Classification of Mental Disordesrs

69
Classification Classification of Mental Disorders of Mental Disorders Dr. Endah Ronawulan,SpKJ Fakultas Kedokteran UNIVERSITAS TARUMANEGARA Jakarta

Transcript of Classification of Mental Disordesrs

Page 1: Classification of Mental Disordesrs

Classification Classification of Mental Disordersof Mental Disorders

Dr. Endah Ronawulan,SpKJFakultas Kedokteran

UNIVERSITAS TARUMANEGARA Jakarta

Page 2: Classification of Mental Disordesrs

JENIS-JENIS GANGGUAN JIWAJENIS-JENIS GANGGUAN JIWADALAM ICD 10 dan PPDGJ DALAM ICD 10 dan PPDGJ IIIIII

Page 3: Classification of Mental Disordesrs

Tidak semua perilaku, pikiran, atau Tidak semua perilaku, pikiran, atau perasaan manusia yang tampak perasaan manusia yang tampak atau bermanisfestasi secara atau bermanisfestasi secara berbeda, “menyimpang”, adalah berbeda, “menyimpang”, adalah gangguan jiwa, lebih-lebih apabila gangguan jiwa, lebih-lebih apabila itu memakai ukuran “normalitas”, itu memakai ukuran “normalitas”, nilai-nilai pribadi, nilai budaya, atau nilai-nilai pribadi, nilai budaya, atau masyarakat, ataupun perasaan masyarakat, ataupun perasaan subyektifsubyektif

Page 4: Classification of Mental Disordesrs

Perilaku, pikiran, atau perasaan Perilaku, pikiran, atau perasaan manusia baru dapat manusia baru dapat dikategorikan sebagai gangguan dikategorikan sebagai gangguan jiwa apabila memenuhi kriteri jiwa apabila memenuhi kriteri gangguan jiwa.gangguan jiwa.

Page 5: Classification of Mental Disordesrs

Kriteria gangguan jiwaKriteria gangguan jiwa

Suatu kelompok gejala atau perilaku Suatu kelompok gejala atau perilaku (yang bermakna), dan dapat ditemukan (yang bermakna), dan dapat ditemukan secara klinis dan disertai dengan secara klinis dan disertai dengan penderitaan (distress) pada kebanyakan penderitaan (distress) pada kebanyakan kasus, dan yang berkaitan dengan kasus, dan yang berkaitan dengan terganggunya fungsi (disfungsi) terganggunya fungsi (disfungsi) seseorang.seseorang.

Dengan demikian jelas bahwa apabila Dengan demikian jelas bahwa apabila hanya terjadi penyimpangan atau hanya terjadi penyimpangan atau konflik sosial saja tanpa disfungsi konflik sosial saja tanpa disfungsi seseorang hal itu tidak dimasukkan seseorang hal itu tidak dimasukkan kedalam gangguan jiwa. (PPDGJ III hal.6)kedalam gangguan jiwa. (PPDGJ III hal.6)

Page 6: Classification of Mental Disordesrs

Pada dasarnya gangguan jiwa Pada dasarnya gangguan jiwa bukanlah sesuatu hal dari manusia bukanlah sesuatu hal dari manusia yang berdiri sendiri, karena kita yang berdiri sendiri, karena kita mengetahui menifestasi gangguan mengetahui menifestasi gangguan jiwa berupa: perilaku, pikiran dan jiwa berupa: perilaku, pikiran dan perasaan, erat sekali kaitannya perasaan, erat sekali kaitannya dengan tubuh dan kondisi tubuh/ dengan tubuh dan kondisi tubuh/ jasmaninya.jasmaninya.

Page 7: Classification of Mental Disordesrs

Dengan demikian apabila kita memeriksa Dengan demikian apabila kita memeriksa seseorang yang menderita penyakit fisik, seseorang yang menderita penyakit fisik, janganlah lupa bahwa selain melakukan janganlah lupa bahwa selain melakukan penjajakan, pengobatan, atau perawatan penjajakan, pengobatan, atau perawatan kondisi fisiknya perlu sekali diingat bahwa kondisi fisiknya perlu sekali diingat bahwa pada saat yang sama juga, aspek perilaku, pada saat yang sama juga, aspek perilaku, pikiran dan perasaannya ikut berperan dan pikiran dan perasaannya ikut berperan dan terpengaruh. terpengaruh.

Demikian pula sebaliknya : walaupun Demikian pula sebaliknya : walaupun keluhan utama pasien adalah keluhan mental keluhan utama pasien adalah keluhan mental dan kejiwaan, maupun problem psikososial, dan kejiwaan, maupun problem psikososial, janganlah lupa untuk aspek fisiknya.janganlah lupa untuk aspek fisiknya.

