderung untuk

mengungkapkan masalah-masalah yang ada karena mereka lebih kuat menghadapi

resiko pengendalian (Foroghi, 2012).Menurut Choi et al. (2010) KAP besar

seperti big found menyediakan mutu audit yang lebih tinggi di bandingkan dengan

KAP kecil yang belum mempunyai reputasi. Berdasarkan uraian tersebut dapat di

ajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H₁: Reputasi auditor berpengaruh terhadap opini audit going concern

Pengaruh Disclosure Terhadap Opini Audit Going Concern

Hubungan yang terjadi antaradisclosure dengan opini going concern adalah

apabila perusahaan merasa cukup baik kinerja keuangan perusahaannya akan

semakin banyak pengungkapan yang dilakukan untuk menunjukan kepada

masyarakat citra baiknya, namun perusahaan mendapatkan opini going concern

atau opini yang dianggap dapat merusak citra perusahaannya maka perusahaan

akan lebih sedikit melakukan pengungkapan karena tidak ingin masyarakat terlalu

banyak tau mengenai kinerja perusahaannya sedang buruk. Berdasarkan uraian

tersebut dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H₂ :Disclosure berpengaruh terhadap opini audit going concern

Pengaruh Audit Client Tenure Terhadap Opini Audit Going Concern

Perikatan audit yang lama akan menjadikan auditor kehilangan

independensinya, sehingga memungkinkan untuk memberikan opini going

concern akan sulit, atau justru akan membuat KAP lebih memahami kondisi

keuangan dan akan lebih mudah mendeteksi masalah going concern (Ardika dan

Ekayani, 2013).

H₃ : Audit client tenureberpengaruh terhadap opini audit going concern

Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern

Hubungan ukuran perusahaan klien dengan opini going concern adalah

semakin besar perusahaan klien maka auditor akan menghindari pemberian opini

going concern, karena perusahaan yang besar dianggap lebih mampu mengatasi

kondisi buruknya dibandingkan dengan perusahaan kecil (Wahyuningsih, 2015).

H₄ : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap opini audit going concern

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan real estate dan property

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 2011-2013.Pengambilan

sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling adalah

teknik penentuan sampel dengan kriteria tertentu. Adapun kriteria perusahaan

yang dijadikan sampel penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Perusahaan real estate dan property yang listing secara berturut-turut di

Bursa EfekIndonesia (BEI) selama periode penelitian (2010-2014).

b. Data yang dibutuhkan tersedia dengan lengkap dan menerbitkan laporan

keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen dari tahun 2010-2014.

c. Penyajian laporan keuangan menggunakan kurs rupiah (Rp).

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah opini audit

going concern. Menurut SA seksi 341, SPAP (2011), opini audit yang termasuk

opini going concern adalah sebagai berikut:

1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelas (Unqualified

Opinion With Explanatory Language),

2. Pendapat Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion),

3. Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion),

4. Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer Of Opiniom)

Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy, yang diukur

dengan angka 1 bila perusahaan menerima opini going concern (GC) dan angka 0

bila menerima opini non going concern (NGC) yaitu pendapat wajar tanpa

pengecualian (Juniadi dan Hartono, 2010).

Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang berfungsi menerangkan atau

mempengaruhi variabel lainnya, terdapat 4 variabel independen dalam penelitian

ini:

1. Reputasi Auditor

Kantor Akuntan Publik dapat digolongkan kedalam KAP The Big Four

melalui suatu proses dimana KAP dikategorikan kedalam peringkat yang akan

diukur berdasarkan jumlah karyawan dan pendapat yang diperoleh dari hasil audit.

Dalam penelitian Pratiwi (2013) pada tahun 2010-2011 empat KAP lokal yang

berafiliasi dengan The Big Four Auditors sebagai berikut:

1) KAP Purwantoro, Suherman, & Surja berafiliasi dengan Ernst

&Young,

2) KAP Osman Bing Satrio & Rekan berafiliasi dengan Deloite Touche

Tohmatsu,

3) KAP Siddharta &Widjaja berafiliasi dengan Kinsfield, Pet, Marwick,

Goerdeller (KPMG),

4) KAP Tanudireja, WaterHouse Coopers (PWC)

Pada tahun 2012-2014 emapt KAP local yang berafiliasi dengan The Big

Four Auditors sebagai berikut:

1) KAP Purwantono, Suherman, &Surja berafiliasi dengan Ernst &

Young,

2) KAP Osman Bing Satrio & Eny berafiliasi dengan Deloite Touche

Tohmatsu,

3) KAP Siddharta & Widjaja berafiliasi dengan Kinsfield, Peat,

Maarwick, Goerdeller (KPMG),

4) KAP Tanudireja, Wibisana & Rekan berafiliasi dengan Price

WaterHouse Coopers (PWC).

