Clarifier
description
Transcript of Clarifier
-
DISUSUN OLEH
ADITYA AHMAD DARUSSALAM 114060002M.NURUL KARIM ROY TONDRA 114060003JUNAEDI114060015WAHYU RIZKA PRASTIWI114060025
-
TENTANG PENGOLAHAN AIRPengolahan air pada dasarnya adalah upaya menyisihkan zat-zat pengotor/pencemar dari air mentah.
Pengotor tersebut seperti padatan terdispersi (suspended solid), padatan terlarut (dissolved solid), dan gas terlarut (dissolved gass).
-
Ada 3 cara untuk pengolahan air:Tahap pengendapan alami (natural sedimentation), Tahap penjernihan (clarification) Tahap penyaringan (filtration).
Tahap yang paling menentukan dari ketiga tahap tersebut adalah tahap penjernihan. Tahap penjernihan ini didefinisikan sebagai tahappengendapan padatan tersuspensi dengan bantuan zat kimia tertentu.
-
Tahap clarifier (Penjernihan)Proses penjernihan air (clarifying process) juga terdiri dari tiga tahap yakni tahap koagulasi (coagulation step),tahap flokulasi (floculation step)Tahap sedimetasi (sedimentation step).
-
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses koagulasiSuhu:koagulasi lebih mudah pada suhu tinngi, karena koloid yang terkandung akn semakin meregang kestabilannya
Derajat keasaman & alkalinitasAlkalinitas (HCO3 -) dapat membantu poses flokulasi dengan memproduksi ion hidroksida pada reaksi hidrolisa koagulan.Alkalinitas dapat dibuat dengan cara menambahkan: NaOH, Ca(OH)2, NaHCO3 dan CaO yang sekaligus pengatur pH.
-
Jenis koagulanKoagulan yang baik harus mempunyai dosis optimum untuk membuat flok-flok yang baik.
Tingkat kekeruhan air bakuSemakin keruh air baku maka komposisi koloid yang terkandung semakin banyak.
Kondisi pengadukanSemakin cepat perputaran pengaduk akan semakin baik untuk membuat flok-flok.
-
Type-type clarifierConventional clarifier
Modern clarifier
-
Conventional clarifier
-
Modern clarifier
-
faktor yang mempengaruhi kinerja klarifier antara lain
Bentuk / design klarifierdisain clarifier yang baik adalah disain yang mampu mengakomodasi ketiga tahap klarifikasi (tahap koagulasi, floaktulasi dan sedimentasi)
-
Penambahan zat penolongjenis maupun dosis zat penolongakan sangat berpengaruh pada proses pembentukan flok, hingga secara keseluruhan juga akan berpengaruh terhadap kinerja klarifier.
Waktu tinggal/ laju alirsemakin lama waktu tingal pada clarifier dalam membuat flok-flok akan semakin optimal pembentukannya.