Page 8: Classification of Mental Disordesrs

Walaupn kita mengetahui bahwa Walaupn kita mengetahui bahwa gangguan jiwa seseorang erat sekali gangguan jiwa seseorang erat sekali kaitannya dengan kondisi fisik kaitannya dengan kondisi fisik seseorang. Gangguan jiwa sebagai seseorang. Gangguan jiwa sebagai suatu kategori oleh WHO suatu kategori oleh WHO dikelompokkan dalam sebuah bab, dikelompokkan dalam sebuah bab, yaitu Bab F, dalam buku International yaitu Bab F, dalam buku International Classification of Diseases edisi 10 (ICD-Classification of Diseases edisi 10 (ICD-10), yang oleh Departemen Kesehatan 10), yang oleh Departemen Kesehatan Indonesia diterjemahkan dalam buku : Indonesia diterjemahkan dalam buku : Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Jiwa di Idonesia III (PPDGJ III).Jiwa di Idonesia III (PPDGJ III).

Page 9: Classification of Mental Disordesrs

Evaluasi multiaksialEvaluasi multiaksial

yaitu suatu evaluasi yang meliputi:yaitu suatu evaluasi yang meliputi: Aksis IAksis I : Gangguan jiwa: Gangguan jiwa Aksis IIAksis II : Ciri kepribadian/gangguan : Ciri kepribadian/gangguan kepribadian dan Retardasi kepribadian dan Retardasi

MentalMental Aksis IIIAksis III : Kondisi atau penyakit fisik/ : Kondisi atau penyakit fisik/

MedikMedik Aksis IVAksis IV : Stresor psikososial: Stresor psikososial Aksis VAksis V : Kemampuan adaptasi : Kemampuan adaptasi

psikososial psikososial tertiggi dalam 1 tahun terakhirtertiggi dalam 1 tahun terakhir

Page 10: Classification of Mental Disordesrs

Aksis IAksis I

Aksis I: urutan penggolangan dari Aksis I: urutan penggolangan dari Blok F0 sampai F6 (kec GK Khas Blok F0 sampai F6 (kec GK Khas dan GK Camp) urutan dan GK Camp) urutan berdasarkan hierakis. Pada Blok berdasarkan hierakis. Pada Blok F7-F9 ggn jiwa yang onsetnya F7-F9 ggn jiwa yang onsetnya masa kanak dan remajamasa kanak dan remaja

Page 11: Classification of Mental Disordesrs

Definisi Urutan hierakis: GGN jiwa Definisi Urutan hierakis: GGN jiwa yg terletak dalam urutan di atas yg terletak dalam urutan di atas mempunyai lebih banyak gejala mempunyai lebih banyak gejala dari yang terletak dibawahnya. dari yang terletak dibawahnya. Makin keatas makin besar tingkat Makin keatas makin besar tingkat keparahan atau kedaruratannya keparahan atau kedaruratannya (khususnya F0, F1, F2.F3)(khususnya F0, F1, F2.F3)

Page 12: Classification of Mental Disordesrs

Penggolongan Gangguan Penggolongan Gangguan Jiwa dalam PPDGJ IIIJiwa dalam PPDGJ III

F0F0 Gangguan Mental Organik, termasuk Gangguan Mental Organik, termasuk gangguan Mental Simptoatikgangguan Mental Simptoatik F1F1 Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat PsikoaktifPenggunaan Zat Psikoaktif F2F2 Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham (Gangguan Psikotik Gangguan Waham (Gangguan Psikotik Nonorganik)Nonorganik) F3F3 Ganggaun Suasana Perasaan Ganggaun Suasana Perasaan

(Mood/Afektif)(Mood/Afektif)

Page 13: Classification of Mental Disordesrs

F4F4 Gangauan Neurotik, Gangguan Gangauan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Gangguan yang Berkaitan Somatoform dan Gangguan yang Berkaitan dengan Stressdengan Stress

F5F5 Sindrom Tingkah Laku yang Berhubungan Sindrom Tingkah Laku yang Berhubungan dengan Gangguan Fisilogis dan Faktor Fisikdengan Gangguan Fisilogis dan Faktor Fisik

F6F6 Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa DewasaDewasa

F7F7 Retardasi MentalRetardasi Mental F8F8 Gangguan Perkembangan PsikologisGangguan Perkembangan Psikologis F9F9 Gangguan Perilaku dan Emosional dengan Gangguan Perilaku dan Emosional dengan

onset Biasanyan Pada Masa Kanak dan Remajaonset Biasanyan Pada Masa Kanak dan Remaja

Page 14: Classification of Mental Disordesrs

F 0F 0

Gangguan Mental Organik, termasuk Gangguan Mental Organik, termasuk Gangguan Mental Simtomatik.Gangguan Mental Simtomatik.

Gangguan mental oraganik dikelompokan Gangguan mental oraganik dikelompokan dalam blok ini karena walaupun gambaran dalam blok ini karena walaupun gambaran klinisnya beragam tetapi mempunyai klinisnya beragam tetapi mempunyai kesamaan yaitu: disebabkan berbagai kesamaan yaitu: disebabkan berbagai macam penyakit pada otak, cedera, macam penyakit pada otak, cedera, rudapaksa (yang menyebabkan disfungsi rudapaksa (yang menyebabkan disfungsi otak) atau penyakit pada tubuh yang otak) atau penyakit pada tubuh yang mempengaruhi otak secara fisiologis dan mempengaruhi otak secara fisiologis dan menimbulkan disfungsi otak, dan menimbulkan disfungsi otak, dan bermanifestasi sebagai gangguan jiwa.bermanifestasi sebagai gangguan jiwa.