2. Disclosure

Variabel ini diukur dengan menggunakan indeks yang telah diukur dalam

Keputusan BAPEPAM dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-431/BL/2012

Peraturan Nomor X.K.6 tentang kewajiban penyampaian laporan tahunan bagi

entitas atau perusahaan publik. Dalam penelitian ini terdapat 75 item

disclosure.Penelitian indeks dilakukan dengan menggunakan skor disclosure yang

diungkapkan oleh perusahaan. Jika perusahaan mengungkapkan item informasi

dalam laporan keuangannya, maka skor 1 akan diberikan dan jika item tidak

diungkapkan, maka 0 akan diberikan (Kartika, 2012). Setelah melakukan scoring,

disclosure level dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

Disclosure Level =

3. Audit Client Tenure

Audit client tenure di ukur dengan menghitung jumlah tahun di mana KAP

yang sama telah melakukan perikatan audit terhadap auditee. Tahun pertama

perikatan di mulai dengan angka satu dan di tambah dengan satu untuk tahun-

tahun berikutnya (Knechel dan Vonstraelen, 2007 dalam Pratiwi, 2013).

4. Ukuran Peerusahaan

Dalam penelitian ini total aset di jadikan dalam bentuk logaritma natural.

Hal ini di lakukan karena ukuran perusahaan yang di lihat dari total aset di

nyatakan dalam jutan rupiah sehingga membuat digit data terlalu besar, nilai, dan

sebenarnya juga besar dari variable lainnya sehingga dapat menyebabkan fluktuasi

data yang berlebihan (Alichia, 2013).

Adapun pengukurannya dengan menggunakan rumus :

SIZE= log natural total aset

Metode Analisis Data

Analisis regresi logistik di gunakan untuk menguji apakah variabel-variabel

reputasi auditor, disclosur, audit client tenure dan ukuran perusahaan berpengaruh

terhadap opini audit going concern model regresi yang di kembangkan dalam

penelitian ini sebagai berikut:

GC=α+β₁ (REP) + β₂ (DISC) +β₃ (TENURE) +β₄ (SIZE) +ɛ

Keterangan:

GC = opinion going concern (variabel dummy, 1jika opini going

concern, 0 jika non going concern)

α = konstanta

REP = reputasi auditor (1 untuk KAP yang berasosiasi dengan big

four dan 0 untuk KAP lainnya)

DISC = disclosure (tingkat pengungkapan)

TENURE = lama perikatan auditee dengan KAP

SIZE = ukuran perusahaan klien diukur dengan log total aset

β₁-β₂ = koefisien regresi

ε = koefisien error

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.10

Variables in The Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

REP .678 .464 2.140 1 .144 1.971

DISC .737 2.813 .069 1 .793 2.090

TENURE -.575 .128 20.115 1 .000 .563

SIZE .242 .153 2.512 1 .113 1.273

Constant .538 2.086 .066 1 .797 1.712

Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17.0, 2015

Pembahasan

a. Pengaruh Reputasi Auditor Terhadap Opini Audit Going Concern

Pengujian hipotesis ke-1 bertujuan untuk menganalisis pengaruh reputasi

auditor opini audit going concern. Variabel reputasi auditor yang diukur

menggunakan ukuran KAP dengan variabel dummy pada tabel 4.10 menunjukkan

koefisen regresi sebesar 0,678 dengan tingkat signifikansi (ρ-value) sebesar 0,144

> 0,05. Karena tingkat signifikansi lebih besar dari α = 0,05 maka hipotesis ke-1

ditolak. Sehingga penelitian ini tidak membuktikan bahwa reputasi auditor

berpengaruh terhadap opini audit going concern.