Page 15: Classification of Mental Disordesrs

Disfungsi itu dapat primer yaitu: akibat Disfungsi itu dapat primer yaitu: akibat penyakit, ruda paksa, atau cidera penyakit, ruda paksa, atau cidera langsung atau yang terjadi pada otak.langsung atau yang terjadi pada otak.

Disfungsi Sekunder yaitu: akibat Disfungsi Sekunder yaitu: akibat penyakit dalam tubuh yang kemudian penyakit dalam tubuh yang kemudian secara fisiologis/ faali ( bukan secara secara fisiologis/ faali ( bukan secara psikologis) mempengaruhi fungsi otak psikologis) mempengaruhi fungsi otak sehingga timbul gangguan mental.sehingga timbul gangguan mental.

Page 16: Classification of Mental Disordesrs

Gejala yang timbul beraneka macam, Gejala yang timbul beraneka macam, dapat berupa:dapat berupa:

Gangguan sensorium seperti Gangguan sensorium seperti gangguan kesadaran dan perhatian. gangguan kesadaran dan perhatian. Mis: pada F05 delirium (bukan krn Mis: pada F05 delirium (bukan krn alkohol) dan zat psiko aktif lainnya.alkohol) dan zat psiko aktif lainnya.

Gangguan fungsi kognitif seperti daya Gangguan fungsi kognitif seperti daya ingat, daya pikir, daya belajar. Mis: ingat, daya pikir, daya belajar. Mis: pada demensia (F00-F02)pada demensia (F00-F02)

Page 17: Classification of Mental Disordesrs

Gangguan persepsi (F06), isi Gangguan persepsi (F06), isi pikiran ( F06.2)pikiran ( F06.2)

Gangguan waham organik (F Gangguan waham organik (F 06.3)06.3)

Gangguan suasana perasaanGangguan suasana perasaan Perubahan kepribadianPerubahan kepribadian

Page 18: Classification of Mental Disordesrs

F00-F09F00-F09Gangguan Mental Organik Gangguan Mental Organik termasuk Gangguan Mental termasuk Gangguan Mental SimtomatikSimtomatik

F00Demensia pada penyakit Alzheimer F00Demensia pada penyakit Alzheimer – F00.0F00.0 Demensia pada penyakit Alzheimer Demensia pada penyakit Alzheimer

dengan onset dini dengan onset dini – F00.1F00.1 Demensia pada penyakit Alzheimer Demensia pada penyakit Alzheimer

dengan onset Lambatdengan onset Lambat– F00.2 F00.2 Demensia pada penyakit Demensia pada penyakit

Alzheimer tipe tak khas atau tipe campuranAlzheimer tipe tak khas atau tipe campuran F01 Demensia vascular F01 Demensia vascular

– F01.0F01.0 Demensia vascular onset akut Demensia vascular onset akut– F01.1F01.1 Demensia multi-infark Demensia multi-infark– F01.2F01.2 Demensia vascular subkortikal Demensia vascular subkortikal– F01.3 Demensia vascular campuran F01.3 Demensia vascular campuran

kortikal dan subkortikalkortikal dan subkortikal

Page 19: Classification of Mental Disordesrs

F02 Demensia pada penyakit lain

F02.0 Demensia pada penyakit PickF02.1 Demensia pada penyakit Creutzfeldt-JakobF02.2 Demensia pada penyakit HuntingtonF02.3 Demensia pada penyakit ParkinsonF02.4 Demensia pada penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV)

F06 Gangguan mental lainnya akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik

F06.0 Halusinosis Organik F06.2 Gangguan waham organik (lir-skizofrenia)F06.3 Gangguan suasana perasaan (mood / afektif) organikF06.4 Gangguan anxietas organik

Page 20: Classification of Mental Disordesrs

F07 Gangguan kepribadian dan perilaku akibat penyakit, kerusakan dan disfungsi otak F07.0 Gangguan kepribadian organik F07.1 Sindrom pasca ensefalitisF07.2 Sindrom pasca kontusio F07.8 Gangguan kepribadian dan perilaku organik akibat penyakit, kerusakan dan disfungsi otak lainnya

Page 21: Classification of Mental Disordesrs

F1F1

Gangguan Mental dan Perilaku Gangguan Mental dan Perilaku akibat Zat Psikoaktifakibat Zat Psikoaktif

Dalam blok ini dikategorikan Dalam blok ini dikategorikan semua gangguan jiwa yang semua gangguan jiwa yang terjadi akibat penggunaan Zat terjadi akibat penggunaan Zat Psikoaktif.Psikoaktif.

Page 22: Classification of Mental Disordesrs

F1F1

Simtom akibat efek langsung Simtom akibat efek langsung dari:dari:

- ZatZat- Mll : allo/ auto anamnesis, riw pel Mll : allo/ auto anamnesis, riw pel

peny, pf dan lab.peny, pf dan lab. Gejala timbul Gejala timbul 1 bulan 1 bulan

penggunaan zatpenggunaan zat

Page 23: Classification of Mental Disordesrs

F10-F19Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif

F10 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alkohol F11 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan opioida F12 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan kanabinoida F13 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan sedativa

atau hipnotika F14 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan kokain F15 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan stimulansia lain termasuk kafein F16 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan halusinogenika F17 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan tembakau

Page 24: Classification of Mental Disordesrs

Perlu diingat apabila seseorang Perlu diingat apabila seseorang menggunakan zat psikoaktif, hal itu tidak menggunakan zat psikoaktif, hal itu tidak secara automatis menyebabkan dirinya secara automatis menyebabkan dirinya mengalami gangguan jiwa akibat zat. mengalami gangguan jiwa akibat zat.

Hal yang menentukan dirinya menderita Hal yang menentukan dirinya menderita gangguan jiwa akibat penggunaan zat gangguan jiwa akibat penggunaan zat psikoaktif adalah gambaran klinisnya, yaitu psikoaktif adalah gambaran klinisnya, yaitu apabila penggunaan zat itu sedemikian apabila penggunaan zat itu sedemikian rupa sehingga menimbulkan/ menyebabkan rupa sehingga menimbulkan/ menyebabkan sindrom klinis tertentu, misalnya:sindrom klinis tertentu, misalnya:

Page 25: Classification of Mental Disordesrs

IntoksikasiIntoksikasi Penggunaan yang merugikanPenggunaan yang merugikan Sindrom ketergantunganSindrom ketergantungan Keadaan putus zatKeadaan putus zat Keadaan putus zat dengan deliriumKeadaan putus zat dengan delirium Gangguan psikotik (organik)Gangguan psikotik (organik) Sindrom amnestik (organik), atauSindrom amnestik (organik), atau Gangguan mental lainnya (demensia, Gangguan mental lainnya (demensia,

gangguan kepribadian dan perilaku, dll)gangguan kepribadian dan perilaku, dll)

Page 26: Classification of Mental Disordesrs

Hal lainnya yang dipakai untuk Hal lainnya yang dipakai untuk membuktikan bahwa gangguan jiwa membuktikan bahwa gangguan jiwa yang terjadi adalah akibat dari zat yang terjadi adalah akibat dari zat psikoaktif berdasarkan atas laporan psikoaktif berdasarkan atas laporan individu, pemerikasaan darah, urin, bukti individu, pemerikasaan darah, urin, bukti lain, misal adanya zat itu pada pasien.lain, misal adanya zat itu pada pasien.

Kriteria sindrom klinis yang disebut Kriteria sindrom klinis yang disebut diatas dapat dilihat dalam PPDGJ III diatas dapat dilihat dalam PPDGJ III hal.88-102.hal.88-102.

Page 27: Classification of Mental Disordesrs

F2F2

Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham (Kelompok Gangguan Gangguan Waham (Kelompok Gangguan Psikotik Nonorganik)Psikotik Nonorganik)

Ciri khas gangguan jiwa yang tergolong Ciri khas gangguan jiwa yang tergolong dalam blok ini adalah terdapatnya: gejala dalam blok ini adalah terdapatnya: gejala psikotik yang cukup bermakna dan yang psikotik yang cukup bermakna dan yang tidak disebabkan oleh gangguan mental tidak disebabkan oleh gangguan mental organik (F0) dan gangguan mental dan organik (F0) dan gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan Zat Psikoaktif perilaku akibat penggunaan Zat Psikoaktif (F1).(F1).

Page 28: Classification of Mental Disordesrs

Yang dimaksud dengan gjala Yang dimaksud dengan gjala psikotik adalah : halusinasi, psikotik adalah : halusinasi, perilaku gaduh, gelisah, kacau, perilaku gaduh, gelisah, kacau, aktivitas berlebihan atau aktivitas berlebihan atau retardasi psikomotor berat, retardasi psikomotor berat, perilaku katatonik, pembicaraan perilaku katatonik, pembicaraan yang kacau – tanpa ada tililkan yang kacau – tanpa ada tililkan yang baik atau waham.yang baik atau waham.

Page 29: Classification of Mental Disordesrs

Yang tergolong dalam blok ini Yang tergolong dalam blok ini adalah:adalah:

F20F20 SkizofreniaSkizofrenia Ciri khas : terdapat gejala khas Ciri khas : terdapat gejala khas

skizofrenia, dan berlangsung skizofrenia, dan berlangsung sedikitnya selama satu bulan sedikitnya selama satu bulan (PPDGJ III, hal. 107-108)(PPDGJ III, hal. 107-108)

Page 30: Classification of Mental Disordesrs

F21F21 Gangguan Skizotipal (khususnya Gangguan Skizotipal (khususnya pada gangguan ini tidak pernah pada gangguan ini tidak pernah ditemukan gejala psikotik, tapi ditemukan gejala psikotik, tapi dimasukkan kedalam blok ini karena dimasukkan kedalam blok ini karena termasuk dalam keluarga skizofrenia)termasuk dalam keluarga skizofrenia)

F22F22 Gangguan Waham MenetapGangguan Waham Menetap

Ciri khas hanya terdapat waham yang Ciri khas hanya terdapat waham yang tidak aneh dan berlangsung paling tidak aneh dan berlangsung paling sedikit 3 bulan.sedikit 3 bulan.