b. Pengaruh Disclosure Terhadap Opini Audit Going Concern

Pengujian hipotesis ke-2 bertujuan untuk menganalisis pengaruh disclosure

terhadap opini going concern. Variabel disclosure yang diukur menggunakan

disclosure level pada tabel 4.10 menunjukkan koefisien regresi sebesar 0,737

dengan tingkat signifikansi (ρ-value) sebesar 0,793 > 0,05. Karena tingkat

signifikansi lebih besar dari α = 0,05 akan hipotesis ke-2 ditolak, sehingga hasil

dari penelitian ini terbukti bahwa disclosure tidak berpengaruh terhadap opini

audit going concern.

c. Pengaruh Audit Client Tenure Terhadap Opini Audit Going Concern

Pengujian hipotesis ke-3bertujuan untuk menganalisis pengaruh audit client

tenure terhadap opini audit going concern. Variabel audit client tenure pada tabel

4.10 menunjukkan koefisien regresi sebesar -0,575 dengan tingkat signifikansi (ρ-

value) sebesar 0,0% < 0,05. Karena tingkat singnifikansi lebih kecil dari α =

0,05akan hipotesis ke-3 diterima. Sehingga hasil dari penelitian ini terbukti bahwa

audit client tenure berpengaruh signifikan terhadap opini going concern.

d. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern

Pengujian hipotesis ke-4 bertujuan untuk menganalisis pengaruh ukuran

perusahaan terhadap opini audit going concern. Variabel ukuran perusahaan

diukur menggunakan L.n total aset pada tabel 4.10 menunjukkan koefisien regresi

sebesar 0,242 dengan tingkat signifikansi (ρ-value) sebesar 0,113 > 0,05. Karena

tingkat signifikansi lebih besar dari α = 0,05 maka hipotesis ke-4 ditolak, sehingga

hasil dari penelitian ini terbukti bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh

terhadap opini audit going concern.

Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, terdapat beberapa keterbatasan-

keterbatasan dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut:

1. Populasi penelitian ini hanya menggunakan perusahaan real estate yang

terdaftar di BEI tahun 2010-2014.

2. Sumberdata yang digunakan adalah data sekunder, sehingga beberapa

sampel terpaksa dikeluarkan karena data yang didapat dengan cara

mendownload dari situs www.idx.co.id yang kurang lengkap.

3. Variabel penelitian yang digunkan terbatas hanya empat variabel

independen yaitu reputasi auditor, disclosure, audit client tenure, dan

ukuran perusahaan.

Saran

Penelitian mengenai penerimaan opini going concern di masa yang akan

datang diharapkan mampu meberikan hasil penelitian yang lebih berkualitas

dengan mempertimbangkan saran dibawah ini:

1. Penelitian selanjutnya mempertimbangkan untuk menggunakan seluruh

perusahaan yang terdaftar di BEI sebagai populasi penelitian.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah variabel-variabel lain baik itu

rasio keuangan dan faktor non keuangan yang dianggap mempengaruhi

opini audit going concern.

DAFTAR PUSTAKA

Alicia, Yashinta Putri. 2013. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan

Perusahaan, dan Opini Audit Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going

Concern”. Jurnal Penellitian. Universitas Negeri Padang

Ardika I Kadek dan Ni Negah Seri Ekayani. 2013. “Analisis Faktor-Faktor yang

Mempunyai Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2011. Jurnal

Ilmiah Akuntansi dan Humaika ISSN 2089-3310: Fakultas Ekonomi

Universitas Warmadewa Vol.3 No.1

Astuti. 2012. “Pengaruh Faktor Keuangan dan Non-Keuangan Terhadap

Penerimaan Opini Audit Going Concern”, Skripsi. Semarang: Fakultas

Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro.

Astuti, Irtani, dan Darsono. 2012. “Pengaruh Faktor Keuangan dan Non-

Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern”,

Diponegoro Journal Of Accounting. Vol.1 No.2.Pg.1-10.

BAPEPAM-LK. 2008. Keputusan Nomor: KEP-310/BL/2008 Peraturan

No.VIII.A.2: Independensi Akuntan yang Memberikan Jasa di Pasar

Modal. www.bapepam.go.iddiakses pada tanggal 9 Mei 2015.