Page 31: Classification of Mental Disordesrs

F23Gangguan Psikotik Akut dan F23Gangguan Psikotik Akut dan SementaraSementara

Ciri khas terdapat :Ciri khas terdapat :

     a. Gejala psikotik yang timbul akut a. Gejala psikotik yang timbul akut (onset kurang dari 2 minggu dari (onset kurang dari 2 minggu dari keadaan premobid yang normal)keadaan premobid yang normal)

b.  Gejala psikotik itu sembuh b.  Gejala psikotik itu sembuh sempurna dalam waktu kurang dari 1 sempurna dalam waktu kurang dari 1 bulanbulan

Page 32: Classification of Mental Disordesrs

F24 Gangguan Waham TerinduksiF24 Gangguan Waham Terinduksi Ciri khas : terdapat waham pada satu atau Ciri khas : terdapat waham pada satu atau

lebih orang akibat ia atau mereka diinduksi lebih orang akibat ia atau mereka diinduksi oleh seorang penderita Gangguan Waham oleh seorang penderita Gangguan Waham yang akrab sekali hubungannya dengan yang akrab sekali hubungannya dengan dirinya/ merekadirinya/ mereka

F25F25 Gangguan SkizoafektifGangguan Skizoafektif Ciri khas : terdapat episode (episode) Ciri khas : terdapat episode (episode)

psikotik dimana terdapat gejala skizofrenia psikotik dimana terdapat gejala skizofrenia dan gejala mood/afektif secara bersama-dan gejala mood/afektif secara bersama-sama dalam episode itusama dalam episode itu

Page 33: Classification of Mental Disordesrs

F28 Gangguan Psokotik lainnyaF28 Gangguan Psokotik lainnya

Untuk gangguan psikotik Untuk gangguan psikotik nonorganik tapi tidak memenuhi nonorganik tapi tidak memenuhi kriteria F20-F25kriteria F20-F25

Kriteria diagnostik dan ciri khas Kriteria diagnostik dan ciri khas masing-masing gangguan psikotik masing-masing gangguan psikotik dapat dilihat dalam PPDGJ III, dapat dilihat dalam PPDGJ III, hal.103-136.hal.103-136.

Page 34: Classification of Mental Disordesrs

F3. Gangguan Suasana F3. Gangguan Suasana Perasaan Perasaan (Mood/Afektif)(Mood/Afektif) Ciri khas dari gangguan jiwa dalam blok Ciri khas dari gangguan jiwa dalam blok

ini adalah :ini adalah : a. Perubahan suasana yang bermakna a. Perubahan suasana yang bermakna

berupa : depresi ( yang dapat disertai berupa : depresi ( yang dapat disertai kecemasan), atau elasi/ penigkatan kecemasan), atau elasi/ penigkatan suasana perasaan (manik), dan suasana perasaan (manik), dan biasanya juga disertai perubahan pada biasanya juga disertai perubahan pada keseluruhan tingkat aktivitas. Pada keseluruhan tingkat aktivitas. Pada depresi, aktivitasberkurang, sedangkan depresi, aktivitasberkurang, sedangkan pada manik, aktivitas bertambah.pada manik, aktivitas bertambah.

Page 35: Classification of Mental Disordesrs

b. Gangguan suasana perasaan b. Gangguan suasana perasaan itu dapat bersifat episodik (ada itu dapat bersifat episodik (ada awal dan ada akhir), berulang, awal dan ada akhir), berulang, atau dapat pula bersifat kronis atau dapat pula bersifat kronis berkepanjangan (mis, pada berkepanjangan (mis, pada distimia).distimia).

Page 36: Classification of Mental Disordesrs

c. Baik kondisi depresi atau manik c. Baik kondisi depresi atau manik dapat disertai gejala psikotik, tapi dapat disertai gejala psikotik, tapi ciri khasnya adalah apabila gejala ciri khasnya adalah apabila gejala psikotiknya mereda/hilang, psikotiknya mereda/hilang, kondisi manik atau depresinya kondisi manik atau depresinya masih terus masih terus berlangsung,walaupun dalam berlangsung,walaupun dalam intensitasnya yang lebih rendah.intensitasnya yang lebih rendah.

Page 37: Classification of Mental Disordesrs

F30-F39Gangguan Suasana Perasaan

F30. Episode manik (Hipomania, Mania dengan dan tanpa gejala psikotik) F31 Gangguan afektif bipolarF32. Episode Depresif ( ringan, sedang, berat dengan dan tanpa gejala psikotik)F33. Gangguan depresif berulangF34. Gangguan suasana perasaan (mood) menetapF34.0 Siklotimia F34.1 Distimia F38F38 Gangguan Suasana Perasaan LainnyaGangguan Suasana Perasaan Lainnya (PPDGJ III hal.137-167)(PPDGJ III hal.137-167)

Page 38: Classification of Mental Disordesrs

F 4. Gangguan Neurotik, F 4. Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform, Gangguan Somatoform,

dan Gangguan yang dan Gangguan yang Berkaitan dengan Stress.Berkaitan dengan Stress.

Page 39: Classification of Mental Disordesrs

Ciri khas gangguan jiwa yang tergolong Ciri khas gangguan jiwa yang tergolong dalam blok ini adalah gangguan jiwa dalam blok ini adalah gangguan jiwa dengan sindrom khas, entah sindrom dengan sindrom khas, entah sindrom dengan gejala utama berupa:dengan gejala utama berupa:

kecemasankecemasan fobiafobia obsesif-kompulsifobsesif-kompulsif reaksi terhadap stresreaksi terhadap stres disosiatif, ataudisosiatif, atau somatoformsomatoform

Page 40: Classification of Mental Disordesrs

Gejala tidak disebabkan, Gejala tidak disebabkan, merupakan gejala atau bagian merupakan gejala atau bagian dari, atau dapat digolongkan ke dari, atau dapat digolongkan ke dalam blok F0, F1, F2, atau F3.dalam blok F0, F1, F2, atau F3.

Pada umumnya faktor psikologis Pada umumnya faktor psikologis (walaupun kadang-kadang sukar (walaupun kadang-kadang sukar dipastikan) memegang peranan dipastikan) memegang peranan penting sebagai latar belakang.penting sebagai latar belakang.

Page 41: Classification of Mental Disordesrs

F40-F48Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Gangguan yang berkaitan dengan stres F40. Gangguan anxietas fobik (Agorafobia, Fobia social, Fobia khas / terisolasiF41. Gangguan anxietas lainnya F41.0 Gangguan panik (anxietas paroksismal episodik)F41.1 Gangguan anxietas menyeluruhF41.2 Gangguan campuran anxietas dan depresif F42. Gangguan obsesif – kompulsifF43. Reaksi terhadap stress berat dan gangguan penyesuaian F43.0 Reaksi stres akutF43.1 Gangguan stress pasca-traumaF43.2 Gangguan penyesuaian

Page 42: Classification of Mental Disordesrs

F44. Gangguan disosiatif (konversi) F44.0 Amnesia disosiatifF44.1 Fugue disosiatifF44.2 Stupor disosiatifF44.3 Gangguan trans dan kesurupanF44.4 Gangguan motorik disosiatifF44.5 Konvulsi disosiatifF45.6 Anestesia dan kehilangan sensorik disosiatifF45.7 Gangguan disosiatif (konversi) campuran F45. Gangguan somatoform F45.0 Gangguan somatisasiF45.2 Gangguan hipokondrikF45.4 Gangguan nyeri somatoform menetap

Page 43: Classification of Mental Disordesrs

F48. Gangguan neurotik lainnya F48.0 NeurasteniaF48.1 Sindrom depersonalisasi-

derealisasi

Page 44: Classification of Mental Disordesrs

F 43. Reaksi stress berat dan F 43. Reaksi stress berat dan gangguan Penyesuaian:gangguan Penyesuaian:

ciri khas:ggn jiwa dalam golongan ini ciri khas:ggn jiwa dalam golongan ini adalah ggn jiwa yang disebabkan oleh adalah ggn jiwa yang disebabkan oleh stress, baik stres yg luar biasa atau stress, baik stres yg luar biasa atau stres yg berupa perubahan kehidupan.stres yg berupa perubahan kehidupan.

Stres itu dpt terjadi sekali, berulang Stres itu dpt terjadi sekali, berulang kali, atau berkepanjangan, serta kali, atau berkepanjangan, serta gambaran klinisnya tidak gambaran klinisnya tidak memenuhigambaran klinis ggn jiwa memenuhigambaran klinis ggn jiwa pada blok: F0,F1,F2,F3pada blok: F0,F1,F2,F3

Page 45: Classification of Mental Disordesrs

F44. Gangguan Disosiatif F44. Gangguan Disosiatif (Konversi)(Konversi)

ciri khas: hilangnya sebagian atau ciri khas: hilangnya sebagian atau seluruh integrasi normal dari diri seluruh integrasi normal dari diri seseorang yang dapat berupa: seseorang yang dapat berupa: ingatan masa lalu, kesadaran akan ingatan masa lalu, kesadaran akan identitas dan penghayatan diri atau identitas dan penghayatan diri atau kendali terhadap gerakan tubuhnya.kendali terhadap gerakan tubuhnya.

E/ kejadian traumatik, problem yg tdk E/ kejadian traumatik, problem yg tdk dapat diselesaikan, or ggn berhub dg dapat diselesaikan, or ggn berhub dg interpersonal.interpersonal.