BAPEPAM-LK. 2012. Keputusan Nomor: KEP-341/BL/2012 Peraturan Nomor

X.K.6: Kewajiban penyampaian laporan tahunan bagi perusahaan public.

www.bapepam.go.iddiakses pada tanggal 9 Mei 2015.

Belkaoui, Ahmed. R. 2007. Teori Akuntansi. Edisi Terjemahan. Jilid 1. Jakarta:

Salemba Empat.

Dewayanto, Totok. 2011. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Fokus Ekonomi. Vol.6 No.1

pg.81-104.

De Angelo, L.E. 1981. “Auditor Independen, Lowballing, and Disclosure

Regulation”. Journal Of Accounting and Economic. Pg.113-127

Forogohi, Daruosh. 2012. “Audit Frim Size and Going Concern Reporting

Accuracy”. Interdicipinary Journal of Contemporary Research In

Business.Vol.3 No.9.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program

SPSS.Semarang:Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.

Haroon, Hasnah, Bambang Hartadi, Muhfooz Ansari, dan Ishak Ismail.

2009.”Factors Influencing Auditor’s Going Concern Opinion”. Asiana

Academy Of Management Journal. Vol. 14 No. 1 : 1-19.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba

Empat.

Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Standard Professional Akuntan Publik.

Jakarta: Salemba Empat.

Januarti. 2009. “Analisis Pengaruh Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor,

Kepemilikan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going

Concern (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia)”. Jurnal Akuntansi. Universitas Diponegoro Semarang.

Januarti, Indira, dan Ella Fitrianasari. 2008. “Analisis Rasio Keuangan dan Rasio

Non Keuangan yang Mempengaruhi Auditor dalam Memberikan Opini

Going Concern pada Auditee (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di BEJ Tahun 2000-2005)”. Jurnal Maksi, UNDIP Vol.8

No.1:43-58

Junaidi, dan Jogiyanto Hartono. 2010. “Faktor Non-Keuangan pada Opini Going

Concern”. Jurnal Symposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto.

Mulyadi. 2002. Auditing Edisi 6. Yogyakarta: Salemba Empat.

Muttaqin, Ariffandita Nuri dan Sudarno. 2012. “Analisis Pengaruh Rasio

Keuangan dan Faktor Non Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit

Going Concern”. Diponegoro Journal Of Accounting. Volume 1, Nomor

2, Tahun 2012, Halaman: 1-13

Pratiwi, Karina Aningdita. 2013. “Pengaruh Audit Tenure, Reputasi KAP,

Disclosure, Ukuran Perusahaan Klien, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya

Terhadap Opini Audit Going Concern”. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ekonomi

dan Bisnis, Universitas Isalam Negeri Syarif Hidayatullah

Putrid, Tria Widiastuti, M.Rasuli, dan Volta Diyanto. 2014. “Pengaruh Opinion

Shopping, Reputasi Auditor, Disclosure, dan Ukuran Perusahaan Terhadap

Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur

2011-2013 yang Lising di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal

Akuntansi:Universitas Riau Vol.1 No.2

Putrady, Gea Cherlita. 2014. “Analisis Faktor Keuangan dan Non Keuangan Yang

Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern”. Skripsi.

Semarang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Diponegoro.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Suwarjono. 2014. Teori Akuntansi. Yogyakarta: BPFE.

Verdiana, Komang Anggita dan I Made Karya Utana. 2013. “Pengaruh Reputasi

Auditor, Disclosure, Audit Client Tenure pada Kemungkinan

Pengungkapan Opini Audit Going Concern”. E-Jurnal Akuntansi ISSN:

2302-8556. Universitas Udayana 5.3 (2013): 530-543.

Wahyuningsih, Dewi Anita. 2015. “Pengaruh Reputasi Auditor, Disclosure, Audit

Client Tenure dan Ukuran Perusahaan pada Opini Audit Going Concern:

Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa BEI Tahun 2011-

2013”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Muhammadiyah

Widyantari, AA Ayu Putri. 2011. “Opini Audit Going Concern dan Fakta-Fakta

yang Mempengaruhi: Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek

Iindonesia”. Tesis S-2. Denpasar: Program Studi Akuntansi, Universitas

Udayana.

http//:www.idx.co.id