Page 46: Classification of Mental Disordesrs

F 45 Gangguan F 45 Gangguan SomatoformSomatoform Ciri khas: keluhan tentang gejala Ciri khas: keluhan tentang gejala

fisik yg berulang dan yg disertai fisik yg berulang dan yg disertai permintaan akan pemeriksaan permintaan akan pemeriksaan medis, meskipun sudah berkali-kali medis, meskipun sudah berkali-kali terbukti hasilnya negatif dan sudah terbukti hasilnya negatif dan sudah dijelaskan oleh dokter bahwa tidak dijelaskan oleh dokter bahwa tidak ditemukan kelainan fisik yg ditemukan kelainan fisik yg menjadi dasar keluhannya.menjadi dasar keluhannya.

Page 47: Classification of Mental Disordesrs

Onset dan kelanjutan dari gejala itu Onset dan kelanjutan dari gejala itu berkaitan dengan peristiwa berkaitan dengan peristiwa kehidupan yg tidak menyenangkan kehidupan yg tidak menyenangkan atau konflik, pasien biasanya atau konflik, pasien biasanya menolak upaya untuk membahas menolak upaya untuk membahas kemungkinan adanya penyebab kemungkinan adanya penyebab psikologis, kdg dijumpai gjl2 spt: psikologis, kdg dijumpai gjl2 spt: anxietas dan depresi.anxietas dan depresi.

Page 48: Classification of Mental Disordesrs

F50-F59Sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik F50. Gangguan makan

F50.0 Anoreksia nervosaF50.1 Anoreksia nervosa tak khasF50.2 Bulimia nervosaF50.4 Makan berlebih yg berhub dg ggn psikologis lainnyaF50.5 Muntah yg berhub dg ggn psikologis lainnya F51. Gangguan tidur non organik

F51.0 Insomnia non organikF51.1 Hipersomnia non organikF51.2 Gangguan jadual tidur non organikF51.3 Somnambulisme (berjalan sambil tidur/ ngelindur)F51.4 Teror tidur (terror malam)F51.5 Mimpi buruk

Page 49: Classification of Mental Disordesrs

F52. Disfungsi seksual bukan disebabkan oleh gangguan atau penyakit organik

F52.0 Kurang atau hilangnya nafsu seksualF52.1 Tidak menyukai dan tidak menikmati seksF52.2 Kegagalan dari respons genitalF52.3 Disfungsi orgasmeF52.4 Ejakulasi diniF52.5 Vaginismus non organikF52.6 Dispareunia non organikF52.7 Dorongan seksual yang berlebihan

F53. Gangguan jiwa dan perilaku yang berhubungan dengan masa nifas (ringan, berat)

Page 50: Classification of Mental Disordesrs

F 54F 54

Faktor psikologis dan perilaku Faktor psikologis dan perilaku yang berhubungan dengan yang berhubungan dengan gangguan YDKgangguan YDK

Page 51: Classification of Mental Disordesrs

F55F55

Penyalahgunaan Zat yg tdk Penyalahgunaan Zat yg tdk menyebabkan ketergangtungan,menyebabkan ketergangtungan,

contoh : 55.0 Anti ndepresan, contoh : 55.0 Anti ndepresan, 55.1 Pencahar, dsb55.1 Pencahar, dsb

Page 52: Classification of Mental Disordesrs

F60-F69Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa

F60. Gangguan kepribadian khas F60.0 Gangguan kepribadian paranoidF60.1 Gangguan kepribadian skizoidF60.2 Gangguan kepribadian dissosialF60.3 Gangguan kepribadian emosional tak stabilF60.4 Gangguan kepribadian histrionikF60.5 Gangguan kepribadian anankastikF60.6 Gangguan kepribadian cemas / menghindarF60.7 Gangguan kepribadian dependen

Page 53: Classification of Mental Disordesrs

F61. Gangguan kepribadian campuran dan Lainnya F61.0 Gangguan kepribadian campuranF61.1 Perubahan kepribadian yang bermasalah

F62. Perubahan kepribadian yang berlangsung lama yang tidak diakibatkan oleh kerusakan atau penyakit otak

F63. Gangguan kebiasaan dan impuls F63.0 Judi patologisF63.1 Bakar patologis (piromania)F63.2 Curi patologis (kleptomania)F63.3 Trikotilomania

Page 54: Classification of Mental Disordesrs

F64. Gangguan identitas jenis kelamin F64.0 TransseksualismeF64.1 Transvestisme peran gandaF64.2 Gangguan identitas jenis kelamin masa kanak

F65. Gangguan preferensi seksual

F65.0 Fetishisme F65.1 Transvestisme fetishistikF65.2 EkshibisionismeF65.3 VoyeurismeF65.4 PedofiliaF65.5 SadomasokismeF65.6 Gangguan preferensi seksual multipel

Page 55: Classification of Mental Disordesrs

F70-F79Retardasi MentalF70 Retardasi mental ringanF71 Retardasi mental sedangF72 Retardasi mental beratF73 Retardasi mental sangat beratF78 Retardasi mental lainnya

Page 56: Classification of Mental Disordesrs

F80-F89Gangguan Perkembangan Psikologis

F80 Gangguan perkembangan khas berbicara dan berbahasa

F80.0 Gangguan artikulasi berbicara khasF80.1 Gangguan berbahasa ekspresifF80.2 Gangguan berbahasa reseptifF80.3 Afasia yang didapat dengan epilepsi (Sindrom Landau-Kleffner)F80.8 Gangguan perkembangan berbicara dan berbahasa lainnya

Page 57: Classification of Mental Disordesrs

F81. Gangguan perkembangan belajar khas

F81.0 Gangguan membaca khasF81.1 Gangguan mengeja khasF81.2 Gangguan berhitung khasF81.3 Gangguan belajar campuran

F82. Gangguan perkembangan motorik khas

F83 Gangguan perkembangan khas campuran

Page 58: Classification of Mental Disordesrs

F84 Gangguan perkembangan pervasif

F84.0 Autisme masa kanakF84.1 Autisme tak khasF84.2 Sindrom RettF84.3 Gangguan desintegratif masa kanak

lainnyaF84.4 Gangguan aktivitas berlebih yang berhubungan dengan retardasi mental dan gerakan stereotipikF84.5 Sindrom Asperger

Page 59: Classification of Mental Disordesrs

F90-F98Gangguan Perilaku dan Emosional dengan OnsetBiasanya pada masa kanak dan remaja F90. Gangguan hiperkinetik

F90.0 Gangguan aktivitas dan perhatianF90.1 Gangguan tingkah laku hiperkinetik F91. Gangguan tingkah laku

F91.0 Gangguan tingkah laku yang terbatas pada lingkungan keluarga

F91.1 Gangguan tingkah laku tak berkelompokF91.2 Gangguan tingkah laku berkelompokF91.3 Gangguan sikap menentang (membangkang)

Page 60: Classification of Mental Disordesrs

F92. Gangguan campuran tingkah laku dan emosi

F92.0 Gangguan tingkah laku depresifF92.8 Gangguan campuran tingkah laku dan emosi lainnya

F93. Gangguan emosional dengan onset khas pada masa kanak

F93.0 Gangguan anxietas perpisahan masa kanakF93.1 Gangguan anxietas fobik masa kanakF93.2 Gangguan anxietas sosial masa kanakF93.3 Gangguan persaingan antar saudara

Page 61: Classification of Mental Disordesrs

F94. Gangguan fungsi sosial dengan onset khas pada masa kanak dan remaja

F94.0 Mutisme elektifF94.1 Gangguan kelekatan reaktif masa kanakF94.2 Gangguan kelekatan tak terkendali masa kanak

F95. Gangguan “tic”

F95.0 Gangguan “tic” sementaraF95.1 Gangguan “tic” motorik atau vokal kronikF95.2 Gangguan campuran “tic” vokal dan motorik multipel F95.8 Gangguan “tic” lainnya

Page 62: Classification of Mental Disordesrs

F98. Gangguan perilaku dan emosional lainnya dengan onset biasanya pada masa kanak dan remaja

F98.0 Enuresis non organikF98.1 Enkopresis non organikF98.2 Gangguan makan masa bayi dan kanakF98.3 Pika masa bayi dan kanakF98.4 Gangguan gerakan stereotipikF98.5 GagapF98.6 “Cluttering”

Page 63: Classification of Mental Disordesrs

Aksis IIAksis II

Aksis IIAksis II : Ciri : Ciri kepribadian/gangguan kepribadian/gangguan

kepribadian dan kepribadian dan Retardasi Retardasi

MentalMental

Page 64: Classification of Mental Disordesrs

Aksis IIIAksis III

Aksis IIIAksis III : Kondisi atau penyakit : Kondisi atau penyakit fisik/ Medikfisik/ Medik

Page 65: Classification of Mental Disordesrs

Aksis IVAksis IV

Aksis IVAksis IV : Problem psikososial dan : Problem psikososial dan lingkunganlingkungan

Page 66: Classification of Mental Disordesrs

Aksis VAksis V

Aksis VAksis V : Kemampuan adaptasi : Kemampuan adaptasi psikososial tertiggi dalam 1 psikososial tertiggi dalam 1 tahun terakhirtahun terakhir

Page 67: Classification of Mental Disordesrs

GANGGUAN-GANGGUAN JIWA GANGGUAN-GANGGUAN JIWA YANG BANYAK TERJADI YANG BANYAK TERJADI

DI MASYARAKAT DI MASYARAKAT

Page 68: Classification of Mental Disordesrs

Depresi (Sedih Yg Mendalam)Depresi (Sedih Yg Mendalam) Agresif (Perilaku Marah)Agresif (Perilaku Marah) Perilaku PanikPerilaku Panik Stress Pasca MusibahStress Pasca Musibah Dimensia (Kepikunan)Dimensia (Kepikunan) Psikotik (Perilaku Kacau)Psikotik (Perilaku Kacau) Psikomatis (Gangguan Psikomatis (Gangguan

Somatoform)Somatoform) Penyalahgunaan NAPZAPenyalahgunaan NAPZA

Page 69: Classification of Mental Disordesrs

TERIMA KASIHTERIMA KASIH